View
262
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
1/151
1
KATA PENGANTARAssalamualaikum Wr.Wb.
Akreditasi adalah suatu pengakuan yang diberikan pada Rumah Sakit karena telah memenuhi standar yang ditentukan.Standar Akreditasi yang telah ditentukan Kemenkes adalah berdasar Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) versi 2012
yang mengacu pada standart JCI (Joint Commission Internasinal) dengan tujuan utama adalah :
Menjaga dan Meningkatkan Mutu Pelayanan dan Keselamatan Pasien
Akreditasi Versi 2012 terdiri dari 4 kelompok sasaran yaitu 1. Kelompok standar pelayanan berfokus pada pasien, 2.
Kelompok standar manajemen Rumah Sakit, 3. Sasaran Keselamatan Pasien, dan 4. Sasaran Millennium Development Goal.
Bahwasanya akreditasi adalah suatu proses belajar, maka Rumah Sakit di stimulasi melakukan perbaikan yang
berkelanjutan dan terus menerus.
Dalam upaya memahami, menjalankan dan mengevaluasi pelaksanaan Akreditasi versi 2012, maka TIM PARS RSB
Esto Ebhu menyusun Buku Saku Sukses Akreditasi RS 2012.Buku saku ini diharapkan dapat menjadi panduan dalammemperkenalkan dan mensosialisasikan secara ringkas program akreditasi versi 2012 yang telah dilaksanakan dan harus
dilaksanakan oleh seluruh pengawai RSB Esto Ebhu , terutama yang berhubungan langsung dengan pelayanan pada pasien
dan keluarganya. Semoga apa yang kita cita-citakan bersama dapat segera terwujud.
Semoga sukses Direktur RSB Esto Ebhu
Wassalamualaikum Wr.Wb. dr. Moh. Ibnu Hajar, Sp.OG
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
2/151
2
Manfaat Akreditasi Bagi KitaRumah Sakit
1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa rumah sakit menitikberatkan
sasarannya pada keselamatan pasien dan mutu pelayanan.
2. Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan efesien sehingga staf merasa puas
3. Mendengarkan pasien dan keluarga mereka, menghormati hak-hak mereka dan
melibatkan mereka sebagai mitra dalam proses pelayanan.
4. Menciptakan budaya mau belajar dari laporan insiden keselamatan pasien.
5. Membangun kepemimpinan yang mengutamakan kerja sama. Kepemimpinan ini
menetapkan prioritas untuk dan demi terciptanya kepemimpinan yang berkelanjutanguna meraih kualitas dan keselamatan pasien pada semua tingkatan.
AMAN dan BERMUTU
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
3/151
3
VISI :
Menjadi Penyedia Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi yang terkemuka dandiidamkan di Madura.
MISI :
1. Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia RSB Esto Ebhu, secara terus
menerus.
2. Menyediakan fasilitas pelayanan yang nyaman dan berkwalitas tinggi untuk
menunjang pelayanan yang baik dan memuaskan
3.
Memberikan pelayanan Medis maupun Keperawatan yang bermutu dan mampumemuaskan pelanggan pelanggan.
4. Kegiatan di RSB Esto Ebhu senantiasa berorientasi Ramah Lingkungan.
MOTTO : MELAYANI DENGAN HATI
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
4/151
4
FALSAFAH : 7 Budi Utama 1.
JUJUR 5. KERJASAMA
2.
TANGGUNG JAWAB 6. ADIL3. VISIONER 7. PEDULI
4. DISIPLIN
TUJUAN
TUJUAN UMUM
Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan komprehensif sehingga turut
berperan serta dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten
Sumenep.
TUJUAN KHUSUSIkut berperan serta dalam menunjang pelayanan di Rumah Sakit Daerah untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Sumenep agar
semakin bertambah kepuasannya dalam memperoleh khususnya di bidang pelayanan
Kesehatan Ibu Hamil, Bersalin, Masa Nifas serta Penyakit-penyakit Organ
Reproduksi Wanita (Obstetri & Gynecologi)
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
5/151
5
SKP (SASARAN KESELAMATAN PASIEN)1.
KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
Identifikasi pasien: Minimal 2 identitas: nama lengkap dan tanggal lahir atau umur
Gelang identitas pink untuk wanita, biru untuk pria
Pemasangan gelang identitas untuk semua Pasien Rawat Inap dan Pasien Rawat Jalanyang akan dilakukan Prosedur/ Tindakan Infasiv, misalnya :Hemodialisa, kemoterapi,
tranfusi darah
Pemasangan gelang identitas diutamakan pada ekstremitas yang tidak terpasang infus
Berikan informasi ke pasien bahwa petugas kesehatan akan selalu menanyakan namadan tanggal lahir atau umur sebelum melakukan tindakan/pemberian obat
Nomer kamar dan tempat tidur tidak boleh digunakan sebagai identifikasiIdentifikasi pasien dilakukan pada saat:
1. Sebelum melakukan prosedur /tindakan
2.
Sebelum pemberian obat
3. Sebelum pengambilan sampel darah untuk
pemerikasaan lab
4.
Sebelum pemberian tranfusi darah
Habibah, Ny ( P , 22 thn)
(010149)
Tgl Lahir : 12 - Des - 1991
Contoh Penulisan Dalam Gelang Identitas
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
6/151
6
IDENTIFIKASI PASIEN BERISIKO
Pasien Alergi : Gelang Risiko MERAH
Riwayat Alergi (Obatobatan, makanan) atau Tes Antibiotik dengan hasil positif Risiko Jatuh : Gelang Risiko KUNING
Pasien dewasa Morse Fall Scale
Pasien Neonatus Neonatal Infants Pain Scale (NIPS)
Pasien anak Humpty Dumpty
Pasien DNR (do not resucitate): Gelang Risiko UNGU
Gelang resiko dipasang saat pasien dilakukan penilaian risikomulai dari UGD atau di ruang perawatan
Tips:
1.
Petugas meminta pasien untuk menyebutkan nama dan tgl lahir sebelum melakukan
tindakan pemberian obat,cth: tolong sebutkan nama lengkap dan tgl lahir ibu2.
Walaupun pasien sudah memakai gelang identitas ,tetap konfirmasi secara verbal sebelum
melakukan tindakan / pemberian obat
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
7/151
7
IDENTIFIKASI PASIEN PADA KEADAAN TERTENTU
Pasien yang tidak dapat berkomunikasi: bayi, pasien tidak sadar, gangguan mental:identifikasi dilakukan dengan mencocokan identitas gelang pasien dengan identitas pada
berkas rekam medis.
Kesadaran menurun dan tidak ada keluarga :gelang identitas mencantumkan Ny.X1,tgl,
jam masuk RS, nomor RM.
Tidak punya ekstremitas atas:1.
Pasang dikaki/identitas dilakukan dengan menempelkan stiker identitas di baju
pasien
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
8/151
8
IDENTIFIKASI PASIEN SAAT PEMBERIAN TRANFUSI DARAH
Verifikasi oleh 2 orang,dengan menggunakan checklistPemberian Tranfusi Darah
2 langkah dalam pengecekan checklistPemberian Tranfusi Darah:
1. Cocokan produk darah dengan instruksi dokter pada berkas RM ,format permintaan
darah, kantong darh dan kartu label,bila langkah pertama belum ada keccokan ,maka
perlu dilakukan verifikasi kembali
2.
Cocokan produk darah,kartu label dengan identitas pasien
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
9/151
9
2. PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Komunikasi efektif merupakan komunikasi diantara petugas dan pemberi pelayanan
yang dilakukan dengan tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dapat dipahamioleh
penerima, sehingga dapat mengurangi kesalahan dan apat menghasilkan perbaikan untuk
keselamatan pasien
Komunikasi efektif dapat dilakukan secara :VERBAL, TERTULIS, ELEKTRONIK
CATATAN: permintaan obat narkotika/kemoterapi tidak boleh verbal tetapi harus
tertulis
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
10/151
10
KOMUNIKASI VERBAL
Untuk perintah verbal atau melalui telepon ,staf yang menerima pesan harus menuliskan dan
membacakan kembali kepada pemberi pesan.
KOMUNIKASI VERBAL DENGAN
WRITE and READ BACK
KAPAN DILAKUKAN?
1. Saat petugas menerima instruksi verbal
per telepon/per lisan dari DPJP
2. Saat petugas menerima laporan tes
kritis/critical test/pemeriksaan cito3. Beri stempel read back
4. DPJP memberi konfirmasi dengan paraf
saat visit keesokan 1x24 jam harinya
Catat-Baca-Konfirmasi Kembali
untuk istilah yang sulit /obat obatan kategori LASA diminta mengeja kata tersebut perhuruf .
Misalnya: C H L O R P R O M A Z I N E atau C H L O R P R O P A M I D E
KOMUNIKASI VERBAL DENGANSBAR (Situasion-Background-Assesment-
Recomendation)
KAPAN DILAKUKAN?
1. Saat serah terima pasien
2. Saat petugas melaporkan kondisi pasien
kepada (Dokter Penanggung JawabPasien)
catat intruksi di form komunikasiterintegrasi.
SBAR CBAK
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
11/151
11
SISTEM PENDOKUMENTASIAN DENGAN SBAR
SBARmerupakan kerangka acuan dlam pelaporan kondisi pax yang memerlukan perhatian /tindakan segera.S : Situation(kondisi terkini yang terjadi pada pasien)
Sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk, dan hari perawatan serta dokter yang merawat
Sebutkan diagnosa medis dan masalah keperawatan yang belum/ sudah teratasi/ keluhan utama
B : Background(info penting yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini)
Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respon pasien dari setiap diagnosa keperawatan
Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan alat invasif dan obat obatan termasuk cairan infus
Jelaskan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap diagnosa medis
A : Assesment(hasil pengkajian dari kondisi pasien saat ini)
Jelaskan secara lengkap hasil pengkajian pasien terkini seperti vital sign, pain score, tingkat kesadaran, status
restrain, risiko jatuh, pivas score, status nutrisi, kemampuan eleminasi Jelaskan informasi klinik yang mendukung
R: Recomendation
Rekomendasi intervensi keperawatan yang perlu dilanjutkan termasuk discharge planingdan edukasi pasien dan
keluarga
Sebelum serah terima pasien (cth sesuai SBAR)
Dapatkan pengkajian kondisi pasien terkini
Kumpulkan data data yang diperlukan yang berhubungan dengan kondisi pasien yang akan dilaporkan
Pastikan diagnosisi medis pasien dan prioritas masalah keperawatan yang harus dilanjutkan
Baca dan pahami catatan perkembangan pasien terkini dan hasil pengkajian perawat shift sebelumnya
Siapkan medical recodpasien pasien termasuk rencana perawatan hariannya
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
12/151
12
BILA MELAKUKAN KOMUNIKASI SECARA LISAN ATAU MELALUI TELEPON,
PERGUNAKAN TEKNIK SBAR DAN DOKUMENTASI PADA DOKUMEN REKAM
MEDIK
S Selamat pagi dengan dr. Ibnu, saya Aida dari Ruang Bersalin RSB Esto Ebhu
melaporkan......
B Pasien Ny. Amelia, 30 th dengan
Post Partum 1 jam yang lalu saat ini terjadi perdarahan
A Perdarahan 500 cc , anemis , kulit dingin, TD 70/palpasi, RR 32x/ menit, Nadi
120x/ menit, menurut pengamatan kami pasien mengalami syok hipovolemik
R Kami rasa pasien memerlukan penanganan syok, tranfusi dan pemeriksaanlaboratorium, mohon advis:
TULIS Lengkap rekomendasi dr. Ibnu pada dokumen rekam medis
BACAIsi perintah, dan ulangi dengan dieja per huruf untuk katagori LASAdan High Alert
KONFIRMASIKANpada pemberi perintah, apakah tulisan anda tersebutsudah sesuai seperti yang di maksud.
Lengkapi perintah lisan atau melalui telepon dengan tanda tangan dari penerima perintah
dan pemberi perintah
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
13/151
13
Sebelum menelepon (konsul) dokter:
Periksa pasien dengan benar
Lihat nama DPJP yang sesuai untuk ditelepon
Mengetahui diagnosis masuk pasien
Baca catatan dokter dan keperawatan terbaru
Pegang rekam medik pasien dan siap untuk melaporkan tentang: alergi, pengobatan
yang diberikan, cairan IV, hasil tes maupun laboratorium.
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
14/151
14
MENERIMA LAPORAN DENGAN READ BACK
1.
Penerima laporan : CATATpesan yang disampaikan diformulir terintegrasi, meliputi: Tgl & jam pesan diterima
Nama lengkap pasien, tgl lahir, diagnosa
Gunakan simbol/singkatan sesuai standart
Dosis/ nilai harus spesifik untuk menghindari salah penapsiran
Nama petugas pelapor/pemberi pesan
Nama dan tandatangan petugas penerima pesan
Bila pasien diterima melalui telepon, pengirim pesan/dokter menandatangani pada
saat visit hari berikutnya
2. BACA, yaitu bacakan kembali isi pesan untuk mengkonfirmasi
3. KONFIRMASI kembali kebenaran pesan yang ditulis, dan membutuhkan stempel
READ BACK
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
15/151
15
MENERIMA LAPORAN HASIL TES KRITIS DAN NILAI KRITIS DENGAN READ
BACK
1.
Tes kritis dilaporkan petugas Lab
2. Tes kritis /pemeriksaan cito, contoh:
Tes pemeriksaan diagnostik (EKG)
Tes / pemeriksaan walaupun hasilnya normal/abnormal harus dilaporkan segera
3. Nilai/hasil kritis (critical test result)
Hasil abnormal yang harus dilaporkan segera
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
16/151
16
DAFTAR NILAI KRITIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM
no Jenis pemeriksaan Nilai rendah Nilai tinggi satuan
HEMATOLOGI
1 Hemoglobin 18 g/dl2 Leukosit 10.800 /ul (kasus baru)
3 Trombosit 450.000 /ul (kasus baru)
HEMOSTATIS
1 Waktu perdarahan (BT) 3 menit
2 Protombine time (PT) 12 menit
3 INR - >3,6 -
4 APTT - >70 detik
5 Fibrinogen 214 mg/dl
2 Creatinin - >10 mg/dl
3 Bilirubin (bayi) - >15 mg/dl
4 Glukosa darah (dewasa) 500 mg/dl
5 Glukosa darah (bayi) 325 mg/dl
6 Calsium(Ca) 10,2 mmol/l
7 Natrium (na) 155 meq/l
8 Kalium (K) 5,1 meq/l
9 Clorida (Cl) 113 meq/l
10 Magnesium(Mg) 4 meq/l
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
17/151
17
11 Phospat (P) 4,1 mmol/l
13 Laktat (dewasa) >3,4 mmol/l
14 Troponin T- positifANALISIS GAS DARAH
1 O 7,45 mmHg
2 pCO@ 45 mmHg
3 pO2 100 mmHg
4 HCO3 28 mmol/l
5 TCO2 27 mmol/l
6 BE +3 mmol/l
7 SpO2 98%
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
18/151
18
Contoh : SERAH TERIMA PASIEN DENGAN SBARSituation : Sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk dan hari perawatan serta dokter yang merawat.
Diagnosis medis: Post SC dengan PEB
Masalah Keperawatan :
- Gangguan rasa nyaman nyeri
- Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
- Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari
- Resiko infeksi
- Kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya
Background : Bedrest total, urine 100 cc/24 jam, balance cairan 1000cc/24 jam, mual tetap ada selama
dirawat, terpasang IV cateter disebelah kanan, tidak ada alergi, nyeri masih ad selamadirawat, dokter sudah menjelaskan tentang penyakitnya. Diet TKTP rendah garam.
Assessment: - Kes :Compos mentis, TD:160/100 mmHg, N :100x/menit, S: 37 0C , RR: 20 skala nyeri : 6(resiko jatuh)
- Hasil lab terbaru Hb : 8,5 mg/dl, albumin : 3,0 ,
- Jelaskan informasi klinik lain yang mendukung
Recomendasi :
- Rekomendasikan intervensi keperawatan yang perlu dilanjutkan (refer ke nursing care plan)termasuk discharge planningdan edukasi pasien dan keluarga
- Observasi balance cairan
- Bantu pasien memenuhi kebutuhan dasar pasien
-
Jaga aseptic dan antiseptic setiap melaksanakan prosedur
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
19/151
19
KOMUNIKASI TERTULIS
Hal hal yang harus diperhatikan:
Penulisan instruksi harus dilakukan secara LENGKAP, dapat TERBACA dengan
JELASagar sumber instruksi dapat dilacak bila diperlukan verifikasi.
Harus menuliskan nam lengkap, tanda tangan serta tanggal dan waktu/jam
Hindari penggunaan singkatan, anonim, dan simbol yang berpotensi menimbulkan
masalah dalam penulisan instruksi dan dokumentasi medis
Lihat kebijakan RSB Esto Ebhu tentang standart singkatan untuk panduan
menggunakan singkatan
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
20/151
20
JANGAN MENGGUNAKAN SINGKATAN
Singkatan sering digunakan dalam pendokumentasian dan grafik. Bila singkatan digunakanmaka harus dilakukan standarisasi sehingga semua orang menggunakan format yang sama.
Rekomendasi berikut dari Join Comission untuk beberapa singkatan.
SINGKATAN MASALAH YANG DAPAT
TERJADI
REKOMENDASI
U (untuk unit) Disalahpersepsikan dengan 0 Ditulis dengan unitPenulisan angka 0 (nol)
dibelakan koma misal 2,0 dan
penulisan yang tidakdituliskan dengan angka 0
(nol) di depan koma (,2)
Koma tidak ditulis/tidak jelas
sehingga disalahpersepsikan
Jangan menggunakan angka 0
di belakang koma dan selalu
menempatkan angka 0 (nol)sebelum tanda koma (desimal)
MS
MSO4
MGSO4
Satu dengan lainnya
membingungkan. Dapat
dipersepsikan sebagai morfinsulfat atau magnesium sulfat
Tulis sebagai Morfin Sulfat
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
21/151
21
3. PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI/HIGT
ALERT
OBATHIGT ALERT:Obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi, terdaftar dalam kategori obat berisiko
tinggi,dapat menyebabkan cedera serius pada pasien jika terjasi kesalahan dalam
penggunaannya.
Tips:
1. Pemberian elektrolit pekat harus dengan pengenceran dan penggunaan label khusus
2. Setiap pemberian obat menerapkan PRINSIP 7 BENAR
3.
Pastikan pengenceran dan pencampuran obat dilakukan oleh orang yang berkompeten
4. Pisahkan / beri jarak penyimpanan obat dengan kategori LASA
5. Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinngi dimeja dekat pasien tanpa
pengawasan
6.
Biasakan mengeja nama obat dengan kategori obat LASA/NORUM (Look a Like Sound
Like/Nama Obat Rupa Mirip), saat memberi /menerima instruksi
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
22/151
22
HAL-HAL PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN
1.
Setiap depo farmasi, ruang rawat, poliklinik harus memiliki daftar obatHigh Alert2. Setiap tenaga kesehatan harus mengetahui penanganan khusu untuk obatHigt Alert
3. ObatHight Alertdisimpan ditempat terpisah, akses terbatas diberi labelHigt Alert
4. Biasakan untuk melakukan pengecekan dengan dua orang petugas yang berbeda untuk
menjamin kebenaran obatHigt Alertyang akan digunakan
5.
Biasakan mengeja nama obat dengan kategori LASA saat memberi/menerima
instruksi
6.
Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja dekat pasien tanpa
pengawasan
7. Seluruh obat kemoterapi, proses pencampuran dilakukan di Unit Farmasi dengan
menggunakan metode AseptikHandling Cytotoxic
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
23/151
23
PENANDAAN DAN PENYIMPANAN OBAT HIGT ALERT
Penandaan
1.
Penandaan obatHigt Alert dilakukan dengan stiker Higt Alert Double Checkpadaobat
2. Obat kategori look alike sound alike(LASA) diberikan penanda dengan stiker LASA
pada tempat penyimpanan obat .Apbila obat dikemas dalam paket untuk kebutuhan
pasien, maka diberikan tanda LASA pada kemasan primer obat
3. Obat kemoterapi diberikan penanda stiker penanda obat kemoterapi warna ungu
Penyimpanan1. Obat elektrolit konsentrasi tinggi (electrolit high concentration) hanya boleh disimpan
di unit farmasi (gudang dan depo farmasi)dan disimpan dalam jumlah terbatas diUGD, HCU, Rawat inap
2. Obat LASA ditempatkan secara terpisah antara satu sama lain,untuk menghinadari
kesalahan pengambilan dan penggunaan obat
3. Obat kemoterapi hanya boleh disimpan di unit farmasi (gudang farmasi & depo
farmasi)
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
24/151
24
PEMBERIAN OBAT HI GT ALERTKEPADA PASIEN
1.
Sebelum perawat memberikan obat higt alertkepada pasien maka perawat lain harusmelakukan pemeriksaan kembali secar independent: (PRINSIP 7 BENAR)
Kesesuaian antara obat dengan RM/instruksi dokter dandengan kardeks
Ketepatan perhitungan dosis obat
Identitas pasien
2. Obat higt alertinfus harus dipastikan :
Ketepatan kecepatan infus
Jika obat lebih dari 1, tempelkan label nama obat padasyringe pumpdan disetiap
ujung jalur selang
3. Setiap pasien pindah ruang rawat, perawat pengantar menjelaskan kepada perawat
penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat higt alert
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
25/151
25
PEMBERIAN OBAT HI GH ALERTKEPADA PASIEN
1.
KCL 7,46% injeksi (konsentrasi sediaan yang ada adalah 1 mEq=1 mL) harus diencerkansebelum digunakan dengan perbandingan 1 mL KCL : 10 mL pelarut (WFI/NaCl 0,9%).
Konsentrasi dalam larutan maksimum adalah 10 mEq/100 mL. Pemberian KCL injeksi
melalui perifer diberikan secara perlahan-lahan dengan kecepatan infus 10 mEq/jam (atau 10
mEq KCL dalam 100 mL pelarut/jam). Pemberian obat KCL melalui central line (vena
sentral), konsentasi maksimum adalah 20 mEq/100 mL, kecepatan infus maksimum 20
mEq/jam (atau 20 mEq KCL dalam 100 mL pelarut/jam)
2.
NaCl 3% injeksi intravena diberikan melalui vena sentral dengan kecepatan infus tidak lebihdari 100 mL/jam
3.
Natrium bicarbonate (Meylon vial 8,4%) injeksi (konsentrasi sediaan yang ada adalah 1
mEq=1 mL) harus diencerkan sebelum digunakan. Untuk penggunaan bolus, diencerkan
dengan perbandingan 1 mL Na.Bicarbonat : 1 mL pelarut WFI, untuk pemberian bolus
dengan kecepatan maksimum 10 mEq/menit. Untuk penggunaan infus drip, diencerkan
dengan perbandingan 0,5 mL Na. Bicarbonat : 1 mL dextrose 5%, pemberian drip infus
dilakukan dengan kecepatan maksimum 1 mEq/kgBB/jam
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
26/151
26
4. KEPASTIAN TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR, TEPAT PASIEN OPERASI
UNI VERSAL PROTOCOL:
Tujuan: untuk mencegah salah operasi, salah posisi, dan salah pasien
Dilakukan pada pasien operasi/tindakan invasif:
1)
Penandaan (Mark Site) /tidak pernah dilakukan
2) Prosespreverifikasi
Preverifikasi pra operasi adalah kegiatan verifikasi yang dilakukan oleh tim bedah sebelum
tindakan operasi/invasive dilakukan
TUJUAN:
a.
Memastikan bahwa semua dokumen, foto rontgen hasil pemeriksaan yang relevan
tersedia, diberi label, dan dipampangb.
Memastikan peralatan khusus/implant tersedia
c.
Menverifikasi lokasi, prosedur dan pasien yang tepat
KAPAN DAN DIMANA?
a. Pada saat penjadwalan operasi (untuk One Day Care/ ODC)
b.
Diruangan sebelum diantar ke OK
c. Di ruang transfer saat serah terima ke perawat OK
3)
Proses time out
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
27/151
27
LANGKAH LAYANAN PEMBEDAHAN Langkah 1: Formulir Persetujuan
Formulir persetujuan harus mencakup:
Nama lengkap Pasien Situs Prosedur
Nama prosedur
Alasan untuk prosedur
Langkah 2:Mark Site
Daerah operasi harus ditandai oleh dokter
atau penyedia istimewa lainnya yangmerupakan anggota tim operasi
Jangan menandai situs non-operatif
Langkah 3: Identifikasi Pasien
ATAU staf akan meminta pasien untuk
menyatakan (tidak mengkonfirmasi):
Nama lengkap mereka
Ssn atau tanggal lahir penuh
Situs untuk prosedur
Periksa tanggapan terhadap situs yang
ditandai. ID Band. Formulir izin dan dokumen
lainnya
Langkah 4: "Time Out"
Dalam OR ketika pasien hadir dan sebelumprosedur dimulai. ATAU staf secara lisan
harus mengkonfirmasi melalui "time out":
Kehadiran pasien yang benar
Menandai situs yang benar
Prosedur yang akan dilakukan
Ketersediaan implan yang benar
Langkah 5: Pencitraan data
Jika data yang amaging digunakan untuk
mengkonfirmasi situs bedah. Dua ataulebih anggota tim ATAU harus
mengkonfirmasi gambar yang benar dan
diberi label dengan benar
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
28/151
28
DAFTAR TILIK PEMBEDAHANSebelum di anestesi
Paraf
Sebelum Insisi Paraf Sebelum Pasien
meninggalkan Operasi
Paraf
Masuk Ruangan Operasi Time Out Keluar Ruang OperasiPasien sudah dipastikan
Identitas
Sisi operasi Prosedur Informed concent
Tanda Operasi
AdaTidak
Cek Keselamatan Anestesi
Oximetri siap dan
berfungsiAda pasien Alergi
Ya
Tidak
Ada resiko AspirasiYa
Tidak
Ada resiko PendarahanYa
Tidak
Pastikan semua anggota
memperkenalkan nama dan perannya
Dokter operator, anestesi dan perawat
Konfirmasi secara verbal mengenai
pasien : sisi op, prosedur op.
Perawat konfirmasi
dengan timNama prosedur operasi
yang tercatatKebenaran jumlah
instrument, kasa, jarum
Bagaimana specimendiberi label termasuk
nama pasien
Apakah ada masalah
padaalat
Dokter bedah, anestesi,
perawat review hal-hal
penting untuk pemulihanpasien
Antisipasi Keadaan KritisDokter Bedah review : keadaan kritis
atau langkah-langkah yang tidakdiharapkan selama operasi, antisipasi
kehilangan darahTim Anestesi review : apakah ada
keadaan pasien yang perludiperhatikan?Tim Perawat review : alat-alat steril
sudah siap, adakah masalah dengan
alat-alat ?
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
29/151
29
1. PENANDAAN (MARK SITE)
Penandaan daerah operasi/tindakan invasif:
1.
Dilakukan oleh dokter operator untukpasien:
Operasi elektifdilakukan di ruangrawat inap
Operasi citoIGD/rawat inap2. Menggunakan spidol permanen tanda
pada atau dekat daerah insisi
Organ yang mempunyai lateralisasi
(memiliki 2 sisi, kanan dan kiri) Beberapa digit pada jari tangan
atau kaki
Tulang belakang bagian depan atau
belakang pada tingkat: cervical,
thoracal, lumbal, dan sacrum
Penandaan tidak dilakukan dimana
secara teknis atau anatomis tidak
mungkin untuk diberi tanda seperti:
permukaan mukosa, perineum, dan
bayi premature
Untuk gigi, nama prosedur tindakan
gigi akan ditandai pada rontgen gigi
Penanda tidak dilakukan pada
tindkan: Endoskopi
gastroenterology, Tonsilektomi,
Hemorroidectomy
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
30/151
30
2. PROSES PREVERIFIKASI
Preverifikasi pra operasi adalah kegiatan verifiksi yang dilakukan oleh tim bedah sebelum
tindkan operasi /invasife dilakukan
TUJUAN:
1. Memastikan bahwa semua dokumen, foto rontgen hasil pemeriksaan yang relevan
tersedia, diberi label, dan dipampang
2. Memastikan peralatan khusus/implant tersedia
3.
Memverifikasi lokasi, prosedur dan pasien yang tepat
KAPAN DAN DIMANA?
1. Pada saat penjadwaln operasi (untuk One Day Care/ODC)
2.
Diruangan sebelum diantar ke OK
3. Diruang transfer saaat dserah terima keperawat OK
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
31/151
31
3. PROSES TIME OUT1. Serangkaian tindakan untuk keselamatan pasien operasi/tindakan invasif terdiri dari proses:
Sign in, dilakukan sebelum induksi anestesi diruang penerimaan /OK,minimal diisi oleh perawat dasn
dokter anestesi meliputi:a) Identifikasi pasien, prosedur, informed consentsudah di cek?
b) Sisi operasi sudah ditandaic) Mesin anestesi dan obat obatan lengkap
d) Pulse oxymeterterpasang dan berfungsie) Alergi?
f) Kemungkinan kesulitan jalan nafas nafas/aspirasi
g) Risiko kehilangan darah >= 500ml
Time outdilakukan sebelum insisi kulit diisi oleh perawat ,operator,perawat anestesi,meliputi:
a)
Konfirmasi anggota TIM (nama dan peran)b) Konfirmasi nama pasien,prosedur dan lokasi pembedahan
c) Antibiotik profilaksis sudah diberikan dalam 60 mnt sebelumnya
d) Antisipasi kejadian kritis:
i. Dokter bedah: langkah apa yang akan dilakukan,berapa lama waktu yang dibutuhkan
,kemungkinan kehilangan darahii. Dokter anestesi: apa ada patientsspesific corcern ?
iii. Perawat: sterilisasi, instrumene) Imagingyang diperlukan sudah dipasang?
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
32/151
32
Sign out, dilakukan sebelum pasien meninggalkan OK, diisi oleh perawat, perawat
anestesi dan operator, meliputi:
a)
Perawat melakukan konfirmasi secara verbal, bersama dokter dan anestesii. Nama prosedur
ii. Instrumen, gas verband,jarum lengkap
iii. Specimenttelah diberi label dengan tepat
iv. Apa ada masalah peralatan yang harus ditangani
b) Dokter kepada perawat dan anestesi, apa yang harus diperhatikan dalam recovery
dan menejemen pasien
2.
Semua pertanyaan/kekeliruan harus diselesaikan sebelum pembedahan.
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
33/151
33
5. PENGURANGAN RESIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN
Hand hygieneSuatu prosedur tindakan membersihkan tangan dengan sabun/antiseptic dibawah air mengalir
atau dengan menggunakan handrubberbasis alcohol.
Kebersihan tangan/Hand Hygiene
1. Hand hygienemenggunakan handrub (6 langkah) tangan dalam keadaan bersih
2.
Hand hygienemenggunakan hand wash/air dan sabun (6 langkah) tangan kotor
TIPS : Setiap langkah 4 hitungan dan semua cincin dan jam tangan dilepas
APD (Alat Pelindung Diri)
Adalah alat yang digunakan untuk melindungi petugas dari resiko pajanan darah,
cairan tubuh, dan selaput lendir
PEMAKAIAN APD
Menekan perpindahan mikroorganisme penyebab terjadinya infeksi
Penggunaan disesuaikan dengan tindakan yang akan dilakukan atau transmisipenyakit
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
34/151
34
5 SAAT MELAKUKAN PRAKTEK MEMBERSIHKAN TANGAN
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
35/151
35
CaraMencuci Tangan
DenganSabun danAir
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
36/151
36
CARA MELAKUKANHANDRUB
DenganHandrubBerbasis Alkohol
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
37/151
37
HPK
(HAK PASIEN DAN KELUARGA)
1.
Hak Pasien dan Keluarga
2. Privacy, Confidentiality, Security
3. Informed Consent
4. Donasi Organ
HAK PASIEN
RSB Esto Ebhu bertanggung jawab untuk melindungi dan mengedepankan hak pasien dan
keluarga sesuai UU RI no. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
1. pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di Rumah Sakit.
2. Pasien berhak memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
3. Pasien berhak memperoleh layanan yang manusiawi, jujur dan tanpa diskriminasi.
4.
Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional.
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
38/151
38
5. Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan efesien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi.
6. pasien berhak mengajuan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapat.
7.
pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku dirumah sakit.
8. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang di deritanya kepada dokter
lain yqang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) baik didalam maupun diluar Rumah
Sakit.
9. Pasien berhak mendapat privasidan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-
data medisnya
10.
pasien berhak mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tatacara tindakanmedis, jutuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi dan prognosis terhadaptindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan.
11.pasien berhak memperoleh persetujuan atau menolak atas tindakanyang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
12.pasien berhak didampingi keluarganyadalam keadaan kritis
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
39/151
39
13.pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
14.pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan dirumah sakit.
15.pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perilaku Rumah Sakitterhadap
dirinya.
16.
pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama
dan kepercayaan yang dianutnya.
17.pasien berhak menganut dan atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata maupun
pidana18.pasien berhak mengeluh pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan.
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
40/151
40
KEWAJIBAN PASIEN
1. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur tentang masalah kesehatannya.
2.
Mengetahui kewajibannya dan tanggung jawab pasien dan keluarga.
3. Mengajukan pernyataan untuk hal yang tidak dimengerti.
4. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
5.
Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit.
6. Memperlihatkan sikap menghormati peraturan rumah sakit
7. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
Penjelasan mengenai Hak & kewajiban pasien dan keluarganya dilakukan olehpetugas pendaftaran rawat jalandan admisi rawat inappada saat pasien mendaftar.
Penjelasan mengenai hak dan kewajiban disampaikan dalam bahasa dan cara yangdapat dimengerti (lisan/tertulis)
Jika informasi tertulis/lisan tidak memungkinkan RS berusaha mendatangkanpenerjemah.
Pemberian informasi dan edukasi diberikan sesuai kebutuhan, dan diberikan olehpetugas dengan kompetensi yang sesuai.
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
41/151
41
Pelayanan kerohanian di Rumah Sakit Pelayanan kerohanian terdiri dari pelayanankerohanian rutin dan atas permintaan. Pasien yang membutuhkan pelayanan
kerohanian akan
Mengisi formulir permintaan pelayanan kerohanian, kemudian perawat akan
menghubungi petugas terkait sesuai daftar yang ada.
Rumah Sakit melindungi kebutuhan privasi pasien Saat dilakukan pemeriksaan,konsultasi, tatalaksana antar pasien akan dibatasi dengan tirai
Rumah Sakit mengambil langkah untuk melindungi barang milik pasien daripencurian atau kehilangan perlindungan barang dilakukan pada saat pasien tidak
mampu bertanggung jawab atas barang miliknya
1.
Pasien emergency2. Pasien bedah rawat sehari
3. Pasien rawat inap
4. Pasien yang tidak mampu mengamankan barang miliknya
5. Mereka yang tidak mampu membuat keputusan mengenai barang pribadinya
Rumah Sakit melindungi pasien terhadap kekerasan fisik:
Kriteria kekerasan fisik dilingkungan Rumah Sakit terdiri atas : pelecehan seksual,
pemukulan, penelantaran dan pemaksaan fisik terhadap pasien
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
42/151
42
1. Baik yang dilakukan oleh penunggu/pengunjung pasien maupun petugas.
2.
Kecuali terdapat indikasi, petugas kesehatan dapat melakukan pemaksaan fisik
(seperti pengekangan) sesuai standar medis dan etika Rumah Sakit yang
berlaku.
3. Setiap petugas keamanan sudah terlatih untuk menangani hal tersebut.
4. Setiap pasien/pengunjung / karyawan yang berada dalam Rumah Sakit harus
menggunakan tanda pengenal berupa gelang identitas pasien, kartu
visitor/pengunjung atau name tag karyawan.
Rumah sakit menghormati kerahasiaan informasi kesehatan pasien denganmemberikan hak sepenuhnya kepada pasien untuk memberikan perwalian kepada
siapa informasi tentang kesehatannya dapat diberikan.
RS Mendukung hak pasien dan keluarga untuk turut berperan dalam prosesperawatan
1. RS mendukung partisipasi pasien dan keluarga dalam proses perawatan
2. Pasien berhak menggunakan prosedur second opinion
3. Pasien dan Keluarga mendapatkan penjelasan mengenai kondisi medis,
rencana tatalaksana dan perawatan.
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
43/151
43
4. Pasien dan keluarga mengerti waktu dan tata cara pemberian persetujuan.
5.
Pasien dan keluarga mengerti hak mereka untuk turut berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan keperawatan.
6.
Pasien dan keluarga harus diberitahu tentang hasil perawatan dan pengobatan
serta efek-efek pengobatan oleh dokter.
7. Pasien dapat menolak tindakan pengobatan dan paham konsekuensi serta
tanggung jawab atas keputusannya
8. Pasien mendapatkan informasi alternatif perawatan atau pengobatan.
9. Mengidentifikasi posisinya dalam melanjutkan perawatan resusitasi dan
mempertahankan atau menghentikan perawatan penunjang hidup sesuai
dengan norma budaya dan hukum.Rumah Sakit menghormati keinginan dan pilihan pasien untuk menolak
pelayanan resusitasi.
a.
Keputusan untuk tidak melakukan RJP harus dicatat di Rekam Medis
pasien dan di Formulir Do Not Resuscitate (DNR).
b.
Formulir DNR harus diisi dengan lengkap dan disimpan di Rekam
Medis pasien.
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
44/151
44
c. Alasan diputuskannya tindakan DNR dan orang yang terlibat dalam
pengambilan keputusan harus dicatat di rekam medis pasien dan
formulir DNR.
d.
Keputusan harus dikomunikasikan kepada semua orang yang terlibat
dalam aspek perawatan pasien.
10.
Mengerti dan memahami hak pasien untuk mengeluh nyeri dan menataklasana
dengan baik dan benar.
11.Rumah sakit mendukung hak pasien untuk mendapat pelayanan yang
menghargai dan penuh kasih sayang pada akhir kehidupannya dan memahami
bahwa pasien kritis terkadang memiliki permintaan unik.
Tata cara penyampaian komplain, menghadapi konflik dan perbedaan pendapattentang tatalaksana pasien.
1. Pasien diinformasikan tata cara penyampaian komplain, konflik atau
perbedaan pendapat.
2. Komplain atau perbedaan pendapat ditindaklanjuti dan diselesaikan.
3. Ada kebijakan dan SOP Penanganan Komplain
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
45/151
45
Pelayanan kepada pasien dilaksanakan dengan penuh perhatian dan menghormatinilai-nilai pribadi dan kepercayaan pasien. Rumah sakit mempunyai proses untuk
berespon terhadap permintaan pasien dan keluarganya untuk pelayanan rohanian atau
sejenisnya berkenaan dengan agama dan kepercayaan pasien.
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
46/151
46
CONFIDENTIALITY
Akses informasi pasien medis dan non medis hanya dapat diberikn sesuai dengan aturan dan
kebijakan. Kerahasiaan informasi meliputi RM, laporan lab, waktu masuk RS, jadwal prosedur,
keuangan dan informasi asuransi
Untuk menjaga kerahasiaan pasien :
1. Hindari berbicara tentang pasien di area public, seperti di ruang tunggu, koridor RS, kantin, dll.
2.
Jaga RM pasien dari orang yang tidak berwenang
3.
Lindungi layar computer dari perbicangan telepon dari orang yang tidak berwenang
4.
Jangan membicarakan informasi pasie kecuali dengan ijin pasien atau aturan yan berlaku
Second Opin ion
(Permintaan Pendapat Ahli lainnya)
Second opinion adalah hak pasien untuk mendapatkan pertimbangan / pendapat dari dokter lain
dengan keahlian yang sama, baik yang berasal dari dalam RS maupun dari luar RS
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
47/151
47
TIDAK DILAKUKAN TINDAKAN RESUSITASI
( DO NOT RESUSCITATE)
1.
Tidak dilakukan tindakan resusitasi (DNR) adalah saat pasien mengalami henti fungsi
jantung dan paru-paru secara tiba-tiba dan tidak dilakukan tindakan medis apapun
2. Tindakan medis tersebut bias berupa pemberian tekanan pada dinding thorax untuk
memacu kontraksi otot jantung atau dengan mesin defibrillator (DC-shock), pemberian
nafas bantuan dar mulut ke mulut, atau mesin ventilator dan obat-obatan yang
mempengaruhi cardiopulmo - vaskuler3. Pada penyakit kronis dengan stadium terminal dan irreversible berarti segala tindakan
medis yang agresif tidak membawa manfaat lagi.
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
48/151
48
INFORMED CONSENT
Informed consent dilakukan sebelum prosedur operasi atau memberikan anestesi, prosedur
invasive atau prosedur terapeutik, memberikan produk darah, mengangkat organ atau
jaringan dari orang yang masih hidup atau sudah meninggal untuk tujuan tertentu.
Tanggungjawab dokter untuk melakukan inform consent.
Jenis Informed Consent
1. IC General Consent
2.
IC Bedah3. IC Anestesi
4. IC Tranfusi darah
5. IC lain-lain
Yang berhak memberikan persetujuan atau penolakan adalah pasien atau keluarga.
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
49/151
49
TANGGUNG JAWAB PERAWAT DALAM INFORMED CONSENT
1.
Saksi pasien dalam menandatangani lembarconsent
2.
Menghubungi dokter apabila pasien bimbang akan prosedur yang akan dilakukan
3. Verifikasi kelengkapan informed consent sebelum prosedur dimulai. Premedikasi
tidak diberikan sebelum ada inform consent
4. Melengkapi checklistpreop atau pre prosedur
5. Jangan kirim pasien ke OK apabila inform consentbelum lengkap
6.
Review kelengkapanform consenttermasuk identifikasi operasi
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
50/151
50
PPK
(PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA)
1.
Assesmen kebutuhan edukasi setiap pasien
2. Identifikasi hambatan
3. Tentukan metode edukasi
4. Tentukan topic edukasi
5.
Dokumentasikan dalam rekam medic pasien
6. Setiap pasien dan anggota keluarga menerima edukasi untuk membantu mereka dalam
hal: a. Memberikan informed consent
b. Partisipasi dalam perawatan
Contoh edukasi : interaksi obat, interaksi obat dan makanan, penggunaan alat medis, nutrisi,
dll.
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
51/151
51
EDUKASI PASIEN
Pasien dan keluarga harus di edukasi tentang proses penyakitnya, rencana perawatan dan
dampak tindakan/pengobatan yang di berikan. Pasien dan keluarga harus diedukasi
berdasarkan kemampuan belajar, nilai budaya, keterampilan membaca dan bahasa.
Catat kesanggupan belajar pasien, penghalang emosi, keterbatasan fisik dan atau kognitif atau
bahasa yang mempengaruhi pasien belajar
Formkesanggupan belajar harus dilengkapi sebelum edukasi dimulai
Catat semua edukasi yang sudah diterima pasien di RSB dalam rekam mediknya
Contoh edukasi pasien :
a. Bagaimana mengkonsumsi obat dengan aman
b. Bagaimana mencengah jatuh
c.
Interaksi obat dan makanan
d.Nutrisi ibu menyusui
MATERI DAN TOPIK EDUKASI SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PASIEN
1. Penyakit dan diagnosis pasien
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
52/151
52
2.
Tatalaksana
3. Edukasi obat
4.
Edukasi interaksi obat dan makanan
5. Edukasi gizi
6. Edukasi rehabilitasi medic
7. Edukasi pengelolaan nyeri
8. Edukasi pemakaian alat medic
Kapan dilakukan edukasi ?
1.
Di awal pasien MRS2. Selama dalam perawatan
3. Saat akan pulang
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
53/151
53
PENERIMAAN PASIEN BARU
Penerimaan pasien baru adalah metode dalam penerimaan kedatangan klien baru (pasien dan atau
keluarga) di ruang pelayanan keperawatan, khususnya pada rawat inap atau rawat intensif.Dalam
penerimaan pasien baru disampaikan beberapa hal mengenai orientai ruangan, pengenalan ketenagaan
perawatmedis, dan tata tertib ruangan serta penyakit.
Tujuan penerimaan pasien baru :
1.
Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan hangat dan terapeutik
2.
Meningkatkan komunikasi antara perawat dengan klien
3.
Mengetahui kondisi dan keadaan klien secara umum4. Menurunkan tingkat kecemasan pasien saat MRS
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1.
Pelaksanaan secara efektif dan efisien
2.
Dilakukan oleh kepala ruangan atau perawat primer yang telah diberi wewenang / delegasi.
3.
Saat pelaksanaan tetap menjaga privasi klien
4.
Ajak pasien komunikasi yang baik dan beri sentuhan terapeutik
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
54/151
54
LEMBAR PENERIMAAN PASIEN BARU
Nama : No. RM :
Tanggal lahir/umur : Tgl MRS/jam :
Diagnosis Medis :Berilah tanda jika sudah dilakukan orientasi/penjelasan tentang 3P :P1: PERKENALAN (ORIENTASI RUANGAN, SARANA LAIN DAN ORANG)
Perkenalan diri
Perkenalan perawat yang bertanggung jawab:a. Kepala Ruanganb. Perawat Primer
c. Perawat Associate
Perkenalkan dokter yang bertanggung jawab dan tenaga non keperawatan (administrasi, ahli gizi, dll)Perkenalkan klien baru dengan klien lain yang sekamar (bila ada)
Perkenalkan ruangan/lingkungana. Kamar mandi d. Ruang Ners
b. Ruang Tunggu Keluarga e. Depo Farmasic. Nurse Station f. Musholla
P2: PERATURAN RUMAH SAKIT
Penjelasan tentang aturan Rumah Sakit / Peraturana. Fasilitas
b. Jam berkunjungc.
Penunggu klien
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
55/151
55
1) Penunggu adalah keluarga terdekat klien
2) Masing-masing klien hanya boleh ditunggu 1 penunggud. Waktu makane.
Tata cara pembayaran jasa rumah sakit
f.
Penjelasan akan sistem sentralisasi obatg. Anjuran untuk tidak membawa barang keluarga
P3 : PENYAKIT / DIAGNOSIS
Penjelasan tentang penyakit pasien
1. Pengertian2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Pemeriksaan5.
Pengobatan
6.
PrognosisMenanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang telah disampaikan
Sumenep, ............................
Pasien/Keluarga, Perawat,
(........................) (........................)
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
56/151
56
PEMULANGAN / DISCHARGE
Suatu pengkajian yang dilakukan untuk membuat perencanaan pemulangan pasien yang dilakukan
bersamaan dengan pengkajian awal pasien yang akan masuk rawat inap( terdokumentasi dalampengkajian awal dokter di rekam medis ), yang bertujuan untuk :
1.
Melakukan identifikasi kebutuhan pasien saat pemulangan dari rumah sakit.
2.
Memberikan waktu yang cukup untuk mempersiapkan pasien saat keluar rumah sakit.
DPJP mengisi resume medis/discharge summary yang isinya :
1. Alasan MRS
2.
Diagnosa dan penyakit penyerta3. Tanda-tanda fisik dan temuan lain yang signifikan
4.
Hasil prosedur diagnostic dan tindakan terapeutik
5. Obat-obatan selama perawatan termasuk obat saat pulang
6.
Kondisi / keadaan pasien saat pulang
7.
Instruksi lanjut /follow up/ discharge instruction
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
57/151
57
DISCHARGE INSTRUCTION/INSTRUKSI PULANG/FOLLOW UP
Discharge Instruction :
1.
Waktu untuk control lagi2.
Kapan harus segera kembali jika terjadi keadaan emergency
3.
Instruksi perawatan selama di rumah
Untuk memberikan informasi tertuli kepada pasien/keluarga saat pasien akan dipulangkan dariRSB terkait data dan obat untuk diminum setelah pulang.
Discharge Instructionharus tertulis agar pasien/keluarga mengerti informasi yang diberikan.Jangan gunakan singkatan atau istilah medis.
1.
Setiap pasien dengan riwayat kunjungan berulang (multiple visit), multiple problem, multiple
clinic, dibuat resume medis rawat jalan.2. Resume dibuat berisi informasi :
Diagnosis kerja
Alergi obat
Obat yang dikonsumsi saat ini
Prosedur paska operasi
Paska rawat inap
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
58/151
58
PMKP
(PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN)
1.
PENGURANGAN RESIKO PASIEN JATUH
Pengkajian pasien jatuh menggunakan:
Skala Morse untuk pasien dewasa (>51th)
Skala Humpty Dumpty untuk pasien anak (>12thun)
KAPAN DILAKUKAN PENGKAJIAN:
1.
Pada saat pengkajian awal pasien dirawat
2. Pengkajian dilengkapi pada waktu 1x24jam
3. Jika ada perubahan kondisi pasien maka dilakukan penilaian ulang pada form
lanjutan
4. Dalam masa perawtan yang lama,penilaian diulang 1x/mgg atau sesuai kondisi pasien
pada form lanjutan
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
59/151
59
PENILAIAN RESIKO PASIEN JATUH DEWASA SKALA MORSE FAL L SCALE(Lanjutan)
No Risiko Skor
Skor Hari Perawatan Ke
1Tgl
......
2Tgl
......
3Tgl
......
4Tgl
......
5Tgl
......
6Tgl
......
7Tgl
......
8Tgl
......
9Tgl
......
10Tgl
......1. Mempunyai riwayat jatuh,baru/dalam 3
bulan terakhiro
Tidak
o Iya
0
25
2. Diagnosa sekundero
Tidako
Iya
0
25
3 Ambulasi berjalano
Bedrest dibantu perawat
o
penyangga/tongkat/walker/treephot/kursi roda
o
Mencengkram furniture
015
30
4 Terpasang IV line/pemberian anti
koagulan(heparin)/obat lain yang
digunakan mempunyai side effects jatuh
o Tidako Iya
020
5 Cara berjalan/berpindaho
Normal/bedrest/immobilisasi 0
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
60/151
60
o Kelelahan
o Lemah1020
6 Status mentalo
Normal sesuaikemampuan diri
o
Lupa keterbatasan diri/penurunankesadaran
0
15
TOTAL SKOR
Nama Dan Paraf Petugas Yang
Mealkukan Penilaian
Keterangan:
Tingkat Resiko:
a)
skor >51 risiko tinggi,lakukan intervensi jatuh resiko tinggi
b) skor 25-50 risiko rendah, lakukan intervensi jatuh standart
c) skor 0-24 tidak berisiko, perawatan yang baik
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
61/151
61
PENILAIAN RESIKO JATUH PASIEN ANAK SKALA HUMPTY DUMPTY (Lanjutan)
No Parameter Skor
Skor Hari Perawatan Ke-
1
TGL
......
2
TGL
......
3
TGL
......
4
TGL
......
5
TGL
......
6
TGL
......
7
TGL
......
8
TGL
......
9
TGL
......
10
TGL
......1. Umur
o < 3 th
o 3-7 tho 7-13 tho 13-18 th
4
3
21
2. Jenis kelamino Laki lakio Perempuan
2
1
3 Diagnosiso Kelainan neurologio
Gangguan oksigenasi (gangguanpernafasan,dehidrasi,anemia,anoreksia,sin
kop,sakit kepala,dll)o Kelemahan fisik/kelainan psikiso Ada diagnosa tambahan
4
3
21
4 Gangguan kognitifo Tidak memahami keterbatasano Lupa keterbatsan
o Orientasi terhadap kelemahan
32
1
5 Faktor lingkungano Riwayat jatuh dari tempat tiduro Pasien menggunakan alat bantuan obat
4
3
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
62/151
62
sedato Pasien berada pada tempat tiduro Pasien berada diluar area ruang perawatan
2
1
6 Respon terhadap operasi/obat penenang/efek
anestesio
< 24 jam
o 48 jam
3
2
1
7 Penggunaan obato Penggunaan obat sedatif (kecuali pasien
HCU yang mengunakan sedasi danparalis) hipnotik, barbitural,
phinoziatinest, antideprasan, laksati,
diuretic, narotic/ metadono Salah satu obat diataso Pengobatan lain
3
21
TOTAL SKOR
Nama dan paraf yang melakukan penilaian
KETERANGAN:
Tingkat Resiko dan Tindakan
a) Skor 7-11 : Resiko Rendah Untuk Jatuh
b)
Skor>12 : Resiko Tinggi Untuk Jatuh
c)
Skor Minimal : 7
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
63/151
63
CARA PENILAIAN RISIKO JATUH PADA PASIEN GERIATRI
No Risiko Skor
Skor Hari Perawatan Ke
1
TGL
......
2
TGL
......
3
TGL
......
4
TGL
......
5
TGL
......
6
TGL
......
7
TGL
......
8
TGL
......
9
TGL
......
10
TGL
......1. Gangguan gaya berjalan (diseret,
menghentak, berayun)
4
2. Pusing/pingsan pada posisi tegak 3
3 Kebingungan setiap saat 3
4 Nokturia/Inkontinen 3
5 Kebingungan Interm miten 2
6 Klemahan umum 2
7 Obat obat berisiko tinggi(diuretik, narkotik, sedatif, antispikotif,
laksatif, vasodilatator, antihipertensi, obat
hipoglikemik, anti depresan, neuroleptik)
2
8 Riwayat jatuh dalam waktu 12 bln
sebelumnya
2
9 Osteoporosis 1
10 Gangguan pendengaran/penglihatan 1
11 Usia .> 70 th 1
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
64/151
64
TOTAL SKOR
Nama dan paraf petugas yang
melakukan penilaian
Keterangan :
tingkat resiko:
1. Resiko rendah bila skor 1-3 lakukan intervensi Resiko Rendah
2.
Resiko tinggi bila skor >4 lakukan intervensi Resiko Tinggi
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
65/151
65
JIKA ADA PASIEN DENGAN RESIKO TINGGI JATUH
1.
Pasangkan stiker resiko jatuh pada gelang pasien
2. Intervensi:
Obs bantuan saat ambulasi
Hindari ruangan yang kacau balau,dekatkan bel dan telepon, biarakan pintu terbuka,gunakan lampu pada malam hari
Strategi mencegah jatuh dengan penilaian jatuh lebih detail
Dekatkan pasien dengan nurse station
Hand railmudah dijangkau dan kokoh
Siapkan dijalan keluar dari tempat tidur: alat bantu jalan
Lantai kamar mandi tidak boleh licin/gunakan karpet antislip3.
Edukasi pencegahan jatuh selama dirawat kepada pasien dan keluarga dan berikan
bacaan pencegahan jatuh(dorong partisipasi keluarga dalam keselamatan pasien, jangan
tinggalkan pasien sendiri,gunakan tempat duduk dikamar mandi saat pasien mandi)
4. Pasien dikaji kembali sesuai kondisinya minimal setiap 1 jam
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
66/151
66
2. KEPUASAN PASIEN
SURVEY KEPUASAAN PASIEN RAWAT JALAN RSB ESTO EBHU SUMENEP
Nama :.......................................................Alamat :.......................................................
Tanggal :........................................................
Cara Pengisian : Berilah tanda pada jawaban yang anda pilih sesuan dengan penilaian andaterhadap pelayanan kami
1 Pendaftaran administrasi
Kecepatan dalam pelayanan Cepat TidakKeramahan Petugas Ramah Tidak
Kepuasan Pelayanan Puas Tidak
2 Layanan Dokter
Penjelasan Informasi Jelas TidakKeramahan dokter Ramah TidakKepuasan pelayanan dokter Puas Tidak
3 Layanan perawat/bidanKecepatan pelayanan Cepat TidakKeramahan petugas Ramah Tidak
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
67/151
67
Penjelasan informasi Jelas TidakKepuasan pelayanan Puas Tidak
4 Ruang tunggu
Kebersihan Bersih TidakKenyamanan Nyaman Tidak
5 Kualitas fasilitas dan sarana
Kebersihan Bersih TidakKelengkapan fasilitas Lengkap TidakKepuasan akan fasilitas yang tersedia Puas Tidak
6 Kasir
Kecepatan dalam pelayanan Cepat Tidak
Keramahan petugas Ramah TidakKepuasan pelayanan Puas Tidak
7 Farmasi/apotekKecepatan pelayanan Cepat TidakKeramahan petugas Ramah TidakPenjelasan mengenai dosis dan aturan pemakaian Jelas TidakKepuasan pelayanan Puas Tidak
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
68/151
68
8 Tarif
Bagaimana kesan anda terhadap tarif pelayanan rawat
jalanSangat mahalMahal
Wajar sesuai denganyang diberikan
9 Alasan memilih berobat di RSB Esto Ebhu DokterKualitas pelayananKemudahan aksesHarga yang
kompetitif
Saran keluarga/rekan
Lainnya,sebutkan......
10 Komentar dan Saran
a.Apakah anda merekomendasikan RSB Esto Ebhu iniKepada anggota keluarga atau teman
Ya Tidak
b.Apakah RSB Esto Ebhu merupakan pilihan pertama
untuk anggota keluargaYa Tidak
Komentar dan Saran :
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
69/151
69
3. KECEMASANNO PERNYATAAN TDK
PERNAH
KADANG
KADANG
SEBAGIAN
WAKTU
HAMPIR
SETIAPWAKTU
1 Saya meras lebih gugup dari biasanya 1 2 3
2 Saya meras takut tanpa alasan sama sekali 1 2 3 4
3 Saya mudah marah / mearasa panik 1 2 3 4
4 Saya merasa seperti jatuh terpisa dan akan
hancur berkeping keping
1 2 3 4
5 Saya merasa bahwa semuanya baik baik saja
dan tidak ada hal buruk yang akan terjadi
4 3 2 1
6 Lengan dan kaki saya gemetar 1 2 3 4
7 Saya terganggu oleh nyeri kepala leher dan
nyeri punggung
1 2 3 4
8 Saya meras lemah dan mudah lelah 1 2 3 4
9 Saya merasa tenang dan dapat duduk diam
dengan mudah
4 3 2 1
10 Saya merasakn jantung saya berdebar debar 1 2 3 4
11 Saya merasa pusing tujuh keliling 1 2 3 4
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
70/151
70
12 Saya telah pingsan atau merasa seperti itu 1 2 3 4
13 Saya dapat bernafs dengan mudah 4 3 2 1
14 Saya merasa jari jari tangan dan kaki mati
rasa dan kesemutan
1 2 3 4
15 Saya merasa terganggu pada nyeri
lambung/gangguan pencernaan
1 2 3 4
16 Saya buang air kecil 1 2 3 4
17 Tangan saya biasanya kering dan hangat 4 3 2 1
18 Wajah saya terasa panas dan merah merona 1 2 3 4
19 Saya mudah tertidur dan dapat istirahat
malam dengan baik
4 3 2 1
20 Saya mimpi buruk 1 2 3 4
Rentang penilaian 20-80,dengan pengelompokan sbb:
o skor 20-40normal tidak cemas
o skor 45-59kecemasan ringan
o skor 60-74kecemasan sedang
o skor 75-80kecemasan berat
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
71/151
71
4. PERAWATAN DIRI
Kuesionar perawatan diri(Aktifitas sehari hari/Indeks Katz)Dari keenam aktifitas yang dinilai,maka pemeriksa dapat mengkategorikan paien kedalam
kelompok yang manaA : Mandiri dalam hal makan, kontinen BAK/BAB, mengenakan pakaian , pergi
ketoilet, berpindah dan mandi
B : Mandiri semuanya, kecuali salah satu dari fungsi diatas
C : Mandiri, kecuali mandi dan salah satu dari fungsi diatas
D : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan salah satu dari fungsi diatas
E : Mandiri kecuali mandi,berpakian, ke toilet dan salah satu dari fungsi diatas
F : Mandiri kecuali mandi,berpakian, ke toilet ,berpindah dan salah satu dari fungsi
diatas
G : Ketergantungan untuk semua fungsi diatas
Keterangan: Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan /bantuan aktif dari orang lain.
Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi,
meskipun dia dianggap mampu.
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
72/151
72
5. NYERI
ASESMEN dan MANAJEMEN NYERI : AP. 1.7 & PP 6
Semua pasien dilakukan skrining nyerisaat pasien masuk rawat Inap dan Rawat Jalan
( terdokumentasi pada Rekam Medik pada asessment Awal) Bila derajat nyeri >4 perawat wajib melapor pada DPJP untuk penilaian ulang dan tatalaksananyeri
Apabila keluhan nyeri pasien >7 dan tidak dapat ditangani oleh DPJP atau dokter jagaruangan, maka dapat dikonsultasikan ke Tim Manajemen Nyeri untuk pemberian terapi nyeri
sesuai kebutuhan.
Pada pasien rawat jalan / ODC, penilaian berikutnya dilakukan pada saat pasien melakukankontrol atau apabila pasien tetap merasakan nyeri yang tidak dapat ditangani dapat datang
kembali ke UGD.
Untuk mengkaji nyeri kita menggunakan:
1.
Neonatal Infant Paint Scale(NIPS) Neonatal 0-2 bulan
2. FLACC Scale ( Face, Legs, Activity, Cry, Cansalability ) untuk 2 bulan7 tahun3.
VAS ( Visual Assesment Scale ) Paint Scale
4.
Behavioural Pain Scale(BPS)
Untuk mengkaji pasien yang sedang tidak sadar, dengan ventilasi, pasien dengansedasi
Untuk > 7 tahun
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
73/151
73
RE-ASSESMENT NYERI DILAKUKAN DENGAN KRITERIA SEBAGAI BERIKUT:
1.
15 menit setelah intervensi obat injeksi
2.
1 jam setelah intervensi obat oral atau lainnya3. 1x/shift bila skor nyeri 1-3
4. Setiap 3 jam bila skor 4-6
5. Setiap 1 jam bila skor nyeri 7-10
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
74/151
74
PENILAIAN NYERI PADA PASIEN NEONATUS-NEONATAL (BAYI USIA 0-1 TAHUN)
NEONATAL-INFANT PAIN SCALE (NIPS)
No Parameter Skor
Skor Hari Perawatan Ke
1
Tgl
......
2
Tgl
......
3
Tgl
......
4
Tgl
......
5
Tgl
......
6
Tgl
......
7
Tgl
......
8
Tgl
......
9
Tgl
......
10
Tgl
......
1. Ekspresi wajah
o Wajah tenang, ekspresi netral
o Otot wajah tegang.alis
berkerut, dagu dan rahang
tegang (ekspresi wajah
negative-hidung, mulut dan
alis)
0
1
2. Menangiso Tenang, tdk menangis
o
Merengek ringan, kadang
kadang
o Berteriak kencang, menarik,
melengking terus terusan
(catatan: menagis lirih
0
1
2
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
75/151
75
mungkin dinilai jika bayi
diinstubasi yang dibuktikan
melalui gerakan mulut dan
wajah yang jelas)
3 Pola Pernafasano Pola pernafasan bayi normal
o
Tidak teratur, lebih cepat dari
biasanya, tersedak, nafas
tertahan
0
1
4 Lengano Tdk ada kekakuan otot,
gerakan tangan acak sekalisekali
o Tegang, lengan lurus,
kaku/ekstensi, cepat ekstensi,
fleksi
0
1
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
76/151
76
5 Kakio Tdk ada kekakuan otot,
gerakan kaki acak sekali sekali
o
Tegang, kaki lurus,
kaku/ekstensi, ekstensi cepat,
fleksi
0
1
6 Kesadaran
o
Tenang, tidur damai /gerakan
kaki acak yang terjaga
o Terjaga, gelisah, dan meronta-
ronta
0
1
TOTAL SKOR
Nama dan paraf yang melakukan
penilaian
Keterangan:
Skala nyeri intervensi
a) 0-2 = nyeri ringan - tdk nyeri 1. Tidak ada
b)
3-4 = nyeri sedang-nyeri ringan 2. Intervensi tanpa obat, dievaluasi selama 30 menitc) >4 = nyeri hebat 3. Intervensi tanpa obat, bila masih nyeri biasa diberikan
Analgesik dan dievaluasi selama 30 menit
FLACC PAIN SCALE (PADA PASIEN ANAK 1 7 TAHUN)
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
77/151
77
FLACC PAIN SCALE(PADA PASIEN ANAK 1-7 TAHUN)
No Parameter Skor
Skor Hari Perawatan Ke
1
Tgl
......
2
Tgl
......
3
Tgl
......
4
Tgl
......
5
Tgl
......
6
Tgl
......
7
Tgl
......
8
Tgl
......
9
Tgl
......
10
Tgl
......1. Face ( wajah)
o Tdk ada ekspresi tertentu/senyum,
kontak matao Kadang meringis /mengerutkan
kening, menarik diri, tidak tertarik,wajah terlihat cemas, alisditurunkan,mata sebagian
tertutup.pipi terangkat, mulut
mengerucuto
Sering cemberut, konstans, rahang
terkatup, dagu bergetar, kerutan yang
dalam didahi, mata tertutup, mulut
terbuka, garis yang dalam disekitarhidung/bibir
0
1
2
2. Leg (kaki)o
Posisi normal/santaio
Tanyak nyaman, gelisah, tegang,
tonus, meningkat, kaku
0
1
fleksi/ekstensi anggota badan
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
78/151
78
fleksi/ekstensi anggota badanintermiten
o Menendang /kaki disusun, hipertonis
fleksi/ekstensi anggota badan secaraberlebihan, tremor
2
3 Activity (aktifitas)o
Berbaring dengan tenang, posisi
normal, bergerak dengan bebas danmudah
o Menggeliat, menggeser majumundur, tegang, ragu-ragu untuk
bergerak, menjaga, tekanan pada
bagian tubuh
o Melengkung, kaku, atau menyentak,posisi tetap, goyang gerakan kepala
dari sisi kesisi, menggosok bagian
tubuh
0
1
2
4 Cry (menangis)
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
79/151
79
4 Cry (menangis)o Tdk ada teriakan/erangan
(terjaga/tertidur)o
Erangan/rengekan, sesekalimenangis, sesekali mengeluh
o
Terus menerus menangis, menjerit ,
isak tangis, mengeram, menggeram,
sering mengeluh
0
1
2
5 Consolabilityo Tenang, santai, tidak perlu dihiburo
Perlu keyakian dengan sekali kali
menyentuh, sekali kali memeluk,atau berbicara, perhatian mudah
beraliho
Sulit untuk dibujuk dan dibuat
nyaman
0
1
2
TOTAL SKOR
Nama dan paraf yang melakukan
penilaian
Keterangan:
0 = Relaxed and comfortable
13 = Mild discomfort
46 = Moderate pain
710 = Severe discomfort/pain
INSTRUMEN PENILAIAN NYERI (PADA PASIEN DEWASA)
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
80/151
80
INSTRUMEN PENILAIAN NYERI (PADA PASIEN DEWASA)
Pengkajian NyeriPencetus
(P)
Kualitas
(Q)
Lokasi
(R)
Skala 1-10
(S)
Waktu
(T)
Penyebab Nyeri
Hilang/Berkurang
No Skala Nyeri Skor
Skor Hari Perawatan Ke
1
Tgl
......
2
Tgl
......
3
Tgl
......
4
Tgl
......
5
Tgl
......
6
Tgl
......
7
Tgl
......
8
Tgl
......
9
Tgl
......
10
Tgl
......
1. Tidak nyeri 0
2. Minor
o Nyeri sangat ringan
o Nyeri tidak nyaman
o Nyeri dapat ditoleransi
1
2
3
3 Moderateo Menyusahkan
o Sangat menyusahkan
o Nyeri hebat
4
56
4 Severe
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
81/151
81
4 Severeo Sangat hebat
o Sangat menyiksa
o Tak tertahankan
o
Tak dapat diungkapkan
78
9
10Skor
Nama dan paraf yang
melakukan penilaian
Nyeri mempengaruhi:o Dapat diabaikan o Tugas o Konsentrasi
o
Tidur o
Aktifitas fisik o
Nafsu makan
Lain............................................................................................................................
Keterangan
0 = Relaxed and comfor table
1-3 = M ild discomfort
4-6 = Moderate pain
7-10 = Severe discomfort/pain
BEHAVI OURAL PAIN SCALE/BPS (PADA PASIEN TIDAK SADAR)
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
82/151
82
BEHAVI OURAL PAIN SCALE/BPS (PADA PASIEN TIDAK SADAR)
No Parameter Skor
Skor Hari Perawatan Ke-
1Tgl
......
2Tgl
.....
3Tgl
......
4Tgl
......
5Tgl
.....
6Tgl
.....
7Tgl
.....
8Tgl
.....
9Tgl
......
10Tgl
.....1. Fase (wajah)
o Tenang /relaks
o Mengerutkan alis
o Kelopak mata tertutup
o Meringis
1
2
3
4
2. Anggota badano Tdk ada pergerakan
o Sebagian ditekuk
o
Sepenuhnya ditekuk denganfleksi jari jari
o Retraksi permanen
1
2
3
4
3 Ventilasi
o Pergerakan dapat ditolerensi
o Batuk dengan pergerakan
o Melawan ventilator
o Tdk dapat mengkontrol ventilasi
1
2
34
TOTAL SKOR
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
83/151
83
Nama dan paraf yang melakukan
penilaian
Keterangan :
0 = No pain
1-3 = M ild pain
4-6 = Moderate pain
>6 = Uncontrolled pain
MANAJEMEN NYERI
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
84/151
84
1. Penilaian nyeri oleh perawat
2.
Bila penilaian nyeri >4 lapor DPJP
3.
Evaluasi 2 jam kemudian4. Bila penilaian nyeri >4 lapor DPJP
5. Bila penialaian nyeri< 4 evaluasi setiap sift sesuai evaluasi TTV
6. Bila evaluasi 2 jam penilaian nyeri >4 perawat konsul ke perawat anestesi on site
7. Bila evaluasi 2 jam penilaian nyeri 4)adalah untuk semua skala pengkajian nyeri
EDUKASI NYERI
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
85/151
85
Perawat akan memberikan edukasi pada paisen:
1. Bagaimana mengkomunikasikan nyeri mereka dengan menggunakan skala nyeri yang tepat
2.
Rencan penatalakasanaan nyeri mereka beserta tujuannya3.
Pentingnya jadwal medikasi
4. Catat semua instruksi yang diberikan pada px dan respon daripx/keluarga padaformyang ada
APA YANG HARUS DILAPORKAN PERAWAT TERKAIT KELUHAN NYERI PADA
PASIEN
Perawat akan melaporkan hal hal berikut kepada dokter dan mendokumentasikannya pada rekam
medis:
1.
Nyeri yang tidak terkontrol
2.
Pemberian terapi yang tidak menurunkan nyeri
3. Nyeri yang baru dikeluhkan / nyeri yang semakin memburuk
4.
Dampak buruk akibat pemberian obat nyeri: mis gangguan pernafasan/depresi nafas
5. Perubahan status mental, mual/muntah, retensi urine, konstipasi, gatal-gatal, perubahan
sensorik/motorik
6. RESTRAIN/PENGEKANGAN
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
86/151
86
Prosedur untukRestraint
1.
Restraintuntuk pasien non-violent(tidak mencedarai orang lain) mis: gelisah
2. Restraintuntuk pasien violent(dapat mencederai diri sendiri/orang lain)
Staff RS harus dapat
1. MemilihRestraintberdasarkan hasil pengkaijan
2.
Mengenali dan merespon tanda - tanda fisik/gangguan fisik px yang diRestraint
APA YANG HARUS DIMONITOR PADA PASIEN YANG DI RESTRAINT?
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
87/151
87
1. Physical distress
Gangguan respirator/anoxia
Cedera saraf tepi/sirkulasi inadekuat karena terlalukencang memasang Restraint Kulit lecet, luka
2. Phiscological distress
3. Respiratory status
4. Circulation status
5. Skin integrity
6. Vital sign
7.
Hidration, hygiene, elimination
Prosedur
1. Jelaskan pasien alasanRestraint
2. Periksa alat dan pastikan tidak terlalukencang agar pasien dapat bernafas, sirkulasi
adekuat, dan mencegah friksi
OBSERVASI PASIEN YANG DILAKUKAN RESTRAINT
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
88/151
88
Minimal setiap 2 jam dicatat
Jalan nafas setiap 15 mnt
Keadaan kulitada luka/lecet
Sirkulasi darah pada tempat/titik restraint
Pertahankan posisi tubuh yang nyaman
Makanan dan cairan sesuai kondisi klinis dan jadwal pemberian
Mandi dan kebersihan mulut minimal setiap hari sekali BAB/BAK
APK
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
89/151
89
AKSES PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN
1. SKRINING PASIEN DI UGD (TRIAGE)
Routine Triage:
Emergensy RS menggunakan system triage:
EMERGENT
URGENT
NON URGENT
EMMIDIATE NEEDSUntuk pasien infeksius, diprioritaskan untuk ditransfer
Disaster Triage:LEVEL 1 : Ancaman Nyawa (Kebutuhan pasien segera dilihat)
LEVEL 2 : Gawat Darurat Berat
LEVEL 3 : Gawat Darurat Sedang
LEVEL 4 : Gawat Darurat Ringan
LEVEL 5 : Tidak Gawat Darurat
FORM TRIAGE UGD (TANDA VITAL)
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
90/151
90
FORM TRIAGE UGD (TANDA VITAL)
PEMERIKSAAN EMERGENCY Urgent Non urgent False
emergency
Jalan nafas/airway Sumbatan (obstruction) Bebas (patent) Bebas(patent)
Bebas (patent)
Pernafasan/breating Henti nafas
Frek >32x/mnt
Frek 2dtk
Frek nadi (HR)
120 - 150 x/mnt
TD sist > 160mmHg
TD dist > 100
mmHg
Normal Normal
Kesadaran GCS < 13 GCS > 13 GCS 15 GCS 15
IMMEDIATE NEEDyaitu suatu kondisi dimana pasien harus segera ditransfer ke tempat
l i (PASIEN INFEKSI ATAU PASIEN IMMUNOCOMPROMISED )
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
91/151
91
lain yang aman (PASIEN INFEKSI ATAU PASIEN IMMUNOCOMPROMISED)
2. TRANSFER INTERNAL/DALAM RS
Setiap pasien yang akan ditransfer harus diperiksa terlebih dahulu kondisi dengan
mengisi form transfer
Pasien yang akan masuk HCU
Harus memenuhi kriteria masuk (physiologic based)
Harus memenuhi kriteria keluar (physiologic based)
Pasien akan masuk ruang perawatan khusus: (HCU)
Harus memenuhi kriteria masuk (physiologic based)
Harus memenuhi kriteria keluar (physiologic based)
Pasien tidak ditransfer ke UGD ke Ruang Perawatan sebelum hasil pemeriksaan
penunjang standart minimal diketahui hasilnya
Setiap akan ditransfer antar ruangan (masuk/keluar), DPJP harus menuliskan resume
sementara pasien
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
92/151
92
3. TRANSFER EXTERNAL/KELUAR RS
1. Komunikasikan dan informasikan kebutuhan perawatan pasien ke RS yag akan
menerima pasien, catat siapa yang memberikan kepastian ketersediaan tempat tidur
sebelum pasien ditransfer.
2. Dokter bertanggung jawab mengisi form transfer eksternal serta resume medis.
Resume medis dicopykan ke RS penerima pasien
3. Kaji kebutuhan transportasi termasuk tenaga medis yang akan mendqampingi dengan
mengisi form pengkajian kebutuhan transportasi.
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
93/151
93
PENGKAJIAN AWAL
Pengkajian awal ttd pengkajian medis dan pengkajian keperawatan yang harusdilengkapi dalam waktu 24 jam
Pengkajian awal termasuk
1. Alasan masuk RS
2.
Riwayat Kesehatan
3. Alergi
4. Hasil pemeriksaaan fisik
5.
Hasil pemeriksaan diagnostik6. Status spiskososial
7.
Resiko jatuh
8. Ringkat kesadaran px
9.
Nyeri
10. Skrining gizi
11.
Kebutuhan edukasi
12 Dishcharge planning
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
94/151
94
12.Dishcharge planning
PELAYANAN LABORATORIUM
Program laboratorium yang aman tersedia, diikuti dan terdokumentasi
Tes lab dilakukan oleh individu yang berkompeten dan hasilnya di interprretasi oleh
tenaga yang berwenang
Hasil lab keluar sesuai waktu yang ditentukan oleh RSTurn Arround Time
Untuk pemeriksaan cito
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
95/151
95
ASSESMENT GIZI
Lakukan pemeriksaaan antropometri pada pasien:
1. BB 3. Umur
2.
TB 4. LILA
Score 0 = risiko rendah
a. Rawat Inap : skrining 1x/minggu
b.
Rawat Jalan : skrining 1x/bulan
Score 1 = risiko sedang
a. Catat asupan makanan selama 3 hari
b.
Ulang asupan adekuat 1x/minggu Score 2 = risiko tinggi
a.
Rujuk ke dietitian
b.
Perbaiki asupan gizi
c. Kaji ulang program nutrisi pada pasien rawat inap setiap hari, pada pasen rawat jalan
1x-2x/bulan
Pada ibu hamil risiko tinggi bila: LILA < 23,5cm, tidak mau makan/sulit untuk makan, kadar
Hb dibawah normal
Pada usia sekolah risiko sedang bila (5-18th) BMI/U -3sd sampai dengan
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
96/151
96
gg ( )
a.
BMI/U 2sd
Pada usia remaja risiko tinggi bilaa.
BMI/U < -3sd sulit makan
b.
BMI/U >2sd
Pada usia remaja risiko sedang bila: BMI/U -3sd sampai dengan 27
Pada usia dewasa/lansia risiko tinggi bila: BMI/U -3sd sampai dengan
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
97/151
97
PP
(PELAYANAN PASIEN)
1. Uniform care(keseragaman pelayanan)
Seluruh pasien mendapatkan hak yang sama mendapatkan akses perawatan tidak
bergantung pada waktu tertentu dan tanpa membedakan status sosial pasien
2. Continuity of care(pelayanan berkesinambungan)
Perawatan pasien terkoordinasi dan terintegrasi
Rencana perawatan (Care Plan)dan prosedur yang akan dilkukan kepada pasiendicatat dalam CPPT
Pasien dan keluarga di informasikan mengenai hasil perawatan, termasuk jika ada
hasil yang tidak diinginkan (unanticipated outcome)
3. Hight risk patient
4. Nutrition care
5. Pain management
6. End of life care
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
98/151
98
PERAWATAN PASIEN DENGAN RISIKO TINGGI
Perawatan pasien dengan risiko tinggi
meliputi:
1. Bagaimana cara perawatan
termasuk perbedaan antara
dewasa dan anak
2. Dokumen untuk komunikasi
efektif antar tim
3. IC
4. Monitoring/obs pasien
5.
Kualifikasi/komperensi
khusus/keterampilan staff
6.
Ketersediaan dan penggunaan
alat khusus
3.1 Pasien dengan kegawatdaruratan
3.2 Pasien dengan pelayan resusitasi
3.3 Pasien dengan penggunaan darah
dan produk darah
3.4 Pasien dengan koma
3.5 Pasien dengan penyakit menular
dan imunosupresi
3.6 Pasien dengan dialisis
3.7 Pasien dengan Pengguanan
pengikat
3.8 Pasien dengan populasi
khusus; bayi
3.9 Pasien dengan pengobatankemoterapi
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
99/151
99
Pasien dengan Penggunaan Darah dan Produk Darah
Pemesanan Tranfusi DarahDarah yang sudah dicrossmatch hanya dapat bertaha dalam 24 jam untuk pasien. Bila >24
jam, darah tersebut akan dikembalikan
Dispending Blood Product
Bila ada darah yang tidak digunakan, segera kembalikan ke petugas transfuse. Darah dapat
digantung maksimal 4 jam
Pre - administration
a. Verifikasi IC dan order darah
b.
Pastikan ukuran kateter IV adekuat (adult: >20 gauge, pediatric : ukuran tergantung dariusia/berat pasien)
c.
Ukuran vital sign (suhu, TD, Nadi, rr)
d.
Memberikan premedikasi bila diresepkan
e. Verifikasi:
Identitas pasien
Jenis produk darah
Keutuhan kantong darah
Form permintaan produk darah
Label produk darah
f b i b i f i bil d k id k k f i d h
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
100/151
100
f.
Segera beri tau bagian tranfusi bila ada ketidakcocokan antara form permintaan darah,
produk darah dan identifikasi pasien
Observasia.
Ases dan catat tanda-tanda vital 15 menit
b.
Amati pasien 15 menit setelah tranfusi. Jika tidak ada reaksi lanjutkan tranfusi
c.
Amati pasien 15 menit pertama untuk pusing, gelisah, menggigil, sesak nafas, nyeri dada,
hipotensi, nyeri, kemerahan gatal, hipertensi, suhu meningkat > 100C
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
101/151
101
PAB
(PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH)
Anestesi1. Informed consent, meliputi (resiko, keuntungan dan tindakan alternatif)
2.
Pre-anesthesia assesment
3. Pre-induction assesment
4. During anesthesia monitoring
5. Post anesthesia monitoring
CARE PLAN ANESTESI/SEDASIProsedur:
1.
DPJP melakukan assesmentpra anestesi dengan mengisi form assesmentpra anestesi
dan memberikan informed consentanestesi
2.
Hasil temuan assesment pra anestesi menentukan rencana pemilihan teknik anestesi
Care Plan
3. Monitoring durante anestesi terdokumentasi
4. Monitoring pasca anestesi dengan kriteria Discharge dari RR
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
102/151
102
BEDAH
1.
Pemeriksaan pra bedah2. Perencanaan pra bedah
3.
Informed consent: Resiko, manfaat, potensial komplikasi
4. Dokumentasi proses pra bedah
5. Edukasi pasien dan keluarga
6.
Laporan operasi (termasuk mencamtumkan perkiraan jumlah perdarahan)7. Pemantauan selama tindakan bedah
8.
Tatalaksana pasca bedah
MPO
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
103/151
103
MPO
(MANAJEMEN PENGGUNAAN OBAT)
CEK 7 (TUJUH) BENAR OBAT PASIENSetiap penyerahan obat kepada pasien dilakukan verifikasi 7 (tujuh) benar untuk mencapai
medication safety
1. Benar obat
2. Benar waktu dan frekuensi pemberian
3. Benar dosis
4.
Benar rute pemberian5. Benar identitas pasien yaitu:
a)
Kebenaran nama pasien
b) Kebenaran nomor rekam medic pasien
c)
Kebenaran umur/tanggal lahir pasien
d) Kebenaran alamat rumah pasien
e) Atau nama DPJP
6. Benar informasi
7.
Benar dokumentasi
MEDICATION MANAGEMENT d USE
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
104/151
104
MEDICATION MANAGEMENT and USE
Otoritas penulisan resep di RSB Esto
Ebhu hanya pada dokter:
1. Terdaftar sebagai dokter di
RSB Esto Ebhu
2.
Mempunyai Surat Tanda
Registrasi (STR)
3. Mempunyai surat ijin
praktek (SIP) di RSB EstoEbhu
Resep adalah
merupakan permintaan tertulis dari Dokteratau Dokter Gigi kepada apoteker untuk
menyediakan dan menyerahkan perbekalan
farmasi kepada pasien
ATURAN PENULISAN RESEP
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
105/151
105
ATURAN PENULISAN RESEP
1.
Penulisan resep harus lengkap
2. Seluruh isian dalam lembar resep pasien terisi lengkap, dapat terbaca dengan mudah
dan jelas penulisannya.
3. Apabila ditemukan resep tidak lengkap, tidak terbaca atau tidak jelas maka dilakukan
klarifikasi dengan dokter penulis resep baik langsung maupun melalui telepon, hingga
diperoleh kejelasan untuk dapat dilakukan pelayanan.
4. Penulisan resep TIDAK BOLEH disingkat KECUALI sesuai dengan standar
penulisan singkatan baku RSB Esto Ebhu.
PENGGUNAAN NARKOTIKA (Kebijakan)
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
106/151
106
PENGGUNAAN NARKOTIKA (Kebijakan)
1.
Yang berhak menulis resep adalah staf medis fungsional, dokter tamu yang bertugasdan mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) atau Surat Ijin Praktek Kolektif di RSB Esto
Ebhu. (Pada resep dicantumkan nama jelas, nomor SIP dan indikasi penggunaannya)
2. Narkotika hanya dapat diberikan untuk indikasi:
Persiapan pemeriksaan diagnostic
Sedasi/relaksasi
Analgetika
3.
Ruang perawatan/satelit farmasi mengirim laporan mutasi dan pemakaian obatnarkotika dan psikotropika setiap bulan kepada Kepala Instalasi Farmasi.
1. Dokter menulis resep dengan mencamtumkan indikasi penggunaan narkotika
yang diresepkan, nama jelas dan nomor Surat Ijin Praktek (SIP)
2. Resep asli dilengkapi dengan fotokopi KTP pasien pada resep pertama atau
resep dilengkapi dengan nama dan alamat pasien
PENGKAJIAN RESEP DAN PENGKAJIAN PENGOBATAN
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
107/151
107
PENGKAJIAN RESEP DAN PENGKAJIAN PENGOBATAN
APOTEKERReview catatan pemberian DPJP
1.
Pemantauan obat pasien
2.
Review obat pasien
Identifikasi Drug Related
Problem (DRPs)
RESEP/OBAT TELAH di REVIEWFARMASI
Pasien
1.
Jadwal terapi harian
2. Pelayanan UDD
Rekomendasi Pengatasan DRPs:
1.
Menghentikan pengobatan
2.
Atau mengganti dengan obat
yang lebih aman
3.
Atau mengatur jadwal
penggunaan
4.
Atau menurunkan dosis obat
5.
Atau monitoring obat secara
intensive
perubahan instruksi
pengobatan pasienYA T
IDAK Y
A
PERMINTAAN OBAT VERBAL
DPJP
1.
Konfirmasi dan rekomendasi
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
108/151
108
PERMINTAAN OBAT VERBAL2.
Umpan balik dan klarifikasi
TIDAK BOLEH ORDER by PHONE1. Obat Narkotika
2. Obat Psikotropika
3. Obat Kemoterapi
4. Obat High Alert
Instruksi lisan (verbal) tidak boleh dilakukandalam keadaan NORMALdalam jam kerja
Permintaan resep obat secara verbal hanya padakeadaan CITO EMERGENCYMEDIK
CITO ORDER by PHONE
1.
Mempersiapkan resep permintaan
obat
2. Menelepon Depo Farmasi dengan
speling kebutuhan CITO! Yang
telah tercatat dalam resep
3. Klarifikasi stok yang tersedia
(yang dimiliki pasien) saat ini
4. Klarifikasi stok yang tersedia
(yang dimiliki pasien) saat ini5. Verifikasi pemberian dengan 7
(tujuh) BENAR
INFO STOK KOSONG
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
109/151
109
INFO STOK KOSONG
Penyampaian informasi INSIDENTAL Ke Dokter Penulis Resep resep tidak
terlayani kosong dan ADA ALTERNATIF pengganti pertelepon atau langsungface to face
Penyampaian info stok perbekalan farmasi kosong ke SMF Kosong
Pabrik/distributor dan alternative pernggantian (BILA ADA) surat pemberitahuan
PELAYANAN UNIT DOSE DISPENDING (UDD)
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
110/151
110
PELAYANAN UNIT DOSE DISPENDING (UDD)
1.
Merupakan system distribusi sediaan farmasi dengan metode penyimpanan obat dosis
unit sekali pakai selama 24 jam.
2.
Contoh:
Obat A 3x1
Obat B 4x1
Obat C 1x1
PEMBERIAN OBAT PASIEN RAWAT INAP
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
111/151
111
Pemberian Obat pada pasien rawat inapdilakukan oleh Dokter dengan kriteria:
Dokter Penanggung jawabPelayanan Pasien (DPJP)
Mempunyai Surat TandaRegistrasi (STR)
Mempunyai Surat Ijin Praktek(SIP) di RSB Esto Ebhu
Pemberian Obat pada pasien rawat inap
dilakukan oleh Dokter dengan kriteria:
Dokter Penanggung jawabPelayanan Pasien (DPJP)
Mempunyai Surat TandaRegistrasi (STR)
Mempunyai Surat Ijin Praktek
(SIP) di RSB Esto Ebhu
Pemberian obat khusus:
kemoterapi dan
Anestesi GENERAL
hanya boleh dilakukanoleh Dokter spesialis
dibidangnya masing-
masing
PEMBERIAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
112/151
112
Penyerahan obat pasien rawat jalan:Dilakukan oleh tenaga Farmasi yang memenuhi
kriteria yang dipersyaratkan sebagai berikut:
1. Apoteker yang telah mempunyai Surat
Tanda Registrasi Apoteker (STRA)
2. Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) yang
telah mendapatkan Surat Tanda Registrasi
Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK)
3.
Terdaftar sebagai tenaga kefarmasian RSBEsto Ebhu
4. Selesai mengikuti masa orientasi
Konseling Obat Pasien Dilakukan oleh
APOTEKER
PENGELOLAAN OBAT REKONSILIASI
pasien IRNA hanya
7/23/2019 Buku Saku Phela Revisi
113/151
113
(OBAT BAWAAN PASIEN)
Pengelolaan obat bawaan pasien: adalah
proses penitipan obat milik pasien kep
Recommended