View
232
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
PowerPoint Presentation
CARE AND MAINTENANCE SURGICAL INSTRUMEN
KHUSNUL HIDAYATI
TUJUAN UMUM
SETELAH MENDAPATKAN MATERI, MAHASISWA MAMPU MEMAHAMI DAN MELAKSANAKAN CARA MERAWAT / MEMELIHARA INSTRUMEN BEDAH
TUJUAN KHUSUS
SETELAH MENDAPAT MATERI, MAHASISWA MAMPU :
Memahami definisi instrumen pembedahan
Menyebutkan macam macam instrumen pembedahan
Menyebutkan cara merawat / memelihara instrumen bedah
Mampu memperagakan cara merawat / memelihara instrumen bedah
SEJARAH INSTRUMENT
Diketahui sejak ribuan tahun yang lalu, sejak digunakan obat bius ether dan chloroform sekitar tahun 1846 mulai berkembang pesat.
Kebanyakan instrument bedah dibuat dari bahan-bahan Stainless Steel dan diproduksi pada awalnya oleh negara Jerman, Perancis, Pakistan dan Amerika. Saat ini telah diproduksi hampir disemua negara di dunia.
Tidak ada standar baku bagi pembuatan instrumen bedah, sehingga kualitasnya berbeda-beda.
Keanekaragaman dari peralatan bedah/instrumen bedah dibentuk untuk tujuan yang sama, tercipta karena ada ketidakpuasan diantara para ahli bedah terhadap peralatan yang tersedia.
4
4
ALAT-ALAT KESEHATAN (Alkes)
Bahasa Inggris : Medical Instruments
Diterjemahkan Bahasa Indonesia : Alat-alat kedokteran atau alat-alat medis
Istilah bahasa Indonesia : ALAT-ALAT KESEHATAN atau ALKES
ALKES :
Ruang lingkupnya lebih luas dari pada alat kedokteran.
Akan lebih lengkap bila ditambah dengan alat-alat untuk penyelidikan, sehingga namanya menjadi ALAT-ALAT KESEHATAN & PENYELIDIKAN.
5
5
DEFINISI ALKES
ALKES : barang, instrumen, aparat atau alat termasuk tiap komponen, bagian atau perlengkapannya yang diproduksi, dijual atau dimaksudkan untuk digunakan dalam :
Pemeliharaan dan perawatan kesehatan, diagnosa, penyembuhan, peringanan atau pencegahan penyakit, kelainan keadaan badan atau gejalanya pada manusia.
Pemulihan, perbaikan atau perubahan suatu fungsi badan atau struktur badan manusia.
Diagnosa kehamilan pada manusia atau pemeliharaan selama hamil dan setelah hamil dan setelah melahirkan termasuk pemeliharaan bayi.
Usaha mencegah kehamilan pada manusia dan yang tidak termasuk golongan obat.
6
6
umur panjang
kesalahan pada saat pemakaian, perawatan, pencucian, penyusunan, perlindungan dan pensterilan dapat mengurangi usia / keawetaan instrumen itu sendiri
PENGENALAN INSTRUMEN
PENGENALAN INSTRUMEN
Instrumen :
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : alat yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu (seperti yang dipakai oleh pekerja tekhnik, alat-alat kedokteran, optik, dan kimia); perkakas
Semua peralatan yang digunakan dan diperlukan untuk membantu proses pembedahan baik langsung ataupun tidak langsung dan yang steril maupun tidak steril.
9
9
JENIS INSTRUMEN
Jenis-jenis instrumen :
Instrumen Steril : Basis set, slang, bengkok,
Instrumen Non Steril: Alat penunjang (suction, elektro surgery, lampu operasi).
10
10
PENAMAAN
Pengenalan dan penamaan :
Katalog instrumen : AESCULAP(Jerman), MARTIN, CODMAN, MEDICON, JMS(Jepang), JMC(Jepang), SMIC(RRC).
Menggunakan Bahasa Inggris ( Retraktor), Bahasa Belanda (Schaar/Scharen), Bahasa Jerman (Scheren)
Diambil dari nama orang yang menemukan instrumen tersebut seperti gunting Metzenbound, klem Pean, Babcock, Allis
Menurut kebiasaan kamar operasi setempat Contoh : hak pacul, O hak
11
11
MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan Umum Penyediaan Instrumen
Menjamin kelancaran tindakan operasi dan diagnostik di IBS.
Pelayanan pembedahan yang berkualitas.
Tujuan Khusus Penyediaan Instrumen :
Mendukung tersedianya instrumen pembedahan yang siap pakai.
Instrumen dapat dipergunakan secara optimal.
Tindakan operasi dan diagnostik dapat berjalan baik dengan instrumen bersih dan bebas dari kuman pathogen sehingga aman bagi pasien.
12
12
INSTRUMEN BEDAH
Dikelompokkan menjadi 4 kelompok utama
Kelompok Tajam
Kelompok Penjepit (Klem, Forceps)
Kelompok Pemegang (Gasping/Holding)
Kelompok Penarik (Retraktor)
Kelompok Lain :
Alat penghisap
Jenis-jenis penduga
Jenis kerokan
Bougie
Kateter logam
13
13
1. KELOMPOK TAJAM
Dirancang untuk insisi jaringan dan diseksi tulang, diantaranya : gunting, pisau bedah, bone cutter, pahat, gergaji, kuret, dermatom dll.
14
14
Pisau Bedah
Merupakan instrumen terbaik untuk memotong
Mata pisau yang tajam memungkinkan untuk memisahkan jaringan dengan trauma sekecil mungkin.
Bentuk dan ukuran mata pisau dan tangkainya :
Ukuran besar (20, 21, 22, 23, 24)
Ukuran kecil (10, 11, 12, 15)
15
15
Gunting
Gunting Bedah/diseksi
Lebih ringan, terbuat dari baja yang lebih baik, (mayo, Metzenbaun)
Gunting Benang
Lurus dan tumpul, untuk menggunting benang dan kasa pada saat operasi.
Gunting Verband
16
16
2. KELOMPOK PENJEPIT
Digunakan untuk menjepit pembuluh darah, pemegang, penarik
Yang termasuk : towel clamp, klem hemostatik, klem babcoch, klem ellis.
17
17
3. KELOMPOK PEMEGANG
Digunakan untuk memegang jaringan, diseksi tulang, retraksi atau pemegang jaringan saat menjahit.
Meliputi : Pinset, Pemegang kassa, Pemegang jarum
18
18
4. KELOMPOK PENARIK
Untuk menarik tepi luka agar lapangan operasi menjadi lebih luas dan memadai tetapi kerusakan jaringan sangat minim.
Meliputi :
Retraktor pemegang : rake retraktor, plain retraktor
Retraktor otomatis : retraktor balfour, retraktor finochieto.
19
19
Prinsip pembuatan standar set
Memenuhi empat kelompok instrument.
Urutan jenis instrument sesuai penggunaan
Biasakan menggunakan bahasa catalog
Cantumkan nomer catalog untuk tiap item instrument
Sesuaikan jumlah tiap item dengan kasus.
20
20
21
21
22
PENANGANAN INSTRUMEN
22
23
Hygienic steps Why ?
Desinfeksi berarti membunuh atau menonaktifkan agen patogen.
Itu berarti perlindungan / proteksi
of patients pencegahan infeksi nosokomial
of the staff kebersihan dan keselamatan kerja
of the population mencegah infeksi menyebar
All disinfection actions are directed to the question :
Siapa yang perlu dilindungi dari apa?
24
24
Influence factor
25
Chemistry
Time
Mechanic
Temperature
Soil
Concentration
pH - value
Chemical class
Pre-treatment
Transportation time before reprocessing can start
Drying time
Water pressure in a washer disinfection
brushing
Ultrasonic Cleaning
Steamer
Lipids
Proteins
Bones
Blood
Cleaning below 60 Celcius prevent fixing of blood
Thermal Disinfection
MANFAAT KERJASAMA
Pembagian kerja lebih efektif dan efisien.
Penghematan biaya.
Pelayanan berkualitas.
26
26
Perawatan dan penyimpanan instrument baru
27
Cek instrument sesuai dengan pemesanan
Cek apakah ada kerusakan pada saat pengiriman
Buka pembungkus dan lapisan pelindung
Bersihkan instrument untuk proses sterilisasi pertama
(manual/mechanical)
28
28
29
29
Ranking Kuman Pathogen dari yang paling susah dibunuh
Bacterial Spores/ STERILIZATION
Bacillus subtilis
Mycobacteria (TB) HLD
Mycobacterium tuberculosis var. bovis
Non Lipid or Small Viruses
Polio Virus
Vegetative Bacteria
Pseudomonas aeruginosa
Lipid or Medium-sized virus
HIV
Herpes simplex virus
Hepatitis B virus
Fungi
Trichopyton sp
CRP-631/ASP/VI-09 AD: 17JUL09 /ED: 17JUL10
Kiat Memilih Larutan Desinfektan & Sterilisasi
Kemampuan Daya Bunuh
Multi Guna
Kemudahan Pemakaian
Aman untuk Pasien & Tenaga medis
Cost Effective
Spauldings Classification
CRITICAL Kontak dengan organ dalam tubuh & system peredaran darah
Ex: Instrument Bedah; catheter dan jarum suntik
SEMI-CRITICAL Kontak dengan mukosa & rongga/ lumen dalam tubuh:
Ex: Endoscopy; Endotracheal tube; Respiratory tube; alat2 anasthesic dan alat2 dokter gigi
NONCRITICAL Kontak langsung antara kulit dengan suatu object/ benda
Ex: alat tensi darah; tempat tidur; kain sprei; WC atau Lantai
ALAT PELINDUNG DIRI
Sarung tangan
Kaca mata
Apron
Masker
CRP-631/ASP/VI-09 AD: 17JUL09 /ED: 17JUL10
Pre Cleaning
Definsi:
Pencucian alat secara menyeluruh sebelum perendaman dengan desinfektan tingkat tinggi atau sterilisasi, dapat mengurangi kotoran - kotoran yang menempel pada alat hingga 99,9% sehingga membantu efektifitas proses desinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi dan Menghindari terjadinya bercak kuning/residu kering.
Goal
Bekerja secara pro-aktif membersihkan alat dari darah; lemak; protein dan kotoran yg menempel pada instrumen.
Zat kimia yg mengandung komposisi asam atau basa tdk dianjurkan sebagai cleaning agents krn mengurangi umur dari instrument.
Perawatan pasca operasi
Yang harus dilakukan :
Preclean instrument dengan air
Gunakan kain yang lembut / kassa
Bersihkan instrument berlumen
Hindari penggunaan NaCl karena akan menyebabkan korosi dalam waktu yang relatif singkat
Ikuti petunjuk pabrikan pada detachable instruments
Pisahkan dan buang semua disposal material/single use, misalnya scalpel blade, jarum dll
Susun dengan rapi
Pengiriman ke CSSD dengan trolly tertutup pada jalur kotor
35
CLEANING AND RINSING
Bisa dilakukan manual dg detergent enzymatic
Pembilasan dibawah air mengalir
Bisa dilakukan dengan pencuci ultrasonik / pencuci/dekontaminator, atau pencuci/sterilisator.
Pencuci ultrasonik menggunakan detergen dan gelombang suara untuk merontokkan dan membersihkan kotoran dari instrumen, termasuk kunci dan sambungan. (Gruendemann, 2006).
PENGERINGAN
Keringkan instrumen dengan blower udara panas, cara ini lebih baik dari pada pengeringan manual dengan kasa atau handuk.
Disinfeksi Tingkat Tinggi ( DTT)
DTT merupakan perlakuan minimun yang direkomendasikan oleh CDC.
DTT dapat membunuh semua mikroorganisme, kecuali endospora.
Cara:
Rebus dalam air mendidih selama 20menit
Rendam dalam larutan kimiawi: Glutaraldehyde, Orto-phtalaldehyde, Hydrogen Peroksida
6-38
Perawatan dan Pemeliharaan
Lumasi alat dengan minyak berbahan dasar parafin
Alat harus dingin sesuai dengan suhu kamar, jika tidak akan ada bahaya dari abrasi logam yang dapat menyebabkan korosi fritting
Tugas pemeliharaan harus dilaksanakan dalam semua kasus sebelum uji fungsi
MinyakInstrumendiaplikasikan denganhati-hati pada permukaan sendiataukotak kunci
Dengan membuka dan menutup alat berulang kali, minyak akan menyebar
39
Tujuan: Menghindarigesekanlogampada logam menghindarikorosifritting
Kebutuhan pelumas untuk instrument stainless steel
Bahan dasar: Paraffin oil / white oil
Harus sesuai dengan pharmacopoeia yang ada/relevan
Harus tahan pada steam / sterilizable / biocompatible
(pada jaringan)
Menggunakan silicone oils untuk stainless steel sangat tidak direkomendasikan karena akan memicu resin silikon pada sendi dan akan menyebabkan kekakuan serta mencegah sterilisasi yang memadai.
Perhatian:
Jangan gunakan paraffin oils / white oils pada produk karet atau latex permukaan akan menggelembung, mempengaruhi sifat mekanik. Untuk produk yang demikian kecuali silicone elastomers kami merekomendasikan silicone oil atau spray.
Uji fungsi atraumatic clamps
Pegang klem di tangan
Gerakkan tangkai ke atas dan ke bawah terhadap satu sama lain
Hasil:
Tangkai harus tertutup rapat dalam posisi apapun hal ini penting untuk bimbingan tepat pada kedua bagian rahang
41
Memeriksa tekanan kontak pengunci/kinerja penutup
Jenis-jenis korosi
42
Areal corrosion
Foreign rust/rust film/secondary corrosion
Contact corrosion
Friction corrosion
Pinhole corrosion
Crevice corrosion
Stress crack corrosion
Pemeriksaan visual atraumatic clamps untuk kebersihan dankerusakan
Residu organikdalamgerigiatraumatik,di sendi,di permukaaninstrumen
Ulangipanduanpembersihan/desinfeksiinstrumen
Bagian rahang bengkok/patah,karena pada tangkaidanratchets ada tekananyang berlebihan
Gerigi rusak (Resiko perforasipembuluh darah)
Ratchets rusak
(Contoh: ratchets tidak saling menutup dengan baik )
Korosi: Pitting, stress crack, fretting corrosion
43
Pisahkan instrumenyang rusak untuk dikirim dan diperbaiki produsen
PENGEMASAN
Kegiatan paska sterilisasi untuk menjaga keamanan dan efektifitas alat-alat medis pada saat digunakan untuk perawatan pasien .
Tanggung jawab unit pelayanan sterilisasi sentral.
6-44
Tujuan pengemasan
Mempertahankan sterilitas peralatan medis sampai waktu penggunaaan .
6-45
Syarat Bahan Kemasan
Tahan terhadap kondisi fisik : suhu tinggi, kelembaban, tekanan, kondisi vakum
Memungkinkan terjadinya penetrasi dan kontak langsung dari agen sterilan
Memungkinkan pengeluaran dan pemindahan agen sterilan dari kemasan pada akhir proses sterilisasi
6-46
Syarat Bahan Kemasan
Memastikan bahwa sterilitas kemasan dapat terjamin sampai waktu tertentu.
Efisien untuk dapat digunakan pada semua prosedur pengemasan.
Mudah ditangani dan cukup fleksibel untuk ukuran alat yang akan dikemas
Tidak boleh mengandung materi- atau zat pewarna toksik.
6-47
Penyegelan kemasan
Menggunakan tape indikator
Segel harus dibuat sedemikian rupa sehingga apabila dibuka fungsi segel menjadi hilang
Harus secara rapat, menggunakan segel panas atau segel kertas.
6-48
Jenis bahan kemasan
Linen
Plastik film
Kertas
Kombinasi plastik film dan kertas
6-49
Syaratan kemasan menurut jenis
Linen:
Tidak di bleach
Bukan dari bahan kanvas
Bahan plastik harus dikombinasi dengan kertas
Bahan kertas hanya satu kali pakai
6-50
Persyaratan bahan kertas
Harus bersifat menolak/tidak mengabsorpsi air
Mempunyai daya rentang
Harus mempunyai sifat penghalang bakteri yang baik
Harus bebas dari materi toksik
6-51
Standar Prosedur pengemasan
Nama alat yang akan dikemas
Langkah penyiapan dan inspeksi alat
Metode sterilisasi yang digunakan
Cara penempatan item yang benar dalam kemasan
Cara penempatan indikator kimia internal dan eksternal
Metode penyegelan kemasan
Cara penempatan kemasan dalam chamber
Cara penyimpanan yang benar.
6-52
STERILISASI
Sterilisasi sebaiknya dilaksanakan disuatu unit tersendiri yang disebut pelayanan sterilisasi sentral
Dekontaminasi, pembersihan, dan disinfeksi dapat dilakukan di ruangan atau di unit pelayanan sterilisasi sentral.
6-53
Tujuan Pelayanan Sterilisasi Sentral :
Menyediakan alat-alat medis yang steril
Membantu mencegah terjadinya infeksi nosokomial
Menjamin kualitas sterilisasi
Efisiensi tenaga
6-54
Persyaratan Ruang Sterilisasi Sentral
Harus mempunyai tekanan positif aliran udara dari dalam ke luar.
Kelembaban harus dijaga 20-23 C.
Upayakan tidak ada pipa, kabel yang menonjol untuk menghindari timbunan kuman.
Hanya petugas penyimpanan barang yang boleh masuk. Distribusi stok barang dengan sistem FIFO.
Ada meja kerja yang cukup memadai untuk memproses alat-alat medis dan alat-alat tenun/linen
6-55
Syarat Ruang Sterilisasi Sentral
Udara dari ruangan kotor tidak mengalir ke ruangan bersih
Lantai dan dinding mudah dibersihkan
Ada tempat cuci tangan dengan air mengalir
Kualitas air baik
Mesin sterilisator diperiksa secara teratur. Sebaiknya memiliki dua pintu depan dan belakang.
6-56
Persyaratan Pelayanan Sterilisasi Sentral
Tersedia alat-alat pelindung diri
Ada pemeriksaan secara berkala dengan indikator fisik, kimiawi dan mikrobiologik terhadap alat-alat yang disterilkan
Jadual dan tata kerja diatur sedemikian rupa agar unit sterilisasi dapat berfungsi di luar jam kerja
6-57
PROSES STERILISASI
Proses sterilisasi terjadi dengan memaparkan energi thermal dalam bentuk panas kering/basah, zat kimia dalam wujud cair/gas maupun bentuk radiasi terhadap suatu benda dalam waktu tertentu.
6-58
Kriteria sterilan yang ideal
Daya bunuh yang kuat
Daya penetrasi yang baik
Aman /tidak toksik
Bisa digunakan untuk semua alat indikator
Proses cepat
6-59
METODE STERILISASI
Sterilisasi dengan suhu tinggi
Sterilisasi uap ( Steam Heat)
Sterilisasi panas kering (Dry heat)
Sterilisasi dengan suhu rendah
Ethylene Oxide
Hydrogen Peroxide Plasma Sterilization ( STERRAD)
Liquid Paracetic Acid
6-60
Sterilisasi Uap
Metode sterilisasi paling tua, aman, efektif, relatif tidak mahal, bersifat non toksik
Suhu dan waktu:
121 C (250 F) selama 30 menit
132 C (270 F) selama 4 menit .
Direkomendasikan untuk peralatan yang tahan panas dan tahan uap.
6-61
Sterilisasi Panas Kering
Keuntungan:
dapat mensterilkan bahan yang tidak dapat ditembus steam
tidak bersifat korosi, mencapai seluruh permukaan alat.
Kelemahan:
penetrasi panas lambat -waktu lama
perlu suhu tinggi
dapat merusak bahan karet.
6-62
Sterilisasi Panas Kering (2)
Penggunaan untuk:
minyak, serbuk halus, syringe, kaca, gelas ,benda tajam
Suhu dan waktu:
170 C (340 F) selama 60 menit
160 C (320 F) selama 120 menit
150 C (300 F) selama 150 menit
6-63
Ethylene Oxide (ETO)
Untuk sterilisasi alat medis yang sensitif terhadap panas dan uap.
ETO tidak berwarna, mudah terbakar
Suhu 29 - 65 C atau 45 C -85 C.
Keuntungan:
non korosif terhadap plastik, metal , karet.
tidak berbau
Kelemahan:
waktu lama (2 5 jam), biaya tinggi, bersifat toksik, mutagenik, karsinogenik, iritasi saluran pernapasan, dalam konsentrasi tinggi dapat menimbulkan pusing, mual, muntah.
6-64
Kesalahan-kesalahan pengelolaan alat-alat medis
Pembersihan tidak adekuat pada saat pembersihan
Konsentrasi larutan disinfektan tidak tepat
Penyimpanan tidak benar
Penyimpanan basah setelah sterilisasi
6-65
Syarat
Kelembaban 30 60 %
Suhu 18 -22 derajat
Pertukaran udara 10 kali perjam
Bukan daerah yg sering dilalui
Ruang benda steril
67
67
German Society of Central Sterilization Supply Department (DGSV):
www.dgsv-ev.de
www.wfhss.com
Instrument Preparation Working Group:
www.a-k-i.org
International Journal of Sterile Supply:
www.mhp-verlag.de
Bbraun Aesculapwww.bbraun.com
(services care and maintenance)
Michael Dian Nugraha/Aesculap
michael.nugraha@bbraun.com
Informasi Tambahan
Recommended