View
249
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 1/26
Pendahuluan
Luka gigit adalah trauma yang terjadi akibat gigitan berbagai jenis binatang, cakaran,
atau sengatan serangga, binatang laut, maupun manusia. Gigitan binatang liar lebih
berbahaya hal ini disebabkan oleh kemunginan terinfeksi oleh virus atau kuman, seperti virus
rabies dan tetanus. Selain dapat terjadi infeksi seperti yang disebutkan sebelumnya, luka
gigitan yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan terjadinya peradangan.
Peradangan adalah suatu reaksi vaskuler yang hasilnya merupakan pengiriman cairan,
zat-zat yang terlarut,dan sel-sel darah yang bersikulasi ke dalam jaringan- jaringan
interstisial pada daerah cedera atau nekrosis. da banyak penyebab peradangan, tetapi perlu
diketahui salah satu penyebab peradangan adalah infeksi. Peradangan adalah respon segera
dari tubuh terhadap cedera atau kematian sel. Gambaran kasar tersebut kita semua
mengenalnya, seperti yang tampak pada saat terjadi goresan, irisan, luka gigitan binatang dan
infeksi-infeksi.
!nfeksi adalah masuk dan berkembang biaknya bibit penyakit atau parasit ke dalam
tubuh manusia atau binatang. Lingkungan hidup kita mengandung berbagai bahan organik
dan anorganik, baik yang hidup seperti bakteri. "irus, jamur, parasit, maupun yang mati,
seperti berbagai debu dalam polusi, yang setiap saat dapat masuk ke dalam sehingga
menimbulkan kerusakan jaringan atau penyakit.
Sumber infeksi yaitu orang, binatang, barang#bahan dari mana bibit penyakit
ditularkan pada orang lain. $espons imun diperlukan untuk tiga hal, yaitu % pertahanan,
homeostatis, dan penga&asan. 'ang pertama di tunjukkan terhadap infeksi mikroorganisme,
yang kedua terhadap eliminasi komponen-komponen yang sudah tua, dan yang ketiga
terhadap penghancuran sel-sel yang bermutasi. (engan perkataan lain, respons imun dapat
diartikan sebagai suatu sistem agar tubuh dapat mempertahankan keseimbangan antara
lingkungan diluar dan didalam badan. )
1
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 2/26
Rumusan Masalah
dapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini,yaitu%
). !nformasi apa yang harus diperoleh pada proses anamnesis terhadap luka terbuka disertai
nanah*
+. pa saja penyakit yang mungkin ditetapkan dalam &orking diagnosis dan diferential
diagnosis*
. pa saja pemeriksaan yang harus dilakukan*
. agaimana etiologi terjadinya luka bernanah*
/. agaimana patogenesis terjadinya luka bernanah*
0. agaimana epidemiologi infeksi yang menyebabkan luka bernanah*
1. agaimana penatalaksanaan terhadap luka terbuka disertai nanah*
2. agaimana dengan komplikasinya luka gigit disertai nanah*
3. agaimana pencegahan terhadap luka gigit*
)4. pa prognosis yang dapat ditegakan*
Tujuan
dapun tujuan yang akan dibahas dalam makalah ini,yaitu%
). 5enjelaskan informasi apa yang harus diperoleh pada proses anamnesis terhadap luka
terbuka disertai nanah.
+. 5enjelaskan penyakit yang mungkin ditetapkan dalam &orking diagnosis dan diferential
diagnosis.
. 5enjelaskan mengenai pemeriksaan yang harus dilakukan.
. 5enjelaskan etiologi terjadinya luka bernanah.
/. 5enjelaskan patogenesis terjadinya luka bernanah.
2
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 3/26
0. 5enjelaskan epidemiologi infeksi yang menyebabkan luka bernanah.
1. 5enjelaskan penatalaksanaan terhadap luka terbuka disertai nanah.
2. 5enjelaskan komplikasi luka gigit bernanah.
3. 5enjelaskan pencegahan terhadap luka gigit.
)4. 5emberikan prognosis yang dapat ditegakan.
Anamnesis
Pada penanganan terhadap luka bernanah akibat gigitan anjing liar, perlu dicari beberapa informasi dalam proses anamnesis, yaitu%
). 6aktu terjadinya gigitan
+. 6aktu mulai keluar nanah
. 7erjadinya demam ataupun tidak
. danya nyeri yang bertambah atau tidak
/. 8ejadian di daerah tertular # terancam # bebas
0. (idahului tindakan provokatif atau tidak
1. njing yang menggigit menunjukkan gejala rabies atau tidak.
2. Penderita luka gigitan pernah di vaksin 9"aksin nti $abies dan "aksin nti 7etanus: atau
tidak.3. njing yang menggigit pernah di "$ atau tidak.
)4. Penderita setelah digigit menunjukkan gejala klinis rabies#tetanus atau tidak.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan yang dilakukan untuk luka mencakup melihat tingkat keparahan, adanya
nyeri yang bertambah, bengkak, kemerahan, ataupun demam. Pemeriksaan fisik untuk
mengetahui kemungkinan adanya infeksi rabies ataupun tetanus belum dapat dilakukan. ;al
ini disebabkan oleh masa inkubasi yang lama dari rabies 93/< kasus mencapai - bulan: dan
tetanus 9rata-rata 1-)4 hari dengan rentang )-04 hari:.+
Pemeriksaan Penunjang
a. Infeksi
). Pemeriksaan darah, menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih eosinofil dan
peningkatan laju sedimentasi eritrosit.
3
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 4/26
+. Pe&arnaan gram dan kultur pus atau bahan diaspirasi diperlukan menunjukkan adanya
organisme campuran.
b. Rabies
Pemeriksaan laboratorium pada penyakit rabies tidak spesifik. Pada a&al dari
penyakit, hemoglobin normal dan sedikit menurun pada perjalanan penyakit, leukosit antara
2444- ).444#mm dengan 0-2< monosit yang atipik, namun leukositosis +4.444-4.444#mm
sering dijumpai, trombosit biasanya normal. Pada urinalisis dijumpai albuminuria dengan
peningkatan sel leukosit pada sedimen. Pada cairan serebro spinal 9=SS: dapat dijumpai
gambaran ensefalitis, peningkatan leukosit 14#mm
, tekanan =SS dapat normal atau
meningkat, protein dan glukosa normal. Selama minggu pertama perjalanan penyakit cairan
serebro spinal normal pada 4< penderita. Limfositik pleiositosis ringan biasanya terjadi dan
protein total meningkat lebih dari +44mg#dL. Pada >>G secara umumdidapatkan gelombang
lambat dengan penekanan aktivitas dan paroksisimal spike. =omputed tomography scanning
9=7: dan 5$! 9magnetic resonance imaging: pada otak normal.
!solasi virus sangat baik dilakukan pada minggu pertama dari bahan yang berasal dari
saliva, hapusan tenggorokan, trakea, kornea, sampai biopsi kulit# otak, cairan serebro spinal,
dan kadan-kadang urin. !solasi virus kadang-kadang tidak berhasil didapatkan dari bahan-
bahan tersebut setelah )4-) hari sakit, hal ini berhubungan dengan adanya neutralizing
antibodies.
(eteksi neutralizing antibody dalam serum penderita yang tidak divaksinasi dapat
dipakai sebagai alat diagnostik. 7erdapatnya antibodi dalam cairan serebrospinal juga
menegaskan diagnosis tetapi muncul +- hari lebih lambat dibandingkan dengan antibodi
serum dan kurang bermanfaat pada a&al penyakit, namun dipakai untuk mengevaluasi
respons antibodi pada serum dan =SS sesudah vaksinasi yang memberikan kadar tinggi 9pada
=SS kadarnya +-+/< dari serum:.
Pada kasus tertentu antibodi dapat tidak terbentuk sampai hari ke-+. ?luorescent
antibodies test 9?7: dengan cepat mengidentifikasi antigen virus rabies di jaringan otak,
sedimen cairan serebro spinal, urin bahkan setelah tekhnik isolasi virus tidak berhasil.
Sensitivitas test ini 04-)44<. ?7 pada hapusan kornea sangat tidak sensitif untuk digunakankarena sering terjadi positif palsu. Pada a&al penyakit 9minggu !: ?7 dari kulit di leher
4
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 5/26
merupakan tes yang paling sensitif &alaupun dapat terjadi negatif palsu. (i merika Serikat
tes standar adalah rapid fluorencent focus inhibition test 9$??!7: untuk mendeteksi antibodi
spesifik, dimana hasil diperoleh dalam &aktu 2 jam.
Pada 1)-34< penderita rabies ditemukan negri bodies yang khas untuk penyakit
tersebut, yang bersifat asidofilik, berbentuk bulat dan pada yang klasik terdapat butir-butir
basofilik di dalamnya. @egri bodies dapat dilihat melalui pemeriksaan histologis biopsi
jaringan otak penderita post-mortem dan jaringan otak he&an terinfeksi atau he&an yang
diinokulasi dengan virus rabies. (eteksi $@ virus rabie seperti juga pada infeksi virus
lainnya, dapat dilakukan melalui pemeriksaan $everse 7ransciptase Polymerase $eaction
9$7-P=$:.
ntibodi terhadap rabies juga dapat dideteksi melalui tes imunofluoresensi, =?, atau
@t. ntibodi seperti ini dapat timbul pada orang atau he&an terinfeksi selama berlangsungnya
penyakit.
c. Tetanus
Pada tetanus pada umumnya diperiksa berdasarkan gejala klinis. Pemeriksaan penunjang penyakit tetanus meliputi %
). Lab darah % tidak spesifik, mungkin leukositosis ringan. Glukosa (arah %
;ipoglikemia merupakan predisposisi kejang 9@ A +44 mB#dl:
+. Pada pemeriksaaan bakteriologik ditemukan clostridium tetani.
Working Diagnosis
erdasarkan hasil pemeriksaan, dapat disimpulkan bah&a pasien pada kasus
mengalami inflamasi pada luka yang disebabkan oleh infeksi akibat tekontaminasi dari
lingkungan kotor 9kubangan:. Perlu juga dikaji mengenai rabies dan tetanus karena ada
kemungkinan pasien bisa terinfeksi kedua penyakit tersebut karena digigit oleh he&an
reservoir anjing liar. kan tetapi, terlalu cepat bila mendiagnosis pasien terinfeksi rabies
ataupun tetanus mengingat masa inkubasi kedua penyakit tersebut yang cukup lama dan
5
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 6/26
pasien belum menunjukkan gejala klinis kedua penyakit tersebut. Cleh karena itu, kedua
penyakit tersebut juga ikut dibahas mengingat adanya kemungkinan terinfeksi kedua penyakit
tersebut.
Diagnosis Banding
(iagnosis banding berupa rabies dan tetanus. $abies harus dipikirkan pada semua penderita
dengan gejala neurologik, psikiatrik atau laringofariengal yang tak bisa dijelaskan, khususnya
bila terjadi di daerah endemis arau orang yang mengalami gigitan binatang pada daerah
endemis rabies. Pada penderita rabies juga ditemukan adanya hidrofobia, aerofobia, serta
fotofobia.
7etanus dapat dibedakan dengan rabies melalui masa inkubasinya yang pendek,
adanya trismus, kekakuan otot yang persisten di antara spasme, status mental normal, cairan,
serebrospinal biasanya normal dan tidak terdapat hidrofobia.
tiologi
Sedikit mikroorganisme yang mampu menembus kulit intak, tetapi banyak yang dapat
masuk kelenjar keringat atau sebasea dan folikel rambut serta menatap di sana. Sekresi
keringat dan sebasea karena p; asam dan zat kimia tertentu 9terutama asam lemak: yang
dimilikinya mempunyai sifat antimikroba yang cenderung mengeliminasi organisme-
organisme patogenik. Lisozim, suatu enzim yang melarutkan dinding sel beberapa bakteri,
terdapat di kulit dan membantu memberikan perlindungan terhadap beberapa
mikroorganisme. Cleh karena itu, jika tejadi luka pada kulit, organisme-organisme patogen
dapat masuk ke tubuh melalui luka tersebut./
Luka terbuka yang mengeluarkan pus biasa disebabkan oleh masuknya bakteri ke
dalam luka tersebut. akteri yang biasanya masuk adalah Staphylococcus aureus dan bakteri
Streptococcus pyogenes. akteri ini menghasilkan enzim-enzim yang bekerja pada
plasminogen, suatu prekursor protein-plasma inaktif, dan mengubahnya menjadi plasmin,
suatu enzim proteolitik yang melarutkan pembekuan fibrin, sehingga merusak pembatasan
yang meradang.
6
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 7/26
Staphylococcus aureus
• !nfeksi oleh jenis kuman ini yang terutama menimbulkan penyakit pada manusia.
Setiap jaringan ataupun alat tubuh dapat diinfeksi olehnya dan menyebabkan
timbulnya penyakit dengan tanda-tanda yang khas, yaitu peradangan, nekrosis dan
pembentukan abses.• 8uman ini berbentuk sferis, bila menggerombol dalam susunan yang tidak teratur
mungkin sisinya agak rata karena tertekan.• (iameter kuman antara 4,2-),4 mikron• 8uman ini tidak bergerak, tidak berspora dan positif gram.
Streptococcus pyogenes
• 5anusia termasuk salah satu makhluk yang paling rentan terhadap infeksi
streptokokus dan tidak ada alat tubuh atau jaringan dalam tubuhnya yang betul-betul
kebal. Pasteur dan 8och menemukannya dalam nanah pada luka yang terkena infeksi.• erdiameter 4,/-) µm• (alam bentuk rantai yang khas, kokus agak memanjang pada arah sumbu rantai.• Streptokokus yang menimbulkan infeksi pada manusia adalah positif Gram, tetapi
varietas tertentu yang diasingkan dari tinja manusia dan jaringan binatang ada yang
negatif gram.• 7idak membentuk spora, kecuali beberapa strain yang strain hidupnya saprofitik.
a. Rabies
"irus rabies merupakan prototipe dari genus Lyssa-virus dari famili $habdoviridae.
(ari genus Lyssa-virus ada )) jenis virus yang secara antigenik mirip virus rabies dan yang
menginfeksi manusia adalah virus rabies, 5okola, (uvenhage, dan >uropean bat lyssa-virus.
"irus rabies termasuk golongan virus $@. "irus berbentuk peluru dengan ukuran )24 D 1/
nm, single stranded $@, terdiri dari kombinasi nukleo-protein yang berbentuk koil heliks
yang tersususn dari fosfoprotein dan polimerase
$@. Selubung virus terdiri lipid, protein matriks,
dan glikoprotein. "irus rabies inaktif pada
7
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 8/26
pemanasanE pada tenperatur /04= &aktu aruh kurang dari satu menit, dan pada suhu lembab
dapat bertambah beberapa jam.
b. Tetanus
7etanus disebabkan oleh bakteri gram positifE =loastridium tetani akteri ini
berspora, dijumpai pada tinja binatang terutama kuda, juga bisa pada manusia dan juga pada
tanah yang terkontaminasi dengan tinja binatang tersebut. Spora ini bisa tahan beberapa bulan
bahkan beberapa tahun, jika ia menginfeksi luka seseorang atau bersamaan dengan benda
daging atau bakteri lain, ia akan memasuki tubuh penderita tersebut, lalu mengeluarkan
toksin yang bernama tetanospasmin.
Pada negara belum berkembang, tetanus sering dijumpai pada neonatus, bakteri
masuk melalui tali pusat se&aktu persalinan yang tidak baik, tetanus ini dikenal dengan nama
tetanus neonatorum.
!idemiologi dan Transmisi
a.Rabies
$abies 9penyakit anjing gila: adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat
yang disebabkan oleh virus rabies, dan ditularkan melalui gigitan he&an menular rabies
terutama anjing, kucing dan kera. !nfeksi terjadi biasanya melalui kontak dengan binatang
seperti anjing, kucing, kera, serigala, kelela&ar dan ditularkan pada manusia melalui gigitan
binatang atau kontak virus 9saliva binatang: dengan luka pada host ataupun melalui membran
mukosa. 8ulit yang utuh merupakan barrier pertahanan terhadap infeksi. 7ransmisi dari
manusia ke manusia belum pernah dilaporkan. !nfeksi rabies pada manusia terjadi dengan
masuknya virus le&at luka pada kulit. Paling sering infeksi terjadi melalui gigitan anjing,
tetapi bisa juga melalui gigitan kucing, kera atau binatang lainnya yang terinfeksi. =ara
infeksi yang lain adalah melalui inahalasi dimana dilaporkan terjadinya infeksi rabies pada
orang yang mengunjungi gua kelela&ar tanpa ada gigitan. (apat pula kontak virus rabies
pada kecelakaan kerja di laboratorium, atau akibat vaksinasi dari virus rabies yang masih
hidup. 7erjangkitnya infeksi rabies juga dilaporkan pada tindakan transplantasi kornea dari
donor yang mungkin terinfeksi rabies.+
8
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 9/26
Sampai kini hanya / Propinsi di !ndonesia bebas historis rabies, yaitu 8alimantan
arat, ali, @usa 7enggara arat, 5aluku dan !rian Faya. Sejak tahun )33 propinsi yang
tadinya endemis rabies, telah dibebaskan dari rabies pada manusia pada he&an yaitu di Fa&a
7imur, Fa&a 7engah dan (.! 'ogyakarta sampai saat ini ada )2 propinsi yang belum bebas
kasus rabies. Pada tahun )332 terjadi outbreak di 8ab. ?lores 7imur, Prop. @77. Fumlah rata-
rata pertahun kasus gigitan pada manusia oleh he&an penular rabies tiga tahun terakhir
9)33/-)331: )/.444 kasus, diantaranya 2.//4 9/1 <: divaksinasi anti rabies 9"$: dan 00+
9),/<: diberikan kombinasi "$ dan S$ 9serum anti rabies:. Selama tiga tahun 9)33/-
)331:. (itemukan rata-rata pertahun /3 kasus rabies pada manusia, seangkan ++, spesimen
dari he&an yang diperiksa, )+1 9/3<: menunjukkan positif rabies.+
b. Tetanus
(i negara yang telah maju seperti merika Serikat, tetanus sudah sangat jarang
dijumpai, karena imunisasi aktif telah dilaksanakan dengan baik di samping sanitasi
lingkungan yang bersih, akan tetapi di negara sedang berkembang termasuk !ndonesia
penyakit ini masih banyak dijumpai, hal ini disebabkan karena tingkat kebersihan masih
sangat kurang, mudah terjadi kontaminasi, pera&atan luka kurang diperhatikan, kurangnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dan kekebalan terhadap tetanus.0
Penyakit ini dapat mengenai semua umur. (i merika Serikat pada tahun )3)/
dilaporkan bah&a kasus tetanus yang terbanyak pada umur )%/ tahun, sesuai dengan yang
dilaporkan di 5anado 9)321: dan surabaya 9)321: ternyata insiden tertinggi pada anak di atas
umur / tahun.+
Perkiraan angka kejadian umur ratarata pertahun sangat meningkat sesuai kelompok
umur, peningkatan 1 kali lipat pada kelompok umur /)3 tahun dan +4+3 tahun, sedangkan
peningkatan 3 kali lipat pada kelompok umur 43 tahun dan umur lebih 04 tahun.
eberapa peneliti melaporkan bah&a angka kejadian lebih banyak dijumpa pada anak laki
lakiE dengan perbandingan %).0
Patogenesis
I. Inflamasi "uka
9
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 10/26
7ubuh secara normal akan berespon terhadap cedera dengan jalan Hproses
peradanganI, yang dikarakteristikkan dengan lima tanda utama% bengkak 9s&elling:,
kemerahan 9redness:, panas 9heat:, @yeri 9pain: dan kerusakan fungsi 9impaired function:. 1
Pada a&al peradangan akut arteriol berdilatasi dan dan aliran darah ke arah darang
bertambah. @amun, sifat aliran darah segera berubah. 8arena cairan bocor keluar dari
mikrosirkulasi yang permeabilitasnya bertambah, sejumlah besar unsur-unsur padat 9sel-sel
darah merah, trombosir, dan sel darah putih: ditinggalkan, dan viskositas darah naik.
Sirkulasi di daerah yang terkena kemudian menjadi lambat, mengakibatkan beberapa akibat
penting. Pada keadaan normal, aliran darah kurang lebih adalah streamline, dan unsur-unsur
padat tidak cukup banyak melanggar pinggiran-pinggiran pembuluh.
8arena viskositas darah naik dan alirannya lambat, maka leukosir-leukosit mulai
mengalami marginasi, yaitu, mereka bergerak ke bagian arus perifer, sepanjang lapisan
pembuluh. (engan berkembangnya fenomena, leukosit yang mengalami marginasi mulai
menempel pada endotel. kibatnya pembuluh darah tampak seperti jalan berbatu, akibatnya
peristi&a oni diseb ut pengaspalan. Sebenarnya marginasi dan pengaspalan itu hanya
permulaan emigrasi leukosit-leukosit dari pembuluh-pembuluh darah ke jaringan sekitarnya.1
Pergerakan aktif leukosit dalam interstisial jaringan yang terkena radang, &aktu
mereka sudah beremigrasi, kelihatannya tidak sembarangan saja. Gerakan yang disebut
kemotaksis ini dilakukan karena adanya sinyal kimia. erbagai benda dapat memberikan
sinyal kemotaktik unruk menarik leukosit, yang berkisar dari agen-agen yang menular,
jaringan yang rusak, sampai zat-zat yang diaktifkan dari fraksi protein plasma yang
dibocorkan dari aliran darah. (engan demikian, gabungan peningkatan pengiriman leukosit
ke daerah itu 9hiperemia:, perunbahan perubahan dalam aliran darah yang mengakibatkan
marginasi dan pengaspalan, dan orientasi kemotaktik dari gerakan leukosit mengakibatkan
akumulasi yang cepat dari komponen leukosit yang bermakna dalam eksudat.1
Fenis-jenis leukosit dan fungsinya masing-masing, yaitu%
a: @eutrofil,
5erupakan sel pertama yang muncul dalam jumlah besar di dalam eksudat pada jam-jam
pertama peradangan. @uklei sel ini berlobus tidak teratur, karena itu disebut
polimorfonuklear. @eutrofil mampu bergerak seperti amoeba dan mampu melakukan
proses fagositosis. Proses fagositosis dibantu oleh zat-zat tertentu yang dapat melapisi
10
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 11/26
antigen yang disebut opsonin, yang mencakupimunoglobulin dan komponen-komponen
yang disebut sebagai sistem komplemen.
Setelah mencernakan partikel dan memasukkannya ke dalam sitoplasma dalam vakuola
fagositosis atau fagosom, tugas berikutnya dari leukosit adalah mematikan partikel itu
jika partikel itu agen microbial yang hidup, dan mencernakannya. 5ematikan agen-agen
yang hidup itu diselesaikan melalui berbagai cara yaitu perubahan p; dalam sel setelah
fagositosis, melepaskan zat-zat anti bakteri. Pencernaan partikel yang terkena fagositosis
itu umumnya diselesaikan di dalam vakuola dengan penyatuan lisosom dengan fagosom.
>nzim-enzim pencernaan yang sebelumnya tidak aktif sekarang diaktifkan di dalam
fagolisosom, mengakibatkan pencernaan obyek secara enzimatik.1
b: >osinofil,
5erupakan jenis granulosit lain yang dapat ditemukan dalam eksudat peradangan,
&alaupun dalam jumlah yang lebih kecil. >osinofil secara fungsional akan memberikan
respon terhadap rangsang kemotaksis khas tertentu yang ditimbulkan pada perkembangan
allergis dan mereka mengandung enzim-enzim yang mampu menetralkan efek-efek
mediator peradangan tertentu yang dilepaskan dalam reaksi peradangan semacam itu. 1
c: asofil,
erasal dari sumsum tulang yang juga disebut mast sel#basofil jaringan. Granula dari
jenis sel ini mengandung berbagai enzim, heparin, dan histamin. asofil akan
memberikan respon terhadap sinyal kemotaksis yang dilepaskan dalam perjalanan reaksi
immunologis tertentu. (an basofil biasanya terdapat dalam jumlah yang sangat kecil
dalam eksudat. asofil darah dan mast sel jaringan dirangsang untuk melepas granulanya
pada berbagai keadaan cedera, termasuk reaksi immunologis maupun reaksi non
spesifik.(alam kenyataannya mast sel adalah sumber utama histamin pada reaksi
peradangan.1
d: 5onosit,
dalah bentuk leukosit yang penting. Pada reaksi peradangan monosit akan bermigrasi,
tetapi jumlahnya lebih sedikit dan kecepatannya lebih lambat. 8arena itu, pada jam jam
pertama peradangan relative sedikit terdapat monosit dalasn eksudat. @amun makin lama
akan makin bertambah adanya monosit dalam eksudat. Sel yang sama yang dalam aliran
darah disebut monosit, kalau terdapat dalam eksudat disebut makrofag. 7ernyata, jenis sel
11
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 12/26
yang sama ditemukan dalam jumlah kecil melalui jaringan penyambung tubuh &alaupun
tanpa peradangan yang jelas.
5akrofag yang terdapat dalam jaringan penyambung ini disebut histiosit. (engan banyak
hal fungsi makrofag sangat mirip dengan fungsi neutrofil pmn. dimana makrofag akan
bergerak secara aktif yang memberi respon terhadap stimulasi kemotaksis, fagosit aktif
dan mampu mematikan serta mencernakan berbagal agen. da perbedaan penting antara
makrofag dan neutrofil, dimana siklus kehidupan makrofag lebih panjang, dapat bertahan
berminggu-minngu atau bahkan berbulan-bulan dalam jaringan dibanding dengan
neutrofil yang berumur pendek. Selain itu &aktu monosit memasuki aliran darah dari
sumsum tulang dan &aktu memasuki jaringan dari aliran darah, ia belum matang betul
seperti halnya neutrofil. 8arena neutrofil dalam jaringan dan aliran darah sudah
mengalami pematangan 9sudah matang:, sehingga ia tidak mampu melakukan
pembelahan sel dan juga tidak mampu melakukan sintesis enzim-enzim pencerna.
Pada monosit dapat dirangsang untuk membelah dalam jaringan, dan mereka mampu
memberi respon terhadap keadaan lokal dengan mensintesis sejumlah enzim intrasel.
8emampuan untuk menjalani Jon the.job trainingJ, ini adalah suatu sifat makrofag yang
vital, khususnya pada reaksireaksi immunologis tertentu. Selain itu makrofag-makrofag
dapat mengalami perubahan bentuk, selama mengalami perubahan itu, mereka
menghasilkan se!-se) secara tradisional disebut sel epiteloid. 5akrofag juga mampu
bergabung membentuk sel raksasa berinti banyak disebut giant cell. 6alaupun makrofag
merupakan komponen penting dalam eksudat namun mereka tersebar secara luas dalam
tubuh, dalam keadaan normal dan disebut sebagai system reticuloendotelial atau $>S
9$eticulo >ndotelial System:, yang mempunyai sifat fagositosis, termasuk juga dalam
hati, sel tersebut dikenal sebagai sel kupffer.
?ungsi utama makrofag sebagai pembersih dalam darah ataupun seluruh jaringan
tubuh.?ungsi $>S yang sehari-hari penting menyangkut pemrosesan haemoglobin sel
darah merah yang sudah mencapai akhir masa hidupnya. Sel-sel ini mampu memecah ;b
menjadi suatu zat yang mengandung besi dan zat yang tidak mengandung besi. esinya
dipakai kembali dalam tubuh untuk pembuatan sel-sel darah merah lain dalam sumsum
tulang dan zat yang tidak mengandung besi dikenal sebagai bilirubin, di ba&a ke dalam
aliran darah ke hati, dimana hepatosit mengekstrak bilirubin dari aliran darah dan
mengeluarkannya sebagai bagian dari empedu.1
12
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 13/26
e: Limfosit,
Limfosit merupakan sel yang sferis, garis tengah 0-2um, +4-4< leukosit darah.@ormal,
inti relatifbesar, bulat sedikit cekungan pada satu sisi, kromatin inti padat, anak inti baru
terlihat dengan electron mikroskop. Sitoplasma sedikit sekali, sedikit basofilik,
mengandung granula-granula azurofilik. 'ang ber&arna ungu dengan $omonovsky
mengandung ribosom bebas dan poliribisom. 8lasifikasi lainnya dari limfosit terlihat
dengan ditemuinya tanda-tanda molekuler khusus pada permukaan membran sel-sel
tersebut. eberapa diantaranya memba&a reseptor seperti imunoglobulin yang mengikat
antigen spesifik pada membrannya.
Lirnfosit dalam sirkulasi darah normal dapat berukuran )4-)+um ukuran yang lebih besar
disebabkan sitoplasmanya yang lebih banyak. 8adang-kadang disebut dengan limfosit
sedang. Sel limfosit besar yang berada dalam kelenjar getah bening dan akan tampak
dalam darah dalam keadaan Patologis, pada sel limfosit besar ini inti vasikuler dengan
anak inti yang jelas. Limfosit-limfosit dapat digolongkan berdasarkan asal, struktur halus,
surface markers yang berkaitan dengan sifat imunologisnya, siklus hidup dan fungsi.
Pus yang timbul pada luka terbuka seperti pada kasus adalah leukosit mati, sel jaringan mati,
dan berbagai jenis cairan tubuh membentuk pus yang terus terbentuk sampai infeksi teratasi. 2
Seeara umum, proses peradangan yang merupakan respom rubuh terhadap cedera dapat
dibagi menjadi tiga fase, yaitu%
). ?ase !nflamasi
?ase inflamasi adalah adanya respon vaskuler dan seluler yang terjadi akibat
perlukaan yang terjadi pada jaringan lunak. 7ujuan yang hendak dicapai adalah
menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing, sel-sel mati
dan bakteri untuk mempersiapkan dimulainya proses penyembuhan. Pada a&al fase
ini kerusakan pembuluh darah akan menyebabkan keluarnya platelet yang berfungsi
sebagai hemostasis. Platelet akan menutupi vaskuler yang terbuka 9clot: dan juga
mengeluarkan Hsubstansi vasokonstriksiI yang mengakibatkan pembuluh darah
kapiler vasokonstriksi.
Selanjutnya terjadi penempelan endotel yang akan menutup pembuluh darah. Periode
ini berlangsung /-)4 menit dan setelah itu akan terjadi vasodilatasi kapiler akibatstimulasi saraf sensoris 9Local sensory nerve endding:, local refleD action dan adanya
13
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 14/26
substansi vasodilator 9histamin, bradikinin, serotonin dan sitokin:. ;istamin juga
menyebabkan peningkatan permeabilitas vena, sehingga cairan plasma darah keluar
dari pembuluh darah dan masuk ke daerah luka dan secara klinis terjadi oedema
jaringan dan keadaan lingkungan tersebut menjadi asidosis. 3
Secara klinis fase inflamasi ini ditandai dengan % eritema, hangat pada kulit, oedema
dan rasa sakit yang berlangsung sampai hari ke- atau hari ke-.3
Sumber : hmkuliah.wordpress.com/2010/06.
+. ?ase Proliferatif
Proses kegiatan seluler yang penting pada fase ini
adalah memperbaiki dan menyembuhkan luka dan
ditandai dengan proliferasi sel. Peran fibroblas
sangat besar pada proses perbaikan yaitu
bertanggung ja&ab pada persiapan menghasilkan produk struktur protein yang akan
digunakan selama proses reonstruksi jaringan. 3
Pada jaringan lunak yang normal 9tanpa perlukaan:, pemaparan sel fibroblas sangat
jarang dan biasanya bersembunyi di matriks jaringan penunjang. Sesudah terjadi luka,
fibroblas akan aktif bergerak dari jaringan sekitar luka ke dalam daerah luka,
kemudian akan berkembang 9proliferasi: serta mengeluarkan beberapa substansi
9kolagen, elastin, hyaluronic acid, fibronectin dan proteoglycans: yang berperan
dalam membangun 9rekontruksi: jaringan baru. ?ungsi kolagen yang lebih spesifik
adalah membentuk cikal bakal jaringan baru 9connective tissue matriD: dan dengan
dikeluarkannya substrat oleh fibroblas, memberikan pertanda bah&a makrofag, pembuluh darah baru dan juga fibroblas sebagai kesatuan unit dapat memasuki
14
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 15/26
ka&asan luka. Sejumlah sel dan pembuluh darah baru yang tertanam didalam jaringan
baru tersebut disebut sebagai jaringan HgranulasiI. 3
?ase proliferasi akan berakhir jika epitel dermis dan lapisan kolagen telah terbentuk,
terlihat proses kontraksi dan akan dipercepat oleh berbagai gro&th faktor yang
dibentuk oleh makrofag dan platelet. 3
Sumber :hmkuliahwprdpress.com/2010/06.
. ?ase 5aturasi
?ase ini dimulai pada minggu ke- setelah
perlukaan dan berakhir sampai kurang lebih )+
bulan. 7ujuan dari fase maturasi adalah E
menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang
kuat dan bermutu. ?ibroblas sudah mulai meninggalkan jaringan granulasi, &arna
kemerahan dari jaringa mulai berkurang karena pembuluh mulai regresi dan serat
fibrin dari kolagen bertambah banyak untuk memperkuat jaringan parut. 8ekuatan
dari jaringan parut akan mencapai puncaknya pada minggu ke-)4 setelah perlukaan. 3
Kntuk mencapai penyembuhan yang optimal diperlukan keseimbangan antara kolagen
yang diproduksi dengan yang dipecahkan. 8olagen yang berlebihan akan terjadi
penebalan jaringan parut atau hypertrophic scar, sebaliknya produksi yang berkurang
akan menurunkan kekuatan jaringan parut dan luka akan selalu terbuka. 3
Luka dikatakan sembuh jika terjadi kontinuitas lapisan kulit dan kekuatan jaringan
parut mampu atau tidak mengganggu untuk melakukan aktifitas normal. 5eskipun
proses penyembuhanluka sama bagi setiap penderita, namun outcome atau hasil yang
dicapai sangat tergantung pada kondisi biologis masing-masing individu, lokasi serta
15
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 16/26
luasnya luka. Penderita muda dan sehat akan mencapai proses yang cepat
dibandingkan dengan kurang gizi, diserta penyakit sistemik 9diabetes mielitus:. 3
Sumber : hmkuliah.wordpress.com/2010/06
?aktor-faktor 'ang 5empengaruhi Penyembuhan
Luka %
Proses penyembuhan luka tidak hanya terbatas pada
proses regenerasi yang bersifat lokal saja pada luka,
namun dipengaruhi pula oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.)4
a: ?aktor !nstrinsik adalah faktor dari penderita yang dapat berpengaruh dalam
proses penyembuhan meliputi % usia, status nutrisi dan hidrasi, oksigenasi dan perfusi
jaringan, status imunologi, dan penyakit penyerta 9hipertensi, (5,
rthereosclerosis:.)4
b: ?aktor >kstrinsik adalah faktor yang didapat dari luar penderita yang dapat
berpengaruh dalam proses penyembuhan luka, meliputi % pengobatan, radiasi, stres
psikologis, infeksi, iskemia dan trauma jaringan.)4
#.Rabies
Setelah virus rabies masuk ke tubuh manusia, selama + minggu virus menetap pada
tempat masuk dan di jaringan otot di dekatnya virus berkembang biak atau langsung
mencapai ujung-ujung serabut saraf perifer tanpa menujukkan perubahan fungsinya
16
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 17/26
5asa inkubasi rabies 3/< antara - bulan, masa inkubasi bisa bervariasi antara 1
hari-1 tahun, hanya )< kasus dengan inkubasi )-1 tahun. 8arena lamanya inkubasi kadang-
kadang pasien tidak dapat mengingat kapan terjadinya gigitan. 7erdapat beberapa stadium
penyakit rabies, yaitu stadium prodromal, stadium neurologik akut, dan stadium koma.
- Stadium Prodromal
Stadium ini berlangsung )- hari dan biasanya tidak ditemukan gejala spesifik.
Kmumnya disertai gejala respirasi atau abdominal yang ditandai oleh demam, mengigil,
batuk, nyeri menelan, nyeri perut, sakit kepala, malaise, mialgia, mual, muntah, diare dan
nafsu makan menurun. Geajala yang lebih spesifik yaitu adanya gatatal dan parastesia pada
luka bekas gigitan yang sudah sembuh 9/4<:. Stadium prodromal dapat berlangsung sampai
)4 hari, kemudian penyakit akan berlanjut sebagai gejala neurologik akut yang dapat berupa
furious atau paralitik. 5ioedema dijumpai pada stadium prodromal dan menetap selama
perjalanan penyakit.+
- Stadium neurologi akut
(apat berupa gejala furious atau paralitik. Pada gejala furious penderita menjadi
hiperaktif, disorientasi, mengalami halusinasi, atau bertingkah laku aneh. Setelah beberapa
jam-hari, gejala hiperaktif menjadi intermiten setiap )-/ menit berupa periode agitasi, ingin
lari, menggigit disela periode tenang.
8eadaan hiperaktif terjadi karena adanya rangsangan dari luar seperti suara, sinar,
tiupan udara dan rangsangan lainnya yang menimbulkan kejang sehingga menimbulkan fobia
terhadap rangsangan tersebut.
7anda-tanda klinis yang dapat dijumpai berupa hiperaktifitas, halusinasi, gangguan
kepribadian, mengismus, lesi saraf kranialis, fasikulasi otot dan gerakan-gerakan involunter,
fluktuasi suhu badan, dilatasi pupil. Lesi pada nukleus amigdaloid memberikan gejala libido
yang meningkat , priapimus dan orgasme spontan. Gejala otonomik pada stadium ini
diantaranya adalah dilatasi pupil yang ireguler, peningkatan lakrimasi, hipertermia,
takikardia, hipotensi postural, hipersalivasi.
Gejala lain dalam fase neurologik akut ialah demam, fasikulasi otot, hiperventilasi
dan konvulsi. Gejala stadium eksitasi dapat berlangsung sampai penderita meninggal.
17
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 18/26
8ematian poaling sering terjadi pada stadium ini. ila stadium ini dapat terle&ati, penderita
masuk stadium paralitik.
pabila penderita tidak meninggal, +4< penderita akan masuk stadium paralitik yang
ditandai oleh demam dan sakit kepala, paralisis, pada ekstremitas yang digigit, mungkin difus
atau simetri, atau dapat menyebar secara ascenden seperti pada sindroma Guillain-arre,
kaku duduk dapat dijumpai.
Pada stadium paralitik dapat tidak ditemui gejala hidrofobia, aerofobia, hiperaktifitas
dan kejang. Pada keadaan ini kesadaran dapat utuh, akan tetapi memburuk secara gradual
menjadi bingung, disorientasi, paraplegia, gangguan menelan, kelumpuhan pernafasan dan
akhirnya meninggal. Seluruh manifestasi neurologik akut terjadi selama +-1 hari dengan fase
paralitik lebih panjang.+
- Stadium 8oma
pabila tak terjadi kematian pada stadium neurologik, penderita dapat mengalami
koma. 8oma dapat terjadi dalam )4 hari setelah gejala rabies tampak dan dapat berlangsung
hanya beberapa jam smapai berbulan-bulan tergantung dari penanganan intensif.
Pada penderita yang tak ditangani, penderita dapat meninggal setelah terjadi koma.eberapa komplikasi dapat terjadi dan menyebabkan kematian. Sampai saat ini hampir
keseluruhan penderita rabies meninggal, hanya ada laporan penderita ensefalitis rabies
hidup.+
Table $. !erjalan !enderita rabies
%tadium "aman&a '(kasus) Manifestasi klinik
!nkubasi A4 hari 9+/<:4-34hari 9/4<:
34 hari-) tahun9+4<:
) tahun9/<:
7idak ada
Prodromal +-)4 hari Paraesthesia, nyeri pada luka
gigitan, demam, malaise,
anoreksia, mual M mutah, nyeri
kepala, letargi, agitasi, ansietas,
depresi.
@eurologic akut
18
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 19/26
?urious 924<: +-1 hari ;alusinasi, bingung,tingkah
laku aneh, takut, menggigit,
hydrophobia, hipersalivasi,
hiperaktif, spasme faring,
hipoksia, kejang,disfungsi saraf
otonom.Paralitik
8oma
+-1 hari
4-) hari
Paralisis flaksid
utonomic instability,
hipoventilasi, apnea, henti
nafas, hipotermia#hipertemia,
disfungsi pituitary,
rhabdomiolisis, aritmia, dan
henti jantung.
Sumber : Buku ajar Ilmu Penyaki !alam."ilid #. $d.% hal.2&26
*.Tetanus
=hlostridium 7etani dalam bentuk spora masuk ke tubuh melalui luka yang
terkontaminasi dengan debu, tanah, tinja binatang, pupuk. =ara masuknya spora ini melalui
luka yang terkontaminasi antara lain luka tusuk 9oleh besi% kaleng:, luka bakar, luka lecet,
otitis media, infeksi gigi, ulkus kulit yang kronis, abortus, tali pusat, kadangkadang luka
tersebut hampir tak terlihat.+
ila keadaan menguntungkan di mana tempat luka tersebut menjadi hipaerob sampai
anaerob disertai terdapatnya jaringan nekrotis, lekosit yang mati, bendabenda asing maka
spora berubah menjadi vegetatif yang kemudian berkembang. 8uman ini tidak invasif. ila
dinding sel kuman lisis maka dilepaskan eksotoksin, yaitu tetanospasmin dan tetanolisin.
7etanospasmin sangat mudah mudah diikat oleh saraf dan akan mencapai saraf melalui dua
cara,yaitu%
• Secara lokal% diabsorbsi melalui mioneural junction pada ujungujung saraf perifer atau
motorik melalui aDis silindrik kecornu anterior susunan saraf pusat dan susunan saraf
perifer.
• 7oksin diabsorbsi melalui pembuluh limfe lalu ke sirkulasi darah untuk seterusnya
susunan saraf pusat.
ktivitas tetanospamin pada motor end plate akan menghambat pelepasan
asetilkolin, tetapi tidak menghambat alfa dan gamma motor neuron sehingga tonus otot
meningkat dan terjadi kontraksi otot berupa spasme otot. 7etanospamin juga mempengaruhisistem saraf simpatis pada kasus yang berat, sehingga terjadi overaktivitas simpatis berupa
19
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 20/26
hipertensi yang labil, takikardi, keringat yang berlebihan dan meningkatnya ekskresi
katekolamin dalam urine. 7etanospamin yang terikat pada jaringan saraf sudah tidak dapat
dinetralisir lagi oleh antitoksin tetanus.0
Penatalaksanaan
a.+on Medikamentosa
Penanganan luka
). Pembersihan luka
Setiap luka harus segera dibersihkan dengan air yang mengalir sehingga akan
mempercepat penyembuhan. Guyur dengan air bersih sebanyak-banyaknya untuk
membersihkan pasir, tanah atau benda asing lainnya, bila masih menempel tekan-tekan
dengan kasa basah. Fangan menggunakan kapas karena tidak menyerap air.))
+. Penghentian perdarahan
8ebanyakan luka robek disertai dengan perdarahan. Perdarahan dapat berasal dari
pembuluh darah arteri yang ditandai dengan adanya semprotan darah atau pembuluh darah
vena yang ditandai dengan adanya darah yang mengalir atau terus merembes. ila
perdarahannya banyak kemungkinan bisa menimbulkan syok, oleh karena itu perdarahan
harus segera dihentikan. =aranya dapat dilakukan dengan penekanan pada bagian yang luka
dan diposisikan bagian yang luka tersebut lebih tinggi dari jantung lalu dipertahankan sampai
perdarahan berhenti. ila perdarahan tidak berhenti bisa dilakukan penekanan pada pembuluh
darah yang memberi pasokan pada darerah luka. 7ekanan dilakukan pada pembuluh darahyang terletak lebih dekat ke jantung 9lebih proksimal:.))
. Penutupan luka
Prinsip penutupan luka adalah menciptakan suatu lingkungan yang baik pada luka
sehingga proses penyembuhan berlangsung optimal. Luka diolesi antiseptik atau antibiotik
topical lalu ditutup dengan kasa 9sebaiknya jangan dengan kapas:. Penggantian balutan kasa
tergantung luas luka dan banyak sedikitnya cairan yang terbentuk dari luka. ))
20
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 21/26
. Pencegahan infeksi
Prinsipnya, pada luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik dan pada luka yang
terkontaminasi atau luka kotor maka perlu diberikan antibiotik. Luka tusuk, luka gigitan dan
luka yang terkontaminasi kuman anaerob seperti karat, kotoran kuda memerlukan suntikan
anti tetanus.))
Pengobatan lokal luka gigitan adalah faktor penting dalam pencegahan rabies. Luka
gigitan harus segera dicuci dengan sabun, dilakukan debridemen dan diberikan desinfektan
seperti alkohol 4-14<, tinktura yodii atau larutan ephiran 4,)<. Luka akibat gigitan
binatang penular rabies tidak dibenarkan untuk dijahit kecuali bila keadaan memaksa dapat
dilakukan jahitan situasi. Profilaksis tetanus dapat diberikan dan infeksi bakterial yang berhubungan dengan luka gigitan perlu diberikan antibiotik.))
Medika Mentosa
Kntuk penanganan luka bernanah dapat diberikan antibiotik,yaitu%
•
>ritromisin
>ritromisin memilik efek terbesar terhadap kokus gram positif seperti Staphylococcus
pyogenes dan S. Pneumoniae. Cleh karena itu, antibiotik ini tepat untuk infeksi kulit.))
• 8lindamisin
6alaupun beberapa infeksi gram positif dapat diobati dangan klindamisin, penggunaan obat
ini harus dipertimbangkan dengan baik karena dapat menyebabkan kolitis pseudo-membranosa.)+
Kntuk luka gigitan dengan dugaan terinfeksi tetanus, perlu mempertimbangkan akan perlunya
imunisasi pasif dengan 7!G 97etanus !mmunoglobin:.) Sedangkan untuk rabies dapat
dilakukan "aksinasi Post-eDposure. (asar vaksinasi ini adalah neutralyzing antibody terhadap
virus rabies dapat segera terbentuk dalam serum setelah masuknya virus ke dalam tubuh dan
sebaikny aterdapat dalam titer yang cukup tinggi selama setahun sehubungan dengan
panjangnya inkubasi penyakit. @eutralyzing antibody tersebut dapat berasal dari imunisasi
21
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 22/26
pasif dengan serum anti rabies atau secara aktif diproduksi oleh tubuh oleh karena imunisasi
aktif. +
,om!likasi
(apat terjadi infeksi lain dengan masuknya organisme-organisme patogen melalui luka.
(emam juga dapat terjadi akibat mekanisme sistem pertahanan tubuh yang ampuh terhadap
infeksi dan peningkatan suhu tubuh memberikan peluang kerja yang optimal untuk sistem
pertahanan tubuh.+
Pencegahan
a.Rabies
Kntuk mencegah infeksi virus rabies pada penderita yang terpapar dengan virus rabies
melalui kontak ataupun gigitan binatang pengidap atau tersangka rabies harus dilakukan
pera&atan luka yang adekuat dan pemberian vaksin anti rabies dan imunoglobulin. "aksinasi
rabies perlu pula dilakukan terhadap individu yang berisiko tinggi tertular rabies. Kntuk
menghindari infeksi virus rabies, disamping pemberian "$ setelah mendapat gigitan
binatang tersangk rabies, pencegahan lebih dini juga dapat dilakukan dengan memberikan
suntikan yang sama tetapi dengan &aktu, cara dan dosis yang berbeda melalui profilaksis pre-
eksposure 9pra paparan:. !ndividu yang berisiko tinggi untuk kontak dengan virus rabies
seperti dokter he&an, pekerja di kebun binatang, petugas karantina he&an, penangkap
binatang, petugas laboratorium yang bekerja dengan virus rabies, dokter dan pera&at yang
berkunjung ke daerah endemis rabies seperti 5eksiko, 7hailand, ?ilipina, !ndia, Sri Lanka
dianjurkan untuk mendapatkan pencegahan pre-eDposure. "$ diberikan dengan dosis ) mlsecara intramuskuler pada hari 4, 1 dan +2 lalu booster setelah ) tahun dan tiap / tahun. +
b.Tetanus
!munisasi dangan tetanus toksoid yang diabsorpsi merupakan tindakan pencegahan
yang paling efektif dalam praktek. ngka kegagalan dari tindakan ini sangat rendah. Semua
22
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 23/26
individu de&asa yang imun secara parsial atau tidak sama sekali hendaknya mendapat
vaksinasi.+
Prognosis
Fika luka gigit terbuka tidak ditangani dengan baik, dapat terjadi komplikasi berupa
penyakit infeksi yang ringan sampai berat.. Fika ditangani dengan baik, luka ini akan sembuh
dalam beberapa hari. ;asil penyembuhan dari luka ini akan terbentuk parut. Pembentukan
parut melibatkan proliferasi jaringan penyambung dari daerah yang berbatasan dengan
jaringan nekrosis yang meluas ke dalam daerah yang dihancurkan reaksi peradangan. kan
ada kemungkinan terbentuknya jaringan parut akibat kolagen berlebihan pada saat proses
penyembuhan. elum dapat diprognosa kemungkinan terjadinya infeksi rabies ataupun
tetanus karena belum ada gejala klinis kedua penyakit tersebut pada diri pasien.
,esim!ulan
Luka disertai pus disebabkan oleh mekanisme sistem pertahanan tubuh terhadap
cedera jaringan dan infeksi. Pus yang timbul pada luka terbuka seperti pada kasus adalah
leukosit mati, sel jaringan mati, dan berbagai jenis cairan tubuh membentuk pus yang terus
terbentuk sampai infeksi teratasi. Perlu juga di&aspadai kemungkinan infeksi rabies dan
tetanus karena pasien digigit oleh he&an reservoir anjing liar. kan tetapi, terlalu cepat bila
mendiagnosis pasien terinfeksi rabies ataupun tetanus mengingat masa inkubasi kedua
penyakit tersebut yang cukup lama dan pasien belum menunjukkan gejala klinis kedua
penyakit tersebut
23
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 24/26
Daftar Pustaka
). ickley S. uku saku pemeriksaan fisik dan ri&ayat kesehatan ates. / th ed. Fakarta%
>G=, +440E hal )-)/.
+. Sudoyo 6, Setiyohadi , l&i !, Simadibrata 5, Setiati S, editors. uku ajar
penyakit dalam. >disi /. Fakarta% !nterna PublishingE +443.
. Persatuan hli Penyakit (alam !ndonesia. +44. uku jar !lmu Penyakit (alam Filid
) =etakan ke-1. Fakarta % alai Penerbit ?akultas 8edokteran Kniversitas !ndonesiaE
hal )10 -3
. Fe&etz,5elnick,delberg.+4)4.5edical 5icrobiology.+1th ed.5c Gra& ;ill
Lange.Fakarta%>G=.
/. rooks G?, utel FS, 5orse S. 5ikrobiologi kedokteran.>disi +. Fakarta%
>G=E+441.
0. dams $(. 7etanus in% principles of ne&Nology. @e& 'ork% 5cGra&-
;illE)331.p.)+4/-1.
1. Price S, 6ilson L5. Patofisiologi. >disi 0. Fakarta% >G=E+440.2-3.
2. Sloane >. natomi dan fisiologi. Fakarta% >G=E +44.p.+/+-/.
3. Staf Pengajar ?8K!. 5ikrobiologi kedokteran. Fakarta inarupa ksara. FakartaE)33.
24
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 25/26
)4. Luka 96ound:. (iunduh dari % http%##&&&.slideshare.net#david)324#luka-&ound-
healing-dr-yuda-umm*srcOrelatednormalMrelO)+02)+.+2 @ovember +4)4.
)). Sjamsuhidajat $, Fong 6(. uku ajar ilmu bedah. >disi + Fakarta% >G=E +44/.
)+. Guna&an SG, Setiabudy $, @afrialdy, editors. ?armakologi dan terapi. >disi /.
Fakarta% (epartemen ?armakologi dan 7erapeutik ?8K!E +441.
Luka 7erbuka serta @anah akibat Gigitan
njing Liar
(isusun oleh %
?ebby Leliana $achman 9)4. +442. :
!rene 8. 7alim 9)4. +443. )+/:
=risty yu @ingtyas 7. 9)4. +443. )3:
?adini $izki !na&ati 9)4. +443. :
Fohn Funior 9)4. +443. )00 :
$obert =hristeven 9)4. +443. )12:
25
7/25/2019 Contoh PBL makalah
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 26/26
! 8omang . S 9)4. +441. :
7itin gustin 8apitan 9)4. +443. )22:
Siti ;ajar binti Qainal 9)4. +443. 4/:
@urul kma binti 5ohd @azri 9)4. +443. ):
5ahasis&a#i ?akultas 8edokteran
Kniversitas 8risten 8rida 6acana
lamat 8orespondensi %
Fl. rjuna Ktara nomor 0
Fakarta arat
Recommended