View
5
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA BAGI
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
(Studi Kasus di Waduk Mini Sentra Pemberdayaan Tani Desa Banjaroya,
Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Agata Evin Enggal Pratiwi
142114031
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA BAGI
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
(Studi Kasus di Waduk Mini Sentra Pemberdayaan Tani Desa Banjaroya,
Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Agata Evin Enggal Pratiwi
142114031
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURURSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA BAGI
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
(Studi Kasus di Waduk Mini Sentra Pemberdayaan Tani Desa Banjaroya,
Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo)
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 10 September 2018 adalah hasil karya
saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri. Bila kemudian saya terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 31 Oktober 2018
Yang membuat pernyataan,
Agata Evin Enggal Pratiwi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN PUBLIKASI AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Agata Evin Enggal Pratiwi
Nomor Mahasiswa : 142114031
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA BAGI
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
(Studi Kasus di Waduk Mini Sentra Pemberdayaan Tani Desa Banjaroya,
Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo)
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Oktober 2018
Agata Evin Enggal Pratiwi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“ aja wedi, awit Aku nunggal ing kowe,
aja kowe bingung, marga Aku jumeneng Allahmu”
Yesaya 41 : 10
Karya ini saya persembahkan untuk :
Bapak Aloysius Karno
Ibu MM. Sri Yumartiningsih
Mbak Angelina, Mas Wawan dan Edrea
Mas Adeng
Serta semua keluarga dan teman yang telah memberikan dukungan dan doa
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa, atas limpahan berkat, rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Dampak Pelaksanaan
Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Bagi
Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus di Waduk Mini Sentra Pemberdayaan
Tani Desa Banjaroya, Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo)”. Penulisan skripsi
ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan,
bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan penulis untuk belajar serta
mengembangkan kepribadian diri.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan dukungan dalam
penulisan skripsi ini.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., OIA, CA, selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan dukungan
dalam penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
4. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA., CSRS, selaku Dosen Pembimbing
yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. YFM. Gien Agustinawansari, Drs., M.M., Ak., CA, selaku Dosen
Pembimbing Akademik yang telah membantu dan membimbing penulis
dalm proses belajar dan pengembangan diri.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
membagikan ilmu dan pengalaman selama proses perkuliahan.
7. Yayasan Obor Tani, kelompok tani Sidomaju serta seluruh masyarakat
Desa Banjaroya yang telah memberikan izin penelitian dan membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Kedua orang tua saya, Bapak Aloysius Karno dan Ibu MM. Sri
Yumartiningsih yang selalu memberikan nasehat, dukungan, dan motivasi
dalam bentuk apapun sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
9. Keluarga Kakak saya, Mbak Angelian Purwanjani, Mas Wawan serta
Edrea yang selalu memberikan dukungan, dorongan serta motivasi
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
10. Mas Adeng yang selalu memberikan dukungan, motivasi serta inspirasi
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
11. Teman-temanku agenda Daniel, Mbak Retno, Rinto, Adri, Vani, Ucup,
Ricky, dan Gadang yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.
12. Teman-temanku Suster Yohana, Cinta, Fani, dan Yohana yang selalu
membantu dan memotivasi dalam proses perkulihan dan penulisan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
13. Teman-temanku gembul Digna, Nanik, Wina, Eni, Asih, Sukma, dan Ayu
yang selalu memberikan bantuan dan motivasi.
14. Sempai Troy, Sempai Ica, Sempai Ardhian serta teman-teman Shorinji
Kempo Dojo Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk belajar mengembangan diri serta selalu
memberikan motivasi.
15. Teman-teman MPAT Dewi, Naomi, Sara, Intan, Wulan, Cicil, Andrea,
Bayu, Zeamay, Ridwan, Inno, Friska dan Ratih yang bersedia memberikan
masukan dan membantu penulis.
16. Teman-teman akuntansi kelas A angkatan 2014 yang telah memberikan
motivasi serta telah berbagi ilmu selama proses perkulihan.
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dan bermanfaat bagi penulis. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang memerlukan.
Yogyakarta, 10 September 2018
Agata Evin Enggal Pratiwi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI .............. iiv
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............ v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
ABSTRAK ............................................................................................................ xv
ABSTRACT ......................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
E. Sistematika Penelitian ........................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 7
A. Corporate Social Responsibility (CSR) ............................................. 7
1. Definisi Corporate Social Responsibility...................................... 7
2. Prinsip-Prinsip Corporate Social Responsibility .......................... 8
3. Jenis Program Corporate Social Responsibility ............................ 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Manfaat Corporate Social Responsibility ................................... 16
B. Masyarakat ....................................................................................... 18
1. Definisi Masyarakat .................................................................... 18
2. Tipe Masyarakat .......................................................................... 18
C. Kesejahteraan Masyarakat ............................................................... 18
1. Pengertian Kesejahteraan Masyarakat Menurut BKKBN........... 18
2. Indikator Tahapan Keluarga Sejahtera Menurut BKKBN .......... 19
D. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kesejahteraan
Masyarakat ....................................................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 23
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 23
B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 23
1. Tempat Penelitian........................................................................ 23
2. Waktu Penelitian ......................................................................... 23
C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 23
1. Subjek Penelitian ......................................................................... 23
2. Objek Penelitian .......................................................................... 24
D. Jenis Data dan Sumber Data ............................................................ 24
1. Jenis Data .................................................................................... 24
2. Sumber Data ................................................................................ 25
E. Variabel Penelitian ........................................................................... 25
F. Populasi dan Sampel ........................................................................ 27
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 27
1. Wawancara ................................................................................... 27
2. Kuesioner .................................................................................... 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
3. Dokumentasi ............................................................................... 29
H. Teknik Analisis Data ....................................................................... 29
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ................................... 31
A. Sejarah Singkat PT Pertamina ......................................................... 31
B. Visi dan Misi PT Pertamina ............................................................. 32
C. Logo PT Pertamina .......................................................................... 33
1. Makna Logo Pertamina ................................................................ 33
2. Arti Simbol Grafis ....................................................................... 33
D. Corporate Social Responsibility PT Pertamina ............................... 33
1. Komitmen Perusahaan ................................................................. 33
2. Dasar Pelaksanaan Corporate Social Responsibility ................... 34
3. Tujuan Pelaksanaan Corporate Social Responsibility ................. 35
4. Program Corporate Social Responsibility PT Pertamina ............ 35
E. Gambaran Program CSR PT Pertamina di Waduk Mini Sentra
Pemberdayaan Tani Desa Banjaroya Kalibawang Kulon Progo ..... 37
1. Sejarah dan Lokasi Waduk Mini Sentra Pemberdayaan Tani Desa
Banjaroya Kalibawang Kulon Progo .......................................... 37
2. Program CSR PT Pertamina untuk Masyarakat Tani Desa
Banjaroya .................................................................................... 39
3. Sistem Pengajuan Bantuan dan Pengawasan Program CSR Desa
Banjaroya .................................................................................... 40
4. Jumlah Penerima Program CSR PT Pertamina ............................ 41
5. Kondisi Masyarakat Sebelum Menerima Bantuan Program CSR
PT Pertamina .................................................................................... 42
6. Jenis Bantuan Yang Diterima ...................................................... 42
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .......................................... 45
A. Program CSR Yang Diterapkan PT Pertamina Untuk Masyarakat
Tani Desa Banjaroya Kalibawang Kabupaten Kulon Progo ........... 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
B. Deskripsi Data Responden ............................................................... 47
C. Analisis Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Tani Penerima CSR
PT Pertamina .................................................................................... 54
D. Pembahasan ..................................................................................... 56
BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 68
A. Kesimpulan ...................................................................................... 68
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 69
C. Saran ................................................................................................ 70
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 71
LAMPIRAN .......................................................................................................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Indikator Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Menurut BKKBN ...... 26
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 47
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .......................................... 47
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ................ 48
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................. 48
Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan ................... 49
Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan ................ 49
Tabel 5.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Luas Lahan, Jumlah Tanaman
Durian, dan Tumpangsari Yang Ditanam ............................................. 50
Tabel 5.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Penghasilan tahun 2012,
Tahun 2016, dan Tahun 2017 ............................................................... 52
Tabel 5.9 Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Tani Menurut Indikator
BKKBN Setelah Menerima CSR PT Pertamina................................... 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) PT PERTAMINA BAGI
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
(Studi Kasus di Waduk Mini Sentra Pemberdayaan Tani Desa Banjaroya,
Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo)
Agata Evin Enggal Pratiwi
NIM : 142114031
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kesejahteraan
masyarakat Desa Banjaroya, Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo dengan
pelaksanaan program Corporate Social Responsibility dari PT Pertamina.
Penelitian ini penting bagi PT Pertamina untuk menentukan dan mengevaluasi
pelaksanaan program Corporate Social Responsibility yang dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data
menggunakan wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang
digunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility
PT Pertamina dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi para
petani. Ada beberapa peningkatan indikator yang berbeda dalam peningkatan
kesejahteraan. Namun, indikator yang tertinggi adalah peningkatan pendapatan
diikuti dengan pemenuhan biaya hidup sehari-hari..
Kata Kunci : corporate social responsibility, kesejahteraan masyarakat,
peningkatan pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
THE IMPACT OF IMPLEMENTATION OF PT PERTAMINA CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PROGRAM FOR PUBLIC WELFARE
(A Case Study at Mini Reservoir Center For Farmers Empowerment at
Banjaroya, Kalibawang, Kulon Progo Regency)
Agata Evin Enggal Pratiwi
NIM : 142114031
University of Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
This study aims to determine the improvement of the welfare of rural
communities at Banjaroya, Kalibawang, Kulon Progo Regency due to Corporate
Social Responsibility from PT Pertamina. This research is important for PT
Pertamina in determining and evaluating the contribution of its program to the
society.
This type of research is a case study. Data collection technique used are
interview, questionnaire, and documentation. The analysis technique used is
descriptive study with qualitative approach.
The result showed that Corporate Social Responsibility of PT Pertamina
increased the public welfare specially for the farmers. There were several
different degree on welfare improvement. However, the highest indicator was
income increasing followed by fulfilling their daily cost of living.
Keywords : corporate social responsibility, public welfare, income increasing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Corporate Social Responsibility atau yang sering dikenal dengan
singkatan CSR bukan suatu hal yang asing di Indonesia saat ini, mengingat
banyak perusahaan yang sudah melaksanakan CSR sebagai suatu bentuk
praktik bisnis secara sukarela dan juga pelaksanaan CSR sudah diatur dalam
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Pasal 74
(Solihin, 2011). Salah satu pasal dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 tersebut mencantumkan bahwa CSR merupakan kewajiban Perseroan
yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang
pelaksanaanya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
Untuk itu, pelaksanaan CSR pada Perseroan haruslah dikelola dengan baik agar
dapat berjalan sesuai dengan ketentuan dan dapat memberikan manfaat bagi
pihak Perseroan dan pihak yang terlibat dalam pelaksanaan CSR. Menurut
Pranoto, dkk., (2014) CSR merupakan bentuk komitmen perseroan guna
berperan serta dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, serta
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi
perseroan secara eksternal dan internal, komunitas setempat serta masyarakat
secara umum.
Kabupaten Kulon Progo merupakan bagian kecil dari negara
Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang beragam. Hal ini dimanfaatkan
oleh perusahaan yang ingin menyalurkan dana atau bantuan untuk masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dalam bentuk CSR. Salah satu perusahaan yang melaksanakan CSR di
Kabupaten Kulon Progo adalah PT Pertamina sasarannya adalah masyarakat
tani Desa Banjaroya Kalibawang. Hasil dari kegiatan CSR tersebut adalah
perkebunan durian menoreh kuning. Kebun durian menoreh kuning tersebut
berdampingan dengan waduk mini yang digunakan untuk mengairi kebun
durian, sehingga dapat dijadikan sebagai tempat wisata yang banyak
dikunjungi oleh masyarakat.
Penerapan CSR dalam suatu perusahaan dapat memberikan dampak
postif bagi masyarakat yaitu dapat memberikan kontribusi terhadap
kesejahteraan masyarakat. Namun dalam pelaksanaan CSR, setiap perusahaan
harus menetapkan program CSR yang sesuai dengan daerah yang akan diberi
CSR agar dapat tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Pernyataan tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan
oleh Samudra, dkk., (2015) pada PT Kalimantan Prima Persada. PT
Kalimantan Persada bergerak dibidang pertambangan batubara yang telah
mengambil alih lahan pertanian masyarakat yang sebagai mata pencaharian
sehari-hari, dengan adanya aktivitas tambang itu pula jalan-jalan menjadi
rusak. Oleh karena itu, PT Kalimantan Prima Persada memiliki dokumen
perencanaan dan strategi dalam sistem SOP program CSR sehingga program
yang dilaksanakan bertujuan untuk memandirikan dan memberdayakan
masyarakat. Hasilnya perusahaan dapat menumbuhkan roda perekonomian
ditandai dengan peningkatan pendapatan serta peningkatan pendidikan, namun
dalam pelaksanaannya, terdapat masyarakat yang belum puas karena CSR yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
diberikan tidak merata dan tidak sesuai dengan masyarakat, sehingga tujuan
perusahaan untuk mensejahterakan masyarakat belum tercapai sepenuhnya.
Dalam jurnal yang dipaparkan oleh Zairi (2014) terdapat pernyataan
yang disampaikan oleh Deming (1994) bahwa perusahaan yang berkualitas
harus lebih menekankan dengan pemberian layanan kepada masyarakat. Selain
itu juga, untuk menambah nilai tambah bagi masyarakat, perusahaan harus
memiliki komitmen yang kuat dengan berdialog secara terbuka dengan para
pemangku kepentingan untuk mencapai kelestarian lingkungan.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Samudra, dkk., dan jurnal yang
ditulis oleh Zairi (2014) telihat bahwa pelaksanaan program CSR tersebut
sangat penting untuk dapat mensejahterakan masyarakat. Sama halnya dengan
PT Pertamina dalam melaksanakan program CSR juga harus memperhatikan
kebutuhan dan permasalahan yang ada di masyarakat. Selain itu, diperlukan
pula komunikasi atau pengamatan yang dilakukan oleh perusahaan terhadap
masyarakat yang akan diberi CSR .
Pelaksanaan program CSR yang tepat tentunya akan dapat menambah baik
citra PT Pertamina dimata masyarakat serta para pengunjung waduk, selain itu
kesejahteraan masyarakat tani juga dapat terjamin jika dilaksanakan dengan
program CSR yang sesuai.
Dari paparan tersebut, maka peneliti berminat melakukan penelitian
mengenai program CSR PT Pertamina yang berdampak pada kesejahteraan
masyarakat penerima CSR dengan judul “Dampak Pelaksanaan Program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
Apakah program CSR yang diterapkan oleh PT Pertamina dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat tani Desa Banjaroya Kalibawang Kabupaten Kulon
Progo?
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui peningkatan kesejahteraan masyarakat tani Desa Banjaroya
Kalibawang Kabupaten Kulon Progo dengan pelaksanaan program CSR dari
PT Pertamina.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi PT Pertamina
Penelitian ini diharapkan sebagai masukan dan dapat sebagai media
evaluasi atau pembenahan untuk pelaksanaan program CSR selanjutnya.
Selain itu, PT Pertamina juga dapat mengetahui apakah dengan adanya
pelaksanaan program CSR dapat meningkatkan kesejahtaeraan
masyarakat tani Desa Banjaroya Kalibawang Kabupaten Kulon Progo.
2. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan menjadi tambahan wawasan mengenai program
CSR yang telah dilaksanakan oleh PT Pertamina dan masyarakat dapat
turut serta mendukung pelaksanaan program tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan, dan pengalaman diluar
perkuliahan dengan menerapkan ilmu yang sudah diperoleh selama proses
perkuliahan dilaksanakan.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan gambaran bagi
peneliti selanjutnya sehingga dapat mengembangkan dan menggali
informasi secara lebih mendalam.
E. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Pada bagian BAB I ini menguraikan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan sistematika penulisan
BAB II : Landasan Teori
Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang relevan yang
digunakan pada penelitian ini.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini berisikan tentang metode penelitian yang digunakan oleh
peneliti untuk menyelesaikan penelitiannya.
BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini membahas tentang gambaran perusahaan yang di jadikan
objek penelitian oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB V : Analisis dan Hasil Penelitian
Pada bab ini menguraikan tentang analisis dan hasil dari
penelitiannya.
BAB VI : Penutup
Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh peneliti,
keterbatasan penelitian, serta saran penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Corporate Social Responsibility (CSR)
1. Definisi Corporate Social Responsibility
World Business Council for Sustainable Development (WBCSD)
(2001) dalam Mardikanto (2014) mendefinisikan CSR sebagai komitmen
bisnis untuk berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan, bekerja dengan karyawan, keluarga mereka dan masyarakat
lokal.
Arianto, dkk., (2013) menuliskan CSR adalah strategi bisnis yang
berhubungan dengan nilai etika dan penghargaan kepada masyarakat dan
lingkungannya. Menurut Hadi (2011) mengungkapkan bahwa CSR adalah
suatu bentuk tindakan yang berangkat dari pertimbangan etis perusahaan
yang diarahkan untuk meningkatkan ekonomi, yang dibarengi dengan
peningkatan kualitas hidup bagi karyawan berikut keluarganya, serta
peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar dan masyarakat secara lebih
luas.
Dari paparan pengertian CSR di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
CSR merupakan tanggung jawab sosial yang dilaksanakan oleh
perusahaan untuk ikut serta menjaga lingkungan dan dapat
mensejahterakan kehidupan masyarakat sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Prinsip-Prinsip Corporate Social Responsibility
Prinsip-prinsip CSR menurut Komisi Brundtland (1987) dalam
Mardikanto (2014:164) meliputi :
a. Prinsip akuntabilitas, utamanya yang terkait dengan dampaknya
terhadap masyarakat lingkungan.
b. Prinsip perilaku etis berdasarkan prinsip-prinsip kejujuran, keadilan
dan integritas
c. Prinsip menghormati kepentingan stakeholders, dalam arti harus
menghormati, mempertimbangkan dan menanggapi kepentingan
stakeholders.
d. Prinsip penghormatan terhadap supremasi hukum, yaitu organisasi
harus menerima bahwa penghormatan terhadap supremasi hukum
adalah wajib.
e. Prinsip menghormati norma-norma perilaku internasional.
f. Prinsip menghormati hak asasi manusia, dalam arti organisasi harus
menghormati hak asasi manusia dan mengakui pentingnya dan
universalitas mereka.
Menurut Hadi (2011:59) prinsip-prinsip CSR dibagi menjadi tiga prinsip,
yaitu :
a. Sustainability, berkaitan dengan bagaimana perusahaan dalam
melakukan aktivitas (action) tetap memperhitungkan keberlanjutan
sumberdaya di masa depan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
b. Accountability, merupakan upaya perusahaan terbuka dan
bertanggungjawab atas aktivitas yang telah dilakukan.
c. Transparency, merupakan satu hal yang amat penting bagi pihak
eksternal, berperan untuk mengurangi asimetri informasi,
kesalahpahaman, khususnya informasi dan pertanggungjawaban
berbagai dampak dari lingkungan.
3. Jenis Program Corporate Social Responsibility
Menurut Kotler dan Lee (2006) dalam Solihin (2011:131-144) program
CSR perusahaan dapat diterapkan kedalam enam jenis, yaitu sebagai
berikut :
a. Cause Promotions
Dalam program ini perusahaan menyediakan dana yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu
masalah sosial, partisispasi masyarakat atau penerimaan tenaga secara
sukarela untuk suatu kegiatan.
Manfaat yang diperoleh perusahaan dengan melaksanakan program
cause promotions adalah :
1) Memperkuat positioning merek perusahaan.
2) Menciptakan jalan bagi ekspresi loyalitas konsumen terhadap
suatu masalah
3) Memberikan peluang kepada para karyawan perusahaan untuk
terlibat dalam suatu kegiatan sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
4) Menciptakan kerja sama antara perusahaan dengan pihak-pihak
lain
5) Meningkatkan citra perusahaan (corporate image).
Langkah-langkah perusahaan dalam melaksanakan cause promotions
adalah :
1) Memilih isu yang sangat berkaitan tinggi dengan masalah sosial
yang menjadi kepentingan masyarakat dan berkaitan dengan
industri dan produk yang dihasilkan perusahaan.
2) Memilih kegiatan yang memiliki kesesuaian dengan misi dan
tujuan perusahaan.
3) Membuat komitmen dan menjalankan kegiatan sepenuh hati
4) Melakukan evaluasi sejauh mana yang dilakukan perusahaan
telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai
suatu masalah sosial.
b. Cause Related Marketing (CRM)
Dalam program ini perusahaan memiliki komitmen untuk
menyisihkan atau menyumbangkan persentase dari penjulan produk
yang diperoleh untuk kegiatan sosial.
Manfaat yang diperoleh perusahaan dengan melaksanakan program
CRM adalah :
1) Menarik pelanggan baru
2) Menjangkau konsumen dari segmen dengan karakteristik
demografi, geografi, atau pasar sasaran tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3) Meningkatkan penjualan produk perusahaan.
4) Membangun citra merek yang positif di mata pelanggan.
Langkah-langkah perusahaan dalam melaksanakan CRM adalah :
1) Melakukan penilaian situasi yang dikaitkan dengan kebutuhan
strategi pemasaran perusahaan
2) Menetapkan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan melalui
pelaksanaan CRM.
3) Menentukan target yang akan menjadi sasaran kegiatan.
4) Mengembangkan rencana pemasaran yang akan menjelaskan
produk yang akan dikaitkan dengan program CRM
5) Membuat budget, rencana pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan
CRM.
c. Corporate Societal Marketing (CSM)
Dalam program ini perusahaan melaksanakan ajakan kepada
masyarakat untuk mengubah perilaku masyarakat dalam
meningkatkan kesehatan, keselamatan publik, menjaga kelestarian
lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat sendiri.
Manfaat yang diperoleh perusahaan dengan melaksanakan program
CSM adalah :
1) Menunjang positioning merek perusahaan
2) Menciptakan preferensi merek, yaitu merek produk perusahaan
lebih dipilih oleh konsumen dari pada merek lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3) Mendorong peningkatan penjualan terutama bila konsumen
mengaitkan produk perusahaan dengan perubahan perilaku yang
diinginkan
4) Mengajak mitra yang dapat diandalkan serta memiliki kepedulian
untuk mengubah perilaku masyarakat
5) Memberikan dampak yang nyata terhadap perubahan sosial
Langkah-langkah perusahaan dalam melaksanakan CSM adalah :
1) Melakukan analisis situasi untuk memperoleh gambaran
mengenai berbagai perilaku yang harus diubah di dalam
masyarakat.
2) Memilih target audiensi yang akan menjadi sasaran dimana target
audiensi diperkirakan akan mendukung ajakan perusahaan.
3) Menetapkan jenis perubahan perilaku apa yang harus dilakukan
audiensi sesuai dengan ajakan yang dilakukan oleh perusahaan.
4) Mengidentifikasi hambatan dan motivasi yang akan mendorong
perubahan perilaku
5) Mengembangkan bauran pemasaran
6) Mengembangkan rencana evaluasi dan pengawasan aktivitas
CSM
7) Menetapkan anggaran pelaksanaan CSM dan menemukan
sumber pendanaan untuk melakukan kegiatan CSM
8) Melakukan implementasi rencana CSM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d. Corporate Philanthropy
Dalam program ini perusahaan memberikan sumbangan langsung
kepada masyarakat tertentu dalam bentuk derma.
Manfaat yang diperoleh perusahaan dengan melaksanakan program
corporate philanthropy adalah :
1) Meningkatkan reputasi perusahaan
2) Memperkuat masa depan perusahaan dengan penciptaan citra
baik di mata publik, memperoleh pemasok yang berkualitas, dan
citra baik dari pembuat peraturan yang berpengaruh di masa
datang.
3) Memberi dampak bagi penyelesaian masalah sosial dalam
komunitas lokal
Langkah-langkah perusahaan dalam melaksanakan corporate
philantropy adalah :
1) Memilih kegiatan amal yang akan didukung oleh perusahaan
2) Memilih mitra dalam menjalankan kegiatan dan pihak yang akan
menjadi sasaran
3) Menetapkan besarnya sumbangan yang akan diberikan
4) Mengembangkan rencana komunikasi untuk menginformasikan
kegiatan amal yang sedang dilakukan kepada para karyawan dan
pihak yang berkepentingan
5) Melaksanakan evaluasi untuk menilai berhasil tidaknya
pelaksanaan program corporate philanthropy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
e. Community Volunteering
Dalam program ini perusahaan mendukung dan mengajak para
karyawan, para pemegang franchise serta mitra pedagang eceran
untuk membantu organisasi-organisasi masyarakat yang menjadi
sasaran program.
Manfaat yang diperoleh perusahaan dengan melaksanakan program
community volunteering adalah :
1) Membangun hubungan yang tulus antara perusahaan dengan
komunitas
2) Memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan perusahaan
3) Meningkatkan kepuasan dan motivasi karyawan
Langkah-langkah perusahaan dalam melaksanakan community
volunteering adalah :
1) Membuat pedoman yang digunakan untuk memberi arahan bagi
karyawan dalam isu sosial mengenai kegiatan yang dapat
dilakukan
2) Menetapkan jenis dukungan dan seberapa jauh dukungan
diberikan bagi karyawan yang
3) Mengembangkan rencana komunikasi internal perusahaan untuk
mengkomunikasikan komitmen dan kebijakan perusahaan
4) Menetapkan rencana untuk memberikan penghargaan bagi
karyawan yang terlibat dalam kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
5) Mengembangkan rencana komunikasi eksternal perusahaan
dengan mengekspos kegiatan yang dilakukan kepada pihak luar
6) Menetapkan rencana untuk mengukur keberhasilan program
community volunteering
f. Socially Responsible Business Practice (Community Development)
Dalam program ini perusahaan melakasanakan aktivitas bisnis
melampaui aktivitas yang diwajibkan oleh hukum dan mendukung
kegiatan sosial yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan memelihara lingkungan hidup.
Manfaat yang diperoleh perusahaan dengan melaksanakan program
socially responsible business practice adalah :
1) Dapat menghemat uang perusahaan, ikut berpartisipasi dalam
keberlajutan lingkungan hidup, serta meningkatkan kesadaran
energi di antara para karyawan perusahaan
2) Meningkatkan kesan baik masyarakat terhadap perusahaan
3) Menciptakan preferensi konsumen terhadap merek produk
perusahaan
4) Jika perusahaan menyediakan saranan untuk kepentingan umum,
maka pemerintah setempat dapat memberikan citra baik sehingga
dapat menguntungkan perusahaan.
5) Meningkatkan kepuasan karyawan
Langkah-langkah perusahaan dalam melaksanakan socially
responsible business practice adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1) Melakukan kegiatan penilaian lingkungan (environment
assessment)
2) Menetapkan tujuan program kegiatan sosial yang akan dilakukan
3) Melakukan implementasi dengan mempersiapkan pola kerja
sama antar pihak yang terlibat dalam kegiatan sosial
4) Melakukan kegiatan pengawasan dan evaluasi terhadap kegiatan
sosial yang dilakukan oleh perusahaan
4. Manfaat Corporate Social Responsibility
Menurut Mardikanto (2014) manfaat CSR dapat dirasakan, yaitu :
a. Bagi Masyarakat
Perusahaan yang memperhatikan masyarakat dan lingkungannya dapat
memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup
masyarakat dan dapat ikut berpartisipasi dalam usaha pelestarian
lingkungan demi terciptanya kualitas hidup manusia dalam jangka
panjang. Manfaat tersebut dalam dilaksanakan dalam bentuk :
1) Peluang penciptaan kesempatan kerja, pengalaman kerja, dan
pelatihan,
2) Pendanaan investasi komunitas, pengembangan infrastruktur,
3) Keahlian komersil,
4) Kompetensi teknis dan personal individual pekerja yang terlibat,
5) Representasi bisnis sebagai promosi bagi prakarsa-prakarsa
komunitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b. Bagi Pemerintah
Melalui CSR akan tercipta hubungan antara pemerintah dan
perusahaan dalam mengatasi berbagai masalah sosial, seperti
kemiskinan, rendahnya kualitas pendidikan, minimnya akses
kesehatan. Hal tersebut dapat dilaksanakan dalam bentuk :
1) Dukungan pembiayaan, utamanya karena keterbatasan anggaran
pemerintah untuk membiayai pembangunan yang berkaitan
dengan penanggulangan kemiskinan
2) Dukungan sarana dan prasarana baik yang sudah dimiliki maupun
yang dibangun melalui kegiatan CSR
3) Dukungan keahlian, melalui keterlibatan personil perusahaan
utamanya pada kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat
4) Keterlibatan pegiat LSM, dalam kegiatan CSR, merupakan
sumber belajar, utamanya dalam menumbuhkan, menggerakkan,
dan memelihara partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
c. Bagi Korporasi
1) Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek
perusahaan
2) Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial
3) Melebarkan akses sumber daya bagi operasi sosial
4) Membuka peluang pasar yang lebih luas
5) Mereduksi biaya, misalnya terkait dengan dampak pembuangan
limbah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
6) Memperbaiki hubungan dengan regulator
7) Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan
8) Peluang mendapatkan penghargaan
B. Masyarakat
1. Definisi Masyarakat
Secara umum adalah sekelompok orang berbagai tujuan yang sama, yang
saling bergantung untuk pemenuhan kebutuhan tertentu, yang tinggal
didekat dan berinteraksi secara teratur. (Ismail, 2009)
2. Tipe Masyarakat
Menurut Netting, dkk., (2004) dalam Suharto (2009:128) terdapat tipe-tipe
masyarakat yaitu :
a. Berdasarkan geografis, sebuah komunitas yang diikat atau dibatasi
oleh wilayah geografis.
b. Berdasarkan identifikasi dan kepentingan, masyarakat yang
dipertalikan oleh kepentingan dan komitmen bersama.
c. Relasi kolektif antar individu, konstelasi relasi antar individu yang
memberi makna dan identitas.
C. Kesejahteraan Masyarakat
1. Pengertian Kesejahteraan Masyarakat Menurut BKKBN
Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan
materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antar
keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.
2. Indikator Tahapan Keluarga Sejahtera Menurut BKKBN
a. Indikator Tahapan Keluarga Sejahtera I (KS I) atau Indikator
Kebutuhan Dasar Keluarga (Basic Needs)
1) Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih
2) Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di
rumah, bekerja/sekolah dan berpergian
3) Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai dan
dinding yang baik
4) Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke sarana kesehatan
5) Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan
kontrasepsi
6) Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah
b. Indikator Tahap Keluarga Sejahtera II (KS II) atau Indikator
Kebutuhan Psikologis (Psychological Needs)
1) Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing
2) Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan
daging/ikan/telur
3) Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel
pakaian baru dalam setahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
4) Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuk setiap penghuni
rumah
5) Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat sehingga dapat
melaksanakan tugas/fungsi masing-masing
6) Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk
memperoleh penghasilan
7) Seluruh anggota keluarga umur 10-60 tahun bisa baca tulisan latin
8) Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih menggunakan
alat/obat kontrasepsi
c. Indikator Tahap Keluarga Sejahtera III (KS III) atau Indikator
Kebutuhan Pengembangan (Develomental Needs)
1) Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama
2) Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau
barang
3) Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu
sekali dimanfaatkan untuk berkomunikasi
4) Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat
tinggal
5) Keluarga memperoleh informasi dari surat
kabar/majalah/radio/tv/internet
d. Indikator Tahap Keluarga Sejahtera III Plus (KS III Plus) atau
Indikator Aktualisasi Diri (Self Esteem)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
1) Keluarga secara teratur dengan sukarela memberikan sumbangan
materiil untuk kegiatan sosial
2) Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan
sosial/yayasan/institusi masyarakat
D. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kesejahteraan Masyarakat
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui praktik bisnis (Mardikanto,
2014). Menurut hasil penelitian Samudra dkk., (2015) CSR PT Kalimantan
Prima Persada (perusahaan tambang batubara) dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sekitar dengan pelaksanaan program community
development. Perusahaan memberikan pendampingan pengembangan usaha
bagi masyarakat sehingga tercipta peluang usaha, serta memberikan modal
usaha bagi masyarakat. Selain itu, masyarakat juga memiliki kesempatan kerja
di perusahaan, namun karena tingkat pendidikan masyarakat yang rendah,
maka masyarakat diterima menjadi karyawan di posisi terbawah. Dengan
adanya program community development tersebut dapat menggerakkan roda
perekonomian masyarakat, dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan juga meningkat, agar dapat
bekerja di perusahaan tidak berada posisi terbawah. Hal tersebut terlihat,
lulusan setingkat SLTA yang sebelumnya berjumlah 18 orang menjadi 25
orang.
Deleni (2017) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa CSR yang
dilakukan UMKM Batik di Pandak Bantul dapat mensejahterakan para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
karyawan. CSR yang dilakukan UMKM Batik yaitu dengan memberdayakan
masyarakat sekitar UMKM untuk menjadi karyawan. Para karyawan
merasakan peningkatan kesejahteraan terbantu dalam biaya sekolah anak,
biaya kehidupan sehari-hari, tempat tinggal yang layak, lingkungan yang sehat
serta optimis terhadap masa depan.
Dari penelitian yang sudah dilakukan oleh Samudra dkk., dan Deleni
diperoleh kesimpulan bahwa dengan adanya CSR yang dilakukan oleh suatu
perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.
Kesejahteraan hidup tersebut dapat ditandai setelah adanya program
community development dan pemberdayaan masyarakat dapat meningkatkan
pendapatan, pendidikan masyarakat meningkat, terbantu dalam biaya sekolah
anak, terbantu biaya kehidupan sehari-hari, memiliki tempat tinggal yang
layak, menjadikan lingkungan yang sehat serta optimis terhadap masa depan..
Oleh karena itu, dengan pelaksanaan program CSR dari suatu
perusahaan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat penerima CSR,
yaitu adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian yang dilakukan secara
rinci, mendalam, serta menyeluruh atas obyek tertentu (Umar, 2003). Desain
dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif
dengan menjelaskan fakta-fakta sebenarnya yang diperoleh pada saat
penelitian. Hasil dari penelitian ini hanya berlaku di Waduk Mini Sentra
Pemberdayaan Tani Desa Banjaroya Kalibawang Kabupaten Kulon Progo, dan
tidak dapat digeneralisasikan di tempat lain.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Waduk Mini Sentra Pemberdayaan Tani Desa
Banjaroya Kalibawang Kabupaten Kulon Progo
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Maret - Mei 2018
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah pendamping dari Yayasan Obor Tani
dan masyarakat tani penerima CSR dari PT Pertamina yang berada di Desa
Banjaroya Kalibawang Kabupaten Kulon Progo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah program CSR yang diterapkan oleh PT
Pertamina dan kesejahteraan masyarakat tani Desa Banjaroya Kalibawang
Kabupaten Kulon progo.
D. Jenis Data dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang diolah dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data
kualitatif dalam penelitian ini yaitu :
a. Profil perusahaan
Profil perusahaan digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai
PT Pertamina secara lebih rinci
b. Data mengenai program-program CSR yang diterapkan oleh PT
Pertamina
Data ini digunakan untuk mengetahui program CSR yang diterapkan
oleh PT Pertamina untuk masyarakat tani Desa Banjaroya Kalibawang
Kabupaten Kulon Progo.
c. Data mengenai dampak pelaksanaan program CSR bagi kesejahteraan
masyarakat
Data ini digunakan untuk mengetahui dan menganalisis apakah
dampak dari pelaksanaan program CSR yang diterapkan oleh PT
Pertamina dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani Desa
Banjaroya Kalibawang Kabupaten Kulon Progo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer akan diperoleh dengan melakukan wawancara dengan pendamping
dari Yayasan Obor Tani dan wawancara serta kuesioner yang akan
dibagikan kepada masyarakat tani penerima CSR. Data primer tersebut
berupa :
a. Gambaran umum perusahaan
b. Data mengenai program-program CSR yang diterapkan oleh PT
Pertamina
c. Tujuan perusahaan yang ingin dicapai dengan menerapkan program
CSR
d. Laporan PT Pertamina mengenai pelaksanaan program CSR yang
diterapkan di Desa Banjaroya Kalibawang Kabupaten Kulon Progo
e. Data mengenai kesejahteraan masyarakat sesudah dan sebelum
menerima CSR dari PT Pertamina
E. Variabel Penelitian
Variabel kesejahteraan masyarakat diukur menggunakan indikator peningkatan
kesejahteran menurut BKKBN dalam bentuk wawancara dan kuesioner semi
terbuka, dengan masyarakat memberikan alasan memilih jawaban tersebut.
Dalam wawancara responden yaitu masyarakat tani yang menerima CSR akan
menjawab beberapa pernyataan yang akan diajukan (daftar wawancara
terlampir pada halaman 78), sedangkan untuk kuesioner responden akan
menjawab pertanyaan dengan jawaban “Ya” atau “Tidak”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1) Jika responden memilih jawaban “Ya” artinya masyarakat mengalami
peningkatan kesejahteraan dengan adanya program CSR dari PT
Pertamina.
2) Jika responden memilih jawaban “Tidak” artinya masyarakat tidak
mengalami peningkatan kesejahteraan dengan adanya program CSR
dari PT Pertamina.
Berikut merupakan indikator peningkatan kesejahteraan keluarga :
Tabel 3.1
Indikator Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Menurut BKKBN
No Pernyataan Indikator Peningkatan
Kesejahteraan Keluarga
Ya Tidak Keterangan
1 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina hasil
pertanian meningkat
2 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina dapat
membantu dalam menanggung biaya hidup
sehari-hari
3 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina dapat
terbantu dalam menanggung biaya sekolah anak
4 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina dapat
memiliki tabungan keluarga
5 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina dapat
makan dengan lauk pauk yang cukup
6 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina dapat
menjadikan lingkungan di sekitar tempat tinggal
sehat (contohnya setelah menerima CSR, dapat
memiliki tempat sampah yang memadai)
7 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina mampu
memberi sumbangan secara rutin
8 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina dapat
melaksanakan rekreasi/liburan bersama keluarga
9 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina dapat
memiliki tempat tinggal yang layak huni
10 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina dapat
merenovasi tempat tinggal
11 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina optimis
terhadap masa depan yang lebih baik
12 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina dapat
meningkatkan pendapatan
Sumber: BKKBN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang menerima CSR
dari PT Pertamina yang berada di Desa Banjaroya.
2. Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode convenience sampling,
yaitu pemilihan sampel dilakukan secara bebas sekehendak peneliti
(Hartono, 2004). Penentuan jumlah sampel menurut Arikunto (2009),
bahwa dapat ditentukan 25% - 30% dari jumlah populasi. Dengan
ketentuan tersebut diperoleh :
Jumlah sampel = 27% x 110 orang
= 29,7
Dari hasil tersebut dibulatkan, sehingga menjadi 30 orang, yang akan
diambil dari tiga kelompok (Waton, Lowah, dan Tonogoro), masing-
masing kelompok diambil 10 (sepuluh) orang.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan bertanya
langsung kepada narasumber yaitu pendamping dari Yayasan Obor Tani.
Wawancara yang dilakukan yaitu wawancara secara mendalam untuk
memperoleh informasi mengenai pelaksanaan program CSR yang
diterapkan oleh PT Pertamina, alasan memilih program yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
diterapkan, dan tujuan perusahaan dengan diterapkannya program CSR.
Selain wawancara dengan pendamping dari Yayasan Obor Tani, peneliti
juga melakukan wawancara dengan masyarakat tani yang menerima CSR
dari PT Pertamina. Sampel akan dipilih secara convenience sampling,
yaitu pemilihan sampel dilakukan secara bebas sekehendak peneliti.
Peneliti akan mengambil satu orang dari masing-masing kelompok
penerima CSR dari 3 (tiga) kelompok yaitu Tonogoro, Waton dan Lowah.
Wawancara tersebut dilakukan untuk mendapatkan informasi secara lebih
detail berkaitan dengan pernyataan kuesioner yang sudah dibagikan.
(daftar wawancara kepada pendamping kebun dari Yayasan Obor Tani
terlampir pada halaman 74, dan daftar wawancara kepada masyarakat
terlampir pada halaman 78)
2. Kuesioner
Teknik kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yaitu responden
mengisi pertanyaan dan pernyataan yang diajukan. Sampel dalam
kuesioner ini berjumlah 30 (tiga puluh) orang, yaitu masyarakat tani Desa
Banjaroya yang menerima CSR dari PT Pertamina yang dipilih secara
convenience sampling yaitu pemilihan sampel dilakukan secara bebas
sekehendak peneliti. Sampel dipilih dari masing-masing kelompok
penerima CSR yaitu Tonogoro, Waton dan Lowah sebanyak 10 (sepuluh)
orang. Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai
data pribadi masyarakat tani dan tingkat kesejahteraan masyarakat dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
indikator kesejahteraan keluarga menurut BKKBN sesuai dengan
kenyataan yang dialami oleh responden.
(kuesioner untuk masyarakat terlampir pada halaman 75)
3. Dokumen
Dalam penelitian ini untuk melengkapi informasi, peneliti menggunakan
dokumen yang diperoleh dari PT Pertamina. Dokumen tersebut mengenai
laporan pelaksanaan program CSR yang diterapkan di Desa Banjaroya
Kalibawang Kabupaten Kulon Progo.
H. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab apakah program CSR yang diterapkan oleh PT Pertamina
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani Desa Banjaroya
Kalibawang Kabupaten Kulon Progo, peneliti menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan dan menganalisis program CSR yang diterapkan PT
Pertamina untuk masyarakat tani Desa Banjaroya Kalibawang Kabupaten
Kulon Progo berdasarkan teori program CSR menurut Kotler dan Lee
(2006) dalam Solihin (2011), dan hasil wawancara dengan pendamping
dari Yayasan Obor Tani didukung dengan laporan tahunan PT Pertamina
2. Mendeskripsikan data diri setiap masyarakat tani penerima CSR PT
Pertamina
3. Mendeskripsikan dan menganalisis peningkatan kesejahteraan masyarakat
yang diukur dengan 12 item indikator BKKBN, hasil kuesioner meliputi
jawaban “Ya” dan jawaban “Tidak”. Untuk mengetahui persentase tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kesejahteraan masyarakat per indikator BKKBN, maka hasil jawaban dari
seluruh responden dihitung menggunakan rumus :
Jumlah jawaban “Ya” per indikator BKKBN X 100%
Jumlah responden
4. Membahas hasil analisis data mengenai peningkatan kesejahteraan
masyarakat berdasarkan indikator BKKBN didukung dengan hasil
kuesioner terbuka tentang peningkatan kesejahteraan masyarakat tani serta
hasil wawancara dengan masyarakat tani
5. Menarik kesimpulan dengan melihat hasil pembahasan program CSR PT
Pertamina dan peningkatan kesejahteraan masyarakat tani dengan
persentase setiap item indikator BKKBN.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN GAMBARAN SINGKAT
PENERIMA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
A. Sejarah Singkat PT Pertamina
Pertamina berdiri pada tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT
Perusahaan Minyak Nasional, disingkat PERMINA. Pada 1960, PT Permina
bergabung dengan PN Pertamina menjadi PN Pertambangan Minyak dan Gas
Bumi Negara (Pertamina pada 20 Agustus 1968.
Melalui UU No.8 tahun 1971, pemerintah mengatur peran Pertamina
untuk menghasilkan dan mengolah migas dari ladang-ladang minyak serta
menyediakan kebutuhan bahan bakar dan gas di Indonesia. Kemudian melalui
UU No.22 tahun 2001, pemerintah mengubah kedudukan Pertamina sehingga
penyelenggaraan Public Service Obligation (PSO) dilakukan melalui kegiatan
usaha.
Berdasarkan PP No.31 tahun 2003 tanggal 18 Juni 2003, Perusahaan
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara berubah menjadi PT Pertamina
(Persero) yang melakukan kegiatan usaha migas pada Sektor Hulu hingga
Sektor Hilir. Pada 10 Desember 2005, Pertamina mengubah lambang kuda laut
menjadi anak panah dengan warna dasar hijau, biru, dan merah yang
merefleksikan unsur dinamis dan kepedulian lingkungan.
Pada tanggal 20 Juli 2006, PT Pertamina (Persero) melakukan
transformasi fundamental dan usaha Perusahaan. PT Pertamina (Persero)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
mengubah visi Perusahaan yaitu, “Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas
Dunia” pada tanggal 10 desember 2007. Kemudian tahun 2011, Pertamina
menyempurnakan visinya, yaitu “Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas
Dunia”. Melalui RUPSLB tanggal 19 Juli 2012, Pertamina menambah modal
ditempatkan/disetor serta memperluas kegiatan usaha Perusahaan.
Pada tanggal 14 Desember 2015, Menteri BUMN selaku RUPS
menyetujui perubahan Anggaran Dasar Pertamina dalam hal optimalisasi
pemanfaatan sumber daya, peningkatan modal ditempatkan dan diambil bagian
oleh negara serta perbuatan-perbuatan Direksi yang memerlukan persetujuan
tertulis Dewan Komisaris. Perubahan ini telah dinyatakan pada Akta No. 10
tanggal 11 Januari 2016, Notaris Lenny Janis Ishak, SH.
Pada tanggal 24 November 2016, Menteri BUMN selaku
RUPS sesuai dengan SK BUMN No. S-690/MBU/11/2016, menyetujui
perubahan Anggaran Dasar Pertamina terkait dengan komposisi Direksi dan
Dewan Komisaris, kewenagan atas nama Direktur Utama, pembagian tugas
dan wewenang Direksi, kehadiran rapat Direktur Utama dan dewan Komisaris.
B. Visi dan Misi PT Pertamina
Visi
Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia
Misi
Menjalankan Usaha Minyak, Gas, Serta Energi Baru dan Terbarukan
Secara Terintegrasi, Berdasarkan Prinsip-Prinsip Komersial Yang Kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
C. Logo PT Pertamina
Sumber: www.pertamina.com
1. Makna Logo Pertamina
a. Warna biru memiliki arti andal, dapat dipercaya dan bertanggung jawab
b. Warna hijau memiliki arti sumber daya energi yang berwawasan
lingkungan
c. Warna merah memiliki arti keuletan dan ketegasan serta keberanian
dalam menghadapi berbagai macam kesulitan
2. Arti Simbol Grafis
a. Bentuk anak panah menggambarkan aspirasi organisasi Pertamina untuk
senantiasa bergerak ke depan, maju, dan progresif. Simbol ini juga
mengisyaratkan huruf “P” yakni huruf pertama dari Pertamina
b. Tiga elemen berwarna melambangkan pulau-pulau dengan berbagai
skala yang merupakan bentuk negara Indonesia
D. Corporate Social Responsibility PT Pertamina
1. Komitmen Perusahaan
PT Pertamina sebagai perusahaan energi nasional, berkomitmen
untuk senantiasa memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian alam,
lingkungan dan masyarakat. Dengan menyejahterakan manusia, alam, dan
lingkungan, maka PT Pertamina akan mampu mencapai pertumbuhan bisnis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
yang berkelanjutan. Untuk itu, PT Pertamina menetapkan inisiatif stategis
sebagai wujud komitmennya, yaitu:
a. Pemberdayaan masyakat secara berkelanjutan melalui pendidikan
perubahan perilaku, pola pikir, serta pelatihan keterampilan dan
kesehatan
b. Berwawasan pelestarian lingkungan
c. Terkait strategi bisnis
d. Dilaksanakan secara tuntas dengan penyediaan prasarana, perubahan
pola pikir, perilaku, tata nilai, dan membekali dengan pengetahuan atau
keterampilan.
2. Dasar Pelaksanaan Corporate Social Responsibility
Dasar hukum pelaksanaan CSR PT Pertamina yang menjadi acuan
untuk menjalankan CSR agar tepat dan berkelanjutan yaitu :
a. UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
b. UU No. 19 Tahun 2003 Pasal 88 tentang Badan Usaha Milik Negara
c. PP No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Perseroan Terbatas
d. Peraturan Menteri Negara BUMN No.Per-05/MBU/ 2007 tentang
Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan
Program Bina Lingkungan
e. Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-08/MBU/ 2013 tanggal 10
September 2013 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri
Negara Badan Usaha Milik Negara No.Per-05/MBU/ 2007 tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan
Program Bina Lingkungan
f. Peraturan Menteri BUMN No.PER-09/MBU/ 07/ 2015 tanggal 3 Juli
2015
3. Tujuan Pelaksanaan Corporate Social responsibility
Dalam melaksanakan Corporate Social Responsibility PT Pertamina
memiliki tujuan utama yaitu memastikan bahwa kepentingan sosial dari
berbagai kelompok pemangku kepentingan PT Pertamina dapat dipenuhi
secara tepat dan proporsional, terutama masyarakat yang berada di sekitar
lingkungan kerja Perseroan.
4. Program Corporate Social Responsibility PT Pertamina
Dalam melaksanakan program CSR, PT Pertamina memiliki tema
“Pertamina Sobat Bumi” yang memiliki makna dalam menjalankan
operasinya. Produk-produk yang dikembangkan dan jasa yang diberikan
peduli terhadap kelestarian lingkungan khususnya bumi tempat
kelangsungan makhluk hidup di atasnya untuk kepentingan generasi yang
akan datang. Dengan tema tersebut, CSR PT Pertamina berfous pada empat
isu yang menjadi pilarnya, yaitu :
a. Pertamina Cerdas
Program Pertamina Cerdas terwujud dalam peyelenggaraan Olimpiade
Sains Nasional Pertamina (OSN Pertamina) merupakan program estafet
dari program sobat bumi yang bertujuan untuk mencetak generasi muda
berprestasi agar dapat berkarya membangun negeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
b. Pertamina Sehati
Program Pertamina Sehat Anak Tercinta dan Ibu (Sehati) merupakan
ikonik PT Pertamina dalam upaya meningkatkan tingkat kesehatan ibu
dan anak. Program Pertamina Sehati memiliki dua tujuan yaitu
meningkatkan kesehatan ibu dan menurunkan angka kematian anak.
Melalui program sehati ini PT Pertamina memberikan kontribusi dalam
upaya peningkatan gizi balita serta penurunan angka kematian ibu, bayi
dan balita melalui gerakan sehat anak tercinta dan ibu menuju kehidupan
yang lebih baik. Dalam melaksanakan program ini, PT Pertamina bekerja
sama dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)
c. Pertamina Hijau
Program Pertamina Hijau merupakan program yang mendukung
kelestarian lingkungan. Program unggulan pertamina hijau yaitu
konservasi ekosistem mangrove dengan memperkaya jenis bibit
mangrove guna menambah keanekaragaman jenis mangrove di
Tambakrejo. Dalam pelaksanaannya PT Pertamina kerja sama dengan
LP2M Universitas Negeri Semarang untuk melakukan pendampingan
dan peningkatan kapasitas kelompok peduli lingkungan.
d. Pertamina Berdikari
Program Pertamina Berdikari merupakan program yang memberdayakan
masyarakat melalui desa binaan. Program ini dijalankan dengan
memberikan pelatihan dan pendampingan yang bertujuan untuk
mengembangan potensi ekonomi lokal dan dapat memberikan kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
yang layak bagi keluarganya. Dalam melaksanakan program Pertamina
Berdikari, PT Pertamina bekerja sama dengan pemerintah daerah
setempat dan Yayasan Obor Tani.
E. Gambaran Program CSR PT Pertamina Di Waduk Mini Sentra
Pemberdayaan Tani Desa Banjaroya Kalibawang Kulon Progo
1. Sejarah dan Lokasi Waduk Mini Sentra Pemberdayaan Tani Desa
Banjaroya Kalibawang Kulon Progo
Waduk mini merupakan salah satu tempat wisata alam buatan yang
terletak di Dusun Tonogoro, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang,
Kabupaten Kulon Progo. Waduk mini ini juga sebagai tempat Sentra
Pemberdayaan Tani bagi masyarakat yang berada di Dusun Tonogoro yang
dikelola oleh kelompok tani Sidomaju yang menggarap lahan seluas 20
hektar. Dinamakan waduk mini karena ukurannya yang kecil, dengan luas
4.800m2 kedalaman 4 meter dan mampu menampung air sebanyak 90.000
meterkubik.
Dibangunnya sebuah waduk di Banjaroya berawal dari suatu
masalah yang dihadapi oleh para petani. Pada awal tahun 2010, kelompok
tani Sidomaju mendapatkan kegiatan dari Dinas Pertanian yaitu
penanggulangan lahan kritis, untuk tanaman durian. Dalam waktu kurang
lebih lima bulan, tanaman durian yang berjumlah 1.500 pohon tersebut
mengalami kematian, sehingga hanya 150 pohon saja yang dapat bertahan
hidup. Hal tersebut dikarenakan tidak tercukupinya kebutuhan air pada saat
musim kemarau. Selain tanaman durian, tanaman milik para petani pun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
tidak dapat bertahan hidup pada saat musim kemarau. Pemasalahan inilah
yang kemudian disampaikan kelompok tani kepada pemerintah desa sebagai
pemilik lahan, karena sampai pada saat ini para petani menggarap lahan
milik kas desa.
Kelompok tani Sidomaju dibantu oleh Pemerintah Desa Banjaroya
dan Dinas Pertanian Kabupaten Kulon Progo mengadakan studi banding ke
Plantera Kendal dan ke Boyolali yang merupakan kebun durian. Hasil dari
studi banding tersebut bahwa kebun yang berhasil panen memiliki perairan
yang cukup yaitu dengan pembuatan embung. Selain itu, petani di Boyolali
juga didampingi oleh Yayasan Obor Tani yang bergerak di pemberdayaan
tani. Maka, Dinas Pertanian Kabupaten Kulon Progo dan Dinas Pertanian
Provinsi DIY membantu kelompok tani Sidomaju menghubungkan ke
Yayasan Obor Tani agar dapat mendampingi para petani yang ada di
Tonogoro.
Sebagai kelompok tani yang didampingi oleh Yayasan Obor Tani
harus memenuhi syarat diantaranya yaitu, lahan harus ditempat yang tinggi,
lahan minimal seluas 20 hektar dan jumlah petani minimal sebanyak 100
orang. Bahwa syarat-syarat tersebut sudah terpenuhi, maka Yayasan Obor
Tani mencarikan dana CSR dari berbagai sumber diantaranya PT Pertamina,
Bank Jateng, dan Coca Cola. Dari ketiga sumber tersebut yang menyetujui
PT Pertamina. Setelah PT Pertamina melakukan survei, maka PT Pertamina
menyetujui pengajuan dana CSR, dan dana CSR tersebut dimulai pada tahun
2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Bersama diterimanya dana CSR dari PT Pertamina, diterima pula
dana APBD DIY I untuk pembangunan waduk. Dana CSR yang diterima
kemudian digunakan untuk pembukaan lahan seluas 20 hektar. Lahan
tersebut dibuka untuk menambah kesuburan lahan dan diperuntukan untuk
lahan durian menoreh kuning yang merupakan buah lokal dari Kulon Progo,
sehingga tanaman yang tidak bermanfaat ditebang.
Pada saat pembangunan waduk selesai pada bulan Agustus 2013,
bersamaan pula dengan pembukaan lahan yang sudah selesai sehingga lahan
sudah siap tanam. Seiring berjalannya waktu, banyak masyarakat yang
mulai berkunjung ke waduk mini sebagai tempat wisata alam yang
menyuguhkan pemandangan pegunungan menoreh dan durian menoreh
kuning sebagai lambang tempat wisata. Sampai saat ini, kelompok tani
Sidomaju yang mengelola waduk mini terus berbenah untuk menambah dan
memperbaiki fasilitas agar waduk mini dapat semakin bagus menjadi tempat
wisata alam dan sebagai tempat wisata kebun durian menoreh kuning.
2. Program CSR PT Pertamina untuk Masyarakat Tani Desa Banjaroya
Dalam melaksanakan program CSR, PT Pertamina memiliki
berbagai macam kegiatan untuk mengimplementasikan empat isu yang
menjadi pilarnya. Berdasarkan annual report PT Pertamina tahun 2013 dan
tahun 2016, bahwa program CSR yang ada di Banjaroya merupakan
program Pertamina Berdikari yang dilaksanakan dengan sentra
pemberdayaan tani buah. Konsep dalam program ini yaitu desa binaan
dilatih dan didampingi minimal tiga tahun, untuk mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
perkebunan buah varietas tertentu yang menjadi unggulan kawasan tersebut.
Oleh karena itu, Desa Banjaroya dijadikan kawasan perkebunan durian
menoreh kuning, yang merupakan durian asli dari Kulon Progo.
Dalam melaksanakan program CSR sentra pemberdayaan tani, PT
Pertamina bekerja sama dengan Yayasan Obor Tani sebagai pelaksana,
pengawas dan pendamping. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan
yaitu dapat memberdayakan petani, sehingga petani mampu menggarap
lahan dan menciptakan hasil yang baik agar dapat memberikan kehidupan
yang layak bagi keluarganya.
3. Sistem Pengajuan Bantuan dan Pengawasan Program CSR Desa
Banjaroya
Dana CSR dari PT Pertamina diajukan melalui Yayasan Obor Tani
dengan membuat rangkuman yang sudah diajukan oleh kelompok tani
Sidomaju bersama dengan pemerintah desa Banjaroya, yang ditandatangai
oleh Dinas Pertanian Kabupaten Kulon Progo dan mengetahui Bupati Kulon
Progo. Yayasan Obor Tani kemudian memaparkan hasil rangkuman
tersebut kepada pihak PT Pertamina.
Dana CSR dari PT Pertamina masuk rekening kelompok tani
Sidomaju, kemudian dari kelompok tani Sidomaju menyerahkan dana CSR
tersebut ke Yayasan Obor Tani untuk dikelola dan dibelanjakan sesuai
dengan kebutuhan para petani. Yayasan Obor Tani merupakan mitra PT
Pertamina untuk mengelola dana CSR, sehingga meski dana CSR diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
melalui rekening kelompok tani, namun yang berhak mengelola dana
tersebut adalah pihak Yayasan Obor Tani dan sepengetahuan kelompok tani.
Pendamping kebun bertugas untuk memonitoring kegiatan yang
dilakukan oleh para petani. Oleh sebab itu, untuk
mempertanggungjawabkan dana CSR PT Pertamina, pendamping kebun
membuat laporan atas kegiatan para petani setiap satu bulan sekali untuk
dilaporkan ke Pusat Yayasan Obor Tani dan laporan tersebut disampaikan
ke PT Pertamina.
Meski PT Pertamina sudah bermitra dengan Yayasan Obor Tani
untuk mengelola sepenuhnya dana CSR, namun dari pihak PT Pertamina
juga melakukan monitoring yang dilakukan setiap enam bulan satu kali
untuk menindaklanjuti laporan yang sudah disampaikan oleh Yayasan Obor
Tani.
4. Jumlah Penerima Program CSR PT Pertamina
Penerima program CSR PT Pertamina yang berbentuk pembukaan
lahan, pembagian bibit durian, pembagian sarana produksi pertanian,
pelatihan perawatan tanaman, dan pendampingan berjumlah 110 kepala
keluarga yang ada di Dusun Tonogoro Desa Banjaroya dan merupakan
anggota kelompok tani Sidomaju. 110 kepala keluarga tersebut terdiri dari
3 kelompok, yaitu kelompok waton RT 77 dan RT 78, kelompok lowahan
RT 76 dan kelompok tonogoro RT 75. Berdasarkan hasil wawancara dengan
pengurus kelompok tani Sidomaju, Dusun Tonogoro yang terpilih
menerima CSR karena merupakan penggarap lahan seluas 20 hektar milik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
tanah kas desa secara turun temurun, selain itu Dusun Tonogoro merupakan
Dusun terdekat dengan tanah kas desa dan sudah memiliki kelompok tani
yang berdiri sejak tahun 1999. Terdapat 110 kepala keluarga yang menerima
CSR karena pemerataan bantuan CSR dari PT Pertamina, agar seluruh
masyarakat Dusun Tonogoro dapat merasakan dampak adanya CSR.
5. Kondisi Masyarakat Sebelum Menerima Bantuan Program CSR PT
Pertamina
Berdasakan hasil wawancara dengan pengelola waduk mini, kondisi
masyarakat dusun Tonogoro pada tahun 2012 sebelum menerima CSR dari
PT Pertamina bahwa sebagian besar masyarakat dusun Tonogoro bermata
pencaharian sebagai petani. Para petani sudah menggarap lahan kas desa
secara turun temurun, dengan luas tanah berbeda-beda sesuai dengan
tinggalan para orang tuanya. Namun ada pula yang dulu sebagai
pengangguran dan pekerja serabutan yang tidak menggarap lahan sama
sekali. Para petani yang sudah menggarap lahan kas desa, dahulu para petani
menanam singkong dan jagung saja dengan hasil panen yang tidak menentu
dikarenakan lahan yang ada masih seperti hutan, banyak tanaman liar yang
menganggu kesuburan tanah sehingga tanaman para petani tidak dapat
berkembang dengan baik.
6. Jenis Bantuan Yang Diterima
Berdasarkan hasil wawancara dengan pendamping kebun, pengurus
kelompok tani Sidomaju dan para petani, bahwa dana CSR yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
oleh PT Pertamina dipergunakan untuk berbagai macam kegiatan, yang
kemudian akan diterima oleh para petani. Kegiatan tersebut yaitu:
a. Pembukaan lahan
Pembukaan lahan dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan
November 2013. Pada pembukaan lahan, dilakukan pembersihan lahan
seluas 20 hektar, lahan dibersihkan dari tumbuhan hutan yang
mengganggu. Para petani juga menerima pembagian petakan lahan,
sehingga para petani tidak kesulitan dalam membagi lahan, dan pada
bulan Desember 2013 lahan siap untuk ditanam .
b. Pembagian bibit durian
Para petani menerima bibit durian menoreh kuning pada bulan Desember
2013. Bibit durian tersebut berjumlah 3.007 pohon, yang dibagikan
kepada 110 kepala keluarga. Para petani juga mendapat bibit durian
sulaman atau pengganti bibit yang mati pada bulan Desember 2015
sebanyak 100 pohon untuk 35 kepala keluarga. Selanjutnya masyarakat
mendapat sulaman bibit dari hasil cangkok dalam pelatihan.
c. Pembagian sarana produksi pertanian (Saprodi)
Pembagian saprodi dimulai pada saat awal tanam yaitu bulan Desember
2013 sampai dengan penelitian ini dilakukan pada bulan April 2018.
Dalam pembagian saprodi, para petani menerima pupuk bulanan seperti
pupuk organik, dolomit dan pospat yang dibagikan setiap satu bulan satu
kali, pupuk tahunan yang dibagikan setiap satu tahun sekali, dan obat-
obatan insektisida dan fungisida.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
d. Pelatihan perawatan tanaman
Pada sentra pemberdayaan tani ini, dari 110 petani yang menerima CSR
dipilih sebanyak 15 orang untuk menjadi karyawan pemeliharaan
tanaman (Kapetan). Para Kapetan tersebut dilatih untuk mengukur lahan,
menentukan titik tanam, menggalih lubang tanam, pengendalian hama
penyakit, penyiraman, pemupukan, pembuahan, dan memanen. Pelatihan
tersebut dilakukan satu kali bersama dengan Badan Koordinasi
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Selanjutnya pelatihan
dilakukan secara terus menerus setiap satu bulan sekali bersama dengan
pendamping Yayasan Obor Tani. Meskipun pelatihan hanya dilakukan
untuk 15 orang saja, namun dari Kaptena tersebut bertugas membantu
dan memberi pengarahan para petani yang lain untuk merawat tanaman,
sehingga semua petani merasakan bantuan yang diberikan oleh PT
Pertamina.
e. Pendampingan dari Yayasan Obor Tani
Yayasan Obor Tani melakukan pendampingan dimulai pada saat tahun
2013 hingga saat penelitian ini dilakukan pada bulan April 2018.
Pendampingan tersebut dilakukan untuk memberikan pengarahan bagi
para petani dari awal tanam hingga panen, sehingga para petani dapat
memperoleh hasil panen yang maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Program CSR Yang Diterapkan PT Pertamina Untuk Masyarakat Tani
Desa Banjaroya Kalibawang Kabupaten Kulon Progo
PT Pertamina dalam menjalankan Corporate Social Responsibility
memiliki komitmen untuk senantiasa memprioritaskan keseimbangan dan
kelestarian alam, lingkungan dan masyarakat. Hal tersebut dilakukan dengan
mensejahterakan manusia, alam dan lingkungan. Kesejahteraan manusia
diwujudkan dengan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan
dilaksanakan secara tuntas melalui penyediaan prasarana, perubahan pola pikir,
perilaku, tata nilai, dan membekali dengan pengetahuan dan keterampilan,
sehingga dapat mengangkat perekonomian masyarakat ke arah yang lebih baik.
Kesejahteraan alam dan lingkungan diwujudkan dengan pelaksanaan program
yang berwawasan pelestarian lingkungan, memprioritaskan wilayah operasi
dan daerah terkena dampak aktivitas PT Pertamina, serta pengembangan energi
hijau atau energi ramah lingkungan sebagai tanggung jawab terhadap dampak
operasi.
Dalam menjalankan program CSR di Desa Banjaroya, PT Pertamina
memiliki program yang dinamakan Pertamina Berdikari. Program Pertamina
Berdikari tersebut merupakan program yang memberdayakan masyarakat tani
yang ada di Desa Banjaroya. Masyarakat tani diberikan pelatihan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
pendampingan yang bertujuan untuk mengembangankan potensi ekonomi
lokal dan dapat memberikan kehidupan yang layak.
Menurut Kotler dan Lee (2006) dalam Solihin (2011) terdapat enam
program CSR, yaitu Cause Promotions, Cause Related Marketing, Corporate
Societal Marketing, Corporate Philanthropy, Community Volunteering, dan
Socially Responsible Business Practice (Community Development). Dari ke
enam program CSR tersebut, program yang diterapkan oleh PT Pertamina
memiliki kesesuaian dengan program Socially Responsible Business Practice
(Community Development). Komitmen PT Pertamina untuk mensejahterakan
manusia, alam dan lingkungan sesuai dengan tujuan program Socially
Responsible Business Practice (Community Development), yaitu bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas dan memelihara lingkungan
hidup.
PT Pertamina juga melakukan langkah-langkah dalam menerapkan
program Socially Responsible Business Practice (Community Development).
Berdasarkan wawancara dengan Pak Hotjen pendamping kebun, PT Pertamina
melakukan survei di Desa Banjaroya dengan tujuan untuk mengetahui lokasi
dan layak tidaknya masyarakat Desa Banjaroya menerima CSR. PT Pertamina
juga bekerjasama dengan Yayasan Obor Tani yang bertugas mengelola dana
CSR untuk diberikan kepada masyarakat dalam bentuk bibit durian dan pupuk.
Selain itu, Yayasan Obor Tani juga melakukan pendampingan dan pelatihan
untuk masyarakat mengenai cara perawatan tanaman dari menanam sampai
panen. PT Pertamina juga melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
program yang dijalankan. Pengawasan dilakukan setiap enam bulan sekali
dengan berkunjung langsung di Desa Banjaroya, dan evaluasi dilakukan
berdasarkan atas laporan yang disampaikan Yayasan Obor Tani yang
disampaikan setiap satu bulan sekali.
B. Deskripsi Data Responden
Berikut ini merupakan penyajian data responden masyarakat tani penerima
CSR PT Pertamina
Tabel 5.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1 Laki-Laki 12 40
2 Perempuan 18 60
Total 30 100
Sumber: Data diolah 2018
Tabel 5.1 menunjukkan sebanyak 40% responden laki-laki, dan sebanyak 60%
responden perempuan. Karakteristik responden didominasi perempuan karena
sebagian besar dari para petani yang laki-laki pada saat penelitian sedang
bekerja di kebun, sehingga diwakilkan oleh keluarganya.
Tabel 5.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Masyarakat Tani Jumlah Persentase (%)
1 30-39 8 26,67
2 40-49 8 26,67
3 50-59 7 23,33
4 60-69 7 23,33
Total 30 100
Sumber: Data diolah 2018
Tabel 5.2 menunjukkan usia responden bervariasi yaitu antara usia 30 sampai
dengan usia 69. Dari keempat kategori usia tersebut, usia paling muda yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
usia 30 tahun yang berjumlah 2 orang, dan usia paling tua yaitu usia 68 tahun
yang berjumlah 2 orang.
Tabel 5.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase (%)
1 Tidak bersekolah 2 6,67
2 Tamat SD 9 30,00
3 Tamat SMP 14 46,67
4 Tamat SMA 5 16,67
5 Perguruan Tinggi 0 0
Total 30 100
Sumber: Data diolah 2018
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa masyarakat tani penerima CSR memiliki
pendidikan yang berbeda-beda, mulai dari tidak bersekolah hingga tamat
Sekolah Menengah Atas dan tidak ada responden yang menempuh perguruan
tinggi. Dari 30 responden, responden terbanyak menempuh pendidikan tamat
Sekolah Menengah Pertama dengan jumlah 14 orang dengan persentase
46,67%. Dan responden yang tidak bersekolah merupakan jumlah terkecil
dengan jumlah 2 orang dengan persentase 6,67%.
Tabel 5.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
1 Petani 24 80
2 PNS 0 0
3 Wiraswasta 4 13,33
4 Pelajar/Mahasiswa 0 0
5 Lainnya 2 6,67
Total 30 100
Sumber: Data diolah 2018
Tabel 5.4 menunjukkan mayoritas pekerjaan para penerima CSR PT Pertamina
adalah sebagai petani yaitu 24 orang dengan persentase 80% dan 4 orang
bekerja sebagai wiraswasta. Sedangkan untuk pekerjaan PNS dan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
pelajar atau mahasiswa tidak ada. Namun ada pula yang memiliki pekerjaan
lainnya yaitu 2 orang dengan pekerjaan 1 orang sebagai perangkat desa, dan 1
orang sebagai ibu rumah tangga.
Tabel 5.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan
No Status Jumlah Persentase (%)
1 Menikah 27 90
2 Lajang 3 10
Total 30 100
Sumber: Data diolah 2018
Tabel 5.5 menunjukkan jumlah responden dengan status menikah memiliki
jumlah terbanyak, dari 30 responden responden dengan status menikah
berjumlah 27 orang. Sedangkan responden dengan status lajang berjumlah 3
orang. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa penerima CSR dari PT Pertamina
tidak memandang status perkawinan.
Tabel 5.6
Karakteristik Responden Berdasakan Jumlah Tanggungan
No Jumlah
Tanggungan
(orang)
Jumlah Persentase (%)
1 1 0 0
2 2 3 10,00
3 3 10 33,33
4 4 5 16,67
5 5 7 23,33
6 6 5 16,67
Total 30 100
Sumber: Data diolah 2018
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa para petani penerima CSR PT Pertamina
memiliki tanggungan lebih dari 1 orang. Jumlah tanggungan terbanyak yaitu 3
orang dengan jumlah 10 penerima CSR dengan persentase 33,33%. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
status lajang juga bukan berarti bahwa penerima CSR tidak memiliki
tanggungan.
Tabel 5.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Luas Lahan, Jumlah Tanaman
Durian dan Tumpang Sari Yang Ditanam
No Nama
Luas
Lahan
(m2)
Jumlah
Tanaman
Durian
Tumpang Sari Yang Ditanam
1 Alkodim 2240 35 Singkong, kacang tanah, cabai
2 Sri Sulastri 1728 27 Singkong, kacang tanah
3 Shaleh 3520 55 Singkong, kacang tanah, cabai
4 Sri Hartati 2880 45 Singkong, kacang tanah
5 Asfaroyah 1728 27 Singkong, kacang tanah cabai
6 Supariyah 2048 32 Singkong, kacang tanah
7 Marwiyah 1856 29 Singkong, jagung, kacang tanah
8 Ahmad Sujari 2688 42 Singkong, kacang tanah, cabai
9 Sulastri 3328 52 Singkong, kacang tanah
10 Martiyah 1920 30 Singkong, kacang tanah, cabai
11 Aminudin 2816 44 Singkong, kacang tanah, kacang
panjang
12 Nurodin 1792 28 Singkong, kacang tanah
13 Mutakin 1408 22 Singkong, kacang tanah
14 Mujiyono 2176 34 Singkong, kacang tanah
15 Murjiyah 1472 23 Singkong, kacang tanah, cabai
16 Ruwiyah 1792 28 Singkong, kacang tanah
17 Suwarni 1600 25 Singkong, kacang tanah
18 F. Agnes Lou 1984 31 Singkong, kacang tanah, cabai
19 Jimami 1664 26 Singkong, kacang tanah
20 Abu Tholib 3264 51 Singkong, kacang tanah, cabai
21 Dul Rahmat 1728 27 Pepaya, cabai, kacang tanah
22 Sumiyadi 2560 40 Singkong, kacang tanah
23 Tugiyah 1472 23 Singkong, kacang tanah
24 Gito 1536 24 Singkong, jagung
25 Fitria Dwi A 1984 31 Singkong, cabai, kacang tanah
26 Nuryanti 1472 23 Singkong, kacang tanah
27 Muhamad Arif 1280 20 Singkong, kacang tanah
28 Siti Zaidah 1664 26 Singkong, Kacang tanah
29 Siti Koimah 2304 36 Singkong, kacang tanah
30 Munti’ah 1856 29 Singkong, kacang tanah
Sumber: Data diolah 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 5.7 menunjukkan jumlah tanaman durian yang ditanam masing-masing
responden dan tanaman tumpang sari yang ditanam. Lahan yang masih
kosong disela-sela tanaman durian dimanfaatkan dengan menanam tanaman
yang tidak menganggu tanaman utama. Luas lahan yang dimiliki oleh
masyarakat juga berbeda satu dengan yang lain. Berdasarkan hasil wawancara
dengan pendamping kebun, pembagian luas lahan yang berbeda-beda tersebut
disesuaikan dengan kemampuan masyarakat dalam mengelola dan merawat
lahan. Selain itu, jumlah tanaman durian juga berbeda-beda, hal tersebut
dikarenakan menyesuaikan dengan luas lahan yang akan ditanami. Dengan
hasil tumpang sari tersebut diharapkan dapat menambah penghasilan
masyarakat selagi menunggu tanaman utama berbuah.
Berikut ini merupakan data penghasilan masyarakat tani Desa
Banjaroya. Penghasilan diambil pada tahun 2012 sebelum adanya pembukaan
lahan oleh PT Pertamina, penghasilan tahun 2016 dengan hasil tumpang sari,
dan dibandingkan dengan penghasilan pada tahun 2017 dengan ditambah
hasil panen durian. Berdasarkan wawancara dengan pendamping kebun,
belum semua pohon durian milik masyarakat dapat berbuah. Hal tersebut
dikarenakan perkembangan setiap pohon berbeda satu dengan yang lain,
sehingga pohon yang siap dibuahkan tidak merata.
Penghasilan yang disajikan didalam tabel merupakan penghasilan
yang diperoleh masyarakat tani dalam setahun, khusus penghasilan hasil
panen di lahan Sentra Pemberdayaan Tani saja, tidak ditambah dengan lahan
pribadi milik masyarakat tani yang berada di luar Sentra Pemberdayaan Tani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 5.8
Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Penghasilan
Tahun 2012, 2016 dan Tahun 2017
No Nama Penghasilan
Tahun 2012
Penghasilan
Tahun 2016
Penghasilan
Tahun 2017
1 Alkodim Rp300.000 Rp2.950.000 Rp4.790.000
2 Sri Sulastri Rp450.000 Rp2.320.000 Rp3.200.000
3 Shaleh Rp900.000 Rp4.750.000 Rp6.480.000
4 Sri Hartati Rp450.000 Rp3.290.000 Rp4.725.000
5 Asfaroyah Rp375.000 Rp2.560.000 Rp3.600.000
6 Supariyah Rp375.000 Rp2.300.000 Rp3.225.000
7 Marwiyah Rp375.000 Rp2.672.000 Rp3.780.000
8 Ahmad Sujari Rp450.000 Rp3.375.000 Rp5.230.000
9 Sulastri Rp600.000 Rp3.700.000 Rp5.300.000
10 Martiyah Rp450.000 Rp2.900.000 Rp3.935.000
11 Aminudin Rp450.000 Rp 3.140.000 Rp4.550.000
12 Nurodin Rp - Rp1.890.000 Rp2.650.000
13 Mutakin Rp300.000 Rp2.110.000 Rp3.050.000
14 Mujiyono Rp450.000 Rp2.450.000 Rp4.800.000
15 Murjiyah Rp300.000 Rp2.050.000 Rp3.040.000
16 Ruwiyah Rp300.000 Rp2.725.000 Rp3.870.000
17 Suwarni Rp300.000 Rp1.850.000 Rp2.600.000
18 F. Agnes Lou Rp375.000 Rp2.580.000 Rp4.170.000
19 Jimami Rp300.000 Rp1.850.000 Rp2.700.000
20 Abu Tholib Rp600.000 Rp4.750.000 Rp6.660.000
21 Dul Rahmat Rp600.000 Rp1.840.000 Rp3.460.000
22 Sumiyadi Rp450.000 Rp3.400.000 Rp5.050.000
23 Tugiyah Rp300.000 Rp2.500.000 Rp3.800.000
24 Gito Rp300.000 Rp2.190.000 Rp3.200.000
25 Fitria Dwi A Rp300.000 Rp2.090.000 Rp3.010.000
26 Nuryanti Rp300.000 Rp1.890.000 Rp2.650.000
27 Muhamad Arif Rp375.000 Rp2.020.000 Rp2.900.000
28 Siti Zaidah Rp300.000 Rp2.240.000 Rp3.350.000
29 Siti Koimah Rp450.000 Rp2.450.000 Rp4.100.000
30 Munti’ah Rp375.000 Rp2.150.000 Rp3.050.000
Jumlah Rp11.850.000 Rp78.982.000 Rp116.925.000
Rata-Rata Rp395.000 Rp2.632.733 Rp3.897.500
Nilai Tertinggi Rp900.000 Rp4.750.000 Rp 6.660.000
Nilai Terendah Rp - Rp1.840.000 Rp2.600.000
Sumber: Data diolah 2018
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa rata-rata penghasilan masyarakat
tahun 2012, sebelum adanya CSR sebesar Rp395.000/tahun. Hasil tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
sangat jauh jika dibandingkan pada tahun 2016 dan tahun 2017. Hal tersebut
dikarenakan belum adanya pembukaan lahan oleh PT Pertamina, sehingga
masih banyak tanaman hutan yang menganggu kesuburan tanah dan
menjadikan hasil panen sedikit. Terdapat pula masyarakat pada tahun 2012
dengan penghasilan Rp0, dikarenakan pada tahun tersebut tidak menggarap
lahan yang ada di Sentra Pemberdayaan Tani.
Rata-rata penghasilan pada tahun 2016 sebelum durian berbuah
sebesar Rp2.632.733/tahun, sedangkan sesudah durian berbuah rata-rata
penghasilan sebesar Rp3.897.500/tahun. Penghasilan masyarakat yang
berbeda-beda dikarenakan sesuai dengan luas lahan yang digarap dan berhasil
tidaknya tanaman yang ditanam. Hasil penjualan durian juga berbeda setiap
masyarakat tani, dikarenakan kualitas dan jumlah durian yang dijual berbeda
setiap masyarakat. Selain dari buah durian, penghasilan masyarakat ditambah
dengan hasil tumpang sari yang dipanen pada tahun 2017. Pada umumnya
penghasilan pada tahun 2017 mengalami peningkatan, yang didukung dengan
hasil panen yang bertambah dan harga jual hasil panen yang meningkat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Shaleh selaku pengurus
kelompok tani Sidomaju, bahwa hasil panen setiap masyarakat dapat
meningkat dua kali lipat bahkan lebih dibanding sebelum adanya CSR, yaitu
sebelum tahun 2013. Hasil panen yang meningkat tersebut dikarenakan
adanya pembukaan lahan yang dilakukan oleh PT Pertamina, pelatihan serta
pendampingan, sehingga lahan yang digarap oleh masyarakat tani menjadi
lahan subur yang tidak banyak ditumbuhi tanaman hutan. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
masyarakat dapat menanam berbagai macam tanaman, dahulu tanaman yang
ditanam hanya singkong saja. Namun setelah adanya pembukaan lahan,
masyarakat dapat menanam berbagai macam tanaman sehingga dapat
menambah penghasilan.
C. Analisis Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Tani Penerima CSR PT
Pertamina
Peningkatan kesejahteraan masyarakat tani diukur dengan 12
indakator menurut BKKBN. Hasil dari perhitungan peningkatan kesejahteraan
masyarakat tani menurut indikator BKKBN terlampir pada halaman 79.
Berikut ini data peningkatan kesejahteraan masyarakat tani yang digambarkan
kedalam tabel:
Tabel 5.9
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Tani Menurut Indikator BKKBN
Setelah Menerima CSR PT Pertamina
No Indikator Jumlah Persentase
Ya Tidak Ya Tidak
1 Dengan adanya CSR PT Pertamina
dapat meningkatkan hasil pertanian 30 0 100% 0%
2
Dengan adanya CSR PT Pertamina
dapat membantu menanggung biaya
hidup sehari-hari
30 0 100% 0%
3
Dengan adanya CSR PT Pertamina
dapat membantu menanggung biaya
sekolah anak
16 14 53% 47%
4 Dengan adanya CSR PT Pertamina
dapat memiliki tabungan keluarga 14 16 47% 53%
5
Dengan adanya CSR PT Pertamina
dapat makan dengan lauk pauk yang
cukup
20 10 67% 33%
6
Dengan adanya CSR PT Pertamina
dapat menjadikan lingkungan di
sekitar tempat tinggal sehat
12 18 40% 60%
7
Dengan adanya CSR PT Pertamina
dapat membantu memberi sumbangan
secara rutin
14 16 47% 53%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
No Indikator Jumlah Persentase
Ya Tidak Ya Tidak
8
Dengan adanya CSR PT Pertamina
dapat melakanakan Rekreasi/liburan
bersama keluarga
10 20 33% 67%
9
Dengan adanya CSR PT Pertamina
dapat memiliki tempat tinggal yang
layak huni
13 17 43% 57%
10 Dengan adanya CSR PT Pertamina
dapat merenovasi tempat tinggal 6 24
20%
80%
11
Dengan adanya CSR PT Pertamina
optimis terhadap masa depan yang
lebih baik
22 8 73% 27%
12 Dengan adanya CSR PT Pertamina
dapat meningkatkan penghasilan 30 0 100% 0%
Sumber: Diolah 2018
Tabel 5.9 menunjukkan sebanyak 30 responden atau sebesar 100%
menyatakan bahwa dengan adanya program sentra pemberdayaan tani, para
petani mendapatkan bantuan yang diberikan berupa pembukaan lahan, bibit
durian, pembagian saprodi dan pelatihan perawatan tanaman dapat
meningkatkan hasil pertanian. Hasil pertanian meningkat terutama karena
adanya pembukaan lahan, sehingga lahan yang dahulu berupa hutan, setelah
adanya pembukaan lahan maka tanaman milik para petani dapat tumbuh
dengan subur.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pendamping kebun, selain
menanam durian, para petani juga melakukan tumpang sari diarea sekitar
kebun durian. Hal tersebut dilakukan untuk menunggu tanaman utama berbuah
dan untuk mencegah tumbuhnya kembali tanaman hutan. Selain mendapatkan
bantuan dari PT Pertamina, kelompok tani Sidomaju mendapatkan bantuan
bibit tumpang sari cabai dan jagung dari Dinas Pertanian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Sebanyak 30 responden atau sebesar 100% menyatakan bahwa dari
hasil panen yang meningkat tersebut dapat meningkatkan penghasilan.
Peningkatan penghasilan setiap masyarakat tani dapat dilihat pada tabel 5.8.
Dari penghasilan yang meningkat, para petani menggunakannya untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, menanggung biaya sekolah anak,
tabungan keluarga, makan dengan lauk pauk yang cukup, menjadikan
lingkungan di sekitar tempat tinggal sehat, mampu memberi sumbangan secara
rutin, melaksanakan rekreasi atau liburan keluarga, memiliki tempat tinggal
yang layak huni, dan dapat merenovasi rumah. Selain itu, para petani juga
merasa optimis terhadap masa depan yang lebih baik karena melihat peluang
keberhasilan akan hasil kebun dan termotivasi untuk giat bekerja agar
mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis mengenai peningkatan kesejahteraan
masyarakat tani menurut 12 indikator BKKBN, maka dapat dipaparkan sebagai
berikut :
1. Bahwa dengan adanya program CSR PT Pertamina melalui sentra
pemberdayaan tani, masyarakat tani sebanyak 30 orang atau sebesar 100%
menyatakan setelah adanya program CSR PT Pertamina hasil dari
pertanian meningkat yaitu dua kali lipat bahkan melebihi hasil panen
sebelum adanya CSR, hal tersebut dikarenakan adanya bantuan berupa
pembukaan lahan, yang semula banyak ditumbuhi tumbuhan yang
mengganggu, sekarang lahan dapat bersih sehingga tanaman milik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
masyarakat tani dapat tumbuh dengan subur. Dengan lahan yang sudah
dibuka dan dalam keadaan bersih, masyarakat tani tidak hanya menanam
durian saja, namun melakukan tumpang sari disela-sela tanaman durian,
sehingga hasil tumpang sari tersebut dapat menambah penghasilan. Selain
pembukaan lahan, masyarakat juga menerima bantuan pupuk yang juga
dapat membantu kesuburan tanamanan dan memperoleh pelatihan
perawatan tanaman, sehingga para petani memperoleh ilmu pengetahuan
yang dapat membantu memperoleh hasil panen yang baik.
2. Dengan hasil panen yang meningkat, maka masyarakat tani juga
mengalami peningkatan penghasilan. Hal tersebut terlihat pada pernyataan
nomor 12, bahwa sebanyak 30 orang atau sebesar 100% menyatakan
bahwa penghasilan mereka meningkat. Hal tersebut dapat dilihat pada
tabel 5.8 mengenai karakteristik responden berdasarkan penghasilan pada
tahun 2012, yaitu sebelum adanya program CSR dan tahun 2016 pada saat
program CSR sudah berjalan serta penghasilan tahun 2017 pada saat
masyarakat tani sudah mulai memanen buah durian.
Penghasilan masyarakat tani sebelum adanya CSR dilahan sentra
pemberdayaan tani sangat kecil, yaitu dengan rata-rata
Rp395.000,00/tahun. Hal tersebut dikarenakan lahan hanya dapat
ditanamani singkong dan tidak dapat berbuah banyak karena masih banyak
ditumbuhi tanaman hutan. Setelah adanya sentra pemberdayaan tani mulai
tahun 2013, penghasilan masyarakat tani mengalami peningkatan. Pada
tahun 2016, penghasilan rata-rata sebesar Rp2.632.733,00/tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Sedangkan pada tahun 2017, penghasilan rata-rata sebesar
Rp3.897.500,00/tahun. Terdapat peningkatan dari tahun 2016 dan 2017
dikarenakan pohon durian yang ditanam sudah dapat berbuah namun
belum semua karena belum siap untuk dibuahkan. Selain itu dipengaruhi
juga oleh harga jual yang meningkat dari hasil tumpang sari.
Penghasilan terbesar setelah adanya program sentra pemberdayaan
tani pada tahun 2017 yaitu diterima oleh Bapak Abu Tholib sebesar
Rp6.660.000,00/tahun, sedangkan pada tahun 2016 penghasilan sebesar
Rp4.750.000,00/tahun. Penghasilan terkecil pada tahun 2017 diterima oleh
Ibu Suwarni sebanyak Rp2.600.000,00/tahun yang pada tahun 2016
penghasilan sebesar Rp1.850.000,00/tahun. Berdasarkan hasil wawancara
dengan Bapak Shaleh pengelola waduk mini, mengenai penghasilan setiap
masyarakat tani dapat berbeda-beda dikarenakan luas lahan yang digarap
berbeda setiap masyarakat sesuai dengan kemampuannya, dan juga sesuai
dengan berhasil tidaknya tanaman yang dirawat oleh masing-masing
masyarakat tani tersebut. Dari penghasilan yang meningkat tersebut, para
masyarakat tani mempergunakan untuk mencukupi berbagai kebutuhan.
3. Sebanyak 30 orang atau sebesar 100% menyatakan dapat terbantu
dalam menanggung biaya hidup sehari-hari, masyarakat menyatakan
bahwa kebutuhan sehari-hari merupakan kebutuhan pokok yang harus
dipenuhi, sehingga dengan adanya program CSR masyarakat merasa
terbantu dan diringankan. Salah satu masyarakat tani, yaitu Ibu Martiyah
menyatakan bahwa dengan adanya program CSR tercukupinya akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
kebutuhan sembilan bahan pokok yang diperlukan setiap hari. Dalam
kebutuhan yang tidak mendesak, Ibu Martiyah juga merasakan adanya
perbedaan, dahulu sebelum ada program CSR, setiap hari raya idul fitri Ibu
Martiyah belum tentu dapat membeli baju baru karena memilih untuk
memenuhi kebutuhan yang lainnya. Setelah adanya program CSR, Ibu
Martiyah dapat menyisihkan uang untuk membeli baju baru. Dengan
begitu, dengan adanya CSR dapat meringkankan beban kebutuhan sehari-
hari dan dapat menjadikan masyarakat merasa senang.
4. Sebanyak 16 orang atau sebesar 53% menyatakan terbantu dalam
menanggung biaya sekolah anak, hal tersebut dikarenakan mata
pencaharian utama masyarakat sebagai petani sehingga hasil dari pertanian
digunakan untuk pemenuhan kebutuhan kehidupan salah satunya dalam
menanggung biaya sekolah anak. Berdasarkan wawancara dengan Ibu
Hartati, dengan adanya program CSR dapat meringankan Ibu Sri Hartati
dalam membelikan kebutuhan perlengkapan sekolah anaknya. Namun
sebanyak 14 orang atau sebesar 47% menyatakan tidak terbantu dalam
menanggung biaya sekolah anak dikarenakan dalam keluarga responden
sudah tidak memiliki beban tanggungan sekolah yang artinya seluruh
anggota keluarga sudah tamat sekolah.
5. Sebanyak 14 orang atau sebesar 47% menyatakan dapat memiliki
tabungan keluarga meski hanya sedikit demi sedikit. Sedangkan sebanyak
16 orang atau sebesar 53% lainnya menyatakan belum dapat memiliki
tabungan keluarga dengan alasan bahwa banyak pengeluaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
dikeluarkan meskipun penghasilan meningkat, namun hasil tersebut
digunakan untuk pemenuhan kebutuhan yang mendesak. Ibu Supariyah
menyatakan meski penghasilan meningkat, namun belum dapat menabung
dikarenakan penghasilan tersebut digunakan untuk mencukupi kebutuhan
sehari-hari sehingga tidak memiliki sisa untuk ditabung.
6. Sebanyak 20 orang atau sebesar 67% menyatakan dapat makan
dengan lauk pauk yang cukup meskipun belum setiap hari, namun sudah
ada peningkatan dibanding sebelum adanya program CSR PT Pertamina.
Bapak Shaleh menyatakan bahwa sesudah ada program CSR, setiap kali
makan pasti menggunakan lauk dan dapat makan dengan lauk daging atau
ikan paling tidak satu minggu sekali, dibandingkan dahulu sebelum ada
program CSR belum tentu dapat makan daging satu minggu sekali.
Sedangkan sebanyak 10 orang atau sebesar 33% menyatakan sebelum
adanya program CSR PT Pertamina, para masyarakat tani sudah dapat
makan dengan lauk pauk yang cukup. Ibu Ruwiyah menyatakan bahwa
sebelum adanya program CSR setiap kali makan sudah dapat
menggunakan lauk pauk yang cukup, sehingga dengan penghasilan yang
bertambah tersebut digunakan untuk kebutuhan yang lainnya.
7. Sebanyak 12 orang atau sebesar 40% menyatakan dapat menjadikan
lingkungan tempat tinggal sehat, yaitu dengan membuat atau membeli
tempat sampah yang memadai. Sebelumnya masyarakat membuang
sampah dikebun, dengan adanya program CSR PT Pertamina maka dari
penghasilan yang meningkat masyarakat menyisihkan penghasilannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
untuk membuat atau membeli tempat sampah. Sedangkan sebanyak 18
orang atau sebesar 60% menyatakan masih membuang sampah dikebun,
sehingga dengan penghasilan yang meningkat masyarakat tidak
menggunakannya untuk menjadikan sekitar tempat tinggal menjadi sehat
salah satunya dengan menyediakan tempat sampah yang memadai. Hal
tersebut dinyatakan oleh Ibu F. Agnes, dengan penghasilan yang
meningkat, tidak menjadikan tujuan untuk menyediakan tempat sampah
agar lingkungan menjadi sehat, dan memilih membuang sampah di kebun
karena sudah menjadi kebiasaan.
8. Sebanyak 14 orang atau sebesar 47% menyatakan mampu
memberikan sumbangan secara rutin dengan adanya program CSR PT
Pertamina, dengan penghasilan yang meningkat masyarakat juga
menggunakannya untuk memberikan sumbangan, baik secara keagamaan
maupun sumbangan sosial. Sedangkan sebanyak 16 orang atau sebesar
53% menyatakan belum dapat memberikan sumbangan secara rutin karena
banyaknya kebutuhan sehari-hari, sehingga masyarakat memilih untuk
menggunakan penghasilan tersebut untuk pemenuhan kebutuhan sehari-
hari.
9. Sebanyak 10 orang atau sebesar 33% menyatakan dapat melaksakan
rekreasi/liburan bersama keluarga, dengan penghasilan yang meningkat,
masyarakat juga menggunakannya untuk melakasanakan rekreasi keluarga
meskipun tidak dilakukan secara rutin dan hanya rekreasi ketempat-tempat
terdekat dari rumah. Sedangkan sebanyak 20 orang atau sebesar 67%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
menyatakan tidak dapat melaksanakan rekreasi/liburan keluarga dengan
alasan bahwa tidak memiliki waktu yang cukup untuk berekreasi dan
memilih menggunakan waktunya untuk mengurus kebun. Selain itu,
masyarakat juga memilih menggunakan penghasilannya untuk kebutuhan
yang lain yang lebih mendesak. Hal tersebut dinyatakan oleh Ibu Nuryanti
bahwa tidak melaksanakan rekreasi dikarenakan memilih menggunakan
penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan lain yang lebih mendesak,
contohnya memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anak.
Sedangkan Ibu Jimamai juga tidak melaksanakan rekreasi dikarenakan
tidak memiliki waktu luang. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui
bahwa rekreasi atau liburan bersama keluarga belum menjadi kebutuhan
bagi masyarakat di Desa Banjaroya.
10. Sebanyak 13 orang atau sebesar 43% menyatakan dapat memiliki
tempat tinggal yang layak huni. Masyarakat menyatakan hal tersebut
karena dengan adanya program CSR PT Pertamina yang sudah berjalan
selama 5 tahun, sedikit demi sedikit menyisihkan dan menggunakan
penghasilan untuk membantu memiliki rumah yang layak huni meskipun
hanya sederhana. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sujari,
dengan penghasilan yang meningkat dapat membangun kamar mandi yang
layak dan memiliki tampungan pembuangan, bahwa sebelumnya kamar
mandi yang dimiliki belum tertutup rapat, masih menggunakan “gedhek”
dan belum memiliki pembuangan, karena masih menggunakan wc
tradisional. Selain itu, Bapak Sujari juga mampu menambah penerangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
lampu dirumahnya. Namun sebanyak 17 orang atau sebesar 57%
menyatakan sudah memiliki tempat tinggal yang layak huni sebelum
adanya program CSR dan merupakan warisan dari orang tuanya. Bapak
Muhamad Arifudin menyatakan rumah yang ditempati merupakan warisan
dari orang tua dan sudah layak huni, sehingga penghasilan yang diperoleh
dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, biaya sekolah anak,
membeli lauk pauk yang cukup, menjadikan lingkungan sehat, dan
memberi sumbangan.
11. Sebanyak 6 orang atau sebesar 20% menyatakan dapat merenovasi
tempat tinggal, masyarakat juga menyisihkan dari penghasilannya untuk
merenovasi tempat tinggal. Hal tersebut dinyatakan oleh Bapak Abu
Tholib, bahwa pada hasil panen tahun 2017, Bapak Abu Tholib dapat
merenovasi atap rumah yang sudah lama atau tua dan harus diganti.
Namun sebanyak 24 orang atau sebesar 80% menyatakan tidak merenovasi
tempat tinggal dengan alasan bahwa penghasilan dari hasil kebun belum
mencukupi untuk melakukan renovasi rumah. Masyarakat juga memilih
penghasilannya digunakan kembali untuk biaya perawatan kebun. Hal
tersebut dinyatakan oleh Ibu Fitria, meskipun penghasilan yang diperoleh
bertambah namun belum dapat mencukupi untuk melakukan renovasi
rumah. Ibu Fitria juga memilih menggunakan penghasilannya untuk
mencukupi kebutuhan sehari-hari. Berbeda dengan Bapak Gito yang
memilih menggunakan penghasilannya untuk biaya perawatan kebun agar
memperoleh hasil kebun yang lebih baik, selain itu Bapak Gito juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
menyatakan bahwa rumah yang dimiliki belum saatnya untuk direnovasi,
sehingga penghasilannya digunakan untuk yang lain salah satunya untuk
biaya perawatan kebun.
12. Sebanyak 22 orang atau sebesar 73% menyatakan dengan adanya
program CSR PT Pertamina optimis terhadap masa depan yang lebih baik,
hal tersebut disampaikan karena masyarakat dapat termotivasi untuk lebih
giat kembali bekerja agar mendapatkan hasil kebun yang baik. Masyarakat
juga melihat peluang yang ada bahwa jika kebun dikelola dengan baik,
maka masyarakat juga mendapatkan peluang untuk lebih maju. Namun
sebanyak 8 orang atau sebesar 27% menyatakan tidak merasa optimis
terhadap masa depan yang lebih baik karena masyarakat belum tahu akan
hasil kebun selanjutnya apakah dapat sesuai dengan yang diharapkan atau
tidak. Hal tersebut dikarenakan pada saat dilakukan penelitian pohon
durian belum dapat berbuah semua, sehingga masyarakat belum merasa
yakin akan hasil yang diperoleh.
Dengan paparan diatas, masyarakat tani penerima program CSR PT
Pertamina dapat merasakan peningkatan kesejahteraan. Hal tersebut ditandai
dengan meningkatnya hasil pertanian yang dapat meningkatkan penghasilan,
sehingga masyarakat dapat mengalokasikan penghasilan tersebut untuk
memenuhi dan mencukupi kebutuhan dalam keluarga. Kebutuhan yang paling
terpenuhi yaitu dalam hal menanggung biaya hidup sehari-hari yang
merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat. Selain itu masyarakat tani juga
dapat terpenuhi untuk makan dengan lauk pauk yang cukup, dan terbantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
dalam menanggung biaya sekolah anak. Program CSR PT Pertamina mampu
menjadikan masyarakat optimis terhadap masa depan yang lebih baik sehingga
menjadikan masyarakat untuk lebih giat bekerja. Namun meskipun 100%
masyarakat menyatakan penghasilan mereka meningkat, belum seluruh
indikator BKKBN dapat terpenuhi, yaitu indikator dapat memiliki tabungan
keluarga, menjadikan lingkungan di sekitar tempat tinggal sehat, melakukan
rekreasi/liburan bersama keluarga, merenovasi rumah, dan memberikan
sumbangan secara rutin. Hal tersebut dikarenakan banyaknya kebutuhan yang
berbeda satu sama lain, serta kondisi yang berbeda sebelum dan sesudah
adanya CSR PT Pertamina.
Dengan pelaksanaan program CSR Pertamina Berdikari sentra
pemberdayaan tani, masyarakat memperoleh beberapa manfaat, diantaranya
masyarakat merasa terbantu dalam perekonomian sehingga adanya
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, adanya pemerataan garapan
lahan kas desa bagi seluruh masyarakat Tonogoro, yang semula hanya
beberapa masyarakat saja yang menggarap lahan kas desa tersebut. Masyarakat
juga merasa senang dengan sentra pemberdayaan tani, masyarakat dapat
memperoleh pendampingan dari Yayasan Obor Tani yang dapat membantu dan
menambah pengetahuan masyarakat dalam mengelola kebun untuk
memperoleh hasil yang baik. Masyarakat juga dapat mengikuti kegiatan yang
belum pernah ada sebelumnya, contohnya kegiatan rutin bulanan yang
diadakan setiap satu bulan sekali untuk membahas kendala yang ditemui
dikebun, selain itu masyarakat juga menerima kunjungan dari lembaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
pendidikan maupun masyarakat secara umum untuk bertukar informasi
mengenai pengelolaan kebun, dengan kegiatan tersebut dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi masyarakat.
Manfaat pelaksanaan program Corporate Social Responsibility tidak
hanya dirasakan oleh menerima program, dalam hal ini masyarakat. Namun
perusahaan yaitu PT Pertamina juga memperoleh manfaat dengan
dilaksankannya program Pertamina Berdikari sentra pemberdayaan tani.
Manfaat tersebut yaitu meningkatkan kesan baik masyarakat terhadap
perusahaan, hal tersebut didukung dengan hasil wawancara dengan Ibu
Nuryanti bahwa sebelum ada program CSR Ibu Nuryanti mengetahui PT
Pertamina sebagai penyalur bahan bakar minyak saja, tetapi setelah adanya
program CSR dan menerima bantuan dari program CSR maka Ibu Nuryanti
menyatakan bahwa PT Pertamina juga dapat memberikan bantuan berupa
pemberdayaan masyarakat yang dapat membantu perekonomian masyarakat
khususnya di Desa Banjaroya.
Dengan adanya program CSR Pertamina Berdikari, pemerintah
Desa Banjaroya juga memberikan citra baik bagi PT Pertamina. Ibu Nuryanti
yang juga sebagai perangkat desa menyatakan merasa senang bahwa dengan
program CSR, PT Pertamina dapat membantu pemerintah desa dalam
mengatasi perekonomian masyarakat. Selain itu, Desa Banjaroya juga dapat
memiliki ruang pertemuan yang berada di sekitar waduk mini sehingga dapat
digunakan oleh masyarakat, baik digunakan untuk kelompok tani sendiri
maupun digunakan oleh masyarakat secara umum dengan memberikan uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
sewa kepada kelompok tani Sidomaju, sehingga dapat menambah pemasukan
bagi kelompok tani. Dengan menerapkan program Pertamina Berdikari
pemberdayaan masyarakat, dapat meningkatkan kepuasan karyawan dalam hal
keberhasilan menjalankan program CSR. Berdasarkan wawancara dengan Pak
Hotjen, karyawan yang turut serta dalam pelaksanaan program CSR merasa
senang dan puas jika program CSR dapat mensejahteraan masyarakat di Desa
Banjaroya, ditandai dengan pendapatan masyarakat yang meningkat sehingga
dapat membantu perekonomian masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada BAB V, dengan
adanya Corporate Social Responsibility PT Pertamina melalui program
Pertamina Berdikari dengan sentra pemberdayaan tani dapat disimpulkan
bahwa program Pertamina Berdikari dengan sentra pemberdayaan tani dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan tersebut dirasakan
oleh setiap keluarga pada indikator yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan indikator kesejahteraan menurut BKKBN, peningkatan
kesejahteraan paling banyak dirasakan oleh 30 orang yaitu meningkatnya hasil
pertanian, meningkatnya penghasilan, dan terbantu dalam menanggung biaya
hidup sehari-hari. Selanjutnya indikator optimis terhadap masa depan yang
lebih baik, sebanyak 22 orang. Indikator dapat makan dengan lauk pauk yang
cukup sebanyak 20 orang. Indikator terbantu dalam menanggung biaya sekolah
anak sebanyak 16 orang. Indikator dapat memiliki tabungan keluarga dan
mampu memberi sumbangan secara rutin sebanyak 14 orang. Indikator
selanjutnya dapat memiliki tempat tinggal yang layak huni sebanyak 13 orang.
Mampu menjadikan lingkungan di sekitar tempat tinggal sehat sebanyak 12
orang. Dan indikator terendah dapat melaksanakan rekreasi/liburan bersama
keluarga sebanyak 10 orang, serta dapat merenovasi tempat tinggal sebanyak
6 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Peningkatan kesejahteraan keluarga yang berbeda pada setiap
indikator tersebut dikarenakan kebutuhan setiap keluarga, dan kondisi sebelum
dan sesudah adanya program Pertamina Berdikari dengan sentra pemberdayaan
tani berbeda satu dengan yang lainnya. Selain itu, meskipun 100% responden
menyatakan penghasilan mereka meningkat, bukan berarti bahwa seluruh
indikator menurut BKKBN dapat terpenuhi. Oleh karena itu, meski
memperoleh program yang sama, namun peningkatan kesejahteraan yang
dirasakan setiap keluarga berbeda.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Tidak lengkapnya data yang diperoleh, dikarenakan dana CSR yang
diberikan berasal dari PT Pertamina pusat, sehingga data-data disimpan oleh
PT Pertamina pusat. Sedangkan PT Pertamina yang terdekat dengan lokasi
penelitian tidak memiliki data yang diperlukan. Oleh karena itu, data untuk
penelitian ini diperoleh melalui pendamping kebun dari Yayasan Obor Tani
dan melalui web PT Pertamina, sehingga penulis merasa hasil penelitian
belum mendalam.
2. Pernyataan pada kuesioner yang sulit untuk dipahami responden, sehingga
pada saat pengisian kuesioner banyak responden yang menanyakan maksud
dari pernyataan tersebut.
3. Kesejahteraan setiap keluarga tidak hanya dari CSR PT Pertamina saja,
namun juga didukung dari dana APBD DIY I yang digunakan untuk
pembangunan waduk mini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
C. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat memperoleh data yang lebih lengkap,
sehingga pembahasan mengenai pelaksanaan program CSR dapat lebih
mendalam. Jika peneliti selanjutnya menggunakan kuesioner, peneliti
menyarankan untuk menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh
semua orang, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat
mengakibatkan informasi yang kurang valid.
2. Bagi PT Pertamina dan Yayasan Obor Tani, agar tetap melaksanakan
pendampingan bagi masyarakat di Desa Banjaroya sampai masyarakat
merasa mampu untuk mengelola kebun durian. Hal tersebut dikarenakan
masyarakat merasa belum mampu dan belum yakin akan pengelolaan kebun
jika tidak didampingi, sehingga berpengaruh terhadap hasil kebun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
DAFTAR PUSTAKA
Annual Report PT Pertamina Tahun 2013. Towards Global Recognition. Diakses
dari www.pertamina.com tanggal 5 Juli 2018
Annual Report PT Pertamina tahun 2016. Embracing Change, Leveraging
Challenges. Diakses dari www.pertamina.com tanggal 5 Juli 2018
Arianto, M Deddy, Achmad Djumalani, Rosa Anggraeny. 2013. Pelaksanaan
Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT.Indo Tambangraya
Megah Tbk Dalam Upaya Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Di
Kelurahan Bontang Lestari. eJournalAdministrative Refom. Vol 1,hal 1-7
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
BKKN.“Batas Pengertian BDK” Diakses dari
http://aplikasi.bkkbn.go.id/mdk/BatasanMDK.aspx tanggal 7 November
2017
Deleni, Alma. 2017. Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) UMKM
Batik Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus Pada
UMKM Batik di Kecamatan Pandak Bantul, Yogyakarta). Skripsi S1.
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibility. Yogyakarta : Graha Ilmu
Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : BPFE
Ismail, Maimunah. 2009. Corporate Social Responsibility And Its Role In
Community Development : An International Perspective. The Journal of
International Social Research.Volume 2/9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Mardikanto, Totok. 2014. Corporate Social Responsibility (Tanggungjawab Sosial
Korporasi). Bandung: Alfabeta
Samudra, Teguh Agung, Idiannor Mahyudin, Gunawansyah, Susilawati.
2015.“Peningkatan Corporate Social Responsibility (CSR) PT.Kalimantan
Prima Persada Terhadap Peningkatan Pendapatan dan Pendidikan
Masyarakat Kecamatan Lokpaikat Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan
Selatan”. Jurnal EnviroScienteae. Vol.11, hal 161-174
Suharto, Edi. 2009. Pekerjaan Sosil di Dunia Industri Memperkuat CSR (Corporate
Social Responsibility). Bandung : Alfabeta
Solihin, Ismail. 2011. Corporate Social Responsibility From Charity To
Sustainability. Jakarta : Salemba Empat
Umar, Husein. 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan. Jakarta : Ghalia Indonesia
Pranoto, Asa Ria, Dede Yusuf. 2014. Program CSR Berbasis Pemberdayaan
Masyarakat Menuju Kemandirian Ekonomi Pasca Tambang di Desa
Sarijaya. Jurnal Ilmu Sosial dan Politi. Vol 18. No 1
www.pertamina.com diakses pada tanggal 25 April 2018
Zairi, Mohamed. 2000. Social Responsibility and Impact on Society. Jurnal. Vol.12
No 3, hal 172-178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM KEPADA PENDAMPING KEBUN
DARI YAYASAN OBOR TANI
1. Sejak kapan diadakan CSR di Desa Banjaroya?
2. Mengapa memilih tempat di Desa Banjaroya?
3. Program CSR apa yang diterapkan oleh perusahaan untuk masyarakat tani
Desa Banjaroya?
4. Ketentuan apa saja yang harus dipenuhi agar terlaksana sentra
pemberdayaan tani?
5. Apakah dilakukan survei terlebih dahulu sebelum memeberikan dana CSR
baik dari Yayasan Obor Tani maupun dari PT Pertamina ?
6. Mengapa PT Pertamina memilih program CSR tersebut untuk masyarakat
tani Desa Banjaroya?
7. Dalam melaksanakan program CSR langkah-langkah apa yang dilakukan
oleh PT Pertamina?
8. Manfaat apakah yang diinginkah oleh PT Pertamina dengan menerapkan
program CSR tersebut?
9. Apakah dilakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan CSR?
Bagaimana hal tersebut dilaksanakan?
10. Kendala apa saja yang ditemui perusahaan dalam menerapkan CSR?
11. Apakah yang diharapkan perusahaan bagi masyarakat dengan program CSR
ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 2
KUESIONER KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DENGAN
ADANYA CSR DARI PT PERTAMINA
Kuesioner ditujukan untuk Masyarakat Tani Penerima CSR dari PT
Pertamina
A. Identitas Responden
Isilah titik-titik dibawah ini dan pilihlah dengan menyilang (X) jawaban yang
tersedia sesuai dengan identitas diri Bapak/Ibu/Saudara :
1. Nama :..........................................
2. Umur :..........................................
3. Alamat :.........................................
4. Jenis kelamin :
a. Laki-Laki
b. Perempuan
5. Pendidikan terakhir :
a. Tidak Sekolah
b. Tamat Sekolah Dasar
c. Tamat Sekolah Menengah Pertama
d. Tamat Sekolah Menengah Atas
e. Perguruan Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
6. Pekerjaan :
a. Petani
b. PNS
c. Wiraswasta
d. Pelajar/Mahasiswa
e. Lainnya...................
7. Status perkawinan :
a. Menikah
b. Lajang
8. Jumlah tanggungan :.........................orang
9. Jumlah penghasilan sebelum menerima CSR Rp........................./tahun
Penghasilan sesudah menerima CSR tahun 2016 Rp.................../tahun
Penghasilan sesudah menerima CSR tahun 2017 Rp.................../tahun
B. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Penerima CSR
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan
Bapak/Ibu/Saudara
Indikator Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Menurut
BKKBN
No Pernyataan Indikator Peningkatan
Kesejahteraan Keluarga
Ya Tidak Keterangan
1 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina
hasil pertanian meningkat
2 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina
dapat membantu dalam menanggung biaya
hidup sehari-hari
3 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina
dapat terbantu dalam menanggung biaya
sekolah anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
No Pernyataan Indikator Peningkatan
Kesejahteraan Keluarga
Ya Tidak Keterangan
4 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina
dapat memiliki tabungan keluarga
5 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina
dapat makan dengan lauk pauk yang cukup
6 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina
dapat menjadikan lingkungan di sekitar
tempat tinggal sehat (contohnya setelah
menerima CSR, dapat memiliki tempat
sampah yang memadai)
7 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina
mampu memberi sumbangan secara rutin
8 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina
dapat melaksanakan rekreasi/liburan bersama
keluarga
9 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina
dapat memiliki tempat tinggal yang layak
huni
10 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina
dapat merenovasi tempat tinggal
11 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina
optimis terhadap masa depan yang lebih baik
12 Setelah menerima CSR dari PT Pertamina
dapat meningkatkan pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 3
PEDOMAN WAWANCARA KEPADA MASYARAKAT TANI DESA
BANJAROYA PENERIMA CSR DARI PT PERTAMINA
1. Sejak kapan Bapak/Ibu menerima CSR dari PT Pertamina?
2. Dalam bentuk apakah CSR yang diberikan PT Pertamina?
3. Apakah sebelum kegiatan CSR Bapak/Ibu sudah mengetahui mengenai
PT Pertamina
4. Bagaimana menurut pendapat Bapak/Ibu mengenai PT Pertamina
dengan adanya kegiatan CSR ini?
5. Dampak apa yang dirasakan oleh Bapak/Ibu dengan adanya CSR dari
PT Pertamina?
6. Apakah dengan adanya CSR Bapak/Ibu dapat memiliki tabungan?
7. Apakah progra CSR dari PT Pertamina juga berdampak terhadap
lingkungan sekitar tempat tinggal Bapak/Ibu?
8. Apakah dengan adanya CSR Bapak/Ibu dapat merasa yakin akan
kehidupan yang terjamin dimasa depan?
9. Apakah harapan Bapak/Ibu dalam pelaksanaan CSR PT Pertamina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 4
Tabel Jawaban Kuesioner Peningkatan Kesejahteraan Setiap Masyarakat Tani Berdasarkan Indikator BKKBN
NO Nama Responden Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Alkodim Y Y Y T Y Y T Y Y T T Y
2 Sri Sulastri Y Y Y T T T Y T Y T T Y
3 Shaleh Y Y T Y Y Y T Y T Y Y Y
4 Sri Hartati Y Y Y Y Y Y T T Y T T Y
5 Asfaroyah Y Y Y T Y T T T Y T Y Y
6 Supariyah Y Y Y T T T T T T T Y Y
7 Marwiyah Y Y T Y Y T Y T T T T Y
8 Ahmad Sujari Y Y Y Y Y Y Y T Y T Y Y
9 Sulastri Y Y T Y T T T Y T T T Y
10 Martiyah Y Y Y Y Y T Y T T Y Y Y
11 Aminudin Y Y Y Y Y T T T Y Y Y Y
12 Nurodin Y Y Y T Y Y Y Y T Y T Y
13 Mutakin Y Y Y T T Y Y Y Y T Y Y
14 Mujiyono Y Y Y Y Y T Y Y T T Y Y
15 Murjiyah Y Y T T T Y T T T T T Y
16 Ruwiyah Y Y T T T Y T T Y T T Y
17 Suwarni Y Y T Y T T Y T T T Y Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
NO Nama Responden Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
18 F. Agnes Lou Y Y T Y T T T T T T Y Y
19 Jimami Y Y T T Y T T T Y T Y Y
20 Abu Tholib Y Y Y T Y T Y Y Y Y Y Y
21 Dul Rahman Y Y T T Y T Y T Y Y Y Y
22 Sumiyadi Y Y Y Y Y T T Y Y T Y Y
23 Tugiyah Y Y T Y T T Y T T T Y Y
24 Gito Y Y T T Y T T T T T Y Y
25 Fitria Dwi Ambarwati Y Y Y Y T Y T Y T T Y Y
26 Nuryanti Y Y Y Y Y Y T T Y T Y Y
27 Muhamad Arifudin Y Y Y T Y Y Y T T T Y Y
28 Siti Zaidah Y Y T T Y T T T T T Y Y
29 Siti Koimah Y Y T T Y T Y T T T Y Y
30 Munti'ah Y Y T T Y Y Y Y T T Y Y
Total Jawaban “Ya” 30 30 16 14 20 12 14 10 13 6 22 30
Persentase Jawaban “Ya” 100% 100% 53% 47% 67% 40% 47% 33% 43% 20% 73% 100%
Total Jawaban “Tidak” 0 0 14 16 10 18 16 20 17 24 8 0
Persentase Jawaban “Tidak” 0% 0% 47% 53% 33% 60% 53% 67% 57% 80% 27% 0%
Sumber: Data diolah 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 5
Hasil Wawancara dengan Pak Hotjen Pengawas Kebun Mengenai
Pelaksanaan Program CSR PT Pertamina
Peneliti : Sejak kapan dilaksankan CSR di Desa Banjaroya ini?
Pak Hotjen : Seja k tahun 2013, pada saat itu dilaksanakan pembukaan lahan
seluas 20 hektar.
Peneliti :Bagaimana langkah-langkah dalam melaksanakan atau
mendaptkan CSR dari Pertamina?
Pak Hotjen : Dahulu di Tonogoro ini sudah ada konservasi lahan, tetapi belum
ada yang berhasil. Dari pengalaman itulah muncul ide dari
pemerintahan desa dan dinas kabupaten untuk membuat
pemberdayaan tani, dan di Tonogoro inilah terdapat kelompok
tani dan dekat dengan lahan milik tanah kas desa. Pihak
pemerintah desa dan dinas kabupaten berdiskusi dengan
kelompok tani untuk mengatasi tanaman di kebun yang selalu
tidak dapat berhasil panen. Maka kelompok tani dibantu dengan
pihak pemerintah desa membuat proposal yang ditandatangai
oleh dinas kabupaten dan mengetahui bupati. Setelah itu,
kelompok dan pemerintah desa mengajukan prorosal tersebut ke
Yayasan Obor Tani. Dengan adanya proposal yang masuk ke
Yayasan, maka Yayasan mensurvei lahan yang akan digarap.
Syarat yang harus dipenuhi bahwa sentra pemberdayaan tani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
harus ditempat yang tinggi, memiliki lahan seluas minimal 20
hektar dan jumlah petani minimal 100 orang. Setalah mensurvei
dan sesuai dengan ketentuan, dari Yayasan Obor tani
mencarikan dana CSR.
Dalam mencarikan CSR, Yayasan Obor Tani membuat
rangkuman dari proposal yang diajukan kelompok tani dan
pihak pemerintah desa untuk diajukan ke Per tamina,
Bank Jateng, dan Coca Cola. Dan dari ketiga Perusahaan
tersebut yang menyetujui dari Pertamina. Dana CSR dari
Pertamina diberikan dalam tiga periode yang langsung turun ke
rekening kelompok tani, kemudian kelompok tani menyerahkan
dana tersebut ke Yayasan Obor Tani untuk dikelola. Dalam
pengelolaan tersebut, dikelola dalam bentuk saprodi. Saprodi
yang diterima oleh para petani yaitu dalam bentuk obat-obatan,
pupuk, bibit, dan tenaga kerjanya.
Peneliti : Untuk penyusunan anggaran apakah disusun juga oleh Desa?
Pak Hotjen : Tidak, untuk anggaranya dari Yayasan Obor Tani bersama
dengan pihak CSR Pertamina.
Peneliti : Mengapa yang dipilih untuk ditanam durian menoreh kuning
Pak Hotjen : Karena sudah ada bukti bahwa terdapat pohon induk yang sudah
mendapatkan sertifikat dari mentri pertanian. Dan alasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
itulah yang menjadikan durian menoreh kuning yang akan
ditanam.
Peneliti : Apakah dari Pertamina juga melakukan survei ke lokasi?
Pak Hotjen : Ya, dari Pertamina melakukan survei. Mencari tahu dimana
lokasi yang akan diberi CSR, layak tidaknya diberi CSR. Tetapi
untuk struktur lahan, tanaman yang akan ditanam Pertamina
mempercayakan kepada Yayasan Obor Tani.
Peneliti : Apakah dilakukan monitoring dari Yayasan Obor tani?
Pak Hotjen : Ya, kalau monitoring ada. Dari awal sampai sekarang selalu
dilakukan monitoring. Di embung ini, ada yang namanya
pimpinan kebun yang berasal dari Yayasan Obor Tani. Pimpinan
kebun tersebut yang memberikan laporan setiap bulan ke kantor
pusat Yayasan Obor Tani, dari tim supersivi akan datang setiap
dua sampai tiga kali dalam sebulan untuk mengecek langsung
kegiatan yang ada di kebun.
Peneliti : Apakah dari Pertamina juga melakukan monitoring?
Pak Hotjen : Iya, Pertamina tetap datang meski hanya enam bulan sekali untuk
menindaklanjuti laporan.
Peneliti : Apakah dilakukan juga evaluasi program yang sudah dijalankan?
Pak Hotjen : Ya, evaluasi dilakukan di Yayasan Obor Tani setiap satu bulan
sekali. Setelah evaluasi tersebut dilakukan di internal Yayasan,
maka dari evaluasi tersebut dilaporkan juga ke pihak Pertamina
berserta dengan kendala-kendala yang dihadapi, dan dari pihak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Pertamina melakukan evaluasi dari laporan yang diberikan
Yayasan Obor tani.
Peneliti : Kendala-kendala apa yang ditemui dalam pelaksanaan CSR?
Pak Hotjen : Kalau dikebun, kendala yang dihadapi biasanya kendala teknis.
Kemudian kalau diorganisasi, kendalanya mengenai SDM.
Kalau dioprasionalnya, kendala di embung yang bocor karena
tangan-tangan yang jahil.
Peneliti : Bagaimana dengan kendala mengenai SDM?
Pak Hotjen : Kami maklum, karena diperdesaan belum mampu, belum
mumpuni. Biasanya sudah dibreri tahu tetapi lupa, sehingga
kami melakukan pendekatan dan berinteraksi secara terus
menerus.
Peneliti : Apa harapan dari Yayasan Obor Tani untuk para pertani?
Pak Hotjen : Harapan kami dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
disini dengan hasil kebun yang meningkat.
Peneliti : Tanaman tumpang sari yang ditanam oleh para petani?
Pak Hotjen : Sayur-sayuran, singkong, cabai dan kacang-kacangan. Adapula
yang menanam padi gogoh.
Peneliti : Berasal dari manakah bibit untuk tanaman tumpang sari?
Pak Hotjen : Dari Dinas Pertanian, tumpang sari tersebut dilaksanakan dengan
tujuan agar tanaman hutan tidak tumbuh lagi setelah diadakan
pembukaan lahan. Selain itu juga untuk menunggu tanaman
utama berbuah, maka mencari bantuan dari Dinas Pertanian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Peneliti : Dalam pemberdayaan ini, kegiatan apa saja yang dilaksanakan
untuk memberdayakan para petani?
Pak Hotjen : Para masyarakat dipilih sebanyak 15 orang untuk mengikuti
pelatihan selama 1 minggu. Dari 15 orang tersebut yang akan
membantu pengawas kebun untuk membantu para petani mulai
dari pengukuran lahan, menentukan titik tanam, menggalih
lubang tanam, pengendalian hama penyakit, penyiraman,
pemupukan, pembuahan, dan memanen. Selain itu, diadakan
pula pertemuan bulanan dengan 110 petani untuk membahas
kendala-kendala yang ada dikebun, hasil kerja dari para petani,
dan keaktifan petani untuk merawat tanaman.
Peneliti : Pendampingan seperti apa yang dilakukan oleh Yayasan Obor
Tani untuk membantu petani?
Pak Hotjen : Setiap hari 15 orang dikumpulkan untuk melaksankan tugas
apakah yang harus dilaksanakan. Kemudian pengawas
mengecek apakah dari 15 orang tersebut benar-benar
melaksankan tugasnya dan mendapati kendala dikebun ada atau
tidak.
Peneliti : Tujuan apa yang ingin dicapai dengan pemberdayaan petani?
Pak Hotjen : Memakmurkan masyarakat yang tertinggal,tertutama yang
berada dilahan kritis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Hasil Wawancara dengan Pak Sholeh Pengurus dan Pengelola Waduk Mini
Mengenai Pengelolaan dan Pelaksanaan CSR
Peneliti : Bantuan CSR apa yang diterima dari Pertamina?
Pak Sholeh : Dalam bentuk uang yang masuk kerekening kelompok,
kemudian dari kelompok diserahkan kepada Obor Tani
kemudian masuk ke pendampingan.
Peneliti : Bantuan apakah yang diterima oleh masing-masing petani?
Pak Sholeh : Yang diterima oleh masing-masing petani yaitu pembukaan
lahan, pelubangan lahan, pupuk organik, dolomit pospat, dan
bibit durian. Dana CSR juga digunakan untuk pembagunan
ruang serba guna yang dapat digunakan sebagai ruang
pertemuan dan dapat digunakan untuk masyarakat umu. Selain
itu juga ada pembangunan kios yang dapat digunakan oleh
masyaraat sekitar untuk berdagang.
Peneliti : Apkah ada pelatihan mengenai perawatan tanaman?
Pak Sholeh : Ada, latihan dari Yayasan Obor Tani. Pelatihan meliputi
pemupukan, pembentukan petak, dan pengobatan.
Peneliti : Bagaimana awal mula berdirinya embung dan kebun buah durian
ini?
Pak Sholeh : Berawal dari kegiatan tahun 2010, kelompok tani mendapat
kegiatan penagulangan lahan kritis untuk tanaman durian. Pada
waktu itu tanaman durian sebanyak 1500 pohon, ditanam waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
musim hujan, dan berjalan waktu kurang lebih lima bulan
ditemukan kendala dilapangan. kendala tersebut dari 1500
pohon mengalami kematian lebih dari separuh, dan yang bisa
bertahan hidup sampai musim hujan hanyak sebanyak 150
pohon. Permasalahn inilah yang dibawa dari kelompok bahwa
pada musim kemarau tidak ada air sehingga menyebabkan
kematian pada tanaman, baik tanaman durian maupun tanaman
yang lainnya jika tidak ada air maka tanaman tersebut tidak
dapat hidup.
Pada saat itu lah kelompok menghadap ke desa, karena lahan
sebanyak 20 hektar yang digarap merupakan lahan milik kas
desa, dan kelompok tani hanya sebagai wadah untuk menggarap
tanah tersebut. Pada saat itu juga bersama dengan Dinas
Pertanian mengadakan kegiatan penanggulangan lahan kritis,
dan permasalahan mengenai tanaman durian yang tidak dapat
hidup pada musim kemarau inilah yang kemudian kelompok
angkat pada saat evaluasi kegiatan tersebut. Dengan
permasalahan tersebut, dari Dinas Pertanian memberikan
anggaran untuk survei ke kebun-kebun yang sudah berjalan.
Dengan anggaran tersebut kelompok bersama dengan pihak
desa, kecamatan, kabupaten, dan dinas pertanian berangkat
study banding ke Plantera Kendal. Hasil study banding tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
bahwa kebun memiliki embung untuk mencukupi pengarian
dikebun.
Pada tahun 2012 awal, kelompok juga melakukan study banding
ke Boyolali yang merupakan kebun durian yang juga didampingi
oleh Obor Tani. Hasilnya bahwa tanamanan durian yang
berumur satu tahun dapat tumbuh dengan bagus. Tanaman
durian dapat tumbuh dengan bagus karena kebun mendapatkan
CSR dari Pertamina, dan memiliki Kapetan yang sama dengan
Tonogoro. Setelah itu, kelompok dibantu dengan Dinas
Pertanian kabupaten dan provinsi mencari tahu bagaiaman
pendampingan yang dilaksanakan oleh Obor Tani. Informasi
yang diperoleh bahwa Yayasan Obor Tani mencarikan dana-
dana dari CSR Pertamina, Bank Mandiri, dan Marimas maupun
dari perusahan yang lain.
Setelah melakukan study banding tersebut, kelompok tani dan
pemerintah desa membuat proposal yang ditandatangai oleh
Dinas Pertanian Kabupaten dan mengetahui Bupati untuk
ditujukan ke Yayasan Obor Tani. Dengan proposal tersebut,
Yayasan Obor Tani melakukan survei ke Desa Banjaroya. Dari
hasil survei, Yayasan Obor Tani menyetujui dan mencarikan
dana CSR ke Pertamina Pusat.
Peneliti : Mengapa yang dipilih untuk ditanam durian menoreh kuning?
Pak Sholeh : Durian menoreh kuning sudah masuk varietas nasional dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
memiliki sertifikat. Selain itu merupakan durian yang berasal dari
Kalibawang. Durian menoreh kuning juga memiliki kualtias
yang unggul dibanding duian lokal yang lain. Kualtias durian
menoreh kuning terdapat dirasa manis pahit, daging yang tebal,
warna kuning, dan biji durian yang kecil. Selain itu belum
terdapat kebun durian menoreh kuning.
Peneliti : Untuk pembangunan embung menghabiskan dana berapa banyak
Pak?
Pak Sholeh : Menghabiskan dana kurang lebih satu milyar rupiah,
menggunakan dana APBD satu. Pada saat bersamaan dana CSR
dari Pertamina juga cair, sehingga bersamaan antara
pembangunan embung dan pembukaan lahan.
Peneliti : Berapa jumlah penerima CSR?
Pak Sholeh : Terdapat 110 keluarga, jumlah tersebut juga untuk meratakan
pembagian sebanyak 3000 bibit durian. Sebelum adanya CSR,
lahan sebanyak 20 hektar terdapat pula keluarga yang belum
menggarap lahan. Setelah ada pembukaan lahan maka lahan kita
bagi rata. Yang sebelumnya menggarap lahan yang luas, kita
bagi untuk petani yang belum menggarap lahan.
Peneliti : Dalam pembukaan maupun pembagian lahan tersebut apakah ada
kendala?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Pak Sholeh : Ada, ada petani yang menolak dan ada pula yang menerima. Pada
saat itu terdapat 25 orang yang tidak setuju. Tetapi kelompok
menyampaikan bahwa ingin mengangkat kesejahteraan para
petani, karena sebelum pembukaan lahan hanya tanaman kayu-
kayuan saja. Pada saat pembukaan lahan itulah, para petani yang
tidak setuju penyayangkan tanaman yang sudah ada karena
tanaman tersebut hilang, dan para petani takut tidak dapat
makan.
Peneliti : Kelompok tani Sido Maju berdiri sejak tahun berapa Pak?
Pak Sholeh : Berdiri sejak tahun 1990an, dan berganti sebanyak tiga kali untuk
ketua kelompok.
Peneliti : Dampak apa yang dirasakan dengan adanya CSR dari Pertamina?
Pak Sholeh : Adanya peningkatan hasil panen. Dahulu sebelum ada CSR satu
petak kebun dapat memanen singkong hanya 1kg, tetapi setelah
ada pembukaan lahan, petani dapat memanen lebih dari 10kg.
Peneliti : Pengawasan atau monitoring yang dilakukan Pertamina setiap
berapa bulan sekali?
Pak Sholeh : Dari Pertamina setiap enam bulan sekali.
Peneliti : Apa harapan Bapak dengan pelaksanaan CSR ini?
Pak Sholeh : Dilakukannya pendampingan yang berkelanjutan.
Peneliti : Mengapa yang dipilih untuk pelaksanaan dan pendampingan dari
Yayasan Obor Tani?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Pak Sholeh : Karena pada survei yang sudah dilakukan, kebun-kebun yang
berhasil dibina oleh Yayasan Obor Tani. Selain itu, dari Yayasan
Obor Tani juga tidak mencari keuntungan dan bersifat
pemberdayaan.
Peneliti : Mengapa yang dipilih untuk menerima CSR dusun Tonogoro?
Pak Sholeh : Karena dari kelompok mengajukan ke desa untuk pengembangan
pohon durian, sehingga dari pihak desa memilih Tonogoro yang
memiliki kelompok tani dan dekat dengan tanah kas desa.
Peneliti : Bagaimana untuk hitungan sewa lahan yang digarap oleh petani?
Pak Sholeh : Untuk lahan, sewa lahan per tahun
Peneliti : Berapa harga sewa pertahun Pak?
Pak Sholeh : Untuk sewa satu hektar sebanyak lima ratus ribu rupiah pertahun.
Peneliti : Bagaimana pengelolaan uang dari hasil parkir?
Pak Sholeh : Uang hasil parkir sampai saat ini masih digunakan untuk
pengembangan dan penataan kawasan sekitar embung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Hasil Wawancara Dengan Pak Alkodim Mengenai Kesejahteraan Keluarga
Setelah Menerima CSR dari PT Pertamina
Peneliti : Sejak kapan Bapak menerima CSR dari Pertamina ?
Pak Alkodim : Sejak tahun 2013
Peneliti : Bantuan apa yang diterima?
Pak Alkodim : Bantuan berbentuk uang, yang diterima di rekening kelompok
tani kemudian dipindahkan ke rekening Yayasan Obor Tani.
Kalau bantuan yang diterima oleh masyarakat dalam bentuk
pembukaan lahan, pupuk dan bibit yang sudah dibelikan atau
dicarikan oleh Obor Tani.
Peneliti : Sebelum ada CSR dari Pertamina, apakah sebelumnya Bapak
sudah mengetahui mengenai Pertamina ?
Pak Alkodim : Kalau Pertamina sudah mengetahui sebelum ada CSR
Peneliti : Bagaimana tanggapan Bapak mengenai Pertamina dengan
adanya CSR ?
Pak Alkodim : Dengan adanya CSR dari Pertamina sangat membantu sekali
pada kelompok tani, karena dari dana yang diberikan petani
dapat meningkatkan kegiatan dan meningkatkan
perekonomian
Peneliti : Dampak apa yang dirasakan dengan adanya CSR ?
Pak Alkodim : Dapat meningkatkan pendapatan, selain itu juga dapat
meningkatkan pemerataan disatu Dusun. Karena dahulu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
sebelum ada CSR tidak semua petani di Dusun dapat
menggarap, dengan adanya bantuan CSR maka petani di
Dusun dapat menggarap lahan kas Desa. Sebelumnya, Petani
yang tidak menggarap lahan menjadi menggarap, dan Petani
yang menggarap lahan luas dikurangi untuk dibagikan ke
Petani yang belum menggarap.
Peneliti : Mengapa tidak semua Petani di Dusun tidak menggarap lahan
kas desa Pak?
Pak Alkodim : Karena merupakan garapan turun temurun dari orang tua.
Dahulu orang ada yang mau menggrap dan ada orang yang
tidak mau menggarap karena sewa jadi mengakibatkan malas.
Peneliti : Bagaiaman dengan hasil panen yang diterima oleh para Petani
Pak?
Pak Alkodim : Karena awalnya lahan masih berupa hutan dan banyak pohon
liar yang tidak berfungsi, kemudian lahan dibuka dan
dibersihkan dari pohon liar hasil dari pertanian dapat
meningkat.
Peneliti : Tanaman apa saja yang Bapak tanam?
Pak Alkodim : Kalau saya yang pokok tanaman jagung dan ketela, tetapi
setelah ada CSR tanaman menjadi bertambah durian, dan ada
bantuan dari dinas untuk bibit kacang dan cabai. Sambil
menunggu durian berbuah, sambil menanan tanaman yang
bukan tahunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Peneliti : Semenjak menerima CSR dari Pertamina apakah Bapak dapat
memiliki tabungan keluarga?
Pak Alkodim : Kalau tabungan keluarga belum bisa, karena untuk biaya anak
sekolah.
Peneliti : Apa harapan Bapak untuk Pertamina dengan adanya CSR?
Pak Alkodim : Kalau bisa CSR terus berlanjut dan tetap adanya pendampingan
dari Yayasan Obor Tani, karena jika tidak didampingi untuk
perawatan durian yang semula ada dua belas orang yang
membantu merawat durian, sekarang sudah tidak ada dan
sudah dilimpahkan kemasing-masing petani, sehingga untuk
perawatannya kurang sesuai dengan yang diharapkan karena
masing-masing petani berbeda-beda pengetahuan dan
kesadarannya. Selain itu, untuk menghidari adanya kecurigaan
antar petani.
Peneliti : Sebelum ada CSR, apakah sudah ada kelompok tani ?
Pak Alkodim : Sudah, kelompok tani Sido Maju sudah berdiri sejak tahun 1999
Peneliti : Apakah setelah menerima CSR dari Pertamina Bapak dapat
memiliki tempat tinggal yang layak huni?
Pak Alkodim : Sebagian dapat membantu, karena dengan hasil pertanian yang
meningkat bisa untuk meningkatkan atau membantu dalam
pembanguan rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Hasil Wawancara Dengan Ibu Martiyah Mengenai Kesejahteraan Keluarga
Setelah Menerima CSR
Peneliti : Ibu menerima CSR dari Pertamina sejak tahun berapa?
Bu Martiyah : Dari tahun 2013
Peneliti : Bantuan yang diterima dalam bentuk apa Bu?
Bu Martiyah : Bibit durian, pembukaan lahan, dana untuk pembangunan
ruang pertemuan
Peneliti : Apakah sebelum adanya CSR Ibu sudah mengetahui mengenai
Pertamina?
Bu Martiyah : Belum mengetahui, kemudian dengan adanya CSR ini saya
menjadi tahu.
Peneliti : Bagaimana pendapat Ibu mengenai Pertamina dengan adanya
CSR dari Pertamina?
Bu Martiyah : Sangat membatu, dahulu kebun masih liar, kemudian
mendapatkan CSR dari Pertamina sehingga ada pembukaan
lahan dan kebun dikelola. Hasil dari pertanian juga meningkat,
dengan adanya embung juga dapat menambah penghasilan.
Ketika embung ramai dan saat panen maka dapat menjual hasil
kebun
Peneliti : Tanamanan apa yang ditanam oleh Ibu di kebun?
Bu Martiyah : Cabai, jangung, kacang panjang dan tanah, terong dan durian
Peneliti : Dampak apa yang dirasakan oleh Ibu dengan adanya CSR?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Bu Martiyah : Kami memiliki banyak kegiatan dan pengalaman. Jika dulu
belum ada rapat-rapat maka sekarang ada kegiatan rapat. Kita
juga diajak untuk study banding ke Semarang untuk melihat
hasil tanaman kebun. Setelah adanya pembukaan lahan juga
dapat menjadikan tanaman menjadi subur, sehingga hasil
panen dapat meningkat.
Peneliti : Apakah Ibu sudah bertemu secara langsung dengan pihak
Pertamina?
Bu Martiyah : Sudah, tetapi hanya sebentar saja waktu ada acara kunjungan
Peneliti : Apa harapan Ibu untuk Pertamina?
Bu Martiyah : Adanya pendampingan yang terus berlanjut, sehingga adanya
pengendalian dari pendampaing. Pendamping tersebut diambil
dari luar, misalnya dari Yayasan Obor Tani, karena jika
diambil dari orang Tonogoro maka tidak disegani oleh para
petani.
Peneliti : Apakah sebelum menerima CSR dari Pertamina ini Ibu
memiliki tabungan keluarga?
Bu Martiyah : Sudah, meskipun hanya sedikit yang digunakan untuk
kehidupan dimasa depan.
Peneliti : Apakah setelah menerima CSR Ibu dapat berekreasi bersama
keluarga?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Bu Martiyah : Tidak, karena tidak ada waktu. Saya dan suami sibuk bekerja
dikebun, dan anak-anak bersekolah. Jadi kami tidak rekreasi
bersama.
Peneliti : Apakah Ibu merasa yakin terjamin untuk kehidupan dimasa
depan?
Bu Martiyah : Iya, mudah-mudahan lebih meningkat lagi. Dengan bantuan
CSR ini dapat menambah giat lagi untuk merawat tanaman,
agar dapat memperoleh hasil yang baik.
Peneliti : Apakah setelah menerima CSR dapat memiliki tempat tinggal
yang layak huni?
Bu Martiyah : Tidak, karena kami sudah memiliki rumah layak huni sebelum
ada CSR meski hanya sederhana saja.
Peneliti : Setelah menerima CSR dari Pertamina, apakah Ibu dapat
merenovasi tempat tinggal?
Bu Martiyah : Bisa, hasil dari kebun dapat membantu merenovasi meski
hanya sedikit-sedikit saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Hasil Wawancara Dengan Ibu Nuryanti Mengenai Kesejehateraan Keluarga
Setelah Menerima CSR dan Pandangan Ibu Nuryanti Sebagai Perangkat
Desa Mengenai Pemberian Dana CSR
Peneliti : Sejak tahun berapa Ibu menerima CSR dari Pertamina?
Bu Nuryanti : Sejak tahun 2013
Peneliti : Bantuan yang diberikan dari Pertamina dalam bentuk apa?
Bu Nuryanti : Yang diberikan dalam bentuk dana, namun yang diterima
petani dalam bentuk pembukaan lahan, pupuk dan bibit
tanaman. selain
Peneliti : Sebelum ada CSR apakah Ibu sudah mengetahui mengenai
Pertamina?
Bu Nuryanti : Kalau Pertamina ya sekedar tahu sebagai penyalur BBM saja
Peneliti : Dengan adanya CSR menjadi semakin tahu atau hanya sekedar
tahu saja Bu?
Bu Nuryanti : Semakin tahu, bahwa Pertamina mau memberikan dana kepada
masyarakat yang melalui kelompok. Dapat merasakan
manfaatnya setelah menerima bantuan tersebut.
Peneliti : Bagaimana pendapat Ibu dengan adanya CSR dari Pertamina,
apakah menguntungkan atau tidak?
Bu Nuryanti : Tentu saja sangat menguntungkan. Masyarakat disini yang dulu
kebunnya hanya ditanamai singkong, jagung, kacang sekarang
bisa untuk wisata, tanaman durian dan digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
pertanian yang lebih bagus lagi. Meskipun dulu ada tanaman
durian namun hanya satu jenis saja.
Peneliti : Mengapa yang dipilih pedukuhan Tonogoro sebagai penerima
CSR?
Bu Nuryanti : Karena di Tonogoro sudah ada kelompok taninya, dan
merupakan gagasan dari kepala desa yang dahulu, bahwa desa
memiliki tanah yang dinamakan tanah kas desa alangkah
baiknya jika dimanfaatkan untuk tanamanan durian. Tetapi
masih bingung untuk perawatannya misalnya untuk
penyiramannya bagaimana kemudian dibangun waduk mini.
Peneliti : Untuk pembukaan lahan , apakah ada pro kontra yang terjadi di
masyarakat?
Bu Nuryanti : Ya sebenarnya ada, karena masyarakat pada waktu itu
kehilangan tanah garapannya, tapi dengan adanya
kebijaksanaan kelompok, akhirnya garapan tanah tersebut
tidak hilang tetapi digeser-geser
Peneliti : Apakah dengan menerima bantuan CSR dapat melaksanakan
rekreasi bersama keluarga?
Bu Nuryanti : Tidak, karena hasil dari pertanian kami gunakan untuk biaya
sehari-hari dan biaya perawatan kebun.
Peneliti : Dengan adanya CSR apakah berdampak terhadap lingkungan
tempat tinggal Ibu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Bu Nuryanti : Dampak bagus pasti ada, karena yang dulu hanya kebun saja
sekarang menjadi ramai, otomatis ada yang jualan dari warga
sekitar sehingga untuk tambahan penghasilan. Untuk dampak
buruknya, adanya pro kontra di masyarakat. Namun dengan
adanya kebijaksanaan kelompok semua tetap mendapatkan
tanah garapan.
Peneliti : Untuk yang berjualan disekitar embung, apakah dimintai
kontribusi?
Bu Nuryanti : Iya, untuk listrik, air dan sewa kios. Tetapi untuk sewa kios
langsung ke desa.
Peneliti : Dengan adanya CSR apakah Ibu merasa yakin dimasa depan ?
Bu Nuryanti : Yakin, yang penting SDM dalam pendampingan, karena jika
tidak didampingi saya merasa tidak dapat berkembang.
Peneliti : Apa harapan Ibu untuk Pertamina?
Bu Nuryanti : Harapannya Pertamina tetap membantu masyakarat disini, dan
dikelola dengan baik sehingga dapat menambah perekonomian
di kelompok ini dan umumnya di Desa Banjaroya.
Peneliti : Dahulu sebelum menerima CSR bagaimana kondisi masyarakat
di Tonogoro?
Bu Nuryanti : Dari dulu masyarakat sebagai petani tetapi dengan adanya
bantuan CSR dapat menambah bagus hasil pertanian dan
pendapatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Peneliti : Ibu sebagai penerima CSR dan juga sebagai perangkat desa,
bagaimana tanggapan dari desa dengan adanya bantuan CSR
dari Pertamina?
Bu Nuryanti : Saya mewakili perangkat desa Banjaroya merasa senang,
karena Pertamina dapat membantu perekonomian masyarakat
di desa Banjaroya khususnya dusun Tonogoro ini. Kami juga
merasa senang, karena selain bantuan yang sudah diterima oleh
masyarakat tani, kami juga dibantu dalam pembangunan ruang
pertemuan yang dapat digunakan oleh masyarakat umum.
Selain itu, ada beberapa bangunan kios yang dapat digunakan
oleh masyarakat sekitar untuk berjualan disekitar
embung,sehingga dapat pula menambah penghasilan mereka.
Peneliti : Mengajukan bantuan ke Pertamina melalui Obor Tani ini
sesudah ada waduk atau sebelum ada waduk?
Bu Nuryanti : Sebelum ada waduk kita merencanakan, kemudian mengajukan
proposal dan dilaksanakan.
Peneliti : Tanah yang digarap oleh masyarakat ini merupakan tanah kas
desa, lalu apakah ada pemasukan ke desa?
Bu Nuryanti : Untuk sewa menyewa lahan dari dulu sebelum ada CSR, sudah
ada uang sewa. Tetapi untuk saat ini akan disragamkan
kembali karena masih ada warga masyarakat yang belum
membayar karena ketidaktahuan informasi mengenai
pembayaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Peneliti : Untuk sewa lahanya yang sudah-sudah berapa Bu?
Bu Nuryanti : Sewa lahan belum dihitung permeter tetapi hanya dilihat dari
luasnya saja. Paling banyak lima ratus ribu rupiah pertahun,
tetapi ada juga yang kurang dari seratus ribu rupiah misalnya
lima puluh ribu rupiah pertahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended