data pengamatan obat sistem saraf

Preview:

DESCRIPTION

farmakologi

Citation preview

I. Tujuan

II. Prinsip

III. Teori Dasar

IV. Alat dan bahan

IV.1. Alat

IV.1.1. Jarum suntik

IV.1.2. Papan berukuran sebagai alas yang dibuat miring

IV.1.3. Kertas saring

IV.2. Bahan – bahan

IV.2.1. Urethan

IV.2.2. Pilocarpin

IV.2.3. Atropin

IV.2.4. Gom Arab

IV.2.5. Mencit dengan bobot 20g

V. Prosedur

Dipersiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan. Hewan

percobaan dipilih secara acak masing – masing kelompok diberi 3 ekor

mencit, diamati kesehatanna kemudian masing – masing mencit ditimbang dan

diberikan tanda pengenalnya. Kelompok 1 dan 2 diberikan larutan urethan

disuntikkan secara p.o dan atropin p.o kelompok 3 dan 4 diberikan larutan

urethan i.p dan atropin s.c sedangkan untuk kelompok selanjutnya diberikan

larutan uretan dan gom.

Pada waktu T=0, kelompok 1 dan 2 memberikan urethan secara po dan

atropin secara p.o kepada mencit dengan waktu yang bersamaan tidak ada jeda

dalam pemberian obat tersebut. Kelompok 3 dan 4 memberikan larutan

urethan secara i.p dan atropin secara s.c secara bersama – sama, sedangkan

kelompok yang lainnya memberikan larutan urethan dan gom arab secara s.c.

Masing – masing kelompok dibei jeda waktu selama 45 menit dan selanjutnya

diberikan pilocarpin secara s.c.

Masing – masing mencit diamati salivanya di atas papan yang telah di alas

oleh kertas saring, pengamatan saliva ini pada waktu 50 menit, 55 menit, 60

menit, 70 menit, dan 75 menit. Setiap 5 menit mencit ditarik ke kotak

berikutnya yang letaknya lebih atas. Selanjutnya diulangi hal yang sama

sampai menuju kotak paling atas yaitu waktu 75 menit. Diamati besarnya noda

saliva yang terbentuk pada kertas saring disetiap kotak dan ditandai batas noda

tersebut lalu dihitung diameternya.

VI. Data pengamatan

6.1. Tabel data diameter saliva

T Diameter saliva / % inhibisi

K (-) K1 ( Atropin p.o ) K2 ( atropin s.c )

5 1 1,5 0 0

2 2,4 0 0

3 1,8 0 0

4 0 0 0

5 0 0 0

6 0 0 0

10 1 2,8 0 0

2 2,5 0 0

3 2,8 0 0

4 2,5 0 0

5 2,6 0 0

6 1,5 0 0

15 1 2,9 0 0

2 3,0 0 0

3 1,9 0 0

4 2,3 0 0

5 2,8 0 0

6 1,2 0 0

20 1 2,6 0 0

2 2,8 0 0

3 0,7 0 0

4 1,0 0 0

5 1,7 0 0

6 1,2 1,4 0

25 1 0,8 3,1 0

2 1,5 2,1 0

3 0 1,4 0

4 1,4 0 0

5 0,7 0 0

6 1,1 1,1 0

6.2. Perhitungan diameter

% Inhibisi = X 100%

6.2.1. Pengujian ke 5 menit

1. % Inhibisi = x 100% = 100%

2. % Inhibisi = x 100% = 100%

3. % Inhibisi = x 100% = 100%

4. % Inhibisi = x 100% = 0%

5. % Inhibisi = x 100% = 0%

6. % Inhibisi = x 100% = 0%

6.2.2. Pengujian ke 10 menit

1. % Inhibisi = x 100% = 100%

2. % Inhibisi = x 100% = 100%

3. % Inhibisi = x 100% = 100%

4. % Inhibisi = x 100% = 100%

5. % Inhibisi = x 100% = 100%

6. % Inhibisi = x 100% = 100%

6.2.3. Pengujian ke 15 menit

1. % Inhibisi = x 100% = 100%

2. % Inhibisi = x 100% = 100%

3. % Inhibisi = x 100% = 100%

4. % Inhibisi = x 100% = 100%

5. % Inhibisi = x 100% = 100%

6. % Inhibisi = x 100% = 100%

6.2.4. Pengujian ke 20 menit

1. % Inhibisi = x 100% = 100%

2. % Inhibisi = x 100% = 100 %

3. % Inhibisi = x 100% = 100%

4. % Inhibisi = x 100% = 100%

5. % Inhibisi = x 100% = 100%

6. % Inhibisi = x 100% = -16,6%

6.2.5. Pengujian ke 25 menit

1. % Inhibisi = x 100% = -287,5%

2. % Inhibisi = x 100% = -40%

3. % Inhibisi = x 100% = -140%

4. % Inhibisi = x 100% = 1,4%

5. % Inhibisi = x 100% = 100%

6. % Inhibisi = x 100% = 10%