View
175
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
MANAJEMEN PEGAWAI DALAM UU APARATUR SIPIL NEGARA DAN TUNJANGAN KINERJA DILINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN Biro Kepegawaian SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN. Disampaikan pada Pertemuan Rapat Koordinasi Kepegawaian Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan KIA , 1 April 2014. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
MANAJEMEN PEGAWAI DALAM UU APARATUR SIPIL NEGARA
DAN TUNJANGAN KINERJA DILINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
Biro KepegawaianSEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN
Disampaikan pada Pertemuan Rapat Koordinasi Kepegawaian Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan KIA, 1 April 2014
DASAR HUKUM
• Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 83 Tahun 2013 Tentang Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai dilingkungan Kementerian Kesehatan
MANAJEMEN PEGAWAI DALAM UU ASN
UNDANG-UNDANGAPARATUR SIPIL NEGARA
STRUKTUR:• XV Bab• 141 Pasal
PEGAWAI:• Pegawai Negeri Sipil• Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja
UU ASN DAN UU POKOK KEPEGAWAIAN
UNDANG UNDANGPOKOK KEPEGAWAIAN
STRUKTUR:• VI Bab• 41 Pasal
PEGAWAI:• Pegawai Negeri Sipil• Tentara Nasional Indonesia• Kepolisian Negara RI
JABATAN:• Jabatan Administrasi• Jabatan Fungsional• Jabatan Pimpinan Tinggi
JABATAN:• Jabatan Struktural• Jabatan Fungsional
PEGAWAI DAN JABATAN ASNJENIS
PNSPasal 1
butir 3 & Pasal 7
PPPKPasal 1
butir 4 & Pasal 7
STATUS
1. Berstatus pegawai tetap
2. Memiliki NIP secara nasional;
3. Sebagai pembuat kebijakan;
4. Dapat menduduki jabatan pimpinan tinggi pemerintahan;
1. Diangkat Dgn Perjanjian Kerja;
2. Dapat diberikan No Induk Pegawai Perjanjian Kerja;
3. Melaksanakan Tugas Pemerintahan;
4. Menduduki Jabatan Fungsional.
JABATAN ASN
JABATAN PIMPINAN TINGGI (JPT)a. Jab. Pimpinan Tinggi Utama (Setara
Eselon I)b. Jab. Pimpinan Tinggi Madya (setara
eselon I)c. Jab. Pimpinan Tinggi Pratama (setara
eselon II)
JABATAN ADMINISTRASI (JA)a. Jabatan administrator (setara eselon
III)b. Jabatan pengawas (setara eselon IV)c. Jabatan pelaksana (setara Eselon V
atau JF Umum)
JABATAN FUNGSIONAL (JF)a. Keahlian (Utama, Madya, Muda dan
Pertama)b. Keterampilan (Penyelia, Mahir,
Terampil dan Pemula)
No Manajemen PNS Manajemen PPPK1 penyusunan dan penetapan kebutuhan penetapan kebutuhan
2 pengadaan pengadaan
3 pangkat dan jabatan
4 pengembangan karier pengembangan kompetensi;
5 pola karier
6 promosi
7 mutasi
8 Penilaian kinerja penilaian kinerja
9 penggajian dan tunjangan penggajian dan tunjangan;
10 penghargaan pemberian penghargaan
11 disiplin disiplin
12 pemberhentian pemutusan hubungan perjanjian kerja
13 pensiun dan tabungan hari tua
14 perlindungan perlindungan
MANAJEMEN ASN
REKRUITMEN1
PENGEMBANGAN PEGAWAI2
PROMOSI3
KESEJAHTERAAN4
MANAJEMEN KINERJA5
DISIPLIN & ETIKA6
PENSIUN7
MANAJEMEN PEGAWAI ASNKEBUTUHAN DIDASARKAN ANJAB & ABK, SELEKSI PEGAWAI ASN MENGGUNAKAN CAT
SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN, SDM APARATUR SBG ASET SHG PERLU PENGEMBANGAN (DIKLAT, SEMINAR, KURSUS, PRAKTEK KERJA & PERTUKARAN PNS-SWASTA)
BASIS KARIR TERBUKA (KOMPETISI), HAK SETIAP PEGAWAI ASN YG MEMENUHI SYARAT
BERDASARKAN BEBAN KERJA, TANGGUNG JAWAB, RESIKO PEKERJAAN & KINERJA
MENJAMIN OBJEKTIVITAS PEMBINAAN PEGAWAI ASN YG DIDASARKAN PRESTASI DAN SISTEM KARIR, SERTA ADANYA SANKSI ATAS TDK TERCAPAINYA KINERJA
RINCIAN KODE ETIK PROFESI DAN SANKSI
SEMANGAT FULLY FUNDED
PENYUSUNAN FORMASI PEGAWAI ASNTHN 2014 DIMULAI BERBASIS IT
SISTEM INFORMASI ASN PALING LAMA THN 2015 DILAKSANAKAN SCR NASIONAL (Ps 133 UU ASN)
9
ANALISIS JABATAN
PETA JABATAN
ANALISIS BEBAN KERJA
KEBUTUHAN ASN
ya
Jam Kerja Efektif Pegawai: 1250 Jam/tahun
PERMENPAN NO. 33 TAHUN 2011
PERMENPAN NO. 26 TAHUN 2011
5 Tahun
KEKURANGAN
FORMASI PNS & PPPK
PERHITUNGAN KEBUTUHANPEGAWAI ASN
ARAH KEBIJAKAN UMUM FORMASI CPNS 2014
Zero Growth secara Nasional dalam arti alokasi formasi nasional sebesar (sama dengan) jumlah PNS yang pensiun secara nasional
Penghitungan kebutuhan JFT dilakukan bersama-sama Instansi Pembina JFT
Pengangkatan PPPK sekitar 40% dari kuota formasi secara nasional
KRITERIA PENENTUAN FORMASI ANJAB DAN ABK
RASIO BELANJA PEGAWAI
BEZZETING
RASIO ASN THD PENDUDUK
RASIO ASN THD LUAS WILAYAH
BUP
RASIO JFT
BERDASARKAN PERATURAN MEN.PAN-RB NOMOR : 26 TAHUN 2011TENTANG PEDOMAN PERHITUNGAN JUMLAH KEBUTUHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG TEPAT UNTUK DAERAH
KRITERIA JABATAN DAN PENETAPAN KEBUTUHANPEGAWAI PEMERINTAH dengan PERJANJIAN KERJA (PPPK)
Tidak berkaitan dengan mustajak Tidak berkaitan dengan pengambilan keputusan keamanan dan
pertahanan negara, rahasia negara, pengelolaan aset, personil dan keuangan
Bersifat teknis operasional, bersifat pelayanan
Kriteria Jabatan
Jenis jabatan yang dapat diisi oleh P3K Perpres Ditetapkan sesuai kriteria Setiap IP wajib susun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan P3K
(bersamaan dengan penyusunan kebutuhan CPNS) Anjab dan ABK, jangka waktu 5 tahun
Kebutuhan jumlah dan jenis jabatan ditetapkan dengan Kepmenpan (Pendapat Menteri Keuangan dan Pertek Kepala BKN)
Penetapan Kebutuhan
JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU
JABATAN FUNGSIONAL
TERAMPIL AHLI
110
124
106 134 240
2012
2013
POTENSI
ESTIMASI 2014
+2014 +
INSTANSI PEMBINA JF T
43
2014: 5 JFT BARU
No CPNS PPPK TOTAL1 PUSAT 20.000 15.000 35.000
RENCANA FORMASI ASN 2014:
2 DAERAH 40.000 25.000 65.000
FORMASI LAINNYA
DISABILITAS ALOKASI KHUSUS
DOKTER UMUM/SPESIALISDOSENAUDITORTEKNISI TELEKOMUNIKASI & NAVIGASI PENERBANGANINSPEKTUR NAVIGASI PENERBANGANPAMONG BUDAYA
PERANCANG PERUNDANGANPENGENDALI EKOSISTEM HUTANGURU SMA & SMKPENYULUHAPOTEKERPERENCANA PEMBANGUNAN
CONTOH JABATAN2 YG BNYK TDK TERISI THN 2013:
TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
16
• Tunjangan Kinerja diberikan kepada Pegawai setiap bulan berdasarkan kehadiran dan Prestasi Kerja;
• Tunjangan Kinerja tidak diberikan kepada:a. Pegawai yang tidak mempunyai tugas/jabatan/pekerjaan;b. Pegawai yang diberhentikan untuk sementara waktu atau
dinonaktifkan; c. Pegawai yang diberhentikan dengan hormat atau tidak dengan hormat; d. Pegawai yang dipekerjakan/diperbantukan pada instansi lain di luar
Kementerian Kesehatan; e. Pegawai yang diberikan cuti di luar tanggungan negara;f. Pegawai yang menjabat fungsional dosen yang telah mendapat
sertifikasi dosen; atau g. Pegawai yang bebas tugas untuk menjalani masa persiapan pensiun.
PENERIMA TUNJANGAN KINERJA
17
Tunjangan Kinerja dihitung
berdasarkan:
Kehadiran;
Prestasi Kerja;(SKP & Perilaku kerja)
POLA PERHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA
18
1. Kehadiran dihitung berdasarkan hari dan jam kerja di dalam satuan organisasi dan/atau hari penugasan di luar satuan organisasi.
2. Hari kerja ditentukan selama 5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu terhitung mulai hari Senin sampai dengan hari Jumat.
3. Jam kerja ditentukan selama 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam di luar waktu istirahat dalam 1 (satu) minggu terhitung:• hari Senin - hari Kamis : Pukul 07.30 - 16.00 • waktu istirahat : Pukul 12.00 - 13.00; • hari Jumat : Pukul 07.30 - 16.30 • waktu istirahat : Pukul 11.30 - 13.00.
POLA PERHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA
19
Ketentuan hari dan jam kerja: a. tidak berlaku untuk hari libur nasional dan cuti bersama yang
ditetapkan oleh pemerintah;b. untuk satuan organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan yang
tugasnya bersifat khusus diatur dengan Peraturan Menteri;c. bagi Pegawai yang menjalani:
– pendidikan dan pelatihan; dan• tugas belajar;
disesuaikan dengan hari dan jam pelaksanaan kegiatan tersebut serta dibuktikan dengan surat keterangan dari institusi tempat kegiatan tersebut diselenggarakan.
POLA PERHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA
20
• Setiap Pegawai wajib hadir dan melaksanakan tugas di tempat kerja dalam satuan organisasi masing-masing sesuai ketentuan hari dan jam kerja.
• Pegawai yang terlambat hadir di tempat kerja dalam batas waktu 1 (satu) menit sampai dengan 30 (tiga puluh) menit diwajibkan mengganti sebanyak jumlah menit waktu keterlambatan pada hari yang sama.
POLA PERHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA
21
• Setiap Pegawai wajib melakukan rekam kehadiran secara elektronik pada setiap kehadiran di tempat kerja dalam satuan organisasi masing-masing.
• Rekam kehadiran dilakukan pada waktu masuk kerja dan pada waktu pulang kerja.
• Rekam kehadiran secara manual dapat dilakukan jika:a. perangkat dan sistem rekam kehadiran secara elektronik mengalami
kerusakan/tidak berfungsi;b. Pegawai belum terdaftar dalam sistem rekam kehadiran secara
elektronik;c. terjadi keadaan kahar (force majeure) berupa bencana alam
dan/atau kerusuhan yang mengakibatkan sistem rekam kehadiran secara elektronik tidak dimungkinkan untuk dilakukan; dan/atau
d. lokasi kerja tidak memungkinkan untuk disediakan sistem rekam kehadiran secara elektronik.
POLA PERHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA
22
• Setiap Pegawai yang mendapatkan penugasan di luar satuan organisasi masing-masing wajib hadir dan melaksanakan tugas pada tempat sesuai penugasan.
• Kehadiran tersebut harus dibuktikan dengan surat tugas yang ditandatangani oleh atasan langsung atau pimpinan satuan organisasi yang bersangkutan.
• Surat tugas harus mencantumkan keterangan wajib atau tidaknya Pegawai yang bersangkutan untuk melakukan rekam kehadiran pada satuan organisasi asal Pegawai yang bersangkutan sebelum dan sesudah pelaksanaan tugas.
POLA PERHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA
23
• Pengurangan Tunjangan Kinerja dikenai bagi Pegawai yang:a. tanpa alasan yang sah:
1. tidak masuk kerja, sebesar 3% (tiga persen) untuk setiap 1 (satu) hari;
2. terlambat masuk kerja tanpa mengganti waktu keterlambatan, sebesar persentase tertentu Lampiran;
3. pulang sebelum waktunya, sebesar persentase tertentu lampiran4. tidak berada di tempat tugas, sebesar 1% (satu persen) untuk
setiap 1 (satu) hari;5. tidak melakukan rekam kehadiran, sebesar 0,5% (nol koma lima
persen) untuk setiap 1 (satu) kali kejadian;
POLA PERHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA
24
b. dikenai hukuman disiplin, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. dikenai pemberhentian sementara dari jabatan negeri, dengan ketentuan:
1. bagi Pegawai diberhentikan sementara dari jabatan negeri karena terkena/terlibat kasus hukum dan/atau sedang menjalani masa penahanan oleh pihak yang berwajib, dikenai pengurangan Tunjangan Kinerja sebesar 100% (seratus persen) terhitung sejak ditetapkan keputusan pemberhentian sementara;
2. jika berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, Pegawai dinyatakan tidak bersalah, Tunjangan Kinerja bagi Pegawai tersebut dibayarkan kembali pada bulan berikutnya.
POLA PERHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA
25
• Pengurangan Tunjangan Kinerja dihitung secara kumulatif yang dalam 1 (satu) bulan paling banyak sebesar 100% (seratus persen).
• Pengurangan Tunjangan Kinerja tidak diberlakukan jika memiliki alasan yang sah dan memenuhi ketentuan prosedural penyampaian alasan yang sah:a. alasan karena sakit yang dibuktikan dengan surat
keterangan sakit dari dokter yang memiliki surat izin praktik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. alasan karena cuti yang dibuktikan dengan surat keterangan cuti sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. alasan lain yang dituliskan dalam surat permohonan izin/pemberitahuan yang disetujui oleh atasan langsung.
POLA PERHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA
PENGURANGAN TUNJANGAN KINERJA AKIBAT TERLAMBAT MASUK KANTOR DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
26
TINGKAT KETERLAMBATAN
(TL)
LAMA KETERLAMBATAN
PERSENTASEPENGURANGAN (%)
TL 11 menit s.d < 31
menit0,5
TL 231 menit s.d < 61
menit1
TL 361 menit s.d < 91
menit1,25
TL 4≥ 91 menit dan/atau tidak mengisi daftar hadir masuk kerja
1,5
PENGURANGAN TUNJANGAN KINERJA AKIBAT PULANG KERJA SEBELUM WAKTUNYA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
27
TINGKAT PULANG SEBELUM WAKTUNYA
(PSW)
LAMA MENINGGALKAN PEKERJAAN SEBELUM
WAKTUNYA
PERSENTASEPENGURANGAN (%)
PSW 11 menit s.d < 31
menit0,5
PSW 231 menit s.d < 61
menit1
PSW 361 menit s.d < 91
menit1,5
PSW 4≥ 91 menit dan / atau tidak mengisi daftar hadir pulang kerja
2
28
• Tunjangan Kinerja setiap Pegawai dibayarkan berdasarkan: a. kelas jabatan sesuai hasil evaluasi jabatan;b. penetapan daftar penerima tunjangan kinerja; danc. sesuai pola perhitungan Tunjangan Kinerja sesuai dengan ketentuan
dalam Peraturan Menteri ini.• Pegawai yang menduduki jabatan fungsional tertentu yang merangkap
jabatan struktural di lingkungan Kementerian Kesehatan, Tunjangan Kinerjanya dibayarkan jabatan struktural.
• Pembayaran Tunjangan Kinerja dilaksanakan pada tanggal 20 (dua puluh) setiap bulan.
PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA
TERIMA KASIH
Recommended