View
12
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
DISUSUN OLEH
TIM LAKIN PSTA 2019
Ir. Halimurrahman, MT Dr. Didi Satiadi, M.Sc
Dr. Lilik Slamet S, M.Si Sudirman, SH, MAP
Nur Rahmayanti, SE, MM R.Yayan Heriana, S.Sos
Prof. Dr.Ir. Eddy Hermawan, M.Sc Prof. Dr. Ninong Komala, M.Sc.
Drs. Afif Budiyono, MT. Drs. Mahmud
Dr. Teguh Harjana,M.Sc Drs. Bambang Siswanto, M.Sc
Drs. Waluyo Eko Cahyono, M.I.L Dr. R.R. Laras Toersilowati, M.Si
Suaydhi, M.Sc Dr. Trismidianto, M.Si
Dr. Ibnu Fathrio, M.Si Dr. Wiwiek Setyawati
Farid Lasmono, ST Asri Indrawati, S.Si, MT
Harries Satya Wardhana, MSi Edy Maryadi, ST, MT
Risyanto, MSc Gammamerdianti, SSi
Nenden Sanidianti, S.E Mamat Suhermat, S.T
Eka Putri Wulandari, S.Si Listi Restu Triani, S.T
Dita Fatria Andarini, S.Si Amalia Nurlatifah, S.Si
Agung Febrian Putra, S.Kom Elfira Saufina, S.Si
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. i
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur ke hadirat Allah SWT
penyusunan Laporan Kinerja (LAKIN) Pusat Sains dan Teknologi
Atmosfer – LAPAN tahun anggaran 2019 dapat terselesaikan.
Laporan Kinerja (LAKIN) ini merupakan pertanggungjawaban Pusat
Sains dan Teknologi Atmosfer – LAPAN dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya.
Laporan Kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer tahun
2019 ini disusun sebagai laporan kinerja atas pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi berdasarkan atas: (1) Keputusan Kepala Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional nomor: KEP/116/IX/2002 tentang uraian tugas di lingkungan Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional, dan yang terakhir diperbaiki kembali dengan Peraturan
Kepala LAPAN Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja LAPAN, Pasal 73,
(2) Renstra Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional 2015 – 2019, (3) Renstra Pusat
Sains dan Teknologi Atmosfer-LAPAN 2015 – 2019, dan (4) Rencana Kerja Tahunan Pusat
Sains dan Teknologi Atmosfer tahun 2019, (5) DIPA Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer
tahun 2019.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah juga merupakan suatu media yang dapat
digunakan sebagai sarana komunikasi pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi
pemerintah, yang dalam hal ini adalah Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional. Tentunya media ini sangat penting untuk digunakan
sebagai umpan balik pengambilan keputusan pihak-pihak terkait dalam mengevaluasi
akuntabilitas kinerja lembaga termasuk individu atau pejabat publik yang bertanggung jawab
atas mandat tersebut.
Dalam LAKIN Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – LAPAN ini disajikan target dan capaian
kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – LAPAN di dalam melaksanakan Tugas Pokok
dan Fungsinya selama tahun anggaran 2019.
Dengan rasa penuh kesadaran bahwa Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran kami harapkan untuk perbaikan atau penyempurnaan dalam penyusunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah di tahun-tahun mendatang.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. ii
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Akhir kata, semoga Laporan Kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – LAPAN ini
dapat bermanfaat dan dapat dijadikan landasan untuk kesinambungan/kebijakan program dan
kegiatan dalam membangun Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – LAPAN di masa yang
akan datang.
Bandung, 15 Januari 2020
Kepala Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer –
LAPAN
Ir. Halimurrahman, MT
196705031991011001
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. iii
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
RINGKASAN EKSEKUTIF
Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada pada pertemuan dua samudera dan dua
benua serta hutan tropis yang luas, menjadikan dinamika atmosfer di atas wilayah Indonesia
merupakan wilayah energi tinggi, turbulen, disipatif, non-adiabatik dan non-linear sehingga
lebih sulit untuk diprediksi dibandingkan dengan wilayah di lintang tinggi. Wilayah ini
menjadi penting karena merupakan penggerak sirkulasi atmosfer global dan sumber
ketidakpastian serta wilayah kunci perubahan iklim global. Isu Perubahan iklim merupakan
salah satu isu strategis yang perlu mendapat perhatian khusus di samping peningkatan
pemahaman mekanisme dinamika atmosfer Indonesia sendiri.
Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer mengambil peran dalam penelitian atmosfer
Indonesia meliputi (i) sirkulasi atmosfer lokal, regional dan global; (ii) penelitian fisika
atmosfer termasuk proses konveksi, awan dan hujan; (iii) penelitian variabilitas, anomali,
ekstrimitas dan perubahan atmosfer termasuk monsun, fenomena Madden Julian Oscillation
(MJO), El-Nino Southern Oscillation (ENSO), Indian Ocean Dipole (IOD), perubahan iklim;
(iv) penelitian interaksi atmosfer dengan daratan dan lautan; (v) penelitian hubungan matahari
dan atmosfer bumi, dan (vi) pemodelan, simulasi dan prediksi atmosfer jangka pendek,
menengah dan panjang serta (vii) penelitian tentang komposisi atmosfer di Indonesia meliputi
ozon, aerosol, gas rumah kaca, polusi udara, hujan asam, kualitas udara beserta dampaknya.
Untuk mendukung penelitian di bidang sains atmosfer tersebut di atas sangat dibutuhkan
penelitian dan pengembangan teknologi atmosfer seperti (i) sistem pengamatan atmosfer
berbasis satelit, radar dan insitu; (ii) pengembangan sensor CO2, payload roket sonda, sensor
satelit, mini-lidar; (iii) pengembangan database atmosfer Indonesia; dan (iv) pengembangan
sistem peringatan dini berbasis satelit. Pusat Sains dan Teknologi Amosfer mempunyai VISI
menjadi “Pusat Keunggulan Sains Atmosfer”, dengan tujuan: “Terwujudnya pengelolaan
kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang sains dan teknologi atmosfer yang optimal
dan Terwujudnya layanan prima di bidang sains dan teknologi atmosfer”.
Dalam Penetapan Kinerja PSTA tahun 2019 terdapat 6 Indikator Kinerja Utama (IKU)
anatara lain IKU-1 jumlah model pemanfaatan iptek di bidang atmosfer yang operasional
untuk pemantauan lingkungan, mitigasi bencana dan perubahan iklim dengan target 5 model,
IKU-2 jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains atmosfer dengan target 17
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. iv
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Makalah, IKU-3 jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains atmosfer
dengan target 7 makalah, IKU-4 jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains atmosfer dengan
target 1 judul, IKU-5 jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan iptek di bidang
sains atmosfer dengan target 75 instansi serta IKU-6 Indeks Kepuasan Masyarakat atas
layanan iptek di bidang sains atmosfer dengan target nilai 80.
Hasil kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer tahun 2019 memperlihatkan capaian
kinerja PSTA yang didasarkan pada Penetapan Kinerja 2019, diperoleh nilai rata-rata 156,5%,
nilai tersebut diperoleh dari persentase capaian IKU-1 sebesar 100%, IKU-2 sebesar 47%,
IKU-3 sebesar 428%, IKU-4 100%, IKU-5 156%, IKU-6 108%. Dalam pencapaian indikator
kinerja, masih ada beberapa kendala yang dihadapi, yaitu belum optimumnya para peneliti
dalam menerbitkan hasil-hasil karya penelitiannya pada jurnal nasional.
Sementara nilai daya serap penggunaan dana/anggaran DIPA 2019 mencapai 97,86%
atau Rp. 33.170.631.325,- (Tiga puluh tiga miliar serratus tujuh puluh juta enam ratus tiga
puluh satu ribu tiga ratus dua puluh lima rupiah) dari nilai pagu 33.894.471.000,- (Tiga puluh
tiga miliar delapan ratus sembilan puluh empat juta empat ratus tujuh puluh satu ribu rupiah)
setelah mengalami revisi dari pagu awal sebesar Rp. 33.652.000.000,- (Tiga puluh tiga miliar
enam ratus lima puluh dua juta rupiah ). Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
hasil capaian kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer tahun 2019 adalah baik dengan rata-
rata sebesar 156,5%. Keberhasilan tersebut didukung oleh usaha keras dan kerjasama yang
baik antara pejabat struktural, fungsional dan seluruh staf administrasi, dengan memanfaatkan
seluruh sarana dan prasarana yang ada dengan sebaik-baiknya.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. v
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................................... xii
1 PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................................. 1
1.1.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI .................................................................................... 1
1.1.2 STRUKTUR ORGANISASI ........................................................................................... 2
1.2 ASPEK STRATEGIS ORGANISASI DAN PERMASALAHAN UTAMA ........................... 3
1.3 SUMBER DAYA MANUSIA DAN FASILITAS ................................................................. 13
1.3.1 SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) .......................................................................... 13
1.3.2 FASILITAS ................................................................................................................... 16
1.3.2.1 GEDUNG DAN BANGUNAN ...................................................................... 17
1.3.2.2 LABORATORIUM OBSERVASI ................................................................. 17
1.3.2.3 LABORATORIUM ELEKTRONIKA ........................................................... 24
1.3.2.4 LABORATORIUM KOMPUTASI ................................................................ 25
1.3.2.5 LABORATORIUM KIMIA ........................................................................... 28
1.3.2.6 LABORATORIUM PROGRAM ................................................................... 30
1.3.2.7 STASIUN PENGAMATAN ATMOSFER .................................................... 30
1.4 SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN .......................................................................... 36
2 PERENCANAAN KINERJA ......................................................................................................... 38
2.1 VISI DAN MISI ..................................................................................................................... 39
2.2 TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS............................................................................. 40
2.2.1 TUJUAN STRATEGIS ................................................................................................. 40
2.2.2 SASARAN STRATEGIS .............................................................................................. 40
2.3 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) .............................................................................. 41
2.4 RENCANA KINERJA TAHUN 2019 ................................................................................... 42
2.5 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2019 ............................................................................... 48
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. vi
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
2.6 MEKANISME PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI LAKIN ............................... 48
3 AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................................................ 50
3.1 ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2019 ................................................................. 50
3.1.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA 1: JUMLAH MODEL PEMANFAATAN IPTEK DI
BIDANG SAINS ATMOSFER YANG OPERASIONAL UNTUK PEMANTAUAN
LINGKUNGAN, MITIGASI BENCANA DAN PERUBAHAN IKLIM ..................... 52
3.1.1.1 MODEL PERINGATAN DINI BENCANA SADEWA ................................ 53
3.1.1.2 MODEL KEMARITIMAN SEMAR ............................................................. 58
3.1.1.3 MODEL LINGKUNGAN SRIKANDI .......................................................... 63
3.1.1.4 MODEL PERUBAHAN IKLIM SRIRAMA ................................................. 74
3.1.1.5 MODEL PEMANTAUAN HUJAN SPASIAL SANTANU .......................... 87
3.1.2 INDIKATOR KINERJA UTAMA 2 : JUMLAH PUBLIKASI NASIONAL
TERAKREDITASI DI BIDANG SAINS ATMOSFER ............................................... 90
3.1.3 INDIKATOR KINERJA UTAMA 3 : JUMLAH PUBLIKASI INTERNASIONAL
YANG TERINDEKS DI BIDANG SAINS ATMOSFER ............................................ 94
3.1.4 INDIKATOR KINERJA UTAMA 4: JUMLAH HKI YANG DIUSULKAN DI
BIDANG SAINS ATMOSFER ................................................................................... 100
3.1.5 INDIKATOR KINERJA UTAMA 5: JUMLAH INSTANSI PENGGUNA YANG
MEMANFAATKAN LAYANAN IPTEK DI BIDANG SAINS ATMOSFER .......... 102
3.1.6 INDIKATOR KINERJA UTAMA 6: INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ATAS
LAYANAN IPTEK DI BIDANG SAINS ATMOSFER ............................................. 138
3.2 CAPAIAN LAIN ................................................................................................................. 140
3.2.1 PUBLIKASI LAINNYA ............................................................................................. 140
3.2.2 KERJASAMA ............................................................................................................. 146
3.2.3 STANDAR PENGOLAHAN DATA .......................................................................... 148
3.2.3 STANDAR PENGELOLAAN DATA ........................................................................ 150
3.2.4 COMPETENCY GAP INDEX .................................................................................... 152
3.2.5 PENGELOLAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK (PUI) ............................................. 154
3.2.6 RENOVASI LABORATORIUM OBSERVASI ......................................................... 157
3.2.7 KEGIATAN DAN SURVEILLANCE KNAPPP ........................................................ 159
3.2.8 SEMINAR DAN OPEN HOUSE SAINS ATMOSFER ............................................. 164
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. vii
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
3.2.9 PENETAPAN ZI MENUJU WBK .............................................................................. 172
3.2.10 PENGHARGAAN PEGAWAI BERPRESTASI ........................................................ 172
3.2.11 IMPLEMENTASI VIRTUAL OFFICE NARADA .................................................... 173
3.2.12 PENGEMBANGAN CLOUD STORAGE CAKRA ................................................... 178
3.2.13 PENGEMBANGAN HPC DAN STORAGE BIG DATA .......................................... 179
3.2.14 HILIRISASI PRODUK LITBANG DAN LAYANAN PNBP .................................... 181
3.2.15 PENGHARGAAN PPID ............................................................................................. 187
3.2.16 REALISASI ANGGARAN ......................................................................................... 188
3.2.17 ANALISIS EFISIENSI ................................................................................................ 192
3.2.17.1 EFISIENSI SUMBER DAYA MANUSIA (TRAINING) .......................... 193
3.2.17.2 EFISIENSI SUMBER DAYA ENERGI DAN AIR .................................. 196
3.2.17.3 EFISIENSI SUMBER DAYA ANGGARAN ........................................... 200
4 INISIATIF PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA PSTA ........................................... 202
5 PENUTUP ...................................................................................................................................... 204
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................................... 206
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. viii
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Bagan Struktur Organisasi Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – LAPAN ....................................... 3
Gambar 2 Pengamatan Atmosfer dari Ruang Angkasa (Ref. NASA) .................................................................. 4
Gambar 3 Sistem Matahari - Bumi ....................................................................................................................... 5
Gambar 4 Kompleksitas Dinamika Atmosfer di Wilayah Ekuator ....................................................................... 6
Gambar 5 Kebutuhan Nasional di berbagai Sektor Pembangunan ....................................................................... 9
Gambar 6 Sistem Pendukung Keputusan ............................................................................................................ 10
Gambar 7 Roadmap Pengembangan DSS ........................................................................................................... 13
Gambar 8 Grafik Sumber Daya SDM PSTA berdasarkan jenjang pendidikan .................................................. 14
Gambar 9 Grafik Komposisi SDM PSTA berdasarkan Pangkat dan Golongan ................................................. 14
Gambar 10 Komposisi SDM PSTA berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu dan Umum ............................... 15
Gambar 11 Pengelompokan SDM Berdasarkan Kelompok Penelitian ............................................................... 15
Gambar 12 Kantor Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer ................................................................................... 17
Gambar 13 Skema proses penyimpanan data di Lab. Observasi ........................................................................ 18
Gambar 14 Brewer Spectrophotometer .............................................................................................................. 18
Gambar 15 Ozon monitor dasibi di PSTA .......................................................................................................... 19
Gambar 16 Light Detection and Ranging (LIDAR) di PSTA ............................................................................. 19
Gambar 17 Instrumen pengukur radiasi di PSTA ............................................................................................... 20
Gambar 18 Air Quality Monitoring System (AQMS) di PSTA .......................................................................... 20
Gambar 19 Mobile Air Polution Monitoring System (M-AQMS) ..................................................................... 21
Gambar 20 Transportable X-Band Radar ........................................................................................................... 21
Gambar 21 Radar Furuno ................................................................................................................................... 22
Gambar 22 Sensor CO2 ....................................................................................................................................... 22
Gambar 23 Automatic Weather Station (AWS) .................................................................................................. 23
Gambar 24 HimawariCast Satellite receiver ...................................................................................................... 23
Gambar 25 Skema radiosonde receiver .............................................................................................................. 24
Gambar 26 ArtCarm Pro ..................................................................................................................................... 25
Gambar 27 High Performance Computing (HPC) .............................................................................................. 27
Gambar 28 Ion Cromatography .......................................................................................................................... 29
Gambar 29 Microbalance ................................................................................................................................... 29
Gambar 30 Lokasi Pengamatan Atmosfer LAPAN ............................................................................................ 30
Gambar 31 Equatorial Atmosphere Radar .......................................................................................................... 32
Gambar 32 Optical Rain Gauge (ORG) .............................................................................................................. 32
Gambar 33 Ceilometer ........................................................................................................................................ 33
Gambar 34 Light Detection And Ranging (LIDAR) .......................................................................................... 33
Gambar 35 Ionosonda FMCW ............................................................................................................................ 33
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. ix
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 36 Automatic Weather Station (AWS) ................................................................................................. 34
Gambar 37 Teleskop ........................................................................................................................................... 34
Gambar 38 Pyranometer ..................................................................................................................................... 35
Gambar 39 Rain gauge ....................................................................................................................................... 35
Gambar 40 Radar Hujan Santanu ....................................................................................................................... 35
Gambar 41 Kerangka Penyusunan Renstra PSTA 2015-2019 ............................................................................ 38
Gambar 42 Tampilan PSTA Intranet & Virtual Office (Narada ......................................................................... 49
Gambar 43 (Dari kiri ke kanan) Deret waktu IOD dan Indek Nino3.4, .............................................................. 55
Gambar 44 Hasil simulasi MASK berturut-turut untuk waktu simulasi 3500 detik, 7000 detik ........................ 56
Gambar 45 Tampilan Online DSS SADEWA .................................................................................................... 57
Gambar 46. Prediksi tinggi gelombang laut yang mencakup 5 hari ke dapan. ................................................... 60
Gambar 47 Alur pengerjaan rekonstruksi curah hujan prediksi untuk simulasi musim hujan ............................ 61
Gambar 48 Siklon tropis yang terjadi di laut Banda dan laut Arafura antara tahun 1980 dan 2018. .................. 62
Gambar 49 Kegiatan Bimtek DSS SEMAR di Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng, DIY, ............................... 63
Gambar 50 (Dari kiri ke kanan) profil ozon bulan Januari – Desember rata-rata 2002 sd 2017 ........................ 66
Gambar 51 (Dari kiri ke kanan) Rata-rata perjam dari paparan terhadap (kiri) CO dan (kanan) PM2.5 ............ 68
Gambar 52 Total Emisi CO2 yang Dihasilkan oleh Lahan Gambut ................................................................... 69
Gambar 53 validasi antara trayektori prediksi GFS dan GDAS, ........................................................................ 70
Gambar 54 Variabilitas temporal aerosol optical depth (AOD) dari observasi satelit ........................................ 72
Gambar 55 Indeks Kualitatas Udara Luaran Model MASINGAR ..................................................................... 73
Gambar 56 Komparasi anatara AQMS dengan Passive Sampler untuk NO2 diperoleh koefisien korelasi yang
cukup baik, yaitu sebesar 0.54. 74
Gambar 57 Halaman Utama (Dashboard) ........................................................................................................... 76
Gambar 58 Halaman Informasi Dampak Perubaha Iklim ................................................................................... 77
Gambar 59 Halaman Analisis ............................................................................................................................. 77
Gambar 60 Tampilan Awal dengan tambahan menu Dampak ........................................................................... 78
Gambar 61 Informasi SPI dalam Bentuk Spasial ................................................................................................ 79
Gambar 62 Informasi Energi Terbarukan dalam Bentuk Spasial ....................................................................... 79
Gambar 63 Variabilitas dan pola curah hujan Jogyakarta .................................................................................. 82
Gambar 64 peta spasial indek potensi transmisi Demam berdarah ..................................................................... 86
Gambar 65 Peta spasial Indek Potensi Transmisi tahun 2017 ........................................................................... 86
Gambar 66 Tampilan Online DSS Santanu ........................................................................................................ 87
Gambar 67 Bimtek dan Sosialisasi SANTANU ................................................................................................. 88
Gambar 68 Kiri: Operasional (Sampling rate 1 MS/s tanpa perataan tiap resolusi bearing (sudut)), ................. 89
Gambar 69 Kegiatan Litbang Radar SANTANU, .............................................................................................. 89
Gambar 70 Kegiatan Litbang Radiosonde .......................................................................................................... 90
Gambar 71 Praktek Kerja Lapangan UPI (Kiri) dan UNHAS (Kanan) ............................................................ 119
Gambar 72 Praktek Kerja Lapangan (KIRI) Poltekpos dan UNIKOM (Kanan) .............................................. 119
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. x
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 73 Praktek Kerja Lapangan ITB (Kiri) dan Universitas Udayanan dan SMK 4 Padalarang ............... 119
Gambar 74 Prakek Kerja Lapangan Poltek POS .............................................................................................. 120
Gambar 75 Prakek Kerja Lapangan Poltek POS .............................................................................................. 120
Gambar 76 Praktek Kerja Lapangan UNPAD (Kiri) dan SMK Indonesia Raya .............................................. 120
Gambar 77 Dokumentasi PKL, Permohonan PKL dari SMK Pugarabaya dan SMK Putra Padjajaran ........... 121
Gambar 78 Penerimaan PKL dari SMK 2 dan SMK 3 Cimahi ........................................................................ 121
Gambar 79 Permohonan PKL dari SMK Widya Dirgantara dan Penerimaan dan pelepasam PKL ................. 122
Gambar 80 Permohonan PKL dari Telkom University dan UPI ...................................................................... 122
Gambar 81 Kegiatan layanan data PSTA untuk PT. PINDAD ......................................................................... 124
Gambar 82 Dokumentasi Layanan Kunjungan Instansi.................................................................................... 127
Gambar 83 Foto-foto kegiatan Sosialisasi di Yogyakarta, 18 Februari 2019 ................................................... 132
Gambar 84 Kegiatan Bimtek di Surabaya, 22 Februari 2019 ........................................................................... 133
Gambar 85 Kegiatan Sosialisasi dan Diseminasi Produk PSTA di Pontianak tanggal 30 April 2019 .............. 134
Gambar 86 Kegiatan Sosialisasi Kegiatan PSTA di Garut Pada tahun 2019 ................................................. 134
Gambar 87 Peserta mengadakan uji dimensi dan uji frekuensi radio ............................................................... 136
Gambar 88 Screenshot pendaftaran layanan kunjungan di PSTA .................................................................... 137
Gambar 89 Screenshot permohonan layanan Praktek kerja mahasiswa ........................................................... 138
Gambar 90 Buletin Antasena 2019 ................................................................................................................... 143
Gambar 91 Logo SNI Radar Hujan .................................................................................................................. 148
Gambar 92 Rapat konsensus yang dihari tim konseptor RSNI radar hujan dan tim komisi teknis ................... 149
Gambar 93 Renovasi Laboratorium Observasi ................................................................................................. 158
Gambar 94 Surveilans KNAPPP pada tanggal 27 – 28 Juni 2019 .................................................................... 161
Gambar 95 Audit internal PSTA, pada tanggal 9-10 September 2019 ............................................................. 163
Gambar 96 Tinjauan Manajemen PSTA,pada tanggal 20 dan 23 Desember 2019 ........................................... 164
Gambar 97 Tim ISQUAR ................................................................................................................................. 165
Gambar 98 Dokumentasi Kegiatan ISQUAR ................................................................................................... 167
Gambar 99 Foto Bersama peserta Paracita Adventure Camp 2019 – SDGs for Young Leaders ...................... 169
Gambar 100 Foto Bersama peserta Paracita Adventure Camp 2019 – SDGs for Young Leaders .................... 170
Gambar 101 Penyampaian materi oleh Dr. Susanti Withaningsih .................................................................... 170
Gambar 102 Penyampaian materi oleh Dr. Noersomadi .................................................................................. 170
Gambar 103 Penyerahan Paracita Atmaloka Award 2019 ................................................................................ 171
Gambar 104 Forum Visitasi Lapangan Pembangunan Zona Intergritas WBBM.............................................. 172
Gambar 105 Piagam penghargaan pegawai berdedikasi tinggi ........................................................................ 173
Gambar 106 Skema Komunikasi PSTA (a) sebelum dan (b) setelah menggunakan Narada ............................ 175
Gambar 107 Tampilan PSTA Intranet & Virtual Office (Narada) .................................................................... 176
Gambar 108 Fitur Monitoring Barang, Menu Entri Stock Persediaan .............................................................. 176
Gambar 109 Fitur Monitoring Barang, Menu Entri Pengajuan Barang ............................................................ 177
Gambar 110 Fitur Monitoring Barang, Daftar Pengajuan Barang .................................................................... 177
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. xi
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 111 Fitur Monitoring Barang, Proses Pengajuan barang .................................................................... 178
Gambar 112 Tampilan antarmuka CAKRA ..................................................................................................... 178
Gambar 113 Desain antarmuka aplikasi CAKRA ............................................................................................ 179
Gambar 114 High Performance Computing Litbang Pengembangan 2015 (kiri), ............................................ 180
Gambar 115 NAS dan SAN (kiri) Storage Big Data (kanan) ........................................................................... 181
Gambar 116 Foto bersama BNPB, BPBD, PSTA LAPAN, dan para peserta saat kegiatan knowledge sharing di
(a) Kab. Sukabumi (b) Kota Bima (c) Kota Sorong ................................................................... 182
Gambar 117 Radar hujan (SANTANU) yang telah terpasang di kantor BPBD ............................................... 183
Gambar 118 Arsitektur sistem peringatan dini PT. Timah Tbk. ....................................................................... 184
Gambar 119 Tampilan user interface sistem peringatan dini PT. Timah Tbk. untuk pengamatan .................. 185
Gambar 120 Kegiatan Pengujian Sampel di Lab. Kimia .................................................................................. 187
Gambar 121 Proses Pengisian Lembar Kerja Pemeringkatan PPID dan Serah Terima Piagam/Plakat Juara... 188
Gambar 122 Dokumentasi Pemasangan Tirai vertikal di PSTA ....................................................................... 198
Gambar 123 Dokumentasi Pemasangan Atribut Gerakan Hemat Energi di PSTA .......................................... 199
Gambar 124 Dokumentasi kegiatan sosialisasi dan himbauan hemat energi dan air pada saat coffee morning199
Gambar 125 Piagam Predikat Juara Harapan II Hemat Energi dan Air tingkat Nasional ................................ 200
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. xii
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Komposisi SDM Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Berdasarkan Bidang Kepakaran pada Desember
2019 ...................................................................................................................................................... 16
Tabel 2 Pengembangan HPC ................................................................................................................................. 27
Tabel 3 Peralatan pengamat dirgantara .................................................................................................................. 31
Tabel 4 Indikator Kinerja Utama (IKU) ................................................................................................................ 41
Tabel 5 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) PSTA TA. 2019 .................................................................................. 44
Tabel 6 Penetapan Kinerja (PK) PSTA TA. 2019 ................................................................................................. 48
Tabel 7 Analisis Capaian Kinerja Tahun 2019 ...................................................................................................... 50
Tabel 8 Perbandingan Capaian IKU 1 (T=Target, R=Realisasi, C=Capaian)........................................................ 52
Tabel 9 Model Pemanfaatan Iptek Di Bidang Atmosfer ........................................................................................ 53
Tabel 10 Litbang Potensi Bencana Hidrometeorologis ......................................................................................... 54
Tabel 11 Perkembangan DSS SADEWA .............................................................................................................. 57
Tabel 12 Perkembangan DSS SEMAR .................................................................................................................. 59
Tabel 13 Litbang Atmosfer Maritim ...................................................................................................................... 60
Tabel 14 Perkembangan DSS SRIKANDI ............................................................................................................ 64
Tabel 15 Litbang Poklit Lingkungan Atmosfer ..................................................................................................... 64
Tabel 16 Perkembangan DSS SRIRAMA ............................................................................................................. 76
Tabel 17 Litbang Perubahan Iklim ........................................................................................................................ 80
Tabel 18 Litbang Teknologi Atmosfer .................................................................................................................. 88
Tabel 19 Perbandingan IKU 2 (T=Target, R=Realisasi, C=Capaian) .................................................................... 90
Tabel 20 Judul Publikasi Ilmiah Nasional Terakreditasi (Terbit) .......................................................................... 91
Tabel 21 Judul Publikasi Ilmiah Nasional Terakreditasi (Submit) ........................................................................ 92
Tabel 22 Perbandingan IKU 3 ............................................................................................................................... 94
Tabel 23 Judul makalah ilmiah yang terbit/submit pada publikasi internasional terakreditasi (Terbit) ............... 94
Tabel 24 Judul makalah ilmiah yang terbit/submit pada publikasi internasional terakreditasi (Submit) .............. 98
Tabel 25 Perbandingan Capaian IKU 4 ............................................................................................................... 101
Tabel 26 HKI yang diusulkan PSTA pada tahun 2019 ........................................................................................ 101
Tabel 27 Perbandingan Capaian IKU 5 ............................................................................................................... 102
Tabel 28 Instansi pengguna yang memanfaatkan layanan Iptek di bidang sains atmosfer .................................. 102
Tabel 29 Daftar Instansi yang telah mendapatkan layanan iptek ......................................................................... 103
Tabel 30 Layanan Praktek Kerja Tahun 2019 ..................................................................................................... 115
Tabel 31 Layanan Permohonan Data ................................................................................................................... 123
Tabel 32 Layanan Tugas Akhir/Pembimbing ...................................................................................................... 124
Tabel 33 Rekapitulasi Layanan Kunjungan Instansi Tahun 2019 ........................................................................ 125
Tabel 34 Rekapitulasi Permohonan Layanan Narasumber tahun 2019 ............................................................... 128
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. xiii
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Tabel 35 Daftar Layanan Bimtek dan Sosialisasi ................................................................................................ 129
Tabel 36 Hasil Lomba Kombat 2018 - 2019 ........................................................................................................ 135
Tabel 37 Rekapitulasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tahun 2019 ........................................................... 138
Tabel 38 Perbandingan Capaian IKU 6 ............................................................................................................... 138
Tabel 39 Perbandingan Capaian Publikasi Lainnya............................................................................................. 140
Tabel 40 Buku Tahun 2019 ................................................................................................................................. 140
Tabel 41 Daftar Kelompok Penelitian 2019 ........................................................................................................ 144
Tabel 42 Daftar Penulis dan penerbit tahun 2019 ................................................................................................ 144
Tabel 43 Rekap Jumlah Kerjasama Litbang Tahun 2019 .................................................................................... 146
Tabel 44 Pengajuan Radar Hujan SNI ................................................................................................................. 148
Tabel 45 Standar Pengolahan Data ...................................................................................................................... 150
Tabel 46 Competency Gap Index Bimtek PSTA Tahun 2019 ............................................................................. 152
Tabel 47 Data Sinergi antara Puslitbang yang telah ditetapkan sebagai PUI dan PUI yang masih dalam taraf
pembinaan ........................................................................................................................................... 155
Tabel 48 Daftar kunjungan tamu dari luar negeri ke PSTA ................................................................................. 156
Tabel 49 Jadwal Dokumentasi Mutu tahun 2019 ................................................................................................. 160
Tabel 50 Timeline Pelaksanaan Kegiatan Audit Internal PSTA .......................................................................... 162
Tabel 51 Rekapitulasi Peserta ISQUAR .............................................................................................................. 166
Tabel 52 Pengembangan HPC ............................................................................................................................. 179
Tabel 53 Jasa Pengujian Laboratorium Kualitas Udara untuk Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi ........... 186
Tabel 54 Jasa Pengujian Laboratorium Kualitas Udara untuk Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut ....... 186
Tabel 55 Jasa Pengujian Laboratorium Kualitas Udara untuk Teknik lingkungan ITB ...................................... 187
Tabel 56 Realisasi Anggaran PSTA TA. 2019 .................................................................................................... 189
Tabel 57 Realisasi Anggaran PSTA TA 2019 berdasarakan Output ................................................................... 189
Tabel 58 Capaian IKU dan Realisasi Anggaran Per Sasaran Tahun 2019 ........................................................... 190
Tabel 59 Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja .................................................................................... 191
Tabel 60 Perbandingan PAGU Anggaran dan Realisasi PSTA Tahun 2015 sampai Tahun 2019 ....................... 192
Tabel 61 Rekapitulasi Training yang di Ikuti Pegawai PSTA Tahun 2019 ......................................................... 194
Tabel 62 Nilai SAKIP PSTA Tahun 2016 - 2019 ................................................................................................ 202
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 1
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang baik (Good Governance) sejalan dengan
Ketetapan MPR No. XI/1998 dan Undang-Undang No. 28 Tahun 1999, mengharuskan instansi
pemerintah menyelenggarakan manajemen pemerintahan yang transparan, partisipatif,
akuntabel, berdayaguna dan berhasilguna serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Untuk mewujudkan kondisi tersebut, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer harus mampu
menciptakan suatu sistem yang kondusif bagi terlaksananya proses pembangunan sejak dari
langkah awal yaitu perencanaan hingga proses evaluasinya. Sehingga apa yang diharapkan dari
setiap program kegiatan dapat terwujud dan bermanfaat bagi masyarakat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer tahun 2019 ini disusun
sebagai laporan kinerja atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi berdasarkan atas : (1)
Keputusan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional nomor : KEP/116/IX/2002
tentang uraian tugas di lingkungan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, dan yang
terakhir diperbaiki kembali dengan Peraturan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional, Pasal 73, (2) Rencana Strategis Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional 2015 – 2019, (3) Rencana Strategis Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – LAPAN
2015 – 2019, dan (4) Rencana Kerja Tahunan Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer tahun 2019,
(5) DIPA Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer tahun 2019.
Tahun 2019 merupakan tahun keempat pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Pusat
Sains dan Teknologi Atmosfer 2015-2019 yang merujuk pada Rencana Strategis Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional 2015-2019. Guna mengukur pencapaian visi, misi, tujuan
dan sasaran, telah pula dibuat Indikator Kinerja Utama (IKU), baik IKU di tingkat LAPAN,
Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer serta IKU di tingkat teknis atau Satuan Kerja
Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer.
1.1.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Nomor 8
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja LAPAN, Pasal 73, PSTA mempunyai tugas
melaksanakan penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan serta
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 2
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
penyelenggaraan keantariksaan di bidang sains dan teknologi atmosfer. Dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud dalam Perka LAPAN Nomor 8 tahun 2015 Pasal 73 tersebut,
Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di bidang sains dan teknologi
atmosfer;
2. Penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis di bidang sains dan teknologi atmosfer;
3. Penelitian, pengembangan, dan perekayasaan serta pemanfaatan sains dan teknologi
atmosfer;
4. Pengelolaan fasilitas penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan di bidang
sains dan teknologi atmosfer;
5. Pelaksanaan kegiatan diseminasi hasil penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan
pemanfaatan di bidang sains dan teknologi atmosfer;
6. Pembinaan dan pemberian bimbingan di bidang penelitian, pengembangan, perekayasaan,
dan pemanfaatan sains dan teknologi atmosfer;
7. Pelaksanaan kerja sama teknis di bidang sains dan teknologi atmosfer; dan pelaksanaan
administrasi keuangan, penatausahaan Barang Milik Negara, pengelolaan rumah tangga,
sumber daya manusia aparatur, dan tata usaha pusat.
1.1.2 STRUKTUR ORGANISASI
Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi
Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer dan meyelenggarakan fungsi penelitian dan
pengembangan sains dan teknologi atmosfer serta pemanfaatannya.
Sesuai Peraturan Kepala LAPAN Nomor 8 tahun 2015, sebagaimana dimaksud Pasal 75
bahwa Susunan Organisasi Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer terdiri dari :
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 3
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
a. Kepala Pusat
b. Bagian Administrasi, terdiri dari :
a) Sub Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara
b) Sub Bagian Sumber Daya Manusia dan Tata usaha
c. Bidang Program dan Fasilitas
d. Bidang Diseminasi
e. Kelompok Jabatan Fungsional
Adapun Struktur Organisasi Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer berdasarkan Peraturan
Kepala LAPAN Nomor 8 tahun 2015 Pasal 75 tampak pada Gambar 1 :
Gambar 1 Bagan Struktur Organisasi Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – LAPAN
1.2 ASPEK STRATEGIS ORGANISASI DAN PERMASALAHAN UTAMA
Atmosfer merupakan lapisan tipis gas yang menyelimuti planet bumi. Atmosfer sangat
penting dalam mendukung kehidupan di bumi. Atmosfer dibutuhkan dalam metabolisme
mahluk hidup, serta menyediakan habitat dan perlindungan bagi kehidupan. Atmosfer juga
memungkinkan distribusi massa dan energi di seluruh planet bumi antara lain melalui siklus
hidrologi. Atmosfer juga menjadi media yang memungkinkan transportasi udara. Namun,
kondisi ekstrim di atmosfer juga dapat menimbulkan kejadian bencana hidrometeorologis yang
dapat mengakibatkan kerugian yang besar terhadap manusia dan lingkungan. Kondisi dan
dinamika atmosfer mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu
sangat penting untuk memahami atmosfer dan memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 4
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
kehidupan di muka bumi. Salah satu aplikasi utama dari kegiatan keantariksaaan adalah
mengamati atmosfer planet bumi dari ruang angkasa dengan menggunakan satelit
penginderaan jauh untuk mempelajari dan memahami bagaimana atmosfer bekerja.
Pengamatan atmosfer dari ruang angkasa dengan dengan memanfaatkan satelit penginderaan
jauh memiliki beberapa keunggulan antara lain: (1) wilayah cakupan yang luas di atas daratan
dan lautan seluruh Indonesia, (2) pengamatan yang seragam, bersamaan, dan terus-menerus,
(3) dapat menjangkau wilayah yang sulit untuk diakses. Satelit penginderaan jauh juga telah
digunakan untuk mendukung prakiraan cuaca melalui asimilasi data satelit ke dalam model
prakiraan cuaca. Pengamatan yang luas dan terintegrasi dengan menggunakan satelit
penginderaan jauh telah membantu pemahaman mengenai pemanasan global dan perubahan
iklim. PSTA memanfaatkan keunggulan teknologi pengamatan berbasis satelit dan model-
model atmosfer untuk mempelajari dinamika atmosfer bumi, agar dapat dimanfaatkan sebesar-
besarnya untuk mendukung pembangunan nasional di berbagai sektor.
Gambar 2 Pengamatan Atmosfer dari Ruang Angkasa (Ref. NASA)
Sebagai bagian dari lembaga keantariksaan, PSTA mempelajari atmosfer sebagai bagian
dari planet bumi, yang merupakan bagian dari sistem matahari-bumi. Sistem bumi terdirid ari
lithosfer (daratan), hidrosfer (lautan), kreosfer (lapisan es), atmosfer (udara), dan biosfer
(kehidupan). Seluruh komponen dari sistem bumi ini berinteraksi secara dinamis dan terus-
menerus sehingga menciptakan suatu kondisi kesetimbangan yang memungkinkan kehidupan
berkembang di dalamnya. Energi yang diterima oleh sistem bumi berasal dari energi radiasi
matahari, sehingga dinamika di dalam sistem bumi merupakan bagian dari dinamika sistem
matahari-bumi. Hampir 30% dari energi radiasi matahari yang diterima planet bumi digunakan
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 5
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
untuk menggerakkan siklus hidrologi. Melalui proses fotosintesis, energi matahari juga
digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Lingkungan radiasi matahari di sekeliling planet bumi
sesungguhnya merupakan lingkungan esktrim energi tinggi yang sangat dinamis sehingga
tidak memungkinkan untuk mendukung kehidupan. Namun, planet bumi dilindungi oleh
medan geomagnet dan lapisan ozon yang memberikan perlindungan dan stabilisator bagi
berkembangnya kehidupan di muka bumi. Pada saat ini, bumi merupakan satu-satunya planet
yang diketahui dapat menopang kehidupan manusia.
Gambar 3 Sistem Matahari - Bumi
Kegiatan penelitian mengenai atmosfer merupakan bagian penting dari kegiatan
keantariksaan di LAPAN. Hal ini karena: (1) atmosfer merupakan media yang mendukung
kegiatan penerbangan dan antariksa, dan (2) atmosfer merupakan media yang sangat
mempengaruhi kehidupan di muka bumi. Sebagai lembaga keantariksaan, salah satu tujuan
dari pemanfaatan teknologi keantariksaan adalah untuk mengamati dan memahami bagaimana
atmosfer bekerja serta memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas kehidupan di muka
bumi. Dengan demikian, kegiatan penelitian mengenai atmosfer di LAPAN memiliki dua
tujuan yaitu: (1) untuk mendukung kegiatan pengembangan teknologi penerbangan dan
antariksa, dan (2) untuk mendukung aplikasi dari sains dan teknologi atmosfer dalam
pembangunan nasional. Kegiatan sains atmosfer merupakan bagian dari kegiatan kedeputian
sains yang terdiri dari: (1) sains dan teknologi atmosfer dan (2) sains antariksa.
Dinamika atmosfer di wilayah ekuator memiliki karakteristik yang unik dan peran yang
penting dalam dinamika atmosfer lokal maupun global. Dari sudut pandang dinamika
atmosfer, wilayah ekuator secara umum merupakan wilayah energi tinggi, turbulen, disipatif,
non-adiabatik, dan non-linear, sehingga dinamika atmosfer di wilayah ini lebih sulit untuk
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 6
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
diprediksi dibandingkan dengan wilayah di lintang tinggi. Wilayah ini menjadi penting karena
dinamika atmosfer di wilayah ini merupakan penggerak sirkulasi atmosfer global dan menjadi
sumber ketidakpastian serta wilayah kunci perubahan iklim global. Namun demikian,
disamping pentingnya wilayah ini dari sudut pandang dinamika atmosfer, pengamatan
atmosfer di wilayah ini masih sangat kurang, sehingga pengetahuan dan model yang
representatif untuk wilayah ini juga masih sangat kurang.
Gambar 4 Kompleksitas Dinamika Atmosfer di Wilayah Ekuator
Dinamika atmosfer di wilayah ekuator memiliki karakteristik yang unik. Berada dalam
posisi tegak lurus dengan sinar matahari, wilayah ekuator menerima energi radiasi matahari
yang terbesar. Wilayah ini umumnya merupakan wilayah yang hangat dengan banyak uap air,
keduanya merupakan pendorong terjadinya proses konveksi aktif yang menghasilkan awan
dan hujan terbesar di dunia. Wilayah ekuator juga merupakan wilayah konvergensi angin
meridional, sehingga proses konveksi yang terjadi cenderung terkunci dengan konvergensi
tersebut dan membentuk Inter-Tropical Convergence Zone (ITCZ). ITCZ menghasilkan
banyak hujan di mana panas laten yang dibebaskan merupakan penggerak sirkulasi global.
Wilayah ekuator juga dipengaruhi oleh efek Corriolis yang kecil sehingga dinamika atmosfer
di wilayah ini lebih banyak diatur oleh kesetimbangan hidrostropis antara gaya gravitasi dan
gaya buoyancy. Kesetimbangan antara kedua gaya ini menghasilkan gelombang atmosfer
sedangkan ketidaksetimbangan menghasilkan konveksi. Dengan demikian dinamika atmosfer
wilayah ekuator banyak didominasi oleh gelombang atmosfer dan konveksi yang saling
mempengaruhi.
Wilayah Benua Maritim Indonesia berada di antara dua samudera yaitu Samudra Pasifik
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 7
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
dan Samudra Hindia, serta berada di antara dua Benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia.
Wilayah ini dibentuk oleh banyak kepulauan besar dan kecil dengan topografi pegunungan
yang kompleks. Komposisi daratan-lautan yang kompleks di wilayah Benua-Maritim
memberikan efek hotspot dan meningkatkan modulasi diurnal konveksi. Sedangkan topografi
pegunungan yang kompleks memberikan efek orografis pengangkatan massa udara yang
mendorong terbentuknya awan dan hujan orografis. Secara umum wilayah Benua-Maritim
banyak dipengaruhi oleh sirkulasi monsunal yang menghasilkan perbedaan yang mencolok
antara musim basah dan musim kering. Namun, kondisi musim yang terjadi juga banyak
dipengaruhi oleh beberapa fenomena yang lain seperti Madden Julian Oscillation (MJO), El-
Nino Southern Oscillation (ENSO), Indian Ocean Dipole Mode (IODM), dan juga efek siklon
tropis yang jarang terjadi di wilayah Indonesia namun dapat mempengaruhinya.
Sebagai wilayah surplus energi dengan banyak uap air dan hujan, wilayah Indonesia juga
merupakan wilayah yang ekstrim secara hidro-meteorologis. Kejadian ekstrim dapat terjadi
karena pada dasarnya atmosfer merupakan sebuah sistem kompleks yang digerakan secara
perlahan oleh energi dari matahari, sehingga memperlihatkan perilaku kekritisan yang diatur-
sendiri (Self-Organized Criticallity) di mana pada waktu-waktu tertentu terjadi pengumpulan
energi yang cukup besar dan dilepaskan sebagai kejadian ekstrim. Selain itu, wilayah Indonesia
banyak dipengaruhi oleh gelombang-gelombang atmosfer yang pada waktu-waktu tertentu
dapat saling menguatkan atau melemahkan sehingga menimbulkan kejadian-kejadian ekstrim.
Bencana hidro-meteorologis yang banyak terjadi di Indonesia antara lain banjir, longsor,
puting beliung dan juga kekeringan. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) menunjukkan bahwa frekuensi kejadian bencana yang paling tinggi di Indonesia
merupakan bencana yang bersifat hidro-meteorologis. Kejadian bencana ini tentunya dapat
menimbulkan kerugian berupa kerusakan infrastruktur, kerugian harta benda, bahkan korban
cedera dan hilangnya jiwa manusia, dan gangguan terhadap aktivitas masyarakat,
pemerintahan dan dunia usaha. Pengetahuan mengenai atmosfer dapat berkontribusi untuk
memahami dan memprediksi kejadian ekstrim dalam rangka mengurangi resiko bencana.
Informasi yang akurat dan tepat waktu mengenai kondisi atmosfer serta prediksi dan
proyeksinya sangat dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen dan
kebijakan untuk meningkatkan kinerja di berbagai sektor pembangunan seperti pertanian,
perhubungan, energi, lingkungan hidup, sumber daya air, kesehatan dan penanggulangan
bencana. Peningkatan jumlah penduduk Indonesia dalam 25 tahun ke depan berpotensi untuk
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 8
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
menimbulkan berbagai tantangan yang berkaitan antara lain dengan krisis pangan, krisis air,
krisis energi, perubahan iklim, bencana, kerusakan lingkungan, penyakit, konflik dan
sebagainya. Masalah perubahan iklim global dipandang sebagai tantangan terbesar bagi umat
manusia di bumi pada saat ini dan di masa yang akan datang. Pengetahuan mengenai atmosfer
dan bumi tempat kita hidup dapat berkontribusi terhadap solusi dalam menghadapi tantangan-
tantangan tersebut. Pengetahuan dan informasi mengenai atmosfer sangat dibutuhkan dalam
pengembangan teknologi pertanian presisi dan pertanian cerdas-iklim; pengelolaan sumber
daya air; pengelolaan sumber daya energi terbarukan seperti energi hidro, matahari, angin dan
gelombang; proyeksi, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim; pengelolaan resiko bencana dan
peringatan dini; pengelolaan lingkungan; peringatan dini epidemi penyakit; serta pertahanan
dan keamanan.
Sebagai lembaga yang merupakan bagian dari pemerintah, maka kegiatan penelitian dan
pengembangan sains atmosfer di LAPAN bertujuan untuk mendukung pemerintah melalui
kementrian-kementrian (Pertanian, Pekerjaan Umum, Perhubungan, Energi, Lingkungan,
Kehutanan, Kesehatan, Kebencanaan), badan-badan operasional terkait (BMKG, BNPB,
BRG) dan Pemerintah Daerah dalam rangka meningkatkan kinerja di sektor-sektor
pembangunan. Dukungan ini juga untuk memastikan akuntabilitas lembaga terhadap anggaran
negara dan pembayar pajak. Salah satu tantangan yang perlu dihadapi adalah bagaimana
kegiatan penelitian dan pengembangan sains atmosfer yang dilakukan dapat memberikan
kontribusi nyata terhadap pengambilan keputusan kebijakan dan keputusan manajemen di
sektor-sektor pembangunan. Gambar di bawah ini memperlihatkan kebutuhan nasional di
Bidang Sains dan Teknologi Atmosfer di berbagai sektor pembangunan yang dapat didukung
oleh kegiatan PSTA. Dukungan ini diharapkan pada akhirnya dapat memberikan dampak pada
keunggulan kompetitif ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 9
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 5 Kebutuhan Nasional di berbagai Sektor Pembangunan
Kegiatan pengembangan sains dan teknologi atmosfer di PSTA secara umum terdiri dari 3
bagian kegiatan yang saling terkait dan mendukung, yaitu: (1) sains, (2) aplikasi, dan (3)
teknologi. Kegiatan sains bertujuan untuk memahami bagaimana atmosfer bekerja, terutama
di wilayah Benua-Maritim Indonesia, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kemampuan
dan kualitas prediksi atmosfer jangka pendek, menengah dan panjang di wilayah ini. Kegiatan
sains didukung oleh kegiatan pengamatan atmosfer dan kegiatan simulasi atmosfer, di mana
keduanya didukung oleh kegiatan teknologi atmosfer, seperti pengembangan sistem
pengamatan atmosfer berbasis satelit, radar, dan in-situ, serta pengembangan sistem simulasi
atmosfer berbasis High Performance Computing (HPC). Kegiatan sains atmosfer meliputi
penelitian mengenai fisika, dinamika, dan kimia atmosfer. Penelitian fisika atmosfer meliputi:
(a) proses radiasi, (b) lapisan batas, (c) konveksi, (d) mikrofisika awan, (e) presipitasi, (f)
interaksi atmosfer-daratan, (g) interaksi atmosfer-lautan, (h) interaksi atmosfer-antariksa.
Penelitian dinamika atmosfer meliputi: (a) siklus diurnal, (b) monsun, (c) Madden Julian
Oscilation (MJO), (d) Indian Ocean Dipole (IOD), (e) El-Nino Southern Oscillation (ENSO),
(f) Tropical Cyclone (TC), (g) gelombang atmosfer, (h) interaksi multi-skala. Penelitian kimia
atmlosfer meliputi: (a) ozon, (b) radiasi dan fotokimia, (c) Gas Rumah Kaca, (d) aerosol, (e)
polusi udara, (f) deposisi asam, (g) kualitas udara.
Kegiatan aplikasi bertujuan untuk memanfaatkan seluruh data, informasi dan pengetahuan
yang diperoleh untuk memenuhi kebutuhan aplikasi di berbagai sektor pembangunan sebagai
perwujudan dari akuntabilitas PSTA sebagai lembaga penelitian kepada stakeholder. Sebagai
lembaga penelitian, peran PSTA berada di hulu untuk mendukung K/L dan Pemerintah Daerah
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 10
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
dalam kegiatan pembangunan, antara lain dalam proses pengambilan keputusan yang akan
berdampak kepada masyarakat. Untuk mendukung kegiatan layanan informasi yang
berorientasi kepada kebutuhan pengguna, maka strategi yang dikembangkan oleh PSTA adalah
dengan mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System (DSS)
berbasis pengamatan, prediksi, dan pengetahuan atmosfer untuk mendukung pengambilan
keputusan kebijakan dan manajemen oleh kementerian-kementerian terkait dalam rangka
meningkatkan kinerja pembangunan. Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support
System (DSS) merupakan sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu
pengambil keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang tidak terstruktur. Sistem Pendukung Keputusan (DSS) meningkatkan kualitas keputusan
kebijakan dan manajemen oleh kementerian-kementerian terkait dengan memanfaatkan data
dan informasi yang cepat, tepat, akurat serta mudah diakses dan diperoleh. Pembangunan DSS
merupakan kegiatan kemitraan yang dilaksanakan bersama-sama pengguna untuk memastikan
bahwa informasi yang dihasilkan (output) dapat meningkatkan kinerja pengguna (outcome)
dan memberikan manfaat bagi stakeholder (impact), sehingga memastikan akuntabilitas.
Gambar di bawah ini memperlihatkan alur kerja dari sebuah Sistem Pendukung Keputusan :
Gambar 6 Sistem Pendukung Keputusan
Teknologi memberikan pengaruh yang besar terhadap sains maupun aplikasi. Kegiatan
teknologi di PSTA bertujuan untuk menyediakan mendukung kegiatan penelitian dan aplikasi
melalui Sistem Pendukung Keputusan. Kegiatan teknologi menyediakan sistem pengamatan
atmosfer berbasis satelit, radar dan in-situ. Kegiatan teknologi juga bertujuan untuk
mendukung hilirisasi dan komersialisasi produk-produk teknologi atmosfer untuk mendukung
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 11
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
kebutuhan nasional dengan bekerjasama dengan industri terkait. Seluruh kegiatan sains,
aplikasi, dan teknologi seperti dijelaskan di atas, serta kegiatan pengembangan laboratorium
dan operasional pengamatan dan prediksi atmosfer, dilaksanakan secara terintegrasi
sebagaimana digambarkan di dalam proses bisnis PSTA.
Dengan mempertimbangkan optimalisasi sumber daya yang ada di PSTA maka kegiatan
litbang difokuskan untuk meningkatkan kualitas dari Sistem Pendukung Keputusan. Mengikuti
komponen-komponen utama dari sebuah DSS, ada tiga jenis kegiatan litbang yang dilakukan
untuk mendukung pengembangan DSS, yaitu: (1) penelitian berbasis observasi atmosfer, (2)
penelitian berbasis model atau simulasi atmosfer, dan (3) pengembangan aplikasi DSS.
Penelitian berbasis observasi atmosfer bertujuan untuk memahami proses dan mekanisma
yang terjadi di atmosfer dalam rangka untuk meningkatkan representasinya di dalam model
atmosfer sehingga diperoleh peningkatkan kinerja dan akurasi dari model atmosfer yang
digunakan. Topik-topik penelitian yang penting dalam meningkatkan kinerja model pada saat
ini antara lain interaksi atmosfer-daratan-lautan, lapisan batas, proses konveksi, dan proses-
proses terkait uap air di atmosfer dan siklus hidrologi. Penelitian dinamika atmosfer terkait
mekanisma terjadinya kondisi ekstrim juga penting dalam memahami precursor dan
membangun sistem peringatan dini bencana hidrometeorologis. Penelitian berbasis observasi
atmosfer juga bertujuan untuk memperoleh data dan informasi atmosfer yang dibutuhkan oleh
DSS yang juga digunakan untuk keperluan verifikasi, validasi, dan asimilasi data.
Penelitian berbasis model simulasi atmosfer bertujuan untuk mempelajari dan
mengembangkan teknik-teknik prediksi yang dapat digunakan untuk mendukung DSS, dan
juga untuk memahami proses dan mekanisme yang terjadi di atmosfer dengan menggunakan
alat simulasi. Kegiatan penelitian berbasis model atmosfer juga meliputi kegiatan verifikasi
dan validasi, serta peningkatan akurasi model melalui studi sensitivitas dan pemilihan skema
fisis dalam model, peningkatkan resolusi model, downscaling, teknik asimilasi data, dan teknik
ensembel. Karena dinamika atmosfer di wilayah Indonesia banyak didominasi oleh proses
konveksi yang dimodulasi oleh gelombang atmosfer, maka skema parameterisasi konveksi
menjadi penting untuk diteliti, terutama mengenai trigger, model awan, dan juga closure dari
proses konveksi. Penggunaan skema parameterisasi diperkirakan masih dibutuhkan dalam
dekade ke depan, karena kemampuan komputasi pada saat ini umumnya belum memungkinkan
simulasi global dengan resolusi yang sangat tinggi untuk menghitung konveksi secara eksplisit.
Kegiatan pengembangan aplikasi DSS meliputi pengembangan aplikasi berbasis web
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 12
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
ataupun platform mobile, pengembangan dan pengelolaan basis data, pengembangan teknik
parallel computation dengan High Performance Computing (HPC), Cloud Computing,
Artificial Intelligence (AI), Machine Learning, dan Internet of Things (IoT). HPC merupakan
fasilitas utama yang digunakan untuk menjalankan model-model atmosfer untuk keperluan
simulasi maupun prediksi, sehingga teknologi ini perlu dikuasai dengan baik oleh PSTA. Pada
saat ini juga berkembang pemanfaatan Graphical Processing Unit (GPU) untuk komputasi
paralel. Demikian pula pemanfaatan AI dalam prediksi cuaca pada saat ini sedang berkembang
dan berkontribusi pada peningkatan akurasi model.
Seluruh kegiatan di atas didukung oleh kegiatan pengembangan teknologi atmosfer yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengamatan atmosfer untuk mendukung kegiatan
penelitian, pelayanan, dan aplikasi DSS, melalui pengembangan sistem pengamatan atmosfer
berbasis satelit, radar, airborne dan sensor-sensor permukaan. Dalam hal ini pengembangan
sensor pengamatan atmosfer pada pesawat terbang dan satelit menjadi strategis bagi PSTA
sebagai bagian dari lembaga penerbangan dan antariksa. Demikian pula pengembangan sistem
pengamatan atmosfer berbasis radar dan pengukuran in-situ dibutuhkan untuk validasi hasil
pengukuran berbasis penginderaan jauh.
Pengembangan DSS melibatkan sumber daya multi-disiplin yang meliputi sains atmosfer
dan oseanografi, teknologi informasi, elektronika dan instrumentasi. Sebagai Pusat Unggulan
Iptek (PUI) di bidang Pemodelan Atmosfer Indonesia, PSTA perlu memperkuat sumber daya
dan kompetensi di bidang pemodelan atmosfer di Indonesia dengan meningkatkan fasilitas
komputasi didukung oleh fasilitas observasi, serta meningkatkan kompetensi SDM di bidang
pemodelan atmosfer, yang didukung oleh kompetensi di bidang sains atmosfer, informatika,
dan elektronika. Kegiatan riset perlu diarahkan untuk mendukung peningkatan kinerja model
atmosfer di wilayah Indonesia. Gambar di bawah ini memperlihatkan roadmap pengembangan
DSS di PSTA serta kebutuhan sumber daya sistem observasi dan sistem prediksi yang
mendukungnya.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 13
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 7 Roadmap Pengembangan DSS
1.3 SUMBER DAYA MANUSIA DAN FASILITAS
1.3.1 SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Sumber Daya Manusia (SDM) PSTA LAPAN pada Bulan Desember Tahun 2019
berjumlah 80 orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan yaitu S3 sebanyak 12
orang (15%), S2 sebanyak 24 orang (30%), S1 sebanyak 38 orang (48%), Diploma III sebanyak
1 orang (1%), SLTA sebanyak 4 orang (5%), SLTP sebanyak 1 orang (1%).
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 14
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 8 Grafik Sumber Daya SDM PSTA berdasarkan jenjang pendidikan
Komposisi pegawai berdasarkan Pangkat dan Golongan yaitu Golongan IV sebanyak 26
orang (15%), S2 sebanyak 24 orang (30%), S1 sebanyak 38 orang (48%), Diploma III sebanyak
1 orang (1%), SLTA sebanyak 4 orang (5%), SLTP sebanyak 1 orang (1%).
Gambar 9 Grafik Komposisi SDM PSTA berdasarkan Pangkat dan Golongan
Komposisi pegawai berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu dan Umum yaitu Peneliti
sebanyak 39 orang (49%), Perekayasa sebanyak 7 orang (9%), Teknisi Litkayasa sebanyak 3
1215%
2430%38
48%
11%
45%
11%
Komposisi Pegawai PSTA LAPANBerdasarkan Pendidikan
S3
S2
S1
D3
SLTA
SLTP
2633%
5366%
11%
Komposisi SDM PSTAberdasarkan pangkat dan golongan
Golongan IV
Golongan III
Golongan II
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 15
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
orang (4%), Arsiparis sebanyak 7 orang (9%), Pranata Humas sebanyak 2 orang (3%), dan
Jabatan Fungsional Umum sebanyak 22 orang (27%).
Gambar 10 Komposisi SDM PSTA berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu dan Umum
Selanjutnya pengorganisasian SDM di PSTA tahun 2019 dijelaskan seperti gambar sebagai
berikut :
Gambar 11 Pengelompokan SDM Berdasarkan Kelompok Penelitian
3949%
79%
34%
22%
79%
2227%
Komposisi Pegawai PSTA LAPAN Berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu dan
Umum
Peneliti
Perekayasa
Teknisi Lit
Humas
Arsiparis
JFU
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 16
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Tabel 1 Komposisi SDM Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Berdasarkan Bidang Kepakaran pada
Desember 2019
Bidang Kepakaran
Peneli
ti
Utama Madya Muda Pertama
S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3
04.06.01
Bidang Meteorologi
1 2 2 1
04.06.02
Bidang Klimatologi
1
04.06.04
Bidang Lingkungan
Atmosfer dan
Aplikasinya
1 4 2 2 1
04.07.04
Bidang
Lingkungan dan
Aplikasinya
3 3 2 6 1 1
04.07.07
Bidang Ilmu
Atmosfer
Meteorologi dan
Klimatologi
1 1
04.07.09
Bidang Ilmu
Meteorologi,
Klimatologi dan
Kelautan
1
04.07.10
Bidang Ilmu
Atmosfer
Meteorologi dan
Klimatologi lainnya
1
02.01.01
Bidang Astronomi
dan Astrofisik
1
14.04.01
Bidang
Pengembangan
Perangkat Lunak
1
1.3.2 FASILITAS
Untuk mendukung kegiatan litbang maupun pelayanan, Pusat Sains dan Teknologi
Atmosfer didukung oleh 4 Laboratorium utama, yaitu:
1. Laboratorium Elektronika
2. Laboratorium Observasi
3. Laboratorium Komputasi
4. Laboratorium Kimia
5. Laboratorium Program
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 17
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
1.3.2.1 GEDUNG DAN BANGUNAN
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan litbangyasa di Pusat Sains dan Teknologi
Atmosfer, telah tersedia sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung lainnya. Prasarana
bangunan mencakup lahan dan bangunan gedung yang meliputi ruang kerja, ruang
laboratorium, ruang diseminasi, prasarana olahraga. Prasarana umum meliputi air, listrik,
jaringan telekomunikasi, internet, sarana ibadah, parkir kendaraan, dan taman. Prasarana ini
berlokasi di Jl. Dr. Djundjunan No. 133 Bandung.
Gambar 12 Kantor Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer
1.3.2.2 LABORATORIUM OBSERVASI
Laboratorium Observasi memiliki tugas untuk:
1. Pengelolaan fasilitas pengamatan atmosfer di lingkungan PSTA
2. Operasional pemantauan atmosfer untuk mendukung penelitian/pelayanan/DSS
3. Pengembangan sistem pemantauan atmosfer yang otomatis, real time, online, dan
terintegrasi dengan Bisma.
Proses penyimpanan data di Laboratorium Observasi digambarkan pada skema di bawah:
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 18
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 13 Skema proses penyimpanan data di Lab. Observasi
Fasilitas di Laboratorium Observasi antara lain:
1. Brewer Spectrophotometer
Berfungsi untuk Pengukuran UV, Ozon, SO4, NO2 (stratosfer & troposfer, pagi & sore),
massa udara. Terdapat 2 unit Brewer yang salah satunya akan diletakkan di BPAA – Pontianak.
Gambar 14 Brewer Spectrophotometer
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 19
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
2. Ozon Monitor DASIBI
Berfungsi untuk pengukuran ozon permukaan.
Gambar 15 Ozon monitor dasibi di PSTA
3. Light Detection and Ranging (LIDAR)
Berfungsi untuk pengukuran rasio depolarisasi dan rasio backscattering untuk uap air dan
aerosol.
Gambar 16 Light Detection and Ranging (LIDAR) di PSTA
4. Instrumen Radiasi
Berfungsi untuk pengukuran UV-A, UV-B, radiasi global, Lama Penyinaran Matahari
(LPM). Terdapat dua set instrumen radiasi yang salah satunya diletakkan di BPAA –
Watukosek.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 20
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 17 Instrumen pengukur radiasi di PSTA
5. Air Quality Monitoring System (AQMS)
Berfungsi untuk pengukuran SO2, CO, NO, NOx, CH4, NMHC. Pengukuran harian
ditampilkan di monitor display (videotron) AQMS di PSTA.
Gambar 18 Air Quality Monitoring System (AQMS) di PSTA
6. Mobile Air Polution Monitoring System (M-AQMS)
Berfungsi untuk pengukuran CO, SO2, NO, NOx, Ozon, Partikel (PM10) yang dipergunakan
secara mobile.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 21
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 19 Mobile Air Polution Monitoring System (M-AQMS)
7. Transportable X-Band Radar
Berfungsi untuk pengukuran reflektivitas awan, radial wind velocity, spectral width secara
mobile.
Gambar 20 Transportable X-Band Radar
8. Radar Furuno
Berfungsi untuk pengukuran reflektivitas. Digunakan sebagai bagian dari aplikasi Santanu.
Terdapat 6 unit lain yang telah terpasang selain di PSTA, yaitu: BPAA Sumedang, BPAA
Pontianak, BPAA Kototabang, BMKG - Lembang, PT. Inti – Bandung, KKP – Sadeng.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 22
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 21 Radar Furuno
9. Sensor CO2
Berfungsi untuk pengukuran konsentrasi CO2. Terdapat dua unit yang salah satunya
terpasang di BPAA – Pontianak.
Gambar 22 Sensor CO2
10. Automatic Weather Station (AWS)
Berfungsi untuk pengukuran parameter-parameter cuaca (angin, kelembapan, curah hujan,
tekanan, suhu, radiasi, dll) secara otomatis. Terdapat 3 unit lain yang telah terpasang selain di
PSTA, yaitu: BPAA Biak, Unhas Makassar, UBD Palembang.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 23
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 23 Automatic Weather Station (AWS)
11. HimawariCast Satellite receiver
Berfungsi untuk menerima dan mengolah data pemantauan awan dari satelit Himawari-8.
Informasi yang telah diolah ditampilkan di aplikasi Sadewa dan Semar.
Gambar 24 HimawariCast Satellite receiver
12. Radiosonde receiver
Berfungsi untuk pengukuran parameter atmosfer (tekanan, suhu, kelembapan, arah dan
kecepatan angin) vertikal.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 24
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 25 Skema radiosonde receiver
1.3.2.3 LABORATORIUM ELEKTRONIKA
Laboratorium Elektronika mempunyai tugas untuk: (1) Pengelolaan fasilitas laboratorium
elektronika dan mekanika; (2) Dukungan pengembangan & perbaikan sensor pengamatan
atmosfer untuk mendukung penelitian/pelayanan/DSS; (3) Dukungan untuk pengajuan paten.
Fasilitas di Laboratorium Elektronika antara lain:
1. Programmable power suplai Rigol
2. Screwdriver cordless
3. Hand crimp tool
4. Temperature control Soldering Station
5. Infrared Thermometer
6. Hand grinder Bosch
7. Osiloskop 1 GHz Digital
8. Osiloskop 600 MHz Analog
9. Spectrum Analyzer 3 GHz Digital
10. Signal generator
11. Multimeter Digital
12. Antena analyzer
13. Vector network analyzer
14. Variable power supply
15. Microcontroller simulator
16. DJI phantom 2 + GoPro 3
17. Automatic Antena Tracker
18. Solder
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 25
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
19. Toolset
20. Mesin Drill/Bor
21. Analog Barometric Sensor
22. Mesin CNC
23. Vector Network Analyzer
24. Software
a. PSTRotator
b. Serial Splitter
c. Free CAD Design
d. Arduino IDE
e. DipTrace
f. ArtCam Pro
Gambar 26 ArtCarm Pro
1.3.2.4 LABORATORIUM KOMPUTASI
Laboratorium Komputasi mempunyai tugas: (1) Mengelola fasilitas komputasi di
lingkungan PSTA untuk mendukung kegiatan penelitian/pelayanan/DSS; (2) Mengembangkan
infrastruktur untuk mendukung DSS (termasuk infrastruktur sistem observasi, sistem prediksi,
database, dan server DSS). Fasilitas Laboratorium Komputasi antara lain:
1. Atmospheric Science Data Center Indraprasta (Tier-2)
2. Server HPC
3. DSS Server
4. Database Server
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 26
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
5. Hardware, Jaringan, Internet
6. Ruang Edukasi dan Media Center Astina
7. Software:
a. Relational Database Management System (RDBMS) Oracle.
b. ENVI dan IDL
c. Matlab
d. Fortran Compiler
e. Arc Gis
f. Arc View
g. PCI Geomatika
h. Visual Studio
i. RAOB
8. Model Atmosfer:
a. Weather Research and Forecasting (WRF).
b. The Consortium for Small-scale Modeling (COSMO).
c. Conformal-Cubic Atmospheric Model (CCAM).
d. Division Atmospheric Research Limited Area Model (DARLAM).
e. General Circulation Model (GCM)
f. FLEXPART.
g. The Air Pollution Model (TAPM).
h. Taiwan Air Quality Model (TAQM).
i. SimCLIM.
Pada tahun 2019, Atmospheric Science Data Center Indraprasta menambahkan 2 unit
Precision Air Conditioner (PAC). Dua unit PAC tersebut digunakan untuk menjaga kondisi
temperatur ruangan data center berada di antara 19-22 derajat celcius, mengingat penambahan
server storage dan HPC.
High Performance Computing (HPC) adalah sistem komputasi yang memiliki kinerja
tinggi. Sistem tersebut digunakan untuk menjalankan perangkat lunak model atmosfer atau
yang dikenal Numerical Weather Prediction (NWP). Pengembangkan sistem komputasi
kinerja dilakukan untuk mendukung kegiatan penelitian di bidang atmosfer yang dilakakukan
PSTA. Pengembangan dilakukan setiap tahun dari 2015 sampai dengan 2019.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 27
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Pengembangan HPC dilakukan dengan penambahan server node untuk memenuhi
kebutuhan pemodelan dinamik dengan resolusi yang lebih tinggi. Resolusi yang lebih tinggi
untuk wilayah Indonesia dibutuhkan terutama untuk simulasi dan prediksi curah hujan yang
sangat sensitif terhadap akurasi model karena pola strukturnya yang halus, dan untuk
menangkap modulasi orografis akibat pegunungan serta pengaruh siklon tropis.
Gambar 27 High Performance Computing (HPC)
Pengembangan dilakukan baik dengan menambah compute node pada HPC yang sudah
ada maupun membangun HPC baru yang terdiri dari master node dan compute node.
Pengembangan HPC dari tahun 2015 sampai dengan 2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 2 Pengembangan HPC
2015 2016 2017 2018 2019
Hardware HPC
Cluster
Penambahan
Compute
Node
Penambahan
Compute
Node
Penambahan
Sistem HPC
Baru
Penambahan
Compute
Node
Penambahan
Processor
Pertahun
(Core)
1264 136 320 1152 640
Total
Processor
Keseluruhan
(Cores)
1.264 1.400 1.720 2.872 3.512
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 28
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Sampai dengan tahun 2019 jumlah processor dalam core untuk HPC PSTA adalah 3512
core. HPC PSTA dibagi menjadi 3 sistem HCP yaitu 2 HPC untuk mendukung kegiatan
penelitian dan pengembangan dan 1 HPC untuk mendukung sistem pendukung keputusan
(DSS). Dari total processor sebanyak 3512 core tersebut dibagi menjadi 2 sistem HPC, yaitu
HPC untuk mendukung kegiatan penelitian memiliki jumlah proceseor 1.720 core, dan HPC
untuk mendukung sistem pendukung keputusan adalah 1.792 core.
Selain HPC, komponen penting lainnya dari DSS adalah storage atau media penyimpanan
yang mendukung pemrosesan Big Data. PSTA mengembangkan storage sejak 2012. Sistem
storage yang dimiliki adalah Network Attached Storage (NAS) pada tahun 2015 total kapasitas
adalah 28 TB. Pada tahun 2016 ditambahkan sehingga total kapasitas penyimpanan menjadi
150 TB. Selain NAS, sistem storage yang dimiliki PSTA adalah Storage Area Network dengan
total kapasitas 7 T. Pada tahun 2017 PSTA mengembangkan storage untuk Big Data dengan
mengadopsi sistem hadoop. kapasitas yang dimiliki pada tahun 2017 adalah 180TB.
Pada tahun 2018, PSTA mengembangkan storage server hadoop, dengan menambahkan
datanode server sebanyak 15 unit server, dengan spesifikasi masing- masing 24 core CPU,
12x32 Gb Memory, dan 10x12 T kapasitas storage. Sehingga total kapasitas penyimpanan
adalah 1.6 P.
Kapasitas untuk NAS yang telah terpakai sampai dengan 2019 adalah 50%, sedangkan
untuk SAN adalah 80%. Adapun kapasitas yang terpakai untuk hadoop adalah 23%.
Untuk komunikasi data PSTA memiliki jaringan komputer yang digunakan untuk akses
internet, unduh data dari pihak ketiga dan mendukung operasional DSS. Layanan jaringan
komputer khususnya akses internet didukung oleh Pustikpan. Ruang Edukasi dan media center
Astina adalah ruangan representatif untuk menampilkan produk PSTA terutama DSS. Fasiltas
yang ada didalamnya yaitu PC dan monitor untuk masing-masing DSS PSTA.
1.3.2.5 LABORATORIUM KIMIA
Laboratorium Kimia mempunyai tugas: (1) Mengelola fasilitas laboratorium kimia; (2)
Memberikan layanan fasilitas laboratorium kimia dan pengujian/analisis untuk mendukung
penelitian/pelayanan; (3) Memelihara akreditasi laboratorium kimia. Peralatan di
Laboratorium Kimia antara lain:
1. Ion Chromatography
2. Spectrophotometer
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 29
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
3. Atomic Absorption Spectrometer
4. Automatic Rain Sampler
5. Filter Pack
6. Passive Sampler
7. Rain Gauge
8. High Volume Sampler
9. Minivol for sampling PM10 and PM2.5
10. pH meter
11. Electric Conductivity Meter
12. Microbalance
13. Peralatan Handheld (CO/CO2 Monitor, Digital Dust Indicator (DDI), Sound Meter
Level, ECOM)
Gambar 28 Ion Cromatography
Gambar 29 Microbalance
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 30
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
1.3.2.6 LABORATORIUM PROGRAM
Tugas Laboratorium Program adalah: (1) Penyiapan bahan rancangan program, kegiatan
dan anggaran PSTA; (2) Monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan PSTA; (3)
Mengembangkan sistem pelaporan, monitoring dan evaluasi online di lingkungan PSTA dalam
bentuk Virtual Office (Narada).
1.3.2.7 STASIUN PENGAMATAN ATMOSFER
Gambar 30 Lokasi Pengamatan Atmosfer LAPAN
Balai Pengamatan Antariksa Atmosfer (BPAA) LAPAN Agam adalah salah satu stasiun
pengamatan yang terletak dekat dengan ekuator (katulistiwa) di Kototabang, Kec.Palupuh,
Kab.Agam, Sumatera Barat dengan posisi 100.32 BT – 0.23 LS dan ketinggian 865 m di atas
permukaan laut. BPAA Agam dibangun karena kurangnya data-data meteorologi untuk daerah
Indonesia bagian barat. BPAA Kototabang diresmikan oleh Menteri Negara Riset dan
Teknologi DR. AS Hikam pada tanggal 26 Juni 2001.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional Nomor 15 tahun 2015 Tentang Organisasi Tata Kerja Balai Pengamatan
Antariksa dan Atmosfer. Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Agam mempunyai tugas:
“Melaksanakan pengamatan, perekaman, pengolahan, analisis dan pengelolaan data
antariksa dan atmosfer”.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Agam
menyelenggarakan fungsi :
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 31
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
1. Penyusunan rencana kegiatan dan anggaran
2. Pelaksanaan pengamatan, perekaman, pengolahan, analisis dan pengelolaan data antariksa
dan atmosfer.
3. Pengembangan, pengoperasian, dan pemeliharaan peralatan pengamatan antariksa dan
atmosfer
4. Pelaksanaan kerja sama teknis di bidang pengamatan antariksa dan atmosfer
5. Pemberian layanan publik penerbangan dan antariksa
6. Evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan
7. Pelaksanaan urusan keuangan, sumber daya manusia aparatur, tata usaha, penataausahaan
Barang Milik Negara, dan rumah tangga.
Peralatan pengamat dirgantara yang ada di Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer
Agam adalah sebagai berikut :
Tabel 3 Peralatan pengamat dirgantara
No Instrument Fungsi
1 EAR Profil angin 1,5-20 km,
Irregularitas ionosfer > 90 km
2 Ceilometer Ketinggian awan
3 RASS Profil temperatur
4 Disdrometer Diameter, kecepatan, jumlah butiran hujan
5 Meteor Wind Radar Flux meteor, Angin netral
6 GRBR TEC
7 X-Band Radar Awan
8 Optical Rain Gauge Curah Hujan, Temperatur
9 2DVD Diameter, kecepatan, jumlah butiran hujan
10 Micro Rain Radar Kadar uap air
11 LIDAR Aerosol, awan
12 CO2 Kadar CO2
13 Ionosonda Ionosfer
14 Magnetometer Medan magnet bumi
15 VHF-Radar Ionosfer
16 Airglow Imager Plasma buble
17 FPI Angin netral
18 GPS Scintilasi Scintilasi
19 GPS TEC TEC
20 ALE Ionosphere Layer Frequency
21 Teleskop William Optics Benda antariksa
22 AWS Temperatur, kelembaban, tekanan, arah angin, kecepatan angin,
curah hujan dan radiasi matahari
23 EPAM 5000 PM 10
24 GNSS Receeiver TEC
25 Teleskop Celestron Benda antariksa
26 Rain gauge Curah Hujan
27 Cambell Stokes Durasi penyinaran
28 Thermoanemometer Temperatur, kecepatan angin
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 32
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
29 TH-CO2 Meter Temperatur, kelembaban, CO2
30 Pyranometer Radiasi matahari
31 Santanu Hujan
32 Gas Monitoring Kadar O2, LEL, CO, H2S, NO2 dan SO2
33 Ozon Monitoring Ozon permukaan
34 SQM Kecerahan langit
35 Sensor Meteo Temperatur, tekanan dan kelembaban udara
1. Equatorial Atmosphere Radar (EAR)
EAR beroperasi Maret 2001 sampai dengan sekarang. EAR merupakan hasil kerjasama
antara LAPAN dengan RISH kyoto University Jepang.Alat ini beroperasi di frekuensi 47 MHz
dengan kekuatan 100 kW, antena yagi sebanyak 560 pada diameter 110 m, jarak pengamatan
1,5 hingga 20 km atau di atas 90 km pada pengamatan anomali ionosfer. EAR berfungsi untuk
mendapakan arah dan kecepatan angin dalam tiga dimensi, baik itu angin zonal, angin
meridional, vertikal maupun horizontal.
Gambar 31 Equatorial Atmosphere Radar
2. Optical Rain Gauge (ORG)
ORG merupakan kerjasama LAPAN dengan Shimane University Jepang yang berfungsi
untuk mendapatkan data curah hujan (Rainrate) secara terus menerus.
Gambar 32 Optical Rain Gauge (ORG)
3. Ceilometer
Ceilometer merupakan kerjasama LAPAN dengan Kyoto University Jepang. Alat ini
berfungsi untuk mendapatkan data ketinggian awan.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 33
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 33 Ceilometer
4. Light Detection and Ranging (LIDAR)
LIDAR merupakan hasil kerjasama LAPAN dengan Tokyo Metropolitan University
Jepang. LIDAR beroperasi dengan teknik pemantauan jarak jauh secara aktif yang
menggunakan sistem laser yang dipancarkan vertikal ke atmosfer. Alat ini berfungsi untuk
pengamatan aerosol, debu, ozon dan uap air.
Gambar 34 Light Detection And Ranging (LIDAR)
5. Ionosonda FMCW
Alat ini merupakan kerjasama antara LAPAN – NICT Jepang. Alat ini digunakan untuk
mengamati karakteristik, iregularitas dan kerapatan elektron lapisan ionosfer meliputi
frekwensi maksimum, minimum dan frekwensi optimum.
Gambar 35 Ionosonda FMCW
6. Automatic Weather Station (AWS)
AWS merupakan peralatan pengadaan tahun 2014. Alat ini beroperasi sejak juni 2014
sampai dengan sekarang. AWS merupakan peralatan yang digunakan untuk mengukur
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 34
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
beberapa parameter udara di permukaan tanah yaitu Temperatur, Kelembapan, Tekanan udara,
Arah angin, Kecepatan angin, Curah hujan dan Radiasi matahari.
Gambar 36 Automatic Weather Station (AWS)
7. Teleskop
Terdiri dari dua tipe, yaitu William Optic (beroperasi sejak 2014) dan Celestron CPC 925
GPS (beroperasi sejak 2017). Teleskop digunakan untuk pengamatan benda-benda langit dan
fenomena antariksa seperti matahari, bulan, hilal, periode bulan, gerhana dan lain-lain.
Gambar 37 Teleskop
8. Pyranometer
Pyranometer berfungsi untuk pengamatan radiasi matahari. Alat ini memiliki perangkat
sensor outdoor yang akan mengukur radiasi matahari dan perangkat indoor yang merupakan
data logger. Alat ini dapat menyimpan data setian 1 menit dan terhubung dengan PC melalui
USB.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 35
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 38 Pyranometer
9. Rain Gauge
Rain gauge adalah alat takar hujan yang mengukur curah hujan dengan system typing
bucket. Alat ini memiliki resolusi 0.1 mm, data pengamatan setiap 1 menit. dari sensor dapat
dihubungkan dengan PC melalui konektor USB.
Gambar 39 Rain gauge
10. SANTANU
SANTANU adalah sistem pemantau hujan spasial menggunakan teknologi pengembangan
dari radar kapal. SANTANU memanfaatkan noise hujan dari radar kapal untuk memantau
lokasi, intensitas, serta pergerakan hujan di dalam wilayah cakupan radar tersebut.
Gambar 40 Radar Hujan Santanu
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 36
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
1.4 SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN
Laporan Kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer ini digunakan untuk
menginformasikan pencapaian kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer selama tahun
2019. Capaian kinerja (performance results) 2019 tersebut diperbandingkan dengan Perjanjian
Kinerja (performance agreement) 2019 sebagai tolok ukur keberhasilan organisasi. Analisis
atas realisasi kinerja terhadap rencana kinerja ini memungkinkan teridentifikasi adanya
pencapaian kinerja dan sejumlah ketidaksesuaian kinerja (performance gap) yang akan sangat
berguna untuk perbaikan/peningkatan kinerja pada tahun berikutnya.
Berdasarkan kerangka berpikir tersebut diatas maka Laporan Kinerja Pusat Sains dan
Teknologi Atmosfer tahun 2019 disajikan dengan sistematika berikut:
• Ringkasan Eksekutif yang menyajikan ringkasan pencapaian kinerja Pusat Sains dan
Teknologi Atmosfer tahun 2019;
• 1. Pendahuluan yang menjelaskan secara ringkas latar belakang, tugas pokok, fungsi dan
struktur organisasi, aspek strategis organisasi dan permasalahan utama, sumber daya
manusia serta fasilitas Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer;
• 2. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja yang menjelaskan Rencana Strategis 2015-2019
dan Rencana Kinerja Tahun 2019 serta Perjanjian Kinerja Tahun 2019 serta perubahannya.
Pada bab ini Renstra 2015-2019 akan disampaikan visi, misi, tujuan, sasaran strategis serta
Indikator Kinerja Utama program kegiatan Tahun 2019;
• 3. Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019 yang menyajikan pengukuran kinerja
(perbandingan antara target dan realisasi kinerja), dan pencapaian sasaran Renstra Pusat
Sains dan Teknologi Atmosfer 2015-2019 pada tahun 2019 serta akuntabilitas
keuangannya;
• 4. Inisiatif Peningkatan Akuntabilitas Kinerja PSTA yang menyajikan upaya
peningkatan akuntabilitas kinerja PSTA
• 5. Penutup yang menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Pusat Sains
dan Teknologi Atmosfer tahun 2019 dan rekomendasi yang diperlukan untuk peningkatan
kinerja pada tahun berikutnya;
• Daftar Lampiran : Dokumen-dokumen pendukung LAKIN PSTA Tahun 2019,
Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Perjanjian Kinerja 2019, Pengukuran Kinerja Tahun
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 37
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
2019, Capaian Target Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019 pada Tahun 2019 dan
Strategic Map 2015-2019 dengan Balance Scorecard (BSC).
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 38
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
2 PERENCANAAN KINERJA
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, rencana strategis merupakan
langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja. Perencanaan strategis instansi pemerintah
memerlukan integrasi antara kepakaran sumber daya manusia, sumber daya peralatan dan
sumber daya keuangan (dana), agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan
strategis nasional maupun global.
Rencana strategis Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Tahun 2015-2019 merujuk kepada
Renstra Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Tahun 2015- 2019. Renstra PSTA 2015-
2019 merupakan perangkat untuk mencapai harmonisasi pencapaian pembangunan program
penelitian yang menyeluruh, terpadu, efisien dan sinergi dengan prioritas pembangunan
dirgantara lainnya yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019 dan Renstra LAPAN sehingga
dapat memberikan kontribusi pencapaian tujuan pembangunan nasional. Renstra PSTA
digunakan sebagai arahan kebijakan dan strategi program PSTA serta untuk memberikan
pemahaman yang sama tentang tantangan dan komitmen PSTA dalam mengembangkan dan
meningkatkan pelayanan bagi para pengguna serta memenuhi tuntutan pengguna pada
khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya.
Renstra PSTA 2015-2019 telah dibangun dengan mempertimbangkan berbagai
masukansebagaimana digambarkan dalam Gambar 41 di bawah ini.
Gambar 41 Kerangka Penyusunan Renstra PSTA 2015-2019
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 39
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Agar instansi pemerintah tetap mampu eksis dan unggul serta berkompetensi tinggi dengan
tupoksinya, dalam menghadapi kondisi yang semakin ketat dimana lingkungan yang berubah
secara cepat, maka instansi pemerintah harus terus menerus melakukan perubahan ke arah
perbaikan, yang disusun dalam suatu tahapan yang konsisten dan berkelanjutan. Pada tahapan
awal yang harus dilakukan adalah penyusunan visi dan misi instansi atau satuan kerja, dalam hal
ini Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer.
2.1 VISI DAN MISI
Visi dan misi merupakan panduan yang memberikan pandangan dan arah ke depan sebagai
dasar acuan dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam mencapai sasaran atau target yang
ditetapkan. Visi dari Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) adalah: “Menjadi Pusat
Keunggulan Sains Atmosfer”. Visi ini secara harafiah ditujukan agar Pusat Sains dan Teknologi
Atmosfer dapat menjadi pusat yang unggul dalam bidang sains dan teknologi sistem pemantau
atmosfer berbasis satelit dan terestrial serta layanan informasinya.
Melalui Visi tersebut, PSTA mampu menjadi pusat yang menyelenggarakan kegiatan
penelitan dan pengembangan di tingkat nasional yang bertaraf internasional di bidang sains
atmosfer dengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhan pengguna,
untuk mendukung visi dan misi LAPAN yaitu menjadi “Pusat Unggulan Penerbangan dan
Antariksa Untuk Mewujudkan Indonesia yang Maju dan Mandiri.”
Untuk mewujudkan visi Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer menjadi kenyataan, maka
diperlukan misi dalam pelaksanaannya, yaitu :
1. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia dan organisasi di bidang
sains dan teknologi atmosfer.
2. Meningkatkan kualitas hasil penelitian dan pengembangan di bidang sains dan teknologi
atmosfer
3. Meningkatkan kualitas layanan informasi di bidang sains dan teknologi atmosfer kepada
pengguna.
Sesuai dengan misi tersebut maka Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer perlu memiliki
peneliti dan perekayasa yang kompeten dan juga memiliki infrastruktur penelitian dan
pengembangan yang terbaik, sehingga dapat maju dan unggul di bidang sains dan teknologi
atmosfer, memimpin dan menjadi rujukan nasional di bidang sains dan teknologi atmosfer,
berkontribusi dan memberikan solusi kepada pemerintah, diakui oleh pengguna dan
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 40
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
stakeholder terkait, mampu bekerjasama dengan mitra internasional dan siap menghadapi
kompetisi global.
Nilai-nilai organisasi Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (core values) dicanangkan
untuk membawa dan mengajak seluruh komponen sumber daya manusia di Pusat Sains dan
Teknologi Atmosfer agar melaksanakan dan mentaati nilai-nilai ini, sehingga menciptakan
suasana kerja yang kondusif menuju sistem tata kelola kepemerintahan yang baik dan
berkinerja tinggi, yaitu:
1. Pembelajar: Mempunyai kemauan belajar dan kemampuan beradaptasi dengan hal-hal
yang baru.
2. Rasional: Apapun yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan ilmiah.
3. Konsisten: Pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan rencana jangka pendek,
menengah dan panjang yang sudah ditetapkan.
4. Akuntabel: Anggaran dan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan mulai dari proses
perencanaan, pelaksanaan sampai dengan monitoring dan evaluasi.
5. Berorientasi kepada layanan publik: Berupaya memberikan layanan prima sesuai dengan
kebutuhan publik.
2.2 TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
2.2.1 TUJUAN STRATEGIS
Tujuan Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer diantaranya :
1. Terwujudnya pengelolaan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang sains dan
teknologi atmosfer yang optimal.
2. Terwujudnya layanan prima di bidang sains dan teknologi atmosfer.
2.2.2 SASARAN STRATEGIS
Sasaran strategis Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer selama 5 tahun (2015- 2019) yang
merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau
dihasilkan oleh Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer dalam jangka waktu tahunan, mulai 2015
sampai dengan 2019. Penetapan sasaran strategis ini diperlukan guna memberikan fokus pada
penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan, atau operasional
organisasi setiap tahunnya. Adapun sasaran stategis PSTA adalah sebagai berikut :
1. Penguasaan iptek di bidang sains atmosfer yang maju
2. Layanan data dan informasi sains atmosfer yang prima
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 41
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
3. Dihasilkannya publikasi nasional terakreditasi, publikasi internasional, dan HKI di bidang
sains atmosfer
4. Meningkatnya kapasitas iptek di bidang sains atmosfer
5. Tersedianya DSS yang operasional di bidang sains atmosfer untuk mitigasi bencana dan
perubahan iklim
6. Tersedianya pedoman dan standard pengolahan data serta pengelolaan data dan informasi
sains atmosfer
7. Terlaksananya pelayanan teknis yang efektif di bidang sains atmosfer
8. Terwujudnya reformasi birokrasi di lingkungan PSTA
2.3 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas kinerja pemerintah, maka
diperlukan suatu pengukuran kinerja untuk menunjukan apakah sasaran atau kegiatan telah
berhasil dicapai, yang kemudian dituangkan dalam Indikator Kinerja. Indikator Kinerja Utama
merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis operasional.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/09/M.PAN/2007 tentang pedoman umum Penetapan Indikator Kerja Utama di
Lingkungan Instansi Pemerintah, maka IKU di PSTA LAPAN dijelaskan oleh Tabel 4 di
bawah :
Tabel 4 Indikator Kinerja Utama (IKU)
SASARAN STRATEGIS IKU TARGET 2019
STAKEHOLDER
PERSPECTIVE
1 Penguasaan iptek di bidang
sains atmosfer yang maju 1 Jumlah model pemanfaatan IPTEK di
bidang sains atmosfer yang operasional
untuk pemantauan SDA, lingkungan serta mitigasi bencana dan perubahan iklim
5
2 Jumlah publikasi nasional terakreditasi di
bidang sains atmosfer.
18
3 Jumlah publikasi internasional yang
terindeks di bidang sains atmosfer.
8
4 Jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains
atmosfer.
1
CUSTOMER
PERSPECTIVE
2 Meningkatnya layanan data
dan informasi sains atmosfer 5 Jumlah instansi pengguna yang
memanfaatkan layanan IPTEK di bidang
120
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 42
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
yang prima sains atmosfer.
6 Indeks kepuasan masyarakat atas layanan
IPTEK di bidang sains atmosfer.
80
INTERNAL PROCESS
PERSPECTIVE
3 Meningkatnya kapasitas iptek
di bidang sains atmosfer 7 Jumlah kerjasama yang meningkatkan
kualitas SDM dan fasilitas litbangyasa di
bidang sains atmosfer.
4
8 Jumlah pusat unggulan di bidang sains
atmosfer.
1
4 Tersedianya DSS yang
operasional di bidang sains
atmosfer untuk mitigasi
bencana dan perubahan iklim
9 Jumlah DSS lintas sektoral yang
operasional di bidang sains
atmosfer.
2
5 Tersedianya pedoman dan
standard pengolahan data
serta pengelolaan data dan
informasi sains atmosfer
10 Jumlah pedoman dan
standard pengolahan data
sains atmosfer
7
11 Jumlah pedoman dan standard pengelolaan
data dan informasi sains atmosfer.
2
6 Terlaksananya diseminasi
hasil litbang di bidang
atmosfer yang efektif
12 Jumlah diseminasi hasil litbang
bidang sains atmosfer 4
13 Compertency gap index peserta
bimbingan teknis di bidang sains
atmosfer
30
LEARN AND GROWTH
PERSPECTIVE
7 Meningkatnya kapasitas SDM
aparatur lingkup Pusat Sains
dan Teknologi Atmosfer
14 Jumlah Pegawai yang mengikuti pelatihan
dan atau lulus pelatihan per tahun 40
15 Presentase penyerapan DIPA Pusat Sains
dan Teknologi Atmosfer 95
16 Nilai implemenmtasi SAKIP Pusat Sains
dan Teknologi Atmosfer -
17 Presentasi penyerapan anggaran Pusat
Sains dan Teknologi Atmosfer -
2.4 RENCANA KINERJA TAHUN 2019
Untuk mencapai tujuan dan sasaran sebagaimana telah dicanangkan dalam perencanaan
strategis di Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – LAPAN, maka telah disusun Rencana
Kinerja Tahun 2019. Rangkaian kegiatan dan sasaran serta indikator kinerja dapat dilihat pada
Tabel 5.
Guna pencapaian sasaran strategis sebagaimana telah diuraikan di atas, maka telah disusun
kegiatan Pengembangan Sains Atmosfer yang dilakukan oleh seluruh komponen SDM di Pusat
Sains dan Teknologi Atmosfer, yaitu: (1) Kelompok Penelitian Lingkungan Atmosfer, (2)
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 43
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Kelompok Penelitian Potensi Bencana Hidrometeorologis, (3) Kelompok Penelitian Atmosfer
Maritim, (4) Kelompok Penelitian Perubahan Iklim, dan (5) Kelompok Penelitian Teknologi
Atmosfer. Output dari kegiatan tersebut meliputi :
1. Informasi Keselamatan Pelayaran
2. Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Dinamika Atmosfer Ekuator untuk Kebencanaan,
Kemaritiman dan Lingkungan Atmosfer, yang terdiri dari tiga sub-output yaitu:
a. Litbangyasa DSS Kebencanaan Hidrometeorologis dan Teknologi Atmosfer
b. Litbangyasa DSS Kemaritiman dan Kelautan
c. Litbangyasa DSS Lingkungan Atmosfer dan Perubahan Iklim.
3. Layanan Sarana dan Prasarana Internal
a. Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
b. Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran
c. Pembangunan/Renovasi Gedung dan Bangunan
4. Layanan Perkantoran
a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan
b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 44
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Tabel 5 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) PSTA TA. 2019
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
UTAMA
TARGET RINCIAN
TOTAL
RENCANA AKSI
TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV URAIAN
% TW-1 % TW-2 % TW-3 % TW-4
Meningkatnya
penguasaan
dan
kemandirian
Iptek di bidang
sains atmosfer
yang maju
1. Jumlah
pengembanga
n model
pemanfaatan
IPTEK di
bidang sains
atmosfer
yang
operasional
untuk
pemantauan
SDA,
lingkungan
serta mitigasi
bencana dan
perubahan
iklim
5 Model 5 model
adalah model
1. Kebencana
an (Sadewa
Versi 6.0),
25 Desain Riset
dan
perencanaan
model:
1. Parameteris
asi data
untuk
asimilasi
50 Riset dan
perancangan
model:
1. Peningkata
n resolusi
temporal
prediksi
WRF
75 Riset dan
pengembangan
model:
1. Integrasi
Informasi
indeks global
dan observasi
100 Riset, pengujian
dan
operasionalisasi
model:
1. Operasionalisas
i asimilasi data
Bidang
Program
danFasilitas,
Bidang
Diseminasi,
Bagian
Administrasi
Pokjabfung
2. Kemaritima
n (Semar
Versi 4.0),
2. Identifikasi
faktor
cuaca
atmosfer
dan laut
untuk
keselamata
n pelayaran
2. Analisis
kejadian
siklon
tropis dan
kecelakaan
kapal
2. Analisis
dampak
siklon tropis
terhadap
tinggi
gelombang
dan
infrastruktur
pantai
2. Integrasi
informasi
tinggi
gelombang ke
dalam DSS
Semar dan
peringatan dini
3. Lingkungan
(Srikandi
Versi 4.0)
3. Kegiatan
sampling
dan
integrasi
data satelit
komposisi
atmosfer
3. Integrasi
data insitu
3. Kegiatan
sampling dan
integrasi data
luaran model
kimia
atmosfer
3. Integrasi
informasi
kualitas udara
ke dalam
Srikandi
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 45
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
4. Perubahan
Iklim
(Srirama
Versi 3.0)
4. Desain riset
dampak
perubahan
iklim
terhadap
vector
borne
diseases
4. Studi
literatur,
inventarisas
i datan dan
desain awal
4. Desain rinci
prototipe
dampak
perubahan
iklim
terhadap
vector borne
diseases
4. Pengembangan
prototipe
dampak
perubahan
iklim terhadap
vector borne
diseases
5. Pemantaua
n Hujan
Spasial
(Santanu
Versi 2.0)
5. Identifikasi
karakteristi
k antena
radar
santanu,
metode
sampling
dan
pengolahan
sinyal
5. Desain
modifikasi
antenna
radar,
modifikasi
metode
sampling
dan
pengolahan
sinyal
5. Prototipe
antenna radar
dan
pengujian
Quantitative
Precipitation
Estimate
(QPE)
5. Pengujian
prototipe
antenna radar
dan QPE
dengan rain
gauge
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 46
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
2. Jumlah
publikasi
nasional
terakreditasi
di bidang
sains
atmosfer
18
Makalah
18 makalah
nasional
tentang
1. lingkungan
atmosfer
2. Potensi
bencana
hidrologi
3. Atmosfer
maritim
4. Perubahan
iklim
5. Teknologi
Atmosfer
0 0 makalah
terbit
0 0 makalah
terbit
56 10 makalah
terbit
100 18 makalah
terbit
Bidang
Program dan
Fasilitas,
Bidang
Diseminasi,
Bagian
Administrasi
Pokjabfung
3. Jumlah
Publikasi
internasional
yang terindek
di bidang
sains
atmosfer
8 Makalah 8 makalah
internasional
tentang
atmosfer
equator
0 0 makalah
terbit
0 0 makalah
terbit
50 4 makalah
terbit
100 8 makalah terbit Bidang
Program dan
Fasilitas,
Bidang
Diseminasi,
Bagian
Administrasi
Pokjabfung
4. Jumlah HKI
berstatus
terdaftar di
Kementerian
Hukum dan
HAM di
1 Judul 20 Kajian
Produk HKI
50 Penyusunan
dokumen
HKI
80 Review
Dokumen
HKI
100 Pengajuan
Dokumen HKI
ke Kementerian
Hukum dan
HAM melalui
Biro SDM
ORKUM
Bidang
Program dan
Fasilitas,
Bidang
Diseminasi,
Bagian
Administrasi
Pokjabfung
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 47
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
bidang sians
atmosfer
Meningkatnya
layanan data
dan informasi
sains atmosfer
5. Jumlah
instansi
pengguna
yang
memanfaatka
n layanan
IPTEK di
bidang sains
atmosfer
120
Instansi
Layanan Iptek
sains atmosfer
ke Pemerintah
Daerah,
Kementerian
terkait, LPNK
terkait,
Pendidikan
dasar dan
menengah,
Pendidikan
Tinggi
14 Pelayanan
Iptek Sains
Atmosfer
sebanyak 17
Instansi
43 Pelayanan
Iptek Sains
Atmosfer
sebanyak 52
Instansi
57 Pelayanan
Iptek Sains
Atmosfer
sebanyak 68
Instansi
100 Pelayanan Iptek
Sains Atmosfer
sebanyak 120
Instansi
Bidang
Program dan
Fasilitas,
Bidang
Diseminasi,
Bagian
Administrasi
Pokjabfung
6. Indek
kepuasan
msyarakat
atas layanan
IPTEK di
bidang sains
atmosfer
80 indeks 14 Nilai IKM
80 untuk 17
instansi
43 Nilai IKM 80
untuk 52
instansi
57 Nilai IKM 80
untuk 68
instansi
100 Nilai IKM 80
untuk 120
instansi
Bidang
Program dan
Fasilitas,
Bidang
Diseminasi,
Bagian
Administrasi
Pokjabfung
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 48
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
2.5 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2019
Target kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer tahun 2019 ditunjukkan pada Tabel 6.
Seluruh kegiatan dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp.26.000.000.000,- (Dua Puluh
Enam Miliar Rupiah).
Tabel 6 Penetapan Kinerja (PK) PSTA TA. 2019
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 Meningkatnya penguasaan
dan kemandirian iptek di
bidang sains atmosfer yang
maju
1 Jumlah model pemanfaatan iptek di bidang
atmosfer yang operasional untuk pemantauan
lingkungan, mitigasi bencana dan perubahan
iklim
5 Model
2 Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang
sains atmosfer
18 Makalah
3 Jumlah publikasi internasional yang terindeks di
bidang sains atmosfer
8 Makalah
4 Jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains
atmosfer
1 Judul
2 Meningkatnya layanan data
dan informasi sains
atmosfer yang prima
5 Jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan
layanan iptek di bidang sains atmosfer
120 Instansi
6 Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek di
bidang sains atmosfer
80
2.6 MEKANISME PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI LAKIN
Mekanisme pengumpulan data kinerja di lingkungan PSTA dilakukan secara bottom-up
dan telah didukung oleh sistem pelaporan berbasis teknologi informasi bernama NARADA
(Narasi Atmosfer Dalam Jaringan) yang diakses melalui jaringan intranet yang beralamat di
narada.sains.lapan.go.id. Di dalam NARADA terdapat fitur – fitur yang menginformasikan
capaian – capaian kinerja PSTA salah satunya yang termasuk ke dalam Indikator Kinerja
Utama PSTA seperti, laporan model pemanfaatan IPTEK di bidang atmosfer yang operasional
untuk pemantauan SDA, lingkungan serta mitigasi bencana dan perubahan iklim, jumlah
publikasi internasioanal dan nasional yang terbit serta jumlah instansi pengguna yang
memanfaatkan layanan IPTEK di bidang sains atmosfer. Seluruh laporan di isi masing – masing
oleh pegawai PSTA yang memegang tanggung jawab terhadap laporan tersebut.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 49
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 42 Tampilan PSTA Intranet & Virtual Office (Narada
Selain menggunakan aplikasi NARADA untuk tahap pengumpulan data dan informasi,
PSTA menggunakan data yang telah di input oleh petugas kedalam aplikasi Siforen Monev
(Sistem Informasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi) dari Biro Renkeu LAPAN. Pada
akhir tahun, data yang terkumpul kemudian di susun oleh tim penyusun LAKIN. Tim penyusun
LAKIN dibentuk dan disahkan oleh Kepala Pusat dan Sains Teknologi Atmosfer.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 50
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
3 AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2019
Pengukuran capaian kinerja PSTA dilakukan dengan cara membandingkan antara target
rencana dan realisasi IKU. Guna penilaian atas keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program,
kegiatan/ sub kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka
mewujudkan misi dan visi, maka dilakukan penilaian pengukuran kinerja yang telah ditetapkan
sebagaimana Penetapan Kinerja 2019.
Tabel 7 Analisis Capaian Kinerja Tahun 2019
INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
2019
CAPAIAN
2019
CAPAIAN
%
KET
• Jumlah model pemanfaatan
iptek di bidang sains atmosfer
yang operasional untuk
pemantauan lingkungan,
mitigasi bencana dan
perubahan iklim
Model 5 5 100
• Jumlah publikasi nasional
terakreditasi di bidang sains
atmosfer
Makalah 18 6 33
• Jumlah publikasi internasional
yang terindeks di bidang sains
atmosfer
Makalah 8 35 438
• Jumlah HKI yang diusulkan di
bidang sains atmosfer
Judul 1 1 100
• Jumlah instansi pengguna yang
memanfaatkan layanan iptek di
bidang sains atmosfer
Instansi 120 137 114
• Indeks kepuasan masyarakat
atas layanan iptek di bidang
sains atmosfer
Nilai 80 88.36 110
Nilai Rata-Rata 149
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 51
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Atas dasar hasil-hasil yang telah dicapai dari pengukuran kinerja kegiatan, selanjutnya
dilakukan pengukuran kinerja sasaran melalui indikator-indikator kinerja pencapaian sasaran
sebagaimana telah ditetapkan target dalam rencana kinerja dan penetapan kinerja 2019.
Pengukuran kinerja adalah membandingkan antara target kinerja (performance plan) yang
telah ditetapkan pada penetapan kinerja TA. 2019 dengan realisasinya (performance result).
Dengan cara pembandingan tersebut akan diketahui celah kinerja (performance gap),
sebagaimana Tabel 7 Hasil Pengukuran Kinerja TA. 2019, yang kemudian dianalisis untuk
mengetahui penyebab ketidakberhasilan dan selanjutnya mengubah strategi atau memperbaiki
strategi untuk meningkatkan kinerja di tahun mendatang (performance improvement).
Dengan metode tersebut di atas diatas. maka dapat diperoleh nilai capaian yang
menggambarkan kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer, baik untuk capaian kegiatan
maupun capaian sasaran kinerja secara menyeluruh.
Nilai capaian kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer pada tahun anggaran 2019,
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah sebagaimana dijelaskan pada Tabel 7
Pengukuran kinerja kegiatan. Pengukuran kinerja kegiatan Pusat Sains dan Teknologi
Atmosfer yang didasarkan pada Penetapan Kinerja 2019, diperoleh nilai rata-rata 149%, dari
beberapa indikator yaitu 100% capaian indikator jumlah model pemanfaatan iptek di bidang
atmosfer yang operasional untuk pemantauan lingkungan, mitigasi bencana dan perubahan
iklim, 33% dari capaian indikator jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains
atmosfer, 437.5% jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains atmosfer,
100% jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains atmosfer, 114% jumlah instansi pengguna
yang memanfaatkan layanan iptek di bidang sains atmosfer dan 110% dari indeks kepuasan
masyarakat atas layanan iptek di bidang sains atmosfer.
Tahun anggaran 2019, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer memiliki sumber dana dari
DIPA semula sebesar Rp.26.069.628.000,- (Dua Puluh Enam Milyar Enam Puluh Sembilan
Juta Enam Ratus Dua Puluh Delapan Ribu Rupiah), dan setelah adanya kebijakan penambahan
anggaran untuk belanja pegawai dari Biro Renkeu LAPAN dan dari pendapatan negara bukan
pajak dari layanan Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer serta hibah penelitian sehingga total
sumber dana DIPA menjadi sebesar Rp.30.980.370.000,- (Tiga Puluh Milyar Sembilan Ratus
Delapan Puluh Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah) . Nilai daya serap penggunaan
dana/anggaran DIPA 2019 sampai dengan bulan Desember 2019, mencapai 95,23% atau
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 52
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
sebesar Rp.29.501.069.247,- (Dua Puluh Sembilan Milyar Lima Ratus Satu Juta Enam Puluh
Sembilan Ribu Dua Ratus Empat Puluh Tujuh Rupiah ).
• Sasaran Strategis Ke- 1: Meningkatnya Penguasaan dan Kemandirian Iptek di
Bidang Sains Atmosfer yang Maju
Sasaran strategis ke-1 terdiri dari 4 (empat) IKU yaitu: Jumlah model Pemanfaatan Iptek
di bidang sains atmosfer yang operasional untuk pemantauan lingkungan, mitigasi bencana
dan perubahan iklim, Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains atmosfer, Jumlah
publikasi internasional yang terindeks di bidang sains atmosfer, Jumlah HKI yang diusulkan
di bidang sains atmosfer. Berikut ini adalah uraian capaian IKU PSTA 2019:
3.1.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA 1: JUMLAH MODEL PEMANFAATAN
IPTEK DI BIDANG SAINS ATMOSFER YANG OPERASIONAL UNTUK
PEMANTAUAN LINGKUNGAN, MITIGASI BENCANA DAN PERUBAHAN
IKLIM
Perkembangan capaian IKU Jumlah Model Pemanfaatan iptek di bidang atmosfer yang
operasional untuk pemantauan lingkungan, mitigasi bencana dan perubahan iklim periode
Renstra 2015 – 2019 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8 Perbandingan Capaian IKU 1 (T=Target, R=Realisasi, C=Capaian)
IKU 1 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Model
Pemanfaatan
iptek di bidang
atmosfer yang
operasional
untuk
pemantauan
lingkungan,
mitigasi
bencana dan
perubahan
iklim
T 2 model 4 Model
5 Model 5 Model
R 3 model
• Sadewa 3.0
• Semar 1.0
• Srikandi 1.0
4 Model
• Sadewa 4.0
• Semar 2.0
• Srikandi 2.0
• Srirama 1.0
5 Model
• Sadewa 5.0
• Semar 3.0
• Srikandi 3.0
• Srirama 2.0
• Santanu 1.0
5 Model
• Sadewa 6.0
• Semar 4.0
• Srikandi 4.0
• Srirama 3.0
• Santanu 2.0
C
150%
100%
100%
100%
Fungsi dari masing-masing 5 Model pemanfaatan Iptek di bidang atmosfer yang
operasional untuk untuk pemantauan lingkungan, mitigasi bencana dan perubahan iklim yang
dikembangkan oleh PSTA dijelaskan pada Tabel 9.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 53
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Tabel 9 Model Pemanfaatan Iptek Di Bidang Atmosfer
NO NAMA MODEL VERSI FUNGSI
1 Model Peringatan Dini Bencana Sadewa 6.0 Memberikan informasi pengamatan dan prediksi
hujan ekstrim yang berpotensi menimbulkan
bencana seperti banjir dan longsor di seluruh
wilayah Indonesia
2 Model Kemaritiman Semar 4.0 Memberikan informasi pengamatan dan prediksi
kondisi atmosfer, lautan, zona potensi
penangkapan ikan, posisi kapal, dan komunikasi
radio untuk wilayah pantai selatan DIY
3 Model Lingkungan Atmosfer Srikandi 4.0 Memberikan informasi pengamatan dan prediksi
komposisi atmosfer di seluruh wilayah Indonesia
4 Model Perubahan Iklim Srirama 3.0 Memberikan informasi proyeksi perubahan
iklim di seluruh wilayah Indonesia hingga Tahun
2099.
5 Model Pemantauan Hujan
Spasial
Santanu 2.0 Memberikan informasi hujan spasial berbasis
radar secara near real time dan online
5 Model tersebut dikembangkan oleh kelompok penelitian dan pengembangan. Berikut
adalah uraian capaian kegiatan pengembangan model serta kegiatan Litbang masing-masing
kelompok penelitian.
3.1.1.1 MODEL PERINGATAN DINI BENCANA SADEWA
Model peringatan dini bencana hidrometeorologi menjadi target utama Kelompok
Penelitian Potensi Bencana Hidrometeorologi. Di poklit Potensi Bencana Hidrometeorologi
terdapat tiga (3) sub-kegiatan penelitian untuk mendukung tercapainya sasaran Poklit. Sesuai
dengan Surat Keputusan Kepala PSTA nomor 337 Tahun 2019/PSTA, nama sub-kegiatan dan
susunan pelaksana tersebut dalah sebagai berikut:
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 54
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Tabel 10 Litbang Potensi Bencana Hidrometeorologis
JUDUL PENELITIAN PELAKSANA
(SK Ka-PSTA nomor 337 Tahun 2019/PSTA)
Mekanisme Curah Hujan
Ekstrem di Indonesia untuk
Mendukung Peningkatan
Akurasi DSS Sadewa
1. Prof. Dr. Ir. Eddy Hermawan, M.Sc. (PI)
2. Dr. Teguh Harjana, M.Sc.
3. Drs. Arief Suryantoro, M.Si. Dr.
4. Trismidianto, M.Si.
5. Anis Purwaningsih, S.Si.
6. Elfira Saufina, S.Si
Verifikasi Ketebalan Awan
Berdasarkan WRF dan MASK
untuk mendukung SADEWA
1. Dr. Ir. Ina Juaeni, M.Si. (PI)
2. Dr. Teguh Harjana, M.Sc.
3. Ibnu Fathrio, S.Si., M.Si.
4. Risyanto, M.Sc.
5. Anis Purwaningsih, S.Si.
6. Elfira Saufina, S.Si.
Pengembangan DSS Potensi
Bencana Hidrometeorologis
(Tahap III)
1. Farid Lasmono, ST (PI)
2. Dr. Teguh Harjana,M.Sc.
3. Dr. Ibnu Fathrio, M.Si.
4. Risyanto, M.Sc.
Hasil yang diperoleh :
• Hasil litbang Mekanisme Curah Hujan Ekstrem di Indonesia untuk Mendukung
Peningkatan Akurasi DSS SADEWA, antara lain adalah diketahuinya hal-hal sebagai
berikut:
Hasil studi menunjukkan bahwa terjadinya curah hujan ekstrem, khususnya di kawasan
barat Indonesia umumnya terjadi akibat bersatunya kejadian/fenomena Monsun Asia, MJO
dan IOD yang menuju fase negatif/normal. Kawasan yang dilanda umumnya yang bertipe
curah hujan Monsunal, dimulai dari kawasan Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera
Selatan, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Jabar,
Jateng, Jatim, Bali, NTB, dan NTT. Dimulai dari bulan November hingga April (dikenal
sebagai Musim Hujan (MH)). Indikasi jelas yang diperoleh sebelum terjadinya curah hujan
ekstrem adalah adanya variasi harian (Diurnal Cycle) yang jelas.
Namun demikian, didapatkan adanya kasus curah hujan ekstrem yang terjadi saat Musim
Kemarau (MK), seperti kasus banjir bandang yang terjadi bulan Juni 2019 di Konawe
(Sulawesi Tenggara). Hasil analisis menunjukkan bahwa hal ini diakibatkan hadirnya Monsun
Australia. Untuk kasus ini, tidak diperoleh adanya variasi harian yang jelas. Hasil analisis lebih
lanjut menunjukkan jika MJO berperan aktif tidak hanya disaat MH, namun disaat MK pun
MJO menunjukkan aktifitasnya, hanya saja efeknya tidak terlalu signifikan, dibandingkan
dengan kekuatan Monsun Asia dan Australia.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 55
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 43 (Dari kiri ke kanan) Deret waktu IOD dan Indek Nino3.4,
penampilan indek MJO (rmm1, rmm2) pada situs Sadewa LAPAN.
• Hasil litbang terkait Verifikasi Ketebalan Awan Berdasarkan WRF dan MASK
untuk Mendukung SADEWA, antara lain adalah diketahuinya hal-hal sebagai berikut:
a. Hasil simulasi MASK (Model Atmosfer Satu Kolom) yang melibatkan suku drag force
menunjukkan kesesuaian yang lebih tinggi dibandingkan hasil simulasi tanpa drag force.
Kesesuaian yang relatif lebih tinggi juga ditunjukkan jika kelebihan temperatur (ΔT) sama
dengan 2,0 K.
b. Model MASK mampu mensimulasikan ketinggian dasar awan di bawah 4 km.
c. Penambahan waktu simulasi dan perubahan diameter/tinggi kolom tidak berpengaruh
pada tinggi dasar awan
d. Hasil simulasi parameter vertikal atmosfer WRF menunjukkan bahwa profil temperatur
WRF lebih kecil dibanding temperatur observasi (Radiosonde), kelembapan WRF lebih
besar dibanding kelembapan observasi (Radiosonde), sehingga nilai LCL WRF lebih kecil
dari LCL observasi (Radiosonde) tetapi lebih tinggi dari dasar awan Ceilometer
e. Dari 6 skema PBL kesemuanya kesulitan untuk mensimulasikan variasi diurnal dari LCL
terutama di pagi hari (LCL lebih tinggi) dan di siang hari (LCL lebih rendah).
f. Skema ACM2 unggul dalam merepresentasikan tinggi LCL di siang hari dengan bias yang
lebih kecil dari bias skema lainnya.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 56
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 44 Hasil simulasi MASK berturut-turut untuk waktu simulasi 3500 detik, 7000 detik
dan 10000 detik (kiri atas, kiri bawah dan kanan bawah)
dengan data Radiosonde pukul 10:55 WIB dan data Ceilometer (kanan atas), tanggal 1 September 2016
• Pengembangan DSS Potensi Bencana Hidrometeorologis (Tahap III)
Tujuan utama sub-kegiatan ini adalah dihasilkannya model peringatan dini potensi bencana
hidrometeorologi yang disebut SADEWA. SADEWA (Satellite based Disaster Early Warning
System) atau Sistem Peringatan Dini Bencana Berbasis Satelit merupakan salah satu produk
litbang PSTA dalam bentuk Sistem Pendukung Keputusan (DSS) untuk mendukung
pengelolaan resiko bencana hidrometeorologis. Sadewa merupakan aplikasi berbasis web yang
terdiri dari sistem pemantauan atmosfer berbasis satelit Himawari-8, sistem prediksi atmosfer
berbasis model WRF, dan sistem peringatan dini hujan ekstrim. Sadewa berfungsi untuk
memantau kondisi atmosfer secara real time, memprediksi kemungkinan terjadinya hujan
ekstrim, dan memberikan informasi peringatan dini kepada pihak-pihak yang terkait dalam
penanggulangan bencana. Sadewa meliputi seluruh wilayah Indonesia dengan resolusi spasial
5 km, resolusi waktu 1 jam, dengan jangkauan prediksi semula 48 jam meningkat menjadi 3 x
24 jam ke depan. Informasi Sadewa diupdate secara otomatis setiap jam (untuk pengamatan
satelit) dan setiap 6 jam (untuk prediksi) dan dapat dilihat di alamat website
http://sadewa.sains.lapan.go.id.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 57
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Tabel 11 Perkembangan DSS SADEWA
2015 • Desain kebutuhan dan penyiapan alat dan model Atmosfer SADEWA
2016 • Implementasi Sadewa
• Penyediaan receiver Himawari-8 di kantor PSTA
• Integrasi data Himawari-8 dan model WRF
2017
• Implementasi Sadewa
• Integrasi data Himawari-8 dan model WRF telah dapat dilakukan secara otomatis, stabil dan
berkelanjutan dengan ketersediaan data mencapai 90%.
• Integrasi peringatan dini hujan ekstrim
• Integrasi data dari AWS untuk kebutuhan uji validasi.
• Peningkatan jangkauan waktu prediksi dari 24 jam menjadi 48 jam ke depan.
• Pengembangan Aplikasi web untuk dapat menampilkan navigasi waktu multi data sehingga dapat
melihat data-data yang sudah lewat serta animasinya
2018
• Implementasi Sadewa
• Skema verifikasi prediksi WRF dengan pengamatan insitu (AWS)
• Penamaan parameter pengamatan satelit yang lebih informatif, serta penambahan keterangan.
masing- masing parameter pengamatan dan prediksi
• Adanya informasi pengamatan turunan satelit Himawari-8 yaitu “Awan Tumbuh” dan “Pusat
Wilayah Konveksi”, informasi hujan dari sistem DSS (Sistem Pengamatan Hujan) Santanu, dan
informasi indeks Monsun. Pilihan menu login untuk informasi terbatas berdasarkan hasil kerjasama
dengan PSTA
2019
• Implementasi Sadewa
• Integrasi informasi indeks global atmosfer
• Peningkatan panjang prediksi cuaca
• Variasi asimilasi data Penurunan informasi awan tumbuh dan pusat wilayah konveksi dari satelit
Himawari-8
Gambar 45 Tampilan Online DSS SADEWA
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 58
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Sampai dengan akhir tahun 2019 ini, SADEWA telah memiliki beberapa
perkembangan/fitur, antara lain:
1. Integrasi data Himawari-8 dan model WRF dilakukan secara otomatis, stabil dan
berkelanjutan dengan ketersediaan data mencapai 90%.
2. Peringatan dini hujan ekstrem yang terintegrasi ke dalam aplikasi SADEWA.
3. Data AWS yang terintegrasi ke dalam aplikasi SADEWA untuk kebutuhan uji validasi.
4. Jangkauan waktu prediksi WRF SADEWA adalah 3x24 jam ke depan.
5. Fitur melihat data sebelumnya sehingga dapat melihat data-data yang sudah lewat serta
animasinya
6. Skema verifikasi prediksi WRF dengan pengamatan insitu (AWS)
7. Penamaan parameter pengamatan satelit yang lebih informatif, serta penambahan
keterangan-keterangan masing-masing parameter pengamatan dan prediksi
8. Adanya informasi pengamatan turunan satelit Himawari-8 yaitu “Awan Tumbuh” dan
“Pusat Wilayah Konveksi”, informasi hujan dari sistem DSS (Sistem Pengamatan Hujan)
Santanu, dan informasi indeks Monsun.
9. Pilihan menu login untuk informasi terbatas berdasarkan hasil kerjasama dengan PSTA.
10. Integrasi indeks global atmosfer antara lain: Monsoon, IOD, MJO, SOI, ONI.
3.1.1.2 MODEL KEMARITIMAN SEMAR
Aktifitas di sektor kemaritiman dipengaruhi oleh kondisi atmosfer dan laut, baik jangka
pendek maupun jangka menengah. Informasi tentang kondisi cuaca terkini dan prediksinya
untuk beberapa jam atau beberapa hari ke depan sangat diperlukan pada saat akan melaut, baik
untuk kegiatan penangkapan ikan maupun transportasi laut lainnya. Selain itu informasi
tentang prediksi kondisi atmosfer dan laut jangka menengah (satu sampai beberapa bulan ke
depan) juga diperlukan untuk perencanaan kegiatan di sektor kemaritiman dan perikanan. Oleh
karena itu, integrasi informasi tersebut sangat penting dalam mendukung kinerja pembangunan
di sektor kelautan dan perikanan.
Sebuah sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS) di bidang
kemaritiman yang diberi nama Sistem Embaran Maritim (SEMAR) telah dibangun dalam
rangka peningkatan produksi perikanan tangkap serta keselamatan dan keamanan pelayaran.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 59
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Sistem ini ditujukan untuk para pengambil keputusan di kementerian, institusi nasional,
maupun dinas terkait di bidang kemaritiman.
SEMAR terdiri dari dua komponen input, yaitu: (1) Sistem pemantauan dan pengukuran
dari satelit, sensor-sensor di daratan dan sensor-sensor di lautan, dan (2) model atmosfer dan
lautan yang merupakan kepanjangan dari sistem pengamatan untuk memprediksi kondisi ke
depan. Output berupa data observasi secara near real time dan prediksi ke depan merupakan
komponen utama dari Semar. Informasi dari Sistem Pendukung Keputusan ini diharapkan
dapat meningkatkan kinerja di sektor keselamatan pelayaran dan peningkatan produksi
perikanan tangkap sebagai outcome, dan pada akhirnya dapat memberikan dampak untuk
keselamatan dan kesejahteraan para nelayan.
SEMAR memberikan informasi pengamatan berbasis satelit, radar, sensor daratan dan
sensor lautan secara near real time serta prediksi kondisi atmosfer dan lautan di wilayah
perairan selatan Yogyakarta berbasis model atmosfer/laut sebagai dasar pengambilan
keputusan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan untuk mendukung keselamatan pelayaran dan
peningkatan produksi perikanan tangkap. Kegiatan pengembangan model kemaritiman
SEMAR dilaksanakan dengan dukungan kegiatan penelitian yang dilaksanakan kelompok
penelitian litbang Atmosfer Maritim.
Tabel 12 Perkembangan DSS SEMAR
2015 • Penandatangan-an MOU LAPAN – DIY Tanggal 12 Februari 2015.
2016 • Soft Launching SEMAR 1.0
• Pelatihan penggunaan Automatic Identification System (AIS) Terrestrial
2017
• Implementasi Semar 2.0
• Integrasi informasi AWS untuk Pelabuhan Sadeng
• Integrasi informasi HYCOM, ZPPI dan AIS yang lebih stabil.
• Peningkatan tampilan aplikasi web SEMAR yang lebih baik dan mudah dipahami.
2018
• Implementasi Semar 3.0
• Integrasi informasi prediksi suhu permukaan dan arus laut pada beberapa kedalaman.
• Informasi prediksi hujan dan angin mencakup 48 jam ke depan.
• Peningkatan tampilan aplikasi web SEMAR yang lebih ramah pengguna, misalnya pemilihan
tipe kapal bisa langsung pilih semua (tidak harus klik satu per satu dari setiap jenis kapal yang
ingin dipantau lokasinya).
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 60
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
2019
• Implementasi Semar 4.0
• Integrasi informasi tinggi gelombang signifikan yang mencakup prediksi untuk 5 hari
ke depan.
• Informasi prediksi hujan dan angin mencakup 72 jam ke depan.
Gambar 46. Prediksi tinggi gelombang laut yang mencakup 5 hari ke dapan.
Kegiatan pengembangan DSS SEMAR dilaksanakan dengan dukungan kegiatan penelitian
yang dilaksanakan oleh kelompok penelitian Atmosfer Maritim. Tahun 2019 kegiatan
kelompok penelitian atmosfer maritim dijelaskan pada Tabel 13.
Tabel 13 Litbang Atmosfer Maritim
NO JUDUL PENELITIAN PELAKSANA
1 Dampak Cuaca Ekstrem Atmosfer dan
Laut terhadap Keselamatan Pelayaran di
Perairan Selatan Indonesia untuk
Mendukung DSS Semar
1. Iis Sofiati
2. Suaydhi
3. Lely Qodrita Avia
4. Candra Nur Ihsan
5. Eka Putra Wulandari
6. M. Fadhlan Putranto
2 Interaksi Atmosfer Laut dalam
Pembentukan Siklon Tropis di Perairan
Selatan Indonesia
1. Suaydhi
2. Iis Sofiati
3. Lely Qodrita Avia
4. Haries Satyawardhana
5. Gammamerdianti
6. Sigit Kurniawan Jati Wicaksono
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 61
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
3 Pengembangan Sistem Prediksi Musim di
Indonesia Berbasis Model
Numerik untuk Mendukung DSS
SEMAR
1. Haries Satyawardhana
2. Suaydhi
3. Candra Nur Ihsan
4. Gammamerdianti
5. Eka Putri Wulandarii
`
Gambar 47 Alur pengerjaan rekonstruksi curah hujan prediksi untuk simulasi musim hujan
dan kemarau menggunakan input 11 ensemble SST prediksi.
Prediksi musim merupakan usaha untuk menyediakan informasi tentang kondisi atmosfer,
terutama mengenai suhu dan curah hujan, pada skala waktu satu atau beberapa musim ke depan.
Pentingnya hasil prediksi musim dengan data grid yang mempunyai resolusi tinggi dan akurat.
Namun penggunaan downscaling dinamis menggunakan model atmosfer untuk prediksi jangka
menengah (musim) di Indonesia belum banyak dilakukan. Prediksi musim (jangka menengah)
untuk beberapa bulan ke depan mempunyai ketidakpastian (uncertainty) yang tinggi. Hal ini
terlihat pada kegiatan penelitian tahun 2017 dengan eksperimen menggunakan input sst
prediksi 1 ensemble, diperoleh nilai curah hujan prediksi pada saat musim kemarau (dry
season) yang cenderung overestimate jika dibandingkan dengan data satelit GSMaP,
sedangkan pada musim hujan (wet season) cenderung under-estimate. Pada kegiatan tahun
2018 dilakukan pengembangan dengan menggunakan input 11 ensemble SST prediksi dimana
hasilnya adalah korelasi curah hujan prediksi dengan curah hujan GSMaP khususnya di daerah
Indonesia bagian selatan cukup baik, namun nilai korelasi bervariasi di masing-masing
ensemble. Hal ini menjadi pertimbangan untuk melakukan rekonstruksi curah hujan
berdasarkan ensemble yang memiliki korelasi tertinggi di tiap grid pada masing-masing
musim. Rekonstruksi curah hujan dilakukan untuk simulasi dan prediksi di 2 musim, yaitu
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 62
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
pada musim hujan (studi kasus 201612 untuk simulasi dan 201812 untuk prediksi) dan
kemarau (studi kasus 201706 dan 201906 untuk prediksi). Penggunaan metode korelasi
maksimum dengan 11 member untuk prediksi curah hujan di musim hujan sudah dapat
memperlihatkan peralihan dari musim basah ke musim kering, namun prediksi pada musim
kemarau masih belum terlalu baik digambarkan pada saat peralihan dari musim kemarau ke
musim hujan (periode SON). Di mana curah hujan SON hasil prediksi terlalu tinggi
dibandingkan dengan CH satelit dengan kecenderungan musim hujan datang lebih cepat.
Gambar 48 Siklon tropis yang terjadi di laut Banda dan laut Arafura antara tahun 1980 dan 2018.
Siklon tropis merupakan salah satu fenomena alam yang berdampak hebat bagi
infrastruktur dan keselamatan pelayaran. Penelitian dampak siklon tropis dilakukan untuk
mengkaji dampak siklon tropis terhadap ketinggian gelombang laut, curah hujan, dan angin.
Selain itu gejala fisis yang mendahului dan menyertai terbentukanya siklon tropis diteliti untuk
mengetahui karakteristik pembentukan siklon tropis. Siklon tropis dapat terbentuk di dalam
wilayah Indonesia, yaitu di laut Banda dan laut Arafura. Meskipun pembetukan siklon tropis
di kedua wilayah laut tersebut tidak sering, namun akan berdampak pada keselamatan
pelayaran dan infrastruktur di sekitarnya bagi wilayah timur Indonesia. Di selatan pulau Jawa
juga pernah terbentuk siklon tropis yang cukup dekat dengan pantai selatan Jawa, yaitu siklon
tropis Cemapak. Banyak kerusakan yang ditimbulkan oleh siklon tropis ini. Oleh karena itu
penelitian siklon tropis ini perlu mendapat perhatian yang lebih mendalam.
Pada tahun 2019, aplikasi DSS SEMAR telah mengalami perkembangan, antara lain:
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 63
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
1. Integrasi informasi tinggi gelombang laut untuk jangka waktu 5 hari.
2. Integrasi prediksi cuaca atmosfer selama tiga hari ke depan.
3. Peningkatan tampilan aplikasi web SEMAR yang lebih baik dan mudah dipahami.
Gambar 49 Kegiatan Bimtek DSS SEMAR di Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng, DIY,
pada tanggal 23 September 2019.
Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi DSS Semar telah dilaksanakan di
Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada
tanggal 21 Agustus 2019 dan 23 September 2019, yang bertujuan untuk memberikan
pengetahuan tentang pengembangan DSS SEMAR dalam pembangunan maritim dan
pengetahuan tentang teknologi sistem informasi serta pelatihan teknis operasional DSS
SEMAR yang dibangun PSTA LAPAN dan DKP DIY.
3.1.1.3 MODEL LINGKUNGAN SRIKANDI
Sistem Informasi Komposisi Atmosfer Indonesia (SRIKANDI) merupakan salah satu
sistem pendukung keputusan (Decision Support System) berbasis web yang dibangun oleh Pusat
Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) LAPAN. Tujuan dari pengembangan SRIKANDI
adalah untuk menyediakan informasi komposisi atmosfer Indonesia berupa pengamatan
berbasis satelit, pengukuran in situ dan prediksi berbasis model transpor kimia untuk
mendukung pengambilan keputusan terutama terkait dampak aktivitas manusia dan kebakaran
hutan terhadap kualitas udara. Fitur SRIKANDI berupa pemantauan harian komposisi atmosfer
(CO, O3, CH4, SO2, NO2, Aerosol) dari sensor satelit yaitu AIRS-Aqua, OMI-Aura, MODIS-
Aqua, VIIRS-SNPP, dan Himawari. Prediksi setiap jam selama 24 jam komposisi atmosfer
(CO, O3, SO2, NO2, PM10, PM2,5) menggunakan WRF-Chem versi 3.6.1 yang di-overlay
terhadap arah angin dalam bentuk online di: http://srikandi.sains.lapan.go.id/.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 64
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Tabel 14 Perkembangan DSS SRIKANDI
2016 • Soft Launching Srikandi 1.0
• Prediksi setiap jam selama 24 jam komposisi atmosfer (CO, O3, SO2, NO2, PM10,
PM2,5) menggunakan WRF-Chem versi 3.6.1 yang di- overlay terhadap arah angin
dalam bentuk online
• Kerjasama PSTA dengan Universitas Bina Dharma
2017 • Implementasi Srikandi 2.0
• Tersedianya data pengamatan satelit penyusun informasi kualitas udara near real time
• Data prakiraan penyusun informasi kualitas udara luaran model kimia atmosfer untuk
24 jam mendatang hasil perbaikan dari input emisi Palembang, Sumatera Selatan.
• Dikaji dalam acara Focus Group Discussion dengan Kementrian Lingkungan Lidup
dan Kehutanan.
2018 • Implementasi Srikandi 3.0
• Regresi Linier PM2,5 terhadap AOT VIIRS dan AOD MODIS untuk estimasi PM2,5
• Validasi NO2 dan SO2 Passive Sampler terhadap AQMS di lokasi GAW Kototabang dan pilihan peningkatan resolusi menjadi 9 km
2019 • Pengujian kualitas data AQMS dengan hasil : data NO, NO2, CO, NOx sudah terkalibrasi namun belum ada data pembanding, SO2 dan O3 tidak valid, dan PM10 belum dikalibrasi
• Pengujian kualitas data Passive Sampler (SO2 dan NO2 DKI Jakarta) dengan melakukan validasi data sampel 7 dan 14 harian terhadap data AQMS dengan hasil untuk SO2 diperoleh koefisien korelasi yang kecil, yaitu sebesar 0,1.
Tabel 15 Litbang Poklit Lingkungan Atmosfer
NO JUDUL PENELITIAN PELAKSANA KEGIATAN
1 Penelitian Kimia Atmosfer dan GRK
Untuk Mendukung Standar Kimia
Atmosfer INDONESIA dan DSS
SRIKANDI
1. Dr. Ninong Komala
2. Dra. Rosida
3. Dita Fatria, S.Si
4. Riris Ayu Wulandari S.Si
2 Validasi AOD, BC dan PM2.5 hasil
pemantauan penginderaan jauh di
wilayah Indonesia untuk mendukung
DSS Srikandi
1. Dra. Rosida
2. Dr. Wiwiek Setyawati, MT.
3. Drs. Saipul Hamdi, M.Sc.
4. Drs. Waluyo Eko Cahyono, M.I.L
3 Prediksi Trayektori Asap Kebakaran
Hutan dan Aktivitas Gunung api
1. Dra. Sumaryati, MT
2. Ir. Tuti Budiwati, M.Eng
3. Dessy Gusnita, S.Si
4. Asri Indrawati, S.Si., MT
5. Nani Cholianawati, ST
6. Dyah Aries Tanti, S.Si
7. Indra Kurniawan, S.
4 Pengembangan SRIKANDI versi 4.0 1. Nani Cholianawati, ST
2. Drs.Waluyo Eko Cahyono, M.IL
3. Asri Indrawati, S.Si,. MT
4. Dita Fatria Andarini, S.Si
5. Dyah Aries Tanti, S.Si
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 65
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
5 Air Quality Related To Urban
Transportation And Their Impact On
Human Health
1. Dr. Wiwiek Setyawati, BEng, MT
2. Prof. Eddy Hermawan
3. Ir. Tuti Budiwati, M.Eng
4. Prof. Puji Lestari, Ph.D (Bandung Institute
of Technology)
5. Pof. Candice Lung (Academia Sinica)
6. Delvina Sinaga, M.S. (Academia Sinica)
7. Emalya Rachmawati R., S. Si (Ministry of
Environment and Forestry)
8. Dr. dr. Nur Faizah Romadona, M.Kes
(Indonesian Education University)
6 Pemanfaatan Data Satelit Untuk
Pengembangan Sistem Deteksi Dini
Kebakaran Gambut Dan Pemantauan
Emisi Karbon Berdasarkan Ketinggian
Muka Air Tanah Untuk Mendukung
Decision Support System (Dss)
Lingkungan Srikandi
1. Dr. Wiwiek Setyawati, BEng, MT
2. Dr. Teguh Harjana
3. Nanik Cholianawati, ST
4. Drs. Saipul Hamdi, MSc
5. Atep Radiana, ST, MAP
6. Rosida, SSi
7. Nur Rahmayanti, SE, ME
8. Hasan Sadikin
9. Nenden Sanidianti Faudillah, SE
• Hasil Litbang Yang Diperoleh
• Penelitian Kimia Atmosfer Dan GRK Untuk Mendukung Standar Kimia Atmosfer
Indonesia dan DSS- Lingkungan (Srikandi)
Penelitian kimia atmosfer, GRK dan kualitas udara dari satelit merupakan kebutuhan
Nasional dan juga kompetensi utama LAPAN yang perlu dikembangkan. Penelitian variabilitas
kimia atmosfer dan GRK di wilayah Indonesia dalam jangka panjang perlu dilakukan untuk
dapat mengetahui karakteristik komposisi atmosfer Indonesia. Belum adanya standar kimia
atmosfer untuk Indonesia menjadi dasar untuk melakukan peneelitian ini sehingga hasil
penelitian variabilitas kimia atmosfer Indonesia dalam jangka panjang dari 2002-2017 (15
tahun) dapat dijadikan sebagai standar kimia atmosfer Indonesia. Hasil penelitian profil
vertikal komposisi atmosfer (ozon) Indonesia dari data satelit (AQUA AIRS) mempunyai
variasi dari tahun ke tahun. Variasi terjadi pula pada profil musiman DJF, MAM, JJA dan SON..
Profil ozon di Indonesia pada 2002-2017 bervariasi antara 15 ppb sampai 10.500 ppb untuk
profil ozon di Indonesia secara keseluruhan, di daerah Ekuator, sebelah utara dan selatan
Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda khususnya pada peak ozon (pada 10 hPa) baik
profil bulanan maupun profil musiman. Di seluruh wilayah di Indonesia, profil ozon pada
tahun 2018 lebih kecil dari profil rata-rata 15 tahun dan profil ozon tahun 2019 lebih besar
dari profil rata-rata 15 tahun. Pembuatan profil standar ozon di Indonesia perlu dilanjutkan
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 66
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
untuk profil standard komposisi kimia atmosfer yang lainnya baik profil vertikal maupun
spasial, serta validasinya dengan data insitu.
Gas Rumah Kaca (GRK) yang dianalisis dalam penelitian adalah CO2, ozon, dan CH4 pada
500 hPa berbasis data AQUA-AIRS dari tahun 2002 sampai 2017. Karakter yang dianalisis
adalah variasi temporal, tahunan dan musiman dari ke empat gas rumah kaca (GRK) pada
500 hPa dengan wilayah yang dianalisis adalah wilayah Indonesia secara keseluruhan dan
wilayah di utara Indonesia (2U-12U), di ekuator (2U-2S), dan di selatan (2S-12S). Analisis
time series CO2 di wilayah Indonesia dari tahun 2002-2017 adalah 370 ppm sampai dengan
404 ppm. Time series CO2 di wilayah utara lebih tinggi dari time series CO2 di ekuator dan di
selatan dan di wilayah Indonesia secara keseluruhan. Variasi tahunan CO2 mempunyai range
387 ppm sampai dengan 390 ppm. Analisis time series ozon troposfer di wilayah Indonesia
dari tahun 2002-2017 mempunyai range 30 ppb sampai dengan 60 ppb. Time series ozon di
wilayah selatan lebih tinggi dari time series ozon di ekuator, di selatan dan di wilayah
Indonesia secara keseluruhan. Variasi tahunan ozon troposfer mempunyai range 35 ppb sampai
dengan 55 ppb. Puncak variasi tahunan ozon di utara lebih tinggi dibandingkan dengan di
ekuator, di Indonesia secara keseluruhan dan di Selatan. Variasi temporal CH4 untuk di
Indonesia dan ketiga wilayah di utara Indonesia (2U-12U), di ekuator (2U-2S), dan di selatan
(2S-12S) mempunyai range 1750 ppb sampai dengan 1830 ppb. Time series CH4 di wilayah
utara lebih tinggi dari time series CH4 di ekuator, di selatan dan di wilayah Indonesia secara
keseluruhan. Variasi tahunan CH4 mempunyai range 1750 ppb sampai dengan 1800 ppb.
Puncak variasi tahunan CH4 di utara lebih tinggi dibandingkan dengan di ekuator, di Indonesia
secara keseluruhan dan di selatan. Terjadi peningkatan GRK Indonesia untuk CO2 dan CH4
sementara untuk ozon tidak terjadi peningkatan yang signifikan.
Gambar 50 (Dari kiri ke kanan) profil ozon bulan Januari – Desember rata-rata 2002 sd 2017
dan deviasi bulanan terhadap rata–rata 2002 sd 2017, untuk wilayah Indonesia.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 67
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
• Air quality related to urban transportation and their impact on human health
Transportasi adalah sumber antropogenik utama dari partikulat (PM) dan karbon
monoksida (CO). Meningkatnya jumlah kendaraan dan buruknya pembangunan fasilitas
transportasi telah menyebabkan kemacetan lalu lintas di sebagian besar jalan utama di
Bandung, kota metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya.
Akibatnya, orang terpapar polutan ini pada konsentrasi tinggi. Program penelitian dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor penentu paparan komuter pribadi perkotaan ke
PM dan CO dan untuk mempelajari dampaknya terhadap kesehatan manusia. Studi paparan
dilakukan di kota Bandung selama September hingga Desember 2018 pada 32 subjek dalam 4
moda transportasi berbeda di jalan-jalan utama di Bandung, yaitu mobil pribadi, sepeda motor,
sepeda dan transportasi umum. Pengukuran paparan PM2.5 dan CO dilakukan dengan
menggunakan sensor portabel PM2.5 dan CO yang dilakukan bersama dengan subjek selama
periode pengambilan sampel. Durasi sampel PM2.5 dan CO adalah 48 jam. Fungsi paru-paru
subjek diperiksa sekali setiap hari selama pengambilan sampel dengan menggunakan
spirometer. Subjek diminta untuk mengisi kuesioner terstruktur tentang sosio-ekonomi / sosio-
demografi dan pengetahuan dan perspektif tentang polutan udara yang berkaitan dengan
transportasi. Beberapa faktor penentu eksposur PM2.5 dan CO adalah kebiasaan membakar
kumparan nyamuk untuk di dalam ruangan dan berada dekat restoran yang menyajikan
masakan yang dipanggang untuk pemaparan di luar ruangan. Rata-rata 30 menit konsentrasi
PM2.5 dan CO menunjukkan bahwa subjek yang mengendarai sepeda motor memiliki paparan
PM2.5 dan CO tertinggi selama perjalanan. Mungkin ada faktor lain yang lebih dominan
daripada paparan PM2.5 dalam menentukan kapasitas paru-paru.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 68
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 51 (Dari kiri ke kanan) Rata-rata perjam dari paparan terhadap (kiri) CO dan (kanan) PM2.5 dan
PM10 untuk subyek yang mengendarai sepeda motor.
• Pemanfaatan Data Satelit Untuk Pengembangan Sistem Deteksi Dini Kebakaran
Gambut Dan Pemantauan Emisi Karbon Berdasarkan Ketinggian Muka Air Tanah Untuk
Mendukung Decision Support System (DSS) Lingkungan Srikandi Indonesia memiliki lahan
gambut tropis terluas di dunia, yaitu sekitar 21 juta hektar. Fungsi alamiah lahan gambut adalah
penyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Namun aktivitas manusia guna mengubah
lahan gambut menjadi lahan pertanian atau perkebunan mengakibatkan adanya perubahan
sistem hidrologis dan biologis gambut. Adanya perubahan kondisi biologis dari anaerob
menjadi aerob sebagai akibat dari perubahan kondisi hidrologis gambut, yaitu penurunan tinggi
muka air (TMA), mengakibatkan adanya peningkatan aktivitas respirasi mikroorganisme di
lahan gambut yang berdampak terhadap peningkatan emisi karbon ke atmosfer. Selain itu
lahan gambut yang telah beralih fungsi tersebut juga menjadi rentan terhadap bahaya
kebakaran, terutama pada saat musim kering. Data yang digunakan sebagai input model adalah
data rata-rata harian temperature tanah (0C) dan kelembapan tanah (%), data rata-rata harian
temperatur permukaan (0C), data rata-rata laju presipitasi (mm/hari) dan data harian indeks
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 69
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
vegetasi sebagai indikator tutupan lahan yang diunduh dari situs Giovanni NASA. Software
ARC GIS 10, GRADS dan Mathlab digunakan untuk membangun model spasial dan analisis
ketinggian muka air tanah dan emisi karbon. Metode interpolasi Inverse Distance Weighing
(IDW) digunakan untuk meningkatkan resolusi spasial data input dan output model. Threshold
value yang digunakan sebagai dasar deteksi dini bahaya kebakaran gambut dan pemantauan
emisi gambut untuk mendukung perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut adalah
ketinggian muka air tanah 40 cm yang mengacu pada PP no. 57 /2016. Berdasarkan hasil
olahan untuk data tanggal 1 Januari 2017 mewakili musim basah dan tanggal 1 Juli 2017
mewakili musim kering diketahui bahwa emisi CO2 dari lahan gambut selama musim kering
adalah lebih tinggi dibandingkan musim basah. Perbandingan antara hasil pengukuran TMA
in situ dengan hasil perhitungan menggunakan output model GLDAS menggunakan
temperature tanah pada kedalaman 0 – 10 cm ternyata sangat berbeda jauh. Akan dicoba
menghitung dengan menggunakan data output model GLDAS pada kedalaman dibawah 10
cm.
Gambar 52 Total Emisi CO2 yang Dihasilkan oleh Lahan Gambut
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 70
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
• Prediksi Trayektori Asap Kebakaran Hutan Dan Aktivitas Gunung Api
Letusan gunung api dan kebakaran hutan memberikan dampak negatif pada lingkungan
atmosfer yang menganggu kesehatan dan transportasi. Prediksi arah sebaran yang akurat dapat
membantu mengurangi dampak negatif tersebut. Pada penelitian ini dikaji seberapa besar
akurasi model Hysplit dalam memprediksi arah sebaran material dari letusan gunung api dan
kebakaran hutan.
Keakuratan prediksi model Hysplit diuji dengan membandingkan hasil trayektori simulasi
running model pada kondisi yang sama dengan pilihan data meteorologi GFS dan GDAS.
Simulasi dilakukan pada model trayektori garis untuk sumber titik, prescribe burning untuk
sumber kebakaran hutan yang terkendali, dan VAFTAD (Volcano Ash Forecasting Transport
And Dispersion) untuk letusan gunung khususnya pada aspek penerbangan. Selanjunya
dianalisa perbandingan antara pola sebaran asap kebakaran hutan dan material letusan gunung
api (abu vulknaik dan SO2) yang diamati dengan satelit dan pola trayektori yang output model
Hysplit dengan data meteorologi GDAS.
Dalam penelitian ini dapat diperoleh hasil bahwa trayektori sebaran model Hysplit berbasis
data GFS dan GDAS pada kasus precribe burning memiliki pola sama, hanya konsentrasi pada
data GDAS lebih pekat yang menunjukkan adanya pengendapan polutan pada permukaan yang
diduga adanya lapisan inversi pada pagi hari. Kemiripan pola juga ada pada trayektori garis
dari sumber titik antara prediksi berbasisi data prediksi (GFS) dan trayektori berbasis data
asimilasi (GDAS), dengan urutan kevalidan sebagai berikut: di atas planetary boundary layer
(PBL), di bawah PBL, dan sekitar PBL. Model VAFTAD-Hysplit yang bertujuan untuk
keselamatan penerbangan dari gangguan letusan gunung api juga menunjukkan kemiripan pola
antara pola sebaran emisi letusan gunung api berasis data meteo GFS dengan pola sebaran
berbasis data GDAS.
Gambar 53 validasi antara trayektori prediksi GFS dan GDAS,
serta trayektori GDAS dengan pengamatan satelit
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 71
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Validasi dengan pengamatan abu vulkanik satelit HIMAWARI dan kabut asap yang
merupakan reanlisis antara satelit HIMAWARI dan Masingar menunjukkan adanya kevalidan
dengan model Hysplit. Akan tetapi model VAFTAD (Vaolcano Ash Forecast Transport and
Dispersion) tidak menunjukkan kevalidan dengan pengamatan SO2 dengan satelit Metop b,
karena memang model ini dirancang untuk abu vulkanik.
Deposisi asam di sekitar gunung Merapi yang merupakan daerah remote teramati sangat
rendah, karena gunung Merapi sendiri tidak banyak mengemisikan gas sulfur. Hal menarik
ditemukan adalah tingginya konsentrasi ozon yang diduga karena adanya transport dari proses
intrusi dari stratosfer.
• Variabilitas Spasial dan Temporal Karakteristik Aerosol Berbasis Data
Penginderaan Jauh di Wilayah Indonesia
Aerosol atmosfer adalah partikel-partikel halus yang tersuspensi di atmosfer, berasal dari
sumber alam dan hasil aktivitas manusia. Akumulasi dari partikel-partikel halus tersebut
memberikan dampak yang cukup besar terhadap climate forcing, visibilitas atmosfer dan
memberikan pengaruh buruk terhadap kondisi kesehatan manusia. Beberapa polutan gas
terlibat dalam pembentukan kabut asap, dan diketahui mampu menembus paru-paru dan
system peredaran darah. Banyak kota di Asia telah mengalami penurunan kualitas udara yang
parah dengan kontribusi yang signifikan dari sumber partikulat alami dan antropogenik.
Aerosol yang ditemukan di Asia adalah campuran kompleks dari partikel kasar dan halus, dan
dari jenis penyerap cahaya dan penghambur cahaya. Hasil analisis perbandingan aerosol
optical depth (AOD) berdasarkan data satelit dan data ground-based AERONET menunjukkan
bahwa : 1) Beberapa data (perkotaan) yang diperoleh dari instrumen MODIS
mempresentasikan koefisien determinasi yang baik, seperti untuk Jambi (R2 = 0,7063),
Kototabang (R2 = 0,6096), Palangka Raya (R2 = 0,6972), Pontianak (R2 = 0,764) dan
Makassar (R2 = 0,744). 2)Dari instrumen MISR, beberapa kota menunjukkan koefisien
determinasi yang lebih besar dari 0.6, namun jumlah data yang menentukan koefisien
determinasinya <20, yang tidak memenuhi standar ketentuan jumlah data yang ditetapkan
dalam penelitian ini. 3)Berdasarkan instrumen OMI, terdapat tiga kota yaitu Jambi, Palangka
Raya dan Pontianak yang mempresentasikan nilai koefisien determinasinya masing-masing
adalah 0.5835, 0.5704 dan 0.728. Dari analisis data fluks radiasi gelombang pendek (sw) dan
fluks radiasi gelombang neto total (lw dan sw) pada kondisi cerah pada tahun 2002, 2006 dan
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 72
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
2015 di level permukaan, secara temporal dan spasial menunjukkan korelasi yang cukup kuat
dibandingkan yang dipresentasikan oleh fluks radiasi gelombang panjang (lw). Sementara di
level atmosfer atas (TOA), hanya fluks radiasi gelombang neto total yang menunjukkan
korelasi terhadap peningkatan akumulasi yang terjadi akibat dari aktivitas antropogenik, dan
pola dari tren fluks radiasi gelombang pendek (sw) menunjukkan pola berbanding terbalik
dengan fluks radiasi gelombang neto totalnya. Untuk wilayah Indonesia, baik pada kondisi
cerah maupun pada semua kondisi, radiasi gelombang pendek (SW) yang berasal dari sumber
matahari akan menyebabkan terjadinya pengurangan jumah radiasi yang sampai di permukaan,
dari hasil pengamatan pada kondisi cerah rata-rata terjadi pengurangan radiasi sw yang sampai
dipermukaan sebesar 3,02 watt/m2 yang lebih besar dibandingkan dengan yng sampai
dipermukaan pada semua kondisi (-1,46 watt/m2).
Gambar 54 Variabilitas temporal aerosol optical depth (AOD) dari observasi satelit
• Pengembangan SRIKANDI versi 4.0
SRIKANDI versi 4.0 merupakan kelanjutan dari versi 3.0 yang mengintegrasikan data
pemantauan dan data prakiraan kualitas udara di wilayah Indonesia. Sistem ini merujuk pada
situs https://airnow.gov/ milik Environmental Protection Agency – United States (US EPA)
bekerjasama dengan NASA. Airnow memuat fitur Air Quality Index (AQI) terkini dan
prakiraan untuk parameter PM2,5 dan ozon. Tujuan pengembangan SRIKANDI versi 4.0
meliputi integrasi data satelit, in situ, luaran model atmosfer, dan pengetahuan pada
SRIKANDI.
Integrasi estimasi data kualitas udara dari satelit yang telah dicapai berupa (1) estimasi
konsentrasi PM2,5 sesaat (jam 13.30) dari AOT VIIRS/SNPP (750 m) (Gambar 54)
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 73
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
pengumpulan data AOT HIMAWARI 12 jam pengamatan (0,05O), (3) pengumpulan data
NO2 vertical column dari OMPS/SNPP (50 km) dan TROPOMI/Sentinel5P (7 km), dan (4)
pengumpulan data SO2 vertical column dari CrIS/SNPP (50 km), IASI/MetOp (50 km),
OMPS/SNPP, dan TROPOMI/Sentinel5P. Integrasi data kualitas udara in situ yang telah
dicapai berupa (1) pengujian kualitas data AQMS dengan hasil : data NO, NO2, CO, NOx
sudah terkalibrasi namun belum ada data pembanding, SO2 dan O3 tidak valid, dan PM10
belum dikalibrasi (2) pengujian kualitas data Passive Sampler (SO2 dan NO2 DKI Jakarta)
dengan melakukan validasi data sampel 7 dan 14 harian terhadap data AQMS dengan hasil
untuk SO2 diperoleh koefisien korelasi yang kecil, yaitu sebesar 0,1, sedangkan untuk NO2
nilai korelasi cukup baik sebesar 0,54, dan (3) pengujian kualitas data Brewer dengan hasil
data SO2 vertical column tidak valid (bernilai <-20). Integrasi data kualitas udara luaran model
atmosfer yang telah dicapai berupa: (1) WRF Chem resolusi spasial 15 km dan 9 km dengan
hasil verifikasi luaran model terhadap data insitu menunjukkan pola yang belum sesuai dan
rentang nilai yang jauh, (2) MASINGAR (JMA) resolusi spasial 0.375O dengan hasil verifikasi
data PM2,5 terhadap data insitu (model over estimate terhadap in situ) dan keterlambatan
ketersediaan data 2 hari, dan (3) CAMS (Copernicus ESA) resolusi spasial 0,4O memiliki
luaran prakiraan setiap jam selama 120 jam dan konfirmasi sebaran polutan memiliki
kesesuaian pola. Integrasi informasi kualitas udara telah dicapai berupa perhitungan moving
average 24 jam Indeks Kualitas Udara dari data luaran MASINGAR (Gambar 55).
Gambar 55 Indeks Kualitatas Udara Luaran Model MASINGAR
Gambar 1 Estimasi PM2,5 dari AOT VIIRS/SNPP
Gambar 2 Indeks Kualitas udara luaran model MASINGAR
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 74
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 56 Komparasi anatara AQMS dengan Passive Sampler untuk NO2 diperoleh koefisien korelasi
yang cukup baik, yaitu sebesar 0.54.
3.1.1.4 MODEL PERUBAHAN IKLIM SRIRAMA
SRIRAMA adalah Sistem Informasi Perubahan Iklim yang memberikan informasi
tentang proyeksi iklim beberapa puluh tahun kedepan di Benua Maritim Indonesia berbasis
keluaran model iklim. Model yang digunakan adalah CCAM (Cubic Conformal Atmospheric
Model)
Model CCAM tersebut dijalankan dengan host GCM GFDL3-CM3 skenario emisi Gas
Rumah Kaca (GRK) yang digunakan adalah RCP 4.5, resolusi spasial 14 km, rentang waktu
antara tahun 1949 sampai dengan tahun 2099. SRIRAMA dapat memberikan informasi
variabel iklim pada:
1. Suatu lokasi (pada lintang dan bujur tertentu) dengan waktu yang berbeda-beda
2. Beberapa lokasi pada waktu yang berbeda-beda
3. Suatu wilayah pada waktu yang berbeda-beda
Variabel iklim yang dapat diakses seperti:
1. Curah hujan
2. Suhu Udara Permukaan : rerata, maksimum dan minimum
3. Albedo
4. Angin Zonal 200hPa
5. Angin Zonal 850hPa
6. Dust Dry Deposition
7. Dust Wet Deposition
8. Kecepatan Angin 10m
y = 2,5164x + 26,704R² = 0,29560
100
200
300
0 10 20 30 40 50 60 70
Pas
sive
AQMS
NO₂
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 75
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
9. Kelembaban
10. Latent Heat Flux
11. Radiasi Matahari
12. Runoff
13. Sea Level Pressure
14. Sensible Heat Flux
15. Total Cloud
SRIRAMA dapat digunakan dalam mendukung kegiatan perencanaan pembangunan yang
berkelanjutan dan berwawasan lingklungan di berbagai sektor yang membutuhkan informasi
iklim jangka panjang seperti pengelolaan tata ruang, pertanian, kelautan dan perikanan, energi,
lingkungan hidup dan kehutanan, kesehatan, dan sebagainya. Beberapa kementrian yang
menjadi stakeholder SRIRAMA antara lain Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Pertanian,
Kemterian Kesehatan, Pemerintah Daerah dan sebagainya.
SRIRAMA yang digunakan adalah 3.0 merupakan pengembangan dari versi sebelumnya
yaitu SRIRAMA 2.0. Pengembangan dilakukan dengan memperbaharui fitur yang sebelumnya
ada dan menambah fitur baru. Fitur yang diberharui adalah fitur pada halaman dashboard yaitu
ditambahkan fitur baru yang berfungsi untuk mengontrol informasi yang ditampilkan
berdasarkan periode klimatologis dan mode tahun. Ada dua periode yang dapat dipilih
pengguna, yaitu periode bulanan dan musiman. Periode bulanan akan menampilkan data pada
bulan (Januari - Desember) tertentu di rentang tahun tertentu, sedangkan periode musiman
akan menampilkan data musiman (DJF, MAM, JJA, dan SON) tertentu, direntang tahun
tertentu. Data disajikan dalam bentuk visualisasi dan angka. Visualisasi data dalam bentuk
diagram batang pertahun dan angka menunjukan ringkasan statistik dari data tersebut
(minimum, maksimum, dan rata-rata).
Untuk fitur baru yang ditambahkan pada Srirama 3.0 adalah fitur informasi mengenai
Standardized Precipitation Index (SPI), dan informasi Energi. Dari sisi data, pembaharuan
yang dilakukan pada Srirama 3.0 adalah data terkoreksi menggunakan metode bias correction
dan pengguna dapat memilih dataset hasil asli dari model atau hasil dari koreksi.
SRIRAMA dapat diakses secara online melalui website internet dengan alamat
http://srirama.sains.lapan.go.id.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 76
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Tabel 16 Perkembangan DSS SRIRAMA
2017 • Srirama 1.0
• Keluaran model CCAM dengan host model GFDL- CM3 dengan skenario emisi Gas
Rumah Kaca RCP4.5, resolusi waktu bulanan, resolusi spatial 14 km, dengan
rentang waktu dari tahun 1949 sampai dengan tahun 2099.
• Analisis iklim Suatu lokasi pada waktu yang berbeda- beda
• Analisis iklim beberapa lokasi pada waktu yang berbeda- beda
• Analisis iklim suatu wilayah pada waktu yang berbeda- beda
2018 • Srirama 2.0
• Pengembanan tampilan web sehingga lebih interaktif dan user friendly
• Fitur laman dapat memvisualisaikan secara spasial parameter atmosfer atau
menentukan kondisi atmosfer lokasi tertentu, sehingga karakteristik historis dan
skenario yang akan datang dapat diketahui
2019 • Srirama 3.0
• Fitur pada halaman dashboard yaitu ditambahkan fitur yang berfungsi untuk
mengontrol informasi yang ditampilkan berdasarkan periode klimatologis dan mode
tahun. Ada dua periode yang dapat dipilih pengguna, yaitu periode bulanan dan
musiman.
• Fitur informasi mengenai SPI (Standardized Precipitation Index), dan informasi
Energi.
• Dari sisi data, pembaharuan yang dilakukan adalah data terkoreksi menggunakan
metode bias correction dan pengguna dapat memilih dataset asli atau data koreksi.
Berikut gambaran fitur baru SRIRAMA 3.0
Gambar 57 Halaman Utama (Dashboard)
Gambar 57 adalah gambaran dari halaman utama Srirama 3.0, ada 4 perubahan yaitu :
1. Penambahan tautan "Dampak" untuk mengakses halaman yang berisi informasi dampak
perubahan iklim;
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 77
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
2. Form untuk memasukan periode, rentang tahun dan periode tertentu (bulanan atau
musiman) yang mempengaruhi pada data yang ditampilkan;
3. Ringkasan statistik dan nilai pada parameter periode tersebut;
4. Visualisasi data dalam bentuk diagram (tahun vs nilai).
Gambar 58 Halaman Informasi Dampak Perubaha Iklim
Gambar 59 Halaman Analisis
Gambar 58 merupakan halaman yang menampilkan informasi dampak perubahan iklim.
pada halaman ini terdapat 2 (dua) informasi dampak perubahan iklim yaitu SPI dan Energi.
Tampilan Informasi pada halaman ini sama dengan tampilan pada halaman dashboard,
sistem akan menampilkan data sesuai dengan tipe periode pada rentang tahun dan periode
tertentu.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 78
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Fitur tambahan terakhir adalah fitur pemilihan dataset, yaitu dataset hasil dari model dan
dataset data model yang dikoreksi. Sebagaimana terlihat pada Gambar 59., fitur ini dapat
terlihat pada halaman Analisis, pengguna dapat memilih dataset sesusai yang dibutuhkan.
Selain fitur-fitur diatas, pada Srirama 3.0 dikembangkan juga informasi dampak perubahan
iklim. Informasi dampak perubahan iklim yang dikembangkan adalah Standardized
Precipitation Index (SPI), dan energi terbarukan. SPI memberi informasi mengenai tingkat
kekeringan suatu daerah, sedangkan energi terbarukan memberikan informasi potensi dari
daerah seluruh Indonesia yang dapat menghasilakn energi terbarukan. Berikut Tampilan dari
Fitur-fitur tersebut :
Gambar 60 Tampilan Awal dengan tambahan menu Dampak
Pada Gambar 60. ditambahkan menu "Dampak" untuk mengakses informasi dampak
perubahan iklim. Saat diakses akan muncul tampilan Dataset yang terdiri dari index kekeringan
untuk informasi SPI dan energi untuk energi. Pada bagian kanan menampilkan informasi SPI
dan energi dalam bentuk grafik.
Untuk melihat lebih informasi SPI dan energi secara spasial maka dapat diakes melalui
menu "Analisis". Ketika menu "Analisis" diklik maka akan muncul daftar informasi SPI dan
Energi sebagai informasi tambahan di SRIRAMA 3.0, dan data parameter atmosfer yang pada
versi sebelumnya sudah ada, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 60.
Setelah mengakses menu "Analisis", pengguna dapat memilih informasi yang akan
ditampilkan apakah SPI atau Energi. Gambar 61. dan gambar 62. menampilkan contoh
informasi SPI dan energi terbarukan secara spasial berturut turut.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 79
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 61 Informasi SPI dalam Bentuk Spasial
Gambar 62 Informasi Energi Terbarukan dalam Bentuk Spasial
Kegiatan pengembangan model perubahan iklim SRIRAMA dilaksanakan dengan
dukungan kegiatan penelitian yang dilaksanakan kelompok penelitian litbang Perubahan Iklim.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 80
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Tabel 17 Litbang Perubahan Iklim
NO JUDUL PENELITIAN PELAKSANA KEGIATAN
1 Dampak Perubahan Iklim
Terhadap Ketersediaan Air dan
Ketahanan Pangan di Jogyakarta
1. Dra. Sinta Berliana Sipayung, MSc.
2. Bambang Siswanto, MSi.
3. Indah Susanti, ST.
4. Amalia Nurlatifah, S.Si
5. Mamat Suhermat, ST
6. Hidayatul Latifah SSi.
7. Muhammad Nafayest, S.Si
2 Kondisi Fisis Dan Dinamis
Perairan Selatan Jawa Tengah
1. Martono MSi
2. Indah Susanti, ST
3. Bambang Siswanto, MSi.
3 Pengembangan Sistem Informasi
dan Dampak Perubahan Iklim
Terhadap Penjalaran Penyakit
Vektor-Borne
1. Drs. Bambang Siswanto, MSi
2. Edy Maryadi, ST, MT
3. Mamat Suhermat. ST
Kawasan pesisir Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada saat ini menjadi kawasan
prioritas pembangunan tahun 2017-2022. Hal ini tercantum dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (RPJMD DIY). Yang menjadi
landasan utamanya adalah visi Gubernur DIY Tahun 2017-2022 yaitu “Menyongsong Abad
Samudera Hindia untuk Kemuliaan Martabat Manusia Jogja”. Hal ini berarti bahwa kawasan
pesisir akan dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang membutuhkan
dukungan fasilitas dan infrastruktur yang memadai. Pada saat ini, infrastruktur yang ada
mencakup New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA), jalan jalur lintas selatan, beberapa
tempat pendaratan ikan (TPI) dan Pelabuhan Tanjung Adikarto.
Perubahan iklim pada saat ini merupakan permasalahan yang membutuhkan kajian, baik
itu kajian saintifik, maupun kajian-kajian yang sifatnya teknis operasional untuk kebutuhan
penerapan kebijakan adaptasi dan mitigasi. Perubahan iklim disebabkan meningkatnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca terutama karbon dioksida (CO2) yang jumlah konsentrasinya
mengalami peningkatan yang signifikan, dengan laju kenaikan konsentrasi CO2 pada tahun
1960 sekitar 0,7 ppm/tahun dan naik menjadi 2,38 ppm/tahun pada tahun 2014 (WMO, 2017).
Perubahan iklim memiliki dampak luas bagi berbagai sektor dan kawasan. Kawasan pesisir
merupakan salah satu kawasan yang rentan terhadap perubahan iklim dan dampaknya.
Kenaikan muka laut, perubahan suhu udara, suhu laut dan curah hujan, perubahan magnitude
dan frekuensi gelombang, telah memberikan dampak besar pada beberapa daerah. Perubahan
wilayah pesisir akibat kenaikan tinggi muka laut yang berlangsung secara terus menerus akan
mengganggu proses-proses fisis, aktifitas ekonomi dan sistem sosial wilayah pesisir (Li dkk,
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 81
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
2009). Pesisir selatan DIY diduga merupakan salah satu kawasan yang turut mengalami
dampak perubahan iklim. Berdasarkan informasi dari beberapa instansi, media massa dan
informasi penduduk setempat, beberapa beberapa lokasi di sepanjang pesisir DIY, telah
mengalami pergeseran garis pantai yang kemungkinan disebabkan oleh kenaikan muka laut
dan abrasi karena pengaruh hempasan gelombang. Abrasi dan kenaikan muka laut ini, mungkin
akan merusak beberapa infrastruktur penting sehingga dapat menghambat pencapaian tujuan
pembangunan DIY. Dalam hal ini diperlukan beberapa studi terkait dengan mekanisme
perubahan fisis dan dinamika interaksi laut-atmosfer yang mungkin mempengaruhi proses
perubahan fisik pesisir dan insfrastruktur yang ada.
Kawasan pesisir dan wilayah lainnya rentan terhadap perubahan iklim dan dampaknya
perubahan pola curah hujan, pergeseran musim, kenaikan temperatur udara, kenaikan tinggi
muka laut, peningkatan frekuensi bencana alam dan mengancam keanekaragaman hayati
(Susandi 2006, Measey 2010). Dampak perubahan iklim terhadap sumber daya air di Indonesia
khususnya di Jogyakarta dapat menjadi signifikan karena meningkatnya frekuensi banjir dan
kekeringan yang pada akhirnya dapat menghambat pencapaian tujuan pembangunan DIY.
• Penelitian Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketersediaan Air di Jogyakarta.
Berdasarkan beberapa permasalahan lingkungan yang dapat mengganggu program
pembangunan berkelanjutan di wilayah DIY, maka perlu dilakukan penelitian tentang dampak
perubahan iklim terhadap ketersedian air. Variabilitas curah hujan antar tahunan, pada periode
basah dan kering lebih intens berbeda di masa yang akan datang. Selain volume, pola juga
intensitas dan frekuensi curah hujan perubahan, yang mengakibatkan lebih banyak mengalami
kejadian ekstrim (Christensen et.al 2007). Pada saat bersamaa, permintaan air di kawasan yang
pada umumnya terjadi peningkatan pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi
(AWDR, 2006).
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 82
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 63 Variabilitas dan pola curah hujan Jogyakarta
Secara umum pola curah hujan di Jogyakarta adalah pola monsunal. Telah terjadi
perubahan pola curah hujan berdasarkan variasi dan rerata tampak dengan jelas perbedaan
probabilitidi wilayah Jogyakarta. Berdasarkan peta ketersediaan air terdapat proyeksi
kebutuhan semakin meningkat, sebaliknya proyeksi ketersedia air mengalami penurunan hal
ini ditunjukkan dengan menurunnya nilai curah hujan pada tahun 2026 sampai dengan tahun
2045.
• Penelitian Kondisi Fisis Dan Dinamis Perairan Selatan Jawa Tengah
Kegiatan penelitian ini, merupakan kajian awal yang terkait dengan perubahan-perubahan
fisis dan dinamika interaksi atmosfer-laut, serta studi awal beberapa perubahan bentuk fisik
dari kawasan pesisir DIY. Beberapa fakta yang ditemukan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Berdasarkan data tide gauge dan altimetry dari tahun 1993-2013, tinggi muka laut di
wilayah perairan utara Australia mengalami kenaikan 6,1±1,3 mm/tahun (Gharineiat dan
Deng, 2018). Jarak yang dekat antara pesisir Yogyakarta dengan pesisir utara Australia,
kemungkinannya adalah bahwa pesisir DIY menunjukkan tren kenaikan mula laut yang
sama. Tinggi gelombang signifikan di selatan Yogyakarta dari tahun 1984-2003
menunjukkan kenaikan dengan laju 0,75 cm/tahun (Zikra dkk, 2015);
2. Berdasarkan nilai indeks NINO3.4 dan indeks IOD, dapat disimpulkan bahwa dimasa
yang akan datang bencana kemarau panjang lebih dominan di wilayah Indonesia,
termasuk di DIY;
3. Di pesisir selatan Jawa Tengah, termasuk DIY, monsun Australia dan angin pasat tenggara
lebih dominan dan kuat daripada monsun Asia. Monsun Asia bergerak ke arah timur dari
bulan Desember hingga Maret (hanya 4 bulan dalam 1 tahun) dengan kecepatan
maksimum 3,9 m/dt di bulan Januari. Monsun Australia dan angin pasat tenggara bergerak
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 83
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
ke arah barat dari bulan April hingga November (8 bulan dalam 1 tahun) dengan kecepatan
maksimum 6,7 m/dt di bulan Juli. Rata-rata kecepatan angin permukaan ke arah barat
lebih besar daripada ke arah timur.;
4. Suhu permukaan laut maksimum terjadi pada bulan April yang mencapai 28,9 OC dan
suhu minimum terjadi pada bulan Agustus sekitar 26,1 OC. Suhu permukaan laut selama
bulan Desember hingga Mei lebih tinggi dari 28,5 OC, sedangkan dari bulan Juni hingga
November lebih kecil dari 28 OC. Penurunan suhu permukaan laut dari bulan Juni hingga
Oktober disebabkan oleh proses upwelling yang terjadi di sepanjang selatan Jawa. Variasi
kenaikan dan penurunan suhu permukaan laut di JJA (Juni-Agustus) dan SON
(September-November) lebih besar daripada di DJF (Desember-Februari) dan MAM
(Maret-Mei). Kenaikan dan penurunan suhu permukaan laut antara 2,24 OC hingga -0,95
OC. Kenaikan signifikan terjadi pada tahun 1998, 2010 dan 2016, sedang penurunan
signifikan terjadi pada tahun 1994, 1997 dan 2006. Dalam periode waktu 1984-2018, suhu
permukaan laut di perairan selatan Jawa Tengah telah mengalami kenaikan sebesar 1,4
OC.;
5. Variasi tinggi gelombang mempunyai pola ekuatorial dengan dua puncak maksimum dan
satu minimum. Tinggi gelombang mencapai maksimum di musim timur dan musim barat
ketika kecepatan angin permukaan besar. Sebaliknya tinggi gelombang turun di musim
peralihan ketika kecepatan angin permukaan melemah. Dalam periode waktu 9 tahun
terakhir, tinggi gelombang diperairan ini telah mengalami kenaikan sebesar 8,1 cm;
6. Di perairan ini terdapat dua arus utama yaitu Arus Pantai Selatan Jawa yang bergerak ke
arah timur dan Arus Ekuator Selatan yang bergerak ke arah barat. Dari bulan November
hingga Januari, cakupan Arus Pantai Selatan Jawa melebar ke selatan hingga mencapai
posisi 9,3 OLS. Dari bulan Februari cakupan Arus Pantai Selatan Jawa mulai melemah
hingga hanya berada di wilayah pesisir. Sebaliknya ketika Arus Pantai Selatan Jawa
melemah, Arus Ekuator Selatan semakin kuat dengan cakupan melebar ke utara hingga
mencapai posisi 8,7 OLS;
7. Variasi konsentrasi klorofil-a mempunyai pola monsunal dan berbanding terbalik dengan
suhu permukaan laut. Bulan Desember hingga Mei, konsentrasi klorofil-a lebih relatif
rendah yang berkisar antara 0,12 mg/m3 – 0,25 mg/m3. Konsentrasi klorofil-a mengalami
kenaikan selama bulan Juni hingga November dengan kisaran antara 0,37 mg/m3 – 1,09
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 84
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
mg/m3. Kenaikan konsentrasi klorofil-a selama bulan Juni hingga November disebabkan
oleh proses upwelling pantai. Konsentrasi klorofil-a di perairan ini mengalami fluktuasi
naik dan turun setiap tahunnya. Fluktuasi kenaikan dan penurunan konsentrasi klorofil-a
di musim timur (JJA) dan musim peralihan kedua (SON) lebih besar daripada musim barat
(DJF) dan musim peralihan pertama (MAM). Kenaikan signifikan konsentrasi klorofil-a
terjadi pada tahun 2006 dengan anomali 0,79 mg/m3 di JJA dan 0,49 mg/m3 di SON.
Penurunan signifikan terjadi pada tahun 2010 dengan anomali -0,4 mg/m3 di JJA dan 0,52
mg/m3 di SON, serta pada tahun 2016 dengan anomali -0,54 mg/m3 di JJA dan -0,5 mg/m3
di SON;
8. Tinggi muka laut dari bulan November hingga Juni lebih besar dari 80 cm, sedangkan dari
bulan Juli hingga Oktober lebih kecil dari 80 cm. Penurunan tinggi muka laut dari bulan
Juli hingga Oktober disebabkan oleh proses upwelling pantai di perairan selatan Jawa.
Tinggi muka laut antar tahunan mengalami fluktuasi kenaikan maupun penurunan.
Fluktuasi di musim timur (JJA) dan musim peralihan kedua (SON) lebih tinggi daripada
musim barat (DJF) maupun musim peralihan pertama (MAM). Kenaikan signifikan
terjadi di tahun 1996, 1998, 2010 dan 2016, sedangkan penurunan signifikan terjadi pada
tahun 1994, 1997, 2006 dan 2011. Dalam rentang waktu 26 tahun terakhir, tinggi muka
laut diperairan selatan Yogyakarta telah mengalami kenaikan sebesar 13,2 cm;
9. Gelombang dan kenaikan muka laut telah menyebabkan adanya pergeseran garis pantai
sehingga beberapa daerah mengalami abrasi/akresi dan perubahan luas lahan daratan.
Perubahan luas lahan tersebut menunjukkan adanya variasi, dimana pengurangan lahan
terluas terjadi di Kecamatan Galur pada periode JJA lebih dari 350.000 meter persegi.
Sedangkan penambahan luas terbesar terjadi di Kecamatan Wates pada periode DJF
kurang lebih mencapai 300.000 meter persegi. Kecamatan lain yang mengalami
pengurangan luas lahan adalah Kecamatan Temon, Kecamatan Srandakan, Sanden,
Kretek, Panggang, Tepus dan Kecamatan Rongkop;
10. Masalah lain yang muncul selain dari perubahan garis pantai dan pengurangan lahan di
pesisir adalah sedimentasi yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Adikarto. Prof. Nur Yuwono
mengatakan bahwa sedimentasi di pelabuhan Tanjung Adikarto sebesar 731.000 m3
pertahun dari arah barat dan 1.024.300 m3 pertahun dari arah timur (Tribun.com; 7
Oktober 2019).
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 85
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Berdasarkan analisis hasil dapat disimpulkan bahwa kondisi dinamika perairan selatan
Jawa Tengah telah mengalami perubahan. Besarnya perubahan masing-masing parameter
berbeda-beda. Suhu permukaan laut, tinggi muka laut dan gelombang laut mengalami tren
kenaikan, sedang konsentrasi klorofil-a menunjukkan tren penurunan. Perubahan kondisi
lingkungan perairan ini diindikasikan mempengaruhi potensi dan pola migrasi perikanan laut,
merusak infrastruktur di wilayah pesisir dan merubah variabilitas cuaca di wilayah
Yogyakarta. Arus Pantai Selatan Jawa yang bergerak ke timur menyusur pantai selatan Jawa
perlu mendapat perhatian serius dalam mencari solusi mengendalikan proses pendangkalan di
alur masuk pelabuhan Tanjung Adikarto yang berlangsung secara terus menerus. Ini
disebabkan gerakan arus ini diindikasikan mentranspor material pasir yang cukup besar dari
barat menuju timur sepanjang tahun.
• Pengembangan Sistem Informasi dan Penelitian Dampak Perubahan Iklim
Terhadap Penjalaran Penyakit Vektor-Borne
Vektor adalah anthropoda yang dapat memindahkan, menularkan suatu infectious agent
dari sumber infeksi kepada induk semang yang rentan terhadap nyamuk aedes aegypti dan
penyakit vektor-borne/ penyakit tular vektor adalah penyakit yang ditransmisikan oleh vektor,
meliputi nyamuk, kutu, dan kutu. Vektor ini dapat membawa patogen infektif seperti virus,
bakteri, dan protozoa, yang dapat ditransfer dari satu induk (pembawa) ke yang lain, dan
distribusi, juga prevalensi penyakit yang ditularkan vektor dipengaruhi secara signifikan oleh
faktor-faktor iklim, terutama tinggi dan suhu rendah ekstrem dan pola curah hujan.
Yang mendasari pelaksanaan kegiatan ini dikarenakan jumlah kasus kejadian luar
biasa(KLB) deman berdarah(DBD) yang terjadi di wilayah Indonesia dilaporkan meningkat
dari 1.081 kasus pada tahun 2014 menjadi 8.030 kasus pada ahun 2015. Demikian juga dengan
jumlah provinsi dan Kabupaten yang melaporkan KLB dbd dari tahun 2014-2015 meningkat,
yaitu dari 5 prov dan 21 kab pada tahun 2014 menjadi 7 provinsi dan 59 kab pada tahun 2015.
Tahapan proses kajian dampak perubahan iklim terhadap penjalaran penyakit Vektor-
Borne, diawali dengan koleksi data (kasus DBD, data permukaan dari CRU, Era_Interin, dan
hasil eksekusi model CCAM); preprosesing; analitik dan evaluasi hasil.
Hasil kajian dituangkan dalam bentuk peta spasial nilai potensi transmisi nyamuk dan peta
spasial indek potensi transmisi Demam berdarah Agustus 2016 sampai Juli 2017(Gambar 64),
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 86
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
juga peta spasial nilai potensi transmisi nyamuk berikut Peta spasial Indek Potensi Transmisi
tahun 2017 (Gambar 65)
Berdasarkan peta spasial menunjukkan bahwa wilayah pulau Jawa, khususnya Jawa barat,
Jawa tengah bagian tengah dan sebagian Jawa Timur bagian timur mempunyai kriteria
beresiko tinggi terjadinya transmisi, hal ini dikarenakan setiap bulan mempunyai nilai yang
berpotensi transmisi dan terjadi selama lebih atau sama denagn 9 bulan berturut-turut, sehingga
mempunyai katagori beresiko tinggi (Gambar 64), sedangkan nilai potensi transmisi nyamuk
tahun 2017 secara bulanan telah terjadi peningkatan nilai potensi transmisi, khusunya di Pulau
Jawa, sehingga bila digambarkan indeks potensi transmisi nyamuk, maka distribusi indeks
potensi transmisi nyamuk tahun 2017 di Pulau Jawa, telah terjadi pergeseran potensi, yaitu
makin meningkat (gambar 65)
Gambar 64 peta spasial indek potensi transmisi Demam berdarah Bulan Agustus 2016 - Juli 2017
Gambar 65 Peta spasial Indek Potensi Transmisi tahun 2017
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 87
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Penelitian Pengembangan Sistem Informasi Perubahan Iklim Benua Maritim Indonesia
atau pengembangan SRIRAMA 3.0 adalah pengembangan sistem informasi yang dapat
dikembangankan bekerjasama dengan sektoral menjadi sistem pendukung keputusan/ decision
support system (DSS) perubahan iklim
3.1.1.5 MODEL PEMANTAUAN HUJAN SPASIAL SANTANU
Sistem Pemantauan Hujan Spasial (SANTANU) merupakan sistem informasi deteksi hujan
berbasis teknologi radar X-Band yang dikembangkan oleh Pusat Sains dan Teknologi
Atmosfer (PSTA), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Informasi yang
didapat dari SANTANU berupa informasi deteksi hujan dalam bentuk data posisi dan intensitas
hujan. SANTANU mampu menghasilkan peta terjadinya hujan secara berkelanjutan
(continuous) per 2 menit near real time. Sistem ini relatif terjangkau, handal, dimensi yang
relatif lebih efisien, serta mudah untuk perawatan dan instalasi. SANTANU dapat ditempatkan
di daerah terpencil sehingga dapat melengkapi area yang tidak dapat terjangkau oleh jaringan
radar cuaca yang sudah ada di Indonesia. Proses pengujian dan komersialisasi telah dilakukan
bekerjasama dengan PT. INTI sebagai mitra industri serta BMKG sebagai mitra operasional
didukung oleh Kemenristekdikti.
Gambar 66 Tampilan Online DSS Santanu
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 88
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) atau Knowledge Sharing dan Sosialisasi mengenai
SANTANU telah dilaksanakan di beberapa lokasi. Bimtek SANTANU dilaksanakan di Pemda
Yogyakarta – DIY, Kominfo Pontianak - Kalimantan Barat, Garut - Jawa Barat, BPBD
Kabupaten Sukabumi - Jawa Barat, BPBD Kota Bima - Nusa Tenggara Barat/NTB, dan BPBD
Kota Sorong - Papua Barat. Sosialisasi dilaksanakan SANTANU di Kota Yogyakarta – DIY
dan Kota Surabaya – Jawa Timur. Tujuan dari kegiatan ini antara lain: (1) Memberikan
bimbingan teknis penggunaan data dan informasi SANTANU, (2) Menginformasikan hasil-
hasil pengamatan hujan hasil deteksi SANTANU, (3) Mensosialisasikan SANTANU serta
informasi yang dapat ditampilkan secara near real time, dan (4) Membuka peluang kerjasama.
Gambar 67 Bimtek dan Sosialisasi SANTANU
Tabel 18 Litbang Teknologi Atmosfer
NO JUDUL PENELITIAN PELAKSANA KEGIATAN
1 Peningkatan presisi data Quantitative
Precipitation Estimation (QPE) SANTANU
dengan metode sum calibration, range
dependent, dan clutter removal
1. Dr. Asif Awaludin, MT.
2. Dr. Laras Toersilowati, M.Si.
3. Tiin Sinatra, M.Si
4. Ginaldi Ari Nugroho,M.Si
5. Emmanuel Adetya, M.Sc.
6. Atep Radiana,
7. Fadli Nauval, S.Si.
8. Rudy Komarudin
2 Pengembangan Sensor Suhu Berbasis Kawat
Platinum dan Sensor Tekanan Berbasis GPS
Untuk Aplikasi Observasi Atmosfer
1. Soni Aulia Rahayu, MT.
2. Dr. Laras Toersilowati, M.Si.
3. Dr. Asif Awaludin, MT.
4. Rachmat Sunarya, ST.
5. Listi Restu Triani, ST.
6. Christine Cecylia Munthe
7. Rudi Komarudin
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 89
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Kegiatan pengembangan SANTANU dan RADIOSONDE dilaksanakan dengan dukungan
kegiatan dan penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan kelompok penelitian litbang
Teknologi Atmosfer. Kegiatan litbang SANTANU adalah menaikkan kecepatan sampling
ADC hingga 2,5 MS/s, dan proses perataan 3 scanline tiap resolusi sudut telah dilakukan dan
performa secara umum lebih baik dari sampling rate 1 MS/s tanpa perataan tiap resolusi
bearing. Namun perlu dikembangkan metode untuk menghilangkan speckle yang masih
banyak muncul. Pengembangan Pencil Beam Antenna adalah membuat desain dan simulasi
antena X-band offset parabolic dish menggunakan software Antenna Magus diperoleh lebar
pancaran 2.3° dan gain maks 32 dBi. Desain awal disimulasikan antena microstrip series fed
array, 1x20 elemen, menggunakan software Antenna Magus diperoleh lebar pancaran 5°.
Namun setelah di-export ke software CST Studio return loss dan VSWR hasil simulasi yang
menunjukkan frekuensi kerja antena bergeser dari 9,41 GHz dan gain maks tidak di titik nol.
Gambar 68 Kiri: Operasional (Sampling rate 1 MS/s tanpa perataan tiap resolusi bearing (sudut)),
Kanan: Eksperimen (sampling rate 2,5 MS/s dengan perataan tiap resolusi bearing (sudut))
Gambar 69 Kegiatan Litbang Radar SANTANU,
Desain antena microstrip series fed array, 20x20 elemen.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 90
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Kegiatan litbang RADIOSONDE menggunakan kawat platinum sebagai bahan untuk
sensor suhu, hasilnya mempunyai nilai yang mendekati referensi dengan respon time lebih
sensitif dibandingkan dengan Thermocouple DS18b20 dan MPL3115A2. Profil tekanan
berbasis GPS dengan menggunakan metoda Hypsometric dapat dijadikan salah satu referensi
dalam memperoleh nilai tekanan.
Gambar 70 Kegiatan Litbang Radiosonde
3.1.2 INDIKATOR KINERJA UTAMA 2 : JUMLAH PUBLIKASI NASIONAL
TERAKREDITASI DI BIDANG SAINS ATMOSFER
Perkebangan capaian IKU Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains atmosfer
dalam periode Renstra 2015 – 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 19 Perbandingan IKU 2 (T=Target, R=Realisasi, C=Capaian)
IKU 2 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah publikasi
nasional
terakreditasi di
bidang sains
atmosfer
T 15 Makalah 17 Makalah 17 Makalah 18 Makalah
R 5 Makalah 9 Makalah 7 Makalah 6 Makalah
C 33% 53% 47% 33.3%
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 91
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Beberapa makalah hasil penelitian yang dilakukan di PSTA, telah diterbitkan pada
beberapa jurnal yang terakreditasi secara nasional. Untuk tahun 2019, target indikator kinerja
ini sebanyak 18 makalah ilmiah terbit di publikasi nasional terakreditasi.
Hasil capaian dari indikator kinerja untuk jumlah karya ilmiah tentang sains atmosfer yang
dipublikasikan di jurnal nasional terakreditasi pada tahun 2019 sebanyak 6 judul terbit, 13
judul dalam tahap review dan 2 judul masih dalam proses submit. Persentase jumlah publikasi
nasional terakreditasi ialah sebesar 33,3% dari target 18 makalah ilmiah. Tabel 20.
Menunjukkan judul-judul makalah ilmiah yang terbit di publikasi ilmiah nasional terakreditasi.
Tabel 20 Judul Publikasi Ilmiah Nasional Terakreditasi (Terbit)
NO JUDUL PENULIS PENERBIT KET
1 Analisis Kejadian Badai Pulsa di
Daerah Bandung Selatan Jawa Barat
berdasarkan Data Campaign
Transportable X-Band Dopller Radar,
(Studi Kasus: 16 Maret 2017)
1. Ginaldi Ari Nugroho
2. Tiin Sinatra
3. Trismidianto
Jurnal Sains Dirgantara Terbit
2 Design Analysis of Microstrip
Rectangular Patch Array Antenna 16x1
on X-Band Radar
1. Soni Aulia
2. Rahayu
3. Joko Suryana
4. Laras Tursilowati
5. Halimurrahman
6. Ginaldi Ari Nugroho
Jurnal
Elektronika
Telekomunikasi
LIPI, Volume 19,
Number 1,
August 2019,
Hal 7-12
Terbit
3 Pola konsentrasi PM2.5 dan kondisi
meteorologi di kota Jakarta
1. Dessy Gustina Jurnal Kimia dan
Pendidikan Solo
Terbit
4 Proyeksi Neraca Air Di Wilayah Nusa
Tenggara Barat (NTB) Berdasarkan
Luaran Model
Conformal Cubic Atmospheric Model
(CCAM)
1. Sinta Berliana
Sipayung
2. Amalia Nurlatifah
3. Bambang Siswanto
Jurnal Sains Dirgantara Terbit
5 Perhitungan Konsentrasi Nitrogen
Oksida (NO,NOx) ambien dengan
menggunakan konsentrasi NO2 dan O3
dari passive sampler (Studi Kasus:
Cipedes, Bandung)
1. Asri Indrawati Jurnal Sains Dirgantara
volume 16 tahun 2019
Terbit
6 Penelusuran Trajektori Aerosol di Kota
Bandung menggunakan HYSPLIT-4
Back Trajectory Model Studi Kasus:
Kejadian Kabut Asap Tanggal 23-28
Oktober 2015
1. Amalia Nurlatifah Jurnal Meteorologi dan
Geofisika Vol. 20 No 2
(2019)
Terbit
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 92
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Tabel 21 Judul Publikasi Ilmiah Nasional Terakreditasi (Submit)
NO JUDUL PENULIS PENERBIT KET
1 Pengaruh Upwelling di Perairan Selatan
Jawa
Terhadap Konsentrasi CO2 di
Kototabang,
Kabupaten Agam, Sumatera Barat
1. Martono Seminar Nasional
Kimia dan
Pendidikan Kimia
IX UNS
Submit
2 Analisis Model Prediksi QBO (Quasi-
Biennial
Oscillation) Menggunakan Metode
Box-
Jenkins dan Multiple Linear Regression
1. Eddy Hermawan
2. Putri Wulandari
Jurnal Sains Dirgantara Submit
3 Distribusi Lama Penyinaran Matahari
dalam 20
Tahun Pengukuran di Balai Pengamatan
Atmosfer
Sumedang LAPAN
1. Saipul Hamdi Jurnal Sains Dirgantara Submit
4 Pengaruh perubahan gradien temperatur
terhadap
pengamatan visual smog fotokimia di
Cekungan
Bandung
1. Sumaryati Seminar Nasional
Sains Atmosfer
Submit
5 Pengaruh ENSO terhadap Variasi
Tahunan
Partikulat Halus (PM2,5)
1. Nani Cholianawati Seminar Nasional
Sains Atmosfer
Submit
6 Analysis of West Nusa Tenggara
Rainfall to ENSO Phenomenon based
on TRMM 3b43 data
1. Amalia Nurlatifah
2. Eka Putri Wulandari
Jurnal Sains Dirgantara Submit
7 Karakteristik ketebalan lapisan
peleburan hasil model profil
reflektivitas dan gradien reflektivitas
1. Tiin Sinatra Jurnal Sains Dirgantara Submit
8 Validasi passive sampling dengan
continuous analyzer
1. Asri Indrawati Seminar Nasional
Sains Atmosfer
Submit
9 Pre-liminary results dari OLR dan fraksi
liputan awan di Indonesia saat netral,
El-
Niño dan Ls-Nina 2003-2014
1. Arief Suryantoro Seminar Nasional
Sains Atmosfer
Submit
10 Analisis Variabilitas Lapisan Ozon dan
Indeks UV di Indonesia Menggunakan
Teknik Fast Fourier Transform.
1. Ninong Komala dan
kawan kawan
Seminar Nasional
Sains Atmosfer
Submit
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 93
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
11 Investigation of Depth Influence to
Physical and Chemical Characteristics
of Tropical Pea
1. Wiwiek Seminar Nasional
Sains Atmosfer
Submit
12 Parameterisasi Skema Model WRF
untuk Pengamatan Kejadian Awan dari
Satelit
Himawari-8 di atas Indonesia
1. Farid
2. Risyanto
Jurnal Sains Dirgantara Submit
13 Optimasi Data Dan Peningkatan
Jangkauan Deteksi Radar Hujan
Santanu Menggunakan Jaringan Radar
1. Asif Awaludin
2. Tiin Sinatra
3. Ginaldi Ari Nugroho
Seminar Nasional
Sains Atmosfer
Submit
14 Observasi Jangka Panjang Lama
Penyinaran Matahari dalam 20 Tahun
Pengukuran di Balai Pengamatan
Atmosfer Sumedang LAPAN
1. Saipul Hamdi Seminar Nasional
Sains Atmosfer
Submit
15 Karakteristik precpitable water
vaporKota Bandung tahun 2017-2018
1. Saipul Hamdi Seminar Nasional
Sains Atmosfer
Submit
Berdasarkan tabel di atas, realisasi tahun 2019 tidak mencapai target. Kendala yang terjadi
pada capaian indikator kinerja jumlah publikasi nasional terkreditasi pada umumnya terkait
dengan proses review dan penerbitan jurnal memakan waktu yang lama sebagaimana terlihat
pada tabel di atas yang menunjukkan cukup banyak makalah dalam proses review dan submit.
Selain itu, ada kecenderungan para peneliti khususnya peneliti muda dan madya saat ini lebih
banyak mempublikasikan Karya Tulis Ilmiah di media publikasi internasional yang terindeks
terkait kewajiban Hasil Kerja Minimal sesuai peraturan lembaga pembina fungsional
peneliti/LIPI. Namun demikian upaya peningkatan pencapaian target publikasi jurnal nasional
tahun selanjutnya perlu dilakukan langkah berikut:
1. Meningkatkan dan intensifikasi komunikasi ilmiah (kolokium dan FGD)
2. Training penulisan karya tulis ilmiah
3. Manajemen penelitian kelompok penelitian
4. Memberikan penghargaan kepada peneliti yang produktif menghasilkan publikasi di jurnal
nasional terkarediatsi
5. Memotivasi peneliti/perekayasa mempublikasikan tulisan di jurnal nasional terakreditasi.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 94
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
3.1.3 INDIKATOR KINERJA UTAMA 3 : JUMLAH PUBLIKASI
INTERNASIONAL YANG TERINDEKS DI BIDANG SAINS ATMOSFER
Adapun perkembangan capaian IKU jumlah publikasi internasional terakreditasi di bidang
sains atmosfer dalam periode Renstra 2015 – 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 22 Perbandingan IKU 3
IKU 3 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah publikasi
internasional
yang terindeks di
bidang sains
atmosfer
T 4 Makalah 7 Makalah
7 Makalah 8 Makalah
R 4 Makalah 12 Makalah 30 Makalah 35 Makalah
C 100% 171% 428% 437.5%
Capaian indikator untuk jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains
atmosfer pada tahun 2019 adalah sebanyak 35 publikasi internasional yang sudah terbit, 4
makalah dalam proses review dan masih ada 5 makalah yang masih dalam proses submit.
Persentase capaian publikasi internasional tahun ini adalah 437.5% dari target 8 publikasi
internasional yang terbit. Tabel 22 menunjukkan judul-judul makalah ilmiah yang terbit pada
jurnal internasional terakreditasi baik yang sudah terbit maupun yang masih dalam proses
penerbitan.
Tabel 23 Judul makalah ilmiah yang terbit/submit pada publikasi internasional terakreditasi (Terbit)
NO JUDUL PENULIS PENERBIT KET
1
Analysis of Java
Island’s Ozone Layer
and Ultra Violet Index
Variability based on
Satellite data
Ninong Komala
Environmental and
Earth Science
Symposium of ICST
2018- UGM
Terbit
2
Unidirectional
Radiation and Gain
Enhancement of
Circularly Polarized
Printed Slot Antenna
by Several Shapes of
Reflector
Asif Awaludin, C. E.
Santosa, and J. T. Sri
Sumantyo
Proceeding of 2018
Progress in
Electromagnetics
Research Symposium
(PIERS-Toyama),
terbit di IEEExplore
2019
Terbit
3
Dual-Band Circularly-
Polarized Microstrip
Antenna for Nano
Satellite
Peberlin Parulian
Sitompul ; Josaphat
Tetuko Sri Sumantyo ;
Farohaji Kurniawan ;
Cahya Edi Santosa ;
Timbul Manik ; Asif
Awaludin ; Ming Yam
Chua
Proceeding of 2018
Progress in
Electromagnetics
Research Symposium
(PIERS-Toyama),
terbit di IEEExplore
2019
Terbit
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 95
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
4
The Maiden Flight of
Hinotori-C: The First
C Band Full
Polarimetric
Circularly Polarized
Synthetic Aperture
Radar in the World
Ming Yam Chua,
Josaphat T. Sri
Sumantyo, Cahya E.
Santosa, Good F.
Panggabean, Karna
Sasmita, Franciskus D.
Sri Sumantyo, Tomoro
Watanabe, Ya Qi Ji,
Peberlin P. Sitompul,
Mohammad Nasucha,
Farohaji Kurniawan,
Babag Purbantoro,
Asif Awaludin, Eko T.
Rahardjo, Gunawan
Wibisono, Retnadi H.
Jatmiko, Sudaryatno
Sudaryatno, Taufik H.
Purwanto, Barandi S.
Widartono,
Muhammad Kamal
IEEE Aerospace and
Electronic Systems
Magazine (Volume:
34 , Issue: 2 , Feb.
2019 )
Terbit
5
Influence of ENSO
and MJO on the zonal
structure of tropical
tropopause inversion
layer using high-
resolution temperature
profile from COSMIC
GPS radio occultation
Noersomadi,
Toshitaka Tsuda, and
Masatomo Fujiwara
Atmospheric
Chemistry and Physics Terbit
6
Role of Monsoon
Interannual Variability
on
the Climate Model
Prediction of Seasonal
Rainfall over
Indonesia
Suaydhi Journal of Physics
Conference Series Terbit
7
Analysis of Drought
Potential in Sumba
Island until 2040
Caused by Climate
Change
Sinta Berliana S., dkk Journal of Physics
Coference Series Terbit
8
Characeristics of the
Extreme Rainfall over
Indonesian Equatorial
Region based on the
Maden-Julian
Oscillation Index Data
Analysis
Eddy Hermawan,
Teguh Harjana,
Trismidianto
Journal of Physics
Coference Series Terbit
9
Analysis of
Radiosonde
Temperature Profile
Measurement in
Pamengpeuk
Soni Aulia Rahayu,
Edy Maryadi,
Rachmat Sunarya,
Ginaldi Ari Nugroho,
Listi Restu Triani
Journal of Physics
Coference Series Terbit
10
Development of LED-
DOAS system for
observing aerosol
J Aminuddin, S
Okude, I Alimuddin, L
Journal of Physics
Coference Series Terbit
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 96
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
optical properties in
the lower troposphere
Tursilowati, N
Manago and H Kuze
11
Diurnal Variations in
the Concentrations of
PM10 at Several
Locations in Indonesia
Syafrijon, Marzuki,
Emriadi, Hermansyah
Aziz, Ridho Pratama
Research Journal of
Chemistry and
Environment
Terbit
12
The Influence of
ENSO and IOD during
mesoscale convective
complex (MCC) to
rainfall In indonesia
Shailla Rustiana,
Trismidianto and
Haries Satyawardhana
IOP Conf. Series:
Earth and
Environmental
Science
Terbit
13
Analysis of Mesoscale
Convective Complex
during Madden Julian
Oscillation Phase 4
(Case Study: Heavy
rain in Cilacap on Sept
16-17, 2016)
L F Aiqiu, A Zakir
and Trismidianto
IOP Conf. Series:
Earth and
Environmental
Science
Terbit
14
Analysis of the
Meteorological
Condition of Tropical
Cyclone Cempaka and
Its Effect on Heavy
Rainfall in Java Island
F Samrin, I Irwana,
Trismidianto and N
Hasanah
IOP Conf. Series:
Earth and
Environmental
Science
Terbit
15
Identification of
rainfall area in
Indonesia using
infrared channels of
Himawari-8 Advance
Himawari Imager
(AHI)
Risyanto, F Lasmono
and GA Nugroho
IOP Conf. Series:
Earth and
Environmental
Science
Terbit
16
Comparison of
seasonal prediction
outputs based on
dynamic atmosphere
model and
observations
H Satyawardhana and
Gammamerdianti
IOP Conf. Series:
Earth and
Environmental
Science
Terbit
17
The influence of
aerosol on the sunlight
divergence in the
atmospheric Indonesia
Rosida
IOP Conf. Series:
Earth and
Environmental
Science
Terbit
18
The Distribution of
Acidity Rainwater in
Bandung
A Indrawati, D Aries
Tanti, T Budiwati and
Sumaryati
IOP Conf. Series:
Earth and
Environmental
Science
Terbit
19
Diurnal Pattern of
PM10 and CO in Riau
as a Forest Fire Risk
Area
Sumaryati, T
Budiwati, A Indrawati
and Syahrial
IOP Conf. Series:
Earth and
Environmental
Science
Terbit
20
Analysis of ultraviolet
index, ultraviolet B
insolation, and
sunshine duration at
Bandung in year 2017
Saipul Hamdi
IOP Conf. Series:
Earth and
Environmental
Science
Terbit
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 97
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
21
Linear Regression
Model for Predicting
Daily PM2.5 Using
VIIRS-SNPP and
MODIS-Aqua AOT
N Cholianawati, W E
Cahyono, A Indrawati
and A Indrajad
IOP Conf. Series:
Earth and
Environmental
Science
Terbit
22
Rainfall Scenario of
West Nusa Tenggara
in 2040 Based on
CCAM RCP 4.5
A Nurlatifah, S B
Sipayung and B
Siswanto
IOP Conf. Series:
Earth and
Environmental
Science
Terbit
23
Diurnal Rainfall
Propagation Relate to
Cold Surge-Cold
Tongue Interaction
over The Northern
Coast of West Java
E Yulihastin, T W
Hadi, and N S Ningsih
IOP Conf. Series:
Earth and
Environmental
Science
Terbit
24
The Vulnerability of
Climate Change in
Indonesia to
Renewable Energy
Mahmud, B Siswanto,
E Maryadi, and D R
Lubis
IOP Conf. Series:
Earth and
Environmental
Science 303 (2019)
012056
Terbit
25
Comparison and
Analysis of The First
Signal Detection of
Two XBand
Radar with RGB
Himawari Satellite
Data before Localized
Heavy Rain March 17
2017 Bandung Basin
Indonesia
G A Nugroho, T
Sinatra and Risyanto
IOP Conf. Series:
Earth and
Environmental
Science 303 (2019)
012056
Terbit
26
Preliminary result of
characteristic of
convective cloud
development observed
by x-band
meteorological radar
in bandung basin
R A Syaraswati, N J
Trilaksono and G A
Nugroho
IOP Conf. Series:
Earth and
Environmental
Science 303 (2019)
012056
Terbit
27
The characteristics of
ozone concentration
over the maritime
equatorial
stratospheric region
derived from the
quasi-biennial
oscillation
P Wulandari, E
Hermawan and H
Halide
IOP Conf. Series:
Earth and
Environmental
Science 303 (2019)
012056
Terbit
28
Development and
Validation of
Algorithms For Lst
Measurement From
NOAA-11/AVHRR
Satellite Data
Cecep E. Rustana,
Trismidianto, dan D.
Junia
IOP Conf. Series:
Earth and
Environmental
Science
Terbit
29
The Large-Scale
Meteorological
Condition during the
Critical Stage
Trismidianto
IOP Conf. Series:
Earth and
Environmental
Science
Terbit
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 98
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
30
The Prediction of
Rainfall Events Using
WRF (Weather
Research and
Forecasting) Model
with Ensemble
Technique
Iis Sofiati
IOP Conf. Series:
Earth and
Environmental
Science
Terbit
31
Change in Rainfall
Per-Decades over Java
Island, Indonesia
Lely Qodrita
IOP Conf. Series:
Earth and
Environmental
Science
Terbit
32
Drought Potential in
Cilacap based on
CCAM RCP 4.5
Rainfall Data as Input
Amalia Nurlatifah,
Indah Susanti, Sinta
Berliana Sipayung,
dan Bambang
Siswanto
AIP Conference
Proceedings 2194,
020077 (2019)
Terbit
33
Hinotori-C: A Full
Polarimetric C Band
Airborne Circularly
Polarized Synthetic
Aperture Radar for
Disaster Monitoring
J.T. Sri Sumantvo,
M.Y. Chua, C.E.
Santosa, G.F.
Pariguabean, K.
Taushima, T.
Watanabe, K. Sasmita,
A. Mardiyanto, F.D.
Sri Sumantyo, E.T.
Rahardjo, G.
Wibisono, E.
Supartono, S.Gao, S.P.
Parulian, M.Nasucha,
F. Kurniawan, A.
Awaludin, B.
Purbantoro, Y.Q. Ji,
dan N. Imura
Proceeding of 2018
Progress in
Electromagnetics
Research Symposium
(PIERS-Toyama),
terbit di IEEExplore
2019
Terbit
34
Effectivity and
efficiency of
Environmental
Management and
Monitoring by Private
Sector (EEEMMPS) in
South Sumatra
Eddy Hermawan, MR
Ridho, dan M.Yazid
IOP Conference
Series: Earth and
Environmental
Science 399 (1),
012002
Terbit
35
Study on Application
of SMART for HCV
and environment
Monitoring by The
Private Sector in
South Sumatra
Eddy Hermawan, Z
Zulkifli, dan EW
Pradana
IOP Conference
Series: Earth and
Environmental
Science 399 (1),
012104
Terbit
Tabel 24 Judul makalah ilmiah yang terbit/submit pada publikasi internasional terakreditasi (Submit)
NO JUDUL PENULIS PENERBIT KET
1
Characteristics of
surface ozone and
CO
concentration in
Indonesia derived
from AQUA-
AIRS
Ninong Komala
Characteristics of
surface ozone and
CO concentration
in Indonesia
derived
from AQUA-
AIRS
Submit
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 99
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
2
Characteristics of
surface ozone and
CO concentration
in Indonesia
derived from
AQUA-AIRS
Ninong Komala
International
Conference for
Air Quality-
ICAQ2018-ITB
Submit
3
Characteristics of
the Extreme
Rainfall over Java
Island Based on
the Madden-
Julian Oscillation
(MJO) Index Data
Eddy Hermawan ConFast 2019
Submit
4
The
Characteristics of
Ozone
Concentration
over the Maritime
Equatorial
Stratospheric
Region Derived
from the Quasi-
Biennial
Oscillation
Eddy Hermawan IOP 2019
Submit
5
The Impact of
Forest Fire on air
quality and
Visibility in
Palangka Raya
Sumaryati Sbmit
6
Analysis Of
Drought Potential
In Yogyakarta
As Impact From
Climate Change
Based On
Standard
Precipitation
Index (SPI)
Sinta Berliana S.,
dan kawan-kawan Submit
7
Impact of Forest
Fires in Sumatra
and Borneo to
atmospheric
pollution
during period of
2010-2015
Dessy Gusnita Submit
8
Analysis on
Various
Combination of
RASS sweep rate
chirp audio signal
to the generation
of bragg condition
Asif Awaludin,
dan kawan-kawan Submit
9
Characteristics
and Trend of
Green House
Ninong Komala Submit
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 100
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gases (GHG) in
Indonesia
derived from
AQUA-AIRS
Keberhasilan PSTA dalam mencapai target capaian ini dikarenakan upaya-upaya yang
dilakukan oleh semua pihak, upaya-upaya tersebut antara lain :
1. Program pendidikan S2/S3 di PT luar negeri
2. Supervisi yang intensif dari pembimbing Tersedianya dukungan anggaran penerbitan
publikasi internasional
3. Meningkatnya jumlah kegiatan forum pertemuan ilmiah internasional
4. Meningkatnya keinginan untuk publikasi di jurnal internasional terindeks
5. Diselenggarakannya seminar internasional ICTMAS 2018 yang dipullikasikan di prosiding
internasional terindeks global
6. Adanya peraturan fungsional peneliti terbaru yang mewajibkan peneliti harus memnuhi
HKM berupa publikasi internasional
Untuk mencapai target Renstra tahun 2019 selain itu melakukan upaya-upaya diatas, PSTA
juga melakukan upaya lainnya untuk lebih memacu peneliti/perekayasa menerbitkan makalah
ilmiah dalam jurnal internasional diperlukan upaya-upaya lanjutan antara lain:
2. Kerjasama riset dalam dan luar negeri
3. Peningkatan supervisi pakar dalam bentuk FGD
4. Dukungan anggaran untuk publikasi
5. Pengelolaan pencapaian SKP
3.1.4 INDIKATOR KINERJA UTAMA 4: JUMLAH HKI YANG DIUSULKAN DI
BIDANG SAINS ATMOSFER
Perkembangan capaian IKU Jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains atmosfer dalam
periode Renstra 2015 – 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 101
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Tabel 25 Perbandingan Capaian IKU 4
IKU 4 JUDUL
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah HKI
yang diusulkan
di bidang sains
atmosfer
T 1 0 1 1
R 0 1 2 1 1
C 100% 200% 100% 100%
Tabel 26 HKI yang diusulkan PSTA pada tahun 2019
NO JUDUL PENULIS PENERBIT KETERANGAN
1 Antena Pencil Beam
Terintegrasi
Waveguide dan
Dilengkapi Radome
untuk Radar Hujan X-
Band
1. Dr. Asif Awaludin, M.T.
2. Rachmat Sunarya, S.T.
3. Atep Radiana, S.T., MAP
4. Dr. Rr. Laras Toersilowati M.Si
5. Tiin Sinatra, M.Si
6. Soni Aulia Rahayu, S.T., M.T.
7. Ginaldi Ari Nugroho, S.T., M.Si
8. Listi Restu Triani, S.T.
Kementrian
Hukum dan Hak
Asasi Manusia
Paten Sederhana Terdaftar
No:S00201905042***
Pada tahun 2019 berdasarkan Penetapan Kinerja Tahun 2019, target untuk IKU jumlah
HKI yang diusulkan di bidang sains atmosfer adalah 1 (satu). Pada tahun 2019 terdapat realiasi
untuk IKU 4 sesuai target yaitu adanya HKI berupa paten sederhana yang telah terdaftar
sebanyak 1 judul. Keberhasilan PSTA dalam mencapai 1 Judul HKI yang diusulkan ini
dikarenakan upaya-upaya yang dilakukan oleh semua pihak, upaya-upaya tersebut antara lain :
1. Adanya kebutuhan teknologi dengan spesifikasi yang jelas
2. Adanya SDM, sarana dan prasarana yang memadai
3. Semangat dan komunikasi dalam Tim
4. Dukungan dan kerjasama dari Biro SDM Orkum LAPAN
Upaya untuk meraih target Renstra tahun 2020 untuk IKU ini ialah :
1. Peningkatan fasilitas laboratorium elektronika
2. Peningkatan wawasan dan kemampuan teknis SDM
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 102
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
• Sasaran Strategis Ke- 2: Meningkatnya Penguasaan dan Kemandirian Iptek di
Bidang Sains Atmosfer yang Maju
Sasaran strategis ke-2 terdiri dari 2 (dua) IKU, yaitu : Jumlah instansi pengguna yang
memanfaatkan layanan Iptek di bidang sains atmosfer dan Indeks kepuasan masyarakat atas
layanan Iptek di bidang sains atmosfer.
3.1.5 INDIKATOR KINERJA UTAMA 5: JUMLAH INSTANSI PENGGUNA YANG
MEMANFAATKAN LAYANAN IPTEK DI BIDANG SAINS ATMOSFER
Perkembangan capaian IKU Jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan iptek
di bidang sains atmosfer periode Renstra 2015 – 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 27 Perbandingan Capaian IKU 5
IKU 1 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah instansi
pengguna
T 81 Instansi 25 Instansi 35 Instansi 75 Instansi 120 Instansi
R 104 Instansi 39 Instansi 37 Instansi 117 Instansi 137 Instansi
C 128% 156% 106% 156% 114,17%
Indikator kinerja jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan Iptek di bidang
sains atmosfer direncanakan/ditargetkan tahun 2019 berjumlah 120 instansi pengguna atau
user, baik instansi pemerintah, swasta, pelajar dan mahasiswa ataupun masyarakat umum.
Pada tahun 2019 hasil capaian instansi pengguna yang memanfaatkan layanan Iptek di bidang
sains atmosfer berjumlah 137 instansi, dengan persentase capaian sebesar 114,17%. Tahun ini
nilai capaian instansi pengguna mencapai target disebabkan oleh meningkatnya permintaan
data yang berkaitan dengan sains atmosfer maupun data lainnya. Indikator kinerja ini terdiri
dari kegiatan Layanan Data, Praktek kerja dan Tugas Akhir, Layanan Kunjungan Ilmiah,
layanan kerja sama, dan Layanan Narasumber. Rekapitulasi jumlah instansi pengguna yang
memanfaatkan layanan Iptek di bidang sains atmosfer disajikan dalam Tabel 28.
Tabel 28 Instansi pengguna yang memanfaatkan layanan Iptek di bidang sains atmosfer
No Layanan Iptek Sains Atmosfer Jumlah
Instansi
1 Layanan Tugas Akhir 25
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 103
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
2 Layanan Data 4
3 Layanan Kunjungan Ilmiah Dan Edukasi Publik (ISQUAR) 44
4 Layanan Narasumber 3
5 Bimtek dan Sosialisasi 61
Jumlah 137
Daftar Instansi yang telah mendapatkan layanan iptek bidang sains dan teknologi atmosfer
(periode Januari – Desember 2019) adalah:
Tabel 29 Daftar Instansi yang telah mendapatkan layanan iptek
No Instansi
Jenis layanan
PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas
akhir
Bimtek dan
sosialisasi
Edukasi
publik
(ISQUAR)
1. FMIPA Unhas √
2. FMIPA UNY √ √
3. Fak.Perikanan &
Ilmu Kelautan
Unsoed
√
4. Fak.Perikanan &
Ilmu Kelautan
Universitas
Udayana
√
5. Dinas Pendidikan
pemuda dan olah
raga Kab.
Bandung Barat
√
6. Dinas Pendidikan
pemuda dan olah
raga Kota
Bandung
√
7. Dinas Pendidikan
pemuda dan olah
raga Kota Cimahi
√
8. Direktorat
Kesiapsiagaan
BNPB
√
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 104
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
No Instansi
Jenis layanan
PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas
akhir
Bimtek dan
sosialisasi
Edukasi
publik
(ISQUAR)
9. PT. INTI √
10. BPPT Pusat
Teknologi
Pengembangan
Sumberdaya
Wilayah
√ √
11. FITB ITB √ √ √ √
12. Prodi. Sistem
Komputer
Unikom
√
13. Pend.Manajemen
Perkantoran/
Pend.Ekonomi &
Bisnis/UPI
√
14. FMIPA/Unsri √
15. Teknik
Informatika/Akad
emi Pos
√
16. Teknik
Informatika
Universitas
Darussalam
Gontor
√
17. Pusteksat √
18. FMIPA Unisba √
19. BMKG Wilayah
Jawa Timur
√
20. Universitas
Merdeka Malang
√
21. DLH Provinsi
Jawa Timur
√
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 105
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
No Instansi
Jenis layanan
PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas
akhir
Bimtek dan
sosialisasi
Edukasi
publik
(ISQUAR)
22. BPBD provinsi
Jawa Timur
√
23. Diskominfo
Provinsi Jawa
Timur
√
24. DKP Provinsi
Jawa Timur
√
25. Bappeda provinsi
Jawa Timur
√
26. DLH Kota
Surabaya
√
27. DLH Kabupaten
Bojonegoro
√
28. Dinas Pekerjaan
Umum
Sumberdaya
Alam Provinsi
Jawa Timur
√
29. Dinas
Perhubungan
Provinsi Jawa
Timur
√
30. PT. Garam √
31. Dinas Kelautan
dan Perikanan
DIY
√
32. Dinas Pertanian
DIY
√
33. Bappeda DIY √
34. Biro APSDA √
35. Dewan Riset
daerah DIY
√
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 106
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
No Instansi
Jenis layanan
PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas
akhir
Bimtek dan
sosialisasi
Edukasi
publik
(ISQUAR)
36. BPBD DIY √
37. Universitas Gajah
Mada
√
38. Badan
Perencanaan
Pembangan
Daerah (Bappeda)
Kab. Bantul
√
39. Biro Administrasi
Perekonomian
dan Sumberdaya
Alam Kab.
Gunung Kidul
√
40. Dinas Pertanian
Kab. Sleman
√
41. Bappeda Kota
Yogyakarta
√
42. Dinas Pekerjaan
Umum,
Perumahan dan
Energi Sumber
Daya Mineral
Daerah Istimewa
Yogyakarta
√
43. Balai Pengkajian
Teknologi
Pertanian (BPTP)
Yogyakarta
√
44. Biro Administrasi
Perekonomian
dan Sumberdaya
Alam Kota
Yogyakarta
√
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 107
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
No Instansi
Jenis layanan
PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas
akhir
Bimtek dan
sosialisasi
Edukasi
publik
(ISQUAR)
45. Dinas Lingkungan
Hidup dan
Kehutanan DI
Yogyakarta
√
46. Dinas
Pengelolaan
Sumber Daya Air
(PSDA) DI
Yogyakarta
√
47. Biro Administrasi
Perekonomian
dan Sumberdaya
Alam Kab.
Sleman
√
48. Badan
Perencanaan
Pembangan
Daerah (Bappeda)
Kab. Kulon Progo
√
49. Dinas pariwisata
DI Yogyakarta
√
50. Sekolah Tinggi
Bisnis dan
Manajemen ITB
√
51. Fak.
Pertambangan dan
Perminyakan ITB
√
52. Fak. Teknik Sipil
dan Lingkungan
ITB
√
53. Sekolah Tinggi
Hayati ITB
√
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 108
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
No Instansi
Jenis layanan
PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas
akhir
Bimtek dan
sosialisasi
Edukasi
publik
(ISQUAR)
54. Sekolah Tinggi
Elektro dan
Informatika ITB
√
55. Fak. Teknik
Industri
√
56. Komisi VII DPR
RI
√
57. Fak. Teknik
Universitas
Presiden
√
58. Gudlavalleru
Engineering
College (Isquar)
√
59. University of the
Philippines
(Isquar)
√
60. Sardar
Vallabhbhai
National Institute
of Technology
India (Isquar)
√
61. University
Kebangsaan
Malaysia (Isquar)
√
62. Tohoku
University
(Isquar)
√
63. University of
Warsaw (Isquar)
√
64. Universitas
Brawijaya
(Isquar)
√
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 109
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
No Instansi
Jenis layanan
PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas
akhir
Bimtek dan
sosialisasi
Edukasi
publik
(ISQUAR)
65. BMKG Bandar
udara Tjilik Riwut
Palangkaraya
(Isquar)
√
66. Universitas
Trisakti (Isquar)
√
67. Universitas
Andalas (Isquar)
√
68. Universitas
Negeri Padang
(Isquar)
√
69. Universitas
Pendidikan
Indonesia (Isquar)
√
70. Pusat Sains dan
Teknologi Nuklir
Terapan BATAN
(Isquar)
√
71. Lembaga Ilmu
Pengetahuan
Indonesia (Isquar)
√
72. Kanazawa
University
(Isquar)
√
73. BMKG Bandar
Udara M.
Solahudin
(Isquar)
√
74. Institut Teknologi
Sumatera (Isquar)
√
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 110
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
No Instansi
Jenis layanan
PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas
akhir
Bimtek dan
sosialisasi
Edukasi
publik
(ISQUAR)
75. Fakultas Teknik
Universitas
Telkom
√
76. Fak. Komunikasi
dan Bisnis
Universitas
Telkom
√
77. Pusat Teknologi
Mitigasi dan
Reduksi Bencana
BPPT
√
78. Dinas
Komunikasi dan
Informatika Kota
Pontianak
√
79. Badan
Penanggulangan
Bencana Daerah
Provinsi
Kalimantan Barat
√
80. BMKG Bandara
Supadio
√
81. Dinas Perkebunan √
82. Dinas Ketahanan
Pangan
√
83. Dinas Pangan,
Pertanian dan
Perikanan
√
84. Dinas Pertanian
TPH
√
85. FMIPA UNTAN √
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 111
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
No Instansi
Jenis layanan
PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas
akhir
Bimtek dan
sosialisasi
Edukasi
publik
(ISQUAR)
86. Balitbang
Provinsi
Kalimantan Barat
√
87. Litbang
BAPPEDA
√
88. Dinas Pekerjaan
Umum dan
Perumahan
Rakyat Prov.
Kalimantan Barat
√
90. Dinas Lingkungan
Hidup
√
91. Dinas Pemukiman
dan Lingkungan
Hidup Provinsi
Kalimantan Barat
√
92. BPBD Kota
Pontianak
√
93. LPSE √
94. BAPPEDA Kota
Pontianak
√
95. Dinas Kehutanan
Provinsi
Kalimantan Barat
√
96. PT. Pindad √ √
97. PT. Timah √
98. Puslitbang
Kualitas dan
Laboratorium
Lingkungan
KLHK
√
99. Fak. Teknik Sipil
dan Perencanaan
√
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 112
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
No Instansi
Jenis layanan
PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas
akhir
Bimtek dan
sosialisasi
Edukasi
publik
(ISQUAR)
Universitas
Winaya Mukti
100
.
Universitas
Informatika dan
Bisnis Indonesia
√
101
.
Universitas
Multimedia
Nusantara
√
102
.
Fak. Teknik
Universitas Garut
√
103
.
FMIPA UNS √
104
.
Fak. Teknik
Universitas
Langlangbuana
√
105
.
Fak. Teknologi
Informasi UKSW
√
106
.
Fak. Teknik
Informatika STT.
Pagar Alam
√
107
.
BPBD Provinsi
Jawa Barat
√ √
108
.
Fak. Perikanan
dan Teknologi
Kelautan UNPAD
√
109
.
FMIPA UNPAD √
110
.
Fak. Teknik
UNJANI
√
111
.
FMIPA UNDIP √
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 113
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
No Instansi
Jenis layanan
PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas
akhir
Bimtek dan
sosialisasi
Edukasi
publik
(ISQUAR)
112
.
FMIPA UNJANI √
113
.
P3 Sadeng
Yogyakarta
√
114
.
Fak. Kedokteran
UI
√
115
.
Pusat Teknologi
Roket
√
116
.
Radio El Shinta √
117
.
Televisi Republik
Indonesia
√
118
.
Sekolah Tinggi
Teknologi Pagar
Alam Sumsel
√
118
.
Universitas
PERTAMINA
√
119
.
Desert Research
Institute
√
120
.
Pusat Sains dan
Teknologi Nuklir
Terapan BATAN
√
121
.
Dinas Perikanan
dan Peternakan
Kabupaten Garut
√
122
.
Institut
Pendidikan
Indonesia Garut
√
123
.
Dinas Kelautan
dan Perikanan
Kabupaten Garut
√
124
.
Dinas Kesehatan
Kabupaten Garut
√
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 114
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
No Instansi
Jenis layanan
PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas
akhir
Bimtek dan
sosialisasi
Edukasi
publik
(ISQUAR)
125
.
Dinas
Komunikasi dan
Informatika
Kabupaten Garut
√
126
.
Dinas Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
Kabupaten Garut
√
127
.
Dinas
Perindustrian,
Perdagangan,
Energi dan
Sumber Daya
Mineral
Kabupaten Garut
√
128
.
Dinas Perumahan
dan Pemukiman
Kabupaten Garut
√
129
.
PTPN VIII
Bunisari Lendra
√
130
.
PTPN VIII
Dayeuh
Manggung
√
131
.
PTPN VIII
Cisaruni
√
132
.
PTPN VIII
Miramare
√
133 FMIPA UNJ √
134
.
Dinas Pendidikan
Kabupaten Bogor
√
135
.
Dinas Pendidikan
Kabupaten Garut
√
136
.
Jurusan Pasca
sarjana
Klimatologi
Terapan IPB
√
137
.
Fakultas
Kehutanan
Universitas
Winaya Mukti
√
138
.
Fak. Teknik Sipil
dan Perencanaan
ITENAS
√
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 115
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
No Instansi
Jenis layanan
PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas
akhir
Bimtek dan
sosialisasi
Edukasi
publik
(ISQUAR)
139
.
FMIPA
Universitas
Jendral
Soedirman
√
• Layanan Data, Praktek Kerja dan Tugas Akhir
Layanan Data, Praktek Kerja dan Tugas Akhir merupakan kegiatan bimbingan dan
pelayanan kepada pelajar sekolah menegah atas ataupun mahasiswa perguruan tinggi yang
dilaksanakan di PSTA. Tahun 2019 ini Layanan Data, Praktek Kerja dan Tugas Akhir diikuti
oleh 137 instansi seperti yang terlihat dalam Tabel 28. Namun demikian, tidak semua instansi
yang menggunakan layanan praktek kerja dan tugas akhir dihitung sebagai penerima layanan
bidang diseminasi. Hal ini disebabkan beberapa instansi yang meminta layanan praktek kerja
dan tugas akhir telah menggunakan layanan dari bidang Diseminasi PSTA dalam bentuk
layanan yang lain. Tabel 30 menunjukkan daftar layanan Praktek Kerja tahun 2019. Untuk
layanan permintaan data dan permohonan pembimbing tugas akhir selama tahun 2019 terdapat
pada tabel 31 dan 32.
Tabel 30 Layanan Praktek Kerja Tahun 2019
No Pembimbing Nama mahasiswa Jur./Fak./Kampus Periode
1. Dr.Teguh Harjana,
MSc
1. Deviana Fisika/FMIPA/Unsri 7 Januari – 7
Februari 2019
2. Dr.Ina Juaeni, Msi 1. Dian Maulidiyah
2. AR.Aditya H
Fisika/FMIPA/Unhas 7 Januari – 7
Februari 2019
3. Nani Cholianawati, ST 1. Mohammad Adam
N
2. Iqbal Aristama
3. Faisal Cahya P
SMK 4 Padalarang jurusan
Teknik Komputer Jaringan
Dinas Pendidikan
Kabupaten Bandung Barat
7 Januari – 7 April
2019
4. Dr. Lilik Slamet S, Msi
dan Tirnawati, SAP
1. Aninda
Nurfadhillah
2. Dea Dela Piyoh
3. Tessa Reghinasalma
Pend.Manajemen
Perkantoran/ Pend.Ekonomi
& Bisnis/UPI
2 Januari – 1
Februari 2019
5. Prof.Dr.Eddy
Hermawan
1. Rizal Alfiandy P
2. Dheolivian A.Putra
3. Merlistya D.Asti
4. Herdiana Sri W
Fisika/FMIPA/UNY 7 Januari – 7
Februari 2019
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 116
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
No Pembimbing Nama mahasiswa Jur./Fak./Kampus Periode
6. Martono, Msi 1. Dyah Pertami
2. Fitra Cahya Prima
3. Samantha Julia
B.L.Tobing
4. Rony Clinton
Ilmu Kelautan/Perikanan
dan ilmu teknologi
kelautan/Univ.Udayana
7 Januari – 7
Februari 2019
7. Edi Maryadi, MT 1. Niken Rosiana
Damayanti
Teknik
Informatika/Akademi Pos
25 Februari – 25
April
8. Martono, Msi 1. Okti Nurjanah
2. Fadzah Agnia Salim
3. Wilda Rizkita
4. Arrahman Surya
Wijaya
5. R.Yowanda Tirta
Saputra
Ilmu Kelautan/Perikanan
dan ilmu teknologi
kelautan/Univ. Jendral
Sudirman
28 Januari – 27
Februari 2019
9. Ginaldi Ari Nugroho,
ST, Msi
1. Jonas Atjas
Ualubun
2. Ronny Riyana Alif
Gani
Prodi. Sistem Komputer
Unikom
11 Februari – 29
Maret 2019
10. Farid Lasmono, ST 2 orang SMK. Puragabaya April – Juli
11. Asri Indrawati, Ssi,
MT dan Dyah A. Tanti,
Ssi
4 orang SMK Negeri 7 Bandung April – Juni
12. Drs. H. Mahmud 1. Okti
2. Anin
Meteorologi FITB ITB 20 Mei -12 Juli
13. Drs. Waluyo E.
Cahyono, Dra.
Sumaryati, MT, , Msi,
Drs. Saipul Hamdi,
MSc, Indah Susanti,
ST, Nani Cholianawati,
ST, Dita Patria A, Ssi,
Dr. Wiwiek S, MT
1. Faisal Tahsin
2. Lia Anggraeni
3. Alawy Anis
Harnovan
4. Dzikri Subagya
Hidayat
5. Ryandari Renofy
Shanis
6. Amanda Febrina
7. Nyi Ayu Indah
Rizki
8. Putri Wijayanti
Primadani
9. Ahmad Harun
Firdaus
10. Reza Mahendra
Surin
Teknik Fisika Universitas
Telkom
17 Juni – 26 Juli
14. Nenden S. F, SE 1. Indri
Nurhariyaningsih
Fak. Komunikasi dan Bisnis
Universitas Telkom
17 Juni – 26 Juli
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 117
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
No Pembimbing Nama mahasiswa Jur./Fak./Kampus Periode
15. Dr. Trismidianto 1. Fauziah F. I, Rahma
A. S
FITB 1 juli – 1 Agustus
16. Dra. Sinta Berliana S,
MSc
1. Felicia FITB 1 juli – 1 Agustus
17. Dr. Noersomadi 1. Firas Rasyad
2. Arlif Nabilatur R.
FITB 8 Juli – 8 Agusus
18. Dr. Asif Awaludin 1. Muflih Aziz
2. Widoastiningrum
Madya
FMIPA UNS 8 juli – 8 Agustus
19. Rachmat Sunarya, ST,
Soni Aulia Rahayu,
MT, Listy Restu
Triani, ST
1. Ahmad Rizal
2. Dinda Noorfaidah
Aeni
3. Dini Fajriani
4. Ersa Rizki Dhiaz
Prila
5. Ridwan darmawan
Fak. Teknik Unigar 2 Juli – 2 Agusus
20. Dr. Trismidianto,
Risyanto, MSc
1. Adamul Istikanah
2. Agung Aji Saputro
FMIPA Fisika UNY 1- 31
Agustus
21. Dessy Gusnita, Ssi,
Dra. Rosida, Atep
Radiana, ST, MAP
1. Salma Fitri Annisa
2. Nur Laila S
3. Evalyn E
FMIPA Kimia UNY 1 Agustus – 31
Agustus
22. Dr. Asif Awaludin 1. Amri Khoirizal
anwar
2. Elga Detira
3. Teguh Malik Habibi
Fak. Teknik Universitas
Langlangbuana
1 – 30 September
23. Prof. Dr. Eddy
Hermawan, MSc
1. Ainur Ridho
2. Tyo Maulana
FMIPA UNDIP 22 Juli – 22
Agustus
24. Asri Indrawati, Ssi,
MT, Dyah A. Tanti, Ssi
1. Adillah Andari P.
2. Nur
Halimatussadiyah
FMIPA Kimia Unjani 1 Juli – 31 Juli
25. Rachmat Sunarya, ST M. Rosyid Fak. Teknik Unjani 1 – 30 September
26. Dr. Lilik Slamet S,
MSi
1. Velya Noviany P.
2. Aulia Irhamna M. R
FMIPA Statistika Unpad 17 Juli – 14
Agustus
27. Dr. Lilik Slamet S,
MSi
1. Ilfa Faila Sufa Fak. Teknik Informatika
UKSW
1 – 30 September
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 118
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
No Pembimbing Nama mahasiswa Jur./Fak./Kampus Periode
28. Edi Maryadi, MT 4 orang TKJ SMK Widya
Dirgantara
25 Juni – 14
September
29. Martono, MSi 1. M. Sayed Tantowi
2. Ivan R. S
3. Bill Ahmad S.
4. Rais Najibullah
Fak. Perikanan dan
Teknologi Kelautan Unpad
1 – 31 Agustus
30. Haries Satyawardana,
MSi
1. M. Arif Setyo Aji
2. Rini Ayu Pratiwi
FMIPA Unsri, FITB ITB 17 Juli – 12
Agustus
31. Asri Indrawati, Ssi,
MT dan Dyah A.Tanti,
Ssi
1. Erlin Dwi R
2. Nadila Nurpadillah
3. Lauthfi Khaifa
4. David Arya P
SMK 7 Bandung Analis
Kimia
Juli – September
32. Tirnawati, SAP, Yayan
Heriyana, S.Sos
1. Adi Permana Sidik
2. Eva Permata Sari
3. Adi Ahdiat
Purwanasaputra
UNIBI 8 Juli – 8
September
33. Edi Maryadi, MT 1. Danu Indra L Teknik informatika Unjani 17 Juli – 30
Agustus
34. Sudirman, SH, MAP 1. Deby Sonia Ilkomunikasi Unikom 5 Agustus – 31
Agustus
35. Tirnawati, SAP 1. Dyamanti K, Pitria
N
2. Syifa Agni P
SMK Pasundan 4 1 Agustus – 30
Oktober
36. Devi Rafsanjani,
S.Kom
1. Ricky Nugraha
2. Rini Nuraeni
3. Syahra Fitri Ananda
4. Yudhi Eka Prasetya
SMK Pasundan 2 Bandung
jurusan TKJ
14 Oktober – 21
Desember 2019
37. Devi Rafsanjani,
S.Kom
2 orang pelajar SMK Pasundan 4 Bandung
jurusan TKJ
7 Oktober – 14
Desember 2019
38. Tirnawati, SAP 4 orang pelajar SMK Pasundan 4 Bandung
jurusan otomatisasi
perkantoran
14 Oktober – 21
Desember 2019
39. Tirnawati, SAP 3 orang pelajar SMK Pasundan 2 Cimahi
jurusan otomatisasi
perkantoran
14 Oktober – 21
Desember 2019
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 119
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
• Dokumentasi Layanan Tugas Akhir
Gambar 71 Praktek Kerja Lapangan UPI (Kiri) dan UNHAS (Kanan)
Gambar 72 Praktek Kerja Lapangan (KIRI) Poltekpos dan UNIKOM (Kanan)
Gambar 73 Praktek Kerja Lapangan ITB (Kiri) dan Universitas Udayanan dan SMK 4 Padalarang
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 120
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 74 Prakek Kerja Lapangan Poltek POS
Gambar 75 Prakek Kerja Lapangan Poltek POS
Gambar 76 Praktek Kerja Lapangan UNPAD (Kiri) dan SMK Indonesia Raya
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 121
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 77 Dokumentasi PKL, Permohonan PKL dari SMK Pugarabaya dan SMK Putra Padjajaran
Gambar 78 Penerimaan PKL dari SMK 2 dan SMK 3 Cimahi
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 122
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 79 Permohonan PKL dari SMK Widya Dirgantara dan Penerimaan dan pelepasam PKL
dari SMK Pasundan 5 Bandung
Gambar 80 Permohonan PKL dari Telkom University dan UPI
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 123
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Tabel 31 Layanan Permohonan Data
No Nama Jurusan/fak/Kampus Keterangan
1 Avia Nurushahifa Meteo/ FITB/ ITB Analisa lab.kimia
2 Happy Meteo/ FITB/ ITB Data aerosol lokasi Bandung
3 PT. Pindad
Data parameter meteo dari
radiosonde
4 Fak. Teknik Sipil dan
Lingkungan ITB
Analisa lab.kimia (500 sampel)
5 Dr. Rina Pratiwi Spesialis anak, Fak.
Kedokteran Universitas
Indonesia
Radiasi surya lokasi Bandung dan
Pasuruan
6 Pustekroket
Suhu, tekanan, dan kelembaban
udara
Selain layanan data yang bersifat umum, terdapat juga layanan data yang bersifat khusus.
Kekhususan layanan data ini dikarenakan 3 hal yaitu data yang diminta khusus, lokasi data
yang diminta khusus, dan periode data yang diminta juga khusus. Pada tahun 2019. PSTA
melayani permintaan data khusus dari PT. Pindad. Data yang diminta oleh PT. PINDAD adalah
sehubungan dengan rencana sertifikasi roket R-Han 122 B yang dibuat oleh PT. PINDAD dan
untuk peluncuran roket tersebut diperlukan rona awal lingkungan termasuk kondisi parameter
meteo/cuaca yang memerlukan peluncuran radiosonde dan SADEWA yang merupakan
kompetensi dari PSTA. Kegiatan tersebut berlangsung pada 12 – 16 Juni 2019 di Pantai
Bambang, Lumajang. Walaupun dengan persiapan yang sebentar, Tim PSTA yang didominasi
oleh kelompok penelitian Teknologi Atmosfer berhasil melakukan pengamatan udara atas di
Pantai Bambang, Lumajang (Jawa Timur) sebagai lokasi uji tembak rolet R-Han 122B
tersebut.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 124
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 81 Kegiatan layanan data PSTA untuk PT. PINDAD
Tabel 32 Layanan Tugas Akhir/Pembimbing
No Pembimbing Mahasiswa Jur./Fak./Kampus Keterangan
1. Prof.Dr.Eddy
Hermawan, MSc • Ganjar
• Margareta Rosa
Pertapasari
• Ulfa Umrhotul
Fitriah
Fisika/FMIPA/UNY 14 Januari
2019
2. Tiin Sinatra, MSi • Ayub Yoga
Pratama
• Rahma Yanti
Meteo/FITB/ ITB Sejak
Januari
2019
4. Risyanto, MSc Elin Cisnawati Meteo/FITB/ ITB Sejak Maret
2019
5. Dr. Laras
Toersilowati, MSi
Muhammad Rizky Meteo/FITB/ ITB Sejak Maret
2019
6. Amalia Nur Latifah,
Ssi, MT
Ayu Saputri Teknik Sipil Universitas
Winaya Mukti
Sejak Juni
7. Prof.Dr.Eddy
Hermawan, MSc
4 Mahasiswa jurusan Fisika FMIPA UNY September –
Desember
2019
8. Dr. Asif Awaludin,
MSi
1 Mahasiswa jurusan Fisika FMIPA UNY September –
Desember
2019
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 125
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
• Layanan Kunjungan Instansi
Selain program pelatihan teknis sains dan teknologi atmosfer, PSTA juga memiliki
kegiatan layanan kunjungan untuk instansi pemerintah, perguruan tinggi, serta masyrakat
umum. Pada tahun 2019, layanan kunjungan instansi bidang sains atmosfer telah melibatkan
32 instansi. Namun demikian, karena adanya beberapa instansi yang telah menggunakan
layanan PSTA dalam bentuk layanan yang lain, maka jumlah pengguna layanan Kunjungan
Instansi terhitung 32 instansi. Rekapitulasi kunjungan intansi bidang sains atmosfer disajikan
dalam Tabel 33 berikut
Tabel 33 Rekapitulasi Layanan Kunjungan Instansi Tahun 2019
No Tanggal kunjungan Instansi Jumlah
pengunjung
1 15 Januari 2019 Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Wilayah
BPPT
5
2 22 Januari 2019 Jurusan Matematika FMIPA Unisba 110
3 12 Februari 2019 Universitas Darusalam Gontor 60
4 20 Februari 2019 Jurusan FITB ITB 30
5 26 Februari 2019 BNPB 4
6 26 Februari 2019 PT. INTI 3
7 27 Februari 2019 Pusteksat
8 12 Maret 2019 Fak. Teknik industri ITB
Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB
Sekolah Tinggi Hayati ITB
Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika ITB
Fak.Teknik sipil dan lingkungan ITB
Fak teknik perminyakan dan pertambangan ITB
Fak. Ilmu dan Teknik kebumian ITB
13
9 14 Maret 2019 SD Kemah Indonesia 60
10 25 Maret 2019 Fak.teknik Universitas President 33
11 27 Maret 2019 PT.INTI 7
12 29 Maret 2019 Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertanian 4
13 2 Mei 2019 PT. Timah 3
14 21 Mei 2019 PT. Pindad 4
15 23 Mei 2019 P3KL2 KLHK 2
16 12 Juli 2019 Universitas Multimedia Nusantara 4
17 26 Juli 2019 Biro Program, Perencanaan, dan Keuangan LIPI 4
18 29 Juli 2019 Prof. Shige dan Prof. Kubota Kyoto University terkait
penitipan dan pemasangan disdrometer
3
19 12 September 2019 SD. Bianglala 110
20 13 September 2019 Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng Yogyakarta 2
21 17 September 2019 Fak. Teknik Informatika STT. Pagar Alam 103
22 18 September 2019 PTPSW BPPT 5
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 126
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
No Tanggal kunjungan Instansi Jumlah
pengunjung
22 21 September 2019 Para Peserta pelajar setingkat SLTA Dalam rangka
Paracita Atmaloka
55
23 3 Oktober 2019 Desert Research Institute dari Nevada USA 4
24 3 Oktober 2019 Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan BATAN 2
25 11 Oktober 2019 Universitas Pertamina 3
26 23 Oktober 2019 Fisika dan Pend. Fisika UNJ 140
27 28 Oktober 2019 Balitbangtekdas KLHK Solo 7
28 29 Oktober 2019 Kemenpan RB (visitasi untuk WBBM PSTA) 2
29 19 November 2019 Pusat Teknologi Sumberdaya Wilayah BPPT 6
30 21 November 2019 Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPS Se Kabupaten
Bogor
65
31 26 November 2019 SMK Al Madani Garut 64
32 17 Desember 2019 Mahasiswa Pasca Sarjana prodi Klimatologi Terapan
IPB
21
• Dokumentasi Layanan Kunjungan Instansi
• Kunjungan BPPT
• Kunjungan ITB
• Kunjungan President University
• Kunjungan PT. Pindad
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 127
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
• Kunjungan SD Kemah Indonesia
• Dokumentasi ISQUAR 2019
Gambar 82 Dokumentasi Layanan Kunjungan Instansi
• Layanan Narasumber
Program Layanan Narasumber merupakan salah satu jenis kegiatan dalam indikator kinerja
jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan Iptek di bidang sains atmosfer. Hingga
tahun ini terdapat 15 Instansi yang telah diberikan layanan sains atmosfer. Namun demikian,
karena adanya beberapa instansi yang telah menggunakan layanan PSTA dalam bentuk
layanan yang lain, maka jumlah pengguna layanan Kunjungan Instansi terhitung 3 instansi.
Secara lebih detail mengenai layanan data sains atmosfer yang diberikan oleh PSTA dapat
dilihat pada Tabel 34
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 128
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Tabel 34 Rekapitulasi Permohonan Layanan Narasumber tahun 2019
No Nara sumber Keterangan Jurusan/Fakultas
/Kampus Keterangan
1. Dr. Lilik Slamet S, MSi Nara sumber pada Rakor
Pusfatja di Kamp.
Sampireun Garut
Pusat Pemanfaatan
Penginderaan Jauh
LAPAN
13 Januari 2019
2. • Dr. Lilik Slamet S,
MSi
• Djoko Trianas, Amd
Nara sumber tentang
PKL di FITB ITB
FITB ITB 25 Januari 2019
3. • Ginaldi Ari Nugroho,
ST, MSi
• Risyanto, MSc
Tentang radar dan data
satelit
BPPT Pusat
Penelitian
pengembangan
Sumberdaya Wilayah
28 Februari 2019
4. • Haries Satyawardhana,
MSi
• Prof. Dr. Eddy
Hermawan, MSc
Prakiraan musim
(NCOF)
BMKG 4 Maret 2019
5. • Dr.Lilik Slamet S,
MSi
• Asri Indrawati, Ssi,
MT
Nara sumber pembekalan
untuk siswa-siswi
prakerin di SMK Negeri
7 Bandung
SMK Negeri 7
Bandung
9 Maret 2019
6. Prof. Dr. Eddy Hermawan,
MSc
penulisan jurnal
internasional
BMKG Puslitbang 11 dan 12 maret
2019
7. Haries Satyawardhana,
MSi
Nara sumber kunjungan
ilmiah atas permintaan
BPAA Sumedang
SMP KBPK Penabur
Bandung
25 Maret 2019
8. • Dr. Ibnu Fathrio
• Farid Lasmono, ST
• Dr. Trismidianto,
Risyanto, MSc,
• Chandra Nur Iksan,
S.Kom
Nara sumber terkait
SADEWA dan
SANTANU
PT. Timah 23 – 30 Mei 2019
9. Nani Cholianawati, ST Nara sumber untuk diklat
di BATAN
Pusat Sains dan
Teknologi Nuklir
Terapan BATAN
Bandung
April 2019
10. Dr. Laras Toersilowati,
MSi
Nara sumber untuk
materi “Integrasi
Penelitian dalam
Perencanaan Kota
Berkelanjutan”
Fak. Teknik Sipil dan
Perencanaan Wilayah
ITENAS
9 Juli 2019
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 129
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
No Nara sumber Keterangan Jurusan/Fakultas
/Kampus Keterangan
11. Nani Cholianawati, ST Nara sumber untuk radio
El Shinta terkait polusi
udara kota Jakarta
Radio El Shinta • 10 Juli 2019
• 26 Juli
• 2 Agustus 2019
12. Risyanto, MSc Nara sumber di BPAA
Sumedang LAPAN
terkait instrumentasi
meteorologi
Fakultas Kehutanan
Pengembangan
Akademi Ilmu
Kehutanan
23 Juli 2019
13. Drs. Waluyo E. Cahyono,
MIL
Nara sumber di TVRI
terkait polusi udara kota
Jakarta
TVRI Nasional
Jakarta
Agustus 2019
14. Dr. Laras Toersilowati,
MSi
Nara sumber untuk
materi “Aplikasi Fisika
dalam Sains Atmosfer”
FMIPA Universitas
Jendral Soedirman
Purwokerto
9 Oktober 2019
15. Risyanto, MSc Dosen Tamu di FITB
ITB dengan materi
Pemanfaatan
Penginderaan Jauh untuk
Pemantauan Kualitas
Udara
Fak. Ilmu dan
Teknologi Kebumian
ITB
13 November
2019
16. Dr. Lilik Slamet S, MSi Nara sumber untuk SMA
Terpadu Krida Nusantara
bandung
SMA Terpadu Krida
Nusantara
23 November
2019
17. • Dr. Lilik Slamet S,
MSi
• Asri Indrawati, MT
Nara sumber pembekalan
prakerin di SMK 7
bandung
SMK Negeri 7
Bandung
14 Desember 2019
PSTA juga secara rutin setiap 2 kali dalam setahun dimintai keterangannya sehubungan
dengan prakiraan awal musim penghujan dan awal musim kemarau oleh BMKG dalam forum
NCOF. Bidang Diseminasi juga secara rutin setiap bulannnya mempublikasi kondisi
variabilitas iklim melalui website PSTA.
• Layanan Bimtek dan Sosialisasi
Beberapa bimbingan teknis (Bimtek) telah dilaksanakan PSTA di tahun 2019. Tercatat
jumlah pengguna layanan bimtek PSTA mencapai 60 instansi dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 35 Daftar Layanan Bimtek dan Sosialisasi
NO NAMA INSTANSI
1 Dinas Kelautan dan Perikanan DIY
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 130
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
NO NAMA INSTANSI
2 Dinas Pertanian DIY
3 Bappeda DIY
4 Biro APSDA
5 Dewan Riset daerah DIY
6 BPBD DIY
7 Universitas Gajah Mada
8 Badan Perencanaan Pembangan Daerah (Bappeda) Kab. Bantul
9 Biro Administrasi Perekonomian dan Sumberdaya Alam Kab. Gunung
Kidul
10 Dinas Pertanian Kab. Sleman
11 Bappeda Kota Yogyakarta
12 Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral
Daerah Istimewa Yogyakarta
13 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta
14 Biro Administrasi Perekonomian dan Sumberdaya Alam Kota
Yogyakarta
15 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DI Yogyakarta
16 Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) DI Yogyakarta
17 Biro Administrasi Perekonomian dan Sumberdaya Alam Kab. Sleman
18 Badan Perencanaan Pembangan Daerah (Bappeda) Kab. Kulon Progo
19 Dinas pariwisata DI Yogyakarta
20 Universitas Merdeka Malang
21 DLH Provinsi Jawa Timur
22 BPBD provinsi Jawa Timur
23 Diskominfo Provinsi Jawa Timur
24 DKP Provinsi Jawa Timur
25 Bappeda provinsi Jawa Timur
26 DLH Kota Surabaya
27 DLH Kabupaten Bojonegoro
28 Dinas Pekerjaan Umum Sumberdaya Alam Provinsi Jawa Timur
29 Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur
30 PT. Garam
31 Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak
32 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Barat
33 BMKG Bandara Supadio
34 Dinas Perkebunan
35 Dinas Ketahanan Pangan
36 Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan
37 Dinas Pertanian TPH
38 FMIPA UNTAN
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 131
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
NO NAMA INSTANSI
39 Balitbang Provinsi Kalimantan Barat
40 Litbang BAPPEDA
41 Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Prov. Kalimantan Barat
42 Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak
43 Dinas Lingkungan Hidup
44 Dinas Pemukiman dan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Barat
45 BPBD Kota Pontianak
46 LPSE
47 BAPPEDA Kota Pontianak
48 Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat
49 Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut
50 Institut Pendidikan Indonesia Garut
51 Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Garut
52 Dinas Kesehatan Kabupaten Garut
53 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut
54 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Garut
55 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral
Kabupaten Garut
56 Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Garut
57 PTPN VIII Bunisari Lendra
58 PTPN VIII Dayeuh Manggung
59 PTPN VIII Cisaruni
60 PTPN VIII Miramare
Untuk sosialisasi hasil litbang PSTA telah dilaksanakan di Provinsi DI Yogyakarta bekerja
sama dengan Bappeda DI Yogyakarta. Hasil sosialisasi ini adalah gap indeks sebesar 51,10%.
Sosialisasi ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari 19 instansi setingkat eselon II.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 132
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 83 Foto-foto kegiatan Sosialisasi di Yogyakarta, 18 Februari 2019
Kegiatan Sosialisasi yang ke dua adalah Sosialisasi yang dilaksanakan di Dinas
Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur pada 21 Februari 2019.
Sosialisasi ini merupakan salah satu bentuk kegiatan kerja sama antara PSTA dengan
Diskominfo Provinsi Jawa Timur. Hasil dari sosialisasi ini adalah gap indeks sebesar 2. Bimtek
ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari 11 instansi setingkat eselon II. Kompetensi gap index
dari kegiatan ini adalah sebesar 22,22%.
• Sambutan Kepala Pusat Sains Atmosfer
Diwakili oleh Kepala Bidang Diseminasi
Dr. Lilik Slamet Supriatin, MSi.
• Sambutan mewakili Kepala Dinas
Komunikasi dan Informatika Prov Jatim
Ir. Dra. Aju Mustika Dewi, MM
• Sesi foto bersama seluruh peserta kegiatan • Peserta Kegiatan Bimtek dan Sosialisasi
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 133
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
• Interaksi Peserta Kegiatan Bimtek dan
Sosialisasi
• Antusias para peserta dari SKPD dan
Stakeholder
Gambar 84 Kegiatan Bimtek di Surabaya, 22 Februari 2019
PSTA juga mengadakan sosialisasi di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak
pada 30 April 2019. Kegiatan ini diikuti oleh peserta yang berasal dari 18 instansi setingkat
eselon II. Sosialisasi hasil litbang PSTA telah dilaksanakan di Kota Pontianak bekerja sama
dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak. Hasil dari sosialisasi ini adalah gap
indeks sebesar 45%.
• Foto bersama peserta Bimtek
• Pemaparan oleh BPBD Kota Pontianak
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 134
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
• Pemaparan oleh Bappeda Kota Pontianak
• Peserta Bimtek PSTA
Gambar 85 Kegiatan Sosialisasi dan Diseminasi Produk PSTA di Pontianak tanggal 30 April 2019
PSTA mengadakan sosialisasi di Sekretariat Daerah Kabupaten Garut pada 24 Oktober
2019. Kegiatan ini diikuti oleh peserta yang berasal dari 12 instansi setingkat eselon II.
Sosialisasi hasil litbang PSTA telah dilaksanakan di Kabupaten Garut bekerja sama dengan
Dinas Lingkungan Hidup dan Sekretariat Daerah Kabupaten Garut. Hasil dari sosialisasi ini
adalah gap indeks sebesar 48,95%.
Gambar 86 Kegiatan Sosialisasi Kegiatan PSTA di Garut Pada tahun 2019
• Kompetisi Muatan Balon Atmosfer (KOMBAT)
Selain kegiatan layanan, kerja sama, bimtek dan sosialisasi. Bidang Diseminasi juga
untuk 2018 – 2019 mengadakan kegiatan Kompetisi Muatan balon Atmosfer. KOMBAT
dimulai di LAPAN pada 2015 diselenggarakan setiap tahun sekali. Tetapi sejak 2018
penyelenggaraan KOMBAT menjadi 2 tahun sekali. Pada 2018, kegiatan KOMBAT adalah
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 135
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
pembuatan role book lomba, sosialisasi KOMBAT ke perguruan tinggi, pendaftaran peserta,
seleksi proposal dan video perancangan radiosonde. Sebanyak 36 tim memasukkan proposal
dan videonya. Dari 36 Tim, lolos 24 Tim yang akan maju ke uji peluncuran pada 2019.
Pada tahun 2019 ini, kegiatan Kombat adalah pada tahap peluncuran radiosonde yang
dilakukan pada 24 dan 25 Agustus 2019 di Landasan Lanuma Cikelet (Garut). Pada 24 Agustus
2019 peserta mengadakan kegiatan uji dimensi, uji frekuensi radio, dan uji antena (ground
station) yang dilaksanakan di Balai Uji Teknologi dan Pengamat Antariksa dan Atmosfer
(BUTPAA) Garut LAPAN. Jumlah peserta yang sampai pada tahap 3 ini 24 peserta. Sampai
dengan tanggal 24 Agustus 2019 (uji dimensi, uji radio, dan uji ground station) hanya 23
peserta yang dapat meluncurkan radiosonde. Satu peserta dari Universitas Veteran (Tim
Vetron) tidak dapat melakukan uji peluncuran radiosondenya dikarenakan uji frekeuensi radio
gagal.
Tanggal 25 Agustus 2019 sekitar pukul 06:00 WIB ke 23 peserta meluncurkan
radiosondenya, tetapi hanya sekitar 19 peserta yang dapat menerima data. Berikut daftar
pemenang KOMBAT yang disajikan pada Tabel 34.
Tabel 36 Hasil Lomba Kombat 2018 - 2019
Juara Nama Tim Asal Perguruan Tinggi
I Polar Politeknik Negeri Batam
II MR. Chu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(UMY)
III EEPSky_Balloons05 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
IV ERG-SAT_XIX Universitas Komputer Indonesia (Unikom)
V Agro Ballon Politeknik Negeri Jember
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 136
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 87 Peserta mengadakan uji dimensi dan uji frekuensi radio
• Website PSTA
Website PSTA dengan alamat http://psta.lapan.go.id. Pada website PSTA disajikan
beberapa menu yaitu Berita, Layanan data dan informasi, E-lapor, Publikasi dan artikel. Pada
Berita disajikan berita kunjungan ilmiah dan kegiatan yang ada di PSTA. Pada Layanan data
dan informasi disajikan 5 sistem pendukung keputusan yang dimiliki PSTA yaitu SADEWA,
SEMAR, SRIKANDI, SANTANU, dan SRIRAMA juga terdapat layanan variabilitas iklim
yang menyajikan kondisi iklim bulanan serta SOP layanan kunjungan secara on line
(kunjungan ilmiah, permintaan data, Praktek kerja lapang, bimtek, dan layanan pengujian
analis laboratorium kimia PSTA). Pada E-lapor adalah wadah pengaduan dari masyarakat
terhadap PSTA dan merupakan whistle blowing. Pada Publikasi dan artikel disajikan Buletin
Antasena, Proseding Seminar Nasional Sains Atmosfer, dan Buku Bunga Rampai yang
diterbitkan oleh PSTA. Pada website PSTA, terdapat menu baru yaitu Berita Sains. Kali ini
Berita Sains mengetengahkan tentang “Analisia IOD dan SOI untuk Iklim Indonesia saat ini.
Nilai capaian instansi pengguna melebihi target hal ini disebabkan oleh meningkatnya
instansi yang menggunakan layanan kunjungan maupun bimtek dan sosialisasi yang berkaitan
dengan sains atmosfer maupun informasi lainnya. Selain itu keberhasilan PSTA dalam
mencapai target capaian ini dikarenakan upaya-upaya yang dilakukan oleh semua pihak,
upaya-upaya tersebut antara lain:
1. Meningkatnya minat pengguna akibat keberhasilan kegiatan diseminasi berupa sosialisasi,
bimtek dan layanan berbasis web.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 137
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
2. Ketersediaan data dan informasi serta kompetensi SDM PSTA sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
3. Manajemen layanan termasuk prosedur dan yang jelas dan mudah dilaksanakan oleh
pengguna dan tim layanan PSTA
4. Produk hasil litbang PSTA semakin dikenal oleh Pengguna
5. Upaya untuk mencapai target Renstra tahun 2019 adalah mengupayakan peningkatan
pelayanan kepada pengguna, melakukan koordinasi dengan baik kepada seluruh pihak serta
peningkatan sosialisasi dan publikasi untuk produk PSTA.
Gambar 88 Screenshot pendaftaran layanan kunjungan di PSTA
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 138
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 89 Screenshot permohonan layanan Praktek kerja mahasiswa
3.1.6 INDIKATOR KINERJA UTAMA 6: INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT
ATAS LAYANAN IPTEK DI BIDANG SAINS ATMOSFER
Tabel 37 Rekapitulasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tahun 2019
TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 Rata-Rata
IKU 86,71 86,70 88,87 88,36 87,66
Adapun perkembangan capaian IKU indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek di
bidang sains atmosfer periode Renstra 2015 – 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 38 Perbandingan Capaian IKU 6
IKU 1 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Indeks
kepuasan
masyarakat
T 78,5 79 80 80
R 87,1 85,29 86,78 87.66
C 111% 108% 108,5% 109,6%
PSTA memberikan pelayanan publik sesuai dengan amanat UU No 25 tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik dan peraturan Menteri PANRB No 16 tahun 2014 tentang pedoman survey
kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik
yang diberikan PSTA mencakup pelayanan kunjungan tamu, Bimtek, pelayanan bimbingan
kepada mahasiswa yang melaksanakan tugas akhir seperti praktek kerja lapangan dan
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 139
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
penelitian serta permohonan data untuk penelitian serta Bimbingan Teknis. Survey diberikan
dengan memberikan kuesioner kepada pengguna layanan PSTA setelah menerima pelayanan.
Nilai kepuasan masyarakat merupakan hasil konversi dari bentuk kualitatif ke dalam angka
kuantitatif.
Berdasarkan tabel 37 rata-rata IKM untuk triwulan I. II, III, dan IV adalah 87,66. Jika
dibandingkan dengan target IKM untuk tahun 2019 adalah 80, maka capaian IKM PSTA
sampai dengan Desember 2019 adalah lebih besar daripada yang ditargetkan yaitu 109,58%.
hal ini keberhasilan ini dikarenakan upaya-upaya yang dilakukan oleh semua pihak, upaya-
upaya tersebut antara lain :
1. Dilaksanakannya layanan PSTA secara prima
2. Tersedianya fasilitas ruang edukasi dan media center ASTINA
3. Tersedianya SDM yang kompeten
4. Tersedianya anggaran untuk kegiatan layanan
5. Tersedianya media promosi seperti leaflet, banner, sticker
Selain itu untuk meraih target Renstra tahun 2019 untuk meningkatkan nilai Indeks
Kepuasan Masyarakat deperlukan upaya lanjutan antara lain :
1. Peningkatan modul edukasi dan simulasi sains atmosfer
2. Peningkatan kapasitas SDM kehumasan
3. Tersedianya sarana teleconference
Dahulu survey kepuasan masyarakat (SKM) dengan menggunakan selembar kertas. Kini
dengan konsep paper less dan e-office, PSTA menggunakan SKM via on line yang dapat
diunduh dan diisi oleh peserta kunjungan atau pengguna layanan PSTA melalui handphone
masing-masing. Alamat situs SKM PSTA adalah: bit.ly/SKMPSTA. Melalui situs SKM ini
nilai IKM (indeks kepuasan masyarakat) langsung dapat diperoleh.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 140
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
3.2 CAPAIAN LAIN
3.2.1 PUBLIKASI LAINNYA
Perkembangan capaian Publikasi Lainnya periode Renstra 2015 – 2019 dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 39 Perbandingan Capaian Publikasi Lainnya
Jenis Publikasi 2015 2016 2017 2018 2019
Prosiding Nasional 19 10 17 21 -
Buku 14 11 18 12 13
Majalah - 17 22 27 25
Media publikasi di atas merupakan sarana bagi peneliti untuk melatih penulisan publikasi
khususnya bagi peneliti pertama dan muda
Tabel 40 Buku Tahun 2019
No. Judul Penulis Penerbit Keterangan
1 Variasi Temporal Pm2.5
Permukaan Di Bandung Pad
Amusim Basah Tahun
2018-2019 Diukur
Menggunakan Palm-Sized
Optical Sensor
1. Saipul Hamdi
2. Rosida
3. Wiwiek Setyawati
4. W. Eko Cahyono
5. Takashi Shibata
6. Yutaka Matsumi
Buku Sains dan Teknologi
Atmosfer serta Aplikasinya
di Benua Maritim Indonesia.
Tahun 2019. Penerbit Media
Akselerasi
Terbit
2 Pre-Liminary Results Dari
Karakteristik Olr Dan
Fraksi Liputan Awan Di
Indonesia Saat Terjadi El-
Niño Dan La-Niña 2003 –
2014
Arief Suryantoro Buku Sains dan Teknologi
Atmosfer serta Aplikasinya
di Benua Maritim Indonesia.
Tahun 2019. Penerbit Media
Akselerasi
3 Analisis Pengukuran Profil
Tekanan Atmosfer Berbasis
Metode Hypsometric Dan
Data Gps Pada Aplikasi
Radiosonde
1. Listi Restu Triani
2. Ginaldi Ari
Nugroho
3. Soni Aulia
Rahayu
Buku Sains dan Teknologi
Atmosfer serta Aplikasinya
di Benua Maritim Indonesia.
Tahun 2019. Penerbit Media
Akselerasi
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 141
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
No. Judul Penulis Penerbit Keterangan
4 Estimasi Atenuasi
Gelombang
Elektromagnetik Oleh
Hujan Di Indonesia Untuk
Pita Frekuensi Ku, Ka, Dan
W Berdasarkan Pengamatan
Dstribusi Butiran Hujan
(Dsd)
1. Fadli Nauval
2. Marzuki
Buku Sains dan Teknologi
Atmosfer serta Aplikasinya
di Benua Maritim Indonesia.
Tahun 2019. Penerbit Media
Akselerasi
5 Karakteristik Curah Hujan
Di Kepulauan Bangka
Belitung
1. Elfira Saufina
2. Christine Cecylia
3. Amalia
Nurlatifah
Buku Sains dan Teknologi
Atmosfer serta Aplikasinya
di Benua Maritim Indonesia.
Tahun 2019. Penerbit Media
Akselerasi
6 Performa Gsmap Dalam
Mensimulasikan Kondisi
Curah Hujan Di Kototabang
1. Fahmi Rahmatia
2. Amalia
Nurlatifah
Buku Sains dan Teknologi
Atmosfer serta Aplikasinya
di Benua Maritim Indonesia.
Tahun 2019. Penerbit Media
Akselerasi
7 Analisis Kejadian Curah
Hujan Ekstrem Di Bima
Berbasis Data Gsmap Dan
Observasi Permukaan Pada
Tahun 2014-2016
1. Anis
Purwaningsih
2. Amalia
Nurlatifah
Buku Sains dan Teknologi
Atmosfer serta Aplikasinya
di Benua Maritim Indonesia.
Tahun 2019. Penerbit Media
Akselerasi
8 Efek Konsentrasi Klorofil
Dan Npp Terhadap
Konsentrasi Karbondioksida
Di Indonesia
1. Indah Susanti
2. Amalia
Nurlatifah
Buku Sains dan Teknologi
Atmosfer serta Aplikasinya
di Benua Maritim Indonesia.
Tahun 2019. Penerbit Media
Akselerasi
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 142
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
No. Judul Penulis Penerbit Keterangan
9 Identifikasi Gelombang
Gravitas Menggunakan
Global Positioning System
Radio Occcultation (Gps-
Ro) Dan Radiosonde Di
Lapisan Troposfer Atas Dan
Stratosfer Bawah Periode
Cindy-Dynamo 2011
1. Firas Rasyad
2. Noersomadi
3. M. Rais Abdillah
Buku Sains dan Teknologi
Atmosfer serta Aplikasinya
di Benua Maritim Indonesia.
Tahun 2019. Penerbit Media
Akselerasi
10 Analisis Turbulen Di
Lapisan Tropopause Tropis
Hasil Pengamatan Radar
Atmosfer Ekuator Selama
Periode YMC-2017
1. Arlif Nabilatur
Rosyidah
2. Noersomadi
3. Muhammad Rais
Abdillah
Buku Sains dan Teknologi
Atmosfer serta Aplikasinya
di Benua Maritim Indonesia.
Tahun 2019. Penerbit Media
Akselerasi
11 Estimasi Kandungan Uap
Air Dihitung Menggunakan
Data Gnss Dan Radiosonde
1. Saipul Hamdi
2. Buldan Muslim
3. Arif Aditiya
Buku Sains dan Teknologi
Atmosfer serta Aplikasinya
di Benua Maritim Indonesia.
Tahun 2019. Penerbit Media
Akselerasi
12 Analisis Pengaruh Siklon
Tropis Flamboyan Terhadap
Parameter Atmosfer Di
Wilayah Samudera Hindia
Dan Sekitarnya
1. Iis Sofiati
2. Muhammad
Fadhlan Putranto
Buku Sains dan Teknologi
Atmosfer serta Aplikasinya
di Benua Maritim Indonesia.
Tahun 2019. Penerbit Media
Akselerasi
13 Dinamika Atmosfer Dan
Laut Di Wilayah Selatan
Indonesia
Lely Qodrita Avia Buku Sains dan Teknologi
Atmosfer serta Aplikasinya
di Benua Maritim Indonesia.
Tahun 2019. Penerbit Media
Akselerasi
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 143
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
• MAJALAH/BULETIN
• BULETIN PSTA
Buletin ANTASENA adalah media komunikasi, diseminasi dan sosialisasi serta edukasi
sains dan teknologi atmosfer dari penelitian/perekayasaan dan fungsional Pusat Sains dan
Teknologi Atmosfer (PSTA) lainnya kepada publik.News Value ANTASENA adalah
masyarakat mendapatkan informasi tentang atmosfer khususnya kondisi Benua Maritim
Indonesia (BMI) termasuk kebijakan yang berlaku. Atmosfer BMI adalah unik karena berada
di wilayah ekuator di mana energi terbesar berada dan dikenal sebagai penggerak mula
dinamika global. Perubahan iklim global seperti suhu akan berdampak kepada wilayah
Indonesia. Upaya umat manusia untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim terus dilakukan.
Teknologi pengamatan bumi dan pengembangan model atmosfer terus dilakukan, demikian
juga infrastruktur terus dikembangkan. Buletin ANTASENA dapat menyapa pembacanya dua
kali dalam setahun.
Buletin Antasena Vol.4 No.1
(Edisi Januari-Juni 2019)
Buletin Antasena Edisi Vol.4 No.2
(Juli-Desember 2019)
Gambar 90 Buletin Antasena 2019
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 144
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Tabel 41 Daftar Kelompok Penelitian 2019
Tahun Volume No Tema
2019 4 1 Lingkungan Atmosfer
2019 4 2 Variabilitas iklim dan cuaca
2018 3 1 Fenomena Atmosfer
2018 3 2 Bencana hidrometeorologi
2017 2 1 Teknologi pengamatan atmosfer
2017 2 2 Perubahan iklim
2016 1 1 Polusi dan gas rumah kaca
2016 1 2 Atmosfer maritim
Tabel 42 Daftar Penulis dan penerbit tahun 2019
NO JUDUL PENULIS PENERBIT KET
1 Menyelami Lingkungan Atmosfer Waluyo Eko Cahyono Buletin Antasena
Vol 4 No 1
Terbit
2019
2
Peluncuran Radiosonde Hasil
Kerjasama PSTA LAPAN dan PT.
INTI
1. Listi Restu Triani
2. Soni Aulia Rahayu
3. Edy Maryadi
4. Ginaldi Ari Nugroho
Buletin Antasena
Vol 4 No 1
Terbit
2019
3 Aplikasi Trayektori Polutan untuk
Pengelolaan Polusi Udara Sumaryati
Buletin Antasena
Vol 4 No 1
Terbit
2019
4 What is Lidar? Saipul Hamdi Buletin Antasena
Vol 4 No 1
Terbit
2019
5 Mengenal Varian Deposisi Zat
Kimia di Atmosfer
1. Wiwiek Setyawati
2. Tuti Budiwati
3. Dyah Aries Tanti
4. Asri Indrawati
Buletin Antasena
Vol 4 No 1
Terbit
2019
6 Mewujudkan Kota Bandung
sebagai Kota "Smart Environment"
1. Amalia Nurlatifah
2. Laras Toersilowati
3. Bambang Siswanto
Buletin Antasena
Vol 4 No 1
Terbit
2019
7 Aerosol: Partikel Kecil Berdampak
Besar Risyanto
Buletin Antasena
Vol 4 No 1
Terbit
2019
8 Mengambil Nilai Positif dari Hujan
Asa, Lilik S. Supriatin
Buletin Antasena
Vol 4 No 1
Terbit
2019
9 Mengenal Ozon dari Ahlinya 1. Anis Purwaningsih
2. Ninong Komala Buletin Antasena
Vol 4 No 1
Terbit
2019
10
Metode Komposit RGB untuk
Deteksi Abu Vulkanik
menggunakan Citra Himawari-8
Risyanto Buletin Antasena
Vol 4 No 1
Terbit
2019
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 145
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
NO JUDUL PENULIS PENERBIT KET
11
Mengenal Sistem Komputasi
Kinerja Tinggi Pusat Sains dan
Teknologi Atmosfer
Edy Maryadi Buletin Antasena
Vol 4 No 1
Terbit
2019
12 Kewaspadaan Bencana
Hidrometeorologi
1. Sinta Berliana
Sipayung
2. Amalia Nurlatifah
Buletin Antasena
Vol 4 No 1
Terbit
2019
13
Fraksi Liputan Awan dan Suhu
Permukaan Indonesia dari Satelit
EOS-Aqua
Arief Suryantoro Buletin Antasena
Vol 4 No 1
Terbit
2019
14 Mengamati Musim di Indonesia Haries Satyawardhana Buletin Antasena
Vol 4 No 2
Terbit
2019
15
Klasifikasi Iklim di Jawa dan
Bandung dan Dampak Perubahan
Skala Ruang
1. Ina Juaeni
2. AR Aditya
Hasanuddin
3. Dian Maulidiyah
Buletin Antasena
Vol 4 No 2
Terbit
2019
16
Fenomena ENSO sebagai Salah
Satu Pemicu Variabilitas Curah
Hujan di Indonesia
Eka Putri Wulandari Buletin Antasena
Vol 4 No 2
Terbit
2019
17 Mengamati Mascarene High Suaydhi Buletin Antasena
Vol 4 No 2
Terbit
2019
18 Kontribusi Gunung pada
Variabilitas Iklim Lilik S. Supriatin
Buletin Antasena
Vol 4 No 2
Terbit
2019
19
Saatnya Melirik Interaksi
Troposfer-Stratosfer untuk
Memahami Perubahan Iklim
Noersomadi Buletin Antasena
Vol 4 No 2
Terbit
2019
20
Indian Ocean Dipole (IOD): Sang
Penghambat Datangnya Awal
Musim Hujan di Pulau Jawa
Eddy Hermawan Buletin Antasena
Vol 4 No 2
Terbit
2019
21
Menelaah Mitos dan Mematahkan
Hoax di Masyarakat dengan Teori
Sains Atmosfer
1. Lilik S. Supriatin
2. Noersomadi Buletin Antasena
Vol 4 No 2
Terbit
2019
22
Panduan Instalasi dan Simulasi
WRF di Linux berbasis Windows
Bagian I: Instalasi WRF
Farid Lasmono Buletin Antasena
Vol 4 No 2
Terbit
2019
23
Mengukur Distribusi Ukuran Butir
Hujan (RDSD) menggunakan
Parsivel Disdrometer
1. Fadli Nauval
2. Asif Awaludin Buletin Antasena
Vol 4 No 2
Terbit
2019
24
PM2,5: Makhlus Halus yang
Mengancam Kesehatan dimanapun
Kita Berada
Saipul Hamdi Buletin Antasena
Vol 4 No 2
Terbit
2019
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 146
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
NO JUDUL PENULIS PENERBIT KET
25 Mengamati Pergantian Musim di
Wilayah Ekstratropis Noersomadi
Buletin Antasena
Vol 4 No 2
Terbit
2019
3.2.2 KERJASAMA
Pada tahun 2019 Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer telah melakukan lima kerjasama
yaitu dengan Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan, Fakultas Geografi
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Direktorat Kesiapsiagaan BNPB, The Disaster
Prevention Research Institute of Japan, dan Kerjasama antara PSTA – LAPAN, PSTNT -
BATAN, Universitas Telkom, ITENAS.
Tabel 43 Rekap Jumlah Kerjasama Litbang Tahun 2019
No
Judul sementara
Perjanjian Kerja Sama
(PKS)
Mitra PKS Deskripsi Singkat Perkembangan
1 Pemantauan Deposisi
Asam dalam Kaitannya
dengan Acid Deposition
Monitoring Network In
East Asia (EANET)
Puslitbang Kualitas dan
Laboratorium
Lingkungan
Perjanjian ini melingkupi
Pertukaran data dan
informasi, pemantauan,
publikasi, penyediaan tenaga
ahli dan peningkatan
kualitas SDM
Telah ditandatangani di
Bogor pada 27 Agustus
2019
2 Penerbitan Artikel
Seminar Nasional pada
Jurnal Forum Geografi
Fakultas Geografi
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta
Perjanjian ini bertujuan
untuk menyediakan sarana
publikasi artikel hasil SNSA
2019
Telah ditandatangani di
Jakarta pada 27
September 2019
3 Pemasangan Instrumentasi
Peringatan Dini Banjir
(Radar)
Direktorat
Kesiapsiagaan BNPB
• Telah ditandatangani
secara desk to desk
pada 17 September
2019.
• Pelaksanaan
pemasangan
instrumentasi
peringatan dini banjir
berbasis radar
SANTANU telah
dipasang di 3 lokasi
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 147
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
(Sukabumi, Bima,
dan Sorong)
4 Cooperative
Hydrometeorological
Research for Disaster
Prevention
The Disaster
Prevention Research
Institute of Japan
Melakukan Kerjasama yang
menguntungkan di bidang
teknologi berbasis radar
untuk aplikasi bencana
hidometeorologi
Telah ditandatangani di
Bandung secara desk to
desk pada 14 Oktober
2019
5 Pendidikan, Penelitian dan
Pengembangan Sains dan
teknologi di Bidang
Pemantauan Kualitas
Udara dan Sistem Proteksi
Radiasi Lingkungan
PSTA – LAPAN,
PSTNT – BATAN,
Universitas Telkom,
ITENAS
Perjanjian ini bertujuan
untuk meningkatkan
pemanfaatan sains dan
teknologi dalam pendidikan,
penelitian dan
pengembangan pemantauan
kualitas udara dan sistem
proteksi radiasi lingkungan
yang berdampak terhadap
pencapaian kinerja instansi
para pihak yang terlibat
dalam perjanjian serta
kemajuan dan kesejahteraan
masyarakat
PKS telah
ditandatangani di
Bandung pada 30
Oktober 2019
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 148
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
3.2.3 STANDAR PENGOLAHAN DATA
Pengajuan RSNI Radar Hujan menjadi SNI Radar Hujan melalui tahapan seperti Tabel
berikut.
Tabel 44 Pengajuan Radar Hujan SNI
No Tahapan Perumusan Dokumen yang
dihasilkan Waktu Pelaksanaan
1 Penyusunan Konsep RSNI1 21 September 2018
2 Rapat Teknis RSNI2 25-26 Maret 2019
3 Rapat Konsesus RSNI3 29-30 Juli 2019
4 Jajak Pendapat (enquiry)
5 Perbaikan Akhir RSNI4
6 Pemungutan suara (voting) RSNI
7 Penetapan SNI SNI 8829:2019
RADAR HUJAN
6 Desember 2019
8 Publikasi SNI Januari 2020
Gambar 91 SNI Radar Hujan
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 149
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Penyusunan konsep (drafting) RSNI radar hujan dilakukan oleh tim konseptor PSTA
hingga dihasilkan RSNI1. Tim konseptor terdiri dari perwakilan PSTA LAPAN, PT INTI, dan
BMKG. Selanjutnya dilakukan pembahasan melalui rapat teknis antara tim konseptor dan tim
komisi teknis hingga dihasilkan RSNI2. Rapat teknis ini biasanya dilakukan hingga beberapa
pertemuan untuk karena dilakukan beberapa kali revisi oleh tim konseptor yang kemudian
dibahas lagi hasil revisinya. Apabila hasil revisi dianggap cukup, pembahasan dilanjutkan
dengan rapat consensus yang apabila mayoritas anggotatim komisi teknis menyetujui dokumen
RSNI2 yang telah direvisi, maka RSNI2 ditetapkan menjadi RSNI3. Rapat consensus untuk
penetapan RSNI3 ditunjukkan dalam Gambar 92. Dokumen RSNI3 kemudian disampaikan ke
publik dan dilakukan jajak pendapat untuk mendapatkan masukan dan sanggahan dari publik.
Apabila dalam proses jajak pendapat tidak terdapat sanggahan maka RSNI3 menjadi RSNI4.
Proses selanjutnya dilakukan di internal BSN untuk menetapkan RSNI4 menjadi SNI yang
ditetapkan melalui SK Kepala BSN.
Gambar 92 Rapat konsensus yang dihari tim konseptor RSNI radar hujan dan tim komisi teknis
Selain data radar hujan, PSTA Bersama Pusispan telah menyiapkan beberapa pedoman
standar pengolahan yang lain dijelaskan oleh Tabel 45.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 150
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Tabel 45 Standar Pengolahan Data
No Standar Pengolahan Data
1 Pedoman Standar Pengolahan Data Modis Satelit Tera/Aqua Produk Atmosfer
2 Pedoman Standar Pengolahan Data MTSAT/Himawari-8 Produk Atmosfer
3 Pedoman Pengolahan Data Radar X-Band untuk Parameter Atmosfer
4 Pedoman Pengolahan Data Atmosfer
5 Pedoman Standar Pengolahan data Radar Hujan
6 Pedoman Standar Operasional dan Kinerja Radar Hujan
3.2.3 STANDAR PENGELOLAAN DATA
Data atmosfer dan knowledge base atmosfer merupakan hasil produk Pusat Sains dan
Teknologi Atmosfer yang nyata dan mempunyai nilai yang tak terhingga. Dengan
melimpahnya data, membutuhkan pengelolaan data dalam bentuk sistem basis data atmosfer
yang mengintegrasikan sistem pengamatan, jaringan komunikasi dan layanan informasi sains
dan teknologi atmosfer kepada pengguna.
Pelayanan data harus menghasilkan layanan Informasi Publik yang berkualitas. Kualitas
adalah ukuran seberapa dekat produk/jasa sesuai dengan standar tertentu. Standar berkaitan
dengan waktu, bahan, kinerja, keandalan, atau karakteristik yang dapat di kuantifikasikan.
Dalam rangka pelaksanaan Program Basis Data Atmosfer Indonesia, Pusat Sains dan Teknologi
Atmosfer, dipandang perlu untuk menetapkan Tatakelola Inventarisasi, Pengelolaan dan
Pendistribusian Data.
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2019 adalah penyusunan pedoman dan
standar pengelolaan data di lingkungan LAPAN yang dimaksudkan sebagai acuan di
lingkungan Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer dalam pengumpulan, pengelolaan, pelayanan
data, juga standar operasional prosedur. Kegiatan ini adalah kelanjutan dari tahun sebelumnya,
yang diawali pada tahun 2017. Pada tahun 2017 tersebut telah dirumuskan sebuah dokumen
standar untuk pengelolaan data atmosfer. Tujuan dari kegiatan ini adalah :
Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer mampu mengumpulkan, mengelolaan, melayanani
data, juga standar operasional prosedur tentang kegiatan dan produk unit kerjanya secara akurat
dan dapat dipertanggunjawabkan.
1. Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer mampu mengumpulkan, mengelolaan, melayanani
data, juga standar operasional prosedur secara cepat dan tepat waktu;
2. Pejabat Pengelola data mampu memberikan pelayanan data secara cepat dan tepat waktu
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 151
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
dengan biaya ringan dan cara sederhana.
Pedoman dan standar pengelolaan data ini meliputi penjelasan mengenai pengumpulan,
pengelolaan, distribusi data, menjadi standar operasional prosedur di lingkungan Pusat Sains
dan Teknologi Atmosfer LAPAN. Tahun 2018 pedoman dan standar pengelolaan data yang
telah disusun ialah :
1. Pengelolaan Data Atmosfer
2. Sistem Akuisisi dan Pengelolaan Data Alat Observasi
Dokumen rancangan standar pengelolaan data atmosfer telah dilakukan tinjauan oleh tim
Pusispan yang memberikan catatan sebagai berikut :
1. Secara sistematika penulisan dan format dokumen, Rancangan Standar ini telah sesuai
dengan dokumen SNI.
2. Apabila masih terdapat unsur teknis bersifat normatif yang belum tercantum, seperti istilah
dan definisi, simbol, singkatan, penandaan dan pengambilan contoh dapat ditambahkan
dengan subpasal.
3. Apabila terdapat unsur umum bersifat normatif, seperti acuan normatif berupa standar yang
diacu dapat dicantumkan dalam subpasal ruang lingkup .
4. Bibliografi merupakan unsur yang dipersyaratkan harus ada dalam dokumen standar
sebagai tambahan bersifat informatif. Bilbliograsfi merupakan daftar dokumen yang
digunakan sebagai sumber informasi dan referensi yang dikutip dalam penyusunan
rancangan standar. Bilbliografi selain standar dapat berupa publikasi makalah, kutipan dari
publikasi tunggal, artikel dalam jurnal.
5. Dapat segera dilakukan review terhadap substansi oleh tim penyusun rancangan standar
selaku Konseptor bersama pemangku kepentingan di PSTA untuk disepakati bersama
menjadi Rancangan SNI yang diusulkan ke Komite Teknis Perumusan SNI.
Beberapa catatan tersebut telah ditindaklanjuti oleh tim penyusun rancangan standar
PSTA.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 152
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Terdapat beberapa revisi pada dokumen rancangan standar pengelolaan data atmosfer ini
berdasarkan hasil tinjauan tim Pusispan, diantaranya adalah :
1. Pada bagian standar penyimpanan data, yaitu :
a. Penggantian contoh folder struktur data
b. Struktur file yang disimpan pada data atmosfer, yaitu mengikuti beberapa struktur
diantaranya :
• ASCII
• netCDF
• HDF
2. Penambahan sub bab distribusi data yang menjelaskan mengenai cara dan teknologi yang
digunakan untuk melakukan distribusi data.
3. Penambahan rujukan/bibliografi
Tahun 2019, 2 standar pengelolaan data dalam pembahasan Bersama Pusispan (Pusat
Inovasi dan Standard Penerbangan dan Antariksa)
3.2.4 COMPETENCY GAP INDEX
Dalam rangka mendukung tercapainya target sebagai lembaga litbangyasa, Pusat Sains dan
Teknologi Atmosfer (PSTA) mengukur kompetensi para pengguna (user) melalui gap index
dalam suatu kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek). Selama tahun 2019, terdapat 4 Bimtek yang
telah dilaksanakan oleh PSTA dengan keterangan gap index dijelaskan oleh Tabel 44.
Tabel 46 Competency Gap Index Bimtek PSTA Tahun 2019
Kegiatan
Rata – rata
Nilai pre
test
Rata – rata
Nilai post
test
Gap
indeks Keterangan
Bimbingan Teknis Hasil
Penelitian dan
Pengembangan Bidang
Sains dan Teknologi
Atmosfer untuk Menunjang
Pelaksanaan Pembangunan
Daerah Yogyakarta
11,31 17,09 5,78 • Soal pre test dan post
test adalah sama
• Jumlah soal 19 buah
• Jumlah peserta 22 orang
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 153
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Kegiatan
Rata – rata
Nilai pre
test
Rata – rata
Nilai post
test
Gap
indeks Keterangan
Bimtek Sistem Pendukung
Keputusan untuk
Menunjang Pembangunan
Daerah Jawa Timur
9 11 2,00 • Soal pre test dan post
test adalah sama
• Jumlah soal 17 buah
• Jumlah peserta 19
Diseminasi Hasil Litbang
PSTA dan Bimbingan
Teknis
Sistem Pendukung
Keputusan untuk
Menunjang Pembangunan
Daerah Pontianak
8,53 12,33 3,80 • Soal pre test dan post
test adalah sama
• Jumlah soal 15 buah
• Jumlah peserta 19
Diseminasi Hasil Litbang
PSTA dan Bimbingan
Teknis
Sistem Pendukung
Keputusan untuk
Menunjang Pembangunan
Daerah Garut
4,78 7,12 2,34 • Soal pre test dan post
test adalah sama
• Jumlah soal 15 buah
• Jumlah peserta 19
Rata - Rata 3,48
Pada Tabel 44 terlihat kedua Bimtek, yaitu Bimbingan Teknis Hasil Penelitian dan
Pengembangan Bidang Sains dan Teknologi Atmosfer untuk Menunjang Pelaksanaan
Pembangunan Daerah di Yogyakarta dan Bimtek Sistem Pendukung Keputusan untuk
Menunjang Pembangunan Daerah Jawa Timur menghasilkan nilai nilai gap index 51,10%
untuk Bimtek di DIY dan 22,22% untuk Bimtek DSS di Jawa Timur serta Bimtek Sistem
Pendukung Keputusan untuk Menunjang Pembangunan Daerah Pontianak dengan nilai gap
index sebesar 45,00%. Sedangkan untuk Bimtek Sistem Pendukung Keputusan untuk
Menunjang Pembangunan Daerah Garut dengan nilai gap index 48,95%. Dengan demikian
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 154
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
rata-rata nilai gap index dari kegiatan bimtek tahun 2019 adalah sebesar 41,81%. Hal tersebut
menjelaskan adanya peningkatan pemahaman para peserta (user) setelah mengikuti Bimtek.
3.2.5 PENGELOLAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK (PUI)
Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer pada tanggal 13 Desember 2017 ditetapkan sebagai
Pusat Unggulan Iptek Pemodelan Atmosfer Indonesia. Penghargaan ini diberikan secara
langsung oleh Menteri Ristek DIKTI, Profesor H. Mohamad Nasir, PhD diterima langsung
oleh Kepala Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer.
Tujuan pelaksanaan kegiatan pengembangan Pusat Unggulan Iptek adalah untuk
meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan, sumber daya dan jaringan iptek dari
lembaga litbang dalam bidang prioritas spesifik agar terjadi peningkatan relevansi dan
produktivitas serta pendayagunaan iptek dalam sektor produksi untuk menumbuhkan
perekonomian nasional yang pada gilirannya dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Dalam masa pembinaannya, Pusat Unggulan Iptek akan mengembangkan 3 (tiga)
kapasitas kelembagaan yang mencakup kapasitas lembaga mengakses informasi (Sourcing
Capacity), kapasitas riset (Research and Development Capacity), dan kapasitas diseminasi
(Disseminating capacity).
Setelah ditetapkan sebagai Pusat Unggulan IPTEK bidang Pemodelan Atmosfer, Pusat
Sains dan Teknologi Atmosfer disupervisi secara periodik oleh tim supervisi dari Risetdikti.
Selain itu kegiatan monitoring dan evaluasi juga dilakukan oleh Tim Monev pada periode yang
telah ditetapkan yaitu Bulan ke-3, bulan ke-6, bulan ke-9, dan bulan ke-12.
Dengan memaksimalkan sumber daya yang ada, PSTA berhasil melalui masa- masa
monitoring evaluasi yang dilakukan oleh sekretariat PUI sekaligus juga mengisi borang sesuai
panduan teknis yang telah tersedia. Atas berkat rahmat Allah SWT serta kerjasama dan usaha
yang keras dari semua pegawai, pada tahun 2018 PSTA berhasil mempertahankan nilai borang
diatas 850 poin yaitu mencapai 869.4 dengan prosentase nilai untuk Sourcing Absorptive
Capacity 81 %, Resource and Development Capacity 79 % dan Disseminating Capacity 94 %.
Begitupun pada tahun 2019, PSTA telah melakukan kegiatan supervisi oleh tim ristekdikti,
monitoring dan evaluasi triwulan I, II, III dan IV serta pengisian borang sebagai salah satu
media evaluasi yang dilakukan oleh ristekdikti. Tetapi hingga pembuatan laporan kinerja ini,
belum diperoleh hasil penilaian melalui pengisian borang tersebut.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 155
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Untuk memperoleh dampak yang lebih besar bagi pembangunan bangsa maka Kemenristek
mencanangkan program sinergi antar lembaga PUI. Sinergi keunggulan lembaga merupakan
upaya untuk melakukan identifikasi keunggulan dan kebutuhan masing-masing lembaga
litbang, sehingga terbentuk sinergi yang saling mengisi di antara lembaga litbang PUI. PSTA
berkontribusi dalam program sinergi kebencanaan dan hidrometeorologi serta kematiriman.
Pada program sinergi ini PSTA menggunakan produk unggulan DSS. Dalam pelaksanaannya,
kegiatan peningkatan hilirisasi produk ini akan mengedepankan aspek kelembagaan, bahwa
penguatan kapasitas hilirisasi diarahkan untuk meningkatkan kapasitas lembaga dalam proses
mengembangkan pemanfaatan produk dalam alur industri, sehingga dapat mempunyai nilai
tambah hasil riset dan mendukung upaya peningkatan perekonomian nasional. PSTA telah
bekerjasama dengan PT INTI dalam mengembangkan SANTANU sebagai radar hujan yang
berdayaguna bagi kepentingan pemantauan cuaca secara nasional.
Adapun Sinergi antara Puslitbang yang telah ditetapkan sebagai PUI dan PUI yang masih
dalam taraf pembinaan hingga taun 2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 47 Data Sinergi antara Puslitbang yang telah ditetapkan sebagai PUI dan PUI yang masih dalam
taraf pembinaan
No Sinergi Keterangan Perjanjian Kerja
Sama
1 PSTA dengan
Balitbang Teknologi
Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai KLHK
Bersinergi untuk
penelitian kebencanaan
banjir di DAS Citarum
Sinergi ini dilegalkan
dengan dokumen PKS
antara ke dua belah
pihak walaupun masih
dalam bentuk draft
(inisisasi dari pihak
Balitbang tek DAS)
2 PSTA dengan
Puslitbang Fisika LIPI
Bersinergi untuk
penelitian baterai yang
tahan pada ketinggian
tertentu sehingga dapat
digunakan untuk
baterai radiosonde
(program Browsing;
Bandung Rawin
sonde) milik PSTA
Sinergi ini dilegalkan
dengan dokumen PKS
antara ke dua belah
pihak walaupun masih
dalam bentuk draft
(inisias dari Puslitbang
Fisika LIPI)
3 PSTA dengan PT.INTI Bersinergi antara PT.
INTI sebagai industry
untuk perbanyakan
LAPAN Sigcon
(LAPAN Signal
condition) yang
digunakan pada radar
Untuk radar
SANTANU, PKS telah
ditandatangani pada
November 2017
sedangkan untuk
radiosonde PKS dalam
taraf pembahasan oleh
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 156
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
SANTANU dan
perbanyakan
radiosonde hasil
penelitian PSTA
Biro Kerja Sama
LAPAN
4 PSTA dengan Balai
Besar Litbang Vektor
dan Reservoir Penyakit
(B2P2VRP) Salatiga
Sinergi untuk
pembuatan Early
Warning System
penyakit tular vektor
berbasis penginderaan
berbasis cuaca dan
atmosfer
Dalam proses
penyusuna PKS
Selain itu, untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya dan jaringan
litbangyasa, PSTA melaksanakan kegiatan dengan berbagai instansi luar negeri baik dalam
bentuk short course, kolokium, kunjungan maupun kerjasama penelitian. Adapun kunjungan
instansi luar negeri pada tahun 2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 48 Daftar kunjungan tamu dari luar negeri ke PSTA
No Tanggal Tamu Kegiatan Dokumentasi
1 18 – 22
Maret
2019
• Research
Institute for
Sustainable
humanosphere
(RISH) Kyoto
University
• Kyushu
University
• ISEE -
Nagoya
University
• NARL –
ISRO
• Research
Institute for
Humanity and
Nature
• Melaksanakan
kegiatan berupa
school/course yang
ditujukan kepada
para peneliti,
perekayasa, dosen
dan mahasiswa dari
berbagai instansi
dan perguruan
tinggi dalam rangka
meningkatkan
kompetensi,
berdiskusi serta
membangun
jejaring di bidang
sains atmosfer
2 15 April
2019 • National
center for
Atmospheric
science
(NCAS)
• Diskusi Teknis
kegiatan Terramaris
(Presentasi rencana
pelaksanaan
observasi
terramaris)
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 157
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
3 29 Juli
2019 • Dr. Takuji
Kubota dari
JAXA
• Kolokium mengenai
overview dan hasil
research mengenai
GSMaP
4 30 Juli
2019 • Prof. Shoici
Shige from
Research
Institute for
Sustainable
humanosphere
(RISH) Kyoto
University
• Melaksanakan
kolokium dan
diskusi rencana
tindak lanjut dan
kerjasama dengan
PSTA
5 3
Oktober
2019
• Dessert
Research
Institute (DRI)
• Diskusi potensi
pemanfaatan satelit
untuk manajemen
kualitas udara
6 14 -16
Oktober
2019
• Disaster
Prevention
Research
Institute
(DPRI) Kyoto
University
• Kegiatan Visiting
Scholar dengan tema
“Training on
Hydrometeorological
Disaster Prevention”
yang merupakan
Program Non Gelar
Ristekdikti dan
kerjasama 5 tahun ke
depan
3.2.6 RENOVASI LABORATORIUM OBSERVASI
Fungsi utama laboratorium observasi adalah sebagai tempat mengelola peralatan
pengamatan atmosfer yand dimiliki PSTA, serta melakukan operasional pemantauan kondisi
atmosfer yang otomatis, real time, dan online, untuk mendukung penelitian/pelayanan/DSS.
Data pengamatan atmosfer merupakan salah satu komponen utama dalam sistem DSS, dan
merupakan sumber daya yang perlu dikelola secara baik dan profesional. Untuk itu, renovasi
ruang laboratoium observasi perlu dilakukan dengan tujuan agar fungsi pengelolaan peralatan
dan pemantauan atmosfer dapat terwujud secara lebih optimal.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 158
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Renovasi ruang laboratorium observasi dilakukan pada bulan Agustus – Desember 2019.
Renovasi meliputi pemasangan 20 unit display status peralatan yang juga menampilkan data
terkini kondisi atmosfer, meja rapat sebagai sarana diskusi atau koordinasi, lemari penyimpan
arsip data dan lainnya, serta ruang khusus untuk kontrol server dan PC yang terhubung dengan
masing-masing peralatan. Berikut adalah denah dan foto/gambar ruang laboratorium observasi
setelah dilakukan renovasi yang berada di lantai 2 Gedung 3 PSTA.
Gambar 93 Renovasi Laboratorium Observasi
Status peralatan dan data pengamatan atmosfer yang akan ditampilkan dalam display
tersebut adalah:
1. Air Quality Monitoring System (AQMS)
2. Mobile-AQMS
3. Instrumen Radiasi
4. Instrumen CO2
5. LIDAR
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 159
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
6. Brewer Spectrophotometer
7. Dasibi ozon
8. Radar SANTANU
9. Radar X-Band
10. Automatic Weather Station (AWS)
11. HimawariCast
12. Radiosonde receiver
13. Data eksternal dari balai/mitra PSTA, meliputi: Balai Agam, Garut, Sumedang, Pasuruan,
Pontianak, Parepare, dan Biak
14. Data satelit Terra, Aqua, NPP, dan Metop
3.2.7 KEGIATAN DAN SURVEILLANCE KNAPPP
Komite Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP) adalah
akreditasi standard Manajemen penelitian dan pengembangan dari Kemenristekdikti.
KNAPPP merupakan fondasi untuk memperkuat Unit Kerja Riset dan Pengembangan di
sebuah Instansi. Kekuatan itu akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan
untuk kemajuan jangka pendek dan panjang.
LAPAN sebagai salah satu lembaga yang memiliki tupoksi di bidang penelitian dan
pengembangan juga memiliki tanggung jawab untuk mengikuti akreditasi pranata penelitian
dan pengembangan agar manajemen mutu pranata penelitian dan pengembangan menjadi lebih
tertib, sehingga kinerja penelitian dan pengembangan meningkat dan lebih berperan dalam
Sistem Inovasi Nasional.
PSTA mendapatkan akreditasi Pranata Litbang dari KNAPPP mulai 31 Mei 2019 sampai
dengan 30 Mei 2021. Selama rentang waktu tersebut dapat saja sertifikat tersebut dicabut jika
terdapat hal-hal seperti:
1. Perubahan status akreditasi
2. Perpanjangan masa akreditasi
3. Perluasan ruang lingkup akreditasi
4. Pengurangan ruang lingkup akreditasi
5. Pembekuan dan pencabutan akreditasi
6. Terdapat kekeliruan dalam putusan ini
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 160
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Setelah mendapatkan sertifikat akreditasi KNAPPP, maka kegiatan manajemen di PSTA
mengikuti seperti yang tertuang dalam Sistem Manajemen Mutu KNAPPP. PSTA membuat jadwal
dokumentasi mutu tahun 2019 yang tersaji pada tabel berikut.
Tabel 49 Jadwal Dokumentasi Mutu tahun 2019
Selain itu, setiap tahunnya dilakukan surveilans oleh tim akreditasi KNAPPP, dan pada
tahun 2019 surveilans dilakukan pada tanggal 27 – 28 Juni 2019. Hasil dari surveilans
diperoleh 5 temuan minor pada dokumen KNAPPP PSTA, yaitu :
• Belum tercantum dengan jelas acuan mengenai peraturan jabatan fungsional pada dokumen
mutu PSTA
• Ketidaksesuaian dokumen pendukung pada dokumen mutu PSTA
• Penambahan klausul pada prosedur dokumen mutu PSTA
• Revisi pada dokumen mutu mengenai rekaman dokumen selain logbook
• Penambahan alur proses dalam pelaksanaan litbang yang tertuang dalam dokumen mutu
PSTA
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 161
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 94 Surveilans KNAPPP pada tanggal 27 – 28 Juni 2019
Penyelesaian temuan tersebut dilakukan selama 3 bulan, dengan melakukan perbaikan dan
penambahan terhadap dokumen mutu PSTA. Tim akreditasi KNAPPP telah menerima
perbaikan dari PSTA, dan tinggal menunggu penerbitan dokumen resmi surveilans dari tim
akreditasi KNAPPP.
Audit internal untuk tahun 2019, baru dapat dilaksanakan pada tanggal 9 – 10 September
2019. Hasil dari audit internal ditemukan 35 temuan ketidaksesuaian pada dokumen mutu
PSTA dengan katagori minor. Laporan ketidaksesuaian ini kemudian ditindaklanjuti dengan
perbaikan dan melengkapi berkas ketidaksesuaian pada kegiatan tinjauan manajemen yang
dilaksanakan pada tanggal 20 dan 23 Desember 2019. Hasil perbaikan dokumen mutu dari
kegiatan tinjauan manajeman akan didistribusikan sesuai dengan prosedur yang tertuang dalam
dokumen mutu PSTA.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 162
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Tabel 50 Timeline Pelaksanaan Kegiatan Audit Internal PSTA
Tahun 2018
1 25 Juni 2018 Pembahasan jadwal dan
persiapan Audit Internal
PSTA – LAPAN 2018
• Menghasilkan surat undangan dan
jadwal untuk Audit Internal PSTA 2018
ke semua manajer.
• Mempersiapkan tim auditor dan
kelengkapannya, seperti: SK, form
daftar periksa dan lembar
ketidaksesuaian
2 2 – 3 Juli 2018 Pelaksanaan Audit Internal
PSTA LAPAN 2018
Ketua auditor internal:
• Haries Satyawardhana
Anggota:
• Dra. Rosida,
• Dra. Sumaryati, MT.,
• Dra. Sinta Berliana Sipayung, M.Sc.,
• Dr. Ibnu Fathrio,
• Drs. Saipul Hamdi, M.Sc.,
• Tiin Sinatra, S.Si, M.Si.,
• Nur Rahmayanti, SE, Hasan Sadikin
3 4 Juli 2018 Mengkompilasi lembar
ketidaksesuaian dan
pembuatan Laporan Audit
Internal 2018
• Pada audit internal ini ditemukan 19
ketidaksesuaian dengan kategori minor
yang perlu diperbaiki, meliputi
organisasi, kepemimpinan, pengukuran
kinerja, proses dan manajemen internal,
pelayanan, dan kompetensi.
• Terdapat 1 temuan yang akan ditindak
lanjuti dengan Tinjauan Manajemen
yang dilakukan oleh Manajer Mutu,
yaitu revisi penilaian competency gaps.
4 10 Juli 2018 Tindak lanjut hasil Audit
Internal PSTA 2018 • Tindak lanjut dilakukan untuk laporan
ketidaksesuaian minor yang ditemukan.
Tahun 2019
1 26 Agustus 2019 Rapat persiapan Audit
Internal PSTA 2019 • Menghasilkan surat undangan dan
jadwal untuk Audit Internal PSTA 2018
ke semua manajer.
• Mempersiapkan tim auditor dan
kelengkapannya, seperti: SK, form
daftar periksa dan lembar
ketidaksesuaian
2 9-10 September 2019 Pelaksanaan Audit Internal
PSTA LAPAN 2019
Ketua auditor internal:
• Haries Satyawardhana
anggota:
• Dr. Ibnu Fathrio
• Hasan Sadikin
• Dra. Rosida
• Drs. Saipul Hamdi, M.Sc,
• Tiin Sinatra, MSc
• Dra. Sinta Berliana, MSc,
• Dra. Sumaryati, MT
• Dr. Noersomadi
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 163
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
3 11 September 2019 Mengkompilasi lembar
ketidaksesuaian dan
pembuatan Laporan Audit
Internal 2019
• Ditemukan 35 laporan ketidak sesuaian
yang akan ditindak lanjuti oleh auditi
dan pembantu auditi untuk melengkapi
berkas, namun terdapat 1 laporan
ketidaksuaian yang ditolak oleh auditi
pada dengar pendapat (rapat terakhir
audit internal dikarenakan file terselip
di bahan manajer lain.
• Terkait dengan laporan ketidaksesuaian
yang tidak dapat ditindaklanjuti dengan
kelengkapan berkas, maka akan
ditindak lanjuti pada tinjauan
manajemen KNAPPP PSTA LAPAN
pada Bulan Desember 2019
4 30 September 2019 Tindak lanjut hasil Audit
Internal PSTA 2019 • Tindak lanjut dilakukan untuk laporan
ketidaksesuaian minor yang ditemukan.
5 23 Desember 2019 Kaji Ulang / Tinjauan
Manajemen PSTA 2019 • Menyesuaikan pasal-pasal yang
dianggap sebagai ketidaksesuaian audit
internal 2019 baik dokumen PM, PR,
IK maupun FR.
Gambar 95 Audit internal PSTA, pada tanggal 9-10 September 2019
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 164
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 96 Tinjauan Manajemen PSTA,pada tanggal 20 dan 23 Desember 2019
3.2.8 SEMINAR DAN OPEN HOUSE SAINS ATMOSFER
Seminar Nasional Sains Atmosfer dan ISQUAR
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mempertemukan pakar dan
peneliti dari berbagai instansi dan perguruan tinggi serta pengguna terkait untuk berbicara
masalah cuaca dan iklim, komposisi atmosfer, perkembangan teknologi atmosfer, bencana
hidrometeorologi, perubahan iklim, dan ruang lingkup sains atmosfer lainnya dalam acara
Seminar Nasional Sains Atmosfer 2019. Pertemuan itu digelar pada Kamis (4/7) di Kantor
LAPAN, Jl. Dr. Djunjunan No. 133 Bandung, Jawa Barat.
Seminar Nasional Sains Atmosfer 2019 adalah seminar tahunan yang difasilitasi oleh
LAPAN selama beberapa periode terakhir. Untuk tahun ini, SNSA mengambil tema “Peran
Sains dan Teknologi Atmosfer dalam mewujudkan SDGs (Sustainable Development Goals) di
Indonesia”. Pengambilan tema ini dilatarbelakangi pentingnya penerapan SDGs sebagai kunci
bagi suatu negara untuk dapat memiliki daya saing di dunia internasional. Tercapainya SDGs
dapat terjadi dengan adanya integritas dari berbagai sektor yang didukung oleh sains, dalam
hal ini termasuk sains atmosfer dan pengembangan teknologinya. Sains atmosfer sebagai salah
satu cabang ilmu yang terus berkembang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
SNSA 2019 diikuti oleh 60 pemakalah oral dari berbagai instansi maupun perguruan tinggi
negeri. Proses seleksi terhadap pemakalah sendiri dilakukan sejak Bulan Februari hingga Mei
2019 melalui seleksi abstrak. Terpilih 60 makalah yang berhak mempresentasikan hasil
penelitiannya secara oral dalam sesi parallel yang digelar Kamis (4/7) siang. Acara SNSA
berlangsung selama satu hari dan dibagi menjadi beberapa sesi, yaitu sesi keynote speaker,
sesi invited speaker, dan sesi parallel berupa oral presentation. Dr. Muhammad Dimyati, M.Sc.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 165
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
yang diwakili oleh Bapak Dr. Syafarudin selaku Kasubdit Bidang Energi dan Transportasi
(Ristekdikti) dan Drs. Afif Budiyono,MT. (Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer)
menjadi keynote speaker dalam acara ini. Sedangkan yang menjadi invited speaker adalah Dr.
Orbita Roswintiarti (LAPAN), Prof. Muhayatun Santoso (BATAN), dan Dr. Emilya Nurjani,
M.Si. (UGM). Presentasi oral dalam sesi paralel diisi oleh para peneliti yang berasal dari
LAPAN dan Lembaga riset lainnya, serta perguruan tinggi.
Pada akhirnya dari seminar ini diharapkan akan memacu kualitas penelitian dan
pengembangan sains dan teknologi atmosfer yang dapat berkontribusi dalam pencapaian
pembangunan berkelanjutan. Dengan penelitian dan pengembangan di bidang sains atmosfer,
diharapkan dapat terjadi peningkatan kualitas lingkungan hidup serta adanya upaya mitigasi
dan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada atmosfer bumi sehingga berbalik menjadi
kunci peningkatan kemampuan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Gambar 97 Tim ISQUAR
International School on Equatorial Atmosphere (ISQUAR) 2019 merupakan kegiatan
school/course yang diselenggarakan atas kerjasama antara PSTA LAPAN dan RISH – Kyoto
University yang ditujukan kepada para peneliti, perekayasa, dosen dan mahasiswa dari
berbagai instansi dan perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan kompetensi, berdiskusi
serta membangun jejaring di bidang sains atmosfer, teknologi pengamatan atmosfer, dan
pemanfaatannya.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 166
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai sarana bagi para peneliti, perekayasa, dosen dan
mahasiswa untuk saling bertukar pengetahuan maupun informasi terkait fenomena-fenomena
atmosfer dan diharapkan dapat memacu peningkatan kualitas penelitian dan kerekayasaan
dalam bidang sains dan teknologi atmosfer.
Dalam tahap application submission ISQUAR 2019, terdapat 181 orang pendaftar yang
terdiri dari 104 orang calon peserta dalam negeri, 16 orang calon peserta luar negeri dan 61
calon peserta online dalam negeri.
Setelah dilakukan proses seleksi oleh Scientific Committee LAPAN & RISH – Kyoto
University, diputuskan 136 orang peserta yang dapat mengikuti ISQUAR 2019, yang terdiri
dari 65 orang peserta dalam negeri, 10 orang peserta luar negeri, dan 61 orang peserta online
dalam negeri (Tabel 49)
Tabel 51 Rekapitulasi Peserta ISQUAR
Kepesertaan Jumlah
Pendaftar
Jumlah Peserta
Lolos
Jumlah
negara
Peserta dalam negeri 104 65 1
Peserta luar negeri 16 10 5
Peserta Online
dalam negeri 61 61
Jumlah 180 136 6
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 167
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 98 Dokumentasi Kegiatan ISQUAR
• Open House PSTA
Kualitas lingkungan merupakan masalah penting yang dihadapi dunia pada saat ini.
Tingginya tingkat konsumsi, aktivitas transportasi, pembangunan yang intens, telah
menurunkan kualitas lingkungan dan mengancam kehidupan manusia serta mahluk hidup
lainnya. Selain itu, perubahan iklim yang terjadi, turut berkontribusi pada memburuknya
kondisi lingkungan. Untuk itu, perlu adanya upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas
lingkungan hidup dan mengembangkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
lingkungan yang sehat. Upaya-upaya tersebut diselaraskan dengan Sustainable Development
Goals, sebagai kesepakatan internasional yang ditandatangani pada tanggal 25 September
2015. SDGs pada dasarnya merupakan konsep yang lahir dalam konferensi PBB Sustainable
Development Rio+20 pada tahun 2012 yang menggantikan Milenium Development Goals
(MDGs). Konsep SDGs ini perlu dijabarkan menjadi target-target dengan didukung oleh
indikator pencapaiannya. Karena SDGs menyentuh semua aspek dan sektor pembangunan,
maka program-program pembangunan yang dilaksanakan, sebaiknya berorientasi pada konsep
SDGs. Dalam hal ini, program pembangunan perlu berpegang pada prinsip-prinsip SDGs yang
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 168
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
mencakup : universal development principles, integration, no one left behind, dan inclusive
priciples.
Pada tanggal pada tanggal 21-22 September 2019, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer –
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), telah menyelenggarakan kegiatan
Peringatan Cinta Atmosfer dan Lingkungan (Paracita Atmaloka) 2019, yang diisi oleh kegiatan
camp yang bertema “SGDs for Young Leaders”. Paracita Atmaloka merupakan kegiatan yang
diselenggarakan oleh Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer setiap tahun. Kegiatan tersebut
diharapkan dapat menunjang program aksi pemerintah dalam menjalankan Sustainable
Development Goals, dengan berpegang pada prinsip SDGs (universal development principles,
integration, no one left behind, dan inclusive priciples), dan melibatkan generasi muda dalam
kegiatan-kegiatan penyelamatan lingkungan, adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim
Pada tahun ini, sasaran utama kegiatan Paracita Atmaloka ini difokuskan pada tingkat
remaja. Dasar pertimbangannya adalah bahwa remaja merupakan agen perubahan yang
memiliki jiwa seni dan kreativitas dalam menjalankan ide-idenya, dan akan sangat
menguntungkan jika kekayaan ide yang dimiliki remaja digunakan untuk hal-hal yang positif
dan berarti bagi keberlanjutan bumi dan lingkungan. Diharapkan para remaja yang terlibat
dalam acara ini, dapat menemukan dan mengembangkan berbagai alternatif tindakan untuk
memperbaiki kondisi lingkungan dan perubahan iklim yang terjadi saat ini. Untuk itu, perlu
adanya upaya peningkatan kepedulian remaja terhadap lingkungan dan kondisi bumi di masa
yang akan datang. Agar kegiatan ini memberikan hasil yang optimal, perlu adanya proses
internalisasi materi-materi yang disampaikan kepada para pelajar. Oleh karena itu,
penyelenggaraan Paracita Atmaloka tahun ini menggunakan format kegiatan yang berbeda,
yaitu dalam bentuk camp dan peserta diberi beberapa bentuk kegiatan nyata yang berhubungan
langsung dengan alam, dengan harapan bahwa para peserta memahami bahwa keberlanjutan
kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya tidak dapat lepas dari kondisi alam. Kegiatan
seperti ini pada dasarnya telah dilakukan oleh banyak negara secara kontinu, karena
memberikan implikasi positif pada peningkatan keterlibatan generasi muda dalam upaya-
upaya penyelamatan lingkungan, termasuk untuk mengatasi dampak perubahan iklim.
Kegiatan Paracita Atmaloka 2019 diawali oleh lomba menulis esai yang diikuti oleh pelajar
SMA dan sederajat satu bulan sebelum acara inti berlangsung. Esai ini merupakan ‘tiket
masuk’ untuk mengikuti kegiatan camp, dan esai harus berisi ide-ide mengenai perlindungan
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 169
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
atmosfer dan lingkungan. Esai yang diterima panitia mencapai 120 esai dari berbagai daerah,
mencakup Sumatera Selatan, Manado, Bali, Kupang, dan didominasi oleh peserta lomba esai
dari berbagai kota di Pulau Jawa. Dari 120 peserta lomba esai, terseleksi 50 esai terbaik yang
berhak mengikuti kegiatan camp.
Tanggal 21 September 2019, kegiatan diisi oleh ‘fun test’ untuk menguji pengetahuan
peserta camp mengenai sains atmosfer. Ide awalnya adalah bahwa fun test tersebut merupakan
olimpiade sains atmosfer. Penilaian terhadap tes tersebut, menjadi salah satu poin penting
dalam penilaian peserta yang berhak mendapatkan hadiah utama dan Paracita Atmaloka Award
2019. Fun test dilaksanakan di Auditorium LAPAN Bandung, dan kemudian dilanjutkan oleh
penyampaian uraian mengenai LAPAN, khususnya PSTA, pemaparan aturan selama
mengikuti camp, dan dilanjutkan dengan perjalanan ke tempat camp.
Gambar 99 Foto Bersama peserta Paracita Adventure Camp 2019 – SDGs for Young Leaders
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 170
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 100 Foto Bersama peserta Paracita Adventure Camp 2019 – SDGs for Young Leaders
Gambar 101 Penyampaian materi oleh Dr. Susanti Withaningsih
Gambar 102 Penyampaian materi oleh Dr. Noersomadi
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 171
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Di camp, peserta diberi materi yang mencakup :
1. Ecological Footprint dalam upaya mengurangi Pencemaran disampaikan oleh Dr. Susanti
Withaningsih
2. Perubahan Iklim di masa kini dan upaya penanggulangannya, disampaikan oleh Brurce
Mecca, S.T., M.Esc.
3. Urban Pollution dan Heat Island, disampaikan oleh Ahmad Safrudin
4. Ozon dan kaitannya dengan kehidupan manusia, disampaikan oleh Dr. Ninong Komala
5. Pengaruh limbah padat terhadap produksi pencemaran udara, disampaikan oleh ibu
Sumaryati, M.T.
6. Perubahan Iklim dan hal-hal yang telah dilakukan PSTA dalam menanggulanginya,
disampaikan oleh Dr. Noersomadi
Selain pemberian materi, kegiatan hari pertama juga diisi oleh acara api unggun dan
perkenalan, serta tugas kelompok pada malam hari.
Gambar 103 Penyerahan Paracita Atmaloka Award 2019
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 172
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Penyerahan Paracita Atmaloka Award 2019 oleh Kepala Pusat Sains dan Teknologi
Atmosfer kepada Theresna Zahra Sembiring dari SMA Negeri 2 Bandung, sebagai peserta
terbaik Angkatan 2019.
Hari kedua, tanggal 22 September 2019, kegiatan diisi oleh team building, yang salah
satunya adalah penanaman pohon yang dilaksanakan per kelompok. Acara hari kedua
berlangsung sampai tengah hari yang ditutup oleh penyampaian pengumuman peserta terbaik,
pemilihan ketua angkatan, serta pesan dan kesan dari para peserta
3.2.9 PENETAPAN ZI MENUJU WBK
Terkait Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Permenman RB) Nomor 52 tahun 2014. Permenpan tersebut mengatur tentang Zona Integras
menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
WBK dan WBBM bukan untuk katagori kementrian/lembaga tetapi untuk unit kerja atau satuan
kerja dibawah suatu kemetrian/lembaga. Pada tahun 2018 PSTA berhasil meraih predikat
WBBK dari KEMENPAN.
Zona integritas merupakan predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang
pimpinan/jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui
reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas
layanan publik.
Pada tahun 2019 PSTA diajukan untuk mendapatkan predikat Wilayah Birokrasi Bersih
Melayani (WBBM) sampai akhir Desember tahun 2019 proses WBB di PSTA sudah
memasuki tahap panel tingkat Nasional terdiri dari Kemenpan RB, OMBUSMAN, dan KPK
Gambar 104 Forum Visitasi Lapangan Pembangunan Zona Intergritas WBBM.
3.2.10 PENGHARGAAN PEGAWAI BERPRESTASI
Pada tahun 2019 di lingkungan LAPAN diberikan penghargaan bagi pegawai negeri
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 173
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
sipil yang berprestasi, berdedikasi, dan penghargaan lainnya, adapun pegawai negeri sipil di Pusat Sains
dan Teknologi Atmosfer yang menrima penghargaan sebagai berikut :
1. Piagam Tanda Kehormatan Setyalancana Pembangunan a.n. Ginaldi Ari Nugroho, S.T.,
M.Si Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 79/TK/ Tahun 2019,
tanggal 15 Agustus 2019 Penghargaan langsung di berikan oleh Kepala LAPAN di
Kantor LAPAN Jakarta.
2. Penghargaan berdedikasi Tinggi a.n. Haries Setyawardhana, M.Si Berdasarkan
Keputusan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Nomor 397 Tahun
2019, tanggal 8 November 2019 Penghargaan langsung di berikan oleh Kepala LAPAN
di Kantor LAPAN Jakarta.
3. Penghargaan International Best Paper Award a.n. Wendy Harjupa, ST, M.Eng.
Academic Transcript Dean of the Graduate School of Engineering – Kyoto University
Berdasarkan Doctoral Degree No. KOHAKU 4629, tanggal 24 September 2019
Penghargaan langsung di berikan oleh President Kyoto University.
Gambar 105 Piagam penghargaan pegawai berdedikasi tinggi
3.2.11 IMPLEMENTASI VIRTUAL OFFICE NARADA
Aplikasi Intranet & Virtual Office PSTA merupakan aplikasi perangkat lunak yang
berfungsi untuk membantu pengguna dalam mengelola informasi manajemen dan hasil-hasil
kegiatan riset dirgantara. Aplikasi Intranet & Virtual Office PSTA bernama Narada (Narasi
Atmosfer dalam Jaringan). Latar belakang di bentuknya virtual office ini ialah
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 174
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
mengoptimalisasi pemaanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pelaksanaan
tugas dan fungsi, juga memodernisasi birokrasi, meningkatkan mutu layanan administrasi, serta
penyederhanaan sistem, prosedur, mekanisme dan kontrol kerja yang efektif. Aplikasi ini juga
meningkatkan efisiensi kerja dengan penerapan Online Dokument yang mendukung konsep
paperless. Keterangan lebih lanjut terkait Narada dijelaskan sebagai berikut :
Adapun latar belakang dibuatnya NARADA adalah sebagai berikut :
1. Optimalisasi pemaanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pelaksanaan
tugas dan fungsi.
2. Meningkatkan efisiensi kerja dengan penerapan Online Document yang mendukung
konsep paperless.
3. Memodernisasi birokrasi.
4. Meningkatkan mutu layanan administrasi.
5. Sebagai salah satu kontrol dan dasar pekerjaan yang efektif sehingga reward dan
punnishment dapat di berlakukan.
6. Penyederhanaan sistem, prosedur, mekanisme dan yang efektif, dan mampu menyediakan
fasilitas:
• Komunikasi dan kordinasi pekerjaan diinternal.
• untuk menampilkan berita internal, pengumuman, artikel dan kebijakan yang
terintegrasi dengan website pusat.
• pembuatan dan pengiriman undangan dan memo dinas.
• pengiriman electronic mail (email) yang terintegrasi dengan mail server.
• media center yang dapat di kelola dengan mudah untuk menyimpan data antara lain:
Laporan Litbang, Jurnal, Makalah. Media (audio/video dan galeri) dan Software (update
antivirus dan driver).
• Forum, sebagai media silaturahmi dan kordinasi yang dapat meningkatkan suasana
kondusif dan kekeluargaan di lingkungan internal kantor.
• fasilitas lain untuk menarik user internal tetap nyaman menggunakan aplikasi narada
intraner & virtual office misalnya personal agenda, chatting, shoutbox, notification, dsb.
Adapun manfaat NARADA adalah sebagai berikut :
1. Mendukung komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dari manapun dan kapanpun secara
mudah dan terdokumentasi.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 175
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
2. Semua atau setiap kelompok dapat berkolaborasi dalam membuat dokumen secara
bersama-sama (laporan, artikel, paper, dsb).
3. Cukup mengakses satu tempat untuk mencari berbagai informasi yang dibutuhkan
mengenai PSTA.
4. Semua pegawai mengetahui (up to date) mengenai apa yang terjadi di PSTA.
5. Memfasilitasi dan memantau alur kerja (workflow) di PSTA (pelaporan, pengajuan, dsb).
6. Meningkatkan efisiensi, produktivitas & kreativitas.
Gambar 106 Skema Komunikasi PSTA (a) sebelum dan (b) setelah menggunakan Narada
Ruang lingkup Narada adalah sebagai berikut :
1. Pembangunan basis data dan aplikasi.
2. Instalasi dan uji coba aplikasi.
3. Sosialisasi dan pelatihan aplikasi.
4. Pemeliharaan aplikasi.
5. Tidak termasuk: pengadaan hardware, jaringan, dan software pendukung.
Akses NARADA adalah sebagai berikut : Virtual Office PSTA dapat diakses di
http://narada.sains.lapan.go.id
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 176
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 107 Tampilan PSTA Intranet & Virtual Office (Narada)
• Pengembangan Aplikasi
Telah dilakukan pengembangan fitur pada aplikasi NARADA. Pengembangan fitur yang
dilakukan adalah Monitoring Barang. Fitur ini merupakan Sistem Monitoring Barang
Gudang yang tersedia di PSTA LAPAN Bandung. Aplikasi ini dibuat berdasarkan kebutuhan
pengguna agar dapat memantau jumlah barang sebelum melakukan pengajuan untuk
mengambil barang di Gudang.
Gambar 108 Fitur Monitoring Barang, Menu Entri Stock Persediaan
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 177
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 109 Fitur Monitoring Barang, Menu Entri Pengajuan Barang
Gambar 110 Fitur Monitoring Barang, Daftar Pengajuan Barang
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 178
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 111 Fitur Monitoring Barang, Proses Pengajuan barang
3.2.12 PENGEMBANGAN CLOUD STORAGE CAKRA
CAKRA singkatan dari Cloud for Accessing Knowledge Repository of the Atmosphere atau
bisa disebut juga sebagai aplikasi media penyimpanan. Media Penyimpanan ini digunakan
untuk menyimpan file pegawai PSTA seperti laporan atau proposal. Dengan adanya media
penyimpanan seperti ini, para pegawai dapat melakukan aktifitas berbagi file dan kolaborasi
masalah pekerjaan. CAKRA memiliki kapasitas penyimpanan sampai dengan 200 Terabyte.
Gambar 112 Tampilan antarmuka CAKRA
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 179
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 113 Desain antarmuka aplikasi CAKRA
CAKRA dapat diakses melalui link : https://cakra.sains.lapan.go.id
3.2.13 PENGEMBANGAN HPC DAN STORAGE BIG DATA
High Performance Computing (HPC) adalah sistem komputasi yang memiliki kinerja
tinggi. Sistem tersebut digunakan untuk menjalankan perangkat lunak model atmosfer atau
yang dikenal Numerical Weather Prediction (NWP). Pengembangkan sistem komputasi
kinerja dilakukan untuk mendukung kegiatan penelitian di bidang atmosfer yang dilakakukan
PSTA. Pengembangan dilakukan setiap tahun dari 2015 sampai dengan 2019.
Pengembangan HPC dilakukan dengan penambahan server node untuk memenuhi
kebutuhan pemodelan dinamik dengan resolusi yang lebih tinggi. Resolusi yang lebih tinggi
untuk wilayah Indonesia dibutuhkan terutama untuk simulasi dan prediksi curah hujan yang
sangat sensitif terhadap akurasi model karena pola strukturnya yang halus, dan untuk
menangkap modulasi orografis akibat pegunungan serta pengaruh siklon tropis.
Pengembangan dilakukan baik dengan menambah compute node pada HPC yang sudah
ada maupun membangun HPC baru yang terdiri dari master node dan compute node.
Pengembangan HPC dari tahun 2015 sampai dengan 2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 52 Pengembangan HPC
Jenis
Pengembangan 2015 2016 2017 2018 2019
Hardware HPC
Cluster
Penambahan
Compute
Node
Penambahan
Compute
Node
Penambahan
Sistem HPC
Baru
Penambahan
Compute
Node
Penambahan
Processor
Pertahun (Core)
1264
136
320
1152
640
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 180
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Total Processor
Keseluruhan
(Cores)
1.264
1.400
1.720
2.872
3.512
Sampai dengan tahun 2019 jumlah processor dalam core untuk HPC PSTA adalah 3512
core. HPC PSTA dibagi menjadi 3 sistem HCP yaitu 2 HPC untuk mendukung kegiatan
penelitian dan pengembangan dan 1 HPC untuk mendukung sistem pendukung keputusan
(DSS). Dari total processor sebanyak 3512 core tersebut dibagi menjadi 2 sistem HPC, yaitu
HPC untuk mendukung kegiatan penelitian memiliki jumlah proceseor 1.720 core, dan HPC
untuk mendukung sistem pendukung keputusan adalah 1.792 core.
Gambar 114 High Performance Computing Litbang Pengembangan 2015 (kiri),
HPC Operasional pengembangan 2016 dan 2017 (tengah), HPC pengembangan 2018-2019 (kanan)
Selain HPC, komponen penting lainnya dari DSS adalah storage atau media penyimpanan
yang mendukung pemrosesan Big Data. PSTA mengembangkan storage sejak 2012. Sistem
storage yang dimiliki adalah Network Attached Storage (NAS) pada tahun 2015 total kapasitas
adalah 28 TB. Pada tahun 2016 ditambahkan sehingga total kapasitas penyimpanan menjadi
150 TB. Selain NAS, sistem storage yang dimiliki PSTA adalah Storage Area Network dengan
total kapasitas 7 T. Pada tahun 2017 PSTA mengembangkan storage untuk Big Data dengan
mengadopsi sistem hadoop. kapasitas yang dimiliki pada tahun 2017 adalah 180TB.
Pada tahun 2018, PSTA mengembangkan storage server hadoop, dengan menambahkan
datanode server sebanyak 15 unit server, dengan spesifikasi masing- masing 24 core CPU,
12x32 Gb Memory, dan 10x12 T kapasitas storage. Sehingga total kapasitas penyimpanan
adalah 1.6 P.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 181
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 115 NAS dan SAN (kiri) Storage Big Data (kanan)
Kapasitas untuk NAS yang telah terpakai sampai dengan 2019 adalah 50%, sedangkan
untuk SAN adalah 80%. Adapun kapasitas yang terpakai untuk hadoop adalah 23%.
3.2.14 HILIRISASI PRODUK LITBANG DAN LAYANAN PNBP
• LAYANAN JASA IPTEK
• Instalasi Radar Hujan untuk BNPB
Bencana hidrometeorologi terutama banjir menduduki rangking teratas pada peringkat
bencana hidrometeorologi di Indonesia. Bencana banjir baik sedikit maupun banyak selalu
memakan korban yang tidak saja pada korban jiwa, tetapi harta dan mental. Oleh karena itu
dua instansi pemerintah yang berkompeten pada antisipasi banjir berkolaborasi untuk
mengadakan pemasangan instrumentasi peringatan dini bencana banjir berbasis radar hujan.
Ke dua instansi tersebut adalah Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Direktorat Kesiapsiagaan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB). PSTA LAPAN yang memiliki tugas dan fungsi penelitian,
pengembangan, pengkajian dan penerapan sains dan teknologi atmosfer mampu membuat
radar hujan dengan kandungan dalam negeri yang relatif tinggi. Sementara BNPB adalah
instansi pemerintah yang memiliki tugas dan fungsi dalam pengelolaan bencana yang salah
satunya adalah banjir.
Kontrak Kerja Sama antara PSTA dengan Direktorat Kesiapsiagaan BNPB dilakukan
selama 3 bulan terhitung 17 September 2019. Kegiatan yang pertama kali dilakukan adalah
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 182
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
survey lokasi penempatan radar hujan. Berdasarkan Kontrak Kerja Sama BNPB menyatakan
3 lokasi yang akan dipasang radar hujan untuk peringatan dini banjir yaitu Kabupaten
Sukabumi, Kota Bima, dan Kota Sorong. Tim Teknis dari PSTA melakukan survei di ke 3
Kabupaten dan Kota yang ditentukan BNPB. Hasil dari survei dan dengan persetujuan BNPB,
maka lokasi yang akan dipasang radar hujan adalah pertama di Kantor Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, kedua di Kantor BPBD Kota Bima, dan ketiga
di Kantor BPBD Kota Sorong.
Kegiatan selanjutnya adalah pengadaan dan perakitan komponen radar hujan SANTANU.
Kegiatan terakhir adalah pemasangan radar hujan SANTANU di 3 lokasi yang sekaligus
bersamaan dengan knowledge sharing untuk staf BPBD yang akan menangani radar hujan
SANTANU tersebut.
Gambar 116 Foto bersama BNPB, BPBD, PSTA LAPAN, dan para peserta saat kegiatan knowledge sharing di (a)
Kab. Sukabumi (b) Kota Bima (c) Kota Sorong
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 183
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 117 Radar hujan (SANTANU) yang telah terpasang di kantor BPBD
(a) Kabupaten Sukabumi, (b) Kota Bima, dan (c) Kota Sorong
• Pengembangan Sistem Peringatan Dini Cuaca Buruk untuk Mendukung Kegiatan
Operasional PT. Timah
PT. Timah adalah Bahan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang pertambangan timah
yang dilakukan di daratan dan lautan. Informasi cuaca yang akurat sangat diperlukan oleh
pengambil keputusan di area pertambangan. Dalam hal ini, Divisi Kesehatan Keselamatan
Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) PT. Timah Tbk berperan dalam memberikan informasi
cuaca ke pihak yang berwenang di wilayah pertambangan. Pada awal tahun 2019, PT. Timah,
yang diwakili Divisi K3LH, sepakat untuk menjalin kerjasama dengan PSTA untuk
membangun sistem peringatan dini cuaca buruk. Pengembangan sistem ini merupakan salah
satu bentuk hilirisasi dari DSS bencana hidrometeorologi SADEWA dan DSS Kemaritiman
SEMAR. Sistem peringatan dini yang dibangun dikhususkan pada wilayah pertambangan PT.
Timah yang meliputi wilayah Kepulauan Bangka dan Belitung, Kepulauan Riau dan Riau dan
perairan di sekitarnya.
PSTA berperan aktif dalam membangun sistem peringatan dini cuaca buruk PT. Timah
terdiri dari dua subsistem yaitu pengamatan dan prediksi cuaca. Subsistem pengamatan cuaca
yang memanfaatkan informasi dari satelit Himawari untuk mengamati potensi awan hujan dan
automatic weather system (AWS) sebagai instrumen insitu untuk mengamati parameter cuaca
lokal yang telah dipasang di Kantor PT. Timah di Belinyu dan Pulau Kundur. Sementara itu,
subsistem prediksi memanfaatkan prediksi model cuaca numerik WRF yang memberikan
informasi parameter atmosfer seperti : hujan, angin permukaan, tekanan, suhu, dan
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 184
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
kelembapan dan data eksternal berupa informasi tinggi gelombang laut signifikan. Adapun
kegiatan yang telah dilakukan oleh tenaga ahli PSTA 76, dalam kerjasama ini adalah :
1. Melakukan supervisi dalam pemasangan AWS di kantor PT. Timah Belinyu dan Pulau
Kundur.
2. Membangun server dan User Interface sistem peringatan dini cuaca buruk PT. Timah.
3. Membangun sub-sistem pengamatan potensi awan hujan menggunakan data satelit
Himawari.
4. Membangun sub-sistem prediksi cuaca menggunakan model cuaca numerik WRF.
Bersama PT. Timah Tbk. menentukan indikator cuaca buruk dari prediksi model cuaca
numerik yang selanjutnya diterapkan pada sistem.
5. Melalukan sharing knowledge dan sosialisasi sisitem peringatan dini dengan SDM PT.
Timah Tbk
Arsitektur sistem peringatan dini PT. Timah Tbk ditunjukkan pada Gambar 118. Informasi
potensi awan hujan dan prediksi model cuaca numerik dilakukan di server LAPAN yang
berlokasi di PSTA dan selanjutnya dikirimkan ke server aplikasi di PT. Timah Tbk. Server
aplikasi tersebut juga menerima input dari AWS yang berada di kantor PT Timah Belinyu dan
Pulau Kundur secara real time. Sementara itu, pihak PT. Timah akan memperbaharui informasi
mengenai posisi kapal dan lokasi tambang pada server aplikasi. Seluruh informasi yang
disimpan dalam server PT. Timah Tbk selanjutya ditampilkan dalam user interface seperti
yang ditunjukan pada gambar 119.
Gambar 118 Arsitektur sistem peringatan dini PT. Timah Tbk.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 185
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 119 Tampilan user interface sistem peringatan dini PT. Timah Tbk. untuk pengamatan
potensi awan hujan (atas) dari satelit Himawari dan prediksi hujan dari model cuaca numerik (tengah),
dan tampilan pengamatan AWS (bawah)
Kerjasama perngembangan sistem ini akan diperpanjang pada tahun anggaran 2020 dalam
skema PNBP. Beberapa hal yang akan menjadi agenda kerjasama berikutnya yaitu:
peningkatan akurasi dan pengujian sistem peringatan dini subsistem pengamatan dan prediksi,
peningkatan resolusi temporal dari informasi satelit dan penentuan kriteria “warning” yang
lebih akurat dari parameter atmosfer dan laut. Untuk pengembangan sistem selanjutnya
diperlukan dukungan melalui kegiatan penelitian internal di PSTA dan pengembangan kualitas
tenaga ahli. Pada akhirnya, kegiatan hilirisasi produk dapat memberikan “feedback” positif
pada kualitas penelitian di PSTA.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 186
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
• LAYANAN LABORATORIUM KIMIA
Institusi mitra yang mendapat pelayanan jasa pengujian melalui skema PNBP Lab. Kimia
PSTA beserta rincian jasa pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi, Jalan H. Agus Salim no. 07 Kota Baru
Jambi
Tabel 53 Jasa Pengujian Laboratorium Kualitas Udara untuk Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi
Jasa pengujian laboratorium Kualitas udara Jumlah
sampel
A Uji udara ambien
1. Sulfurdioksida (SO2) passive sampler metode ion chromatography (IC) 17
2. Nitrogendioksida (NO2) passive sampler metode spectrophotometer (NEDA) 17
3. Ozon(O3) passive sampler metode ion chromatography (IC) 16
4. Amonia (NH3) passive sampler metode ion chromatography (IC) 16
B Pembuatan sampel kualitas udara metode passive sampler
1. Sulfurdioksida (SO2) 17
2. Nitrogendioksida (NO2) 17
3. Ozon(O3) 16
4. Amonia (NH3) 16
2. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut, Jalan Pramuka no. 28 Garut,
Kabupaten Garut
Tabel 54 Jasa Pengujian Laboratorium Kualitas Udara untuk Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut
Jasa pengujian laboratorium Kualitas udara Jumlah sampel
A Uji udara ambien
1. Sulfurdioksida (SO2) passive sampler metode ion chromatography (IC) 12
2. Nitrogendioksida (NO2) passive sampler metode spectrophotometer (NEDA) 12
3. Ozon(O3) passive sampler metode ion chromatography (IC) 12
4. Amonia (NH3) passive sampler metode ion chromatography (IC) 12
B Pembuatan sampel kualitas udara metode passive sampler
1. Sulfurdioksida (SO2) 12
2. Nitrogendioksida (NO2) 12
3. Ozon(O3) 12
4. Amonia (NH3) 12
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 187
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
3. Teknik Lingkungan ITB, Jl. II, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa
Barat
Tabel 55 Jasa Pengujian Laboratorium Kualitas Udara untuk Teknik lingkungan ITB
Jasa pengujian laboratorium Kualitas udara Jumlah
sampel
A Uji udara ambien
1. Ion nitrat (NO3-) dalam partikel metode IC 700
Gambar 120 Kegiatan Pengujian Sampel di Lab. Kimia
3.2.15 PENGHARGAAN PPID
Pada tahun 2019 LAPAN menyelenggarakan pemeringkatan Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi (PPID) antar SATKER baik administrasi maupun teknis. Kegiatan
tersebut untuk memberikan motivasi dan pengembangan kompetensi PPID yang ada di
LAPAN. Penilaian terhadap pemeringkatan PPID ini meliputi teknis kerja, layanan kepada
pengguna, fasilitas kerja, dan manajemen yang mencakup tatakerja PPID, dan lain-lain.
Semuanya harus dibuktikan dalam eviden yang sah dan memenuhi persyaratan yang
ditentukan. Pada seleksi pemeringkatan PPID tahun 2019 ini, PSTA berhasil meraih peringkat
ke – 3.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 188
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 121 Proses Pengisian Lembar Kerja Pemeringkatan PPID dan Serah Terima Piagam/Plakat Juara
3.2.16 REALISASI ANGGARAN
Tahun anggaran 2019, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer memiliki sumber dana dari
DIPA sebesar Rp.30.980.370.000,- (Tiga puluh milyar Sembilan ratus delapan puluh juta tiga
ratus tujuh puluh ribu rupiah), setelah adanya kebijakan penambahan anggaran untuk belanja
pegawai dari Biro Renkeu LAPAN sebesar Rp. 3.419.417.000 dan dari penerimaan negara
bukan pajak (PNBP) sebesar Rp. 1.491.325.000 serta hibah sebesar Rp. 69.628.000,- sehingga
total penambahan sebesar Rp.4.980.370.000,- (Empat Milyar Sembilan Ratus Delapan Puluh
Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah). Nilai daya serap penggunaan dana/anggaran DIPA
2019 sampai dengan bulan Desember 2019, mencapai 95,23% atau sebesar
Rp.29.501.069.247,- (Dua puluh Sembilan milyar lima ratus satu juta enam puluh Sembilan
ribu dua ratus empat puluh tujuh rupiah ).
Sumber daya keuangan Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer-LAPAN adalah berasal dari
Anggaran Pendapatan Belanja negara (APBN) serta dana hibah dari International Council for
Science dan dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) layanan, Tabel 54. berikut
menunjukkan anggaran Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer tahun anggaran 2019 sampai
bulan Desember 2019:
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 189
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Tabel 56 Realisasi Anggaran PSTA TA. 2019
PAGU AWAL PAGU AKHIR REALISASI
Rp %
26.069.628.000 30.980.370.000 29.501.069.247 95,23
Alokasi anggaran Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer terbagi dalam empat output : (1)
Informasi Keselamatan Pelayaran, (2) Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Dinamika
Atmosfer Ekuator untuk Kebencanaan, Kemaritiman dan Lingkungan Atmosfer, (3) Layanan
Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sains dan Teknologi Atmosfer, (4) Layanan
Perkantoran. Realisasi Anggaran per output dan perkomponen pada Tahun 2019 disajikan
dalam Tabel berikut :
Tabel 57 Realisasi Anggaran PSTA TA 2019 berdasarakan Output
KODE KEGIATAN/OUTPUT/
KOMPONEN ANGGARAN (Rp.) REALISASI (Rp.) %
3530 Pengembangan Sains Atmosfer 30.980.370.000 29.501.069.247 95.23
005 Informasi Keselamatan
Pelayaran
978.419.000 896.366.580 91,61
006
Sistem Pendukung Keputusan
(DSS) Dinamika Atmosfer
Ekuator untuk Kebencanaan,
Kemaritiman dan Lingkungan
Atmosfer
8.909.345.000
8.285.757.056
93,00
007 Layanan Pendapatan Negara
Bukan Pajak (PNBP) Sains dan
Teknologi Atmosfer
1.491.325.000
1.188.677.804
79,71
994 Layanan Perkantoran 17.419.417.000 17.166.887.047 98,55
Tabel di atas menunjukan realisasi anggaran PSTA menurut kegiatan atau output dengan
realisasi untuk output Informasi Keselamatan Pelayaran sebesar Rp.896.366.580,- (Delapan
ratus Sembilan puluh enam juta tiga ratus enam puluh enam ribu lima ratus delapan puluh
rupiah) atau sebesar 91,61%, Sistem
Pendukung Keputusan (DSS) Dinamika Atmosfer Ekuator untuk Kebencanaan,
Kemaritiman dan Lingkungan Atmosfer Rp.8.285.757.056,- (Delapan milyar dua ratus
delapan puluh lima juta tujuh ratus lima puluh tujuh ribu lima puluh enam rupiah) atau sebesar
93,00%, Layanan Pendapatan Negara Bukan Pajak Sains dan Teknologi Atmosfer
Rp.1.188.677.804,- (Satu milyar seratus delapan puluh delapan juta enam ratus
tujuh puluh tujuh ribu delapan ratus empat rupiah) atau sebesar 79,71%, dan Layanan
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 190
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Perkantoran sebesar Rp.17.166.887.047,- (Tujuh belas milyar seratus enam puluh enam juta
delapan ratus delapan puluh tujuh ribu empat puluh tujuh rupiah) atau sebesar 98,55%
Alokasi dana PSTA selain berdasarkan jenis output juga dapat dilihat berdasarkan Capaian
IKU dan Realisasi Anggaran Per IKU Tahun 2019 seperti dituangkan dalam Tabel 56. berikut :
Tabel 58 Capaian IKU dan Realisasi Anggaran Per Sasaran Tahun 2019
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA CAPAIAN IKU PAGU REALISASI
Sasaran
Starategis 1:
Meningkatnya
penguasaan dan
kemandirian iptek
di bidang sains
atmosfer yang
maju
Jumlah model
pemanfaatan iptek di
bidang atmosfer yang
operasional untuk
pemantauan
lingkungan, mitigasi
bencana dan perubahan
iklim
5 Model 5.438.270.200 5.050.168.000
Jumlah publikasi
nasional terakreditasi
di bidang sains
atmosfer
18 Publikasi 1.186.531.600 1.101.854.836
Jumlah publikasi
internasional yang
terindeks di bidang
sains atmosfer
8 Publikasi 1.186.531.600 1.107.500.000
Jumlah HKI yang
diusulkan di bidang
sains atmosfer
1 HKI 988.776.400 918.212.364
Sasaran
Strategis 2:
Meningkatnya
layanan data
dan informasi
sains atmosfer
yang prima
Jumlah instansi
pengguna yang
memanfaatkan layanan
iptek di
bidang sains atmosfer
120 Instansi 791.021.200 734.569.891
Indeks kepuasan
masyarakat atas layanan
iptek di bidang sains
atmosfer
80 296.633.000 269.818.545
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 191
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Layanan PNBP
Sains dan
Teknologi
Atmosfer
3 Layanan 100% 1.491.325.000 1.188.677.804
Layanan Sarana
dan prasarana
Internal
1 Layanan 100% 2.181.864.000 1.963.380.760
Layanan
Perkantoran
1 Layanan 100% 17.419.417.000 17.166.887.047
Total 30.980.370.000 29.501.069.247
Selain realisasi menurut jenis kegiatan/output/komponen, PSTA juga mencatat realisasi
anggaran berdasarkan jenis belanja. Alokasi dana PSTA berdasarkan jenis belanja dituangkan
dalam Tabel berikut:
Tabel 59 Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja
Tabel 57 menjelaskan realisasi alokasi dana PSTA berdasarkan jenis belanja yaitu belanja
pegawai sebesar Rp.14.402.876.354,-(Empat belas milyar empat ratus dua juta delapan ratus
tujuh puluh enam ribu tiga ratus lima puluh empat rupiah) atau sebesar 99,89%, belanja barang
sebesar Rp.5.933.829.724,- (Lima milyar Sembilan ratus tiga puluh tiga juta delapan ratus dua
puluh Sembilan ribu tujuh ratus dua puluh empat rupiah) atau sebesar 86,64%, dan belanja
modal sebesar Rp.9.164.363.169,- (Sembilan milyar serratus enam puluh empat juta tiga ratus
enam puluh tiga juta seratus enam puluh sembilan rupiah) atau sebesar 94,36%.
Perbandingan PAGU anggaran dan realisasi PSTA Tahun anggaran 2018 dan 2019, untuk
persentase realisasi pada tahun 2018 sebesar 97,86% dari PAGU Anggaran sebesar
Rp.33,894,471,000,- sedangkan untuk tahun 2019 persentase capaian realisasi anggaran
sebesar 95,23% dari PAGU Anggaran sebesar Rp.30.980.370.000,-. Secara lebih rinci
perbandingan PAGU anggaran dan realisasi PSTA Tahun 2016, 2017,2018 dan 2019 di
paparkan dalam Tabel 58. berikut :
Jenis Belanja PAGU Realisasi Peresentase
Realisasi (%)
Belanja Pegawai 14.419.417.000 14.402.876.354 99,89
Belanja Barang 6.848.676.000 5.933.829.724 86,64
Belanja Modal 9.712.277.000 9.164.363.169 94,36
JUMLAH 30.980.370.000 29.501.069.247 95.23
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 192
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Tabel 60 Perbandingan PAGU Anggaran dan Realisasi PSTA Tahun 2015 sampai Tahun 2019
TAHUN PAGU REALISASI PERSENTASE
2015 22.973.782.000 21.392.502.007 93,12
2016 22.196.000,000 21.036.700.817 94,78
2017 23.654.000.000 22.983.314.296 97,16
2018 33.894.471.000 33.170.631.325 97,86
2019 30.980.370.000 29.501.069.047 95,23
3.2.17 ANALISIS EFISIENSI
Efisiensi penggunaan sumber daya di PSTA dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu
pendekatan eksternal dan pendekatan internal. Pendekakatan eksternal diinisiasi oleh Instruksi
Presiden dan Instruksi Kepala LAPAN sementara pendekatan internal diinisiasi oleh Kepala
PSTA. Berikut merupakan upaya PSTA untuk melaksanakan efisiensi sumber daya.
Nilai efisiensi PSTA untuk tahun 2019 sebesar 4.77. Nilai ini didapat dengan
membandingkan penjumlahan (∑) dari selisih antara perkalian pagu anggaran keluaran dengan
capaian keluaran dan realisasi anggaran keluaran dengan penjumlahan (∑) dari perkalian pagu
anggaran keluaran dengan capaian keluaran. Atau ditulis sebagai:
𝐸 = ∑ ((𝑃𝐴𝐾𝑖 𝑥 𝐶𝐾𝑖)−𝑅𝐴𝐾𝑖)𝑛
𝑖=1
∑ (𝑃𝐴𝐾𝑖 𝑥 𝐶𝐾𝑖)𝑛𝑖=1
𝑥 100%
Keterangan:
E : Efisiensi
PAKi : Pagu anggaran keluaran i
RAKi : Realisasi anggaran keluaran i
CKi : Capaian keluaran i
Nilai efisiensi diperoleh dengan asumsi bahwa minimal yang dicapai
Kementerian/Lembaga dalam rumus efisiensi sebesar -20% dan nilai paling tinggi sebesar
20%. Oleh karena itu, perlu dilakukan transformasi skala efisiensi agar diperoleh skala nilai
yang berkisar antar 0% sampai dengan 100%, dengan rumus sebagai berikut:
𝑁𝐸 = 50% + (𝐸
20𝑥 50)
Keterangan:
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 193
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
NE : Nilai efisiensi
E : Efisiensi
Berdasarkan perhitungan rumus di atas didapat Nilai Efisiensi Pusat Sains dan Teknologi
Atmosfer Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
𝑁𝐸 = 50% + (𝐸
20𝑥 50)
= 50% + (4.77
20𝑥 50%)
= 61.9%
3.2.17.1 EFISIENSI SUMBER DAYA MANUSIA (TRAINING)
Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan,
serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada
tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan
pekerjaan. Pelatihan kerja berhubungan erat terhadap hasil pekerjaan pegawai. Pegawai yang
terlatih dan cakap terhadap pekerjaannya, akan membantu kinerja instansi. Oleh karena itu
PSTA secara rutin mengikuti pelatihan atau bimtek untuk meningkatkan kapasitas dan
kemampuan kerja pegawai. Pelatihan kerja juga berpengaruh terhadap efisiensi sumber daya
manusia. Tujuan dan Manfaat Pelatihan ialah :
1. Untuk meningkatkan ketrampilan pegawai sesuai dengan perubahan teknologi.
2. Untuk mengurangi waktu belajar bagi pegawai agar menjadi kompeten.
3. Untuk membantu masalah operasional.
LK untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan pegawai selama tahun 2019, pegaw[ai
Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer telah mengikuti beberapa pelatihan atau bimtek, adapun
rekapitulasinya sebagai berikut:
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 194
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Tabel 61 Rekapitulasi Training yang di Ikuti Pegawai PSTA Tahun 2019
NO NAMA PESERTA NAMA TRAINING
PENYELENGGARA
TRAINING DAN
WAKTU
KETERANGAN
1 1. Elfira Saufina, S.Si.
2. Hidayatul Latifah, S.Si
3. Christine Cecylia Munthe,
S.Kom
4. Sigit KJ Wicaksana, S.Kel
5. Fadli Nauval, S.Si
6. M. Fadlan P, S.Kom
7. Agung F Putra,S.Kom
8. Husni Mubarok, S.E
Diklat Parameter
Dirgantara
Kantor PSTA
(25 Feb s.d 9 - Maret
2019)
Dilaksanakan
2 1. Elfira Saufina, S.Si.
2. Hidayatul Latifah, S.Si
3. Christine Cecylia Munthe,
S.Kom
4. Sigit KJ Wicaksana, S.Kel
5. Fadli Nauval, S.Si
6. M. Fadlan P, S.Kom
Diklat Dasar-dasar
Sains Atmosfer
PSTA
(10-15 Maret 2019)
Dilaksanakan
3 1. Tirnawati, S.AP Diklat Fungsional
Arsiparis
Bogor 24 Maret - 5
April 2019
Dilaksanakan
4 1. Elfira Saufina, S.Si.,
2. Hidayatul Latifah, S.Si.
3. Christine Cecylia Munthe,
S.Kom.,
4. Sigit K J Wicaksana, S.Kel.,
5. Fadli Nauval, S.Si., M.
6. Fadhlan P, S.Kom.,
7. Agung F Purta, S.Kom.,
8. Husni Mubarok, S.E
Pelatihan Dasar
Calon PNS Gol III
Angkatan Ke 5 tahun
2019
Jl. Kiarapayung
KM.4,7 Jatinanggor,
Sumedang
(29 April - 17 Juli
2019)
Dilaksanakan/ST
Nomor
843/KP.00.00/04/
2019
5 1. Usep Setiawan, SAP.,
2. Sumirat, SIP.,
3. Djoko Trianas, A.Md.,
4. Mulyadi, SAP.,
5. Iis Aisyah, SE.,
6. Fitri Noviati Sunarto.
Diklat Bimbingan
Teknis Kearsipan
Gd. Kearsipan
Puspitek, Bogor
(29 -30 April 2019)
Dilaksanakan/ST
Nomor
615/KP.01.03/3/2
019
6 1. Mulyadi, SAP.
2. Dedi Suhendi, SAP.
Sosialisasi dan
Bimbingan Teknis e-
DUPAK Jabatan
Analis Kepegawaian
Kantor LAPAN Pusat,
LT. IV, Jakarta
(11 April 2019)
Dilaksanakan/ST
Nomor
777/KP.03.06/04/
2019
7
1. Elfira Saufina, S.Si.
2. Hidayatul Latifah, S.Si
3. Christine Cecylia Munthe,
S.Kom
4. Sigit KJ Wicaksana, S.Kel
5. Fadli Nauval, S.Si
6. M. Fadlan P, S.Kom
Diklat Jabatan
Fungsional Peneliti
Tingkat Dasar
Pusbindiklat LIPI
Cibonong
(Oktober 2019)
Dilaksanakan
8 1. Soni Aulia Rahayu, MT
2. Listi Restu Triani, ST
3. Fadli Nauval, S.Si
The International
School on
Atmospheric Radar
National Central
University Taiwan
Dilaksanakan
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 195
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
NO NAMA PESERTA NAMA TRAINING
PENYELENGGARA
TRAINING DAN
WAKTU
KETERANGAN
(18-22 November
2019)
9 4. Edy Maryadi ST, MT
5. Gammamerdianti S.Si
Seminar on YMC
data management and
analysis course in
Japan Agency for
Marine-Earth Science
and Techology
(JAMSTEC)
Jepang
(2-11 Oktober 2019)
Dilaksanakan
10 1. Dr. Ibnu Fathrio
2. Dr. Noersomadi
3. Dr. Trismidianto
4. Risyanto, S.Si, M.Sc
5. Dita Fatria Andarini, S.Si
6. Elfira Saufina, S.Si
Program Non Gelar
RISTEK Pro
(Research and
Innovation in Science
and Technology
Project) tahun 2019
berupa Pelatihan
dengan Judul
“Training of
Meteorological
Satellite and Data
Assimilation to
Support the Decision
Support System
(DSS) of
Hydrometeorological
Disasters and
Atmospheric
Environmentt”
Amerika Serikat
(USA)
(12-27 Oktober 2019)
Dilaksanakan
11 1. Dr. Wiwiek Setyawati,
B.Eng., MT
2. Dessy Gusnita, S.Si
3. Asri Indrawati, S.Si., M.Si
4. Dyah Aries Tanti, S.Si
Program Non Gelar
RISTEK Pro 2019 ke
Jepang untuk
melaksanakan Tailor
Made Course (TMC)
di Asia Center for
Air Pollution
Research (ACAP)
Asia Center for Air
Pollution Research
(ACAP) Niigata
Jepang
(30 September – 29
Oktober 2019)
Dilaksanakan
12 1. Haries Satyawardhana,
S.Si., M.Si
2. Suaydhi, M.Sc
3. Gammamerdianti, S.Si
4. Candra Nur Ihsan, S.Kom
5. Eka Putri Wulandari, S.Si
Program Non Gelar
RISTEK Pro
(Research and
Innovation in Science
and Technology
Project) tahun 2019
berupa Pelatihan
dengan Judul
“Training of
Conformal Cubic
Atmospheric Model
(CCAM) for
Improving
Atmospheric Climate
Prediction in the
Maritime Continent”
CSIRO Oceans and
Atmosphere, Australia
(19 Oktober – 17
November 2019)
Dilaksanakan
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 196
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
NO NAMA PESERTA NAMA TRAINING
PENYELENGGARA
TRAINING DAN
WAKTU
KETERANGAN
13 1. Halimurrahman
2. Lilik S. Supriatin
3. Laras Toersilowati
4. Tiin Sinatra, M.Si
5. Ina Juaeni
6. Sinta Berliana S.
7. Teguh Harjana
8. Soni Aulia Rahayu
9. Faris Lasmono
10. Rachmat Sunarya
11. Atep Radiana
12. Asif Awaludin
13. Wendi Harjupa
14. Nani Cholianawati
15. Emmanuel Adetya
16. Edy Maryadi
17. Djoko Trianas
18. Listi Restu Triani
19. Christine Cecylia M.
20. Sigit Kurniawan
21. Agung Febrian Putra
22. M. Fadhlan Putranto
23. Fadli Nauval
24. Gelar Gema Gemawan
25. Devi Rafsanjani
Training on
Hidrometeorogical
Disaster Prevention
Kemenristekdikti,
dilaksanakan di
Kantor PSTA,
Bandung
Dilaksanakan
Training of Meteorological Satellite and Data
Assimilation to Support the Decision Support System
(DSS) of Hydrometeorological Disasters and
Atmospheric Environment di USA
Training of Conformal Cubic Atmospheric Model
(CCAM) for Improving Atmospheric Climate Prediction in
the Maritime Continent di CSIRO Australia
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 197
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Tailor Made Course (TMC) di Asia Center for Air
Pollution Research (ACAP), Jepang
Training on Hidrometeorogical Disaster Prevention
3.2.17.2 EFISIENSI SUMBER DAYA ENERGI DAN AIR
Pada tahun 2019 dalam rangka optimalisasi penghematan energi dan air, dengan tetap
memperhatikan kebutuhan energi dan air serta prinsip keadilan dalam pemanfaatanny, sesuai
dengan Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penghematan Energi dan Air
langkah-langkah dan inovasi penghematan energi dan air di lingkungan Pusat Sains dan
Teknologi Atmosfer. Langkah dan inovasi yang telah dilakukan oleh PSTA untuk mendukung
gerakan nasioanal penghematan energi ialah dengan cara :
1. Membentuk Satuan Tugas Penghematan Energi dan Air di Lingkungan PSTA sesuai
dengan Surat Keputusan Kepala LAPAN No.196 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas
Penghematan Energi dan Air di Lingkungan LAPAN
2. Membentuk Gugus Tugas Penghematan Energi dan Air di Lingkungan PSTA sesuai
dengan Surat Keputusan Kepala LAPAN No.197 Tahun 2016 tentang Gugus Tugas
Penghematan Energi dan Air di Lingkungan LAPAN
3. Melakukan penghematan Energi dan Air dengan cara sebagai berikut :
• Pemasangan lampu LED di setiap ruangan di lingkungan PSTA
• Pemasangan meteran air untuk upaya pengontrolan penggunaan air dan pengecekan secara
berkala terhadap alat - alat (meteran, keran air, saluran air dll)
• Pemasangan tirai vertikal blind pengganti tirai biasa untuk mengoptimalkan cahaya
matahari pada siang hari untuk penerangan ruangan.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 198
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Gambar 122 Dokumentasi Pemasangan Tirai vertikal di PSTA
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 199
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
• Pemasangan atribut gerakan hemat energi (pemasangan stiker dan baner)
Gambar 123 Dokumentasi Pemasangan Atribut Gerakan Hemat Energi di PSTA
• Sosialisasi dan himbauan hemat energi dan air pada saat coffee morning dan evaluasi
internal PSTA.
Langkah dan inovasi yang telah dilakukan oleh PSTA untuk mendukung gerakan nasioanal
penghematan energi mengantarkan PSTA sebagai Satuan Organisasi Terbaik dalam
Penghematan Energi dan Air di Lingkungan LAPAN.
Gambar 124 Dokumentasi kegiatan sosialisasi dan himbauan hemat energi dan air pada saat coffee morning
dan evaluasi internal PSTA
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 200
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Pada tahun 2019 program penghematan energi dan air di lingkungan LAPAN Bandung
(PUSSAINSA dan PSTA) diajukan sebagai peserta Lomba Hemat Energi dan Air Tingkat
Nasional mewakili LAPAN, dan berhasil meraih Predikat Juara Harapan II tingkat Nasional.
Gambar 125 Piagam Predikat Juara Harapan II Hemat Energi dan Air tingkat Nasional
3.2.17.3 EFISIENSI SUMBER DAYA ANGGARAN
Himbauan pemerintah Republik Indonesia dalam menerapkan efisiensi anggaran sudah
dilaksanakan oleh Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer. Pada tahun 2019, efisiensi dalam sisi
anggaran dilakukan dengan melihat dari beberapa dimensi, dimensi pertama harus
mengutamakan manfaat dan dimensi berikutnya harus mengutamakan prioritas. Langkah nyata
yang dilakukan PSTA dalam menerapkan efisiensi anggaran di antaranya:
1. Melakukan perencanaan anggaran sesuai dengan skala prioritas. Kegiatan yang tidak
memiliki manfaat dan prioritas yang tinggi akan dihilangkan dalam nomenklatur PSTA.
Ada beberapa kegiatan sosialisasi dan perjalanan dinas yang dihilangkan karena dianggap
tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi PSTA dan stakeholder dan dialihkan ke
kegiatan yang memberikan manfaat lebih pada stakeholder
2. Menentukan kebijakan yang sesuai dalam pelaksanaan perjalanan dinas agar tidak terjadi
pemborosan.
3. Menerapkan kebijakan dalam pemakaian air dan listrik yang berdampak pada
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 201
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
penghematan anggaran.
4. Pelaksanaan jamuan tamu yang sudah sesuai dengan aturan pemerintah.
5. Mengoptimalkan sistem e-takah, yang berdampak pada pemakaian alat tulis kantor.
6. Melakukan penyaringan yang ketat terhadap ajuan kebutuhan bahan dan peralatan mesin
tanpa menyebabkan terhambatnya kegiatan penelitian
7. Jamuan tamu dan rapat dilakukan efisiensi.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 202
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
4 INISIATIF PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA PSTA
Dalam meningkatkan akuntabilitas kinerja secara optimal dan berkesinambungan, PSTA
terus berupaya memperbaiki kinerja dengan cara menyusun inisiatif strategis sebagai bentuk
respons terhadap hasil evaluasi dari inspektorat terkait evaluasi kinerja. Merujuk Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer telah di evaluasi
oleh Inspektorat. Evaluasi dilaksanakan terhadap 5 (lima) komponen besar manajemen kinerja,
yang meliputi: Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi Kinerja
dan Capaian Kinerja. Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2018 merupakan salah satu dokumen
yang dievaluasi selain dokumen Rencana Strategis (Renstra), dokumen Rencana Kinerja
Tahunan (RKT), dokumen Perjanjian Kinerja (PK), serta dokumen terkait lainnya. Hasil
Evaluasi tersebut dituangkan dalam bentuk nilai dengan kisaran 0 s.d 100. Pada Tahun 2019,
Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer mendapat nilai 80,12, hasil ini sedikit menurun dari nilai
SAKIP Tahun 2018 dimana nilai pelaporan kinerja yang mengalami penurunan, namun hasil
ini tetap mendapatkan predikat penilaian “A (Memuaskan)”. Adapun rincian hasil penilaian
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 62 Nilai SAKIP PSTA Tahun 2016 - 2019
Komponen yang dinilai Bobot
Nilai Tahun Nilai Rata-rata
Tahun 2019
**) 2016 2017 2018 2019*)
1 Perencanaan Kinerja 30 25.89 24.86 24.86 26.28 26.14
2 Pengukuran Kinerja 25 20.63 20.94 20.94 21.25 21.38
3 Pelaporan Kinerja 15 11.83 13.27 13.27 10.36 12.63
4 Evaluasi Kinerja 10 7.43 7.06 7.06 7 7.82
5 Capaian Kinerja 20 15.17 16.25 16.25 15.22 15.66
Nilai Hasil Evaluasi 100 80.95 82.38 82.38 80.12 83.63
*) Nilai Evaluasi SAKIP sampai dengan bulan Mei 2019
**) Nilai rata-rata hasil evaluasi seluruh unit organisasi di LAPAN sampai dengan Bulan Mei 2019
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 203
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Inisiatif peningkatan akuntabilitas kinerja Tahun 2019 dilakukan melalui :
1. Melakukan reviu Renstra untuk menyelaraskan Sasaran strategis dalam Renstra dengan
Perjanjian Kinerja serta memuat Indikator Kinerja Tujuan sebagai ukuran keberhasilan
tujuan dan sasaran strategis.
2. Mengupayakan untuk dilakukannya reviu secara berkala terkait penetapan indikator tujuan
program serta target kinerja atas ukuran keberhasilan.
3. Laporan bulanan pegawai / Logbook dilaporkan pada atasan melalui aplikasi NARADA,
aplikasi NARADA merupakan aplikasi perangkat lunak yang berfungsi untuk membantu
dalam mengelola informasi manajemen dan hasil-hasil kegiatan riset dirgantara, salah
satunya adalah pelaporan Laporan Bulanan/Logbook. Aplikasi NARADA akan merekam
laporan bulanan / Logbook sesuai dengan periode bulan, pada tanggal 10 setiap bulannya
fitur pelaporan akan di Lock sehingga memudahkan pimpinan untuk mengklasifikasikan
pegawai yang untuk mendapatkan reward/punishment.
4. Mengupayakan untuk dilakukannya evaluasi terhadap PK individu seluruh staf pegawai
PSTA secara berkala.
5. LAKIN telah menyajikan evaluasi dan analisis mengenai kinerja secara lengkap termasuk
hambatan, kendala dan tindak lanjut yang akan di lakukan kedepan untuk pencapaian
kinerja.
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 204
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
5 PENUTUP
LAKIN Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) tahun 2019 merupakan bentuk
pertanggungjawaban atas kinerja PSTA dalam upaya pencapaian visi, misi, dan sasaran
strategis, serta disusun untuk memenuh amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Dalam proses dan upaya pencapaian target kinerja tersebut, pada 2019 PSTA
melaksanakan amanat kinerja yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja 2019 dengan
sasaran strategis, indikator kinerja serta target yang terukur, berdasarkan Indikator Kinerja
Utama PSTA 2015-2019. Dari hasil perhitungan kinerja kegiatan Pusat Sains dan Teknologi
Atmosfer tahun 2019 memperlihatkan capaian Pengukuran kinerja kegiatan Pusat Sains dan
Teknologi Atmosfer yang didasarkan pada Penetapan Kinerja 2019, diperoleh nilai rata-rata
156,5%, yaitu 100% dari capaian indikator Jumlah model pemanfaatan iptek di bidang
atmosfer yang operasional untuk pemantauan lingkungan, mitigasi bencana dan perubahan
iklim, 47% dari capaian indikator jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains
atmosfer, 428% dari capaian indikator jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang
sains atmosfer, 100% dari capaian indikator jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains
atmosfer, 156% dari capaian indikator jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan
iptek di bidang sains atmosfer, dan 108% dari capaian indikator Indeks kepuasan masyarakat
atas layanan iptek di bidang sains atmosfer.
Capaian Indikator Kinerja untuk beberapa IKU telah mencapai target, namun pada IKU
jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains atmosfer masih belum mencapai target.
Salah satu penyebab adalah penerbitan karya ilmiah peneliti di publikasi internasional, dimana
capaian publikasi internasional PSTA 2019 meningkat signifikan sebesar 437,5%.
Sementara nilai daya serap penggunaan dana/anggaran DIPA 2019 mencapai 97.86% atau
sebesar Rp. 33.170.631.325,- (Tiga Puluh Tiga Milyar Seratus Tujuh Puluh Juta Enam Ratus
Tiga Puluh Satu Ribu Tiga Ratus Dua Puluh Lima Rupiah), dari nilai pagu Rp.
33.652.000.000,- (Tiga Puluh Tiga Milyar Enam Ratus Lima Puluh Dua Juta), setelah adanya
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 205
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
kebijakan revisi anggaran pemerintah pusat menjadi Rp. 33.894.471.000,- (Tiga Puluh Tiga
Milyar Delapan Ratus Sembilan Puluh Empat Juta Empat Ratus Tujuh Puluh Satu Ribu
Rupiah).
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 206
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
DAFTAR LAMPIRAN
NO LAMPIRAN JUDUL LAMPIRAN
1 Lampiran 1 Rencana Kinerja Tahunan PSTA TA.2019
2 Lampiran 2 Penetapan Kinerja PSTA TA. 2019
3 Lampiran 3 Rencana Aksi PSTA TA.2019
4 Lampiran 4 Pengukuran Kinerja Tahun 2019
5 Lampiran 5 SK Tim Penyusun LAKIN 2019
6 Lampiran 6 Strategic Map 2015-2019 dengan Balance Scorecard (BSC)
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 207
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
LAPORAN KINERJA
PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019
NO. LAKIN-2019-01
14-01-2019
HAL. 208
DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
NSI DSI EHN HAL
Recommended