View
20
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
Dr. Ngakan Putu Parsama Putra, SpP(K), FISR,FAPSR,
Dept Pulmonology and Respiratory Medicine
FKUB/Saiful Anwar General Hospital Malang
Respirasi terdiri dari tiga tahap, yaitu:
1. Ventilasi
2. Difusi
3. Perfusi
Semua gas yang berhubungan dengan fisiologi pernapasan adalah molekul sederhana yang dapat bergerak bebas diantara satu sama lain merupakan suatu proses yang disebut dengan difusi.
Untuk terjadinya difusi harus ada sumber energi.
Energi dihasilkan oleh gerakan kinetik molekul itu sendiri.
Konsentrasi gas terlarut
Koefisien kelarutan gas
Tekanan parsial gas ditentukan oleh konsentrasi gas
dan koefisien kelarutan gas
Difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah secara pasif
melalui membran semipermeabel
Di paru, yang berdifusi adalah oksigen dan
karbondioksida antara alveol dan pembuluh
darah
Dari area dengan tekanan parsial yang tinggi ke
area dengan tekanan parsial yang rendah
Lapisan membran respirasi
1. lapisan alveoli yang terisi surfaktan.
2. epitel alveolus terdiri dari epitel tipis.
3. membran basal epitel.
4. ruang interstisial yang tipis.
5. membran basal kapiler.
6. membran endotel kapiler.
Tebalnya membran pernapasan
Luas permukaan membran
Koefisien difusi gas dalam substansi
membran
Perbedaan tekanan parsial gas antar
kedua sisi membran
Hukum Fick menyatakan bahwa
kecepatan pertukaran udara melalui
lapisan jaringan berbanding lurus dengan
luas permukaan jaringan, perbedaan
tekanan parsial udara antara dua sisi,
berbanding terbalik dengan tebal jaringan.
Luas sawar gas pada paru sekitar 50 – 100 m2
dan sangat tipis kurang dari ½ mikron
Kecepatan pertukaran udara sebanding dengan
konstanta difusi
Konstanta difusi sebanding dengan daya larut
udara dan berbanding terbalik dengan akar
pangkat dua berat molekul
Artinya difusi CO2 lebih besar daripada O2
walaupun berat molekul keduanya hampir sama
Udara Inspirasi Udara alveoli
H2O Variable 47 mm Hg
CO2 0.3 mm Hg 40 mm Hg
O2 159 mm Hg 105 mm Hg
N2 601 mm Hg 568 mm Hg
Tekanan total 760 mm Hg 760 mm Hg
Gambar 3.2 memperlihatkan waktu yang
dibutuhkan sel darah merah untuk melalui kapiler
yang membutuhkan waktu ¾ detik
Sel darah merah masuk kapiler CO secara cepat melintasi sawar gas darah dari alveoli ke dalam sel CO meningkat dalam sel
Ikatan yg kuat antara CO dan Hb didalam darah CO dalam jumlah besar diambil sel hampir tanpa melalui peningkatan tekanan parsial.
SDM melalui kapiler dan tekanan parsial CO berubah tidak terjadi tekanan balik gas dengan cepat melewati dinding alveoli.
Jumlah CO yang masuk dibatasi oleh komponen difusi sawar gas sehingga disebut difusi yang dibatasi.
Tidak terjadi ikatan antara Nitrit Dioksida dengan Hb, pada saat melintasi dinding alveol berdifusi menyeberangi membran respirasi.
Tekanan parsial N2O tercapai pada saat SDM menempuh 1/10 perjalanan kapiler.
Jumlah N2O yang terambil tergantung aliran darah yang tersedia perfusi yang dibatasi
Pertukaran O2 berada diantara CO dan N2O Ikatan antara O2 dan Hb tidak sekuat ikatan
Hb dengan CO Peningkatan tekanan parsial O2 saat masuk
ke SDM lebih besar dibandingkan CO. Setelah SDM menempuh 1/3 kapiler , O2
masuk perfusi yang dibatasi. Pada keadaan abnormal seperti penebalan
alveol, PO2 darah tidak mencapai PO2 alveoli pada akhir perjalanan di kapiler difusi yang dibatasi.
Hukum difusi menyatakan bahwa jumlah gas yang
berpindah melintasi jaringan berbanding lurus
dengan : • Luas area
• Konstanta difusi
• Perbedaan tekanan parsial
Konstanta difusi berbanding terbalik dengan akar
pangkat dua berat molekul
Kapasitas difusi oksigen dihitung : pengukuran
PO2 alveolus
PO2 darah kapler paru
Kecepatan ambilan oksigen oleh darah
Untuk menghindari kesukaran pengukuran PO2 kapiler paru biasanya kapasitas difusi CO dihitung.
Hasil penghitungan kapasitas difusi CO dikalikan 1,23
( koefisien difusi Oksigen )
Karena struktur barier/sawar gas paru yang kompleks sehingga persamaan tersebut menjadi :
V gas = DL . (P1 – P2)
DL = kapasitas difusi paru termasuk luas area,ketebalan, serta lapisan difusi, konsentrasi gas.
Kapasiti difusi CO adalah :
Vco
DL =
P1 – P2
P1-P2 adalah tekanan parsial udara alveoli dan darah kapiler.
PCO di darah kapiler sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
Sehingga:
Vco
DL =
PAco
Single breath methode dengan mengukur kadar CO pada saat inspirasi dan ekspirasi dengan alat infra red analyzer
Steady state method, Pasien bernafas dengan CO konsentrasi rendah (0,1%) selama ½ menit atau sampai tercapai keadaan steady state. kecepatan hilangnya CO dari alveol kemudian dihitung.
Kecepatan pertukaran udara sebanding dengan konstanta difusi
Konstanta difusi sebanding dengan daya larut udara dan berbanding terbalik dengan akar pangkat dua berat molekul
Kapasitas difusi membran pernapasan adalah volume gas yang berdifusi melalui membran tiap menit pada setiap perbedaan tekanan parsial 1 mmHg
Jumlah N2O yang berdifusi tergantung aliran darah yang tersedia perfusi yang dibatasi
Jumlah CO yang masuk dibatasi oleh komponen difusi sawar gas sehingga disebut difusi yang dibatasi.
Pertukaran O2 berada diantara CO dan N2O
SDM menempuh 1/3 kapiler , O2 masuk perfusi yang dibatasi.
Recommended