View
25
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
i
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
KATA PENGANTAR
Seiring dengan laju pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia
yang terus meningkat menyebabkan kebutuhan pangan juga
semakin meningkat. Disisi lain luas baku lahan sawah setiap
tahunnya cenderung menurun akibat konversi lahan dan persaingan
lahan tanaman pangan ke komoditas non tanaman pangan. Produksi
padi nasional saat ini masih didominasi dari sumbangan padi yang
ditanam di lahan sawah, namun lahan sawah yang ada setiap
tahunnya terus berkurang akibat alih fungsi lahan. Oleh karena itu,
upaya peningkatan produksi padi yang dilakukan pemerintah tahun
2020 dititikberatkan pada lahan yang masih berpotensi untuk
ditingkatkan salah satunya adalah lahan rawa.
Kegiatan bantuan pengambangan budidaya padi rawa diharapkan
dapat meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman sehingga
swasembada beras dapat dijaga keberlanjutannya. Guna mengatur
pelaksanaan kegiatan tersebut diperlukan “Petunjuk Pelaksanaan
Bantuan Pengembangan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020”.
Petunjuk Pelaksanaan ini disusun untuk dijadikan acuan bagi seluruh
pihak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut. Kepada semua
pihak yang memberikan bantuan dalam pelaksanaan kegiatan
penyusunan ini disampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih.
ii
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
Jakarta, 3 Februari 2020 An. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Direktur Serealia,
Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng. Sc NIP 196410161969031002
iii
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................... iii
DAFTAR TABEL ...................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ v
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN
NOMOR: 52/HK.310/C/2/2020 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA PADI RAWA TAHUN
2020 ........................................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................... 2
B. Tujuan dan Sasaran ............................................. 3
C. Waktu Pelaksanaan ............................................. 4
BAB II. KRITERIA CALON PETANI (CP) DAN CALON
LOKASI (CL) ............................................................ 5
A. Kriteria Calon Petani (CP) Penerima Bantuan ...... 5
B. Kriteria Calon Lokasi (CL) Penerima Bantuan ...... 6
BAB III. KOMPONEN BANTUAN BUDIDAYA PADI RAWA ............................................................. 7
BAB IV. MEKANISME PENGADAAN .................................... 13
A. Sosialisasi Kegiatan Budidaya Padi Rawa ........... 14
B. Prosedur Penetapan Penerima Bantuan .............. 14
C. Mekanisme Penyaluran Bantuan ......................... 17
D. Organisasi Pengelolaan Kegiatan dan Bantuan ... 19
BAB V. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN ...... 22
A. Monitoring ........................................................... 24
B. Evaluasi ............................................................... 25 C. Pelaporan ........................................................... 26
D. Pembiayaan Kegiatan .......................................... 26
FORM ................................................................................. 27
iv
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Spesifikasi Benih Budidaya Padi Rawa ........................ 9
v
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Form Usulan CPCL (Kelompok Tani Melalui
Konstratani/BPP/BP3K/PPL/…) .......................... 27
Lampiran 2a. SK Penetapan CPCL Kab/Kota ........................... 28
Lampiran 2b. Lampiran SK Penetapan CPCL Kab/Kota ........... 30
Lampiran 3. Surat Persetujuan CPCL Dinas Pertanian
Provinsi ................................................................ 31
Lampiran 4. SK Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah ... 32
Lampiran 5. Pernyataan Bersedia Menerima Hibah BMN
(526 DIPA Pusat)Tanaman Pangan ..................... 35
Lampiran 6. Contoh Naskah Perjanjian Hibah BMN
(526 DIPA Pusat) ................................................. 36
Lampiran 7. Contoh BAST Hibah BMN (526 DIPA Pusat) ....... 40
Lampiran 8. Contoh BAST Hibah BMN (Pengadaan Daerah) .. 43
Lampiran 9. Usulan Petugas Pemeriksa Penyaluran Barang . 46
Lampiran 10. Berita Acara Serah Terima Bantuan Pemerintah TA
2020…….. ........................................................... 47
Lampiran 11. Rekapitulasi Berita Acara Serah Terima Bantuan
Pemerintah TA 2020…….. ................................... 48
Lampiran 12. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Bantuan
Pemerintah TA 2020…….. ................................... 49
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN
NOMOR : 52/HK.310/C/2/2020
TANGGAL : 3 FEBRUARI 2020
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA PADI RAWA
TAHUN 2020
1
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2013,
rawa adalah wadah air beserta air dan daya air yang
terkandung di dalamnya, tergenang secara terus menerus
atau musiman, terbentuk secara alami di lahan yang relatif
datar atau cekung dengan endapan mineral atau gambut,
dan ditumbuhi vegetasi, yang merupakan suatu ekosistem.
Lahan rawa adalah salah satu ekosistem lahan basah
(wetland) yang terletak antara wilayah dengan sistem daratan
(terrestrial) dengan sistem perairan dalam (aquatic) yang
dicirikan muka air tanahnya yang dangkal atau tergenang
tipis. Suatu wilayah dikategorikan sebagai lahan rawa apabila
memenuhi 4 (empat) unsur utama, yaitu: (1) jenuh air sampai
tergenang secara terus-menerus atau berkala yang
menyebabkan suasana anaerobik, (2) topografi landai, datar
sampai cekung, (3) sedimen mineral (akibat erosi terbawa
aliran sungai) dan atau gambut (akibat tumpukan sisa
vegetasi setempat), dan (4) ditumbuhi vegetasi secara alami.
Di Indonesia telah disepakai istilah rawa dalam dua
pengertian, yakni rawa pasang surut dan rawa lebak. Rawa
pasang surut diartikan sebagai daerah rawa yang
mendapatkan pengaruh langsung atau tidak langsung oleh
2
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
ayunan pasang surut air laut atau sungai di sekitarnya.
Sedangkan rawa lebak adalah daerah rawa yang mengalami
genangan selama lebih dari tiga bulan dengan tinggi
genangan terendah 25 – 50 cm.
Berdasarkan hasil kajian Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian Kementan tahun 2015, sebaran lahan rawa di
Indonesia adalah 34,92 juta ha atau sekitar 18,28% dari luas
daratan Indonesia. Lahan tersebut terdiri atas lahan rawa
pasang surut seluas 19,9 juta ha dan lahan rawa lebak seluas
15,03 juta ha.
Lahan rawa sebagai salah satu bagian lahan sub-optimal
memiliki potensi yang luas dalam upaya peningkatan produksi
beras, yaitu sekitar 12,3 juta ha (35,22%) yang dapat digunakan
untuk pertanian, yang terdiri atas lahan rawa pasang surut
seluas 3,4 juta ha dan lahan rawa lebak seluas 8,9 juta ha.
Menurut Pusat Data dan Informasi Daerah Rawa dan Pesisir
tahun 2015, luas lahan rawa yang sudah dimanfaatkan untuk
produksi pertanian hanya sekitar 4.527.596 ha, dengan rincian
4.186.070 ha untuk lahan pasang surut, serta 341.526 ha untuk
lahan rawa lebak. Potensi lahan rawa yang sangat luas tersebut
harus dimanfaatkan secara maksimal untuk dapat mengurangi
berbagai ancaman dan kondisi yang dapat mengurangi produksi
beras dalam negeri.
3
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
Pengembangan lahan rawa di arahkan pada peningkatan indeks
pertanaman dan produktivitas. Pelaksanaan kegiatan dilakukan
melalui: pembangunan infrasturktur tata kelola air; budidaya
padi lahan rawa secara baik, peningkatan peran petani dan
kelompok tani dalam pengelolaan lahan rawa; penggunaan
teknologi alsintan pra dan pasca panen.
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan selanjutnya disusun
Pedoman Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut di lapangan. Dengan adanya
petunjuk pelaksanaan ini, semua pihak terkait akan
berkontribusi secara positif sehingga akhirnya kegiatan ini
menjadi salah satu kegiatan yang berkontribusi terhadap
pencapaian sasaran produksi padi, sehingga kegiatan tersebut
dapat dilakukan tepat waktu dan tepat sasaran.
B. Tujuan dan Sasaran
Petunjuk pelaksanaan ini merupakan penjabaran atau
pelaksanaan dari Keputusan Direktur Jenderal Tanaman
Pangan Nomor 218/HK.310/12/2019 Tentang Petunjuk Teknis
Bantuan Pemerintah Program Peningkatan Produksi,
Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan Tahun Anggaran
2020.
Petunjuk pelaksanaan kegiatan bantuan pengembangan
budidaya padi rawa tahun anggaran 2020 bertujuan sebagai
acuan pelaksanaan yang tepat dan akuntabel untuk penyediaan
4
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
sarana produksi padi rawa mendukung peningkatan produksi
padi tahun 2020.
Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya sarana produksi
padi rawa dan atau meningkatnya produktivitas padi rawa di
lokasi pelaksana kegiatan.
C. Waktu Pelaksanaan
Penyaluran dan serah terima saprodi bantuan pemerintah
dilaksanakan sampai dengan 31 Desember 2020 dibuktikan
dengan Berita Acara Serah Terima (BAST) dari kelompok tani
dan Rekapitulasi BAST dari Kepala Dinas Kabupaten.
Pemanfaatan bantuan saprodi disesuaikan dengan jadwal
tanam paling lambat Desember 2020.
5
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
BAB II
KRITERIA CALON PETANI DAN CALON LOKASI
A. Kriteria Calon Petani (CP) Penerima Bantuan
Penerima bantuan pemerintah pada kegiatan bantuan
pengembangan budidaya padi rawa adalah :
1. Kelompok Tani (Poktan), Gabungan Kelompok Tani
(Gapoktan), Kelompok Tani Millenial, Kelompok Masyarakat,
Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Kelompok Usaha
Bersama (KUB), Korporasi Petani, Koperasi, Lembaga
Pemerintah, dan/atau Lembaga Non Pemerintah yang
memiliki keabsahan (pengukuhan) dari instansi yang
berwenang dan/atau ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kabupaten/Kota (selanjutnya disebut Calon Penerima
Bantuan);
2. Calon Penerima Bantuan diusulkan secara berjenjang oleh
Petugas Lapangan/ Penyuluh/ KCD, dan/atau Pembina
Kelompok Masyarakat Lainnya dan disetujui oleh Kepala
Dinas Kabupaten/Kota setempat;
3. Calon Penerima Bantuan tidak sedang menerima bantuan
yang sejenis dari sumber lain pada musim tanam yang sama;
4. Calon Penerima Bantuan bersedia memenuhi kewajiban
kelengkapan administrasi dan mengarsipkannya serta
melaporkan pertanggungjawaban penggunaan dan hasil
bantuan sesuai aturan yang berlaku;
6
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
5. Calon Penerima Bantuan bersedia menambahkan biaya
produksi secara swadaya atau mencari bantuan dari sumber
lain untuk memastikan keberhasilan pertanaman karena
bantuan pemerintah bersifat sebagai stimulan.
B. Kriteria Calon Lokasi (CL) Penerima Bantuan
Calon lokasi penerima bantuan pemerintah kegiatan Budidaya
Padi Rawa tahun 2020 adalah daerah pengembangan budidaya
padi rawa di lahan rawa pasang surut atau rawa lebak dan atau
pelaksana program Optimasi Lahan oleh Direktorat Jenderal
Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP).
7
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
BAB III
KOMPONEN BANTUAN BUDIDAYA PADI RAWA
Paket bantuan pemerintah untuk pengembangan budidaya padi rawa
adalah benih, dolomit/kapur pertanian, pupuk NPK non subsidi,
herbisida dan pupuk hayati. Ketentuan bantuan Pengembangan
Budidaya Padi Rawa sebagai berikut :
1. Sarana produksi yang digunakan harus terdaftar secara resmi di
Kementerian Pertanian dan masih dalam masa edar.
2. Kelompoktani/Gapoktan dapat menyampaikan usulan merk
dagang/varietas tertentu, namun apabila saprodi yang diusulkan
tidak tersedia PPK tidak wajib menyediakan komponen saprodi
sesuai dengan usulan kelompok tani.
3. PPK menyediakan saprodi berdasarkan pertimbangan
ketersediaan anggaran, kesesuaian dengan agroekosistem,
ketersediaan saprodi, usulan petani dengan memperhatikan
Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2018 Tentang
Pengadaan Brang/Jasa Pemerintah.
4. Jika varietas atau merk saprodi yang disediakan tidak sesuai
dengan usulan kelompok tani maka PPK tidak wajib mencarikan
pengganti yang setara.
5. Paket bantuan yang diberikan bersifat stimulant, artinya apabila
bantuan yang tersedia tidak mencukupi atau tidak lengkap sesuai
paket teknologi yang direkomendasikan (Badan Litbang
Kementan atau instansi lainnya), maka tambahan anggaran
8
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
dapat didukung dari anggaran APBD Provinsi, APBD
Kabupaten/Kota dan atau swadaya kelompok tani.
Spesifikasi teknis bantuan yang akan diberikan adalah sebagai
berikut :
1. Benih Padi Inbrida
Benih padi dalam paket bantuan yang dapat diberikan adalah
hingga 50 kg/ha sesuai dengan rekomendasi teknologi spesifik
lokasi setempat. Spesifikasi benih padi yang digunakan antara
lain:
a. Varietas unggul yang telah dilepas Menteri Pertanian atau
varietas lokal yang telah didaftarkan oleh Dinas
Kabupaten/Kota dan dilaporkan ke Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan. Varietas yang diusulkan dapat mengikuti
rekomendasi pada Tabel 1 atau menyesuaikan dengan
spesifik lokasi.
b. Varietas benih yang bisa digunakan adalah benih yang
adaptif di lahan rawa antara lain Dendang, Martapura,
Margasari, Inpara 2, Inpara 3, Inpara 4, Inpara 8 Agritan,
Inpara 9 Agritan, Inpari 30 Ciherang Sub 1, Inpari 42 Agritan
GSR, Inpari 32, Inpari 33, Inpari 40, Inpari 42, Inpari 43,
Ciherang, varietas lokal yang sudah bersertifikat.
c. Bersertifikat minimal kelas benih sebar (BR/label biru)
dengan standar mutu sesuai peraturan yang berlaku. Masa
edar benih saat diterima oleh petani minimal satu bulan
sebelum kadaluarsa.
9
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
d. Spesifikasi Teknis mutu benih padi sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku (Kepmentan No.
991/HK.150/C/05/2018 tentang Petunjuk Teknis Sertifikasi
Benih Tanaman Pangan).
e. Pada kemasan dicantumkan tulisan “Bantuan Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan - Kementerian Pertanian Tahun
2020, tidak untuk diperjualbelikan”.
a. Apabila benih berasal dari provinsi lain, maka penyedia
harus melaporkan pemasukan benih ke BPSB setempat
untuk dapat dilakukan pengecekan mutu benih mengacu
pada Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor
170 Tahun 2019 tentang Standar Operasional Prosedur
Pengecekan Mutu Benih Bantuan Pemerintah. Apabila
benih didatangkan dari luar pulau, selain penyedia
melaporkan pemasukan benih ke BPSB setempat, penyedia
juga harus memiliki ijin dari Badan Karantina untuk
pengeluaran benih dari wilayah asal dan pemasukkan benih
ke wilayah tujuan.
Tabel 1. Spesifikasi Benih Budidaya Padi Rawa
Sumber : BB Padi, Litbang Pertanian, 2020
Tipologi Karakteristik Jenis Varietas
Lahan Pasang Surut Terimbas luapan air pasang besarInpara 1, Inpara 2, Inpara 3, Inpara 4, Inpara 5, Inpara 6, Inpara 7,
Inpara 8 Agritan, Inpara 9 Agritan, Inpara 10 BLB, Purwa
Lahan LebakLama genangan 3-6 bulan dengan
ketinggian <1 m
Inpara 1, Inpara 2, Inpara 3, Inpara 4, Inpara 5, Inpara 6, Inpara 7,
Inpara 8 Agritan, Inpara 9 Agritan, Inpara 10 BLB, Purwa, Inpari 30,
Inpari 22
10
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
2. Dolomit/Kapur Pertanian
Dolomit yang diadakan adalah amelioran/pembenah tanah yang
mengandung unsur Magnesium (Mg) dan Kalsium (Ca) yang
memenuhi standar SNI 02-2804-2005 tentang Pupuk Dolomit
atau PTM, masih terdaftar secara resmi di Kementerian
Pertanian dan masih dalam masa edar terdaftar pada data base
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian,
Kementarian Pertanian. Jumlah dolomit yang disediakan melalui
bantuan adalah 100 kg/ha. Pilihan paket bantuan selain dolomit
adalah kapur pertanian yang memenuhi standar SNI 482:2018
tentang Pembenah Tanah Kapur Pertanian atau PTM, masih
terdaftar secara resmi di Kementerian Pertanian dan masih
dalam masa edar terdaftar pada data base Direktorat Jenderal
Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementarian Pertanian.
Jumlah kapur pertanian yang disediakan melalui bantuan adalah
300 kg/ha. Pada kemasan diharapkan mencantumkan tulisan
“Bantuan Dolomit/Kapur Pertanian Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan (Padi Rawa) Tahun 2020, Barang Milik Pemerintah
Dilarang Diperjualbelikan”, nama produsen.
3. Pupuk NPK non subsidi
Pupuk NPK yang dapat diberikan adalah hingga 50 kg/ha.
Pupuk NPK yang diadakan memenuhi standar SNI 2803:2010
tentang Pupuk NPK Padat atau PTM, masih terdaftar secara
resmi di Kementerian Pertanian dan masih dalam masa edar
11
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
terdaftar pada data base Direktorat Jenderal Prasarana dan
Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian.
4. Herbisida
Herbisida yang diadakan disesuaikan dengan kebutuhan
(spesifik lokasi) terdaftar secara resmi di Kementerian Pertanian
dan masih dalam masa edar (Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pendaftaran Pestisida). Bantuan
herbisida yang diberikan adalah herbisida pra tanam (dosis 3
liter/ha) untuk tanaman padi. Pada kemasan diharapkan
mencantumkan tulisan “Bantuan Herbisida Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan (Padi Rawa) Tahun 2020, Barang Milik
Pemerintah Dilarang Diperjualbelikan”, nama produsen.
5. Pupuk Hayati
Pupuk hayati yang digunakan untuk kegiatan bantuan
pengembangan budidaya padi rawa sekurang-kurangnya
mengandung:
a. Mikoroba penambat nitrogen non simbiotik misalnya:
Azospirillum sp., Azotobacter sp., Bacillus sp.,
Pseudomonas sp., dan lain-lain
b. Mikroba pelarut Phospat misalnya: Pseudomonas sp.,
Bacillus sp., dan lain-lain
c. Mikroba perombak bahan organik misalnya: Bacillus sp.,
Trichoderma sp., Actinomycetes sp., dan lain-lain
12
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
Jumlah pupuk hayati yang dapat disediakan melalui bantuan
adalah 3 liter/ha apabila berupa cairan atau 15 kg/ha apabila
bahan pembawa berupa padatan. Syarat teknis minimum
kandungan pupuk hayati diatur dalam Keputusan Menteri
Pertanian Republik Indonesia Nomor
261/KPTS/SR.310/M/4/2019 tentang Persyaratan Teknis
Minimal Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah
dan terdaftar secara resmi di Kementerian Pertanian dan masih
dalam masa edar (Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun
2019 tentang Pendaftaran Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan
Pembenah Tanah). Selanjutnya untuk kesetaraan jumlah koloni
bakteri, spesifikasi kandungannya minimal 1 x 107 cfu/ml untuk
pupuk hayati cair dan minimal 1 x 107 cfu/g untuk pupuk hayati
padat. Pada kemasan diharapkan mencantumkan tulisan
“Bantuan Pupuk Hayati Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
(Padi Rawa) Tahun 2020, Barang Milik Pemerintah Dilarang
Diperjualbelikan”, nama produsen.
13
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
BAB IV
MEKANISME PENGADAAN
Pelaksanaan bantuan pengembangan budidaya padi rawa berupa
benih padi, dolomit/kapur pertanian, pupuk NPK non subsidi,
herbisida dan pupuk hayati menggunakan mekanisme transfer
barang (akun 526311) sebagai berikut :
1. Pengadaan barang dilakukan melalui belanja di e-katalog atau
mekanisme lainnya sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
2. Pengadaan bantuan dilaksanakan oleh satker pusat (Direktorat
Serealia) dan satker daerah pelaksana kegiatan.
3. Mekanisme/tata cara pelaksanaannya mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 jo. Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan
PMK Nomor 168/PMK.05/2015 Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga. Pengadaan komponen bantuan pemerintah
kegiatan padi lahan kering mengacu pada Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.
4. Penyedia mengadakan bantuan sesuai dengan volume kontrak
dan spesifikasi teknis. Penyedia bertanggungjawab atas
pelaksanaan kontrak meliputi ketepatan kualitas barang, jenis,
jumlah, waktu penyerahan dan kelompok tani penerima sesuai
SK PPK.
14
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
A. Sosialisasi Kegiatan Budidaya Padi Rawa
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Kepala Dinas
Pertanian Provinsi berkewajiban untuk melakukan sosialisasi
kegiatan Pengembangan Budidaya Padi Rawa sehingga petani
memahami kegiatan Pengembangan Budidaya Padi Rawa.
B. Prosedur Penetapan Penerima Bantuan
1. Kelompok tani atau pihak yang memenuhi kriteria CPCL
mengusulkan permohonan bantuan pemerintah kepada
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota melalui BPP dengan
persyaratan dan memuat informasi yang lengkap,
diantaranya : identitas ketua, anggota kelompok tani disertai
NIK, alamat jelas, jenis dan luas lahan, usulan bantuan (benih
dan saprodi lainnya), jenis varietas, jadwal tanam,
produktivitas existing dan target produktvitas, nomor HP,
lampiran foto lahan, dan informasi lainnya yang dibutuhkan
(Lampiran 1. Form CPCL).
2. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota melakukan verifikasi
kebenaran terhadap usulan meliputi kesesuaian dengan
kriteria dan kebenaran usulan CPCL dari BPP/Penyuluh.
Hasil verifikasi usulan yang telah memenuhi syarat ditetapkan
dalam bentuk SK CPCL oleh Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota, selanjutnya diusulkan kepada Kepala Dinas
Pertanian Provinsi (Lampiran 2. Form CPCL).
3. Dinas Pertanian Provinsi melakukan verifikasi atas usulan SK
CPCL dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Apabila
15
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
disetujui, Kepala Dinas Pertanian Provinsi membuat Surat
Persetujuan dengan lampiran SK CPCL dari Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota (Lampiran 3). Selanjutnya PPK menetapkan
Surat Keputusan Penerima Bantuan Pemerintah yang
disahkan oleh KPA (Lampiran 4).
4. PPK dapat berasal dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota atau
dari Dinas Pertanian Provinsi yang ditetapkan sesuai
kewenangan KPA.
5. Dalam hal bantuan pemerintah menggunakan DIPA Pusat,
maka Surat Persetujuan CPCL dari Kepala Dinas Pertanian
Provinsi beserta lampirannya, disampaikan ke Direktur
Jenderal Tanaman Pangan u.p Direktur Serealia.
6. Direktorat Serealia melakukan verifikasi dan seleksi
kelayakan CPCL, selanjutnya PPK menetapkan Surat
Keputusan Penerima Bantuan yang disahkan oleh KPA.
7. SK Penerima Bantuan Pemerintah sekurang-kurangnya
memuat : (a) Identitas penerima bantuan: Nama Kelompok
Tani, Nama Ketua Kelompok Tani, Nomor Induk
Kependudukan (NIK)/KTP; (b) jenis dan jumlah barang.
8. Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota
bertanggungjawab terhadap kebenaran CPCL, luas lahan
serta identitas penerima Bantuan Pemerintah.
9. E-proposal merupakan salah satu yang dijadikan acuan
dalam usulan CPCL.
10. Proses usulan CPCL sampai dengan Penetapan SK
Penerima Bantuan Pemerintah diharapkan diselesaikan
16
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
dalam waktu 10 hari kalender (sejak diterimanya usulan oleh
Kadis/Direktur Serealia) apabila menggunakan sistem
aplikasi yang terintegrasi.
11. Realokasi atau perubahan penerima bantuan dapat dilakukan
dengan justifikasi dan bukti yang dapat diterima. Realokasi
atau perubahan penerima bantuan diusulkan melalui
mekanisme seperti halnya usulan awal dengan
mencantumkan alasan dilakukannya realokasi atau
perubahan.
12. Persetujuan realokasi atau perubahan penerima bantuan
ditetapkan melalui revisi Surat Keputusan PPK yang
disahkan oleh KPA dan selanjutnya dituangkan dalam ralat
SK Penetapan Penerima Bantuan.
13. Varietas yang diadakan sesuai dengan permintaan calon
penerima bantuan sepanjang varietas tersebut tersedia. Apabila
varietas yang diusulkan tidak tersedia, maka Pejabat Pembuat
Komitmen berhak menggantinya dengan varietas lain yang
sesuai dan tersedia. Penggantian varietas tersebut
dikomunikasikan dengan calon penerima bantuan.
14. Apabila kelompok tani mengajukan permohonan langsung ke
Menteri Pertanian atau Direktur Jenderal Tanaman Pangan,
maka permohonan diteruskan ke Direktur Serealia.
Selanjutnya Direktur Serealia memberitahukan kepada Dinas
Pertanian Kabupaten terkait dengan permohonan dari
kelompok tani di wilayahnya ditembuskan ke Dinas Provinsi.
Selanjutnya diproses mulai dari nomor 2.
17
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
C. Mekanisme Penyaluran Bantuan
Penyaluran bantuan melalui transfer barang dalam
pelaksanaannya mengacu pada PMK Nomor 173/PMK.05/2016,
yaitu sebagai berikut:
1. Penyedia melaksanakan pekerjaan berdasarkan kontrak
dan menyalurkan bantuan berdasarkan Surat Keputusan
Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah yang ditetapkan
PPK dan disahkan KPA.
2. Setelah penandatanganan kontrak, penyedia
menginformasikan kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota
dan Petugas Pemeriksa Penyaluran Barang (P3B) yang
ditetapkan oleh PPK (Usulan P3B dapat dlihat pada
Lampiran 9) mengenai kesiapan penyedia untuk penyaluran
bantuan.
3. Penyedia menginformasikan mengenai penyaluran bantuan
kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota, disamping itu
Kepala Dinas Kabupaten/Kota proaktif memonitor
penyaluran bantuan di wilayahnya sampai dengan
selesainya pelaksanaan kegiatan.
4. Sebelum bantuan disalurkan kepada penerima, P3B di
Kabupaten/Kota melakukan:
a) Pemeriksaan kelengkapan dokumen bantuan.
b) Pemeriksaan fisik barang, identitas, volume, jenis, dan
masa edar.
18
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
c) Pemeriksaan barang sebelum disalurkan mengacu pada
kontrak atau Surat Keputusan Penerima Bantuan
Pemerintah yang ditetapkan PPK.
5. Barang yang sudah dinyatakan memenuhi ketentuan teknis
dan administratif oleh P3B dapat disalurkan oleh Penyedia
ke titik bagi.
6. Tanda bukti penyaluran dituangkan dalam Berita Acara
Serah Terima (BAST) yang ditandatangani oleh dua belah
pihak yaitu Pengurus/Pimpinan Penerima Bantuan
Pemerintah dengan wakil dari Penyedia, serta diketahui
oleh P3B, Kostratani/Petugas Penyuluh Pertanian/
Koordinator Penyuluh Pertanian/Mantri Tani/Kepala
Cabang Dinas (KCD) Pertanian Kecamatan/Petugas
Pertanian lainnya seperti pada Lampiran 10.
7. Form BAST dapat diketik atau ditulis tangan dengan tulisan
yang jelas dan terbaca.
8. BAST Penerima Bantuan Pemerintah dibubuhi stempel
penerima bantuan, apabila tidak ada stempel dinyatakan
melalui surat keterangan dari Dinas Kabupaten/Kota
setempat.
9. Penyedia membuat rekapitulasi BAST Penerima Bantuan
Pemerintah ditandatangani oleh wakil Penyedia Bantuan
dan P3B, diketahui oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota atau
Pejabat yang mewakili atas nama Kepala Dinas
Kabupaten/Kota dan Kepala Dinas Provinsi atau Pejabat
19
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
yang mewakili atas nama Kepala Dinas Provinsi, seperti
pada Lampiran 11.
10. Rekapitulasi BAST menjadi dasar pembuatan Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan dari Penyedia kepada PPK, seperti
pada Lampiran 12.
D. Organisasi Pengelolaan Kegiatan dan Bantuan
Pelaksanaan kegiatan bantuan pengembangan budidaya padi
rawa merupakan kegiatan nasional yang melibatkan peran dan
tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan dari pusat dan
daerah. Peran dan tanggung jawab pemangku kepentingan
adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota
Kepala Dinas Kabupaten/Kota berperan sebagai pelaksana
kegiatan di lapangan bertanggungjawab antara lain:
a. Menghimpun, menerima dan melakukan identifkasi
kebenaran usulan dari berbagai pihak sesuai ketentuan
(kelompok masyarakat, lembaga pemerintah, lembaga
non pemerintah, dan lain-lain).
b. Mengelola administrasi usulan antara lain menetapkan
SK usulan calon penerima Bantuan, meneruskan usulan
dan seterusnya.
c. Melakukan pengawasan penyaluran bantuan oleh
penyedia barang sesuai dengan kontrak/SK penerima
Bantuan.
20
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
d. Melakukan pengawalan terhadap pemanfaatan bantuan
agar sesuai dengan tujuan usulan, tujuan kegiatan, dan
sasaran.
e. Mengusulkan penyediaan dana pembinaan lanjutan
maupun penyediaan saprodi pada tahun selanjutnya
untuk keberlanjutan kegiatan.
2. Kepala Dinas Pertanian Provinsi
Kepala Dinas Provinsi berperan sebagai penyelia
pelaksanaan kegiatan di wilayahnya, bertanggungjawab
antara lain:
a. Menghimpun dan menerima dan melakukan verifikasi
usulan dari Dinas Kabupaten/Kota serta berbagai pihak
lain sesuai ketentuan (kelompok masyarakat, lembaga
pemerintah, lembaga non pemerintah, dll).
b. Mengelola administrasi usulan antara lain menetapkan
surat persetujuan dan meneruskan usulan ke Direktur
Jenderal Tananam Pangan.
c. Melakukan pengawasan terhadap pengadaan yang
dilakukan dan penyaluran bantuan sesuai dengan
kontrak/SK penerima bantuan.
d. Melakukan pengawalan terhadap pemanfaatan bantuan
sesuai dengan tujuan usulan, tujuan kegiatan dan
sasaran.
21
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
e. Mengusulkan penyediaan dana pembinaan lanjutan
maupun penyediaan saprodi pada tahun selanjutnya
untuk keberlanjutan kegiatan.
3. Direktur Serealia
Direktur Serealia bertanggung jawab pada pengelolaan
kegiatan secara nasional, memiliki tugas dan tanggung
jawab antara lain:
a. Menghimpun dan menerima usulan bantuan dari Dinas
Provinsi.
b. Mengelola administrasi teknis kegiatan pengembangan
budidaya padi rawa.
c. Merencanakan dan memfasilitasi anggaran pembinaan
lanjutan untuk kegiatan pengembangan budidaya padi
rawa.
22
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
BAB V
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Pengendalian pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Tujuan pengendalian adalah untuk memastikan pelaksanaan
kegiatan mencapai tujuan dan sasaran. Pengendalian dilaksanakan
secara berjenjang oleh Pusat, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas
Pertanian Kabupaten/Kota termasuk oleh pihak penyedia sarana
produksi pendukung pelaksanaan kegiatan bantuan pengembangan
budidaya padi rawa tahun 2020. Pengendalian dilaksanakan
mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 juncto Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan
PMK Nomor 168/PMK.05/2015 Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga secara
periodik mulai dari persiapan sampai dengan panen.
Pengawasan pelaksanaan kegiatan bantuan pengembangan
budidaya padi rawa tahun 2020 dilakukan oleh pemerintah melalui
aparat pengawas fungsional (Inspektorat Jenderal Kementerian
Pertanian, BPKP dan BPK) sesuai dengan kewenangan masing-
masing.
Agar pelaksanaan kegiatan ini memenuhi kaidah/prinsip pengelolaan
pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang
23
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
bersih (clean governance), maka pelaksanaan Kegiatan Budidaya
Padi Lahan Kering Tahun 2020, harus memenuhi prinsip-prinsip:
1. Mentaati ketentuan peraturan dan perundangan;
2. Membebaskan diri dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN);
3. Menjunjung tinggi keterbukaan informasi, transparansi dan
demokratisasi;
4. Memenuhi azas akuntabilitas.
Dalam pelaksanaan kegiatan bantuan pengembangan budidaya padi
rawa, terdapat 6 (enam) titik kritis (risiko proses bisnis) yang perlu
dikendalikan dan diawasi, yaitu:
1) Tahap sosialisasi program/kegiatan meliputi penjelasan tujuan
dan sasaran, mekanisme pengadaan saprodi,
pertanggungjawaban administrasi serta pelaksanaan monitoring,
evaluasi dan pelaporan.
2) Tahap Persiapan berupa Seleksi CPCL, memastikan Calon
Petani dan Calon Lokasi yang berada di lokasi pengembangan
budidaya padi rawa di lahan rawa pasang surut atau rawa lebak
dan atau lokasi Optimalisasi Lahan sesuai yang telah ditetapkan
oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian.
3) Tahap pengadaan bantuan sarana produksi, memastikan
kelengkapan dokumen pengadaan barang dan jasa sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku serta memastikan
ketersediaan saprodi sesuai dengan jadwal kontrak.
24
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
4) Tahap penyaluran, memastikan bantuan saprodi disalurkan
pada lokasi yang sesuai dengan SK PPK
5) Tahap pemanfaatan bantuan, memastikan kebenaran dan
ketepatan penggunaan, ketersediaan saprodi sesuai dengan
jadwal tanam serta dimanfaatkan sesuai dengan tujuan.
6) Tahap Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan, memastikan
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan antara lain:
administrasi BAST, Berita Acara Hibah Barang Milik Negara, dan
lain-lain.
A. Monitoring
Dalam upaya meningkatkan efektivitas pelaksanaan kegiatan
bantuan pengembangan budidaya padi rawa tahun 2020, maka
dilakukan monitoring yang dilaksanakan secara periodik
(bulanan) mulai dari persiapan sampai dengan pelaksanaan
kegiatan baik oleh petugas pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan
monitoring, antara lain :
1. Monitoring Perkembangan Penyaluran Bantuan Pemerintah
Penyedia dan/atau Dinas Pertanian Kabupaten/Kota
melaporkan realisasi penyaluran bantuan saprodi kepada PPK.
Apabila ditemukan penyimpangan terhadap ketentuan kontrak,
maka harus segera dilaporkan kepada PPK agar dapat segera
diambil tindakan.
25
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
2. Realisasi tanam dan panen.
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota selaku pengguna bantuan
melaporkan perkembangan realisasi penyaluran bantuan,
pemanfaatan saprodi, tanam dan panen.
Hasil monitoring tersebut dikirim ke Direktorat Serealia,
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Jl. AUP No. 3 Pasar
Minggu – Jakarta Selatan 12520; Telp. (021) 7806262 ; email.
Padirawa2019@gmail.com.
B. Evaluasi
Kegiatan evaluasi dilaksanakan oleh petugas pusat, provinsi dan
kabupaten/kota setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai
dilaksanakan. Evaluasi dilakukan untuk menilai tingkat
keberhasilan yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan bantuan
pengembangan budidaya padi rawa tahun 2020. Evaluasi
dilaksanakan secara berjenjang (kabupaten, propinsi, pusat)
sesuai dengan tahapan pengembangan usaha kelompok yang
dilakukan dari awal kegiatan sampai dengan akhir kegiatan.
Evaluasi meliputi: 1) efektifitas bantuan, 2) permasalahan dan
solusi di lapangan 3) peningkatan Indeks Pertanaman dan
produktivitas, 4) Penerapan komponen teknologi budidaya dan
5) aspek lainnya.
26
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
C. Pelaporan
Kegiatan pelaporan dilaksanakan secara bulanan dan berjenjang
dari kecamatan ke kabupaten (Form 8c), dari kabupaten ke
provinsi (Form 8b) dan dari provinsi ke Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan c/q Direktorat Serealia (Form 8a).
Laporan pelaksanaan kegiatan serta dokumentasi dapat
disampaikan ke Direktorat Serealia Jl. AUP No. 3 Ps. Minggu –
Jakarta Selatan 12520; Telp. (021) 7806262; email.
Padirawa2019@gmail.com .
D. Pembiayaan Kegiatan
Pembiayaan pengadaan barang dan jasa, pengawasan
penyaluran bantuan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan
budidaya padi lahan kering dialokasikan dalam DIPA Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan melalui DIPA Pusat dan Tugas
Pembantuan (TP) di provinsi.
27
Draft Petunjuk Pelaksanaan Budidaya Padi Rawa Tahun 2020
Lampiran 1. Form Usulan CPCL (Kelompoktani melalui Kostratani/BPP/BP3K/PPL/......)
Kode CPCL Kegiatan : 1762. CPCL Budidaya Padi Rawa
Sumber Dana : DIPA Provinsi/ DIPA Pusat (Pilih salah satu)
Nama Poktan : xxxxxxxxxx Desa : xxxxx
Ketua/NIK : yyyyyyyyyyyy/ 197123456834 Kec : yyyyy
Anggota/ Lahan : 25 org / 30 Hektar Prov : zzzzz
Usulan CPCL No Petani/NIK Luas
lahan
(ha)
Jenis
lahan
Benih
(kg)
Varietas
Benih
Pupuk
Hayati
(lt)
Dolomit/
Kaptan
(kg)
Herbisida
(lt)
Pupuk
NPK
non
subsidi
(kg)
Jadwal
tanam
Provitas
Existing
(kw/ha)
Target
Provitas
(kw/ha)
1 Xxxxxxx
197398377456
10 lebak 50 Inpara 1 3 100 3 50 Jan’19 45,5 48,0
2 Yyyyyyy
196599889000
dst pasang
surut
Jumlah 30 1.350 90 7.500 90 45,5 48,0
.........................., ............2020
Kostratani/Ka BPP/BP3K Kec......Kab....... Ketua Kelompoktani
Tandatangan/Stempel tandatangan/stempel
Nama/NIP/No HP Nama/No Hp
30
Petunjuk Pelakasanaan Kegiatan Budidaya Padi Lahan Kering
Tahun 2020
Lampiran 2.B. Lampiran SK CPCL Kab/Kota
Kode Kegiatan : 1762. Serealia
Sumber Dana : DIPA Provinsi / DIPA Pusat (Pilih Salah Satu)
Kab/Prov : ………………..
Usulan CPCL
2 yyyyy xxx/yyyxxx/123456/
HP.081210
pasang
surut
20 500 500 500 30 30 45,8 47,0
Benih
(Kg)
Jumlah
……………….,……………………… 2020
Kepala Dinas Pertanian Kab/Kota
Nama
50 3 3 Maret'20lebak 50 Inpara 2
Target
Provitas
(Kw/Ha)
NoVarietas
Benih
Pupuk NPK
non subsidi
(kg)
Pupuk
Hayati (lt
atau kg)
Herbisida
(lt)
Jadwal
Tanam
Provitas
existing
(Kw/Ha)
Kelompok
TaniDesa/Kec
Ketua/NIK/N
o.HP
Luas
Lahan
(Ha)
Jenis
Lahan
(Ha)
1 xxxxx xxx/yyyxxx/123456/
HP.081210
Dolomit/
Kaptan
(kg)
100 45,8 47,0
NIP
Tanda Tangan
31
Petunjuk Pelakasanaan Kegiatan Budidaya Padi Lahan Kering
Tahun 2020
Lampiran 3. Surat Persetujuan CPCL Dinas Pertanian Provinsi
Tandatangan / Stempel
32
Petunjuk Pelakasanaan Kegiatan Budidaya Padi Lahan Kering
Tahun 2020
Lampiran 4. Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah
35
Petunjuk Pelakasanaan Kegiatan Budidaya Padi Lahan Kering
Tahun 2020
Lampiran 5. Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah BMN (526 DIPA Pusat)
……………..,……………………..2020
Ketua …………………………………..
Tandatangan / Stempel
Nama
Materai
Rp.6.000
36
Petunjuk Pelakasanaan Kegiatan Budidaya Padi Lahan Kering
Tahun 2020
Lampiran 6. Contoh Naskah Perjanjian Hibah BMN (526 DIPA Pusat)
NASKAH PERJANJIAN HIBAH BARANG MILIK NEGARA
BERUPA ………………………………………………….. ANTARA
KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN
PENERIMA ……………………………………….. Nomor : ……………………………….
Pada hari ini ……….. tanggal …………bulan…………….. tahun ...................., kami yang bertandatangan dibawah ini : I. Nama : NIP : Jabatan : Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia Yang bertandatangan untuk dan atas nama Menteri Pertanian berkedudukan di Jalan AUP Nomor 3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan selanjutnya disebut PIHAK KESATU. II. Nama : Jabatan : Yang bertandatangan untuk dan atas nama ………………………… berkedudukan di Jalan ………………………………….…. selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. dengan memperhatikan : 1. Surat Permohonan ………………..… Kabupaten …………………… Nomor :
………………… tanggal …………………. hal Permohonan Persetujuan hibah berupa ………………….. Kepada Penerima ……………………………
2. Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah Barang Milik Negara yang berasal dari Kegiatan Pengadaan……………………………………. APBN TA. 2020 dari Kelompok Tani/Gapoktan Nomor : …………………………………
37
Petunjuk Pelakasanaan Kegiatan Budidaya Padi Lahan Kering
Tahun 2020
3. Surat Menteri Pertanian Nomor : ………………….. tanggal …………… hal Persetujuan Hibah Barang Milik Negara berupa Peralatan dan Mesin Pada Kementerian Pertanian R.I. Kepada Dalam rangka menindaklanjuti persetujuan Hibah Barang Milik Negara dari Menteri Pertanian Nomor :………………………….…….. tanggal ……………..……. dan Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara, PIHAK KESATU menerangkan dengan ini menghibahkan kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menerangkan dengan ini menerima hibah dari PIHAK KESATU, Barang Milik Negara Kementerian Pertanian c.q. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (081.03.0199.238251.000.KP) Kegiatan ………………………….. APBN Pusat TA. 2020 berupa …………………………. Senilai Rp ………………….- (………………………. ) sebagaimana terlampir.
Kedua belah pihak menerangkan bahwa hibah ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
PASAL 1 JUMLAH DAN TUJUAN HIBAH
1) PIHAK KESATU menghibahkan Barang Milik Negara Kementerian Pertanian
c.q. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (018.03.0199.238251.000.KP) sebagaimana daftar terlampir kepada PIHAK KEDUA yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Naskah Perjanjian Hibah ini, dengan nilai sebesar Rp …………………………,- (………………………………..) Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk mendukung penyelenggaraan tugas dan fungsi.
PASAL 2 HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KESATU
1) Menyerahkan Objek Hibah Kepada PIHAK KEDUA; 2) Mengeluarkan Catatan Barang Milik Negara tersebut dari Laporan SIMAK -
BMN Kementerian Pertanian c.q. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (018.03.0199.238251.000.KP)
3) Melakukan monitoring atas pelaksanaan Naskah Perjanjian Hibah ini menjamin difungsikannya aset sesuai dengan Permohonan Hibah, baik secara berkala maupun sewaktu-waktu;
4) Meminta keterangan, tanggapan atas penjelasan dari PIHAK KESATU terhadap hal-hal yang diperlukan terkait dengan pelaksanaan monitoring tersebut pada ayat (3).
38
Petunjuk Pelakasanaan Kegiatan Budidaya Padi Lahan Kering
Tahun 2020
PASAL 3 KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1) Menerima Objek dari PIHAK KESATU; 2) Menggunakan dan memelihara Objek Hibah dengan baik sesuai dengan tujuan
hibah; 3) Melakukan pengamanan Objek Hibah yang meliputi pengamanan adminitrasi,
fisik dan pengamanan hukum.
PASAL 4
SERAH TERIMA
Penyerahan Barang Milik Negara dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima dari Direktur Jenderal Tanaman Pangan atas nama Menteri Pertanian Kepada Kelompok Tani/Gapoktan…………………………………… yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Naskah perjanjian Hibah ini.
PASAL 5 LAIN-LAIN
1) Segala Ketentuan dan persyaratan dalam Naskah Perjanjian Hibah ini berlaku
serta mengikuti bagi PARA PIHAK yang menandatangani; 2) Naskah Perjanjian Hibah ini dibuat dalam rangkap 4 (empat) masing-masing
satu rangkap untuk PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian dan Kepala KPKNL Jakarta II
Demikian Naskah Perjanjian Hibah ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut diatas.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA Penerima a.n Menteri Pertanian Direktur Jenderal Tanaman Pangan
…………..………… ………….………………… NIP.
39
Petunjuk Pelakasanaan Kegiatan Budidaya Padi Lahan Kering
Tahun 2020
Lampiran Naskah Perjanjian Hibah Barang Milik Negara Nomor : Tanggal :
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA Penerima a.n Menteri Pertanian Direktur Jenderal Tanaman Pangan
…………..………… ………….………………… NIP
NOKODE
BARANG
JENIS
BARANG
MERK /
TYPE /
VARIETAS
TAHUN JUMLAHNILAI
PEROLEHAN
NILAI
BUKUKONDISI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
BAIK
40
Petunjuk Pelakasanaan Kegiatan Budidaya Padi Lahan Kering
Tahun 2020
Lampiran 7. Contoh BAST Hibah BMN 526 (DIPA Pusat)
BERITA ACARA SERAH TERIMA HIBAH BARANG MILIK NEGARA
ANTARA KEMENTERIAN PERTANIAN
DENGAN PENERIMA ………………………………………..
Nomor : ……………………………….
Pada hari ini ……….. tanggal …………bulan…………….. tahun ...................., kami yang bertandatangan dibawah ini : I. Nama : NIP : Jabatan : Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia Yang bertandatangan untuk dan atas nama Menteri Pertanian berkedudukan di Jalan AUP Nomor 3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan selanjutnya disebut PIHAK KESATU. II. Nama : Jabatan : Yang bertandatangan untuk dan atas nama ………………………… berkedudukan di Jalan ………………………………….…. selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. dengan ini menyatakan sebagai berikut : 1. PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima penyerahan dari PIHAK PERTAMA Barang Milik Negara berupa ………………………………….. dengan nilai sebesar Rp …………………………. ( ……………………………………………………………… ) yang terletak di …………………………………………. sebagaimana tercantum dalam lampiran Berita Acara Serah Terima ini.
2. Penyerahan ini dilakukan dalam rangka hibah dari Kementerian Pertanian Cq. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan kepada ………………………………. sesuai persetujuan Nomor ………………………………… tanggal …………………….. bulan …………………………… tahun 2020.
41
Petunjuk Pelakasanaan Kegiatan Budidaya Padi Lahan Kering
Tahun 2020
3. Nilai Barang Milik Negara yang akan dihibahkan seluruhnya …………………………… berdasarkan ……………………………….
4. Terhitung sejak penandatanganan Berita Acara Serah Terima ini, maka seluruh hak dan kewajiban, tanggung jawab, dan kepemilikan terhadap BMN berupa …………………………………….. sebagaimana dimaksud dalam angka 1 beralih dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
5. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Berita Acara Serah Terima ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA Penerima a.n Menteri Pertanian Direktur Jenderal Tanaman Pangan
…………..………… ………….………………… NIP
42
Petunjuk Pelakasanaan Kegiatan Budidaya Padi Lahan Kering
Tahun 2020
Lampiran Naskah Perjanjian Hibah Barang Milik Negara Nomor : Tanggal :
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA Penerima a.n Menteri Pertanian Direktur Jenderal Tanaman Pangan
…………..………… ………….………………… NIP.
NOKODE
BARANG
JENIS
BARANG
MERK /
TYPE /
VARIETAS
TAHUN JUMLAHNILAI
PEROLEHAN
NILAI
BUKUKONDISI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
BAIK
43
Petunjuk Pelakasanaan Kegiatan Budidaya Padi Lahan Kering
Tahun 2020
Lampiran 8. Contoh BAST Hibah BMN Pengadaan Daerah
BERITA ACARA SERAH TERIMA HIBAH BARANG MILIK NEGARA PENGADAAN SATKER DINAS PERTANIAN ……………..
KABUPATEN/KOTA ……………. (KODE SATKER)
DARI
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN ATAS NAMA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
KEPADA
BUPATI KABUPATEN/KOTA …………………..
C.Q KEPALA DINAS PERTANIAN ………………… KABUPATEN/KOTA …………………… (KODE SATKER)
NOMOR :
Pada hari ini ……….. tanggal …………bulan…………….. tahun ...................., kami masing-masing yang bertandatangan dibawah ini : I. Nama : NIP : Pangkat : Jabatan : Direktur Jenderal Tanaman Pangan untuk dan atas nama Menteri Pertanian berkedudukan di Jalan AUP Nomor 3 Pasar Minggu Jakarta Selatan selanjutnya selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. II. Nama : NIP : Jabatan : Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota ………….… bertindak untuk dan atas nama Bupati …………….. berkedudukan di Jalan ……………………… selanjutnya selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
44
Petunjuk Pelakasanaan Kegiatan Budidaya Padi Lahan Kering
Tahun 2020
Selanjutnya dengan mengingat: 1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
2. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 5089/Kpts/PL.140/12/2011 tentang Pelimpahan Wewenang Kepada Direktur Jenderal/Kepala Badan Dilingkungan Kementerian Pertanian Untuk dan Atas Nama Menteri Pertanian Menandatangani Berita Acara Serah Terima Barang Milik Negara Yang Berasal Dari Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Sehubungan dengan apa yang telah diuraikan diatas, PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA telah saling setuju untuk melaksanakan serah terima Barang Milik Negara pengadaan Dinas ………………………………. yang diperoleh dari belanja MAK 526 yang berasal dari DIPA TA. 2020 dengan syarat-syarat dan ketentuan seperti diuraikan pada pasal-pasal berikut :
PASAL 1
PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA Barang Milik Negara Pengadaan Satker Dinas ……………….... Kabupaten/Kota …………………. (kode satker) yang dihasilkan dari belanja MAK 526 yang berasal dari DIPA TA. 2020 sebagaimana tersebut dalam lampiran Berita Acara ini
PASAL 2
PIHAK KEDUA menerima penyerahan Barang Milik Negara Pengadaan Satker Dinas Dinas ……………….... Kabupaten/Kota ……………………. (kode satker) yang dihasilkan dari belanja MAK 526 yang berasal dari DIPA TA. 2020 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dari PIHAK KESATU untuk digunakan bagi kepentingan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ………………………….
PASAL 3 (1) Kementerian Pertanian melalui Satker Dinas Dinas ………….... Kabupaten/Kota
…………………. (kode satker) selaku Kuasa Pengguna Barang Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengeluarkan barang tersebut dari Aplikasi Persediaan serta melaporkan mutasi kurang kepada Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
(2) Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ………………… menatausahakan barang tersebut dan melaporkan pada neraca Kabupaten/Kota ……………………..
PASAL 4
Dengan ditandatangani Berita Acara Serah Terima ini oleh kedua belah pihak, maka tanggung jawab penggunaan dan pengelolaan barang tersebut beralih dari PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA.
45
Petunjuk Pelakasanaan Kegiatan Budidaya Padi Lahan Kering
Tahun 2020
PASAL 5
Berita Acara Serah Terima ini dibuat dalam rangkap 4 (Empat), masing-masing 1 (Satu) rangkap untuk PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian dan Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang ………………………….
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA a.n. Gubernur/Bupati/Walikota Asal a.n Menteri Pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota ……… Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kepala Dinas Nama Satker Nama Kepala Dinas ……..…… Nama Direktur Jenderal TP ……… NIP.
46
Petunjuk Pelakasanaan Kegiatan Budidaya Padi Lahan Kering
Tahun 2020
Lampiran 9
( Kop Dinas Kabupaten/Kota )
Nomor :
Lampiran :
Hal : Usulan Petugas Pemeriksa Penyaluran Barang
Yth. Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan/Kepala Dinas Pertanian Provinsi (pilih salah satu) Selaku Kuasa Pengguna Anggaran Di Jakarta Sehubungan dengan kegiatan Bantuan Pemerintah ………………………. TA 2020, bersama ini kami usulkan Petugas Pemeriksa Penyaluran Barang untuk Kabupaten/Kota…………………………
yaitu :
Nama :
NIP :
Jabatan :
Instansi :
Nomor Telepon :
Mohon perkenan Bapak untuk memproses lebih lanjut. Terima kasih.
Kepala Dinas
Pertanian
Kabupaten/Kota
..................
ttd
(...............Nama………….) NIP…………………………
47
Petunjuk Pelakasanaan Kegiatan Budidaya Padi Lahan Kering
Tahun 2020
Berita Acara Serah Terima Bantuan Pemerintah ………… TA. 2020
No. ............................................ Pada hari ini .......... tanggal ……...... bulan............Tahun Dua Ribu Dua Puluh di Desa .........Kecamatan ........... Kabupaten/Kota ........... Provinsi ............ kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama :.............. Jabatan :.............. Perusahaan :.............. Alamat :.............. Yang Menyerahkan, selanjutnya disebut sebagai pihak PERTAMA 2. Nama : .............. Jabatan : .............. Kelompoktani : .............. Alamat : .............. Nomor HP : ................. Yang Menerima, selanjutnya disebut sebagai pihak KEDUA Sesuai dengan Kontrak nomor ..................... tanggal ................ maka, pihak PERTAMA menyerahkan kepada pihak KEDUA bantuan …………. sebagai berikut:
Jenis Komoditas/ Varietas
Volume (Kg) Nomor
Lot/Batch No. Sertifikat Masa Edar
Jumlah
Demikian Berita Acara Serah Terima bantuan ……… ini dibuat, untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya
PIHAK KEDUA Ketua/Sekretaris/Bendahara
Poktan/Gapoktan ....................
Ttd
(…………….Nama……………………)
PIHAK PERTAMA Wakil Penyedia ………….
Ttd
(…………….Nama……………………)
Petugas Kostratani/Penyuluh Pertanian/KCD Pertanian/Petugas
Pertanian lainnya
Ttd
(…………….Nama……………………) NIP.
Petugas Pemeriksa Penyaluran Barang
Ttd
(…………….Nama……………………) NIP.
Mengetahui,
Lampiran 10
48
Rekapitulasi Berita Acara Serah Terima Barang
Bantuan Pemerintah ……………………. TA. 2020
No. :...........................
Kabupaten : …......................
Nomor Kontrak : …...................…
No. No
BAST
Kec Desa Nama
Kelompok
Tani
NIK Ketua
Poktan
Varietas/
Jenis
Volume ………
(Kg)
No Lot No.
Sertifikat
Masa Edar
Jumlah
PIHAK KEDUA Petugas Pemeriksa Penyaluran Barang
Ttd
(…………….Nama……………………)
PIHAK PERTAMA Wakil Penyedia ………….
Ttd
(…………….Nama……………………)
Kepala Dinas
Kabupaten/Kota…………….
Ttd
(…………….Nama……………………) NIP.
Kepala Dinas/Pejabat Yang Mewakili
Provinsi…………………. Ttd
(…………….Nama……………………) NIP.
Mengetahui,
Lampiran 11
49
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Bantuan Pemerintah ………… TA. 2020
No. ............................................ Pada hari ini .......... tanggal ……...... bulan............Tahun Dua Ribu Dua Puluh di ……………….., kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama :.............. Jabatan : Direktur PT/CV. (Perwakilan Penyedia)…………… Alamat :.............. Yang selanjutnya disebut sebagai pihak PERTAMA 2. Nama : .............. Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)………………… Alamat : .............. Selanjutnya Pihak PERTAMA berdasarkan kontrak kerja nomor ………………. tanggal……….... telah menyerahkan pekerjaan bantuan pemerintah ………………. TA 2020 kepada Pihak KEDUA dan Pihak KEDUA telah menerima hasil pekerjaan dari Pihak PERTAMA dengan spesifikasi sebagai berikut :
Demikian Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan Pengadaan Bantuan
Pemerintah ………………….. TA 2020 ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Nomor Rekapitulasi Berita Acara
Tanggal
Kab
Volume ……(Kg)
Varietas/
Jenis
Keterangan
Jumlah
Lampiran 12
PIHAK KEDUA Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Ttd
(…………….Nama……………………) NIP.
PIHAK PERTAMA Wakil Penyedia ………….
Ttd
(…………….Nama……………………)
Recommended