View
223
Download
8
Category
Preview:
DESCRIPTION
ok
Citation preview
PART I : INTRO
Narasi : Echi (dubbing)
Panggung digelapkan
Berdiri : di sisi kiri…
Diiringi music dubbing
Sejarah adalah bagian yang tak mungkin bisa dipisahkan dari kehidupan. Dari
sejarah kita bisa bercermin tentang masa lalu. Menelisik kembali kepingan-
kepingan perjalanan hidup manusia. Menapaktilasi torehan-torehan para
pendahulu untuk menjadi pelita di masa depan. Dari sejarah, kita belajar untuk
menjadi besar.
(Sebelum selesai narasi, properti disiapkan di atas panggung, pemain sudah di
atas panggung, dan siap di tempat)
(Bertepatan dengan selesai narasi, lighting ke arah pemain mahasiswa, pembawa
papan tahun berjalan melintasi panggung dengan gaya kabayan kikuk,kemudian
mahasiswa berakting)
BGM : OST charlie chaplin
Sudut pentas kiri : Situasi : Suatu hari FK UNAND 1963
Properti : 3 buah kursi, papan tulis
Panca (Mahasiswa A): ondehh... jadwalnya kuliah anak sekarang.. dosennya mana
ya?
Stefi (Mahasiswa B) : mm... katanya jam 9, namanya juga dosen terbang,
mari menungguuuuuuu.....
Dini (Mahasiswa A): waduh kalau gak datang gimana yaaa? Kapan ya FK UNAND
punya spesialis anak untuk jadi dosen tetap kita?( #sigh....geleng-geleng)
(lighting pentas kiri dipindahkan ke sisi kanan panggung, pembawa properti tahun
masuk…)
Sudut pentas kanan : Situasi : Suatu hari FKUI-RSCM 1963
Properti : Gedung FKUI-RSCM di layar
(Pembawa papan berjalan mundur kikuk)
Sore itu dr. Syamsir SpA muda yang baru saja menyelesaikan pendidikan dokter
spesialis anak nya di FKUI sedang menikmati sore yang cerah sambil
mendengarkan radio kesayangan.. RRI…. .
(Di panggung telah terpasang radio dari stereoform dan ketika tombol dihidupkan
dr Syamsir keluarlah pembawa berita nya dari bawah ..)
“Pembawa Berita:”
Salamaik sore pemirsa kasadoalahe.. berjumpa kembali jo uda dalam acara
SEKILAT INFO..
Kita mulai berita sore ini dengan info tentang kesehatan… angka kematian bayi
dan balita di Sumatera Barat tahun 1960 an ini kian meningkat. Hal ini terjadi
bukan saja karena minimnya tenaga kesehatan seperti tenaga dokter spesialis anak
yang belum ada, tapi juga karena pendidikan dan pengetahun masyarakat yang
masih minim akan kesehatan. Seperti kisah 2 ibu muda ini Mama Richa-Richa dan
adiknya Richi-Richi yang sedang mencari pertolongan karena anaknya yang sakit..
(Masuklah 2 orang ibu muda sambil menggendong bayi nya mengetuk rumah)..
Assalamualaikum.. Buk Duk.. Buk Duk..
Richi2: “ Uni, kama wak barubek ko… kalo Dokter bukannyo Dok
panggilannyo…
Richa: Indak diak.. ko bukannyo Buk Dokter, tapi Buk Dukun…Dukun Baranak…
makonyo dipanggia Buk Duk..
(keluarlah Buk Duk..)
Buk Duk: Waalaikum Salam.. Eh, Mama Richa-Richa.. ado apo kamari,
Richa: Iko buk Duk, anak ambo muntah mencret, takanai palasik bantuaknyo…
kalo bahasa urang Jakarta, terkena PELESIT..
Buk Duk: “ Wah kena PELESIT yo.. harus capek diobati ko ..cubo amak lakukan
pemeriksaan fisik dulu yo… ( melakukan perkusi.. TUK.. TUK.. TUK.. TUK..)
Batua ko buk, anak ibuk terkena PELESIT … kalau derajatnyo tamasuak PELESIT
derajat sedang ko..
Richa2: Tu baa lai Buk Duk… ? Lai bisa di ubek kan ? (ekspresi cemas)
Buk Duk: Tanang buk, kl derajat sedang ko tapaso ambo pakai pengobatan
regimen B..
Richa: Regimen B? Apo lo tu ?
Buk Duk: Itu singkatan sajo.. Regimen Bawang putih maksudnyo…
Richa : oo.. kalau regimen A apo lo tu Buk?
Buk Duk: kl regimen A, u yg derajat ringan tu buk, regimen Aia putiah…
Ha!... kl adiak Mama Richa-richa ko dek apo pulo baok anak kamari?
Richi: itu lah buk, anak ambo damam, merah-merah badannyo.. apo ubek nyo tu
buk? Tadi ambo nio baok ka puskesmas, tp kakak ambo suruah kamari se..
Buk Duk: batua kakak ibuk tu, anak ibuk ko takanai campak ko.. ndak buliah
barubek do, beko panehnyo lari ka dalam, ndak kalua sakiknyo, tambah parah
beko…
Richi: o, bantuak itu lo yo buk.. ok deh kl begitu..
Pembawa Berita: demikianlah sekelumit cerita kesehatan di sumatera barat, burung
nuri burung cendrawasih, cukup sampai di sini, terimakasih.
NARASI:
Cerita ringan tentang data kesehatan di kampung halaman sumatera barat,
selalu terngiang-ngiang di telinga dr. Samsir SpA muda…. Hingga keesokan
harinya
Irwandi (dr. Syamsir): akhirnya selesai juga pendidikanku... (mengepalkan
tangan, mata berkaca-kaca)
Siang itu dr. Syamsir SpA muda baru saja selesai visite, dan dihampiri oleh Prof
Soetedjo dan Prof Sofyan
Heri (Prof Soetedjo): (berdiri agak jauh dari dr.Syamsir) Syamsir, ke sini sebentar..
(melambaikan tangan ke arah dr.Syamsir)... gelar sudah di tangan, bagaimana
kalau kamu mengabdi kembali ke kampung halaman ?? (pegang bahu dr.Syamsir)
..
Irwandi (dr. Syamsir) : (tampak berpikir sebentar)..(BGM: Frank sinatra-My way)
Con (Prof.Sofyan Ismail) : iya syamsir,,pulanglah…bangunlah bagian anak di
sumatera barat… Kamu denger nggak siaran RRI kemaren? Apa kamu nggak
merasa terpangggil pulang kampuang?
Irwandi (dr. Syamsir) : terima kasih Sofyan,,tapi janji ya selalu bantu saya…
Pentas : Setting : lampu diredupkan
layar : menggambarkan perjalanan dari jakarta ke padang
Narasi : Echi
Dan akhirnya Syamsir muda pada masa itu memutuskan untuk kembali ke
kampung halamannya.
Tengah Pentas : Situasi : Poliklinik Anak RS M Djamil/FK Unand 1964 - 1970
Properti : beberapa tempat tidur, manekin sebagai pasien anak, ibu
menggendong pasien
Setting : Ibu pasien : Echi
Koas 1 : Eji (Darfioes)
Koas 2 : Reza (Aziz Syoeib)
Koas 3 : Stefi
(pemegang papan berjalan mengendap-endap, BGM : pink panther)
Irwandi (dr.Syamsir) : Pius,pius..Coba kesini, periksa pasiennya. Coba diperiksa
heparnya. Nah, teraba ndak??
Edji (dr.Darfioes/koas 1) : tidak teraba paak ada pak, teraba ½-1/2
Irwandi (dr. Syamsir) : mmmmm..(mulut mencibir)..bukan begitu….sini saya
tunjukkan.. sudah banyak kemajuaan kamu semua ya,,,
Koas 2 Reza : oiya yah..ini ya pak...
Irwandi (dr. Syamsir): oke baiklah, besok siapkan statusnya , akan saya cek..
jangan lupa lakukan pemeriksaan lainnya ya..banyak belajar..
(dr. Syamsir berjalan menuju kantor bersama dr. Parma )
Abe (dr.Parma) : Pak..kapan kira-kira Pas bisa sekolah spesialis anak pak?
Irwandi (dr. Syamsir):oh ya..secepatnya…nanti kita buat surat secepatnya. Saya
sudah capek sendiri.
(dr.Darfioes dan dr.Aziz mengejar kedua dokter)
Edji (dr. Darfioes) : Pak, saya juga berminat jadi asisten Bapak di bagian anak.
Reza (dr.Aziz) : saya juga pak
Irwandi (dr. Syamsir): Pius, Aziz….selesaikan dulu koasnya,,nanti kita urus setelah
itu ya…
Narasi : Echi
Pada awal tahun 1970 ,,Berangkatlah beberapa orang asisten anak untuk
melanjutkan spesialis di FKUI….
--oo—
PART II : PERKEMBANGAN (1975-1990)
Narasi : Echi
Tahun demi tahun berlalu dan semakin banyak para dokter pulang ke kampung
halamannya untuk membantu mendidik para calon dokter masa depan. bersama
kedua pemuda ini di bagian IKA. Dan akhirnya pada tahun – tahun berikutnya
Pentas : Situasi : rapat bagian anak RSUP M.Djamil tahun 1980
Properti: kursi,meja
Irwandi (dr. Syamsir): nah..kita sudah lumayan banyak nih..sudah waktunya kita
lebih mendalami pasien sesuai bidang masing-masing..Nah,dr.Darfioes..
bagaimana coba dalami pulmonologi dan nefrologi, dr.Aziz neurologi,
Abe (dr.Parma): (tunjuk tangan)Pak..Ipas rencana mau mengembangkan Rumah
Sakit M.Djamil ini jadi Rumah Sakit sayang bayi. Ipas mau ambil kursus ASI ke San
Diego. Tapi, Ipas tetap bantu pegang gastro.
Irwandi (dr. Syamsir):aaa..bagus itu...tidak apa-apa.saya setuju. Kalau begitu,
dr.Firman, mengembangkan hematologi anak ya
Freddy (dr.Firman) : jadi Pak.. ( suara berat)
Irwandi (dr. Syamsir): Oya,dr.Edison, dr.Yorva dan dr.Iskandar akan segera
pulang…nah,kita sudah bisa menyiapkan untuk pendidikan Spesialis Anak di
Sumatera Barat ini.
(layar menunjukkan bergabungnya ketiga dokter tersebut)
--OO—
PART III : SEMANGAT BARU
Sudut pentas kiri : Situasi : RSUP M.Djamil tahun 1991
Panca (Prof.Iskandar Wahidiyat) : Selamat ya. Dr.Syamsir, dr.Darfioes..sekarang sudah
bisa dimulai Pendidikan Spesialis Anak..
Edji (dr.Darfioes): terimaksih dr. Iskandar, dr.Rusdi..sudah banyak membantu demi
terbentuknya Pendidikan Spesialis Anak disini.
(kemudian saling berjabat tangan), (lighting berpindah ke sisi pentas kanan)
Sudut pentas kanan
Pentas : Situasi : bangsal anak RSUP M.Djamil 1992-2010
Laura (dr.Eva Chundrayetti): Rusdi…tolong ya…bereskan pasien di kronik..ni Cun mau
belajar nih, besok mau Ujian.
Freddy (Rusdi ) : iya ni..
(kemudian dr.Eva Chundrayetti berjalan kearah tengah menuju kamar residen..lighting
berpindah ke sisi tengah, sudah ada dokter lain yang duduk disana)
Laura (dr.Eva Chundrayetti) : ayo,kita belajar…makin dekat waktu ujian kita..
Rona (dr.Mayetti) : aduh stress mau ujian..kira-kira siapa ya yang datang menguji kita
nanti?
(datanglah dr.Syamsir dan dr.Parma)
Irwandi (dr.Syamsir ) : aduh kalian ni serius kali belajarnya… belajar terus…sini coba
jawab pertanyaan saya…Apa itu kepanjangan “koteka”? Tau nggak apa itu GENERIK ?
(semua orang mengerutkan kening)
Laura (dr.Eva Chundrayetti) : itu yang dipakai suku Dayak kan pak Obat ASKES ya pak?
Irwandi (dr.Syamsir ) : tau gak jawabannya???ah masa itu aja gak tau…
jawabannya..”kotak tampek ka..pong” Bukan.. GENERIK itu, GENit tapi mEnaRIK…
(semua tertawa bersama)
(layar menampilkan foto kelulusan residen pertama)
Narasi : Echi
Bertambahnya spesialis anak yang baru, dan juga masuknya beberapa staf,seiring
itu..bagian Anak kehilangan beberapa staf terbaiknya.
--oo--
PART IV : PPDS ABAD 21
Pentas : Situasi : bangsal anak ruangan akut RSUP M.Djamil 2010-sekarang
Properti: tempat tidur, karpet
NARASI:
Kehidupan residen memang penuh dinamika, dari kegiatan rutin seperti visite pasien,
acara ilmiah, membimbing dokter muda, dimarahi senior sampai dimarahi konsulen..
tapi walaupun demikian, tujuannya cuma satu yaitu untuk lebih meningkatkan
pengetahuan dan kearifan residen dalam menatalaksana pasien…
terkadang tugas telah menanti, tak bisa ditinggal kan walaupun anak istri dalam
kondisi sakit.. tugas harus tetap dilaksanankan..
tak jarang pula, seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang… tak sayang maka tak
cinta… ada juga yg menemukan jodohnya selama proses pendidikan….. dan tentu saja
ada yang menemukan kegagalan…. Seperti kisah berikut
beberapa orang PPDS yang kelihatannya sedang galau sedang duduk duduk bercerita..
Residen A: Minten, kenapa kamu kena marah sama senior tadi? Apa salah mu?
Minten: (dg bahasa jawa yg medok) itu lah mas, senior tu telp, katanya hasil labor
diambiak kini ko juo.. kini ko juo… aku kan ora ngerti mas.. jadi aku santai aja… aku
ambil sore ni… kena marah deh…
Residen B: kino ko juo diambil sore tu iya lah kena marah hehehe…
Minten : iya aku kan ora ngerti mas,… kl ,mas kenapa kayak bingung gitu ?
Residen B: itulah minten, anak dan istriku heran, katanya sepertinya aku ni cinta kali di
RS ni, baru balik dinas… e besoknya dinas lagi… apalagi anakku demam.. bukannya
jagain anak tp malah dinas… tp untung sudah mendingan..
Dipanggung, muncullah 2 orang residen suami istri ( Ijul dan Vita)
Vita: kok dah dinas lagi Pa… kan baru saja dinas kemaren lusa.. apalagi anak kita yg
kecil lagi demam… kan lagi butuh Papa?
Izul : yg sabar ya Ma… papa harus dinas lagi… memang sudah risiko pendidikan seperti
ini… tapi percayalah kl kita menolong orang lain, pasti kita akan dimudahkan
urusan kita oleh Allah yang maha kuasa…
Vita: iya pa, semoga dinas papa lancar ya…
Izul : nah gitu dong istri papa… papa berangkat dulu ya ma…
Vita: Ya pa, TTDJ…(mencium bibir dengan tangan dan menghembuskan ke ijul)
Izul pun seperti fly dan menyimpan hembusan bibir itu ke kantongnya…
Izul : eh kelupaan ma, nggak disayang dulu ? biar papa semangat gitu…
Vita: ah papa ni, kl keseringan dinas jadi gitu deh.. ini aja deh..
Residen D: kl kau kenapa Bro..… kenapa pening kali nampak? Macam orang putus cinta
aja…?
C: ( aksen batak) ah kau ini.. cam tau aja… aku ni tak macam kau, berhasil dapat jodoh
dalam pendidikan… studi YES… asmara OK…spt kata pepatah, sekolah sukses.. asmara
sukses… aku ni masih tetap menjomblo aja.. malah aku mau diangkat jadi ketua jomblo
Residen B.. tapi ada dokter muda yg kau taksir kemaren tu cam mana
perkembangannya?
C: itulah Jule, tak mau dia… gagal maning.. gagal maning…. Tau kau, aku Cuma
menegor dia aja mau kuantar pulang, …tapi karena cuaca panas mata aku berkedip-
kediplah kan… tak mau dia….
Dipanggung ada cowok dan cewek..
Cowok : adek… mau pulang? mau abang antar?
Cewek… beracting sambil diiringi lagu minang dikijoknyo den…
“dikedipnya aku…dikedipnya aku… aku ndak mau do… dikedipnya juga baru..” 2x
Residen B: wah tak usah lah kau pusingkan kali bro… berari dia tu memang bukan
jodoh kau… bukan yg terbaik untuk kau… kalau jodoh pasti bertemu…
(keluarlah lagu jodoh pasti bertemu… residen beracting sesuai lirik lagu)( kl kelamaan
gak usah aja)
NARASI: Sedang asik asiknya bercerita datanglah konsulen visite..
Residen 1: oi apak nio visite tu ha.. ( sambil berlari mengejar ke arah konsulen) dan
diikuti residen yg lain
Konsulen: Pasien apo ko…? (suara berat khas dr. FA)
Residen 2: pasien baru pak, suspek leukemia akut..
Konsulen: Ha? Apo dasar nyo leukemia? Kok ndak bantuak pasien leukemia nampak di
apak ?
Residen celingak-celinguk… datang residen 3
Residen 3: eh, maaf pak bukan yg ini pasien yg baru itu pak, tadi pasiennya di bed ini,
tp rupanya dah dipindahkan ke kamar sebelah pak…
Konsulen: haa… hati-hati bisuak ko lai yo… jan bednyo nan di kana.. kalau salah
urangnyo tu salah ubeknyo… jan diulang baliak bantuak ko yo…. Kalau di akreditasi
namonyo KNC tu…. Lai tau apo tu?
Residen: ( koor) lai pak…
(Sedang visite lewat lah dr FFY yg sedang BST dg dokter muda….)
Konsulen: Pin, baa residen ko… kok salah-salah yg ma pasiennyo .. Pin aja an lah yo…
( dr FA keluar)
(Para residen dan koas sedang duduk-duduk di triase akut, residen 1 sedang membaca
buku,residen 2 sedang main gadget sambil mendengarkan earphone, koas 1 dan 2
sedang menulis ...tiba-tiba suster teriak “ Pasien apnu”)
Reza (residen 1): (langsung berlari ke arah pasien dan melempar buku yang
dibacanya)...
Bram (residen 2),dini (koas 1), stefi (koas 2) : (hanya menoleh sebentar, kemudian
melanjutkan kegiatan),,,Achi (dr.Finny) tiba-tiba datang dan mencolek bahu Bram
(residen 1)
Bram (residen 2): urusin aja lah pasiennya masa gak bisa...
Achi (dr.Finny) masih tetap mencolek Bram (residen 2)... Bram (residen 2) menoleh ke
belakang..
Bram (residen 2): iya urusin aja....eh..Ibu...
Achi (dr.Finny ): eh..pasien apnu kok enak-enak disini sih?
FFY (Achi): Ha, tu kan kena kalian kan? Kan udah uni kasih tau, pasien tu dipelajari
elok-elok.. nggak bakalan lupa yg mana pasiennya… kalau gini kan WASTING TIME
namonyo… coba lah diperbaiki.. biar ON THE TRACK kalian tu.. apo yg uni sampaikan di
ENTER biar masuk ke kepala tu…
Bram (residen 2): (terbata-bata)...eee..eehhh iya bu....
Achi (dr.Finny) : Ibu?? manga ndak kalian panggil etek se sakalian...
Dokter muda..tadi manyo, sudah pernah dengar rhonchi pada pneumonia belum? (FFY
periksa pasien dan berkata pada koass… Sini dengerin yg mana rhonchi tu…. (sudah
follow up pasien belum? mana follow upnya
dini (koas 1) : (mendengarkan dengan stetoskop)..
FFY: gimana, ada denger bunyi rhonchi?
Dini (koas): angguk… angguk… ada buk..
FFY: bener ni..? lai ndak Asal Ibuk Senang aja kan? Mana follow up pagi ini…
Dini (koas): udah dok..tapi belum ditulis buk dok,kertas follow up nya ketinggalan di
rumah.
Achi (dr.Finny) : ketinggalan?? kenapa gak kamu aja yang ketinggalan di rumah
sekalian? Kalo cuma ingin pandai memberi obat saja...belajar aja di tarandam...lai tau
tarandam tuh dima? apo yang ado di situ?
Dini (residen 2) : maaf dok kami cuma....
Achi (dr.Finny) : (bunyi telepon)..bentar2 ada telpon. “ Iya buu . iya buuu. Pin sibuk
kali minggu ini buk. Ya kan pin emang gitu bu orangnya bu. oiyolah buu.....(menutup
telepon).. Sampai dimana tadi?
Panca (residen 3): sampai tarandam dok.
Achi (dr.Finny) : ah iyo itu... ndak paralu bana kalian ka rumah sakik ko do.
Ndeeh pusing ni pin samo kalian ko. Alah tu mah beko beko lah.
Reza, dini,panca : iya dok.. maaf dok
Achi (dr.Finny) : (monolog) Aduuhh...residen dan mahasiswa zaman sekarang, beda
sekali dengan zaman Pin dulu, Apa SAYA belum bisa memberi contoh yang baik ya?
berat sekali tanggung jawabnya..Ah..mungkin seperti ini perasaan guru-guruku dulu….
Pembacaan narasi oleh FFY:
Takkan pernah bisa ku balas jasamu guruku.
Kau lah ayah dan ibu kedua ku.
Kau korbankan waktumu dan tenagamu untuk mendidikku agar aku punya bekal
untuk mengahadapi masa depanku.
Tak tau bagaimana ku harus membalas jasamu guru.
Aku hanya bisa menjadi yg terhebat
dan suatu hari nanti jika orang lain bertanya kepadaku
, aku hanya bisa menyebut namamu
sebagai orang yg sangat berpengaruh dalam kisah hidupku.
Terimakasih ku untukmu guruku.
Bersamaan dengan dimulainya kata pertama puisi,,,residen masuk membawa lilin di
kanan kiri dr.Finny dan dr.Oyong..(BGM : terima kasih guruku, intro oleh
saxophone....sepanjang puisi paduan suara bersenandung lagu terima kasih guruku).
Iring-iringan berjalan menuju dr.Darfius dan dr.Syamsir...
Dr Samsir dan Prof Darfioes dibawa ke panggung dan selanjutnya dipandu oleh MC
untuk penyerahan buku pemberian kenang-kenangan life time achievement dan
sepatah kata dari beliau…
Recommended