EBM Presentasi

Preview:

DESCRIPTION

EBM

Citation preview

Evidence Based Medicine(Prognosis)

Nama : Prima Eriawan Putra 1102012212 William Sitner

1102012306

Skenario

Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke dokter dengan keluhan muntah darah sejak 1 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan nyeri di perut kanan atas yang dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Selain itu, pasien juga mengeluh susah makan serta terjadi penurunan berat badan yang drastis. Berdasarkan anamnesis, diketahui bahwa pasien memiliki riwayat hepatitis 5 tahun yang lalu, dan pasien sampai saat ini merupakan pecandu rokok serta minuman beralkohol. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik serta memutuskan untuk melakukan biopsi jaringan hati. Hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan adanya sel-sel tumor ganas. Diagnosis yang ditegakkan dokter adalah hepatocelullar carcinoma. Pasien kemudian bertanya bagaimana harapan hidup bagi penderita kanker hati yang merupakan pecandu rokok serta minuman beralkohol?

Pertanyaan (foreground question)• Bagaimana harapan hidup bagi penderita

hepatocelullar carcinoma (HCC) pada penderita kanker hati yang merupakan pecandu rokok serta minuman beralkohol?

PICO• P: Laki-laki berusia 50 tahun yang terdiagnosis

hepatocelullar carcinoma• I: Merokok & minum-minuman beralkohol• C: Tidak meorkok & minum-minuman

beralkohol• O: Harapan hidup (survival rate)

Pencarian Bukti Ilmiah

• Alamat website : www.ncbl.nlm.nih.gov• Kata kunci : Hepatocellular carcinoma

AND Smoker AND Alcohol• Limitasi : 5 years• Hasil Pencarian : 38

Dipilih artikel berjudul :• Influences of tobacco and alcohol use on

hepatocellular carcinoma survival

Resume Jurnal yang Didapat• Tujuan studi: untuk mengetahui perubahan angka harapan hidup bagi

pasien Hepatocellular carcinoma (HCC) dengan prediagnosis merokok dan sering minum minuman beralkohol.

• Waktu studi: September 1997 - Desember 2004• Lokasi studi: 3 Rumah Sakit di Taiwan• Jumlah sampel: 2.273 pasien• Lama follow-up: hingga 10 tahun (hingga tahun 2014)• Jenis studi: prospective cohort• Hasil: Terjadi peningkatan risiko mortalitas seiring dengan banyaknya

jumlah rokok atau alkohol yang dikonsumsi pada pasien HCC.

Berhenti merokok atau minum minuman beralkohol dapat menurunkan mortalitas yang spesifik pada HCC, namun efek signifikannya baru akan terlihat setelah penghentian selama 10 tahun

APAKAH HASIL PENELITIAN TSB VALID?

A. Petunjuk Primer1. Apakah terdapat sampel yang representatif,

terdefinisi jelas, dan berada pada kondisi yang sama dalam perjalanan penyakitnya?

Ya, sampel yang didapat adalah sebanyak 2.273 orang dari 3 pusat kesehatan di Taiwan, yang mana memiliki ketentuan yaitu pasien berada di rentang usia 20-75 tahun dan terdiagnosis HCC. Sampel yang digunakan tidak bermula pada titik perjalanan penyakit yang sama.

Halaman 2613 bagian Study Cohort (Material and Methods)

2. Apakah follow-up cukup lama dan lengkap?Ya, studi dilakukan cukup lengkap. Studi dilakukan pada September 1997 hingga Desember 2004 dengan follow-up terhadap pasien maksimum selama 10 tahun.

Halaman 2612 bagian pendahuluan, paragraf ke-3

3. Apakah digunakan kriteria outcome yang obyektif dan tidak berbias?

Ya, pada studi ini, faktor prognostik seperti merokok dan minum alkohol telah didefinisikan dengan jelas dari desain penelitian (dari awal penelitian). Pertanyaan mengenai faktor prognostik tersebut juga dimasukkan ke dalam instrumen kuesioner di awal penelitian, sehingga dapat disimpulkan bahwa outcome yang didapat tidak berbias.

Halaman 2613 bagian Material & Methods

4. Apakah ada penyesuaian/adjustment terhadap faktor prognostik yang penting?

Ya, adjustment/penyesuaian dilakukan terhadap faktor-faktor prognostik sebagai berikut: usia, jenis kelamin, ukuran tumor maksimum, jumlah lesi, kadar alpha-fetoprotein serum, status HBsAg dan anti-HCV serum, konsumsi alkohol, dan merokok. Pada studi ini, diketahui bahwa tiap-tiap faktor prognostik memiliki survival-rate yang berbeda.

B. Apakah hasil penelitian ini penting?1. Bagaimana gambaran outcome menurut

waktu ?

Diketahui bahwa pasien HCC yang merokok atau minum alkohol memiliki angka 1, 3, 5, dan 7 year survival-rate yang lebih rendah jika dibandingkan dengan pasien HCC yang tidak merokok ataupun tidak minum alkohol.

Tabel 1 Halaman 2614

2. Seberapa tepat perkiraan prognosis ?

Perkiraan prognosis pada studi ini tepat, dengan range hazard ratio dengan 95% CI berada pada 1.10-1.45 untuk pasien dengan status masih peminum alkohol (reference: pasien dengan status tidak pernah minum alkohol) p = 0,0013

Tabel 3 Halaman 2617

Range hazard ratio dengan 95% CI berada pada 1.09 - 1.44 untuk pasien dengan status masih merokok (reference: pasien dengan status tidak pernah merokok) p = 0,0018

Tabel 2 Halaman 2616

C. Apakah hasil penelitian ini dapat diaplikasikan?

1. Apakah pasien dalam penelitian tersebut serupa dengan pasien kita?

Ya, kasus yang ada di jurnal tersebut dengan skenario bersesuaian. Pada skenario, pasien HCC memiliki riwayat infeksi hepatitis B dan status pasien merupakan perokok serta peminum alkohol aktif. Kondisi-kondisi tersebut ada di dalam jurnal terpilih.

2. Apakah hasil tersebut membantu memilih atau menghindari dalam keputusan terapi tertentu?

Ya. Data pada studi tersebut menunjukkan bahwa angka mortalitas adalah hingga sekitar 2 kali lebih tinggi untuk pasien dengan status peminum dan perokok aktif jika dibandingkan dengan pasien yang bukan peminum dan perokok aktif (data didapat dari hazard ratio yang dijelaskan pada tabel 4 halaman 2618).

Hal ini mendorong dokter untuk memberi terapi non-farmakologis kepada pasien untuk berhenti merokok dan minum alkohol

3. Apakah hasil penelitian berguna untuk konseling pada penderita atau keluarganya ?

Ya. Studi ini mendorong dokter untuk memberi terapi non-farmakologis kepada pasien untuk berhenti merokok dan minum alkohol. Edukasi juga dapat diberikan kepada anggota keluarga yang memiliki riwayat hepatitis dengan status perokok atau peminum alkohol aktif.