View
68
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
BAB IITINJAUAN TEORI
2.1Definisi Penyakit· Oeudema
Oudema adalah meningkatnya volume cairan ekstra seluler yang bersifat lokal atau umum dan memerlukan perhatian yang khusus.Pembentukan oudema sebagai akibat dari perluasan cairan dalam kompartmen cairan interstitialdan dapat terlokalisir tempatnya.
· Oudema anasarkaDisebut juga dropsyatau oeudma menyeluruhyaitu penimbunan cairan atau terjadinya kelebihan volume cairan dalam jaringan sub kutis atau rongga tubuh akibat dari hipoproteinemia atau defisit protein.oudema anasarka ini merupakan bentuk oudema yang paling parah dari segi kondisinya karena hampir terjadi diseluruh bagian tubuh yang memiliki rongga.
2.2 Resiko dan insidensi· Resiko kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan kelebihan volume cairan
dimanifestasikan dengan oudema umum· Ouedema anasarka lebih dulu nyata terlihat pada kelopak mata dan muka pada pagi hari,terinfeksi
dari komplikasi potensial menurunya curah jantung dan gagal ginjal tersisa sekitar 23% dari total jumlah penderita pada tahun 1965 yang mengalami oeudema anasarka.
2.3 Etiologi / penyebabOudema anasarka terjadi karena kelebihan volume cairan di daerah ekstrasel atau rongga tubuh penumpukan volume cairan ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya sebagai berikut :
1. Asupan natrium dan cairan tubuh yang berlebihan2. Gangguan mekanisme pengaturan3. Peningkatan asupan cairan akibat hiperglikimia,pengobatan,dorongan minum air tinggi,dan
aktivitas lainnya4. Ketidak cukupan protein / defisit protein ( hipoproteinemia) akibat penurunan asupan atau
peningkatan kehilangan,timbulnya defisit protein ini sebagai efek dari disfungsi penyakit seperti berikut :
ü Penyakit gagal jantung (CHF)ü Sirosis hepar kronikü Gagal ginjal (CRF )ü Luka bakarü Syndrom nefrotikü Infus larutan garam melalui intravena secara cepatü Retensi natriumü Imobilitas dan aktivitas lainya5. Kehilangan protein yang berat dalam urin atau fungsi ginjal yang terganggu2.4 Manifestasi klinik
Gejala klinik yang timbul pada pasien dengan penderita ouedema anasarka dapat kita lihat dengan ciri sebagai berikut :
ü Terjadinya oudema diseluruh bagian tubuh khususnya pada bagian tubuh yang memiliki rongga sehingga cairan bisa tertimbun di area tersebut
ü Terjadinya takikardiaü Penderita mengalami peningkatan tekanan darah (hipertensi),tekanan nadi dan tekanan vena sentralü Penderita mengalami peningkatan berat badan yang tidak biasa akibat penumpukan cairan dalam
tubuhü Penderita mengalami gangguan pada pola pernafasannya ditandai dengan ciri nafas pendek dan
mengiü Terjadinya retensi cairan
2.5 Patofisiologi terjadinya oeudema anasarkaAir masuk kedalam tubuh melalui makanan , minuman ,dan hasil metabolisme,idealnya air dapat keluar dari tubuh melalui : urin,keringat,faeces,penguapan (lendir mulut – hidung),normalnya cairan yang ada didalam tubuh pada intrasel skitar 2/3 bagian + cairan ekstrasel 1/3 nya .Pada tubuh yang normal terjadi homeostasis yang ditunjukan melalui rasa haus,sementara didalam ginjal terjadi reabsorpsi natrium,jika terjadi peningkatan reabsorpsi natrium dan air dapat mengakibatkan volume darah naik dan retensi natrium perubahan kadar inilah yang mengakibatkan volume darah terganggu dan protein dalam plasma darah berkurang sehingga terjadi tekanan osmotik koloid intravaskuler menurun sebagian cairan intravaskular keluar ditambah lagi dengan cairan dijaringan yang sebelumnya sudah ada akumulasi cairan inilah yang kemudian menimbulkan oudema jika organ yang terganggu adalah jantung dan ginjal maka oudem dapat terjadi diseluruh bagian tubuh yang disebut denga oudema anasarka.
2.6 Pemeriksaan diagnostikAda beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan pada pasien dengan oudema anasarka diantaranya dengan melakukan pemeriksaan diagnostik berikut :
ü BUN ( blood urea nitrogen )Dilakukan untuk melihat fungsi ginjal serta mengukur kadar nitrogen yang disaring oleh ginjal dan dibuang lewat air seni.
ü HematokritDilakukan untuk melihat perbandingan persentase antara sel darah merah, sel darah putih,trombosit
ü Rontgen dadaDiperlukan untuk melihat apakah ada cairan atau kelainan didaerah paru paru
ü CreatininPemantauan untuk mengetahui ada gejaqla diabet atau hipertensi karena penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi pada ginjal
ü UrinalisaPemeriksaan urin untuk mengetahui kondisi ginjal dan keadaan faal organ organ tubuh lainnya
2.7 Pengobatan dan terapi yang dapat dilakukan1. Mengurangi pembengkakanü Melakukan terapi diuretik (menginduksi peningkatan volume kencing dengan penggunaan diuretics)ü Membatasi cairan dan natriumü Mengatur pemasukan garamü Diberikan transfusi darah untuk memperbaiki anemianya2. Mencukupi kebutuhan istirahatü Anjurkan tirah baring sampai keadaan oudema terlewatiü Lakukan perawatan kulit3. Mencukupi kebutuhan nutrisiü Tingkatkan pemasukan protein dan karbohidrat untuk membantu proses penyembuhanü Cukupi kebutuhan cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi akan tetapi jangan sampai terjadi
oudema
Pengobatan pada oeudema anasarka memiliki beberapa tujuan dan kritera hasil diantaranya adalah :ü Dapat mempertahankan serta mengembalikan volume cairan intravaskuler yang bersirkulasiü Megobati penyebab utama terjadinya eoudema anasarka pokoknya pada sumber penyakitnya
ü Terbebas dari oudemna anasarkaü Bunyi nafas bersih dan tidak mengalami pernafasan dangkal serta tidak adabunyi nafas tambahanü Terbebas dari kelelahan ,kecemasan ü Mempertahankan tanda vital dalam batas normal untuk pasienü Menyatakan pemahaman tentang pembatasan cairan dan dietnya secara verbalü Menyatakan pemahaman tentang pengobatan yang diberikan secra verbalü Keseimbangan cairan tidak akan tergangguü Berat badan stabilü Berat jenis urin dalam batas normalü Kelebihan volume cairandapat dikurangi yang dibuktikan dengan keseimbangan cairan,keseimbangan
elektrolit dan asam basa dan indikator hidrasi yang adekuat
BAB IIITINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 PengkajianData subjektif
ü Pasien mengalami dispnea bernafas dangkalü Terjadinya ansietas atau kecemasan sebagai akibat dari reaksi emosional terhadap stimulus
Data objektifü Bunyi nafas tidak normal ( ronki basah halus dan ronki basah kasar )ü Perubahan tekanan darahü Pertambahan berat badan dalam periode yang singkatü Gelisahü Anasarkaü Perubahan pola respirasiü Asupan melebihi pengeluaranü Penurunan hemoglobin dan hematokritü Perubahan elektrolitü Perubahan status mentalü Oudema
3.2 Diagnosa keperawatana. Curah jantung , penurunanb. Kerusakan integritas kulit ,risikoc. Perfusi jaringan , gangguand. Ansietase. Intoleransi aktivitasf. Kelebihan volume cairang. Deprivasi tidur/gangguan pola tidur
3.3 Intervensi keperawatana. Curah jantung , penurunan
Tujuan :ü kondisi pasien menunjukan curah jantung yang memuaskan dibuktikan dengan keefektifan pompa
jantung,status sirkulasi,perfusi jaringan (organ abdomen) dan perfusi jaringan (perifer)ü pasien mempunyai haluaran urin,berat jenis urin,blood urea nitrogen dan kreatinin plasma yang
normalü pasien dapat menunjukan peningkatan toleransi terhadap aktivitas fisikü pasien dapat menggambarkan diet ,pengobatan,aktivitas,dan batasan yang diperlukan
intervensi :ü penatalaksanaa syok jantung : peningkatan keadekuatan perfusi jaringan untuk pasien dengan
gangguan fungsi pompa jantung yang beratü pantau tanda kelebihan cairan misalnya ouedema pada tubuh bagian bawah/yang
tergantung,peningkatan berat badanü instruksikan pasien untuk mempertahankan keakuratan asupan dan haluaranü auskultasi bunyi paru untuk mengetahui adanya ronki basah kasar atau bunyi tambahan lainb. Kerusakan integritas kulit , resiko
Tujuan :ü Pasien dapat menunjukan perfusi jaringan ditandai dengan indikatorü Nyeri lokal ekstrimitas tidak terjadiü Suhu ekstrimitas hangatü Pasien dapat mengingesti makanan secara adekuat untuk meningkatkan integritas kulitü Pasien memiliki kulit yang utuh dan menunjukan rutinitas perawatan kulit yang efektif
Intervensi :ü Pengelolaan penekanan : meminimalkan penekanan pada bagian tubuhü pengawasan kulit : pengumpulan dan analisis data pasien untuk mempertahankan integritas kulit dan
membran mukosaü konsultasikan pada ahli gizi tentang makanan tinggi protein, mineral,vitamin,kaloric. perfusi jaringan,resiko
Tujuan :ü menunjukan hidrasi ditandai dengan indikatorü tidak ada oeudema dan ansitesü tidak ada rasa haus yang tidak normalü membran mukosa lembabü tidak ada demamü haluaran urin dalam batas normalü warna dan bau urin dalam rentang yang diharapkanü menunjukan keseimbangan elektrolit ddan asam basa ,tidak terjadi gangguan kesadaran
mental,orientasi kognitif,dan kekuatan otot intervensi :
ü penatalaksanaan cairan/elektrolit : pengaturan dan pencegahan komplikasi dari perubahan kadar cairan /elektrolit
ü penatalaksanaan nutrisi : bantuan dan penyediaan asupan diet makanan dan cairanü terapi dialisis peritoneal : pemberian obat obatan dan pemantauan cairan dialisiskedalam atau keluar
rongga peritoniumü pemantauan neurologis : pengumpulan dan analisis data pasien untuk mencegah atau mengurangi
komplikasi neurologisd. Ansietas
Tujuan:ü Pasien dapat mengomunikasikan kebutuhan dan perasaan negatif secara tepat
ü Pasien dapat meneruskan aktivitas yang dibutuhkan meskipun ada kecemasanü Pasien dapat mempertahankan kenyamanan psikologis selama proses penyembuhan
Intervensi :ü Pengurangan ansietas : meminimalkan kekhawatiran ,ketakutan,berprasangka atau gelisah,yang
dikaitkan dengan sumber bahaya yang tidak dapat di identifikasi dari bahaya yang dapat diantisipasiü Berikan dorongan kepada pasien untuk mengungkapkan fikiran dan perasaan untuk
mengeksternalisasikan ansietasü Bantu pasien untuk memfokuskan pada situasi saat ini ,sebagai alat untuk mengidentifikasi
mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi ansietasü Sediakan penguatan yang positif ketika pasie mampu meneruskan aktivitas sehari hari dan lainnya
meskipun ansietase. Intoleransi aktivitas
Tujuan :ü Pasien dapat mentoleransi aktivitas yang biasa dilakukan dan ditunjukan dengan daya tahan
tubuh,penghematan energi,dan perawatan diriü Menunjukan penghematan energi : ditandai dengan indikatorü Pasien dapat menyadari keretbatasan energi,menyeimbangkan aktivitas dan istirahat,tingkat daya
tahan yang adekusat untuk beraktivitas Intervensi :
ü Pengelolaan energi : pengaturan penggunaan energi untuk merawat atau mencegah kelelahan dan mengoptimalkan fungsi
ü Rujuk pada ahli gizi untuk merencanakan makanan untuk meningkatkan asupan makanan yang tinggi energi
f. Kelebihan volume cairanTujuan :
ü Kelebihan volume cairan dapat dikurangi yang dibuktikan dengan keseimbangan cairan ,keseimbangan elektrolit dan asam basa dan indikator hidrasi yang adekuat
ü Keseimbangan cairan tidak akan terganggu (kelebihan) yang dibuktikan dengan indikatorü Terjadinya keseimbangan asupan dan haluaran dalam 24 jamü Berat jenis urin dalam batas normalü Tidak ada asites,distensi vena leher dan oeudema periferü Pasien dapat mempertahankan tanda vital dalam batas normal
Intervensi : ü Pengelolaan cairan : tingkatkan keseimbangan cairan dengan pencegahan komplikasi akibat dari kadar
cairan yang tidak normal atau tidak diinginkaü Pemantauan cairan : lakukan pengumpulan dan analisis data pasien untuk mengatur keseimbangan
cairanü Kaji ouedema ekstrimitas atau bagian tubuh terhadap gangguan sirkulasi dan integritas kulitü Ajarkan pasien untuk memperhatikan penyebab dan mengatasi oeudema ,pembatasan diet,dan
penggunaan ,dosis,efek samping pengobatan yang dianjurkanü Konsultasikan kedokter jika ada tanda dan gejala kelebihan volume cairan muncul atau
memburuk,berikan dfiuretik sesuai dengan keperluanü Distribusikan asupan cairan selama 24 jam sesuai dengan keperluanü Berikan diit tinggi kalori protein untuk meningkatkan penyembuhan pengumpulan cairan dan
membant mengurangi disapnea(seperti posisi semi fowler)ü Berikan dukungan di area yang mengalami oeudema(misalnya bantal dibawah lengan dan songkongan
pada skrotum)ü Ajarkan latihan ROM pasif dan aktif bila memungkinkan
ü Berikan perawatan yang tepat pada eudema awasi kemungkinan terjadinya infeksig. Deprivasi tidur / gangguan pola tidur
Tujuan :ü Dapat mengidentifikasi faktor faktor yang berpengaruh pada deprivasi tidur misalnya nyeriü Menendalikan dan menggunakan tindakan yang dapat meningkatkan tidur/istirahatü Menunjukan tidur sesuai dengan indikator,perasaan segar setelah tidur,tidak ada gangguan pada
pola,kualitas dan rutinitas tidur,tidak ada ghangguan pada jumlah tidurü Timbulnya tingkat kenyamanan yang menunjukan kesejahteraan fisik dan psikologis
Intervensi :ü Peningkatan tidur : fasilitas siklus tidur / bangun secara teraturü Pantau pola tidur pasien dan catat hubungan faktor faktor fisikü Bantu pasien untuk mengidentifikasi faktor faktor yang mungkin menyebabkan kurang tidur seperti
ketakutan,masalah yang tidak terselesaikan atau konflikü Bantu pasien untuk membatasi tidur disiang hari dengan meningkatkan kondisi terjaga jika diperlukanü Kelompokan aktivitas perawatan untuk meminimalkan tindakan yang dapat membangunkan, berikan
siklus tidur minimal 90 menit
Daftar pustaka
BukuWilkinson,Judith M.Diagnosis keperawatan.edisi 7.Penerbit Buku kedokeran EGC.Kim,Mi ja.Diagnosa Keperawatan.edisi 5.Penerbit buku kedokteran EGC.
Recommended