View
76
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
Pengembangan Electronic Lembar Kerja Peserta Didik (E-LKPD) Berbasis
Guided Inquiry Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan
Tita Nur Adilla1)
, Friska Septiani Silitonga2)
, Eka Putra Ramdhani3)
Email : titanuradilla@gmail.com
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan elektronic lembar kerja
peserta didik (E-LKPD) berbasis guided inquiry materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan (Ksp). Penelitian ini termasuk jenis penelitian Reseacrh and
Development (R&D) dan menggunakan design penelitian ADDIE (analyze,
design, development, implementation, dan evaluation), karena keterbatasan waktu
penelitian ini hanya terbatas sampai tahap development. Subjek pada penelitian ini
adalah siswa kelas XII IPA di SMA Negeri 4 Tanjungpinang pada semester
genap. Uji coba dilakukan dua tahap yaitu uji coba skala kecil dan uji coba skala
besar. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen validitas dan praktikalitas. Hasil
yang diperoleh dari ahli materi mendapatkan hasil 98,33% dengan kriteria valid
dan ahli media 81,25% dengan kriteria valid. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa E-LKPD berbasis guided inquiry materi kelarutan dan hasil
kali kelarutan valid dan layak Hasil uji praktikalitas terhadap peserta didik kelas
XI IPA memperoleh nilai 89,06% dalam kategori praktis dan hasil praktikalitas
oleh guru memperoleh nilai 81,57% dengan kategori praktis. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa E-LKPD berbasis guided inquiry materi
kelarutan dan hasil kali kelarutan valid dan sangat praktis digunakan pada
pembelajaran.
Kata Kunci : E-LKPD, Guided Inquiry, Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
PENDAHULUAN
Kurikulum berperan penting dalam tercapainya tujuan pendidikan, sehingga
di Indonesia kurikulum sempat mengalami beberapa kali perubahan. Mulai dari
kurikulum 1947 hingga kurikulum 2013 revisi. Perubahan kurikulum bertujuan
untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mampu bersaing di era globalisasi yang
menuntut adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga untuk
39
meningkatkan mutu pendidikan pada kurikulum 2013 lebih menekankan pada
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered) sehingga
peserta didik diharapkan lebih aktif dibandingkan guru yang bertindak sebagai
fasilitator.
Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran
kimia di SMA Negeri 4 Tanjungpinang dan 20 peserta didik kelas XI diperoleh
keterangan bahwa terdapat permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan dalam
pembelajaran kimia di kelas. Permasalahan pertama yaitu, peserta didik kurang
memiliki motivasi belajar sehingga tidak mampu mengembangkan pemikirannya
lebih kritis karena proses pembelajaran masih cenderung berpusat pada guru
(teacher centered) yang mengakibatkan peserta didik menjadi pasif. Permasalahan
kedua, yaitu bahan ajar di sekolah tersebut masih terbatas pada buku cetak dan
lembar kerja peserta didik (LKPD) yang masih bersifat konvensional. Bahan ajar
yang masih belum optimal yang terlihat dari kurangnya perhatian peserta didik
dalam proses pembelajaran sehingga hal tersebut tidak mendorong peserta didik
untuk aktif, berfikir kritis, dan kreatif. Permasalahan ke tiga, yaitu terhambatnya
proses pembelajaran kimia di sekolah tersebut karena kurangnya pemahaman
materi kimia sehingga peserta didik kesulitan dalam menerima pembelajaran.
Kurangnya pemahaman materi disebabkan oleh salah satu materi kimia yang
paling sulit dipahami adalah materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Materi
kelarutan dan Ksp merupakan salah satu materi pelajaran kimia pada kelas XI IPA
yang memiliki konsep abstrak, simbolik dan mikroskopis yang menuntut
pemahaman konseptual dan pemahaman algoritmik (Bella, dkk, 2014).
40
Penggunaan sumber belajar dan bahan ajar dalam pelaksanaan pembelajaran
memungkinkan peserta didik dapat mempelajari materi secara runtut dan
sistematis sehingga secara akumulasi mampu menguasai semua kompetensi secara
utuh dan terpadu (Cahyaningrum, dkk, 2017). Dalam rangka pemenuhan proses
pembelajaran keterampilan berpikir kritis diperlukan suatu bahan ajar yang dapat
membantu proses pencapaian ketrampilan berpikir kritis peserta didik, khususnya
LKPD (Rachman, dkk, 2017). Salah satu alternatif yang dapat mendorong peserta
didik dalam meningkatkan pemahaman konsep dan meningkatkan sikap ilmiah
peserta didik yaitu bahan ajar LKPD. Penyajian LKPD dikembangkan dengan
berbagai inovasi, salah satunya dengan pemanfaatan media elektronik sebagai
media belajar yang dapat mendukung suatu proses pembelajaran.
Menurut penelitian yang dilakukan Febriyanti, dkk (2017) dengan judul
“Pengembangan E-LKPD Berbasis Problem Solving pada Materi Kesetimbangan
Kimia di SMAN 2 Kota Jambi” kesimpulan terhadap produk E-LKPD berbasis
problem solving dinilai baik, sehingga mampu meningkatkan minat belajar peserta
didik pada materi kesetimbangan kimia. Penelitian serupa dari Annafi, dkk (2015)
menyimpulkan bahwa LKPD berbasis inkuiri terbimbing dikembangkan layak
digunakan karena melalui LKPD berbasis inkuiri terbimbing memberikan
pengalaman belajar dan menuntut peserta didik belajar secara aktif dalam kerja
kelompok, artinya model inkuiri terbimbing yang terintegrasi dalam LKPD
menyebabkan adanya peningkatan hasil belajar peserta didik.
Inovasi yang telah dikembangkan yaitu mengembangkan E-LKPD berbasis
guided inquiry merupakan bahan ajar yang berisi petunjuk kegiatan dan latihan
41
terstruktur bagi peserta didik untuk mempermudah pemahaman dan rasa percaya
diri melalui keterlibatan aktif dan berpikir kritis sehingga peran guru sebagai
fasilitator secara menyeluruh memberi ruang peserta didik untuk belajar dengan
gaya belajar peserta didik sesuai tingkat intelegensi peserta didik. Berdasarkan
uraian di atas, maka penulis melakukan suatu penelitian yang berjudul
“Pengembangan E-LKPD Berbasis Guided Inquiry Materi Kelarutan dan Hasil
Kali Kelarutan”.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research
and Development). Prosedur penelitian R&D disesuaikan dengan E-LKPD
berbasis guided inquiry yang dikembangkan dengan model desain pengembangan
analysis, design, development, implement, evaluate (ADDIE) namun karena
keterbatasan waktu peneliti hanya terbatas sampai 3 tahapan yaitu sampai pada
tahap pengembangan (development).
Instrumen pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pedoman wawancara, instrumen validitas dan praktikalitas. Subjek uji coba pada
penelitian adalah uji validasi yang dilakukan oleh validator ahli media dan ahli
materi dan uji praktikalitas oleh peserta didik dan guru kimia kelas XI IPA di
SMA Negeri 4 Tanjungpinang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu bahan ajar E-LKPD
berbasis guided inquiry materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Peyusunan E-
LKPD ini menggunakan model ADDIE yang terdiri atas 3 tahapan yaitu tahap
42
analisis (analysis), desain (design), pengembangan (development). Penjabaran
tahap ini sebagai berikut:
1. Tahapan Analisis (Analysis)
a. Analisis Kurikulum
Kurikulum yang digunakan di SMA Negeri 4 Tanjungpinang yaitu
Kurikulum 2013 revisi. Penerapan standar kompetensi (SK), kompetensi
dasar (KD) serta indikator pencapaian kompetensi (IPK) menjadi bagian
penting untuk mencapai target guru pada kegiatan belajar mengajar, maka
bagian penting itu harus mengikuti kurikulum yang berjalan. Tabel 2. KI,
KD dan Indikator penelitian pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Tabel 2. KI, KD dan Indikator
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Memahami
sifat-sifat
larutan
asam-basa,
metode
pengukuran
dan
terapannya.
3.14 Memprediksi
terbentuknya
endapan dari suatu
reaksi berdasarkan
kesetimbangan
kelarutan dan data
hasil kali Kelarutan
(Ksp)
4.14 Merancang
dan melakukan
percobaan untuk
memecahkan
campuran ion
logam (kation)
dalam larutan
a. Menjelaskan kelarutan
b. Menjelaskan kesetimbangan dalam
larutan jenuh atau larutan garam
yang sukar larut
c. Menghubungkan tetapan hasil kali
kelarutan dengan tingkat kelarutan
atau pengendapannya
d. Menjelaskan dengan menuliskan
ungkapan berbagai Ksp elektrolit
yang sukar larut dalam air
e. Menganalisis operasi yang paling
sesuai untuk menghitung kelarutan
suatu elektrolit yang sukar larut
berdasarkan data harga Ksp atau
sebaliknya
f. Menjelaskan pengaruh penambahan
ion senama dalam larutan
g. menganalisi operasi yang dipakai
untuk menentukan pH larutan dari
harga Ksp-nya
h. Memprediksi terbentuknya endapan
berdasarkan harga Ksp
43
b. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan diawali dengan melakukan wawancara
terhadap salah satu guru di SMA Negeri 4 Tanjungpinang pada
tanggal 28 Februari 2018. Hasil dari wawancara tersebut adalah
bahan ajar di sekolah masih terbatas pada buku cetak dan LKPD
yang masih bersifat konvensional. Permasalahan kimia disekolah
peserta didik sulit dalam memahami materi yang bersifat hitungan
seperti materi kelarutan dan hasil kelarutan. Sehingga sebagai guru
harus selalu mencari alternatif agar tercapai sesuai kompetensi dan
tujuan pembelajaran.
Peneliti juga menganalisis kebutuhan peserta didik dengan
mewawancarai peserta didik kelas XI IPA. Hasil wawancara peneliti
dengan peserta didik dapat disimpulkan bahwa peserta didik
kesulitan dalam memahami materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Bahan ajar yang digunakan adalah LKPD, tetapi LKPD yang ada
belum membuat peserta didik mendapatkan pengalaman belajar
langsung untuk menemukan konsep dan prinsip. Ilustrasi gambar
hanya sedikit, sehingga LKPD terkesan monoton dengan tulisan-
tulisan yang menyebabkan peserta didik kurang tertarik untuk
mempelajarinya. LKPD yang dimiliki belum menanamkan
keterampilan berfikir kritis, aktif dan ilmiah serta melatih peserta
didik mandiri.
44
c. Analisis Pemilihan Materi
Berdasarkan analisis kurikulum dan kebutuhan, kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan pada produk E-LKPD berbasis guided inquiry
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) ada 5 kegiatan Materi
yang harus dipelajari oleh peserta didik yaitu: Kelarutan (s), Hasil Kali
Kelarutan (Ksp), Pengaruh ion senama terhadap kelarutan, Pengaruh
pH terhadap kelarutan, Proses pengendapan.
2. Tahap Design (Perancangan)
Pada tahap perancangan atau design dilakukan untuk merancang
produk E-LKPD berbasis guided inquiry materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan. Desain E-LKPD meliputi desain isi dan desain tampilan.
a) Desain Isi
Desain isi E-LKPD berupa kerangka materi dengan kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang telah disesuaikan dalam silabus pada kurikulum
2013 revisi 2017 dan sesuai dengan indikator, tujuan pembelajaran dan
model pembelajaran yang digunakan adalah mengikuti sintak Guided
Inquiry.
b) Desain Tampilan
Perangkat lunak yang digunakan yaitu microsoft word, 3D Pageflip
Professional ini digunakan untuk mengubah bahan ajar kimia elektronik
dalam bentuk file PDF menjadi media flip book dapat di flip (bolak
balik) dengan tampilan 3D dalam bentuk berbeda yang lebih menarik.
45
Dalam E-LKPD dapat menambahkan musik, animasi, link, flash, gambar
dan video.
3. Uji validasi E-LKPD dilakukan untuk mengetahui kelayakan E-LKPD yang
dikembangkan. Validasi E-LKPD dilakukan oleh dua validator, yaitu ahli
media dan ahli materi. Penilaian validasi ahli materi dilakukan oleh dosen
kimia di Universitas Maritim Raja Ali Haji, selaku validator ahli materi
dilihat dari aspek isi atau materi, penyajian, dan bahasa. Berikut ini data
hasil penilaian validasi dapat dilihat dalam bentuk gambar diagram batang
sebagai berikut:
Gambar 1 Diagram Validitas Ahli Materi
Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan hasil penilaian validasi I dari
validator ahli materi dilihat pada aspek isi materi jumlah persentase rata-
rata penilaian validasi I (pertama) ahli materi keseluruhannya sebesar
69,16% dengan kategori “Valid dengan sedikit revisi sesuai saran”.
Terlihat pada validasi pertama mengalami revisi karena penyajian materi
belum tersistematis dan bahasa yang digunakan masih belum sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia dengan baik sehingga kejelasan kalimat
susah dimengerti. Revisi Gambar 2 validator memberikan saran untuk
menambahkan daftar MENU kembali ke Daftar isi untuk memudahkan
71.05 65.62 66.66
98.68 96.87 100
0
20
40
60
80
100
Isi Materi Penyajian Bahasa
Per
sen
tase
(%
)
Aspek Penilaian
Hasil Validasi Ahli Materi
VALIDASI I
VALIDASI II
46
pembaca. Gambar 3 revisi pada tampilan kegiatan karena validator
memberikan saran agar rumusan masalah dan hipotesis telah ditentukan
oleh penulis E-LKPD. Berikut ini tampilan sebelum dan sesudah revisi
produk E-LKPD sesuai validator ahli materi:
Gambar 3 (a) tampilan sebelum revisi (b) tampilan sesudah revisi
Pada validasi ke II setelah revisi produk sesuai saran mengalami
peningkatan terlihat pada Gambar 1 diagram diatas, jumlah persentase
rata-rata penilaian validasi II ahli materi keseluruhannya sebesar 98,33%
dengan kategori “Valid” dan memenuhi 3 aspek penilaian yaitu aspek isi
materi, penyajian dan bahasa.
a b
b a
Gambar 2 (a) kegiatan 1 sebelum revisi (b) tampilan kegiatan 1 sesudah
revisi
47
Validasi E-LKPD dilakukan oleh dosen fisika di Universitas
Maritim Raja Ali Haji. sebagai validator media. Ahli media menilai
tentang aspek didaktik, konstruksi, dan teknis E-LKPD sebagai media
pembelajaran. Ahli media memberikan penilaian, saran dan komentar
terhadap E-LKPD. Data hasil penilaian validasi ahli mdia dapat dilihat
pada Gambar 4 :
Gambar 4 Diagram Hasil Validasi Ahli Media
Gambar 4 menunjukkan hasil penilaian validasi dari validator ahli media
menunnjukkan hasil keseluruhan persentase penilaian ahli materi dengan nilai
83,33% kategori “valid tanpa revisi”. Berdasarkan penelitian sebelumnya
dilakukan oleh Haqsari (2014) hasil penilaian ahli media menunjukkan tingkat
validasi kelayakan E-LKPD sebesar 85,13%, maka dari aspek didaktik,
konstruksi, dan teknis, E-LKPD dikategorikan sangat baik.
2. Uji Praktikalitas
Uji praktikalitas dilakukan di SMA Negeri 4 Tanjungpinang pada kelas XI IPA,
tahap uji praktikalitas dilaksanakan diruangan komputer sekolah. Uji
praktikalitas dilakukan selama 2 tahapan yaitu uji kelompok kecil dan kelompok
besar.
78.57 86.66 81.25
0
20
40
60
80
100
Didaktik Konstruksi Teknis
PE
RS
EN
TA
SE
(%
)
Aspek Penilian
Hasil Validasi Ahli Media
48
a. Uji coba kelompok kecil
Tujuan uji coba kelompok kecil untuk mengetahui praktikalitas
berdasarkan sejumlah peserta didik dalam jumlah yang terbatas. Tahap
uji coba kelompok kecil dilakukan setelah produk dinyatakan valid oleh
ahli materi dan ahli desain. Uji coba kelompok kecil hanya dilakukan
terhadap 8 peserta didik SMA Negeri 4 Tanjungpinang kelas XI IPA.
Hasil keseluruhan pada uji coba kelompok kecil memperoleh presentase
dengan nilai 86,38% kategori “Sangat Praktis”.
b. Uji coba kelompok besar
Uji coba peserta didik dilakukan untuk mengetahui tanggapan peserta
didik sebagai pengguna terhadap E-LKPD. Pengguna adalah peserta
didik SMA Negeri 4 Tanjungpinang kelas XI IPA semester 2 sebanyak
32 orang. Hasil keseluruhan pada uji coba kelompok besar memperoleh
presentase dengan nilai 89,06% kategori “Sangat Praktis” karena E-
LKPD guided inquiry mudah dipahami oleh peserta didik sehingga
mendorong peserta didik menjadi aktif sehingga peserta didik
termotivasi mengerjakan kegiatan dengan mandiri dan tercapai tujuan
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Haqsari (2014) hasil penilaian pengguna menunjukkan
kelayakan E-LKPD sebesar 79,61% maka dari aspek konstruksi, teknis,
serta isi materi dan penyajian, E-LKPD dikategorikan baik hal ini karena
materi dalam E-LKPD sudah lengkap serta sesuai dengan standar
49
kompetensi dan kompetensi dasar. Berikut diagram hasil persentasi uji
coba kelompok kecil dan kelompok besar:
Gambar 4.19 diagram hasil uji coba kelompok kecil dan kelompok
besar
c. Hasil Respon Guru
Uji coba praktikalitas dilaksanakan juga pada salah satu guru bidang
studi kimia di SMA Negeri 4 Tanjungpinang. Hasil persentase respon
guru terhadap produk yang dikembangkan:
Gambar 4.20 Diagram Hasil Respon Guru
Persentase hasil respon guru kimia keseluruhan memperoleh nilai
81,57% dengan kategori “Sangat Praktis” karena E-LKPD berbasis
guided inquiry memiliki manfaat dan tujuan yang jelas yang
memperhatikan kemampuan peserta didik dengan menggunakan bahasa,
kalimat yang mudah dimengerti dan tampilan E-LKPD yang sangat
menarik.
88.12 84.37 85.93
88.28 90.36 89.06
75
80
85
90
95
100
Konstruksi Teknis Isi Materi dan Penyajian
PE
RS
EN
TA
SE
(%
)
Aspek Penilaian
Hasil Uji Coba Kelompok Kecil
Hasil Uji Coba Kelompok BesarPraktikalitas
75 83.33 84.09
020406080
100
Konstruksi Teknis Isi Materi dan PenyajianPE
RS
EN
TA
SE
(%
)
Aspek Penilaian
Hasil Respon Guru
KET :
50
KESIMPULAN
Berdasakan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut: desain pengembangan bahan ajar E-LKPD berbasis guided inquiry
pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan telah berhasil dikembangkan dengan
menggunakan desain ADDIE (analysis, design, development, implement, evaluate)
namun dalam penelitian ini hanya sampai tahap development. E-LKPD berbasis
guided inquiry pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan setelah melakukan
validasi oleh ahli materi dan ahli media. Uji Validitas dari ahli materi mendapatkan
hasil 98,33% dengan kriteria valid dan ahli media 81,25% dengan kriteria valid.
Kelayakan E-LKPD berbasis guided inquiry yang ditinjau dari praktikalitas terhadap
peserta didik kelas XI IPA memperoleh nilai 89,06% dalam kategori praktis dan hasil
praktikalitas oleh guru memperoleh nilai 81,57% dengan kategori praktis. Hal ini
menunjukkan bahwa E-LKPD berbasis guided inquiry materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan pada kelas XI sangat praktis.
51
DAFTAR PUSTAKA
Annafi, N., Ashadi, & Mulyani, S. (2015). Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta
Didik Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Termokimia Kelas Xi Sma/Ma.
Jurnal Inkuiri, 4(3), 21–28.
Bella, S., Sahputra, R., & Erlina. (2014). Analisis Pemahaman Konseptual dan
Algoritmik Materi Kelarutan Hasil Kali Kelarutan SMA NEGERI 4 Pontianak.
Jurnal Inovasi Pendidikan, 2(4), 1–14.
Cahyaningrum, D. R., Nurjayadi, M., & Rahman, A. (2017). Pengembangan E-
Module Kimia Berbasis POGIL (Process Oriented Guided Inquiry Learning)
pada Materi Reaksi Reduksi-Oksidasi Sebagai Sumber Belajar Peserta didik .
Artikel Riset Pendidikan Kimia, 7(1), 59–65.
Febriyanti, E., Fatria, D., & Afrida. (2017). Pengembangan e-LKPD Berbasis
Problem Solving Pada Materi Kesetimbangan Kimia Di SMAN 2 Kota Jambi.
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 4(3), 115.
Haqsari, R. (2014). Pengembangan Dan Analisis E-LKPD (Electronik – Lembar
Kerja Peserta Didik) Berbasis Multimedia pada Materi Mengoperasikan
Software Spreadsheet. Universitas Negeri Yogyakarta.
Rachman, Abd, F., Ahsanunnisa, R., & Nawawi, E. (2017). Pengembangan LKPD
Berbasis Berpikir Kritis Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Pada Mata
Pelajaran Kimia Di SMA. Alkimia, 1(1), 16–25.
Riduwan, M. (2013). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. (J. Husdarta,
A. Rusyana, & Enas, Eds.) (10th ed.). Bandung: ALFABETA, CV.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA, CV.
Recommended