View
108
Download
3
Category
Preview:
DESCRIPTION
epdemiologi
Citation preview
EPIDEMIOLOGI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT SISTEM RESPIRASI
Dr.Sri Asriyani,SpRad
Staf Bagian IKM-IKK
Fakultas Kedokteran Unhas
Tujuan Instruksional
o Mengetahui epidemiologi penyakit respirasi yang banyak menyerang masyarakat
o Mengetahui pencegahan penyakit sistem respirasi yang dapat dilakukan pada
masyarakat
o Mengetahui program/upaya pemerintah dalam mencegah dan menanggulangi masalah
penyakit respirasi pada masyarakat
PENGERTIAN Epidemilogi :
o epi : pada/tentang
o demos : penduduk
o logos : ilmu
“ ilmu yang mempelajari tentang penduduk ”
Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada
sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. ( Azrul Azwar, 1999 )
Defenisi epidemiologi menurut WHO yg dibuat pd saat Regional Commitee Meeting di
Bandung 1989 adalah
“ilmu yg mempelajari distribusi & determinan dari peristiwa kesehatan & peristiwa lainnya
yg berhubungan dgn kesehatan yg menimpa sekelompok masyarakat & menerapkan ilmu tsb
untuk memecahkan masalah-masalah kesehatan.”
FUNGSI UTAMA EPIDEMIOLOGI
o Menerangkan tentang besarnya masalah dan gangguan kesehatan (termasuk penyakit)
serta penyebarannya dalam suatu penduduk tertentu
o Mengidentifikasi berbagai faktor yang menjadi penyebab masalah atau faktor yg
berhubungan dgn terjadinya masalah tersebut
o Menyiapkan data/informasi yg esensial untuk keperluan perencanaan, pelaksanaan
program serta evaluasi berbagai kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat.
KLASIFIKASI PENYAKIT
Klasifikasi penyakit menular & tidak menular
1. Penyakit menular/infeksi
o penyakit menular melalui air
o penyakit menular melalui udara
o penyakit menular melalui kelamin
o penyakit menular melalui binatang
2. Penyakit tidak menular/noninfeksi
o penyakit jantung
o penyakit kanker
o penyakit metabolik
Klasifikasi penyakit menurut ICD (klasifikasi penyakit internasional)
o Penyakit infeksi & parasit
o Neoplasma
o Penyakit endokrin, nutrisi dan
metabolik & gangguan imunitas
o Penyakit darah & organ
pembentuk darah
o Gangguan mental
o Penyakit sistem saraf & alat
indera
o Penyakit sistem peredaran darah
o Penyakit sistem pernapasan
o Penyakit sistem pencernaan
o Penyakit sistem kencing &
kelamin
o Komplikasi kehamilan,
persalinan & nifas
o Penyakit kulit & jaringan bawah
kulit
o Penyakir sistem otot rangka &
jaringan ikat
o Kelainan bawaan
o Keadaan tertentu yg berasal dari
masa perinatl
o Gejala, tanda & keadaan yg tidak
jelas
o Cedera & keracunan
Epidemiologi Penyakit Sistem Respirasi
o Keluhan Umum batuk, sesak, nyeri dada
o Hampir setiap orang pernah mengalami batuk akut
o Penelitian prevalensi batuk kronik hanya 8-14 % dari populasi
PENYEBAB
o Infeksi
o Iritasi saluran napas
o Alergi
o PPOM
o Kanker
o Aspirasi benda asing
o psikogenik
INFEKSI
o Insidens meningkat pada keadaan lingkungan yg kotor
o Meningkat pada saat daya tahan tubuh berkurang
IRITASI SALURAN NAPAS
o Asap rokok, polusi udara
o Insidens batuk pada perokok makin tinggi dengan makin banyaknya rokok yang
diisap
o Sekitar 25 % dari individu yang merokok setengah bungkus/hari batuk
o 50 % dari individu yg merokok 1 pak/hari
o Sebagian besar yg mengisap 2 pak/ hari atau lebih mengalami batuk tiap hari
ALERGI saluran napas
o batuk sering merupakan manifestasi asma
o Insidens asma meningkat 2 dasawarsa terakhir
o selain ISPA, asma merupakan penyebab pd banyak kasus rawat inap di RS dan
ketidakhadiran di sekolah
PPOM
o Dialami semua penderita PPOM
KANKER
o Pada pasien dgn kanker paru batuk terjadi pada 70-90% pasien ketika dalam keadaan
kritis
o Batuk sbg gejala awal 25 %
ASPIRASI BENDA ASING
o Lebih banyak pada anak-anak
Tabel 1. Keluhan utama terbanyak di Puskesmas UP thn 2003
Tabel 2. KLP Penyakit terbanyak di Puskesmas UP thn 2003
Kebijakan pemerintah dalam penanggulangan TBC
o 1995 pemberantasan TBC telah dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directly
o negara berkembang
o
o 75% penderita TBC adalah kelompok usia produktif ( 15 – 50 thn)
o Kematian wanita krn TBC > kematian karena kehamilan
Di Indonesia
o 1995 hasil survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) , TBC merupak penyebab
kematian no 3 pada semua kelompok usia dan no 1 dari golongan penyakit infeksi
o
o Diperkirakan setiap 100.000 penduduk terdapat 130 penderita baru TBC paru BTA
positif
o 1995-1998 cakupan penderita TBC dengan styrategi DOTS baru mencapai 10%
dan error rate belum dihitung
PENCEGAHAN PENYAKIT
Tujuan Penanggulangan TBC di Indonesia
o Tujuan Jangka panjang menurunkan angka kesakitan & angka kematian penyakit
TBC dengan cara memutuskan rantai penularan shg TBC tidak lagi merupakan
masalah kesehatan di Indonesia
o Jangka pendek
o tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita baru BTA positif
o cakupan penemuan mencapai 70% dari semua penderita BTA positif
o Target program
- angka konversi pada akhir pengobatan tahap intensif minimal 80%
- angka kesembuhan minimal 85% dari kasus baru BTA positif
- angka kesalahan 5% pada pemeriksaan sediaan dahak yg benar
STRATEGI PENANGGULANGAN
1. Paradigma Sehat
- Meningkatkan penyuluhan untuk menemukan kontak sedini mungkin
- Promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan perilaku hidup sehat
- Perbaikan perumahan serta peningkatan status gizi
2. Strategi DOTS, sesuai rekomendasi WHO 5 komponen
- Komitmen politis dari para pengambil keputusan, termasuk dukungan dana
- Diagnosis TBC dgn pemeriksaan dahak secara mikroskopis
- Pengobatan dengan paduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsunmg oleh
PMO
- Kesinambungan persediatan OAT jangka pendek dgn mutu terjamin
- Pencatatan & pelaporan secara baku untuk pemantauan & evaluasi
3. Peningkatan mutu pelayanan
- Pelatihan seluruh tenaga pelaksana
- Ketepatan diagnosa TBC dgn pemeriksaan mikroskopik
- Pengawasan kualitas lab dengan crosscheck
- Untuk menjaga kwalitas lab dibentuk KPP(kelompok puskesmas pelaksana) yang
terdiri dari 1 PRM (puskesmas rujukan mikroskopik) dan beberapa PS (puskesmas
satelit), untuk daerah yg sulit dibuat PPM (puskesmas pelaksana mandiri)
- Ketersediaan OAT bagi semua penderita TBC
- Pengawasan kualitas OAT secara berkala & terus menerus
- Keteraturan menelan obat diawasi oleh PMO. Keteraturan pengobatan tetap
merupakan tanggung jawab petugas kesehatan
- Pencatatan & pelaporan dilaksanakan dgn teratur, lengkap & benar
4. Pengembangan program dilakukan secara bertahap ke seluruh UPK
5. Peningkatan kerjasama dengan semua pihak melalui kegiatan advokasi, diseminasi
informasi dengan memperhatikan peran masing2
6. Titik berat manajemen program meliputi : perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi serta mengupayakan sumber daya (dana, tenaga, sarana & prasarana)
7. Kegiatan penelitian & pengembangan dilaksanakandengan melibatkan semua unsur
terkait
8. Memperhatikan komitmen internasional
Kebijakan pemerintah dalam penanggulangan Flu Burung
Situasi Kini
- 1,2 milyar unggas di Indonesia.
- H5N1 telah menyebarluas hampir diseluruh negeri ini.
- 60% dari 56 juta rumah tangga di Indonesia memiliki unggas yang dilepas
dilingkungan bebas.
o Masih banyak yang berpendapat bahwa pencegahan tidak terlalu penting & tidak praktis
karena masih sedikit upaya perubahan.
o Halangan terbesar adalah biaya
o Ayam bukan sumber utama nafkah bagi banyak masyarak hingga mereka enggan untuk
mengeluarkan biaya lebih dalam pemeliharaan
o Mengandangkan ayam dianggap menyulitkan dan tidak bebas biaya.
Hasil survei gabungan Pemerintah Indonesia & WHO dari 928 orang di daerah berisiko
rendah (63%) and berisiko tinggi (27%) di Bali
CONFIRMED CASE and CASE FATALITY RATE ( CFR)
AI in Humans ( Since July 2005 until April 12, 2006)
4 pesan utama
o Jangan sentuh unggas yang sakit atau mati. Jika terlanjur, cepat-cepat cuci tangan
pakai sabun dan laporkan ke kepala desa.
o Cuci pakai sabun tangan dan juga peralatan masak Anda sebelum makan atau
memasak. Masak ayam dan telur ayam sampai matang.
o Pisahkan unggas dari manusia. Dan juga pisahkan unggas baru dari unggas lama
selama dua minggu.
o Periksakan ke puskesmas jika mengalami gejala flu dan demam setelah berdekatan
dengan unggas.
Recommended