View
40
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
NAMA : FATA TRI HASWURI
NIM : 2011-11-0
TUGAS SP : MANAJEMEN STRATEGI
1). FORMULASI STRATEGI KORPORASI (CORPORATE LEVEL STRATEGY)
Strategi Korporasi
STRATEGI PERTUMBUHAN/EKSPANSI Pada kategori strategi pertumbuhan/ekspansi
(growth/expansion strategy) ini dijalankan perusahaan dalam rangka mengejar pertumbuhan
korporat, yang dapat berupa kenaikan penjualan, profit, ekspansi usaha, dan lain-lain yang akan
berdampak pada pengembangan/pertumbuhan perusahaan. Berikut beberapa strategi yang
termasuk pada kategori strategi pertumbuhan.
1. Strategi Intensif (Intensive Stategy)
Disebut strategi intensif karena dilakukan dengan mengerahkan berbagai usaha yang intensif
dengan syarat perusahaan dapat memperbaiki posisi kompetitif nya dengan produk yang ada saat
ini. Strategi intensif dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration Strategy)
Strategi ini dijalankan untuk meningkatkan market share dari produk yang ada saat ini pada pasar
yang ada saat ini melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi penetrasi pasar
paling sering digunakan dan dikombinasikan dengan strategi lain. Cara melaksanakan strategi
penetrasi pasar dengan menggencarkan unsure bauran pemasaran promosi dan harga, yaitu
melalui antara lain menaikkan jumlah tenaga penjualan, meningkatkan anggaran iklan,
menawarkan secara gencar berbagai item promosi penjualan, atau bahkan meningkatkan
aktivitas publisitas. Efektifitas strategi penetrasi pasar tergantung pada beberapa factor, antara
lain:
- Pasar belum jenuh
- Tingkat pemakaian pelanggan saat ini dapat ditingkatkan secara signifikan
- Market share pesaing turun, tetapi penjualan industri naik - Kenaikan skala ekonomi
berdampak pada keunggulan kompetitif
- Ada korelasi positif signifikan antara kenaikan penjualan dengan kenaikan biaya pemasaran
Contoh :
1.HM sampoerna melakukan aktivitas pemasarran dan promosi yg intensif dan besar-besaran
untuk produk rokok merk A-Mild,
2. Coca Cola menerapkan strategi penetrasi pasar untuk meningkatkan pangsa pasar dengan
melakukan upaya pemasaran yg lbh besar. Untuk mendukung strategi tersebut cocacola berusaha
menciptakan suatu trend an membuat iklan yg unik dan kreatif. Sebagai contoh nyatany, coca
cola meluncurkan iklan “ Coca-Cola brrrrrrr…” dilihat dri iklan ini, coca cola ingin menciptakan
suatu image bahwa dgn minum coca cola bisa membuat konsumen menjadi lebih bersemangat.
b. Strategi Pengembangan Pasar (Market Development Strategy)
Memperkenalkan produk yang ada saat ini pada pasar baru (new market). Strategi
Pengembangan pasar ke New market ini dijalankan dengan memperluas area geografi baru,
menambah segmen baru, mengubah dari bukan pemakai menjadi pemakai, menarik
pelanggannya pesaing. Beberapa pedoman yang akan membuat strategi pengembangan pasar
efektif:
- Saluran distribusi baru lebih andal, murah, berkualitas bagus
- Perusahaan sukses, apapun yang dilakukan - Pasar belum jenuh
- Ada kelebihan kapasitas produksi - Industri dasar menjadi global secara cepat
Contoh:
1. PT.Carrefour Indonesia membuka berbagai gerai ritel barunya di berbagai kota besar di
Indonesia. Saat ini Carrefour telah memiliki 30 toko di Indonesia. ,
2. PT . Garuda Indonesia membuka berbagai rute penerbangan baru baik domestic maupun
mancanegara, antara lain rute Jakarta-tanjung karang, Jakarta –malang , dll
c. Strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategy)
Merupakan strategi yang dijalankan untuk menaikkan penjualan dengan memperbaiki atau
memodifikasi produk yang ada saat ini. Menjalankan strategi ini berarti melibatkan pengeluaran
biaya penelitian dan pengembangan yang besar. Pedoman yang harus dijalankan agar strategi
pengembangan produk efektif adalah:
- Produk berada pada tahap kedewasaan dari daur hidup produk
- Industri dicirikan oleh pengembangan teknologi yang cepat
- Pesaing menawarkan kualitas produk yang lebih baik pada harga yang bersaing
- Persaingan yang tajam dalam industri yang sedang tumbuh pesat
- Kemampuan yang kuat dibidang penelitian dan pengembangan
Contoh:
1. PT unilever Indonesia mengembangkan produk pepsodent dengan beberapa varian,
2. PT .TELKOM telah melakukan pengembangan pelayanan, dari jasa PSTN menuju hingga jasa
narrowband ISDN dan Intelligent Networks.
2. Strategi Integrasi (Integration Strategy)
Strategi integrasi berarti menyatukan beberapa rentang bisnis mulai dari hulu, jaringan pemasok
hingga hilir, jaringan distributor serta secara horizontal kearah pesaing. Strategi integrasi ada 3
bentuk yaitu: strategi integrasi ke depan ; strategi integrasi ke belakang; strategi integrasi
horizontal. Seringkali secara keseluruhan strategi ini disebut sebagai strategi integrasi vertical
yang dijalankan untuk memperoleh kendali atas distributor, pemasok, dan pesaing.
a. Strategi Integrasi Ke Depan (Forward Integration Strategy)
Strategi integrasi ke depan adalah strategi yang dijalankan dengan meraih kendali atas jalur
distribusi, mulai dari distributor hingga retailer. Wujud dari kendali atas jalur distribusi adalah
mendirikan sendiri jalur distribusi, memperoleh kepemilikan atas jalur distribusi, atau
memperoleh kendali. Semakin meningkatnya jumlah manufaktur, atau dalam hal ini pemasok
menyebabkan semakin meningkatnya penggunaan strategi integrasi ke depan oleh manufaktur.
E-commerce, franchise, factory outlet adalah bentuk pengembangan strategi integrasi ke depan
yang sedang tren saat ini. Beberapa pedoman yang mempengaruhi efektifitas strategi integrasi ke
depan antara lain:
- Distributor saat ini berbiaya mahal atau tidak andal
- Ketersediaan distributor yang berkualitas terbatas
- Perusahaan berada dalam industri yang tumbuh pesat
- Perusahaan memiliki modal dan sumber daya manusia yang mampu mengelola usaha baru
dibidang distribusi - Distributor saat ini menikmati profit margin yang terlampau tinggi
Contoh :
1. Perusahaan PT.Kimia farma membangun jaringan apotiknya sendiri yaitu Apotik Kimia
farma,
2. PT .Astra internasional menguasau saluran distribusi sampai hilirnya dengan mempunyai
outlet shop and drive yg memberikan pelayanan service dan menjual suku cadang.
b. Strategi Integrasi Ke Belakang (Backward Integration Strategy)
Strategi integrasi ke belakang digunakan dengan memperoleh kepemilikan atau meningkatkan
kendali atas perusahaan pemasok. Baik manufaktur maupun retailer membutuhkan bahan baku
dari pemasok. Berkut pedoman yang diikuti agar strategi integrasi ke belakang efektif:
- Jika perusahaan perlu memperoleh sumber daya yang dibutuhkan secara cepat
- Pemasok saat ini mahal dan tidak andal
- Jumlah pemasok terbatas, tetapi jumlah pesaing banyak
- Pertumbuhan tinggi di sector industri
- Perusahaan memiliki modal dan SDM untuk mengelola bisnis baru
- Pentingnya stabilitas harga pasokan
- Pemasok yang ada menikmati profit margin yang tinggi
Contoh :
1. kelompok Kompas Gramedia memiliki bnyk anak perusahaan media termasuk penerbitan,
2. Pt . Gudang Garam Internasional memiliki pabrik kertas rokok di afrika selain juga memiliki
pabrik kertas rokok di Kediri dgn nama PT Surya Zig Zag.
c. Strategi Integrasi Horisontal (Horizontal Integration Strategy)
Strategi integrasi horisontah mengarah pada strategi yang memperoleh kepemilikan atau
meningkatkan kendali atas perusahaan pesaing. Merupakan strategi yang paling tren digunakan
secara signifikan dalam strategi pertumbuhan. Merger, akuisisi, pengambilalihan diantara para
pesaing memungkinkan semakin meningkatnya skala ekonomis dan transfer sumber daya dan
kompetensi. Pedoman yang harus diikuti agar strategi integrasi horizontal efektif:
- Perusahaan punya posisi monopolistic tanpa ada tentangan dari pemerintah
- Berkompetisi dalam industri yang sedang tumbuh
- Menaikkan skala ekonomi merupakan keunggulan kompetitif
- Kebimbangan yang terkait dengan kurangnya keahlian manajerial atau kebutuhan sumber daya
tertentu
- Memiliki modal dan SDM yang berbakat yang dibutuhkan untuk mengelola ekspansi bisnis
Contoh: 1. PT.indofood Sukses Makmur yg pertama kali popular dgn merek dagang indomie
membeli merk supermi, 2. PT Coca Cola Bottling Indonesia mengakusisi airminung merk lokak
Ades.
3. Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy)
Sebenarnya ini adalah tipe strategi yang kurang begitu popular karena sulitnya memanage
aktivitas bisnis yang berbeda. Ada 3 bentuk strategi diversifikasi yakni: strategi diversifikasi
konsentris; horizontal, dan konglomerasi.
a. Strategi Diversifikasi Konsentris (Concentric Diversification Strategy)
Dijalankan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang ada saat ini.
Keterkaitan dalam hal: kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun jaringan
pemasaran yang sama. Pedoman keberhasilan strategi diversifikasi konsentris adalah:
- Bersaing dalam industri yang tidak atau rendah pertumbuhannya
- Adanya produk baru yang terkait dengan produk yang ada saat ini dapat menaikkan penjualan
produk yang ada
- Produk baru ditawarkan pada harga yang kompetitif
- Produk yang ada saat ini berada pada tahap penurunan dalam daur hidup produk
- Memiliki tim manajemen yang kuat
Contoh:
1. Perusahaan mobil seperti Suzuki dan Honda juga memproduksi sepeda motor,
2. Kelompok usaha kompas gramedia masuk ke bisnis penerbitan (elexmedia komputindo), took
buku (gramedia) dan pentiaran ( radio Sonora dan TV7)
b. Strategi Diversifikasi Horizontal (Horizontal Diversification Strategy)
Strategi diversifikasi horizontal adalah strategi menambah atau menciptakan produk baru yang
tidak terkait dengan produk saat ini kepada pelanggan saat ini. Dasarnya adalah, bahwa
perusahaan sudah sangat familiar dengan pelanggannya saat ini dan pelanggan saat ini sangat
loyal dengan merk/brand perusahaan. Pedoman yang akan menjamin keberhasilan strategi
diversifikasi horizontal adalah:
- tambahan produk baru akan meningkatkan revenue secara signifikan
- tingkat kompetisi yang tajam dalam industri yang tidak tumbuh, margin dan return rendah
- Saluran distribusi yang ada saat ini dapat dimanfaatkan
- Produk baru dapat mengkompensir pola penjualan yang siklikal
Contoh:
1. PT.Bank Lippo, Tbk sebagai cikal bakal group lippo memutuskan untuk bergerak di sector
property seperti lippo karawaci, lippo cikarang.
2. PT.Maspion Intonesia memiliki PT.Bank Maspion Indonesia, Maspion securities, dan
Maspion money changer.
c. Strategi Diversifikasi Konglomerasi (Conglomerate Diversification Strategy)
Penambahan produk baru dan dipasarkan pada pasar baru yang tak terkait dengan yang ada saat
ini. Ide dasar strategi ini terutama pertimbangan profit. Untuk menjamin strategi diversifikasi
konglomerasi efektif, ada beberapa pedoman yang perlu diikuti, yakni:
- Terjadi penurunan penjualan dan profit
- Kemampuan manajerial dan modal untuk berkompetisi dalam industri baru
- Tercipta sinergi financial antara perusahaan yang diakuisisi dengan yang mengakuisisi
- Pasar bagi produk saat ini sudah jenuh
- Ada peluang untuk membeli atau memperoleh bisnis baru yang tak terkait yang memiliki
peluang investasi yang menarik
- Jika ada tindakan antitrust atas bisnis yang terkonsentrasi pada bisnis tunggal
Contoh:
1. PT.Bank Lippo, Tbk sebagai cikal bakal group lippo memutuskan untuk bergerak di sector
property seperti lippo karawaci, lippo cikarang.
2. PT.Maspion Intonesia memiliki PT.Bank Maspion Indonesia, Maspion securities, dan
Maspion money changer.
3.STRATEGI DEFENSIF (DEFENSIVE STRATEGY) Dalam kondisi tertentu perusahaan
akan lebih memilih strategi defensive yang akan mempertahankan posisi yang ada saat ini atau
karena kondisi yang terbatas maka perusahaan paling tidak harus survive. Berikut beberapa
strategi defensive yang dapat diterapkan sesuai dengan urutan skala prioritas mulai dari strategi
yang paling awal yaitu strategi penghematan yang jika diterapkan tidak ada hasil maka strategi
berikutnya adalah divestasi jika strategi inipun tidak menolong perbaikan kondisi perusahaan
maka jalan dan strategi terakhir adalah likuidasi.
a. Strategi Penghematan/Retrenchment
Penghematan terjadi ketika perusahaan melakukan regrouping melalui pengurangan biaya dan
asset untuk mengatasi penurunan penjualan dan profit. Strategi ini disebut juga strategi
turnaround, atau reorganisasi. Retrenchment didesain untuk memperkuat basic kompetensi
distingtif. Selama retrenchment, strategist bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi
tekanan dari pemilik, karyawan, dan media. Langkah awal dalam pelaksanaan strategi
penghematan ini adalah menonaktifkan beberapa asset yang tidak produktif, jika ini tidak
berhasil, maka menonaktifkan asset yang produktif dengan syarat perusahaan mengalami
penurunan penjualan. Wujud nyata dari strategi ini juga berupa, pemangkasan lini produk,
penutupan unit bisnis, penutupan pabrik, otomatisasi proses, pengurangan karyawan, system
pengendalian biaya yang ketat. Pedoman yang harus dijalankan agar strategi retrenchment
efektif:
- Gagal mencapai tujuan dan sasaran secara konsisten, tetapi perusahaan memiliki kompetensi
distingtif
- Perusahaan adalah salah satu pesaing lemah
- Inefisiensi, profitabilitas rendah, moral karyawan buruk, serta tekanan dari pemilik untuk
melakukan reorganisasi
- Manajemen stratejik gagal dilaksanakan
- Pertumbuhan yang terlampau pesat, perlu reorganisasi internal
Contoh:
1. PT.Dirgantara Indonesia telah mem-PHK-kan sekitar 9.643 karyawannya
b. Strategi Divestasi/Divesture
Jika langkah penghematan tidak menolong perbaikan kondisi perusahaan maka penjualan asset
nonproduktif ataupun selanjutnya asset produktif seperti tanah, bangunan, dan aktiva tetap
lainnya perlu dilakukan untuk memperoleh dana segar. Strategi divestasi juga sering dilakukan
untuk menggali modal untuk selanjutnya digunakan mendanai akuisisi atau investasi. Strategi
divestasi dapat juga menjadi bagian dari keseluruhan strategi penghematan untuk memangkas
bisnis yang tidak profitable, yang membebani dan memerlukan modal cukup banyak, dan yang
tidak sejalan dengan misi dan aktivitas perusahaan. Pedoman yang harus diikuti agar strategi
divestasi berjalan efektif adalah:
- Penghematan gagal dilakukan untuk memperbaiki keadaan
- Divisi perlu sumber daya lebih dari yang ada
- Divisi bertanggungjawab atas keseluruhan performans perusahaan yang buruk
- Divisi tidak sejalan dengan organisasi
- Banyak dana kas yang dibutuhkan dan tidak dapat digali dari sumber lain
Contoh: PT Bank Niaga Tbk. Melepas seluruh kepemilikan saham (divestasi) di PT Bank
Sumitomo Mitsui Indonesia yg berkedudukan di Jakarta.
c. Strategi Likuidasi
Menjual seluruh asset perusahaan yang bernilai tangible merupakan strategi likuidasi. Strategi
likuidasi diakui sebagai suatu kekalahan dan memiliki konsekuensi secara emosional. Akan
tetapi, lebih baik berhenti operasi daripada terus menerus kehilangan sejumlah uang.
Sebelumnya perusahaan menyatakan diri bangkrut baru setelah itu, dijual asset-aset tangible
yang masih bernilai untuk memenuhi kewajiban terutama kepada kreditor. Pedoman yang harus
diikuti agar strategi likuidasi efektif adalah:
- Ketika strategi penghematan dan divestasi tidak berhasil
- Hanya alternative bangkrut, likuidasi adalah satu-satunya cara untuk memperoleh dana kas atas
asset perusahaan. Perusahaan pertama harus menyatakan diri bangkrut dan kemudian melikuidasi
divisi untuk memperoleh kas
- Pemilik perusahaan dapat meminimumkan kerugian dengan cara menjual asset perusahaan
Contoh:
1. Bank IFI dilikuidasi oleh Bank Indonesia,
2. PT Asahimas Flat Glass melakukan likuidasi terhadap anak perusahaanny, yakni Glavermas
Mirror Pte Ltd.
Keuntungan strategi integrative :
1. Dapat menciptakan penghematan biaya kalau volume kebutuhan bahan baku yang diperlukan
cukup besar sehingga cukup ekonomis kalau di produksi sendiri.
2. Akan mampu memberikan konstribusi laba yang diharapkan karena memberikan keamanan
supply bahan baku utama yang dibutuhkan perusahaan dan perusahaan tidak mengalami
kesulitan menguasai teknologi yang diperlukan.
3. Integrasi ke belakang akan memberikan keunggulan bersaing atas dasar differensiasi jika
integrasi tersebut mampu meningkatkan kualitas produk akhir dan pelayanan kepada konsumen.
. Kelemahannya :
1. Adanya beban kelebihan kapasitas akibat tidak meratanya skala pabrik.
2. Koordinasi yang tidak jalan akan manikkan biaya dan menghilangkan sinergi.
3. Proses kadaluarsa
4. Menghalangi keluar pasar yang sudah kurang menguntungkan.
5. Kehilangan akses informasi dari supplier maupun dari distributor.
Keuntungan difersifikasi :
1. Perush dpt mengejar pertumbuhan dlm waktu yg relatif singkat
2. Manfaat dr adanya management team hasil proses akuisisi
3. peningkatan kinerja, posisi perusahaan, memanfaatkan strategic fit, mengarahkan sumber daya
korporasi pada unit bisnis yang paling menguntungkan dan perencanaan pajak.
Kelemahan diversifikasi :
1. Biaya utk menguasai perush lain bisa melebihi manfaat yg diperoleh
2. Kemungkinan budaya kerja yg muncul dr 2 perush tdk saling mendukung
3. Memang diversifikasi dapat meletakkan anda pada jalan yang cepat untuk pertumbuhan,
namun sebaliknya bila gagal
4. Dengan memperluas rentang produk anda dan bahkan perputaran produk anda meningkat,
maka biaya-biayanya juga meningkat dan hal ini dapat pula berakibat menurunkan profit anda.
5. Dengan memperluas ke pasar yang baru, maka bahaya yang muncul pada target pelanggan
yang baru belum tentu anda ketahui. Untuk itu diperlukan suatu riset sebelum melakukan
diversifikasi.
6. Untuk melakukan diversifikasi diperlukan orang yang benar-benar menguasai karakteristik
bisnis tiap-tiap produk anda.
2. FORMULASI STRATEGI BISNIS
Strategi tingkat unit bisnis merupakan suatu strategi bagaimana suatu/masing-masing unit
bisnis yang dimiliki korporasi tumbuh dan berkembang. Untuk itu ada beberapa pilihan yang
dapat dilakukan manajemen pada tingkat unit bisnis yaitu:
1. Competitive (bersaing)
2. Cooperation (bekerja sama)
3. Coopetition (bersaing dan bekerja sama)
Dari ketiga pilihan tersebut, strategi yang paling banyak dan popular digunakan adalah
strategi bersaing. Salah satu konsep strategi pesaingan yang sangat popular adalah konsep yang
dikemukakan oleh salah seorang pakar ekonomi mikro persaingan Michael E. Porter adalah
konsep Strategi Generik. Strategi Generik Michael E. Porter meliputi:
1. Cost Leadership Strategies (Strategi Kepemimpinan Biaya)
2. Differentiation Strategies (Strategi Diferensiasi)
3. Focus Strategies (Strategi Fokus)
Menurut Porter, strategi yang memungkinan organisasi memperoleh keunggulan kompetitif
ditinjau dari 3 perbedaan dasar, yaitu cost leadership, differentiation, dan focus yang selanjutnya
ketiga strategi ini kemudian popular disebut sebagai strategi generik. Setiap strategi generik
tersebut memiliki potensi yang memungkinkan perusahaan melebihi pesaingnya dalam satu
industri yang sama
1. Strategi Keunggulan Biaya ( Cost Leadership )
Alasan utama menjalankan strategi integrasi ke depan, strategi ke belakang, dan strategi
horizontal adalah untuk mendapatkan manfaat kepemimpinan biaya rendah atau nilai terbaik.
Tetapi, kepemimpinan biaya umumnya harus dijalankan dalam hubungannya dengan
diferensiasi.
Keunggulan/kepemimpinan biaya (cost leadership) menekankan pemroduksian produk-
produk yang distandardisasi dengan biaya per unit yang sangat rendah untuk para konsumen
yang peka terhadap harga. Terdapat dua strategi alternatif kepemimpinan biaya, yaitu:
1. Strategi biaya rendah (low-cost) yang menawarkan produk atau jasa kepada konsumen pada
harga terendah yang tersedia di pasar.
2. Strategi nilai terbaik (best-value) yang menawarkan produk atau jasa kepada konsumen pada
nilai harga terbaik yang tersedia di pasar.
Strategi ini bertujuan untuk menawarkan serangkaian produk atau jasa pada harga yang
serendah mungkin dibandingkan dengan produk pesaing dengan atribut serupa. Sasaran dari
kedua tipe strategi ini adalah pasar yang besar.
Berusaha untuk menjadi produsen berbiaya rendah dalam industri bisa sangat efektif
ketika pasar dibangun dari banyak pembeli yang peka terhadap harga, ketika ada sejumlah cara
untuk mencapai diferensiasi produk, ketika para pembeli tidak terlalu memusingkan perbedaan
dari merek yang satu ke merek yang lain, atau ketika terdapat sejumlah besar pembeli dengan
daya tawar yang signifikan. Gagasan pokoknya adalah menjual dengan harga yang lebih rendah
dari pesaing dan dengan demikian menguasai pangsa pasar dan penjualan, yang sepenuhnya
mendepak pesaing keluar dari pasar. Perusahaan yang menggunakan strategi kepemimpinan
biaya rendah atau nilai terbaik harus meraih keunggulan kompetitif dengan cara-cara yang sulit
ditiru atau disamai oleh pesaing. Jika pesaing dapat dengan relatif mudah atau tidak mahal
meniru metode kepemimpinan biaya sang pemimpin, keunggulan pemimpin tersebut tidak akan
bertahan cukup lama untuk memberikan hasil yang besar di pasar. Untuk menjalankan strategi
kepemimpinan biaya secara berhasil, sebuah perusahaan harus memastikan bahwa total biaya
diseluruh rantai nilainya lebih rendah dari total biaya pesaing. Terdapat dua cara untuk mencapai
hal tersebut, antara lain:
1. Menjalankan aktivitas-aktivitas rantai nilai secara lebih efektif daripada pesaing dan mengontrol
berbagai faktor yang mungkin mendongkrak biaya aktivitas rantai nilai.
2. Memperbarui keseluruhan rantai nilai perusahaan untuk mengeliminasi atau memangkas
aktivitas-aktivitas yang menambah biaya.
Ketika menjalankan strategi kepemimpinan biaya, sebuah perusahaan harus berhati-hati
untuk tidak menggunakan cara-cara seperti pemotongan harga yang agresif sehingga laba mereka
menjadi terlalu rendah atau bahkan tidak ada sama sekali. Selalu mencari terobosan teknologi
yang mampu menghemat biaya dan berhati-hati pada perkembangan rantai nilai lain yang dapat
menghancurkan keunggulan kompetitif perusahaan. Strategi kepemimpinan biaya rendah atau
nilai terbaik akan sangat efektif dalam kondisi-kondisi berikut:
1. Ketika persaingan harga antarpenjual pesaing sangat ketat
2. Ketika produk penjual pesaing pada pokoknya sama dan pasokan tersedia dari semua penjual
3. Ketika ada beberapa cara untuk mencapai diferensiasi produk yang memiliki nilai bagi pembeli
4. Ketika sebagian besar pembeli menggunakan produk dengan cara yang sama
5. Ketika pembeli hanya mengeluarkan sedikit biaya untuk berpindah membeli dari satu penjual ke
penjual yang lain
6. Ketika pembeli begitu besar dan memiliki daya tawar yang signifikan untuk meminta penurunan
harga
7. Ketika pendatang industri baru menggunakan harga perkenalan yang rendah untuk menarik
pembeli dan membangun basis konsumen.
Strategi kepemimpinan biaya yang berhasil biasanya memengaruhi seluruh perusahaan,
sebagaimana terlihat dari efisiensi yang tinggi, overhead yang rendah, hak istimewa yang
terbatas, ketidaktoleransian terhadap limbah, penyaringan yang ketat atas permintaan anggaran,
pengendalian yang luas, pemberian imbalan yang dikaitkan dengan kemampuan untuk
menghemat biaya, dan partisipasi karyawan yang luas dalam upaya pengendalian biaya.
Beberapa risiko yang terkait dengan strategi kepemimpinan biaya adalah bahwa pesaing
mungkin saja "mengimitasi" strategi tersebut sehingga menyebabkan penurunan laba di industri
secara keseluruhan; bahwa berbagai terobosan dalam industri bisa membuat strategi tersebut
tidak efektif; atau bahwa ketertarikan pembeli beralih ke fitur-fitur lain di luar harga.
2. Strategi Differensiasi
Diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaan yang berarti untuk
membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing (kotler, 1997). Diferensiasi
terutama pada produk sangat penting karena persaingan yang ketat pada dunia usaha sekarang
menuntut untuk melakukan berbagai strategi guna menciptakan produk yang dapat diterima baik
oleh konsumen dan tidak kalah bersaing dengan produk lainnya. untuk menciptakan diferensiasi
produk erat dengan berapa tambahan yang harus dilakukan agar orang dapat mengetahui bahwa
produk itu berbeda dengan produk lainnya. jadi untuk menciptakan diferensiasi produk dapat
dikatakan perlu biaya yang besar.
strategi diferensiasi dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Produk bundling, suatu cara dimana menggabungkan penjualan menjadi satu paket penjualan.
dalam produk bundling dapat dilakukan dengan pure bundling dan mix bundling. pure budling
yaitu menjual produk yang berkaitan erat satu sama lain. mix bundling yaitu pembelian produk
dapat dibeli secara terpisah. contoh: penjualan komputer disertai dengan penjualan aplikasi
programnya /software (pure bundling), penjualan Handphone dan aplikasinya, penjualan
masakan cepat saji.
2. Produk lining, merupakan strategi dimana menjual beberapa jenis produk. product lining
menjual terpisah beberapa produk yang saling berkaitan.produk lining dapat dilakukan dengan
trading up dan trading down. trading up yaitu menambah variasi produk dengan produk yang
memiliki kualitas lebih baik dari produk lain. trading down yaitu menambah variasi produk
dengan produk yang lebih murah atau kualitas rendah. contoh: paket pendidikan yang ditawarkan
oleh MB-IPB pada jenjang S2, S3, dan program pelatihan, toko serba lima ribu.
Strategi diferensiasi, yaitu strategi dimana produk kita memiliki perbedaan maupun
keunikan dibandingkan dengan produk yang lain. Mungkin banyak orang tidak memanfaatkan
cara ini karena terkadang orang merasa ragu jika produknya berbeda dengan produk lain yang
ada di pasaran. Tetapi, ada juga yang merasa bahwa dengan adanya diferensiasi, maka produk
atau jasanya akan lebih laku bila dijual di pasaran.
Keunggulan Dari Strategi Differensiasi :
1. Diferensiasi akan memperpanjang siklus hidup produk
Suatu produk pasti akan mengalami siklus decline atau penurunan. Jadi, pada prinsipnya
sebelum terjadi penurunan di dalam pemasaran produk atau jasa kita, perlu dilakukan
diferensiasi supaya penjualan di dalam pemasaran kita meningkat kembali.
2. Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita lebih diingat oleh konsumen
Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita lebih melekat di benak konsumen.
Sebagai informasi, perbedaan yang ada pada produk maupun jasa kita, akan membuat konsumen
lebih mudah untuk mengingat produk atau jasa yang kita pasarkan karena adanya point of
interest yang kita miliki, yaitu keunikan yang tidak dimiliki oleh produk atau jasa yang lain.
Bagi para marketing, keuntungan yang akan diperoleh adalah mereka menjadi lebih
percaya diri dalam memasarkan produknya. Dikatakan lebih percaya diri karena dengan adanya
keunikan tersebut, para marketing akan dapat menjelaskan produk atau jasa mereka dengan lebih
mudah dan hal tersebut juga akan lebih menarik bagi konsumen.
Pada dasarnya, segala sesuatu yang unik dan tidak dimiliki oleh produk maupun jasa lain
akan merupakan suatu hal yang selalu memancing rasa ingin tahu konsumen. Berbekal rasa ingin
tahu tersebut, konsumen akan tertarik untuk mengetahui produk atau jasa tersebut dengan lebih
dalam dan biasanya, pada akhirnya konsumen akan tertarik untuk mencoba mengkonsumsi
produk atau jasa tersebut.
3. Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita terlihat lebih baik dibandingkan dengan produk
atau jasa yang lain
Dengan adanya keunikan yang kita miliki, maka produk kita akan terlihat lebih baik
dibandingkan produk lain, karena keunikan tersebut adalah nilai tambah dari produk atau jasa
yang kita pasarkan.
Suatu produk atau jasa yang memiliki bentuk dan keunggulan yang relatif sama dengan
produk atau jasa lain biasanya akan terlihat biasa saja di mata konsumen, karena pada prinsipnya,
konsumen sering merasa jenuh dengan penawaran produk atau jasa yang keunggulannya relatif
sama dengan yang lain.
Dengan adanya keunikan atau perbedaan yang menarik dari produk atau jasa kita, maka
hal tersebut akan membuat konsumen memiliki persepsi bahwa produk atau jasa yang kita
hasilkan lebih baik dibandingkan dengan yang lain. Dengan persepsi tersebut, maka pada
konsumen juga akan lebih tertarik untuk mencoba menggunakan produk atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan kita dibandingkan produk atau jasa yang lain.
4. Diferensiasi akan membuat nilai jual dari produk atau jasa yang kita pasarkan menjadi lebih
tinggi
Keunikan produk atau jasa yang dimiliki bisa merupakan asset yang berharga bagi kita.
Dengan keunikan produk atau jasa tersebut, kita dapat menjual produk atau jasa kita dengan
harga yang lebih tinggi. Dikatakan bahwa kita dapat menjual produk kita dengan harga yang
lebih tinggi karena dengan keunikan yang kita miliki, kita dapat dengan percaya diri mengatakan
kepada konsumen bahwa hal yang dimiliki oleh kita tidak dimiliki oleh produk atau jasa yang
lain.
Jadi, dengan kata lain, kita bisa mempromosikan bahwa harga yang kita pasarkan
merupakan suatu hal yang wajar karena konsumen bisa menikmati keunikan yang tidak dimiliki
oleh produk atau jasa yang lain.
5. Mengatasi masalah kejenuhan pasar
Mengingat penjualan sebuah produk sering mengalami pasang surut sesuai dengan daur
hidupnya yang terus berputar, maka adanya diferensiasi produk dapat membantu para pengusaha
maupun pelaku pasar ketika konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang biasa
ditawarkannya.
6. Membantu terciptanya image produk
Semakin unik produk yang Anda tawarkan, maka akan semakin memudahkan konsumen
dalam mengenali produk tersebut. Dan semakin banyak konsumen yang mengenali produk Anda,
maka semakin besar pula peluang Anda untuk menanamkan image produk yang Anda tawarkan
di hati para konsumen. Sehingga Anda dapat menentukan positioning yang tepat, sesuai dengan
target pasar yang Anda bidik.
Kelemahan Strategi Diferensiasi
Kelemahan utama strategi diferensiasi terletak pada kecenderungan perusahaan untuk
menurunkan biaya produk atau mengabaikan rencana pemasaran yang agresif dan kontinyu,
kecenderungan tersebut dapat menurunkan kekuatannya. Jika pelanggan mulai yakin bahwa,
perbedaan dengan produk pesaing tidak lagi signifikan, maka biaya produk yang lebih rendah
akan lebih menarik bagi pelanggan.
3. Strategi Fokus
Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen
pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang
jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak
dipengaruhi oleh harga. Dalam pelaksanaannya – terutama pada perusahaan skala menengah dan
besar –, strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi generik lainnya: strategi
biaya rendah atau strategi pembedaan karakteristik produk. Strategi ini biasa digunakan oleh
pemasok “niche market” (segmen khusus/khas dalam suatu pasar tertentu; disebut pula sebagai
ceruk pasar) untuk memenuhi kebutuhan suatu produk — barang dan jasa — khusus.
Syarat bagi penerapan strategi ini adalah adanya besaran pasar yang cukup (market size),
terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak terlalu diperhatikan oleh pesaing dalam
rangka mencapai keberhasilannya (pesaing tidak tertarik untuk bergerak pada ceruk tersebut).
Strategi ini akan menjadi lebih efektif jika konsumen membutuhkan suatu kekhasan tertentu
yang tidak diminati oleh perusahaan pesaing. Biasanya perusahaan yang bergerak dengan strategi
ini lebih berkonsentrasi pada suatu kelompok pasar tertentu (niche market), wilayah geografis
tertentu, atau produk — barang atau jasa — tertentu dengan kemampuan memenuhi kebutuhan
konsumen secara baik, excellent delivery. (Lihat David, 1998; Fournier dan Deighton, 1997;
Pass dan Lowes, 1997; Porter, 1980 dan 1985).
Strategi ini cocok diterapkan jika :
1. Kebutuhan pembeli terhadap suatu barang bermacam-macam
2. Tidak ada saingan khusus dalam target/segmen yang sama
3. Segmen pembeli sangat berbeda dalam ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, yang membuat
banyak segmen lebih menarik daripada yang lain
4. Perusahaan kurang memiliki kapabilitas untuk memenuhi kebutuhan keseluruhan pasar
4. Strategi Fokus Biaya
Focus biaya adalah strategi bersaing yang focus pada kelompok pembeli atau geografis
tertentu dan mencoba melayani ceruk-ceruk ini, dan mengabaikan yang lain. Dalam menggunaka
focus biaya, perusahaan unit bisnis mencari keunggulan biaya pada segmen sasarannya.
Starategis tersebut didasarkanpada keyakinan bahwa perusahaan atau unit bisnis yang
mengkosenstrasikan upaya-upayanya dapat melayani target strategis yang sempit dengan lebih
efisien dibandingkan dengan para pesaingnya. Contoh perusahaan yang melakukan strategi ini :
Fadal Engineerring dan USAA (United Service Autombile Association)
Resiko Fokus
1. Strategi focus ditiru
Segmen sasaran menjadi tidak menerik secara struktur
Struktur melapuk /terkisis
Permintaan hilang
2. Pesaing sasaran menghebohkan segmen :
Perbedaan segmen dengan segmen lain terbilang sempit
Keunggulan lini yang luas meningkat
3. Para pem-“focus” baru memecah segmen industry
3. FORMULASI STRATEGI FUNGSIONAL
Strategi fungsional (functional strategy) merupakan suatu pendekatan terhadap area fungsional
untuk mencapai tujuan perusahaan dan unit bisnis dengan memaksimumkan produktivitas
sumber daya. Strategi ini dititikberatkan pada pengembangan dan pemeliharaan suatu
kompetensi khusus (distinctive competency) untuk menghasilkan keunggulan bersaing bagi
suatu perusahaan atau unit bisnis.
1. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran (marketing strategy) berkaitan dengan penetapan harga (pricing), penjualan
(selling), dan pendistribusian (distributing) produk. Beberapa strategi pemasaran yang dapat
digunakan oleh perusahaan atau unit bisnis adalah:
a. Strategi Pengembangan Pasar (Market Development Strategy)
Dengan menggunakan strategi pengembangan pasar, suatu perusahaan atau unit bisnis
dapat:
1) Merebut pangsa pasar yang lebih besar dari pangsa pasar saat ini, yaitu melalui penyerapan
pasar (market saturation) dan penetrasi pasar (market penetration). (contoh: unilever
menggunakan periklanan dan promosi untuk mengimplementasikan strategi penyerapan)
2) Mengembangkan pasar baru bagi produk yang ada saat ini
(contoh: Perusahaan Arm & Hammer menggunakan strategi ini dengan cara menemukan
kegunaan baru dari produknya yaitu soda kue)
b. Strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategy)
1) Mengembangkan produk baru untuk pasar yang telah ada saat ini.
Selain dengan merek baru, menggunakan merek produk yang sudah sukses namun untuk jenis
produk yang berbeda juga dapat dilakukan sebagai cara pengembangan produk. (contoh: Smith
& Wesson yang sudah dikenal dengan produk senjata api genggam, menggunakan nama yang
sama untuk produk parfum pria)
2) Mengembangkan produk baru untuk pasar yang baru
(Contoh: Arm & Hammer membuat produk pengurang polusi untuk digunakan pada pabrik
pembangkit listrik dengan bahan bakar batubara. Berbeda sekali dari bisnis dan produknya
selama ini yaitu toko bahan makanan)
c. Strategi Dorong dan Tarik (Push and Pull Strategy)
1) Strategi mendorong (push strategy)
Dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah uang yang besar pada promosi perdagangan untuk
mendapatkan atau mempertahankan pajangan produk di rak-rak pada outlet pengecer. (contoh:
pemberian diskon)
2) Strategi menarik (pull strategy)
Merupakan strategi di mana periklanan “menarik” produk melalui saluran distribusi. Perusahaan
mengeluarkan lebih banyak uang untuk periklanan yang didisain untuk membangun kesadaran
merek sehingga pembeli akan mencari produk tersebut. (contoh: iklan kartu perdana di stasiuin
TV)
d. Strategi Penetapan Harga Skim dan Penetrasi (Skimming & Penetration Pricing Strategy)
1) Skimming pricing
Merupakan penetapan harga produk baru yang menawarkan peluang untuk “menyendok krim”
dari puncak kurva permintaan dengan suatu harga yang tinggi dengan pertimbangan produknya
adalah baru dan pesaingnya sedikit.
2) Penetration pricing
Merupakan penetapan harga produk baru dengan memanfaatkan peluang untuk mendapatkan
pangsa pasar dengan harga yang rendah agar dapat mendominasi industri.
3) Dynamic pricing
Merupakan penetapan harga di mana harga berubah-ubah berdasarkan permintaan, segmen pasar,
dan ketersediaan produk.
2. Strategi Keuangan
Strategi keuangan (financial strategy) menguji implikasi keuangan dari pilihan strategis suatu
perusahaan atau unit bisnis dan mengidentifikasi tindakan keuangan yang terbaik. Strategi ini
juga dapat menciptakan keunggulan bersaing melalui biaya modal/dana yang lebih rendah dan
kemampuan yang fleksibel untuk meningkatkan jumlah modal demi mendukung suatu strategi
bisnis.
3. Strategi Penelitian dan Pengembangan
Strategi penelitian dan pengembangan (R&D strategy) berkaitan dengan inovasi dan
pengembangan produk dan proses.Salah satu pilihan dalam strategi R&D adalah apakah
perusahaan akan menjadi pemimpin teknologi (technological leader) yaitu menjadi pelopor
inovasi, atau menjadi pengikut teknologi (technological follower) yaitu meniru produk pesaing.
4. Strategi Operasi
Strategi operasi (operation strategy) menentukan bagaimana dan di mana suatu produk atau jasa
diproduksi, tingkat integrasi vertikal dalam proses produksi, penyebaran sumber daya fisik, dan
hubungan dengan para pemasok. Strategi ini juga berkaitan dengan tingkat optimalisasi
penggunaan teknologi dalam proses operasi.
5. Strategi Pembelian
Strategi pembelian (purchasing strategy) berhubungan dengan perolehan bahan baku, suku
cadang dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan fungsi operasi. Beberapa pilihan
strategi pembelian adalah sebagai berikut:
a. Multiple sourcing, Perusahaan memesan dan membeli suatu bahan atau komponen tertentu
dari beberapa pemasok.
b. Sole sourcing,Perusahaan hanya bergantung pada satu pemasok untuk bahan atau komponen
tertentu.
c. Parallel sourcing, Merupakan pengembangan dari sole sourcing di mana ada dua pemasok
untuk dua bahan atau komponen yang berbeda, namun kedua pemasok tersebut dapat menjadi
pemasok cadangan satu sama lain.
6. Strategi Logistik
Strategi logistik (logistic strategy) berkaitan dengan aliran bahan dan produk ke dalam dan
keluar dari proses produksi.Tiga tren yang berhubungan dengan dengan strategi ini yaitu:
a. Sentralisasi (sentralization), Perusahaan melakukan sendiri semua fungsi logistik perusahaan
seperti pengiriman dan pergudangan.
b. Outsourcing logistic, Menggunakan perusahaan lain untuk melakukan fungsi logistik. Cara ini
dapat mengurangi biaya karena dengan keahliannya di bidang tersebut, perusahaan yang
menyediakan jasa dapat mencapai efisisiensi biaya dibandingkan jika perusahaan melakukannya
sendiri
c. Penggunaan internet, Hubungan antara perusahaan dengan pemasok dan penyalur produk
dilakukan melalui komunikasi internet, dengan sistem logistik yang terkoneksi antara perusahaan
dengan pemasok dan penyalur tersebut.
7. Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia
Strategi ini menekankan pada bagaimana suatu perusahaan atau unit bisnis memutuskan cara
pemilihan dan pemanfaatan tenaga kerja. Apakah perusahaan merekrut sendiri atau
menggunakan outsourcing. Kemudian apakah menggunakan tenaga kerja yang kurang terampil
dengan upah yang murah atau tenaga kerja terampil dengan upah yang tinggi.
8. Strategi Teknologi dan Informasi
Strategi yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi informasi untuk menghasilkan
keunggulan bersaing. Strategi ini dapat memudahkan hampir semua fungsi lain yang ada di
perusahaan dan mendukung strategi yang dilaksanakan oleh unit bisnis dan perusahaan.
9. Pilihan Strategis : Memilih Strategi Terbaik
Kriteria yang paling penting adalah kemampuan strategi yang diusulkan dalam menangani
faktor-faktor strategis spesifik yang dikembangkan sebelumnya melalui analisis SWOT.
Pertimbangan penting lainnya dalam memilih suatu strategi adalah kemampuan setiap alternatif
strategi untuk memenuhi tujuan dengan sumber daya terkecil dan efek samping paling sedikit.
Dua hal yang berkaitan dengan pemilihan strategi:
a. Menyusun skenario perusahaan
Penyusunan skenario perusahaan dapat dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut:
Pertama, gunakan skenario industri untuk mengembangkan serangkaian asumsi tentang
lingkungan tugas.
Kedua, kembangkan ukuran umum atas laporan keuangan perusahaan atau unit bisnis
pada tahun-tahun sebelumnya untuk membuat proyeksi atas laporan keuangan pro forma.
Ketiga, susun pro forma laporan keuangan secara rinci untuk setiap alternatif strategis.
Hasil dari penyusunan skenario harus mengantisipasi laba bersih, arus kas, dan modal kerja
bersih untuk ketiga kemungkinan (optimis-O, pesimis-P, sangat mungkin-ML).
b. Proses penetapan pilihan strategis
Pilihan strategis adalah evaluasi terhadap berbagai alternatif strategi dan pemilihan alternatif
strategi yang terbaik. Berdasarkan alternatif strategi yang dihasilkan, setiap alternatif harus
dievaluasi untuk melihat kemampuannya memenuhi empat kriteria berikut:
Mutual Exclusivity – Pelaksanaan satu alternatif strategi terlepas dari atau tidak ada
hubungan dengan pelaksanaan alternatif strategi yang lainnya.
Success – Strategi tersebut harus layak dan memiliki peluang yang baik untuk berhasil.
Completeness – Strategi tersebut harus memperhitungkan semua faktor-faktor strategis.
Internal Consistency – Strategi tersebut harus masuk akal dan tidak bertentangan dengan
tujuan, kebijakan, dan strategi yang saat ini sedang dijalankan.
10. Mengembangkan Kebijakan
Pemilihan terhadap alternatif strategis yang terbaik bukan merupakan akhir dari formulasi atau
perumusan strategi. Selanjutnya, organisasi harus mengembangkan kebijakan. Kebijakan
didefinisikan sebagai panduan umum mengenai implementasi strategi. Kebijakan juga dapat
membatasi pilihan strategi di masa yang akan datang sehingga perubahan strategi harus diikuti
dengan perubahan kebijakan.
Recommended