Hak Akses Masyarakat

Preview:

DESCRIPTION

materi penting

Citation preview

HAK AKSES MASYARAKATUNTUK MENDAPAT PELAYANAN

PKRESECARA TEPAT WAKTU

Djamhoer MartaadisoebrataSub Bagian ObGinSos

FKUP/RSHSB a n d u n g

PRAWACANA

G1, 16 thn, aterm. SD tdk tamat, pekerjaan Buruh. PNC Dukun

Mules-2, keluar cairan Dukun

>24 jam blm lahir, gerakan anak (-) RUJUK

D/ G1, 16 thn, aterm in partu, CPD,IUFD, infeksi intrauterin

Th/ Stabilisasi + Embriotomi

Beberapa hari pasca salin, kencing tidak tertahan

D/ Akhir : P1, AH 0, 16 thn + fistula genitalia + PID kronik +

Infertilitas Sekunder.

KOMENTARHal ini tdk perlu terjadi bila ybs

mempunyai HAK AKSES utk mendapat :

Informasi yg benar ttg bahaya kehamilan remaja

Layanan KB agar bisa mencegah kehamilan remaja.

Layanan KIA sejak permulaan kehamilan

Layanan Rujukan pada saat Ibu dan Anak masih baik

Layanan tepat waktu di RSD

G2, 34 thn, AH 2, terkecil 5 thn PNC Pskms, teratur

Saran Dok/Bid : Ini merupakan kehamilan terakhir, kalau tdk,

GRT Pasutri SETUJU, rencana partus

di RSD diikuti MOW. Partus lancar, ttp MOW BATAL,

ok biaya tdk terjangkau.

40 hari pasca salin, pakai AKDR ASI ekslusif

Tahun ke 2, AKDR expulsi spontan Belum sempat berKB, terlambat

haid, HAMIL. D/ G4, 35 thn, AH 3, terkecil < 2

thn GRT + KTD

KOMENTAR Pasutri mempunyai pengertian yang

cukup tentang kespro PNC teratur, terbuka untuk

informasi, termotivasi MOW Kasus tragis ini terjadi ok ybs tdk

mempunyai HAK AKSES, utk mendapat pelayanan MOW sesuai

dengan kemampuannya ekonominya.

PERKEMBANGAN WAWASAN KESEHATAN REPRODUKSI

ICPD, Cairo, 1994Perubahan Paradigma

Perubahan Paradigma dalam masalah kependudukan dan pembangunan,

dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan

fertilitas/keluarga berencana, menjadi pendekatan yang terfokus kepada kesehatan reproduksi serta

hak reproduksi.

Definisi Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, bukan semata-mata bebas dari penyakit dan kecacatan dalam

semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta

fungsi dan prosesnya.

TERMASUK:Hak Asasi Reproduksi, yaitu semua

orang, laki-2 maupun perempuan, tanpa memandang kelas sosial, suku,

umur atau agama, mempunyai hak yang sama untuk memutuskan secara

bebas dan bertanggung jawab mengenai jumlah anak, jarak antar anak, serta menentukan kelahiran

anak dan di mana akan melahirkan.

KEBIJAKAN PEMERINTAH PASCA ICPD, 1994

1. Pelayanan Kespro Esensial

(PKRE) KIBBL

KB KRR

ISR termasuk HIV/AIDSPRIORITAS UTAMA !!!

2. Pelayanan Kespro

Komprehensif(PKRK) PKRE

Menopause Onkologi Reproduksi

PKRE Bentuk pelkespro yang

merupakan HAK tiap anggota masyarakat, terutama

perempuan Terdiri dari 4 program, yang

saling terkait secara erat. Keberhasilan/kegagalan satu program, akan berpengaruh thd

program lain.

CONTOHBila KB berhasil, TFR turun, jumlah bumil <<<, GRT + KTD <<<, proses kehamilan, persalinan, nifas lebih

aman, biaya lebih murah.Semuanya bisa berjalan lancar, bila semua perempuan mempunyai HAK AKSES, utk mendapat informasi dan pelayanan KB yang benar, sehingga

PUS akan terhindar dari kemelut “EMPAT TERLALU”

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJAMASALAH UTAMA

Kehamilan Remaja KTD

PMS, termasuk HIV/AIDS Kekerasan Seksual

PARADIGMA BARU PKRE Mengutamakan Kepentingan Klien dgn memperhatikan Hak

Reproduksi, Kesetaraan dan Keadilan Jender.

Pendekatan Siklus Kehidupan (life cycle approach)

Memperluas Pelayanan Kespro secara Proaktif

Meningkatkan Kualitas Hidup masyarakat melalui Pelayanan

Kespro berkualitasDalam penerapannya, harus

disesuaikan dengan kebutuhan setempat, termasuk unsur

sosbud.

Pemberian HAK ini :1. Menggambarkan Niat, Sikap

dan Perilaku yg Etis, dan Adil(Justice) dari Pemerintah.

2. Merupakan salah satu ciri Profesi Dokter, yg t.d.

Beneficence, Non Malficence, Autonomy dan Justice.

PERHATIAN !!!Paradigma Baru PKRE sesuai

dengan pola pikir ObGinSos, yang mempunyai dua pola

kerja, yaitu :1. SKALA MAKRO2. SKALA MIKRO

SKALA MAKRO Sasaran : Komuniti

Falsafah : Hospital Without a Wall (Proaktif)

Life cycle approach Memberikan PelKespro bermutu

bagi semua Bekerja sama lintas sektoral

SKALA MIKRO Sasaran : Individu (Klien)

Pendekatan : Biopsikososial Bentuk pelayanan : Utuh,

Paripurna, Berkualitas Tujuan : menjawab kebutuhan

kesehatan fisik, mental, sosial, sesuai definisi Kespro.

Data AKI, BERVARIASI Nasional 228/100 000kh

Puskemas 119-151/100 000kh Jatim < 100/100 000kh

Yogyakarta 94/100 000kh Jabar Unreliable

PKRE, dilihat dari segi wawasan maupun kebijakannya sdh baik,

MENGAPA BELUM BERHASIL ???

FAKTOR-2 YG BERPENGARUH BURUK THD KONDISI

KESPRO

MULTIFAKTOR Demografi : terlalu banyak PUS

Geografi : banyak daerah terpencil Karakteristik Bumil : anemi, gizi

kurang, GRT, KTD. Sistem pelayanan : jumlah, mutu,

penyebaran masih kurang Kebijakan : kurang mendukung

HAK AKSES

HAK AKSESHistoris

Saat KB dimulai, ada sekelompok perempuan tdk ingin hamil,

tetapi tdk menggunakan kontrasepsi, ok tdk tersedia/tdk

mampu

UNMET NEED

Pengertian SekarangUnmet Need

= Kebutuhan yang tidak terpenuhi

Yg dibutuhkan bukan hanya kontrasepsi saja, tetapi semua PelKespro, termasuk PKRE dan

PKRK

POKOK BAHASAN HAK AKSES

Unmet Need terjadi ok mereka tidak mempunyai HAK AKSES

1. HAK AKSES ???2. Apa kewajiban Pihak Lain agar

hak tsb terpenuhi ???3. Siapa Pihak Lain itu ???

4. Adakah dampak negatif dari HAK AKSES itu ???

Tiga dasar hukum Hak Akses1. Pembukaan UUD RI thn 45, ttg

pembangunan bidang kesehatan utk setiap orang.

2. Definisi kespro dgn hak asasi reproduksinya (ICPD)

3. Kebijakan Pemerintah ttg PKRE dan PKRK

Pendukung Hak Askes lainnya :1. Salah satu misi MPS :

meningkatkan akses masyarakat thd pelayanan

berkualitas2. Tujuan umum PKBRS :

meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas.

Arti Hakiki Hak AksesTerpenuhinya kebutuhan secara

tepat waktu, baik fisik, mental maupun sosial.

Hal ini merupakan tantangan besar bagi para petugas

kespro, termasuk SpOG, DU dan Bidan.

Kebutuhan apa yg mereka perlukan melalui Hak Akses ini

???1. INFORMASI YANG BENAR

2. PELAYANAN YANG BAIK DAN MEMUASKAN

INFORMASI YANG BENARPERHATIAN !!!

Kespro itu sangat luas, masyarakat belum tentu mampu menyerapnya dan tahu apa yang

mereka butuhkan. Ok itu kita harus bijaksana/sabar melalui

pendekatan “life cycle approach”

ContohREMAJAInformasi yg dibutuhkan :

Kesehatan Umum, termasuk kespro, seperti haid, seksual, hamil sehingga mereka bisa menjaga diri dari hubungan

seksual di luar nikah, KTD dan PMS, termasuk HIV/AIDS

PASANGAN USIA SUBUR (PUS) Mereka yang boleh hamilInformasi yang dibutuhkan :Maternity Care (PNC, IPC, PPC) ,

agar proses reproduksi berjalan aman dan bersih, serta

luarannya baik dan selamat

Mereka yang belum boleh hamil dahulu

Informasi yang dibutuhkanMKET, dalam rangka

menjarangkan kehamilan dan mencegah KDT dan GRT

Mereka yang tidak boleh hamil lagi

Informasi yang diperlukanKONTAP, MOW /MOP, dalam rangka membatasi kehamilan.

Mengingat KONTAP tdk sepopuler MKET, cara konseling dan

advokasinya harus bijaksana.

Kendala terhadap Hak Akses1. Ketidaktahuan (Knowledge)

2. Ketidakmauan (Attitude)3. Ketidakmampuan (Poverty)

4. Ketidakterjangkauan (Geography)

PELKESPRO YANG BAIK Pelayanan berjenjang =Skala Makro

Tingkat Desa = Polindes Tingkat Puskesmas = PONED

Tingkat Rujukan Primer = PONEKDidukung dgn pelayanan khusus

seperti SPR dan SR

KOMPETENSI MANAJERIAL

Pelayanan Holistik/Humanistis = Skala Mikro

Merupakan gabungan CURE dan CARE yang seimbang, sehingga

masyarakat merasa puas, nyaman dan percaya diri.

MERUPAKAN CIRI DOKTER PROFESIONAL

KONPETENSI KLINIK + ETIK

PIHAK-2 PENDUKUNG HAK AKSES

Pengambil Kebijakan Normatif (Pusat / Daerah), berupa

“Political Will” dan “Alokasi Dana”

Pengambil Kebijakan Teknis/Operasional (DinKes,

BKKBN), berupa program kerja.

Pelaksana Operasional (SpOG, DU, Bidan), berupa kinerja yang

berkualitas. Pakar Kesehatan Reproduksi (Pusat

Pendidikan, Organisasi Profesi, termasuk HOGSI), berupa

advokasi/konseling kepada pengambil kebijakan, mengenai masalah yang sangat relevan, sebagai hasil kajian

terarah.

LSM dll, sesuai dengan kewenangan dan kemampuan

masing-2.BERITA GEMBIRA MUTAKHIR !!!

DepKes dan BKKBN sepakat untuk mengaktifkan kembali PKBRS, khususnya KB Pasca

Salin, Pasca Keguguran, termasuk HAK AKSES.

HAK AKSESADAKAH DAMPAK NEGATIFNYA ?Hak asasi reproduksi perempuan

adalah hasil pola pikir Barat yang sekuler, praktis, pragmatis

dan pengagum HAM.Kita harus hati-2 dalam

mengiterpretasi dan melaksanakannya.

CONTOH1. Tiap perempuan berhak untuk menentukan jenis kontrasepsi yang

diinginkannya. Kalau hak ini diartikan tanpa perlu dibicarakan dengan suaminya, BISA

TIMBUL MASALAH.Walaupun kesetaran jender sangat

dianjurkan, tetapi budaya musyawarah, tetap lebih Bijaksana.

2. Dalam kasus KTD, Barat memilih upaya pragmatis

dengan menganjurkan Safe Abortion, dibandingkan mencegah “Unwanted

Pregnancy”Budaya kita, menganjurkan pendekatan Normatif, melalui penggunaan KB yang benar.

3. Untuk menghindarkan Kehamilan Remaja, Barat

menganjurkan penggunaan kontrasepsi kepada remaja

yang membutuhkannya.Kita menyarankan hubungan

seksual dalam hukum perkawinan.

HARUS DIAKUI BAHWA PENDEKATAN

PRAKTIS/PRAGMATIS LEBIH EFEKTIF DAN EFISIEN, TETAPI DILIHAT DARI NORMA, DAPAT

MENIMBULKAN EROSI BUDAYA DAN AGAMA.

KESIMPULAN

1. PKRE, masih merupakan masalah besar bagi negara

kita.2. Kegagalan PKRE, akan berdampak buruk terhadap

kondisi kesehatan reproduksi.3. Keberhasilan PKRE, sangat

tergantung kepada kerjasama antar Stakehoder, termasuk

penentuan Hak Akses.

4. Dalam melaksanaan Hak Akses, harus hati-2 agar tidak

menimbulkan erosi Budaya/Agama.

5. Petugas kesehatan reproduksi, termasuk HOGSI, harus mau

dan mampu mendukung program pemerintah, termasuk

PKRE.

Recommended