View
9
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
PATOMEKANISME
Pada herpes zoster, patogenesisnya belum seluruhnya diketahui. Selama
terjadinya varicella, VZV berpindah tempat dari lesi kulit dan permukaan mukosa ke
ujung syaraf sensoris dan ditransportasikan secara centripetal melalui serabut syaraf
sensoris ke ganglion sensoris. Pada ganglion tersebut terjadi infeksi laten (dorman),
dimana virus tersebut tidak lagi menular dan tidak bermultiplikasi, tetapi tetap
mempunyai kemampuan untuk berubah menjadi infeksius apabila terjadi reaktivasi
virus. Reaktivasi virus tersebut dapat diakibatkan oleh keadaan yang menurunkan
imunitas seluler seperti pada penderita karsinoma, penderita yang mendapat
pengobatan immunosuppressive termasuk kortikosteroid dan pada orang penerima
organ transplantasi. Pada saat terjadi reaktivasi, virus akan kembali bermultiplikasi
sehingga terjadi reaksi radang dan merusak ganglion sensoris. Kemudian virus akan
menyebar ke sumsum tulang serta batang otak dan melalui syaraf sensoris akan
sampai kekulit dan kemudian akan timbul gejala klinis (Daili, 2002; Wolff, 2008).
Faktor Resiko Herpes zoster : (Mandal, 2008)
1. Usia lebih dari 50 tahun, infeksi ini sering terjadi pada usia ini akibat daya tahan
tubuhnya melemah. Makin tua usia penderita herpes zoster makin tinggi pula
resiko terserang nyeri.
2. Orang yang mengalami penurunan kekebalan (immunocompromised) seperti HIV
dan leukimia. Adanya lesi pada ODHA merupakan manifestasi pertama dari
immunocompromised.
3. Orang dengan terapi radiasi dan kemoterapi.
4. Orang dengan transplantasi organ mayor seperti transplantasi sumsum tulang.
Gambar 2.1 Perjalanan virus varicella zoster ( http://www.herpes.com/herpes-zoster.html)
Gambar 2.2 Perkembangan rash pada herpes zoster ( http://www.herpes.com/herpes-
zoster.html)
1. Munculnya vesikel-vesikel yang berkelompok
2. Vesikel-vesikel berubah menjadi bula
3. Bula berisi cairan limfe, dapat erupsi
4. Terbentuk krusta (akibat bula yang erupsi)
5. Lesi menghilang
Dapus
Daili SF. Indriatmi. 2002. Infeksi Virus Herpes. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Wolff, K. Goldsmith, L. Katz, S. Gilchrest, B. Paller, A. Leffel, D. 2008. Varicella and Herpes Zoster in Fitzpatrick. Dermatology in General Medicine. 7th edition. New York: McGraw Hill Company
Mandal, B. 2008. Lecture Notes: Penyakit Infeksi. 6th edition. Jakarta: Erlangga Medical Series.