View
13
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
Ikatan Ion
Citation preview
Ikatan IonPada 1828, ahli Kimia Jerman Friedrich Wöhler melakukan percobaan yang
menunjukkan bahwa senyawa anorganik yang disebut Amonium cyanate dapat
dikonversi menjadi urea. Urea merupakan senyawa organik yang ditemukan di dalam
urin hewan. Senyawa-senyawa tersebut dapat terbentuk karena adanya ikatan kimia.
Ikatan antar atom untuk membentuk senyawa baru disebut sebagai ikatan kimia.
Terdapat tiga macam ikatan kimia yaitu ionik, kovalen, dan logam. Ikatan
ionmerupakan ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom ke atom
yang lain.Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi antara unsur non logam. Ikatan
logam merupakan ikatan yang terjadi pada senyawa logam. Pada topik ini kita hanya
akan membahas ikatan ion, untuk lebih jelasnya mari kita simak ulasan berikut!
Ikatan ion umumnya terjadi antara senyawa logam dan non logam. Senyawa logam
memiliki kecenderungan untuk melepaskan elektron pada kulit terluarnya sehingga
bermuatan positif. Contoh unsur logam Na, Li, Ca. Senyawa non logam memiliki
kecenderungan untuk mengikat elektron pada kulit terluarnya sehingga bermuatan
negatif. Contoh unsur non logam Cl, F, I.
Berikut ini merupakan contoh reaksi yang melibatkan ikatan ion.
Na+ + Cl- ---> NaCl.
Pada reaksi di atas, Na merupakan unsur logam golongan I A yang membentuk ion
positif sedangakn Cl merupakan unsur non logam golongan VIIA yang membentuk ion
negatif. Ikatan antar keduanya dapat membentuk NaCl yang berikatan ion. NaCl
merupakan nama lain Natrium Klorida atau garam.
Contoh lain ada pada Percobaan Wöhler, menghasilkan ion amonium cyanate
NH4+ yang bermuatan positif dan ion CNO- yang bermuatan negatif. Rekasi antara
keduanya dapat membentuk ikatan ion NH4CNO (Amonium cyanate).
ValensiElektron yang terdapat di kulit terluar atom disebut elektron valensi. Ikatan kimia dapat
terjadi karena adanya elektron valensi. Jika suatu atom memiliki satu elektron terluar
yang belum berpasangan, maka atom tersebut masih dapat berikatan dengan atom
lain. Senyawa yang terbentuk dari gabungan bebrapa unsur akan memiliki sifat yang
berbeda dari unsur aslinya. Elektron valensi tiap-tiap unsur bersifat spesifik atau khas.
Unsur-unsur yang memiliki elektron valensi sama dikelompokkan dalam satu golongan.
Unsur yang memiliki satu elektron valensi dikelompokkan dalam golongan IA yang ada
di paling kiri, unsur dengan dua elektron valensi berada di golongan IIA, dan
seterusnya. Pada umumnya sifat suatu unsur tidaklah stabil karena keberadaan
elektron valensi tersebut. Suatu unsur akan mencapai kondisi stabil (oktet) jika elektron
valensinya 8. Konfigurasi tersebut dimiliki oleh unsur gas Mulia yang merupakan
golongan VIIIA. Berikut ini tabel konfigurasi unsur gas Mulia (golongan VIIIA).
Tabel 1. Konfigurasi Unsur Gas Mulia
Recommended