View
221
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Inisiatif, Kebijakan dan Program Menuju Pembangunan Berkelanjutan di Kalimantan Timur
….. mengintegrasikan pertimbangan lingkungan dan sosial dalam
strategi pembangunan Kalimantan Timur adalah suatu keharusan ……
• Kaltim telah melewati berbagai fase pengembangan ekonomi yang kurang baik dan berkualitas
• Sejak tahun 1970 sampai sekarang pembangunan ekonomi Kaltim masih bergantung pada sumber daya alam yang tidak terbarukan (minyak, gas, batubara)
• Laju pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun terus menurun di samping itu …. • Dengan mengekstraksi sumber daya alam untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,
Kaltim menjadi emiter karbon yang besar di Indonesia (peringkat 5) • Sebagian besar emisi Kaltim berasal dari konversi hutan dan penggunaan lahan lainnya. • Konversi hutan didorong oleh perkebunan kelapa sawit, pertambangan, kehutanan,
pertanian dan menciptakan emisi melalui deforestasi, degradasi hutan, kebakaran, pengeringan lahan gambut.
Penurunan Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Timur
Historical Emissions in E-KAL
-
10000,0
20000,0
30000,0
40000,0
50000,0
60000,0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
An
nu
al Em
issi
on
(tC
O2/y
) Tho
usa
nd
s
SEKTOR BERBASIS LAHAN
DEFORESTATION FOREST DEGRADATION PEAT DECOMPOSITION LOGGING
MANGROVE SOIL PEAT FIRE Average
37,039,680 tCO2-e/y
Proporsi : Deforestation 77%, Logging 12%, Peat Fire 3%, Peat Dec. 3%, Mangrove Soil 4%
EAST KALIMANTAN ECONOMY COULD NOT FURTHER DEVELOP BASED ON UNRENEWABLE
NATURAL RESOURCES AND PRIMARY PRODUCTS...............
We have to transfer our economy into GREEN ECONOMY based on renewable resources
East Kalimantan Government
“Periode Peletakan Dasar Transformasi Menuju Ekonomi HIJAU Berbasis SDA Yang Terbaharukan”
2009
2013 2015
2018 2020
Pert. Ekonomi : 2,28%
Pengangguran : 11,22%
Kemiskinan : 7,73%
PERIODE
INISIASI
PERIODE
PENGEMBANGAN
KAPASITAS
PERIODE
PENGEMBANGAN
INDUSTRI
PERIODE
PENGEMBANGAN
EKONOMI - INOVASI
Ket : *tonCO2eq/juta$US PDRB
PERIODE
PENINGKATAN
NILAI TAMBAH
Pert. Ekonomi : 1,59%
Pengangguran :8,9%
Kemiskinan : 6,06%
Pert. Ekonomi : 5,20%
Pengangguran : 5,11%
Kemiskinan : 5%
Pert. Ekonomi : 8-10%
Pengangguran : 4-6%
Kemiskinan : 3-4%
2030
PENERAPAN KONSEP GREEN EKONOMI DALAM PROSES TRANSFORMASI
Strategi Pengendalian Perubahan Iklim Kalimantan Timur
Deklarasi Kalimantan Timur Hijau, yang dilanjutkan dengan
penerbitan Peraturan Gubernur Kalimantan
Timur No. 22/2011
Strategi Pembangunan Kalimantan Timur yang berkelanjutan dan ramah
lingkungan
(2011)
SRAP REDD+ Kaltim (Prasyarat, Pemungkin,
Reformasi Pembangunan Sektor, MRV)
(2012, 2014)
RAD GRK Kaltim (Pergub No. 39/2014)
Sektor berbasis lahan; Sektor energi, transportasi dan industri; Sektor limbah
(2012, 2014, 2017)
Strategi Pengendalian Perubahan Iklim Kalimantan Timur
GREEN GROWTH COMPACT (GGC) KALIMANTAN TIMUR
• Kerangka kesepakatan bersama menuju Pembangunan Hijau yang memandu para pihak
dalam membangun kebijakan, rencana kerja, dan melaksanakan kegiatan berdasarkan peraturan yang berlaku (wajib) dan standar terbaik (sukarela)
• 5 Komponen terintegrasi : Roadmap dan Perjanjian Kesepakatan; Pelibatan para pihak secara efektif; Analisis bentang alam secara terintegrasi; Sarana dan analisis finansial; Akuntabilitas yang efektif
• Mempercepat terwujudnya Kaltim Hijau
• Memperkuat komitmen para pihak dalam pelaksanaan Program FCPF-Carbon Fund Kalimantan Timur 2019-2024
KOMITMEN PEMERINTAH KALTIM DALAM MENDUKUNG
IMPLEMENTASI PROGRAM REDD+
• Integrasi Redd+ kedalam RPJMD
• Alokasi budget untuk kegiatan terkait REDD+
• Menerbitkan berbagai peraturan daerah pendukung implementasi
Program REDD+
• Membentuk Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Kaltim
• Membentuk Kelompok Kerja REDD+
Peraturan Daerah Perda Kaltim No. 7/2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan
Timur Tahun 2013-2018. Memuat indikator indeks kualitas lingkungan pada skala 82,00 di tahun 2018 dan intensitas emisi dari 1.517 ton/ juta USD menjadi 1.250 ton/juta USD di tahun 2018.
Perda Kaltim No. 2/2013 tentang Penanggulangan Bencana Daerah : Mengatur pengelolaan bencana secara partisipatif untuk pengurangan risiko bencana.
Perda Kaltim No. 8/2013 tentang Rencana Penyelenggaraan Reklamasi Pascatambang : Mengatur kegiatan reklamasi pasca tambang dan Komisi Reklamasi Pascatambang.
Perda Kaltim No. 1/2014 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup : Mengatur penlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik.
Perda Kaltim No. 1/2015 tentang Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat di Kalimantan Timur : Mengatur proses pengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat hukum adat.
Perda Kaltim No. 1/2016 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur tahun 2016-2036: Memuat arahan struktur ruang dan pola ruang yang mengadopsi strategi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Peraturan Gubernur
Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 2 Tahun 2011 tentang Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Kalimantan Timur
Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 22 tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaltim Hijau
Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 39 tahun 2014 tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Kalimantan Timur
Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 15 tahun 2015 tentang Pedoman Penerbitan Hak Pengelolaan Hutan Desa
Peraturan Gubernur Kelimantan Timur Nomor 17 tahun 2015 tentang Penataan Pemberian Izin dan Non Perizinan serta Penyempurnaan Tata Kelola Perizinan di Sektor Pertambangan, Kehutanan, dan Perkebunan Kelapa Sawit di Provinsi Kalimantan Timur
SK Gubernur Kalimantan Timur No 660 2/K/569/2015 tentang Pembentukan tim pengukuran, pelaporan dan verifikasi aksi mitigasi perubahan iklim
Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) dibentuk untuk mengkoordinasikan inisiatif pengendalian perubahan iklim di Kalimantan Timur
… memiliki lima mandat ……… DDPI diririkan Januari 2011
▪ Dasar pendirian : Peraturan Gubernur
02/2011
– Ketua Umum : Gubernur
– Anggota : 14 opd, 4 akademisi
1. Merumuskan strategi tingkat provinsi yang terkait
dengan pengurangan emisi dan mitigasi perubahan
iklim
2. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan adaptasi, mitigasi, dan adopsi
teknologi
3. Merancang strategi Kalimantan Timur untuk
menjangkau pasar perdagangan karbon
4. Melakukan Pengukuran, Pelaporan, dan Verifikasi
terhadap proyek dan peraturan terkait perubahan
iklim
5. Memastikan seluruh Kabupaten mengadopsi strategi
pertumbuhan rendah karbon
6. province-level strategy related to emissions
reduction and climate change mitigation DDPI akan memainkan peran sentral di Kalimantan Timur melalui pengkoordinasian kegiatan
perubahan iklim antara pemerintah pusat dan daerah (koordinasi vertikal) dan lintas wilayah
(koordinasi horizontal)
Fungsi Koordinatif DDPI dalam Pengendalian Perubahan Iklim
Penyusunan Master Plan Pengelolaan Perubahan Iklim
• Panduan jangka panjang untuk semua pemangku kepentingan di
Kalimantan Timur dalam menerapkan pembangunan berkelanjutan
• Sebagai rujukan untuk mengembangkan program mitigasi
perubahan iklim
• Memberikan arahan kepada pemerintah provinsi dan kabupaten
dalam memasukkan isu perubahan iklim ke dalam rencana
pembangunan daerah
• Mengantisipasi perubahan kebijakan terkait perubahan iklim akibat
bergantinya rejim pemerintahan
penghijauan, rehabilitasi & reboisasi lahan kritis, dan reklamasi
pascatambang pengelolaan kawasan perlindungan
dan bernilai konservasi tinggi percepatan perhutanan
sosial pemanfaatan & budidaya
hasil hutan bukan kayu
peningkatan kesejahteraan
& pemberdayaan masyarakat industri kehutanan, perkebunan dan
pertanian berkelanjutan dan rendah emisi
gas rumah kaca
tidak ada pembukaan hutan alam dan
perizinan baru pertambangan batubara penyelesaian tata batas
dan resolusi konflik identifikasi dan pengakuan
masyarakat hukum adat percepatan pembentukan dan
penguatan Kesatuan Pengelolaan
Hutan penguatan kelembagaan desa hijau
penguatan kelompok muda
dan sekolah hijau
kebijakan dan pengembangan insentif
yang
mendorong penurunan sampah rumah
tangga pengembangan usaha daur ulang
peningkatan kualitas pengelolaan
Tempat Pengolahan Akhir Sampah pengurangan limbah padat industri
sebesar 20%
pengembangan pembangkit listrik
dengan energi terbaharukan
pengembangan pembangkit listrik
skala kecil
penghematan energi industri
perbaikan pola angkutan massal
keberlanjutan ketersediaan air baku
dan air minum pengelolaan tempat penyimpan/
penyerapan air tanah pengelolaan berkelanjutan kawasan
rawa dan gambut
pengembangan sistem data dan informasi penguatan manajemen usaha tani
dan kelembagaan tani perbaikan manajemen sarana dan
prasarana pendukung pertanian
pemetaan populasi dan
daerah rentan perubahan iklim penguatan surveilans penyakit dan
perlindungan kesehatan penguatan kesiapsiagaan sistem kesehatan
pengembangan sistem peringatan dini dan
melaksanakan respon yang efektif peningkatan jangkauan pelayanan
kesehatan pembangunan sarana transportasi (jalan,
jembatan, dan lainnya) yang menyesuaikan
dengan tata ruang, ketersediaan drainase,
dan prediksi kenaikan permukaan air pengembangan kebijakan keselamatan gedung
perbaikan kriteria standar perencanaan,
pelaksanaan dan operasi, serta
pemeliharaan infrastruktur
pengembangan kesiapan untuk upaya
pemulihan (recovery) dan rehabilitasi
pasca terjadinya bencana iklim percepatan pencapaian kota tangguh dan
sekolah tangguh bencana
mengimplementasikan integrated coastal
management membangun kesiapan masyarakat menghadapi
perubahan tinggi muka air laut
pengembangan sarana penangkapan
yang tahan terhadap perubahan cuaca penyusunan pengelolaan bencana
pesisir dan pulau kecil
Program Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) - Carbon
Fund
Kalimantan Timur terpilih secara nasional sebagai provinsi terbaik bagi
pengimplementasian Program FCPF-Carbon Fund (October 2015)
Program FCPF Carbon Fund adalah program REDD+ dengan perolehan insentif
ekonomi berbasis kinerja yang akan dilaksanakan selama 6 tahun (2019-2025)
Dokumen persiapan yang disyaratkan : (1). Emission Reduction Program Idea
Note (ERPIN); (2). Emision Reduction Program Document (ERPD); (3).
Emission Reduction Payment Agreement (ERPA); (4). Implementation-
Verification-Payment
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menetapkan DDPI sebagai lembaga yang
mengkoordinasikan pelaksanaan program FCPF-Carbon Fund di Kalimantan Timur
PROGRAM PRIORITAS
FCPF - CARBON FUND
Program Antar Sektor FCPF-CARBON FUND
Sektor Kehutanan Penanggung Jawab Lokasi
1. Penerapan pengelolaan hutan alam dan
hutan tanaman yang berkelanjutan
2. Identifikasi dan pengelolaan perlindungan
KBKT di dalam konsesi IUPHHK-HA & HT
3. Pembangunan HT pada areal dengan
cadangan C rendah
4. Review kebijakan perizinan untuk HT agar
tidak membuka Hutan Primer
5. Pemberdayaan dan penguatan ekonomi
masyarakat di sekitar HP dan HL termasuk
dengan pola Perhutanan Sosial dan
Kemitraan
6. Penguatan kelembagaan dan personil KPH
7. Perlindungan dan pengamanan HL
8. Penerapan RIL pada IUPHHK-HA
9. Perlindungan dan pengamanan TAHURA
10.Pemberdayaan dan penguatan ekonomi
masy. di sekitar TN dan CA (kemitraaan)
11.Perlindungan dan pengamanan TA, CA,
TAHURA
Dishut dan UPTD KPH 16 KPH (Batu Rok, Batu Ayau,
Bengalon, Berau Barat, Berau pantai,
Berau Tengah, Berau Utara, Bongan,
Damai, Kelinjau, Kendilo, Manubar,
Meratus, Mook Manor Bulatn, Santan,
Sub Das Belayan, Telake)
Seluruh KPH (21 unit)
Areal IUPHHK-Hutan Alam
Program Antar Sektor FCPF-CARBON FUND
Sektor Perkebunan Penanggung Jawab Lokasi
1. Penguatan kebijakan dan penerapan
perkebunan berkelanjutan hingga ke
kabupaten
2. Identifikasi dan pengelolaan perlindungan
KBKT di areal perkebunan
3. Pembangunan perkebunan baru di areal
dengan cadangan C rendah
4. Melakukan review perijinan pembangunan
perkebunan agar tidak membuka hutan
primer
5. Pengembangan One Map One Data melalui
WebGIS perkebunan dan keterbukaan
proses perijinan
6. Pengembangan perkebunan rakyat
termasuk kemitraan dengan perusahaan
perkebunan
7. Pengetatan perijinan pembukaan
perkebunan di lahan gambut
8. Pencegahan kebakaran gambut di konsesi
perkebunan
Dinas Perkebunan Provinsi
dan Dinas Perkebunan
Kabupaten
Kabupaten : Berau, Kutai Barat, Kutai
Kertanegara, Kutai Timur, Mahakam
Ulu, Paser, Penajam Paser Utara
Kabupaten Kutai Barat, Kutai
Kertanegara,
Program Antar Sektor FCPF-CARBON FUND
Sektor Pertambangan Penanggung Jawab Lokasi
1. Review kebijakan perijinan pertambangan
untuk melindungi hutan primer
2. Identifikasi hutan primer yang dapat
dipertahankandi konsesi pertambangan
3. Identifikasi dan pengelolaan peerlindungan
KBKT di konsesi pertambangan
4. Pemantauan perencanaan dan pelaksanaan
reklamasi pasca tambang
Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral
Kabupaten : Berau, Kutai Barat, Kutai
Kertanegara, Kutai Timur, Mahakam
Ulu, Paser, Penajam Paser Utara
Program Antar Sektor FCPF-CARBON FUND
Sektor Kelautan dan Perikanan Penanggung Jawab Lokasi
1. Penerapan tambak berkelanjutan
2. Penguatan Ekonomi masyarakat di wilayah
mangrove
3. Penguatan ekonomi madyarakt di wilayah
gambut
Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi dan
Kabupaten
Kabupaten : Berau, Kutai Kertanegara,
Kutai Timur, Paser, Penajam Paser
Utara
Sektor Pemberdayaan Masy. Desa Penanggung Jawab Lokasi
1. Memperbanyak kampung iklim
2. Memperkuat RPJMDesa dan RTRWDesa
yang melindungi hutan, gambut, mangrove
DPMPD dan Dinas
Lingkungan Hidup tingkat
provinsi dan kabupaten/kota
Seluruh Kabupaten/Kota
Pengelolaan Bencana Penanggung Jawab Lokasi
1. Kampanye publik
2. Pengembangan sistem peringatan dini,
khususnya yang bertalian dengan iklim
3. Pencegahan dan penanganan kebakaran
hutan dan lahan
BPBD Provinsi dan
Kabupaten /Kota
Seluruh Kabupaten/Kota
SUMBER PENDANAAN IMPLEMENTASI PENURUNAN EMISI GRK
Hambatan & Tantangan Pembangunan Hijau di Kaltim
Pengarus-utamaan program dan kegiatan penurunan emisi GRK ke dalam dokumen perencanaan kabupaten/kota
Implementasi Perda Kaltim No. 1/2014, termasuk penerapan Instrumen Lingkungan Hidup, seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis dan Ijin Lingkungan (AMDAL) dalam kebijakan dan perencanaan pembangunan serta perijinan
Memastikan penerapan pembukaan lahan tanpa bakar oleh perijinan dan pengendalian pembukaan lahan dengan bakar oleh sistem pertanian tradisional (Perda Kaltim No. 5/2009)
Pertambangan: (a). Penerapan Good Mining Practices oleh perusahaan pertambangan (b). Memastikan dilaksanakannya reklamasi dan revegetasi pascatambang (Perda Kaltim No. 1/2014)
Perikanan: Pengelolaan tambak berwawasan lingkungan, termasuk penerapan silvofishery
Perkebunan: Mengimplementasikan Kesepakatan Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan Kalimantan Timur untuk melindungi kawasan berhutan seluasi 640 ribu hektare dan gambut seluas 50 ribu hektare dan mengimplementasikan Perda Perkebunan Berkelanjutan.
Thank you for your attention …
感谢您的关注
Recommended