I(OMPAS -...

Preview:

Citation preview

I(OMPASo Senin o Selasa o Rabu • Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu

2 3 4 5 6 (D 8 9 10 11 12 13 14 1517 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

OJan OPeb oMar OApr oMe; OJun OJul OAgs OSep .Okt ONov ODes

Pengakuan RI Merdeka Tahun 19 5O/eh HUALA ADOLF

P ada kunjungan Pre-siden Susilo Barn-bang Yudhoyono ke

Belanda, 5-9 Oktober2010, Pemerintah Belandamengakui kedaulatan RI.

puan negara baru memerintah kedalam dan ke luar berhubungandengan negara lain.

JL Brierly (1955) mengung-kapkan bahwa pengakuan sebe-narnya lebih banyak bernuansapolitis daripada hukum, MenurutPodesta Costa (1979), pengakuantidak wajib dan lebih bersifatfakultatif. Artinya, suatu negaraakan memberi atau tidak sifatnyasukarela dan tidak ada dampakhukum apa pun.

Pemberian pengakuan Belan-da kepada RI menjadi pentingbagi kedudukan RI. Pertama ka-rena Pemerintah Belanda selamaini menganggap hanya menan-datangani penyerahan kedaulat-an tahun 1949 (Kompas, 2/10).

Kedua, Pemerintah Belandabelum atau tidak pernah secararesmi menyerahkan kedaulatankepada Pemerintah RI. Belandatidak mengakui Proklamasi Ke-merdekaan RI 17 Agustus 1945.

Sarjana hukum internasionalterkemuka dan mantan pejabatKementerian Luar Negeri Belan-da, Herman Burgers, dalam tu-lisannya, What Sovereignity wasTransferred to the Republic ofiIndonesia? (1999), menegaskanbahwa Belanda tidak pernah me-nyerahkan kedaulatan kepada RI.Menurut Burgers, kedaulatan

kedudukan RI sebagai negaraberdaulat masih bermasalah se-cara hukum internasional.

Segera setelah Jepang menye-rah kepada Sekutu, Belanda ber-upaya mengambil kembali ke-kuasaannya atas wilayah Indo-nesia Upaya pengambilalihan se-cara militer ini dikenal sebagaiagresi militer kesatu (1947) dankedua (1949). .

Pengakuan kedaulatan RI jus-tru datang dari Mesir dan India,yang sebenarnya sudah cukupmemperkuat status hukum RIsebagai negara baru menurut hu-kum internasional.

Kunjungan tersebut menda-dak dibatalkan. Padahal, peng-akuan itu memberi kedudukanhukum penting bagi RI sebagainegara di mata Belanda.

Pengakuan ini sekaligus meru-pakan pengakuan de jure terha-dap RI, artinya Belanda melihatRI sebagai negara yang berdaulatatas wilayahnya Pengakuan ter-tulis itu menyebutkan Belandamenyatakan RI merdeka tahun1945 (Kompas, 2/10).

Pengakuan itu juga akan me-nandai sejarah dan lembaran ba-ru bagi hubungan kedua negaraBegitu Belanda mengakui RI ada-lah negara berdaulat sejak 1945,sejak itu pula RI memiliki ke-dudukan, hak, dan kewajiban se-suai hukum intemasional. Yangjuga penting, pengakuan Belandamengakhiri polemik kapan se-benarnya penyerahan kedaulatanBelanda ke RI.

Menjadi polemik karena me-nurut Belanda status kedaulatanRI belum jelas. Belanda melihat

Dua bentuk pengakuanPengakuan suatu negara dapat

dibagi dalam dua bentuk: defactodan de jure. Suatu negara mern-beri pengakuan de facto apabilamengakui kemerdekaan atau la-hirnya suatu negara baru. Negaraitu memberi pengakuan de factokarena masih menyangsikan,apakah negara baru itu mampumenjalankan kedaulatan di da-lam negeri dan mampu menjalinhubungan luar negeri.

Pengakuan de jure diberikanketika suatu negara menerimapenuh lahirnya suatu negara ba-ru. Negara itu tidak menyangsi-kan lagi eksistensi dan kemam-

Kliping Humas Unpad 2010

Belanda diserahkan kepada Re-publik Indonesia Serikat (RIS)saat Konferensi Meja Bundar diDen Haag, 23 Agustus 1949.

Konferensi dihadiri perwakil-an Belanda, RI, serta wakil dariutusan negara federal IndonesiaDisepakati kedaulatan Belandadiserahkan kepada RIS.

Penyerahan kedaulatan secararesmi berlangsung di istana Ke-rajaan Belanda di Amsterdam, 27Desember 1949. Acara dihadirioleh perwakilan Belanda, yaituRatu Juliana, dan wakil dari RIS,Mohammad Hatta

Kedua rangkaian peristiwamenunjukkan bahwa penyerah-an kedaulatan Belanda adalah ke-pada RIS, bukan RI. ltu sebabnya,mengapa selama ini Belanda ti-dak pemah mengakui RI secarade jure. Dapat pula kita pahamimengapa selama ini PemerintahBelanda absen dalam acara pe-ringatan 17 Agustus.

Persepsi RI, seperti yang kitapegang teguh, adalah tidak per-nah menerima kedaulatan dariBelanda Kita berjuang sendiri,memproklamasikan kemerdeka-an, dan menyatakan diri sebagaisuatu negara,

Pada kenyataannya, denganatau tidak adanya pengakuan, se-bagai suatu negara, RI telah me-

menuhi persyaratan sebagai ne-gara seperti yang disyaratkanKonvensi Montevideo 1933. Se-bagai negara, RI memiliki pen-duduk, pemerintahan, wilayah,dan kemampuan menjalin hu-bungan dengan negara lain.

Arti penting pengakuanMeski demikian, penyerahan

pengakuan secara tertulis dariPemerintah Belanda kepada Pe-merintah RI tetap merupakanperistiwa sejarah penting bagi RI.Pengakuan ini akan mengubahkedudukan RI sebagai suatu ne-gara di mata Belanda

Meski JL Brierly berpendapatpengakuan itu sifatnya politis,bukan hukum, atau Podesta Cos-ta yang menyatakan pengakuanitu sifatnya fakultatif, pemberianpengakuan tetap bermakna

Pengakuan Belanda berbedadengan pengakuan Mesir atauIndia Karena diberikan negaraeks koloni, secara implisit me-nunjukkan pengakuan Belandabahwa RI memang telah berdirisebagai negara yang berdaulat,terlepas dari ada tidaknya pe-nyerahan kedaulatan dari Belan-da sejak 17 Agustus 1945!

HUALAADOLFGuru Besar pada Fakultas

Hukum Unpad Bandung

Recommended