View
218
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Redaksi Account menerima artikel penelitian untuk
dimuat pada terbitan
berikunya yang sesuai dengan ruangl lingkup jurnal ac-
count.
Kirim artikel anda ke
akunjurnal2013@gmail.com.
Sesuaikan format tulisan an-
da dengan format yang terse-
dia di halaman belakang, atau kirim email dengan isi
request for format ke email
diatas
Account
Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
ISSN 2338-9753
Analisis Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD BKK) Tegal Barat Kota Tegal,. Ervani Candra Diyanti. Hesti Widianti. Hal 256-265.
Analisis Dan Perhitungan Break Even Point (Bep) Sales Mix Paving Blok Di PT Borneo Abadi Samarinda. Achmad Rudzali. Selvy Damayanti. Hal 266-275.
Faktor-Faktor Penentu Niat Mahasiswa Untuk Menjadi Pegawai Direktorat Jen-deral Pajak: Pendekatan Model Theory Of Reasoned Action. Yanto Darmawan. Yudi Santara Setyapurnama. Hal 276-284.
Analisis Spillover Terhadap Pasar Ekuitas Negara Berkembang dan Negara Maju Periode 2003-2011. Husnil Barry . Hal 285-293.
Perancangan Web Performance and Load Test Rig pada Microsoft Azure Cloud Platform untuk Sistem iBanking. Alfian Akbar Gozali. Hal 294-301.
Pengaruh Likuiditas, Leverage, Dan Aktivitas Operasi Terhadap Kemampulabaan
Pada Pt Kai Daop 2 Bandung. Renny Sukawati. Hal 302-307.
Pengaruh Faktor Pendapatan, Pengetahuan Zakat Dan Kredibilitas Lembaga Pengelola Zakat Terhadap Kepercayaan Masyarakat Pada Lembaga Pengelola Za-kat (Kecamatan Medan Satria Kota Bekasi). Astri Yuningsih. Abdillah. Mulia Nasu-tion. Hal 308-315.
Pengaruh Gross Domestic Product Dan Inflasi Terhadap Non Performing Financing Pada PT Bank Muamalat Indonesia Periode 2006-2013. Aidah Masthuroh. Efriyanto. Herbirowo Nugroho. Hal 316-322.
Pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas Nasabah pada Bank BNI Syariah Kantor cabang Fatmawati. Agissa Ardania Putri. R. Elly Mirati. Aminah. Hal 323-330
The Significance of Marketing Business Award on Corporate Reputation and Mar-keting Performance of Brand Holder Company in Indonesia. Silvia Rozza. Hal 331-341
Volume 1 No 4 Desember 2015
Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk memberikan ma-
sukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan per-
bankan. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset
terapan di bidang akuntansi, keuangan dan perbankan
Redaksi Account
menerima artikel penelitian untuk dimuat
pada terbitan berikutnya
yang sesuai dengan ruang lingkup jurnal account.
Kirim artikel anda ke akunjurnal2013@gmail.com.
Sesuaikan format tulisan an-da dengan format yang terse-
dia di halaman belakang,
atau kirim email dengan isi request for format ke email
diatas
Volume 1 No 4 Desember 2015
ISSN 2338-9753
Susunan Redaksi:
Pengarah: Abdillah, Fachrudin Mukhtar, Agus Supriadi, Lenny Brida, Zainal Nur Arifin
Penangung Jawab:
Elly Mirati
Pimpinan Redaksi: Ali Masjono
Tim Redaksi:
Agus Purwaji, Titi Suhartati, Petrus Hari Kuncoro Seno, Nur Hasyim, Ahmad Abror, Bambang Waluyo, Silvia Roza, Supriatnoko.
Mitra Bestari:
Dr Cipto Wardoyo SE. M.Pd. M.Si., Ak. CA. (Universitas Negeri Malang) Dr. Lana Sularto SE. M.M.Si. (Universitas Gunadharma) Utami Puji Lestari. Ph.D. (Politeknik Negeri Jakarta) Dr. Silvia Roza (Politeknik Negeri Jakarta) Dr Supriatnoko (Politeknik Negeri Jakarta) Dr Endang PB (Politeknik Negeri Jakarta) Dr Nurhasyim (Politeknik Negeri Jakarta) Dr Ade Sukma Mulya (Politeknik Negeri Jakarta) Dr Silvia Roza (Politeknik Negeri Jakarta) Dr. Supriatnoko (Politeknik Negeri Jakarta) Dr. Ida Nurhayati (Politeknik Negeri Jakarta)
Layout dan sirkulasi : Darwin dan Afriza Wijaya
Artikel yang dimuat di Account, jurnal akuntansi, keuangan dan perbankan berupa
hasil penelitian sesuai dengan ruang lingkup jurnal yang ditulis oleh dosen, praktisi,
mahasiswa, pelaku ekonomi, dan siapa saja yang berminat dalam pengembangan
bidang akuntansi, keuangan dan perbankan.
Tujuan dari penerbitan jurnal ini untuk menyediakan forum khusus untuk publikasi
hasil penelitian bagi para praktisi, dosen atau siapa saja yang berminat. Untuk
menyalurkan berbagai pemikiran baru dan tujuan lainnya yang relevan.
Volume 1 No 4 Desember 2015
ISSN 2338-9753
Dari Redaksi
Sampai terbitan ke 4 edisi Desember 2015 Account telah mendapatkan dukungan
dari berbagai penulis di Indonesia. Kali ini ucapan terima kasih ditujukan kepada
para penulis dan peneliti dari Politeknik Harapan Bersama, Tegal, Politeknik Negeri Samarinda, Akademik Akuntansi YKPN Yogyakarta dan Universitas
Telkom Bandung yang telah menyumbangkan artikelnya untuk dimuat pada terbi-
tan ini.
Setiap terbit, Account telah diedarkan ke seluruh Indonesia sebanyak 175 examplar secara pisik (edisi cetak) kepada Perguruan Tinggi yang memiliki program studi
akuntansi, keuangan dan Perbankan dan kepada para peneliti yang inline dengan
jurnal ini, dan secara online juga telah dibaca oleh berbagai kalangan melalui
http://akuntansi.pnj.ac.id
Semoga bermanfaat.
Depok Desember 2015
Pimpinan Redaksi
Account: Alfian Akbar Gozali
Politeknik Negeri Jakarta Halaman 294
Perancangan Web Performance and Load Test Rig
pada Microsoft Azure Cloud Platform
untuk Sistem iBanking
Alfian Akbar Gozali, S.T., M.T.
D3 Teknik Informatika, Universitas Telkom
alfian@tass.telkomuniversity.ac.id Abstract I-banking becomes an important feature which must be available to keep the customers in touch by giving them
the best service. By i-banking, customer can do a transaction everywhere and every time. Because of this
important role of i-banking, the banks will compete to make the best i-banking because best i-banking means the
best customer satisfactory and trust. There are many aspects which have to be fulfilled to develop a good i-
banking. One of the aspects is web load capacity and endurance. I-banking have to endure from huge work loads
from customer transaction at a peak time. Therefore, in the process of the development, i-banking’s capacity and
endurance has to be measured. The measurement of load testing for i-banking system is very important to
investigate the maximum capacity of i-banking operation. It can also detect the existence of bottle-neck which
can make performance degradation of i-banking system.
Microsoft offers a web testing system with its product called Microsoft Visual Studio web performance and load
testing. The testing environment usually called as a test rig. Test rig creates a number of virtual users to hit
down the web server and analyze the performance. Because of large amount of virtual users and needs to create
realistic condition, the virtual users must be place over the internet. In order to handle these requirements,
Microsoft Visual Studio has to be combined with cloud technology called Microsoft Azure. This paper will
explain the detailed step to design web performance and load test rig on the top of Microsoft Azure cloud
platform.
Keywords: web performance and load test, test rig, cloud, Microsoft Azure, i-banking
Abstrak I-banking menjadi sebuah fitur yang penting yang harus dipenuhi untuk menjaga agar pelanggan tetap setia
dengan memberikan mereka layanan yang terbaik. Dengan i-banking, pelanggan dapat melakukan transaksi
dimana pun dan kapan pun. Karena peran i-banking yang penting inilah, beberapa bank berlomba-lomba untuk
membuat i-banking yang terbaik karena i-banking terbaik berarti kepuasan dan kepercayaan pelanggan yang
terbaik. Ada beberapa aspek yang harus dipenuhi untuk mengembangkan i-banking yang baik. Salah satu aspek
adalah web load capacity (kapasitas beban web) dan ketahanan dari web itu sendiri. I-banking harus tahan dari
beban kerja yang tinggi dari transaksi pelanggan pada waktu puncak (peak time). Oleh karena itu, dalam proses
pengembangannya, kapasitas dan ketahanan i-banking harus diukur. Pengukuran load testing untuk sistem i-
banking sangat penting untuk mencari tahu kapasitas maksimum dari operasi i-banking. Hal ini juga dapat
mendeteksi adanya fenomena bottle-neck yang dapat membuat penurunan performa dari sistem i-banking.
Microsoft menyediakan sistem web testing pada produknya yang bernama Microsoft Visual Studio web load
and performance testing. Lingkungan testing seringkali disebut dengan test rig. Test rig membuat sejumlah
pelanggan virtual (virtual user) untuk menembak web server untuk kemudian dianalisis performansinya. Karena
kebutuhan virtual user yang sangat banyak dan kebutuhan menciptakan lingkungan yang mirip dengan kondisi
riil, virtual user harus diletakkan di internet. Dalam rangka menangani kebutuhan ini, Microsoft Visual Studio
harus dikombinasikan dengan teknologi awan (cloud) yang disebut Microsoft Azure. Paper ini akan membahas
tentang tahap detail merancang web performance and load test rig di atas platform cloud Microsoft Azure.
Kata kunci: web performance and load test, test rig, cloud, Microsoft Azure, i-banking
Pendahuluan Latar belakang Saat ini, hampir tidak ada bank yang tidak
mempunyai sistem internet banking (i-banking). I-
banking menjadi sebuah fitur yang penting yang
harus dipenuhi untuk menjaga agar pelanggan tetap
setia dengan memberikan mereka layanan yang
terbaik. Dengan i-banking, pelanggan dapat
melakukan transaksi dimana pun dan kapan pun.
Karena peran i-banking yang penting inilah,
beberapa bank berlomba-lomba untuk membuat i-
banking yang terbaik karena i-banking terbaik
berarti kepuasan dan kepercayaan pelanggan yang
terbaik.
Ada beberapa aspek yang harus dipenuhi untuk
mengembangkan i-banking yang baik. Salah satu
aspek adalah web load capacity (kapasitas beban
web) dan ketahanan dari web itu sendiri. I-banking
harus tahan dari beban kerja yang tinggi dari
transaksi pelanggan pada waktu puncak (peak
time). Oleh karena itu, dalam proses
pengembangannya, kapasitas dan ketahanan i-
banking harus diukur. Pengukuran load testing
Account: Alfian Akbar Gozali
Politeknik Negeri Jakarta Halaman 295
untuk sistem i-banking sangat penting untuk
mencari tahu kapasitas maksimum dari operasi i-
banking. Hal ini juga dapat mendeteksi adanya
fenomena bottle-neck yang dapat membuat
penurunan performa dari sistem i-banking.
Microsoft adalah salah satu perusahaan teknologi
terkemuka yang menyediakan sistem web testing
pada produknya yang bernama Microsoft Visual
Studio web load and performance testing [1].
Lingkungan testing seringkali disebut dengan test
rig. Test rig membuat sejumlah pelanggan virtual
(virtual user) untuk menembak web server untuk
kemudian dianalisis performansinya. Karena
kebutuhan virtual user yang sangat banyak dan
kebutuhan menciptakan lingkungan yang mirip
dengan kondisi riil, virtual user harus diletakkan di
internet. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah
teknologi berbasis cloud [2]. Dalam rangka
menangani kebutuhan ini, Microsoft Visual Studio
harus dikombinasikan dengan teknologi awan
(cloud) yang disebut Microsoft Azure [3].
Namun untuk membuat test rig dalam rangka
melakukan pengujian tersebut dibutuhkan
infrastruktur yang komprehensif, kompleks, dan
berbagai resource yang terdiri dari mesin virtual
dengan spesifikasi yang tinggi, bandwidth
konektifitas dengan jaringan yang besar, Test
Agent, Test Controller dan lain-lain [4]. Namun ada
beberapa pendekatan topologi yang dapat
digunakan untuk membangun test rig ini.
Diperlukan evaluasi satu per satu topologi untuk
meyakinkan bahwa topologi tersebut merupakan
topologi yang tepat untuk test rig pada kasus di
atas.
Dalam melakukan pengujian web performance and
load test diperlukan beberapa parameter evaluasi
yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur
tingkat kapasitas, ketahanan, dan reliabilitas i-
banking tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan
inverstigasi terhadap berbagai macam parameter
evaluasi yang disediakan oleh Microsoft Visual
Studio web performance and load test.
Tujuan Tujuan dari pembuatan paper ini adalah bagaimana
melakukan perancangan web performance and load
test rig yang tepat untuk mengevaluasi kapasitas,
ketahanan, dan reliabilitas dari sebuah i-banking.
Perancangan tersebut meliputi pemilihan dari
topologi jaringan yang melibatkan sistem lokal dan
cloud; serta menentukan parameter apa saja yang
mendapatkan prioritas tinggi dalam rangka
melakukan evaluasi performansi i-banking.
Permasalahan Ada beberapa permasalahan yang harus ditangani
dalam melakukan perancangan web performance
and load test rig pada Microsoft Azure Cloud
platform untuk sistem ibanking:
1. Bagaimana melakukan pemilihan topologi
yang tepat untuk membangun test rig pada
platform cloud untuk melakukan web
performance and load test pada sistem i-
banking?
2. Apa saja paramater evaluasi yang menjadi
prioritas pada pengujian web performance and
load test pada sistem i-banking?
Reviu Pustaka Cloud Computing
Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana
informasi secara permanen tersimpan di server di
Internet dan tersimpan secara sementara di
komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya
adalah desktop, komputer tablet, notebook,
komputer, sensor-sensor, monitor dan lain-lain [2].
Cloud Computing bertujuan untuk menyediakan
layanan tersebut kepada pengguna, mulai dari
pengguna langsung (end user) dimana seluruh
dokumen terdapat pada host pribadi di Internet,
hingga untuk perusahaan yang melakukan
outsourcing seluruh infrastruktur informasi
teknologi mereka ke pusat data eksternal [5].
Gambar 1 memberikan gambaran secara
keseluruhan tentang layanan yang ada pada Cloud
Computing. Gambar di atas juga memberikan
informasi tentang tiga kategori layanan Cloud
Computing di antaranya: Software as a Service
(SaaS), Platform as a Services (PaaS) dan
Infrastructure/Hardware as a Services
(IaaS/HaaS). Konsep-konsep tersebut berguna
untuk mengklasifikasikan pilihan yang tersedia
untuk memanfaatkan kebutuhan layanan Cloud dari
semua pengguna (end user).
Gambar 1 Arsitektur Cloud Computing [5]
Contoh pada Software as a Service (SaaS) seperti
Salesforce.com dan Clarizen.com yang masing-
masing layanan menyediakan layanan CRM secara
online dan jasa manajemen proyek. Pada Platform
as a Services (PaaS) contohnya seperti Google App
Engine, Microsoft Azure dan Manjrasoft, layanan
yang menyediakan pengguna dengan platform
pengembangan untuk membuat aplikasi
terdistribusi yang secara otomatis yang sesuai pada
skala permintaan pengguna. Layanan pada
Infrastructure/Hardware as a Services (IaaS/HaaS)
menyediakan pengguna dengan sumber daya fisik
atau virtual dengan sesuai persyaratan/kebutuhan
Account: Alfian Akbar Gozali
Politeknik Negeri Jakarta Halaman 296
aplikasi pengguna dalam hal CPU, memori, sistem
operasi, dan penyimpanan. Semua klasifikasi di
atas mengacu pada parameter QoS yang ditetapkan
melalui Service Level Agreement (SLA) [5].
Microsoft Azure
Microsoft Azure adalah sebuah platform yang
menyediakan komputasi awan dan infrastruktur
yang dibuat oleh Microsoft untuk membangun,
menempatkan dan mengelola aplikasi dan layanan
melalui jaringan global pusat data yang dikelola
Microsoft dan mendukung kebutuhan layanan
khusus dari pengembangan tim, pelanggan dan
pengguna [6]. Microsoft Azure merupakan salah
satu platform awan dengan menyediakan fasilitas
Infrastructure-as-a-Service (IaaS) dan Platform-as-
a-Service (PaaS) yang memungkinkan pengguna
membangun, membuat dan mengelola aplikasi
dengan cara apapun sesuai keinginan pengguna [7].
Azure memiliki klasifikasi layanan IaaS dan PaaS,
yang mana IaaS atau Infrastructure-as-a-Service
adalah layanan cloud yang menyediakan mesin
fisik atau virtual, media penyimpanan dan lapisan
jaringan yang mana pengguna dapat membangun
satu atau lebih mesin virtual menggunakan sistem
operasi, aplikasi dan data yang disediakan sesuai
kebutuhan. Sedangkan PaaS atau Platform-as-a-
Service adalah layanan cloud yang menyediakan
segala sesuatu bagi pengguna untuk mendukung
aplikasi yang sedang dibangun [6]. Komponen
aplikasi bergantung pada penyimpanan persisten
eksternal sehingga tidak ada data yang hilang jika
perangkat keras rusak.
Microsoft Azure juga sudah siap dengan komputasi
hybrid. Beberapa penyedia layanan Cloud selalu
memberikan pilihan antara datacenter dan publik
cloud, akan tetapi tidak dengan Azure yang
memberikan solusi cloud hybrid enterprise yang
dapat menjamin layanan terbaik dari keduanya,
memperluas pilihan informasi teknologi tanpa
menambah kompleksitas. Dalam menggunakan
Azure penyimpanan data, backup dan recovery
menjadi lebih efisien dan ekonomis. Ini juga lebih
mudah untuk membangun aplikasi baik dalam lokal
maupun cloud [7]. Microsoft Azure mendukung
banyak layanan operating sistem, bahasa
pemograman, tools dan framework. Operating
sistem seperti windows atau linux, Bahasa
pemograman seperti SQL sampai Oracle atau C#
hingga Java, sehingga dapat memudahkan
pengguna untuk membuat aplikasi yang baik
dengan penggunaan perangkat keras apapun [7].
Microsoft Azure memberikan penawaran hingga
99.95% untuk selalu siap bekerja (online), sesuai
Service Level Agreement yang berlaku, 24x7
dukungan teknikal, serta pemantauan hardware
yang sedang berjalan dalam komputasi awan [7].
Microsoft azure berjalan pada jaringan global yang
terus meningkat yang berada dalam 13 daerah
datacenter, memberikan berbagai pilihan untuk
menjalankan aplikasi dan memastikan pelanggan
untuk selalu mendapatkan performa yang terbaik
dan tercepat [7].
Software Testing
Software Testing adalah proses mengeksekusi
sistem perangkat lunak untuk menentukan
kesesuaian spesifikasi dan mengeksekusi ke dalam
lingkup sistem yang ditargetkan [8]. Untuk
mendapatkan hasil yang baik diperlukan beberapa
pendekatan pengujian dalam 4 tahap [8] :
a. Melakukan pemodelan lingkungan sistem
b. Membuat skenario pengujian
c. Menjalankan dan mengevaluasi uji
skenario
d. Mengukur pengujian
Software Testing diperlukan untuk untuk
mengevaluasi atribut-atribut atau kemampuan dari
suatu perangkat lunak apakah semua hal yang
berkaitan dengan perangkat lunak tersebut sudah
sesuai dengan yang di harapakan. Pendekatan yang
efektif dalam pengujian adalah dengan
mengevaluasi seluruh aspek kegunaan dari
perangkat lunak. Penentuan bagus tidaknya suatu
pengujian diserahkan pada tujuan atau target dari
kegunaan perangkat lunak itu sendiri.
Dalam melakukan kegiatan Software Testing dapat
menggunakan berbagai macam alat (tools) salah
satunya seperti Microsoft Visual Studio [1]. Salah
satu kegunaan terbaik dan paling besar dari
Microsoft Visual Studio adalah peningkatan untuk
melakukan dukungan Software Testing dengan
berbagai macam konsep [9]. Sehingga untuk
memudahkan dalam melakukan software testing
dapat menggunakan produk Visual Studio ini.
Microsoft Visual Studio juga telah fokus jauh pada
integrasi yang lebih baik dari berbagai macam
kegiatan Software Testing, seperti Handoff yang
menawarkan laporan bug rinci dari tester untuk
pengembang. Microsoft Visual Studio
menyediakan dukungan untuk melaksanakan
berbagai jenis Software Testing seperti: Manual
Test, Coded UI Test, Unit Test, Web Performance
Test, Load Test, Generic Test dan Ordered Test [9].
Software Performance Testing
Software Performance Testing adalah suatu proses
pengujian untuk mengukur kinerja perangkat lunak.
Tes kinerja ini meliputi berbagai macam pengujian,
masing-masing memiliki tujuan dan metode
pengawasan.
Web Performance Test
Web Performance Test adalah serangkaian proses
pengujian untuk mengukur kemampuan dari suatu
website. Dalam Rekayasa Perangkat lunak,
Performance Testing adalah suatu pengujian yang
dilakukan untuk menentukan bagaimana sistem
melakukan respon dan stabilitas di bawah beban
kerja tertentu (degradasi kinerja), sehingga dengan
melakukan pengujian akan dihasilkan data yang
dapat di pakai untuk menyelidiki, mengukur,
memvalidasi atau memverifikasi dari atribut
Account: Alfian Akbar Gozali
Politeknik Negeri Jakarta Halaman 297
kualitas sistem tersebut [9] [10]. Dengan Web
Performance Test dapat dengan mudah
membangun sebuah kerangka kerja tes untuk
dilakukan secara berulang yang dapat membantu
dalam menganalisis kinerja aplikasi website dan
mengidentifikasi hambatan potensial.
Dalam melakukan kegiatan Web Performance Test
dapat menggunakan berbagai macam tools
perangkat lunak, salah satunya Microsoft Visual
Studio. Microsoft Visual Studio dapat dengan
mudah untuk membuat Web Performance Test dan
merekam tindakan-tindakan yang dilakukan saat
menggunakan aplikasi website yang sedang di uji.
Web Performance Test memungkinkan untuk
memverifikasi bahwa aplikasi website berjalan
dengan benar, menggunakan permintaan melalui
HTTP/HTTPS terhadap website yang akan di uji
dan menganalisa setiap respon untuk perilaku
sesuai yang diharapkan [9]. Web Performance Test
menawarkan pemrosesan secara otomatis, termasuk
kondisi tampilan (viewstate). Web Performance
Test harus digunakan terutama untuk pengujian
kinerja (performance testing) dan dapat digunakan
untuk sebagai dasar untuk menghasilkan tes beban
(load test).
Load Test
Load Test adalah bentuk sederhana dari
Performance Testing, sebuah uji beban yang
dilakukan untuk memahami perilaku sistem di
bawah beban yang diharapakan secara spesifik [9].
Serangkaian permintaan Web Performance Test
yang dijalankan sesuai yang diharapkan dengan
menggunakan Microsoft Visual Studio dalam
memonitor untuk menentukan seberapa baik
website yang sedang di uji. Pengujian ini akan
memberikan sebuah respon dan data dari semua
traksaksi yang dilakukan sesuai skenario, sehingga
dapat dengan mudah mencari kemacetan atau
bottlenecks yang mempengaruhi performansi dari
suatu sistem yang telah diuji.
Load Testing ini biasa digunakan bersamaan
dengan Web Performance Test untuk melakukan
kombinasi pengujian, beban, pengujian stress
aplikai website. Load Test pada dasarnya selalu
mengacu pada pengujian tes lain dan dapat
mencakup berbagai macam pengujian kecuali
pengujian manual. Misalnya membuat load test
yang mengkombinasikan dengan unit test atau
coded UI test. Selain itu dapat melakukan
pengujian (stress-test) pada lapisan logika (logic)
dan pada lapisan database untuk menentukan
bagaimana kode yang akan berperilaku ketika
banyak pengguna mengakses secara bersamaan
terlepas dari aplikasi ketika menggunakan layer
tersebut [9].
Test Agent dan Controller
Saat menjalankan pengujian jarak jauh (remote)
pada beberapa mesin virtual, atau untuk
mengumpulkan data dan mendiagnosa hasil dari
pengujian jarak jauh diperlukannya Test Agent dan
Test Controller. Test Controller berjalan sebagai
sebuah layanan dan memberikan tugas kepada Test
Agent untuk menjalankannya (skenario pengujian).
Sedangkan Test Agent yang melakukan pengujian,
mengumpulkan data hasil pengujian, dan
menyimpannya pada SQL di Test Controller [11].
Topologi Cloud Microsoft Azure Test Rig
Ketika membangun Test Rig pada Cloud Microsoft
Azure, perlu digunakannya Topologi Test Rig, yang
terdiri dari Test Agent dan Test Controller. Media
komunikasi antara Test Agent dan Test Controller
menggunakan Windows Azure Connect. Gambaran
topologinya ditunjukkan pada gambar 2.
Pengguna melakukan Load Test yang dijalankan
dari workstation pengembang dan melakukan
permintaan ke Test Controller. Test Controller
terhubung ke domain yang sama dengan
workstation pengembang. Begitu Test Controller
menerima permintaan dari pengguna, Test
Controller akan menggunakan layanan Windows
Azure Connect untuk mengatur semua permintaan
dan meneruskannya pada Test Agent. Secara
parallel, Controller akan mengumpulkan data
kinerja dari agen [4]. Test Agent berada di Cloud
Microsoft Azure, dan Test Agent akan mulai
menjalankan pengujian setelah mendapatkan
intruksi dari Test Controller. Permintaan HTTP
yang dikeluarkan terhadap Web Server hasilnya
akan ditangkap oleh Test Agent dan hasil akhirnya
akan diteruskan ke Test Controller [4].
Gambar 2. Topologi Test Rig Menggunakan Cloud
Microsoft Azure [4]
Metode Penelitian Pada paper ini akan dibahas bagaimana melakukan
perancangan web performance and load test rig
pada Microsoft Azure Cloud platform. Berikut
adalah tahap dalam melakukan perancangan test
rig:
Analisis terhadap sistem i-banking
Analisis terhadap beberapa jenis topologi test rig pada cloud platform
Analisis terhadap beberapa jenis parameter pengujian
Account: Alfian Akbar Gozali
Politeknik Negeri Jakarta Halaman 298
Gambar 3. Tahapan perancangan test rig
Analisis terhadap Sistem i-Banking
Pada tahap ini, dilakukan analisis terhadap sistem i-
banking secara keseluruhan. Beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan pada tahap ini adalah:
1. Infrastruktur sistem i-banking
2. Arsitektur yang dipakai sistem i-banking
3. Waktu respons konektivitas sistem i-banking
dengan test rig
4. Transaksi apa saja yang akan dites
Analisis terhadap beberapa jenis topologi test rig
pada cloud platform
Ada beberapa jenis topologi yang dapat digunakan
untuk membangun test rig. Berikut adalah beberapa
topologi yang disarankan oleh Microsoft dalam
mengatur letak sistem test rig yang meliputi
Microsoft Test Manager, Team Foundation Server,
Test Agent, dan Tes Controller:
1. Workgroup Topology
Gambar 4. Workgroup Topology [14]
Penjelasan:
Team Foundation Server
Team Foundation Server adalah produk server
terpisah yang dirancang khusus untuk tim
rekayasa perangkat lunak seperti
pengembang, penguji, arsitek, manajemen
proyek, analis bisnis dan orang yang
berkontribusi terhadap rilis pengembangan
perangkat lunak/proyek [15]
Microsoft Test Manager
Bagian dari Visual Studio yang berfungsi untuk
mengatur proses testing yang dilakukan
dengan Visual Studio
Test Agent
Testing tools yang bertugas mengeksekusi
pengujian
Test Controller
Testing tools yang bertugas mengatur test agent
dalam melakukan pengujian dan
mengumpulkan data
Pada topologi ini, penggunaan test agent dan test
controller dalam satu domain/workgroup yang
sama dan menggunakan Team Foundation server
lokal. Topologi ini biasanya digunakan untuk
melakukan pengujian pada sistem jaringan lokal.
2. Cross-domain topology
Gambar 5. Cross-domain Topology [14]
Pada topologi ini, penggunaan test controller
berada pada domain yang berbeda dengan test
agent, akan tetapi berada pada satu domain dengan
penggunaaan Team Foundation Server lokal.
Biasanya topologi ini digunakan untuk melakukan
pengujian pada jaringan lokal yang menginginkan
ruang kontrol pengujian berada di hardware yang
berbeda dari test agent.
3. Cloud/Team Foundation Server Services
Topology
Gambar 6. Cloud/Team Foundation Server
Services Topology [14]
Pada topologi ini test agent dan test controller
berada pada domain yang sama atau jaringan lokal
yang sama dan terhubung dengan Team Foundation
Server Online, sehingga dapat di bangun pada
infrastruktur Cloud Computing Microsoft Azure.
Analisis terhadap beberapa jenis parameter
pengujian
Parameter pengujian yang dimaksud mencakup
beberapa parameter pengujian saat menyusun
skenario pengujian maupun saat melakukan
evaluasi terhadap hasil pengujian.
1. Parameter pada skenario pengujian
Dalam Load Testing terdiri dari satu atau lebih
skenario. Skenario adalah pengelompokan
kineja web atau unit test, dengan berbagai
preferensi seperti pengguna, browser, jaringan,
dan pengaturan lainnya [8]. Berikut beberapa
preferensi yang akan dipakai dalam pembuatan
skenario tes:
i. Think Time
Think Time adalah waktu penundaan antara
setiap permintaan, yang dapat
digunakan untuk memperkirakan berapa
lama pengguna akan berhenti sejenak
untuk membaca atau meneruskan data
pada halaman website tertentu [9].
ii. Load Pattern
Berfungsi untuk melakukan simulasi dari
berbagai jenis user load [9]. Ada 2
pilihan yang terdapat pada Load
Pattern:
a. Constant Load
Memungkinkan untuk menentukan
jumlah pengguna yang tetap
atau tidak berubah sepanjang
durasi pengujian berlangsung
[9]. Misalnya melakukan tes
dengan 1000 user selama 10
menit.
b. Step Load
Memungkinkan untuk menentukan
jumlah minimal dan maksimal
pengguna, yang akan ditetapkan
Account: Alfian Akbar Gozali
Politeknik Negeri Jakarta Halaman 299
pada durasi tes dan jumlah step
user perdurasinya [9]. Misalnya
setiap 1 menit user bertambah
100 selama 10 menit, dengan
kondisi awal atau minimal user-
nya 100, sehingga ketika menit
ke 10 user akan berjumlah 1000
untuk melakukan tes pada I-
banking Bank XYZ.
iii. Test Record
Sebelum melakukan Load Test diperlukannya
Test Record yang merekam seluruh
kegiatan suatu proses pengujian dan
selanjutnya akan dieksekusi pada proses
Load Test [9]. Misalnya terdapat 3
rekaman kegiatan suatu proses pada I-
banking Bank XYZ: Login, Landing
Page dan Logout.
Dengan adanya rekaman tersebut, pengguna
dapat dengan mudah untuk melakukan
berbagai skenario pengujian seperti:
Login to Landing Page, Login to
landing Page to Logout atau hanya
sekedar ingin menguji beban pada
proses Logout saja.
iv. Network
Dapat menentukan jenis konektivitas jaringan
yang akan digunakan dalam pengujian
seperti LAN, Kabel-DSL, Dial-up, 3G,
dan lainnya [9].
v. Browser
Langkah berikutnya untuk menentukan distribusi
jenis browser yang digunakan ketika
mensimulasikan proses pengujian [9].
Misalnya menggunakan Internet
Explorer 9.0, Mozilla, Google Chrome,
dan lainnya.
2. Paramater untuk evaluasi pengujian
Pengujian yang akan dilakukan adalah web
performance testing dan load testing. Web
Performance Testing dilakukan untuk
mengetahui apakah skenario pengujian yang
telah dibuat dapat berjalan dengan baik pada
website I-banking dan memastikan tidak ada
kesalahan (errors) dalam skenario tersebut.
Load Testing digunakan untuk mengetahui
kapasitas maksimum operasi I-banking dan
mengetahui faktor apa saja yang
mempengaruhi performansi (bottleneks) dari
sistem I-banking Bank XYZ.
Pada Microsoft Visual Studio sendiri menyediakan
beberapa jenis parameter evaluasi seperti
number of requests per second, total number of
failed requests, average response time, average
page time, dan lain-lain.
Pembahasan
Setelah menganalisa beberapa faktor sebagaimana
dijelaskan pada sub-bab metode penelitian,
selanjutnya dilakukan analisis pada penjabaran
tahapan pengujian di atas.
Pembahasan Sistem i-Banking
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat kita
melakukan analisis terhadap sistem i-banking
adalah:
1. Infrastruktur sistem i-banking
Infrastruktur i-banking yang perlu diketahui antara lain
seperti penggunaan web server, web apps dan
database server. Sebelum melakukan
pengujian, harus diketahui apa saja spesifikasi
insfrastruktur tersebut dan semua sistem yang
terkait dalam pengujian harus dipastikan
berjalan dengan baik.
2. Arsitektur yang dipakai sistem i-banking
Arsitektur adalah bagaimana cara meletakkan dan
mengatur semua infrastruktur yang terkait
dengan sistem i-banking saat ini. Dengan
mengetahui arsitektur sistem i-banking, dapat
diketahui potensi bottle-neck yang akan
terjadi. Keuntungan yang lain adalah
penentuan target load test juga dapat lebih
akurat.
3. Waktu respons konektivitas sistem i-banking
dengan test rig
Konektivitas internet merupakan kebutuhan yang wajib
ada dalam melakukan web load and
performance test. Kebutuhan akan koneksi
internet yang cepat dengan bandwith yang
besar akan memperlancar proses pengujian.
Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan
connection speed test, misalnya dengan
menggunakan online SpeedTest [12] atau
standar ping [13], dari sistem web server i-
banking ke virtual machine yang kita buat di
cloud dan sebaliknya.
4. Transaksi apa saja yang akan dites
Pasti ada banyak transaksi yang dapat dilakukan di i-
banking, namun dalam melakukan test, perlu
dibuat daftar prioritas transaksi mana saja yang
sekiranya lebih penting dari dan mewakili
transaksi yang lain. Yang paling berhak dan
bertanggung jawab untuk membuat daftar
transaksi ini adalah business analyst dari bank
tersebut.
Jenis topologi test rig pada cloud platform
Karena pada sistem i-banking yang diutamakan
adalah kepuasan dari pengguna, maka web
performance and load test yang dilakukan harus se-
realistis mungkin. Oleh karena itu diperlukan
topologi yang menggunakan cloud sebagai
platform virtual machine sebagai generator virtual
user yang akan mensimulasikan transaksi pada
sistem i-banking yang akan dites. Oleh karena itu,
topologi yang sesuai adalah Cloud/Team
Foundation Server Services Topology sebagaimana
diilustrasikan pada Gambar 6.
Account: Alfian Akbar Gozali
Politeknik Negeri Jakarta Halaman 300
Jenis parameter pengujian yang dipakai
Walaupun terdapat banyak parameter pengujian
yang disediakan oleh Microsoft Visual Studio,
namun untuk melakukan pengujian web
performance and load testing sebaiknya mengacu
ke beberapa parameter yang lebih berpengaruh ke
performansi. Hal ini dilakukan agar pengujian
menjadi lebih fokus sehingga perbaikan terhadap
sistem i-banking pun menjadi lebih fokus.
Berikut adalah pembahasan mengenai parameter
yang digunakan pada skenario pengujian:
1. Penggunaan Think Time selama 10 seconds.
Think Time adalah waktu penundaan antara
setiap permintaan (request). Hal ini merupakan
salah satu pendekatan yang dapat
mensimulasikan kebiasaan user asli ketika
membuka web i-banking Bank XYZ. Atau
dapat menggunakan distribusi dari think time
user saat melakukan recording pada
pembuatan web performance test.
2. Pada tahap Load Pattern menggunakan tipe
constant load atau concurrent user sebanyak
1000 user pada setiap Virtual Machines.
Sehingga total request 4000 user dalam
melakukan pengujian ini. Dengan
menggunakan tipe concurrent user ini akan
membuat beban server menjadi berat, sehingga
akan mudah terlihat bottlenecks yang terdapat
pada sistem I-banking Bank XYZ.
3. Test Record yang digunakan sebaiknya
merupakan file webtest yang sebelumnya di
buat ketika melakukan web performance test.
4. Penggunaan Internet dalam melakukan load
testing ini menggunakan konektifitas dari
Virtual Machines (LAN) yang terhubung
dengan jaringan Internet pada Microsoft Azure
ketika melakukan pengujian pada sistem i-
banking.
5. Web browser yang digunakan disarankan
menggunakan Internet Explorer versi 9.0 yang
merupakan satu-satunya web browser yang
mendukung untuk dapat melakukan record
skenario pada web performance test dalam
Visual Studio, dengan versi yang paling
rendah adalah 9.0.
Sedangkan pembahasan tentang parameter
pengujian yang dipakai sebaiknya mengacu pada
QoS i-banking yang terdiri dari: efficiency,
security, fulfilment, dan responsiveness [16].
Parameter security dan efficiency lebih mengacu
pada kualitas jaringan, maka ini bisa diabaikan.
Parameter fulfillment mengacu pada kemampuan
sebuah i-banking menyediakan semua informasi
dan konten kepada pelanggan. Atau dalam kalimat
lain, i-banking dapat memuat (load) semua
kontennya. Sedangkan parameter responsiveness
mengacu pada kemampuan i-banking menyediakan
semua konten dan memberikan feedback ke
pengguna dengan cepat.
Oleh karena itu, parameter yang disarankan untuk
menjadi prioritas utama adalah success rate, error
rate, throughput, dan response time.
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dalam melakukan
perancangan web performance and load test rig di
atas platform cloud dengan Microsoft Azure adalah
sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan analisis terhadap sistem i-
banking eksisting yang terdiri atas
infrastruktur, arsitektur yang dipakai, waktu
respons konektivitas sistem i-banking dengan
test rig, dan transaksi apa saja yang akan dites
2. Topologi yang paling sesuai untuk digunakan
pada saat membangun test rig dalam rangka
pengujian sistem i-banking adalah topologi
cloud/Team Foundation Server services
3. Parameter yang perlu menjadi prioritas dalam
melakukan pengujian sistem i-banking adalah
success rate, error rate, throughput, dan
response time.
Daftar Pustaka [1] Microsoft. (2015, November) Visual
Studio - Microsoft Developer Tools. [Online]. https://www.visualstudio.com/
[2] Carl Hewitt, "ORGs for Scalable, Robust, Privacy-Friendly Client Cloud Computing," IEEE Internet Computing, 2008.
[3] Microsoft. (2015, November) Microsoft Azure: Cloud Computing and Platform Services. [Online]. https://azure.microsoft.com/en-us/
[4] Tarun Arora. (2013, June) Part 1 - Load Testing In The Cloud. [Online]. http://geekswithblogs.net/TarunArora/archive/2011/11/20/part-1---load-testing-in-the-cloud.aspx
[5] Christian Vecchiola, Xingchen CHU, and Rajkumar Buyya, "Aneka: a Software Platform for.NET based Cloud Computing," High Speed and Large Scale Scientific Computing, 2009.
[6] Tata Consultancy Services, "Windows Azure - The Cloud Computing Platform," High Tech, 2011.
[7] Azure Team Support. (2014) What is Azure? [Online]. http://azure.microsoft.com/en-us/overview/what-is-azure
[8] James A. Whittaker, "What is Software Testing? And Why is It So Hard," Software, IEEE, 2000.
Account: Alfian Akbar Gozali
Politeknik Negeri Jakarta Halaman 301
[9] Mickey Gousset, Brian Keller, and Martin Woodward, Professional Application Lifecycle Management with Visual Studio 2012. Indiana USA: John Wiley & Sons, Inc., 2012.
[10]
Elaine J. Weyuker, Senior Member, IEEE, and Filippos I. Vokolos, "Experience with Performance Testing of Software System: Issues, an Approach, and Case Study," Software Engineering, 2000.
[11]
Microsoft Developer Network Support. (2013) Setting Up Test Machines to Run Tests or Collect Data. [Online]. http://msdn.microsoft.com/en-us/library/dd293551.aspx
[12]
Microsoft Developer Network. (2013) Setting Up Test Controllers in Lab Environments. [Online]. http://msdn.microsoft.com/en-us/library/hh546460.aspx
[13]
Ed Blanker, Martin Woodward, Grant Holliday, and Brian Keller, Proffesional Team Foundation Server 2012. Indianapolis: John Wiley & Sons, Inc., 2013.
[14]
Ookla. (2015, November) Speed Test. [Online]. http://www.speedtest.net/
[15]
Microsoft. (2006, Agustus) Microsoft TechNet. [Online]. https://technet.microsoft.com/en-us/library/cc737478%28v=ws.10%29.aspx
[16]
M. Sadiq Sohail and Nassar M. Shaikh, "Internet banking and quality of service: Perspectives from a developing nation in the Middle East," Online Information Review, vol. 32, no. 1, pp. 58-72, 2008.
Volume 1 No 4 Desember 2015
ISSN 2338-9753
Format Penulisan Artikel
Judul
Nama Penulis Pertama
Program studi, Nama PT,
alamat email
Nama Penulis Kedua
Program studi, Nama PT,
alamat email
Abstract (bhs Inggris)
Abstrak (bhs Indonesia) Pendahuluan
Latar belakang Tujuan
Permasalahan
Review Pustaka
Metode Penelitian
Pembahasan Kesimpulan
Daftar Pustaka
Ketentuan:
Item Ketentuan
Ukuran kertas A4
Judul : Huruf Time New Roman 14 Point, Centre. Ti-tle Case
Nama Penulis, Nama Program studi, nama Perguruan Tinggi:
Times New Roman 12 Point, Italic
Abstract Bahasa Inggris Time New Roman, Italic 10 point.
Abstrak Bahasa Indonesia Times New Roman, Italic, 10 point
Sub judul Time New Roman, Bold, 11 Point, Title Case
Konten Dua Kolom, Times New Roman, 10 Point, satu spasi dan garis diantara dua kolom
Daftar Pustaka Sesuai standard, lihat contoh di artikel terbitan kali ini.
Jumlah Halaman Maksimum 10 halaman
Tabel dan grafik Wajib menyebutkan judul dan sumbernya
Secara menyeluruh Lihat sample pada terbitan kali ini
Recommended