View
1.674
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
Dibawakan pada Rapat Kerja, Dinkes Provinsi Sulbar, Hotel d”Maleo, Mamuju, 3-5 Nov, 2012
ISU TERKINI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT
Prof. dr. Veni Hadju, Ph.D
IAKMI SULSEL
Sistematika Penyajian
• Pengantar• Penyakit Tidak Menular (NCD)• Gizi ibu hamil dan Baduta (1000 hari)• Penyakit Infeksi dan tantangannya• Perilaku masyarakat• Penutup
TANTANGAN UTAMA: SOCIAL DETERMINANT OF HEALTH
ADANYA GAP DALAM SDH (TINGKAT PENDIDIKAN, PENDAPATAN, GENDER, KESULITAN MEDAN GEOGRAFIS, TERSEDIANYA AIR BERSIH,
KEBERSIHAN & KESEHATAN LINGKUNGAN) DAN PELAKSANAAN SISTEM KESEHATAN
0.0
25.0
50.0
75.0
100.0
National Average
Poverty by ProvincePercent of population in quintile 1 and 2 Susenas 2007
DHS-1
DHS-2
Non DHS
DISPARITAS STATUS KESEHATAN DAN GIZI MENURUT PROPINSI, 2007
Indikator Rata-rata Nasional
Terendah Tertinggi Sumber data
AKB 34 DIY (19); Jateng (28)
NTB (72); Sulbar (74)
SDKI 2007
AKI 228 SDKI 2007
TFR 2,6 DIY (1,8) NTT (4,2) SDKI 2007
Gizi Kurang
18,4 DIY (10,9) NTT (33,6) Riskesdas 2007
5
Pola penyebab kematian pada semua Umur (Riskesdas 2007)
No Penyebab Kematian(n=4014)
%
1 Stroke 15.4
2 Tuberculosis 7.5
3 Hypertensive diseases 6.8
4 Cedera 6.5
5 Perinatal condition 6.0
6 Diabetes Mellitus 5.7
7 Neoplasm malignant 5.7
8 Diseases of the liver 5.1
9 Ischaemic heart diseases 5.1
10 Chronic lower respiratory diseases 5.1
Proporsi penyebab kematian kelompok umur 0-6 hari dan 7-28 hari
No 0-6 hari (n=142) % 7-28 hari (n=39) %
1 Respiratory disorders 35.9 Sepsis neonatorum 20.5
2 Premature 32.4 Congenital malformations 18.1
3 Sepsis of newborn 12.0 Pneumonia 15.4
4 Hypothermia of newborn 6.3 Respiratory Distress
Syndrome
12.8
5 Haemorrhagic disorders and
neonatal jaundice
5.6 Premature 12.8
6 Postmature 2.8 Neonatal jaundice 2.6
7 Congenital malformation 1.4 Birth trauma 2.6
8 Tetanus 2.6
9 Nutritional deficiency 2.6
10 Sudden infant death
syndrome
2.5
Proporsi penyebab kematian pada umur 29 hari-4 tahun
No 29 hari-11 bulan (n=173) % 1-4 tahun (n=103) %
1 Diarrhoea 31.4 Diarrhoea 25.2
2 Pneumonia 23.8 Pneumonia 15.5
3 Meningitis/encephalitis 9.3 Symptoms and signs, NEC 10.7
4 Diseases of the digestive
system
6.4 Meningitis/encephalitis 8.8
5 Congenital malformation of the
heart and hydrocephalus
5.8 Dengue haemorrhagic fever 6.8
6 Sepsis 4.1 Measles 5.8
7 Tetanus 2.9 Drowning 4.9
8 Malnutrition 2.3 Tuberculosis 3.9
9 Tuberculosis 1.2 Malaria 2.9
10 Measles 1.2 Leukemia 2.9
Proporsi penyebab kematian pada umur 5 tahun ke atas menurut tipe daerah
No Perkotaan (n=1515) % Perdesaan (n=1966) %
1 Stroke 19.4 Stroke 16.12 Diabetes mellitus 9.7 Tuberculosis 9.13 Hypertensive diseases 7.5 Hypertensive diseases 8.34 Tuberculosis 7.3 Chronic lower respiratory
diseases7.1
5 Ischaemic heart diseases 6.5 Malignant neoplasm 6.6
6 Malignant neoplasm 5.8 Diseases of the liver 6.07 Diseases of the liver 5.5 Ischaemic heart disease 5.6
8 Symptoms and signs, NEC
5.3 Symptoms and signs, NEC 5.4
9 Other heart diseases 5.1 Other heart diseases 4.710 Chronic lower respiratory
diseases4.7 Diabetes mellitus 4.4
No Laki-Laki (n=1960) % Perempuan (n=1522) %1 Stroke 17.4 Stroke 17.72 Tuberculosis 9.5 Hypertensive diseases 9.53 Hypertensive diseases 6.8 Carcinoma malignant 8.74 Ischaemic heart diseases 6.8 Diabetes mellitus 8.05 Chronic lower respiratory
diseases6.7 Tuberculosis 6.9
6 Diseases of the liver 6.6 Chronic lower respiratory diseases
5.7
7 Diabetes mellitus 5.6 Ischaemic heart diseases
5.1
8 Other heart diseases 4.9 Others heart diseases 4.99 Carcinoma malignant 4.8 Diseases of the liver 4.710 Transport accident 4.4 Pneumonia 3.0
Proporsi penyebab kematian pada umur 5 tahun ke atas berdasakan jenis kelamin
Peringkat Penyebab Kematian PM Dan PTM Pada Semua Umur
No Penyakit menular (n=1080)
% Penyakit tidak menular (n=2285)
%
1 Tuberculosis 27.8 Stroke 26.9
2 Diseases of the liver 19.1 Hypertensive diseases 12.3
3 Pneumonia 14.4 Diabetes mellitus 10.2
4 Diarrhoea 13.2 Carcinoma malignant 10.2
5 Typhoid 6.0 Ischaemic heart diseases 9.3
6 Malaria 4.0 Chronic lower respiratory diseases 9.2
7 Meningitis/Encefalitis 3.0 Other heart diseases 7.5
8 Dengue haemorrhagic fever
2.1 Gastric and duodenal ulcer
3.4
9 Tetanus 1.9 Congenital malformation 1.0
10 Septicaemia 1.2 Malnutrition 0.4
PENYAKIT TIDAK MENULAR
Hipertensi
31.7%
Tidak 68,3 %
Terdiagnosis/Minum Obat23,9%
Tidak 76,1%
Hipertensi: Prevalensi & Cakupan
Cakupan: Proporsi kasus terdiagnosis atau minum obat
8.7%
33.0%31.9%31.6%30.9%30.5%
8.0%7.4%6.7% 7.0%
0.0%
5.0%
10.0%
15.0%
20.0%
25.0%
30.0%
35.0%
Kuintil1 Kuintil2 Kuintil3 Kuintil4 Kuintil5
Prevalensi Didiagnosa Nakes
Hipertensi:Ekonomi & Cakupan Nakes
0,0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
80,0
15-17 tahun
18-24 tahun
25-34 tahun
35-44 tahun
45-54 tahun
55-64 tahun
65-74 tahun
75+ tahun
Laki-laki Perempuan Total%
Hipertensi: Prevalensi & Umur
Hipertensi: Prevalensi & Pekerjaan
Hipertensi: Prevalensi & Tipe Daerah
Hipertensi: Prevalensi Provinsi
Prevalensi DIABETES dan TGT(Prediabetes)
84.1%
10.2%
5.7%
Tdk DM TGT DM
Sudah Terdiagnosis (1.5%)
Belum terdiagnosis (4.2%)
TGT: Provinsi
DM & TGT: Umur
15-2
0
20.1
-25
25.1
-30
30.1
-35
35.1
-40
40.1
-45
45.1
-50
50.1
-55
55.1
-60
60.1
-65
65.1
-70
70.1
-75
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
5.3
19.4
TGT TDMum
urpersen
DM & TGT: Kuintil
Kuintil 5 Kuintil 102468
1012141618
7.14.1
10.5
8.8TGTDM
p < 0,0001
FAKTOR RISIKO PTM UtamaMasalah Mendasar
Pol, Ek, Sos, Budaya
Lingk, SDA
Faktor RisikoYang Dapat Diubah
Faktor Risiko Antara
PTM Utama
Globalisasi
Urbanisasi
Aging
Diet Tidak Seimbang
Aktifitas Fisik
Merokok
Faktor RisikoYang Tidak Dapat
Diubah
Umur
Genetik
HIPERTENSI
Hiperglikemia
Dislipidemia
Obesitas
Peny. Jantung
Stroke
Kanker
Peny. Sal. Napas Kronik
Diab. Melitus
Sumber: WHO of Chronic Diseases
13/04/2023 24
Aktifitas yang kurang
Gaya Hidup
Pengaruh ibadah dalam kesehatan fisik, mental, spritual, dan sosial.
GIZI IBU HAMIL DAN BADUTA
Remaja dan
WUS
StuntingAnemia
Masalah Gizi menurut Siklus Kehidupan
BALITA
Pertumbuhan lambat, StuntingAnemia, cognitive deficits
UnderweightStunting Anemia
KVA
Anak Usia sekolah
Anemia, kurang gizi mikro lainnyaKEP
Ibu Hamil
Bayi lahirRisiko Stunting
• BBLR
34
Membangun berat badan potensial (rapid increase in cell
size)
Periode Kritis Pertumbuhan
Membangun tinggi badan potensial (rapid increase in cell
number)
Untuk Mencapai Tinggi dan Berat badan optimal
Dibutuhkan seluruh zat gizi (makro dan mikro) secara seimbang
Butuh gizi mikro & protein Butuh Kalori
Konsepsi 20 mg LAHIR 2 TAHUN
Kehamilan & Pertumbuhan Janin Pertumbuhan Bayi & Anak
Pengaruh gizi dan kesehatan ibu hamil
dan kehidupan sembilan bulan
pertama terhadap perjalanan dan
kesuksesan seorang anak manusia
KONSUMSI IBU HAMIL di Kab. Gorontalo
Trimister 1-2 (n=55) Trimister 3 (n=65)
KonsumsiKonsum
si
KaloriProteinKHLemakKalesteralSFAMUFAPUFAPhytatFiber
1177431952395
14.74.23.08274.9
1184401912792
17.04.63.78524.6
PERBANDINGAN KONSUMSI IBU HAMIL & RDA
33.3
16.1
97.7
7.218.5
Thiamin Kalsium Fosfor Besi Seng
48
7079.4 86.7
22.2
Energi Protein Vit. A Vit. D Vit. E
Peran Mikronutrien pada Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
Kestabilan Genom dipengaruhi oleh Zat Gizi Mikro, sbb :
41
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN OTAK SEJAK JANIN SAMPAI LAHIR
Berat otak bayi waktu lahir: 25% berat otak dewasa
Berat otak anak usia dua tahun:70% berat otak orang dewasa
Berat otak anak usia lima tahun:90% berat orang dewasa
Berat otakorang dewasa
1.4 KG
42
PERBANDINGAN BERAT OTAK
PREVALENSI Risiko KEK LiLA < 23,5 cm) PADA WUS
44Sumber : Susenas 1999 – 2005, Riskesdas 2007
45
Sumber : Susenas 2008
Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Per Provinsi Tahun 2008
GIZI ANAK BALITA
GAMBARAN STATUS GIZI BALITA 2007 (RISKESDAS 2007)
48
%
kekurangan gizi kronis (irreversible)
kekurangan gizi akut (reversible)
Review Program Gizi 2009 , Jayapura, 27 Oktober 2009
Sebaran Prevalensi Pendek di Dunia
SCN News 37 Landscape analysis, 2009
Indonesia termasuk 3 negara penyumbang prevalensi pendek tertinggi.
GRAFIK 1. Rata-rata Nilai Z_Score Balita 0-60 Bulan:Gabungan Anak Laki-laki dan Perempuan (Riskesdas 2007)
GAMBARAN PERTUMBUHAN BALITA MENURUT STATUS GIZI (RISKESDAS 2007)
50Review Program Gizi 2009 , Jayapura, 27 Oktober 2009
Prevalensi Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk Menurut Indikator BB/U Tingkat Nasional(Hasil RISKESDAS Tahun 2007 dan 2010)
13.0 13.0
5.4 4.9
0.02.04.06.08.0
10.012.014.016.018.020.0
2007 2010
Gizi burukGizi kurang
Prevalensi Balita Kekurangan Gizi Per Provinsi (2007)
52Sumber : Riskesdas, 2007
Prevalensi Balita Pendek dan Sangat Pendek Menurut Indikator TB/U Tingkat Nasional(Hasil RISKESDAS Tahun 2007 dan 2010)
18.0 17.1
18.8 18.5
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
2007 2010
Sangat pendekPendek
Prevalensi balita PENDEK2007
Improvements in U5 Nutritional Status in China
Kraisid Tontisirin 2008, Mahidol University
0
5
10
15
20
25
30
35
1989 1991 1993 1997 2000
per
cen
t
Underweight Stunting Wasting Overweight
Source: WHO Global Database on Child Malnutrition
PENYAKIT INFEKSI DAN
TANTANGANNYA
Prevalensi Kejadian ISPA (Diagnosis dan Gejala) Menurut Propinsi
Nusa
Ten
ggar
a Ti
mur
NAD
Papu
a Ba
rat
Goro
ntal
o
Papu
a
Mal
uku
Bang
ka B
elitu
ng
Beng
kulu
Jaw
a Te
ngah
Bant
en
Sula
wes
i Ten
gah
Kalim
anta
n Ti
mur
Kalim
anta
n Se
lata
n
Nusa
Ten
ggar
a Ba
rat
Sum
ater
a Ba
rat
Kepu
laua
n Ri
au
INDO
NESI
A
Mal
uku
Utar
a
Jaw
a Ba
rat
Kalim
anta
n Te
ngah
Sula
wes
i Sel
atan
Riau
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Jam
bi
DI Y
ogya
kart
a
DKI J
akar
ta
Sula
wes
i Bar
at
Sum
ater
a Ut
ara
Bali
Jaw
a Ti
mur
Sula
wes
i Uta
ra
Lam
pung
Kalim
anta
n Ba
rat
Sum
ater
a Se
lata
n
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Prevalensi Kejadian Diare (Diagnosis dan Gejala) Menurut Propinsi
NAD
Goro
ntal
o
Nusa
Ten
ggar
a Ba
rat
Papu
a Ba
rat
Nusa
Ten
ggar
a Ti
mur
Papu
a
Bant
en
Riau
Jaw
a Ba
rat
Sula
wes
i Ten
gah
Kalim
anta
n Se
lata
n
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Sum
ater
a Ba
rat
Jaw
a Te
ngah
INDO
NESI
A
Sum
ater
a Ut
ara
Jam
bi
Beng
kulu
DKI J
akar
ta
Sula
wes
i Sel
atan
Jaw
a Ti
mur
Sula
wes
i Bar
at
Kalim
anta
n Te
ngah
Bali
Kalim
anta
n Ti
mur
Sum
ater
a Se
lata
n
Kepu
laua
n Ri
au
Kalim
anta
n Ba
rat
Sula
wes
i Uta
ra
Bang
ka B
elitu
ng
Lam
pung
Mal
uku
Mal
uku
Utar
a
DI Y
ogya
kart
a
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Persentase Balita umur 12 – 23 Bulan Menurut Kelengkapan Imunisasi
Bali
DI Y
ogya
kart
a
Jaw
a Te
ngah
Kalim
anta
n Ti
mur
Kepu
laua
n Ri
au
Sula
wes
i Uta
ra
Kalim
anta
n Se
lata
n
Mal
uku
Utar
a
Bang
ka B
elitu
ng
Lam
pung
Beng
kulu
Sula
wes
i Ten
gah
Kalim
anta
n Te
ngah
Riau
Sum
ater
a Se
lata
n
Jaw
a Ti
mur
INDO
NESI
A
Jam
bi
Sum
ater
a Ba
rat
DKI J
akar
ta
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Kalim
anta
n Ba
rat
Sula
wes
i Sel
atan
Nusa
Ten
ggar
a Ti
mur
Jaw
a Ba
rat
Mal
uku
Goro
ntal
o
Nusa
Ten
ggar
a Ba
rat
Papu
a Ba
rat
NAD
Papu
a
Sum
ater
a Ut
ara
Bant
en
Sula
wes
i Bar
at
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
Lengkap Tidak Lengkap Tidak Sama Sekali
Persentase Rumah Tangga yang Memenuhi Kriteria Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Baik
DI Y
ogya
kart
a
Bali
Kalim
anta
n Ti
mur
Bang
ka B
elitu
ng
Jaw
a Te
ngah
Sula
wes
i Uta
ra
Jaw
a Ti
mur
Sula
wes
i Sel
atan
DKI J
akar
ta
Sum
ater
a Ut
ara
Kalim
anta
n Se
lata
n
INDO
NESI
A
Kalim
anta
n Ba
rat
Jaw
a Ba
rat
Sum
ater
a Se
lata
n
Bant
en
Sula
wes
i Ten
gah
NAD
Nusa
Ten
ggar
a Ba
rat
Mal
uku
Jam
bi
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Kalim
anta
n Te
ngah
Papu
a Ba
rat
Beng
kulu
Kepu
laua
n Ri
au
Lam
pung
Mal
uku
Utar
a
Sula
wes
i Bar
at
Sum
ater
a Ba
rat
Riau
Goro
ntal
o
Nusa
Ten
ggar
a Ti
mur
Papu
a
0
10
20
30
40
50
60
70
Persentase Rumah Tangga yang memiliki Akses Terhadap Air Bersih yang baik *) Menurut Propinsi
*) 20 ltr/org/hari (Riskesdas, 2007), dari sumber terlindung, dan sarananya dalam radius 1 kmDI
Yog
yaka
rta
Jaw
a Te
ngah
Jaw
a Ti
mur
Nusa
Ten
ggar
a Ba
rat
Kalim
anta
n Ti
mur
Bali
Bant
en
Sula
wes
i Uta
ra
DKI J
akar
ta
Sum
ater
a Ut
ara
Mal
uku
Sula
wes
i Sel
atan
Sum
ater
a Se
lata
n
Kalim
anta
n Se
lata
n
Mal
uku
Utar
a
INDO
NESI
A
Sula
wes
i Ten
gah
Jaw
a Ba
rat
Bang
ka B
elitu
ng
Kalim
anta
n Ba
rat
Jam
bi
Papu
a Ba
rat
Kalim
anta
n Te
ngah
Sula
wes
i Ten
ggar
a
NAD
Lam
pung
Nusa
Ten
ggar
a Ti
mur
Sum
ater
a Ba
rat
Goro
ntal
o
Beng
kulu
Sula
wes
i Bar
at
Kepu
laua
n Ri
au
Riau
Papu
a
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Persentase Rumah Tangga Yang Tidak Memiliki / Menggunakan Jamban (Sendiri, Bersama, Umum)
Nusa
Ten
ggar
a Ba
rat
Sula
wes
i Bar
at
Sula
wes
i Ten
gah
Goro
ntal
o
Mal
uku
Mal
uku
Utar
a
Papu
a
Bant
en
Bang
ka B
elitu
ng
NAD
Kalim
anta
n Ba
rat
Sum
ater
a Ba
rat
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Beng
kulu
Papu
a Ba
rat
Sula
wes
i Sel
atan
Kalim
anta
n Te
ngah
Jaw
a Ti
mur
Nusa
Ten
ggar
a Ti
mur
Jaw
a Te
ngah
INDO
NESI
A
Jam
bi
Lam
pung
Bali
Sum
ater
a Se
lata
n
Kalim
anta
n Se
lata
n
Sum
ater
a Ut
ara
Jaw
a Ba
rat
Sula
wes
i Uta
ra
Riau
Kalim
anta
n Ti
mur
DI Y
ogya
kart
a
Kepu
laua
n Ri
au
DKI J
akar
ta
0
10
20
30
40
50
60
Prevalensi Malaria di Sulawesi Barat dan Indonesia, Riskesdas Sulbar 2007
Majene Polewali mandar Mamasa Mamuju Mamuju Utara Sulbar Indonesia0
1
2
3
4
5
6
0.6000000000000010.8 0.700000000000001
3.5
5.8
2.02
2.9
n %Status malariaYaTidak
43157
21,578,5
Jenis Malaria FalciparumTertiana
538
11,688,4
Status malaria siswa SD berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium
Status Kecacingan n %
Menderita kecacingan (n=180)
78 43,3
Jenis cacing
Ascaris 27 15,0
Trichuris 62 34,4
Ancylostoma 13 7,2
Hymenolepis diminuta 7 3,9
Status Kecacingan siswa SD di Mamuju Utara
Mean Hb (g/l) Mean
difference pYa Tidak
Menderita
malaria11,4 11,8
-0,4
(-1,1–0,3)0,717
Status
kecacingan11,6 12,0
-0,4
(-1,1–0,3)0,549
Uji t status malaria dengan kejadian anemia siswa SD di Mamuju Utara
N %Status malaria
YaTidak
43157
21,578,5
Jenis Malaria Falciparum
Tertiana934
20,979,1
Status Malaria Remaja Putri berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium
Status Kecacingan n %
Menderita kecacingan (n=123)
35 28,5
Jenis cacing
Ascaris 8 6,5
Trichuris 29 23,6
Ancylostoma 3 2,4
Hymenolepis diminuta 4 3,3
Status kecacingan remaja putri di Kabupaten Mamuju Utara
Angka Penemuan Kasus Baru TB Paru BTA Positif Per Provinsi, Tahun 2009
43,965,5
48,332,3
33,460,5
44,852,2
59,440,3
76,869,870
47,651,6
55,666,7
45,430
39,429,9
84,966,3
35,438,7
42,851,6
33,333,3
71,634,6
52,341
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
NADSUMUT
SUMBARRIAU
KEPRIJAMBI
SUMSELBABEL
BENGKULULAMPUNG
BANTENDKI
JABARJATENG
DI YOGYAJATIM
BALIKALBAR
KALTENGKALSELKALTIMSULUT
GORONTALOSULTENG
SELSELSULBARSULTRA
NTBNTT
MALUKUMALUTPAPUA
IRJABAR
Sumber : Profil TB Kemenkes, 2009
70
Keterangan: Dibawah target (< 70) Diatas target (> 70)
W
PERILAKU KESEHATAN
MASYARAKAT
81.4
69.8
69.2
68.3
68.2
61.5
56.4
51.1
46.7
40.3
0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0
Indonesia
Timor-Leste
Maldives
Sri Lanka
Thailand
Nepal
Bhutan
Myanmar
Bangladesh
India
Percentage
Source: Global Youth Tobacco Surveys, 2001-2006
Percentage of students 13-15 years exposed to Second-hand tobacco smoke in public places, WHO SEAR Countries
Blow up Issue Narkoba
Blow up issue Narkoba , menjadikan issue rokok menjadi terlihat kecil
dan sepele.
Remaja sebagai target
Regenerasi.Loyalitas.Durasi.
Risiko perokok : Tidak merokok = Risiko Kanker Paru 13,6 X
Carcinogenic Substances
Rambut bau tidaksedap
Ef ek thp otak dankej iwaanStroke
Mata berairKebutaan
I ritasi hidung
Kanker paruP. paru obstruktif
kronik (PPOK)Asma
Penyumbatanpembuluh arteri
Serangan jantungAngina
Berat bayi rendahKeguguran spontan
Lahir matiKomplikasi saat
melahirkan
Efek Kesehatan Perokok Pasif(Dewasa)
Efek Kesehatan Perokok Pasif(Anak-anak)
Rambut bau tidaksedap
Berhubungandg tumor otakJ angka panjangthp kej iwaanMata berairKebutaan
Otitis media kronik
PneumoniaAsma induksi daneksaserbasiGjl sal. pernaf asankronikPenurunan f ungsiparu
Menurunnya penye-rapan oksigenMeningkatnya penye-rapan nikotinBerhubungandg limf oma
Efek Kesehatan Perokok Pasif (SHS)
Sumber : Makay J & Eriksen T. Tobacco Atlas, WHO. 2002
Tobacco use is the leading
preventable cause of death in the world
W
PENUTUP
Rencana program gizi 2009 82
tidak tamat pendidikan primer
Kesakitan dan kematian anak me
diskriminasi gender, ketidak
berdayaan perempuan
Gangguan kesehatan dan kematian ibu me
Risiko AIDS, malaria
TBC me
Kemampuan mengakses pasar &
sumberdaya Penggunaan sumberdaya alam tdk
berkesinambungan
Kemiskinan & kelaparan menyebabkan
kekurangan gizi dan...
Seluruh MDGs terkait dengan kesehatan
2. Mencapai pendidikan dasar yang menyeluruh
3. Meningkatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
1. Eradikasi masyarakat sangat miskin dan kelaparan
4. Menurunkan angka kematian anak
5. Meningkatkan kesehatan ibu
6. Menanggulangi HIV/AIDS, malaria & penyakit infeksi lainnya
7. Menjamin keberlang-sungan lingkungan
8. Mengembangkan kerjasama global untuk pembangunan
UU KesehatanNomor 36 Tahun 2009
Pasal 142• Upaya perbaikan gizi dilakukan pada seluruh
siklus kehidupan sejak dalam kandungan sampai dengan lanjut usia dengan prioritas kepada kelompok rawan yaitu bayi dan balita, remaja perempuan, dan Ibu hamil dan menyusui
• Pemerintah bertanggung jawab menetapkan standar angka kecukupan gizi, standar pelayanan gizi, dan standar tenaga gizi pada berbagai tingkat pelayanan
• Pemerintah bertanggung jawab atas pemenuhan kecukupan gizi pada keluarga miskin dan dalam situasi darurat
• Pemerintah bertanggung jawab terhadap pendidikan dan informasi yang benar tentang gizi kepada masyarakat
• Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat melakukan upaya untuk mencapai status gizi yang baik
UU KesehatanNomor 36 Tahun 2009
Pasal 143• Pemerintah bertanggung jawab
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan pengaruhnya terhadap peningkatan status gizi.
!changeLEARNI NGLEARNINGLEARNINGLEARNINGLEARNINGLEARNINGLEARNINGLEARNINGLEARNING
87
Sekian dan
Terima Kasih