View
1
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Paket Unit PembelajaranPROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)BERBASIS ZONASI
MATA PELAJARAN TUNADAKSA
Keterampilan bagi Peserta Didik TunadaksaPenulis:Sri Handajani, S.Sos., MMEdi Prabowo, S.Si., MT
Penyunting:Sri Handajani, S.Sos., MMEdi Prabowo, S.Si., MT
Desainer Grafis dan Ilustrator:TIM Desain Grafis
Copyright © 2019Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan KhususDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga KependidikanKementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
v
Paket Unit PembelajaranPaket Judul Unit
KATA SAMBUTAN
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan YME, karena atas izin
dan karunia-Nya Unit Pembelajaran Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis
Zonasi ini dapat diselesaikan.
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan
Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi merupakan salah satu upaya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan. Program ini dikembangkan
mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang menekankan pada
pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau
Higher Order Thinking Skills (HOTS). Keterampilan berpikir tingkat tinggi
adalah proses berpikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat
kesimpulan, membangun representasi, menganalisis dan membangun
hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar yang
sebaiknya dimiliki oleh seorang guru professional.
Guru profesional memegang peranan yang sangat penting dalam
menentukan prestasi peserta didik. Penelitian menunjukkan bahwa 30%
prestasi peserta didik ditentukan oleh faktor guru. Dengan demikian maka
guru harus senantiasa meng-update dirinya dengan melakukan
pengembangan keprofesian berkelanjutan. Jika program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang dikembangkan oleh Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan sebelumnya didasarkan pada hasil
Uji Kompetensi Guru, berfokus pada peningkatan kompetensi guru
khususnya kompetensi pedagogi dan profesional, maka Program
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi lebih berfokus pada
upaya memintarkan peserta didik melalui pembelajaran berorientasi
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Berbasis zonasi ini dilakukan mengingat
vi
Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
luasnya wilayah Indonesia. Zonasi diperlukan guna memperhatikan
keseimbangan dan keragaman mutu pendidikan di lingkungan terdekat,
sehingga peningkatan pendidikan dapat berjalan secara masif dan tepat
sasaran.
Unit Pembelajaran yang sudah tersusun diharapkan dapat meningkatkan
pembelajaran. Unit Pembelajaran yang dikembangkan dikhususkan untuk
Pendidikan Menengah yang dalam hal ini akan melibatkan Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMP/SMA/SMK, Musyawarah Guru Bimbingan
dan Konseling (MGBK), Musyawarah Guru Teknologi Informasi dan
Komunikasi (MGTIK).
Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
seluruh tim penyusun yang berasal dari PPPPTK, LPMP, maupun Perguruan
Tinggi dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif
dalam mewujudkan penyelesaian Unit Pembelajaran ini. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi upaya yang kita lakukan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, __ Juni 2019Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Dr. Supriano, M.Ed.NIP. 196208161991031001
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
vii
Paket Unit PembelajaranPaket Judul Unit
Saya menyambut baik terbitnya Unit Pembelajaran Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran
Berbasis Zonasi. Unit Pembelajaran ini disusun berdasarkan analisis Standar
Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, serta analisis
soal-soal Ujian Nasional. Ujian Nasional (UN) merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari sistem pendidikan nasional. UN adalah sistem evaluasi
standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan
mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian
Pendidikan. Hasil pengukuran capaian siswa berdasar UN ternyata selaras
dengan capaian PISA maupun TIMSS. Hasil UN tahun 2018 menunjukkan
bahwa siswa-siswa masih lemah dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi
(Higher Order Thinking Skills) seperti menalar, menganalisis, dan
mengevaluasi. Oleh karena itu siswa harus dibiasakan dengan soal-soal dan
pembelajaran yang berorientasi kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi
(Higher Order Thinking Skills) agar terdorong kemampuan berpikir kritisnya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) meningkatkan kualitas pembelajaran
yang bermuara pada peningkatan kualitas siswa melalui Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi. Program ini dikembangkan dengan
menekankan pembelajaran yang berorientasi pada Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS).
viii
Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu
pendidikan, maka pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan
pendekatan kewilayahan, atau dikenal dengan istilah zonasi. Melalui langkah
ini, pengelolaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMP/SMA/SMK,
Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK), Musyawarah Guru
Teknologi Informasi dan Komunikasi (MGTIK) dapat terintegrasi melalui
zonasi pengembangan dan pemberdayaan guru. Zonasi memperhatikan
keseimbangan dan keragaman mutu pendidikan di lingkungan terdekat,
seperti status akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru, capaian nilai rata-
rata UN sekolah, atau pertimbangan mutu lainnya.
Semoga Unit Pembelajaran ini bisa menginspirasi guru untuk
mengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran dengan
berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi dan bermuara pada
meningkatnya kualitas lulusan peserta didik. Untuk itu kami ucapkan terima
kasih atas kerja keras dan kerja cerdas para penulis dan semua pihak terkait
yang dapat mewujudkan Unit Pembelajaran yang berorientasi pada
Keterampilan berpikir tingkat tinggi ini. Semoga Allah SWT senantiasa
meridai upaya yang kita lakukan.
Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh
Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus,
Ir. Sri Renani Pantjastuti, M.P.A.NIP. 196007091985032001
ix
Paket Unit PembelajaranPaket Judul Unit
x
Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR ISI
Hal
KATA SAMBUTAN___________________________________________________IIIKATA PENGANTAR___________________________________________________VDAFTAR ISI_________________________________________________________VIIPENGANTAR PAKET UNIT PEMBELAJARAN_________________________1UNIT PEMBELAJARAN 1 MOTIF BATIK GEOMETRIS________________3UNIT PEMBELAJARAN 2 EVALUASI PROSEDUR MEMBATIK ______35PENUTUP__________________________________________________________211DAFTAR PUSTAKA________________________________________________213LAMPIRAN_________________________________________________________215
xi
Paket Unit PembelajaranPaket Judul Unit
1
Paket Unit PembelajaranPaket Judul Unit
PENGANTAR PAKET UNIT PEMBELAJARAN
Paket Keterampilan bagi Peserta Didik Tunadaksa yang ditulis, terdiri dari
dua unit pembelajaran. Unit 1 berjudul Motif Batik Geometris. Unit 2 berjudul
Evaluasi Prosedur Membatik. Kedua unit pembelajaran yang ditulis dalam
paket pembelajaran ini merupakan materi yang digali dari Kompetensi Inti-
Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 (Perdirjen N0. 10 Tahun 2017) bagi
Peserta Didik Tunadaksa. Materi ini dipandang bermanfaat bagi peserta didik
tunadaksa di SLB.
Kedua unit pembelajaran yang dikembangkan dalam paket pembelajaran ini
menggunakan pendekatan saintifik sebagai penggerak bagi guru dalam
mengembangkan pembelajaran berbasis HOTS. Kompetensi Dasar yang
dikembangkan dalam aktivitas pembelajaran pada paket ini diambil dari KD
dimensi pengetahuan dan keterampilan.
Pengembangan paket pembelajaran ini merupakan stimulasi bagi guru dalam
mengembangkan pembelajaran untuk kompetensi dasar lainnya yang
berbasis pada pembelajaran HOTS. Pembelajaran HOTS memiliki
karakteristik dalam hal. Pertama, perumusan indikator pencapaian
kompetensi yang dirumuskan dalam tiga tingkatan, yaitu IPK penunjang, IPK
kunci dan IPK pengayaan. Kedua, aktivitas pembelajaran mendorong peserta
didik berpikir tingkat tinggi sesuai dengan fase perkembangannya. Ketiga,
aspek penilaian dilakukan secara otentik.
2
Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Unit 1 Motif Batik Geometris
Unit 2 Evaluasi Prosedur Membatik
3
Unit PembelajaranMotif Batik Geometris
PENUTUP
Besar harapan kami, Unit-unit pembelajaran yang telah dikembangkan ini
dapat menjadi acuan Saudara dalam mengembangkan desain pembelajaran
dan penilaian yang berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang
terintegrasi dengan 5 (lima) unsur utama Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) dan literasi dalam rangka mencapai kecakapan Abad ke-21.
Selanjutnya, saudara dapat menerapkan desain yang telah disusun dalam
pembelajaran kepada peserta didik di kelas masing-masing.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Saudara perlu memahami unit-unit
ini dengan baik. Oleh karena itu, unit-unit perlu dipelajari dan dikaji lebih
lanjut oleh Saudara bersama guru-guru SLB lainnya dalam Program
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) di MGMP di Zona masing-
masing. Saudara bersama guru-guru lainnya perlu mengkaji dengan baik
semua komponen unit pembelajaran yang disajikan sehingga dapat
memudahkan Saudara mengimplementasikannya di kelas. Selain itu, saudara
dapat mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi.
Unit-unit pembelajaran dikembangkan agar memudahkan Saudara dalam
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hal ini karena aktivitas
pembelajaran yang disajikan merupakan acuan umum langkah pembelajaran
untuk mencapai masing-masing KD. Saudara perlu memerinci aktivitas
pembelajaran menjadi skenario di dalam RPP agar lebih mudah
diimplementasikan. Selain itu, Saudara masih perlu mengembangkan soal-
soal
tes dan instumen penilaian lainnya yang berorientasi HOTS dengan mengacu
pada contoh yang disajikan.
4
Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Dalam melaksanakan kegiatan praktikum sesuai LKPD, Saudara dapat
memenuhi kebutuhan alat dan bahan yang digunakan dengan bahan-bahan
yang terdapat di lingkungan masing-masing (kontekstual). Begitu pula dalam
mengalokasikan waktu pembelajaran, saudara dapat menyesuaikannya.
Selain itu, Saudara dapat mengadaptasi langkah-langkah pembelajaran yang
disajikan di unit pembelajaran untuk mengembangkan RPP topik-topik
lainnya.
Selama mengimplementasikan unit-unit ini, Saudara perlu terus
merefleksikan dan mengevaluasi keefektifan, keberhasilan serta
permasalahannya. Permasalahan-permasalahan yang ditemukan dapat
langsung didiskusikan bersama guru lainnya, instruktur, kepala sekolah, atau
pengawas agar dapat dengan segera menemukan solusinya. Setiap
keberhasilan, permasalahan, dan solusi yang ditemukan selama
pembelajaran perlu Saudara tuliskan dalam bentuk karya tulis best practice
atau lainnya. Pada akhirnya, Saudara dapat melaksanakan pembelajaran
dengan baik, peserta didik mencapai hasil belajar yang optimal, sekaligus
Saudara dapat menghasilkan karya tulis yang berguna bagi pengembangan
keprofesian.
Dalam rangka perbaikan dan pengembangan unit-unit lainnya, Kami
mengaharapkan saran, masukan, dan usulan penyempurnaan yang dapat
disampaikan kepada tim penulis melalui surat elektronik (e-mail).
5
Unit PembelajaranMotif Batik Geometris
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Rizqi. 2015. Pengembangan Modul Mata Pelajaran Pengetahuan
Bahan Kriya Kulit di SMK Negeri 1 Kalasan.
Amirudin,S. Teks. 2001. Pewarnaan Tekstil. Bandung: Balai Besar Penelitian
dan Pengembangan Industri Tekstil.
Daryanto. 2009. Teknik Pembuatan Batik dan Sablon , Semarang, Aneka Ilmu.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. 2018. Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Jakarta.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Dan Layanan Khusus, Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Kementerian Pendidikan
Dan Kebudayaan. 2015. Panduan Penilaian SDLB, SMPLB, SMALB.
Jakarta.
Djufri, Rasyid dkk. 2013. Teknologi Pengelantangan Pencelupan dan
Pencapan. Bandung: Institut Teknologi Tekstil.
Djuhari, Djoni. 2015. Desain Kerajinan Tekstil. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Menengah-Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan
Hamzuri, 2015. Batik Klasik Jakarta: Djambatan.
Herlina dkk. 2009. Batik Materi Kejuruan Terintegrasi Lingkungan hidup
untuk SMK. Malang: Indah Offset.
Murtihadi dan Mukminatun. 2009. Pengetahuan Teknologi Batik. Jakarta,
Debdikbud.
Peraturan Direktorat Jenderal Pendidakan Dasar dan Menengah No.
10/D/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum, Kompetensi Inti-
6
Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kompetensi Dasar, dan Pedoman Implementasi Kurikulum 2013
Pendidikan Khusus.
Paresti, Nuswantari. Prakarya/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- .
Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.,
Erny Yuliani, dan Indra Samsudin
Soedewi, Syamsi. S. 2011. Teknik dan Ragam Hias Batik Yogya dan Solo.
Yayasan Titian Masa Depan (Titian Poundation).
Sri Handayani, Dewi, dkk. 2014. Batik Warisan Bangsaku. Jakarta: Direktorat
Internalisasi Budaya, Kemdikbud.
Suhersono, H. 2014. Motif Flora dan Dekoratif. Jakarta: Gramedian
Pustaka Utama.
Suyanto, A N. 2012. Sejarah Batik Yogyakarta. Yogyakarta: Rumah
Penerbitan Merapi.
SUMBER LAIN
https://www.youtube.com/watch?v=9KbArX1x9xI
https://www.youtube.com/watch?v=uyBuN7FpkTw&t=58s
https://www.youtube.com/watch?v=okcwe2P0pRM&t=78s
https://www.youtube.com/watch?v=58r3BJOYgSw&t=65s
https://tekooneko.com/ragam-hias-geometris/
https://gpswisataindonesia.info/2017/12/batik-motif-ceplok/
http://kuismatem.blogspot.com/2016/11/macam-macam-bentuk-geometri-
dalam.html
http://www.sholikhan.web.id/2015/08/menggambar-motif-batik
geometris.html
7
Unit PembelajaranMotif Batik Geometris
LAMPIRAN
SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH NOMOR : 10/D/KR/2017 TENTANG STRUKTUR KURIKULUM, KOMPETENSI INTI-KOMPETENSI DASAR, DAN PEDOMAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN KHUSUS
M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI MEMBATIK SMALB TUNADAKSA KELAS X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleran, gotong royong, kerja sama), dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
8
Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kompetensi Inti 3(Pengetahuan)
Kompetensi Inti 4(Keterampilan)
1. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar/prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang pekerjaan pada tingkat teknis, spesifik, dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
2. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, mengolah informasi, dan mengikuti prosedur yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sesuai dengan bidang pekerjaan dan kemasyarakatan melalui menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif pada ranah abstrak dan konkret sehingga menampilkan kinerja dan terukur sesuai dengan standar terkait pengembangan dari sekolah dan masyarakat global
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR1.1 Mendeskripsikan teknik, motif,
proses, alat dan bahan pembuatan batik tulis
2.1 Mendemontrasikan teknik, motif, proses, alat dan bahan pembuatan batik tulis
1.2 Menerapkan motif ragam hias batik dari berbagai daerah diIndonesia
2.2 Membuat motif pola ragam hias batik dari berbagai daerah di Indonesia.
1.3 Menentukan pola batik ragam hias tertentu
2.3 Memola batik tulis ragam hias tertentu
1.4 Menerapkan batik dengan teknik batik tulis dalam pembuatan karya
2.4 Membuat batik dengan teknik batik tulis dalam pembuatan karya
1.5 Menerapkan warna pada karya batik tulis
2.5 Mewarna karya batik tulis
1.6 Mengevaluasi prosedur penataan hasil produk batik tulis
2.6 Menata hasil produk batik tulis
9
Unit PembelajaranMotif Batik Geometris
KELAS XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleran, gotong royong, kerja sama), dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
Kompetensi Inti 3(Pengetahuan)
Kompetensi Inti 4(Keterampilan)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar/prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang pekerjaan pada tingkat teknis, spesifik, dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, mengolah informasi, dan mengikuti prosedur yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sesuai dengan bidang pekerjaan dan kemasyarakatan melalui menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif pada ranah abstrak dan konkret sehingga menampilkan kinerja dan terukur sesuai dengan standar terkait pengembangan dari sekolah dan masyarakat global
10
Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR1.1 Mendeskripsikan alat, proses,
teknik, dan bahan pembuatan batik cap
4.1 Mendemontrasikan alat proses teknik, dan bahan pembuatan batik cap
1.2 Menerapkan pola untuk batik cap 4.2 Membuat pola untuk batik cap 1.3 Menerapkan karya dengan teknik
batik cap 4.3 Membuat karya dengan teknik
batik cap1.4 Menerapkan warna pada karya
batik cap 4.4 Mewarna karya batik cap
1.5 Mengevaluasi karya dengan teknik batik cap
4.5 Mengontrol karya batik teknik cap
1.6 Mengevaluasi prosedur penataan hasil produk batik tulis
4.6 Menata hasil karya batik cap
11
Unit PembelajaranMotif Batik Geometris
KELAS XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleran, gotong royong, kerja sama), dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
Kompetensi Inti 3(Pengetahuan)
Kompetensi Inti 4(Keterampilan)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar/prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang pekerjaan pada tingkat teknis, spesifik, dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, mengolah informasi, dan mengikuti prosedur yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sesuai dengan bidang pekerjaan dan kemasyarakatan melalui menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif pada ranah abstrak dan konkret sehingga menampilkan kinerja dan terukur sesuai dengan standar terkait pengembangan dari sekolah dan masyarakat global
12
Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR3.1 Menerapkan motif batik tulis
kombinasi batik cap dan atau ikat celup
4.1 Membuat motif batik tulis kombinasi batik cap dan atau ikat celup
3.2 Menerapkan prosedur pembuatan pola batik tulis kombinasi cap dan atau ikat celup
4.2 Mendemonstrasikan prosedur pembuatan pola batik tulis kombinasi cap dan atau ikat celup
3.3 Menerapkan proses batik tulis kombinasi cap dan atau ikat celup
4.3 Membuat batik tulis kombinasi cap dan atau ikat celup
3.4 Menerapkan tehnik warna untuk batik tulis kombinasi batik cap dan atau ikat celup
4.4 Mewarna karya batik tulis kombinasi batik cap dan atau ikat celup
3.5 Mengevaluasi karya teknik batik cap kombinasi batik tulis dan atau ikat celup
4.5 Mengontrol karya dengan teknik batik cap kombinasi batik tulis dan atau ikat celup
3.6 Mengevaluasi prosedur penataan hasil produk batik tulis kombinasi batik cap dan atau ikat celup
4.6 Menata hasil karya batik tulis kombinasi batik cap dan atau ikat celup
13
Unit PembelajaranMotif Batik Geometris
Recommended