View
81
Download
4
Category
Preview:
Citation preview
KEBIJAKAN K3 KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PUPR
Disampaikan pada Kegiatan Workshop
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Bidang K3 Konstruksi
Bali, 8 Mei 2018
OUT LINE
Kebijakan
02
K3 pada Penyelenggaraan Konstruksi
Strategi Pembinaan
Peran dan Tanggung Jawab para Pihak
01 03 04
Kebijakan1
PERMASALAHAN TAHAP PRA KONTRUKSI
1
2
3
4
Kompetensi danketersediaan tenaga
ahli
Aspek Risiko:
1.DED belummemperhitungkan aspekrisiko
2.Risk assessment awalterhadap pelaksanaan proyekbelum menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari output pekerjaan perencanaan
Beberapa kasus, DEDbelum memenuhikaidah keteknikan dantelaah tekno-ekonomi
KeterbatasanPendanaan
1 72 63 54Pengawasan
Tidak Optimal
.
Terbatasnya
Tenaga
kerja/Operator
yang kompeten
dan bersertifikat
Implementasi K3
belum optimalSOP belum konsisten
dilaksanakan
Material tidak
terstandarisasi
Peralatan tidak
terstandarisasi
Pemilihan metode
konstruksi tidak
memperhitungkan
aspek risiko
PERMASALAHAN TAHAP KONTRUKSI
BANGUNAN
PERMASALAHAN TAHAP PASCA KONTRUKSI
Pemeliharaan fasilitasbangunan kurang optimal(ex: lift maintenance, structure maintenance)
Design
Pelaksanaan
Pengawasan
Pemanfaatan/pengelolaan:• Pemeliharaan;• Ketertiban. Ketidaktertiban pasca
konstruksi (pemanfaatan)(ex: overtonase)
KEJADIAN KECELAKAAN KONSTRUKSI 2017-2018
JPO runtuh (Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi)
Jatuhnya crane (Jalan Tol Bogor Outer
Ring Road/BORR)
Girder FO runtuh (Jalan Tol PASPRO)
Beton lepas dari crane (LRT Jakarta)
Jatuhnya crane (Jalan Tol Jakarta Cikampek II(El.))
Runtuhnya penopang (JembatanCiputrapinggan)
Beton girder runtuh (Jalan Tol Pemalang-Batang)
4
Agt
22
Sep
26
Okt
15
Nov
9
Des
29
Okt
16
Nov
30
Des
2017 2018
Runtuhnya girder launcher (Proyek DDT
Jatinegara)
Jatuhnya bekisting pier head PCB 34 (Proyek Tol
Becakayu)
4
Feb
20
Feb
18
Mar
17 Apr
Jatuhnya besi hollow (Pembangunan Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput)
17 Apr
22
Jan
Beton girder runtuh (Jalan Tol Depok-
Antasari)
Runtuhnya Pengecoran In Situ Slab Overpass Tumaluntung Sta 13+575, Proyek jalan tol Manado-Bitung
2
Jan
Box girder runtuh (LRT
Jakarta)
Rebahnya besi abutment dinding jembatan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Terbanggibesar, Lampung Tengah
Jatuhnya crane (LRT Palembang)
KEJADIAN KECELAKAAN PASKA KONSTRUKSI2017 - 2018
2018
Ambruknya selasar Gedung BEI, Jakarta
Turap longsor di Km 8+6/7 Underpass Jalan
Perimeter Selatan Bandara Soetta
15
Jan
5
Feb
2
Runtuhnya bentang ke 3 Jembatan Cincin Lama
Widang Tuban - jembatan rangka baja Calendar
Hamilton (CH)
17
Apr
RUNTUHNYA JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG(JPO)
( J A L A N T O L B O G O R - C I A W I - S U K A B U M I )
KORBAN
1MENINGGAL
2 LUKA-
LUKA
WAKTU KEJADIAN
22 SEPTEMBER2017
19
R U N T U H N Y A G I R DE R F L Y O V ER( J A L A N T O L P A S U R U A N – P R O B O L I N G G O )
KORBAN
1MENINGGAL
2 LUKA-LUKA
WAKTU KEJADIAN
29 OKTOBER2017
20
Kondisi Awal
R U N T U H N Y A P E N O P A N G( J E M B A T AN
C I P U T R A P I N G G AN ,
K A B . P A N G A N D A R AN ,
J A B A R)
23
WAKTU KEJADIAN
9 DESEMBER2017
Kondisi Awal
R U N T U H N Y A B E T O N G I R D ER( F L Y O V E R J A L A N T O L P E M A L A N G – B A T A N G , J A W A T E N G A H )
WAKTU KEJADIAN
30DESEMBER
2017
24
( G E D U N G
A M B R U K N Y A S E L A S A RB U R S A E F E K I N D O N E S I A ( B E I ) , J A K A R T A )
WAKTUKEJADIAN
15 JANUARI2018
Kondisi Awal
25
R U N T U H N Y A B OX G I R D ER L R T J A K A R T A( KORIDOR I F A S E I K ELA P A G A D I N G V E L O D R O M E )
Kondisi Awal
WAKTU KEJADIAN
22 JANUARI2018
26
R U N T U H N Y A G I R DE R L A U N C H E R( D O U B L E D O U B L E T R A C K J A T I N E G A R A )
Kondisi Awal
WAKTU KEJADIAN
4 FEBRUARI2018
27
KORBAN
1MENINGGAL
2 LUKA-
LUKA
U N D E R P A S S
T U R A P L O N G S O RJ A L A N P E R I M E T E R S E L A T A N B A N D A R A S O E T T A
WAKTU KEJADIAN
5 FEBRUARI2018
21
J A T U H N Y A B E K I S T I N G P I ER H E AD( P R O Y E K T O L B E C A K A Y U )
KORBAN
6 LUKA-
LUKA
WAKTU KEJADIAN
20 FEBRUARI2018
22
Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput
18 Maret 2018
Saat pembongkaran bekisting, besi hollow dengan panjang ±3 m
berat ±2 kg terjatuh di dalam safety net, lalu membentur bracing
pada lantai 7 dan terpental keluar pagar sejauh 10,6 m dari
bangunmengakibatkan 1 orang warga tertimpa material tersebut
Korban : 1 orang meninggal
Kecelakaan KonstruksiK3 Pada Sektor Konstruksi
Tol Manado-Bitung
17 April 2018
Runtuhnya form work / bekisting Box Culvert Overpass
Tumaluntung Sta. 13+575 pada Proyek Tol Manado-Bitung
Korban : 2 orang meninggal
1 orang luka - luka
Kecelakaan KonstruksiK3 Pada Sektor Konstruksi
Kebijakan1
“Memperbaiki untuk menjadi lebih baik”
REGULASI UU No. 2/2017
tentang Jasa Konstruksi
• K4: Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan
Konstruksi
• K3 terintegrasi dengan mutu dan
lingkungan
• Penyelenggaraan jasa konstruksi
berasaskan keamanan dan
keselamatan
• Mewujudkan keselamatan publik dan
kenyamanan lingkungan terbangun
Permen PUPR 5/2014 tentang Pedoman SMK3
Bidang PU
SE Menteri PUPR 66/2015 tentang
Biaya Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi
Bidang PU• Job Safety Analysis
• K3 pada dokumen
pemilihan
• Biaya K3
dialokasikan dalam
biaya umum
• Rencana K3
Konstruksi melekat
pada kontrak
• Ahli/petugas K3
• Rincian kegiatan
penyelenggaraan
SMK3 Konstruksi
• Biaya
penyelenggaraan
SMK3 Konstruksi
Kewajiban K3 sesuai UU 2/2017
Kebijakan1
Penerapan K3
Potensi bahaya tinggi
Wajib melibatkan ahli K3 Konstruksi
Potensi bahaya rendah
Wajib melibatkan petugas K3 Konstruksi
• Pekerjaan bersifat berbahaya;• Mempekerjakan > 100 orang; dan/atau• Nilai kontrak > 100 M
• Pekerjaan bersifat tidak berbahaya;• Mempekerjakan < 100 orang; dan/atau• Nilai kontrak < 100 M
Kebijakan1
Penerapan K3
KEBIJAKAN K3
Segenap pimpinan & pegawaiKementeri-an PU bersepakat :
• Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan K3;
• K3 menjadi nilai utama perencanaan, pengadaan & pelaksanaan konstruksi;
• Setiap orang bertanggung-jawab & peduli atas K3 dirinya & orang lain
• Setiap potensi bahaya diidentifikasi, dinilai & ditetapkan pengendaliannya
• Menerapkan SMK3 Konstruksi, menetapkan sasaran & rencana K3;
• Melatih K3 bagi pegawai & mitra kerja terkait, agar berkompetensi untuk K3;
• Kebijakan K3 difahami & dipatuhi oleh semua pihak terkait di tempat kerja
Kebijakan K3 dimutakhirkan agar selalurelevan dengan perkembangan
➢ Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja maka semuaperaturan perundangan dan persyaratan lainnya serta standar yangterkait harus ditegakkan secara konsisten bagi seluruh unit kerja danmitra kerja di lingkungan Kementerian PUPR
➢ Peraturan perundangan K3 wajib disosialisasikan secara terusmenerus keada setiap unit kerja dan mitra kerja
Isi Kebijakan (1)
Butir (1): “Memastikan semua peraturan perundangantentang keselamatan dan kesehatan kerja ditegakkansecara konsisten oleh semua pihak.”
➢ Segenap Pimpinan dan Pegawai di Lingkungan KementerianPekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat harus memastikan bahwaK3 menjadi nilai utama pada setiap penyelenggaraan kegiatan;
➢ Kewajiban bagi semua pihak untuk senantiasa mengingatkan kepadadiri sendiri mapun orang lain terhadap bahaya yang ada di sekitar
ISI KEBIJAKAN
Butir (2): “Memastikan keselamatan dan kesehatan kerja menjadi nilai utama pada setiap penyelenggaraan kegiatan.”
Isi Kebijakan (2)
➢Setiap orang mempunyai tanggung jawab atas keselamatan dankesehatan kerja (K3).
➢ K3 merupakan pemberian perlindungan kepada setiap orang yangberada di tempat kerja, yang berhubungan dengan pemindahanbahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses kerja danlingkungan tempat kerja.
➢Penyelenggaraan kegiatan harus diupayakan secara maksimal bagitercapainya keselamatan bagi siapa saja yang terlibat, dan juga bagimasyarakat umum lainnya.
Isi Kebijakan (3)
Butir (3): “Memastikan setiap orang bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan kerja masing-masing orang yang terkait dan orang yang berada di sekitarnya.”
• Hal-hal yg harus diperhatikan sebelum melaksanakan kegiatan adalah:
➢Melakukan Manajemen Risiko K3 di awal kegiatan, meliputi; identifikasi bahaya, penilaian tingkat risiko K3 dan upayapengendalian risiko K3.
➢Setiap terjadi perubahan (lingkungan, sumber daya, kompleksitaskerja) wajib dilakukan tinjauan ulang terhadap Manajemen Risiko K3 yang telah dilakukan.
➢Melibatkan seluruh pekerja terkait dalam melakukan ManajemenRisiko K3.
Isi Kebijakan (4)
Butir (4): “Memastikan semua potensi bahaya di setiap tahapan pekerjaan baik terkait dengan tempat, alat, maupun proses kerja telah diidentifikasi, dianalis, dan dikendalikan secara efisien dan efektif guna mencegah kecelakaan dan sakit akibat kerja.”
➢ Semua kegiatan terkait SMK3 harus dimonitor dan dievaluasi secaramandiri oleh unit kerja terkait dan dilaporkan kepada AtasanLangsungnya untuk dikoreksi dan sekaligus untuk mengetahui kendalaapa yang ada dalam penerapannya.
➢ Setiap kegiatan yang terkait SMK3 harus dibuktikan dengan rekaman/bukti kerja untuk memastikan apakah risiko K3 sudah dilakukan langkah-langkah pengendalian. diantaranya dengan “eliminasi” yaitu suatu upayauntuk menghilangkan risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
➢ Rekaman/ bukti kerja wajib dikendalikan dan dipakai sebagai acuandalam evaluasi atas penerapan SMK3.
Isi Kebijakan (5)
Butir (5): “Memastikan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja guna mengeliminasi, mengurangi dan menghindari risiko kecelakaan dan sakit akibat kerja.”
• Dalam rangka membangun budaya K3 diperlukan upaya sebagaiberikut:
➢ Para pejabat dan pegawai di lingkungan Kementerian PekerjaanUmum dan Perumahan Rakyat wajib meningkatkan kapasitasnyauntuk dapat menerapkan K3 secara baik.
➢ Kemampuan atau kompetensi K3 harus dimiliki oleh setiap pimpinandan seluruh pegawai dalam menjalan tugas dan kewajibannya.
Isi Kebijakan (6)
Butir (6): “Memastikan peningkatan kapasitas keselamatan dan kesehatan kerja para pejabat dan pegawai sehingga berkompeten menerapkan SMK3 di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.”
• Dengan telah ditetapkannya Kebijakan dan Pakta Komitmen K3, diharapkanmenjadi acuan bagi para pejabat, pimpinan dan mitra kerja dalammenjalankan tugas dan fungsinya dalam bidang K3 dan sekaligusmensosialisasikannya melalui kegiatan struktural/ rutinnya, antara laindengan cara:
➢ Memasang Kebijakan K3 dan Pakta Komitmen K3 ada di setiap ruangankerja.
➢ Mensosialisasikan isi Kebijakan K3 dan Pakta Komitmen K3 kepada seluruhpejabat , staf maupun mitra kerja di lingkungan Kementerian PUPR.
Isi Kebijakan (7)
Butir (7): “Memastikan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja ini disosialisasikan dan diterapkan oleh para pejabat, pegawai dan mitra kerja Departem Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.”
K3 pada Penyelenggaraan Konstruksi2
K3 pada Penyelenggaraan Konstruksi2
Kebijakan
Perencanan
Pengendalian Operasional
Pemeriksaan dan Evaluasi
Tinjauan Ulang
K3
Lingkup K3
K3 PADA TAHAP PRA KONSTRUKSI2
A C D
PRA
KONSTRUKSIKONSTRUKSI SERAH TERIMA
Studi kelayakan/survei/investigasi wajib
memuat telaahan aspek K3
DED wajib mengidentifikasi, analisis dan
pengendalian risiko K3
Penyusunan Dokumen pemilihan wajib memuat:
1. Potensi, jenis, identifikasi bahaya K3 Konstruksi
2. Kriteria evaluasi pemenuhan persyaratan K3
termasuk penilaian dokumen RENCANA K3
KONSTRUKSI (RK3K)
HPS meliputi biaya K3
B
PEMILIHAN
K3 PADA TAHAP PEMILIHAN2
A C D
PRA
KONSTRUKSISERAH TERIMA
B
PEMILIHAN
Dokumen pemilihan penyedia jasa harus memuat:
1. Persyaratan K3 yang merupakan bagian dari ketentuan
persyaratan teknis
2. Ketentuan kriteria evaluasi RK3K
Persyaratan Ahli K3 dan sertifikat SMK3 perusahaan untuk
pekerjaan bahaya tinggi
Dapat melibatkan ahli K3 dalam evaluasi penawaran
Evaluasi RK3K bagian dari evaluasi teknis
dan bersifat menggugurkan
Penjelasan bahaya dan persyaratan K3
pada saat aanwizing
RK3K penawaran termasuk rencana biaya K3
Pemenang wajib melengkapi RK3K dengan
rencana penerapan K3 Konstruksi pada pekerjaan
KONSTRUKSI
K3 PADA TAHAP KONSTRUKSI2
A C D
PRA
KONSTRUKSISERAH TERIMA
B
PEMILIHAN KONSTRUKSI
1. RK3K dibahas dan disetujui
pengguna jasa pada PCM
2. RK3K yang disetujui menjadi
satu kesatuan dengan
KONTRAK
Pelaksanaan &
pengendalian RK3K
Tinjauan ulang RK3K
secara berkala
Penerapan K3 untuk
pekerjaan tambah kurang
Laporan kecelakaan kerja
(jika terjadi)
Laporan berkala penerapan
RK3K
Penerapan RK3K untuk
KSO
K3 PADA TAHAP SERAH TERIMA KONSTRUKSI
2
A C D
PRA
KONSTRUKSISERAH TERIMA
B
PEMILIHAN KONSTRUKSI
Laporan Penyerahan Hasil Akhir
Pekerjaan:
1. Hasil kinerja SMK3
2. Statistik kecelakaan dan
penyakit kerja
3. Usulan perbaikan
Pada saat
testing/commisioning,
Ahli/petugas K3
memastikan prosedur K3
telah dilaksanakan
Strategi Pembinaan3
STARTEGI PEMBINAAN3
Concept one PENINGKATAN
KOMPETENSIREWARD AND
PUNISHMENT
PEMBINAAN
End Point
Kepada kontraktor, konsultan perencana
dan pengawas
Zero Accident
Pelaksana PekerjaanKonstruksi
SINERGITAS
PENYEDIA JASA KONSTRUKSI
Pelayanan danpengembanganproduk dan jasa
PERGURUAN TINGGI
Research and Development
PEMERINTAH
• Pembinaan• Formulasi
kebijakan• Dukungan
anggaran
MASYARAKAT
• Pengawasan• Pengembangan
kompetensi
1. Menerbitkan Permen tentang Penyelenggaraan SMK3Konstruksi bidang Pekerjaan Umum
2. Menerbitkan Kebijakan K3 Kementerian PUPR
3. Menerbitkan Komitmen Rencana Aksi K3 Kementerian PUPR
4. Membentuk Komite Keselamatan Konstruksi
5. Melaksanakan Bimbingan Teknis SMK3 Konstruksi
6. Melaksanakan Monev dan Pendampingan PenyelenggaraanSMK3 Konstruksi
7. Meningkatkan kapasitas aparat di daerah denganmenyelenggarakan TOT SMK3 Konstruksi
8. Melaksanakan Investigasi Kecelakaan Konstruksi
KOMITMEN KEMENTERIAN PUPR TERHADAP K3 KONSTRUKSI3
STRATEGI PEMBINAAN
Kami, yang bertanda tangan di bawah ini berkomitmen melaksanakankonstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:
ISI KOMITMEN
Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi;
Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
Menggunakan Teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan
Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP).
Jakarta, 29 Januari 2018
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KECELAKAAN KONSTRUKSI
PRA KONSTRUKSI PROSES KONSTRUKSIPEMAANFAATAN
5
KEGAGALAN BANGUNAN OLEH PENILAI AHLI (AD
HOC)(UU NO 2-2017)
KOMITEKESELAMATAN
KONSTRUKSI (K3)(PERMEN NO 2-2018
DAN KEPMEN NO 66-2018)
KKB = Komisi Keamanan Bendungan (Permen PUPR No 27/PRT/M/2015);KKJTJ = Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (Permen PUPR No 41/PRT/M/2015); KKBG = Komisi Keamanan Bangunan Gedung (dalam proses);
1. KKB
2. KKJTJ
3. KKBG
STRATEGI PEMBINAAN3
TUGAS DAN KEWENANGANKOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
( K e p u t u s a n M e n t e r I P U P R N o m o r 6 6 / K P T S /M / 2 0 1 8 )
1. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan konstruksi yang diperkirakan memiliki potensi bahayatinggi;
2. Melaksanakan investigasi kecelakaankonstruksi;
3. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Menteri berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi, dan/atau investigasi kecelakaan konstruksi dalam rangka mewujudkan keselamatan konstruksi
1. Memasuki tempat kerja konstruksi;
2. Meminta keterangan dari pihak-pihak terkait;
3. Meminta data-data yangberhubungandengan tugas Komite; dan
4. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait KeselamatanKonstruksi.
TUGAS KEWENANGAN
KOMITE DAPAT DIBANTU PEJABAT/PAKAR/AHLI
6
KOMISI KEAMANAN BENDUNGAN(PermenPUPR No 27/PRT/M/2015)
1.Melakukan pengkajian terhadap hasil evaluasi keamananbendungan;
2.Memberikan rekomendasi mengenai keamanan bendungan;
3.Menyelenggarakan inspeksi bendungan.
KOMISI KEAMANAN JEMBATAN & TEROWONGAN JALAN(Pe rmenPUPR No 41/PRT /M/2015)
1.Melakukan pengkajian terhadap evaluasi keamanan jembatandan terowongan jalan yang dilakukan oleh pembangun ataupengelola jembatan dan terowongan jalan;
2.Memberikan rekomendasi mengenai keamanan jembatan danterowongan jalan; dan
3.Menyelenggarakan inspeksi jembatan dan terowongan jalan.
7
T U G AS
K O M I S I
Peran & Tanggung Jawab Para Pihak4
KONTRAKTOR
Menyusun Rencana MutuKontrak/Program Mutu Pekerjaan/Quality Plan untuk memenuhi kebutuhan yang dipersyaratkan dalam kontrak
Melakukan risk assessment padapelaksanaan proyek yang dituangkandalam Rencana Keselamatan danKesehatan Kerja (RK3K)
Bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
Menyusun pengawasan internal terkaitpelaksanaan Keselamatan dan KesehatanKerja (K3)
Memastikan adanya unit kerja khusus yang menangani QHSE (Quality, Health, Safety, and Environment) dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama
KONSULTAN PERENCANA
Memastikan detailed engineering design (DED) telah memenuhi kaidah-kaidah keteknikan
Memastikan DED yang dihasilkan telahmemperhitungkan aspekK3
Menyiapkan metodepelaksanaan pekerjaanyang aman dan selamat
Melakukan risk assessment awal terhadap pelaksanaanproyek
KONSULTAN PENGAWAS
Menyusun rencanapemeriksaan dan pengujian(Inspection and Test Plan/ITP) serta memastikanbahwa rencana tersebutdilaksanakan secarakonsisten
Memastikan bahwa setiapbagian pekerjaan hanyadapat dilaksanakan setelahmendapatkan persetujuandari konsultan pengawas
Memastikan RK3K telahdilaksanakan secarakonsisten oleh kontraktordan sub kontraktor
A. Memastikan Terpenuhinya KETENTUAN K3 KONSTRUKSI
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK4
KONTRAKTOR
Memastikan agar seluruh operator alat berat memiliki kompetensi sesuai bidangnya yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi dan/atau Surat Izin Operator (SIO) yang masih berlaku
Memastikan agar seluruh tenaga kerjakonstruksi yang bekerja pada proyekkonstruksi memiliki kompetensi sesuai bidangnya dan dibuktikan dengan sertifikat kompetensi
Memastikan jadwal pembagian shiftpekerjaan tenaga kerja sesuai denganketentuan perundanganketenagakerjaan
Memperhatikan kesejahteraan pekerja dan program perlindungan pekerja
KONSULTAN PERENCANA
Memastikan agar seluruhtenaga ahli yang terlibatdalam perencanaanmemiliki kompetensi sesuai bidangnya dandibuktikan dengan sertifikat kompetensi
KONSULTAN PENGAWAS
Memastikan agar seluruhtenaga ahli/terampil yang terlibat dalam pengawasanmemiliki kompetensi sesuai bidangnya dan dibuktikan dengan sertifikat kompetensi
B. Memastikan digunakannya TENAGA KERJA KOMPETEN BERSERTIFIKAT
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK4
KONTRAKTOR
Memastikan agar setiap peralatan yang digunakan harus memenuhi standardisasi, kalibrasi, dan masa layanan sebelum pelaksanaan pekerjaan yang dibuktikan dengan Sertifikat Izin Layak Operasi(SILO) yang masih berlaku
KONSULTANPERENCANA
-
KONSULTAN PENGAWAS
-
C. Memastikan digunakannya PERALATAN YANG MEMENUHI STANDAR KELAIKAN
KONTRAKTOR
Memastikan bahwa material yang digunakansesuai kriteria keberterimaan mengacu pada SNIatau standar internasional yang (minimal) dipersyaratkan oleh pemilik proyek
KONSULTANPERENCANA
-
KONSULTAN PENGAWAS
-
D. Memastikan digunakannya MATERIAL YANG MEMENUHI STANDAR MUTU
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK4
KONTRAKTOR
Menyusun Rencana MutuKontrak/Program MutuPekerjaan/Quality Plan untukmemenuhi kebutuhan yang dipersyaratkan dalam kontrak
KONSULTAN PERENCANA
Menyiapkan metodepelaksanaan pekerjaanyang aman dan selamat
KONSULTAN PENGAWAS
-
E. Memastikan digunakannya TEKNOLOGI YANG MEMENUHI STANDAR KELAIKAN
KONTRAKTOR
Menyempurnakan metode danStandard Operating Procedure (SOP) pelaksanaan pekerjaan sertamemastikan SOP dilaksanakansecara konsisten
KONSULTAN PERENCANA
-
KONSULTAN PENGAWAS
Memastikan hadir dan melakukanpengawasan selama pelaksanaanpekerjaan di lapangan, terutamauntuk bagian pekerjaan yang berisiko tinggi sesuai SOP
F. Memastikan dilaksanakannya STANDAR OPERASI DAN PROSEDUR (SOP)
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK4
Terima Kasih
Recommended