View
11
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
Jalan Ahmad Yani Lawang 65208 Telp. (0341) 426015, 429067 Fax. (O341) 423785
www.rsjlawang.com
iii
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas
segala rahmat dan ridho-Nya, bahwa Rumah Sakit Jiwa
Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang telah menyelesaikan
penyusunan Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2019.
Penyusunan Laporan Tahun 2019 ini merupakan bentuk
pertanggungjawaban RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang sebagai instansi pemerintah dalam mewujudkan visi,
misi, dan tujuan organisasi sesuai dengan surat Sesditjen
Yankes No. PR.05.04/I.1/367/2020 dan berpedoman pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan ini merupakan laporan akhir periode Rencana Strategis RSJ dr. Radjiman
Wediodiningrat tahun 2015 - 2019 yang memuat pencapaian Kinerja pelaksanaan program
dan kegiatan tahun 2019, serta menguraikan berbagai keberhasilan maupun capaian yang
masih belum terwujud. Dalam laporan ini dirangkum pula capaian kinerja 5 tahun terakhir
atas capaian Rencana Strategis 2015-2019. Penyusunan laporan ini diharapkan dapat
memberi manfaat sebagai umpan balik untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja
secara berkesinambungan sejalan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta
sesuai dengan sasaran strategis yang telah ditetapkan. Hal ini juga bertujuan agar dapat
mengidentifikasi langkah-langkah terobosan dan inovasi untuk peningkatan kinerja dan mutu
pelayanan di periode Rencana Strategis 2020-2024.
Lawang, Januari 2020
Direktur Utama,
dr. Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS
NIP 1971104162002122001
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Hal
SAMPUL DEPAN ............................................................................................................. i
LEMBAR TELAAH DIREKSI ............................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iv
RINGKASAN EKSEKUTIF .............................................................................................. v
BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan Laporan ................................................................... 2
C. Ruang Lingkup Laporan ........................................................................... 2
BAB II : ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN
A. Hambatan Awal Tahun ............................................................................. 5
B. Kelembagaan .......................................................................................... 21
C. Sumber Daya .......................................................................................... 10
BAB III : TUJUAN DAN SASARAN KERJA
A. Dasar Hukum ......................................................................................... 20
B. Tujuan dan Sasaran Kerja ...................................................................... 21
C. Penetapan Indikator Kinerja ................................................................... 23
BAB IV : STRATEGI DAN PELAKSANAAN
A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran .............................................. 25
B. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi ................................................. 27
C. Upaya dan Tidak Lanjut ......................................................................... 31
BAB V : HASIL KERJA
A. Pencapaian Target Kerja dan Pendapatan ............................................. 34
a. Pencapaian IKU Tahun 2019 ............................................................. 34
b. Pencapaian IKI dan IKT tahun 2019 ................................................... 77
c. Pencapaian Unit Kerja Tahun 2019 .................................................... 93
B. Realisasi Anggaran .............................................................................. 198
BAB VI : Kesimpulan
A. Kesimpulan ........................................................................................... 214
B. Saran dan Tindak Lanjut ....................................................................... 218
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Kontrak Kinerja Tahun 2019
SK Tim Evaluasi LAK Tahun 2019
1
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang telah ditetapkan sebagai
instansi PPK BLU berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.756/MenKes/SK/VI/2007 serta Surat Keputusan Menteri Keuangan
No.284/KMK.05/2007. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor
254/Menkes/Per.III/2008 tentang organisasi dan tata kerja, RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang merupakan unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan salah satu persyaratan administratifnya
adalah kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan.
Sesuai Permenkes Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan pasal 996 bahwa setiap Kepala Satuan
Organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada
atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.
RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat ditetapkan kembali ijin operasionalnya dan
penetapan status RS Khusus Jiwa Kelas A pendidikan dengan Keputusan Menteri
Kesehatan No. HK. 02.03/I/0925/2015 tanggal 30 Maret 2015. Dan mendapatkan
sertifikat Akreditasi Rumah Sakit versi 2012 dari KARS dengan status “PARIPURNA”
pada tanggal 21 Desember 2015 dengan No sertifikat KARS : KARS-
SERT/180/XII/2015 dan pada awal Januari 2019 telah mendapatkan sertifikasi
akreditasi Internasional dengan No Sertifikat : KARS/SERT/764/VI/2019 merupakan
upaya RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat untuk meningkatkan upaya pelayanan.
Laporan berkala harus disampaikan ke Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan Kementerian Kesehatan dua kali dalam setahun yaitu Laporan semester 1
dan Laporan Tahunan. Dalam akhir anggaran juga diwajibkan membuat Laporan
Tahunan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja yang disampaikan ke PK BLU Dirjen
Perbendaharaan Kementerian Kesehatan sebagai pembina BLU.
Dengan tersusunnya Laporan Tahun 2019 RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang,
bagi organisasi akan diperoleh beberapa manfaat :
1. Dapat dijadikan acuan dalam menyusun dan membandingkan sasaran
2
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
kerja/program kerja tiap unit kerja untuk peningkatan kinerja tahun berikutnya.
2. Dapat dijadikan acuan dalam membuat analisis kinerja dan menyampaikan laporan
pertanggung jawaban, sehingga akuntabilitas menjadi lebih jelas.
3. Dari matrik kegiatan dapat diidentifikasi prioritas pelayanan yang akan
dikembangkan dan usaha ditingkatkan secara efisien guna mobilisasi sumberdaya.
4. Dapat dijadikan acuan dalam intensifikasi dan kualitas pelayanan sesuai dengan
daya tarik / peluang pasar sesuai hasil pemetaan business beberapa unit kerja.
5. Dapat dijadikan acuan dalam menetapkan strategi pencapaian sasaran kerja unit
pertanggungjawaban dan pengembangan program kerja untuk mewujudkan visi
dan misi organisasi.
B. MAKSUD DAN TUJUAN LAPORAN
Maksud penyusunan Laporan Tahun 2019 adalah agar diperoleh data dan bahan
informasi penilaian atas pencapaian kinerja organisasi yang disajikan dalam bentuk
analisis capaian kinerja dari masing-masing direktorat sesuai dengan pernyataan
penetapan kinerja.
Penyusunan dan penyampaian Penetapan Kinerja serta Laporan RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang tahun 2019 juga dimaksudkan agar sesuai peraturan
perundang-undangan dan disampaikan tepat waktu.
Tujuan penyusunan Laporan ini adalah :
1. Untuk mengetahui capaian kinerja sesuai dengan indikator program yang telah
ditetapkan dalam RSB tahun 2015-2019 dan RBA tahun 2019 yang merupakan
laporan tahun kelima atau terakhir pelaksanaan pertama RSB, hambatan dan
upaya tindak lanjut yang akan diambil untuk menyelesaikan masalah.
2. Untuk mengetahui keberhasilan program yang ditetapkan.
3. Untuk mengetahui pencapaian target, kegagalan program, hambatan untuk segera
dilakukan tindak lanjut penyelesaian masalah.
4. Untuk mewujudkan pelayanan prima, kepuasan pelanggan dan keselamatan
pasien sesuai visi dan misi organisasi
C. RUANG LINGKUP LAPORAN
Ruang lingkup Laporan Tahun 2019 RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang adalah sebagai berikut :
3
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
BAB I : Pendahuluan
Berisi latar belakang, maksud dan tujuan laporan serta ruang lingkup
Laporan. Menjelaskan secara singkat tentang organisasi RSJ Dr.
Radjiman Wediodiningrat secara hukum dan fungsinya disertai tujuan dari
penyusunan laporan tahun 2019.
BAB II : Analisis Situasi Awal Tahun
Terdiri dari hambatan tahun lalu yaitu hambatan tahun 2018 yang
diperkirakan masih mempengaruhi kinerja tahun 2019. Kelembagaan
dalam organisasi, sumber daya yang meliputi data Sumber Daya
Manusia/ SDM awal tahun 2019, kondisi sarana dan prasarana serta
Alokasi Dana sesuai dengan DIPA tahun 2019.
BAB III : Tujuan dan Sasaran Kerja
Berisi Dasar hukum regulasi/ peraturan yang menjadi acuan dalam
menetapkan tujuan, sasaran dan indikator. Dijabarkan dan dijelaskan
secara rinci sebagai ketentuan organisasi dan tata kelola serta
kewajiban dalam menyampaikan laporan kinerja organisasi RS Jiwa Dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang .
Indikator dan target unit kerja mengacu :
1) Kontrak Indikator Kinerja Utama Tahun 2019
2) Kontrak Kinerja Tahun 2019 (IKT)
3) Indikator Mutu Rumah Sakit.
BAB IV : Strategi Pelaksanaan
Berisi strategi pelaksanaan pencapaian, tujuan dan sasaran, hambatan
dalam pelaksanaan, terobosan yang dilakukan termasuk kerjasama
para stakeholders. Menjabarkan dan menjelaskan operasional kebijakan
dan program berupa kegiatan langsung atau tidak langsung dalam
upaya pencapaian target. Masalah dan hambatan bisa terjadi secara
internal maupun eksternal, langsung atau tidak langsung disertai
kegiatan apa yang telah dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut.
BAB V : Hasil Kerja:
Pada bab ini menjelaskan tentang:
A. Pencapaian Target Kinerja dan Pendapatan
a. Pencapaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019
4
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Dijelaskan kinerja tiap KPI dan kinerja program kegiatan yang
menunjang KPI tersebut termasuk didalamnya Kinerja unit,
didalamnya termasuk Tingkat Kesehatan RS tahun 2019.
b. Kontrak Kinerja Tahun 2018 (IKI dan IKT).
c. Pencapaian Unit Kerja
d. Pencapaian Indikator Mutu Rumah Sakit.
B. Realisasi Anggaran Tahun 2019
Dijelaskan realisasi sesuai dengan Program kegiatan dalam KPI
C. Upaya Untuk Meraih WTP dan WBK WBMM
D. Program unggulan
BAB VI : Penutup
A. Kesimpulan.
Menjelaskan tentang tingkat kesehatan BLU, Capaian IKI dan IKT direktur
Utama, capain kinerja Utama dalam RSB serta capaian Indikator Mutu
RSJRW. Kinerja Keuangan dalam realisasi Anggaran, Upaya meraih WTP
serta program pengembangan dan peningkatan mutu Layanan
B. Saran dan Tindak Lanjut
Berisi saran dan harapan yang diperlukan dalam upaya perbaikan yang
akan datang.
5
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
BAB II
ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN
A. HAMBATAN AWAL TAHUN 2019
Tahun 2019 adalah tahun kelima atau tahun terakhir dari RSB RSJRW tahun
2015-2019. Berdasarkan program kerja dalam rencana kinerja tahun 2019, terdapat
beberapa program yang perlu di upayakan peningkatan pelaksanaannya melalui
beberapa strategi yang telah ditetapkan dalam RBA tahun 2019.
Permasalahan dan hambatan yang dijumpai antara lain :
a) Direktorat Medik dan Keparawatan
a. Dengan adanya rujukan berjenjang bagi pasien BPJS mulai bulan agustus tahun
2018. Maka untuk daerah yang mempunyai layanan psikiatri di PPK II pasien
kontrol dilayani dilokasi asal. Hal ini berpengaruh signifikan terhadap jumlah
kunjungan pasien di RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
b. Terdapat beberapa kabupaten/kota yang telah memiliki rawat Inap Psikiatrik
sehingga pasien yang MRS di RSJ Lawang adalah pasien dengan
kegawatdaruratan psikiatrik dan Sub spesialis.
c. Terhambatnya pemenuhan SDM khususnya Psikiater, dokter umum dan perawat
yang berdampak pada penurunan kualitas kinerja di beberapa unit pelayanan
khusunya Klinik rawat jalan dan rawat inap.
d. Terdapat investasi peralatan medis yang belum dimanfaatkan karena terkendala
proses perijinan.
e. Tim promosi yang belum full time dan berdiri sendiri.
f. Pemetaan area promosi yang belum optimal.
g. Implementasi konsep PDCA pada aspek pelayanan dan promosi yang belum
optimal.
h. Implementasi system remunerasi yang belum mendukung terwujudnya suasana
kerja yang kompetitif dan produktif.
i. Kurang optimalnya pencapaian program psikogeriatri sebagai unit unggulan di
RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Kendala terutama berkaitan dengan
dukungan kompetensi SDM, sarana prasarana dan promosi (pemasaran).
6
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
b) Direktorat SDM dan Pendidikan
Berdasarkan program kerja Direktorat Sumber Daya Manusia tahun
2019 terdapat beberapa program yang perlu diupayakan peningkatan
pelaksanaannya, melalui beberapa strategi yang telah ditetapkan dalam RBA,
namun dalam pelaksanaannya berbagai permasalahan dan hambatan yang
dijumpai pada awal tahun 2019 adalah sebagai :
1) Pengembangan pelayanan di RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang dan
SDM yang memasuki masa pensiun berdampak pada kekurangan SDM di
beberapa unit kerja, sementara kebijakan pemerintah yang menetapkan
moratorium belum dicabut, sehingga formasi CPNS tahun 2019 hanya untuk
mengganti pegawai yang pensiun.
2) Aplikasi sistem administrasi kepegawaian dari pusat sering terjadi gangguan,
sehingga proses online data kepegawaian sering terganggu.
3) Implementasi dan evaluasi budaya kerja di RSJRW perlu ditingkatkan.
4) Kondisi alokasi anggaran belanja pegawai RSJRW yang masih terbatas untuk
memenuhi pemberian remunerasi pegawai sesuai dengan nilai yang ditetapkan
pada tunjangan kinerja (tukin), perlu upaya peningkatan pendapatan rumah
sakit.
5) Adanya regulasi baru terkait dengan persyaratan lulus uji kompetensi dan
ketersediaan Peta Jabatan untuk kenaikan jabatan fungsional pegawai.
6) Pencapaian kompetensi pegawai belum terpenuhi, yaitu masih tercapai 24,6%
dari target sebesar 70%.
7) Beberapa asrama mahasiswa praktek yang memerlukan perbaikan sarpras dan
penambahan kamar mandi berdampak pada kepuasan peserta didik akan
akomodasi.
8) Adanya pengembalian asrama Ex Poltekkes ke RSJ Dr.Radjiman bisa
menambah kapasitas asrama mahasiwa yang praktek di RSJ Dr.Radjiman
Wediodiningrat Lawang, namun memerlukan mebeler baru serta koordinasi
lebih lanjut untuk perubahan zoning asrama.
9) Pegawai yang mengalami permasalahan dalam penerbitan ijin belajar dan tugas
belajar masih memerlukan koordinasi intensif dengan Ditjen Yankes, Biro
Kepegawaian dan PPSDM Kementerian Kesehatan RI, sehingga berdampak
pada data existing SDM dengan jabatan tertentu serta administrasi kepegawaian
yang bersangkutan.
7
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
10) Belum adanya pegawai yang memiliki jabatan fungsional dokdiknis, berdampak
pada Rumah Sakit sebagai Rumah Sakit Pendidikan.
11) Revolusi indutri 4.0 memerlukan dukungan IT dalam menunjang pendidikan
12) Sebagai RS Pendidikan memerlukan sarana lab skill yang memadai.
13) Pengembangan museum terbatas oleh lahan yang ditempati saat ini dan jumlah
SDM di Museum Kesehatan Jiwa.
c) Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum
a) Permasalahan dan hambatan Sarana Prasarana dan Alkes
1) Kondisi bangunan banyak yang sudah lama/tua sehingga untuk pemeliharaan
dan rehabilitasi diperlukan biaya yang sangat besar, sedangkan alternatif
pembiayaan sangat terbatas maka perlu diprioritaskan rehabilitasi bangunan
sesuai peruntukkannya terutama untuk pengembangan pelayanan medik
maupun keperawatan.
2) Banyak peralatan kesehatan khususnya untuk penapisan diagnosis secara
teknologi sudah tertinggal, sementara harga peralatan sangat mahal,
sedangkan anggaran dari pemerintah untuk pengadaan peralatan sangat
terbatas.
3) Penambahan fasilitas untuk pelayanan unggulan psikogeriatri dan pelayanan
penunjang kesehatan jiwa membutuhkan biaya besar maka perlu
diprioritaskan pengadaan sesuai peruntukannya terutama untuk
pengembangan pelayanan medik maupun keperawatan yang benar-benar
dibutuhkan oleh pelanggan..
4) Proses penghapusan barang dan gedung birokrasinya panjang sehingga
memperlambat kegiatan pengembangan selanjutnya. Masih dilakukan
inventariris gedung, barang dan alat kesehatan yang akan diusulkan
penghapusan.
5) Proses perijinan masih mengalami kendala dalam koordinasi dengan dinas
perijinan setempat yang belum selesai adalah perijinan Incenerator dan
Hidrant.
b) Permasalahan Keuangan
1) Terbatasnya anggaran untuk pengembangan pelayanan sehingga kegiatan
tidak bisa dilakukan secara optimal.
8
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
2) Masih adanya usulan pengadaan barang dan modal yang tidak sesuai
dengan Rencana Bisnis Anggaran berjalan.
3) Adanya keterlambatan proses revisi anggaran sehingga menghambat
pelaksanaan pembayaran kepada pihak ke tiga, karena revisi menggunakan
single sistem
4) Sumber dana investasi dari pendapatan BLU belum cukup untuk memenuhi
kebutuhan pengembangan Rumah Sakit.
5) Target yang telah ditetapkan dalam RBA tidak seluruhnya dapat tercapai, hal
ini antara lain disebabkan karena penetapan target kurang realistis.
6) Pemenuhan sarana prasarana peralatan kesehatan dan rumah tangga belum
mengacu pada standart sarana prasarana di rumah sakit.
7) Adanya bangunan yang sudah lama/tua dan rusak membutuhkan biaya
pemeliharaan dan rehabilitasi yang sangat besar, sedangkan alternatif
pembiayaan sangat terbatas maka perlu diprioritaskan rehabilitasi bangunan
sesuai peruntukkannya terutama untuk pengembangan pelayanan medik
maupun keperawatan.
8) Penambahan fasilitas untuk pelayanan unggulan psikogeriatri dan pelayanan
penunjang kesehatan jiwa membutuhkan biaya besar maka perlu
diprioritaskan pengadaan sesuai peruntukannya terutama untuk
pengembangan pelayanan medik maupun keperawatan yang benar-benar
dibutuhkan oleh pelanggan.
9) Proses penghapusan barang dan gedung birokrasinya panjang sehingga
memperlambat kegiatan pengembangan selanjutnya.
10) Proses perijinan masih mengalami kendala dalam koordinasi dengan dinas
perijinan setempat.
11) Perbedaan pedoman RSB dengan RBA menyulitkan untuk singkronisasi
Program dan Kegiatan Unit dan juga untuk keperluan pembuatan Pelaporan
LAKIP/ LAPTAH Rumah Sakit.
Perlunya penyempurnaan aplikasi persediaan dan terintegrasinya aplikasi persediaan
obat sebagai data dukung untuk Laporan Keuangan
B. KELEMBAGAAN
Berdasarkan Permenkes No. 254/Menkes/Per/III/2008 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat
9
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan
yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pelayanan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang mempunyai
tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang
dilaksanakan secara profesional, serasi, terpadu, dan berkesinambungan
dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan serta melaksanakan
upaya rujukan, pendidikan dan penelitian serta upaya lain sesuai kebutuhan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Pelayanan medik;
2. Pelayanan penunjang medik dan non medik;
3. Pelayanan dan asuhan keperawatan;
4. Pelayanan rujukan;
5. Pelayanan umum dan operasional;
6. Pengelolaan sumber daya manusia rumah sakit;
7. Pelayanan administrasi dan keuangan;
8. Pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan;
9. Penelitian dan pengembangan;
10. Jasa lain sesuai kebutuhan.
Struktur Organisasi RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Nomor: SK
Menkes 254/Menkes/Per/III/2008 pada Maret 2008 tentang Struktur Organisasi dan
Tata Kerja RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang dipimpin oleh satu orang
Direktur Utama, dibantu oleh tiga orang Direktur, yaitu: Direktur Medik dan
Keperawatan, Direktur SDM dan Pendidikan serta Direktur Keuangan dan
Administrasi Umum. Adapun susunannya adalah sebagai berikut:
Direktur Utama : dr. Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS
Direktur Medik dan Keperawatan : dr. Yuniar, Sp. KJ
Direktur SDM dan Pendidikan : dr. Ika Nurfarida, Sp.KJ, M.Sc
Direktur Keuangan dan Administrasi Umum : Istoe Heroe Widodo, SE
Dalam pelaksanaan tugas operasional, Direktur Utama dan para Direktur
dibantu oleh Dewan Pengawas, Satuan Pemeriksaan Intern (SPI), Komite Medik,
10
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
674
133
Status Pegawai
PNS
Non PNS
415392
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
Komite Keperawatan, Komite Etik dan Hukum, Komite K3 RS, Komite PPI, Komite
Mutu dan Keselamatan Kinerja serta seluruh jajaran struktural dan fungsional terkait.
C. SUMBER DAYA
1. Sumber Daya Manusia
Keadaan Sumber Daya Manusia digambarkan berdasarkan Struktur
Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawangyang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.254/Permenkes/III/2008 yang telah mengalami beberapa perkembangan
organisasi sesuai kebutuhan dan peraturan yang berlaku. Gambaran
selengkapnya keadaan ketenagaan pada tahun 2019 dapat digambarkan
sebagai berikut :
Keadaan Ketenagaan per Desember 2019
a. Jumlah Pegawai Menurut Jabatan
NO. Uraian PNS Non PNS
TOTAL L P L P
1. Medis 18 35 1 4 58
2. Keperawatan 167 186 36 17 406
3. Penunjang Medis 39 73 7 6 125
4. Administrasi 104 52 43 19 218
Jumlah 328 346 87 46
807 674 133
11
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
b. Jumlah Pegawai menurut Pendidikan
NO. Uraian PNS Non PNS
TOTAL L P L P
1. S2 14 16 1 3 34
2. S1 90 113 4 10 217
3. D4 12 27 0 0 39
4. D3 125 165 45 24 359
5. D1 2 0 3 0 5
6. Sekolah Menengah Atas (SMA) 82 25 34 9 150
7. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 0 0 0 2
8. Sekolah Dasar (SD) 1 0 0 0 1
Jumlah 328 346 87 46
807 647 133
34
217
39359
5
1502
1Pendidikan
S2
S1
D4
D3
D1
SMA
SMP
SD
58
125
406
218
Jabatan
Medis
PenunjangMedis
Keperawatan
Administrasi
12
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
c. Jumlah Pegawai menurut Jenis
No. Uraian L P Total
1. PNS 338 346 674
2. BLU 0 1 1
3. Kontrak :
Kontrak Waktu Terbatas 80 42 122
Kontrak Dokter Jaga Igd 1 1 2
Kontrak Harian Lepas 5 0 5
Konsultan 1 2 3
JUMLAH 415 392 807
Sarana Prasarana
2. Sarana Prasarana
Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan
Intrakomptabel Rincian Per Kelompok Barang
Tahun Anggaran 2019
AKUN NERACA/KELOMPOK BARANG SAT SALDO PER
1 JANUARI 2019 SALDO PER
31 DESEMBER 2019
KODE URAIAN KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI
1 2 3 4 5 6 7
131111 Tanah
2.993.440
526.493.393.000
2.993.440
526.493.393.000
2.01.01 Tanah persil M2
425.650
389.801.703.000
425.650
389.801.703.000
2.01.02 Tanah non persil
2.567.790
136.691.690.000
2.567.790
136.691.690.000
132111 Peralatan dan mesin
14.280
99.360.695.763
14.646
102.455.509.079
3.01.03 Alat bantu
49
3.550.597.756
54
3.797.118.506
3.02.01 Alat angkutan darat bermotor Unit
42
5.676.021.875
42
5.676.021.875
3.02.02 Alat angkutan darat tak bermotor
Unit
65
263.387.055
66
270.867.055
3.03.01 Alat bengkel bermesin Buah
72
161.650.125
75
169.530.125
3.03.02 Alat bengkel tak bermesin Buah
50
106.303.845
53
110.263.845
3.03.03 Alat ukur Buah
73
148.352.430
73
148.352.430
3.04.01 Alat pengolahan Buah
10
536.773.000
10
536.773.000
3.05.01 Alat kantor
2.133
6.988.722.767
2.151
7.210.163.642
13
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
3.05.02 Alat rumah tangga
8.106
23.447.296.916
8.227
24.183.950.418
3.06.01 Alat studio Buah
433
2.211.158.032
455
2.273.503.532
3.06.02 Alat komunikasi Buah
64
619.722.950
71
648.102.950
3.06.03 Peralatan pemancar Buah
11
1.502.299.550
11
1.502.299.550
3.07.01 Alat kedokteran
1.332
37.418.490.119
1.415
38.252.412.513
3.07.02 Alat kesehatan umum
163
2.395.903.136
166
2.411.903.136
3.08.01 Unit alat laboratorium Buah
358
4.830.069.254
360
4.921.469.254
3.08.02 Unit alat laboratorium kimia nuklir
Buah
22
74.415.000
30
127.899.500
3.08.03 Alat laboratorium fisika nuklir/elektronika
Buah
23
32.100.000
23
32.100.000
3.08.04 Alat proteksi radiasi/proteksi lingkungan
Buah
1
20.319.200
1
20.319.200
3.08.05 Radiation application & non destructive testing laboratory
Buah
3
13.420.000
3
13.420.000
3.08.06 Alat laboratorium lingkungan hidup
8
1.286.054.000
8
1.286.054.000
3.08.07 Peralatan laboratorium hydrodinamica
Buah
2
15.109.760
2
15.109.760
3.08.08 Alat laboratorium standarisasi kalibrasi & instrumentasi
Buah
15
1.511.908.736
18
1.828.709.736
3.10.01 Komputer unit Buah
455
3.979.380.067
513
8.245.081.450
3.10.02 Peralatan komputer
511
1.671.789.552
533
1.766.496.427
3.11.02 Alat eksplorasi geofisika Buah
32
35.050.000
32
35.050.000
3.15.02 Alat pelindung
13
22.450.000
13
22.450.000
3.15.03 Alat sar Buah
6
21.377.900
6
21.377.900
3.15.04 Alat kerja penerbangan Buah
19
142.185.000
19
142.185.000
3.16.01 Alat peraga pelatihan dan percontohan
18
135.212.000
18
135.212.000
3.17.01 Unit peralatan proses/produksi Buah
40
57.200.000
40
57.200.000
3.19.01 Peralatan olah raga Buah
151
485.975.738
158
504.678.658
133111 Gedung dan bangunan
217
108.162.652.408
219
115.622.564.682
4.01.01 Bangunan gedung tempat kerja
Unit
160
88.796.867.760
162
96.074.420.041
4.01.02 Bangunan gedung tempat tinggal
47
14.265.691.748
47
14.265.691.748
4.04.01 Tugu/tanda batas Unit
10
5.100.092.900
10
5.282.452.893
14
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
134111 Jalan dan jembatan
1.715
3.482.116.008
1.715
3.482.116.008
5.01.01 Jalan M2
1.490
3.090.753.008
1.490
3.090.753.008
5.01.02 Jembatan M2
225
391.363.000
225
391.363.000
134112 Irigasi
8
3.504.971.326
8
3.504.971.326
5.02.02 Bangunan pengairan pasang surut
Unit
2
1.592.981.650
2
1.592.981.650
5.02.05 Bangunan pengembangan sumber air dan air tanah
2
1.135.662.676
2
1.135.662.676
5.02.06 Bangunan air bersih/air baku Unit
4
776.327.000
4
776.327.000
134113 Jaringan
5
3.023.320.966
5
3.023.320.966
5.03.01 Instalasi air bersih / air baku
1
756.483.000
1
756.483.000
5.03.05 Instalasi pembangkit listrik Unit
1
22.828.668
1
22.828.668
5.03.10 Instalasi lain Unit
1
949.750.000
1
949.750.000
5.04.02 Jaringan listrik
2
1.294.259.298
2
1.294.259.298
135121 Aset tetap lainnya
949
386.297.000
950
572.297.000
6.01.01 Bahan perpustakaan tercetak Buah
901
65.313.000
902
251.313.000
6.02.01 Barang bercorak kesenian
47
30.349.000
47
30.349.000
6.02.02 Alat bercorak kebudayaan Buah
1
290.635.000
1
290.635.000
166112 Aset tetap yang tidak digunakan
77
10.202.000
77
10.202.000
3.01.03 Alat bantu Unit
1
74.000
1
74.000
3.02.02 Alat angkutan darat tak bermotor
Unit
1
72.000
1
72.000
3.03.01 Alat bengkel bermesin Buah
1
15.000
1
15.000
3.03.02 Alat bengkel tak bermesin Buah
1
68.000
1
68.000
3.05.01 Alat kantor Buah
5
1.376.000
5
1.376.000
3.05.02 Alat rumah tangga Buah
60
4.462.000
60
4.462.000
3.07.01 Alat kedokteran Buah
5
48.000
5
48.000
3.08.01 Unit alat laboratorium Buah
1
3.919.000
1
3.919.000
3.19.01 Peralatan olah raga Buah
1
18.000
1
18.000
6.02.01 Barang bercorak kesenian Buah
1
150.000
1
150.000
TOTAL 744.423.648.471 755.164.374.061
15
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Laporan Posisi Barang Milik Negara
( Menurut SIMAK BMN - Per tanggal 31 Desember 2019 )
a BMN INTRAKOMTABEL NILAI
Posisi Awal (01 Januari 2019) : Rp 744.423.648.471
Penambahan : Rp 10.740.725.590
Pengurangan : Rp -
Posisi Akhir (31 Desember 2019) : Rp 755.164.374.061
b BMN EKSTRA KOMTABEL
Posisi Awal (01 januari 2019) : Rp 136.394.490
Penambahan : Rp -
Pengurangan : Rp -
Posisi Akhir (31 Desember 2019) : Rp 136.394.490
c BMN GABUNGAN INTRA & EKSTRA
Posisi Awal (01 januari 2019) : Rp 744.560.042.961
Penambahan : Rp 10.740.725.590
Pengurangan : Rp -
Posisi Akhir (31 Desember 2019) : Rp 755.164.374.061
d BMN ASET TAK BERWUJUD
Posisi Awal (01 januari 2019) : Rp 508.684.500
Penambahan : Rp -
Pengurangan : Rp -
Posisi Akhir (31 Desember 2019) : Rp 508.684.500
e KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
Posisi Awal (01 januari 2019) : Rp 126.760.000
Penambahan : Rp 7.244.944.774
Pengurangan : Rp 7.244.944.774
Posisi Akhir (31 Desember 2019) : Rp 126.760.000
f PERSEDIAAN
Posisi Awal (01 januari 2019) : Rp 4.936.514.586
Mutasi : Rp 1.836.441.653
16
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca Tahun 2019
(Menurut SIMAK BMN - Per tanggal 31 Desember 2019)
Akun Neraca
Jumlah
Kode Uraian
115111 Barang Konsumsi 1.660.542.829
115113 Bahan untuk pemeliharaan 56.449.875
117131 Bahan Baku 18.465.700
115191 Persediaan untuk tujuan strategis/ berjaga – jaga -
117199 Persediaan Lainnya 5.037.497.835
131111 Tanah 526.493.393.000
131311 Peralatan dan Mesin 102.455.509.079
131511 Gedung dan Bangunan 115.622.564.682
131711 Jalan dan Jembatan 3.482.116.008
131712 Irigasi 3.504.971.326
131713 Jaringan 3.023.320.966
131921 Aset tetap lainnya 572.297.000
136111 Konstruksi Dalam Pengerjaan 203.938.173
162151 Software 508.684.500
166112 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan 10.202.000
JUMLAH 651.063.920.962
17
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
3. Dana
Pada bagian ini membahas sumber dana baik yang berasal dari rupiah murni,
Alokasi Anggaran APBN (RM dan BLU) sesuai dengan DIPA untuk kegiatan Tahun
2019 adalah sebagai berikut :
PAGU TERAKHIR
REVISI - VI
1 3 3 3 3
BLU
2094.508 Alat Kesehatan 1.492.538.000 1.111.954.036 74,50% 380.583.964
051 Pengadaan Alat Kesehatan 1.492.538.000 1.111.954.036 74,50% 380.583.964
537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.492.538.000 1.111.954.036 74,50% 380.583.964
537112-508 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.492.538.000 1.111.954.036 74,50% 380.583.964
2094.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker 420.060.000 308.429.901 73,43% 111.630.099
051 Penyusunan Rencana Program dan Penyusunan Rencana Anggaran 152.620.000 82.616.707 54,13% 70.003.293
525115 Beban Perjalanan 152.620.000 82.616.707 54,13% 70.003.293
525115-051 Beban Perjalanan 152.620.000 82.616.707 54,13% 70.003.293
053 Pengelolaan Keuangan dan Perbendaharaan 128.620.000 102.544.616 79,73% 26.075.384
525115 Beban Perjalanan 128.620.000 102.544.616 79,73% 26.075.384
525115-053 Beban Perjalanan 128.620.000 102.544.616 79,73% 26.075.384
054 Pengelolaan Kepegawaian 108.570.000 94.171.028 86,74% 14.398.972
525115 Beban Perjalanan 108.570.000 94.171.028 86,74% 14.398.972
525115-054 Beban Perjalanan 108.570.000 94.171.028 86,74% 14.398.972
055 Pelayanan Umum, Pelayanan Rumah Tangga dan Perlengkapan 30.250.000 29.097.550 96,19% 1.152.450
525115 Beban Perjalanan 30.250.000 29.097.550 96,19% 1.152.450
525115-055 Beban Perjalanan 30.250.000 29.097.550 96,19% 1.152.450
2094.509 Layanan Operasional UPT BLU 58.390.073.000 52.613.151.333 90,11% 5.776.921.667
051 Pembayaran Remunerasi 30.981.589.000 27.931.432.816 90,15% 3.050.156.184
525111 Belanja Gaji dan Tunjangan 30.981.589.000 27.931.432.816 90,15% 3.050.156.184
052 Operasional dan Pemeliharaan RS 27.408.484.000 24.681.718.517 90,05% 2.726.765.483
525113 Beban Jasa 7.918.007.000 7.023.208.848 88,70% 894.798.152
525114 Beban Pemeliharaan 3.142.973.000 2.580.787.687 82,11% 562.185.313
525119 Beban Penyedia Barang dan Jasa BLU Lainnya 8.681.955.000 7.868.171.212 90,63% 813.783.788
525121 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi - BLU 7.665.549.000 7.209.550.770 94,05% 455.998.230
525129 Belanja Barang Persediaan Lainnya - BLU - - - - -
2094.506 Gedung Layanan 6.271.697.000 2.144.889.394 34,20% 4.126.807.606
008 Pembangunan Gedung dan Bangunan 6.271.697.000 2.144.889.394 34,20% 4.126.807.606
537113 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 6.071.697.000 1.958.889.394 32,26% 4.112.807.606
537115 Belanja Modal Fisik Lainnya 200.000.000 186.000.000 93,00% 14.000.000
2094.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1.586.018.000 1.304.763.280 82,27% 281.254.720
053 Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 1.586.018.000 1.304.763.280 82,27% 281.254.720
537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.586.018.000 1.304.763.280 82,27% 281.254.720
537112-951 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.586.018.000 1.304.763.280 82,27% 281.254.720
68.160.386.000 57.483.187.944 84,34% 10.677.198.056
KODE %REALISASI
2
URAIAN SALDO
18
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
PAGU TERAKHIR
REVISI - V
1 3 4 5 6
RM
024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan
2094
2094.506 Gedung Layanan 6.694.738.000 5.286.055.380 78,96% 1.408.682.620
008 Pembangunan Gedung dan Bangunan 6.694.738.000 5.286.055.380 78,96% 1.408.682.620
533111 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 6.694.738.000 5.286.055.380 78,96% 1.408.682.620
2094.508 Alat Kesehatan 707.743.000 678.096.000 95,81% 29.647.000
051 Pengadaan Alat Kesehatan 707.743.000 678.096.000 95,81% 29.647.000
532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 707.743.000 678.096.000 95,81% 29.647.000
2094.994 Layanan Perkantoran 66.157.278.000 62.756.043.476 94,86% 3.401.234.524
001 Gaji dan Tunjangan 48.255.062.000 47.943.393.540 99,35% 311.668.460
A Pembayaran Gaji dan Tunjangan 48.255.062.000 47.943.393.540 99,35% 311.668.460
511111 Belanja Gaji Pokok PNS 33.260.216.000 33.101.301.680 99,52% 158.914.320
511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 556.000 530.279 95,37% 25.721
511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 2.325.252.000 2.324.351.428 99,96% 900.572
511122 Belanja Tunj. Anak PNS 642.183.000 641.857.416 99,95% 325.584
511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 242.330.000 242.330.000 100,00% -
511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 3.374.204.000 3.374.204.000 100,00% -
511125 Belanja Tunj. PPh PNS 116.597.000 112.143.157 96,18% 4.453.843
511126 Belanja Tunj. Beras PNS 1.590.988.000 1.549.715.580 97,41% 41.272.420
511129 Belanja Uang Makan PNS 5.820.976.000 5.729.661.000 98,43% 91.315.000
511134 Belanja Tunj. Kompensasi Kerja PNS 80.500.000 69.000.000 85,71% 11.500.000
511151 Belanja Tunjangan Umum PNS 402.380.000 399.505.000 99,29% 2.875.000
512211 Belanja uang lembur 398.880.000 398.794.000 99,98% 86.000 -
002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor 17.902.216.000 14.812.649.936 82,74% 3.089.566.064
521111 Belanja Keperluan Perkantoran 4.637.533.000 4.259.598.205 91,85% 377.934.795
521113 Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh 1.589.532.000 1.329.744.971 83,66% 259.787.029
521114 Belanja pengiriman surat dinas pos pusat 27.790.000 18.540.800 66,72% 9.249.200
521115 Honor Operasional Satuan Kerja 515.310.000 375.660.780 72,90% 139.649.220
521832 Belanja Barang Persediaan Lainnya 1.427.166.000 708.501.000 49,64% 718.665.000
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 424.492.000 404.241.750 95,23% 20.250.250
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 3.685.458.000 3.092.539.274 83,91% 592.918.726
522111 Belanja Langganan Listrik 1.140.003.000 1.130.704.431 99,18% 9.298.569
522112 Belanja Langganan Telepon 73.900.000 37.592.894 50,87% 36.307.106
522113 Belanja Langganan Air 52.000.000 43.782.800 84,20% 8.217.200
522119 Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya 233.364.000 221.606.620 94,96% 11.757.380
523111 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 2.139.869.000 1.950.464.068 91,15% 189.404.932
523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 873.558.000 502.420.082 57,51% 371.137.918
523133 Belanja Biaya Pemeliharaan Jaringan 512.741.000 284.450.000 55,48% 228.291.000
523123 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 189.635.000 186.968.742 98,59% 2.666.258
523191 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Lainnya 379.865.000 265.833.519 69,98% 114.031.481 -
2094.512 Obat-obatan dan Bahan Medis Habis Pakai 10.651.748.000 7.790.262.986 73,14% 2.861.485.014
005 Pengadaan Obat-Obatan dan Bahan Medik Habis Pakai 10.651.748.000 7.790.262.986 73,14% 2.861.485.014
521832 Belanja Barang Persediaan Lainnya 10.651.748.000 7.790.262.986 73,14% 2.861.485.014
521832-Frm Belanja Barang Persediaan Lainnya 10.651.748.000 7.790.262.986 73,14% 2.861.485.014
Jumlah 84.211.507.000 76.510.457.842 90,86% 7.701.049.158
KODE URAIAN
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan
2
% SALDOREALISASI
19
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
CATATAN Th 2019 Th 2018 (audited) Th 2017 (audited)
Penerimaan Negara Bukan Pajak 61.107.470.140 62.265.639.948 62.545.982.437
Pendapatan Alokasi APBN 76.497.672.297 84.810.132.742 84.493.580.079
Pendapatan Jasa Layanan dari Masyarakat 57.504.529.145 60.995.124.311 54.991.461.389
Pendapatan Jasa Layanan dari Entitas Lain 1.369.281.891 343.603.240 -
Pendapatan Hibah 218.929.595 17.500.000 192.450.000
Pendapatan Hasil Kerja Sama BLU - - -
Pendapatan BLU Lainnya 2.146.198.804 790.254.171 1.138.517.051
E.1 137.736.611.732 146.956.614.464 62.545.982.437
Beban Pegawai E.2 76.872.845.523 76.631.950.291 73.758.275.423
Beban Persediaan E.3 25.620.674.283 28.076.244.970 19.466.533.969
Beban barang dan Jasa E.4 21.397.464.550 12.943.044.686 17.752.460.894
Beban Pemeliharaan E.5 6.090.807.069 9.704.321.846 8.223.961.444
Beban Perjalanan Dinas E.6 306.419.901 362.355.353 211.069.013
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
- - -
Beban Bantuan Sosial - - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi E.7 13.548.647.934 11.419.813.415 7.635.847.479
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih E.8 186.105.356 121.044.902 414.336.034
Beban Lain-lain - - -
144.022.964.616 139.258.775.463 127.462.484.256
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (6.286.352.884) 7.697.839.001 (64.916.501.819)
Surplus (Defisit) Penjualan Aset Non Lancar
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar - - -
Beban Pelepasan Aset Non Lancar - - 6.217.758 Jumlah Surplus (Defisit) Penjualan Aset Non
Lancar E.9 - - (6.217.758)
Surplus (Defisit) dari Kegiatan non Operasional Lainnya
Pendapatan Kegiatan Non Operasional Lainnya 11.942.483.193 20.164.264.142 7.278.704.239
Beban Kegiatan Non Operasional Lainnya 4.215.892.362 12.269.810.476 4.804.598.221
Jumlah Surplus (Defisit) Dari Kegiatan Non
Operasional LainnyaE.10 7.726.590.831 7.894.453.666
2.474.106.018
Jumlah Surplus /Defisit Dari Keg. Non Operasional 7.726.590.831 7.894.453.666 2.467.888.260
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA 7.726.590.831 7.894.453.666 2.467.888.260
SURPLUS/DEFISIT LO 1.440.237.947 15.592.292.667 (62.448.613.559)
KEGIATAN NON OPERASIONAL
URAIAN
KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN OPERASIONAL
JUMLAH PENDAPATAN
BEBAN OPERASIONAL
JUMLAH BEBAN
20
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
BAB III
TUJUAN DAN SASARAN KERJA
A. DASAR HUKUM
Dasar Hukum Penyusunan Laporan Tahun 1 Tahun 2019, meliputi :
1) Peraturan Presiden RI Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara.Pasal 89 (Setiap pimpinan satuan organisasi wajib
mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-
masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya).
2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 Tentang Pedoman Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum
3) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang
Organisasidan Tata Kerja Kementerian Kesehatan Pasal 996 (Setiap Kepala
Satuan Organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung
jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat
pada waktunya).
4) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1981/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman
Akuntansi Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit
5) Peraturan Menteri Keuangan No. 249/PMK.02/2011 Tentang Pengukuran dan
Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga.uran Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2013 Tentang Pedoman
Penyusunan RBA BLU di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
6) Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaaan No. 36/PB/2016 tentang Penilaian
Kinerja Badan Layanan Umum Bidang Layanan Kesehatan.
7) Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan No. 5/PB/2017 tentang Pedoman
Penyusunan Kontrak Kinerja dan Penetapan Persetujuan Capaian Kinerja
Pemimpin Badan Layanan Umum Bidang Layanan Kesehatan.
8) Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Nomor : HK.02.03/I/0173/2016 tentang Pedoman Teknis Penilaian Iindikator Kinerja
Individu (IKI) Direktur Utama RSU/RS Khusus dan Kepala Balai di Lingkungan
Dirjen Yankes Kementerian Kesehatan RI.
21
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
9) Keputusan Direktur PPK BLU Nomor S-2146/PB.5/2018 tanggal 5 maret 2018
tentang Definisi Operasional Indikator Kinerja Terpilih Tahun anggaran 2018
Rumah sakit umum dan khusus
10) Penetapan Kinerja RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Tahun 2019
dengan Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan dan Dirjen
Perbendaharaan Kementerian Keuangan No. PRJ-28/PB/2019 pada tanggal 31
Januari 2018.
11) Rencana Strategi Bisnis RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Tahun
2015 – 2019 dan Rencana Bisnis Anggaran RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang Tahun 2019.
B. TUJUAN DAN SASARAN KINERJA
Tujuan Rumah Sakit
Sesuai dengan rumusan Visi dan Misi di atas serta dengan memperhatikan program
pokok tentang kesehatan jiwa pada Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015 – 2019,
yaitu untuk mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat yang setinggi-tingginya dengan
menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan jiwa tertier (rujukan), sekunder dan primer
melalui jejaring pelayanan kesehatan jiwa, maka dirumuskan tujuan Rumah Sakit sebagi
berikut:
1) Terwujudnya peningkatan volume pelayanan kesehatan jiwa rawat jalan, rawat
inap dan pelayanan penunjang serta peningkatan kunjungan pasien usia lanjut.
2) Tercapainya pelayanan melalui pendekatan multisektoral, multidisiplin,
komprehensif dan holistik untuk mewujudkan pelayanan prima yang berorientasi
pada keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan.
3) Terwujudnya pelayanan dengan model clinical pathways dan praktek
keperawatan professional (MPKP), dengan pemanfaatan sarana prasarana
pelayanan berbasis teknologi informasi untuk menjadi rumah sakit jiwa yang maju
dan modern.
4) Terwujudnya penanggulangan masalah psikososial di masyarakat dengan
pelaksanaan promosi Keswa secara lebih intensif, kreatif, inovatif melalui
penguatan jejaring pelayanan keswa.
5) Terwujudnya kecukupan rasio ketenagaan berdasarkan Analisis Beban Kerja
22
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
6) Tercapainya pengembangan kualitas SDM yang profesional berlandaskan moral,
etika dan hukum melalui pendidikan, pelatihan dan penelitian berkelanjutan untuk
memenuhi standar RS pendidikan dan Standar pelayanan RS kelas dunia.
7) Tercapainya peningkatan kesejahteraan pegawai sesuai dengan tingkat
pertumbuhan organisasi melalui penerapan sistem remunerasi
8) Terwujudnya sistem manajemen keuangan dan pengelolaan sumber daya secara
efisien, transparan, akuntabel melalui penerapan sistem akuntansi menuju
predikat yang Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
9) Optimalisasi pemanfaatan aset sesuai ketentuan yang berlaku untuk
meningkatkan pendapatan operasional.
Sasaran Rumah Sakit
Berdasarkan tujuan tersebut disusun sasaran, yaitu:
1. Tercapainya peningkatan jumlah kunjungan dan asuhan keperawatan pasien
rawat jalan jiwa.
2. Tercapainya peningkatan jumlah kunjungan dan asuhan keperawatan pasien
rawat jalan umum.
3. Tercapainya peningkatan jumlah kegiatan layanan penunjang.
4. Tercapainya peningkatan jumlah kunjungan dan asuhan keperawatan pasien IGD.
5. Tercapainya indikator pelayanan rawat inap sesuai standar ideal (BOR, AvLOS,
dll), askep, TAK, visite dan bimbingan ADL.
6. Tersusunnya clinical pathway jiwa.
7. Tercapainya peningkatan jumlah kegiatan layanan penunjang rawat inap.
8. Tercapainya pemulihan dan resosialisasi pasien.
9. Terealisasinya kerja sama lintas sektor dengan Dinas Sosial dan masyarakat.
10. Terkendalinya kualitas pelayanan sesuai standar akreditasi RS, ISO 9001: 2008
dan standar kelas dunia.
11. Tercapaianya kualitas pelayanan sesuai SPM (standar pelayanan minimal)
Instalasi di lingkup Direktorat Medik dan Keperawatan.
12. Meningkatnya jumlah cakupan kegiatan promosi kesehatan jiwa masyarakat
13. Meningkatnya pemahaman kesehatan jiwa masyarakat tentang masalah
psikososial.
14. Meningkatnya kegiatan pembinaan keswa ke unit terkait untuk pelayanan
integrasi.
23
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
15. Tercapainya pengembangan penyebaran informasi (publikasi) dan media promosi
kesehatan jiwa.
16. Tercapaianya pengembangan program kesehatan jiwa masyarakat (Community
Mental Health Program).
17. Tercukupinya 90% ratio tenaga sesuai dengan analisis beban kerja.
18. Terealisasinya sistem remunerasi yang berbasis kinerja.
19. Terlaksananya penerapan reward dan punishment sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
20. Kesejahteraan karyawan meningkat sesuai dengan pertumbuhan organisasi.
21. Terealisasinya akreditasi Paripurna RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
22. Tercapainya pengembangan SDM sesuai dengan program pengembangan RS.
23. Tercapainya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.
24. Tercapainya Penilaian Tingkat Kesehatan rumah sakit kategori sehat.
25. Terintegrasinya SIM RS.
26. Terealisasinya pengelolaan anggaran sesuai dengan perencanaan yang mengacu
pada ketentuan pengelolaan keuangan.
27. Terlaksananya administrasi ketata usahaan dan pelaporan, kerumahtanggaan
dan perlengkapan serta hukum, organisasi dan humas.
28. Tercapainya kinerja pelayanan pada seluruh Instalasi Direktorat Keuangan dan
Administrasi Umum.
C. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
1. Kontrak Indikator Utama Tahun 2019
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan
akuntabel serta berorientasi pada hasil maka dilakukan penetapan kinerja antara Direktur
Utama RSj Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang dan Dirjen Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI sebagai berikut :
Penetapan Indikator sesuai RSB tahun 2019 adalah sebagai berikut
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
Perspektif Stakeholder
1
Terwujudnya kepuasan
stakeholder
1 Tingkat Kesehatan RS BLU Sehat AAA
2 Tingkat Kepuasan Pasien dan
Masyarakat 80 %
24
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
3 Tingkat Kepuasan Pegawai 80 %
4 Tingkat Kepuasan Peserta Didik 80 %
5 Prosentase Komplain yang
Ditindaklanjuti 100 %
Perspektif Proses Bisnis
2
Terwujudnya
Pelayanan yang
Berkualitas.
6 Terakreditasi Nasional Paripurna
Surveilance GCI
dan Akreditasi RS
versi 2012
3
Terwujudnya Inovasi
pelayanan berbasis RS
dan komunitas
7 Jumlah pengembangan jenis layanan
psikogeriatri berbasis RS 5
8 Jumlah Pengembangan Jenis Layanan
Psikogeriatri Berbasis Komunitas 9
4 Terwujudnya
Pengembangan
Kerjasama dengan
Institusi Jejaring dalam
Pelayanan, Pendidikan
dan Penelitian
9 Jumlah Institusi Jejaring Pelayanan
Psikogeriatri
Manitenance &
perencanaan
pengembangan
10 Jumlah Institusi Jejaring Pendidikan
Psikogeriatri 2
11 Jumlah Institusi Jejaring Penelitian
Psikogeriatri 2
12 Pemberdayaan Layanan PPK Primer
dan Sekunder 18
13 Terealisasinya Kerjasama dengan Sister
Hospital LN dan DN 4
14 Prosentase Supervisi yang Dilakukan
oleh Jejaring Pendidikan 80 %
5
Terwujudnya Bisnis
Proses Internal yang
Efektif
15 Prosentase Unit Kerja yang Mencapai
Target IKU 100 %
Perspektif Pengembangan Personil dan Organisasi
6
Terwujudnya budaya
kinerja yang
berkomitmen
pelayanan prima
16 Prosentase Pegawai yang Berperilaku
sesuai Budaya Kerja 90%
7
Terwujudnya
peningkatan
kompetensi SDM
17 Prosentase Pegawai yang Memenuhi
Standar Kompetensi 75%
8
Terwujudnya
kehandalan aset untuk
psikogeriatri
18 OEE (overall equipment effectiveness ) 80%
9 Tercapainya sistem IT
yang terintegrasi 19 Level integrasi IT rumah sakit Terintegrasi
Perspektif Finansial
10 Terwujudnya Efisiensi
biaya 20 POBO > 45%
11
Tercapainya
peningkatan
pendapatan RS
21 Tingkat pertumbuhan pendapatan 18%
25
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
BAB IV
STRATEGI DAN PELAKSANAAN
A. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang di tetapkan, dan untuk mencapai indicator
dan target unit dalam organisasi, perlu di tentukan strategi pencapaiannya sebagai
berikut :
1. Strategi Direktorat Medik dan Keperawatan
a) Mengembangkan pelayanan rawat jalan diluar ruang lingkup pelayanan yang
difasilitasi oleh PBJS, yang mempertimbangkan kebutuhan masyarakat, yaitu
pelayanan yang berbasis preventif dan promotif.
b) Melakukan monitoring dan evaluasi proses pengurusan ijin peralatan medis
dengan mempertimbangkan target waktu dan manajemen risiko yang obyektif.
c) Implementasi manajemen HTA untuk investasi alat medis yang berbiaya tinggi.
d) Update regulasi yang berkaitan dengan pelayanan medis, untuk mengupayakan
kualitas dan produktifitas pelayanan tetap produktif.
e) Mendorong setiap unit kerja untuk membangun inovasi pelayanan melalui
monitoring dan evaluasi pencapaian mutu dan produktivitas.
f) Melakukan upaya “social marketing‟ melalui aktivitas-aktivitas edukasional di
komunitas yang menjadi sasaran kegiatan PKRS.
g) Membangun tim pemasaran yang handal yang mampu mengakomodir
kebutuhan pemasaran di masing masing unit pelayanan.
2. Strategi Direktorat SDM dan Pendidikan
1. Meningkatkan pencapaian Indikator Mutu Unit kerja (Bagian SDM)
2. Meningkatkan pencapaian target kegiatan unit kerja (Bagian SDM)
3. Meningkatkan implementasi dan evaluasi Tingkat Kepuasan Pegawai.
4. Melakukan pemenuhan kebutuhan pegawai sesuai standar kuantitas SDM &
analisa beban kerja.
5. Mengoptimalkan program Reward dan Punishment.
6. Melakukan Implementasi sistem remunerasi yang berbasis kinerja.
7. Terwujudnya budaya kerja yang berkomitmen pada pelayanan prima.
8. Mengoptimalkan peran dan fungsi agen perubahan (AOC).
26
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
9. Mengembangkan sistem IT yang terintegrasi antara Bagian Diklit dan Bagian
SDM
10. Mengoptimalkan implementasi E-Performance Individu (EPI) berdasarkan
kegiatan/kinerja individu.
11. Meningkatkan implementasi dan evaluasi komplain yang ditindaklanjuti.
12. Meningkatkan prosentase pegawai yang memenuhi standar kompetensi melalui
pendidikan dan pelatihan.Memperbaiki asrama termasuk penambahan kamar
mandi sehingga untuk pelayanan pendidikan mengalami hambatan;
13. Memenuhi Sarana Prasarana perlengkapan asrama untuk asrama ex Poltekkes
(tempat tidur, kasur, selimut, sprei, bantal , meja dan kursi)
14. Melakukan koordinasi intensif dengan Ditjen Yankes, Biro Kepegawaian dan
PPSDM terkait dalam proses penerbitan surat tugas belajar dan ijin belajar .
15. Mengusulkan pegawai yang akan alih jabatan fungsional dokdiknis
16. Melakukan kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas negeri terkait
dokdiknis
17. Mengoptimalkan dukungan IT penunjang pendidikan
18. Mempersiapkan ruangan Labskill yang memadai.
19. Mengusulkan pengembangan Museum baik lahan maupun jumlah SDM
20. Melakukan kerjasama dengan travel aget untuk pengembangan Museum
Kesehatan Jiwa sebagai destinasi wisata Malang Utara
3. Strategi Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum
Strategi yang disusun berdasarkan matrik RSB Tahun 2015 – 2019 yang dalam
tahun 2019 bisa dijabarkan sebagai berikut :
1. Menjalin kerjasama dengan pihak BPN (Balai Pertanahan Nasional ) dan
Kementerian Kesehatan RI dan Dewan Pengawas RS dalam rangka aset
pemanfaatan negara terutama tanah.
2. Menjalin kerjasama dengan pengembang atau pihak ketiga yang bergerak pada
bidang pariwisata untuk mengembangkan wisata di RSJ yang berbasis wisata
edukasi dan rehabilitasi Jiwa untuk memanfaatkan lahan yang dimiliki RSJ serta
meningkatkan pendapatan.
3. Pengusulan perencanaan anggararan secara berjenjang dan tepat waktu, melalui
E-Planning maupun pengusulan alokais anggaran sesuai kebutuhan operasional
RS khususnya Belanja modal baik alat medik maupun non medik dalam rangka
27
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
pemenuhan sarana dan prasarana untuk melayani dan meningkatkan kepuasan
pelanggan.
4. Pembuatan Aplikasi persediaan di Gudang RS dalam rangka untuk mendukung
Laporan BMN secara tepat waktu, serat meningkatkan sumber daya staf
pengelola BMN melalui pelatihan dan workshop.
5. Melakukan koordinasi dengan dinas/ institusi terkait mengenai ijin penggunaan
alat serta pemeriksaan yang berhubungan dengan Kesehatan Lingkungan
(IPAL, B3, Incinerator).
6. Melakukan Upaya
a. Optimalisasi ketersediaan anggaran dalam rangka pengembangan pelayanan
baru sesuai dengan skala prioritas untuk meningatkan pendapatan RS
b. Secara intensif melakukan koordinasi dengan dirjen yankes kemkes RI
maupun Dirjen PK BLU Kemkeu untuk regulasi KSO untuk pemanfaatan aset.
c. Melakukan monev secara berkala dalam upaya efisiensi penggunaan dana di
setiap kegiatan bisa berjalan efektif.
d. Menetapkan Tim Tarif untuk penyesuaian tarif RS berdasarkan unit cost dan
mengusulkan ke K/L untuk segera mendapatkan pengesahan dan Penetapan
dari Kemkeu.
7. Melaksanakan renovasi Gedung Tua yang rusak berat untuk bisa dimanfaatkan
sebagai gedung Pelayanan.
8. Melaksanakan perencanaan dan pengadaan alat penunjang diagnostik sesuai
dengan kebutuhan dan pengembangan layanan di RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang.
9. Sosialisasi dilaksanakan dalam rapat koordinasi tentang keterkaitan matrik RSB
dan RBA tahun 2019 sesuai dengan alokasi definitif yang tercantum dalam DIPA
dan RKAKL 2019.
10. Mengembangkan RS menjadi “Green Hospital” baik dari perbaikan lingkungan
RS, maupun sistem pelaporan yang “paper less”
11. Melaksanakan Beauty Contest untuk pemilihan bank mitra secara transparan.
B. HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN STRATEGI
1. Hambatan Direktorat Medik dan Keperawatan
1) Kuantitas pengembangan pelayanan yang berbasis revenue center belum
optimal karena keterbatasan SDM dan belum ada analisis pasar yang bisa
28
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
dijadikan evidence base untuk menentukan kebutuhan masyarakat.
2) Pemenuhan persyaratan untuk ijin operasional alat medis belum bisa dilakukan
tepat waktu karena kendala prosedur pengadaan
3) Sinergisitas antar unit pelayanan untuk mewujudkan satu sasaran tertentu belum
optimal.
4) Sistem reward dan punishment belum dapat mengaitkan antara kinerja SDM
dan kompensasi berdasarkan sistem remunerasi secara optimal. Kondisi ini
berdampak tidak adanya kompetisi yang sehat diantara unit kerja untuk
meningkatkan produktivitas kinerjanya.
5) Pengembangan tim promosi belum optimal sehingga belum dapat dirasakan
dampaknya terhadap peningkatan produktivitas.
6) Pelayanan kesehatan jiwa unggulan Psikogeriatri belum memberikan kontribusi
produktivitas pendapatan rumah sakit secara optimal. Kondisi ini disebabkan
oleh faktor :
a). Konsep pelayananan psikogeriatri belum pernah dievaluasi kembali
kesesuaiannya dengan kebutuhan masyarakat serta ketersediaan skema
pembiayaan yang mempengaruhi ability to pay di masyarakat.
b). Ketersediaan SDM multidisipliner yang mempunyai kompetensi
spesialisasi psikogeriatri belum terpenuhi secara optimal.
- Upaya promosi pelayanan belum dilengkapi dengan pembuatan indikator
yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitasnya
2. Hambatan Direktorat SDM dan Pendidikan
Dalam melaksanakan strategi tersebut diatas banyak mengalami kendala/
hambatan antara lain :
1) Dukungan IT yang belum optimal danmasihperluuntukdikembangkan,
sementaraketersedian SDM pengembang program SIM RS sangat minimal.
2) Dukungan tim promosi yang belum sebagai unit yang berdiri sendiri sehingga
kurang fokus untuk menggarap lahan/sasaran bisnis pelayanan.
3) Ketersediaan SDM khususnya Psikiater, Dokter Umum dan Perawat yang belum
memenuhi ABK sehingga ada keterbatasan terhadap upaya untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas kinerja.
4) Adanya rujukan berjenjang khususnya layanan non pasikiatri mempengaruhi
jumlah kunjungan pasien non psikiatri. Hal yang berkontribusi diantaranya
29
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
adanya penetapan kelas pelayanan non psikiatri mengikuti kelas unit utama
pelayanan, jadi meskipun pelayanan non psikiatri adalah kelas B dalam rujukan
PCARE mengikuti kelas type A.
5) Belum ada monev yang terintegrasi dan berorientasi output dari upaya promosi
yang telah dilakukan. Kondisi ini berdampak menjadi terlambat/ kurang
antisipatifnya identifikasi dan tindak lanjut terhadap gap capaian target kegiatan.
6) Sistem reward dan punishment belum dapat mengaitkan antara kinerja SDM dan
kompensasi berdasarkan sistem remunerasi secara optimal. Kondisi ini
berdampak tidak adanya upaya kompetisi diantara unit kerja untuk meningkatkan
produktivitas kinerjanya.
7) Pelayanan kesehatan jiwa unggulan Psikogeriatri belum memberikan kontribusi
produktivitas pendapatan rumah sakit secara optimal. Kondisi ini disebabkan oleh
faktor :
- Beberapa program layanan psikogeriatri belum masuk dalam pembiayaan
BPJS, karena sebagian masyarakat keberatan harus membayar sehingga
mempengaruhi kunjungan.
- Ketersediaan SDM multidisipliner yang mempunyai kompetensi spesialisasi
psikogeriatri belum terpenuhi secara optimal.
- Upaya promosi pelayanan belum dilengkapi dengan pembuatan indikator
yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitasnya.
8) Terbatasnya kapasitas asrama karena banyaknya bangunan asrama yg rusak
karena bangunan tua dan perlengkapan asrama yang belum dipenuhi karena
terbatasnya alokasi anggaran.
9) Zoning asrama masih memerlukan kajian kembali sehubungan dengan
kembalinya asrama ex Poltekkes
10) Pengurusan tugas belajar dan ijin belajar pegawai sangat tergantung pada tindak
lanjut usulan dari unit utama.( Dirjen Yankes)
11) Belum adanya Labskill yang memadai.
12) Pengembangan museum masih terbatas karena lahan yang ditempati terbatas.
3. Hambatan Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum
Keterbatasan dana di APBN sehingga diharapkan satuan kerja untuk lebih
efisiensi dalam pelaksanaan penganggaran.
30
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
1) Pemantapan perencanaan di unit kerja melalui pelatihan dan sosialisasi sehingga
kedepan semua perencanaan bisa dituangkan dalam RBA masing-masing unit
kerja.
2) Dengan berubahnya sistem Penganggaran dengan single sistem dimana untuk
proses revisi harus menunggu digital stam perubahan sehingga apabila masih
dalam proses baik di kanwil maupun DJA maka revisi berikutnya harus menunggu
perubahan digital stam dan bisa diunduh melalui DIPA online
3) Perhitungan target hendaknya realistis dihitung berdasarkan trend prosestase
kenaikan capaian kinerja tahun sebelumnya
4) Akan ditetapkan standart terkait sarana dan prasarana baik peralatan kesehatan
maupun rumah tangga yang mengacu pada standart sarana prasarana Rumah
Sakit.
5) Diupayakan operasional pemeliharaan dilakukan sebagai cagar budaya oleh
dinas terkait.
6) Pengembangan pelayanan medik maupun keperawatan yang benar-benar
dibutuhkan oleh pelanggan, maka perlu di prioritaskan pengadaan sesuai master
plan Psikogeriatri.
7) Dilakukan rekonsiliasi dengan KPKNL terkait proses penghapusan barang dan
gedung dalam rangka kegiatan pengembangan pelayanan RS
8) Dilakukan koordinasi dengan dinas perijinan setempat secara insentif untuk
mendapatkan ijin operasional
9) Telah diusulkan ke Tim penyusun pedoman RBA pusat terkait penyesuaian
pedoman RBA dengan pedoman RSB
10) Peningkatan Biaya pengiriman surat dinas melalui Jasa Kantor pos yang
signifikan sejak bulan Januari 2019.
11) Penyempurnaan aplikasi persediaan dan terintegrasinya aplikasi persediaan obat
sebagai data dukung untuk Laporan Keuangan.
12) Melakukan input secara uptudate aplikasi E-Monev, SIMAN, SIMAK-BMN ASPAK,
E-Planning, SAIBA sebagai bagian dari SIPERMONEV.
13) Mengupayakan bagi semua unit kerja untuk melaksanakan survey kepuasan
pelanggan
14) Terdapat kekurangan SDM dalam hal kuantitas dan kualifikasi, misalnya akuntan,
ternaga administratif, tenaga perencana, pengemudi, dan sebagainya baik
karena belum adanya rekrutmen, adanya SDM yang sakit berat, memasuki masa
31
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
purna tugas, maupun akibat adanya perpindahan SDM keluar RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang karena berbagai sebab.
15) SPSE sering terkendala system error sehingga menghambat proses pengadaan.
C. UPAYA DAN TINDAK LANJUT
1. Direktorat Medik dan Keperawatan
1) Menyusun matrik pengembangan pelayanan berbasis promotif dan preventif
disertai dengan implementasi sistem PDCA yang terukur.
2) Melakukan efisiensi dan reorganisasi kegiatan pelayanan medik dan
keperawatan sehingga semua kebutuhan dapat terakomodir.
3) Mengembangkan dan memperbanyak clinical pathways untuk memastikan
pelayanan yang lebih terukur dan akuntabel.
4) Melaksanakan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program pelayanan yang
berdasarkan CP (Clinical Pathway) secara berkesinambungan dan menjadi salah
satu dasar pembuatan kebijakan pelayanan.
5) Meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor untuk mendukung program
promosi kesehatan jiwa masyarakat di daerah dengan melaksanakan pertemuan
melalui TPKJM (Tim Pembina Kesehatan Jiwa Masyarakat) provinsi dan TPKJM
(Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat) Kabupaten/Kota agar ada
persamaan persepsi.
6) Melakukan advokasi formal maupun informal kepada BPJS, tentang kebutuhan
pelayanan kesehatan jiwa.
7) Meningkatkan promosi ke masyarakat melalui penyuluhan kesehatan maupun
kesehatan jiwa pada kader kesehatan, kelompok/posyandu lansia, penyebaran
informasi/leaflet dan elektronik (TV, radio dan web site atau media cetak).
8) Pemetaan promosi pelayanan dan implementasi yang lebih terukur.
2. Direktorat SDM dan Pendidikan
1) Dilakukan follow up secara rutin terkait pencapaian Indikator Mutu Unit kerja
(Bagian SDM)
2) Membuat kebijakan internal yang lebih fleksibel terhadap kebijakan dari pusat
3) Meningkatkan Implementasi dan evaluasi Tingkat Kepuasan Pegawai dan
menerapkan konsekwensi
4) Efisiensi dan penambahan formasi tenaga Non PNS sesuai ABK dan anggaran
32
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
5) Pemberian reward dan punishment berbasis kinerja
6) Tersedianya data remunerasi berbasis kinerja tepat waktu (tanggal 10/bln)
7) Pelatihan eksternal/in house training peningkatan motivasi, ESQ training.
8) Mengoptimal kan agen-agen perubahan (AOC) dengan penguatan komitmen
9) Membuat Sistem IT yang terintegrasi antara Bagian Diklit dan Bagian SDM dan
peningkatan disiplin pemutakhiran data.
10) Bridging Sistem EPI dengan Remunerasi melalui SIRS.
11) Dilakukan follow up secara rutin terhadap proses dan aturan kepegawaian dengan
memperhatikan kebijakan di Pusat.
12) Pengembangan SDM dengan memperbanyak pelatihan internal.
13) Mengusulkan perbaikan asrama secara bertahap dan sarana prasarana
perlengkapan asrama yang masih kurang
14) Mengusulkan zoning asrama
15) Mengusulkan sarana labskill yang memadai.
16) Melakukan koordinasi yang lebih intensif dengan unit utama yaitu Ditjen Yankes,
serta PPSDM dan Biro Kepegawaian tentang penerbitan surat ijin belajar dan
tugas belajar.
17) Mengusulkan dukungan IT untuk menunjang pendidikan (bandwidth Wi-fi / spot
area) dan mengusulkan pembukaan akses E-Jurnal dengan institusi pasangan.
18) Mengusulkan pengembangan museum dengan membentuk tim expert dan
penataan koleksi serta bekerja sama dengan travel agent untuk Museum sebagai
destinasi wisata Malang Utara
3. Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum
1) Melakukan upaya monitoring dan evaluasi penggunaan aset negara terutama
terhadap pemanfaatan asset tanah untuk peningkatan pendapatan rumah sakit
dengan melakukan inovasi sesuai dengan regulasi.
2) Melaksanakan upaya advokasi secara lebih intensif oleh jajaran direksi untuk
mendapatkan alokasi anggaran belanja modal dari APBN baik untuk
pemeliharaan maupun investasi baru sarana dan prasarana pelayanan termasuk
peralatan kesehatan sesuai perkembangan teknologi kedokteran.
3) Melaksanakan pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat khususnya yang mempunyai daya ungkit bagi peningkatan kepuasan
pelanggan.
33
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
4) Melaksanakan monitoring dan evaluasi kondisi BMN secara rutin sehingga dapat
dilakukan penghapusan barang dan gedung secara tepat dan benar.
5) Melakukan monitoring dan evaluasi surat ijin penggunaan alat dan bangunan
serta berkoordinasi secara intensif dengan dinas/institusi terkait.
6) Keuangan
a. Pengembangan pelayanan baru menyesuaikan dengan ketersediaan
anggaran dan berdasarkan skala prioritas.
b. Belum optimalnya pemanfaatan aset dikarenakan aturan dari pusat sampai
saat ini belum terbit sehingga target pendapatan tidak terpenuhi. Dilakukan
koordinasi secara intensif dengan Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemkes RI
dalam mewujudkan regulasi tentang KSO.
c. Dilakukan efisiensi penggunaan dana melalui penentuan skala prioritas
kegiatan.
d. Mereview pola tarif sesegera mungkin, dan menyesuaikannya dengan unit
cost dikarenakan tarif yang berlaku tidak sesuai dengan kondisi saat ini.
7) Pemantauan, pengusulan perbaikan, dan pelaksanaan rehabilitasi gedung tua
yang rusak berat menjadi gedung penunjang pelayanan pendidikan.
8) Melakukan health tecnology analysis, sehingga perencanaan dan pengadaan alat
penunjang diagnostik dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi RSJ dr.
Radjiman Wediodiningrat.
9) Melakukan sosialisasi tentang RSB, RBA tahun 2019 dengan kesesuaian matrik
yang telah direncanakan dan setiap pengadaan Alat Kesehatan yang harus
disertai justifikasi atas usulan yang disampaikan.
10) Menjadikan RS sebagai green Hospital dengan melakukan kegiatan pelaporan
unit melalui pusat data, EFS dan SIM RS dengan paper less.
11) Menjalin kerjasama dengan kantor pos atau jasa pengiriman surat untuk
mengurangi biaya operasional pengiriman surat dinas serta mengefektifkan
kinerja staf pengirim surat dikarenakan keterbatasan tenaga. Mengingat semakin
banyak staf administrasi yang memasuki masa purna tugas.
34
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
BAB V
HASIL KERJA
Hasil pencapaian kinerja merupakan pencapaian selama Tahun 2019 berdasarkan
target yang telah ditentukan yang akan dijelaskan sebagai berikut :
A. PENCAPAIAN TARGET KINERJA DAN PENDAPATAN
1. Pencapaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019
Pencapaian Indikator Kinerja Utama sesuai RSB Tahun 2019
Sasaran Strategis I K U Satuan Target IKU Realisasi
Tahun 2019 Tahun 2019
Perspektif Stakeholder
1 Terwujudnya kepuasan
stakeholder 1
Tingkat Kesehatan RS
BLU Katagori BAIK AA BAIK AA
2
Tingkat Kepuasan
Pasien dan Masyarakat Scoring > 80% 84,57%
3
Tingkat Kepuasan
Pegawai prosentase 80% 88,09%
4
Tingkat Kepuasan
Peserta Didik prosentase 80% 83,91%
5
Prosentase Komplain
yang Ditindaklanjuti prosentase 100% 100%
Perspektif Proses Bisnis
2
Terwujudnya
Pelayanan yang
Berkualitas.
6 Terakreditasi Nasional
dan JCI jumlah
SGS iso
9001:2015
Jumlah 2
SNARS Ed. I
Internasional
Jumlah 1
SGS ISO 9001 : 2015
Jumlah 2
Akreditasi
SNARS
Tingkat
Internasional
Jumlah 1
3 Terwujudnya Inovasi
pelayanan berbasis RS
dan komunitas
7 Jumlah
pengembangan jenis
layanan psikogeriatri
berbasis RS
Jumlah
lembaga 5 6
8
Jumlah
Pengembangan Jenis
Layanan Psikogeriatri
Berbasis Komunitas
Jumlah
Lembaga 5 4
35
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
4 Terwujudnya
Pengembangan
Kerjasama dengan
Institusi Jejaring dalam
Pelayanan, Pendidikan
dan Penelitian
9
Jumlah Institusi
Jejaring Pelayanan
Psikogeriatri
Jumlah 1 5
10
Jumlah Institusi
Jejaring Pendidikan
Psikogeriatri
Jumlah 2 2
11
Jumlah Institusi
Jejaring Penelitian
Psikogeriatri
Jumlah 1 2
12 primer Layanan PPK
Primer dan Sekunder Jumlah 18 111
13
Terealisasinya
Kerjasama dengan
Sister Hospital LN dan
DN
Sesuai
angka 1 0
14
Prosentase Supervisi
yang Dilakukan oleh
Jejaring Pendidikan
Prosentase 80 % 80%
5
Terwujudnya Bisnis
Proses Internal yang
Efektif
15
Prosentase Unit Kerja
yang Mencapai Target
IKU
Prosentase 100% 90%
Perspektif Pengembangan Personil dan Organisasi
6
Terwujudnya budaya
kinerja yang
berkomitmen
pelayanan prima
16
Prosentase Pegawai
yang Berperilaku
sesuai Budaya Kerja
prosentase 90% 82,4%
7
Terwujudnya
peningkatan
kompetensi SDM
17
Prosentase Pegawai
yang Memenuhi
Standar Kompetensi
Prosentase 75% 77%
8
Terwujudnya
kehandalan aset untuk
psikogeriatri
18
OEE (overall
equipment
effectiveness )
prosentase 80% 90,28%
9 Tercapainya sistem IT
yang terintegrasi
19
Level integrasi IT
rumah sakit Level Advance Advance
Perspektif Financial
10 Terwujudnya Efisiensi
biaya 20 POBO prosentase > 45% 46,94%
11
Tercapainya
peningkatan
pendapatan RS
21
Tingkat pertumbuhan
pendapatan Prosentase 10% - 1,78%
36
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
2. Capaian sesuai Indikator Kinerja Utama RSB 2015-2019 sebagai berikut :
a. Tingkat Kesehatan RS BLU
Kondisi yang dicapai :
Tingkat kesehatan rumah sakit diukur berdasarkan Peraturan Dirjen
Perbendaharaan Kemenkeu No 23 Tahun 2015 untuk periode tahun 2015, dan
Peraturan Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu No 36 Tahun 2016 untuk periode
tahun 2016-2017 serta Peraturan Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu No 24 Tahun
2018 untuk periode tahun 2018-2019. Hasil yang dicapai dalam peride 5 tahun
dapat digambarkan sebagai berikut :
Permasalahan :
• Terjadi penurunan tingkat kesehatan RS BLU baik dari segi kinerja keuangan
maupun kinerja pelayanan, capaian tahun 2017 sebesar 87,02, dan capaian
No Periode Target Perjanjian
Kinerja Realisasi
Perhitungan Kategori Capaian
1 Tahun 2015 Belum ada format perjanjian Kinerja
83,30 AA 100%
2 Tahun 2016 AA 80,62 AA 100%
3 Tahun 2017 AA 87,02 AA 100%
4 Tahun 2018 AA 81,12 AA 100%
5 Tahun 2019 AA 80,90 AA 100%
83,3
80,62
87,02
81,1280,90
76
78
80
82
84
86
88
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Capaian Tingkat Kesehatan RS
Capaian
37
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
tahun 2018 tercapai 81,12 dan capaian tahun 2019 sebesar 80,90. Hal ini
disebabkan karena terdapat penurunan capaian untuk capaian pertumbuhan
pemeriksaan ECT serta rehabilitas medik yang berimbas pada capaian skor 0.
• Pencapaian kinerja pelayanan dari tahun 2018 hingga tahun 2019 menurun
disebabkan oleh perubahan regulasi rujukan pasien BPJS, promosi layanan
yang kurang optimal dan efektif dan tidak ada penambahan institusi jejaring
rujukan pasien.
Usulan Pemecahan masalah:
• Investasi yang telah dilakukan akan segera dioperasionalkan secara optimal
serta peningkatan promosi melalui pemetaan sasaran, frekuensi dan evaluasi
output.
• Membangun komunikasi, koordinasi dan kerjasama dengan institusi baru untuk
perluasan jejaring rujukan serta mengembangkan value pelayanan untuk
meningkatkan kunjungan pasien non BPJS.
Hasil Perhitungan Tingkat Kesehatan RS dr. Radjiman Wediodningrat tahun 2019
Aspek Keuangan NO Sub Aspek/ Kelompok Indikator/ Indikator Skor Haper Nilai Riil
1 Rasio Keuangan a. Rasio Kas (Cash Ratio) 2,25 4.788,74 0,5
b. Rasio Lancar (Current Ratio) 2,75 6.093,61 2,75
c. Periode Penagihan Piutang (Collection Periode) 2,25 83,53 0,5
d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) 2,25 8,08 0,75
e. Imbalan atas Aset Tetap (Return of Fixed Asset) 2,25 1,20 1
f. Imbalan Ekuitas (Return on Enquity) 2,25 1,25 0,85
g. Perputaran Persediaan (Inventory Turn over) 2,25 17,95 1,25
h. Subsidi Biaya Pasien / % 0 0 0 i. Rasio POBO 2,75 46,94 2,75
2 Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU
a. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif
- Ditandatangani sebelum tgl 31 Des tahun sebelumnya
0,4 sesuai 0,4 - Ditandatangani oleh pemimpin BLU 0,4 sesuai 0,4 - Diketahui oleh Dewas 0,4 sesuai 0,4 - Disetujui oleh Menteri 0,4 sesuai 0,4 - Format sesuai dengan PMK No.95/PMK.05/2011 0,4 sesuai 0,4
38
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
b. Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
- Laporan Keuangan Semester 1 disampaikan ≤ tanggal 15
0,66 sesuai 0,66
- Laporan Keuangan Tahunan ≤ tanggal 22 Januari tahun anggaran berikutnya
0,67 sesuai 0,67
- Laporan Keuangan Tahunan Audited disampaikan sampai batas akhir penyampaian LKKL Audited kepada Menteri Keuangan
0,67 ada 0,67
c. Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU
- SP3BBLU TW 1 saldo kas telah sesuai 0,4 sesuai 0,4 - SP3BBLU TW 2 saldo kas telah sesuai 0,4 sesuai 0,4 - SP3BBLU TW 3 saldo kas telah sesuai 0,4 sesuai 0,4 - SP3BBLU TW 4 saldo kas telah sesuai 0,8 sesuai 0,8 d. Tarif Layanan 1
ada 1
e. Sistem Akuntansi
- Sistem akuntansi keuangan 0,6 ada 0,6 - Sistem akuntasi biaya 0,2 ada 0,2 - Sistem Akuntansi Aset tetap 0,2 ada 0,2 f. Persetujuan rekening - Rekening pengelolaan kas 0,1 ada 0,1 - Rekening operasional 0,3 ada 0,3 - Rekening dana kelolaan 0,1 ada 0,1 g. SOP Pengelolaan Kas 0,5 ada 0,5 h. SOP Pengelolaan Piutang 0,5 ada 0,5 i. SOP Pengelolaan Utang 0,5 ada 0,5 j. SOP pengadaan Barang dan Jasa 0,5 ada 0,5 k. SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0,5 ada 0,5 Jumlah Skor Aspek Keuangan 30 21,35
Aspek Pelayanan NO Sub Aspek/ Kelompok Indikator/ Indikator Skor Haper Nilai Riil
1 Layanan a. Pertumbuhan produktifitas 1) Pertumbuhan rata-rata kunjungan rawat jalan 2 0,93 1
2) Pertumbuhan rata-rata kunjungan rawat darurat 2 1,05 1,5
3) Pertumbuhan hari perawatan rawat inap 2 0,92 1
4) Pertumbuhan pemeriksaan radiologi 2 1,36 2
5) Pertumbuhan pemeriksaan laboratorium 2 1,24 2
39
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
6) Pertumbuhan psikoterapi/ECT 2 0,64 0
7) Pertumbuhan rehab medik 2 0,68 0
8) Pertumbuhan peserta didik pendidikan kedokteran 2 0,96 1,25
9) Pertumbuhan penelitian yang dipublikasikan 2 5 2
b. Efektifitas Pelayanan
1) Kelengkapan rekam medik 24 jam selesai pelayanan 2 96,23% 2
2) Pengembalian rekam medik 2 99,22% 2
3) Angka pembatalan operasi/ECT 2 0,00 2
4) Angka kegagalan hasil radiologi 2 0,00 2
5) Penulisan resep sesuai formularium 2 0,96 2
6) Angka pengulangan pemeriksaan laboratorium 2 0,11 2
7) Bed Occupacy Rate (BOR) 2 68,64% 1,5
c. Pertumbuhan Pembelajaran
1) Rata-rata jam pelatihan/karyawan 1 239,52% 1,50
2) Persentase Dokter Pendidik Klinis yang mendapat TOT
1 14%
0,25
3) Program reward and punishment 1 ada program dilaksanakan
1
2 Mutu dan manfaat kepada masyarakat
a. Mutu Pelayanan
1) Emergency Response Time Rate 2 1 menit 10 detik 2
2) Waktu tunggu rawat jalan 2 56 menit 32 detik 1,5
3) Length of stay 2 34,94 2
4) Kecepatan pelayanan resep obat jadi 2 25 menit 35 detik 1
5) Waktu tunggu sebelum operasi/ECT 2 1 2
6) Waktu tunggu hasil laboratorium 2 40 menit 11 detik 2
7) Waktu tunggu hasil radiologi 2 2 jam 9 menit 2
b. Mutu Klinik
1) Angka kematian di gawat darurat 2 0,001756875% 2
2) Angka kematian/kebutaan ≥48 jam 2 0,38 2
3) Post Operative Death Rate (ECT) 2 0 2
4) Angka infeksi nosocomial
- luka fiksasi 1 0,01 1
- dermatomikosis 1 0,00 1
- scabies dan pedikulosis 1 0,001 1
- postural hipotensi 1 0,005 1
5) Angka kematian ibu di rumah sakit 2 0 2
c. Kepedulian kepada masyarakat
1) Pembinaan kepada Puskesmas dan sarana kesh lain 1 ada program dilaksanakan
semua
1
40
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
2) Penyuluhan Kesehatan 1 ada program dilaksanakan
semua
1
3) Rasio tempat tidur kelas III 2 80,93 2
d. Kepuasan Pelanggan
1) Penanganan Pengaduan/complain 1 100 1
2) Kepuasan Pelanggan 1 0,8457 0,8457
e. Kepedulian terhadap lingkungan
1) Kebersihan lingkungan (program RS Berseri) 2 9499,25 2
2) Proper lingkungan 1 hitam 0,2
Jumlah skor aspek pelayanan 70 59,55
Total Skor (Aspek Keuangan & Aspek Pelayanan) 80,90
Kategori Tingkat Kesehatan RS AA
b. Tingkat Kepuasan pasien dan masyarakat
Prosentase capaian pelaksanaan survei kepuasan pasien dan masyarakat
Kondisi yang dicapai:
Implementasi dan evaluasi indikator kinerja kepuasan pasien dan masyarakat pada
tahun 2015-2018 menggunakan dasar Permenpan nomor 25 tahun 2004,
sedangkan pada tahun 2019 pelaksanaan menggunakan dasar Permenpan nomor
14 tahun 2017. Adapun capaian pelaksanaan survei kepuasan pasien dan
masyarakat pada periode 2015-2019 sebagai berikut :
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Prosentase survei kepuasan pasien dan masyarakat
Target Perjanjian Kinerja
Belum ada format
perjanjian Kinerja
85% 80% 80% 80%
Realisasi (Indeks IKM)
80,60% 82,20% 82,23% 82,22% 84,57%
41
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan :
Survei kepuasan pasien dan masyarakat sesuai RSB 2015-2019 target 80
dari tahun 2015-2018 capaian terus meningkat melebihi target yang ditetapkan.
Dengan mutu pelayanan B kategori baik. Pengumpulan form survei yang telah terisi
di rekap setiap bulan, untuk analisa dan laporan dilakukan setiap 3 (tiga) bulan.
Pada tahun 2019 pengumpulan survei, analisa dan laporan dilakukan setiap bulan
dan capaian rata-rata 84,57 yang masih dalam kategori baik. Hasil Analisa bukan
prosentase tetapi menggunakan indek nilai. Permasalahan pengumpulan form
survei yang telah diisi kurang tepat waktu, unit kerja pelayanan belum keseluruhan
melakukan survei secara teratur dan dari form survei yang terdiri dari 9 unsur
pelayanan capaian masih belum 100%.
Usulan Pemecahan Masalah :
capaian
80,60% 96,70% 102,79% 102,77% 105,71%
85
80 80 80
80,6
82,882,23 82,22
84,57
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
Tahun2015
Tahun2016
Tahun2017
Tahun2018
Tahun2019
Capaian Tingkat Kepuasan Pasien dan Masyarakat (Indeks IKM)
Target Perjanjian Kinerja
Realisasi
42
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Meningkatkan koordinasi dengan direktorat/unit kerja terkait yang langsung
dengan pelayanan pasien dan masyarakat baik di unit kerja rawat jalan, IGD, rawat
inap dan penunjang lainnya untuk berpartisipasi aktif dalam keterlibatan
pelaksanaan survei serta analisisnya sesuai SOP sehingga bisa dilaporkan tepat
waktu dan untuk nilai unsur pelayanan yang kurang bisa ditingkatkan melalui
feedback ke unit kerja serta form isian survei bisa unduh di turbonas rumah sakit.
c. Evaluasi Tingkat Kepuasan Pegawai
Kondisi yang dicapai :
Kondisi yang dicapai :
Evaluasi Kepuasan pegawai yang dilaksanakan pada Tahun 2019 dengan
membagikan google form kepada Pegawai RSJ dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang. Adapun hasilnya dapat digambarkan sebagai
berikut :
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Tingkat Kepuasan Pegawai
Target Perjanjian Kinerja
> 80% > 80% > 80% > 80% > 80%
Realisasi Capaian
80% 86,10% 86,20% 87,15% 88,09%
80% 80% 80% 80% 80%
80%
86,10%
86,20%
87,15%
88,09%
74%
76%
78%
80%
82%
84%
86%
88%
90%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Tingkat Kepuasan Pegawai
Target RSB
43
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan:
Pada tahun 2019 terjadi kenaikan tingkat kepuasan pegawai bila dibandingkan
dengan kurun waktu sebelumnya, Faktor yang mempengaruhi antara lain:
• 61,9% pegawai menyatakan puas terhadap pemberian jasa pelayanan /
intensif atau kerja extra yang telah dilakukan.
• 85,4% pegawai menyatakan puas terhadap tersedianya peralatan dan
perlengkapan yang mendukung pekerjaan.
• 85,4% pegawai menyatakan puas terhadap perhatian institusi Rumah Sakit
terhadap pegawai.
• 38,1% pegawai tidak puas terhadap pemberian jasa pelayanan / intensif
atau kerja extra yang telah dilakukan.
• 14,6% pegawai tidak puas terhadap tersedianya peralatan dan
perlengkapan yang mendukung pekerjaan.
• 14,6% pegawai tidak puas terhadap perhatian institusi Rumah Sakit
terhadap pegawai.
Usulan Pemecahan Masalah :
• Meningkatkan kepuasan pegawai terhadap pemberian jasa pelayanan/intensif
atau kerja extra yang dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi atas capaian
pendapatan RS selama ini, sosialiasi system pembagian remunerasi, informasi
terhadap besaran remunerasi masing-masing pegawai melalui email, dan
memberikan motivasi untuk meningkatkan kinerja dengan mengedepankan
inovasi inovasi terhadap sumber penghasilan baru untuk RS melalui bidang
bidang pelayanan sehingga tidak hanya mengandalkan pendapatan dari pasien
BPJS untuk meningkatkan pendapatan RS
• Meningkatkan kepuasan pegawai terhadap tersedianya peralatan dan
perlengkapan yang mendukung pekerjaan dengan cara melakukan komunikasi
efektif dengan lebih sering melakukan supervise langsung sehingga bisa
mengetahui kebutuhan pegawai yang benar-benar diperlukanb/prioritas untuk
dipenuhi, serta mencari solusi terhadap permasalahan peralatan/perlengkapan
yang dibutuhkan dengan segera mengajukan usulan pengadaan baik melalui
perencanaan tahunan maupun pengadaan segera bila memang dirasa urgent,
44
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
• Meningkatkan kepuasan pegawai terhadap perhatian institusi rumah sakit
terhadap pegawai dengan cara membuka komunikasi langsung/tidak langsung,
melalui teknologi informasi, sehingga pegawai bisa efektif dan lugas tanpa takut
disalahkan untuk bisa menyampaikan keluhan dan permasalahannya kepada
bagian SDM Rumah Sakit dan mendapatkan solusi atas permasalahannya.
d. Evaluasi Tingkat Kepuasan Peserta Didik
Kondisi yang dicapai :
Kepuasan peserta didik dievaluasi menggunakan survey yang dilaksanakan setiap
periode layanan pendidikan. Baik untuk peserta dari S1 Kedokteran, Keperawatan
dan Non medis. Adapun yang dievaluasi adalah proses bimbingan, materi, fasilitas
praktek, akomodasi dan konsumsi. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Tingkat Kepuasan Peserta Didik
Target Perjanjian Kinerja
Belum ada format
Perjanjian Kinerja
80% 80% 80% 80%
Realisasi
77% 86% 87,35% 83% 83,91%
Capaian
77% 107,5% 109,19% 103,75% 104,89%
45
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan:
• Berdasarkan hasil survey kepuasan peserta didik, angka rata-rata kepuasan
peserta didik yang capaiannya dibawah 85% terdapat pada kemudahan
prosedur layanan (75,85%), Belum optimalnya sosialisasi pedoman praktek
kepada mahasiswa berdampak pada kejelasan dan kepastian layanan
(82,55%), kewajaran biaya yang kepuasannya dibawah target (79,03%)
disebabkan karena biaya yang dibayarkan oleh mahasiswa ke institusi
pendidikan termasuk biaya selain praktek di RSJ (sehingga tampak lebih
mahal). layanan akomodasi ( 74,53%) dan kenyamanan di lingkungan diklit
(82,81%)
• Faktor penghambat antara lain perbaikan sarana prasarana sebagai upaya
meningkatkan sarana prasarana dan kenyamanan di lingkungan diklit masih
memerlukan upaya advokasi ke unit utama
Usulan Pemecahan Masalah :
• Untuk meningkatkan kemudahan prosedur layanan akan dilakukan evaluasi
prosedur layanan dan revisi SOP tentang layanan pendidikan
• Pada kejelasan dan kepastian layanan, usulan pemecahan masalahnya adalah
sosialisasi pedoman praktek pada saat orientasi
• Kewajaran biaya usulan pemecahan masalahnya dengan melakukan sosialisasi
pola tarif ke mahasiswa praktek saat orientasi.
80% 80% 80% 80%
77%
86%
87,35%
83%83,91%
70%
72%
74%
76%
78%
80%
82%
84%
86%
88%
90%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Tingkat Kepuasan Peserta Didik
Target PerjanjianKinerja
Realisasi
46
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
• Peningkatan layanan akomodasi dan kenyamanan di lingkungan diklit dengan
mengusulkan perbaikan asrama bagi mahasiswa praktek.
5). Prosentase komplain yang ditindaklanjuti
Kondisi yang dicapai:
Implementasi dan evaluasi dari prosentase komplain yang ditindaklanjuti
berdasarkan Kecepatan Respon terhadap Komplain (KRK) tercapai 100%. Keluhan
/ komplain di sampaikan secara langsung, tertulis pada form IKM, form komplain,
email, media sosial dan kotak saran tercapai sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Prosentase komplain yang ditindaklanjuti
Target RSB
100% 100% 100% 100% 100%
Realisasi Capaian
100% 100% 100% 100% 100%
Permasalahan:
100% 100% 100% 100% 100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Prosentase komplain yang ditindaklanjuti
Target RSB
CapaianProsentaseKomplain yangDitindaklanjuti
47
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
• Dalam periode tahun 2015-2019 prosentase komplain yang ditindak lanjuti
sebesar 100% atau tercapai secara keseluruhan karena segera ditindaklanjuti
dan tertangani.
• Dalam periode tersebut pelayanan di farmasi sering menerima komplain karena
pelayanan yang cukup lama.
• Kedua Komplain terkait dengan SDM sebagai pemberi pelayanan pasien kurang
sesuai standar, misal dibeberapa unit kurang ramah.
• Sarana atau tempat untuk penanganan komplain atau pengaduan masyarakat
ruangan kurang informatif dan sudah diusulkan namun belum terealisasi.
Usulan Pemecahan Masalah :
• Ruangan informatif yang belum terealisasi perlu dikoordinasikan ulang.
• Pencapaian dalam penanganan komplain tersebut selalu berkoordinasi dengan
unit kerja terkait
• Semua komplain yang masuk, baik yang belum terselesaikan, masih proses
maupun yang sudah terselesaikan terdokumentasi agar teridentifikasi tingkat
risiko dan dampak risiko dengan penetapan grading (merah, kuning, hijau).
• Dalam pengelolaan komplain juga tersedia kotak saran yang dipetakan dan
koordinasi dengan unit kerja saling mengingatkan bila di dalam kotak saran terisi
kritik, saran dan masukan yang perlu segra tindaklanjuti.
• Dengan penncapaian hasil tersebut perlu inovasi dengan usulan aplikasi untuk
semakin memudahkan akses masyarakat.
6). Akreditasi Nasional Paripurna
Kondisi yang dicapai :
Tercapainya akreditasi paripurna versi 2012 oleh KARS tahun 2015 telah
dipertahankan dengan re-visitasi pada tahun 2016 dan 2017. Demikian juga ISO
9001 : 2008 tetap dipertahankan untuk menunjang mutu pelayanan di Rumah Sakit.
Untuk menuju RS Pendidikan tahun 2017 telah dilakukan survey RS Pendidikan
Afiliasi, Tahun 2018 diajukan untuk Survey SNARS Ed .1 Internasional dan pada
tahun 2019 telah diperoleh predikat akreditasi tingkat Internasional SNARS oleh
KARS.
48
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Terakreditasi Nasional dan Internasional
Target Perjanjian Kinerja
Belum ada format Perjanjian Kinerja
Pelaksanaan surveilance
ISO 9001:2008 akreditasi
Pelaksanaan surveilance
ISO 9001:2008 dan Survey Verifikasi
Reakreditasi SNARS
SNARS Ed I Internasional
Realisasi
ISO 9001: 2008
Jumlah 2
ISO 9001: 2008 Jumlah 2
ISO 9001: 2008
Jumlah 2
SGS ISO 9001 : 2015
Jumlah 2
SGS ISO 9001 : 2015
Jumlah 2
Akreditasi Tingkat Paripurna Jumlah 1
Verifikasi-1 Akreditasi
Tingkat Paripurna Jumlah 1
Verifikasi-2 Akreditasi Tingkat
Paripurna Jumlah 1
Pengajuan Re-
Akreditasi SNARS Tingkat
Internasional
Akreditasi SNARS Tingkat
Internasional Jumlah 1
Capaian
100% 100% 100% 100% 100%
Permasalahan:
• Tahun 2019 telah dilaksanakan Akreditasi SNARS Internasional, dan baru
dilakukan survey pada 14-18 Januari 2019.
• Hasil survey akreditasi pada bulan Januari 2019 belum memenuhi nilai batas
minimal yang untuk capaian predikat Internasional, dan telah dilakukan survey
remedial tingkat Internasional pada tanggal 25-26 Juni 2019 rekomendasi dari
Tim Surveyor KARS telah dipenuhi dengan Perencanaan Perbaikan Strategis
yang menghasilkan pencapaian pada predikat terakreditasi internasional.
• Pada tanggal 7-8 Januari 2020 telah dilaksanakan survei verifikasi internasional
yang pertama oleh tim surveyor dari KARS.
49
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
• Penggunaan aplikasi SISmadak untuk dokumen online terdapat beberapa
hambatan seperti tidak urut untuk Elemen Penilaian tetapi sudah diantisipasi
dengan cek dan double cek saat upload baik dari pokja maupun sekretariat.
• Untuk RS Pendidikan elemen penilaian di dalam KARS sudah dimasukkan
dalam Kelompok Kerja IPKP.
Usulan Pemecahan Masalah :
• Mengkoordinasikan hasil survei verifikasi pertama akreditasi internasional
SNARS oleh KARS dan melakukan perbaikan-perbaikan atas saran
rekomendasi surveiyor.
• Mengkoordinasikan kembali Perencanaan Perbaikan Strategis dengan unit
terkait untuk persiapan survey verifikasi kedua yang akan dilaksanakan pada
tahun 2021.
• Penilaian sebagai RS terakreditasi Pendidikan unsur elemennya sudah
tercantuk di dalam pokja IPKP dan saat survey SNARS Ed. 1 Internasional
sudah sekalian disurvey.
• Dalam rangka me-maintenance mutu di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang tetap dilakukan sudit mutu dengan ISO dari SGS.
7). Pengembangan Pelayanan Psikogeriatri Berbasis Rumah Sakit
Kondisi yang dicapai :
Pencapaian pengembangan pelayanan psikogeriatri berbasis rumah sakit melebihi
target yang ditetapkan, yaitu 6 jenis pelayanan.
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Jumlah pengembangan jenis pelayanan psikogeriatri berbasis RS (Jenis Pelayanan)
Target Perjanjian Kinerja
Belum ada format
Perjanjian Kinerja
2 4 4 5
50
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Realisasi
1 2 3 5 6
(Host piece) Pelayanan
pasien terminal
(sasarannya lansia dengan
keluarga kesulitan
melakukan perawatan mandiri)
Kendala di tarif (tarif
belum ada)
(host piece) (paliatif care) Pelayanan
untuk perawatan
pasien terminal.
(operasional berjalan di
ruang Bismo)
(host piece) (paliatif care) (restpite care)
Pelayanan untuk
penitipan pasien lansia
saat ditinggalkan sementara oleh keluar (kendala
belum ada penetapan
tarif)
(host piece) (paliatif care) (restpite care)
(day care) Pelayanan
pasien untuk asuhan siang hari, dengan frekuensi 5x kedatangan/
bulan (home care) Pelayanan
untuk pasien yang kesulitan
dibawa ke rumah sakit.
(host piece) (paliatif care) (restpite care)
(day care) (home care) (wisata jiwa)
Capaian
100% 100% 75% 125% 120%
Permasalahan:
Meskipun secara kuantitas pencapaian pengembangan layanan melebihi target,
tetapi dari aspek pendapatan, belum bisa memberikan kontribusi peningkatan
pendapatan yang besar. Bebarapa faktor yang menjadi penyebabnya adalah :
- Kurang optimalnya promosi layanan ke masyarakat.
2
4 4
5
1
2
3
5
6
0
1
2
3
4
5
6
7
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Jumlah Pengembangan Jenis Pelayanan Psikogeriatri berbasis RS
Target PerjanjianKinerja
Realisasi
51
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
- Belum ada mapping area pasar yang terkait pelayanan yang dikembangkan
- Layanan baru yang dikembangkan belum bisa diakomodir dengan pembiayaan
BPJS
Usulan Pemecahan Masalah :
• Identifikasi pasar yang menjadi konsumen pelayanan.
• Mengitensifkan tim dan program promosi.
• Melibatkan organisasi sosial dan peran serta masyarakat dalam mengakomodir
pembiayaan pasien tidak mampu.
8). Pengembangan Pelayanan Psikogeriatri Berbasis Komunitas
Kondisi yang dicapai :
Pencapaian pengembangan pelayanan psikogeriatri berbasis komunitas telah
sesuai dengan target yang ditetapkan, yaitu 4 lembaga pada tahun 2019.
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Jumlah pengembangan jenis pelayanan psikogeriatri berbasis Komunitas (Jumlah Lembaga)
Target Perjanjian Kinerja
Belum ada format
Perjanjian Kinerja
3 5 3 5
Realisasi
1 3 3 3 4
1. (kerjasama komunitas alzeimer)
1. (kerjasama komunitas alzeimer)
2. (kerjasama posyandu
lansia sumber porong)
3. (kerjasama dengan yayasan
gerontologi Abiyoso)
1. (kerjasama komunitas alzeimer)
2. (kerjasama posyandu
lansia sumber porong)
3. (kerjasama dengan yayasan
gerontologi Abiyoso)
1. (kerjasama komunitas alzeimer)
2. (kerjasama posyandu
lansia sumber porong)
3. (kerjasama dengan yayasan
gerontologi Abiyoso)
Puskesmas singosari
1. (kerjasama komunitas alzeimer)
2. (kerjasama posyandu lansia sumber porong) 3. (kerjasama
dengan yayasan gerontologi Abiyoso)
Puskesmas singosari
4.(Kerjasama dengan panti
werdha dibawah dinas sosial jawa
timur)
52
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Capaian
100% 100% 60% 100% 80%
Permasalahan :
Upaya untuk mengembangkan pelayanan bebasis masyaraat tidak selalu
berjalan baik. Hal ini terbukti dengan adanya stagnasi pada tahun 2016 – 2017.
Bebrapa faktor yang menjadi penyebab adalah :
- Tidak mudah untuk melakukan advokasi dan meyakinkan bahwa pelayanan
geriatri bebasis masyarakat sangat penting dalam perawatan kualitas hidup
lansia.
- Dukungan dana yang terbatas, sehingga pengelola kegiatan lebih bersifat
sosial.
Usulan Pemecahan Masalah :
• Memberikan edukasi kepada masyarakat secara intensif dan terukur.
• Mendorong keterlibatan tokoh masyarakat dalam pelaksanaan program
kegiatan.
• Membangun inovasi kegiatan produktif sehingga mempunyai nilai jual yang dapat
digunakan untuk merangsang peningkatan peran serta masyarakat.
3
5
3
5
1
3 3 3
4
0
1
2
3
4
5
6
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Jumlah pengembangan jenis pelayanan psikogeriatri berbasis Komunitas
Target PerjanjianKinerja
Realisasi
53
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
9). Jumlah Institusi Jejaring Pelayanan Psikogeriatri
Kondisi yang dicapai :
Pencapain jumlah institusi jejaring pelayanan psikogeriatri telah melebihi target
yaitu 5 institusi jejaring dari 3 yang ditetapkan.
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Jumlah Institusi Jejaring Pelayanan Psikogeriatri (Jumlah Lembaga)
Target Perjanjian Kinerja
Belum ada format
Perjanjian Kinerja
2
Manitenance dan
Perencanaan Pengembangan
1 1
Realisasi
Manitenance dan
Perencanaan Pengembangan
2
Manitenance dan
Perencanaan Pengembangan
2 5
1. (Panti Sosial Karya
Asih) 2. (Panti
Sosial Griya Asih)
1. (Panti Sosial Karya
Asih) 2. (Panti
Sosial Griya Asih)
1. (Panti Sosial Karya Asih)
2. (panti Sosial Griya Asih)
3. (UPTWS Blitar) 4. (UPTWS Pandaan)
5. (UPTWS Pare)
Capaian
Maintenance dan
Perencanaan Pengembangan
100%
Manitenance dan
Perencanaan Pengembangan
200% 500%
0
2
0
1 1
0
2
0 0
5
0
1
2
3
4
5
6
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Jumlah Institusi Jejaring Pelayanan Psikogeriatri
Target PerjanjianKinerja
Realisasi
54
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan:
Keberadaan institusi jejaring sebenarnya mampu meningkatan pendapatan rumah
sakit melalui peningkatan kunjungan rawat inap dan rawat jalan. Hanya saja beberapa
institusi mempunyai lokasi yang realtif jauh. Kondisi ini berdampak pada proses rujukan,
mengingat kondisi pasien lansia yang rentan dengan risiko di perjalanan
Usulan Pemecahan Masalah :
• Mengupayakan komunikasi dan koordinasi antara RSJ RW, Puskesmas dan
pihak Dinas Sosial Geriatri, terkait pemeriksaan awal pasien yang akan dialkukan
rujukan ke RSJ RW.
• Mengupayakan ketersediaan sarana transportasi yang nyaman untuk fasilitasi
pasien lansia yang tidak mampu.
10). Jumlah Institusi Jejaring Pendidikan Psikogeriatri
Kondisi yang dicapai :
Jumlah institusi jejaring pendidikan psikogeriatri yang sudah bekerja sama ada 2
institusi pendidikan kedokteran yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Widya
Mandala dan Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah Surabaya.
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Jumlah Institusi Jejaring Pendidikan Psikogeriatri (Jumlah Lembaga)
Target Perjanjian Kinerja
Belum ada format
Perjanjian Kinerja
Maintenance 1 1 2
Realisasi
Perencanaan Maintenance 1 1 2
(Universitas Airlangga )
(Universitas
Widya Mandala
Surabaya)
(Universitas Widya
Mandala Surabaya) , (Universitas Hangtuah Surabaya)
Capaian
Perencanaan Maintenance 100% 100% 100%
55
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan :
Permasalahan pada pengembangan ini lebih pada proses untuk melakukan
kerjasama, terutama aspek kemanfaatan bagi institusi dan skema pembiayaan. Saat ini
jejaring pendidikan yang ada adalah untuk pendidikan dokter, belum pada tingkat
program pendidikan dokter spesialis. Tahun 2017 pernah dilakukan jejaring pendidikan
untuk dokter spesialis jiwa dari Universitas Airlangga, tetapi dalam perjalannya terhenti
dengan berbagai kendala diantaranya, belum ada ketersediaan anggaran dari RSJ
untuk memberikan gaji/jasa pelayanan pada SDM yang menjalani stase di geriatri RSJ
RW.
Usulan Pemecahan Masalah :
• Mengusulkan koordinasi adanya kebijakan dan regulasi tentang pemberian jasa
medik untuk SDM peserta program pendidikan dokter spesialis yang memberikan
pelayanan di psikogeriatri.
11). Jumlah Institusi Jejaring Penelitian Psikogeriatri
Kondisi yang dicapai :
Jumlah institusi jejaring penelitian psikogeriatri yang sudah bekerja sama ada 2
institusi pendidikan kedokteran yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Widya
Mandala dan Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya.
0
1 1
2
0 0
1 1
2
0
0,5
1
1,5
2
2,5
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Jumlah Institusi Jejaring Pendidikan Psikogeriatri
Target PerjanjianKinerja
Realisasi
56
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Jumlah Institusi Jejaring Penelitian Psikogeriatri (Jumlah Lembaga)
Target Perjanjian Kinerja
Belum ada format
Perjanjian Kinerja
Maintenance 1 1 1
Realisasi
Perencanaan Maintenance 0 1 2
- - -
(universitas brawijaya
prodi keperawatan
jiwa)
(universitas brawijaya prodi
keperawatan jiwa, dan Fakultas Kedokteran
Universitas Widya Mandala)
Capaian
Perencanaan Maintenance 0% 100% 200%
Permasalahan:
Secara kuantitas jumlah institusi jejaring penelitian telah mencapai target, hanya
saja latar belakang penelitinya masih homogen, yaitu keperawatan. Harapanya
0
1 1 1
0 0 0
1
2
0
0,5
1
1,5
2
2,5
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Jumlah Institusi Jejaring Penelitian Psikogeriatri
TargetPerjanjianKinerja
Realisasi
57
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
kedepan dapat diisi oleh berbagai latar belakang prosesi, mengingat pelayanan
psikogeriatri adalah pelayanan yang bersifat multidisipliner. Disamping itu hasil
penelitian yang telah dilakukan belum semuanya bisa dipublish di jurnal baik
nasional maupun insternasional.
Usulan Pemecahan Masalah :
• Melakukan komunikasi dan advokasi dengan semua jejaring pelayanan
pendidikan psikogeriatri, terkait keterlibatan penelitian.
• Melakukan suoerfisi dan pendampingan terkait proses publis hasil penelitian di
jurnal yang kompeten.
12). Permberdayaan Layanan PPK Primer dan Sekunder
Kondisi yang dicapai :
Pencapaian pemberdayaan layanan di PPK primer dan sekunder dari tahun 2015 –
2019 memberikan hasil yang sangat baik.
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Pemberdayaan Layanan PPK Primer dan Sekunder (Jumlah
Lembaga)
Target RSB
Perencanaan Pelaksanaan Pembinaan
4 8 12 18
Realisasi Capaian
Perencanaan 4 13 56 111
0 4
8
1218
0
4
13
56
111
0
20
40
60
80
100
120
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Pemberdayaan Layanan PPK Primer dan Sekunder
Target RSB
CapaianPemberdayaanLayanan PPKPrimer danSekunder
58
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan:
Pencapaian ini didukung oleh berbagai faktor, yaitu :
• Komitmen tim PKRS yang tinggi untuk memberikan edukasi dan membangun
jejaring pelayanan dg PPK 1 dan PPK 2 di Jawa Timur.
• Peran serta beberapa Dinas Kesehatan yang berkenan untuk melibatkan semua
satuan kerjanya dalam proses pelayanan rujukan
Permasalahan:
Kegiatan ini sebenarnya cukup menunjang kunjungan melalui proses rujukan,
khusunya kunjungan ke IGD. Kendala yang masih ada adalah kurangnya
pemahaman SDM di PPK primer terkait kelengkapan administrasi dan implementasi
SISRUTE. Tetapi kondisi ini bisa disikapi di RSJ RW, sehingga tidak menyebabkan
gangguan pelayanan pasien.
Usulan Pemecahan Masalah :
• pemberian edukasi tetap dilakukan secara berkelanjutan
• membangun komunikasi rujukan melalui jejaring grup untuk meminimalkan risiko
administrasi
• mengadakan pertemuan secara berkala setiap tahun sekali untuk mendapatkan
masukan terkait perbaikan pelayanan.
59
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
13). Jumlah Institusi kerjasama dengan sister hospital luar negeri dan Dalam
Negeri
Kondisi yang dicapai :
Sampai dipenghujung tahun 2019, program ini belum dapat terealiasasi.
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Terealisasinya Kerjasama dengan Sister Hospital LN dan DN
Target Perjanjian Kinerja
Belum ada format
Perjanjian Kinerja
1 2 1 1
Realisasi
Perencanaan Penjajagan Penjajagan 0 0
Capaian
Perencanaan 0% 0% 0% 0%
Permasalahan:
Ketidaktercapaian program ini bukanlah tanpa upaya. Beberapa kali dilakukan
upaya penjajagan/pendekatan dan komunikasi dengan institusi yang telah dilakukan
analisa memenuhi syarat, tetapi pada ujungnya terkendala administrasi dan
birokrasi yang elum bisa dipenuhi dan diluar kendali RSJ RW. Sebagai contoh ketika
pihak RSJ RW melakukan komunikasi ke instusi di Taiwan, dimana dari kedua pihak
1
2
1 1
0 0 0 0 00
0,5
1
1,5
2
2,5
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Kerjasama dengan Sister Hospital LN dan DN
Target PerjanjianKinerja
Realisasi
60
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
sudah sepakat, tetapi terkendala belum adanya payung hukum kerjasama antara
pemerintah Indonesia dan Taiwan.
Usulan Pemecahan Masalah :
Upaya pemecahan masalah bukanlah untuk penyelesaian program sister hospital,
tetapi lebih pada uapaya evaluasi terkait dengan risiko mampu laksana atau tidak
dari program yang akan ditetpkan. Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dan
perbaikan adalah :
• mengupayakan analisis kemampuan laksana program dengan lebih seksama
dan komprehensif
• melalukan upaya monitoring dan evaluasi program dengan lebih ketat dan
terukur, berikut rencana tindak lanjut jika ada risiko ketidaktercapaian suatu
program.
14). Prosentase supervisi yang dilakukan oleh jejaring pendidikan
Kondisi yang dicapai :
Supervisi oleh institusi jejaring pendidikan merupakan program baru yang
dilaksanakan mulai tahun 2015. Kegiatan ini merupakan terobosan untuk
meningkatkan kualitas bimbingan kepada praktikan. Supervisi oleh institusi
jejaring pendidikan termasuk dalam indikator mutu. Adapun hasil dari supervisi
pendidikan dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Prosentase supervisi yang dilakukan oleh jejaring pendidikan
Target RSB
Perencanaan 20% 40% 60% 80%
Realisasi Capaian
60% 115% 103,6% 87,5% 80%
61
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
• Supervisi oleh jejaring institusi pendidikan tercapai karena adanya komitmen dari
institusi pendidikan untuk melakukan evaluasi pembelajaran klinik di Rumah
Sakit pendidikan. Komitmen tersebut dicantumkan dalam nota kesepakatan dan
kewajiban supervisi juga tercantum dalam PP no 93 tahun 2015 tentang Rumah
Sakit Pendidikan dan merupakan ketentuan dari standar akreditasi nasional ed
1 (SNARS ed 1) di standar IPKP.
Usulan Pemecahan Masalah :
• Mempertahankan koordinasi dengan institusi pendidikan untuk melakukan
supervisi karena tujuan supervisi adalah menjaga mutu layanan di wahana
pembelajaran klinik.
• Komitmen untuk memasukkan kegiatan supervisi dalam nota
kesepakatan/perjanjian kerjasama.
15). Prosentase Unit Kerja yang mencapai target IKU
Kondisi
Indikator Kinerja Unit berdasarkan capaian Tahun 2019 tercapai 90%. Belum
mencapai target tetapi menunjukkan tren peningkatan dari tahun sebelumnya.
0%
20% 40%
60%
80%60%
115%
103,60%
87,50% 80%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
140%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Prosentase Supervisi yang dilakukan oleh Jejaring Pendidikan
Target RSB
Capaian Supervisiyang dilakukanoleh jejaringPendidikan
62
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Prosentase Unit kerja yang mencapai target IKU
Target RSB
100% 100% 100% 100% 100%
Realisasi Capaian
75% 85% 85% 83% 90%
Permasalahan :
• Analisa Kenaikan
Indikator yang meningkat disebabkan adanya proses peningkatan mutu yang
menjadi komitmen pelayanan
• Analisa Faktor penghambat
- Pengumpulan data dan pengolahan data oleh komite terkait tidak tepat
waktu sehingga sulit menggambarkan interprestasi data yang real time
sehingga bisa dilakukan perbaikan segera.
- Masih didapatkan indicator mutu yang belum tercapai sesuai target antara
lain:
1. Kepatuhan jam Visite Dokter Spesialis
2. Bed Occupancy Rate (BOR)
3. Pengumpulan Laporan Kegiatan dari Unit Kerja di Pelayanan Medik
Tepat Waktu
4. Kejadian Pasien Lari
5. Kejadian Infeksi Aliran Darah Perifer (Phlebitis)
6. Waktu Tunggu Layanan Fisioterapi ≤120 Menit
100% 100% 100% 100% 100%
75%85% 85%
83%
90%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Prosentase Unit kerja yang mencapai target IKU
Target RSB
CapaianProsentase Unitkerja yangmencapai targetIKU
63
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
7. Program Pemberian Penghargaan dan Konsekuensi
8. Kecepatan Pemberian Informasi Tagihan Pasien Rawat Inap
9. Ketepatan Penyerapan Dana Rupiah Murni Sesuai dengan
Perencanaan
10. Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan Tingkat Manajemen
11. Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja
12. Ketersediaan Linen
13. Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di
Gudang ATK
14. Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di
Gudang Tekstil
15. Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di
Gudang Rumah Tangga
16. Pendampingan Masalah Hukum
17. Pelaksanaan Audit Medis Dua Kali dalam Setahun
18. Kejadian Kecelakaan Akibat Kerja
19. Terlaksananya kredensial dan Rekredensial bagi perawat yang telah
habis masa berlaku RKK nya
20. Verifikasi Penyelesaian Laporan Ketidaksesuaian
Usulan Pemecahan Masalah :
• Koordinasi lintas bidang/bagian untuk meningkatkan usaha pencapaian pada
indicator mutu dengan memperhatikan penyebab tidak tercapainya indicator,
baik dari sisi SDM, fasilitas, maupun kinerja unit terkait
• Konsolidasi pengawasan penerapan budaya keselamatan pasien dan
tercapainya indicator mutu melalui supervise manajerial oleh pejabat structural
RS
• Peningkatan kualitas kinerja komite terkait dalam hal pengumpulan data dan
pengolahan data
64
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
16). Prosentase Pegawai yang Berperilaku sesuai Budaya Kerja
Berdasarkan hasil survey budaya kerja tahun 2019 didapatkan data bahwa
perilaku budaya kerja pegawai RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang belum
mencapai target, namun sudah menunjukkan adanya tren kenaikan setiap tahunnya.
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Prosentase Pegawai yang Berperilaku sesuai Budaya Kerja
Target Perjanjian Kinerja
Belum ada format
Perjanjian Kinerja
75% 80% 85% 90%
Realisasi
TAD (0%)
TAD (0%)
77,85% 80,72% 82,4%
Capaian
TAD (0%)
TAD (0%)
97,31% 94,96% 91,56%
Permasalahan :
Pada tahun 2019 terjadi kenaikan prosentase pegawai yang berprilaku sesuai
budaya kerja bila dibandingkan dengan periode waktu sebelumnya, Faktor yang
mempengaruhi antara lain:
0%
75%
80% 85% 90%
0% 0%
77,85% 80,72%82,40%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Prosentase Pegawai yang Berperilaku sesuai Budaya Kerja
TargetPerjanjianKinerja
Realisasi
65
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
• 78,3% pegawai termasuk kriteria sedang dan tinggi dalam hal siap mewujudkan
pelayanan bersih dan melayani
• 87,2% pegawai termasuk kriteria sedang dan tinggi dalam hal berintegritas (jujur,
beretika, bertanggungjawab)
• 80,1% pegawai termasuk kriteria sedang dan tinggi dalam hal giat, rajin, dan
bersemangat dalam bekerja
• 83,3% pegawai termasuk kriteria sedang dan tinggi dalam hal aktif, cepat
tanggap dan produktif
• 82,6% pegawai termasuk kriteria sedang dan tinggi dalam hal professional,
kreatif dan inovatif
• 21,7% pegawai termasuk kriteria rendah dalam hal siap mewujudkan pelayanan
bersih dan melayani.
• 12,8% pegawai termasuk kriteria rendah dalam hal berintegritas (jujur, beretika,
bertanggungjawab).
• 19,9% pegawai termasuk kriteria rendah dalam hal giat, rajin, dan bersemangat
dalam bekerja.
• 16,7% pegawai termasuk kriteria rendah dalam hal aktif, cepat tanggap dan
produktif.
• 17,4% pegawai termasuk kriteria rendah dalam hal professional, kreatif dan
inovatif.
Usulan Pemecahan Masalah :
• Budaya kerja sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai karakteristik personalisasi
masing-masing individu sehingga perlu perilaku positif yang berlangsung terus
menerus sehingga terinternalisasi dalam budaya kerja pegawai
• Perlu meningkatkan kegiatan dengan tujuan melatih nilai-nilai positif pegawai
sehingga bisa terinternalisasi dalam budaya kerja.
• Kegiatan positif diidentifikasi dalam bentuk kegiatan keagaamaan, seni, dan
olahraga yang bisa dilaksanakan sehari-hari oleh pegawai
• Membentuk Agent of Change dengan kekuatan positif yang berusaha untuk tidak
terkontaminasi pola pikir negatif, dan mampu menyebarkan nilai-nilai positif
dalam bekerja.
66
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
• Pemberian reward kepada pegawai yang mampu berperan aktif terhadap
terlaksananya kegiatan internalisasi budaya kerja
• Secara berkala melaksanakan capacity building sederhana dalam kelompok
kelompok profesi/pemberi layanan sehingga bisa melakukan induksi positif
terhadap nilai budaya kerja.
17). Prosentase Pegawai yang memenuhi standar kompetensi
Kondisi yang ada :
Kompetensi pegawai pada tahun 2019 dipenuhi dengan cara Pendidikan dan
Pelatihan sebagai berikut:
- Dokter tugas belajar : 8 orang
- Perawat tugas belajar : 11 orang
- Perawat ijin belajar : 63 orang
- Perawat ijin belajar (RPL) : 6 orang
- Pegawai yang mengikuti pelatihan : 532 orang
Total pegawai yang memenuhi standar kompetensi adalah 620 orang (77% dari
jumlah pegawai)
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Prosentase Pegawai yang Memenuhi Standar Kompetensi
Target RSB
55% 60% 65% 70% 75%
Realisasi Capaian
55% 77,50% 71,78% 108% 77%
67
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan :
• Prosentase pegawai yang memenuhi standar kompetensi pada tahun 2019
sebesar 77% dari target 75% (RSB) atau tercapai 102% dari target karena
banyaknya jumlah in house training yang diselenggarakan untuk memenuhi
persyaratan akreditasi RS serta in house training dalam rangka peningkatan
dan pengembangan layanan RS seperti IHT Kesehatan anak remaja, IHT
Napza, IHT pasien dengan Mental Organik, dll
• Pelaksanaan kegiatan pelatihan lebih banyak terkonsentrasi pada semester 2
Usulan Pemecahan Masalah :
• Identifikasi Pendidikan dan pelatihan yang diperlukan oleh pegawai spesisifik
sesuai tupoksi dan arah pengembangan pegawai
• Perencanaan pelatihan diberikan timeline pelaksanaan
Perencanaan Pendidikan mempertimbangkan analisa beban kerja dan peta jabatan.
18). OEE (Overall Equipment Effectiveness )
Kondisi saat ini :
Avaibility adalah keadaan siap suatu mesin/peralatan baik dalam jumlah
(kuantitas) maupun kualitas sesuai dengan kebutuhan yang digunakan untuk
melaksanakan proses operasi. Sedangkan dalam menghitung performance
sebuah mesin maka dengan membandingkan jumlah produksi yang di hasilkan
55% 60% 65%
70% 75%55%
77,50% 71,78%
108%
77%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Prosentase Pegawai yang Memenuhi Standar Kompetensi
Target RSB
ProsentasePegawai yangMemenuhiStandarKompetensi
68
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
oleh sebuah mesin dengan waktu, dalam menghitung Quality adalah dengan
membandingkan nilai keluaran yang memenuhi standart dengan jumlah total nilai
keluaran. Dari ketiga faktor tersebut diatas (availability, performance dan Quality)
maka didapatkan nilai Overall Effectifness Equiptment).
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
OEE (Overall Equipment Effectiveness)
Target Perjanjian Kinerja
Belum ada format
Perjanjian Kinerja
55% 60% 70% 80%
Realisasi
57% 80,70% 80,05% 74,59% 90,28%
Capaian
114% (dibading
Target RSB) 146,72% 133,42% 106,55% 112,85%
Permasalahan :
Penghitungan Generator listrik 97,91% yang mensuplai jika listrik padam dan
peralatan IPAL 86,12%. Kemudian untuk peralatan mesin cuci di Binatu rata –
0%
55%
60%
70%
80%57%
80,70% 80,05%
90,28%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
OEE (Overall Equipment Effectiveness)
Target PerjanjianKinerja
Realisasi
69
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
rata pencapaian 89,4%, sehingga rata-rata OEE tercapai 90,28% atau 112,85%
dari target pada tahun 2019. Semua peralatan berfungsi sebagaimana mestinya
walaupun biasanya ada sedikit gangguan yang terjadi.
Perhitungan OEE :
OEE (Overall Equipment Efectiveness) Peralatan IPAL
Tahun 2019
Availability :
a. Waktu operasional : 24 jam (1440 menit)
b. Waktu setup : 90 menit
c. Waktu breakdown : 0 menit
Availability = (Waktu operasional - Waktu setup - Waktu breakdown) x 100%
Waktu operasional
= (1440-90-0) x 100%
1440
= 93%
• Performance Rate : a. Volume produk yang dihasilkan : 200 m3 b. Waktu yang tersedia : 1350 menit c. Cycle time : 0,16 menit Performance Rate = Volume produk yang dihasilkan x 100% (Waktu yang tersedia x Cycle Time) = 200 x 100% 1350 x 0,16 = 92,6 %
• Quality Rate : a. Jumlah parameter kualitas limbah yang sesuai b. Jumlah seluruh parameter kualitas limbah Quality rate = Jumlah parameter kualitas limbah yang sesuai x 100%
Jumlah seluruh parameter kualitas limbah = 7 x 100% 7 = 100%
70
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
OEE IPAL = Availability x Performance Rate x Quality Rate = 93% x 92,6% x 100% = 86,12%
Penghitungan OEE Generator Listrik (Genset) Daya 500 Kva
Tahun 2019
Availability :
a. Waktu operasional : 600 detik
b. Waktu Setup : 35 detik
c. Waktu breakdown : 0 detik
• Availability = (Waktu opersional - Waktu setup - Waktu breakdown) x 100 % Waktu Operasional = ( 600 – 35 – 0 ) = 565= 0,94 = 94 % 600 600 Performance Rate : a. Waktu yang tersedia = 1440 menit b. Cycle time = 0,5 menit c. Volume produk yang dihasilkan = 500 KVA
• Performance Rate = ( Cycle Time x Volume produk yang dihasilkan) x 100 % Waktu yang tersedia 0,5 x 500 = 250 = 17,36 % 1440 1440 Quality Rate : a. Jumlah parameter kualiatas daya listrik yang sesuai b. Jumlah seluruh parameter kualitas daya listrik
• Quality Rate = Jumlah parameter kualitas daya listrik yang sesuai X 100 % Jumlah seluruh parameter kualitas daya listrik 300 KVA = 0,6 = 60% 500 KVA OEE GENSET 500 KVA = Availability X Performance Rate X Quality Rate = 94% X 17,36% X 60% = 97, 91%
Instalasi Binatu Memiliki Mesin yang harus dihitung nilai OEE untuk menilai
efektifitas mesin dalam proses produksi.
71
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Penghitungan OEE Mesin Binata (Mesin Pengering, Mesin Cuci, Mesin Seterika, Mesin Steam Boiler)
Tahun 2019
Perhitungan rata-rata pencapaian OEE mensin di instalasi binatu yang terdiri dari
mesin Pengering sebesar 90,40, Mesin, Cuci sebesar 89,92%, Mesin seterika sebesar
85,7%, dan Mesin steam boiler sebesar 91,6% maka telah dicapai rata-rata OEE
sebesar 89,40%.
rata-rata 2019
30 hari
Linen kotor (kg) 14909 kg
Reject
optimal mesin bekerja 7 jam
mesin 6 unit
kapasitas total mesin 145 kg/cycle
cycle 45 menit
set mesin awal op 0,17 jam
jadwal perawatan mesin 0,17 jam
mesin rehat 0,50 jam
availability 95%
perfomance rate 94,79%
quality rate 100,00%
oee 89,92%
Mesin cucirata-rata 2019
30 hari
Linen bersih (kg) 14909 kg
Reject
optimal mesin bekerja 195 jam
mesin 3 jam
kapasitas total mesin 125 kg/cycle
cycle 0,5 jam
set mesin awal op 0,02 jam
jadwal perawatan mesin 0,17 jam
mesin rehat 0,50 jam
availability 98,9%
perfomance rate 91,4%
quality rate 100,0%
oee 90,40%
mesin pengering
rata-rata
30 hari
Linen bersih (potong) 36430 potong
Reject
optimal mesin bekerja 7 jam
mesin 2 unit
kapasitas total mesin 1 potong/cycle
cycle 18 detik
set mesin awal op 0,02 jam
jadwal perawatan mesin 0,3 jam
mesin rehat 0,5 jam
availability 92,9%
perfomance rate 92,3%
quality rate 100,0%
oee 85,7%
mesin seterikarata-rata 2019
30 hari
Suply panas 3 area
non-suply -
optimal mesin bekerja 7 jam
mesin 3 unit
kapasitas mesin 1550 kg/h
work ing 6,5 jam
set mesin awal op 0,08 jam
jadwal perawatan mesin 0,17 jam
mesin rehat 0,50 jam
availability 91,6%
perfomance rate 100,0%
quality rate 100,0%
oee 91,6%
Mesin Steam boiler
72
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
19). Level integrasi IT rumah sakit
Definisi Operasional :
1) Basic/ Siloed 1 Enterprise adalah infrastruktur dan platform terpasang, sistem
informasi disiapkan untuk sistem rawat jalan terintegrasi dengan admisi, rawat
inap, billing system serta instalasi penunjang diagnostik.
2) Siloed 2 : Infrastruktur dan platform mengacu pada integrasi instalasi rawat
inap, penunjang diagnostik dengan back-office sehingga seluruh system saling
terhubung dan memudahkan perawatan dan pemeliharaannya.
3) Integrated : Infrastruktur dan platform lebih mendukung operasional rumah
sakit misal e-clinical HR.
4) Advanced/ Extended Enteprises : infrastuktur dan platform mengacu pada
kemampuan otomatisasi manajemen, peningkatan kemanan dan kebijakan
yang memungkinkan self provisioning sebagai suatu sistem dashboard.
Dengan kriteria diatas maka level IT di RSJ Dr. Radjiman Wediodingrat bisa masuk
kategori Advanced karena telah berjalan Dashboard pada aplikasi SIMRS berisi
grafik kunjungan pasien dan kapasitas tempat tidur, sebagai fungsi monitoring dan
juga sudah terintegrasi dengan aplikasi dashboard Kementerian Kesehatan secara
terupdate otomatis melalui sistem bridging.
Telah dilakukan peningkatan kemanan dan kebijakan dengan cara backup database
server menggunakan sistem cloud secara otomatis terjadwal.
SIMRS dengan Rekam Medis Elektronik atau e-clinical HR (Health Record) dan juga
sudah terintegrasi dengan Pendaftaran Online, Informasi Kapasitas Tempat Tidur
dan Kunjungan rawat Jalan, e-Prescribing (e-Resep Obat), Integrasi Aplikasi
Farmasi, Integrasi Aplikasi Persediaan, Integrasi aplikasi BIOS.
Aplikasi SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) saat ini memiliki
database server terpusat menggunakan infrastruktur jaringan terhubung
diseluruh unit di rumah sakit. SIMRS sudah berjalan di rekam medis pada
registrasi pasien, rawat jalan / poliklinik, admisi, rawat inap, penunjang medis
(laboratorium, radiologi, elektromedik), keuangan (billing system). SIMRS juga
sudah menggunakan rekam medis elektronik di poliklinik rawat jalan dan rawat
73
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
inap. SIMRS sudah terintegrasi dengan aplikasi Kementerian Kesehatan berupa
dashboard informasi kapasitas tempat tidur dan kunjungan pasien rawat jalan
dan rawat inap.
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Level Integrasi IT RS
Target Perjanjian Kinerja
Belum ada format
Perjanjian Kinerja
Siloed -I Siloed -I Siloed-2 Advance
Realisasi
Basic Basic Integrated 1 Siloed-2 Advance
Capaian
100% 100% 100% 100% 100%
Permasalahan :
• Tercapainya penerapan pada Level IT terintegrasi sesuai tingkatan atau
klasifikasi yang telah ditentukan yang antara lain kesiapan infrastruktur IT
(komputer, server, jaringan, wifi, fiber optik) dan sistem informasi berupa
SIMRS Rekam Medis Elektronik (terintegrasi Farmasi, Laboratorium,
Radiologi) yang mendukung operasional / pelayanan di rumah sakit. Untuk
peningkatan keamanan sudah dilakukan pembatasan akses pada jaringan
(dengan perangkat router mikrotik dan clustering pada switch manageable)
dan untuk keamanan data sudah ada sistem back-up otomatis dan juga
disimpan pada cloud server. Sedangkan untuk dashboard sudah ada pada
SIMRS dan juga terintegrasi secara otomatis dengan dashboard kemenkes.
• Kendala pada saat penerapan terjadi dikarenakan terbatasnya tenaga
programmer sehingga pengembangan SIMRS dan juga sistem aplikasi lain
tidak bisa menyelesaikan semua usulan/permintaan tetapi dilakukan skala
prioritas.
74
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
• Kendala juga terjadi pada infrastruktur IT yang semakin banyak dan kompleks
sehingga berakibat pada kegiatan pemeliharaan dan perbaikan semakin
meningkat dengan kondisi keterbatasan staf IT yang menangani.
Usulan Pemecahan Masalah :
• Penambahan tenaga programmer dan tenaga IT yang berkompeten.
• Dilakukan peremajaan perangkat-perangkat infrastruktur IT untuk mengurangi
banyaknya kerusakan.
20). POBO
Rasio Pendapatan PNBPterhadap Biaya Operasional merupakan
perbandingan antara Pendapatan PNBP dengan Biaya Operasional dalam satu
periode. Pendapatan PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai
imbalan atas barang atau jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk
pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerja sama dengan pihak lain, sewa, jasa
lembaga keuangan, dan lain-lain pendapatan yang tidak berhubungan secara
langsung dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan yang berasal dari
APBN.
Biaya operasional merupakan seluruh biaya yang dibutuhkan dalam
memberikan pelayanan kedapad masyarakat yang terdiri dari belanja pegawai dan
belanja barang, dan sumber dananya berasal dari penerimaan anggaran APBN dan
penadapatan PNBP BLU, tidak termasuk biaya penyusutan.
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
POBO / Pendapatan Operasional dibagi Belanja Operasional
Target Perjanjian Kinerja
Belum ada format
Perjanjian Kinerja
57% 58% >45% >45%
Realisasi
54,18% 43,50% 49,07% 48,61% 46,94%
75
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Capaian
54,18% 76,31% 84,60% 108,02% 104,31%
Capaian pada tahun 2019 turun dibandingkan tahun 2018, hal ini disebabkan
karena penurunan pendapatan BPJS Kesehatan disebabkan karena :
• Diberlakukannya kebijakan rujukan berjenjang pasien BPJS, sehingga untuk
daerah yang memliki layanan psikiatri di PPK II, untuk pasien yang kontrol
dilayani di lokasi asal. Selain itu ada beberapa kabupaten/kota yang sudah
memilki pelayanan rawat inap psikiatri sehingga pasien yang MRS ke RSJ dr.
Radjiman Wediodiningat terutama adalah pasien dengan kedaruratan psikiatri
atau sub spesialistik
• Adanya keterlambatan pembayaran klaim BPJS, klaim yang telah terbayar
sampai dengan akhir tahun 2019 adalah klaim sampai dengan bulan Agustus
tahun 2019 dan klaim yang telah terverifikasi adalah klaim sampai dengan bulan
Nopember 2019.
0%
57%58%
45% 45%
54,18%
43,50%
49,07%
48,61% 46,94%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
POBO
Target PerjanjianKinerja
Realisasi
76
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
21). Tingkat pertumbuhan pendapatan
Kondisi yang dicapai saat ini :
Merupakan Persentase peningkatan pendapatan operasional dari tahun
sebelumnya. Pendapatan operasional merupakan PNBP BLU yang diperoleh
sebagai imbalan atas barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat, hasil
kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain-lain
pendapatam yang tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan BLU,
tidak termasuk pendapatan yang berasal dari APBN (rupiah murni) dan hibah.
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Tingkat pertumbuhan pendapatan
Prosentase Target RSB
Tahun (N) 5% 5% 5% 5% 10%
Pendapatan
47.216.885.092 52.571.509.762 45.884.259.543 62.199.436.663 62.128.981.722 61.020.009.840
Prosentase Realisasi Capaian
Tahun (N) 14,14% -12,72% 35,56% -0,11% -1,78%
5% 5% 5% 5%
10%14,14%
-12,72%
35,56%
-0,11% -1,78%
-20%
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Prosentase Tingkat pertumbuhan pendapatan
Target RSB
CapaianTingkatPertumbuhanPendapatan
77
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan :
Pertumbuhan pendapatan tercapai minus 1,78% dari tahun 2018
disebabkan karena :
• Diberlakukannya kebijakan rujukan berjenjang pasien BPJS, sehingga untuk
daerah yang memliki layanan psikiatri di PPK II, untuk pasien yang kontrol
dilayani di lokasi asal. Selain itu ada beberapa kabupaten/kota yang sudah
memilki pelayanan rawat inap psikiatri sehingga pasien yang MRS ke RSJ dr.
Radjiman Wediodiningrat terutama adalah pasien dengan kedaruratan psikiatri
atau sub spesialistik.
• Adanya keterlambatan pembayaran klaim BPJS, klaim yang telah terbayar
sampai dengan akhir tahun 2019 adalah klaim sampai dengan bulan Agustus
tahun 2019 dan klaim yang telah terverifikasi adalah klaim sampai dengan bulan
Nopember 2019.
78
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
b) .Pencapaian IKI dan IKT Tahun 2019
IKT Semester 1 tahun 2019
No Indikator STANDART HASIL
PEROLEHAN TARGET IKT
1 Kepatuhan terhadap clinical pathway 100 100 100 1
2
Modernisasi Pengelolaan BLU
(Penerapan Aplikasi BLU Integrated
Online Sistem / BIOS)
100 78 100 0.87
3 Ketepatan Jam Visite Dokter Spesialis 80 56.3 80 0.82
4
Rasio PNBP Terhadap Biaya
Operasional (RS Jiwa, RS Kusta, RS
Ketergantungan Obat, RS Penyakit
Infeksi dan RS Stroke)
45 38.41 45 0.91
5
Penyelenggaraan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIM RS)
Terintegrasi
100 86 50 1.23
IKT 0.97
IKT Semester 2 tahun 2019
No Indikator STANDART HASIL
PEROLEHAN TARGET IKT
1 Kepatuhan terhadap clinical pathway 100 100 100 1
2
Modernisasi Pengelolaan BLU (Penerapan
Aplikasi BLU Integrated Online Sistem /
BIOS)
100 93 100 0.96
3 Ketepatan Jam Visite Dokter Spesialis 80 69.99 85 0.92
4
Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional
(RS Jiwa, RS Kusta, RS Ketergantungan
Obat, RS Penyakit Infeksi dan RS Stroke)
45 46.94 50 1.01
5
Penyelenggaraan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIM RS)
Terintegrasi
100 86 100 0.92
- IKT 0,96
79
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pencapaian IKI tahun 2019
HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL2 3 4 5 6 7 8=(5x7) 9 10 11=(5x10) 12 13 14=(5x13) 15 16 17=(5x16) 18 19 20=(5x19) 21 22 23=(5x22)
1 Kepatuhan terhadap clinical pathway 5 CP 0,05 100 100 5 100 100 5 100 100 5 100 100 5 100 100 5 100 100 5
2Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional
(Fornas)≥80% 0,05 96.76 100 5 96.47 100 5 96.61 100 5 96.98 100 5 97.34 100 5 97.53 100 5
3 Prosentase Kejadian pasien jatuh ≤ 3% 0,05 0 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5 0.08 100 5 0 100 5
4 Cuci Tangan(Hand Hygiene) 100% 0,04
Ada Kebi jakan, Ada
SOP dan Di laksanakan
sesuai dengan SOP
Dan Dievaluas i
100 4
Ada Kebi jakan, Ada
SOP dan
Di laksanakan sesuai
dengan SOP Dan
Dievaluas i
100 4
Ada Kebi jakan, Ada
SOP dan
Di laksanakan
sesuai dengan SOP
Dan Dievaluas i
100 4
Ada Kebi jakan, Ada
SOP dan
Di laksanakan sesuai
dengan SOP Dan
Dievaluas i
100 4
Ada Kebi jakan, Ada
SOP dan
Di laksanakan sesuai
dengan SOP Dan
Dievaluas i
100 4
Ada Kebi jakan, Ada
SOP dan
Di laksanakan
sesuai dengan SOP
Dan Dievaluas i
100 4
5 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) >75% 0,08 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8
6 Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) ≤ 60 mnt 0,05 59 mnt 100 5 55 100 5 62 75 3,75 69 75 3,75 65 75 3,75 49 100 5
7 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi (WTPR)≤ 3 Jam/
180 menit0,05 1 Jam 35 Menit 100 5 1 Jam 18 Menit 100 5 1 Jam Menit 100 5 26 Jam Menit 0 0 2 Jam Menit 100 5 1 Jam 5 Menit 100 5
8 Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi (WTOJ) ≤ 30 mnt 0,05 21 100 5 21 mnt 100 5 18 100 5 16 mnt 100 5 18 mnt 100 5 29 100 5
9Pengembalian Rekam Medik Lengkap dlm waktu 24
jam (PRM)> 80 0,02 99.80 100 2 99.30 100 2 99.20 100 2 99.30 100 2 99.20 100 2 99.4 100 2
10
Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (RS Jiwa, RS
Kusta, RS Ketergantungan Obat, RS Penyakit Infeksi
dan RS Stroke)
> 45 0,1 38,41 70 7
11
Cedera/trauma fisik akibat fiksasi (CAF) di Unit
Pelayanan Intensif Psikiatri (Psychiatric Intensive
Care Unit)/UPIP
≤ 1,5 % 0,05 0 100 5 1 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5
12Penerapan keselamatan Electro Convulsive Teraphy
(ECT)100% 0,07
Ada SOP, sesuai
indikas i ,
di laksanakan oleh
tenaga kompeten
100 7
Ada SOP, sesuai
indikas i ,
di laksanakan oleh
tenaga kompeten
100 7
Ada SOP, sesuai
indikas i ,
di laksanakan oleh
tenaga kompeten
100 7
Ada SOP, sesuai
indikas i ,
di laksanakan oleh
tenaga kompeten
100 7
Ada SOP, sesuai
indikas i ,
di laksanakan oleh
tenaga kompeten
100 7
Ada SOP, sesuai
indikas i ,
di laksanakan oleh
tenaga kompeten
100 7
13 Infeksi aliran darah perifer (phlebitis) ≤ 5% 0,05 0.39 75 3,75 0.43 100 5 0 100 5 0 100 5 0.79 100 5 2.4 100 5
14Tidak adanya pasien yang dilakukan fiksasi setelah
masa rawat 24 jam di UPIP≥ 95% 0,07 93.11 75 5,25 94.44 75 5,25 91.67 75 5,25 90.91 75 5,25 92.0 75 5,25 91.72 75 5,25
15Tidak adanya kejadian pasien bunuh diri di rawat
inap psikiatri≥90% 0,07 100 100 7 100 100 7 100 100 7 0 0 0 100 100 7 100 100 7
16 Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL) ≤ 2 jam 0,05 0 Jam 27 Menit 100 5 0 Jam 32 Menit 100 5 0 Jam 40 Menit 100 5 0 Jam 32 Menit 100 5 0 Jam 45 Menit 100 5 0 Jam 41 Menit 100 5
17 Emergency Psychiatric Response Time (EPRT) ≤ 240 menit 0,02 102 100 2 118 100 2 102 100 2 101 mnt 100 2 106 mnt 100 2 116 100 2
18 Ketepatan Identifikasi Pasien 100% 0,08 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8
87 88,25 87 75 87 95,25
1.75 1.75 1.75 1.5 1.75 2
Jumlah TS
Nilai IKI
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNINo Judul Indikator Standart Bobot
80
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL2 3 4 5 24 25 26=(5x26) 26 27 28=(5x28) 29 30 31=(5x31) 32 33 34=(5x34) 35 36 37=(5x37) 38 39 40=(5x40)
1 Kepatuhan terhadap clinical pathway 5 CP 0,05 100 100 5 100 100 5 100 100 5 81,65 100 5 86,26 100 5 82,55 100 5
2Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional
(Fornas)≥80% 0,05 97,36 100 5 97,35 100 5 96,70 100 5 97,26 100 5 96,63 100 5 96,75 100 5
3 Prosentase Kejadian pasien jatuh ≤ 3% 0,05 0 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5
4 Cuci Tangan(Hand Hygiene) 100% 0,04
Ada Kebi jakan, Ada SOP
dan Di laksanakan
sesuai dengan SOP Dan
Dievaluas i
100 4
Ada Kebi jakan, Ada SOP
dan Di laksanakan
sesuai dengan SOP Dan
Dievaluas i
100 4
Ada Kebi jakan, Ada SOP
dan Di laksanakan sesuai
dengan SOP Dan
Dievaluas i
100 4
Ada Kebi jakan, Ada SOP
dan Di laksanakan sesuai
dengan SOP Dan
Dievaluas i
100 4
Ada Kebi jakan, Ada SOP
dan Di laksanakan sesuai
dengan SOP Dan
Dievaluas i
100 4
Ada Kebi jakan, Ada SOP
dan Di laksanakan
sesuai dengan SOP Dan
Dievaluas i
100 4
5 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) >75% 0,08 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100% 100 8 100% 100 8 100% 100 8
6 Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) ≤ 60 mnt 0,05 00:55:00 100 5 00:49:00 100 5 00:50:00 100 5 59 menit 100 5 55 menit 100 5 54 menit 100 5
7 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi (WTPR)≤ 3 Jam/
180 menit0,05 63 menit 100 5 01:43:00 100 5 01:23:00 100 5 1 jam 12 menit 100 5 1 jam 51 menit 100 5 1 jam 30 menit 100 5
8 Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi (WTOJ) ≤ 30 mnt 0,05 00:27:50 100 5 00:29:49 100 5 00:27:36 100 5 36 menit 27 detik 75 3,75 30 menit 26 detik 75 3,75 27 menit 54 detik 100 5
9Pengembalian Rekam Medik Lengkap dlm waktu 24
jam (PRM)> 80 0,02 99,2 100 2 94,8 100 2 99,3 100 2 99,30% 100 2 98,90% 100 2 97,40% 100 2
10
Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (RS Jiwa, RS
Kusta, RS Ketergantungan Obat, RS Penyakit Infeksi
dan RS Stroke)
> 45 0,1 0 0 0 0 0 46,94% 100 10
11
Cedera/trauma fisik akibat fiksasi (CAF) di Unit
Pelayanan Intensif Psikiatri (Psychiatric Intensive
Care Unit)/UPIP
≤ 1,5 % 0,05 0 100 5 1,2% 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5
12Penerapan keselamatan Electro Convulsive Teraphy
(ECT)100% 0,07
Ada SOP, sesuai
indikas i , di laksanakan
oleh tenaga kompeten
100 7Ada SOP, sesuai
indikas i , di laksanakan
oleh tenaga kompeten
100 7Ada SOP, sesuai indikas i ,
di laksanakan oleh
tenaga kompeten
100 7Ada SOP, sesuai indikas i ,
di laksanakan oleh
tenaga kompeten
100 7Ada SOP, sesuai indikas i ,
di laksanakan oleh
tenaga kompeten
100 7Ada SOP, sesuai indikas i ,
di laksanakan oleh
tenaga kompeten
100 7
13 Infeksi aliran darah perifer (phlebitis) ≤ 5% 0,05 0 100 5 0,78 100 5 0,56 100 5 0,78% 100 5 1,44% 100 5 0,46 100 5
14Tidak adanya pasien yang dilakukan fiksasi setelah
masa rawat 24 jam di UPIP≥ 95% 0,07 91,36 75 5,25 91,4 75 5,25 94,14 75 5,25 91,40% 75 5,25 92,54% 100 7 96,07% 100 7
15Tidak adanya kejadian pasien bunuh diri di rawat
inap psikiatri≥90% 0,07 100 100 7 100 100 7 100 100 7 0 100 7 100% 100 7 0 100 7
16 Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL) ≤ 2 jam 0,05 00:42:00 100 5 00:43:00 100 5 00:41:00 100 5 56 menit 100 5 52 menit 100 5 47 menit 10 detik 100 5
17 Emergency Psychiatric Response Time (EPRT) ≤ 240 menit 0,02 01:55:37 100 2 01:34:36 100 2 01:56:04 100 2 01:42:29 100 2 01:37:15 100 2 01:40:42 100 2
18 Ketepatan Identifikasi Pasien 100% 0,08 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100% 100 8 100% 100 8 100 100 8
88,25 88,25 88,25 87 88,75 100
1.75 1.75 2 1,625 1,5 2
Jumlah TS
Nilai IKI
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBERJULINo Judul Indikator Standart Bobot
81
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Capaian Indikator Mutu Unit Kerja Semester I tahun 2019
NO UNIT KERJA INDIKATOR TARGET JAN FEB MAR APR MEI JUN
DIREKTORAT MEDIK DAN KEPERAWATAN
1 Seksi Pelayanan Penunjang Medik
1 Koordinasi Pemenuhan Permintaan Barang Mendesak
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Seksi Pelayanan Medik 2 Kepatuhan jam Visite Dokter Spesialis
80% 26,17% 51,60% 62,85% 56,69% 74,56% 66,24%
3 Bed Occupancy Rate (BOR)
70%-80%
67,33% 69,47% 66,59% 72,26% 70,66% 67,27%
4 Length of Stay (LOS) < 42 hari 39 38 33 32 31 32
Kegagalan Dropping, Rolling Penderita < 5%
< 5% 0 0 0 0 0 0
5 Koordinasi Pelaksanaan Rolling, Dropping dan Follow-up Pasien
≥90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6
Pengumpulan Laporan Kegiatan dari Unit Kerja di Pelayanan Medik Tepat Waktu
100% 64% 64% 73% 82% 64% 27%
3 Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan
7
Pengumpulan Laporan Kegiatan dari Unit Kerja di Lingkup Rawat Jalan Tepat Waktu
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4 Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Inap
8 Monitoring Supervisi Keperawatan Sesuai Rencana
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
9
Pengumpulan Laporan Kegiatan dari Unit Kerja di Lingkup Rawat Inap Tepat Waktu
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5 Instalasi Rawat Jalan 10 Waktu Tunggu di Rawat Jalan
≤ 60 menit
60 menit 55
menit 62 menit 69 menit 66 menit 49 menit
11 Ketaatan Kontrol di Rawat Jalan
≥ 80 % 99,62% 98,17% 99,18% 97,61% 99,30% 99,84%
12 Penerapan Edukasi Khusus Keperawatan di Klinik Kesehatan Jiwa
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
13
Kejadian Drop-Out Pasien Terhadap Paket Pelayanan di Klinik Autis yang Direncanakan
≤ 50 % 0% 8% 0% 0% 0% 0%
14 Keberhasilan Penambalan Gigi
≥ 95 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
15 Keberhasilan Pencabutan Gigi
≥ 95 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
16 Penyelesaian Hasil Pemeriksaan Psikologi Individual ≤3 Hari
≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
17 Penyelesaian Hasil Pemeriksaan Psikologi Klasikal ≤ 7 Hari
≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6 Instalasi Gawat Darurat 18 Kematian Pasien ≤ 8 Jam di Ruang Gawat Darurat
< 2‰ 0% 0% 0% 0% 0% 0%
19 Emergency Psychiatric Response Time (EPRT)
≤240 menit
102 menit
118 menit
102 menit 101 menit 106 menit 116 menit
20 Respon Time Layanan Gawat Darurat <5 menit
100% 1'21'' 1'14'' 1'07'' 1'04'' 1'03'' 1'05''
7 Instalasi Rawat Inap 21 Kejadian Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri
≤ 5 % 0,09% 0% 0,16% 0.31% 0.64% 0.38%
22 Kejadian Pasien Lari 0 0% 0,09% 0% 0.00% 0.16% 0.00%
23 Nett Death Rate (NDR) ≤ 24‰ 0,00‰ 7,50‰ 7,06‰ 2,19‰ 6,70‰ 3,05‰
82
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
24 Tidak Adanya Kejadian Bunuh Diri di Rawat Inap Psikiatri
0 0 0 0 0 0 0
25 Kejadian Reaksi Transfusi 0,01% 0% 0% 0% 0.00% 0.00% 0.00%
26 Edukasi Risiko Medis pada Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
27 Re-Asesmen Pasien Risiko Bunuh Diri
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
28 Re-Asesmen Risiko Jatuh pada Pasien Rawat Inap
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
29 Kejadian Infeksi Aliran Darah Perifer (Phlebitis)
≤ 5‰ 0,39‰ 0,43‰ 0‰ 0‰ 7,9‰ 24‰
8 Ruang Perawatan Intensif Psikiatri
30 Pasien Masuk Kondisi Sub-Akut dalam waktu ≤ 10 Hari
≥ 85 % 76,95% 94,14% 89,88% 95.04% 90.86% 83,12%
31 Kejadian Cedera/Trauma Fisik Akibat Tindakan Fiksasi
≤ 1,5 % 0 0 0,37 0 0 0
9 Instalasi Rehabilitasi Napza
32 Keberhasilan Pasien Mengikuti Program Rehabilitasi Napza 3 Bulan
≥ 50 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
33 Detoksifikasi Napza ≥ 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
10 Instalasi Farmasi 34 Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional
≥ 90% 96,76% 96,37% 96,61% 96,98% 97,34% 97,53%
35 Waktu Tunggu pelayanan Resep Obat Jadi
≤30 menit
21,64 21,64 18,45 16,83 18,68 29,7
36 Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan
≤ 60 menit
27,53 25,44 31,68 28,17 32,1 44,61
37
Ketepatan Pelayanan Farmasi (Tidak ada Kejadian Kesalahan Pemberian Obat)
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
38
Tidak Ada Obat dan Perbekalan Farmasi yang Kadaluwarsa di Tempat Pelayanan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
39 Ketepatan Penyimpanan Sediaan Farmasi
100% 96,55% 72,24% 70,94% 75,78% 90,32% 93,42%
40 Ketersediaan Formularium dan Update Paling Lama 3 Tahun
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11 Instalasi Rekam Medik 41 Tidak ada dokumen rekam medik yang hilang
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
42 Kelengkapan Rekam Medik 24 Jam Selesai Pelayanan
>90% 97,30% 97,20% 96,80% 96,80% 98,10% 99,40%
12 Instalasi Bedah 43 Kematian di Meja Operasi ≤1% 0 0 0 0 0 0
44 Pelaksanaan Surgical Safety Check List
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
45 Pelaksanaan Asesmen Awal Pra Bedah
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
46 Penerapan Keselamatan Operasi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
47 Waktu Tunggu Operasi Elektif < 2 hari
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
48 Pemantauan Ketidaksesuaian Diagnosis Pre dan Post Anestesi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
49
Evaluasi Ulang jika Terjadi Konversi Tindakan dari Anestesi Lokal/Regional ke General
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
50 Pelaksanaan Monitoring Status Fisiologis selama Anestesi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
51 Pelaksanaan Monitoring Proses Pemulihan Anestesi dan Sedasi Dalam
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
83
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
13 Rehabilitasi Medik (Fisioterapi)
52 Tidak adanya Kejadian Kesalahan Tindakan Rehabilitasi Medik
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
53 Waktu Tunggu Layanan Fisioterapi ≤120 Menit
≥ 90% 62,40% 75,50% 91,50% 70,41% 100% 96,60%
54
Kejadian Drop Out Pasien Terhadap Pelayanan Rehabilitasi Medik yang Direncanakan
≤ 50 % 49,30% 43,70% 48,60% 38,60% 43,10% 37,70%
14 Instalasi Rehabilitasi (Mental)
55 Waktu Tunggu Pelaksanaan Seleksi < 2 hari
≥ 85 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
56
Angka Keberhasilan Rehabilitan Sesudah Menjalani Satu Paket Layanan
≥ 65 % 72,92% 82,02% 70,18% 82,86% 84,13% 77,50%
15 Unit Elektromedik 57 Penerapan Keselamatan Electro Convulsive Therapy (ECT)
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
58 Waktu Tunggu Sebelum ECT
≤ 2 hari 1 1 1 1 1 1
16 Unit Radiologi 59 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi ≤ 3 Jam
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
60 Angka Kegagalan Hasil Radiologi
Skor 2 100% 100% 100% 100% 100%
61 Tidak Ada Kejadian Kesalahan Pemberian Label pada Film Rontgen
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
17 Unit Laboratorium 62 Tidak adanya Kejadian Tertukar Spesimen Pemeriksaan Laboratorium
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
63 Tidak Adanya Kesalahan Penyerahan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
64 Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Laboratorium
≤ 120 menit
26,7 31,4 40,3 32,3 45 41
65 Kesesuaian Hasil Pemeriksaan Baku Mutu Eksternal
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
18 Instalasi Gizi 66 Ketepatan Waktu Pemberian Makanan Kepada Pasien
≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
67 Ketepatan Pemberian Diet 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
68 Kepuasan Pelanggan ≥ 80% 62,05% 67,70%
19 Instalasi PKRS 69 Pelaksanaan Penyuluhan di Luar Rumah Sakit
100% 11,11% 5,56% 22,22% 11,11% 11,11% 72,22%
70 Layanan Penyuluhan Kesehatan di Rumah Sakit
≥ 90 % 75% 80% 110% 110% 105% 50%
20 Instalasi Psikogeriatri 71
Lama Rawat Inap Pasien Psikogeriatri dengan Komorbiditas Penyakit Fisik ≤ 6 Minggu
≥ 80% 84,08% 98,91% 100% 100% 100% 100%
72 Peningkatan Status Fungsional Pasien rawat Inap Psikogeriatri
≥ 80% 98,81% 122% 98,85% 100% 100% 88,89%
73 Peningkatan Kualitas Hidup Pasien Rawat Inap Psikogeriatri
≥ 80% 95,38% 100% 98,41% 100% 100% 86,62%
74 Waktu Tunggu Layanan Day Care Psikogeriatri
≤ 60 menit
49,79% 70,41% 67,29% 54,38% 53,80% 89,30%
DIREKTORAT SDM DAN PENDIDIKAN
1 Bagian SDM 75 Ketepatan Waktu Pengusulan Kenaikan Pangkat
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
76
Ketepatan Waktu Penerbitan Surat Keputusan Kenaikan Gaji Berkala
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
84
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
77 Ketepatan Waktu Pengusulan Surat Keputusan Pensiun
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
78 Kelengkapan Pengisian Jabatan
>90 % 96%
79
Ketepatan Waktu Penyetoran Data Indikator Kinerja Individu (IKI) Pegawai
100% 100% 100%
80 Kinerja Pegawai Yang Baik, Sangat Baik dan Excellent
≥ 95 % 99% 99% 99% 98% 98% 98%
81 Program Pemberian Penghargaan dan Konsekuensi
100% 50%
82 Kepuasan Karyawan terhadap Organisasi
≥ 80% 86,72%
2 Bagian Diklit 83 Terlaksananya Evaluasi Pasca Pelatihan Medis
100% 0% 0% 92% 100% 100% 100%
84
Terlaksananya Evaluasi Pasca Pelatihan Keperawatan dan Non Medis
100% 0% 0% 90% 100% 100% 90%
85 Supervisi Pendidikan dari Institusi Pasangan Pendidikan Kedokteran
≥ 20% dari
semua institusi
0% 0% 0% 0% 17% 17%
86
Supervisi Pendidikan dari Institusi Pasangan Pendidikan Keperawatan dan Non Medis
≥ 80% dari
semua institusi
85% 87% 92% 94% 100% 83%
87 Jumlah Penelitian yang Dipublikasikan
2/tahun 0 0 0 0 0 0
88 Kepuasan Pelanggan/Peserta Didik
≥ 80% 80,50% 86% 82% 82% 83% 79,61%
3 Instalasi Diklat 89 Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan Internal
100% - - 100% 100% 100% 100%
90 Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan yang Sudah Direncanakan
100% Tidak masuk imut 2020
DIREKTORAT KEUANGAN DAN ADMINISTRASI UMUM
1 Bagian Keuangan 91 Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional/PB (POBO)
35-40 % 38,40%
92 Kepatuhan Pengelolaan Laporan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) Definitif
Skor = 2 2 2 2 2 2 2
93
Kepatuhan Pengelolaan Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Skor = 2 0,66
94 Kepatuhan Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU
Skor = 2 0,4 0,4
95 Kecepatan Pemberian Informasi Tagihan Pasien Rawat Inap
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
96 Kebenaran Laporan Harian Kasir
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
97 Ketepatan Waktu Penyelesaian Laporan Penerimaan RS
100% 100% 100%
98 Ketepatan Waktu Laporan Piutang Penderita
100% 100% 100%
99 Perencanaan Strategis RS 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
100 Ketepatan Waktu Penyusunan RKA-KL
Tepat waktu
TW TW TW TW TW TW
101 Ketepatan Waktu Penyusunan RPK / Anggaran
Skor = 2 2 2 2 2 2 2
85
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
102 Ketepatan Penyerapan Dana Rupiah Murni Sesuai dengan Perencanaan
≥ 90% 14,21 37,11
2 Bagian Administrasi Umum 103 Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan Tingkat Manajemen
100% 70% 75% 70% 80% 70% 70%
104 Proses Penyelesaian Surat Penting
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
105 Pengelolaan Laporan Rumah Sakit
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
106 Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja
100% 100%
107 Ketersediaan Linen 2,5 -3 per TT
100% 100% 100% 100% 100% 100%
108
Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang ATK
100% 88,36% 90,91% 95,69% 96,14% 98,64% 96,84%
109
Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang Tekstil
100% 90,66% 96,35% 100% 100% 100% 100%
110
Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang Rumah Tangga
100% 92,50% 91,62% 98,88% 100% 100% 100%
111
Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang Makanan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
112 Ketepatan Pengelolaan dan Penatalaksanaan Barang Milik Negara
100% 100% 100%
113 Ketepatan Waktu Pengumpulan Laporan dari Unit Kerja
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Sub Bagian Hukormas 114 Pendampingan Masalah Hukum
100% 100% 100% 0% 100% 100% 100%
115 Kecepatan Respon Terhadap Komplain
≥ 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
116 Prosentase Komplain yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
117 Laporan Hasil Analisis Survei Kepuasan Pelanggan
80 (Indeks
Nilai IKM)
82,58 81,49 84,15 86,52 86,41 84,66
4 Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
118 Ketepatan Waktu Perbaikan Perangkat Komputer
≥ 90% 100% 98% 100% 98% 100% 100%
119 Ketepatan Waktu Perbaikan Jaringan Komputer / Network
≥ 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5 Instalasi Pemeliharaan Sarana & Prasarana Rumah Sakit
120 Ketepatan Waktu Perbaikan Kerusakan Alat
≥ 80 % 97,1% 97% 98,7% 98,6% 98,3% 98,2%
121 Ketepatan Waktu Pelayanan Pemeliharaan Alat
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6 Instalasi Kesehatan Lingkungan
122 Hasil Pemeriksaan Air Limbah Sesuai Baku Mutu yang Ditetapkan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
123 Pengelolaan Limbah Padat sesuai Permenkes 1204 th 2004
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
124 Capaian Tingkat Rumah Sakit Berseri
≥ 7500. 9561 9574
86
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
7 Instalasi Binatu/Laundry 125
Ketepatan Waktu Penyediaan Linen Bersih Untuk Ruang Rawat Inap dan Ruang Pelayanan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
126 Ketepatan Pengelolaan Linen Infeksius
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
KOMITE, PANITIA DAN SPI
1 Komite Medik 127 Kepatuhan terhadap Clinical Pathway
Skor =100
100 100 100 100 100 100
128 Pelaksanaan Audit Medis Dua Kali dalam Setahun
100% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
129 Penanganan Komplain Etik dan Disiplin Profesi Medis
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
130 Terlaksananya Kredensial dan Rekredensial bagi Semua Dokter
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Komite K3RS 131 Kejadian Kecelakaan Akibat Kerja
0 1 1
132 Simulasi Kesiapsiagaan Bencana di Setiap Unit Kerja
100% 100%
3 Komite Etik dan Hukum 133 Penanganan Masalah Etik dan Hukum Rumah Sakit
100% 100% 100%
134 Penanganan Masalah Etik dan Hukum Kedokteran
100% 100% 100%
135 Penanganan Masalah Etik dan Hukum Keperawatan
100% 100% 100%
4 Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
136 Tersedianya Anggota Tim PPI yang Terlatih
≥75% 100% 100%
5 Komite Keperawatan 137 Terlaksananya Kredensial/Re-Kredensial Bagi Semua Perawat
100%
138
Penerapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Sesuai dengan Standar Keperawatan
≥ 90%
139 Terlaksananya kredensial dan Rekredensial bagi perawat baru dan pindahan
95% - - 100% - - 100%
140
Terlaksananya kredensial dan Rekredensial bagi perawat yang telah habis masa berlaku RKK nya
95% - - - - - 86,49%
141
Implementasi audit asuhan keperawatan di ruang rawat jalan dan rawat inap setiap 6 bulan sekali
100% - - - - - 100%
142 Penanganan pelanggaran masalah etik keperawatan dapat diselesaikan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6 Satuan Pemeriksa Internal 143
Terlaksananya Kegiatan Audit sesuai Rencana Program Kegiatan Pengawasan Tahunan (PKPT)
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
144
Terlaksananya Kegiatan Pemantauan Penyelesaian Rekomendasi Audit Internal dan Rekomendasi Eksternal sesuai PKPT
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7 Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
145 Verifikasi Penyelesaian Laporan Ketidaksesuaian
100%
8 Unit Layanan Pengadaan (ULP)
146 Kelengkapan Dokumen 100% 100% 100%
147 Kejadian Lelang Gagal ≤ 40% 0% 0%
87
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
9 Panitia Penerima Barang/Jasa
148 Kelengkapan Dokumen Penerimaan Barang/Jasa
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
149 Hasil Pemeriksaan dan Penerimaan Barang/Jasa Sesuai Kontrak
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Capaian Indikator Mutu Unit Kerja Semester II tahun 2019
NO UNIT KERJA INDIKATOR TARGET JUL AGT SEP OKT NOP DES Rata2
DIREKTORAT MEDIK DAN KEPERAWATAN
1 Seksi Pelayanan Penunjang Medik
1
Koordinasi Pemenuhan Permintaan Barang Mendesak
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Seksi Pelayanan Medik 2 Kepatuhan jam Visite Dokter Spesialis
80% 74,61% 72,01% 71,27% 69,77% 67,69% 66,37% 69,99%
3 Bed Occupancy Rate (BOR)
70%-80%
67,21% 65,47% 66,06% 67,29% 71,48% 72,82% 68,64%
4 Length of Stay (LOS) < 42 hari 43,59 29,61 30,24 37,09 31,32 33,55 34,94
Kegagalan Dropping, Rolling Penderita < 5%
< 5% 0 0 0 0 0 0 0%
5
Koordinasi Pelaksanaan Rolling, Dropping dan Follow-up Pasien
≥90% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6
Pengumpulan Laporan Kegiatan dari Unit Kerja di Pelayanan Medik Tepat Waktu
100% 64% 73% 64% 90% 82% 90% 78%
3 Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan
7
Pengumpulan Laporan Kegiatan dari Unit Kerja di Lingkup Rawat Jalan Tepat Waktu
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4 Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Inap
8 Monitoring Supervisi Keperawatan Sesuai Rencana
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
9
Pengumpulan Laporan Kegiatan dari Unit Kerja di Lingkup Rawat Inap Tepat Waktu
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5 Instalasi Rawat Jalan 10 Waktu Tunggu di Rawat Jalan
≤ 60 menit
55 menit
49 menit
50 menit 59
menit 55 menit
54 menit
57 menit
11 Ketaatan Kontrol di Rawat Jalan
≥ 80 % 99,84% 99,39% 99,34% 99,51% 99,29% 99,29% 99%
12
Penerapan Edukasi Khusus Keperawatan di Klinik Kesehatan Jiwa
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%
13
Kejadian Drop-Out Pasien Terhadap Paket Pelayanan di Klinik Autis yang Direncanakan
≤ 50 % 8% 0% 0% 0% 0% 5% 2%
14 Keberhasilan Penambalan Gigi
≥ 95 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
15 Keberhasilan Pencabutan Gigi
≥ 95 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
16
Penyelesaian Hasil Pemeriksaan Psikologi Individual ≤3 Hari
≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
17
Penyelesaian Hasil Pemeriksaan Psikologi Klasikal ≤ 7 Hari
≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6 Instalasi Gawat Darurat 18 Kematian Pasien ≤ 8 Jam di Ruang Gawat Darurat
< 2‰ 0,004% 0,002% 0% 0% 0% 0,0024% 0,00070%
19 Emergency Psychiatric Response Time (EPRT)
≤240 menit
115 menit
94 menit 116 menit 102
menit 97 menit
100 menit 42
dtk
88
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
20 Respon Time Layanan Gawat Darurat <5 menit
100% 1'07'' 1'03'' 1''24 1'52'' 1'14'' 1'15'' 1'12''
7 Instalasi Rawat Inap 21 Kejadian Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri
≤ 5 % 0,32% 0,16% 0,16% 0,16% 0,48% 0,66% 0,18%
22 Kejadian Pasien Lari 0 0,33% 0% 0% 0% 5% 0,08% 0,48%
23 Nett Death Rate (NDR)
≤ 24‰ 1,99‰ 2,24‰ 2,22‰ 2,04‰ 2,39‰
0,87‰ 3,187‰
24 Tidak Adanya Kejadian Bunuh Diri di Rawat Inap Psikiatri
0 0 0 0 0 0 0 0
25 Kejadian Reaksi Transfusi
0,01% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
26
Edukasi Risiko Medis pada Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%
27 Re-Asesmen Pasien Risiko Bunuh Diri
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%
28 Re-Asesmen Risiko Jatuh pada Pasien Rawat Inap
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%
29 Kejadian Infeksi Aliran Darah Perifer (Phlebitis)
≤ 5‰ 0‰ 7,8‰ 7,8‰ 7,8‰ 14,4‰ 3,07‰ 6,13‰
8 Ruang Perawatan Intensif Psikiatri
30 Pasien Masuk Kondisi Sub-Akut dalam waktu ≤ 10 Hari
≥ 85 % 93.21% 98,66% 98,66% 98,66% 65,10% 94,89% 88,90%
31
Kejadian Cedera/Trauma Fisik Akibat Tindakan Fiksasi
≤ 1,5 % 0 1,2 1,2 1,2 0 0 0,33
9 Instalasi Rehabilitasi Napza 32
Keberhasilan Pasien Mengikuti Program Rehabilitasi Napza 3 Bulan
≥ 50 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
33 Detoksifikasi Napza ≥ 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
10 Instalasi Farmasi 34 Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional
≥ 90% 97,36% 97,35% 96,70% 97,26% 96,63% 96,75% 97%
35 Waktu Tunggu pelayanan Resep Obat Jadi
≤30 menit
27,5 29,49 27,36 36,27 30,26 27,54 25,45
36 Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan
≤ 60 menit
39,42 44,34 37,44 50,53 48,19 42,46 37,66
37
Ketepatan Pelayanan Farmasi (Tidak ada Kejadian Kesalahan Pemberian Obat)
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%
38
Tidak Ada Obat dan Perbekalan Farmasi yang Kadaluwarsa di Tempat Pelayanan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%
39 Ketepatan Penyimpanan Sediaan Farmasi
100% 100,00% 85,37% 89,17% 91,50% 89,17% 88,61% 95%
40
Ketersediaan Formularium dan Update Paling Lama 3 Tahun
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%
11 Instalasi Rekam Medik 41 Tidak ada dokumen rekam medik yang hilang
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
42 Kelengkapan Rekam Medik 24 Jam Selesai Pelayanan
>90% 99,00% 99,40% 99,00% 98,90% 97,40% 99,10% 98,20%
12 Instalasi Bedah 43 Kematian di Meja Operasi
≤1% 0 0 0 0 0 0 0
44 Pelaksanaan Surgical Safety Check List
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
45 Pelaksanaan Asesmen Awal Pra Bedah
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
46 Penerapan Keselamatan Operasi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
47 Waktu Tunggu Operasi Elektif < 2 hari
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
48
Pemantauan Ketidaksesuaian Diagnosis Pre dan Post Anestesi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
49
Evaluasi Ulang jika Terjadi Konversi Tindakan dari Anestesi Lokal/Regional ke General
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
89
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
50
Pelaksanaan Monitoring Status Fisiologis selama Anestesi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
51
Pelaksanaan Monitoring Proses Pemulihan Anestesi dan Sedasi Dalam
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
13 Rehabilitasi Medik (Fisioterapi)
52
Tidak adanya Kejadian Kesalahan Tindakan Rehabilitasi Medik
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
53 Waktu Tunggu Layanan Fisioterapi ≤120 Menit
≥ 90% 96,60% 51,30% 34,10% 26,00% 18,90% 18,90% 70,44%
54
Kejadian Drop Out Pasien Terhadap Pelayanan Rehabilitasi Medik yang Direncanakan
≤ 50 % 37,70% 40,40% 43,00% 41,80% 44,30% 44,30% 43,50%
14 Instalasi Rehabilitasi (Mental)
55 Waktu Tunggu Pelaksanaan Seleksi < 2 hari
≥ 85 % 100% 94% 100% 100% 100% 100% 100%
56
Angka Keberhasilan Rehabilitan Sesudah Menjalani Satu Paket Layanan
≥ 65 % 63,64% 77,08% 80,00% 84,51% 86,67% 80,33% 78,49%
15 Unit Elektromedik 57
Penerapan Keselamatan Electro Convulsive Therapy (ECT)
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
58 Waktu Tunggu Sebelum ECT
≤ 2 hari 1 1 1 1 1 1 1
16 Unit Radiologi 59 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi ≤ 3 Jam
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
60 Angka Kegagalan Hasil Radiologi
Skor 2 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
61
Tidak Ada Kejadian Kesalahan Pemberian Label pada Film Rontgen
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
17 Unit Laboratorium 62
Tidak adanya Kejadian Tertukar Spesimen Pemeriksaan Laboratorium
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
63
Tidak Adanya Kesalahan Penyerahan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
64 Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Laboratorium
≤ 120 menit
45,48 menit
46,22 menit
43 menit 54,80 menit
52 menit 47,10 menit
36,1
65 Kesesuaian Hasil Pemeriksaan Baku Mutu Eksternal
100% 100% 100% 100% 100% 100% 87% 100%
18 Instalasi Gizi 66 Ketepatan Waktu Pemberian Makanan Kepada Pasien
≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
67 Ketepatan Pemberian Diet
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
68 Kepuasan Pelanggan ≥ 80% 0% 81% 82% 85,12% 85,46% 85,70% 64,88%
19 Instalasi PKRS 69 Pelaksanaan Penyuluhan di Luar Rumah Sakit
100% 83% 211% 217% 244% 256% 272% 118,03%
70 Layanan Penyuluhan Kesehatan di Rumah Sakit
≥ 90 % 110% 100% 80% 115% 80% 105% 93%
20 Instalasi Psikogeriatri 71
Lama Rawat Inap Pasien Psikogeriatri dengan Komorbiditas Penyakit Fisik ≤ 6 Minggu
≥ 80% 100% 91,60% 93% 99% 100% 100% 97,22%
72
Peningkatan Status Fungsional Pasien rawat Inap Psikogeriatri
≥ 80% 100% 100% 91,67% 99,09% 100% 100% 101,46%
73 Peningkatan Kualitas Hidup Pasien Rawat Inap Psikogeriatri
≥ 80% 100% 100% 97,62% 99,09% 100% 100% 97,20%
74 Waktu Tunggu Layanan Day Care Psikogeriatri
≤ 60 menit
50,97% 58,57% 44,49% 51,23% 33,06% 41,44% 55,39%
DIREKTORAT SDM DAN PENDIDIKAN
90
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
1 Bagian SDM 75 Ketepatan Waktu Pengusulan Kenaikan Pangkat
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
76
Ketepatan Waktu Penerbitan Surat Keputusan Kenaikan Gaji Berkala
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
77 Ketepatan Waktu Pengusulan Surat Keputusan Pensiun
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
78 Kelengkapan Pengisian Jabatan
>90 % 98% 97%
79
Ketepatan Waktu Penyetoran Data Indikator Kinerja Individu (IKI) Pegawai
100% 100% 100% 100%
80 Kinerja Pegawai Yang Baik, Sangat Baik dan Excellent
≥ 95 % 98% 97% 97% 97% 97% 97% 98%
81 Program Pemberian Penghargaan dan Konsekuensi
100% 50% 50%
82 Kepuasan Karyawan terhadap Organisasi
≥ 80% 89,45% 88,09%
2 Bagian Diklit 83 Terlaksananya Evaluasi Pasca Pelatihan Medis
100% 100% 96% 100% 0% 100% 0% 79%
84
Terlaksananya Evaluasi Pasca Pelatihan Keperawatan dan Non Medis
100% 81% 99% 95% 95% 100% 0% 85%
85
Supervisi Pendidikan dari Institusi Pasangan Pendidikan Kedokteran
≥ 20% dari
semua institusi
50% 50% 50% 50% 66,70% 66,70% 31%
86
Supervisi Pendidikan dari Institusi Pasangan Pendidikan Keperawatan dan Non Medis
≥ 80% dari
semua institusi
100% 100% 92% 83% 100% 100% 93%
87 Jumlah Penelitian yang Dipublikasikan
2/tahun 0 0 1 5 5 5 5
88 Kepuasan Pelanggan/Peserta Didik
≥ 80% 79% 90% 85,33% 86% 87,11% 86,31% 83,91%
3 Instalasi Diklat 89 Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan Internal
100% 100% - 100% 100% 100% 100% 100%
90 Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan yang Sudah Direncanakan
100%
tidak masuk imut 2020
tidak masuk imut
2020
DIREKTORAT KEUANGAN DAN ADMINISTRASI UMUM
1 Bagian Keuangan
91 Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional/PB (POBO)
35-40 % 42,71% 42,71%
92 Kepatuhan Pengelolaan Laporan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) Definitif
Skor = 2 2 2 2 2 2 2 skor 2
93 Kepatuhan Pengelolaan Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Skor = 2 0,67 + 0,67 skor 2
94 Kepatuhan Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU
Skor = 2 0,4 0,8 skor 2
95 Kecepatan Pemberian Informasi Tagihan Pasien Rawat Inap
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% belum ada
data
96 Kebenaran Laporan Harian Kasir 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
97 Ketepatan Waktu Penyelesaian Laporan Penerimaan RS
100% 100% 100% 100%
98 Ketepatan Waktu Laporan Piutang Penderita
100% 100% 100% 100%
91
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
99 Perencanaan
Strategis RS 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
100 Ketepatan Waktu Penyusunan RKA-KL Tepat
waktu TW TW TW TW TW TW TW
101 Ketepatan Waktu Penyusunan RPK / Anggaran
Skor = 2 2 2 2 2 2 2 2
102 Ketepatan Penyerapan Dana Rupiah Murni Sesuai dengan Perencanaan
≥ 90% belum ada
data
2 Bagian Administrasi Umum
103 Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan Tingkat Manajemen
100% 94% 92% 90% 92% 90% 86% 82%
104 Proses Penyelesaian
Surat Penting 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
105 Pengelolaan Laporan
Rumah Sakit 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
106 Kelengkapan Laporan
Akuntabilitas Kinerja 100% proses pengumpulan kelengkapan lak belum ada
data
107 Ketersediaan Linen 2,5 -3 per TT
100% 100% 100% 100% 100% 100% belum ada
data
108 Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang ATK
100% 99,16% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 97,36%
109 Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang Tekstil
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 97,84%
110 Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang Rumah Tangga
100% 99,80% 99,77% 100% 100% 100% 100% 97,17%
111 Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang Makanan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
112 Ketepatan Pengelolaan dan Penatalaksanaan Barang Milik Negara
100% 100% 100% 100%
113 Ketepatan Waktu Pengumpulan Laporan dari Unit Kerja
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Sub Bagian Hukormas 114 Pendampingan
Masalah Hukum 100% 100% 0% 100% 100% 0% 100% 77%
115 Kecepatan Respon
Terhadap Komplain ≥ 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
116 Prosentase Komplain
yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
117 Laporan Hasil Analisis Survei Kepuasan Pelanggan
80 (Indeks
Nilai IKM )
84,47 84,43 85,36 86,25 85,53 83,03 84,57
4 Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
118 Ketepatan Waktu Perbaikan Perangkat Komputer
≥ 90% 100% 98% 100% 95% 100% 100% 99%
119 Ketepatan Waktu
Perbaikan Jaringan Komputer / Network
≥ 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5 Instalasi Pemeliharaan Sarana & Prasarana Rumah Sakit
120 Ketepatan Waktu Perbaikan Kerusakan Alat ≥ 80 % 98,6% 97,8% 97,7% 96,8% 96,2% 96,4% 97,62%
121 Ketepatan Waktu
Pelayanan Pemeliharaan Alat
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6 Instalasi Kesehatan Lingkungan
122 Hasil Pemeriksaan Air Limbah Sesuai Baku Mutu yang Ditetapkan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
123 Pengelolaan Limbah
Padat sesuai 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
92
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permenkes 1204 th 2004
124 Capaian Tingkat Rumah Sakit Berseri
≥ 7500. 9375 9487 9499,25
7 Instalasi Binatu/Laundry
125 Ketepatan Waktu Penyediaan Linen Bersih Untuk Ruang Rawat Inap dan Ruang Pelayanan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
126 Ketepatan
Pengelolaan Linen Infeksius
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
KOMITE, PANITIA DAN SPI
1 Komite Medik 127 Kepatuhan terhadap Clinical Pathway
Skor =100
100 100 100 100 100 100 100
128 Pelaksanaan Audit Medis Dua Kali dalam Setahun
100% 0% 0% 0% 50% 50%
129 Penanganan Komplain Etik dan Disiplin Profesi Medis
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
130
Terlaksananya Kredensial dan Rekredensial bagi Semua Dokter
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Komite K3RS 131 Kejadian Kecelakaan Akibat Kerja
0 2 3 0,58
132
Simulasi Kesiapsiagaan Bencana di Setiap Unit Kerja
100% 100% tahunan
3 Komite Etik dan Hukum 133 Penanganan Masalah Etik dan Hukum Rumah Sakit
100% 100% 100% 100%
134 Penanganan Masalah Etik dan Hukum Kedokteran
100% 100% 100% 100%
135 Penanganan Masalah Etik dan Hukum Keperawatan
100% 100% 100% 100%
4 Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
136 Tersedianya Anggota Tim PPI yang Terlatih
≥75% 100% 100% 100%
5 Komite Keperawatan 137
Terlaksananya Kredensial/Re-Kredensial Bagi Semua Perawat
100%
tidak masuk imut 2020
tidak masuk imut
2020
138
Penerapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Sesuai dengan Standar Keperawatan
≥ 90%
tidak masuk imut 2020
tidak masuk imut
2020
139
Terlaksananya kredensial dan Rekredensial bagi perawat baru dan pindahan
95% - - 100% - - 100% 100%
140
Terlaksananya kredensial dan Rekredensial bagi perawat yang telah habis masa berlaku RKK nya
95% - - - - - 86,96% 86,73%
141
Implementasi audit asuhan keperawatan di ruang rawat jalan dan rawat inap setiap 6 bulan sekali
100% - - - - - 100% 100%
142
Penanganan pelanggaran masalah etik keperawatan dapat diselesaikan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6 Satuan Pemeriksa Internal 143
Terlaksananya Kegiatan Audit sesuai Rencana Program Kegiatan Pengawasan Tahunan (PKPT)
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
144
Terlaksananya Kegiatan Pemantauan Penyelesaian Rekomendasi Audit Internal dan Rekomendasi Eksternal sesuai PKPT
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7 Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
145 Verifikasi Penyelesaian Laporan Ketidaksesuaian
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
93
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
8 Unit Layanan Pengadaan (ULP)
146 Kelengkapan Dokumen 100% 100% 100% 100%
147 Kejadian Lelang Gagal ≤ 40% 0% 0% 0%
9 Panitia Penerima Barang/Jasa
148 Kelengkapan Dokumen Penerimaan Barang/Jasa
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
149
Hasil Pemeriksaan dan Penerimaan Barang/Jasa Sesuai Kontrak
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
94
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pencapaian Unit Kerja
1). Direktorat Medik dan Keperawatan
Instalasi Rawat Jalan
Pencapaian kinerja instalasi rawat jalan tahun 2019 adalah sebesar 94,41% dari target
yang telah ditetapkan. Pencapaian secara umum sudah sesuai dengan target. Instalasi
rawat jalan terdiri 15 klinik, terdapat 7 klinik dengan tingkat pencapaian baik, yaitu klinik
psikiatri anak dan remaja, klinik psikiatri adiksi, klinik psikiatri forensik, klinik medical
check up, klinik psikologi dan klinik gigi dan mulut. Sedangkan klinik dengan pencapaian
rendah adalah klinik psikiatri dewasa, klinik penyakit dalam, klinik neurologi, klinik bedah,
klinik konsultasi gizi, klinik THT dan klinik rehabilitasi medik.
Pencapaian kinerja instalasi rawat jalan dalam kurun waktu 5 tahun dijelaskan sebagai
berikut.
Grafik 1 . Pencapaian kunjungan instalasi rawat jalan.
36.269
37.268
51.329 57.289
48.732
0
50.000
100.000
2015 2016 2017 2018 2019
Pencapaian kunjungan
Pencapaian kunjungan
95
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pada grafik terlihat bahwa pencapaian tahun 2019 lebih rendah dibandingkan
tahun 2018, namun demikian pencapaian ini masih lebih tinggi jika dibandingkan
pencapaian tahun 2015, 2016 dan 2017. Kinerja instalasi rawat jalan tumbuh dari tahun
2015 sampai tahun 2018, dan kemudian menurun ditahun 2019.
Faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dalam 4 tahun pertama adalah :
- Komitmen pimpinan dan SDM untuk meningkatkan kinerja pelayanan tinggi.
- Upaya untuk menjaga dan memperbaiki mutu pelayanan yang berorientasi pada
kepuasan dan keselamatan pasien tinggi, terbukti dengan terakreditasinya
pelayanan rumah sakit denga sertifikasi ISO dan KARS.
- Upaya membangun jejaring pelayanan oleh tim PKRS berjalan dengan baik.
- Adanya upaya untuk membuat inovasi pelayanan.
- Keterbukaan akses dan kerjasama pelayanan terkait pembiayaan pasien dengan
BPJS berjalan dengan baik.
Faktor yang berpengaruh terhadap penurunan kunjungan instalasi rawat jalan pada
tahun 2019 adalah :
- Regulasi rujukan berjenjang pasien BPJS, berdampak PPK 1 tidak bisa langsung
melakukan rujukan ke RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat, karena status nya
sebagai PPK 3.
- Adanya kebijakan rujuk balik, sementara sebagian besar pengunjung instalasi
rawat jalan adalah pasien kronis, sehingga memberikan dampak yang besar
terhadap jumlah pasien yang harus dilakukan rujuk balik.
- Pengembangan pelayanan jiwa di PPK 2 yang cukup agresif.
Berikut paparan klinik pelayanan rawat jalan yang mencapai target dan pertumbuhan :
- Klinik psikiatri anak dan remaja. Klinik ini mencapai target yang ditetapkan,
bahkan dalam 5 tahun terakhir mengalami pertumbuhan. Kondisi ini
dilatarbelakangi oleh faktor :
o Ketersedian dokter spesialis konsultan di tahun 2019
o Upaya promosi dan edukasi terkait perasalahan jiwa anak
o Perbaikan sistem pelayanan, sehingga pelayanan anak dan remaja
menjadi terintegrasi dalam 1 gedung.
- Klinik Psikiatri Geriatri. Klinik ini tumbuh dengan sangat progresif. Faktor
pendukungnya adalah :
o Pelayanan yang sudah terintegrasi
o Ketersedian SDM dokter konsultan yang memadai
96
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
o Fasilitas pendukung yang lengkap
o Upaya promosi yang cukup efektif
o Jejaring rujukan pasien yang berjalan dengan baik.
- Klinik Psikiatri Adiksi. Klinik ini mengalami pertumbuhan yang positif adri tahun
ke tahun. Faktor pendukungnay adalah :
o Dukungan pembiayaan IPWL
o Promosi layanan berjalan dengan baik
o Akses pelayanan yang mudah
- Klinik Psikiatri Forensik. Pertumbuhan klinik ini sangat baik. Kondisi ini
didukung oleh:
o Adanya komunikasi dan koordinasi dengan kepolisian di wilayah Jawa
Timur untuk membanu pemeriksaan kasus.
o Kebijakan dari institusi diluar RSJ RW terkait pemeriksaan kesehatan jiwa
untuk calon pegawai dan jabatan lainnya.
o Upaya promosi terkait peran pemeriksaan kejiwaan dalam proses
pengembangan diri berjalan cukup efektif.
- Klinik Medical Check Up. Klinik ini juga mengalami pertumbuhan yang baik. Hal
ini didukung oleh :
o Ketersediaan fasiltas yang memadai
o Harga yang kompetitif
o Pelayanan mudah diakses dan cepat
o Upaya promosi yang cukup efektif
o Kebijakan institusi pemerintah maupun swasta terkait proses rekruitmen
dan pengembangan karir pegawai
- Klinik Psikologi. Klinik ini mengalami pertumbuhan yang baik. Pertumbuhan
klinik ini didukung oleh peran dan fungsinya dalam pemeriksaan status kesehatan
mental. Secara khusus kunjungan yang murni untuk kepentingan pelayanan
psikologi masih perlu untuk ditingkatkan dan dipromosikan. Faktor pendukungnya
adalah :
o Bagian inegral dari pelayanan kesehatan jiwa
o SDM memadai dan kompeten
o Akses pelayanan mudah dan relatif cepat.
- Klinik Gigi dan Mulut. Meskipun kurang begitu signifikan kunjungan di klinik ini
tumbuh. Sejak diberlakukan rujukan berjenjang pasien BPJS, klinik ini praktis
memfasilitasi pasien mandiri dan pasien konsulan dari perawatan jiwa. Dari sisi
97
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
SDM klinik ini sangat memenuhi, begitu juga sarana dan prasarananya. Bahkan
dari aspek kelayakan sterilisasi alat, klinik ini sangat bisa diandalkan. Upaya
untuk meningkatkan kunjungan pasien mandiri masih tetap harus ditingkatkan
untuk mendukung peningkatan pendapatan rumah sakit.
Beberapa klinik lain yang tidak mencapai target di tahun 2019 dan mengalami
penurunan mulai periode 2017 – 2019, yaitu Klinik Kesehatan Jiwa, Klinik Bedah, Klinik
Penyakit Dalam, klinik neuro, klinik konsultasi Gizi, klinik THT dan klinik fisioterapi,
disebabkan oleh faktor berikut :
- Kebijakan rujukan berjenjang pasien BPJS
- Belum ada inovasi yang mampu memberikan daya tarik bagi pasien mandiri.
- Khusus pada pelayanan klinik jiwa dewasa adalah kebijakan rujuk balik.
- Kompetitor yang banyak di wilayah pelayanan
- Pertumbuhan pelayanan kesehatan jiwa di PPK2.
Klinik Perawatan Kulit tidak beroperasi sejak pertengahan tahun 2018 karena tidak
adanya dokter pemberi pelayanan karena promosi jabatan, sehingga tidak bisa
memberikan layanan klinik. Tindak lanjut untuk melakukan studi tentang peluang
dibukanya kembali klinik tersebut dengan pemenuhan kebutuhan SDM atau peluang
lainnya.
INSTALASI RAWAT INAP
Parameter Capaian
2015 Capaian
2016 Capaian 2017
Capaian 2018
Target 2019
Capaian 2019
∑ Pasien MRS 4.459 4.357 4.557 4.250 5.016 5.254
∑ Pasien KRS 4.590 4.262 4.555 4.352 5.016 5.178
BOR 73,93% 66,95% 76,58% 74,93% 70 % 68,64%
LOS (hari) 43,14 40,06 42,91 46,41 30 34,94
TOI 14,51 19,87 13,14 14,72 7 15,41
BTO 6,56 6,09 6,51 6,22 7,43
GDR ‰ 1,74 ‰ 2,35 ‰ 5,05‰ 3,91‰ 4.62 ‰
NDR ‰ 1,31‰ 1,88‰ 3,73 ‰ 2,99 ‰ 3.46 ‰
98
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Grafik Angka pasien MRS dan KRS tahun 2015 - 2019
Jumlah pasien MRS dan KRS dari tahun 2015 – 2019 pada prinsipnya
mengalami peningkatan. Beberapa faktor yang berperan adalah :
- Upaya untuk membangun komunikasi dan koordinasi dengan jejaring rujukan
pasien cukup intensif.
- Perluasan jejaring rujukan pasien.
- Kemudahan pembiayaan yang diakomodir oleh pemerintah profinsi Jawa Timur
untuk pasien yang tidak memiliki keanggotaan BPJS.
- Dukungan program bebas pasung oleh pemerintah profinsi Jawa Timur.
- Adanya komunitas TKSK yang dibina oleh tim PKRS RSJ dr. Radjiman
Wediodiningrat, yang secara berkala mengidentifikasi dan melakukan rujukan
pasien jiwa, bekerjasama dengan Puskesmas wilayah setempat.
Grafik BOR dan ALOS instalasi rawat inap tahun 2015 - 2019
Capaian BOR dari tahun 2015 – 2019 berfluktuasi. Capaian tahun 2019 tidak
sesuai target dan lebih rendah dari tahun 2018. Faktor penyebabnya adalah :
- Upaya untuk menekan lama hari perawatan menjadi kurang dari 40 hari.
-
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
2015 2016 2017 2018 2019
jumlah pasien MRS
jumlah pasien KRS
73,93 66,95 76,58 74,93
68,64
43,14 40,06
42,91 46,41
34,94
-
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
2015 2016 2017 2018 2019
B O R
A L O S
99
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Sedangkan capaian ALOS sudah cukup baik, karena kurang dari 40 hari,
meskipun masih dibawah target yaitu 30 hari. Capaian ini cukup baik untuk mendorong
kemandirian pasien dan keterlibatan keluarga dalam meningkatkan kemampuan
sosialisasi disamping juga memperbaiki biaya operasional perawatan. Perbaikan ALOS
dipengaruhi oleh :
- Advokasi kepada keluarga terkait konsep perawatan pasien dengan gangguan
jiwa dilakukan secara intensif.
- Kegiatan pengantaran pulang bagi pasien tidak mampu dan pasien dari dinas
sosial dilakukan secara intensif.
- Peran DPJP dan perawat untuk memberikan terapi yang adekuat dan asuhan
keperawatan dilakukan dengan lebih terukur, melalui kontrol indikator mutu.
Instalasi Biomedika
Unit Pelayanan Laboratorium
IndikatorKinerja 2015 2016 2017 2018 Target
2019
2019 Prosentase
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi 2019
Pelaksanaan Pemeriksaan (Pemeriksaan Terlampir)
Pelaksanaan Pemeriksaan
44.572 47.866 50.338 47.400 52.140 53.364 102,35%
Pelaksanaan Pengambilan Sampel
8.912 9.536 9.887 9.296
Grafik kinerja pelayanan laboratorium tahun 2015 - 2019
Kinerja unit laboratorium dari tahun 2015 – 2019 pada prinsipnya mengalami
pertumbuhan, sebagaimana yang terlihat pada grafik. Meskipun pada tahun 2018
44.572
47.866
50.338
47.400
53.364
40.000
45.000
50.000
55.000
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah pemeriksaan
Jumlah pemeriksaan
100
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
mengalami penurunan, tetapi kemudian terjadi peningkatan tahun 2019. Faktor
penyebabnya diantaranya adalah :
- Peningkatan pasien di klinik MCU, yaitu pasien yang membutuhkan peayanan
medical check up.
- Peningkatan pasien MRS di rawat inap.
- Peningkatan pasien di klinik NAPZA
- Perbaikan sistem pelayanan yang dilakukan oleh unit kerja
Unit Pelayanan Radiologi
IndikatorKinerja 2015 2016 2017 2018 Target
2019
2019 Prosentase 2019
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi
Kegiatan Pemeriksaan Radiologi
1.433 1458 2372 2205 2580 3194 123,8%
Grafik Kinerja Unit Radiologi tahun 2015 -2019
Pencapaian kinerja unit Radiologi tahun 2015 – 2019 mengalami pertumbuhan yang baik
dan konsisten. Faktor yang berperan diantaranya adalah :
- Pemeliharaan alat medis lebih terkontrol dan tepat waktu.
- Dukungan investasi alat canggih, CT scan
- Ketersediaan SDM yang cukup dan berkualitas, tahun 2019 ada penambahan 1
orang dokter spesialis radiologi, sehingga jumlahnya menjadi 2 orang
- Adanya kerjasama rujukan pemeriksaan radiologi dengan beberapa unit PPK 1
dan PPK 2
Unit Pelayanan Elektromedik
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
ECG 429 636 641 533 420 713 169,76%
0
1.000
2.000
3.000
4.000
2015 2016 2017 2018 2019
Kegiatan Pemeriksaan Radiologi
101
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
EEG 116 201 413 394 300 340 113,33%
ECT 373 289 328 632 288 370 128,47%
Hi TOP 86 4 0 0 0 0
TOTAL 1004 1130 1382 1559 1.008 1.453
Grafik Kinerja pelayanan elektromedik tahun 2015 - 2019
Unit pelayanan elektromedik terdiri dari 4 jenis, tetapi pada tahun 2017 pelayanan
HITOP dihentikan karena kendala besarnya biaya operasional tidak sebanding dengan
pendapatan yang diperoleh dari kunjungan pasien.
Pelayanan ECT juga mengalami perubahan teknis operasional, pada tahun 2015
– pertengahan 2018 dioperasionalkan ECT konvensional, tetapi pada semester 2 tahun
2018 – 2019 beralih dengan teknis ECT premedikasi, dengan pertimbangan
menyesuaikan dnegan standar pelayanan yang terbaru. Dampak dari perubahan ini
adalah penurunan kapasitas pelayanan. Jika ECT konvensional dapat memfasilitasi
sampai dengan 10 tindakan per hari, dengan ECT premedikasi menjadi 4 pasien per
hari. Sehingga tampak adanya penurunan kegiatan ECT pada tahun 2019. Disamping
adanya upaya untuk meminimalkan tindakan invasif oleh DPJP, dengan memberikan
terapi farmakologi dan psikoterapi yang lebih baik.
Sementara 2 kegiatan lainnya yaitu pemeriksaan EEG dan ECG mengalami
pertumbuhan yang cukup baik. Faktor pendukung pencapaiannya adalah :
- Adanya SDM yang memadai.
- Kelangkaan alat khususnya EEG di wilayah pelayanan.
- Upaya untuk membangun jejaring rujukan yang lebih baik.
429
636
548
606
713
116 201
367
315 340
86 4 - - -
373 290
261
588
370
-
100
200
300
400
500
600
700
800
2015 2016 2017 2018 2019
Pemiksaan ECG
Pemiksaan EEG
Pemiksaan HITOP
Tindakan ECT
102
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Unit Pelayanan Pemeliharaan Alat Kesehatan.
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
Pemeliharaan alat kesehatan
0 0 182 5499 7.200 6.291 87,4%
Kalibrasi 0 21 0 418 471 390 82,8%
Pemeliharaan alat kesehatan jauh lebih baik dari tahun 2017, hal ini terjadi sejak
unit tersebut dilakukan perubahan struktur dan manajemen. Mulai tahun 2018 unit ini
dibawah koordinasi instalasi Biomedika, yang sebelumnya dibawah koordinasi IPSRS.
Upaya untuk memberikan target dan respon time untuk pemenuhan standar akreditasi
memberikan dampak positif terhadap pemeliharaan alat medis. Namun demikian pada
tahun 2019 pencapaian kinerja masih kurang dari yang ditargetkan.
Kalibrasi alat belum etrcapai 100% karena :
- Tidak semua alat bisa difasilitasi proses kalibrasinya di BPFK. Sehingga ketika
tidak mendapatkan vendor yang dapat memfasilitasi maka ada alat yang
tertinggal.
- Kurang optimalnya perencanaan dan monitoring kegiatan kalibrasi.
Rencana tindak lanjut :
- Melakukan MoU dengan BPFK, sehingga waktu pelaksanaan lebih terkontrol dan
identifikasi alat yang tidak dapa dikalibrasi bisa lebih jelas di awal.
- Melakukan perencanaan dan monitoring yang lebih baik.
Pada aspek pemeliharaan alat tidak tercapai target, disebabkan oleh :
- Tidak semua alat bisa diperbaiki secara mandiri oleh SDM ATEM
- Kesulitan mendapatkan pihak ke 3 yang mampu melakukan pebaikan alat
- Ketiadaan suku cadang
Rencana tindak lanjut untuk memperbaiki kinerja pemeliharaan alat adalah :
- Memastikan after sale terhadap pengadaan alat baru.
- Mendorong untuk ketersediaan suku cadang
- Berkoordinasi untuk pengadaan alat yang berfungsi sebagai lapis 2 khususnya
untuk peralatan yang sangat vital bagi pelayanan.
Instalasi Rehabilitasi Medik (Fisik dan Psikososial)
Tabel Kinerja Pelayanan Instalasi Rehabilitasi Medik 2019
103
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
Kunjungan Rehabilitasi Medik
11.377 11.848 29.119 28.720 30.120 21.232 70,49%
Pencapaian kinerja instalasi rehabilitasi medik dari tahun 2015 – 2019
mengalami pertumbuhan sampai tahun 2017 dan menurun sampai dengan tahun
2019. Namun demikian pencapaian tahun 2019 masih lebih baik dibandingkan
dengan tahun 2016.
Faktor yang mempengaruhi adalah :
- Berkurangnya jumlah SDM karena memasukim masa purna tugas dan belum
ada pengganti, berdampak pada kemampuan tampung pelayanan pasien.
- Kebijakan untuk memperpenek lama rawat inap, sehingga pasien yang telah
remisi langsung dipulangkan dan tidak memnjalni sesi program rehab. Kondisi
ini diharapkan pasien bisa mengikuti program rehab day care, hanya saja
kendala jarak menjadi faktor penghambat pada program ini.
Belum ada inovasi baru terkait pelayanan rehab dengan mengoptimalkan ketersediaan
waktu layanan dari pagi sampai sore hari. Saat ini pelayanan rehab masih terkonsentrasi
pada waktu pagi sampai siang hari.
Instalasi PKRS
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
Penyuluhan di Luar RS
13 12 30 27 12 37 308,33%
11.37711.848
29.119
28.720
21.232
0
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
35.000
2015 2016 2017 2018 2019
Kunjungan Rehabilitasi Medik
KunjunganRehabilitasiMedik
104
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pembinaan Lansia 5 10 13 16 12 13 108,33%
Pembinaan
Layanan di PPK
primer dan
sekunder
40 48 50 56 13 111 846,15%
Pembinaan KPSI
(Komunitas Peduli
Skizofrenia
Indonesia)
3 3 2 3 3 4 133,33%
Grafik kinerja instalasi PKRS tahun 2015 - 2019
Target dan pertumbuhan kegiatan di Instalasi PKRS dapat dicapai dengan baik
dari tahun 2015 - 2019. Faktor yang berkontribusi adalah komitmen SDM, sistem
monitoring dan evaluasi yang dilakukan cukup optimal, serta semakin banyaknya
jejaring kesehatan jiwa. Diperlukan peningkatan peran Instalasi PKRS dalam promosi
kesehatan yang menunjang kunjungan dan rujukanpasien serta peran serta masyarakat
untuk peningkatan kesadaran tentang penangan gangguan jiwa yang lebih dini dan
holistic. Kegiatan promosi Promosi Kesehatan Rumah Sakit diharapkan dapat lebih
terukur dengan parameter output yang lebih baik.
Instalasi Farmasi
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
Waktu tunggu obat jadi
14,6 menit 18.59 menit
17.33 menit
29.04 menit
< 30 menit
25 menit 35 detik
100%
Kepatuhan
terhadap
FORNAS 99 % 99.04% 98.55% 97.15% < 90% 96.98% 100%
4048 50 56
111
0
20
40
60
80
100
120
2015 2016 2017 2018 2019
Penyuluhan di Luar RS
Pembinaan Lansia
Pembinaan Layanan di PPKprimer dan sekunder
105
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Waktu tunggu
racikan 35,9 menit 36.7 menit 31.59 menit
40.24 menit
< 60 menit
37 menit 48 detik
100%
Formularium RS
update 3 tahun
sekali 100 100 100 100 100 100 100%
Pelabelan High
Alert Medicines
(HAM) 100 100 100 100 100 100 100%
Ketepatan
Pelayanan
Farmasi 100 100 100 100 100 100 100%
Ketepatan
penulisan Resep
Sesuai
Formularium RS
100 100 100 100 100 99.16 99.16%
Ketepatan
Penyimpa nan
Perbekalan
Farmasi
100 100 100 100 100 86.91 86.91%
Tidak ada obat
kedaluarsa di unit
pelayanan 100 100 100 100 100 100 100%
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
Jumlah Resep yang
dilayani
125543 131060
Tidak ditemukan data yang
akurat dikarenakan kerusakan software
267005 275.000 248605 90.40%
Kinerja waktu tunggu pelayanan obat jadi di instalasi farmasi dari tahun 2015 - 2019
memenuhi standar mutu yang ditetapkan yaitu ≤ 30 menit, namun demikian terjadi
kecenderungan memanjang. Hal ini disebabkan oleh :
➢ perlakuan terhadap penyelesaian dan penyerahan obat lebih komplek, sebagai
konsekuensi dari tahapan yang harus dilaluai pada standar akreditasi rumah
sakit
➢ Adanya peningkatan jumlah resep tanpa didukung pemenuhan SDM yang sesuai
dengan penghitungan ABK
Pencapaian aspek mutu lainnya telah dapat dicapai dan dipertahhankan dari tahun
2015 - 2019. faktor pendukungnya adalah komitemen SDM baik, koordinasi antar profesi
dan unit kerja berjajalan kondusif.
106
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Upaya monitoring dan evaluasi dilakukan secara rutin dan terukur.
1. Kegiatan Pelayanan Farmasi Klinik
1.1 Kegiatan farmasi klinik di ruang rawat inap
Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak tahun 2015. perluasan area dan perbaikan
implementasi standar dilakukan secara bertahap. Kegiatan farmasi klinik secara penuh
baru dapat dilaksanakan di 5 ruang rawat inap yaitu Kenanga, Betet, Bismo, Kemuning,
Metro dan Mawar. Dibandingkan dengan tahun 2017, cakupan pelayanan farmasi klinik
ruang rawat inap mengalami penambahan sebanyak 5 ruangan seiring dengan
bertambahnya jumlah SDM Farmasi di tahun 2019 ini. Meskipun demikian jumlah
penulisan CPPT oleh apoteker masih kurang jika ibandingkan dengan tenaga penunjang
lain. Hal ini disebabkan jumlah apoteker yang masih kurang.
1.2 Pelayanan Resep
Pelayanan resep mengalami peningkatan sejak tahun 2015 samapai 2019. hanya saja
pelayanan resep di tahun 2019 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2018,
sehingga tidak mencapai target. Hal ini dikarenakan adanya perubahan sistem rujukan
pada pasien BPJS Kesehatan yang mengakibatkan turunnya jumlah kunjungan pasien.
2. Kegiatan Pengelolaan Perbekalan Farmasi
2.1. Monitoring kondisi di tahun 2019 :
(1) Perencanaan & pengusulan pengadaan :
Pada prinsipnya proses perencanaan dan pengusulan pengadaan perbekalan
farmasi dari tahun 2015 - 2019 tidak dietmukan kendala yang berarti. Semua dapat
terpenuhi, meskipun dalam beberapa hal dan kondisi diperlukan koordinasi yang lebih
intens. Perubahan kebijakan proses pengadaan dilakukan sejak tahun 2018 ,
dilaksanakan dalam jangka waktu tiga bulanan. Penetapan jangka waktu tiga bulan ini
didasari dengan pertimbangan:
- adanya fluktuasi trend pemakaian obat dan alkes yang menuntut proses
pengadaan dilaksanakan dalam jangka waktu yang lebih pendek
terbatasnya masa kedaluarsa obat (rata-rata 2 tahun setelah tanggal produksi)
yang mengharuskan stok on hand dibatasi sesuai dengan kebutuhan jangka
pendek.
Perencanaan yang dibatasi oleh masa tutup buku laporan keuangan
menyebabkan beberapa usulan kebutuhan obat terutama pada kuartal 4
tahun 2019 tidak bisa terealisasi. namun hal ini tidak menganggu proses
107
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
pelayanan kefarmasian secara signifikan karena masih adanya mekanisme
subtitusi dengan terlebih dahulu melakukan konfirmasi kepada dokter penulis
resep di Instalasi Farmasi.
(2) Penerimaan :
Beberapa proses penerimaan BMHP usulan dari instalasi lain di luar instalasi
farmasi terkadang mengalami kesulitan karena pihak gudang farmasi dan pejabat atau
panitia penerima barang dan jasa RSJ Lawang belum menerima informasi secara lisan
ataupun tulisan dari PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dan ULP (Unit Layanan
Pengadaan), serta pihak rekanan pengirim barang seringkali tidak membawa salinan
surat pesanan PPK.
(3) Penyimpanan :
➢ Penyimpanan belum sesuai dengan standar Permenkes dan standar akreditasi
karena beberapa usulan renovasi gedung farmasi dan pengadaan sarpras
penyimpanan belum realisasi. Adapun penyimpanan obat emergensi dan
operasional ruangan (WFS/Ward Floor Stock) di luar Instalasi Farmasi yang
juga merupakan tanggung jawab Instalasi Farmasi sampai saat ini belum
tersedia fasilitas penyimpanan yang memadai contohnya pendingin ruangan.
Sehingga target ketepatan penyimpanan perbekalan farmasi tidak tercapai.
Upaya yang akan dilaksanakan tahun 2020 untuk mengatasi hal ini adalah
dengan mencari lokasi dengan suhu terdingin di ruang rawat inap. Upaya ini
akan bekerja sama dengan jajaran Instalasi Rawat inap dan juga Bidang
Keperawatan. Selain itu, usulan penyediaan pendingin ruangan juga akan
diajukan.
➢ Kulkas/almari es non-pharmaceutical grade di unit pelayanan farmasi masih
digunakan di Satelit Farmasi Rawat Jalan. Pengusulan almari es
pharmaceutical grade sudah dilakukan pada tahun 2020 ini.
(4) Pendistribusian :
➢ Permintaan distribusi obat dan BMHP dari satelit farmasi ke gudang obat masih
bersifat harian (belum bisa mingguan atau bulanan yang dapat mengurangi
beban frekuensi pendistribusian) karena keterbatasan lokasi penyimpanan di
satelit farmasi dan stok di gudang yang belum tentu mencukupi (karena masih
proses pengadaan, pengiriman, kesalahan perencanaan, atau keterbatasan
anggaran).
➢ Di Instalasi Farmasi belum ada tenaga caraka untuk proses pengiriman/distribusi
obat dan BMHP dari gudang ke satelit farmasi dan antar satelit farmasi,
108
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
sementara dirangkap tenaga kebersihan dengan jam kerja setengah hari,
selebihnya dikerjakan petugas gudang sendiri.
(5) Verifikasi penagihan obat dan BMHP :
➢ Administrasi penagihan kuitansi di RSJ Lawang memerlukan verifikasi yang
cukup panjang dan terkadang petugas tidak ada di tempat dan tidak ada tenaga
penggantinya. Hal ini yang sering dikeluhkan rekanan.
➢ Pintu pertama verifikasi penagihan kuitansi obat dan BMHP adalah di gudang
farmasi yang dilakukan oleh petugas farmasi yang ditunjuk atau petugas gudang
farmasi atau koordinatornya. Proses ini berlangsung lancar dengan koordinasi
intensif bersama PPK.
(6) Pengendalian :
➢ Antisipasi stok kosong dengan MOU dengan apotek dan IFRS terdekat (Instalasi
Farmasi Rumah Sakit) : MOU kerja sama pembelian obat dan BMHP jika stok
RSJ Lawang telah dibuat dengan apotek Yuwandi, sedangkan MOU peminjaman
obat BMHP dengan Instalasi Farmasi dengan Instalasi Farmasi RSUD Lawang.
➢ Antisipasi stok habis di satelit farmasi 24 jam dengan pengaturan akses gudang
: setiap sore setelah selesai jam keraja non shift maka petugas piket gedung
farmasi belakang akan melaksanakan serah terima kunci gedung kepada
petugas shift 24 jam secara tertulis.
(7) Penarikan, Pengamanan, dan Usulan
➢ Pemantauan kondisi obat dan BMHP yang ada dalam persediaan Instalasi
Farmasi, obat emergensi, dan persediaan ruangan dilakukan secara rutin oleh
petugas yang ditunjuk dengan cara melihat secara fisik dan memantau di
software farmasi.
➢ Usulan penghapusan disampaikan setiap tiga bulan sekali.
(8) Dispensing Obat Steril
Dispensing obat steril telah dilakukan di Instalasi Farmasi terutama untuk
proses pencampuran obat-obat suntik dalam bentuk sediaan serbuk-tepung.
Namun sarana untuk pelayanan ini masih belum tersedia secara memadai terutama
untuk ketersediaan Clean Room. Usulan Clean Room akan dimasukkan dalam RBA
tahun 2021-2024
3. Kegiatan Pengendalian Mutu dan Manajemen Risiko
109
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
3.1. Analisis
Penyimpanan belum optimal karena masalah fasilitas.
3.2. Evaluasi
Usulan fasilitas, sarana prasarana penyimpanan harus segera ditindaklanjuti.
Fasilitas yang sudah ada harus dilaksanakan pemeliharaan rutin terutama masalah
validasi, kalibrasi, tera, sehingga kerusakan sekecil apapun dapat segera diketahui dan
diusulkan perbaikan dan tidak mengganggu kelancaran pelayanan.
Instalasi Gawat Darurat
Pencapaian
2015 Pencapaian
2016 Pencapaian
2017 Pencapaian
2018 Target 2019
Pencapaian 2019
Tingkat pencapaian
Jumlah kunjungan pasien IGD
4.918 4.843 5.056 4.826 5,256 5.216 99,24%
Kinerja instalasi IGD tahun 2015 – 2019 mengalami fluktuasi, tetapi secara
keseluruhan mengalami peningkatan yang cukup baik di tahun 2019. Beberapa faktor
yang menjadi penyebabnya adalah :
- Upaya peningkatan kualitas pelayanan
- Dukungan jejaring pelayanan rujukan pasien
- Adanya perluasan kerjasama dengan dinas sosial
- Peran TKSK dan tim PKRS dalam melakukan advokasi dan edukasi di
masyarakat terkait penanganan gangguan jiwa.
Instalasi Gizi
4.600
4.700
4.800
4.900
5.000
5.100
5.200
5.300
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah kunjungan
Jumlah kunjungan
110
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Tabel Porsi Pelayanan Gizi Tahun 2015 - 2019
Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Porsi Pelayanan Gizi 564.336 515.355 674.658 599.448 624.716
Secara keseluruhan pelayanan porsi makanan oleh instalasi gizi menyesuaikan
dengan kebutuhan pasien rawat inap. Sejauh ini daya dukung instalasi gizi terhadap
pemenuhan makanan pasien berjalan dengan baik. Pengendalian mutu dilakukan
dengan baik, dengan berkoordinasi dengan instalasi kesehatan lingkungan.
Tabel Jumlah Asuhan Gizi Rawat Inap tahun 2015 - 2019
Indikator 2015 2016 2017 2018 Target 2019
Realisasi 2019
Tingkat Pencapaian
Jumla Pelayanan Asuhan Gizi
10.875 10.182 11.639 12.574 13.130 12.805 97,5 %
0
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
700.000
800.000
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Porsi Pelayanan Gizi
Jumlah Porsi PelayananGizi
111
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Kegiatan asuhan gizi pasien dari tahun 2015 – 2019, mengalami peningkatan.
Hanya saja pada tahun 2019 belum mencapai 100%. Setiap pasien yang menjalani
perawatan rawat inap dilakukan asuhan gizi sebanyak 3 kali, dengan pencapaian ini
berarti ada sebagian pasien yang belum dilakukan asuhan sebanyak 3 kali. Beberapa
faktor penyebabnya adalah :
- Jumlah SDM nutrisionis kurang 2 orang dari yang sudah dilakukan analisa ABK.
- Pemendekan ALOS sehingga ada pasien yang sudah baik kurang dari 15 hari,
langsung dibawa KRS oleh keluarga.
Tabel Kunjungan Konsultasi Gizi
2015 2016 2017 2018 Target 2019
Realisasi 2019
Tingkat Pencapaian
Jumlah Kunjungan Konsultasi Gizi
40 29 93 20 108 45
41,67%
Pencapaian konsultasi gizi di rawat jalan tidak menunjukkan hasil yang memuaskan.
Bahkan pada tahun 2019 realisasi keinerja hanya 41,67%. Beberapa faktor
penyebabnya adalah :
- Kurang optimalnya komunikasi dan koordinasi dengan DPJP, mengingat
pelayanan gizi lebih bersifat penunjang, sehingga memfasilitasi rujukan dari
DPJP.
- Kurangnya promosi, sehingga tidak banyak masyarakatb yang mengetahui
pelayanan gizi klinik.
- Belum ada inovasi pelayanan yang mampu memberi daya tarik pada masyarakat
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
1 2 3 4 5
Jumla Pelayanan Asuhan Gizi
112
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Instalasi Bedah
Indikator Pencapaian
2015 Pencapaian
2016 Pencapaian
2017 Pencapaian
2018
Target 2019
Pencapaian 2019
Tingkat pencapaian
Jumlah tindakan operasi
Belum ada layanan
94 96 65 72 58 80,56%
Pencapaian kinerja instalasi bedah unit kamar operasi mengalami penurunan sejak
tahun 2015. Target yang ditetapkan pada tahun 2019 juga tidak tercapai. Beberapa
faktor yang menjadi penyebab adalah :
- Pola rujukan berjenjang yang diterapkan oleh BPJS
- Belum ada inovasi yang bagus untuk mendorong peningkatan kunjungan pasien.
Unit Rawat Jalan
Indikator Pencapaian 2015
Pencapaian 2016
Pencapaian 2017
Pencapaian 2018
Target 2019
Pencapaian 2019
Tingkat pencapaian
Jumlah kunjungan rawat jalan
272 286 601 342 288 102 35,42%
-
20
40
60
80
100
120
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah tindakan operasi
Jumlah tindakanoperasi
113
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Kunjungan klinik rawat jalan bedah mengalami pertumbuhan yang sangat baik dari tahun
2015 – 2017, tetapi kemudian menurun sampai tahun 2019. Faktor utama yang menjadi
penyebabnya adalah :
- Penerapan rujukan berjenjang untuk pasien bPJS sejak tahun 2017
- Belum ada inovasi pelayanan untuk mengupayakan peningkatan kunjungan
pasien.
Instalasi NAPZA
Unit Pelayanan Rawat Inap
Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah kunjungan pasien MRS 279 147 96 66 120
Kunjungan rawat inap di instalasi NAPZA mengalami penurunan dari tahun 2015
sampai tahun 2019, namun demikian pada tahun 2019 sudah mulai tumbuh
dibandingkan tahun 2018.
0
100
200
300
400
500
600
700
2015 2016 2017 2018 2019
K. BEDAH
K. BEDAH
-
50
100
150
200
250
300
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah kunjungan
Jumlah kunjungan
114
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Faktor yang mempengaruhi penurunan kunjungan rawat inap adalah :
- Perubahan kebijakan dari BNN pusat terkait strategi penanganan pengguna
NAPZA
- Kurang optimalnya RSJ RW untuk membangun kerjasama dengan pihak pihak
yang melakukan pengeloaan pengguna NAPZA, seperti kepolisian dan
kejaksaan.
- Kurang optimalnya koordinasi dan komunikasi dengan pihak BNN daerah
sehingga terjadi stagnasi kerjasama pelayanan.
- Dukungan sarana pengamanan di unit peayanan yang masih kurang memadai.
- Dukungan sarana kegiatan rehabilitasi yang masih kurang.
Unit Pelayanan Rawat Jalan
Indikator Pencapaian
2015 Pencapaian
2016 Pencapaian
2017 Pencapaian
2018 Target 2019
Pencapaian 2019
Prosentase pencapaian
K. Psikiatri Adiksi
186 193 213 329 360 430 119,44%
Pencapaian kinerja klinik rawat jalan NAPZA dari tahun 2015 – 2019 mengalami
pertumbuhan yang sangat baik. Hal ini didukung oleh :
- kemudahan pembiayaan oleh IPWL
- promosi dan edukasi kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim PKR
2). Direktorat SDM dan Pendidikan
1. Kinerja Bagian SDM
Pada Tahun 2019 didapatkan gambaran ketenagaan di RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang sebagai berikut :
0
200
400
600
2015 2016 2017 2018 2019
K. PSIKIATRI ADIKSI
K. PSIKIATRI ADIKSI
115
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Keadaan Ketenagaan Per Akhir Desember 2019
Jumlah Pegawai Menurut Jabatan
NO. Uraian L P PNS L P Non PNS TOTAL
1. MEDIS 18 35 53 1 4 5 58
2. KEPERAWATAN 167 186 353 36 17 53 406
3.
PENUNJANG MEDIS 39 73 112 7 6 13 125
4. ADMINISTRASI 104 52 156 43 19 62 218
5. JUMLAH 328 346 674 87 46 133 807
Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan
NO. URAIAN L P PNS L P NON PNS TOTAL
1. S3 0 0 0 0 0 0 0
2. S2 14 16 30 1 3 4 34
3. S1 90 113 203 4 10 14 217
4. D4 12 27 39 0 0 0 39
5. D3 125 165 290 45 24 69 359
6. D1 2 0 2 3 0 3 5
7. Sekolah Menengah Atas (SMA) 82 25 107 34 9 43 150
8.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 0 2 0 0 0 2
9. Sekolah Dasar (SD) 1 0 1 0 0 0 1
10. JUMLAH 328 346 674 87 46 133 807
Jumlah Pegawai Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat
No. Uraian L P Total
1. PNS 338 346 674
2. BLU 0 1 1
3. KONTRAK :
KONTRAK WAKTU TERBATAS 80 42 122
KONTRAK DOKTER JAGA IGD 1 1 2
KONTRAK HARIAN LEPAS 5 0 5
KONSULTAN 1 2 3
JUMLAH 415 392 807
116
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Capaian sesuai perjanjian kinerja tahun 2019 sebagai berikut :
1) Evaluasi Tingkat Kepuasan Pegawai
Kondisi yang dicapai saat ini
Evaluasi Kepuasan pegawai yang dilaksanakan pada Tahun 2019 dengan
membagikan google form kepada Pegawai RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang. Adapun hasilnya dapat digambarkan sebagai berikut,
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
Tingkat kepuasan Pegawai
86,2 87,15 80% 88.09% 110,01%
Permasalahan :
Kegiatan tercapai sesuai target yang telah di tetapkan namun dalam
pelaksanaannya pengisian survei kepuasan pegawai melalui google form tidak
tepat waktu sehingga menyebabkan proses kompilasi dan analisisnya menjadi
terlambat.
Kepuasan pegawai Tahun 2019 tercapai 88,09%. Dari beberapa item pernyataan
mengenai kepuasan pegawai terdapat beberapa indikator yang menjadi perhatian
diantaranya yaitu pemberian jasa pelayanan / intensif atau kerja extra yang telah
dilakukan, tersedianya peralatan dan perlengkapan yang mendukung pekerjaan,
dan perhatian institusi Rumah Sakit terhadap pegawai. Beberapa indicator
tersebut apabila diperhatikan akan dapat meningkatkan kepuasan pegawai
Tindak Lanjut:
- Survey kepuasan pegawai dilakukan dengan meningkatkan komunikasi dan
koordinasi untuk ketepatan waktu pengisian google form.
- Menerapkan komunikasi efektif kepada pegawai melalui sosialisasi sosialisasi
mengenai kondisi yang berpengaruh terhadap kepuasan pegawai dengan
harapan pegawai mengerti proses yang telah dilakukan oleh RS untuk
meningkatkan kepuasan pegawai.
16). Prosentase Pegawai yang Berperilaku sesuai Budaya Kerja
Penilaian implementasi budaya kerja pegawai targetnya adalah 70% dan
sudah terealisasi.
117
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
Prosentase Pegawai yang Berperilaku sesuai Budaya Kerja
77,85 80,71 90% 82,40% 91.5%
Permasalahan,
Penilaian implementasi budaya kerja pegawai sudah dilakukan secara elektronik
dengan menggunakan google form namun dalam pelaksanaanya pengisiannya
tidak tepat waktu.
Hasil pengukuran tingkat budaya kerja pegawai RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang berdasarkan total indikator konsep Budaya Kerja yang
telah dirumuskan dalam Hospital Bylaws (HBL), diperoleh hasil 82,3% pegawai
mempunyai tingkat budaya kerja yang sesuai DO yaitu pegawai yang
memperoleh nilai pada tingkat sedang, tinggi dan sangat tinggi. Persentase
pegawai yang berperilaku sesuai budaya kerja pada semester I tahun 2019
sebesar 82,5%. Pada penilaian budaya kerja semester II tersebut mengalami
penurunan sebesar 0,2%. Rata-rata persentase pegawai yang berperilaku
sesuai budaya kerja pada tahun 2019 sebesar 82,4%.
Tindak Lanjut :
1. Mengevaluasi sistem penilaian implementasi dan indikator penilaian
budaya kerja, mengundang konsultan budaya kerja dalam rangka
koordinasi dengan tim budaya kerja;
2. Sosialisasi indikator penilaian budaya kinerja.
3. Melakukan internalisasi budaya kerja secara berkelanjutan dalam berbagai
bentuk kegiatan serta penerapan model perilaku budaya kerja agar
prosentase pegawai yang berperilaku budaya kerja selalu meningkat dan
dapat memenuhi target yang telah ditetapkan
118
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pencapaian Bagian SDM :
Kondisi yang dicapai :
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
Terlaksananya capacity building
0 pkt/th 7 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 1 100%
Terlaksananya benchmarking
0 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 1 100%
Evaluasi program AoC
0 pkt/th 0 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 1 100%
Jumlah pengelolaan kesejahteraan SDM
6 keg/th 7 keg/th 7 keg/th 8 keg/th 12 12 100%
Terlaksananya Peringatan Hari Nasional (kartini/hari ibu)
1 pkt/th 1 pkt/th 1 1 100%
Permasalahan :
Secara kuantitas seluruh kegiatan telah tercapai sesuai target, namun perlu dilakukan
evaluasi lebih lanjut mengenai efektifitas/kualitas dari kegiatan tersebut.
Usulan Pemecahan Masalah :
1. Kegiatan capacity building, tetap direncanakan/dijadwalkan secara berkala setiap
tahun dengan metode pendekatan capacity building di kelompok-kelompok profesi
di seluruh unit pelayanan.
2. Kegiatan benchmarking, tetap direncanakan/ dijadwalkan minimal setiap tahun
sekali, dengan juga melakukan benchmarking terhadap penilaian kinerja pegawai
3. Kegiatan evaluasi AoC diharapkan lebih implementatif dalam bentuk kegiatan
pelayanan sehari-hari, bukan hanya dalam bentuk peringatan hari-hari besar.
4. Jumlah pengelolaan kesejahteraan SDM .
Kegiatan kesejahteraan pegawai tahun 2018 tercapai, meliputi 8 kegiatan
pengelolaan: BPJS, Taspen,cuti pegawai, uang duka, tali asih, pemeriksaan
kesehatan berkala, uang pegawai PNS dan pengelolaan pegawai Non PNS.
Tercapai sesuai target 8 kegiatan. Memerlukan sosialisasi kembali kepada pegawai
sehingga semua pegawai mengerti terhadap pengelolaan kesejahteraan pegawai.
119
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pelaksanaan program unit kerja
Kondisi yang dicapai :
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
Jumlah kegiatan mutasi pegawai 7 keg/th 7 keg/th 7 keg/th 7 keg/th
7
keg/th 6 keg/th
85,71%
Jumlah kegiatan Penatausahaan Pegawai
12 keg/th
10 keg/th
10 keg/th
10 keg/th
10
keg/th
10
keg/th 100%
Jumlah kegiatan koordinasi Internal dan Eksternal
24 pkt/th 24 pkt/th 18
keg/th 52
keg/th 24
pkt/th 24 pkt/th 100%
Permasalahan :
1. Jumlah kegiatan mutasi pegawai :
Kegiatan mutasi meliputi: Mutasi pindah pegawai eksternal RSJRW, Mutasi pindah pegawai
internal, Kenaikan pangkat reguler / pilihan, Kenaikan pangkat fungsional, Usulan jabatan fungsional
pertama, Pengusulan pensiun, Mengelola pegawai yang meninggal. Proses mutasi tidak tercapai
sesuai target dan salam pelaksanaanya terdapat kendala:
a. Mutasi internal yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan organisasi, namun
terdapat beberapa pegawai yang tidak mau melaksanakan tugas sesuai
mutase dengan berbagai macam alasan.
b. Pada proses Kenaikan pangkat reguler / pilihan, Kenaikan pangkat fungsional Proses
kenaikan pangkat reguler, fungsional dan pensiun tercapai sesuai target namun
dalam prosesnya belum bisa terencana dan terjadwal dengan baik sehingga
seringkali pegawai harus melengkapi berkas dalam waktu yang sempit.
2. Jumlah kegiatan Penata usahaan Pegawai :
Kegiatan penatausahaan pegawai pada tahun 2018 sejumlah 10 kegiatan yang
meliputi: pengusulan KARIS/KARSU, pengusulan KARPEG, pembuatan surat
tugas, pembuatan Surat Keputusan DIRUT, mengagendakan surat, administrasi
kepegawaian lainnya, meng-update SIMKA online, merekap data ketenagaan
bulanan, pengusulan kenaikan gaji berkala dan meng-update dan membuat
DUK semua kegiatan tercapai sesuai target yang di tetapkan, namun terkait
dengan Update SIMKA terdapat kendala kurangnya data pendukung dalam
120
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Update SIMKA karena pegawai tidak melapor jika terjadi perubahan data
dikarenakan pegawai kurang memahami kepentingan Update SIMKA, seperti :
menikah, memiliki anak, tubel/ibel.
3. Jumlah kegiatan koordinasi Internal dan Eksternal
a. Koordinasi internal sudah tercapai sesuai target namun dalam pelaksanaanya
kadang tidak sesuai dengan jadwal, hal ini dikarenakan padatnya kegiatan
sehingga pelaksanaannya di tunda atau dijawalkan ulang pada minggu
berikutnya dalam bulan yang sama..
b. Koordinasi eksternal sudah tercapai sesuai target, namun dalam
pelaksanaannya sering mendadak tergantung undangan dari pusat dan juga
kadang terlambat membuka emailnya.
Usulan Pemecahan Masalah :
1. Jumlah kegiatan mutasi pegawai :
a. Meningkatkan koordinasi dengan unit-unit yang akan mengadakan mutasi
internal, dan menggugah kembali kesadaran pegawai untuk bisa melaksankan
tugas dimana saja sesuai kebutuhan organisasi.
b. Dilakukan system monitoring kepada seluruh pegawai secara berkala dan
berkelanjutan, serta peringatan dini kepada pegawai yang bersangkutan,
sehingga bisa diketahui secara dini jadwal kenaikan pangkat dan berkas yang
harus dilengkapi.
c. Membuat edaran kepada pegawai jabatan fungsional untuk pengumpulan dupak
setiap semester secara berkala.
2. Jumlah kegiatan Penatausahaan Pegawai :
a. Sosialisai tentang kelengkapan administrasi kepegawaian dalam rangka
pemenuhan data update SIMKA melalui aplikasi kepegawaian yang telah
tersedia yaitu SIPEDE.
b. Usaha pro aktif dari pengelola kepegawaian untuk melaksanakan update data
SIMKA bila diketahui dan dikonfirmasi adanya perubahan data pegawai.
3. Jumlah kegiatan koordinasi Internal dan Eksternal :
a. Melaksanakan sesuai jadwal,
b. Sering memonitor undangan dari email.
Implementasi Budaya Kerja
Kondisi yang dicapai
121
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
Jumlah Internalisasi Budaya Kerja
0 keg/th 0 2 2 2 2 100%
Terlaksananya survey budaya kinerja
0 keg/th 0 2 2 2 2 100%
Jumlah dialog Kinerja (supervise managerial)
8 keg/th 8 keg/th 11 3 4 2 50%
Jumlah kegiatan 5 R
12 keg/th 12 keg/th 12 12 12 0 0%
Jumlah Kegiatan Pelayanan Prima
2 keg/th 2 keg/th 2 2 2 2 100%
Jumlah Konseling Pegawai
0 keg/th 0 keg/th 1,19% 0 0,5% 0.38% 76%
Jumlah kegiatan penilaian kinerja pegawai
12 keg/th 12 keg/th 12 12 12 12 100%
Jumlah kegiatan pengelolaan absensi pegawai
12 keg/th 12 keg/th 12 12 12 12 100%
Permasalahan :
1. Kegiatan internalisasi budaya kerja dilaksanakan secara incidental melalui moment
kegiatan bulan ramadhan dan hari kemerdekaan
2. Dialog kinerja (supervise managerial) tidak mencapai target karena tidak
dialokasikan waktu khusus dalam pelaksanaannya
3. Kegiatan 5R tidak dilaksanakan secara terkoordinir
4. Konseling pegawai dilaksanakan bukan atas inisiatif pegawai tetapi dari
pemantauan terhadap kinerja pegawai dan pemeriksaan kesehatan pegawai.
Usulan Pemecahan Masalah
1. Kegiatan internalisasi budaya kerja dilakukan dengan lebih rutin dan terjadwal
melalui pendekatan spiritual, seni dan olahraga
2. Supervisi managerial diberikan alokasi waktu khusus dan dimasukkan target kinerja
3. Kegiatan 5R di unit kerja dimasukkan dalam salah satu pemantauan supervise
managerial
4. Sosialisasi terhadap layanan konseling pegawai sehingga pegawai bisa secara
sukarela untuk menyampaikan permasalahan secara terbuka kepada Bagian SDM.
122
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
Jumlah Penghargaan Satya Lencana Karya satya dan Bhakti Karya Husada
40 org/th 148
org/th 96 112 112 105 93,75
Jumlah sosialisasi peraturan kepegawaian
8 pkt/th 1 pkt/th 1 1 1 1 100%
Jumlah pembinaan pegawai indisipliner
1,6% 2,26% 0,60% 0.83% 0,5% 1,22% 2,45%
Jumlah penghargaan pegawai berprestasi
1 org/th 20 org/th 8 332 12 0 0%
Permasalahan :
1. Jumlah penghargaan Satya Lencana Karya Satya dan Bhakti Karya Husada kurang
dari target karena penyelesaian tanda tangan di Kemenkes yang tidak selesai pada
waktunya sehingga sebagian tertunda
2. Jumlah pembinaan pegawai indisipliner melebihi dari target karena factor akumulasi
keterlambatan pada jam dating dan pulang.
3. Jumlah karyawan berprestasi tidak ada
Pemecahan Masalah :
1. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kemenkes untuk penyerahan
penghargaan yang masih tertunda
2. Melakukan evaluasi system penghitungan akumulasi keterlambatan pada jam
dating dan pulang, dan juga melakukan pembinaan kepada pegawai yang
bersangkutan sehingga mengalami perbaikan pada masa yang selanjutnya.
3. Melakukan koordinasi dengan unit terkait untuk melakukan usulan kandidat pegawai
terbaik di unit masing-masing untuk bisa dilakukan nominasi dan penetapan sebagai
pegawai berprestasi.
ii.
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
123
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Revisi pedoman Remunerasi 1 pkt/th 1 pkt/th 1 1 1 1 100%
Implementasi / pembagian remunerasi
13 pkt/th 13 pkt/th 13 13 13 13 100%
Permasalahan :
1. Terdapat ketidakpuasan terhadap penentuan remunerasi pegawai yang
merangkap jabatan sebagai kepala instalasi/ ketua komite yang tidak
memperbolehkan menggunakan grade tertinggi
2. Implementasi pembagian remunerasi terlaksana di sekitar tanggal 20 setiap bulan
karena pengisian EPI berjalan tidak tepat waktu
Pemecahan Masalah :
1. Pengajuan konsultasi kepada PKBLU Kemenkeu untuk teknis remunerasi pegawai
yang rangkap jabatan
2. Sosialisai kepada seluruh unit kerja untuk pengisian EPI tepat waktu, karena
paling lambat tanggal 10 sudah harus bisa diketahui berapa remunerasi pegawai
sebagai dasar usulan gaji bulan yang akan dating.
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
Terlaksananya revisi dokumen analisa beban kerja
1 pkt/th 0 pkt/th 1 1 1 1 100%
Terpenuhinya kebutuhan tenaga PNS dan Non PNS melalui : bezzeting, desk, penetapan, dan seleksi
4 pkt/th 0 pkt/th 1 1 2 2 100%
Permasalahan :
1. Analisa beban kerja berdasarkan peta jabatan yang diverifikasi oleh Hukor
Yankes, masih didapatkan jabatan yang tidak memiliki peta
2. Kebutuhan tenaga diprioritaskan untuk pemenuhan tenaga professional,
sedangkan untuk tenaga operasional belum bisa dipenuhi
Pemecahan Masalah :
1. Identifikasi analisa beban kerja untuk jabatan-jabatan yang belum terdapat pada
peta dan mengajukan revisi peta jabatan kepada Hukor Yankes
124
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
2. Identifikasi kebutuhan tenaga operasional yang dibutuhkan untuk bisa dipenuhi
melalui mekanisme rekrut non pns atau outsourching
2. Kinerja Bagian Pendidikan
Pencapaian Kinerja Bagian Diklit tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Program Kegiatan Satuan Target 2019
Capaian 2019
% capaian
Perspektif stake holder
Implementasi dan Evaluasi Tingkat Kepuasan Peserta Didik
Pelaksanaan Evaluasi Kepuasan Peserta Didik
prosentase 80 % 84 % 100%
Implementasi dan evaluasi komplain yang ditindaklanjuti
Evaluasi Komplain Pelanggan
prosentase 100 100 100%
Implementasi IPKP dalam SNARS ed 1
Menyusun kelengkapan dokumen IPKP
paket 1 1 100%
Merealisasikan MoU pendidikan
Penjajakan , perpanjangan dan evaluasi kerjasama dengan institusi pendidikan
kegiatan 44 44 100 %
Tingkat pertumbuhan peserta didik
Kegiatan layanan praktikan S1 kedokteran
orang 461 443 96%
Kegiatan layanan Praktikan /PKL S1 dan S2 Keperawatan
orang 2158 2591 120%
Kegiatan layanan praktikan/PKL D3
orang 2025 1712 84,5%
Kegiatan layanan praktikan/PKL S1 , S2 Psikologi , Ldan non medis ain-lain,
orang 234 200 85,5%
Pelaksanaan kegiatan layanan magang
orang 5 8 160%
Prosentase supervisi yang Dilakukan oleh Institusi Jejaring Pendidikan
Supervisi oleh Institusi Jejaring Pendidikan Medis, Keperawatan dan Non Medis
prosentase 80% 80% 100%
Implementasi dan evaluasi Indikator Mutu
Monitoring dan evaluasi capaian indikator Mutu Bagian Diklit
kegiatan 12 12 100%
Monitoring & Evaluasi tenaga terlatih
prosentase 90% 96% 106%
125
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Publikasi hasil penelitian kegiatan 2 5 250%
Pelatihan internal dan eksternal mendukung pengembangan pelayanan rumah sakit
orang 1590 3339 174%
Analisa capaian Kinerja Bagian Diklit tahun 2019 adalah sebagai berikut :
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN FAKTOR PENYEBAB TINDAK LANJUT
Hasil survey tingkat kepuasan peserta didik 84 % peserta didik menyatakan puas
Hasil capain survey meningkat dibanding tahun lalu meski masih tetap ada penurunan kepuasan di akomodasi mahasiswa praktek
Mengusulkan perbaikan akomodasi untuk meningkatkan layanan di diklit.
Merealisasikan MoU pendidikan tercapai 100 %
Evaluasi MoU tahun 2019 ini terlasksana karena ada kegiatan pertemuan MoU dengan mengundang institusi pendidikan. Sehingga kegiatan perpanjangan, pengusulan MoU baru dapat terealisasi
Menindaklanjuti hasil lokakarya serta menjaga hubungan kerjasama dengan institusi pendidikan
Melakukan penelitian yang bersifat inovatif dan berkontribusi untuk peningkatan mutu layanan tercapai 0%
Belum optimalnya penggunaan dana penelitian karena kurangnya minat pegawai untuk melakukan penelitian
• Melakukan sosialisasi adanya anggaran penelitian untuk menarik minat pegawai melakukan
• Penelitian
• Membuat kebijakan bahwa penelitia dari luar harus mengikursertakan pegawai RS
• Program reward bagi peneliti
Publikasi hasil penelitian tercapai 250% Publikasi hasil penelitian tercapai melebihi target karena adanya pegawai RSJ yang sedang sekolah dan wajib melakukan penelitian
Mendorong minat pegawai untuk melakukan penelitian melalui sosialisasi anggaran penelitian
126
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Kegiatan layanan Praktikan/PKL S1 Kedokteran tercapai 96 %
Kegiatan Pelayanan praktikan kedokteran masih tergantung dengan jadwal dari institusi asal dan adanya jadual yang bersamaan di satu periode menyebabkan harus dibatalkannya salah satu institusi untuk praktek turut mengurangi jumlah capaian
Mengkoordinasikan penjadualan lebih awal dengan bersurat ke institusi Melakukan penjajakan kerjasama ke institusi kedokteran baru untuk bekerjasama dengan RSJ
Kegiatan layanan Praktikan /PKL S1 dan S2 Keperawatan tercapai 120 %
Kegiatan layanan praktikan S1 dan S2 Keperawatan meningkat dibanding tahun lalu karena meningkatnya jumlah mahasiswa di prodi S1, sementara prodi D3 mulai berkurang peminatnya
Meningkatkan kerjasama untuk menjaring peluang dengan institusi lain
Kegiatan layanan praktikan/PKL D3 Keperawatan tercapai 84,5 %
Penurunan jumlah capaian praktikan D3 Keperawatan dikarenakan pengurangan peminatan akan program D3 , mahasiswa lebih banyak peminatan ke S1
Melakukan upaya untuk tetap menjalin kerjasama dalam bentuk lain yang masih memungkinkan untuk bisa dilakukan di RS
Kegiatan layanan praktikan non medis tercapai 85,5 %
Capaian layanan praktikan non medis meningkat dibanding tahun lalu karena adanya kerjasama dengan institusi non medis yang baru
Mempertahankan kerjasama dan melakukan upaya penjajakan kerjasama dengan institusi lainnya
Pelaksanaan kegiatan layanan magang tercapai 160%
Peningkatan layanan magang disebabkan karena adanya dinas-dinas kesehatan yang ingin membuka layanan psikiatri
Aktif melakukan promosi layanan praktik magang via surat ke institusi lain
Lokakarya dengan institusi pasangan tercapai 100%
Pelaksanaan lokakarya tahun ini terlaksana dengan agenda evaluasi MoU
Diagendakan setiap tahun
3). Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum
BAGIAN KEUANGAN
Pencapaian Bagian Keuangan
Rasio Keuangan tahun 2015 – 2019 :
127
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
12,25
10,1
14,75
10,6 10,35
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Capaian Skor Rasio Keuangan
Capaian Skor RasioKeuangan
Capaian Kinerja Keuangan
Analisa Kenaikan/Penurunan Rasio :
1. Rasio Kas (Cash Ratio)
• Digunakan untuk mengukur kemampuan RS dalam membayar kewajiban yang
harus segera dipenuhi dengan Kas dan Setara Kas.Hasil Perhitungan Rasio Kas
tahun 2015-2019mencapai >480%, menunjukkan RSJDr. Radjiman W. Lawang
sangat mampu membayar kewajiban jangka pendeknya, akan tetapi saldo kas
yang terlalu tinggi juga menjadi indikator pemanfaatan saldo kas yang kurang
optimal.
• Pemanfaatan saldo kas RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang berupa
penggunaan saldo awal sebesar Rp. 12.562.844.938 pada tahun 2016, yang
digunakan untuk pengadaan peralatan kesehatan, peralatan non medik,
pemeliharaan gedung, pemeliharaan peralatan, belanja barang, belanja jasa,
pengadaan kendaraan operasional, APD dan komputer. Saldo awal juga
digunakan untuk investasi jangka pendek berupa penempatan dana deposito.
Capaian Skor Rasio Kas pada tahun 2015-2017 sebesar 0,25 (Perdirjen Pb
Nomor Per-36/PB/2016) sedangkan tahun 2018 sebesar 0,5 (Perdirjen Pb
Nomor Per-24/PB/2018). Skor tertinggi Cash Ratio adalah 2, dapat tercapai
apabila hasil perhitungan Rasio Kas sebesar 240 < RK < 300 atau kas dan setara
kas dengan kewajiban jangka pendek berbanding 2,4-3,0. Pemanfaatan saldo
kas dan setara kas yang telah dilakukan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
128
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang selama tahun 2015-2019 belum mampu meningkatkan skor Rasio Kas
menjadi skor optimal, untuk itu strategi yang akan dilakukan adalah
meningkatkan pemanfaatan kas dengan menambah nilai investasi jangka
pendek dan membuat perencanaan penggunaan saldo kas untuk peningkatan
pelayanan melalui pengembangan sumberdaya.
2. Rasio Lancar (Current Ratio)
• Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban financial jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang
dimiliki. Rasio lancar RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang tahun 2015-2018
menunjukkan nilai yang sangat tinggi yaitu diatas 600 dengan skor tertinggi 2,5
(Perdirjen Pb Nomor Per-36/PB/2016) sedangkan mulai tahun 2018 sebesar 2,75
(Perdirjen Pb Nomor Per-24/PB/2018). Hasil perhitungan rasio lancar
menunjukkan bahwa RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang tidak memiliki
masalah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, akan tetapi masih
diperlukan upaya untuk optimalisasi pemanfaatan aset lancar yang dimiliki
terutama kas dan setara kas yang cukup besar.
3. Periode penagihan piutang (Collection Periods)
• Digunakan untuk mengukur periode rata-rata yang diperlukan untuk
mengumpulkan piutang (dalam satuan hari). Hasil perhitungan yang semakin
kecil menunjukan hasil yang semakin baik.
• Hasil perhitungan periode penagihan piutang tahun 2017 menunjukkan waktu
pengumpulan piutang yang lebih lama dari tahun 2016, karena karena saldo
piutang per 31 Desember 2017 lebih besar dari tahun 2016. Hal ini terjadi karena
piutang BPJS bulan November-Desember 2017 yang selesai diverifikasi bulan
Januari -Februari 2018 sudah harus diakui sebagai piutang pada bulan
Desember 2017. Penagihan piutang tahun 2018 menunjukkan waktu yang lebih
lama disebabkan karena jumlah piutang yang lebih besar dari tahun 2017 dengan
adanya piutang BPJS bulan Oktober - Desember 2018 yang diakui pada bulan
Desember 2018. Pembayaran Klaim BPJS bulan Oktober - November 2018
direalisasikan pada bulan Februari 2019, sedangkan klaim bulan Desember 2018
pada bulan Maret 2019. Periode Penagihan Piutang tahun 2019 menunjukkan
penurunan skor dari tahun 2018. Hal ini disebabkan karena saldo piutang per 31
Des 2019 menunjukkan jumlah yang lebih besar dari tahun 2018, disebabkan
129
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
adanya keterlambatan pembayaran klaim BPJS, IPWL dan adanya piutang dari
layanan diklit. Klaim BPJS tahun 2019 terbayar sampai dengan bulan Agustus
2019, Klaim IPWL terbayar sampai dengan klaim bulan Juni 2019.
• Piutang pasien umum/perorangan terjadi antara lain:
a. Terdapat pasien yang pulang dengan tunggakan biaya perawatan dan
pulang dengan membuat Surat Pernyataan Hutang.
b. Pasien yang tidak pernah di kunjungi oleh keluarga dan memililiki tunggakan
biaya perawatan yang tinggi dipulangkan melalui program dropping pasien,
sehingga menambah jumlah piutag yang harus ditagih.
• Untuk menekan kenaikan jumlah piutang telah dilakukan pengembangan SIMRS
dengan cara membuat notifikasi pada SIMRS RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang sebagai informasi kepada petugas pendaftaran untuk selanjutnya
mengarahkan keluarga pasien untuk melakukan pembayaran terlebih dahulu
sebelum dilakukan pelayanan selanjutnya.
• Upaya penagihan atas piutang pelayanan yang terjadi adalah sebagai berikut :
a. Pasien pulang dengan tunggakan biaya perawatan diwajibkan untuk
membuat Surat Pernyataan Hutang dengan menyertakan fotokopi KTP dan
nomor telepon yang bisa di hubungi.
b. Melakukan penagihan melalui telepon pada saat Surat Pernyataan Hutang
sudah jatuh tempo.
c. Melakukan penagihan dengan cara mengirimkan surat tagihan (tagihan 1
sampai 3) melalui pos.
d. Membuat laporan mingguan per ruang perawatan untuk diinformasikan
kepada keluarga pasien saat berkunjung.
e. Memberikan informasi tentang kemudahan pembayaran via transfer Bank.
f. Penyerahan pengurusan piutang macet kepada KPKNL.
d). Perputaran Total Aset (Fixed asset turnover)
• Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan RS dalam menggunakan aktiva
tetap secara efektif untuk meningkatkan pendapatan, semakin tinggi rasio ini
berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut. Perputaran aset tetap
pada tahun 2016 turun dari tahun 2015 disebabkan adanya penurunan
pendapatan pada tahun 2016. Pada tahun 2017 meningkat sehingga tercapai
skor 2.
130
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
• Perputaran aset tetap pada tahun 2018 turun dari tahun 2017, disebabkan
karena peningkatan nilai aset tetap setelah dilakukan revaluasi pada tahun 2018
yang mengakibatkan peningkatan nilai aset tetap menjadi sebesar
744.540.206.471 pada tahun 2018 dari 253.978.429.322 pada tahun 2017 atau
naik sebesar 193% dari tahun 2017. Skor Perputaran aset tetap pada tahun 2019
masih sama dengan tahun 2018, tercapai 0,75.
e). Imbalan atas asset tetap (Return on asset)
• Digunakan untuk menunjukkan kemampuan RS dalam menghasilkan
pendapatan dengan menggunakan aktiva tetap yang dimiliki. Hasil perhitungan
Return on Fixed Aset menunjukkan skor yang yang belum maksimal sehingga
masih diperlukan upaya optimalisasi pemanfaatan aset yang dimiliki sehingga
mampu meningkatkan pendapatan RS.
• Rencana optimalisasi aset yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Kerjasama pemanfaatan tanah untuk lahan pertanian terintegrasi yang akan
digunakan untuk lokasi wisata dan sekaligus sarana rehabilitasi penderita.
b. Pemanfaatan gedung ex Poltekkes sebagai rumah singgah dan asrama
mahasiswa.
c. Pengembangan area sekitar telaga untuk kawasan wisata edukasi.
d. Promosi dan peningkatan jejaring rujukan pemeriksaan CT Scan dan alat
kesehatan lainnya
• Skor rasio Imbalan Aset Tetap turun dari tahun 2018, karena terjadi penurunan
pendapatan pada tahun 2019 disebabkan adanya keterlambatan pembayaran
klaim BPJS, IPWL dan adanya piutang atas pelayanan diklit, dan adanya
kebijakan rujukan berjenjang yang mengakibatan penurunan jumlah kunjungan
di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang sehingga mengakibatkan
penurunan surplus.
f). Imbalan equitas (return on equity)
• Rasio yang menunjukkan kemampuan dalam menghasilkan laba bersih dengan
menggunakan modal sendiri.Hasil perhitungan imbalan ekuitas belum
menunjukkan hasil yang maksimal. Upaya pengembangan layanan dan
pemanfaatan sumber daya yang ada harus terus ditingkatkan untuk
meningkatkan pendapatan RS.
131
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
• Skor rasio Imbalan Ekuitas pada tahun 2019 turun dari tahun 2018, karena terjadi
penurunan pendapatan pada tahun 2019 disebabkan adanya keterlambatan
pembayaran klaim BPJS, IPWL dan adanya piutang atas pelayanan diklit, dan
adanya kebijakan rujukan berjenjang yang mengakibatan penurunan jumlah
kunjungan di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang sehingga
mengakibatkan penurunan surplus.
g). Persediaan (Inventory turnover)
• Rasio Perputaran Persediaan menunjukkan berapa kali rata-rata inventory atau
persediaan dijual pada periode tersebut. Skor tertinggi tercapai ketika hasil
perhitungan 30 < PP < 35 menunjukkan barang cepat dimanfaatkan, mengurangi
tingkat keusangan barang dan mengindikasikan perusahaan cukup efisien dalam
melakukan manajemen persediaannya.
• Hasil perhitungan rasio Perputaran Persediaan tahun 2015-2019 menunjukkan
kenaikan pada tahun 2016 dan penurunan pada tahun 2017 dengan skor tetap
sebesar 0,5. Walaupun hasil perhitungan Perputaran Persediaan menunjukkan
waktu perputaran yang cukup singkat akan tetapi tidak ada kendala dalam
pemenuhan kebutuhan barang persediaan di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang.
• Skor perputaran persediaan pada tahun 2019 meningkat dari tahun 2018
menunjukkan perbaikan dalam pengelolaan persediaan dan kecukupan saldo
persediaan untuk memnuhi kebutuhan operasional RS.
h). Rasio POBO
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan pendapatan RS dalam membiayai
kegiatan operasionalnya. Pendapatan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang belum
mampu membiayai seluruh biaya operasional yang dibutuhkan, akan tetapi hasil
perhitungan rasio PB RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang mampu mencapai
standar yang telah ditetapkan untuk rumah sakit khusus.
a. Pelaksanaan Penyusunan RBA
Kondisi yang dicapai:
132
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
RBA Rumah Sakit Jiwa dr Radjiman Wediodiningrat Lawang adalah bagian dari
RSB Rumah Sakit Jiwa Dr Radjiman Tahun 2015 – 2019, menggambarkan
program kerja strategis merupakan upaya kongkrit utama yang akan dilakukan
untuk mewujudkan sasaran strategis sehingga dapat dijadikan sebagai dasar
untuk menjalankan kegiatan usaha Tahun Anggaran 2019, Rencana Bisnis
Anggaran merupakan perencanaan tahunan berisi program, kegiatan, target
kinerja dan anggaran telah tersusun dan terealisasi tepat waktu sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 4 tahun 2013 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Bisnis Dan Anggaran Badan Layanan Umum Di
Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan dan Peraturan Dirjen
Perbendaharaan No PER-20/PB/2012 tentang Pedoman Teknis Penyusunan
RBA Satuan Kerja BLU. Adapun realisasi penyusunan RBA TA 2019 sebagai
berikut
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
Pelaksanaan
Penyusunan
RBA 1 1 1 1 1 1 100%
Permasalahan:
− Belum semua unit kerja memahami betapa pentingnya Rencana Bisnis
Anggaran
− Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran masih dikerjakan secara manual
sehingga membutuhkan proses yang lama untuk kompilasi usulan unit kerja
Usulan Pemecahan Masalah:
− Perlunya sosialisasi secara berkala terkait pentingnya penyusunan RBA
khususnya usulan dari unit kerja
− Perlunya dibangun Sistem Aplikasi dan Informasi terkait penyusunan RBA
RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
b. Pelaksanaan Penyusunan RKAKL
Kondisi yang dicapai:
133
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga ( RKAKL) merupakan
komponen yang tidak terpisahkan dari RBA Rumah Sakit yang berisi kebutuhan
biaya dalam rangka operasinal rumah sakit, terdiri dari kebutuhan belanja gaji,
belanja barang maupun belanja modal, dimana penganggaran sudah berubah
dari base lane menjadi penganggaran berbasis kinerja. Penyusunan RKAKL TA
2019 sudah tersusun secara tepat waktu serta telah di review oleh Bagian PI ,
Biro Perencanaan dan Anggaran juga dari Inspektorat Jenderal Direktorat
Jenderal Pelayanan Kesehatan
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
Pelaksanaan
Penyusunan
RKAKL 1 1 1 1 1 1 100%
Permasalahan:
Masih banyak usulan unit kerja yang tidak dilengkapi dengan data dukung
maupun spesifikasi yang kurang jelas dan masih ada unit kerja terlambat
menyerahkan usulan
Usulan Pemecahan Masalah:
Perlunya sosialiasi pada semua unit kerja terkait usulan dan data dukung yang
harus dilenkapi terkait penyusunan perencanaan tahunan
c. Pelaksanaan Penyusunan RPK
Kondisi yang dicapai:
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) merupakan dokumen yang disusun berisi
rincian dari seluruh kegiatan operasional rumah sakit dan telah terusun 100%
pada tahun 2019, sehingga pelaksanaan kegitan dapat berjalan secara tepat
sasaran
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
134
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pelaksanaan
Penyusunan
RPK 1 1 1 1 1 1 100%
Permasalahan:
Dengan adanya pergantian pejabat pengelola keuangan mengakibatkan
kurangnya pemahaman terhadap pelaksanaan pengelolaan anggaran
Usulan Pemecahan Masalah:
Perlunya koordinasi secara intensif untuk mengatasi segala persoalan
pelaksanaan pengelolaan anggaran
d. Pelaksanaan Penyusunan RUP
Kondisi yang dicapai:
Rencana Umum Pengadaan (RUP) merupakan perencanaan yang disusun
dalam rangka pelaksanaan pengadaan pada tahun 2019
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
Pelaksanaan
Penyusunan
RUP 1 1 1 1 1 1 100%
Permasalahan:
RUP tahun 2019 disusun bersama antara Sub Bagian Program dan Anggaran,
PPK dan UKPBJ. Akan tetapi dalam pelaksanaannya sering berubah (tidak
sesuai RUP yang ditetapkan) disesuaikan dengan kegiatan pengadaan barang
dan jasa.
Usulan Pemecahan Masalah:
Perlunya komitmen antara unit kerja terhadap jadwal pelaksanaan pengadaan
barang jasa sesuai Rencana Umum Pengadaan.
e. Pelaksanaan Penyusunan RPD
Kondisi yang dicapai:
Rencana Penarikan Dana (RPD) merupakan gambaran penarikan dana dalam 1
tahun anggaran berjalan dan dibreakdown dalam penarikan dana bulanan.
135
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Disusun setiap tahun sehingga didapat gambaran tentang kebutuhan anggaran
bulanan.
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
Pelaksanaan
Penyusunan
RPD
1 1 1 1 1 1 100%
Permasalahan:
Kurang optimalnya penyusunan Rencana Umum Pengadaan berdampak pada
Rencana Penarikan Dana, juga realisasi penyerapan anggaran.
Usulan Pemecahan Masalah:
Melakukan koordinasi secara intensif dengan unit terkait khususnya dengan user
pengelola program, Pejabat Pembuat Komitmen, UKPBJ dan bedahara
pengeluaran.
f. Melaksanakan Pengawasan Anggaran
Kondisi yang dicapai:
Pengawasan anggaran dilaksanakan secara rutin baik di Sub Bagian Program
dan anggaran, Sub Bagian Perbendaharaan dan Akuntansi, maupun
pengawasan anggaran oleh pejabat pembuat komitmen
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
Melaksanakan
Pengawasan
Anggaran
12 12 12 12 12 12 100%
Permasalahan:
Penyerapan anggaran pada Tahun 2019 tercapai 87,94% terdiri dari penyerapan
anggaran BLU 84,34% dan anggaran RM 90,85%. Hal ini disebabkan karena
pendapatan BLU rumah sakit hanya tercapai 88% sehingga ada pembatasan
belanja BLU.
Usulan Pemecahan Masalah:
136
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Dilakukan rekonsiliasi rutin penyerapan anggaran dengan unit terkait Bagian
Keuangan ,PPK ,Unit Layanan Pengadaan maupun Bagian Administrasi Umum
dan Panitia Penerima Barang dan Jasa
g. Melaksanakan Revisi Anggaran
Kondisi yang dicapai:
Pada tahun 2019 terjadi penurunan jumlah revisi anggaran dari target 4 kegiatan
terealisasi 3 kegiatan .Revisi dikarenakan adanya, revisi pencantuman saldo
awal, revisi refocusing,revisi pergeseran antar keluaran dalam 1 kegiatan.
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
Melaksanakan
Revisi
Anggaran
7 6 7 3 4 5 125%
Permasalahan:
− Revisi anggaran Tahun 2019 melebihi target dari 4 kali revisi terlaksana 5 kali
Revisi terdiri dari ; 1) Revisi Pencatuman Saldo Awal, 2) Revisi Gaji, 3) Revisi
APBNP 4) Revisi Pergerseran antar output dan 5) Revisi Pagu Minus.
− Revisi anggaran sudah menggunakan single sistem dari pengalaman proses
selfblocking yang dilakukan kementerian lembaga ke DJA membutuhkan
waktu dan proses yang lama sehingga satker yang akan melakukan revisi ke
kanwil DJPB tidak bisa dilakukan sebelum ada digitamp stamp yang baru
Usulan Pemecahan Masalah:
− Melakukan antisipasi terhadap semua kemungkinan dari perubahan kebijakan
pemerintah yang secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak
pada satuan kerja
h. Melaksanakan Monev DJA
Kondisi yang dicapai:
137
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pada tahun 2019 Monitoring dan evaluasi secara rutin setiap bulan juga
disampaikan kepada Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI.
sebagai bahan informasi laporan penyerapan satuan unit kerja.
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
Melaksanakan
Monev DJA 12 12 12 12 12 12 100%
Permasalahan:
Permasalahan aplikasi yang menjadi kendala diluar kemampuan kita sebagai
user di Satker.
Usulan Pemecahan Masalah:
Perlunya sosialisasi kepada Satker dari Ditjen Yankes terkait pengisian monev
pada aplikasi.
i. Melaksanakan Monev PP39
Kondisi yang dicapai:
Penyampaian laporan / monev PP39 kepada Bapenas dilakukan setiap tribulan ,
pada tahun 2019 RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang telah melaporkan
100 % secara rutin dan tepat waktu.
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
Melaksanakan
Monev PP39 4 4 4 4 4 4 100%
Permasalahan:
Permasalahan aplikasi sering error sehingga menyebabkan data tidak tersimpan
juga masalah hubungan ke server internet menjadi kendala diluar kemampuan
kita sebagai user maupun monev melalui aplikasi gagal upload juga menjadi
kendala monev PP39
Usulan Pemecahan Masalah:
138
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Mengupayakan penyampaian Monev PP39 setiap tribulan dapat terupload
sebelum batas akhir penyampaian laporan.
j. Membuat Surat Perintah Pelaksanaan Kegiatan (SPPK)
Kondisi yang dicapai:
Pada tahun 2018 Surat Perintah Pelaksanaan Kegiatan (SPPK) tidak lagi dibuat
karena sudah ada Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
IKU Realisasi
2015 Realisasi
2016 Realisasi
2017 Realisasi
2018 Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase 2019
Membuat
surat
Perintah
Pelaksanaan
(SPPK)
56 90 90 0 100 336 336%
Permasalahan:
1. Usulan spesifikasi dari unit kerja yang tidak lengkap mempengaruhi proses
pengadaan menjadi kurang efektif.
2. Banyaknya usulan mendesak di luar perencanaan
Usulan Pemecahan Masalah:
Sosialisasi kepada unit kerja terkait kelengkapan data dukung termasuk
spesifikasi usulan harus jelas
Sub Bagian Perbendaharaan dan Akuntansi
a. Melaksanakan tugas kebendaharaan
Kondisi yang dicapai:
Pelaksanaan tugas kebendaharaan pada tahun 2018 khususnya bendahara
pengeluaran di bawah Sub Bagian Perbendaharaan dan Akuntansi berjalan
cukup baik karena dibantu oleh beberapa pembantu bendahara dalam rangka
tugas kebendaharaan.
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
139
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Melaksanakan tugas kebendaharaan
Target
12 12 12 12 12
Realisasi Capaian
12 12 12 12
100% 100% 100% 100%
Permasalahan:
− Tugas kebendaharaan selalu menumpuk di akhir tahun sehingga rawan
terjadi kesalahan baik pembukuan maupun salah hitung.
− Ada beberapa penyedia tidak mencairkan dana tepat waktu sehingga
mempengaruhi penyerapan anggaran.
Usulan Pemecahan Masalah:
- Perbaikan dari sisi perencanaan dan pelaksanaan pengadaan juga
intensitas kordinansi dengan yang terkait baik dengan PPK, ULP maupun
Sub Bagian Program dan Anggaran
- Evaluasi permasalahan di tahun 2018 untuk perbaikan di tahun berikutnya
b. Mengelola administrasi belanja pegawai
Kondisi yang dicapai:
Pada tahun 2018 pengelolaan administrasi kepegawaian cukup berjalan dengan
baik sehingga penyerapan alokasi untuk belanja pegawai bisa terserap 99,35%.
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Mengelola administrasi belanja pegawai
Target
140
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
12 12 12 12 12
Realisasi Capaian
12 12 12 12 12
100% 100% 100% 100%
Permasalahan:
Ada beberapa permasalahan pegawai harus mengembalikan kelebihan bayar
khusunya tunjangan dikarenakan terbitnya SK dari pusat yang terlambat diterima
bagian pengelola gaji.
Usulan Pemecahan Masalah:
Meningkatkan koordinasi dengan Bagian SDM terkait beberapa permasalahan
yang menyangkut kepegawaian.
d. Menyusun Laporan Keuangan BLU
Kondisi yang dicapai:
Laporan Keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintah,
terlaksana sesuai target 100%.
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Menyusun Laporan SAI
Target
12 12 12 12 12
Realisasi Capaian
12 12 12 12 12
100% 100% 100% 100% 100%
Permasalahan:
Pengumpulan data dari unit terkait terlalu dekat dengan batas penyampaian
laporan keuangan BLU sehingga penyusunan dilakukan diluar jam kerja dan
keterbatasan review LK oleh SPI
141
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Usulan Pemecahan Masalah:
Dilakukan rekonsiliasi untuk menyepakati tanggal cutoff dalam rangka
penyusunan Laporan Keuangan BLU.
e. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran
Kondisi yang dicapai:
Monitoring Evaluasi pelaksanaan anggaran dilakukan rutin setiap bulan, dengan
melakukan rekonsiliasi dengan unit terkait tercapai sesuai target.
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran
Target
12 12 12 12 12
Realisasi Capaian
12 12 12 12 12
100% 100% 100% 100% 100%
Permasalahan:
Belum ada sistem aplikasi terintegrasi yang bisa digunakan sebagai sarana untuk
mempermudah pelaksanaan rekonsiliasi dengan unit terkait.
Usulan Pemecahan Masalah:
Merencanakan pengadaan sistem aplikasi terintegasi dari perencanaan sampai
dengan pembayaran
Sub Bagian Mobilisasi Dana
a. Tatalaksana pengelolaan piutang
Kondisi yang dicapai:
Terlaksananya kegiatan pengelolaan adminitrasi piutang pasien, penyusunan
laporan piutang, pembuatan pernyataan hutang, penagihan piutang dan
pengajukan klaim ke panjamin terlaksana dengan baik. Telah dilakukan upaya
penyerahan pengurusan piutang ke KPKNL untuk piutang yang telah lengkap
142
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
dokumennya dan untuk piutang yang telah terbit PSBDT untuk selanjutnya akan
diusulkan penghapusan bersyarat kepada Direktur Utama tanpa menghapuskan
hak tagih Negara.
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Tatalaksana pengelolaan piutang
Target
12 12 12 12 12
Realisasi Capaian
12 12 12 12 12
100% 100% 100% 100% 100%
Permasalahan:
Permasalahan saat ini adalah bahwa pembuatan surat pernyataan hutang pada
saat pasien pulang oleh penanggungjawab pasien yang masih meninggalkan
sisa pembayaran layanan kesehatan oleh keluarga pasien adalah suatu bentuk
kelonggaran untuk mengambil pulang tanpa harus melunasi pembayaran.
Terdapat piutang yang dokumenya tidak lengkap sehingga masih belum bisa
dilakukan penyerahan ke KPKNL.
Usulan Pemecahan Masalah:
Mengefektifkan billing system tentang informasi jumlah piutang pasien pada
tempat-tempat layanan baik rawat jalan, IGD maupun Kasir pada saat pasien
datang kembali untuk kontrol.
b. Penyelenggaraan administrasi Penerimaan RS
Kondisi yang dicapai:
143
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pelaksanaan tugas kebendaharaan pada tahun 2019 khususnya bendahara
penerima berjalan cukup baik, lancar dan tepat waktu sesuai ketentuan laporan
keuangan.
Indikator Kinerja
Periode
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Penyelenggaraan administrasi penerimaan RS
Target
12 12 12 12 12
Realisasi Capaian
12 12 12 12 12
100% 100% 100% 100% 100%
Permasalahan:
Terdapat pembayaran melalui transfer yang tidak disertai dengan identitas
penyetor, mengakibatkan penerimaan tersebut belum bisa diakui sebagai
pendapatan RS dan menunggu informasi dari penyetor.
Usulan Pemecahan Masalah:
Memberikan informasi terus menerus baik lisan/tertulis pada saat pasien pulang
yang masih meninggalkan hutangnya dan mencantumkan informasi cara
melakukan pembayaran melalui bank/transfer pada surat tagihan I, II dan III
2). Kinerja Bagian Administrasi Umum
Pencapaian Kinerja Bagian Administrasi umum meliputi di 3 Sub Bagian, yaitu
Sub Bagian Tata Usaha dan Pelaporan, Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan,
serta Sub Bagian Hukum Organisasi dan Hubungan Masyarakat.
a. Sub Bagian Tata Usaha dan Pelaporan
144
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pencapaian kinerja di Sub Bagian Tata Usaha dan Pelaporan semester 1 tahun
2019 sebagai berikut :
Program Kerja
tahun 2019 Kegiatan Sub Kegiatan
Target
2019
Realisasi
tahun 2019 Capaian
Jumlah
Pendokumentasian
Surat Masuk
Penatalaksanaan
persuratan
Pendokumentasian
Surat Masuk 4350 4.905 113%
Jumlah
Pendokumentasian
Surat Keluar
Pendokumentasian
Surat Keluar 4330 10.497 242 %
Jumlah Pengiriman
Surat ke Kantor Pos
Lawang
Pengiriman Surat ke
Kantor Pos Lawang 1000 975 97,5%
Jumlah Surat yang
Tidak Dikembalikan Pengelolaan Arsip
Surat yang tidak
dikembalikan 100% 99,4% 0.6%
Jumlah Penggandaan
Dokumen / Fotokopi
Pengelolaan
Berkas Dokumen
Penggandaan
dokumen foto copy 134.500 201.150 149%
Jumlah Penggandaan
Dokumen (Kertas
HVS)
Penggandaan
dokumen HVS 505.000 411.664 81%
Jumlah Penggandaan
Dokumen (Kertas BC)
Penggandaan
dokumen kertas BC 21.000 1.139 5,4%
Jumlah Penjilidan Kegiatan Penjilidan 27.000 10.401 39%
Jumlah Laminating Kegiatan laminating 1880 1.635 86,9%
Jumlah Pelaporan RS
Kegiatan
pendukung
pelaporan RS
Membuat pelaporan
RS 16 16 100%
Kegiatan
Pengelolaan rapat-
rapat internal
12 48 400%
Adapun rata-rata pencapaian kinerja Sub Bagian Tata Usaha dan Pelaporan tahun
2019 adalah 52% dengan analisa pencapaian sebagai berikut :
No
Capaian Kinerja Kegiatan
Faktor Penyebab Rencana Tindak Lanjut
1. Pendokumentasian Surat Masuk Tercapai 113%
Hal ini disebabkan : 1. Banyaknya Jejaring kerjasama
dengan RSJ Lawang sehingga
banyak persuratan perihal
penelitian dan juga pelatihan
yang masuk ke unit Tata
Usaha dan Pelaporan
1. Membuat Software surat
masuk yang terintegrasi
dengan bagian lain
sehingga mendukung
adanya efisiensi
145
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
2. Dalam penatalaksanaan surat,
penggunaan EFS berjalan
stagnasi dalam transisi dan
masih belum bisa diterapkan
online dengan maksimal.
Sejak bulan April aplikasi
persuratan tersebut
mengalami maintenance
hingga sampai sekarang
masih belum bisa digunakan
kembali.Dikarenakan masih
manual sehingga efisiensi
penggunaan kertas dan mesin
foto copy menjadi kurang
maksimal
penggunaan kertas dan
juga mesin fotocopy.
2. Memberikan sosialisasi
kepada karyawan dan unit
kerja lain untuk efisiensi
penggunaan kertas
sehingga bersinergi
mendukung RS yang
ramah lingkungan
2. Pendokumentasian Surat Keluar Tercapai 242%
Hal ini disebabkan oleh : 1. Peningkatan jumlah permintaan
surat kepada RSJ Lawang
seperti permintaan SKD oleh
CPNS, Kepala Desa serta
pegawai P3K
2. Adanya kegiatan Akreditasi RS
menjadi Akreditasi Internasional
juga berbanding lurus dengan
banyaknya permintaan
pendokumentasian Surat
Keluar.
Penataan ulang kembali penomoran surat agar di kemudian hari tidak ada lagi penyisipan nomor surat. Sehingga menjadi lebih tertib beradministrasi
3. Pengiriman Surat ke Kantor Pos Lawang Tercapai 97,5%
Hal ini disebabkan oleh : 1. Permintaan Pengiriman surat
dari Unit terkait harus
terdokumentasi atau
terregistrasi pengiriman,
sehingga pengiriman mampu
di telusur sudah sampai atau
akan diterima oleh penerima
siapa. Sehingga hal ini
mengakibatkan kenaikan
anggaran biaya untuk
pengiriman surat melalui
kantor pos menjadi naik.
2. Kenaikan biaya pengiriman
oleh kantorpos pada tahun
2019 ini sejak bulan Januari
adalah 200%. Sehingga tidak
sesuai dengan anggaran yang
telah direncanakan.
3. Pengiriman melalui kantor pos
lebih banyak pengiriman
express dari pada pengiriman
biasa.
RTL: 1. Membuat rencana anggaran
yang lebih sesuai. Dengan memprediksi adanya kenaikan tarif dari pihak kantor pos.
2. Membuat kerja sama pengiriman surat dengan pihak lain yang lebih rendah biayanya
3. Memberikan Sosialisasi agar pengiriman surat tidak mendadak sehingga tidak menggunakan pengiriman exspress
146
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
4 Surat yang tidak dikembalikan Tercapai :0,6%
Hal ini disebabkan oleh : 1. Adanya kesalahan penulisan
alamat penerima
2. Adanya kepindahan penerima
ke alamat baru dan tidak di
Informasikan
3. Pengembalian surat terjadi pada
surat usul pasien pulang atau
pemberitahuan pasien untuk
dijemput pulang
RTL: Lebih teliti dan mengkroscek kembali alamat surat pengiriman
5
Pengelolaan Berkas Dokumen antara lain : Penggandaan dokumen foto copy Tercapai : 149% Penggandaan dokumen HVS Tercapai : 81% Penggandaan dokumen kertas BC Tercapai : 5,4% Kegiatan Penjilidan Tercapai : 39%
Hal ini disebabkan oleh : 1. Penggadaan dokumen fotocopy
mengalami penurunan setiap
tahun nya dikarenakan
penggunaan penyebaran
Edaran, Surat tugas, dan
Pemberitahuan menggunakan
EFS. Atau teknologi WA dan
email.
2. Adanya penurunan penggunaan
foto copy adalah bentuk
dukungan unit Tata Usaha untuk
mendukung RS menjadi RS
yang ramah lingkungan.
RTL : Memaksimalkan kembali teknologi yang ada agar mengurangi penggunaan kertas dan Effisiensi sumber daya yang ada untuk mendukung RS yang ramah lingkungan
6 Kegiatan Laminating Tercapai : 86,9%
Hal ini disebabkan: 1. Adanya agenda Akreditasi
Rumah sakit yang
membutuhkan laminating untuk
dokumen atau peraturan yang
ada di unit kerja.
2. Kegiatan Penjilidan buku
sekarang menggunakan sampul
plastic yang harus dilaminating
agar buku-buku pansuan
menjadi lebih awet dari sebelum
nya.
7 Membuat pelaporan RS Tercapai 100%
Adanya perubahan bentuk dan frekuensi pelaporan, dimana pelaporan RS yang biasanya setiap bulanan dan Triwulan dilaksanakan menjadi semester
RTL: Membuat jadwal pelaporan secara terstruktur, sehingga pembuatan laporan tepat waktu.
8 Kegiatan Pengelolaan rapat - rapat internal Tercapai 400%
Kegiatan rapat Internal dijadwalakan rutin pada setiap hari Selasa dan dilaksanakan minimal 3x pada setiap bulan nya.
Analsia efisiensi penggunaan kertas dalam kurun waktu 2015 s.d 2019 sebagai berikut :
1. Kegiatan Penggandaan dokumen HVS
147
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Realisasi penggunaan kertas HVS semakin menurun selama 3 tahun terakhir,
yaitu sekitar 55,1 % dari penggunaan 1.342.000 menjadi 603.000. Penghematan yang
dilakukan sebesar :
a. Tahun 2015 dan 2016 : Masih diatas target, tahun tersebut dilakukan sosialisasi
secara masif pelaporan secara On Line/ paperless.
b. Tahun 2017 : terjadi penurunan penggunaan kertas sebesar 32 % dari target
dan 50,7% dari realisasi atau penghematan 661.500 lembar (1323 rim) dari tahun
sebelumnya, jika harga 1 rim = Rp. 60.000 maka efisiensi biaya sebesar : Rp.
79.380.000,-
c. Tahun 2018 : Terjadi penurunan penggunaan kertas sebesar 40 % dari target
dan 11,4% dari realisasi tahun sebelumnya atau penghematan sebesar 77.500
lembar (155 rim) , jika harga 1 rim = Rp. 60.000 maka efisiensi biaya sebesar :
Rp. 9.300.000,-
Sehingga selama 2 tahun terakhir efisiensi penggunaan kerta sebesar Rp.
88.680.000,00 . Kebutuhan kertas juga berkurang disamping pelaporan On Line
juga Kebutuhan kertas untuk klaim BPJS yang menggunakan V-Claim dan tata
persuratan menggunakan media Komputer/ IT yang ada serta pembuatan
Laporan dan Buku dengan E-Book.
d. Tahun 2019 kembali mengalami penurunan kertas sebesar 191.446 lembar (382
rim) atau 31% dari target tahun sebelumnya, jika harga 1 rim = Rp.70.000 pada
tahun 2019 ini maka efisiensi biaya sebesar : Rp. 26.740.000,-.
1.140.000
1.342.000
680.500603.000
411.554
0
200.000
400.000
600.000
800.000
1.000.000
1.200.000
1.400.000
1.600.000
2015 2016 2017 2018 2019
EFISIENSI HVS
EFISIENSI HVS
148
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Terobosan di tahun 2019 adalah penggunaan WA sebagai sarana untuk
pembagian edaran, undangan, dan juga surat tugas. Sehingga penggandaan
surat-surat tersebut berkurang secara signifikan.
2. Penggandaan Dokumen BC
a. Tahun 2015 masih diatas target, kebutuhan kertas untuk survey akreditasi dan
pembuatan buku serta pedoman – pedoman dan kebutuhan rekam medis untuk
klaim serta kegiatan percetakan yang masih banyak.
b. Tahun 2016
Terjadi penurunan 81% dari target yang ditentukan dan 98,7 % dari realisasi
tahun sebelumnya atau 277.345 lembar (555 rim) , jika harga 1 rim adalah Rp.
130.000, maka efisiensi biaya sebesar Rp. 72.109.700,00
c. Tahun 2017
Terjadi penurunan 84% dari target yang ditentukan dan 12,7 % dari realisasi
tahun sebelumnya atau 460 lembar (1 rim) , jika harga 1 rim adalah Rp. 130.000,
maka efisiensi biaya sebesar Rp. 130.000,00
d. Tahun 2018
Terjadi penurunan 39 % dari target yang ditentukan tetapi meningkat 3 kali lipat
dari realisasi tahun sebelumnya . Beberapa peningkatan untuk kebutuhan
persiapan survey SNARS ed.1 guna re akreditasi Paripurna.
Sehingga dalam kurun waktu 3 tahun terakhir terjadi penghematan biaya
pengadaan kertas BC sebesar : Rp. 72.239.700,00
e. Tahun 2019
280.950
3.605 3.145 12.815 10.401
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
2015 2016 2017 2018 2019
Efisiensi Dokumen BC
Series 1
149
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Terjadi penurunan sebanyak 2.414 lembar atau 18% dari tahun lalu. Jika 1 rim
adalah 130.000,- maka terjadi efisiensi sebesar Rp. 650.000,- dari tahun lalu.
Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.
1. Kegiatan rekjonsiuliasi Pengelolaan aset
Kondisi yang dicapai sudah sesuai dengan PMK Nomor 181/PMK.06/2018 tentang
Penata usahaan Barang Milik Negara dalam rangka penyusunan laporan keuangan
pemerintah pusat.
Terjadi perubahan system kegiatan rekonsiliasi baik di tingkat daerah, wilayah yaitu di
KPKNL Mlaang dan Labkes( BPFK) Surabaya dan pusat dengan eselon I denga
dirhen yankes dengan cara on line melalui aplikasi SIMAN.
Permasalahan :
Belum ada JFU Pengelola BMN dan JFT Penata laksana Barang/ BMN dari sisi jumlah
SDM dikerjakan hanya 1 orang.
Rencana Tindak Lanjut :
- Mengikuti jadwal yang telah ditetapkan baik oleh daerah, wilayah maupun pusat.
- Mengajukan usulan 2 orang pegawai internal sebagai JFT. Penatalaksana Barang
Milik Negara.
17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Target realisasi Target realisasi Target realisasi Target realisasi Target realisasi
2015 2016 2017 2018 2019
JUMLAH KEGIATAN REKONSILIASI PENGELOLAAN ASET (OLEH WILAYAH DAN
PUSAT)
150
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
2. Pengelolaan BMN secara cermat dan tepat waktu
Pengelolaan Barang Milik Negara secara cermat dan tepat dengan mengacu
pedoman yang berlaku dalam pembuatan dan penyusunan laporan (semester 1,
semester 2 dan tahunan) tercapai. Penyerahan BMN dari Eks Poltekkes Kemenkes
Malang saat ini sedang dilakukan revaluasi dengan KPKNL.
Permasalahan :
- Adanya transfer in dari POLTEKKES Kemenkes Malang data belum disusutkan
- Terjadinya perubahan Aplikasi sehingga memerlukan adaptasi secara cepat
Rencana Tindak Lanjut :
- Mengusulkan revaluasi penatausahaan Barang Milik Negara
- Melakukan update revaluasi BMN secara kontinyu.
- Selalu melalukan koordinasi dengan unit terkait dan SDM mempelajari aplikasi
baru yang terupdate secara terus menerus.
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
Target realisasi Target realisasi Target realisasi Target realisasi Target realisasi
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Laporan Pengelolaan BMN secara cermat dan tepat waktu
151
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
3. Komputerisasi laporan logistik
Telah dilakukan pengembangan aplikasi persediaan oleh Tim Internal untuk
memenuhi kebutuhan pelaksanaan kegiatan distribusi dan stock gudang. Dalam
pelaksanaannta belum berjalan secara maksimal.
Permasalahan:
- Sebagian petugas pemegang gudang kurang memahami aplikasi
persediaan
- Seringnya barang datang tidak disertai dokumen kontrak dan dokumen user
penerima baranf
Usulan Pemecahan Masalah:
- Peningkatan kualitas sumberdaya manusia terutama dalam bidang
komputerisasi dan aplikasi persediaan, diusulkan untuk pelatihan .
- Terdapatnya barang datang yang langsung masuk ke unit lain disertai
laporan pengguna/ user sehingga gudang tidak salah dalam
mendistribusikan
4. Kegiatan Pelayanan Distribusi Barang Alat Tulis Kantor
14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Target realisasi Target realisasi Target realisasi Target realisasi Target realisasi
2015 2016 2017 2018 2019
komputerisasi Laporan Logistik
152
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pelayanan distribusi barang alat tulis kantor di gudang ATK Rumah Sakit tahun
2015 volume banyak dkarenaka awal akreditasi dngan KARS, kemudian dengan
adanya papeless kebutuhan ATK mulai menurun tetapi naik sedikit. Seara
efektitias dan efisinsi menurunkan penggunaa kertas, bolpoin karena laporan
udahOn Line dan juga penggunaan SIM RS elektrobik.
Permasalahan :
- Peurunn penggunaan ATK terutama buku an keras oleh karena peggunaan
aplikasi yang mendukung progran paperless.
- Penggunaan ATK perlu dikomtrol di beberaa unit yang beum efektif dan
efisien.
Rencana Tindak Lanjut :
Koordinasi dilakukan dengan unit kerja dan dilakukan secara terus menerus,
memaksimalkan penggunaan alikasi untk pelaporan sehngg penurunan jmlah
ATK trutama buku dan kertas.
5. Kegiatan Pelayanan Distribus Barang Alat RumahTangga
1920
330
625 675770
0
500
1000
1500
2000
2500
2015 2016 2017 2018 2019
KEGIATAN PELAYANAN DISTRIBUSI BARANG ALAT TULIS KANTOR
153
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Kegiatan Pelayanan gudang alat rumah tangga semakinlama semakin meningkat
sesuai dengan kebutuhan akan sarana dan prsarana yang harus terpenuhi sebagai
Rumah Sakit yang telah terakreditasi SNARS Internasional.
Permasalahan:
- Ketidakdisiplinannya para penyedia dalam pengiriman barang yang sesuai
dengan surat pesanan dan jadual pengiriman
- Item barang banyak sehingga memerlukan ketelitian petugas dalam
pendistribusiannya kepada user
Usulan Pemecahan Masalah:
- Koordinasi dilakukan dengan berkesinambungan dan rekonsiliasi setiao
bulan.
- Masih adanya pengadaan barang dan jasa yang mendadak di akhir tahun
diharapkan kepada pengiriman barang sesuai dengan jadwal pesanan dan
segera didirtribusikan.
6. Kegiatan Pelayanan Distribusi Barang Perlengkapan Ruangan
477
330
1223
13341410
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Kegiatan Pelayanan Distribusi Barang Alat Rumah Tangga
154
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Kegiatan Pelayanan Distribusi Barang Perlengkapan Ruangan juga mengalami
peningkatan terutama saat dilakukan survey SNARS untuk memenuhi standart
sarana dan prasarana Rumah Sakit. Penurunan BOR dan merger dari ruangan
rawat inap untuk memenuhi permintaan unit kerja.
Permasalahan :
- Adanya merger beberapa ruangan rawat inap dan rawat jalan mensiasasi
penurunan BOR dan untuk efektifitas efisiensi Sumber Daya
- kurangnya koordinasi proses pengadaan B/J dari perencanaan s.d barang
datang dan didistribusikan ke user.
Usulan Pemecahan Masalah:
- Koordinasi dilakukan dengan berkesinambungan dari awal perencanaan
terutama pengusul dan user pengguna barang tersebut
- Penambahan sarana penunjang untuk kelancaran kegiatan tersebut berupa
komputerisasi persediaan berupa aplikasi yang saat ini masih perlu
disempurnakan
- Perlu adanya gudang transit guna nenudahkan pengecekan dan penomoran
barang sebelum didistribusikan.
7. Kegiatan Pelayanan distribusi Bahan makanan
1156
335371
572
823
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Kegiatan Pelayanan Distribusi Barang Perlengkapan Ruangan
155
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Distribusi pelayanan bahan makanan disesuaikan dengan permintaan berkaitan dengan
jumlah pasien yang sedang dilkukan perawatan.
Permasalahan :
− Kurangnya Sumber daya manusia yang berkompeten dalam pengelolaan
persediaan di RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang secara kualitas
− FIFO telah berjalan karena makanan basah ataupun kering harus segera
terdistribusi agar tiak ada yang ekspired.
Usulan Pemecahan Masalah:
− Penambahan Sumber daya manusia baik secara kualitias dan pengusulan
menjadi tenaga fungsional umum di tahun 2018.
− Distribusi bahan makanan basah berkoordinasi dengan Instalasi Gizi unuk
segera digunakan
8. Kegiatan Pelayanan Gula dan Kopi
18
24
1.7
72
18
17
18
20
18
12
2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9
KEGIATAN PELAYANAN DISTRIBUSI BAHAN MAKANAN
156
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Kegiatan ini adalah rutin dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Pemenuhan
Daya Tahan Tubuh Pegawai, sehingga pelaksanaan pendistribusiannya
harus baik.
Permasalahan:
− Kurangnya Sumber daya manusia yang berkompeten dalam pengelolaan
persediaan di RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang secara kualitas,
pendistribusian melalui Gudang Bahan makanan
Usulan Pemecahan Masalah:
− Penambahan Sumber daya manusia baik secara kualitias maupun
kuantitas jdan pengusulan menjadi tenaga fungsional Penatalaksanaan
Barang pada tahun 2020
9. Kegiatan Pelayanan Bama Mahasiswa
772
749
755
769
790
720
730
740
750
760
770
780
790
800
2015 2016 2017 2018 2019
JUMLAH PELAYANAN DISTRIBUSI GULA DAN KOPI
157
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Kegiatan pelayanan Bama Mahasiswa dilakukan secara swakelola tahun 2025 -
2017, Sedangkn pertengahan tahun 202 sudah di lakukan dengan caterng atau
Pegadaaan Makanan Jadi Mahasiswa.
Pemenuhan Makanan mahasiwa dilakukan secara tendering makanan jadi dimana
mahasiswa
10. Kegiatan permintaan Kendaraan Dinas
363
364
363
362
365
360,5
361
361,5
362
362,5
363
363,5
364
364,5
365
365,5
2015 2016 2017 2018 2019
Pelayanan distribusi BAMA Mahasiswa
158
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Kegiatan Pelayanan Pelayanan permintaan kendaraan dinas baik dipergunakan
untuk kegiatan di daerah maupun di pusat.
Permasalahan:
− Kurangnya kualitas sumber daya manusia yang berkompeten terutama di
bagian pengemudi ambulance , hanya memiliki 3 orang yang bersertiikt
− Peraturan Menteri Keuangan usia kendaraa maksimal 10 tahun sehingga
kenaraan tahun 2008 kebawah harus dilakukan harus dihapusan.
Usulan Pemecahan Masalah :
− Peningkatan Sumber daya manusia baik secara kualitas dengan sertifikasi
pengemudi Ambulance.
− Segera melakukan penghapusan kenaraan dan pengajua kendaraan
pengganti yang baru.
11. Kegiatan Penataan Aset
1999
17601784
1890 1885
1600
1650
1700
1750
1800
1850
1900
1950
2000
2050
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Kegiatan Pelayanan Permintaan Kendaraan Dinas
159
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Kegiatan Penataan Aset penataan aset baik dipergunakan untuk kegiatan di daerah
maupun ke wilayah dilakukan update secara berkelanjuta
Permasalahan :
− Kurangnya Sumber daya manusia yang berkompeten dalam pengelolaan
kegiatan penataan aset di RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang secara
kualitas
− Telah dilaksanakan inventarisasi dan penataausahaan barang Milik Negara
dalam KIB secara menyeluruh
− Belum adanya penghapusan barang yang sudah rusak menunggu terbitnya
PSP/ Penetapan Status Penggunaan dan SK Tim Penghapusan dari pusat
Usulan Pemecahan Masalah:
− Menunggu terbitnya PSP (Penetapan Status Penggunaan) dan SK Tim
Penghapusan dari pusat. Uslan suda disetujui, tetapi Tim Penghapusa tahun
219sdah diajukan ke pusat n]belum endapat feed back.
− Akan dilakukan penghapusan di tahun 2020.
12. Kegiatan Permintaan Pemindaahan ruangan
8590
120
110115
0
20
40
60
80
100
120
140
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Kegiatan Penataan Aset 9
160
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Kegiatan Pemindahaan Ruangan dilakukan sesuai dengan permintaan user/ unit.
Permasalahan :
− tidak terjadwal perencanaan dalam melakukan pelaksanaan kegiatan
renovasi dan rehabilitasi gedung dan bangunan di RSJ. Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang secara kualitas
− Terjadinya peningkatan volume kegiatan pemindahan dikarenakan adanya
renovasi dan rehabilitas gedung pelayanan
Rencana Tindak Lanjut :
− Mengutamakan koordinasi dengan unit terkit.
− Mengerahkan semua sumber daya jika diperlukan agar pekerjaa cepat
terselesaikan
13. Kegiatan Pengamanan
7
9
32
15
29
0
5
10
15
20
25
30
35
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Pemintaan Pemindahaan User/Pindah Ruang
161
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Kinerja Satuan Keamanan telah dilaksanakan oleh pihak ketiga yang dalam
pelaksanaan telah berjalan dengan baik, bertambahny area pengamananan
Rumah Sakit yang pada tahun 2019 dengan diserahannya aset Eks Poltekkes
Kemkes Malang seluas 32.000 M 2 dengan kawasan bangunan maka diperlukan
penambahan tenaga di tahun 2020. Sumber Daya Manusia telah memenuhi
syarat dengan sertifikat Garda Pratama dan 4 kemampuan maupun kuantitas
dan pengusulan menjadi tenaga pihak ketiga sebagai dasar untuk menjalankan
kemananan di RS.
Permasalahan:
− Dalam kurun waktu kerjasama perlu diatur untuk sarana prasarana yang
disediakan vendor maupun oleh pihak Rumah Sakit.
− Koordinasi terkait hal - hal pengamanankhusus terhadap pasien
Usulan Pemecahan Masalah:
− Peningkatan Sumber daya manusia baik secara kualitias melalui sertifikasi/
pelatihan.
− Mengikutkan dalam pelatihan penanganan a[psien di RS termasuk kemampuan
dasar.
Kinerja Hukormas Tahun 2019
13 13 13 13 13
0
2
4
6
8
10
12
14
2015 2016 2017 2018 2019
KEGIATAN SATUAN PENGAMANAN MELAKSANAKAN PENGAMANAN
162
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Capaian Kinerja tahun 2019 sebagai berikut:
PROGRAM
KERJA TAHUN 2019
KEGIATAN SUB KEGIATAN SATUAN Target 2019
Realisasi Tahun 2019
% Capaian
Implementasi dan Evaluasi Kepuasan Pasien dan Masyarakat
Terlaksananya kegiatan survei kepuasan pasien dan masyarakat
1. Menyiapkan form survei; 2. Pelaksanaan survei; 3. Evaluasi survei
Indeks nilai 80 84.57 105,68%
Implementasi dan Evaluasi Survei Komplain yang Ditindaklanjuti
Terlaksananya penanganan komplain
1. Penanganan komplain; 2. Pelaporan komplain
Prosentase
100% 100% 100,00%
Kerjasama Dengan Jejaring Pelayanan
Pembuatan MoU
1. Merealisasikan MoU Pelayanan/KSM
Jumlah 20 23 115,00%
2. Merealisasikan MoU Pengelolaan/KSO
Jumlah 13 7 53,84%
3. Merealisasikan MoU Pendidikan
Jumlah 46 38 82,60%
Pelaksanaan Program Unit Kerja Sub Bagian Hukormas
Keprotokoleran
1. Upacara Kegiatan 12 17 141,66%
2. Apel Kegiatan 49 48 97,96%
3. Penerimaan Tamu Pejabat
Kegiatan 16 14 87,50%
4. Dokumentasi Kegiatan 50 89 178,00%
Informasi 1. Penerimaan telepon masuk
Kegiatan 4938 5690 115,23%
2. Penyambungan telepon keluar
Kegiatan 7484 12295 164,28%
3. Layanan informasi melalui: a. sosial media (email, WA) b. telepon c. kotak saran d. Permintaan Publikasi / Papan Informasi
Kegiatan
415
1601 251 24
698 2037 281 20
168,19% 127,23% 111,95% 83,33%
4. Informasi melalui media internal a. Banner b. Tingtong
Kegiatan
30 230
46 326
153,33% 141,74%
5. Informasi melalui media massa: a. internal b. eksternal
Kegiatan
78 61
102 99
130,76% 162,30%
Duty Manajer Pelaksanaan kegiatan Duty Manajer Kegiatan 480 77 16,00%
Pembuatan SK Merealisasikan SK direktur Utama berdasarkan disposisi
Kegiatan 62 62 100,00%
Jadwal Shift Pelaksanaan Jadwal Shift Kegiatan Terlaksana 100,00%
163
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
JUMLAH RATA – RATA CAPAIAN 115,30%
Dari tabel tersebut di atas diperoleh capaian kinerja di subbagian hukormas pada tahun 2019 dengan
jumlah rata – rata 115,30%. Adapun analisa dan rencana tindak lanjutnya seperti di bawah ini:
N
o Capaian Kinerja Faktor Penyebab Rencana Tindak Lanjut
1
Terlaksananya
kegiatan survei
kepuasan pasien dan
masyarakat nilai IKM
tercapai 84,57 kategori
sangat baik
Indikator kinerja utama dan program
kerja strategis, matriks IKU dan
Perjanjian kinerja tahun 2019 pada
sasaran strategis perspektif
stakeholder terwujudnya kepuasan
stakeholder pada IKU indikator kinerja
tingkat kepuasan pasien dan
masyarakat target 80 tercapai 84,57
nilai IKM dengan melibatkan
responden sejumlah 4236 atau rata –
rata 253 per bulan dengan mutu
pelayanan B dan kinerja unit
pelayanan baik, yang secara internal
telah diuji cobakan dengan perubahan
target ≥ 85. Ketercapaian tersebut
masih perlu dilakukan koordinasi
secara terus menerus dan peningkatan
pada 9 unsur pelayanan sesuai form
survei yang didistribusikan ke unit kerja
pelayanan.
1. Hasil survei kepuasan pelanggan di laporkan ke direktur utama, jajaran direksi dan seluruh unit kerja terkait
2. Hasil survei disampaikan pada acara tinjauan manajemen ISO 9001:2015 dalam satu tahun dilaksanakan 2 (dua) kali
3. Hasil survei di Feedbackkan ke unit kerja terutama jika pada prosentasi kurang dari 100% dari 9 unsur pelayanan sesuai form survei
4. Form dan Hasil survei bisa akses di turbonas
5. Update revisi SK tim pelaksana survei
6. Revisi SOP pelaksanaan survei kepuasan pelanggan
2
Terlaksananya
penanganan komplain
(100%)
Indikator kinerja utama dan program
kerja strategis, matriks IKU di sasaran
strategis, perspektif stakeholder
terwujudnya kepuasan stakeholder
pada IKU prosentase komplain yang
ditindaklanjuti target 100%, tercapai.
Pengelolaan penanganan komplain
pada tahun 2019 sejumlah 78
komplain dari berbagai unit kerja pada:
rawat jalan, rawat inap, penunjang dan
administrasi
Setiap ada komplain segera
dilakukankoordinasi sesuai kategori
grading (merah, kuning, hijau).
Sumber data: survei IKM/SKM, duty
manager, komplain langsung, 60 kotak
saran dan media sosial serta website
1. Terus berupaya
menyelesaikan
permasalahan jika terjadi
komplain sesuai kategori
dan standar yang ditetapkan
melalui koordinasi dengan
unit terkait dan jika pada
pelanggan eksternal
penyelesaian melibatkan
pasien dan keluarga atau
pengunjung.
2. SK penanganan
komplain pelanggan
3
Pembuatan MoU:
pelayanan/KSM 115%,
pengelolaan/KSO
Realisasi MoU pelayanan/ KSM
melebihi target yakni 115%
dikarenakan adanya kebutuhan dan
perluasan jejaring pelayanan
kesehatan jiwa sedangkan MoU
Melakukan pemantauan dan
evaluasi terhadap MoU mulai
tahun berjalan dan tahun
berakhir:
164
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
53,84%, pendidikan
82,60%
pengelolaan/ KSO terealisasi 53,84%,
dan MoU pendidikan terealisasi
82,60% tidak mencapai target
dikarenakan adanya variasi masa
berakhir.
a. MoU pelayanan b. MoU pengelolaan /KSO c. MoU pendidikan
Pro aktif menginformasikan ke instansi lain untuk kerjasama selanjutnya
4
Keprotokoleran:
upacara 141,66%,
apel 97,96%,
penerimaan tamu
pejabat 87,50%,
dokumentasi 178,00%
Keprotokoleran pada :
a. Upacara tercapai 141,66% dikarenakan dalam pelaksanaan selain sesuai jadwal juga adanya tambahan kegiatan peringatan hari besar nasional sedangkan pelaksanaan kegiatan apel kurang dari target yakni 97,96% dikarenakan pada jadwal apel kadang -kadang bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan upacara.
b. Penerimaan tamu pejabat hanya tercapai 87,50%, dikarenakan tamu yang datang kadang tidak terstruktur.
c. Dokumentasi tercapai 178,00% dikarenakan selain terkait dengan penerimaan tamu pejabat juga adanya kegiatan lain yang memerlukan pendokumentasian.
Melakukan koordinasi dan
monev disetiap kegiatan
keprotokoleran:
a. Upacara b. Apel c. Penerimaan tamu pejabat d. Dokumentasi
5 Informasi:
1) Penerimaan telepon masuk: 115,23%,
2) Penyambungan telepon keluar: 164,28%,
3) Informasi media internal a. Banner
153,33% b. Tingtong
141,74% 4) Informasi media
massa a. Internal 130,76% b. Eksternal
162,30% 5) Layanan informasi
melalui: a. Telepon
127,23% b. Sosial media
( WA, email) 168,19%
c. Kotak saran 111,95%
d. Permintaan publikasi/ papan informasi 83,33%
Pelayananinformasi,
1. Penerimaan telepon masuk mencapai 115,23%, dikarenakan banyaknya permintaan untuk menghubungkan antar unit kerja
2. Penyambungan telepon keluar
mencapai 164,28%, dikarenakan kebutuhan untuk menghubungi keluarga pasien, penyedia, dan instansi lain.
3. Informasi media internal dengan
cetak banner 153,33%, dikarenakan adanya permintaan dari beberapa kegiatan pelatihan dan lainnya sedangkan tingtong 141,74% permintaan untuk menginformasikan kegiatan yang sifatnya mendadak, mengulang dan beberapa himbauan dilingkungan sekitar RS dan unit kerja yang wajib di sampaikan: kawasan bebas rokok dan senam peregangan.
4. Informasi media massa, internal
dan eksternal. internal tercapai 130,76%, eksternal tercapai 162,30%, pencapaian publikasi media eksternal erat kaitannya dengan fenomena kesehatan jiwa yang ada di masyarakat.
a. Melakukan monitoring dan evaluasi terutama pada telepon masuk dengan nomor telepon yang tidak dikenal yang bisa akses langsung keruangan dengan mengatasnamakan petugas dikarenakan pernah beberapa kali ada kejadian. Dan penyambungan telepon keluar melalui petugas operator yang standby 24 Jam di IGD
b. Melakukan pemantauan terhadap media internal dan penawaran media eksternal yang keberadaannya masih diperlukan verifikasi.
165
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
5. Layanan informasi melalui telepon tercapai 127,23%, media WA dan email 168,19%, kotak saran 111,95%, permintaan publikasi/ papan informasi 83,33%, dengan fasilitas yang disediakan memudahkan masyarakat untuk mengakses
6 Duty manajer 16,00% Pelaksanaan kegiatan duty manajer
dibulan januari – februari mencapai
target sebesar 16%, dikarenakan mulai
bulan maret ada perampingan yang
awalnya petugas jaga malam secara
managerial ada 3 orang, duty manager
yang terdiri dari pejabat struktural dan
fungsional sebagai duty manager,
supervisi keperawatan pria dan wanita,
mejadi 1 orang petugas yang tetap
disebut sebagai duty manager sesuai
SK Direktur Utama. Dan sejak tanggal
30 September 2019 ada SK MPP
(Manajer Pelayanan Pasien).
Pelaksanaannya dibawah direktur
teknis medik dan keperawatan
Melakukan koordinasi jika
terjadi permasalahan terkait
dengan hukormas
7 Pembuatan SK
100,00%
Capaian kegiatan pembuatan SK
sebesar 100,00% berkaitan dengan
kebutuhan dan disposisi yang terima
sesuai tata kelola organisasi di
lingkungan rumah sakit
Melakukan monev
pelaksanaan kegiatan
pembuatan SK terkait masa
berlaku dan penetapan SK
8 Jadwal Shift Januari – Mei ada 5 staf dan bulan
Juni hingga sekarang ada 4 staf
dikarenakan ada pengurangan
(promosi) di subbagianhukormas
melaksanakantugassif di operator
telpon 24 jam di pojok IGD
denganpenjadwalantugaspagi,
siangdanmalamsesuaiaturanyang
ditetapkandengan rata
ratapelaksanaantugas: sebagaiberikut:
Pagi @ 9 x, siang @ 7x, Malam @7x
Melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap
pelaksanaan jaga shift
Melakukan koordinasi jika
terjadi permasalahan
Mengkonsultasikan dan
melaporkan pada atasan
langsung
166
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Capaian Kegiatan Hukormas
JAN FEB MAR APR MEI JUN
1Jumlah Responden Survey kepuasan
pasien dan masyarakat255 353 351 324 322 152
2 Penanganan komplain 6 5 6 15 4 2
3 Pembuatan MoU :
a. Pelayanan / KSM 7 2 5 3 2 0
b. Pengelolaan/KSO 0 0 0 0 0 2
c. Pendidikan 6 0 5 5 5 2
4 Keprotokoleran :
a. Upacara 1 1 1 1 2 2
b. Apel 4 4 4 5 4 2
c. Penerimaan tamu pejabat 2 1 2 2 0 2
d. Dokumentasi 5 9 3 7 5 10
5 Informasi :
a. Penerimaan telepon masuk 681 421 527 434 459 400
b. Penyambungan telepon keluar 1271 936 848 971 998 922
c. Informasi yang diterima :
- Media Sosial 139 34 42 44 31 78
- Telepon 257 95 164 141 181 118
- Kotak Saran 45 24 2 49 5 14
- Permintaan Publikasi / Papan Informasi 5 5 3 3 1 3
d. Informasi Media Internal
- Banner 4 1 4 2 2 9
- Tingtong 28 26 26 26 28 22
e. Informasi Media Massa
- Internal 4 7 4 11 7 6
- Eksternal 11 7 9 28 14 2
6 Duty Manager 40 37
7 Pembuatan SK 4 4 7 3 4 9
8Pelaksanaan Jadwal Shift sejumlah 5
orang :
- Pagi 45 41 46 46 46 30
- Siang 31 28 31 31 31 30
- Malam 32 28 31 31 31 30
NO KEGIATAN
167
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
JUL AGT SEPT OKT NOV DES
1Jumlah Responden Survey kepuasan
pasien dan masyarakat431 301 435 312 528 472 4236 353,00
2 Penanganan komplain 2 3 2 1 15 17 78 6,50
3 Pembuatan MoU :
a. Pelayanan / KSM 1 1 0 0 2 0 23 1,92
b. Pengelolaan/KSO 4 0 0 1 0 0 7 0,58
c. Pendidikan 3 2 4 4 1 1 38 3,17
4 Keprotokoleran :
a. Upacara 1 1 1 1 4 1 17 1,42
b. Apel 5 4 4 4 4 4 48 4,00
c. Penerimaan tamu pejabat 2 1 0 0 0 2 14 1,17
d. Dokumentasi 7 9 3 13 13 5 89 7,42
5 Informasi :
a. Penerimaan telepon masuk 419 452 458 508 422 509 5690 474,17
b. Penyambungan telepon keluar 1119 984 1041 1199 1016 990 12295 1024,58
c. Informasi yang diterima :
- Media Sosial 48 56 43 61 63 59 698 58,17
- Telepon 163 165 150 206 192 205 2037 169,75
- Kotak Saran 5 70 5 8 30 24 281 23,42
- Permintaan Publikasi / Papan Informasi 0 0 0 0 0 0 20 1,67
d. Informasi Media Internal
- Banner 4 6 4 2 4 4 46 3,83
- Tingtong 30 34 36 28 26 16 326 27,17
e. Informasi Media Massa
- Internal 12 13 7 16 10 5 102 8,50
- Eksternal 1 3 4 12 5 3 99 8,25
6 Duty Manager 77 6,42
7 Pembuatan SK 13 4 3 3 4 4 62 5,17
8Pelaksanaan Jadwal Shift sejumlah 5
orang :
- Pagi 31 31 30 30 30 31 437 36,42
- Siang 31 31 30 31 30 31 366 30,50
- Malam 31 31 30 31 30 31 367 30,58
NO KEGIATAN RATA RATAJUMLAH
168
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Indikator Mutu Hukormas
❖ Instalasi Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum
Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)
Indikator Kinerja
Tahun 2019
Target
Realisasi
Capaian
Kegiatan / tahun ‘%
Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Gedung/ Bangunan Fisik
360 523 145,28 %
Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Saluran Air Bersih 360 479 133,06 %
Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Jaringan Listrik dan Komunikasi
600 675 112,50 %
Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Mesin (Mesin Otomatis, Mesin Produksi, Mesin Energi)
55 51 92,70 %
Kegiatan monev tercapai 68 68 100 %
Survei tercapai 12 12 100 %
Perbaikan SOP 10 10 100 %
Rata-rata 111,93 %
JAN FEB MAR APR MEI JUNI
1 Tingkat Kepuasan Pasien dan Masyarakat ≥ 85 % 82,58 81,49 84,15 86,52 86,41 84,66
2 Kecepatan Respon Terhadap Komplain ( KRK)≥ 80 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Prosentase Komplain yang Ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4 Pendampingan Masalah Hukum 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5Pengembangan Kerjasama dengan
Institusi Luar80% 325% 400% 10% 800% 233% 66,7%
6 Promosi Layanan Rumah Sakit 100% 115,4% 107,7% 100% 300% 161,5% 62%
NO INDIKATOR MUTU
TARGET
TAHUN
2019
JUL AGT SEPT OKT NOV DES
1 Tingkat Kepuasan Pasien dan Masyarakat ≥ 85 % 84,47 84,43 85,36 86,25 85,53 83,03 84,57
2 Kecepatan Respon Terhadap Komplain ( KRK)≥ 80 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1,00
3 Prosentase Komplain yang Ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1,00
4 Pendampingan Masalah Hukum 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1,00
5Pengembangan Kerjasama dengan
Institusi Luar80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 2,03
6 Promosi Layanan Rumah Sakit 100% 100% 123,08% 84,61% 215,38% 115,38% 61,50% 1,29
RATA RATANO INDIKATOR MUTU
TARGET
TAHUN
2019
169
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
a. Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Gedung/Bangunan Fisik
Kondisi yang dicapai :
Pada tahun 2019 tercapai jumlah pemeliharaan gedung/bangunan fisik sebesar
523 kegiatan (145,28 %) dan melebihi 100%, hal ini disebabkan karena
meningkatnya kerusakan sarpras bangunan gedung serta meningkatnya jumlah
permintaan pemeliharaan/perbaikan dari unit kerja.
Permasalahan :
Kegiatan pemeliharaan gedung/bangunan fisik yang jumlahnya banyak,
disebabkan karena banyaknya kerusakan sarpras bangunan/gedung serta
meningkatnya jumlah permintaan pemeliharaan /perbaikan bangunan yang
tergolong ringan, sedang dan berat yang variatif membutuhkan jumlah tenaga
yang banyak memerlukan skills yang memadai sesuai kebutuhan, sedangkan
tenaga yang ada pada saat ini baik jumlah dan kemampuan skills masih
terbatas/belum sesuai dengan jumlah dan skills yang dibutuhkan (tenaga tukang
bangunan), sehingga sampai saat ini pemeliharaan tingkat kerusakan sedang
dan kerusakan berat diserahkan masih ke Pihak-ke 3.
Usulan Pemecahan Masalah :
- Perlunya penambahan tenaga khusus bangunan dengan skills sesuai
dengan kebutuhan, khususnya sebagai pengganti bagi tehnisi bangunan
yang memasuki pensiun ( purna tugas )
- Mempertahankan/memakai jasa tenaga kerja dari pihak ke-3
b. Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Saluran Air Bersih :
Kondisi yang dicapai :
Pada tahun 2019 tercapai jumlah pemeliharaan saluran air bersih sebesar 479
kegiatan (133,06%).
Permasalahan
Sering terjadi kebocoran/kebuntuan pipa yang merupakan jaringan pipa air
bersih sejak jaman Belanda yang sudah keropos, sehingga perlu diganti
perpipaannya, jaringan pipa gedung bertingkat dengan mempergunakan
instalasi tandon air dan pompa air sering terjadi gangguan dan kerusakan pada
pompa air. Selain itu juga terjadi masalah kran dan wastafel bocor.
Usulan Pemecahan Masalah :
- Melakukan penggantian instalasi pipa lama yang dinyatakan rusak/keropos
dengan instalasi pipa baru
170
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
- Perlu pengadaaan cadangan untuk pompa air untuk instalasi/jaringan air
bersih gedung bertingkat yang menggunakan tandon air dan pompa air.
c. Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Jaringan listrik dan Komunikasi :
Kondisi yang dicapai :
Pada tahun 2019 tercapai jumlah pemeliharaan jaringan listrik dan komunikasi
sebesa 675 kegiatan (112,50 %).
Permasalahan :
- Kadang masih terjadi listrik mati beberapa menit/detik di area lokasi yang
disebabkan karena meningkatnya daya puncak listrik dan secara otomatis
Panel listrik/MCB akan turun
- Meningkatnya pemakaian daya listrik sehubungan dengan bertambahnya
pengadaan baru alat kesehatan dan mesin-mesin non medik
- Belum memiliki UPS dengan kapasitas daya listrik tinggi pada area lokasi unit
kerja yang membutuhkan sebagai cadangan listrik apabila terjadi genset
tidak berfungsi/mengalami gangguan
- Belum menggunakan lampu hemat energi secara keseluruhan
Usulan Pemecahan Masalah :
- Pengadaan UPS untuk cadangan apabila masih terjadi listrik mati di
beberapa area unit kerja
- Penambahan daya listrik dari 500 KVA menjadi 800 KVA
- Menata ulang/mengganti dan menambah panel listrik dan jaringan kabel
listrik yang lama/usia tua
- Mengganti lampu FL dengan lampu LED ( hemat energi ) secara bertahap
d. Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Mesin :
Kondisi yang dicapai :
Pada tahun 2019 tercapai jumlah pemeliharaan mesin sebesar 51 kegiatan
(92,70%).
Permasalahan :
Menurunnya jumlah pemeliharaan mesin disebabkan ada pekerjaan
pemeliharaan tingkat berat yang harus ditangani oleh pihak ke-3
Usulan Pemecahan Masalah :
- Menjadwalkan kapan saatnya pemeliharaan dilakukan
171
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
- Melakukan monitoring dan evaluasi hasil pemeliharaan yang dilakukan oleh
pihak ke-3
e. Jumlah Kegiatan monev tercapai :
Kondisi yang dicapai :
Angka capaian monev tercapai sesuai target, jumlah pemeliharaan jaringan listrik
dan komunikasi antara lain dikarenakan semakin banyaknya perbaikan jaringan
listrik, serta penambahan pemakaian daya listrik di rumah sakit, sehingga
diperlukan monev yang berkesinambungan
Permasalahan :
Kegiatan monev memerlukan kegiatan rutin dan berkala sesuai jadwal
Usulan Pemecahan Masalah :
Membuat perencanaan dan meningkatkan kemampuan dalam monev tertentu
f. Jumlah Kegiatan survey tercapai :
Kondisi yang dicapai :
Pada tahun 2019 tercapai jumlah kegiatan survey sesuai target sebesar 8
kegiatan (100 %).
Permasalahan :
Survey sudah dilaksanakan secara maksimal
Usulan Pemecahan Masalah:
Meningkatnya volume pelaksanaan survey
g. Jumlah Kegiatan Perbaikan SOP:
Kondisi yang dicapai :
Jumlah perbaikan SOP pada tahun 2019 tercapai sesuai target, hal ini
disebabkan karena revisi dokumen SOP format lama menjadi SOP AP sudah
dilaksanakan sehubungan dengan terlaksananya akreditasi dengan hasil lulus
paripurna
Permasalahan :
- Adanya prosedur baru dalam pelaksanaannya
- Prosedur lintas unit kerja memerlukan koodinasi lintas unit kerja belum
maksimal
Usulan Pemecahan Masalah :
- Menganalisa perubahan prosedur kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan
di lapangan.
172
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Instalasi Binatu
Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa program sentralisasi linen yang di canangkan
belum berjalan dengan sempurna. Hal ini dikarenakan ada beberapa penyebab :
1. Belum di tentukan parstock linen dimasing-masing ruangan rawat inap.
2. Belum dibuat standarisasi linen di ruang rawat inap dan unit kerja lainnya.
Beberapa langka Strategik yang di laksanakan oleh Instalasi Binatu dalam mencapai
Sentralisasi Linen yang paripurna adalah :
1. Melakukan Quality Control atas linen mengenai layak dan tidaknya linen di
gunakan kembali oleh penderita
2. Melakukan Perbaikan Linen, dalam hal ini kami Instalasi Binatu masih terkendala
kemampuan petugas menjahit belum ada.
3. Melakukan standarisasi linen di ruang rawat inap
4. Melakukan sinkronisasi data stock linen dengan SIM RS.
Program Kerja
Instalasi Binatu
2019
Sub Kegiatan Sat Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target Capaian % Target Capaian % Target Capaian %
Sentralisasi Linen Perencanaan Keg 1 1 100
Penyimpanan Lap 12 12
100
Quality Control Lap 12 12
100
Perbaikan linen Lap 12 12
100
Afkir Linen Lap 12 12
100
Pengelolaan,
Pencucian dan
Kebersihan Linen
Rumah Sakit
dengan model
sentralisasi Linen
Reject ( , 2%) → mutu cucian
kg 3.440 2.5 0.073
Mengambil linen kotor infeksius dan non infeksius
Kg 171.000
171.962 101 171.000 159.968 94.09 172.000 263.336 153,10
Menimbang Linen Kotor
Kg 171.000
171.962 101 171.000
159.968 94.09 172.000 263.336 153,10
Mencuci Linen Kotor
Kg 171.000
171.962 101 171.000
159.968 94.09 172.000 263.336 153,10
Mengeringkan Linen
Kg 171.000
171.962 101 171.000
159.968 94.09 172.000 263.336 153,10
Mensetrika dan melipat Linen
Kg 171.000
171.962 101 171.000
159.968 94.09 172.000 263.336 153,10
Mengepak dan membungkus linen
Kg 171.000
171.962 101 171.000
159.968 94.09 172.000 263.336 153,10
Pendistribusian Linen ke Ruangan
Kg 171.000
171.962 101 171.000
159.968 94.09 172.000 263.336 153,10
Pengelolaan Linen dengan Pihak III
Kontrak Bersih LS 1
1 100
173
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Dalam hal Pengelolaan Linen Kotor, Instalasi Binatu pada Tahun 2019 ini sudah tercapai
target sebesar 153,10 %.
Dan dari segi mutu atau kualitas cucian, yang pada tahun 2019 ini mulai di ukur dengan
indikator reject dari ruang rawat inap, sampai dengan Tahun 2019 secara umum kualitas
pengelolaan linen di Instalasi Binatu adalah Baik, hal ini dengan diperolehnya angka
reject sebesar 0.078 % dari maksimal 2 % pada akhir tahun 2019.
Indikator Mutu Instalasi Binatu
Indikator Mutu Target Th.
2018 Capaian Th. 2018
Target 2019
Capaian 2019
Ketepatan waktu penyediaan Linen Bersih untuk Ruang Rawat Inap dan Ruang Pelayanan
100 % 100 % 100 % 100 %
Ketepatan Pengelolaan Linen Infeksius 100 % 100 % 100 % 100 %
Kepatuhan dalam penggunaan APD 100 % 100 %
Kepatuhan terhadap SOP 100 % 100 %
OVERALL EFFECTINESS EQUIPMENT (OEE)
Rentang Waktu Pengukuran dalam hal ini digunakan waktu selama kurun waktu 1 tahun
yaitu Tahun 2010
Nilai OEE di hitung dengan mempertimbangkan tiga faktor, yaitu
1. Availability
2. Performance
3. Quality
Penghitungan OEE
174
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Mesin Binata (Mesin Pengering, Mesin Cuci, Mesin Seterika, Mesin Steam Boiler) Tahun 2019
Perhitungan rata-rata pencapaian OEE mensin di instalasi binatu yang terdiri dari
mesin Pengering sebesar 90,40, Mesin, Cuci sebesar 89,92%, Mesin seterika
sebesar 85,7%, dan Mesin steam boiler sebesar 91,6% maka telah dicapai rata-
rata OEE sebesar 89,40%.
Instalasi Kesehatan Lingkungan.
rata-rata
30 hari
Linen bersih (potong) 36430 potong
Reject
optimal mesin bekerja 7 jam
mesin 2 unit
kapasitas total mesin 1 potong/cycle
cycle 18 detik
set mesin awal op 0,02 jam
jadwal perawatan mesin 0,3 jam
mesin rehat 0,5 jam
availability 92,9%
perfomance rate 92,3%
quality rate 100,0%
oee 85,7%
mesin seterikarata-rata 2019
30 hari
Suply panas 3 area
non-suply -
optimal mesin bekerja 7 jam
mesin 3 unit
kapasitas mesin 1550 kg/h
work ing 6,5 jam
set mesin awal op 0,08 jam
jadwal perawatan mesin 0,17 jam
mesin rehat 0,50 jam
availability 91,6%
perfomance rate 100,0%
quality rate 100,0%
oee 91,6%
Mesin Steam boiler
rata-rata 2019
30 hari
Linen kotor (kg) 14909 kg
Reject
optimal mesin bekerja 7 jam
mesin 6 unit
kapasitas total mesin 145 kg/cycle
cycle 45 menit
set mesin awal op 0,17 jam
jadwal perawatan mesin 0,17 jam
mesin rehat 0,50 jam
availability 95%
perfomance rate 94,79%
quality rate 100,00%
oee 89,92%
Mesin cucirata-rata 2019
30 hari
Linen bersih (kg) 14909 kg
Reject
optimal mesin bekerja 195 jam
mesin 3 jam
kapasitas total mesin 125 kg/cycle
cycle 0,5 jam
set mesin awal op 0,02 jam
jadwal perawatan mesin 0,17 jam
mesin rehat 0,50 jam
availability 98,9%
perfomance rate 91,4%
quality rate 100,0%
oee 90,40%
mesin pengering
175
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Capaian Kinerja Instalasi Kesling Tahun 2019
Program Kerja Kegiatan Sub Kegiatan Realisasi
2015 Realisasi
2016
Realisasi
2017
Realisasi 2018
Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase
2019
Penatalaksana
an Kesehatan
Lingkungan
Rumah Sakit
Terlaksananya kegiatan pemeliharaan mesin / sarana prasarana kesling
Pemeliharaan mesin dan sarana prasarana kesling
12 12 12 12 12 12 100%
Terlaksananya kegiatan pengamatan kesehatan lingkungan
Monitoring kegiatan kesling
96 108 108 108
108 108 100%
Penyuluhan kesehatan lingkungan
9 5 2 2
3 2 66,67%
Terlaksananya
pemeriksaan
laboratorium
mikrobiologi
dan kimia
Pemeriksaan kualitas kimia air bersih, air minum
2 2 2 2
2 2 100%
Pemeriksaan kualitas udara ambien dan uji emisi
- - 2 2
2 2 100%
Pemeriksaan
laboratorium air
limbah 3 8 11
12 12 12 100%
Pemeriksaan
makanan jadi,
air bersih, air
minum, sterilitas
instrumen,
kualitas udara
ruang, usap
alat/lantai
tercapai.
3 3 4 4
4 4 100%
Terlaksananya
kegiatan
pengendalian
vector dan
binatang
pengganggu
Pengendalian
vektor dan
binatang
pengganggu 72 132 132 132
132 132 100%
Terlaksananya
pengelolaan
sampah medis
Pemusnahan
sampah medis 144 96 104
54 54 52 96,29%
Terlaksananya
pengelolaan
limbah cair
Pengurasan bak
lift station
- 2 2
1
1 1 100%
Pengawasan
kualitas limbah
cair
264 233 2
192
196 196 100%
176
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Program Kerja Kegiatan Sub Kegiatan Realisasi
2015 Realisasi
2016
Realisasi
2017
Realisasi 2018
Target 2019
Realisasi 2019
Prosentase
2019
Pelaksanaan
pengelolaan
limbah cair
264 264 217
239
244 244 100%
Pemeliharaan
saluran air
limbah
96 96 96
96
96 96 100%
Terlaksananya
program
penghijauan/Gr
een hospital
Peremajaan
taman
- 1 1 1
1 1 100%
Program
composting/pem
bibitan
- - -
1
1 1 100%
Tercapainya
kegiatan
administrasi
Kesling
Paket surat
menyurat
12 12 12
12
12 12 100%
Pemenuhan
legalitas sarana
dan peralatan
sanitasi RS
Pengurusan ijin
incinerator/MOU
dengan pihak
ketiga
pengolahan
limbah B3
(medis)
- - -
1
1 11 100%
Terlaksananya
kegiatan
peningkatan
kemampuan
dan skill SDM di
Kesling
Pelatihan
Kesling
- - -
3
3 2 66,67%
177
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
PROGRAM RUMAH SAKIT BERSIH RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT
LAWANG
PERIODE : JANUARI – DESEMBER 2019
Penilaian RS bersih dilakukan secara berkala tiap 3 bulan sekali terhadap beberapa
variable penilaian sebagaimana tercantum dalam tabel berikut :
No Variabel Bobot Komponen yang Dinilai Nilai TOTAL
1 Kebersihan Fisik Halaman
10 Kebersihan Fisik Halaman 100
a. Tersedia tempat sampah tertutup yang mudah dijangkau
10 10
b. Tidak ada sampah berserakan 10 9,7
c. Tidak terdapat genangan air 10 10
d. Terdapat pohon peneduh 5 5
e. Pembatas jalan selalu bersih dari noda dan kotoran
10 10
f. Pagar pembatas selalu bersih 10 9,8
g. Tersedia penerangan luar ruangan (outdoor)
10 10
h. Tersedia kran air untuk pembersihan dan penyiraman
10 10
i. Saluran air lancar 10 10
j. Tidak ditemukan binatang pengganggu, seperti kucing, tikus, anjing, dll
5 4,45
k. Taman terpelihara 10 8,925
Total 978,75
2 Kebersihan Fisik Bangunan
10 Kebersihan Fisik Bangunan (secara umum dari semua ruangan)
100
a. Tidak terdapat sampah berserakan 10 10
b. Lantai bersih dan tidak licin 10 9,825
c. Dinding berwarna terang dan bersih 10 9,525
d. Ventilasi udara cukup atau menggunakan peralatan mekanik
10 10
e. Sirkulasi udara baik disetiap bangunan 10 10
f. Langit-langit bersih dan tidak bocor 10 9,5
178
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
No Variabel Bobot Komponen yang Dinilai Nilai TOTAL
g. Penerangan cukup disetiap ruangan 10 10
h. Instalasi kabel dan pipa rapi 10 10
i. Bebas serangga dan binatang pengganggu
5 4,125
j. Tidak berdebu 5 5
k. Tersedia sarana cuci tangan pakai sabun/desinfektan
10 10
Total 979,75
3 Kebersihan Fisik Toilet dan Kamar Mandi
10 Kebersihan Fisik Toilet dan Kamar Mandi (secara umum dari semua toilet)
100 0
a. Tersedia toilet yang cukup untuk pasien, pengunjung, dan petugas serta berfungsi dengan baik
20 20
b.Toilet bersih, tidak berbau, dan kering 20 14,9
c. Tersedia sarana cuci tangan pakai sabun
20 20
d. Bebas dari serangga pengganggu 10 9,8
e. Kemiringan lantai cukup 10 10
f. Tidak terdapat genangan air 10 10
g. Sirkulasi udara baik 10 10
Total 947
4 Penanganan Sampah 10 Penanganan Sampah 100 0
a. Adanya pemilahan antara sampah medis dan non-medis
20 20
b. Sampah tidak berserakan 20 20
c. Tempat sampah bertutup dan dilapisi kantong plastik sesuai jenis sampah
20 20
d. Tersedia tempat penampungan sementara dan diangkut setiap hari
20 20
e. Tersedia fasilitas pemusnahan sampah medis atau bekerja sama dengan pihak ketiga
20 20
Total 1000
5 Ketersediaan Air Bersih
10 Ketersediaan Air Bersih 100 0
a. Tersedia air bersih yang cukup untuk setiap kegiatan
50 50
179
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
No Variabel Bobot Komponen yang Dinilai Nilai TOTAL
b. Kualitas air bersih memenuhi syarat 50 37,125
Total 871,25
6 Hygiene dan Sanitasi Pangan
10 Hygiene dan Sanitasi Pangan (untuk pasien)
100 0
a. Makanan dikemas/disajikan dalam wadah bersih dan tertutup
50 50
b. Penjamah makanan sehat, bersih, dan menggunakan APD
50 50
Total 1000
7 Pengolahan Limbah Cair
10 Pengolahan Limbah Cair 100
a. Memilki IPAL 40 40
b. Saluran air limbah tertutup dan lancar 30 29,15
c. Kualitas outlet limbah cair memenuhi baku mutu
30 30
Total 991,5
8
Penanganan Serangga dan Binatang Pengganggu
5 Penanganan Serangga dan Binatang Pengganggu
100
a. Kepadatan jentik Aedes sp yang diamati melalui indeks kontainer harus 0
50 30
b. Semua ventilasi dilengkapi dengan kasa anti nyamuk
10 0,325
c. Semua ruangan bebas dari kecoa terutama pada dapur, gudang makanan, dan ruang steril
10 10
d. Tidak ditemukannya tanda-tanda keberadaan tikus, terutama pada daerah bangunan tertutup
10 9,775
e. Tidak ditemukan lalat di dalam ruang tertutup
10 10
f. Tidak ditemukannya binatang pengganggu
10 8,075
Total 340,875
9 Pelestarian Lingkungan
5 Pelestarian Lingkungan 100
a. Terdapat pohon pelindung yang cukup 30 30
b. Terdapat biopori 30 20
c. Adanya pembuatan pupuk kompos 30 30
d. Efisiensi penggunaan air 10 8
Total 440
180
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
No Variabel Bobot Komponen yang Dinilai Nilai TOTAL
10 Gerakan Kebersihan 5 Gerakan Kebersihan 100 0
a. Adanya Gerakan Jumat Bersih atau sejenisnya
50 50
b. Adanya kebijakan tertulis mengenai Gerakan Jumat Bersih atau sejenisnya
50 40
Total 450
11 Edukasi Perilaku Sehat
10 Edukasi Perilaku Sehat 100
Adanya media promosi tentang kebersihan (memasang himbauan, stiker, poster, leaflet tentang kebersihan, larangan merokok, CTPS, dilarang meludah sembarangan)
a. Seluruh lingkungan RS 100 100
b. Sebagian 50
Total 1000
12 Penyelenggaraan 5 Penyelenggaraan 100
a. Memiliki unit kerja kebersihan 20 20
b. Petugas kebersihan profesonal dan bertanggung jawab
10 10
c. Memiliki program pemeliharaan kebersihan
20 20
d. Melaksanakan monitoring rutin 20 20
e. Melaksanakan pencatatan 10 10
f. Memilki dukungan kebijakan tertulis direksi rumah sakit tentang upaya-upaya dalam mencapai rumah sakit bersih
20 20
Total 500
TOTAL 100 Total Hasil Penilaian 100 9499,25
Hasil penilaian :
Tribulan I (Januari – Maret) tahun 2019 adalah 9560,5
Tribulan II (April – Juni) tahun 2019 adalah 9574,5
Tribulan III (Juli – September) tahun 2019 adalah 9375
Tribulan IV (Oktober – Desember) tahun 2019 adalah 9487
Dari hasil tersebut diperoleh rata-rata hasil penilaian sebesar 9499,25
181
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Nilai Tingkes
a. RSB (Rumah Sakit Bersih)
- Rata-rata hasil Penilaian rumah sakit bersih tahun 2019 adalah 9499,25 dengan
kategori BERSIH
b. Proper Lingkungan : Proper lingkungan RS masuk kategori HITAM karena sejak tahun
2017 semua rumah sakit tidak dilakukan penilaian proper lingkungan oleh KLHK
karena penilaian proper diprioritaskan untuk industry. Penilaian untuk rumah sakit
diganti dengan Penilaian Green Hospital
Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
a. Pengembangan sarana dan penerapan IT
Kondisi yang dicapai :
Pencapaian target pengembangan aplikasi tahun 2019 rata-rata tercapai
99 % dengan keterbatasan programmer yang ada. Beberapa kegiatan yang telah
dilakukan di tahun 2019 sebagai berikut :
• Pengembangan aplikasi SIMRS telah dikerjakan pemrograman :
• Fitur klaim BPJS sistem elektronik / secara paperless sehingga
pengiriman berkas klaim hanya berupa file (softcopy) dengan cara
upload scan merger berkas. Penambahan fitur tarif obat 23 hari dan obat
kronis.
• Fitur EWS (Early Warning System) beserta scoring
• Fitur verifikasi lembar konsul rawat jalan, rawat inap dengan alert
• Fitur Diet Khusus di instalasi Gizi
• Perbaiki system manajemen database SIMRS (partisi table) untuk
meningkatkan performa server
• Fitur form insiden keselamatan pasien
• Fitur form surveilan HAIS unit PPI
• Fitur laporan MPP
• Fitur Pemberian Obat
• Telah dilakukan peningkatan performa aplikasi SIMRS dikarenakan
kebutuhan data dan fitur yang meningkat, dengan melakukan penggantian
perangkat server dan migrasi database.
• Pengembangan Software Aplikasi merupakan kegiatan pembuatan program
selain SIMRS yaitu antara lain update website, aplikasi penilaian kinerja /
EPI, aplikasi persediaan, aplikasi integrasi pelaporan SIRS Online dan
Dashboard Kemenkes.
182
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
• Telah dilakukan instalasi dan implementasi aplikasi Office Automation (OA)
dari PPK BLU sesuai target IKT tahun 2019 dengan indikator Modernisasi
Pengelolaan BLU.
• Pengembangan perangkat IT merupakan kegiatan pengadaan perangkat
komputer terdiri dari server, komputer, printer. Pada tahun 2019 sudah
dilakukan pengadaan.
Indikator Kinerja Tahun 2018 Tahun 2019
Target Reali sasi
Capaian Target Reali sasi
Capaian
Kegiatan pemrograman software 800 681 85 % 500 546 109 %
Pengembangan Aplikasi SIMRS 0,8 0,8 100 % 0,9 0,8 80 %
Penerapan Modernisasi Pengelolaan BLU
1 0,95 95 % 1 1 100 %
Pengembangan Software Aplikasi dan Website
1 1 100 % 1 1 100 %
Penerapan Sistem Antrian Pasien Rawat Jalan Online
1 0,8 80 % 1 1 100 %
Penerapan Informasi Ketersediaan Tempat Tidur
1 1 100 % 1 1 100 %
Integrasi SIMRS dengan Aplikasi Farmasi
1 0,8 80% 1 1 100 %
Integrasi Aplikasi Farmasi dengan Aplikasi Persediaan
1 0,8 80 % 1 1 100 %
Integrasi SIMRS dengan eKlaim INACBG
1 0,9 90 % 1 1 100 %
Integrasi SIMRS dengan vClaim SEP BPJS
1 0,95 95 % 1 0,95 95 %
Aplikasi SISMADAK 1 0,8 80 % 1 1 100 %
Instegrasi Aplicares BPJS 1 1 100 % - - -
JUMLAH RATA-RATA CAPAIAN 99 %
Permasalahan :
➢ Pengembangan aplikasi SIMRS pada tahun 2019, hanya dikerjakan oleh 1
orang programer dan banyak permintaan fasilitas karena kebutuhan Rekam
Medis Elektronik dan akreditasi SNARS sehingga kegiatan maintenance
SIMRS juga semakin banyak, berakibat terjadi antrian pengembangan
SIMRS menjadi lama.
183
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
➢ Staf programer menangani banyak pekerjaan antara lain pemrograman,
analisa aplikasi, perbaikan aplikasi, perawatan database, perbaikan dan
pengolahan data, integrasi aplikasi luar, pendampingan user.
➢ Pada akhir tahun staf programmer SIMRS mengajukan pengunduran diri dan
tidak melanjutkan bekerja di tahun 2020, sehingga terjadi masalah tidak
berlanjutnya pengembangan SIMRS dan beralihnya beban kerja sebagai
programmer pada staf lain.
Usulan Pemecahan Masalah
➢ Pada bulan Juni telah dibuat Surat Keputusan penyesuaian gaji khusus
jabatan Programer sehingga bisa meningkatkan kinerja programmer.
➢ Pemrograman aplikasi SIMRS diprioritaskan pada maintenance agar
operasional SIMRS pada pelayanan berjalan lancar, sedangkan
pengembangan SIMRS dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan
programer.
➢ Dilakukan rekruitmen pegawai programmer Non PNS pada tahun 2020 untuk
menggantikan programmer yang mengundurkan diri.
b. Pemeliharaan dan perbaikan sarana IT
Kondisi yang dicapai :
Pencapaian target tahun 2019 untuk kegiatan pemeliharaan sarana IT rata-rata
sudah mencapai 150 % sehingga jauh melebihi target, dikarenakan
bertambahnya lingkup kegiatan pemeliharaan dan perbaikan yang ditangani staf
instalasi SIRS dan juga bertambahnya perangkat yang ada di rumah sakit
dikarenakan kebutuhan komputerisasi yang meningkat. Bertambahnya lingkup
kegiatan instalasi SIRS antara lain perbaikan CCTV, mesin antrian, UPS.
Indikator Kinerja Tahun 2018 Tahun 2019
Target Reali sasi
Capaian Target Reali sasi
Capaian
Kegiatan pemeliharaan dan perbaikan perangkat komputer dan printer
500 521 104% 500 574 115%
Kegiatan pemeliharaan dan perbaikan jaringan komputer
500 986 197% 800 1.472 184 %
JUMLAH RATA-RATA CAPAIAN 150 %
184
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan :
➢ Kerusakan perangkat komputer dan printer terjadi karena perangkat sudah
lama.
➢ Kenaikan jumlah kegiatan pemeliharaan sebanding dengan jumlah
perangkat komputer dan jaringan yang setiap tahun bertambah karena
kebutuhan pengembangan IT dan kegiatan komputerisasi.
➢ Kegiatan bagian hardware : berupa kegiatan monitoring pemeliharaan rutin
dan perbaikan dari permintaan user. Perangkat yang ditangani yaitu
komputer, laptop, printer, UPS. Kendala waktu perbaikan tidak tercapai
dikarenakan sparepart tertentu tidak tersedia dan diperlukan pemesanan.
➢ Kegiatan bagian network/jaringan : meningkatnya jumlah permintaan
perbaikan untuk urusan jaringan komputer dikarenakan bertambahnya
lingkup pekerjaan seperti mesin antrian, perangkat cctv, perangkat wifi.
Penggunaan aplikasi SIMRS juga sangat tergantung jaringan komputer
sehingga jumlah kegiatan semakin banyak. Juga perangkat jaringan sering
terjadi permasalahan jika terjadi listrik mati atau tidak stabil dan juga adanya
pembenahan jaringan komputer pada saat renovasi ruang rawat inap.
Usulan Pemecahan Masalah
➢ Melengkapi perangkat komputer dengan UPS dan pengamanan sumber
listrik dengan menambah Arrester, Grounding, Stabilisator.
➢ Penggantian perangkat komputer dan printer dengan yang baru dengan
spesifikasi yang lebih baik.
➢ Kegiatan pemeliharaan jaringan komputer selalu bertambah karena
kebutuhan sehingga membutuhkan bantuan pemeliharaan pihak ke-3.
➢ Dengan semakin meningkatnya jumlah kegiatan maka dilakukan optimalisasi
tenaga SDM.
Komite Keperawatan :
Pencapaian Kinerja Komite Keperawatan pada tahun 2019 adalah :
Rencana Kegiatan :
1. Subkomite Mutu Profesi
a. Memperbarui data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktik
185
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional
berkelanjutan tenaga keperawatan
c. Melakukan audit asuhan keperawatan
d. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan
2. Subkomite Kredensial
a. Persiapan pelaksanaan kredensial/ rekredensial
b. Pelaksanaan kredensial/rekredensial
c. Evaluasi hasil dan usulan penerbitan RKK
d. Membuat laporan proses kredensial
3. Subkomite Etik dan Disiplin Profesi
a. Sosialisasi Kode Etik Profesi Tenaga Keperawatan.berdasarkan Kode
Etik Rumah Sakit Indonesia (KODERSI) dan Kode Etik Perawatan
Indonesia (PPNI)
b. Terlaksananya Kode Etik Profesi Tenaga Keperawatan.berdasarkan
Kode Etik Rumah Sakit Indonesia (KODERSI) dan Kode Etik
Perawatan Indonesia (PPNI)
c. Membuat telaah penyelesaian masalah pelanggaran etik dan disiplin
profesi keperawatan.
d. Menyusun laporan pelaksanaan etik dan disiplin profesi keperawatan.
e. Menyusun laporan pelaksanaan kebijakan, pedoman, panduan, SPO
dan indikator mutu terkait etik dan disiplin profesi keperawatan
f. Membuat telaah penyelesaian masalah pelanggaran etik dan disiplin
profesi keperawatan
g. Menyusun laporan pelaksanaan etik dan disiplin profesi keperawatan.
Realisasi Kegiatan
1. Subkomite Mutu Profesi
a. Audit keperawatan di semester 1 dan semester 2 terlaksana masing-
masing satu kali
b. Bersama-sama Bidang Keperawaran melaksanakan evaluasi operan
Dinas ( 1 kali)
186
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
2. Subkomite Kredensial
a. Kredensial dan rekredensial dilakukan pada 10 perawat yang terdiri dari
5 perawat baru (CPNS) dan 5 Perawat yang kembali dari tugas belajar
pada tanggal 1 April 2019
b. Rekredensial dilakukan pada 51 orang perawat pada tanggal 21 Juni
2019
c. Rekredensial dilakukan pada 6 orang perawat pada tanggal 29 Juli 2019
d. Rekredensial dilakukan pada 10 orang perawat pada tanggal 21 Oktober
2019
3. Subkomite Etik dan Disiplin Profesi
a. Tidak ada pembahasan etik dan disiplin profesi staf keperawatan
dikarenakan tidak adanya laporan pelanggaran disiplin dan etika profesi.
b. Salah satu anggota Subkomite etik dan disiplin perawat telah mengikuti
Pelatihan Implementasi Subkomite etik dan disiplin perawat yaitu Sdr. Andi
Sugeng, S.Kep.Ns
c. NSBL telah Tersusun
d. Panduan Etik dan Disilpin Perawat telah tersusun dan sudah
dilaksanakan sosialisasi
Analisis dan Rencana Tindak Lanjut
1. Ada beberapa rencana kegiatan komite keperawatan tidak dapat terlaksana
karena kurangnya koordinasi intra komite keperawatan dan dengan unit terkait.
Banyak dari pengurus komite keperawatan yang mendapat tugas tambahan yang
lain selain tugas utama sebagai jabatan fungsional, sehingga kesulitan untuk
membagi waktu.
2. Meningkatkan koordinasi intra komite keperawatan dan dengan unit terkait agar
kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan rencana kegiatan.
187
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
LAPORAN KINERJA ULP
Target Realisasi % Capaian Target Realisasi % Capaian Target Realisasi % Capaian Target Realisasi % CapaianJumlah pengadaan B/J
dengan metode pelelangan
sederhana/ Pemilihan
Langsung/Seleksi
Sederhana
25 23 92% 21 26 123,80% 21 23 109,52% 25 27 108%
Jumlah pengadaan B/J
dengan metode Penunjukan
langsung
1 1 100% 1 1 100% 1 1 100,00% 0 0 0%
Jumlah pengadaan B/J
dengan metode Pengadaan
langsung
26 38 146,15% 30 46 153,33% 30 67 223,33% 50 82 164%
Jumlah pengadaan B/J
dengan metode pembelian
langsung
950 1250 131,58% 950 1050 110,52% 950 955 100,53% 750 760 101%
Jumlah Pengadaan melalui
Inaproc/E Catalog5 8 160% 21 43 204,76% 21 25 119,05% 80 80 100%
Penyusunan dan Analisa
SPM Pengadaan4 4 100% 4 4 100% 4 4 100% 4 4 100%
Penilaian Kinerja ULP dan
Pelaporan ULP12 12 100% 12 12 100% 12 12 100% 12 6 50%
1 Implementasi pelayanan pada
seluruh Instalasi Direktorat
Keuangan dan Administrasi Umum
Pelaksanaan
Pengadaan Barang
dan Jasa
2015No. Indikator Kinerja Kegiatan Sub Kegiatan Unit
Laporan Kinerja ULP / Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ)
Tahun 2015 sd 2018
2017 2018
Kinerja ULP
2016
188
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
1. Tahun 2015
No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
1.Jumlah Pengadaan B/J dengan metode
Lelang Sederhana (92 %)
Target tidak tercapai dikarenakan
beberapa metode Pengadaan diganti
dengan menggunakan indikator kinerja
Melakukan Evaluasi RUP Tahun
yang akan datang sebelum
menentukan target
2.Jumlah pengadaan B/J dengan metode
Pengadaan langsung (146,15 %)
Melebihi target dikarenakan ada
penambahan dari revisi anggaran BLU
Melakukan opimlisasi prediksi
Revisi anggaran dan pemaketan di
anggaran BLU
3Jumlah Pengadaan B/J dengan
Pembelian Langsung (131,58%)
Melebihi target dikarenakan banyak
pembelian obat-obatan dan barang yang
bersifat Cito mendesak dengan cukup
Menyampaikan kepada PPK agar
bisa meminimalkan kegiatan
pengadaan dengan pembelian yang
4Jumlah Pengadaan melalui Inaproc/E
Catalog (160%)
Melebihi target dikarenakan ada 3 item
barang yang memiliki distributor berbeda
Menyampaikan kepada user dan
PPK agar dalam menyusun
kebutuhan barang-barang yang ada
berdasarkan distributor dan
Principle
2. Tahun 2016
No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
1.Jumlah Pengadaan B/J dengan metode
Lelang Sederhana (123,8 %)
Melebihi target dikarenakan adanya
penggunaan Saldo Awal BLU
Melakukan koordinasi prediksi atas
penggunaan Saldo awal BLU
Melebihi target dikarenakan ada beberapa
pekerjaan konsultan yang dialihkan ke
pengadaan langsung karena nilainya
dibawah 50 juta
Mengelompokkan kegiatan
pengadaan yang nilainya sesuai
dengan batasan nilai paket.
Dan adanya penggunaan saldo awal BLU
yang masuk kegiatan Pengadaan
Langsung
Melakukan koordinasi prediksi atas
penggunaan Saldo awal BLU
3Jumlah Pengadaan B/J dengan
Pembelian Langsung (110,52%)
Melebihi target dikarenakan banyak
pembelian obat-obatan dan barang yang
bersifat Cito mendesak dengan cukup
menggunakan kwitansi
Melakukan analisa dan perubahan
target di tahun berikutnya.
4Jumlah Pengadaan melalui Inaproc/E
Catalog (204,76%)
Melebihi target dikarenakan banyaknya
item barang dalam paket pengadaan
yang dikeluarkan dari kegiatan
pelelangan / pengadaan langsung karena
ada di e catalog dan prosesnya wajib
dilakukan dengan e catalog dimana 1
SPP bisa lebih dari satu proses entry
kelompok e catalog
Menyusun target kinerja pada tahun
yang akan datang dengan
memperhatikan barang-barang yang
ada di e catalog.
3. Tahun 2017
No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
1Jumlah pengadaan B/J dengan metode
Pengadaan langsung (223,33%)
Melebihi target dikarenakan ada beberapa
pekerjaan konsultan yang dialihkan ke
pengadaan langsung karena nilainya
dibawah 50 juta dan revisi anggaran
Melakukan penijauan ulang target
jika ada revisi anggaran
4. Tahun 2018
No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
1Jumlah pengadaan B/J dengan metode
Pengadaan langsung (164%)
Melebihi target dikarenakan ada
pengalihan kegiatan pengadaan melalui
tender, disebabkan revisi anggaran
refocusing belanja modal bangunan RM
Melakukan optomalisasi prediksi
dalam penetapan target terhadap
dampak revisi anggaran
Analisa Kinerja ULP / Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ)
2Jumlah pengadaan B/J dengan metode
Pengadaan langsung (153,33 %)
189
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pencapaian Kinerja Komite K3 RS
a. Peningkatan Mutu SDM Komite K3RS
Peningkatan Mutu SDM Komite K3RS dilakukan dengan melakukan pelatihan
internal dan eksternal sebagai berikut:
Kegiatan Tahun 2019
Target Realisasi Capaian
Pelatihan Snake handling & Snake Sweeping 1 Pelatihan 1 Pelatihan 100%
Pelatihan Satgas penanggulangan kebakaran
Rumah Sakit 1 Pelatihan 1 Pelatihan 100%
Sosialisasi Penanggulangan Kebakaran dan
latihan bersama Dinas DAMKAR Kab.Malang 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100%
Pelatihan TOT Tim Disaster 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100%
b. Manajemen Risiko Terintegrasi
Kegiatan Manajemen Risiko yang menjadi area tanggungjawab Komite K3RS
adalah risiko fasilitas dan lingkungan. Pelaksanaannya terintegrasi dengan
manajemen risiko pelayanan yang diampu oleh Komite Mutu dan Keselamatan
Pasien dan risiko keuangan yang diampu oleh Satuan Pengawas Internal.
Kegiatannya meliputi identifikasi risiko yang dikompilasi dari semua Unit Kerja,
identifikasi upaya pengendalian risiko, monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan
setiap 6 bulan sesuai dengan Panduan Manajemen Data.
Indikator Kinerja Tahun 2019
Target Realisasi Capaian
Manajemen risiko terintegrasi 2 Kegiatan 2 Kegiatan 100 %
c. Pemeriksaan Kesehatan dan imunisasi pegawai
Pemeriksaan Kesehatan Pegawai tahun 2019 dilaksanakan kepada 278 pegawai
di area risiko tinggi yang meliputi: IGD, IPCU, Ruang rawat inap fisik, Instalasi Gizi,
Laboratorium, Radiologi, pemulasaraan jenazah dan pejabat struktural. Kegiatan
yang dilakukan meliputi pemeriksaan penunjang (lab, rontgent, EKG),
pemeriksaan fisik dan pengukuran kebugaran. Salah satu pemeriksaan
laboratorium yang dilakukan adalah skrining hepatitis B, pegawai yang memenuhi
syarat diberikan vaksin hepatitis B yang pelaksanaan penyuntikannya dilanjutkan
di tahun 2020.
Indikator Kinerja Tahun 2019
Target Realisasi Capaian
190
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pemeriksaan Kesehatan dan imunisasi pegawai
1 Kegiatan 1 Kegiatan 100
d. Kesiapan Menghadapi Bencana dan Kebakaran
Kegiatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang dilakukan di tahun
2019 meliputi:
Indikator Kinerja Tahun 2019
Target Realisasi Capaian
Safety Patrol 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100% Simulasi Kesiapan Menghadapi Bencana oleh Code Red & Code Blue
48 area 48 area 100 %
Monitoring APAR 4 kegiatan 4 Kegiatan 100 % Penyusunan HVA dan HSI 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100%
Peningkatan proteksi kebakaran aktif 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100%
Uji fungsi sistem pemadam kebakaran 12 kegiatan 12 kegiatan 100%
Kegiatan Safety Patrol dilakukan menjelang libur Idul Fitri dengan kegiatan
sweeping di semua Unit Kerja yang tidak melakukan pelayanan pada saat cuti
bersama. Sedangkan penambahan sistem proteksi kebakaran yang semula
diusulkan untuk pengadaan instalasi hidran, dengan berbagai pertimbangan
direalisasikan dengan pembelian Fire Hidrant Portable. Penambahan smoke
detektor sudah terlaksana saat pembangunan gedung IPCU baru dan rehab
Ruang rawat inap VIP.
c. Review Dokumen Regulasi Rumah Sakit terkait K3RS
Semua dokumen regulasi Rumah Sakit dilakukan review sekurang kurangnya
setiap 2 tahun sekali atau jika diperlukan perubahan karena sudah tidak relevan.
Kegiatan review dokumen dilakukan oleh masing - masing sub komite. Dokumen
yang sudah tidak relevan dilakukan penyesuaian dengan regulasi terbaru dan
kondisi terkini.
Indikator Kinerja Tahun 2019
Target Realisasi Capaian
Review dokumen terkait B3 dan limbahnya 1 kegiatan 1 kegiatan 100 %
Review dokumen Keselamatan dan Keamanan 1 kegiatan 1 kegiatan 100 %
Review dokumen Kesehatan Lingkungan 1 kegiatan 1 kegiatan 100 %
Review dokumen terkait Kebakaran dan bencana 1 kegiatan 1 kegiatan 100 %
191
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
d. Insiden K3RS
Insiden K3RS yang dimaksud meliputi kejadian Kecelakaan Akibat Kerja (KAK),
Penyakit Akibat Kerja (PAK), Insiden Keselamatan Pengunjung, Tumpahan B3
dan limbahnya, Kebakaran dan Bencana. Laporan Insiden K3RS yang diterima
Komite K3RS selama tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Indikator Kinerja Tahun 2019
Target Realisasi Capaian
Laporan Insiden K3RS 0 12 insiden -
Laporan insiden K3RS yang masuk ke Komite K3RS selama tahun 2019 menurun
dibandingkan tahun sebelumnya yaitu dari 14 insiden menjadai 12 insiden dengan
rincian sebagai berikut:
Kecelakaan Akibat Kerja dan Insiden Keselamatan Pengunjung menurun
dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan laporan kebakaran meningkat. Dari
3 aktivasi Code Red yang terjadi di tahun 2019 tercatat 1 terjadi di dalam area
Rumah Sakit, 2 insiden terjadi di luar area Rumah Sakit.
Analisa Kinerja ULP / Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) 1. Tahun 2015 No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
1. Jumlah Pengadaan B/J dengan metode Lelang Sederhana (92 %)
Target tidak tercapai dikarenakan beberapa metode Pengadaan diganti dengan menggunakan indikator kinerja Inaproc (e Catalog) dan Pengadaan Langsung
Melakukan Evaluasi RUP Tahun yang akan datang sebelum menentukan target
2. Jumlah pengadaan B/J dengan metode Pengadaan langsung (146,15 %)
Melebihi target dikarenakan ada penambahan dari revisi anggaran BLU
Melakukan opimlisasi prediksi Revisi anggaran dan pemaketan di anggaran BLU
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kecelakaan AkibatKerja
InsidenKeselamatanPengunjung
Tumpahan B3 Kebakaran
2018
2019
192
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
3 Jumlah Pengadaan B/J dengan Pembelian Langsung (131,58%)
Melebihi target dikarenakan banyak pembelian obat-obatan dan barang yang bersifat Cito mendesak dengan cukup menggunakan kwitansi
Menyampaikan kepada PPK agar bisa meminimalkan kegiatan pengadaan dengan pembelian yang bersifat CITO
4 Jumlah Pengadaan melalui Inaproc/E Catalog (160%)
Melebihi target dikarenakan ada 3 item barang yang memiliki distributor berbeda
Menyampaikan kepada user dan PPK agar dalam menyusun kebutuhan barang-barang yang ada berdasarkan distributor dan Principle
2. Tahun 2016 No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
1. Jumlah Pengadaan B/J dengan metode Lelang Sederhana (123,8 %)
Melebihi target dikarenakan adanya penggunaan Saldo Awal BLU
Melakukan koordinasi prediksi atas penggunaan Saldo awal BLU
2 Jumlah pengadaan B/J dengan metode Pengadaan langsung (153,33 %)
Melebihi target dikarenakan ada beberapa pekerjaan konsultan yang dialihkan ke pengadaan langsung karena nilainya dibawah 50 juta
Mengelompokkan kegiatan pengadaan yang nilainya sesuai dengan batasan nilai paket.
Dan adanya penggunaan saldo awal BLU yang masuk kegiatan Pengadaan Langsung
Melakukan koordinasi prediksi atas penggunaan Saldo awal BLU
3 Jumlah Pengadaan B/J dengan Pembelian Langsung (110,52%)
Melebihi target dikarenakan banyak pembelian obat-obatan dan barang yang bersifat Cito mendesak dengan cukup menggunakan kwitansi
Melakukan analisa dan perubahan target di tahun berikutnya.
4 Jumlah Pengadaan melalui Inaproc/E Catalog (204,76%)
Melebihi target dikarenakan banyaknya item barang dalam paket pengadaan yang dikeluarkan dari kegiatan pelelangan / pengadaan langsung karena ada di e catalog dan prosesnya wajib dilakukan dengan e catalog dimana 1 SPP bisa lebih dari satu proses entry kelompok e catalog
Menyusun target kinerja pada tahun yang akan datang dengan memperhatikan barang-barang yang ada di e catalog.
3. Tahun 2017 No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
1 Jumlah pengadaan B/J dengan metode Pengadaan langsung (223,33%)
Melebihi target dikarenakan ada beberapa pekerjaan konsultan yang dialihkan ke pengadaan langsung karena nilainya dibawah 50 juta dan revisi anggaran
Melakukan penijauan ulang target jika ada revisi anggaran
4. Tahun 2018 No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
1 Jumlah pengadaan B/J dengan metode Pengadaan langsung (164%)
Melebihi target dikarenakan ada pengalihan kegiatan pengadaan melalui tender, disebabkan revisi anggaran refocusing belanja modal bangunan RM
Melakukan optomalisasi prediksi dalam penetapan target terhadap dampak revisi anggaran
193
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
5. Tahun 2019 No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
1 Jumlah pengadaan B/J dengan metode Pengadaan langsung (165%)
1. Terjadi dikarenakan ada pemaketan pemeliharaan konstruksi yang berdasarkan luasan dilaksanakan dengan Pengadaan Langsung; 2. Pengalokasian paket Pengadaan Langsung Pemeliharaan Alkes, Pengadaan Bahan dan Alat Kesehatan Habis pakai yang dilaksanakan berdasarkan distri butor dengan nilai Pengadaan Langsung
Melakukan koordinasi pemaketan lebih terperinci.
Satuan Pengawasan Intern (SPI)
1. Jumlah Kegiatan stok opname fisik persediaan
Kegiatan pemeriksaan fisik persediaan bertujuan untuk memastikan kesesuaian
antara laporan persediaan dengan fisiknya yang akan digunakan sebagai bagian
data dukung lampiran laporan keuangan. Target kegiatan dilaksanakan dua kali
dalam setahun mengikuti periode penyusunan laporan keuangan semester 1 dan
semester 2. Capaian kegiatan selama tahun 2015 sampai tahun 2019 sudah
terealisasi 100 %.
Indikator Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019
Targ Capaia
n Targ
Capai
an Targ
Capai
an Targ
Capai
an Targ
Capai
an
Jumlah Stock
opname persediaan
gudang induk 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Permasalahan/Hambatan :
Pada tahun 2015 dan 2016 ditemukan ketidaksesuaian antara jumah fisik
persediaan di gudang dengan laporan persediaan yang dibuat oleh petugas
persediaan. Hal ini sudah dilakukan koreksi setelah melalui penelusuran terhadap
catatan dan kegiatan pengelaolaan persediaan.
Stok opname persediaan tahun 2019 masih ditemukan penatausahaan persediaan
bahan makanan di Intalasi dan tekstil hasil pengadaan tahun 2019 kurang sesuai
dengan ketentuan. Terhadap hal tersebut SPI telah melakukan pendampingan
perbaikan baik pencatatan maupun penataan persediaan di gudang.
194
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Rencana Tindak Lanjut
Untuk mencegah terulangnya permasalahan dalam pengelolaan persediaan
diperlukan aplikasi online, rekonsilsisai tiap bulan anatara petugas gudang dengan
pengelolan persediaan. SPI akan melakukan monitoring dan pendampingan secara
rutin terhadap pengelolaan persediaan.
2. Jumlah kegiatan reviu
Kegiatan reviu meliputi reviu laporan keuangan, LAKIP, Laporan kegiatan dan RKA-
KL. Tujuan kegiatan reviu laporan adalah untuk memperoleh kehandalan laporan
keuangan serta mempertahankan nilai LAKIP tetap AA sedangkan reviu RKA-KL
untuk memastikan bahwa perencanaan telah disusun sesuai kebutuhan dan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Kegiatan reviu RKA-KL tahun 2015-2018 belum
ada perencanaan, baru dilaksanakan pada tahun 2019. Selama tahun 2015-2019
rata-rata kegiatan tercapai 100 % kecuali kegiatan reviu laporan keuangan pada
tahun 2015 tercapai 10 kegiatan (83,3 %) dari 12 kegiatan yang direncanakan.
Reviu laporan keuangan tahun 2015 dilaksanakan setiap bulan kecuali bulan
September dan Oktober tidak bisa dilaksanakan karena bahan/data reviu tidak bisa
didapatkan tepat waktu rutin setiap bulan sehingga untuk tahun berikutnya reviu
dilaksanakan setiap tribulan sesuai periode pelaporan keuangan.
Indikator Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019
Targ Capai
an Targ
Capai
an Targ
Capai
an Targ
Capai
an Targ
Capai
an
a. Jumlah reviu
Laporan Keuangan 12 10 4 4 4 4 4 4 4 4
b. Jumlah reviu
LAKIP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
c. Jumlah reviu RKA-
K/L tahun 2020 - - - - - - - - 1 1
Permasalahan/hambatan :
Kendala pelaksanaan reviu setiap tahunnya adalah sama yaitu terbatasnya waktu
yang tersedia untuk pelaksanaan reviu dengan batas waktu pengiriman laporan.
Rencana Tindak Lanjut
Untuk mengatasi waktu yang terlalu singkat dilakukan sebagai berikut :
195
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
➢ Reviu laporan keuangan dilakukan tiap tribulan, untuk reviu akhir tahun
dilakukan secara paralel saat penyusunan laporan keuangan.
➢ Reviu LAKIP dilaksanakan menunggu apabila LAKIP telah selesai disusun.
Apabila hasil reviunya ada perubahan maka akan dilakukan revisi terhadap
LAKIP yang telah dikirim ke pusat
3. Penilaian/evaluasi
Kegiatan penilaian meliputi penilaian implementasi SAKIP, resiko unit kerja dan
penilaian Pengendalian Intern Pelaporan Keuangan (PIPK). Penilaian implementasi
SAKIP baru dilaksanakan tahun 2019 terhadap implemantasi SAKIP tahun 2018
dengan nilai 94,75 sementara hasil penilaian Itjen 94,44. Kegiatan penilaian resiko
unit kerja dilaksanakan dalam bentuk pendampingan kepada unit kerja dalam
melaksanakan identifikasi, penilaian dan mitigasi resiko yang dilaksanakan mulai
tahun 2016 dengan capaian tiap tahun 100 %. Untuk kegiatan penilaian
Pengendalian Intern Pelaporan Keuangan (PIPK) baru ada pada tahun 2018 dan
2019 dilaksanakan pada akhir dan awal tahun berikutnya yaitu bulan Desember
sampai Januari. Capaian penilaian PIPK bulan Desember 2018 sebesar 75 %
sisanya 25 % akan dilanjutkan pada bulan Januari 2019. Capaian penilaian PIPK
tahun 2019 sebesar 100 % terdiri atas lanjutan penialaian PIPK tahun 2018 sebesar
25 % dan 75 % PIPK tahun 2019 sisanya 25 % akan dilanjutka pada bulan Januari
2020.
Indikator Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019
Targ Capai
an Targ
Capai
an Targ
Capai
an Targ
Capai
an Targ
Capai
an
a. Jumlah kegiatan
penilaian Implementasi
SAKIP - - - - - - - - 1 1
b. Jumlah kegiatan
pendampingan penilaian
risiko unit kerja - - 1 1 1 1 1 1 1 1
c. Jmlah kegiatan
Penilaian Pengendalian
Intern Pelaporan
Keuangan (PIPK)
- - - - - - 75 % 75 % 100 % 100 %
Permasalahan/hambatan :
Bahan penilaian PIPK tidak dapat diperoleh dengan segera, hal bisa dimaklumi
karena di Bagian Keuangan pada akhir dan awal tahun anggaran sangat sibuk.
Rencana Tindak Lanjut
196
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pelaksanaan penilaian PIPK akan dilaksanakan lebih awal agar tidak mengganggu
kegiatan akhir tahun di Bagian Keuangan.
4. Monitoring/pemantauan
Indikator Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019
Targe Capai
an Targ
Capai
an Targ
Capai
an Targ
Capai
an Targ
Capai
an
Jumlah kegiatan
pemantauan
penyelesaian temuan
audit internal dan
rekomendasi eksternal
10 10 10 10 10 10 10 10 12 12
Kegiatan monitoring/pemantauan terhadap tindak lanjut penyelesaian berupa
pendampingan untuk mempercepat penyelesaian rekomendasi BPK, BPKP,
Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan, PPK BLU, Dewas serta temuan SPI.
Kegiatan tercapai 100 %.
Berdasarkan hasil pemantauan saldo rekomendasi sampai dengan tanggal 31
Desember 2019 sebagai berikut :
No. Asal Rekomendasi
Saldo per Januari 2019 Penyelesaian Rekomendasi Tahun 2019
Saldo KN/rekom per 31 Desember 2019 Temuan Rekom
1 BPK 1 kurang setor Rp.90.000.000
Rp.34.000.000 Rp.66.000.000,-
2 Itjen 2017 4 4 1 KN Rp.2.250.000
Rekom non KN 2
3 Itjen 2018 (JKN) 8 22 19 3
4 PPK BLU
10
(per Oktober 2019) 12
DKA = 7
SDM = 5
DKA = 7
SDM = 2
5 Dewas - - - 18
6 SPI 1 1 1 1
Permasalahan/hambatan :
Lambatnya Penyelesaian rekomendasi, hal ini disebabkan karena :
a. Penyelesaian terkait dengan pihak ketiga
197
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
b. Penyelesaian dalam bentuk modul/program memerlukan waktu dan keahlian
khusus, tenaga terbatas.
c. Komitmen untuk menyelesaikan tepat waktu masih perlu didorong dan
ditingkatkan.
Rencana Tindak Lanjut
➢ Mendampingi unit kerja baik pada saat audit maupun penyelesaian temuan.
➢ Mendorong pihak ketiga untuk segera menyelesaikan temuan.
➢ Melakukan pemantauan terus menerus terhadap perkembangan penyelesaian
temuan untuk mengetahui permasalahan dan hambatannya.
5. Jumlah kegiatan audit operasional
Target tahun 2017-2019 menurun dibandingkan tahun 2015-2016. Menurunnya
target tahun 2017 karena ada satu auditor mengikuti tugas belajar sehingga hanya
bisa dibentuk satu tim (biasanya dua tim). Target tahun 2018-2019 ditetapkan 12
kegiatan audit, walaupun menurun bila dibandingkan dengan tahun 2015-2016 tapi
inilah yang paling ideal/sesuai beban kerja. Target yang tidak tercapai terjadi pada
tahun 2016 dan 2017. Hal ini disebakan karena pada tahun 2016 ada satu auditor
yang mengikuti tugas belajar. Sedangkan tahun 2017 kegiatan audit pada bulan
September tidak bisa dilaksanakan karena semua auditor menyiapkan pre dan
asessment WBK.
Indikator Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019
Target Capai
an
Targe
t
Capai
an
Targe
t
Capai
an
Targe
t
Capai
an
Targe
t
Capai
an
Jumlah kegiatan
monitoring/Audit
operasional pengadaan
dan unit kerja
14 14 14 13 9 8 12 12 12 12
Permasalahan/hambatan :
a. Data/bahan yang diperlukan untuk kegiatan audit belum bisa diperoleh dengan
segera, hal ini berpengaruh terhadap penyelesaian audit sesuai waktu telah
direncanakan.
b. Audit yang dilaksanakan secara riil time belum maksimal karena auditor tidak
bisa mengikuti secara langsung melalui sistem di ULP.
Rencana Tindak Lanjut
198
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
a. Akan dicoba meminta data lebih awal atau pemilihan waktu audit
mempertimbangkan kesibukan unit kerja/calon auditan
b. Akan berkoordinasi dengan kepala ULP.
6. Upaya Pencegahan Korupsi
Dalam rangka mencegah terjadinya korupsi telah dilakukan upaya berupa kegiatan
pengelolaan laporan gratifikasi, pendampingan pengisian dan pengiriman Laporan
Harta Kekayaan Penyelenggaran Negara (LHKPN) dan Laporan Harta Kekayaan
Aparat Sipil Negara (LHKASN), penanganan pengaduan berkadar pengawasan.
Kegiatan telah dilaksanakan tercapai 100 % kecuali untuk kegiatan penanganan
pengaduan berkadar pengawasan baru diadakan tahun 2016.
Indikator Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019
Target Capai
an
Targe
t
Capai
an
Targe
t
Capai
an
Targe
t
Capai
an
Targe
t
Capai
an
a. Jumlah kegiatan
Pengelolaan
Laporan Gratifikasi
12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
b. Jumlah kegiatan
pendampingan
penyusunan dan
pengiriman
LHKPN dan
LHKASN
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
c. Jumlah kegiatan
monitoring dan
penanganan
pengaduan
berkadar
pengawasan
- - 12 12 12 12 12 12 12 12
Permasalahan/hambatan :
Sampai dengan akhir tahun 2019 dari 661 wajib lapor LHKASN 622 orang sudah
mengisi dang mengirimkan LHKASN (94 %).
Rencana Tindak Lanjut
Mengkoordinasikan dengan atasan langsungnya agar bisa segera mengisi
LHKASN.
Upaya untuk Meraih WTP dan Reformasi Birokrasi
199
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
A. Upaya meraih WTP
Untuk mempertahankan WTP telah dilakukan penguatan pengendalian
melalui perancangan Pengendalian Intern Pelaporan Keuangan (PIPK).
Berdasarkan hasil penilaian dapat dinyatakan bahwa pengendalian intern
pelaporan keuangan adalah memadai.
B. Reformasi Birokrasi
Pelaksanaan reformasi birokrasi dilaksanakan melalui upaya untuk
memperoleh predikat sebagai unit kerja yang berkatagori Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK). Walaupun telah gagal meraih WBK tetapi indikator WBK
sebagian besar sudah dilaksanakan karena melekat di unit kerja. Indikator
WBK meliputi Manajemen Perubahan, Penataan Tata Laksana, Penataan
Sistem Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas
Kinerja dan Penguatan Peningkatan Pelayanan Publik.
B. REALISASI ANGGARAN
Laporan Keuangan berdasarkan SAIBA :
Laporan realisasi anggaran untuk periode yang berakhir 31 Desember 2019 dan
31 Desember 2018 (audited)
(Dalam Rupiah)
2018 (audited)
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 68.160.386.000 59.555.618.694 87,38 60.482.282.461
JUMLAH PENDAPATAN 68.160.386.000 59.555.618.694 87,38 60.482.282.461
BELANJA B.2.
Belanja Pegawai B.3 48.255.062.000 47.931.437.995 99,33 46.668.688.861
Belanja Barang B.4 87.364.097.000 75.523.664.156 86,45 76.638.342.981
Belanja Modal B.5 16.752.734.000 10.525.758.090 62,83 15.323.920.206
JUMLAH BELANJA 152.371.893.000 133.980.860.241 87,93 138.630.952.048
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) (74.425.241.547) (78.148.669.587)
% thd AnggCATATANURAIANTh 2019
Realisasi Penerimaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019
adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 59.555.618.694 atau
mencapai 87,38 % dari estimasi Pendapatan-LRA yang ditetapkan sebesar Rp
200
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
68.160.386.000. Pendapatan RSJ-RW terdiri dari Pendapatan Jasa Pelayanan RS,
Pendapatan Jasa penyediaan Barang/Jasa Lainnya dan Pendapatan Jasa Giro/bunga
dari bank. Realisasi Belanja Negara pada TA 2019 adalah sebesar Rp 133.980.860.241
atau mencapai 87,93 % dari alokasi anggaran sebesar Rp152.371.893.000.
Realisasi Penerimaan TA 2019 turun sebesar 1,53 % dari TA 2018. Penurunan
realisasi penerimaan pada tahun 2019 dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Penerimaan BPJS Kesehatan mengalami penurunan dari tahun 2018, Rawat Jalan
turun sebesar 19,66%, Rawat Inap turun sebesar 10,68%, disebabkan karena :
a. Diberlakukannya kebijakan rujukan berjenjang pasien BPJS, sehingga untuk
daerah yang memliki layanan psikiatri di PPK II, untuk pasien yang kontrol
dilayani di lokasi asal. Selain itu ada beberapa kabupaten/kota yang sudah
memilki pelayanan rawat inap psikiatri sehingga pasien yang MRS ke RSJRW
terutama adalah pasien dengan kedaruratan psikiatri atau sub spesialistik
b. Adanya keterlambatan pembayaran klaim BPJS, klaim yang telah terbayar
sampai dengan akhir tahun 2019 adalah klaim sampai dengan bulan Agustus
tahun 2019.
2. Penerimaan Jamkesda baik Rawat Jalan maupun Rawat Inap mengalami
peningkatan yaitu sebesar 107,32% untuk rawat jalan dan 20,19% untuk rawat inap
hal ini karena adanya Peraturan Gubernur Jawa Timur no. 138/2016 tentang
Program Pembiayaan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin yang tidak masuk pada
kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Kartu Indonesia Sehat (KIS)
maupun Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
3. Penerimaan layanan Rehabilitasi Napza meningkat sebesar 67,87% jika
dibandingkan Tahun 2018, hal ini karena ada peningkatan jumlah pasien Napza
4. Penerimaan dari pasien umum/perorangan mengalami peningkatan untuk
pelayanan rawat jalan sebesar 50,40% karena peningkatan jumlah kunjungan di
klinik psikiatri forensik dan assesment dan klinik psikiatri anak remaja, sedangkan
untuk pelayanan rawat inap mengalami penurunan sebesar 12,77%, dengan salah
satu faktor penyebab karena beberapa kabupaten/kota yang sudah memilki
pelayanan rawat inap psikiatri sehingga pasien yang MRS ke RSJRW terutama
adalah pasien dengan kedaruratan psikiatri atau sub spesialistik dan
kecenderungan penurunan rata rata lama rawat inap karena optimalisasi clinical
pathway
201
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
5. Penerimaan kedaruratan mengalami peningkatan 11,38% jika dibandingkan tahun
sebelumnya, hal ini karena adanya peningkatan kunjungan karena implementasi
sisrute, upaya PKRS dalam pembebasan pasung, meningkatnya jejaring
Dari sisi kualitas terdapat peningkatan jenis kasus yang memenuhi kriteria gawat
darurat.
6. Penerimaan dari layanan penunjang meningkat sebesar 20,31% dari tahun 2018
karena:
a. Terdapat peningkatan jumlah pemeriksaan laboratorium tahun 2019 seiring
dengan peningkatan pelayanan medical check up
b. Terdapat peningkatan pemeriksaan radiologi karena adanya kerjasama
pemerikasaan radiologi dengan beberapa RS sekitar.
c. Penerimaan pelayanan farmasi naik sebesar 16% pada tahun 2019
7. Penerimaan dari layanan Pendidikan dan peneilitian pada tahun 2019 turun sebesar
0,97% dari tahun 2018.
8. Penerimaan lainnya terdiri dari penerimaan dari pemanfaatan aset rumah sakit dan
penerimaan jasa perbankan meningkat sebesar 25,74% dari tahun 2018, karena
adanya pemanfaatan kas untuk investasi jangka pendek dalam bentuk deposito.
Tabel Kenaikan/Penuruanan Realisasi Pendapatan dan Belanja RSJ-RW TA 2019
Dibandingkan dengan tahun 2018, realisasi belanja pada tahun 2019 secara total
mengalami penurunan sebesar 3,35%. Penurunan tersebut tidak terjadi pada semua
jenis belanja. Belanja yang mengalami kenaikan yaitu belanja pegawai yang meningkat
sebesar 2,71% dari tahun 2018. Penjelasan atas kenaikan/penurunan realisasi belanja
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Belanja Pegawai
2018 (audited) KENAIKAN
REALISASI REALISASI (PENURUNAN)
A B C = A - B D = C/B X 100%
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 59.555.618.694 60.482.282.461 (926.663.767) -1,53%
JUMLAH PENDAPATAN 59.555.618.694 60.482.282.461 (926.663.767) -1,53%
BELANJA B.2.
Belanja Pegawai B.3 47.931.437.995 46.668.688.861 1.262.749.134 2,71%
Belanja Barang B.4 75.523.664.156 76.638.342.981 (1.114.678.825) -1,45%
Belanja Modal B.5 10.525.758.090 15.323.920.206 (4.798.162.116) -31,31%
JUMLAH BELANJA 133.980.860.241 138.630.952.048 (4.650.091.807) -3,35%
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) (74.425.241.547) (78.148.669.587) 3.723.428.040 -4,76%
%URAIAN CATATANTh 2019
202
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Realisasi belanja pegawai pada tahun 2019 sebesar Rp. 47.931.437.995, naik
sebesar 2,71% dari belanja tahun 2018 yang terealisasi sebesa Rp. 46.668.688.861.
Hal ini disebabkan pada tahun 2019 terdapat pengalihan pembayaran gaji untuk 23
orang CPNS yang semula dibayarkan oleh Sekretariat Jenderal Kementerian
Keuangan menjadi dibayarkan oleh RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang dan
adanya kenaikan jumlah pembayaran THR karena perubahan kebijakan pembayaran
THR yang semula tanpa memasukkan tunjangan menjadi dengan tunjangan pada
tahun 2019.
2. Belanja Barang
Total realisasi belanja barang pada tahun 2019 sebesar Rp. 75.523.664.156,
turun sebesar 1,45% dari realisasi belanja barang tahun 2018 sebesar Rp.
76.638.342.981. Hal ini disebabkan karena :
a. Belanja Keperluan Perkantoran, meningkat sebesar 11,43% dari tahun 2018.
Belanja keperluan perkantoran terdiri dari belanja media informasi rumah sakit,
konsumsi rapat, biaya langganan surat kabar, foto copy, belanja pengamanan
kantor dan CS. Peningkatan terjadi pada realisasi belanja media informasi rumah
sakit karena adanya peningkatan kegiatan promosi pelayanan, peningkatan
belanja konsumsi rapat dan kenaikan kontrak pengadaan pengamanan kantor.
b. Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh, realisasi belanja penambah daya tahan
tubuh naik sebesar 6,11% dari tahun 2018.
c. Belanja Pengiriman Surat Dinas, Pada tahun 2019 belanja pengiriman surat
dinas meningkat sebesar 24,75% dari tahun 2018. hal ini disebabkan adanya
kenaikan tarif biaya pengiriman surat sedangkan volume pengiriman dokumen
menurunn karena adanya upaya efisiensi dengan cara pengiriman dokumen
secara online.
d. Honor Operasional Satker, realisasi pembayaran honor operasional satker turun
sebesar 8,86% dari tahun 2018, hal ini disebabkan karena terhitung mulai bulan
Oktober tahun 2019 honor beberapa anggota pengelola keuangan, pejabat
pengadaan dan pengelola SAI sudah tidak lagi dibayarkan melalui anggaran RM
karena sudah dimasukkan dalam mekanisme remunerasi.
e. Belanja Barang Persediaan Lainnya, berupa pengadaan bahan bakar mesin
(LPG Binatu dan Gizi, BBm Binatu, IPAL, Gizi, IPSRS), sebesar Rp. 707.870.500
203
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
turun dari belanja BBM mesin pada tahun 2018 karena adanya upaya efisiensi.
f. Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Lainnya, terdiri dari Belanja bahan
kebersihan, pengharum ruangan dan tissue, terealisasi sebesar Rp. 265.833.519
turun sebesar 45,85% dari tahun 2018 karena ada penggunaan beberapa bahan
kebersihan hasil pengadaan tahun sebelumnya yang masih bisa digunakan
sehingga tidak dilakukan proses pengadaan baru.
g. Belanja Pemeliharaan Jaringan, berupa pemeliharaan jaringan air bersih dan air
kotor pada tahun 2019 sebesar Rp. 284.450.000, turun sebesar 65,91% dari
tahun 2018. Disebabkan karena pada tahun 2019 area pemeliharaan lebis kecil
dan jenis pekerjaan lebih ringan, sedangkan pada tahun 2018 biaya yang
dibutuhkan lebih besar karena area pekerjaan lebih luas dan lebih rumit.
h. Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin, pada tahun 2019 turun sebesar
19,56% dari tahun 2018 diantaranya disebabkan karena adanya penurunan
konsumsi BBM karena adanya kebijakan kendaraan dibawah tahun 2007 tidak
lagi digunakan untuk operasional.
i. Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan, belanja pemeliharaan gedung
dan bangunan mengalami penurunan pada tahun 2019 sebesar 26,83%
disebabkan karena adanya penurunan jumlah subsidi dari anggaran RM,
sehingga perlu dilakukan pengalokasian anggaran di BLU.
j. Belanja Langganan Listrik, belanja langganan listrik pada tahun 2019 naik
sebesar 4,20% Peningkatan disebabkan karena peningkatan konsumsi energi
listrik (kwh) karena penambahan jumlah peralatan elektronik dan penambahan
jaringan listrik dari penyerahan kembali bangunan poltekkes ke RSJ dr. Radjiman
Wediodiningrat.
k. Belanja Langganan Air, belanja langganan air pada tahun 2019 naik sebesar
6,11%. Peningkatan disebabkan karena adanya penambahan biaya langganan
air pada gedung yang dilakukan penyerahan kembali oleh poltekkes ke RSJ-RW.
l. Belanja Langgana Daya dan Jasa Lainnya, meningkat sebesar 14,06% dari
tahun 2018 karena peningkatan biaya langganan bandwith internet pada tahun
2019 karena peningkatan penggunaan aplikasi online untuk laporan ke pusat dan
peningkatan jumlah pengguna internet di rsjrw krn kebutuhan penyampaian data
204
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
yang terintegrasi sehingga diperlukan bandwith yang lebih besar.
m. Belanja Barang Konsumsi, Belanja kebutuhan ATK meningkat sebesar 8,96%
Peningkatan pada belanja pengadaan ATK karena kebutuhan yang meningkat
pada tahun 2019 baik untuk klaim maupun kegiatan administrasi.
n. Belanja Obat, Realisasi belanja obat pada anggaran RM meningkat karena
peningkatan alokasi belanja obat di RM, secara keseluruhan realisasi belanja
obat pada tahun 2019 turun dari tahun 2018 disebabkan karena kebijakan
rujukan berjenjang yang mengakibatkan penurunan jumlah pasien sehingga
kebutuhan pembelian obat juga mengalami penurunan.
o. Beban Gaji dan Tunjangan, mengalami peningkatan karena realisasi
pembayaran remunerasi pada tahun 2019 meningkat karena terhitung mulai Juni
tahun 2019 pembayaran remunerasi ditetapkan sebesar 51% dari penerimaan
berdasarkan persetujuan dari Dirjen Yankes.
p. Beban Jasa, mengalami peningkatan karena kenaikan tarif BPJS yang
dibayarkan untuk pegawai non pns, pelaksanaan outsourcing binatu pada tahun
2019 sebagai upaya peningkatan pelayanan binatu, dan alokasi belanja gaji dan
uang makan non pns pada tahun 2019 pada kelompok belanja jasa.
q. Belanja Barang dan Jasa BLU Lainnya, mengalami peningkatan karena adanya
realisasi kegiatan capacity building pada tahun 2019 dan peningkatan realisasi
belanja dropping sebagai akibat peningkatan volume dropping sebagai upaya
menurunkan avlos dan bentuk kepedulian RSJ-RW terhadap pasien yang belum
dijemput oleh keluarga sedangkan kondisi sudah baik.
3. Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal pada tahun 2019 sebesar Rp. 10.525.758.090 turun
31,31% dari tahun 2018 yang terealisasi sebesar Rp. 15.323.920.206. Belanja modal
peralatan dan mesin pada tahun 2019 berupa pengadaan alat kesehatan dan non
alkes. Belanja modal peralatan dan mesin pada tahun 2018 terealisasi sebesar
Rp.6.977.497.500 berupa pengadaan CT Scan, dan pada tahun 2019 terealiasi
sebesar Rp.678.096.000 berupa pengadaan Washer Desinfektor CSSD dan mesin
Anastesi Instalasi Bedah. Belanja modal peralatan dan mesin pada tahun 2018
205
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
digunakan untuk pengadaan sepeda motor roda 3 yang digunakan untuk operasional
IPSRS senilai Rp. 93.085.341 dan pengadaan peralatan non alkes senilai Rp.
2.954.806.510 dan belanja pengadaan peralatan kesehatan senilai Rp. 93.085.341.
Realisasi belanja modal gedung dan bangunan dari alokasi anggaran RM pada
tahun 2018 sebesar Rp. 672.530.355 dan sebesar Rp. 5.286.055.380 pada tahun
2019. Pada tahun 2018 berupa rehab berat gedung penunjang untuk kegiatan
rehabilitasi pasien (gedung bina jiwa, gedung loundry dan pembangunan rumah
sampah) dan pada tahun 2019 dilakukan pembangunan untuk rehab berat ruang
rawat inap, pagar rawat inap dan Bina Jiwa I.
Pada tahun 2019 terdapat realisasi Belanja modal fisik lainnya. Pada tahun 2018
digunakan untuk pengadaan Laboratory Information System, sedangkan pada tahun
2019 digunakan untuk pengadaan jasa konsultansi LMAN dalam rangka optimalisasi
pemanfaatan aset RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat.
Laporan Operasional Badan Layanan Umum untuk periode TA 2019 dan 2018
(Dalam Rupiah)
206
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Neraca Per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
(DalamRupiah)
207
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
208
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Rajal
Ranap Rp-
Rp5.000.000.000
Rp10.000.000.000
Rp15.000.000.000
Rp20.000.000.000
Rp25.000.000.000
Tahun2016
Tahun2017 Tahun
2018 Tahun2019
BPJS Kesehatan
Rajal
Ranap
TABEL PENERIMAAN BLU LIMA TAHUN TERAKHIR (2015-2019)
Realisasi penerimaan Tahun 2019 sebesar Rp. 59.169.065.609,- atau turun sebesar 2
% dari Tahun 2018. Penerimaan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat terdiri dari
penerimaan layanan kesehatan, penerimaan pendidikan dan pelatihan juga penerimaan
sewa lahan dan jasa lainnya, sebagian bahwa penerimaan di tahun 2019 mengalami
penurunan, hal ini disebabkan karena :
• Klaim BPJS Kesehatan baik rawat Rawat maupun rawat inap untuk bulan
September s/d Desember 2019 belum terbayar serta klaim obat mulai bulan Juli
s/d Desember 2019 belum terbayarkan.
NO URAIAN TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019
%
2018 / 2019
1 BPJS Kesehatan
a.Rajal 9.187.104.031 10.955.125.17
4 14.283.744.143 15.882.635.097 12.760.266.290 80%
b.Ranap 21.939.410.201 19.582.616.768 22.396.655.109 22.757.182.434 20.326.031.912 89%
2 Jamkesda
a.Rajal 81.206.377 55.157.472 104.160.500 1.340.229.900 2.707.003.900 202%
b.Ranap 5.977.099.953 4.569.978.432 7.249.327.747 6.682.010.200 8.102.562.903 121%
3 IPWL/BNN 1.177.140.669 1.001.088.481 1.029.729.288 688.263.951 1.155.336.890 168%
4 Umum/Bayar Tunai
a.Rajal 651.586.700 742.868.800 625.124.700 689.593.000 915.615.500 133%
b.Ranap 2.576.633.147 2.467.253.602 2.237.621.046 2.249.963.177 1.962.550.201 87%
5 IGD 143.430.100 140.570.050 147.779.400 126.713.500 141.135.900 111%
6 Penunjang 1.676.808.717 1.644.733.029 1.525.993.790 1.362.479.284 1.656.312.561 122%
7 Diklat 4.963.575.500 4.735.695.940 5.043.636.460 6.032.867.280 5.936.546.400 98%
8 Sewa-sewa/Lainnya
1.884.977.363 1.781.247.571 1.687.125.349 2.570.901.487 3.505.703.152 136%
TOTAL 50.258.972.758 47.658.335.319 56.330.897.532 60.382.839.301 59.169.065.609 98%
209
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Rajal
Ranap Rp-
Rp1.000.000.000
Rp2.000.000.000
Rp3.000.000.000
Rp4.000.000.000
Rp5.000.000.000
Rp6.000.000.000
Rp7.000.000.000
Rp8.000.000.000
Rp9.000.000.000
Tahun 2016Tahun 2017
Tahun 2018Tahun 2019
Jamkesda
Rajal
Ranap
• Penerimaan Jamkesda Rawat Jalan sangat signifikan yaitu lebih dari 1000%, hal
ini karena pengembangan jejaring dengan Faskes Daerah, tenaga sosial (TKSK)
Kab/Kota.
• Program Desa Siaga, pembinaan Puskesmas terkait dengan sistem rujukan,
Program Bebas Pasung dan penanganan ODGJ di Wilayah Jatim.
Grafik Penerimaan Tahun 2019
BPJS; 33.086.298.202
Jamkesda; 10.809.566.803
IPWL; 1.155.336.890
Umum; 2.878.165.701
IGD; 141.135.900
Penunjang; 1.656.312.561
Diklat; 5.936.546.400
Sewa / Lain-lain; 3.505.703.152
SUMBER PENERIMAAN
210
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pengelolaan Piutang Layanan
Perbandingan Total Piutang Pasien Umum Perseorangan Tahun 2018 Dengan Tahun
2019
BULAN TOTAL PIUTANG
TAHUN 2018 TAHUN 2019
Januari 2.210.078.767 2.254.502.583
Pebruari 2.237.260.476 2.229.679.480
Maret 2.269.976.510 2.282.094.096
April 2.288.901.348 2.281.433.278
Mei 2.308.838.581 2.314.797.903
Juni 2.314.200.090 2.341.543.538
Juli 2.332.630.642 2.329.399.483
Agustus 2.348.081.979 2.353.431.642
September 2.392.014.247 2.386.504.247
Oktober 2.393.183.582 2.395.914.768
Nopember 2.396.048.065 2.395.483.070
Desember 2.397.376.699 2.389.059.365
Penyebab Kenaikan Piutang :
1. Piutang sebelumnya dari tahun ke tahun tinggi secara kumulatif
2. Adanya Kebijakan untuk memperbolehkan pasien pulang dengan membuat
Surat Pernyataan Hutang.
2.100.000.000
2.150.000.000
2.200.000.000
2.250.000.000
2.300.000.000
2.350.000.000
2.400.000.000
Perbandingan Piutang Pasien
2018 2019
211
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
3. Tidak ada Keharusan untuk pasien membayar Uang Titipan Perawatan.
4. Sebagian penanggung jawab yang ternyata bukan anggota Keluarga sehingga
tidak bertanggung jawab atas pembayaran
Perbandingan Penambahan Piutang Pasien Umum Perseorangan Tahun 2018 dan
Tahun 2019
Bulan 2018 2019
Janari 6.416.636 50.915.965
Februari 32.536.053 8.765.724
Maret 47.208.547 16.950.556
April 27.802.323 1.932.168
Mei 23.601.150 7.343.232
Juni 12.793.729 28.443.448
Juli 24.883.453 -
Agustus 21.632.237 6.114.623
September 49.885.883 -
Oktober 4.269.335 3.396.069
Nopember 15.862.904 986.577
Desermber 2.657.255 1.512.730
Penyebab Bertambahnya Piutang:
1. Pasien pulang masih ada kekurangan biaya dan menulis Surat Pernyataan
kesanggupan pembayaran.
0
10.000.000
20.000.000
30.000.000
40.000.000
50.000.000
60.000.000
Perbandingan Penambahan Piutang Pasien Umum Perseorangan
2018 2019
212
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
2. Pasien yang tidak pernah di besuk oleh keluarga sehingga tagihan membengkak
dan di lakukan pemulangan kolektif.
3. Penanggung jawab yang bukan merupakan keluarga dekat dari pasien.
Perbandingan Pengurangan Piutang Pasien Umum Perseorangan Tahun 2018 & Tahun
2019
Bulan Total Piutang
2018 2019
Januari 2.052.945 6.492.149
Pebruari 5.354.344 16.346.720
Maret 14.492.513 4.832.970
April 8.877.485 9.400.238
Mei 3.663.917 1.383.910
Juni 7.432.220 1.100.000
Juli 6.452.891 3.231.159
Agustus 6.180.900 764.960
September 5.953.615 5.510.000
Oktober 3.100.000 664.883
Nopember 12.998.421 1.551.572
Desember 1.328.621 9.830.064
Pembayaran Fluktuatif:
1. Pihak RS tidak bisa memperkirakan pelunasan pasien karena sering sekali
pasien yang melakukan pembayaran tersebut terpaksa membayar karena
terdeteksi memiliki hutang saat melakukan pendaftaran untuk kontrol.
0
5.000.000
10.000.000
15.000.000
20.000.000
Perbandingan Pengurangan Piutang Pasien Umum Perseorangan
2018 2019
213
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
2. Adanya kemauan pasien untuk melakukan angsuran meskipun dengan nominal
yang relatif kecil.
Upaya yang telah dilakukan untuk menekan kenaikan Piutang:
1. Mewajibkan untuk membuat Surat Pernyataan Hutang dan Fotokopi KTP serta
nomor telepon yang bisa di hubungi
2. Melakukan pemberitahuan via telepon saat Surat Pernyataan sudah Jatuh
Tempo
3. Melayangkan surat Penagihan dari Tagihan 1 sampai 3 via pos
4. Menyampaikan informasi Biaya Rawat Inap kepada keluarga pasien saat besuk
untuk pasien yang sudah lama dirawat tentang pembiayaan yang sudah tinggi.
5. Menjalankan Aplikasi untuk mendeteksi pasien saat melakukan kontrol.
6. Memberikan informasi tentang kemudahan pembayaran via transfer Bank
7. Penyerahan Piutang ke KPKNL yang sudah memenuhi syarat dan sudah melalui
tahap Tagihan I, Tagihan II dan Tagihan III
Segera menindaklanjuti Piutang yang sudah terbit PSBDT agar nantinya bisa
dihapuskan secara Mutlak
214
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis dan memenuhi tuntutan
pelayanan prima dari masyarakat, maka RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
sebagai instansi PK-BLU berkewajiban memenuhi persyaratan administratif yaitu
kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan. Dengan tercapainya Lulus
Akreditasi Paripurna dari KARS Tahun 2015 dan revisitasi tahun 2016 dan 2017 dan
telah meraih predikat Internasional SNARS Ed. 1 pada tahun 2019 serta audit mutu ISO
9001-2015 oleh SGS sebagai tolak ukur dalam memenuhi kualitas pelayanan untuk
kepuasan masyarakat dan keselamatan pasien kedepan harus dipertahankan budaya
kinerja sesuai dengan standar akreditasi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang Tahun 2019
disusun sebagai pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan kewajiban untuk pelaksanaan
program kerja sesuai sasaran strategis, program dan kegiatan. Sistematika penyusunan
laporan ini mengacu pada surat Sekretaris Ditjen Pelayanan Kesehatan Nomor
PR.05.04/I.1/367/2020 tanggal 8 Januari 2020 tentang penyusunan dan penyampaian
LAKIP TA 2019 dan berpedoman sesuai Permen PAN dan RB No. 53 Tahun 2014.
Seluruh jajaran RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang telah bekerja giat untuk
meningkatkan produktifitas secara efektif efisien khususnya dalam bidang pelayanan,
organisasi, sumber daya manusia, keuangan dan sarana prasarana. Guna mewujudkan
hal tersebut diperlukan komitmen dan integritas yang tinggi dari semua pihak melalui
berbagai perubahan yang harus diciptakan dan dilaksanakan secara konsisten,
sistimatis, terencana dan berkesinambungan.
Secara umum target indikator kinerja yang ditetapkan dalam Rencana Kerja
Tahun 2019 dapat tercapai secara optimal.
Beberapa indikator capaian kinerja dapat disimpulkan sebagai berikut:
Kinerja Direktorat Medik dan Keperawatan untuk pertumbuhan kunjungan rawat jalan
tercapai 94,41% dan menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu. Untuk
215
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
pertumbuhan kunjungan rawat darurat tercapai 99,2% mengalami kenaikan dibanding
tahun 2018. Sedangkan pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap tercapai 92% turun
dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi mengalami peningkatan
yang sangat signifikan menercapai 136%, Pertumbuhan pemeriksaan ECT 64%
menurun selama tahun 2019 walaupun dengan tambahan ECT premedikasi.
Pertumbuhan rehabilitasi fisik dan mental hanya mencapai 68%. Dalam hal
mendukung JKN untuk penulisan resep sesuai dengan Formularium Nasional tercapai
96,19% sesuai dengan kebijakan dalam pemakaian obat Formularium Nasional . BOR
menurun dari 74,93% tahun 2018 menjadi 68,64 % pada tahun 2019 karena
pelaksanaan MOU dengan kabupaten/kota.
Dalam rangka memenuhi mutu layanan dan mutu klinik di masyarakat beberapa
indikator sesuai dengan standar Nasional yaitu: Mutu Layanan Emergency Respon
Time tercapai 1 menit 10 detik, waktu tunggu rawat jalan 56 menit 32 detik melebihi
dari standar 60 menit. Length Of Stay masih terlalu lama yaitu 46,41 tahun 2018 dan
tahun 2019 dapat dipangkas menjadi 34,94 hari, waktu tunggu sebelum ECT 1 hari
sudah memenuhi standar, waktu tunggu Laboratorium 40 menit 11 detik sudah cukup
terpenuhi dan melebihi dari capaian tahun sebelumnya. Waktu Tunggu Hasil Radiologi
2 jam 9 menit sudah terpenuhi. Untuk Mutu Klinik angka kematian di Gawat Darurat 0%
tercapai, Angka kematian > 48 jam hanya 0,38‰. Tidak ada kematian setelah
dilakukan ECT . Angka Infeksi nosokomial untuk luka fiksasi 0,014%, dermatomikosis
0,0035%, Scabies 0,001% dan postural hipotensi 0,005% sehingga angka infeksi
nosokomial masih dalam kriteria baik ( Haper 0,4% dengan skor maksimal 4 )
Kinerja Direktorat SDM dan Pendidikan adanya Pada 2019 adanya penurunan
jumlah pegawai sebanyak 23 orang. Hal ini dapat dilihat pada jumlah pegawai yang
pensiun, pindah keluar dan meninggal, serta adanya penambahan pegawai yang masuk
dari CPNS. Pada tahun 2018 terjadi pergantian pimpinan Direktur Keuangan dan
Administrasi Umum yang saat ini di jabat oleh Istoe Heroe Widodo, SE. serta Direktur
SDM dan Pendidikan yang saat ini dijabat oleh dr. Ika Nurfarida Sp. KJ. Dan
perombakan dibeberapa jabatan di tingkat struktural maupun fungsional, kinerja tetap
berjalan dengan dengan melakukan efisiensi dan efektifitas pegawai.
216
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Kegiatan pengelolaan kesejahteraan pegawai yang meliputi pengelolaan BPJS,
TASPEN, cuti pegawai, uangduka, tali asih, pemeriksaan kesehatanpegawai, uang
makan pegawai PNS dan pengelolaan pegawai Non PNS sudah sesuai dengan target.
Terkait pengelolaan cuti pegawai, tercapai sesuai target yang telah di tetapkan, namun
dalam pelaksanaanya cuti mengalami perubahan yaitu pada cuti bersama yang telah
ditetapkan oleh presiden tidak mengurangi cuti tahunan yang pada tahun sebelumnya
mengurangi. Terkait pengelolaan BPJS Kesehatan bagi pegawai non PNS tercapai
sesuai target. Untuk kesejahteraan pembiayan pegawai Non PNS dibiayai dari dana
BLU. Kepuasan pegawai tercapai 88,09%, tercapainya budaya pegawai berperilaku
sesuai budaya kinerja 82,4% dan belum memenuhi target sebesar 85%.
Kegiatan penatausahaan pegawai pada tahun 2019 sejumlah 10 kegiatan yang
meliputi: pengusulan KARIS/KARSU, pengusulan KARPEG, pembuatan surat tugas,
pembuatan Surat Keputusan DIRUT, mengagendakan surat, administrasi kepegawaian
lainnya, meng-update SIMKA online, merekap data ketenagaan bulanan, pengusulan
kenaikan gaji berkala dan meng-update dan membuat DUK semua kegiatan tercapai
sesuai target yang di tetapkan, namun terkait dengan Update SIMKA terdapat kendala
kurangnya data pendukung dalam Update SIMKA karena pegawai tidak melapor jika
terjadi perubahan data dikarenakan pegawai kurang memahami kepentingan Update
SIMKA. Pelaksanaan survei penilaian budaya kerja pegawai telah terlaksana dengan
menggunakan sistem online dengan google form.
Program di Bagian Diklit untuk pertumbuhan peserta didik Kedokteran tahun 2019
mengalami penurunan dan tercapai mencapai 96% sehingga mengalami penurunan
sebesar 4% dibanding tahun 2018. Layanan praktikan mahasiswa S1 psikologi
menurunt mencapai 85,5%. Rata -rata jam pelatihan karyawan terapai 239,5% tahun
2018 namun prosentase pegawai yang mendapatlan pelatihan>20 JPL/tahun hanya
tercapai 57%. Penelitian yang dipubllikasikan tercapai 2 penelitian. Capaian pelayanan
magang tahun 2019 tercapai 160%.
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang juga sebagai RS Pendidikan dan tahun
2018 adalah maintenance dokumen RS Pendidikan serta persiapan dokumen IPKP
untuk survey SNARS Ed. 1 yang telah disurvey awal tahun 2019. dan layanan unggulan
psikogeriatri. Layanan kunjungan tahun 2019 tetap dipertahankan karena ada
217
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
beberapa institusi yang telah bekerja sama dengan RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat
untuk praktik kerja lapangan juga rutin mengirimkan mahasiswanya untuk kunjungan
terlebih dahulu
Survey Kepuasan peserta didik tercapai 83,91% disebabkan kekurang puasan pada
prosedur pelayanan dan akomodasi .Visitasi Penetapan Rumah Sakit Pendidikan
Afiliasi sudah dilaksanakan ditahun 2018 dan 4 tahun lagi akan dilakukan visitasi
kembali untuk penetapan Rumah Sakit Pendidikan namun penilaian elemen setiap
tahun dilakukan melalui survey Snars pada pokja IPKP.
Kinerja Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum sesuai indikator Tingkat
Kesehatan BLU berdasarkan Perdirjen PB No. 24 Tahun 2018 dan ditetapkan dalam
Target Kinerja dalam Rencana Kerja Tahun 2018. Target penetapan kinerja/ Tapja
tahun 2019 diusulkan pada bulan Januari 2019 sebesar 81,12%. Adapun realisasinya
pada Tahun 2019 tercapai 80,90 (kategori BAIK AA) sehingga target tidak tercapai
dengan rincian aspek keuangan tercapai 21,35 dan aspek pelayanan tercapai 59,55.
Realisasi belanja pegawai pada tahun 2019 sebesar Rp. 47.931.437.995,-
meningkat sebesar 2,71%. Realisasi Belanja Barang pada tahun 2019 sebesar Rp.
75.523.664.156,- turun sebesar 1,45%. Belanja modal pada tahun 2019 adalah Rp.
10.525.758.090,- pada tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 31,31% dibanding
tahun 2018.
Dilakukan reskonsiliasi sarana prasarana yaitu Barang Milik Negara/ BMN secara
berkala dengan aplikasi SIMAK-BMN/SIMAN dan SAIBA Rekonsiliasi realisasi
anggaran setiap bulan dan setiap triwulan baik secara internal maupun dengan KPPN
Malang. Dilakukan audit secara internal oleh SPI dan dengan KAP dengan hasil
penilaian WTP untuk pelaporan yang sudah berjalan. Pemanfaatan teknologi Informasi
dalam setiap kegiatan pelayanan keuangan, pelayanan pengadaan Barang dan Jasa
dan juga untuk kegiatan di bawah Direktorat keuangan dan Administrasi Umum.
Untuk mewujudkan pelayanan prima dan kepuasan pelanggan telah dilaksanakan
survei kepuasan pelanggan IKM dengan nilai 84,57 ( kategori BAIK ). Dan
penanganan komplain yang masuk telah dapat direspon seluruhnya. Walaupun tidak
semua komplain dapat ditangani dengan segera terutama yang berkaitan dengan
218
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
sarana prasarana.Budaya kinerja harus tetap dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi
untuk mempertahankan AKREDITASI Internasional.
B. Saran dan Tindak Lanjut
1) Mendorong seluruh unit kerja melakukan kajian untuk lebih memahami kekuatan,
kelemahan, peluang, serta ancaman sesuai dengan analis SWOT pada kuadaran II
dalam mengelola potensi sumber daya untuk menghasilkan kinerja pelayanan dan
peningkatan pendapatan operasional BLU.
2) Dengan tersusunnya LAKIP tahun 2019 diharapkan dalam penyusunan RSB
RSJRW tahun 2020 – 2024 perlu di jabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan yaitu
RBA Tahun 2020 disertai target yang rasional sebagai pedoman dalam
melaksanakan kinerja tahun berjalan dan perlu lebih dipertajam lagi untuk matrik
keterkaitan sasaran strategis dan program kerja.
3) Perlunya tindak lanjut penyelesaian masalah sesuai dengan rekomendasi yang
ditentukan pada setiap tabel indikator sasaran strategis dan penetapan kinerja
dalam IKU RSB, IKI IKT Dirut, Tingkat Kesehatan dan Indikator Mutu khususnya
untuk realisasi yang belum mencapai target.
4) Perlunya peningkatan promosi dan prevensi kesehatan jiwa melalui pemantapan
kerjasama jejaring pelayanan kesehatan jiwa di seluruh kabupaten/kota se provinsi
Jawa Timur untuk mendukung sistem rujukan berkaitan dengan Jaminan
Kesehatan Nasional.
5) Perlunya mengupayakan pengembangan jejaring kerjasama operasional untuk
pelayanan unggulan psikogeriatri dan pelayanan yang lain, peningkatan promosi
layanan kesehatan jiwa usia lanjut, dan memperkenalkan pusat pelayanan nasional
psikogeriatri dengan fasilitas yang lengkap.
6) Perlunya monitoring dan evaluasi kebutuhan SDM dengan mengupdate Analisis
Beban Kerja secara online yang sudah dilakukan sehingga didapatkan kebutuhan
sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan organisasi rumah sakit.
219
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
7) Perlunya meningkatan kompetensi SDM untuk mencapai persyaratan kompetensi
dan kredensial/rekredensialing untuk mempertahankan Akreditasi “Lulus
Internasional” SNARS Ed.1.
8) Perlunya pengembangan kualitas pelayanan pendidikan, pelatihan dan penelitian
untuk mendukung potensi sebagai rumah sakit jiwa pendidikan
9) Perlunya koordinasi, komunikasi, dan informasi dengan seluruh unit kerja secara
lebih intensif agar kegiatan penelitian internal dapat terlaksana.
10) Perlunya kerjasama lintas profesi dan mengembangkan inovasi program rehabilitasi
mental yang berfokus kemandirian pasien dengan waktu relative lebih pendek agar
pasien mampu beradaptasi kembali dengan lingkungan rumah/ keluarga/
masyarakat.
11) Perlunya monitoring pelaksanaan pengadaan B/J secara efektif, transparan dan
akuntabel mendukung reformasi birokrasi.
12) Mengembangkan pelayanan rawat jalan diluar ruang lingkup pelayanan yang
difasilitasi oleh PBJS, yang mempertimbangkan kebutuhan masyarakat, yaitu
pelayanan yang berbasis preventif dan promotif.
13) Melakukan monitoring dan evaluasi proses pengurusan ijin peralatan medis
dengan mempertimbangkan target waktu dan manajemen risiko yang obyektif.
14) Implementasi manajemen HTA untuk investasi alat medis yang berbiaya tinggi.
15) Update regulasi yang berkaitan dengan pelayanan medis, untuk mengupayakan
kualitas dan produktifitas pelayanan tetap produktif.
16) Mendorong setiap unit kerja untuk membangun inovasi pelayanan melalui
monitoring dan evaluasi pencapaian mutu dan produktivitas.
17) Melakukan upaya “social marketing‟ melalui aktivitas-aktivitas edukasional di
komunitas yang menjadi sasaran kegiatan PKRS.
Membangun tim pemasaran yang handal yang mampu mengakomodir kebutuhan
pemasaran di masing masing unit pelayanan
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
LAMPIRAN
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Recommended