View
0
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KM 241 TAHUN 2019
TENTANG
ALOKASI BANTUAN BUS UKURAN SEDANG
BUS RAPID TRANSIT TAHUN ANGGARAN 2019
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk mendukung program pengembangan
angkutan massai berbasis jalan yang mampu
menjangkau seluruh kawasan perkotaan dan mampu
melayani seluruh lapisan masyarakat, perlu memberikan
bantuan bus kepada pemerintah daerah;
b. bahwa berdasarkan Pasal 158 Undang-Undang Nomor 22
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
pemerintah menjamin ketersedian angkutan massai
berbasis jalan untuk memenuhi kebutuhan angkutan
orang dengan kendaraan bermotor umum di kawasan
perkotaan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Menteri Perhubungan tentang Alokasi
Bantuan Bus Ukuran Sedang Bus Rapid Transit Tahun
Anggaran 2019;
- 2 -
Mengingat
Menetapkan
PERTAMA
KEDUA
1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 96 Tahun 2009, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5025);
2. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 5594);
3. Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2019 tentang
Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Kabinet
Indonesia Maju Période Tahun 2019-2024 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 202);
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1756);
MEMUTUSKAN:
: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG ALOKASI
BANTUAN BUS UKURAN SEDANG BUS RAPID TRANSIT
TAHUN ANGGARAN 2019.
: Menetapkan alokasi bantuan bus ukuran sedang Bus Rapid
Transit Tahun Anggaran 2019 sebanyak 30 (tiga puluh) unit
kepada pemerintah daerah provinsi atau pemerintah daerah
kota untuk dioperasikan sebagai angkutan massai berbasis
jalan di kawasan perkotaan, sebagaimana tercantum dalam
lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini.
: Penerima bus sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA harus:
a. menandatangani berita acara serah terima;
b. menanggung biaya pengurusan registrasi dan identifikasi
kendaraan bermotor berupa bea balik nama kendaraan
bermotor, bukti pemilikan kendaraan bermotor dan surat tanda nomor kendaraan;
- 3 -
KETIGA
KEEMPAT
c. melakukan pengujian kendaraan bermotor sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. melaksanakan proses perizinan angkutan umum;
e. menyampaikan laporan kinerja operasional bus sampai
dengan status aset selesai.
: Pemerintah daerah sebagaimana dimaksud dalam Diktum
PERTAMA dalam mengoperasikan bus dapat bekerjasama
dengan pihak ketiga.
: Dalam pengoperasian bus ukuran sedang Bus Rapid Transit
pemerintah daerah provinsi atau pemerintah daerah kota
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Pertama harus:
a. mengoperasikan bus bantuan sebagai angkutan massai
berbasis jalan di kawasan perkotaan pada wilayah
provinsi/kabupaten/kota sesuai dokumen perencanaan
angkutan perkotaan dan standar pelayanan minimal;
b. melakukan pemeliharaan dan perawatan bus sesuai
dengan pedoman;
c. mengkoordinasikan dan mensosialisasikan rencana
pengoperasian angkutan massai berbasis jalan kepada
seluruh pemangku kepentingan;
d. menetapkan pengaturan sistem pengoperasian;
e. menyediakan halte dan fasilitas pendukung angkutan
massai lainnya; dan
f. memberikan subsidi angkutan umum.
: Status aset bus bantuan yang diterima oleh pemerintah
daerah beralih apabila proses hibah selesai.
KELIMA
- 4 -
KEENAM : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 Desember 2019
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BUDI KARYA SUMADI
SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:
1. Menteri Keuangan;
2. Menteri Dalam Negeri;
3. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, dan Direktur Jenderal
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan;
4. Gubernur Lampung;
5. Gubernur Kalimantan Selatan;
6. Wali Kota Palembang; dan
7. Wali Kota Pekanbaru.
- 5 -
LAMPIRANKEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM 241 TAHUN 2019 TENTANGALOKASI BANTUAN BUS UKURAN SEDANG BUS RAPID TRANSIT TAHUN ANGGARAN 2019
ALOKASI BANTUAN BUS UKURAN SEDANG
BUS RAPID TRANSIT TAHUN ANGGARAN 2019
NO PENERIMAAN BUSLOKASI KOTA / KAWASAN
PERKOTAAN / PROVINSI
JUMLAH
BUS
1. Dinas Perhubungan Provinsi
LampungWilayah Perkotaan Lampung 10
2. Dinas Perhubungan Kota
PalembangWilayah Perkotaan Palembang 10
3. Dinas Perhubungan Kota
PekanbaruWilayah Perkotaan Pekanbaru 5
4. Dinas Perhubungan Provinsi
Kalimantan Selatan
Wilayah Perkotaan Banjarmasin
dan Sekitarnya5
JUMLAH BUS 30
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BUDI KARYA SUMADI
dengan aslinya
O HUKUM,
iJI HERPRIARSONO
Recommended