View
107
Download
6
Category
Preview:
DESCRIPTION
oleh m rizka arief p
Citation preview
KERJA PRAKTEK – RG14 1335
PEMETAAN ASET TANAH PT SEMEN
INDONESIA PERSERO (TBK)
MENGGUNAKAN METODE TERESTRIS DI
KABUPATEN TUBAN
MUHAMMAD RIZKA ARIEF P. NRP 3511 100 058
JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2014
ii
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PEMETAAN ASET TANAH PT SEMEN INDONESIA
PERSERO (TBK) MENGGUNAKAN METODE
TERESTRIS DI KABUPATEN TUBAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Oleh:
MUHAMMAD RIZKA ARIEF P. NRP 3511 100 058
Disetujui oleh Pembimbing
1. Khomsin, ST. MT.
NIP. 1975 0705 2000 12 1001
(Pembimbing I/T.Geomatika)
2. Ary Iswahyudi, S.Si.
(Pembimbing II/Instansi)
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik
Geomatika - FTSP ITS
Dr. Ir. Muhammad Taufik
NIP. 19550919 198603 1 001
Direktur
Septa Erik Prabawa, MT.
iv
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga Laporan
Kerja Praktek di CV GeoAdvance SINJ yang berjudul
“PEMETAAN ASET TANAH PT. SEMEN INDONESIA
(PERSERO) TBK DI KABUPATEN TUBAN DENGAN
METODE TERESTRIAL” ini dapat diselesaikan dengan lancar.
Selama pelaksanaan Kerja Praktik, banyak pihak yang telah
memberikan bantuan dan dorongan secara moral maupun
material yang diterima oleh penulis. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Rachmat Hidayat dan ibu Elin Herlina selaku orang
tua dari penulis atas dukungan moral dan material serta
perhatian yang tidak pernah terhenti,
2. Bapak Dr. Ir. Muhammad Taufik selaku Kajur Teknik
Geomatika ITS,
3. Ir. Yuwono, MT sebagai koordinator Kerja Praktek,
4. Bapak Khomsin, ST. MT. selaku dosen pembimbing kerja
praktek atas bimbingan dan saran selama melaksanakan
Kerja Praktek.
5. Bapak Ary Iswahyudi, S.Si selaku pembimbing dari
instansi yang telah membimbing dan membantu kami
selama Kerja
6. Bapak Erik Prabawa, MT. Sebagai direktur CV
GeoAdcane SINJ.
7. Teman-teman Teknik Geomatika, khususnya angkatan
2011 atas dukungan dan semangat yang diberikan,
8. Semua pihak yang telah membantu dalam proses
penyelesaian laporan kerja praktek.
Kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan laporan
ini. Akhir kata, penulis mohon maaf apabila terdapat kekurangan
vi
dalam penulisan maupun isi dari laporan. Penulis
menyampaikan terima kasih atas segala kesempatan yang
telah diberikan kepada penulis, semoga laporan Kerja
Praktek ini dapat bermanfaat baik untuk instansi terkait pada
khususnya dan Mahasiswa Teknik Geomatika pada
umumnya.
Surabaya, November 2014
Penulis
vii
PEMETAAN ASET TANAH PT SEMEN INDONESIA
PERSERO (TBK) MENGGUNAKAN METODE
TERESTRIS DI KABUPATEN TUBAN
Nama Mahasiswa : Muhammad Rizka Arief Pratama
NRP : 3511 100 058
Jurusan : Teknik Geomatika FTSP – ITS
Dosen Pembimbing : Khomsin, ST. MT.
Ary Iswahyudi S.Si.
Abstrak
Aset merupakan sumber daya berwujud dan tak berwujud
yang dimiliki oleh suatu instansi dan memiliki manfaat
ekonomis serta digunakan lebih dari satu tahun dan tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal
perusahaan. Pentingnya aset ini menjadikan instansi perlu
melakukan manajemen aset secara komprehensif.
Dikarenakan perlunya ketersediaan data, informasi dan
dokumen pendukung tentang kepemilikan/penguasaan aset-
aset tanah milik PT. Semen Indonesia, maka diperlukan
inventarisasi aset-aset tanah dengan cara pengukuran batas-
batas tanah untuk mengetahui aset-aset tanah di Kabupaten
Tuban Propinsi Jawa Timur yang dimiliki oleh PT. Semen
Indonesia yang nantinya akan dituangkan dalam bentuk peta.
Pemetaan terestris merupakan metode yang dipilih dalam
melakukan inventarisasi aset tanah karena kondisi lahan
yang terletak di pedesaan.
Kata Kunci : Aset, Pemetaan Terestris, PT.Semen Indonesia.
viii
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
1.1 Latar Belakang ..................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................... 2
1.3 Manfaat ................................................................. 2
BAB II MANAJEMEN PEKERJAAN ...................................... 3
2.1 Waktu Pelaksanaan dan Volume Pekerjaan ......... 3
2.2 Lingkup Pekerjaan ................................................ 3
2.3 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan ........................... 3
2.3.1 Tahap Awal ...................................................... 3
2.3.2 Tahap Pengumpulan Data ................................ 3
2.3.3 Tahap Pengolahan Data .................................... 4
2.3.4 Tahap Akhir ...................................................... 4
2.4 Sejarah Singkat CV GeoAdvance SINJ ............... 6
2.5 Visi dan Misi CV GeoAdvance SINJ ................... 6
2.5.1 Visi CV GeoAdvance SINJ .............................. 6
2.5.2 Misi CV GeoAdvance SINJ ............................. 6
2.6 Struktur Organisasi CV GeoAdvance SINJ ......... 7
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ............................................... 9
3.1 Peta ....................................................................... 9
3.1.1 Peta Topografi ................................................ 10
3.1.2 Peta Tematik ................................................... 15
3.1.3 Peta Digital ..................................................... 16
x
3.2 Komponen - Komponen Peta ............................. 17
3.3 Kerangka Kontrol Horisontal ............................. 21
3.3.1 Metode Poligon .............................................. 21
3.3.2 Perhitungan Poligon ....................................... 25
Tabel 3.1 Letak Kuadran ................................................ 25
3.4 Pengukuran detil/situasi ..................................... 29
3.5 Total Stasion ....................................................... 29
3.5.1 Cara Kerja Total Station ................................. 35
3.5.2 Manfaat Total Station ..................................... 35
3.6 MicroSurvey Cad 2002 ...................................... 36
3.7 Autocad Land Dekstop 2009 .............................. 37
BAB IV METODOLOGI PEKERJAAN ................................ 39
4.1 Alat dan Bahan ................................................... 39
4.2 Spesifikasi Alat .................................................. 39
4.2.1 Perangkat Keras (Hardware) ......................... 39
4.2.2 Perangkat Lunak (Software) ........................... 41
4.3 Metodoogi Pelaksanaan Pekerjaan ..................... 42
4.3.1 Persiapan Awal ............................................... 43
4.3.2 Pengambilan Data .......................................... 44
4.3.3 Pengolahan Data ............................................. 44
4.3.4 Persiapan Akhir .............................................. 45
4.4 Jadwal Pekerjaan ................................................ 45
4.5 Pelaksana Pekerjaan ........................................... 46
xi
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN ................................ 47
5.1 Pengambilan Data Pekerjaan .............................. 47
5.2 Pengolahan Data Pekerjaan ................................ 50
5.3 Hasil Pengolahan Data Pekerjaan ...................... 67
BAB VI PENUTUP ................................................................... 71
6.1 Kesimpulan ................................................................ 71
6.2 Saran .......................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 73
LAMPIRAN I ADMINISTRASI .................................................
LAMPIRAN II PETA ...................................................................
xii
‘’
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Alir Pekerjaan Pembuatan Peta ......... 5
Gambar 2.2 Struktur Organisasi CV GeoAdvance SINJ ..... 7
Gambar 3.1 Contoh Peta Topografi Wilayah Sukodowono,
Bondowoso, Indonesia ..................................... 11
Gambar 3.2 Kenampakan Lereng Pada Peta Topografi ....... 12
Gambar 3.3 Cekungan Atau Depresi ................................... 13
Gambar 3.4 Bukit Pada Peta Topografi ............................... 13
Gambar 3.5 Kenampakan Pegunungan Pada Peta
Topografi .......................................................... 13
Gambar 3.6 Penampang Melintang Bentuk Muka Bumi ..... 14
Gambar 3.7 Bagian-Bagian Penampang Melintang Bentuk
Muka Bumi....................................................... 14
Gambar 3.8 Peta tematik kawasan sentra produksi pangan
wilayah sumatra barat....................................... 16
Gambar 3.9 Contoh Skala Garis .......................................... 19
Gambar 3.10 Contoh layout pembuatan peta ......................... 20
Gambar 3.11. Poligon Terbuka ............................................... 22
Gambar 3.12. Perhitungan Sudut Jurusan ............................... 25
Gambar 3.13 Bagian - Bagian Total Station ...................... 33
Gambar 3.14 Bagian-bagian Total Station Dari Depan ... 34
Gambar 3.15 Bagian-bagian Total Station dari Belakang...... 34
Gambar 3.16 MicroSurvey Cad 2002 .................................... 36
Gambar 3.17 Autocad Land Dekstop 2009 ............................ 37
Gambar 4.1 Diagram Alir Pelaksanaan Pekerjaan ............... 42
xiv
Gambar 5.1 Pengukuran aset PT Semen Indonesia ............. 47
Gambar 5.2 Salah satu data bukti kepemilikan tanah. ......... 48
Gambar 5.3 Pembuatan Folder Path Project ........................ 59
Gambar 5.4 Pembuatan Traverse ......................................... 60
Gambar 5.5 Re-coordinate traverse titik .............................. 60
Gambar 5.6 List kordinat ..................................................... 61
Gambar 5.7 List kordinat pada Microsoft excel ................... 61
Gambar 5.8 Save data dalam format Tab-delimited dengan
nama yang diinginkan ...................................... 62
Gambar 5.9 Pilih file yang akan diproses ............................ 62
Gambar 5.10 Hasil setelah dilakukan digitasi polyline terhadap
batas-batas terluar ............................................. 63
Gambar 5.11 Pembuatan layout peta ..................................... 64
Gambar 5.12 Pembuatan Grid ................................................ 64
Gambar 5.13 Tampilan Pilihan North Arrow ........................ 66
Gambar 5.14 Tampilan Scale Text Selector .......................... 67
Gambar 5.15 Hasil Peta Aset Semen Indonesia di desa Jarorejo,
Kecamatan Kerek ............................................. ..68
Gambar 5.16 Hasil Peta Aset Semen Indonesia di desa
Margorejo, Kecamatan Kerek .......................... ..69
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Letak Kuadran ..................................................... 25
Tabel 4.1 Spesifikasi Total Station Foif ................................ 39
Tabel 4.2 Daftar Lokasi Tanah PT. Semen Indonesia di
kecamatan Kerek ................................................... 44
Tabel 4.3 Jadwal Pekerjaan................................................. 45
Tabel 5.1 Tabel perbandingan luasan hasil pengukuran
dengan luasan di surat bukti kepemilikkan area
Tuban .................................................................... 63
xvi
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Administrasi ........................................................ L1
a. Surat Permohonan Kerja Praktek
b. Surat Balasan dari Instansi
c. Form Konsultasi Pembimbing dari Instansi
d. Surat Keterangan Telah Melakukan Kerja
Praktek
Lampiran II Peta ..................................................................... L2
a. Peta aset PT Semen Indonesia di Desa Jarorejo
b. Peta aset PT Semen Indonesia di Desa Margorejo
c. List point Desa Jarorejo
d. List point Desa Margorejo
e. Foto-foto kegiatan survey di lapangan
xviii
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Semen Indonesia merupakan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang bernaung dibawah koordinasi
Kementerian Negara BUMN. PT Semen Indonesia yang
terdiri dari beberapa perusahaan yaitu PT Semen Padang, PT
Semen Gresik, PT Semen Tonasa, dan Thang Long Cement
Vietnam. Sehingga PT Semen Indonesia menjadi BUMN
pertama dengan status multi national corporation.
Sebagai salah satu multinational corporation yang
memiliki banyak lahan aset di Indonesia yang salah satunya
di Kabupaten Tuban, memiliki
Pada praktiknya di lapangan, seringkali terjadi sengketa
batas lahan antar satu pihak dengan pihak lainnya. Hal ini
disebabkan pihak pemilik lahan tidak melakukan inventarisasi
lahan yang baik.
Sebagai bagian dari usaha pengelolaan inventaris
lahan milik PT Semen Indonesia dilakukan suatu proses
pemetaan di lapangan dengan hasil akhir berupa peta aset.
Hasil dari peta aset ini akan sangat berguna bagi PT Semen
Indonesia untuk keperluan penggunaan lahan dan perencaan
kedepannya.
Pembuatan peta aset ini meliputi survey pemetaan di
lapangan dengan metode terestris dan koodinasi dengan
perangkat desa. Sehingga terjadi sinkronisasi antara pihak
Semen Indonesia dengan masyarakat mengenai batas-batas
lahan di lapangan. Dalam kerja praktek kali ini merupakan
pengaplikasian secara nyata ilmu perkuliahan dalam
pembuatan peta aset tanah PT. Semen Indonesia (PERSERO)
TBK di kabupaten Tuban.
2
1.2 Tujuan
Tujuan dari kerja praktek ini adalah:
1. Untuk pengaplikasian pemetaan inventarisasi aset tanah
PT. Semen Indonesia dengan mnggunakan metode
teristrial dan software Autocad Land Desktop 2009 dalam
pembuatan peta.
2. Untuk mendapatkan batas yang jelas ditandai dengan
adanya patok batas atas kepemilikan / penguasaan lahan
PT. Semen Indonesia sehingga nantinya tidak ada
tumpang tindih area PT Semen Indonesia dengan pihak
terkait.
3. Untuk membuat peta aset tanah PT. Semen Indonesia
(PERSERO) TBK di kabupaten Tuban.
1.3 Manfaat
Manfaat dari kerja praktek ini adalah:
1. Membantu CV GeoAdvance SINJ dalam melakukan
pemetaan aset Semen Indonesia di Tuban.
2. Membantu PT Semen Indonesia untuk menginventarisasi
aset mereka di Desa Kedungrejo dan Margorejo yang
mana data nya akan bermanfaat untuk proses perencanaan
kedepan.
3
BAB II
MANAJEMEN PEKERJAAN
2.1 Waktu Pelaksanaan dan Volume Pekerjaan
Kerja praktik ini dilaksanakan mulai dari tanggal 30
Agustus 2014 sampai tanggal 30 September 2014 di PT
GeoAdvance SINJ sebagai perusahaan yang bergerak
dibidang riset dan eksplorasi sumber daya alam yang
berlokasi di Jl. Baruk Utra II/12 Surabaya, Jawa Timur.
Sedangkan pekerjaan yang dilakukan adalah survey pemetaan
yang meliputi 2 desa yang ada di Kecamatan Kerek, yaitu
desa Margorejo dan Jarorejo. Kabupaten Tuban.
2.2 Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan yang dilakukan dalam Kerja
Praktik ini ialah sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait
kebutuhan pekerjaan pemetaan aset tanah.
2. Melakukan pengukuran menggunakan Total Station
dengan tingkat akuarasi tinggi (tingkat kesalahan
maksimum 10 cm).
3. Membuat dan menyajikan laporan pekerjaan dan peta.
2.3 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
2.3.1 Tahap Awal
Pada tahap ini dilakukan studi literatur dengan
pokok bahasan yang telah ditentukan dengan mencari
dan mengumpulkan berbagai macam literatur sesuai
dengan topik. Salah satunya adalah RKS dan TOR
Pengukuran dan Digitasi Aset Tanah PT.Semen
Indonesia di Surabaya, Lamongan, Gresik dan Tuban.
2.3.2 Tahap Pengumpulan Data
Setelah melakukan studi literatur, maka dilakukan
proses pengumpulan data berupa pemetaan teristrial
menggunakan Total Stasion yang meliputi 3 desa yang
4
ada di Kecamatan Kerek, yaitu Desa Kedungrejo dan
Margorejo, Kabupaten Tuban.
Data yang dibutuhkan ialah sebagai berikut :
1. Batas Aset PT. Semen Indonesia Tuban.
2. Data Pengukuran dengan Total Station
3. Peta persil Desa Jarorejo dan Margorejo
2.3.3 Tahap Pengolahan Data
Pembuatan Peta dilakukan setelah
pengumpulan data terpenuhi. Berikut tahap-tahap
pengolahan data pembuatan Peta Aset :
1. Pengolahan Raw data Total Stasion menggunakan
software MicroSurvey Cad untuk mendapatkan
data titik hasil pengukuran
2. Digitasi batas-batas aset tanah PT. Semen
Indonesia menggunakan software Autocad Land
Dekstop 2009 untuk mendapatkan data vector
pada pembuatan peta digital
3. Membuat layout peta sesuai dengan perundingan
antar dua negara menggunakan software Autocad
Land Desktop 2009
2.3.4 Tahap Akhir
Setelah data diolah, tahap penyelasaian nya
berupa hasil peta aset tanah. Kemudian membuat
laporan akhir berupa buku yang berisikan dokumentasi
dari pelaksanaan Kerja Praktik. Penyusunan buku
dilakukan dari awal sampai akhir pengerjaan
pembuatan peta dan disusun bab per bab diseuaikan
dengan perkembangan aktivitas Kerja Praktek yang
dilakukan.
5
Tahap Awal Studi Literatur
Pemetaan Terestris menggunakan Total
Stasion
Tahap Pengumpulan
Data
Data Batas Aset PT. Semen
Indonesia
Pengolahan Raw data TS
menggunakan hasil hitungan poligon
pada software MicroSurvey Cad
Perhitungan Poligon
menggunakan data Total Stasion
Error Inspector
Pembuatan Layout Peta
Peta Aset PT. Semen Indonesia
Kab. Tuban
Laporan Akhir
Tahap Akhir
Tahap Pengolahan
Data
Ya
Tidak
Digitasi hasil ukuran dan pembuatan polyline dengan
Autocad LD 2009
Data persil luas aset PT
Semen Indonsia
Gambar 2.1. Diagram Alir Pekerjaan Pembuatan Peta
6
2.4 Sejarah Singkat CV GeoAdvance SINJ
GeoAdvance SINJ tumbuh dan berkembang dengan bekal
ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru yang sedang
berkembang. GeoAdvance SINJ merupakan sebuah
perusahaan yang bergerak dibidang riset dan eksplorasi
sumber daya alam yang berlokasi di Kota Surabaya.
Aktivitas riset dan eksplorasi telah kami mulai sejak tahun
2000 dengan menggunakan brand dan perusahaan lain.
Untuk mewujudkan visi, blueprint serta keseriusan kami di
bidang riset dan eksplorasi sumber daya alam, maka kami
membentuk perusahaan GeoAdvance SINJ pada tahun 2010.
Dengan didukung oleh sumber daya manusia yang
berpengalaman dan profesional, GeoAdvance SINJ siap
memenuhi kebutuhan klien dan membantu memberikan
solusi bagi klien yang bergerak dibidang jasa
survey/eksplorasi geofisika dalam aplikasinya di bidang
mining, Geothermal, Geotechnical, Enviroment,
Groundwater, Assessment. GeoAdvancepun siap melebarkan
sayap dalam memberikan jasa berupa :
a. Pemetaan Terestris
b. Aplikasi Sistem Informasi Geografis
c. Analisa Citra Satelit.
2.5 Visi dan Misi CV GeoAdvance SINJ
2.5.1 Visi CV GeoAdvance SINJ
Menjadi perusahaan jasa survey/eksplorasi
geofisika dan riset laboratorium yang kompeten, yang
berorientasi pada solusi para klien serta menciptakan
nilai tambah berupa keandalan kualitas sumber daya
manusia dan kualitas data.
2.5.2 Misi CV GeoAdvance SINJ
a. Memberikan servis yang terbaik bagi para klien
baik aspek teknis maupun non teknis.
b. Mengutamakan kualitas data dan pekerjaan.
7
2.6 Struktur Organisasi CV GeoAdvance SINJ
Manajer Administrasi
Direktur
Divisi Teknik
Gambar 2.2. Struktur Organisasi CG GeoAdvance SINJ
8
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
9
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi dalam skala
yang lebih kecil pada bidang datar. Peta merupakan penyajian
grafis dari sebagian atau seluruh permukaan bumi pada suatu
bidang datar dengan menggunakan suatu skala dan sistem
proyeksi tertentu. Penyajian unsur-unsur permukaan bumi
pada suatu peta dilakukan dengan cara memilih,
mengeneralisasi data permukaan bumi, sesuai dengan maksud
dan tujuan pembuatan peta tersebut. Peta menyajikan
sejumlah informasi mengenai permukaan bumi yang
diharapkan dapat digunakan secara baik oleh pengguna. Peta
mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
Memperlihatkan posisi atau lokasi relatif dari suatu tempat
(letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain
di permukaan bumi).
Memperlihatkan bentuk atau ukuran unsur yang terdapat di
permukaan bumi (benua, negara, provinsi, gunung, lembah,
dll).
Memperlihatkan ukuran dalam pengertian jarak dan arah
Menghimpun serta menyeleksi data permukaan bumi dan
menyajikan di atas peta, melalui media simbol.
Suatu peta „idealnya‟ harus dapat memenuhi
ketentuan geometrik sebagai berikut :
- Jarak antara titik yang terletak di atas peta harus sesuai
dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi (dengan
memperhatikan faktor skala peta)
- Luas permukaan yang digambarkan di atas peta harus
sesuai dengan luas sebenarnya di permukaan bumi (dengan
memperhatikan faktor skala peta)
- Besar sudut atau arah suatu garis yang digambarkan di atas
peta harus sesuai dengan besar sudut atau arah sebenarnya
di permukaan bumi
10
- Bentuk yang digambarkan di atas peta harus sesuai dengan
bentuk yang sebenarnya di permukaan bumi (dengan
memperhatikan faktor skala peta)
Pada daerah yang relatif kecil (30 km x 30 km)
permukaan bumi diasumsikan sebagai bidang datar, sehingga
pemetaan daerah tersebut dapat dilakukan tanpa proyeksi peta
dan tetap memenuhi semua persyaratan geometrik. Namun
karena permukaan bumi secara keseluruhan merupakan
permukaan yang melengkung, maka pemetaan pada bidang
datar tidak dapat dilakukan dengan sempurna tanpa terjadi
perubahan (distorsi) dari bentuk yang sebenarnya sehingga
tidak semua persyaratan geometrik peta yang „ideal‟ dapat
dipenuhi.
Tujuan pembuatan Peta diantaranya adalah
Menyimpan data-data yang ada di permukaan bumi
Menganalisis data spasial seperti perhitungan volume,
evaluasi lahan, dan lain-lain.
Memberikan informasi dalam perencanaan tata kota dan
pemukiman
Memberikan informasi tenteng ruang yang bersifat alami.
3.1.1 Peta Topografi
Peta topografi adalah jenis peta yang ditandai
dengan skala besar dan detail, biasanya menggunakan
garis kontur dalam pemetaan modern. Sebuah peta
topografi biasanya terdiri dari dua atau lebih peta yang
tergabung untuk membentuk keseluruhan peta. Sebuah
garis kontur merupakan kombinasi dari dua segmen
garis yang berhubungan namun tidak berpotongan, ini
merupakan titik elevasi pada peta topografi.
Pusat Informasi Peta Topografi Kanada
memberikan definisi untuk peta topografi sebagai
berikut: Sebuah peta topografi adalah representasi
grafis secara rinci dan akurat mengenai keadaan alam
di suatu daratan.
11
Berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti
tempat dan graphi yang berarti menggambar. Peta
topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan
bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut
menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis
kontur mewakili satu ketinggian. Peta topografi
mengacu pada semua ciri-ciri permukaan bumi yang
dapat diidentifikasi, apakah alamiah atau buatan, yang
dapat ditentukan pada posisi tertentu.
Oleh sebab itu, dua unsur utama topografi
adalah ukuran relief (berdasarkan variasi elevasi axis)
dan ukuran planimetrik (ukuran permukaan bidang
datar). Peta topografi menyediakan data yang
diperlukan tentang sudut kemiringan, elevasi, daerah
aliran sungai, vegetasi secara umum dan pola
urbanisasi. Peta topografi juga menggambarkan
sebanyak mungkin ciri-ciri permukaan suatu kawasan
tertentu dalam batas-batas skala.
Gambar 3.1. Contoh Peta Topografi Wilayah
Sukodowono, Bondowoso, Indonesia
12
Peta topografi dapat juga diartikan sebagai peta
yang menggambarkan kenampakan alam (asli) dan
kenampakan buatan manusia, diperlihatkan pada posisi
yang benar. Selain itu peta topografi dapat diartikan peta
yang menyajikan informasi spasial dari unsur-unsur pada
muka bumi dan dibawah bumi meliputi, batas
administrasi, vegetasi dan unsur-unsur buatan manusia.
Peta topografi dapat juga diartikan sebagai peta
yang menggambarkan tinggi rendahnya muka bumi. Dari
peta topografi kita dapat mengetahui ketinggian suatu
tempat secara akurat. Cara menginterpretasikan peta
topografi berbeda dengan peta umum karena symbol-
simbol yang digunakan berbeda. Sebelum
menginterpretasikan peta topografi, lakukan langkah-
langkah sebagai berikut.
a. Siapkan peta topografi yang akan diinterpretasikan,
misalnya peta Pulau Jawa.
b. Perhatikan legenda untuk memahami makna simbol-
simbol yang terdapat pada peta.
c. Perhatikan persebaran data pada wilayah tersebut.
d. Perhatikan tahun pembuatan peta untuk mengetahui
apakah peta tersebut masih relevan atau tidak.
Pada peta topografi terdapat garis-garis kontur
yang menunjukkan relief muka bumi. Peta topografi
menunjukkan bentuk-bentuk muka bumi. Bentuk-bentuk
muka bumi tersebut adalah sebagai berikut.
Lereng
Gambar 3.2. Kenampakan Lereng pada Peta Topografi
13
Cekungan (Depresi)
Cekungan (Depresi) pada peta topografi digambarkan
seperti di bawah ini.
Gambar 3.3. Cekungan atau Depresi
Bukit
Bukit pada peta topografi digambarkan seperti di
bawah ini.
Gambar 3.4. Bukit pada Peta Topografi
Pegunungan
Pegunungan pada peta topografi digambarkan seperti
di bawah ini!
Gambar 3.5. Kenampakan Pegunungan pada Peta
Topografi
14
Penampang Melintang Bentuk Muka Bumi
Gambar 3.6. Penampang Melintang Bentuk Muka
Bumi
Penampang melintang adalah penampang
permukaan bumi yang dipotong secara tegak lurus.
Dengan penampang melintang maka dapat
diketahui/dilihat secara jelas bentuk dan ketinggian suatu
tempat yang ada di muka bumi. Untuk membuat sebuah
penampang melintang maka harus tersedia peta topografi
sebab hanya peta topografi yang dapat dibuat penampang
melintangnya.
Gambar 3.7. Bagian-Bagian Penampang Melintang Bentuk
Muka Bumi
15
3.1.2 Peta Tematik
Peta tematik juga disebut sebagai peta statistik
ataupun peta khusus, yaitu peta dengan obyek khusus.
Tujuan utamanya adalah untuk secara spesifik
mengkomunikasikan konsep dan data. Contoh peta
tematik yang biasa digunakan dalam perencanaan
termasuk peta kadastral (batas pemilikan), peta zona
(yaitu peta rancangan legal penggunaan lahan), peta
tata guna lahan, peta kepadatan penduduk, peta
kelerengan, peta geologi, peta curah hujan dan peta
produktivitas pertanian (Anonim, 1992). Pemilihan
sumber data disesuaikan dengan maksud dan tujuan
pembuatan peta serta keadaan medan yang dihadapi.
Terdapat beberapa sumber data yang
digunakan pada pemetaan yaitu dengan pengamatan
langsung di lapangan, dengan penginderaan jauh atau
dari peta yang sudah ada (base map). Secara khusus,
peta pengelolaan hutan berisikan tentang kejelasan
pemilikan (batas-batas kadastral maupun
administratif), wilayah itu sendiri dan hasil
inventarisasi yang menunjukkan unit-unit tegakan
yang seragam. Karena kegiatan survey lapangan
umumnya sangat mahal, maka peta hutan biasanya
digambarkan dari potret udara dengan penafsiran.
Kegiatan di lapangan hanya diperlukan untuk
pembuktian apakan penafsiran sudah betul atau belum
dan juga melengkapi rincian di lapangan yang tidak
dapat dilihat secara langsung pada potret (Sumaryono,
1995).
16
Gambar 3.8. Peta tematik kawasan sentra produksi
pangan wilayah sumatra barat
3.1.3 Peta Digital
Pada zaman modern seperti sekarang ini,
perkembangan teknologi komputer yang sangat pesat
berdampak positif terhadap pembuatan peta. Proses
pembuatan peta menjadi cepat, mudah, efisien dan
terotomatisasi sehingga kecepatan produksi peta
meningkat secara signifikan. Para produsen peta
semakin dimudahkan dengan pengembangan berbagai
perangkat lunak (software). Pemetaan yang
berbasiskan Personal Computer (PC). Dengan
pemanfaatan software pemetaan, diharapkan proses
kartografi dapat diselesaikan dengan waktu yang
relatif cepat. Perkembangan-perkembangan tersebut
merupakan terminologi pemetaan digital.
Peta Digital adalah peta rupabumi hasil proyek
“Digital Mapping” yang dimulai BAKOSURTANAL
pada tahun 1993, yang seluruh tahapan produksinya
menggunakan teknik digital, mulai dari kompilasi foto
udara pada alat fotogametri analitis, proses editing dan
17
desain kartografi hingga persiapan separasi warna
sebelum dicetak offset. Dengan alur kerja lengkap
secara digital (dataflow), maka peta ini menjadi sangat
teliti, sangat ekonomis untuk dimutakhirkan di masa
depan, dan sangat bervariasi untuk digunakan, baik
dalam bentuk kertas (hardcopy) maupun dalam bentuk
digital (softcopy).
Sumber-sumber pembuatan peta digital
dihasilkan dari kompilasi foto udara yang diambil dari
pesawat terbang (airborne). Kemudian dilengkapi
dengan data survey lapangan misalnya untuk
menambah data yang tertutup bayangan, atau yang
memang tidak terdapat di foto, seperti klasifikasi
bangunan, batas administrasi maupun nama-nama
tempat. (BAKOSURTANAL Indonesia, 2006 ).
Definisi lain dari pemetaan digital adalah
penggambaran permukaan bumi di dalam komputer
dengan menggunakan data koordinat. Inti dari model
pemetaan digital adalah proses pengolahan obyek-
obyek peta yang menggunakan format digital sehingga
membutuhkan media perangkat keras dan perangkat
lunak komputer. Perangkat keras (hardware) yang
sering digunakan karena kemudahan dalam
pengoperasian dan ketersediaan perangkat lunak
(software) adalah Personal Computer (PC) dengan
menggunakan Software Desktop Mapping, seperti
AutoCad Map, Arc View, ArcGIS, Map Info dan lain-
lain.
3.2 Komponen - Komponen Peta
Ada beberapa perbedaan antara komponen peta
umum (Rupabumi/topografi) dan peta khusus atau peta
tematik. Pada peta umum komponen peta lebih kompleks dan
standar atau baku. Sebagai contoh Peta Rupabumi telah
memiliki standar baku (berdasarkan konvensi), dimana baik
18
jenis informasi tepi, komposisi, desain tata letak, tata warna
maupun simbol-simbol yang digunakan relative
sama/seragam.
Namun untuk peta khusus atau peta tematik
komponen petanya lebih sederhana dan cukup bervariasi
antara satu peta dengan peta yang lain. Tidak ada ketentuan
baku yang mengharuskan sebuah peta tematik satu dengan
peta yang lain harus sama komponennya misalnya dalam hal
tata letak atau posisi informasi tepi, tata warna dan lain-lain.
Berikut komponen-kompenen peta yang merupakan bagian
penting dan salah satu persyaratan dari sebuah peta yang baik.
dan benar :
a. Judul Peta
Judul peta mencerminkan isi dan tipe peta. Judul biasanya
dicantumkan di bagian atas peta dengan huruf besar.
Fungsi judul adalah menunjukkan daerah yang
digambarkan oleh peta tersebut.
b. Orientasi Peta/ Penunjuk Arah
Merupakan gambar penunjuk arah mata angin, pada
umumnya peta berorientasi Utara, diletakkan di sudut
kanan atas atau tempat lain yang kosong
c. Skala
Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan
antara jarak di peta dengan jarak yang sebenarnya di
permukaan bumi. Skala ditulis di bawah judul peta, di
luar garis tepi, atau di bawah legenda. Secara umum skala
dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Skala angka/numerik
Skala yang berupa angka-angka. Misalnya skala
peta 1: 200.000, skala peta 1 : 1.000.000 dan
sebagainya
2. Skala Garis/Grafik
Skala yang ditunjukkan dengan membuat garis linier
dengan membuat perbandingan pada setiap ruasnya.
19
Gambar 3.9. Contoh Skala Garis
3. Skala kalimat/verbal
Skala Yang menggunakan kalimat baku sebagai
pentunjuk skala. Jenis skala ini banyak dipakai di
Eropa yang biasanya menggunakan satuan inchi dan
mil. Contoh : One Inch to two miles
d. Legenda/keterangan
Legenda adalah keterangan yang penting yang
memberikan keterangan dan penjelasan tentang simbol-
simbol yang terdapat pada peta.
e. Garis koordinat astronomi
Garis ini diperlukan untuk mengetahui letak astronomi
suatu tempat. Biasanya terdiri dari garis bujur dan garis
lintang yang dituliskan di tepi peta dengan menujukkan
berapa derajat, berapa menit dan berpa detik.
f. Lattering/tata tulis
Adalah tata tulis tulisan dan angka. Secara umum
penulisan suatu obyek pada obyek daratan ditulis dengan
huruf tegak, sedangkan simbol obyek perairan ditulis
dengan huruf miring.
g. Sumber dan Tahun pembuatan
Sumber peta sangat penting, terutama untuk peta
thematik. Sedangkan tahun pembuatan sangat penting
mengingat ada tidaknya obyek pada waktu pembuatan
sekarang ataua kemudian ahri akan berubah baik medan
yang alami maupun medan buatan
h. Inset
Inset adalah peta kecil yang berfungsi memberikan
tekanan atau penjelasan pada peta utama. Sehingga akan
memperjelas dan mempertajam informasi peta utama.
20
i. Garis tepi
Berfungsi mempermudah dalam membuat peta. Biasanya
dibuat rangkap dua
j. Tata warna
Tata warna sangat penting jika peta yang dibuat adalah
peta berwarna. Fungsi warna adalah sebagai berikut :
1) membedakan tinggi rendahnya suatu daerah dan
kedalaman laut
2) memberikan kualitas dan kuantitas peta
3) keindahan (estetika)
k. simbol
Simbol adalah tanda atau lambang yang mewakili obyek
di permukaan bumi yang terdapa pada peta. Mengingat
pentingnya materi ini, maka simbol disajikan pada bagian
tersendiri sebagai berikut.
1. Symbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau
data posisional.
2. Symbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang
berhubungan dengan jarak.
3. Symbol area, digunakan untuk mewakili suatau area
tertentu dengan symbol yang mencakup area tertentu.
Gambar 3.10. Contoh layout pembuatan peta
21
3.3 Kerangka Kontrol Horisontal
Kerangka kontrol horisontal merupakan kerangka dasar
pemetaan yang memperlihatkan posisi satu titik terhadap
titik lain pada posisi horisontal, merupakan posisi dua
dimensi dari suatu objek di permukaan bumi dan
diproyeksikan pada bidang datar. Titik tersebut berupa
koordinat pada bidang datar (X,Y), dalam sistem proyeksi
tertentu, dan dalam satu sistem koordinat tertentu. Sistem
koordinat yang dimaksud disini adalah sistem koordinat
kartesian bidang datar.
3.3.1 Metode Poligon
Poligon adalah serangkaian garis berurutan yang
panjang dan arahnya telah ditentukan dari pengukuran
lapangan. Pengukuran poligon merupakan pekerjaan
menetapkan stasiun poligon dan membuat pengukuran
yang perlu. Merupakan salah satu cara paling dasar
dan paling banyak dilakukan untuk menentukan posisi
titik yang belum diketahui koordinatnya dari titik yang
sudah diketahui koordinatnya.
Metode poligon adalah suatu cara penentuan posisi
horizontal banyak titik dimana titik satu dan lainnya
dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran sudut
dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik
(poligon).
Poligon digunakan untuk pemetaan daerah kecil,
penyelenggaraan titik-titik kerangka dasar.Metode
poligon lebih bisa menyesuaikan dengan keadaan
lapangan dan ketelitiannya dapat memadai untuk
pemetaan topografi. Maksuda dan tujuan pengukuran
poligon adalah untuk:
o Menentukan koordinat titik-titik yang belum
diketahui koordinatnya dari titik yang telah
diketahui koordinatnya
22
o Merapatkan jaringan kerangka pengukuran yang
telah ada
o Sebagai kerangka pengukuran dan pemetaan
Berdasarkan bentuknya poligon dapat dibagi
menjadi :
a. Poligon Terbuka
Poligon terbuka ialah suatu poligon yang titik
awalnya dan titik akhirnya merupakan titik yang
berlainan (tidak bertemu pada suatu titik).
Gambar 3.11. Poligon Terbuka
(Chatarina, 2004)
b. Poligon Tertutup
Poligon tertutup adalah suatu poligon yang titik
awalnya dan titik akhirnya bertemu pada satu titik
yang sama. Pada poligon tertutup, koreksi sudut
dan koreksi koordinat tetap dapat dilakukan karena
titik awal dan titik akhir pada titik yang sama.
c. Poligon Cabang
Poligon bercabang adalah suatu poligon yang
dapat mempunyai simpul satu atau lebih titik
simpul, yaitu titik dimana cabang itu terjadi.
Cabangini dapat berbentuk cabang terbuka ataupun
cabang tertutup.
Berdasarkan titik ikatnya, poligon dibedakan
sebagai berikut :
a. Poligon Terikat Sempurna
Suatu poligon yang terikat sempurna terjadi
pada poligon tertutup ataupun poligon terbuka,
suatu titik dikatakan sempurna jika diikatkan
23
minimum 2 buah titik ikat yang diketahui koordinat
dan sudut jurusan. Jenis poligon terikat sempurna:
- Poligon tertutup terikat sempurna, yakni poligon
tertutup yang terikat oleh azimuth dan
koordinat.
- Poligon terbuka terikat sempurna, yakni poligon
terbuka yang masing-masing ujungnya terikat
azimuth dan koordinat.
b. Poligon Terikat Tidak Sempurna
Suatu poligon yang tidak terikat sempurna dapat
terjadi pada poligon tertutup atau poligon terbuka,
dikatakan titik ikat tidak sempurna apabila titik ikat
tersebut diketahui koordinatnya atau hanya
jurusannya.
- Poligon tertutup terikat tidak sempurna, yakni
poligon tertutup yang terikat pada koordinat
atau azimuth saja.
- Poligon terbuka terikat tidak sempurna yakni
poligon terbuka yang salah satu ujungnya terikat
oleh azimuth saja, sedang ujung yang lain tidak
terikat sama sekali. Poligon semacam ini dapat
dihitung dari azimuth awal dan yang diketahui
dan sudut-sudut poligon yang diukur, sedangkan
koordinat dari masing-masing titiknya masih
lokal.
- Poligon terbuka yang salah satu ujungnya
terikat oleh koordinat saja, sedangkan ujung
yang lain tidak terikat sama sekali. Poligon
semacam ini dapat dihitung dengan cara
memoisalkan azimuth awal sehingga masing-
masing azimuth sisi poligon dapat dihitung,
sedangkan koordinat masing-masing titik
dihitung berdasarkan koordinat yang diketahui.
Oleh karena itu pada poligon bentuk ini
koordinat yang dianggap betul hanyalah pada
24
koordinat titik yang diketahui (awal) sehingga
poligon ini tidak ada orientasinya.
- Poligon terbuka yang salah satu ujungnya
terikat oleh azimuth dan koordinat, sedangkan
ujung yang lain tidak terikat sama sekali.
Poligon jenis ini dapat dikatakan satu titik
terikat secara sempurna namun belum terkoreksi
secara sempurna baik koreksi sudut maupun
koreksi koordinat, tetapi sistem koordinatnya
sudah benar.
- Poligon terbuka yang kedua ujungnya terikat
oleh azimuth. Pada poligon jenis ini ada koreksi
azimuth, sedangkan koordinat titik poligon
adalah koordinat lokal.
- Poligon terbuka yang kedua ujungnya terikat
oleh koordinat, sedangkan ujung yang lain teikat
azimuth. Jenis poligon ini tidak ada koreksi
sudut dan koreksi koordinat.
- Poligon terbuka yang salah satu ujungnya
terikat oleh koordinat, sedangkan ujung yang
lain terikat azimuth. Jenis poligon ini tidak ada
koreksi sudut dan koreksi koordinat.
- Poligon terbuka yang salah satu ujungnya
terikat oleh azimuth dan koordinat saja,
sedangkan ujung yang lain terikat koordinat,
jenis poligon ini tidak ada koreksi sudut tetapi
ada koreksi koordinat.
c. Poligon Tidak Terikat/Bebas
1. Poligon tertutup tanpa ikatan sama sekali
(poligon lepas)
2. Poligon terbuka tanpa ikatan sama sekali
(poligon lepas), pengukuran seperti ini akan
terjadi pada daerah – daerah yang tidak ada titik
tetapnya dan sulit melakukan pengukuran baik
dengan cara astronomis maupun dengan satelit.
25
2
A B
1 C
D
α1 α2
α3 α4 α5
Poligon semacam ini dihitung dengan orientasi
lokal artinya koordinat azimuth awalnya
dimisalkan sembarang, (Chatarina N, 2004).
3.3.2 Perhitungan Poligon
Gambar 3.12. Perhitungan Sudut Jurusan
(Chatarina, 2004)
Menghitung Jarak:
2
AB
2
ABAB )Y(Y)X(Xd (1)
MenghitungSudut Jurusan:
AY
BY
AX
BX
tan arcAB
α
(2)
Untuk rumus di atas digunakan apabila
koordinatnya diketahui. Biasanya untuk menentukan
nilai azimuth awal dan akhir berdasarkan titik ikat
yang telah diketahui. Dalam perhitungan azimuth,
harus diperhatikan letak kuadrannya, yaitu:
Tabel 3.1 Letak Kuadran
26
a. Poligon Tertutup Terikat Sempurna
1) Perhitungan koreksi sudut masing-masing
0 = Σβ - (n-2)180⁰ + fβ (3)
Keterangan:
Σβ = jumlah sudut pengukuran
n = jumlah titik pengukuran
fβ = factor kesalahan sudut (salah penutup sudut)
Pada poligon tertutup yang diukur sudut dalamnya :
Syarat sudut 0 = Σβ - (n-2)180⁰ + fβ
Syarat absis 0 = ΣΔx + fx
Syarat ordinat 0 = ΣΔy + fy
Pada poligon tertutup yang diukur sudut luarnya :
Syarat sudut 0 = Σβ - (n+2)180⁰ + fβ
Syarat absis 0 = ΣΔx + fx
Syarat ordinat 0 = ΣΔy + fy
Setelah didapatkan koreksi sudut (fβ), kemudian
ditambahkan atau direduksikan ke masing-masing
titik pengukuran, maka diperoleh sudut yang telah
terkoreksi (β).
2) Perhitungan azimuth masing-masing arah dengan
rumus:
αnn+1 + αnn+1 ± 180⁰ ± β‟ (4)
Keterangan:
αnn+1 = azimuth dari n ke n+1
αnn+1 = azimuth dari n ke n+1
β‟ = sudut β terkoreksi
3) Perhitungan selisih absis (Δx) dan selisih ordinat
(Δy)
( )
27
(
) (5)
( )
(
) (6)
Keterangan:
d = jarak antara dua titik pengamatan
Σd = jumlah jarak dalam suatu jalur
pengukuran
fx =
fy =
4) Perhitungan koordinat masing-masing titik
Absis (x) xnn+1 = xn +Δxnn+1 (7)
Ordinat (y) ynn+1 = yn +Δynn+1 (8)
b. Poligon Terbuka Terikat Sempurna
1) Syarat sudut
)180( niAWALAKHIR
(9)
Keterangan:
αakhir = Azimuth akhir
αawal = Azimuth awal
Σβ = Jumlah sudut pengukuran
n = Banyak sudut yang diukur
fβ = Factor kesalahan sudut (salah penutup
sudut)
Setelah didapatkan fβ, kemudian dibagi jumlah
sudut lalu didistribusikan ke masing-masing sudut.
2) Syarat Absis
xakhir – xawal = ΣΔx + fx (10)
Keterangan:
28
xakhir = Absis akhir
xawal = Absis awal
ΣΔx = Jumlah selisih absis
fx = Faktor kesalahan absis (salah penutup
x)
3) Syarat ordinat
yakhir – yawal = ΣΔy + fy (11)
Keterangan:
yakhir = Ordinat akhir
xawal = Ordinat awal
ΣΔy = Jumlah selisih ordinat
fy = Faktor kesalahan ordinat (salah
penutup y)
c. Toleransi pengukuran
Disamping menentukan koordinat x dan y, turut
diperhatikan pula toleransi dalam pengukuran, baik
toleransi sudut maupun jarak. Toleransi pengukuran
sudut( Chatarina N,2004):
fβ ≤ i√n (12)
Keterangan:
fβ = Salah penutup sudut
i = Bacaan skala terkecil alat (ketelitian alat)
n = Jumlah sudut yang diukur
Toleransi pengukuran jarak : √
(13)
Keterangan:
√fx2 +fy
2 = salah linier
Σd = jumlah jarak antar sudut
29
3.4 Pengukuran detil/situasi
Pengukuran detail/situasi adalah kegiatan pengumpulan
data permukaan bumi dan segala sesuatu yang ada di atasnya
baik alami maupun buatan manusia (sungai, bangunan,
jembatan, saluran air, sawah dll). Merupakan penggambaran
unsur–unsur yang ada dipermukaan bumi diatas suatu bidang
datar dengan skala tertentu yang ada dilapangan antara lain
yaitu titik pojok bangunan, batasan tanah, titik sepanjang
pinggiran jalan serta titik-titik lain yang letak dan
kerapatannya ditentukan untuk menggambarkan bentuk
permukaan tanah. beberapa metode dalam pengukuran titik–
titik detail yang dapat dilakukan, diantaranya adalah :
- Metode Tachimetri..
- Metode Offset.
- Metode Grafis.
Cara offset lebih banyak digunakan untuk pemetaan
daerah yang kecil dan relatif datar, sedangkan cara tachimetri
dan cara grafis digunakan untuk pemetaan daerah yang
luas.Untuk memilih cara mana yang akan digunakan
tergantung pada faktor-faktor:
- Kondisi lapangan.
- Luas daerah.
- Ketelitian peta.
- Waktu penyelesaian.
Data geometris yang diukur dapat dibagi dalam dua
macam data, yaitu:
- Data planimetris yang dapat dibagi lagi
menjadi jarak mendatar dan sudut mendatar.
- Data tinggi.
3.5 Total Stasion
Total station merupakan alat ukur (sudut dan jarak)
elektronik yang mampu memberikan data yang
dibutuhkan di lapangan. Menggabungkan secara
elektornik antara teknologi theodolite dengan teknologi
30
EDM (Electronic Distance Measurement). EDM
merupakan alat ukur jarak elektronik yang
menggunakan gelombang elektromagnetik sinar infra
merah sebagai gelombang pembawa sinyal pengukuran
dan dibantu dengan sebuah reflektor berupa prisma
sebagai target (alat pemantul sinar infra merah agar
kembali ke EDM).
Alat total station dilengkapi dengan chip memori,
sehingga data pengukuran sudut dan jarak dapat
disimpan untuk kemudian di download dan diolah
secara computerize. Bila dibandingkan dengan alat ukur
manual, maka total station secara fisik merupakan
gabungan dari alat pengukur sudut, jarak ditambah unit
prosesing dan perekaman. Dengan demikian
pengukuran dengan total station akan lebih cepat
dibandingkan dengan cara manual.
Sebagaimana dengan alat manual, alat ukur
TS mempunyai spesifikasi tentang:
- Kelas atau orde ukuran
- Kekuatan lensa optis
- Sensitifitas terhadap perubahan
- Ketahanan dan kekonstanan terhadap waktu
dan alam
- Fasilitas prosesing (koreksi, reduksi, program
hitungan)
- Komunikasi dengan alat periferal luar/lain
Dalam sistem kerja TS, alat ini tidak akan membuat/
menyajikan suatu bentuk objek tertentu tanpa
memberikan identitas data yang benar. Penanganan data
yang terstruktur dan sistematis akan mengoptimalkan
fungsi TS sebagaimana mestinya, bukan
memperlakukan TS sebagai thoedolite manual.
31
Sehingga sangat perlu mengetahui tentang struktur data
berbasis komputer yang berkaitan dengan pengambilan
data, penyampaian data, pengolahan data, penyajian
data objek atau detil yang diukur di lapngan secara
grafis dapat dinyatakan melalui tipe obyek bentuk garis
atau titik. Artinya dengan titik dan bentuk geometris
garis tertentuk dapat digunakan untuk mewakili atau
menerangkan tentang suatu objek di lapangan.
Garis dapat direkonstruksikan sebagai rangkaian
titik-titik yang dihubungkan. Rangkaian garis yang
berhubungan akan membentuk poliline dan bentuk garis
poliline membentuk bidang tertutup disebut boundary,
dengan demikian bentuk garis, poliline atau boundary
ditentuan oleh posisi titik, urutan titik, kerapatan titik.
Rekomendasi Pemakaian :
a) Total Station sebaiknya digunakan untuk
pengukuran tata batas baru, baik itu tata batas hutan
maupun tata batas dengan pihak ketiga seperti
halnya pinjam pakai dan tukar menukar kawasan
hutan.
b) Total Station sebaiknya digunakan untuk
pengukuran berulang (contoh : rekonstruksi batas
kawasan hutan), dimana data sebelumnya diperoleh
dari pengukuran menggunakan Total Station juga.
Data dapat disimpan dalam media perekam.
Media ini ada yang berupa on-
board/internal, external (elect field book)
atau berupa card/PCMCIA Card. salah
catat tidak ada.
Mampu melakukan beberapa hitungan
(misal: jarak datar, beda tinggi dll) di
dalam alat. Juga mampu menjalankan
32
program-program survey, misal : Orientasi
arah, Setting-out, Hitungan Luas dll,
kemampuan ini tergantung type total
stationnya.
Untuk type “high end”nya ada yang
dilengkapi motor penggerak, dan
dilengkapi dengan ATR-Automatic Target
Recocnition, pengenal objek otomatis
(prisma).
Type tertentu mampu mengeliminir
kesalahan-kesalahan : kolimasi Hz & V,
kesalahan diametral, koreksi refraksi, dll.
Hingga data yang didapat sangat akurat.
Ketelitian dan kecepatan ukur sudut dan
jarak jauh lebih baik dari theodolite manual
dan meteran. Terutama untuk pemetaan
situasi.
Alat baru dilengkapi Laser Plummet,
sangat praktis dan Reflector-less EDM (
EDM tanpa reflector )
Data secara elektronis dapat dikirim ke PC
dan diolah menjadi Peta dengan program
mapping software.
33
a. Bagian - Bagian Total Station
Gambar 3.13 Bagian - Bagian Total Station
34
b. Bagian-bagian Total Station dari Depan
Gambar3.14 Bagian-bagian Total Station Dari Depan
c. Bagian-bagian Total Station dari Belakang
Gambar 3.15 Bagian-bagian Total Station dari
Belakang.
35
3.5.1 Cara Kerja Total Station
Total station merupakan perangkat elektronik yang
dilengkapi piringan horisontal, piringan vertikal dan
komponen pengukur jarak. Dari ketiga data primer ini
(sudut horisontal, sudut vertikal dan jarak) bisa
didapatkan nilai koordinat X,Y,Z serta beda tinggi. Data
direkam dalam memory dan selanjutnya bisa ditransfer
ke komputer untuk di olah menjadi data spasial.
Adapun sistem pengukuran yang dilakukan antara
lain :
1. Sistem Pengukuran Sudut Digital
Metoda yang digunakan adalah ”Incremental
Reading Rotary Scaning” dan ”Encoder Scaning”.
Prinsip bacaan digital ini dapat juga dipakai dalam
Digitasi Peta saat kalibrasi Tabel Sistem Koordinat
Peta yang didigit.
2. Sistem Pengukuran Jarak
Pengukuran jarak pada Total Station adalah
menggunakan prinsip EDM dengan metoda
panjang gelombang. Adapaun 4 metoda dengan
prinsip EDM yakni metoda : Pulsa (Pulsa Method),
Beda Phase (Phase Difference Method), Doppler
(Doppler Method), Interferometri (Interferometry).
3.5.2 Manfaat Total Station
Total station digunakan untuk mengukur sudut
horisontal dan vertikal selama mensurvei dan proyek,
masing-masing memiliki pro dan kontra tertentu yang
dapat digunakan dalam berbagai situasi. Secara umum,
hal itu akan tergantung pada waktu, uang, tenaga, dan
keahlian yang telah tersedia pada saat penentuan alat
yang tepat untuk pekerjaan dan tentunya bila ada
mengininkan keakuratan dalam pekerjaan konstruksi
36
atau design anda saat survei gunakanlah alat Laser
Auto Level.
Total station mengintegrasikan fungsi theodolite
untuk mengukur sudut dan jarak dengan EDM (meter
jarak elektronik). Total stasiun menggunakan sistem
prisma dan laser untuk mengembangkan pembacaan
digital dari seluruh pengukuran selama pekerjaan.
Semua informasi yang dikumpulkan dengan total
station disimpan dalam sebuah komputer eksternal di
mana data dapat dimanipulasi dan ditambahkan ke
program CAD.
3.6 MicroSurvey Cad 2002
MicroSurvey CAD merupakan survei desktop dan
program desain lengkap khusus untuk surveyor, kontraktor,
dan insinyur. Tidak ada plug-in atau modul yang diperlukan.
Fungsi gambar yang diperlukan untuk survei - COGO, DTM,
Titik Cloud manipulasi dan DESIGN - dibangun ke
Microsurvey CAD.
Gambar 3.16 MicroSurvey Cad 2002
37
3.7 Autocad Land Dekstop 2009
AutoCAD Land Desktop 2009 adalah software
desain teknik sipil yang mendukung Building Information
Modeling (BIM) pememeliharaan data dan prosesing.
Gambar 3.17 Autocad Land Dekstop 2009
Penggambaran peta situasi, menggunakan cara
digital yaitu dengan menggunakan software autocad land
desktop. Dengan metoda ini pada software autocad land
desktop akan menghasilkan titik-titik hasil pengukuran
dilapangan dengan teliti lalu di gabungkan sesuai dengan
sketsa hasil pengukuran di lapangan sehingga menjadi suatu
kesatuan obyek.
38
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
39
BAB IV
METODOLOGI PEKERJAAN
4.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan
peta aset lahan PT. Semen Indonesia adalah :
1. Laptop
2. Printer
3. Microsoft Office 2010
4. Software MicroSurvey Cad 2002
5. Software Autocad Land Dekstop 2009
6. Total Station Kit
7. Handy Talkie
4.2 Spesifikasi Alat
4.2.1 Perangkat Keras (Hardware)
Laptop dengan spesifikasi Intel® Core™ i7-4500U
Processor 1.70 GHz, Windows 8 Pro 64bit,
Memory 4GB DDR3, Intel HD 4400
Printer Canon MP198
Total Station FOIF OTS652
Tabel 4.1 Spesifikasi Total Station Foif
Spesifikasi
Sensitifitas terhadap
perubahan 20”/2mm
Ketahanan dan
kekonstanan terhadap
waktu dan alam
Fasilitas prosesing
(koreksi, reduksi,
program hitungan)
- Salah penutup sudut adalah
10” N (N jumlah titik
sudut)
- Salah penutup koordinat <
1:20.000
40
- Salah penutup beda tinggi
10 mm S (S jarak dalam
Km)
Komunikasi dengan alat
periferal luar/lain
Dapat dihubungkan dengan
komputer/laptop
Akurasi sudut horisontal
Total Station
< 00°00‟01”
Pengukuran
suduthorisontal
Diukur sebanyak 2 kali
bacaan, selisih bacaan
pertama dan kedua <
00°00‟05”, dan selisih bacaan
biasa dan luar biasa adalah <
00°00‟10”.
Akurasi bacaan sudut
<00°00‟10”
Sudut dibaca satu kali dengan
selisih bacaan biasa dan luar
biasa < 00°00‟15”
Pengukuran Jarak dengan
akurasi EDM : (5 mm+5
ppm), dan jarak poligon
terpanjang adalah 1000 m
Bacaan terkecil beda
tinggi
1 mm
Jarak maksimum alat ke
rambu
70 m
Telescope Length : 150mm
Objective lens diameter :
45mm ( EDM: 50mm)
Magnification : 30X
Image : Erect
Field of view : 1 degree 30
Resolving Power : 2.5 "
Minimum focusing distance :
41
1.3m ( 4.9 ft)
Distance Measurement 1 Prism : 3, 000m
3 Prisms : 4, 000m
Accuracy : ± ( 2mm +
2ppmxD) , m.s.e.
Angle Measurement Detecting system : H: 2 sides
V: 1 side
Accuracy : 5 "
Minimum Reading : 1” / 5
Display Display Unit : 2 Sides
Type : Dot Matrix Graphic
LCD ( 160x64 Dot )
Backlight
Keyboard : 24 keys
Memory Internal : 24.000
Point
Operating Time Including distance
measurement : 10 h.
Angle Measurement Only :
45 h.
Statif
Jalon
Prisma
4.2.2 Perangkat Lunak (Software)
MicroSurvey Cad 2002 untuk pengeolahan raw
data Total Station
Autocad Land Dekstop 2009 untuk pembuatan peta
digital dan layout peta
Microsoft Office 2010 untuk penulisan laporan
42
4.3 Metodoogi Pelaksanaan Pekerjaan
Ya
Tidak
Start
Selesai
Pengambilan data
di lapangan
Persiapan di
kantor
Persiapan di
lapanganPersiapan awal
Data hasil
ukuran di
lapangan
Data luasan
tanah milik
PT Semen
Indonesia
Pengolahan data
TS menggunakan
hasil hitungan
poligon
Pembuatan layout
peta dan
perhitungan
luasan
Peta aset
PT Semen
Indonsia
dan laporan
Perhitungan
Poligon utama
Gambar 4.1. Diagram Alir Pelaksanaan Pekerjaan
43
4.3.1 Persiapan Awal
a. Persiapan di Kantor
Tahap persiapan ditujukan untuk
pengumpulan data-data awal, survei pendahuluan
dan informasi yang dibutuhkan untuk menunjang
kelangsungan pekerjaan baik yang bersifat teknis
maupun bersifat administratif. Persiapan
Administrasi berupa surat tugas personil pelaksana
dan surat ijin survey. Hal-hal lain-lainnya yang
diperlukan adalah persiapan Teknis antara lain
berupa :
i. Penyediaan peta kerja.
ii. Penyediaan diskripsi titik ikat planimetris dan
ketinggian yang telah ada di lokasi atau disekitar
lokasi pemetaan.
iii. Orientasi lapangan.
iv. Pemeriksaan kondisi fisik serta pemeriksaan
kebenaran koordinat planimetris dan ketinggian
titik ikat yang akan digunakan.
v. Penetapan titik ikat planimetris dan ketinggian
yang akan digunakan.Penentuan letak base camp.
vi. Perencanaan jalur pengukuran.
vii. Penyediaan patok sementara.
viii. Pengumpulan daftar List Koordinat Titik Ikat
Orde III Terdekat (Dari Hasil Pengukuran GPS
Geodetics) yang sudah memiliki Map Datum
World Geodetics System (WGS 84) dan proyeksi
petanya menggunakan proyeksi Universal
Transverse Mercator (UTM).
ix. Sertifikat kepemilikan/penguasaan atas tanah yang
dimiliki oleh PT. Semen Indonesia.
x. Peta Base Map Lokasi untuk menentukan
perencanaan kerja.Lokasi Bench Mark dan
Control Point
44
b. Persiapan di lapangan:
i. Berkoordinasi dengan Instansi terkait serta Kepala
Desa setempat.
ii. Mempersiapkan tenaga kerja (buruh) harian
lapangan yang akan membantu pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
iii. Mempersiapkan sarana transportasi untuk
mobilisasi peralatan dan perlengkapan kerja.
4.3.2 Pengambilan Data
Proses pengumpulan data berupa pemetaan
teristrial menggunakan Total Stasion yang meliputi 3
Desa yang ada di kecamatan Kerek, yaitu desa
Kasiman, Kedungrejo, Margorejo dan Jarorejo.
Kabupaten Tuban. Dengan area pengukuran sebagai
berikut :
Tabel 4.2 Daftar Lokasi Tanah PT. Semen
Indonesia di Kecamatan Kerek
Sumber : Data PT. Semen Indonesia
4.3.3 Pengolahan Data
Pembuatan Peta dilakukan setelah
pengumpulan data terpenuhi. Berikut tahap-tahap
pengolahan data pembuatan Peta Aset :
NO Lokasi Peruntukan Luas
(M2)
Bukti
Kepemilikkan
II Kecamatan Kerek 605,171
Jarorejo Tanah Liat 49,091 sda
Margorejo Tanah Liat 171,104 sda
Total Luasan 1,564,571
45
1. Pengolahan Raw data Total Stasion menggunakan
software MicroSurvey Cad untuk mendapatkan
data titik hasil pengukuran
2. Digitasi batas-batas aset tanah PT. Semen
Indonesia menggunakan software Autocad Land
Dekstop 2009 untuk mendapatkan data vector
pada pembuatan peta digital
3. Membuat layout peta sesuai dengan perundingan
antar dua negara menggunakan software Autocad
Land Desktop 2009
4.3.4 Persiapan Akhir
Setelah data diolah, tahap penyelasaian nya
berupa hasil peta aset tanah. Kemudian membuat
laporan akhir berupa buku yang berisikan dokumentasi
dari pelaksanaan Kerja Praktek. Penyusunan buku
dilakukan dari awal sampai akhir pengerjaan
pembuatan peta dan disusun bab per bab diseuaikan
dengan perkembangan aktivitas Kerja Praktek yang
dilakukan.
4.4 Jadwal Pekerjaan
Tabel 4.3 Jadwal Pekerjaan
No Jenis Kegiatan Minggu ke
1 2 3 4
1 Pengenalan Instansi dan Studi
Literatur
2 Persiapan Alat dan Personil
3 Pemetaan Teristris di Lapangan
4 Pengolahan Data
5 Pembuatan Layout Peta Aset
6 Pembuatan Laporan
46
4.5 Pelaksana Pekerjaan
Personil dalam pelaksanaan pembuatan Peta Aset
Semen Indonesia Tuban adalah :
- Muhammad Rizka Arief Pratama 3511100058
47
BAB V
PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1 Pengambilan Data Pekerjaan
Pengukuran situasi dilaksanakan di Desa Jarorejo
dan Margorejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban dengan
melakukan pengikatan pada poligon utama untuk
mendapatkan detail-detail batas tanah dari
kepemilikan/penguasaan dari PT. Semen Indonesia dengan
detail kenampakan baik kenampakan alam maupun buatan
manusia. Pelaksanaan pengukuran ini menngunakan alat
Total Station dengan ketelitian alatnya 1” untuk mendapatkan
ketelitian 10”√ .
Gambar 5.1 Peta Administrasi Kabupaten Tuban.
1. Data hasil pengukuran Total Stasion di 2 desa yaitu desa
Jarorejo dan Desa Margorejo. Survey meliputi proses
pengambilan data dengan cara pengukuran sudut dan jarak
terhadap titik-titik terluar dari batas aset tanah milik PT.
Semen Indonesia.
2. Data bukti kepemilikan tanah.
48
Gambar 5.2 Salah satu data bukti kepemilikan
tanah.
Metode pengukuran pada areal PT. Semen
Indonesia di Kabupaten Tuban adalah poligon kompas
dengan sistem sorong dimana alat ukur Total Station/T0
berdiri pada setiap titik ukur dengan pembacaan
azimuth, jarak dan sudut miring ke arah rambu muka
dan sekali-kali diadakan pembacaan ke arah belakang
sebagai kontrol
a. Bentuk poligon utama menggunakan metoda poligon
terikat sempurna, dimana terdapat minimal 2 titik ikat
(minimal Orde III) yang sudah diketahui
49
koordinatnya (hasil dari pengukuran GPS Geodetic)
agar koreksi geometrisnya akurat.
b. Setiap sudut poligon utama diukur dengan cara
reiterasi sebanyak satu seri rangkap.
c. Kesalahan penutup sudut poligon utama harus ≤
10"√n, dengan pengertian bahwa n adalah banyaknya
titik poligon utama.
d. Semua sisi poligon utama diukur secara tidak
langsung, dengan menggunakan alat pengukur jarak
elektronik (EDM dari Total Station).
e. Setiap sisi poligon utama diukur sebanyak minimal 2
kali, dan dilakukan dengan cara biasa dan luar biasa.
f. Jalur pengukuran poligon utama serta arah dan letak
tiap sudut yang diukur harus dibuat sketsanya.
g. Sketsa jalur pengukuran poligon utama harus
dilengkapi dengan arah utara.
h. Kesalahan linier poligon utama harus ≤ 1/10.000.
i. Apabila pengikatan koordinat planimetris dilakukan
terhadap 2 titik ikat atau lebih,yang titik-titik ikat
tersebut berada dalam satu sistem koordinat, maka
sudut arah poligon menggunakan azimut titik ikatnya.
sudut yang diukur = { n – 2 } x 180o
bila sudut dalam kring yang diukur
sudut yang diukur = { n + 2 } x 180o
bila sudut luar kring yang diukur
D sin = 0
D cos = 0
50
5.2 Pengolahan Data Pekerjaan
5.2.1 Perhitungan Poligon Utama
Perhitungan poligon utama yang digunakan untuk
2 desa. Perhitungan menggunakan metode poligon
tertutup dengan data sudut dan jarak dari TS.
Adapun langkah-langkah perhitungannya pada
software microsoft excel dgn rumus sebagai berikut :
1) Perhitungan Sudut Jurusan Awal (αawal) dan Sudut
Jurusan Akhir (αakhir)
α awal = ArcTan (X akhir - X awal) / (Y akhir - Y
awal)
α akhir = ArcTan (X awal - X akhir) / (Y awal - Y
akhir) Didapatkan hasil seperti ini :
TiTiK
der men det
a 103 22 5 103.3680556
b 225 43 40 225.7277778
c 96 45 30 96.75833333
d 230 23 15 230.3875
e 112 43 25 112.7236111
f 222 13 35 222.2263889
g 89 2 55 89.04861111
h 110 23 20 110.3888889
i 153 32 10 153.5361111
j 276 43 5 276.7180556
k 92 45 20 92.75555556
l 271 17 25 271.2902778
m 101 14 40 101.2444444
n 112 33 55 112.5652778
o 141 15 35 141.2597222
∑ sudut β
2339 59 55 2086.173611
SUDUTSUDUT (β)
51
2) Perhitungan Syarat Geometrik KPS (Kesalahan
Penutup Sudut)
KPS = (Σβ - ((n - 2) . 180) - (α awal - α akhir)
= 2339.998611
Fβ = -KPS
= - 2339.998611
Koreksi (Vβi) = fβ/n, n=jumlah titik sudut (n=15)
= 0.0000926
Toleransi KPS = 10"√15
= 0.01075828
52
3) Perhitungan Sudut yang Dikoreksi
βa kor = βa + Vβi
βb kor = βb + Vβi
βc kor = βc + Vβi
Dst………….
Didapatkan hasil seperti dibawah
ini :
103.3681482
225.7278704
96.75842593
230.3875926
112.7237037
222.2264815
89.04870371
110.3889815
153.5362037
276.7181482
92.75564816
271.2903704
101.244537
112.5653704
141.2598148
β terkoreksi
53
4) Perhitungan Sudut Jurusan Masing-masing Titik
αba = αag + 180 - βb kor
αcb = αba + 180 - βc kor
αdc = αcb + 180 - βd kor
Dst…………
∑ jarak = 857
JARAK
der men det m
58 128 0 60.13333333 45
105 51 40.3 105.8612037 48
22 37 10.67 22.61962964 56
73 0 26 73.00722224 58
5 43 51.33 5.730925956 59
47 57 26.67 47.95740744 60
317 0 22 317.0061112 54
247 23 45.3 247.3950926 55
220 55 52.6 220.9312964 71
137 38 58 137.6494445 67
50 24 18.33 50.40509267 69
323 9 38.67 323.1607408 63
244 24 19 244.4052779 49
176 58 14.3 176.9706482 54
138 13 49.6 138.2304631 49
AZIMUTH (φ)φ
54
5) Perhitungan Δx (Δabsis
ΔXag = d1 x sin αag
ΔXba = d2 x sin αba
ΔXcb = d3 x sin αcb
Dst…………
Σdi sin αi = ΔXag + ΔXba
+ ΔXcb +⋯ = 130.3724799
6) Perhitungan Kesalahan
Absis
fx = Σdi . sin αi
= 130.3794799
39.02339748
46.17247647
21.53824925
55.46781294
5.891552745
44.5588321
-36.82369891
-50.77475145
-46.5159043
45.13554643
53.16932285
-37.77304359
-44.19174391
2.853766731
32.64066502
d sin φ=jarak*sin φ
55
7) Perhitungan Δy (Δordinat)
ΔYag = d1 x cos αag
ΔYba = d2 x cos αba
ΔYcb = d3 x cos αcb
Dst…………
8) Perhitungan Kesalahan
Ordinat
fy = Σdi . cos αi
= -74.79965431
Σ
22.40924919
-13.11878106
51.69239615
16.95056718
58.70510716
40.18097164
39.49702772
-21.14059166
-53.64019619
-49.51547686
43.97752957
50.42020605
-21.16813101
-53.92454001
-36.54568356
d cos φ=jarak*cos φ
56
9) Perhitungan Koreksi Absis
VXag = (d1 / Σdi) . (-fx)
VXba = (d2 / Σdi) . (-fx)
Dst…………
-6.845696142
-7.302075885
-8.519088532
-8.823341694
-8.975468275
-9.127594856
-8.21483537
-8.366961951
-10.80098725
-10.19248092
-10.49673408
-9.583974599
-7.454202466
-8.21483537
-7.454202466
fx=d/∑d * - (∑dsinφ)
57
10) Perhitungan Koreksi Ordinat
VYag = (d1 / Σdi) . (-fy)
VYba = (d2 / Σdi) . (-fy)
VYcb = (d3 / Σdi) . (-fy)
Dst…………
-3.926586282
-4.188358701
-4.886418485
-5.060933431
-5.148190903
-5.235448376
-4.711903539
-4.799161012
-6.195280579
-5.846250687
-6.020765633
-5.497220795
-4.275616174
-4.711903539
-4.275616174
fy=d/∑d * - (∑dcosφ)
58
11) Perhitungan Koordinat Titik Definitif
XA = XG + ΔXag
YA = YG + ΔYag
XB = XA + ΔXba
YB = YA + ΔYba
Dst…………
128 58
160.1777013 76.48266291
199.0481019 59.17552314
212.0672626 105.9815008
258.7117339 117.8711346
255.6278184 171.4280508
291.0590556 206.3735741
246.0205213 241.1586983
186.8788079 215.2189456
129.5619164 155.3834688
164.5049819 100.0217413
207.1775707 137.9785052
159.8205525 182.9014905
108.1746061 157.4577433
102.8135374 98.82129974
X = x0 + d sin φ +fx Y=x0 + d cos φ +fx
59
5.2.2 Proses pada MicroSurvey Cad 2002
Buat folder project di Micro Survey Cad
Gambar 5.3 Pembuatan Folder Path Project.
Download data Total Station dengan
menggunakan pilihan download pada Survey Assistant.
Kemudian raw data pengukuran Total Station sesuai
dengan data yang diambil di lapangan. Data masih belum
berupa koordinat sehingga perlu dibuatkan traverse
(registrasi titik berdiri alat).
Buat traverse sesuai dengan cara klik kanan dan
add traverse setup. Masukan data koordinat titik awal
berdiri alat dan titik backsight, data ini didapat dari
pengukuran GPS Geodetic hasil survey sebelumnya di
lapangan. Kemudian add traverse lagi sesuai dengan
jumlah berdiri alat di lapangan
60
Gambar 5.4 Pembuatan Traverse.
Setelah semua titik berdiri alat di masukkan ke
MsCad dengan input data dari poligon utama yang sudah
dihitung sebelumnya lakukan re-coordinate traverse.
Gambar 5.5 Re-coordinate traverse titik.
Hasilnya adalah titik-titik yang telah terigtrasi
dengan benar terhadap koorinat sebenarnya di lapangan.
Garis dan titik hijau menunjukkan ke mana saja TS
61
melakukan foresight titik dan posisi titik. Klik salah satu
titik maka akan muncul window baru : coordinate editor
yang berisi list titik. Pilih semua titik kemudian klik
kanan dan copy data titik.
Gambar 5.6 List kordinat.
Lalu paste koordinat titik hasil olahan pada
Microsoft excel untuk proses selanjutnya.
Gambar 5.7 List kordinat pada Microsoft excel.
Karena Autocad 2009 hanya dapat membaca list
point dalam beberapa format saja, paling mudah adalah
62
menggunakan format Tab-delimited. Save data excel
dalam format Tab-delimited
Gambar 5.8 Save data dalam format Tab-
delimited dengan nama yang diinginkan.
5.2.3 Proses pada Autocad 2009
Buka Autocad 2009 kemudian import point
yang sudah dalam bentuk Tab-delimited. Pilih file
point yang sudah dalam bentuk Tab-delimited di
folder project yang sudah dibuat sebelumnya.
Gambar 5.9 Pilih file yang akan diproses.
63
Setelah proses import list point akan masuk ke
database Autocad sehingga dapat dilakukan proses
selanjutnya yaitu pembuakan polyline batas-batas desa. E
merupakan deskripsi untuk elevasi dimana pada pekerjaan
ini dapat diabaikan karena data yang dibutuhkan hanya
data horizontal berupa koordinat X dan Y. B adalah
deskripsi batas yang mana dibutuhkan untuk proses
digitasi polyline.
Setelah itu dilakukan digitasi pembuatan
polyline batas-batas terluar dari area lahan aset PT Semen
Indonesia. Berikut adalah polyline batas 1 bidang persil di
desa Jarorejo
Gambar 5.10 Hasil setelah dilakukan digitasi polyline
terhadap batas-batas terluar.
Setelah semua polyline batas-batas terluar
semua desa selesai dibuat, selanjutnya adalah pembuatan
layout peta. Judul, skala, keterangan adalah salah satu
komponen yang dimasukan pada layout peta batas ini.
64
Gambar 5.11 Pembuatan layout peta
Setelah proses tersebut, pembuatan grid dan
penamaan grid pada peta.
Gambar 5.12 Pembuatan Grid
Keterangan :
a. Untuk membuat judul peta
b. Untuk labeling / anotasi
c. Membuat garis tepi yang mengelilingi obyek
d. Untuk menampilkan legenda
e. Untuk menampilkan orientasi/arah mata angin
f. Menampilkan skala grafik
65
g. Menampilkan skala dalam bentuk text
h. Menambahkan gambar (misalnya logo)
i. Menambahkan obyek lain baik berupa gambar
maupun format yang lain (tabel,grafiik, dll)
Dalam layout peta juga terdapat Judul.
Judul peta dapat ditambahkan ke dalam layout
dengan mengklik menu Insert dan memilih Title.
Sebuah text box akan muncul di halaman. Di
dalamnya, sebuah default title akan tampil. Kita
dapat menuliskan judulnya dalam text box dan
tekan Enter. Setelah itu, kita dapat mengedit judul
dengan melakukan double-klik pada judul dan
mengedit text properties. Font, Ukuran, Bentuk,
atau Warna huruf dari judul dapat diubah
menggunakan toolbar Draw.
Kemudian selanjutnya pembuatan arah
mata angin (North Arrow). North Arrow
ditambahkan dengan mengklik menu Insert dan
memilih tombol pilihan North Arrow. Dalam
dialog box North Arrow Selector yang muncul,
kita dapat memilih berbagai macam north arrows
dan mengubah properties arrow yang dipilih.
Begitu arrow sudah dipilih, properties-nya sudah
dispesifikan, klik tombol OK north arrow akan
ditambahkan dalam map layout. Kita dapat me-
resize dengan meng-klik dan men-dragg pada
salah satu pojoknya. Selain itu, kita dapat
memindahkan north arrow ke tempat yang
diinginkan.
66
Gambar 5.13 Tampilan Pilihan North Arrow
Lalu dilakukan tahap pemasukan skala
garis dan numeris. Scale Bar dapat ditambahkan
dengan mengklikmenu Insert dan memilih tombol
pilihan Scale Bar. Bentuk scale bar yang
diinginkan dapat dipilih dan propertiesnya dapat
diedit dalam dialog box Scale Bar Selector. Jika
tombol OK sudah di-klik, scale bar yang terpilih
akan secara otomatis muncul dalam layout peta.
Kita dapat mengklik dan drag scale bar ke lokasi
yang diinginkan.
67
Gambar 5.14 Tampilan Scale Text Selector
Kemudian dilakukan proses scaling terhadap A3
untuk proses print. Dan berikut merupakan hasil Peta Aset
yang sudah dirubah formatnya menjadi format (*.jpg).
5.3 Hasil Pengolahan Data Pekerjaan
Untuk patok batas tanah di lapangan cukup jelas
ditambah dengan dukungan perangkat desa yang proaktif
sehingga memperlancar proses pengambilan data di lapangan.
Area yang diukur meliputi area persawahan yang cukup
terbuka sehingga proses pengambilan data berjalan lancar.
Tabel 5.1 Tabel perbandingan luasan hasil pengukuran dengan
luasan di surat bukti kepemilikkan area Tuban
Tabel diatas menjelaskan perbandingan luas area dari
hasil ukuran di lapangan dan data bukti kepemilikan tanah.
68
Gambar 5.15 Hasil Peta Aset Semen Indonesia di desa
Jarorejo, Kecamatan Kerek
69
Gambar 5.16 Hasil Peta Aset Semen Indonesia di desa
Margorejo, Kecamatan Kerek
70
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
71
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan pada waktu kerja praktik ialah :
1. Survey topografi batas di wilayah pedesaan sangat efektif
menggunakan total stasion untuk pengukuran presisi
ordo-3. Apabila waktu adalah kendala, GPS handheld
dengan ketelitian 5m dapat digunakan untuk membantu
2. Software Micro Survey Cad 2002 Autocad 2009 dapat
digunakan dalaam pembuatan Peta Aset.
3. Luas hasil ukuran di Desa Jarorejo adalah sebesar
558,424 m2 dan 735,854 m
2
4. Luas area yang dilakukan survey dengan luas pada
sertifikat terdapat selisih sebesar 49,650 m2
di Desa
Jarorejo dan 38, 164 m2 di Desa Margorejo
5. Total selisih luasan hasil pengukuran di lapangan dengan
data TPBB adalah sebesar 194,609 m2 atau sebesar 7,36%
6.2 Saran
1. Diperlukan ketelitian dalam melakukakn survey di
lapangan
2. Persiapan dan peralatan yang memadai sangat membantu
survey di lapangan
3. Sebaiknya setelah pengambilan data langsung dilakukan
pengolahan data agar dapat langsung diketahui apabila
terdapat kesalahan.
72
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
73
DAFTAR PUSTAKA
Purworaharjo, Umaryono, U, 1986. Ilmu Ukur Tanah Seri
A- Pengukuran Horizontal. Bandung: Jurusan Teknik
Geodesi ITB.
Abidin, Hasanuddin Z. 2002.Survey Dengan GPS. Jakarta:
Pradnya Paramita.
Mutiara, Ira Anjasmara. 2005. Sistem Tinggi. Pendidikan
dan Pelatihan ( DIKLAT ) Teknis Pengukuran dan
Pemetaan Kota. Surabaya.
Nurjati S, Chatarina.2004Modul Ajar Ilmu Ukur
Tanah.Surabaya: Program Studi Teknik Geomatika
FTSP ITS.
Pratomo, Danar Guruh.2004. Pengukuran Jarak (Diklat
Teknis Pengukuran dan Pemetaan).Surabaya:
Program Studi Teknik Geodesi FTSP ITS.
.<http://informatika.web.id/peta-digital.htm diunduh
pada tanggal 19 Desember 2014 pada pukul 11.48
BBWI
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
LAMPIRAN I
ADMINISTRASI
a. Surat Permohonan Kerja Praktek
b. Surat Balasan dari Instansi
c. Form Konsultasi Pembimbing dari Instansi
d. Surat Keterangan Telah Melakukan KerjaPraktek
LAMPIRAN II
PETA
a. Peta aset PT Semen Indonesia di Desa Jarorejo
b. Peta aset PT Semen Indonesia di Desa Margorejo
c. List Point Desa Jarorejo
11 9239036.314 596862.198 78.497 P1BS 15 9239041.349 596873.209 79.995 D 16 9239038.615 596852.211 80.136 D 17 9239038.257 596860.513 80.147 D 18 9239009.803 596849.737 80.336 D 19 9238998.279 596852.53 80.396 D 20 9238989.611 596858.727 80.381 D 21 9238985.956 596859.247 80.822 D 22 9238981.16 596855.616 80.512 D 23 9238970.867 596857.177 80.551 D 24 9238976.461 596855.601 80.517 D 25 9238957.254 596856.861 80.687 D 26 9238965.444 596857.945 80.484 D 27 9238971.699 596856.716 80.518 D 28 9238957.509 596851.13 80.818 D 29 9238934.87 596852.706 80.897 D 30 9238935.898 596862.358 80.604 D 31 9238938.414 596877.435 80.49 D 32 9238941.01 596901.122 79.962 D 33 9238942.607 596915.781 80.014 D 34 9239150.872 596868.231 61.359 BM3 35 9239150.876 596868.23 61.359 BM3 36 9239150.885 596868.231 61.358 BM3 37 9239150.808 596852.95 62.517 BS 38 9239150.802 596852.949 62.517 BS 39 9239018.379 596862.654 79.149 P1BS 40 9239150.806 596852.931 62.53 BS 41 9239150.808 596852.931 62.532 BS 42 9239150.807 596852.931 62.532 BS 43 9239155.602 596833.457 78.963 D 44 9239098.973 596856.527 79.068 D 45 9239100.046 596860.59 78.622 D
46 9239103.717 596862.221 78.707 D 47 9239110.033 596861.888 78.576 D 48 9239162.121 596861.288 78.381 D 49 9239155.857 596939.656 59.666 BM4 50 9239155.856 596939.655 59.667 BM4 51 9239155.857 596939.661 59.667 BM4 52 9239150.872 596868.231 59.909 D 53 9239150.872 596868.231 59.909 D 54 9239150.872 596868.231 59.909 D 55 9239150.872 596868.231 59.909 D 56 9239147.409 596859.418 77.11 P3BS 57 9239079.521 596863.028 60.53 BS3 58 9239079.514 596863.028 60.525 BS3 59 9239148.837 596862.135 77.154 D 60 9239145.721 596944.897 76.854 D 61 9239168.44 596908.869 76.828 D 62 9239184.845 596918.843 76.471 D 63 9239188.825 596948.222 76.7 D 64 9239197.134 596928.115 76.749 D 65 9239232.502 596953.347 77.045 D 66 9239199.525 596928.331 76.601 D 67 9239235.349 596949.192 76.724 D 68 9239287.839 597043.327 58.622 BM4 69 9239287.831 597043.321 58.622 BM4 70 9239287.838 597043.327 58.622 BM4 71 9239154.594 596921.566 58.301 BM4 72 9239036.34 596862.194 79.908 P1BS 73 9239154.595 596921.581 58.301 BS1 74 9239154.595 596921.583 58.301 BS1 75 9238897.117 596935.875 79.99 D 76 9238892.182 596869.523 80.622 D 77 9238892.547 596863.563 80.674 D 78 9238895.48 596858.282 80.898 D
79 9238910.872 596856.516 80.985 D 80 9238921.755 596855.499 80.765 D 81 9238934.765 596852.692 80.859 D 82 9238913.236 596937.569 80.266 D 83 9238957.677 596851.306 80.754 D 84 9238957.235 596856.831 80.662 D 85 9238914.134 597008.657 79.987 D 86 9238966.572 596858.026 80.466 D 87 9238912.029 597037.16 79.664 D 88 9238978.319 596855.173 80.453 D 89 9238982.808 596856.49 80.463 D 90 9238985.564 596859.938 80.389 D 91 9238910.83 597081.548 80.21 D 92 9238978.637 597083.623 79.863 D 93 9238982.455 597029.338 80.055 D 94 9239044.643 597030.804 80.139 D 95 9239047.187 597042.449 79.41 D 96 9239041.971 597085.358 79.707 D 97 9239041.969 597085.342 79.708 D 98 9239039.381 597124.005 79.334 D 99 9239038.893 597189.633 79.663 D 100 9239038.542 597206.793 79.441 D 101 9238941.001 597206.444 79.899 D 102 9238941.952 597237.714 79.953 D 103 9238942.417 597276.382 80.09 D 104 9238919.149 597280.955 80.096 D 105 9238932.384 597278.931 80.088 D 106 9238908.519 597282.13 80.169 D 107 9238881.072 597282.208 80.201 D 108 9238846.596 597278.536 79.867 D 109 9238822.674 597276.649 80.345 D 110 9238816.613 597274.044 80.29 D 111 9238864.245 597281.187 81.192 D
112 9238800.652 597273.668 80.329 D 113 9238771.241 597275.157 80.063 D 114 9238789.104 597276.226 80.246 D 115 9238768.32 597273.895 80.598 D 116 9238766.329 597271.355 80.049 D 117 9238764.385 597266.473 80.754 D 118 9238766.482 597260.234 80.233 D 119 9238762.586 597259.792 80.337 D 120 9238753.932 597262.179 80.726 D 121 9238730.007 597259.282 80.745 D 122 9238717.882 597258.533 80.772 D 123 9238716.837 597256.673 80.485 D 124 9238697.547 597256.852 81.049 D 125 9238691.984 597257.075 81.053 D 126 9238687.47 597257.926 81.052 D 127 9238683.096 597261.702 80.97 D 128 9238683.036 597261.738 80.935 D 129 9238682.069 597262.784 81.031 D 130 9238681.4 597269.534 80.659 D 131 9238714.301 597272.818 80.801 D 132 9238752.716 597282.244 80.582 D 133 9238754.747 597283.302 80.121 D 134 9238739.815 597277.394 81.906 D 135 9238760.17 597288.943 80.211 D 136 9238768.928 597291.388 80.542 D 137 9238793.758 597288.049 80.344 D 138 9238803.349 597287.496 79.987 D 139 9238834.261 597298.262 80.525 D 140 9238863.885 597304.954 80.317 D 141 9238886.656 597305.822 80.085 D 142 9238903.606 597303.159 80.351 D 143 9238900.233 597344.606 80.399 D 144 9238901.965 597349.567 80.012 D
145 9238914.19 597349.396 80.345 D 146 9238952.484 597351.187 80.395 D 147 9239030.347 597361.563 80.467 D 148 9239030.42 597361.614 80.472 D 149 9239029.836 597375.033 80.479 D 150 9239018.958 597417.193 80.108 D 151 9239122.023 597448.811 80.149 D 152 9239146.669 597456.973 80.716 D 153 9239163.714 597459.263 79.886 D 154 9239171.662 597460.737 79.702 D 155 9239179.763 597451.018 80.979 D 156 9239194.657 597433.195 79.556 D 157 9239190.557 597453.038 79.857 D 158 9239209.328 597421.515 79.895 D 159 9239214.899 597371.492 79.158 D 160 9239214.105 597378.213 79.622 D 161 9239223.673 597378.763 79.66 D 162 9239218.119 597341.102 79.291 D 163 9239208.126 597336.189 79.117 D 164 9239211.8 597321.024 79.461 D 165 9239214.8 597305.315 78.969 D 166 9239234.497 597287.2 79.171 D 167 9239221.506 597294.287 80.022 D 168 9239229.689 597277.034 79.62 D 169 9239256.415 597263.184 80.181 D 170 9239240.875 597263.82 79.293 D 171 9239240.784 597263.89 79.291 D 172 9239265.701 597255.154 80.39 D 173 9239257.587 597250.898 79.8 D 174 9239281.35 597234.647 80.508 D 175 9239281.253 597234.681 80.501 D 176 9239272.926 597229.828 78.472 D 177 9239272.963 597229.779 78.418 D
178 9239189.52 596850.532 63.419 BS3 179 9239189.514 596850.532 63.42 BS3 180 9239159.376 596929.965 77.316 P4BS 181 9239124.044 596755.909 63.2 BS3 182 9239156.515 597044.921 77.097 D 183 9239132.164 597038.756 77.271 D 184 9239132.224 597038.749 77.27 D 185 9239127.381 597032.334 77.336 D 186 9239145.91 596945.85 77.784 D 187 9239127.495 597032.162 77.336 D 188 9239293.81 597083.819 76.353 D 189 9239307.75 597084.656 76.185 D 190 9239321.082 597087.616 75.58 D 191 9239347.837 597094.205 75.923 D 192 9239353.794 597048.46 75.867 D 193 9239355.408 597010.793 75.293 D 194 9239354.984 596977.564 74.909 D 195 9239354.971 596977.582 74.916 D 196 9239271.457 597250.166 57.495 BM4 197 9239271.454 597250.17 57.505 BM4 198 9239271.457 597250.166 57.501 BM4 1000 9239036.329 596862.196 81.001 P1 2000 9239018.455 596865.139 81.274 P2 3000 9239147.401 596859.369 79.633 P3 4000 9239159.367 596929.96 77.941 P4 5000 9239300.881 597020.187 76.896 P5 6000 9239304.865 597227.634 75.769 P63 9239300.881 597020.209 46.844 P5BS 4 9239374.505 596969.353 45.470 D 5 9239378.927 596954.771 45.304 D 6 9239384.596 596944.771 45.494 D 7 9239390.855 596941.339 45.250 D 8 9239396.586 596937.533 47.900 D
d. List Point Desa Margorejo
3 9239038.237 596860.357 80.220 D 4 9239041.437 596872.355 80.128 D 5 9239059.253 596865.473 80.027 D 6 9239057.008 596852.967 80.243 D 7 9239064.906 596832.784 80.170 D 8 9239048.050 596832.133 80.372 D 9 9239045.446 596833.476 80.325 D 10 9239035.991 596833.236 80.479 D 11 9239013.319 596835.560 80.698 D 12 9238997.012 596837.981 80.927 D 13 9238984.266 596842.162 80.948 D 14 9238957.592 596850.937 80.900 D 15 9238957.227 596856.855 80.737 D 16 9238970.435 596857.251 80.617 D 17 9238985.391 596859.623 80.485 D 18 9238994.911 596854.030 80.469 D 19 9239010.496 596850.082 80.443 D 20 9239038.151 596852.516 80.312 D 21 9238990.258 596851.869 62.548 D 22 9238985.852 596847.773 62.238 D 23 9238975.455 596848.291 62.277 D 24 9238981.178 596847.286 62.243 D 25 9238961.943 596846.607 62.413 D 26 9239036.337 596862.176 78.614 P1BS 27 9238976.328 596847.916 62.244 D 28 9239105.319 596631.983 80.029 D 29 9239101.952 596646.155 80.132 D 30 9239116.126 596653.032 79.990 D 31 9239139.968 596664.345 79.771 D 32 9239142.294 596645.698 79.541 D 33 9239142.777 596618.184 78.948 D 34 9239145.346 596612.211 79.043 D
35 9239145.007 596600.596 79.048 D 36 9239148.007 596582.011 78.892 D 37 9239152.316 596559.539 78.988 D 38 9239152.539 596544.604 79.137 D 39 9239154.256 596520.307 79.085 D 40 9239155.242 596507.981 79.151 D 41 9239157.286 596498.908 79.578 D 42 9239158.828 596485.509 78.575 D 43 9239159.093 596473.550 79.612 D 44 9239135.231 596470.793 78.572 D 45 9239122.689 596468.525 81.996 D 46 9239122.772 596468.605 81.860 D 47 9239118.215 596497.337 79.321 D 48 9239113.141 596514.226 79.361 D 49 9239114.950 596539.998 79.404 D 50 9239116.885 596551.576 79.490 D 51 9239113.185 596577.963 79.561 D 52 9239109.240 596591.824 79.741 D 53 9239107.981 596609.425 79.752 D 54 9239022.000 596861.000 61.550 D 55 9239022.000 596861.000 61.550 D 56 9239093.409 596856.537 62.170 BS3 57 9239093.402 596856.537 62.172 BS3 58 9239093.409 596856.537 62.167 BS3 59 9239090.556 596857.671 62.214 D 60 9239008.582 596845.857 61.913 D 61 9239042.018 596872.244 61.887 D 62 9239036.303 596862.220 78.654 P1BS 63 9239000.738 596888.372 61.759 D 64 9239019.858 596898.751 61.808 D 65 9238991.042 596931.267 62.104 D 66 9239115.197 596630.103 78.507 P3BS 67 9239115.196 596630.103 78.508 D
68 9239115.202 596630.100 78.509 D 69 9239115.198 596630.102 78.508 D 70 9239348.808 596527.256 75.891 D 71 9239367.392 596531.895 75.949 D 72 9239391.085 596534.565 76.935 D 73 9239431.779 596538.792 76.795 D 74 9239437.428 596537.601 78.231 D 75 9239442.938 596533.866 76.610 D 76 9239447.979 596513.788 77.358 D 77 9239447.447 596533.754 77.013 D 78 9239441.400 596511.361 77.066 D 79 9239432.397 596505.998 77.155 D 80 9239407.884 596497.300 77.261 D 81 9239381.594 596488.630 76.704 D 82 9239357.529 596480.365 76.652 D 83 9239353.678 596484.046 76.179 D 84 9239352.038 596493.973 76.415 D 85 9239347.549 596526.715 76.752 D 86 9239370.168 596439.782 76.509 D 87 9239404.128 596455.549 76.312 D 88 9239372.251 596425.831 76.256 D 89 9239418.765 596457.664 76.266 D 90 9239353.719 596420.470 76.649 D 91 9239343.092 596417.588 76.633 D 92 9239328.647 596415.242 76.727 D 93 9239308.562 596412.941 76.910 D 94 9239292.121 596411.347 76.484 D 95 9239288.000 596408.348 77.108 D 96 9239279.488 596409.535 77.225 D 97 9239425.606 596425.848 78.418 D 98 9239249.456 596407.376 77.116 D 99 9239253.464 596357.716 77.143 D 100 9239416.219 596420.873 77.667 D
101 9239418.809 596413.409 76.806 D 102 9239425.096 596401.386 77.722 D 103 9239416.762 596395.904 77.553 D 104 9239413.150 596393.401 77.487 D 105 9239408.843 596384.818 77.109 D 106 9239407.128 596366.431 76.675 D 107 9239406.588 596360.234 76.901 D 108 9239406.223 596353.647 77.515 D 109 9239407.737 596346.547 77.565 D 110 9238780.047 597247.525 62.016 D 111 9238826.718 597259.424 62.918 D 112 9238764.204 597245.545 62.055 D 113 9238734.793 597244.068 61.789 D 114 9238752.457 597246.929 61.972 D 115 9239309.472 596499.778 74.570 P4BS 116 9238730.288 597239.791 61.775 D 117 9238728.845 597234.739 62.480 D 118 9239412.070 596316.309 74.233 D 119 9239414.166 596300.393 74.671 D 120 9239418.845 596267.423 75.527 D 121 9239418.968 596267.475 75.530 D 122 9239422.915 596264.606 76.301 D 123 9239423.456 596250.993 75.375 D 124 9239430.993 596226.028 75.798 D 125 9239433.545 596220.639 76.307 D 126 9239432.530 596205.597 76.178 D 127 9239433.819 596199.593 75.661 D 128 9239436.220 596192.185 75.679 D 129 9239435.994 596184.311 75.758 D 130 9239437.972 596166.182 75.693 D 131 9239441.427 596158.800 74.900 D 132 9239441.668 596153.345 75.636 D 133 9239442.591 596144.866 75.354 D
134 9239441.978 596137.858 74.546 D 135 9239442.684 596126.038 74.411 D 136 9239445.327 596115.991 73.993 D 1000 9239036.329 596862.196 81.274 P1 2000 9239018.455 596865.139 81.001 P2 3000 9239115.198 596630.099 81.062 P3 4000 9239309.478 596499.776 77.213 P4 5000 9239267.018 596205.974 76.241 P5 1 9239309.489 596499.773 75.035 P4BS 4 9239443.537 596109.479 75.260 D 5 9239442.462 596103.288 75.359 D 6 9239445.900 596096.493 75.090 D 7 9239449.884 596093.205 74.759 D 8 9239448.913 596079.397 74.661 D 9 9239448.955 596083.836 75.025 D 10 9239451.979 596073.909 74.648 D 11 9239449.010 596079.447 74.706 D 12 9239449.165 596083.979 74.869 D 13 9239452.998 596071.076 74.514 D 14 9239450.926 596055.232 74.550 D 15 9239450.916 596058.589 74.604 D 16 9239454.045 596034.648 74.415 D 17 9239457.135 596017.143 74.348 D 18 9239462.120 596006.144 74.643 D 19 9239462.052 596006.196 74.643 D 20 9239464.910 595999.933 74.468 D 21 9239467.714 595985.366 73.552 D 22 9239472.209 595977.761 73.527 D 23 9239472.199 595977.732 73.512 D 24 9239471.577 595971.792 74.467 D 25 9239471.836 595965.677 73.414 D 26 9239479.376 595944.073 74.188 D 27 9239477.014 595930.300 74.217 D
28 9239485.704 595885.512 73.856 D 29 9239485.625 595885.440 73.856 D 30 9239484.865 595864.253 74.669 D 31 9239487.605 595851.552 74.676 D 32 9239503.593 595849.618 74.553 D 33 9239503.574 595849.616 74.487 D 34 9239501.881 595835.348 73.533 D 35 9239503.203 595826.029 73.642 D 36 9239497.170 595809.874 74.474 D 37 9239471.137 595796.140 73.326 D 38 9239470.324 595795.901 73.233 D 39 9239470.369 595795.941 73.240 D 40 9239475.864 595785.516 72.467 D 41 9239474.429 595785.390 72.940 D 42 9239474.444 595785.210 73.090 D 43 9239453.289 595778.842 72.860 D 44 9239443.101 595774.704 72.603 D 45 9239442.939 595774.845 72.744 D 46 9239440.079 595765.706 72.128 D 47 9239423.260 595772.489 72.820 D 48 9239423.301 595772.388 72.806 D 49 9239410.940 595780.584 73.249 D 50 9239392.566 595782.357 74.347 D 51 9239363.075 595764.118 73.567 D 52 9239362.407 595749.182 74.554 D 53 9239440.926 595826.043 54.653 P2 54 9239440.930 595826.031 54.627 P2 55 9239440.929 595826.034 54.651 P2 56 9239351.416 596648.256 58.500 BS 57 9239351.415 596648.245 58.498 BS 58 9239267.020 596205.973 73.175 P5BS 59 9239351.415 596648.231 58.488 BS 60 9239399.570 595782.016 71.395 D
e. Foto-foto kegiatan survey di lapangan
Recommended