View
244
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah
PT. Semen Tonasa (Persero) mulai didirikan berdasarkan Tap MPRS
RI No.II/MPRS/1960, tanggal 05 Desember 1960 tentang pola pembangunan
Nasional Semesta berencana tahapan 1961-1969.
Di dalam Tap MPRS tersebut membahas mengenai pola proyek
bidang produksi industri golongan AI 1953 No. 54 yang mencantumkan
rencana untuk mendirikan pabrik semen di Sulawesi Selatan dengan hasil
produksi 375.000 ton/tahun. Tujuan mendirikan pabrik semen tersebut
dimaksudkan untuk mensuplai semen untuk pembangunan Kawasan
1. Pabrik Semen Tonasa I
Pabrik Semen Tonasa I berlokasi di desa Tonasa Kecamatan
Balocci Kabupaten Pangkajene Kepulauan Propinsi Sulawesi Selatan.
Letaknya kurang lebih 60 km sebelah utara Kota Makassar dan didirikan
berdasarkan Tap. MPRS RI No.II/MPRS/1960 tanggal 5 Desember 1960.
Survei bahan baku untuk keperluan pabrik dilaksanakan oleh tim
Technoexport Cekoslowakia berdasarkan kontrak yang ditandatangani di
Jakarta pada tanggal 13 Juni 1960. Pada survei ini, Team Technoexport
Cekoslowakia dibantu oleh Lembaga Geologi Bandung dalam hal
pengeboran dan pengambilan sampel bahan baku yang berlangsung antara
tanggal 8 Agustus 1960 sampai 5 Mei 1961. Sedang analisa sampel bahan
baku tersebut dilakukan oleh Balai Penelitian Kimia Ujung Pandang.
Berdasarkan hasil survei bahan baku tersebut, Bank Industri
Negara Jakarta, Bakit Jakarta dan Biro Industrial Departemen
Perindustrian Dasar Pertambangan, menyusun studi kelayakan pendirian
pabrik PT. Semen Tonasa. Dalam studi kelayakan tersebut disimpulkan
bahwa kapasitas produksi Semen Tonasa adalah 350 ton terak per hari atau
110.000 ton semen Portland type I per tahun. Proses yang digunakan
1
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
adalah proses basah dengan bahan bakar Bunker-C oil. Penyusunan studi
kelayakan selesai pada tahun 1962.
Jumlah investasi proyek adalah sebesar Rp. 3,1 milyar atau USD
10,098 juta (1 USD = Rp. 307) yang terdiri dari valuta asing sebesar USD
= 6,515 juta, dan biaya lokal sebesar Rp. 1,1 milyar.
Adapun biaya valuta asing diperoleh dari bantuan pemerintah
Cekoslowakia. Bantuan ini disampaikan kepada pemerintah Indonesia
berupa mesin-mesin pabrik, alat-alat kerja, alat-alat berat, serta perangkat
lunak berupa perencanaan/design dan supervisi untuk konstruksi,
pemasangan mesin/ listrik sampai mesin masa operasi percobaan.
Pelaksanaan pembangunan yang dimulai bulan Juni 1962,
sepenuhnya dilaksanakan oleh Proyek Semen Tonasa dan dibantu oleh
kontraktor lokal untuk semua jenis pekerjaan. Pada tanggal 2 November
1968, pembangunan pabrik selesai dilaksanakan dan pabrik diresmikan
oleh Menteri Perindustrian, M. Yusuf.
Sesudah operasi selama 16 tahun, ternyata pabrik Semen Tonasa I
yang menggunakan proses basah tidak lagi mampu untuk diteruskan
beroperasi secara ekonomis akibat terjadinya beberapa kali kenaikan bahan
bakar minyak. Di samping itu, adanya pabrik Semen Tonasa II dan mulai
beroperasinya pabrik Semen Tonasa III pada tahun 1984, menyebabkan
kebutuhan semen di wilayah pemasaran PT Semen Tonasa masih dapat
disuplai oleh pabrik Semen Tonasa II dan Tonasa III tersebut.
Oleh karena itu, pada bulan November 1984 diputuskan untuk
menghentikan sementara Semen Tonasa I sambil meneliti kemungkinan
pemanfaatan lebih lanjut.
2. Pabrik Semen Tonasa II
Pabrik Semen Tonasa II yang berlokasi di Desa Mangilu,
Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Propinsi Sulawesi Selatan, 25
Km di Sebelah Utara Pabrik Semen Tonasa I, yang didirikan berdasarkan
2
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
persetujuan Bappenas No.023/XL-LC/B.V/76 dan No.285/D.I/IX/76
tanggal 2 September 1976.
Survei bahan baku dilakukan Dyckerhoff Engineering dari Jerman
Barat, dibantu oleh kontraktor dalam negeri yang bekerja sama dengna
Direktorat geologi Bandung. Berdasrakan hasil survei Dyckerhoff
Engineering maka disusunlah studi kelayakan pendirian Pabrik Semen
Tonasa II. Dalam studi kelayakan tersebut disimpulkan bahwa kapasitas
produksi Semen Tonasa II adalah 1.650 ton terak/hari atau 510.000 ton
semen Portland tipe I/tahun dengan kemungkinan perluasan lebih lanjut.
Peroses yang digunakan adalah proses kering dengan bahan bakar minyak
buncker-C oil. Pelaksanaan akhir tahun 1976-1979.
Jumlah investasi yang digunakan untuk membiayai pembangunan
pabrik Semen Tonasa II adalah sebesar Rp. 53,18 milyar terdiri dari Can$
127.525 (1 Can$=Rp.417), terdiri dari valuta asing sebesar Can$ 83,6 juta
dan biaya lokal sebesar 18,307 milyar. Adapun biaya valuta asing tersebut
diperoleh dari bantuan kredit ekspor pemerintah Canada.
Proyek pembangunan pabrik Semen Tonasa II secara resmi dimulai
tanggal 20 Oktober 1976. Perencanaan dan pembangunan pabrik dilakukan
oleh Countinho Caro & Co dari Jerman Barat bersama Swan Wooster
Canada, secara Fized Fee, berdasarkan perencanaan dasar yang dibuka
oleh Dyckerhoff Engineering. Mesin-mesin utama pabrik dan sebagian
besar bahan konstruksi untuk pekerjaan sipil didatangkan dari Canada.
Dalam pengawasan seluruh proyek, baik dalam pemasangan mesin-mesin
utama maupun dalam pelaksanaan konstruksi sipil, PT. Semen Tonasa
dibantu oleh Dyckerhoff Engineering. Sedangkan yang menyangkut
masalah hukum, PT. Semen Tonasa dibantu oleh Konsultan Hukum
Delson dan Gordon dari Amerika Serikat.
Pada tanggal 15 Desember 1979, pembangunan Pabrik Semen
Tonasa II selesai dan diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto pada
tanggal 28 Februari 1980.
3
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
3. Pabrik Semen Tonasa III
Pabrik Semen Tonasa III yang berlokasi di tempat yang sama
dengan Pabrik Semen Tonasa II, dibangun berdasarkan persetujuan
Bappenas: No.32/EXC-LC/B.V/1981 dan No.2177/WK/10/1981 tanggal
30 Oktober 1981.
Survei bahan baku tidak dilaksanakan lagi karena lokasi yang sama
dan telah dilakukan pada saat survei bahan baku Semen Tonasa II,
sedangkan studi kelayakan masih tetap dilakukan Dyckerhoff Engineering.
Dalam studi tersebut disimpulkan bahwa kapasitas produksi pabrik
Semen Tonasa III adalah 1900 ton terak/hari atau 590000 ton Semen
Portland Tipe I/tahun. Proses yang digunakan adalah proses kering dengan
bahan bakar minyak buncker-C pada tahap uji dan saat operasi komersial
menggunakan batu bara.
Jumlah investasi sebesar Rp. 98.807 milyar atau DM.343 juta (1
DM =Rp.288), terdiri dari biaya valuta asing sebesar DM.204 juta dan
biaya lokal sebesar Rp.40.055 milyar. Adapun biaya valuta asing tersebut
sebagian besar bantuan kredit ekspor Pemerintah Jerman Barat. Proyek
pembangunan pabrik Semen Tonasa III dimulai pada tanggal 9 Januari
1082. Perencanaan dan Pembangunan dilakukan oleh Countinho Caro &
Co, Jerman Barat secara Lump Sum Contrct Price (Turn Key).
Mesin-mesin pabrik seluruhnya didatangkan dari Jerman. Dalam
pengawasan seluruh proyek baik pemasangan mesin-mesin utama maupun
pelaksanaan konstruksi sipil, PT. Semen Tonasa dibantu oleh Dyckerhoff
Engineering. Sedangkan menyangkut masalah hukum, dibantu oleh
Konsultan Hukum Delson dan Gordon dari Amerika Serikat.
Pada tanggal 3 April 1985 Pabrik Semen Tonasa III selesai dan
diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto didampingi Perdana Menteri
LeeKwan Yew dari Singapura.
4
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
4. Pabrik Semen Tonasa IV
Perluasan Pabrik Semen Tonasa tidak berhenti hanya pada Semen
Tonasa II dan III yang telah berkapasitas total 1.180.000 ton/tahun. Untuk
menunjang laju pembangunan nasional, Semen Tonasa yang memiliki
bahan baku yang cukup serta dukungan pemerintah kepada perusahaan
milik negara ini, maka didirikanlah pabrik Semen Tonasa IV berdasarkan
SK. Menteri Perindustrian No.82/MPP.IX/1990 tanggal 2 Oktober 1990,
dan SK. Menteri Keuangan RI No.9.1549/MK.013/1990 tanggal 29
November 1990.
Pabrik Semen Tonasa Unit IV dibangun pada lokasi sama dengan
Tonasa II dan III, dengan kapasitas yang lebih besar yaitu 2.300.000
ton/tahun dengan menggunakan teknologi canggih yaitu Digital Control
System (DCS) dalam proses pengendalian operasional.
Dengan demikian PT. Semen Tonasa memiliki pabrik semen
dengan total kapasitas terpasang sebesar 3.480.000 ton/tahun. Pabrik
Tonasa Unit IV diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10
September 1996.
Tonasa Unit IV dikerjakan secara Swakelola oleh PT Semen
Tonasa dibantu oleh PT Rekayasa Industri sebagai konsultan.
2.1.1 Konsolidasi Dengan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
Sebelum konsolidasi dengan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk,
pemegang saham PT. Semen Tonasa adalah Pemerintah Republik
Indonesia. Konsolidasi dengan Semen Gresik (Persero) Tbk
dilaksanakan pada tanggal 15 September 1995 dan kemudian sesuai
dengan keputusan RUPSLB pada tanggal 13 Mei 1997, 500 lembar
saham portepel dijual kepada koperasi Karyawan Semen Tonasa
(KKST), sehingga pemegang saham PT. Semen Tonasa saat ini adalah
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk yaitu sebesar 99,9998 % dan Koperasi
Karyawan Semen Tonasa yaitu sebesar 0,0002%.
5
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2.1.2 Pembangunan Sarana Penunjang
Untuk membantu kelancaran operasi produksi dan pemasaran
Semen Tonasa di Kawasan Timur Indonesia, maka pada tahun 1995 PT.
Semen Tonasa mulai membangun unit pengantongan semen atau
terminal Packing Plant di beberapa daerah pelabuhan di Indonesia
Bagian Tengah dan Indonesia Bagian Timur, antara lain:
1. Packing Plant Bitung (Sulawesi Utara)
2. Packing Plant Makassar (Sulawesi Selatan)
3. Packing Plant Ambon (Maluku)
4. Packing Plant Celukang Bawang (Bali)
5. Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur)
6. Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)
7. Packing Plant Palu (Sulawesi Tengah)
6
P.Plant BitungKapasitas 300.000 ton/thn
P.Plant MakassarKapasitas 600.000 ton/thn
P.Plant BaliKapasitas 600.000 ton/thn
P.Plant AmbonKapasitas 300.000 ton/thn
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Dengan adanya unit pengantongan semen di daerah, hambatan
pemasaran PT Semen Tonasa seperti keterlambatan pengiriman semen
dapat diatasi dengan baik. Di samping itu, PT Semen Tonasa juga
membangun pembangkit listrik tenaga uap atau Boiler Turbine
Generator (BTG) di Pelabuhan Biringkassi dengan kapasitas 2x25 MW
yang dikerjakan oleh Chenda Chemical Engineering Corporation of
China (CC E CC).
2.1.3 Pelabuhan Khusus Biringkassi
Pelabuhan Khusus Biringkassi yang berjarak 17 km dari lokasi
pabrik dibangun sendiri oleh PT Semen Tonasa. Pelabuhan ini
berfungsi sebagai jaringan distribusi antar pulau maupun ekspor dan
dapat disandari kapal dengan muatan di atas 17.500 ton. Pelabuhan ini
juga digunakan untuk bongkar muat barang-barang kebutuhan pabrik
seperti : batu bara, gypsum, slag, kertas kraf, suku cadang, dan lain-lain.
7
P.Plant BanjarmasinKapasitas 300.000 ton/thn
P.Plant PaluKapasitas 150.000 ton/thn
P.Plant BanjarmasinKapasitas 300.000 ton/thn
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Untuk kelancaran operasi, pelabuhan ini dilengkapi dengan rambu-
rambu laut dan moringbuoy.
Pelabuhan Biringkassi dilengkapi 5 (lima) unit packer dengan
kapasitas masing-masing 100 ton per jam serta 7 unit shop loader, 4
unit digunakan untuk pengisian semen zak dengan kapasitas masing-
masing 100-200 ton per jam, atau sekitar 4000 ton per hari, 3 unit
lainnya digunakan untuk pengisian semen curah dengan kapasitas
masing-masing 500 ton perjam atau 6000 ton per hari.
Panjang dermaga Pelabuhan sekitar 2 kilometer diukur dari garis
pantai ke laut sedangkan panjang dermaga untuk standar kapal adalah :
Dermaga I sebelah utara 429 kilometer dengan kedalaman 10,5 meter
(LWL), sebelah selatan 445,50 meter dengan kedalaman 7,5 meter
(LWL). Dermaga II adalah 65 meter dengan kedalaman 5 meter (LWL).
2.1.4 Status Perusahaan
Pada awal dimulainya konstruksi perusahaan ini masih dalam
status “proyek” di lingkungan Departemen Perindustrian Dasar dan
Pertambangan yang berlangsung dari tahun 1963 hingga tahun 1968.
Dan dengan selesainya pembangunan dan mulai beroperasinya Pabrik
Semen Tonasa I status proyek ditingkatkan menjadi “pabrik”. Status
pabrik ini berlangsung hingga tahun 1971.
Setelah menunjukkan hasil yang dicapai baik, maka status
pabrik ditingkatkan menjadi “Perusahaan Umum (Perum)” berdasarkan
peraturan pemerintah No.54 tahun 1969 dan berlangsung hingga tahun
1976.
8
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kemudian berubah menjadi PT Persero berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 1 tahun 1975 dan berlangsung hingga sekarang. Untuk
menunjukkan Effisiensi dan Effektivitas perusahaan perseroan serta
memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta dalam
kepemilikan saham-saham perusahaan, maka PT Semen Tonasa telah
menjajaki keikutsertaannya dalam peraturan pemerintah RI No. 55
tahun 1990 tentang perusahaan perseroan yang menjual sahamnya
kepada masyarakat melalui pasar modal (Go Public).
2.2 Sistem Manajemen Semen Tonasa
Dalam upaya mewujudkan visi dan misi, sistem manajemen
perusahaan yang terintegrasi dan terpadu menerapkan Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 dan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3/OHSAS) yang disebut
sebagai Sistem Manajemen Semen Tonasa.
Sistem Manajemen Mutu
Lebih dari satu dekade, perusahaan menerapkan Sistem Manajemen
Mutu baru ISO 9001:2008. Jaminan mutu dan kepuasan konsumen
merupakan komitmen manajemen dalam menghadapi persaingan yang ketat
dengan produsen semen lainnya. Pemenuhan komitmen tersebut terwujud
dalam upaya pemenuhan kualitas produk sesuai permintaan konsumen dan
penyerahan produk yang tepat waktu dengan harga yang bersaing.
Upaya tersebut diwujudkan dengan penerapan Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2000 yang selanjutnya di upgrade menjadi ISO 9001:2008.
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Perseroan menyadari bahwa tenaga kerja merupakan bagian dari
stakeholders yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dalam suatu
perusahaan. Megingat pentingnya tenaga kerja dalam kelangsungan usaha,
maka kondisi keselamatan karyawan harus dijamin. Hal ini sudah menjadi
9
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
komitmen Manajemen Perseroan untuk menciptakan lingkungan kerja yang
aman, sehat, sejahterah bebas dari kecelakaan dan pencemaran lingkungan
serta penyakit akibat kerja.
Untuk mewujudkan komitmen tersebut, sejak tahun 2000 Perseroan
telah menetapkan bagian dari penerapan sistem manajemen keselamatan
kerja. Penerapan sistem manajemen ini diwujudkan melalui pemberian
sertifikat audit dari Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesi dengan
predikat tertinggi “Bendera Emas” sejak Januari 2004.
Sistem Manajeman Lingkungan
Perlindungan lingkungan merupakan kebijakan manajemen dalam
upaya menjamin pembangunan yang berlanjutan. Pengelolaan dan
pemantauan lingkungan secara terus menerus dilaksanakan oleh Perseroan
bekerjasama dengan institusi luar yang terkait.
Kesadaran akan pentingnya pengelolaan lingkungan telah dimulai
sejak berdirinya Pabrik Perseroan dan senantiasa dikembangkan dan
disempurnakan. Salah satu upaya pengelolaan lingkungan adalah
dilakukannya “update” penerapan sistem manajemen lingkungan ISO 14001
dari versi 2004 dan dinyatakan sesuai oleh Badan Sertfikasi Internasional.
Komitmen manajemen Lingkungan adalah “Menjadi produsen yang
ramah lingkungan” yang diwujudkan melalui pemenuhan persyaratan
peraturan yang berlaku; meminasi dampak negatif dari produsen dan produk
yang dihasilkan; pelaksanaan program efisinsi pemakaian sumber daya alam
dan energi; melaksanakan kehiatan konservasi lahan bekas tambang; serta
membina hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar dan pemerintah
daerah. Keberhasilan ini dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan dari
pemerintah pada program “PROPER” dengan predikat baik “BIRU”.
2.3 Tanggung Jawab Sosial (CSR)
Sebagai koperasi yang beroperasi dan berkembang di tengah
masyarakat, Perseroan turut bertanggungjawab dalam upaya memajukan
10
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
usaha masyarakat sekitar terutama bagi yang belum cukup modal dan
keahlian. Upaya yang dilakukan diantaranya adalah memberikan pelatihan
teknis dan bantuan kemitraan bagi koperasi dan pengusaha kecil agar mereka
dapat menjalankan usahanya secara lebih baik dan profesional. Hingga tahun
2005, Perseroan telah menjadi mitra sekitar 2.975 usaha kecil dan 315
koperasi di Sulawesi Selatan.
Kepedulian sosial diwujudkan melalui pemberian beasiswa kepada
anak didik SD, SMP, SMU dan mahasiswa yang berprestasi dari keluarga
yang kurang mampu, palatihan untuk peningkatan keterampilan atau kualitas
SDM, perbaikan sarana umum berupa sarana pendidikan, pembangunan
rumah ibadah, dan sarana sosial lainnya, pengobatan massal secara periodik,
bantuan kepada masyarakat yang tertimpa bancana alam, dan lain-lain.
Perseroan juga melakukan kegiatan donor darah dari karyawan, pemberian
hewan kurban kepada kaum dhuafa.
Dengan upaya-upaya ini, perseroan berkeinginan untuk membentuk
sumber daya manusia yang berkualitas dan memilikin rasa tanggung jawab
sosial dan kepedulian yang tinggi.
Program Kemitraan
Program kemitraan telah dilaksanakan sejak tahun 1287, dengan
menyalurkan dana hasil penyertaan pemerintah berupa pinjaman
modal/investasi kepada pengusaha kecil dan koperasi di wilayah kabupaten
Pangkep dan sekitarnya di wilayah Sulawesi Selatan.Melalui program
kemitraan, perseroan memberikan bantuan kredit lunak kepada pengusaha
kecil dan koperasi sebagai modal usaha dan investasi serta bantuan hibah
untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan manajerial dan promosi
pemasaran/pameran perusahaan. Dengan program kemitraan ini diharapkan
pengusaha kecil dan koperasi dapat hidup secara mandiri dan tangguh.
Sampai dengan tahun 2007 telah dikucurkan dana pinjaman mitra binaan
sebesar Rp. 24,7 milyar, hibah sebesar Rp. 2,8 milyar dan penyertaan Rp.
1,6 milyar kepada 3.961 mitra binaan.
11
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Program Bina Lingkungan
Program Bina Lingkungan juga dilakukan dengan tujuan
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di sekitar pabrik (kabupaten
Pangkep dan di luar kabupaten pangkep) terutama yang bersentuhan langsung
dengan dampak lingkungan fisik yang timbul dari operasional perseroan.
Obyek bantuan bina lingkungan meliputi pengingkatan kualitas kesehatan
masyarakat, pengembangan prasarana dan sarana masyarakat seperti jalan,
sarana ibadah serta bantuan pompa air untuk pengairan sawah disekitar pabrik
serta kegiatan melelestarikan lingkungan.
Selama tahun 2007 perseroan mengeluarkan Rp. 1,1 milyar untuk
berbagai program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat yang antara lain
meliputi bantuan dana untuk :
Korban musibah bencana alam (4,8%)
Peningkatan pendidikan dan pelatihan (27,7%
Pelayanan Kesehatan (25,4%)
Pengembangan sarana dan prasarana (12,4%
Sarana ibadah (23,1%)
Pelestarian lingkungan (6,6%)
2.4 Produk
Produk yang dihasilkan PT. Semen Tonasa antara lain:
1. Semen Portland Type 1
a. Semen Portland jenis I adalah semen hidrolis yang dibuat dengan
menggiling klinker semen dan gypsum. Semen Portland Jenis I
produksi perseroan memenuhi persyaratan SNI No. 15-2049-2004 Jenis
I dan ASTM C150-2004 tipe I.
b. Semen jenis ini digunakan untuk bangunan umum dengan kekuatan
tekanan yang tinggi (tidak memerlukan persyaratan khusus) seperti:
bangunan bertingkat tinggi, perumahan, jembatan dan jalan raya,
landasan bandar udara, beton pratekan, bendungan/ saluran irigasi,
12
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
elemen bangunan seperti genteng, hollow, brick/batako, paving block,
buis beton, roster dan lain-lain.
(Gambar : semen Portland Type 1)
2. Semen Portland Komposit
a. Semen Portland Komposit produksi PT Semen Tonasa memenuhi
persyaratan SNI 15-7064-2004. Kegunaan semen jenis ini
diperuntukkan untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata,
plesteran dan acian, selokan, jalan, pagar dinding, pembuatan elemen
bangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan, panel beton,
bata beton (paving block) dan sebagainya.
b. Semen Portland Komposit adalah bahan pengikat hidrolis hasil
penggilingan bersama terak semen Portland dan gypsum dengan satu
atau lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran bubuk semen
Portland dengan bubuk bahan anorganik, atau hasil pencampuran bubuk
Semen Portland dengan bubuk bahan anorganik lain.
(Gambar : Semen Portland Komposit)
13
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
3. Semen Portland Pozzolan
Semen Portland Pozzolan adalah semen hidrolis yang terdiri dari
campuran homogen antara semen Portland dan Pozzoland halus yang
diproduksi dengan menggiling klinker semen Portland dan Pozoland
bersama-sama atau mencampur secara rata bubuk semen Portland dan
Pozzoland atau gabungan antara meng-giling dan men-campur, dimana
kadar pozzoland 15% - 40% massa Semen Portland Pozzolan.
Semen Potland Pozzolan produksi perseroan memenuhi persyaratan
SNI 15-0302-2004 type IP-U. Kegunaan: bangunan bertingkat (2-3 lantai),
konstruksi beton umum, konstruksi beton massa seperti pondasi plat penuh
dan ben-dungan, konstruksi bangunan di daerah pantai, tanah berair (rawa)
dan bangunan di lingkungan garam sulfat yang agresif, serta konstruksi
bangunan yang memerlukan kekedapan tinggi seperti bangunan sanitasi,
bangunan perairan, dan penampungan air.
2.5 Visi, Misi, dan Sasaran Perusahaan
1. Visi PT. Semen Tonasa
Menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Asia dengan tingkat
efisiensi tinggi.
2. Misi PT. Semen Tonasa
a. Meningkatkan nilai perusahaan sesuai keinginan stakeholder.
b. Memproduksi semen untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan
kualitas dan harga bersaing serta penyerahan tepat waktu.
c. Senantiasa berupaya melakukan improvement di segala bidang guna
meningkatkan daya saing di pasar dan EBITDA MARGIN perusahaan.
d. Membangun lingkungan kerja yang mampu membangkitkan motivasi
karyawan untuk bekerja secara professional.
3. Sasaran Perusahaan
Untuk mencapai misi tersebut, maka perusahaan mengadakan
analisa dan menetapan sasaran-sasaran antara lain:
14
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
1. Sasaran Jangka Pendek
a. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia serta kondisi teknis dan
keuangan perusahaan.
b. Stabilitas pasokan harga semen dalam menjung pembangunan pada
unit pemasaran, produksi serta peningkatan pelayanan kepada
konsumen.
c. Berpartisipasi dalam program eksport non migas dengan
mengeksport hasil produksi semen pada setiap konsumen luar negeri.
d. Membantu pengembangan usaha keterkaitan dalam rangka
peningkatan penggunaan hasil produksi dalam negeri dalam negeri
untuk pertumbuhan sektor industri hulu dan hilir khususnya industri
kecil, golongan ekonomi lemah dn pertumbuhan ekonomi lainnya.
2. Sasaran Jangka Panjang
a. Peningkatan secara terus-menerus kemampuan Sumber Daya
Manusia, kemampuan teknik dan keuangan perusahaan.
b. Peningkatan kapasitas produksi secara ekonomis untuk mengikuti
perkembangan kebutuhan semen khususnya di wilayah pemasaran
baik dalam maupun luar negeri.
c. Peningkatan usaha keterkaitan yang lebih luas untuk pengembangan
industri dan ekonomi lainnya.
15
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Adanya struktur organisasi yang baik merupakan salah satu
syarat yang penting agar perusahaan dapat berjalan baik. Suatu
perusahaan akan berhasil mencapai prestasi kerja yang efektif dari
karyawan apabila terdapat sistem kerjasama yang baik, di mana
fungsi-fungsi dalam organisasi tersebut mempunyai tugas, wewenang,
dan tanggung jawab yang telah dinyatakan dan diuraikan secara jelas.
Struktur organisai perusahaan PT. Semen Tonasa mengikuti metode
atau prinsip organisasi dimana fungsi-fungsi di dalamnya telah dinyatakan dan
diuraikan dengan menekankan pada pembagian tugas, wewenang dan
tanggung jawab secara jelas dan tegas. Untuk lebih memahami kesatuan
oarganisasi perusahaan sebaimana terlampir.
Sesuai dengan Anggaran Dasar perusahaan, PT.Semen Tonasa diurus
dan dipimpin oleh direksi yang terdiri dari seorang direktur utama dan tiga
orang direktur. Dalam melakukan tugasnya direksi diawasi oleh dewan
komisaris dan direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham. (RUPS),
yang masing-masing untuk Jangka waktu 3 tahun bagi Dewan Komisaris dan
5 tahun bagi Direksi. Tugas dan wewenag dewan komisaris dan direksi diatur
dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Manajemen PT.Semen Tonasa menyusun
unit organisasi sebagai berikut:
1. Dewan Direksi
Bertanggung jawab kepada dewan komisaris sebagai wakil pemegang
saham. Dewan Direksi terdiri atas:
a. Direktur Produksi
Di dalam menjaga kestabilan produk, tugas direktur produksi setiap harinya
meliputi:
1. Terselenggaranya kelancaran operasi Pabrik Unit I, Pabrik Unit II,
Pabrik Unit III, dan Pabrik Unit IV, yang meliputi pencapaian target
16
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
produksi, pencapaian mutu/kualitas produksi dan terlaksananya
pemeliharaan masing-masing.
2. Terselengaranya pemeliharaan fasilitas yang meliputi perumahan
karyawan, gedung pabrik, gedung lainnya, pelabuhan khusus
Biringkassi, dan lingkungan hidup.
b. Direktur Penelitian Pengembangan (Litbang)
Dalam pengembangan perusahaan, tugas direktur litbang
melaksanakan kegiatan untuk merealisir tujuan perusahaan dengan baik.
Tugas-tugas tersebut meliputi:
a. Terselenggaranya semua aktifitas perencanaan dan pelaksanaan proyek-
proyek perluasan termasuk di dalamnya pengurusan sumber dana utuk
pembiayaan proyek-proyak dimaksud.
b. Penelitian terhadap efisiensi semua peralatan unit produksi yang ada dan
yang akan digunakan baik dalam unit-unit yang telah ada maupu dalam
proyek-proyek perluasan.
c. Direktur Pemasaran
Direktur Pemasaran bertugas membantu Direktur Utama dalam
mengawasi secara langsung pada dua departemen, yaitu:
1. Departemen Pemasaran
Departemen ini membawahi Biro Pemasaran Wilayah I, Biro
Pemasaran Wilayah II, Biro Pemasaran Wilayah III, dan Biro
Perencanaan dan Administrasi Pemasaran (PAP), yang dibantu oleh
beberapa seksi.
2. Departemen Distribusi
Departemen ini membawahi Biro Distribusi I, Biro Distribusi II,
dan Biro Perencanaan dan Pengendalian Semen dan Kantong, serta Biro
unit Pengantongan dan dibantu oleh beberapa seksi.
17
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
d. Direktur Keuangan dan Komersil
Betanggung jawab atas semua aktivitas perusahaan. Tugas direktur
keuangan dan komersil adalah:
a. Pembuatan anggaran pendapatan oleh belanja perusahaan serta
mengadakan pengawasan atas pelaksanaan anggaran pendapatan dan
belanja perusahaan tersebut.
b. Menyusun pendistribusian hasil produksi semen dengan jalan menyusun
srategi pemasaran di seluruh daerah pemasaran termasuk
pengangkutannya.
c. Merencanakan kegiatan pengadaan suku cadang bahan baku, bahan
pembantu dan mesin-mesin lainnya sebagai kelengakapan dalam
kegiatan produksi.
e. Kepala Departemen/ Bidang
Tanggung jawab dan tugas dari masing-masing Kepala Departemen
(Kadep) yang terdapat dalam struktur organisasi PT. Semen Tonasa adalah:
a. Kadep Umum
Bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Tugasnya mengelola dan
mengkoordinir bidang pelayanan umum, keamanan dan hukum.
b. Kadep Sumber Daya Manusia
Bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Tugasnya mengelola dan
mengkoordinir bidang pengawasan finansial dan pengawasan
operasional .
c. Kadep Satuan Pengawasan Intern
Bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Tugasnya mengelolah dan
mengkoordinir bidang pengawasan finansial dan pengawasan
operasional.
18
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
d. Kadep Administrasi Keuangan
Bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan komersil. Tugasnya
mengelolah dan mengkoordinir bidang adminisrasi keuangan dan
pengelolaan data elektronik.
e. Kadep Niaga
Bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan komersil. Tugasnya
mengelolah dan mengkoordinir bidang pemasaran, pengadaan dan
gudang.
f. Kadep Operasi
Bertnggung jawab kepada direktur produkksi. Tugasnya mengelolah dan
mengkoordinir bidang produksi,penambanagn, pelabuhan, dan kendali
mutu.
g. Kadep Pemeliharaan
Bertanggung jawab kepada direktur produksi. Tugasnya mengelolah dan
mengkoordinir bidang pemeliharaan mesin dan listrik, workshop, dan
tonasa I.
h. Kadep Litbang Sistem Manajemen dan Pengendalian Mutu dan
Pengendalian Mutu Terpadu dan Lingkungan
Bertanggung jawab kepada direktur produksi. Tugasnya mengelolah dan
mengkoordinir bidang sistem manajemen dan pengendalian mutu
terpadu, lingkungan hidup dan keterkaitannya.
i. Kadep litbang teknis dan ekonomis
Bertanggung jawab kepada direktur produksi. Tugasnya mengelolah dan
mengkoordinir bidang rancang bangun dan perekayasaan dan
pelaksanaan konstruksi.
f. Kepala Biro
19
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Sebagai pembantu utama kepala departemen dan kepala bidang
dalam menangani pekerjaan setiap harinya, para kepala departemen
tersebut dilengkapi pula dengan staf, yang dalam struktur organisasi
levelnya disebut sebagai kepala biro. Adapun penentuan kepala biro ini
didasarkan pada jenis pekerjaan yang akan ditangani oleh masing-masing
bidang.
g. Kepala Seksi
Selanjutnya sebagai pendamping, kepala biro setiap harinya dalam
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya,para kepala biro dibantu
oleh kepala seksi jabatan kepala seksi ini didasarkan pada jenis dan volume
pekerjaan yang akan dilaksakan agar informasi yang terkumpul dapat
memenuhi standar alternative yang akan diambil pimpinan perusahaan
dalam menentukaan garis kebijaksanaan yang akan dilalui.
Guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam menangani jenis
pekerjaan yang dihadapi setiap harinya, para kepala seksi dibantu oleh
tenaga kerja lainnya yang pengangkatan/ penempatannya didasarkan pada
jumlah pekerjaan yang dihadapi dan disesuaikan dengan tingkat
pendidikan, pengalaman kerja, serta keterampilan tenaga kerja tersebut.
2.7 Gambaran Umum Proses Produksi Semen
20
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Penjelasan aliran proses pembuatan semen :
1. Mining
Penambangan merupakan proses pengambilan batu kapur dan tanah liat yang
diperlukan dalam memproduksi semen. Dimana telah dibuat perencanaan
lokasi penambangan untuk kebutuhan setiap harinya. Langkah-langkah dalam
melakukan penambangan adalah pengupasan dan pembersihan topsoil,
pengeboran, peledakan , penggalian dan pemuatan serta yang terahkir adalah
pengangkutan ke ROM storage atau happer crusher.
2. Crusher
Bahan mentah yang berasal dari tambang, biasanya masih berukuran besar.
Bahan mentah tersebut perlu dipecah untuk memperkecil ukurannya (size
reduction) dengan menggunakan crusher. Size reduction disini dimaksudkan
untuk menyiapkan ukuran bahan sesuai dengan ukuran umpan raw mill, untuk
mempermudah pencampuran dan pengeringan
3. Storage
21
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Bahan baku harus disesuaikan dengan bentuk gudang dan cara pengambilan
bahan tersebut. Storage ini berfungsi untuk prehomogenisasi atau biasa
disebut keseragaman.
4. Raw Mill
Pada tahap ini terjadi proses pencampuran bahan baku yaitu batu kapur (lime
stone), dan tanah liat (clay), pada proses ini dilakukan suatu pengoreksian
menggunakan pasir silica dan pasir besi (iron sand) dengan perbandingan
tertentu, sehingga hasil produksinya disebut raw meal.
5. Blending Silo
Proses pencampuran ulang produk raw mill
6. Preheater (pemansan awal)
Proses ini berfungsi untuk mereduksi kadar air atau H2O
7. Calcasiner
Pada tahap ini terjadi proses calcinasi (penguraian) dimana menghilang
carbon dioksiada yang terkandung dalam bahan baku sehingga dihasilkan
kalsium dengan reaksi :
CaCo3 CaO + Co2
8. Kiln
Pada tahap ini terjadi reaksi besar – besaran hasil produknya disebut klinker
yang memiliki suhu 1400’C.
9. Cooler
Tahap ini dilakukan proses pendingan pada klinker yang berbentuk batu-
batuan untuk proses selanjutnya .
10. Silo
22
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Tempat ini adalah wadah untuk hasil proses cooler.
11. Finish Mill
Pada tahap ini dilakukan proses penambahan gypsum terhadap terak,
berfungsi untuk retarder atau pengatur waktu pengerasan semsn. sehingga
hasil semen nanti tidak cepat keras atau lama bila dicampurkan air pada saat
proses penggunaan semen.
12. Silo
Sama halnya dengan silo yang pertama tetapi silo ini adalah wadah terakhir
untuk semen yang nantinya akan di pakcing.
23
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DEPARTEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PT.SEMEN TONASA
Gambaran Umum
Organisasi perusahaan dengan system managerial yang telah terstruktur
pastilah meletakkan peran sumber daya manusia sebagai asset berharga perusahaan
sehingga dapat mendukung kelancaran kinerja manajemen perusahaan. Manajemen
pengelolaan sumber daya manusia di PT.Semen Tonasa dipegang oleh Departemen
Sumber Daya Manusia di bawah Direktur Keuangan dan bertugas merencanakan,
mengkoordinasi, mengarahkan dan mengevaluasi kegiatan di bidang:
1. Perencanaan dan pengelolaan karyawan
2. Pendidikan dan pelatihan karyawan
3. Pelayanan kesehatan karyawan dan keluarga
Departeman Sumber Daya Manusia merencanakan, mengarahkan,
mengkoordinir dan mengendalikan fungsi aktifitas seluruh sumber daya
manusia di PT.Semen Tonasa, meliputi kegiatan administrasi, hubungan
industrial, perencanaan dan pengembangan karyawan, keselamatan dan
kesehatan kerja karyawan. Untuk memastikan tersedianya SDM yang handal
dan sesuai kebutuhan perusahaan, serta terpenuhinya kondisi kerja yang
kondusif dalam mencapai target kinerja perusahaan.
Struktur Organisasi Departemen SDM
24
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
URAIAN TUGAS DEPARTEMEN SDM
A. Departemen SDM
Departemen Sumber Daya Manusia meiliki lingkup tanggung jawab:
Memastikan bahwa SDM yang dimiliki dapat mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditetapkan Perusahaan baik untuk masa sekarang maupun masa
yang akan datang.
Memastikan bahwa SDM yang dimiliki dibina dan dikembangkan sehingga
dapat mengikuti tuntutan perkembangan organisasi dan persaingan usaha
yang dihadapi oleh perusahaan
Memastikan terjadinya keseimbangan antara hak dan kewajiban keryawan,
sehingga kesejahteraan karyawan dan keluarganya baik lahir maupun batin
dapat terpenuhi
Memastikan terselenggaranya Hubungan Industrial yang baik dan tercipta
kondisi kerja yang kondusif, harmonis dan aman
Melakukan pembinaan dan memotivasi karyawan di lingkungan
Departemen Sumber Daya Manusia
B. Biro Pelayanan SDM
25
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Dibawah Departemen SDM, Biro Pelayanan SDM memilii peran dan tugas
dalam hal antara lain:
Merencanakan, menyarankan dan mengelola pengadaan tenaga kerja
Megelola dan mengevaluasi system remunerasi
Mengelola perubahan status ketenagakerjaan
Mengelola pemberhentian keryawan
Mengelola implementasi reward dan punishment
Membina dan mengembangkan bawahan
a. Seksi Administrasi & Remunerasi
Secara lebih spesifik, tugas biro pelayanan SDM dibantu oleh Seksi
Administrasi & Remunerasi dalam hal:
Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan mengelola kegiatan rekrutmen
dan seleksi serta penempatan karyawan agar tersedia jumlah tenaga kerja
sesuai kebutuhan
Mengelola kegiatan administrasi personil karyawan antara lain: perubahan
satatus (promosi, mutasi, kenaikan sub-golongan & golongan,
pemberhentian, penilaian kondite) agar dapat berjalan dengan lancar
Mengelola administrasi penggajian/ upah/ penghasailan karyawan lainnya
secara benar dan tepat waktu
Mengelola penanganan administrasi kesejahteraan karyawan berupa
penjatahan (pakaian dinas, sepatu dinas, dan penunjukan rumah dinas) bagi
karyawan
Menyelneggarakan acara-acara yang berhubungan dengan keparsonaliaan
(serah terima jabatan/ unit kerja, pelepasan karyawan MPP) agar berjalan
lancar dan tertib
Menyelenggarakan seleksi pemilihan karyawan teladan
b. Seksi Hubungan Industrial
Seksi Hubungan Industrial memiliki batasan tugas antara lain:
26
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Mengevaluasi peraturan perusahaan tnatang kepersonaliaan
Memonitor pencapaian PKB
Mengevaluasi perjanjian-perjanjian kerja
Mengkoordinir penanganan kasus karyawan (pribadi/pelanggaran disiplin)
Melaksanakan/ mengelola kasus perselisihan hak, perselisihan kepentingan
dan perselisihan serikat.
C. Biro Pembelajaran
Untuk mengembangkan kualitas karyawan dalam upaya meningkatkan
produktifitas kerja, mka peran Biro Pembelajaran antara lain:
Menyusun rencana kerja dan anggaran Biro Pembelajaran
Mengelola, mengarahkan dan mengkoordinir rencana siswa/siswi &
mahasiswa yang akan melaksanakan kerja praktek lapangan, penelitian
Merencanakan mengelola dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran dan
pengembangan keryawan untuk mencapai tingkat kompetensi sesuai
dengan kebutuhan karyawan
Mengarahkan dan mengemdalikan perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran untuk mengukur pencapaian target sesuai program kerja yang
telah disusun
Membina dan mengembangkan wawasa bawahan
Menyusun rencana jenjang karier
a. Seksi Perencanaan & Evaluasi Pembelajaran
Tugas dari seksi perencanaan dan evaluasi pembelajaran antara lain:
Mengkoordinir penyusunan kebutuhan pembelajaran TNA dan Penysunan
pembelajaran keryawan sesuai kebutuhan perusahaan
Mencari dan menghubungi pihar lembaga pembelajaran luar
Mengevaluasi dan meyeleksi penawaran pembelajaran dari pihak luar,
biaya materi instruktur, waktu dan tempat.
27
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Penyusunan rencana pelaksanaan pembalajaran intern (materi, instruktur,
peserta, waktu, tempat dan anggaran)
Menyiapkan surat perintah kerja (SPK) kepada pihak luar yang telah
terpilih untuk mwlaksanakan pembelajaran keryawan
Mengevaliasi hasil pembelajaran
b. Seksi Pelaksanaan Pembelajaran
Selain terdapat fungsi perencanaan dalam biro pembelajaran, seksi
pelaksanaan pembelajaran mengatur pelaksanaan kegiatan pengembangan
keryawan. Tugas seksi pelaksanaan pembelajaran antara lain:
Menyusun dan mengatur pelaksanaan pembelajaran internal
Menyusun dan mengatur acara pembukaan dan penutupan pembelajaran
Mengkoordinir pendaftaran peserta pembelajaran eksternal
Mengawasi administrasi keuangan SPJ, honprarium serta membuat laporan
pertanggung jawaban
Mengelola pengadaan alat tulis peralatan dan perlengkapan pembelajaran
Mengkoordinir instruktur
Mengatur program PKL siswa dan mahasiswa dan mengelola perpustakaan
D. Biro Pelayanan Kesehatan
Tugas dan tanggung jawab biro pelayanan kesehatan antara lain:
Menyusun, mengawasi & mengendalikan anggaran tahunan biro
npelayanan kesehatan
Mengelola pemeliharaan kesehatan karyawan/ keluarga dan masyarakat
sekitar
Menyusun sasaran mutu/ rencana kerja biro pelayanan kesehatan
Mengembangkan, memonmitor dan mengevaluasi kinerja dan potensi
karyawan di bawah biro Pelayanan Kesehatan
Memberikan pelayanan yang memuaskan kepada padien
28
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Memelihara dan menyediakan sarana rumah sakit
Mengadakan hubungan lintas sektoral
Melaksanakan tugas dari atasan
Mengkoordinir pencatatan dan pelaporanrumah sakit
a. Seksi Poliklinik
Mengkoordinir pelayanan kesehatan karyawan dan keluarganya serta
masyarakat sekitar
Mengawasi/ memantau mutu pelayanan anatr unit di biro pelayanan
kesehatan
Mengkoordinasi rekapitulasi harian penyakit, obat-obat dan administrasi
kesehatan
Menyusun sasaran mutu / rencana kerja seksi poloklinik
Memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pasien
Melaksanakan tugas dari atasan
b. Seksi KIA
Mengkoordinir pelayanan kesehatan keryawan/ keluarga karyawan dan
masyarakat sekitarnya dalam hal pemeriksaan ibu hamil/ persalinan dan
balita
Mengawasi/ memantau mutu pelayana antar unit di biro pelayanan
kesehatan
Mengkoordinir pencqatatan laporan ibu hamil/ bayi/ balita/ KB dan
administrasi kesehatan
Menyususn sasaran mutu/ rencana kerja seksi KIA
Melaksanakan posyandu sekali sebulan
Mengkoordinir pelayanan keluarga berencana
Memberikan pelayanan yang meuaskan kepada pasien
Melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan
29
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
c. Seksi Hyperkes
Terlaksananya pelaksanaan general check up untuk semua karyawan
Mengkoordinir pemantauan pencemaran lingkungan (debu, bising, iklim
kerja, ergonomic dll)
Mengkoordinir system pencatatan dan pelaporan seksi hyperkes
Melaksanakan tugas-tugas yang diberi oleh atasan\menyusun ssaran mutu/
rencana kerja seksi hyperkes
Memberikan pelayanan check up yang memuaskan kepada karyawan.
Sarana kerja dari biro pelayanan kesehatan ini adalah meningkatkan
kesehatan karyawan dan keluarganya. Biro pelayanan kesehatanpun berperan
dalam menurunkan angka kecelakaan kerja atau yang diduga berhubungan
dengan pekerjaan.
Prosedur dan Ketentuan Umum
A. Biro Pelayanan SDM
Dibiro pelayanan SDM salah satu prosedur adalah prosedur untuk
pelaksanaan cuti tahunan. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut:
1. Yang berhak mendapatkan cuti ini adalah: karyawan yang telah
bekerja secara terus menerus selama satu tahun.
2. Cuti tahunan ini selam 12 hari kerja
3. Pelaksanaan dari cuti tahunan ini terdiri dari 6 hari cuti wajib sekaligus
dan 6 hari cuti yang dapat dilaksanakan dengan mencicil
4. Seksi adm &remunerasi menginformasikan hak cuti kepada karyawan
yang bersangkutan dengan mengisi formulir permohonan cuti dan
mencatat rencana pelaksanaan cuti pada kartu master cuti
5. Persetujuan pelaksanaan cuti karyawan oleh atasan langsung (minimal
kasi segaris) dan atasan tidak langsung dengan ketentuan sbb:
30
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
NO. LEVEL KARYAWANATASAN
LANGSUNG
ATASAN
TIDAK
LANGSUNG
1 Pelaksana Kasi Karo
2 Adm. Dept selevel
pelaksana, Kaur/ Karu
Kadep
3 Kaur/ Karu Kasi Karo
4 Kasi Karo Kadep
5 Karo Kadep Dir. Segaris
6 Kadep Dir. Segaris
6. Atasan langsung dan atasan tidak langsung berhak mengizinkan atau
tidak mengizinkan permohonan cuti karyawan dengan melihat
kepentinga perusahaan
7. Cuti tahuna dapat dilaksanakan sampai dengan tanggal 15 Januari
tahun berikutnya, sisa cuti tahunan yang melebihi batas waktu
pelaksanaan cuti dinyatakan hangus
8. Persetujuan, penundaan, koreksi jumlah hari pelaksanaan cuti dicatat
oleh atasan langsung/ atasan tidak langsung minimal (Kasi) dalam
surat permohonan cuti
9. Pelaksanaan seksi administrasi & remunerasi membuat catatan
realisasi/ revisi pelaksanaan cuti paling lambat pada hari pelaksanaaan
10. Petugas administrasi & remunerasi melakukan pemutakhiran data
sesuai cuti karyawan dan pemcatatan pelaksanaan
11. Karyawan melakukan cuti sesuai rencasna
12. Apabila ada kepantingan mendesak maka atasan langsung/ atasan tidak
langsung Berhak memanggil karyawan untuk masuk kerja dan
31
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
menunda pelaksanaan cuti karyawan berdasarkan surat panggilan
masuk kerja dan ditembuskan ke sksi administrasi & remunerasi
13. Petugas seksi administrasi & remunerasi melakukan koreksi
pelaksanaan cuti pada master cuti karyawan
B. Biro Pelayanan Kesehatan
Salah satu prosedur pelaksanaan kegiatan yang ada di biro pelayanan
kesehatan adalah prosedur pelaksanaan pemerikasaan kesehatan berkala
(general check Up). Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan berkala ini
mempunyai tujuan:
1. Untuk mengetahui kondisi calon karyawan spesifik
2. Untuk mengklarifikasi kesehatan calon karyawan sesuai kebutuhan
Prosedur Pelaksanaan General Check Up adalah sbb:
1. Menyusun daftar nama-nama keryawan sesuai unit kerja masing-
masing
2. Membuat jadwalpemanggilan check up berkala karyawan sesuai
tanggal dan bulan kelahiran
3. Membuat dan mengedarkan undangan/ panggilan check up
4. Mengisi dat pribadi dan data pengukuran kesehatan diperlukan
5. Pemeriksaan fisik secara umum terdiri dari:
a) Pemeriksaan fisik secara keseluruhan
b) Pemeriksaan visus/ refraksi
c) Pemeriksaan telinga, hidung dan tenggorokan, pemeriksaan gigi
dan mulut
d) Pemeriksaan Ginekologi (jika diperlukan)
6. Pemeriksaan penunjang lainnya:
a. Pemeriksaan laboratorium klinik
b. Pemeriksaan Harvard Test (kesegaran jasmani)
32
Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )
LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
c. Pemeriksaan rekman jantung (EKG)
d. Pemeriksaan spirometer
e. Permeriksaan Radiologi
7. Evaluasi hasil pemeriksaan hasil check up kesehatan karyawan
8. Menindak lanjuti hasil check up kesehatan:
a. Member perawatan/ pengobatan
b. Control ulang hasil laboratorium
c. Merujuk ketingkat pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
9. Merecord hasil pemeriksaan lanjutan sebagai data history penyakit
10. Melakukan evaluasi penyebab penyakit dengan biro K3 dan Amdal di
lingkungan kerja
33
Recommended