View
227
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
8/10/2019 Klasifikasi Dan Kualitas Batubara
1/13
TUGAS MATA KULIAH GEOLOGI BATUBARA
KLASIFIKASI BATUBARA
Disusun oleh:
PRIHATIN TRI SETYOBUDI L2L 006 041
RADITE ERLANGGA A. L2L 006 042
RAHARDIAN RUTHMAN L2L 006 043
REDDY SETYAWAN L2L 006 044
REVI CHANDRA PRATAMA L2L 006 045
RICKY AFRIANDA L2L 006 046
RISNA JEFRIANI L2L 006 047
RIZAL HARRY SUSANTO L2L 006 048
RIZQY SYAWAL L2L 006 049
SETIAN HAKIIMI L2L 006 050
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2008
8/10/2019 Klasifikasi Dan Kualitas Batubara
2/13
KLASIFIKASI DAN KUALITAS BATUBARA
Mutu setiap batubara akan ditentukan oleh faktor suhu, tekanan,
serta lama waktu pembentukan. Semua faktor tersebut, kemudian dikenal
dengan istilah maturitas organik. Semakin tinggi maturitas organiknya,
maka semakin bagus mutu batubara yang dihasilkan, begitu juga
sebaliknya. Berdasarkan hal tersebut, maka kita dapat
mengidentifikasikan batubara menjadi 2 golongan, yaitu:
1. Batubara dengan mutu rendah.
Batubara pada golongan ini memiliki tingkat kelembaban yang tinggi,
serta kandungan karbon dan energi yang rendah. Biasanya batubara
pada golongan ini memiliki tekstur yang lembut, mudah rapuh, serta
berwarna suram seperti tanah. Jenis batubara pada golongan ini
diantaranya lignite (batubara muda) dan sub-bitumen.
2. Batubara dengan mutu tinggi.
Batubara pada golongan ini memiliki tingkat kelembaban yang rendah,
serta kandungan karbon dan energi yang tinggi. Biasanya batubara
pada golongan ini memiliki tekstur yang keras, materi kuat, serta
berwarna hitam cemerlang. Jenis batubara pada golongan ini
diantaranya bitumen dan antrasit.
Pembahasan masing-masing jenis batubara dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Lignite, disebut juga batubara muda. Merupakan tingkat terendah dari
batubara, berupa batubara yang sangat lunak dan mengandung air
70% dari beratnya. Batubara ini berwarna hitam, sangat rapuh dan
seringkali menunjukkan struktur serat kayu. Nilai kalor rendah karena
kandungan air yang sangat banyak (30-75 %), kandungan karbon
sangat sedikit (60-68&), kandungan abu dan sulfur yang banyak (52.5-
62.5). Batubara jenis ini dijual secara eksklusif sebagai bahan bakar
untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
8/10/2019 Klasifikasi Dan Kualitas Batubara
3/13
Lignite dijumpai pada kondisi yang masih muda, berkisar Cretaceous
sampai Tersier.
Gambar 1. Batubara Lignit
2. Sub-Bituminous: karakteristiknya berada di antara batubara lignite dan
bituminous, terutama digunakan sebagai bahan bakar untuk PLTU.
Sub-bituminous coal mengandung sedikit carbon dan banyak air, dan
oleh karenanya menjadi sumber panas yang tidak efisien.
Gambar 2. Batubara Sub-Bituminous
3. Bituminous: batubara yang tebal, biasanya berwarna hitam mengkilat,
terkadang cokelat tua. Bituminous coal mengandung 68 - 86% karbon
dari beratnya dengan kandungan abu dan sulfur yang sedikit.
Umumnya dipakai untuk PLTU, tapi dalam jumlah besar juga dipakai
untuk pemanas dan aplikasi sumber tenaga dalam industri dengan
membentuknya menjadi kokas-residu karbon berbentuk padat.
8/10/2019 Klasifikasi Dan Kualitas Batubara
4/13
Gambar 3. Batubara Bituminous
4. Antrasit: peringkat teratas batubara, biasanya dipakai untuk bahan
pemanas ruangan di rumah dan perkantoran. Batubara antrasit
berbentuk padat (dense), batu-keras dengan warna jet-black
berkilauan (luster) metalik dengan struktur kristal dan konkoidal pecah.
mengandung antara 86% - 98% karbon dari beratnya, 9,3% abu, dan
3,6% bahan volatile.
Antarasit terbakar lambat, dengan batasan nyala api biru (pale blue
flame) dengan sedikit sekali asap. Antrasit terbentuk pada akhir
Karbon oleh pergerakan bumi yang menyebabkan pemanasan dantekanan tinggi yang merubah material berkarbon seperti yang terdapat
saat ini.
Gambar 4. Batubara Antrasit
Batubara menurut waktu pembentukannya di Indonesia terdapat mulai
skala waktu Tersier sampai Recent. Pembagiannya dapat dijelaskan
sebagai berkut:
8/10/2019 Klasifikasi Dan Kualitas Batubara
5/13
1. Batubara paleogen, merupakan batubara yang terbentuk pada
cekungan intranmontain, contohnya yang terdapat di Ombilin, Bayah,
Kalimantan Tenggara serta Sulawesi Selatan.
2. Batubara neogen, yakni batubara yang terbentuk pada cekungan
foreland, contohnya terdapat di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
3. Batubara delta, yakni endapan batubara yang terdapat di hampir
seluruh Kalimantan Timur.
Klasifikasi batubara berdasarkan material volatil dan kemampuan
pembakaran:
ClassVolatile matter1)
(weight %)General description
101 < 6.1Anthracites
102 3.1 - 9.0
201 9.1 - 13.5 Dry steam coals
Low volatilesteam coals
202 13.6 - 15.0
203 15.1 - 17.0Cooking steams
coals
204 17.1 - 19.5
206 19.1 - 19.5
Heat altered low
volatile steamcoals
301 19.6 - 32.0Prime cookingcoals
Medium volatile
coals305 19.6 - 32.0 Mainly heat
altered coals306 19.6 - 32.0
401 32.1 - 36.0 Very stronglycoking coals
High volatile
coals
402 > 36.0
501 32.1 - 36.0 Strongly cokingcoals502 > 36.0
601 32.1 - 36.0 Medium coking
coals602 > 36.0
701 32.1 Weakly cokingcoals702 > 36.0
801 32.1 - 36.0 Very weaklycoking coals802 > 36.0
901 32.1 - 36.0Non-coking coals
902 > 36.0
Tabel 1. Batubara menurut kemampuan pembakaran dan volatilnya.
8/10/2019 Klasifikasi Dan Kualitas Batubara
6/13
Material yang bervolatil adalah mineral yang bebas. Pada batubara,
pembentukannya menghasilkan gas dan uap yang membantu
pengklasifikasiannya.
1. Batubara berdasar komposisi sulfur
a) Batubara Antrasit: persentase berat antara 0.6 0.77
b) Batubara Bitumin: persentase berat antara 0.7 4.
c) Batubara Lignit: persentase berat 0.4
2. Batubara berdasarkan kelembapan
a) Batubara Antrasit: persentase berat antara 2.8 - 16.3
b) Batubara Bitumin: persentase berat antara 2.2 - 15.9
c) Batubara Lignit: persentase berat 39
3. Batubara berdasar komposisi karbon
a) Batubara Antrasit: persentase berat antara 80.5 - 85.7
b) Batubara Bitumin: persentase berat antara 44.9-78.2
c) Batubara Lignit: persentase berat 31.4
4. Batubara berdasar pengotoran material
a) Batubara Antrasit: 50 - 58 (lb/ft3), 800 - 929 (kg/m3)
b) Batubara Bitumin: 42 - 57 (lb/ft3), 673 - 913 (kg/m3)
c) Batubara Lignit: 40 - 54 (lb/ft3), 641 - 865 (kg/m3)
5. Batubara berdasar komposisi abu
a) Batubara Antrasit: persentase berat antara 9.7 - 20.2
b) Batubara Bitumin: persentase berat antara 3.3-11.7
c) Batubara Lignit: persentase berat 4.2
8/10/2019 Klasifikasi Dan Kualitas Batubara
7/13
Perubahan Komposisi Batubara terhadap Peringkat(Ward., 1984)
Gambar 5. Batubara dan komposisi penyusun
Brown Coal vs Hard Coal menurut SNI 1998
1. Batubara coklat (Brown coal)
Batubara coklat (Brown coal) adalah jenis batubara yang paling
rendah peringkatnya, bersifat lunak, mudah diremas, mengandung
kadar air yang tinggi (10-70%), terdiri atas batubara coklat muda lunak
(soft brown coal) dan batubara lignitik atau batubara cokelat keras
(lignitik atau hard brown coal) yang memperlihatkan struktur kayu.
Nilai kalorinya < 5700 kal/gr (dry mineral matter free).
2. Batubara keras (Hard coal)
Batubara keras (Hard coal) adalah semua jenis batubara
yangperingkatnya lebih tinggi dari brown coal, bersifat lebih keras,tidak mudah diremas, kompak, mengandung kadar air yang relatif
rendah, umumnya struktur kayunya tidak tampak lagi, relative tahan
terhadap kerusakan fisik pada saat penanganan (coalhandling). Nilai
kalorinya > 5700 kal/gr (dry mineral matter free).
Kualitas batubara adalah sifat fisika dan kimia dari batubara yang
mempengaruhi potensi kegunaannya. Kualitas batubara ditentukan oleh
8/10/2019 Klasifikasi Dan Kualitas Batubara
8/13
maseral dan mineral matter penyusunnya, serta oleh derajat
pembatubaraan.
Umumnya, untuk menentukan kualitas batubara dilakukan analisa
kimia pada batubara yang diantaranya berupa analisis proksimat dan
analisis ultimat. Analisis proksimat dilakukan untuk menentukan jumlah air
(moisture), zat terbang (volatile matter), karbon padat (fixed carbon), dan
kadar abu (ash), sedangkan analisis ultimat dilakukan untuk menentukan
kandungan unsur kimia pada batubara seperti : karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen, sulfur, unsur tambahan dan juga unsur jarang.
Kualitas batubara ini diperlukan untuk menentukan apakah
batubara tersebut menguntungkan untuk ditambang selain dilihat dari
besarnya cadangan batubara di daerah penelitian.
Untuk menentukan jenis batubara, digunakan klasifikasi American
Society for Testing and Material (ASTM, 1981, op cit Wood et al., 1983).
Klasifikasi ini dibuat berdasarkan jumlah karbon padat dan nilai kalori
dalam basis dry, mineral matter free (dmmf). Untuk mengubah basis air
dried (adb) menjadi dry, mineral matter free (dmmf) maka digunakan Parr
Formulas (ASTM, 1981, op cit Wood et al., 1983).
8/10/2019 Klasifikasi Dan Kualitas Batubara
9/13
Tabel 2. Klasifikasi batubara berdasarkan tingkatnya (ASTM, 1981, op cit Wood et al
1983)
Sedangkan Klasifikasi sumberdaya dan cadangan batubara
didasarkan pada tingkat keyakinan geologi dan kajian kelayakan.
Pengelompokan tersebut mengandung dua aspek, yaitu aspek geologi
dan aspek ekonomi. Klasifikasi sumberdaya batubara adalah sebagai
berikut:
1. Sumber Daya Batubara Hipotetik (Hypothetical Coal Resource)
Sumber daya batubara hipotetik adalah batubara di daerah
penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung
berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan
untuk tahap penyelidikan survei tinjau.
8/10/2019 Klasifikasi Dan Kualitas Batubara
10/13
Sejumlah kelas sumber daya yang belum ditemukan yang sama
dengan cadangan batubara yg diharapkan mungkin ada di daerah
atau wilayah batubara yang sama dibawah kondisi geologi atau
perluasan dari sumberdaya batubara tereka. Pada umumnya,
sumberdaya berada pada daerah dimana titik-titik sampling dan
pengukuran serat bukti untuk ketebalan dan keberadaan batubara
diambil dari distant outcrops, pertambangan, lubang-lubang galian,
serta sumur-sumur. Jika eksplorasi menyatakan bahwa kebenaran
dari hipotesis sumberdaya dan mengungkapkan informasi yg cukup
tentang kualitasnya, jumlah serta rank, maka mereka akan di
klasifikasikan kembali sebagai sumber daya teridentifikasi (identified
resources).
2. Sumber Daya Batubara Tereka (inferred Coal Resource)
Sumber daya batubara tereka adalah jumlah batubara di daerah
penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung
berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan
untuk tahap penyelidikan prospeksi.
Titik pengamatan mempunyai jarak yang cukup jauh sehingga
penilaian dari sumber daya tidak dapat diandalkan. Daerah sumber
daya ini ditentukan dari proyeksi ketebalan dan tanah penutup, rank,
dan kualitas data dari titik pengukuran dan sampling berdasarkan
bukti geologi dalam daerah antara 1,2 km 4,8 km. termasuk antrasit
dan bituminus dengan ketebalan 35 cm atau lebih, sub bituminus
dengan ketebalan 75 cm atau lebih, lignit dengan ketebalan 150 cm
atau lebih.
3. Sumber Daya Batubara Tertunjuk (Indicated Coal Resource)
Sumber daya batubara tertunjuk adalah jumlah batubara di daerah
penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung
berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan
untuk tahap eksplorasi pendahuluan.
8/10/2019 Klasifikasi Dan Kualitas Batubara
11/13
Densitas dan kualitas titik pengamatan cukup untuk melakukan
penafsiran secara relistik dari ketebalan, kualitas, kedalaman, dan
jumlah insitu batubara dan dengan alasan sumber daya yang ditafsir
tidak akan mempunyai variasi yang cukup besar jika eksplorasi yang
lebih detail dilakukan.
Daerah sumber daya ini ditentukan dari proyeksi ketebalan dan tanah
penutup, rank, dan kualitas data dari titik pengukuran dan sampling
berdasarkan bukti gteologi dalam daerah antara 0,4 km 1,2 km.
termasuk antrasit dan bituminus dengan ketebalan 35 cm atau lebih,
sib bituminus dengan ketebalan 75 cm atau lebih, lignit dengan
ketebalan 150 cm.
4. Sumber Daya Batubara Terukur (Measured Coal Resourced)
Sumber daya batubara terukur adalah jumlah batubara di daerah
peyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung
berdasarkan data yang memenuhi syaratsyarat yang ditetapkan
untuk tahap eksplorasi rinci.
Densitas dan kualitas titik pengamatan cukup untuk diandalkan untuk
melakukan penafsiran ketebalan batubara, kualitas, kedalaman, dan
jumlah batubara insitu. Daerah sumber daya ini ditentukan dari
proyeksi ketebalan dan tanah penutup, rank, dan kualitas data dari
titik pengukuran dan sampling berdasarkan bukti geologi dalam radius
0,4 km. Termasuk antrasit dan bituminus dengan ketebalan 35 cm
atau lebih, sub bituminus dengan ketebalan 75 cm atau lebih, lignit
dengan ketebalan 150 cm.
8/10/2019 Klasifikasi Dan Kualitas Batubara
12/13
8/10/2019 Klasifikasi Dan Kualitas Batubara
13/13
DAFTAR PUSTAKA
Microsoft Encarta Reference Library 2005, 2004. Microsoft Corporation.
http://www.engineeringtoolbox.com/coal_classification, 2005. CoalClassification. November 17, 2008.
http://ilmubatubara.com/kualitas-batubara,2006. Batubara Sumber EnergiAlternatif. November 17, 2008.
Standar Nasional Indonesia Amandemen 1SNI 13-5014-1998, 1998.
Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara. BadanStandardisasi Nasional.
http://www.engineeringtoolbox.com/coal_classificationhttp://ilmubatubara.com/kualitas-batubarahttp://ilmubatubara.com/kualitas-batubarahttp://www.engineeringtoolbox.com/coal_classificationRecommended