komdik mata Nurul.pptx

Preview:

Citation preview

Oculi Sinistra Trauma Tumpul dengan Ulkus

Kornea danUveitis

Presentan :dr. Nurul Masruroh

Pembimbing :dr. Djoko S. Tardan, Sp.M

Nama : Tn. HJenis Kelamin : Laki- lakiUsia : 45 tahunPekerjaan : PetaniMasuk RS : 7 September 2015

Identitas Pasien

Keluhan Utama : Mata kiri sakit

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien mengeluh mata kiri sakit. Mata kiri sakit sejak 3 hari SMRS dan timbul

bercak putih kekuningan dibagian hitam pada mata kirinya. Keluhan juga

disertai dengan pandangan kabur, mata merah, mata berair, mengganjal dan

nyeri kepala sebelah kiri. 10 hari SMRS pasien mengaku mata kirinya terkena

kayu saat bekerja disawah. Sebelumnya sudah pernah diobati di praktek dokter

umum di pemangkat dan diberikan obat tetes mata dan tablet dan sudah

digunakan dalam ± 5 hari.

Anamnesis

Riwayat keluhan serupa Riwayat operasi mata Riwayat penyakit mata Riwayat HT Riwayat DM

Riwayat Penyakit Dahulu

Disangkal

Riwayat keluhan serupa, Hipertensi, Diabetes Melitus disangkal

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Keadaan Umum: baik Kesadaran : Compos mentis Tanda vital

◦ TD : 130/ 90 mmHg◦ Nadi : 82 x/ menit◦ T : 37oC◦ RR : 20 x/ menit

Status Generalis

Status Oftalmologis

Ulkus pada korneaHiperemis (injeksi

siliar)

Pupil Midriasis

Hiperemis (injeksi konjungtiva)

Konjungtiva palpebra hiperemis

OD OS

> 1/60 Visus 1/300

Tidak dilakukan Koreksi Tidak dilakukan

Gerak bola mata ke segala arah baik

Parase/ Paralyse Gerak bola mata ke segala arah baik

Tidak ada kelainan Supercilia Tidak ada kelainan

Edema (-), spasme (-) Palpebra Edema (-), spasme (-)

Injeksi (-), sekret (-) Conjungtiva Injeksi (+), sekret (+)

Tidak ada kelainan Sclera Tidak ada kelainan

Jernih Cornea Keruh terdapat ulkus

Kedalaman cukup, jernih COA Kedalaman dalam, keruh

Kripte (+), sinekia (-) Iris Kripte (+), sinekia (-)

Bulat, sentral, regular Ø

3mm, reflek pupil (+) N

Pupil Ø 6mm, iregular, reflek

pupil (-),

Jernih Lensa Jernih

Tidak dilakukan Fundus Refleks Tidak dilakukan

Palpasi : dbn Tensio Oculi Palpasi : dbn

OS Trauma Tumpul dengan Ulkus Kornea danUveitis

Diagnosis Kerja

IVFD RL 16 tpm Inj. Cefotaxime 2 x 1 gr Inj. Ketorolac 3 x 1 amp Inj. Ranitidin 2 x 1 amp Floxa 8 x gtt 2 OS C. Tropin 1 tetes OS (Dipoli Mata) Dilakukan Scraping - debridement

PENATALAKSANAAN

Quo ad vitam: dubia ad malam Quo ad sanactionam: dubia ad malam Quo ad functionam: ad malam

Prognosis

TINJAUAN PUSTAKA

Ulkus Kornea

Transparan (media penglihatan) Avaskuler mendapat nutrisi secara difus

dari humor aqous dan dari tepi kapiler Kekuatan refraksi +43 dioptri Diinervasi cabang pertama N. V

Kornea

Anatomi kornea

defenisi

Ulkus kornea

hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea,

yang ditandai dengan adanya infiltrat supuratif disertai

defek kornea bergaung, dan diskontinuitas jaringan kornea yang dapat terjadi dari epitel

sampai stroma.

•u.k. bakterial•u.k. fungi•u.k virus•u.k. acanthamoeba

•marginal•Mooreen•ring

klasifikasi

infeksi•Bakteri•jamur•Virus•acanthamoeba

Non infeksi

•Kelainan dari membran basal ex: karena trauma•Bahan kimia•Radiasi•Sindrom sjorgen•Defisiensi vit A•Obat-obatan

Reaksi hiprsensitivitas

•Granulomatosa wagener•Rheumatoid arteritis

etiologi

Kornea yang avaskuler trauma infeksi 48 jam akan menyebabkan proses infiltrasi dan vaskularisasi dari limbus

Badan kornea dan wandering cell dan sel- sel lain yang terdapat dalam stroma kornea, segera bekerja sebagai makrofag terjadi dilatasi pembuluh darah yang terdapat di limbus (disebut injeksi perikornea/ injeksi siliar)

Selanjutnya, terjadi infiltrasi dari sel- sel mononuklear, sel plasma, leukosit PMN yang menyebabkan timbulnya infiltrat, yang tampak sebagai bercak berwarna kelabu, keruh dengan batas2 tak jelas dan permukaan tidak licin terjadi kerusakan epitel terjadilah ulkus kornea

Patofisiologi

Injeksi siliar

Manifestasi klinik

Gejala subjektif objektif

Eritema kelopak mata / konjungtiva

Sekret mukopurulen Beda asing dimata Visus turun Mata berair Bintik putih pada

kornea Silau nyeri

Kekeruhan lensa Ada infiltrat Injeksi silier hipopion

Anamnesa Riwayat trauma Benda asing Penyakit kornea spt keratitis Pemakaian obat topikal Rwyt pemakaian kontak lensa

Pemeriksaan penunjang- Pewarnaan kornea dengan zat fluorensensi- Kerokan ulkus untuk analisa atau kultur

diagnosa

Medikamentosa

A. Antibiotik

Pada pengobatan ulkus sebaiknya tidak diberikan salep mata karena dapat memperlambat penyembuhan dan dapat menimbulkan erosi kornea kembali. Berikut ini contoh antibiotik: Gentamisin 3 mg, Neomisin 3,5-5 mg, Tobramisin 3 mg, Eritromisin 0,5%, Kloramfenikol 10 mg, Ciprofloksasin 3 mg, Ofloksasin 3 mg.

B. Anti jamur

C. Anti Viral

Obat-obatan lainnya yang dapat diberikan yaitu:

a. Sulfas atropin sebagai salep atau larutan. Kebanyakan dipakai sulfas atropin karena bekerja lama 1-2 minggu. Efek kerja sulfas atropin:

1. Sedatif, menghilangkan rasa sakit.

2. Dekongestif, menurunkan tanda-tanda radang.

3. Menyebabkan paralysis M. siliaris dan M. konstriktor pupil.

Dengan lumpuhnya M. siliaris mata tidak mempunyai daya akomodsi sehingga mata dalam keadaan istirahat. Dengan lumpuhnya M. konstriktor pupil, terjadi midriasis sehinggga sinekia posterior yang ada dapat terle-pas dan dapat mencegah pembentukan sinekia posterior yang baru.

b. Skopolamin sebagai midriatika.

c. Analgetik.

Untuk menghilangkan rasa sakit, dapat diberikan tetes pantokain, atau tetrakain tetapi jangan sering-sering.

tatalaksana

a. Kauterisasi 1. dengan zat kimia : iodine, larutan murni asam karbolik 2. dengan panas (heat cauterization) : memakai

elektrokauter atau termophore 3. Debridement mekanik : untuk menghilangkan material

nekrosis dengan mengerok dasar ulkus dengan spatula dengan bantuan anatesi lokal. Debridement ini dapat mempercepat penyembuhan

b. Flap Konjungtiva Indikasinya adalah situasi dimana terapi medis,

kerusakan epitel berulang dan stroma ulserasi. Tujuan dari flap konjungtiva adalah mengembalikan

integritas permukaan kornea yang terganggu dan memberikan metabolisme serta dukungan mekanik untuk penyembuhan kornea.

Pembedahan

c. Keratoplasti Indikasi keratoplasti:

1. Dengan pengobatan tidak sembuh; 2. Terjadinya jaringan parut yang menganggu penglihatan; 3. Kedalaman ulkus telah mengancam terjadinya perforasi.

Perforasi kornea Sikatrik kornea Katarak Glaukoma sekunder Kebutaan

komplikasi

TERIMA KASIHMATUR THANK YOU

Recommended