View
65
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
Investigasi wabah
Citation preview
KONSEP INVESTIGASI WABAH/KLB
rara warih gayatri
Konsep Investigasi Wabah Dan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular, keracunan makanan,keracunan bahan berbahaya lainya masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, karena menyebabkan jatuhnya korban kesakitan dan kematian yang besar, menyerap anggaran biaya dalam upaya penanggulangannya,berdampak pada sektor ekonomi, pariwisata serta berpotensi menyebar luas lintas daerah bahkan internasional yang butuh koordinasi dalam penanggulangan. Oleh karena itu, ketika terjadi wabah penyakit dan kejadian luar bisa haruslah ditangani secara epidemiologi dengan cepat agar tidak terus berlanjut dan meluas.
Pengertian Wabah/ KLB
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Menteri menetapkan dan mencabut daerah tertentu dalam wilayah Indonesia yang terjangkit wabah sebagai daerah wabah (PMK No.949, Tahun 2004)
Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah. menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1501/MENKES/PER/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya
Pengertian wabah:
Keadaan ketika jumlah kasus penyakit atau peristiwa yang terjadi lebih banyak daripada yang diperkirakan dalam suatu periode waktu tertentu atau diantara kelompok orang tertentu.
Melebihi keadaan yang lazim ? Satu kasus tunggal dari penyakit menular
yang lama tidak ditemukan, atau adanya penyakit baru yang belum diketahui sebelumnya di suatu daerah memerlukan laporan yang secepatnya disertai dengan penyelidikan epidemiologis.
Apabila ditemukan penderita kedua dari jenis penyakit yang sama dan diperkirakan penyakit ini dapat menimbulkan malapetaka dapat diindikasikan sebagai wabah
Kriteria Wabah
Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).
Insidens rate meningkat 2 kali atau lebih dibanding angka rata-rata sebulan atau setahun sebelumnya.
Angka rata-rata bulanan dalam satu tahun dari penderita baru menunjukkan kenaikan 2 kali atau lebih dibandingkan angka yang sama untuk tahun sebelumnya.
Case Fatality Rate dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu menunjukan kenaikan 50% atau lebih, dibanding dengan CFR dari periode sebelumnya
Kriteria KLB
1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal.
2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
Jenis Wabah Berdasarkan sifat wabah terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Common Source Epidemic (Point Source Epidemic)Adalah suatu letusan penyakit yang disebabkan oleh terpaparnya sejumlah orang dalam suatu kelompok secara menyeluruh dan terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Adapun Common Source Epidemic itu berupa keterpaparan umum, biasa pada letusan keracunan makanan, polusi kimia di udara terbuka, menggambarkan satu puncak epidemi, jarak antara satu kasus dengan kasus, selanjutnya hanya dalam hitungan jam, tidak ada angka serangan ke dua
2. Propagated/Progresive EpidemicBentuk epidemi dengan penularan dari orang ke orang sehingga waktu lebih lama dan masa tunas yang lebih lama pula. Propagated atau progressive epidemic terjadi karena adanya penularan dari orang ke orang baik langsung maupun melalui vektor, relatif lama waktunya dan lama masa tunas, dipengaruhi oleh kepadatan penduduk serta penyebaran anggota masyarakat yang rentan serta mobilitas dari penduduk setempat, masa epidemi cukup lama dengan situasi peningkatan jumlah penderita dari waktu ke waktu sampai pada batas minimal anggota masyarakat yang rentan, lebih memperlihatkan penyebaran geografis yang sesuai dengan urutan generasi kasus
Kriteria KLB
Kriteria tentang Kejadian Luar Biasa mengacu pada Keputusan Dirjen No. 451/91, tentang Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa. Menurut aturan itu, suatu kejadian dinyatakan luar biasa jika ada unsur :
Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
Peningkatan kejadian penyakit/ kematian terus menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun)
Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
Menurut Masykuri (1997), untuk menentukan apakah jumlah kasus yang ada melampaui jumlah yang diharapkan biasanya dilakukan dengan membandingkan jumlah yang ada saat ini dengan jumlah beberapa minggu atau beberapa bulan sebelumnya atau dengan jumlah yang ada pada periode waktu yang sama di tahun-tahun sebelumnya.
Jenis KLB1. Menurut Penyebaba. Toksin : Entero toksin, exotoxin, endotoxib. Infeksi : Virus, bakteri, cacing, protozoac. Toksin Biologis : Racun jamur, plankton, alfatoxin, racun ikan, racun,
tumbuh-tumbuhand. Toksin Kimia : Zat organic (logam berat, cyanide), insekta, gas beracun2. Menurut Sumbera. Dari Manusia : Jalan nafas, tangan, tenggorokan, hubungan seks, tinjab. Kegiatan Manusia : Toksin bilogis dan kimia (tempe brongke,
penyemprotan, penangkapan ikan dengan racun), jarum suntik tidak steril
c. Dari Binatang : Binatang piaraan, ikan, binatang pengerat (contoh : leptospirosis)
d. Serangga : Lalat, nyamuk (DBD, filarial, malaria)e. Dari Udara dan Air : stapilococcus, streptococcus, vibriof. Dari makanan dan minuman : Keracunan singkong, jamur makanan
kaleng
Peran Penyelidikan Wabah/ KLB
Penyelidikan Epidemiologi merupakan suatu kegiatan penyelidikan atau survey yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran terhadap masalah kesehatan atau penyakit secara lebih menyeluruh. Sedangkan Penyelidikan Wabah adalah suatu kegiatan untuk memastikan adanya KLB/Wabah, mengetahui penyebab, mengetahui sumber penyebaran, mengetahui faktor resiko dan menetapkan program penanggulangan KLB
Perbedaan keduanya penyelidikan epidemiologi dilakukan secara menyeluruh sedangkan penyelidikan wabah dilakukan untuk memastikan adanya wabah.
Fungsi penyelidikan wabah/ KLB
Mencegah meluasnya Wabah/ KLB Mencegah terulangnya Wabah/ KLB dimasa yang
akan datang Diagnosis kasus yang terjadi dan mengidentifikasi
penyebab penyakit. Memastikan bahwa keadaan tersebut merupakan
KLB Mengidentifikasi sumber dan cara penularan Mengidentifikasi keadaan yang menyebabkan KLB Mengidentifikasikan populasi yang rentan atau
daerah yang beresiko
Tipe Dan Tujuan Surveilans Epidemiologi Dalam Penyelidikan Wabah/KLB Tipe-tipe Sistem Surveilans:
1. Pasif Surveilans pasif dimana proses pengumpulan data tidak secara langsung, tetapi menunggu provider untuk mengirim laporan Keuntungan lebih murah, namun kerugiannya butuh kerja sama yang baik dan sering kali inkonsisten keterlambatan laporan.
2. Suveilans Aktif: Dimana surveilans yang pengumpulan data secara langsung dari berbagai sumber dan media. Keuntungan data yang diperoleh sesuai kebutuhan, sedang kerugian mahal.
3. Surveilans Sentinel: Surveilans dimana data-data berasal dari kelengkapan data yang reliable, cepat, dan sering kali murah berasal dari sumber kesehatan dan diupayakan tersebar luas dalam hal goegrafis dan demografis.
Tujuan: Salah satu kegunaan surveilans adalah untuk mendeteksi
adanya wabah atau KLB (Kejadian Luar Biasa). Wabah dan KLB itu sendiri dapat dideteksi pada saat melakukan analisis data surveilans. Wabah atau KLB ini terdeteksi apabila hasil surveilans menunjukan adanya peningkatan kasus yang dilaporkan atau adanya kejadiaan yang tidak seperti biasanya.
Beberapa alasan mengenai perlu dilaksanakannya investigasi atau penyelidikan terhadap adanya wabah atau KLB adalah untuk program pencegahan dan pengendaliaan penyakit, untuk keperluan penelitian dan pelatihan, sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan, menjaga hubungan masyarakat, keprihatinan politik dan merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan.
Jika investigasi terhadap KLB suatu penyakit memang harus dilaksanakan hasilnya juga harus rasional, sesuai dengan akal sehat, secara ilmiah memang logis dan dapat dibuktikan. Selain itu, temuannya jelas dan berguna bagi mereka yang terpengaruh dengan hasilnya yaitu kelompok populasi.
Penyakit-Penyakit Potensial Wabah
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1501/MENKES/PER/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya adalah :
Kholera,Pes,DBD,
Campak,Polio,
Difteri,PertusisRabies,Malaria
Avian Influenza H5N1,
Anthrax.Leptospirosis
HepatitisInfluenza A baru (H1N1)/ Pandemi
2009Meningitis,
Yellow Fever,Chikungunya
Recommended