View
216
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
“KONSTRUKSI INFOTAIMENT HOTSHOT TERHADAP
PEMBERITAAN KASUS USTADZ SOLMED DENGAN JAMAAH TKI
HONGKONG TANGGAL 23 AGUSTUS 2013”
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom. I)
Oleh :
Herri Hermawan
NIM: 109051000247
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 M
ii
ABSTRAK
Herri Hermawan
Konstruksi Infotaimen Hotshot Terhadap Pemberitaan Kasus Ustadz
Solmed Dengan Jamaah Tki Hongkong Tanggal 23 Agustus 2013
Infotainment Hotshot merupakan salah satu program yang tayang di
stasiun televisi SCTV. Tak hanya memberitakan para selebritis, Infotainment
hotshot pada saat ini kerap memubilkasikan para pendakwah yang dikenal
masyarakat seperti ustadz Solmed. Pada 23 Agustus 2013 infotainment Hotshot
memberitakan tentang kasus ustadz Solmed dengan Jamaah TKI Hongkong.
Setiap media Infotainment tentu mempunyai gaya dalam konstruksi
pemberitaannya. Faktor internal dan eksternal sangat memengaruhi suatu berita
yag akan dikonstruksi oleh media Infotainment. Konstruksi berita Infotainment
Hotshot sangat berpengaruh kepada bagaimana naskah atau narasi itu ditulis.
Konstruksi yang dibentuk oleh Infotainment Hotshot sangat memengaruhi para
penontonnya.
Dari berita tersebut, maka timbulah masalah yang akan diangkat oleh
penulis. Pertama bagaimana Konstruksi Infotainment Hotshot terhadap kasus
Ustadz Solmed dengan jamaah TKI Hongkong? Kedua, apa faktor yang
mendukung konstruksi berita Infotainment Hotshot?
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kualitatif dengan metode
analisis deskriptif, yaitu melalui pengamatan lapangan dan wawancara. Teori
yang digunkan dalam penelitian ini adalah teori konstruksi realitas sosial
“konstruksi sosial media masa” Peter R L Berger dan Thomas Luckman, yaitu
sirkulasi informasi yang cepat dan luas sehingga konstruksi sosial yang didapat
sebarannya cepat dan merata.
Konstruksi berita infotainment Hotshot pada kasus ustadz Solmed dengan
jamaah TKI Hongkong adalah selalu memberikan informasi yang sebenarnya
sedang terjadi. Sebagai faktor pendukung dari kontruski berita infotainment
Hotshot pada kasus ustadz Solmed dengan Jamaah TKI Hongkong adalah materi
liputan dan kebijakan redaksi dalam menentukan angle.
Berita yang disajikan oleh infotainment Hotshot menjadi sajian tontonan
yang tak bisa lagi di tawar oleh penontonnya. Konstruksi berita menjadi sangatlah
penting untuk memberikan informasi yang benar dan tepercaya. Keterangan dari
Narasumber dan script menjadi factor utama penentu arah berita tersebut.
Keyword: Infotainemnt Hotshot, Ustadz Solmed, Jamaah TKI Hongkong,
Kontruksi Berita
iii
KATA PENGANTAR
Al-hamdulillah, segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah menganugerahkan nikmat yang tidak terhingga kepada segenap
hamba-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya
hingga akhir zaman
Berkat rahmat dan hidayah dari Allah SWT, akhirnya peneliti dapat
menyelesaikan penelitian ini dengan judul ”Konstruksi Infotainment Hotshot
Terhadap Pemberitaan Kasus Ustadz Solmed Dengan Jamaah TKI Di Hongkong
Tanggal 23 Agustus 2013.
Betapa pun hambatan dan kesulitan seakan terasa ringan berkat dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dr. Arief Subhan, MA sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi; Dr. Suparto, M.Ed. Wakil Dekan I; Dr. Hj. Roudhonah, MA.
Wakil Dekan II; Dr. Suhaimi, MA. Wakil Dekan III.
2. Drs. Masran, MA sebagai Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
beserta Fita Fathurokhmah, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam.
3. Dr. Rulli Nasrullah M.Si sebagai Dosen Pembimbing skripsi peneliti yang
telah memberikan arahan dan masukan dalam penelitian ini.
4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan ilmu pengetahuannya kepada peneliti.
iv
5. Seluruh Karyawan Perpustakaan di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
6. Seluruh Jajaran Direksi, karyawan dan staf PT Creative Indigo Production
7. Kepada redaksi Hotshot, produser serta Asisten Produser yang telah
bersedia untuk menjadi narasumber dalam kelancaran penulisan skripsi ini.
8. Kedua orangtuaku tercinta, Amsyar dan Partini yang telah banyak berjasa
dan berkorban
9. Istriku Tercinta, Rosliana, yang selalu mendukung baik waktu semangat
ataupun sedang down.
10. Sahabat, dan saudara seperjuangan yang selalu bersama yang selalu
mendukung, membantu dan mendoakan penulis dalam proses
menyelesaikan skripsi ini, Hilmy Awabi, Dwi Agus Prasetyo,Surya
Wiratama. Takkan pernah penulis lupakan masa-masa bersama kalian dan
semua bimbingan yang kalian berikan selama ini.
11. Keluarga besar mahasiswa FIDKOM angkatan 2009 khususnya KPI G;
Rizky Dwi Rayando, Ovie, Soleh, Novriadi, Iskandar, Arief, Hakim,
Andri, Rizal, Tata, Sanih, Ade, Mumpuni, Eca, dan yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
12. Kepada seluruh pihak yang telah membantu jalannya penelitian ini yang
tidak dapat disebutkan satu per satu. Namun, tidak mengurangi sedikitpun
rasa terima kasih peneliti kepada kalian. Semoga Allah SWT melipat
gandakan pahala atas semua kebaikan kalian. Semoga penelitian ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan penelitian selanjutnya. Aamiin.
Jakarta, 2016
Herri Hermawan
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ i
ABSTRAK ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.........................................
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................
D. Metodologi Penelitian ................................................................
E. Tinjauan Pustaka ......................................................................
F. Sistematika Penulisan ..............................................................
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konseptualisasi Berita
1. Pengertian Berita……………………………………………
2. Nilai Berita…………………………………………………
3. Jenis Berita………………………………………………..
4. Berita Dalam Pandangan Konstruksionis…………………….
B. Teori Konstruksi Sosisal
C. Konseptualisasi Infotainment
D. Konseptualisasi Dakwah
E. Pengertian Dakwah
F. Penggunaan Media Dakwah
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Profil PT Creative Indigo Production
B. Profil Ustadz Solmed
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Tentang Konstruksi Berita Ustadz Solmed di Infotainment
Hotshot Pada Tanggal 23 Agustus 2013
B. Interpretasi Berita Ustadz Solmed di Infotainment Hotshot Pada
Tanggal 23 Agustus 2013
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada 15 Agustus 2013 muncul video yang menarik perhatian media di
tanah air. Video tersebut diunggah melalui youtube dan berisi pernyataan
Khofifah, ketua Majelis Ta’lim Thariqul Jannah di Hongkong.
Video yang berdurasi 15 menit tersebut menjelaskan tentang kronologi
batalnya ustadz Solmed untuk berdakwah di Hongkong. Isi video tersebut
menimbulkan reaksi ustadz Solmed dan membawa dampak pemberitaan di media
tanah air. Penjelasaan video dari Khofifah mengatakan bahwa ustadz Solmed
meminta bayaran lebih besar dari bayaran yang telah disepakati sebelumnya, yaitu
sebesar 6000 dolar Hongkong, atau sekitar delapan juta rupiah. Sementara ustadz
Solmed meminta kenaikan bayaran menjadi sepuluh juta dolar Hongkong.
Khofifah juga mengatakan bahwa ustadz Solmed meminta uang kotak
amal dan uang penjualan tiket serta meminta tambahan tiket pesawat menjadi
empat tiket sedangkan kesepakatan semula hanya meminta dua tiket. Merasa
keberatan dengan permintaan ustadz Solmed, pihak jamaah majelis ta’lim TKI di
Hongkong membatalkan untuk mengundang ustadz Solmed yang seharusnya
dilaksanakan pada 15 september 2013. Khofifah pun mengklarifikasi bahwa
pemberitaan yang berkembang sebelum video ini diunggah tidak benar seraya
meluruskan bahwa kegiatan dakwah tidak untuk dijadikan bisnis.
Dari hasil infak para jamaah yang dikumpulkan dari 2004 sampai sekarang
dibelikan untuk tiket pesawat, penyewaan gedung dan biaya di Hongkong apabila
mengundang ustadz dari luar Hongkong.
2
Khofifah juga berpesan kepada ustadz Solmed melalui youtube bahwa
hendaknya jangan memberikan pernyataan yang bukan sebenarnya di media serta
menyatakan bahwa kegiatan dakwah ini tidak ada perjanjian dan selama
mengundang ustadz yang lain untuk berdakwah juga tidak pernah ada perjanjian
tetapi hanyalah kesepakatan.
Video yang diunggah pada 15 Agustus itu pun mendapat reaksi pro dan kontra
bagi penontonnya. Tak ketinggalan media massa pun ikut meramaikan dengan
berita-beritanya. Bahkan pemberitaan tentang kasus ustadz ini sempat menjadi isu
nasional, sementara pihak MUI juga sempat mengeluarkan pernyataan tentang
kejadian yang menimpa dengan ustadz Solmed.
Dampak dari video youtube yang menjelaskan tentang kejadiaan dan
permintaan ustadz Solmed untuk berdakwah di Hongkong tersebut seolah menjadi
bola liar yang berkembang di masyarakat. Pihak media sendiri juga tak luput dari
kesimpang siuran dari kejadiaan ini.
Karena itu, sang ustadz sempat mengadakan klarifikasi melalui press
conference. Isi dari klarifikasi ustadz Solmed tersebut menjawab pernyataan dari
Khofifah yang diunggah melalui youtube. Ustadz mengatakan bahwa pada Mei
2013 saat sang ustadz berada di Hongkong, ada sekelompok panitia yang akan
mengundang ustadz untuk berdakwah kembali di Hongkong.
Undangan tersebut rencananya akan dilaksanakan pada September 2013,
namun pihak ustadz Solmed masih mempertimbangkan undangan tersebut.
Sesampainya di Indonesia pihak ustadz Solmed mengevaluasi kejadian yang
terjadi di Hongkong saat ustadz berdakwah di sana.
3
Kemudian dari evaluasi tersebut, pihak ustadz Solmed memberikan jawaban
atas undangan itu dengan catatan tidak akan ada penarikan tiket dari setiap
pengunjung yang akan mendengarkan ceramah dari ustadz. Ustadz Solmed juga
mengatakan adanya praktik bisnis di dalam dakwah yang dilakukan oleh panitia
di Hongkong.
Ustadz Solmed juga menjelaskan tentang harga tiket untuk para peserta
sebesar 60 dollar Hongkong sedangkan jamaah yang hadir sampai 2000 orang.
Hasil yang diperoleh dari penarikan tiket tersebut kurang lebih 140 juta rupiah.
Bukan hanya tentang penarikan tiket yang dilakukan oleh panitia terhadap para
jamaah di Hongkong, ustadz juga menjelaskan kehidupan ustadz selama di sana.
Ustadz mengatakan bahwa biaya menginap, biaya sewa mobil dan biaya
makan, ustadz mengeluarkan uang dari ustadz pribadi. Pihak ustadz tidak pernah
membicarakan tentang angka dari kegiatan dakwah dan pihak panitia sendiri
berbicara atas nama dakwah. Namun pada kenyataannya sampai di sana kegiatan
tersebut dijadikan bisnis.
Kemudian pihak Solmed menyampaikan kepada pihak panitia jika masih
terjadi hal tersebut, Solmed tidak mau datang, ujar Solmed. Berita tentang
perseteruan antara ustadz Solmed dengan panitia sekaligus jamaah Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) di Hongkong menjadi headline berita-berita di tanah air karena
posisi ustadz yang sering muncul di berbagai media televisi, terutama
infotainment.
Kasus ini menarik untuk diangkat dan dipublikasikan oleh media massa,
terutama media televisi karena media menganggap bahwa kasus ini mempunyai
news value (nilai berita). Kasus yang menimpa ustadz Solmed dengan jamaah TKI
4
di Hongkong mendapatkan reaksi bahkan kecamaan dari Majelis Ulama Indonesia
(MUI).
Tidak semua da’i seperti itu namun sebagian memaklumi tarif seorang
penceramah. Pro dan kontra tersebut menjadi perbincangan di dalam forum para
ustadz. Hal tersebut memicu infotainment untuk ikut mencari kebenaran dalam
kasus tersebut. Caranya dengan meminta statement dari orang-orang yang
mempunyai kapasitas untuk menjawab.
Dari alim ulama sampai ke TKI Hongkong, semua keterangan dikumpulkan
untuk menjadi sebuah berita yang dapat disajikan kepada khalayak. Ustadz
komersil atau bertarif menjadi isu nasional di berbagai media. Bahkan berita
tersebut menjadi headline di berbagai media massa.
Bahkan salah satu stasiun televisi sempat mendatangkan Solmed sebagai
narasumber untuk program “DEBAT” yang membahas tentang ustadz bertarif.
Dengan bertujuan mendapatkan kejelasan dari semua berita yang berkembang di
masyarakat. Dari kasus ini, media infotainment tak ketinggalan untuk meliput dan
menyiarkan beritanya.
Berkat kepopuleran ustadz Solmed di dunia pertelevisian, media infotainment
menyejajarkan ustadz Solmed dengan artis atau public figure lainnya karena andil
infotainment pula, kini ustadz Solmed menjadi terkenal. Setiap kegiatan yang
dilakukan oleh sang ustadz pun selalu ada kamera infotainment yang ikut meliput.
Infotainment sendiri berasal dari dua kata yaitu, informasi dan entertainment.
Dalam hal ini mengandung arti bahwa di dalamnya berisi berita yang
mengandung unsur hiburan.
5
Walaupun informasi yang disajikan infotainment sering menyinggung tentang
kehidupan pribadi seseorang dan lebih berbau gosip, namun kita tidak bisa
menutup mata, karena fakta menunjukkan bahwa acara infotainment memang
diminati oleh pemirsa televisi.1 Bahkan jumlah program infotaiment semakin
meningkat sampai saat ini.
Artis dan infotainment adalah dua elemen yang tidak terpisahkan.
Infotainment menbutuhkan berita-berita dari artis dan sebaliknya artis juga
membutuhkan publikasi dari media infotainment. Posisi ustadz Solmed yang
sering dihadirkan di televisi membuat masyarakat mengenal ustadz Solmed. Dari
hal inilah infotainment memberitakan segala kegiatannya karena dengan
kepopuleran seseorang akan menjadi berita.2
Berkaitan dengan kasus di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui
konstruksi berita yang dilakukan infotainment Hotshot yang tayang pada hari
Sabtu dan Minggu di stasiun televisi SCTV. Infotainment Hotshot sendiri
mengangkat kasus ustadz Solmed dengan jamaah TKI Hongkong pada tanggal 23
Agustus 2013.
Infotainment pertama yang dibentuk oleh Rumah Produksi “Creative
Indigo Production” yang selalu mempunyai angle berita yang menarik. Dalam
kasus ustadz Solmed yang sering mengisi acara di program religious di SCTV
ini, Hotshot seperti ditantang dalam menayangkan berita yang berimbang.
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada infotainment Hotshot, karena
Hotshot merupakan program infotainment yang pertama kali diproduksi oleh
1 Iswandi Syahputra, Jurnalistik Infotainment, Kancah Baru Jurnalistik dalam Industry
Televisi, (Yogyakarta: Pilar Media, 2006), hal. 105. 2 Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, (Jakarta: Rajawali Pers , 2009), hal. 6.
6
rumah produksi Creative Indigo Production yang merupakan rumah produksi
infotainment terbesar di Indonesia. Tercatat bahwa rumah produksi mempunyai
sembilan program infotainment yang tayang di beberapa stasiun televisi nasional.
Selain memproduksi program infotainment, rumah produksi ini juga
memproduksi acara lainnya seperti drama, reality show, program edukasi, talk
show dan mempunyai media online yaitu cumi-cumi.com.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan
menggunakan metode anailisis deskriptif untuk mengetahui kontruksi yang
dilakukan oleh infotainment Hotshot dalam mengkontruksi berita pada kasus
ustadz Solmed dengan jamaah TKI di Hongkong. Berdasarkan uraian di atas
peneliti memberi judul pada penelitian ini adalah: “KONSTRUKSI
INFOTAIMENT HOTSHOT TERHADAP PEMBERITAAN KASUS
USTADZ SOLMED DENGAN JAMAAH TKI HONGKONG TANGGAL 23
AGUSTUS 2013”
B. Identifikasi, Batasan dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Sebelum membatasi masalah, penulis yang pada saat itu bekerja di
Hotshot sebagai Camera Person akan terlebih dahulu memberikan identifikasi
masalah seputar judul yang diangkat. Masalah yang ditemukan penulis dalam
judul ini adalah seputar konstruksi Infotainment Hotshot terhadap pemberitaan
kasus ustadz Solmed dengan jamaah TKI Hongkong tanggal 23 Agustus 2013.
7
2. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak meluas, peneliti perlu membatasinya, di dalam
penelitian ini peneliti hanya meneliti berita yang ada pada infotainment Hot-Shot
tangga 23 Agustus 2013 dengan menggunakan analisis kontruktif sebagai
metodenya untuk mengetahui kontruksi yang dilakukan oleh infotainment
HotShot yakni pada berita tangga 23 Agustus 2013.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian data, perumusan masalah penelitian adalah sebagai
berikut. “Bagaimana Infotainement Hotshot Memberitakan Kasus Ustadz Solmed
Dengan Jamaah TKI Hongkong Pada Tanggal 23 Agustus 2013”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui bagaimana infotainment
Hot-Shot mengkontruksi berita pada tanggal 23 Agustus 2013.
D. Manfaat Penelitian
Berkenaan dengan pokok permasalahan di atas, kegunaan penelitian dapat
dirumuskan sebagai berikut:
- Kegunaan akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
khususnya dalam kajian media massa.
- Kegunaan praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
peneliti di masa yang akan datang serta memberikan masukan kepada program
8
infotainment itu sendiri dalam konsep berita yang mereka bangun sehingga berita
yang di sajikan dapat menjadi tontonan yang mendidik dan berguna bagi pemirsa
infotainment.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penulisan skripsi ini penulis meninjau yang terdahulu, ada beberapa
persamaan dan perbedaan di antara penulisan skripsi ini dengan skripsi yang
terdahulu diantaranya:
Skripsi yang pertama ditulis oleh Lutpiani Subekti yang menulis tentang
Analisis deskriptif terhadap tayangan hallo selebriti di SCTV, dalam skripsinya
meyimpulkan bahwa tayangan Hallo Selebriti dilihat dari isi beritanya
betentangan dengan Undang-Undang Penyiaran.
Serta di dalam konten berita tidak mengandung unsur edukasi, sehingga
saudara Lutpiani menyatakan bahwa tayangan infotainment Hallo Selebriti
merupakan tayangan infotainent yang kurang sehat. Perbedaan dalam skripsi ini
hanya konten berita di infotainment.
Skripsi yang kedua yang ditulis oleh Febiyanti Junaedi, yang meneliti
tentang analisis pemberitaan insiden monas di koran Tempo dan Republika.
Perbedaan dalam skripsi ini, skripsi yang ditulis oleh saudari Febiyanti
menggunakan metode framing dan metode yang ditulis mengunakan metode
deskriptif.
Selain iu perbedaannya terdapat dalam objek penelitian, yang mana
saudari Feby meneliti di media cetak sedangkan penelitian ini meneliti tentang
suatu program televisi, sedangkan persamaan skripsi yang ditulis oleh saudari
9
Feby yaitu terdapat pada teori, yaitu teori kontruksi sosial media massa atas
realitas.
Skripsi yang ketiga yang ditulis oleh Dwi Anggraeni Puspaningrum yang
berjudul Konstruksi Politik Kebudayaan program Eagle Award bagimu negeri.
Perbedaaan dengan skripsi ini terlihat pada objek penelitian, penelitian yang
ditulis oleh saudari Dwi hanya meneliti bagaimana konstruksi kebudayaan peneliti
ingin mengetahui bagaimana konstruksi berita infotainment Hotshot tentang kasus
ustadz Solmed, sedang persamannya terdapat pada metode penelitian, yaitu
analisis deskriptif.
F. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, penelitian jenis
kualitatif dalam pemahamannya menekankan pada realitas alamiah yang
dikontruksi berdasarkan kesepakatan bersama, sedangkan peneliti dan yang diteliti
mempengaruhi hasil dari kontruksi3.
Menurut Deddy Mulyana, jenis penelitian kualitatif adalah salah satu jenis
penelitian yang banyak menggunakan metode, serta sifatnya yang menggunakan
penafsiran dari peneliti dalam menelaah penelitiannya peneliti sering
menggunakan triangulasi, hal ini ditujukan agar peneliti mendapatkan pemahaman
yang mendalam4.
3 Deddy Mulyana, Solatun, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung :PT. Remaja
Rosdakarya, 2008), hal. 4. 4 Deddy Mulyana, Solatun, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008), hal.5.
10
Penelitian kualitatif ini merupakan penelitian dengan mengunakan penafsiran
dari seorang peneliti, peneliti dituntut agar bisa menganalisis apa yang ia lihat
ketika meneliti dan apa yang dikatakan oleh orang yang diteliti, untuk pencarian
datanya Deddy Mulyana menyebutkan bahwa peneliti menggunakan triangulasi,
triangulasi di sini bahwa peneliti menggunakan tekni pengolahan datanya dengan
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif,
metode ini hanya menguraikan suatu kejadian atau peristiwa. Metode ini ditujukan
untuk mengumpulkan informasi secara aktual mengenai peistiwa yang diteliti,
mengidentifikasi permasalahan yang diteliti, membuat perbandingan dengan
permasalahan yang sama, evaluasi, menentukan apa yang akan dilakukan oleh
orang lain dalam menghadapi masalah yang sama, dan belajar dari pengalaman
mereka dalam menentukan rencana yang akan datang5.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dan objek penelitian adalah sumber tempat memperoleh data.
Dalam penelitian ini objek penelitian ini adalah pemberitaan tentang Ustadz
Solmed tanggal 23 Agustus 2013 pada program HotShot, sedang subjek
penelitiannya adalah konstruksi berita yang ingin dimunculkan terhadap
pemberitaan tentang Ustad Solmed tanggal 23 Agustus 2013 pada program
HotShot.
3. Tahapan Penelitian
a. Teknik Pengumpulan Data
5 Jalaluddin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya., 2012), cetakan ke-15. hal.25
11
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
berdasarkan teori dan metodologi adalah sebagai berikut :
-Wawancara
Wawancara merupakan proses komunikasi yang sangat penting dalam
penelitian. Dengan wawancara data yang diperoleh akan lebih mendalam, karena
mampu menggali pemikiran atau pendapat secara detail. Oleh karena itu dalam
wawancara diperlukan keterampilan dari peneliti dalam menggali informasi dari
narasumber. Dalam proses wawancara seorang peneliti harus bersikap netral,
sehingga narasumber tidak merasa ditekan atas jawaban yang disampaikan.
Pada penelitian ini, peneliti mewawancarai beberapa narasumber terkait berita
yang disajikan infotainment Hotshot tentang kasus ustadz Solmed dengan jamaah
TKI Hongkong pada tanggal 23 Agustus 2013. Adapun narasumber yang peneliti
wawancara adalah produser Hotshot dan Scriptwritter. Berikut pedoman dan
beberapa point wawancara yang dilakukan peneliti :
No Pertanyaan Jawaban
1 Kapan redaksi Hotshot
mengetahui kasus Ustad
Solmed dengan jamaah
TKI Hongkong
Setelah ramai dibeberapa
media online
2 Bagaimana redaksi
menanggapi tentang
adanya berita Ustad
Solmed dengan jamaah
TKI Hongkong
Untuk menghindari berita
sepihak redaksi Hotshot
mencari beberapa keterangan
dari pihak yang terkait
3 Apa yang didapat selama
mencari informasi terkait
kasus tersebut
Dengan menggunakan
sumber dari media sosial
youtube serta keterangan
dari salah satu TKI
Hongkong yang ada di
12
Indonesia, redaksi mencoba
meminta keterangan dari
Ustad Solmed dan beberapa
pihak terkait yang
berhubungan dengan kasus
tersebut
4 Setelah mendapatkan
keterangan dari beberapa
sumber, bagaimana
Hotshot memberitakan
kasus tersebut
Sesuai dengan keterangan
dari beberapa narasumber,
Hotshot mencoba untuk
memberitakan apa yang
terjadi dilapangan tanpa
memihak
- Observasi
Observasi adalah pengamatan dengan menggunakan indera pengelihatan
yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.6 Dalam hali ini peneliti
melakukan pengamatan beberapa faktor yang mengarah pada sebuah kontruksi
berita pada Hotshot tentang kasus ustadz Solmed dengan jamaah TKI Hongkong.
Berikut data observasi peneliti ketika terun langsung mengamati proses
pembentukan berita Infotaiemnt Hotshot tentang kasus ustadz Solmed dengan
Jamaah TKI Hongkong pada tanggal 23 Agustus 2013.
Hari/Tanggal : Senin, 19 Agustus 2013
Lokasi : Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat
Objek Observasi : Kediaman ustadz Solmed
Pada saat itu peneliti bersama dengan tim Hotshot melakukan peliputan dengan
cara hunting di kediaman ustadz Solmed yang ada di kawasan Kebon Jeruk,
Jakarta Barat. Sesampainya di rumah Solmed peneliti menyaksikan rumah dengan
6Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Lainnya (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995), Cet. Ke-1, h. 69.
13
kategori mewah karena di garasi rumah tersebut terpampang 1 buah mobil
Hummer dan sebuah Toyota Vellfire. Rumah dengan desain timur tengah sangat
mencolok jika seseorang melewati depan rumahnya. Dari pengamatan rumah
ustadz Somed tersebut, bisa dikatakan bahwa sang ustadz dalam kategori orang
kaya.
Hari/Tanggal : Selasa, 20 Agustus 2013
Lokasi : Studio TV One, Pulo Gadung, Jakarta Timur
Ojek Observasi : Ustadz Solmed
Pada waktu itu peneliti bersama beberapa wartawan melihat ustadz Solmed
didalam mobil Hummer yang akan meninggalkan lokasi. Dengan beberapa
pernyataan, ustadza Solmed menjawab serbuan pertanyaan dari waratwan terkait
kasusnya dengan jamaah TKI Hongkong. Dengan sikap sopan dan ramah, ustadz
meninggalkan kerumunan waratawan yang telah lama memunggu untuk
mendapatkan keterangan dari suami April Jasmine tersebut.
Hari /Tanggal : Kamis, 22 Agustus 2013
Lokasi : Redaksi Hotshot
Objek Observasi : Produser Infotainement Hotshot
Pada kamis (22/8) Produser Hotshot mengarahkan beberapa reporter untuk
melakukan liputan ke beberapa narsumber tambahan diluar ustadz Solmed dan
jamaah TKI Hongkong. Narasumber tersebut terdiri dari beberapa artis yang
mengenal dekat dengan ustadz dan teman Solmed yang seprofesi.
Hari / Tanggal : Kami, 22 Agustus 2013
Lokasi : Redaksi Hotshot dan Ruang Script
Objek Observasi : Scriptwriter Hotshot
14
Kamis malam (22/8) Produser tampak mengarahkan atau bediskusi dengan
Scriptwritter tentang angle berita yang akan ditayangkan terkiat kasus ustadz
Solmed dengan jamaah TKI Hongkong. Setelah itu scripwrier terlihat meninggal
meja redaksi dan menuju ruang script untu mendengarkan materi atau hasil liputan
untuk dijadikan naskah. Terlihat scriptwriter dengan teliti mendengar dan melihat
hasil liputan yang berupa audio visual.
- Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mengambil data berupa dokumen-
dokumen, penulis mengumpulkan data-data dan sumber-sumber yang ada
hubungannya dengan masalah yang akan dibahas. Data primer penulis ambil dari
pogram Hotshot itu sendiri.
Untuk mendapatkan data-data dari objek peneilitan, peneliti perlu mencari
dan mengumpulkan bahan yang dapat berbentuk tulisan, audi vido atau sebuah
pencatatatn atau perekeman. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu7. Sebagai data tentang kontruski berita Hotshot dalam pemberitaan
ustadz Solmed dengan Jamaah TKI Hongkong pada tangal 23 Agustus 2013,
peneliti mendapatkan data berupa sebuah tayangan yang sudah jadi serta script
yang dibacakan dalam narsi tayangan tersebut.
. Berikut data Informasi yang didapat peneliti selama penelitaian :
No Data Informasi Keterangan
1 Proses koordinasi
produser ke
reporter
Arahan serta
tujuan kemana
liputan akan
dituju
Dari langkah
pertama ini
sebuah berita
akan 7 Sugiono 2011, Metode penelitian Pendekatan (pendekatan kuantitatif, kualitatatif dan R&D)
15
ditentukan
oleh tim
liputan
2 Reporter
mengkoordinasi
dan mengarahkan
kameramen agar
visual yang
diinginkan tercapai
Kameramen
mengambil
gambar sesuai
dengan kebutuhan
reporter dan
redaksi
Gambar yang
didapat
kameramen
ini sangat
menentukan
sajian
infotainment
Hotshot
3 Wawancara dengan
teman-teman dekat
Ustadz Solmed
Beberapa
narasumber
memberikan
komentar terkait
kasus yang
menimpa ustadz
Solmed
Ada beberapa
yang
narasumber
yang percaya,
adapula yang
tak
mempercayai
dengan rumor
berita tersebut
4 Komentar dari
beberapa ustadz
dan pihak MUI
Beberapa ustadz
percaya dengan
isu ustadz
Komersil namun
pendepatnya
berbeda-beda
Ada pihak
yang
menyangkan
jika memang
terbukti
adanyaustadz
komesil.
16
5 Salah satu buruh
imigran Hongkong
“Sringatin” yang
sedang berada di
Indonesia
Wawancara
Sringatin
Penjelasan
tentag
kronologi
batalnya ustad
solmed
ceramah di
Hongkong
dan
pengalamann
ya menjadi
panitia dalam
mengundang
Ustad.
b. Teknik Pengolahan Data
Setelah pengumpulan data dilakukan, kemudian proses pengolahan data
menjadi hal yang penting bagi peeliti. Pengolahan data bertujuan untuk
menyerderhanakan serta menyajikan data dalam susunan baik dan rapi.
Sebagai data yang diolah dalam penelitian ini adalah naskah tayangan,
wawancara dengan produser Hotshot dan scriptwritter hingga video tayangan
yang telah jadi.
Penulisan hasil penelitian ini menyesuaikan dengan buku Pedoman Karya
Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for
Quality Development and Assurance) di Jakarta tahun 2007.
c. Analisis Data
Setelah sumber dan data diperoleh, kemudian penliti melakukan sebuah
analisis data. Analisis data adalah proses penelitaian kualitatif yang mendasarkan
17
pada adanya hubungan semantic antar variable yang sedang diteliti.8 Adapun
tujuan dari anlisis data adalah mendapatkan mengolah dan menganalisis data-data
yang telah terkumpul menjadi data yang sistematik, teratur dan terukur.
Penliti dalm hal ini menggunakan teknik triangulasi data dimana data dari
pernyataan ustadz Solmed, statement dari buruh Migran Hongkong, Sringatain
hingga wawancara dengan pihak redaksi serta naskah yang dibentuk oleh
Infotaonment Hosthot.
G. Sistematika Penulisan
Agar penulisan skripsi ini tersusun dengan rapi, maka diperlukan
sistematika penulisan. Penulisan skripsi ini terdiri atas lima bab dan setiap bab
memiliki sub bab. Adapun sistematika penulisannya ialah:
BAB I membahas latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka konsep, metodologi penelitian,
dan sistematika penulisan
BAB II membahas pengertian infotainment, konseptualisasi berita, teori
konstruksi sosial media massa atas realitas.
BAB III membahas tentang gambaran umum rumah produksi Creative Indigo
Production.
BAB IV membahas kontruksi berita pada tanggal 23 agustus 2013 tentang kasus
ustadz Solmed dengan jamaah TKI di Hongkong.Pada segmen kedua.
BAB V berisi tentang kesimpulan dan saran
8 Ariseto Hadi Sutopo dan Adrianus Arief 2010, Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan NVIVO
18
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Konseptualisasi Berita
1. Pengertian Berita
Berita pada awalnya milik surat kabar, namun pada tataran sekarang ini
berita sudah tidak lagi milik surat kabar, tetapi sudah menunjuk kepada televisi,
radio, film, dan yang sekarang ini internet, dengan kata lain tak ada media tanpa
berita, tak ada berita tanpa media, oleh karenanya berita sudah menjadi
kebutuhan utama dari masyarakat modern di seluruh dunia1.
Istilah berita sering terdengar, bahkan beberapa sering melihat atau
membaca dari media massa, tetapi hanya sebagian orang saja yang mengetahui
apa itu berita. Jika melihat dari kamus lengkap bahasa Indonesia berita adalah
Keterangan tentang peristiwa yanga hangat, kabar, cerita tentang kejadian yang
menarik dan masih baru2.
Maksud dari definisi berita di atas bahwa berita merupakan suatu
keterangan tentang peristiwa atau kejadian yang masih hangat dan baru serta
dikabarkan kepada khalayak oleh media massa. Akan tetapi definisi di atas belum
lengkap karena setiap pengertian berita berbeda-beda namun pokok ide-nya tidak
lepas dari sebuah peristiwa.
Kalau melihat definisi dari para tokoh, berita merupakan sebuah informasi
yang dilaporkan serta menarik khalayak banyak, dalam pelaporannya harus
berdasarkan fakta, kejadian atau ide yang disusun dengan jalan cerita dan di
1AS Haris Sumadiria. Jurnalistik Indonesia “Menulis Berita Dan Feature” (Bandung:
Simbosa Rekatama Media, 2008), h.64. 2 Windy Novia, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Kashiko), h.60.
19
sebarluaskan oleh media massa dengan waktu yang secepat-cepatnya3. Oleh sebab
itu berita sangat memengaruhi kepada suatu kehidupan di masyarakat, bahkan
dengan suatu berita dapat melahirkan perubahan sosial, konflik maupun
perdamaian di masyarakat, karena sebaran berita tersebut dilakukan oleh media
massa yang mempunyai sebaran yang luas.
Dari pengertian di atas bahwa berita adalah informasi, apakah semua
informasi itu berita. Memang setiap hari ada banyak informasi di mana-mana,
akan tetapi tidak semua informasi masuk dan dikatakan sebagai berita. Menurut
Asep Romli suatu yang mengandung unsur berita yaitu informasi yang memiliki
nilai berita (news value)4.
Seperti contoh tentang berita sisi kehidupan dari ustadz Solmed yang
sering diberitakan oleh infotainment, apa yang menarik dari seorang ustadz
Solmed sampai kehidupannya diberitakan, padahal kita tahu bahwa ustadz sudah
banyak di mana-mana tetapi kenapa kehidupan mereka tidak jadi berita.
Memang ustadz banyak tapi mereka tidak terkenal seperti ustadz Solmed,
mungkin setiap orang pasti tahu siapa ustadz Solmed, dengan ketenarannya itu
yang membuat sisi kehidupannya menjadi sebuah berita dan mempunyai nilai
berita.
Williard C. Bleyerd mendefinisikan berita sebagai sesuatu yang termasa
yang dipilih oleh wartawan kerena sesuatu tersebut dianggap menarik serta
mempunyai makna yang luas bagi khalayak atau dapat menarik khalayak untuk
membaca sesuatu tersebut.Selain itu Williard C. Bleyerd menyebutkan bahwa
3 Moudri, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesiar, 2008), h
133 4Moudri, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, h. 133.
20
berita dapat didefenisikan sebagai penuturan yang benar dan tidak memihak,
sesuai fakta-fakta yang terjadi dan menarik5.
Sudirman Tebba mendefinisikan berita lebih kepada peristiwa yang di
ceritakan dengan jalan cerita. Menurutnya ada dua hal yang terkandung dalam
berita yaitu peristiwa dan jalan cerita, sehingga ia menapikan “bahwa jalan cerita
tanpa peristiwa atau peristiwa tanpa jalan cerita tidaklah disebut berita”6.
Dari beberapa definisi berita di atas kiranya peneliti dapat mendefinisikan
berita sebagai laporan mengenai peristiwa atau kejadian aktual, yang terjadi dan
bersifat penting sehingga dapat menarik khalayak karena peristiwa atau kejadian
tersebut memiliki nilai berita, dengan media massa sebagai alat sebarannya.
Dengan kata lain kita bisa mengetahui pokok dari definisi berita yaitu
peristiwa yang aktual, faktual, menarik, memiliki nilai berita dan sebarannya oleh
media massa.
Berita merupakan hasil kontruksi dari wartawan dengan dipengaruhi oleh
media mereka bernaung. Oleh sebab itu, berita yang disajikan di media massa
tidak semuanya memberikan informasi yang netral karena berita yang akan
disuguhkan kepada khalayak sebelumnya sudah direncanakan lewat rapat redaksi,
sehingga alur berita atau angle berita yang diambil terkadang disisipi dengan
kepentingan pemilik media tersebut.
Walau demikian berita yang disajikan harus tetap pada koridornya dengan
mematuhi kode etik jurnalistik serta tidak merekayasa suatu berita.
5AS Haris Sumadiria. Jurnalistik Indonesia “Menulis Berita Dan Feature”, h. 64
6 Sudirman Tebba , Jurnalistik Baru (Ciputat: Kalam Indonesia, 2005), h.55
21
2. Nilai Berita
Istilah nilai berita tidak banyak pakar mendefinisikan istilah tersebut
karena agak sulit untuk didefinisikan. Hal ini dikemukakan oleh Downie JR dan
Kaiser, selain itu menurutnya istilah ini juga sulit untuk dikonsepsikan, nilai berita
juga akan lebih sulit bila dikonsepsikan dengan membuat sebuah konsep berita7.
Nilai berita merupakan nyawa bagi sebuah berita karena suatu informasi
tidak disebut berita kalau informasi tersebut tidak mengandung nilai berita, maka
dari itu seorang wartawan harus jeli melihat informasi mana yang mengandung
nilai berita atau tidak. Nilai berita ini menjadi tolak ukur apakah suatu berita layak
atau tidak untuk disebarkan kepada khalayak8.
Sebuah informasi yang mempunyai nilai berita ditentukan oleh syarat-
syarat tertentu yang wajib dipenuhi, dengan syarat-syarat itulah sebuah informasi
bernilai penting dan dapat dikatakan sebuah berita9.
Adapun syarat berita yang mempunyai nilai berita itu dilihat dari berita
yang mengandung frekuensi, negatif, tak terduga, tidak mendua, personalisasi,
kedekatan budaya atau kepenuhartian, berkaitan dengan pemerintah, berkaitan
dengan individu atau popularitas, konflik, prediksi, penting, besar, aktualisasi,
kedekatan, tenar, yang menyentuh perasaan orang banyak atau human interest
yang terdiri dari ketegangan, ketidaklaziman, minat pribadi, simpati, kemajuan,
binatang, humor, seks, dan usia10
.
7 Septiawan Santana, Jurnalisme Kontemporer (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005),
h.17. 8 Luwi Ishwara, Jurnalisme Dasar (Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2005), h.53.
9 Sedia Willing Barus, Jurnalistik “Petunjuk Teknis Menulis Berita” (T.tp: Erlangga,
2010), h.31. 10
Nurudin, Jurnalisme Masa Kini (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.52.
22
Terkait dengan penelitian ini bahwa segala hal yang terkait dengan ustadz
Solmed akan menjadi sebuah berita, karena melihat kepopuleran ustadz Solmed.
Dengan kepopulerannya itu membuat banyak orang ingin mengetahui tentang
kehidupan ustadz Solmed sehingga kehidupannya menjadi sebuah sorotan.
3. Jenis Berita
Jenis berita terbagi ke dalam dua kategori yaitu hard news (berita keras)
dan soft news (berita ringan)11
. Berita keras adalah berita yang sifatnya penting
dan harus segera disampaikan kepada khalayak. Berita ringan yaitu penting yang
tidak harus segera disampaikan kerena jenis berita ini lebih menarik emosi
ketimbang akal pikiran12
.
Berita keras menurut Morissan dibagi ke dalam beberapa bentuk berita
yaitu straight news yaitu berita yang sangat singkat dan hanya menyajikan
informasi yang penting saja hanya mencakup unsur 5W+1H, karena kalau tidak
segera disampaikan berita ini akan menjadi basi.
Feature yaitu berita ringan, ringan tetapi menarik, menarik di sini berarti
unik, lucu, aneh, berita semacam ini bisa saja dikatakan sebagai berita ringan akan
tetapi berita ini dibatasi oleh durasi waktu yang singkat sehingga berita ini masuk
ke dalam kategori berita keras.
Infotainment berasal dari dua kata yakni informasi dan entertainment
yang berarti hiburan jadi infotainment adalah informasi atau berita yang mengenai
para pekerja di dalam dunia hiburan yaitu para selebriti. Sebelumnya infotainment
11
AS, Haris, Sumadiria. Jurnalistik Indonesia “Menulis Berita Dan Feature”, h. 65 12
Tom E Rolnicki, dkk, Pengantar Dasar Jurnalisme (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2008), h.3
23
masuk ke dalam segment terakhir program news namun sekarang ini infotainment
memiliki program tersendiri13
.
Sedangkan berita ringan dibagi kepada beberapa kategori yaitu magazine
adalah program berita yang disajikan lebih mendalam atau dengan kata lain
feature dengan durasi yang panjang, current affair yaitu berita penting yang
sebelumnya sudah disajikan tetapi dibuat kembali dengan lengkap dan mendalam.
Dokumenteri adalah suatu program yang bertujuan untuk memberikan
pembelajaran dan pendidikan yang disajikan dengan menarik, dokumenteri
hampir mirip dengan film namun dokumenteri lebih kepada kehidupan nyata dan
tidak ada rekayasa, yang terakhir talk show yaitu suatu program yang membahas
suatu permasalahan dan menampilkan beberapa orang yang terkait dengan
permasalahan tersebut14
.
4. Berita Dalam Pandangan Kontruksionis
Secara umum berita merupakan hasil dari kontruksi wartawan yang
dipahami dari sebuah realitas yang direpresentasikan secara utuh dan apa adanya
persis seperti realita di lapangan, terkadang sebuah fakta dijadikan pembenaran
untuk menutupi sebuah subjektifitas dari pekerja media.
Bagi kaum kontruksionis realitas itu berisfat subjektif, karena realitas
dihadirkan oleh penafsiran seorang wartawan terhadap apa yang ia lihat, semua
realitas tidak ada yang bersifat objektif, karena realitas lahir dari pandangan atau
penafsiran tertentu, tergantung pada bagaimana konsepsi itu diartikan dan
dipahami oleh wartawan yang mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang
berbeda-beda.
13
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010), h.26 14
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h.27
24
Sehingga realitas yang hadir berbeda satu sama lainnya, dalam posisinya
media merupakan agen kontruksi terhadap suatu realitas yang mana suatu berita di
kontruksi lewat berbagai instrumen yang dimilikinya. Oleh sebab itu, berita yang
sehari-hari beredar di masyarakat tidak hanya menggambarkan realitas atau
menunjukan pendapat sumber yang netral melainkan suatu berita sudah
terkontruksi oleh media yang mempunyai tujuan tertentu.
Selain itu suatu berita tidak menggambarkan suatu refleksi terhadap realitas
akan tetapi suatu kontruksi atas realitas, karena menurut pandangan kontruksionis
berita adalah suatu hasil dari kontruksi yang melibatkan suatu pandangan, nilai-
nilai moral, ideologi, visi-misi dari wartawan atau media.
Tak hanya itu seorang wartawan dianggap sebagai agen kontruksi realitas,
karena realitas tidak diambil dengan apa adanya akan tetapi ada proses kontruksi
dalam pengambilan fakta di lapangan oleh sebab itu suatu realitas tidak bersifat
objektif melainkan bersifat subjektif karena seorang wartawan ketika ia
mengkontruksi suatu realitas dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman dan
ideologi media di mana ia bernaung.15
.
Oleh sebab itu suatu berita dalam pandangan kontruksionis merupakan suatu
realitas yang sudah terkontruksi, jadi berita tidak bersifat netral atau suatu berita
tidak sesuai dengan fakta di lapangan, tetapi suatu berita merupakan hasil dari
kontruksi media yang mempunyai tujuan dan ideologi tertentu, sehingga berita
yang ada berbeda dengan faktanya.
15
Eriyanto, Analisis Framing “Kontruksi, Ideologi, dan Politik Media” (Yogyakarta:
LKIS, 2012), h.22
25
B. Teori Kontruksi Sosial
Peter L. Berger dan Thomas Luckman dalam tulisannya yang berjudul The
Social Contruction Of Reality, a Treatise in The Sosiological of Knowledge,
menjelaskan bahwa realitas diciptakan oleh manusia secara terus-menerus dan
dialami bersama secara subjektif16
.
Sehingga dalam pandangan Berger dan Luckman tidak ada realitas yang
tercipta dengan sendirinya atau secara objektif karena menurutnya realitas
merupakan suatu bentukan dari manusia/individu dengan dipengaruhi oleh
lingkungan di mana ia berada, selain itu realitas yang diciptakan tersebut
dipengaruhi pula oleh pengetahuan dan pengalaman individu itu sendiri, sehingga
realitas tersebut bersifat subjektif karena realitas tersebut merupakan hasil dari
suatu pandangan individu.
Selain itu Berger dan Luckman mengutarakan bahwa kontruksi sosial
tidak terjadi dengan begitu saja akan tetapi melalui tiga proses simultan yaitu
pertama eksternalisasi di mana individu menyesuaikan diri dengan
sosiokulturalnya karena manusia merupakan produk sosial.
Kedua objektivasi yaitu interaksi sosial yang terjadi dalam dunia
intersubjektif dan terlembagakan atau mengalami institusionalisasi, ketiga
internalisasi yaitu individu mengidentifikasi dengan lembaga-lembaga sosial di
mana individu itu menjadi anggota17
.
16
Burhan, Bungin, Kontruksi Sosial Media Massa “Kekuatan Pengaruh Media Massa,
Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Thomas
Luckman”, (Jakarta: Kencana Prenada Media 2008), h. 13 17
Burhan Bungin, Kontruksi Sosial Media Massa “Kekuatan Pengaruh Media Massa,
Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Thomas
Luckman”, h. 2.
26
Dalam arti yang sederhana bahwa proses simultan dari kontruski
merupakan awal terbentuknya suatu realitas di mana seorang individu dipicu
untuk berpikir ke luar atau memikirkan sesuatu disekelilingnya, setelah
mewacanakan apa yang dipikirkannya.
Individu tersebut akan merubah wacana suatu lembaga atau barang
tergantung apa yang ia wacanakan, dari merubah wacana menjadi sesuatu tersebut
individu akan mulai beradaptasi dengan apa yang ia ciptakan atau memasukan
dunia luar ke dalam dirinya.
Pada perkembangannya teori kontruksi sosial mengalami perubahan
dengan melibatkan media massa sebagai institusi yang berperan aktif membentuk
suatu realitas. Maka teori kontruksi sosial kini berlangsung pada sirkulasi
informasi yang cepat dan luas, sebarannya merata sehingga realitas yang
dikontruksi memunculkan opini massa18
.
Realitas sosial di dalam teori kontruksi sosial media massa merupakan
realitas media yang sengaja dibentuk oleh penulis naskah, dan realitas yang
dibentuk tersebut merupakan realitas baru19
. Kalau diamati berbagai tayangan
khususnya berita yang muncul di media massa mungkin sepintas dianggap bahwa
berita tersebut memang benar adanya.
Tapi jika bandingkan berita di media massa yang satu dengan media massa
lainnnya mungkin akan berbeda walaupun berita yang diangkat sama. Selain itu
sering juga menemui berita yang ditayangkan di media massa berbeda dengan
realitas yang terjadi di lapangan, atau suatu berita tidak sesuai dengan harapan
18
Burhan, Bungin, Sosiologi Komunikasi “Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat”, h.202-203. 19
Burhan Bungin, Kontruksi Sosial Media Massa “Kekuatan Pengaruh Media Massa,
Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Thomas
Luckman”, h 2.
27
narasumber. Hal ini membuktikan bahwa teori kontruksi sosial media massa
terjadi, dengan penulis naskah sebagai pembentuk realitas tersebut.
Seorang wartawan tidak semena-mena membentuk realitas tersebut sesuai
keinginannya, akan tetapi seorang wartawan terlebih dahulu diarahkan oleh pihak
redaksi dalam membentuk suatu realitas sosial, sedangkan pihak redaksi dalam
mengarahkan suatu realitas yang akan dikontruksi tentu akan berdasarkan
ideologi, kepentingan owner, dan visi misi media tersebut.
Teori kontruksi sosial media massa atas realitas sosial tidak terbentuk
secara tiba-tiba akan tetapi harus melalui proses tahapan-tahapan. Tahapan yang
pertama yaitu tahapan menyiapkan bahan materi kontruksi. Tahap pertama ini
lumrahnya dilakukan oleh pihak redaksi media massa, lalu didistribusikan kepada
desk editor atau kordinator liputan dan berujung kepada wartawan yang pertama
mengkontruksi realitas sosial.
Dalam tahapan ini biasanya media massa memfokuskan isu yang
berhubungan dengan tahta, harta dan wanita. Selain itu media massa
memfokuskan kepada isu yang menyentuh perasaan banyak orang, sensitifitas,
sensualitas dan hal kengerian.
Dalam tahapan ini ada hal penting yang menjadi dasar dalam penyiapan
materi kontruksi yakni keberpihakan media massa kepada kapitalis, keberpihakan
semu kapada masyarakat dan keberpihakan kepada kepentingan umum.20
Kedua yaitu tahapan sebaran kontruksi, prinsip dasarnya adalah bahwa
setiap informasi harus disampaikan kepada masyarakat dan setiap informasi yang
dianggap penting oleh media massa dianggap penting pula oleh masyarakat.
20
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi “Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat”, h. 205
28
Dalam tahapan ini biasanya media massa menggunakan strategi real time,
akan tetapi konsep real time ini berbeda antara media elektronik dan media cetak.
Jika media elektronik mendefinisikan real time sebagai sesuatu yang harus segera
disiarkan, pada waktu itu juga informasi sampai kepada khalayak, sedangkan real
time menurut media cetak yaitu konsep yang sifatnya tertunda yakni konsep yang
terdiri dari harian, mingguan, dan bulanan21
.
Tahap ketiga yaitu tahapan pembentukan kontruksi realitas di mana suatu
pemberitaan disebarkan kepada masyarakat lalu dari pemberitaan tersebut
membentuk kontruksi di masyarakat, di dalam terjadinya pembentukan kontruksi,
masyarakat menganggap bahwa apa yang disajikan media massa sebagai sebuah
realitas kebenaran.
Dengan kata lain bahwa masyarakat menganggap media massa yang
membenarkan suatu kejadian, selain itu dalam pembentukan kontruksi realitas
suatu masyarakat bersedia pikirannya dikontruksi oleh media massa dengan
pilihan seseorang menjadi pembaca atau penonton maupun pendengar konten dari
media massa.
Tidak hanya itu pembentukan kontruksi realitas menjadikan suatu
masyarakat menjadi konsumtif, maksudnya media massa sudah menjadi bagian
dari kebutuhan hidup suatu masyarakat, bahkan tiada hari tanpa menonton
televisi, tiada hari tanpa membaca koran sampai mereka tidak bisa beraktivitas
sebelum menonton atau membaca televisi dan koran22
.
21
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi “Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat”, h. 207 22
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi “Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat”, h. 208
29
Tahapan yang keempat yaitu pembentukan kontruksi citra, di mana
kontruksi ini dibangun dengan dua model yaitu model good news dan bad news,
model good news yaitu pembentukan kontruksi di mana suatu kontruksi
menghasilkan pemberitaan yang baik bahkan lebih baik dari apa yang terjadi,
sedangkan model bad news yaitu suatu pemberitaan yang dikontruksi dengan
menjelek-jelekan objek pemberitaan sehingga terkesan lebih buruk dari
sesungguhnya23
.
Tahap yang terakhir yaitu tahap konfirmasi yakni khalayak memberikan
argumentasi kepada media massa karena keinginannya untuk terlibat dalam
mengkontruksi sebuah realitas24
.
Dari kelima tahapan di atas bahwa realitas yang dibangun oleh media
massa haruslah melalui tahapan-tahapan yang di atas karena semua tahapan
memiliki fungsi yang berkesinambungan dengan tahapan yang satu dan
seterusnya, apabila salah satunya tidak dilakukan oleh media massa sebagai
pengkontruksi realitas sosial maka kontruksi sosial sedikit kemungkinan akan
terjadi.
Dalam pembentukan realitas sosial ada dua model realitas dibentuk oleh
media massa, yaitu model peta analog dan model refleksi realitas, model peta
analog adalah model di mana media massa membentuk realitas sosial berdasarkan
kontruksi sosial media massa dengan menganalogikan sebuah kejadian dengan
rasional, dengan kata lain melebih-lebihkan suatu kejadian25
.
23
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi “Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat”, h. 209 24
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi“Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat”, h. 210 25
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi“Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat”, h. 212
30
Contoh baru-baru ini tentang penyakit yang diderita artis dan presenter
Olga Syahputra hingga kematiannya. Media massa memberitkan tentang penykit
yang diderita adalah terserang virus HIV Aids, namun beberapa hari kemudian
team dokter yang menangani Olga Syahputra menyatakan bahwa penyakit yang
dideritanya adalah virus Meningitis.
Model selanjutnya yaitu model refleksi realitas yaitu merefleksikan
kehidupan yang terjadi di masyarakat dengan kehidupan yang tak pernah terjadi
dan seolah-olah kehidupan yang tidak pernah terjadi itu dianggap ada dan pernah
terjadi26
.
Seperti contoh banyak kita temui di film-film, dan sinetron, misalkan
dalam sinetron remaja di SCTV “Ganteng Ganteng Srigala” atau Manusia
Manusia Harimau yang tayang di Stasuin TV RCTI dimana pemeran pemeran
dalam sinetron tersebut dapat berubah bentuk menjadi binatang binatang buas.
C. Konseptualisasi Infotainment
Infotainment berasal dari gabungan dua kata yaitu information yang berarti
informasi dan entertainment yang berarti hiburan.. Infotainment merupakan suatu
konsep yang berasal dari John Hopkins University (JHU), Baltimore Amerika
Serikat, pada awalnya JHU membawa misi kemanusiaan dibidang kedokteran dan
didukung oleh Center Communication Program (CCP), yang tugasnya
menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat dan dapat mengubah
prilaku masyarakat ke arah positif.
26
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi “Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat”, h.214
31
Namun pada waktu itu penyampaian dalam bentuk informasi saja dirasa
kurang cukup karena dalam pesan-pesan tersebut membawa misi khusus untuk
melahirkan perubahan di masyarakat, oleh sebab itu diperlukanlah balutan khusus
dalam informasi tersebut agar masyarkat tertarik, akhirnya disisipkanlah
entertainment guna menarik perhatian masyarakat.
Dalam prakteknya JHU menampilkan sebuah hiburan dalam
menyampaikan pesan kesehatannya seperti konser-konser musik untuk kaum
muda, konsep ini kemudian dipinjam oleh media massa khususnya di
pertelevisian Indonesia.
Akan tetapi isi dari infotainment di pertelevisian Indonesia sangat
berebeda jauh dengan latar belakang historisnya yang mana JHU menitik beratkan
informasi sebagai inti acara yang disampaikan pada publik yang berarti informasi
yang dikemas dalam bentuk yang menghibur, kendati demikian makna
infotainment yang terjadi dalam industri pertelevisian Indonesia yaitu informasi
tentang hiburan27
.
Morissan mendifinisikan infotainment sebagai program yang menyajikan
dalam dunia hiburan yakni yang menjadi objek berita tersebut mengenai
kehidupan pekerja dalam dunia hiburan seperti pemain sinetron, film, penyanyi, ia
pun mengatagorikan infotainment ke dalam jenis berita hard news28
.
Pada historisnya memang pengertian infotainment diartikan sebagai
informasi yang dibalut dengan hiburan, namun pada perkembangannya
infotainment ini berubah arti menjadi informasi dalam ranah hiburan.
27
Iswandi Syahputra, Jurnalistik Infotainment “Kancah Baru Jurnalistik Dalam Industri
Televisi”, h.65. 28
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h.26.
32
Infotainment dalam perkembangannya pun menuai pro dan kontra dari
para ulama yang diwakili oleh MUI yang mengeluarkan fatwa haram menonton
infotainment.
Bahkan tidak hanya dari para ulama saja, dari para akademisi muncul pro
kontra tentang apakah infotainmemnt ini bisa disebut kegiatan juranalistik ataukah
tidak. Ada beberapa kalangan menilai bahwa mengatagorikan infotainment
sebagai genre baru dalam jurnalistik dengan menyebutnya sebagai jurnalistik
kuning.
Ada pula yang mengatakan bahwa infotainment bukanlah produk
jurnalistik karena dalam kegiatannya sering melanggar kode etik jurnalistik, serta
berita yang disuguhkan dinilai tidak berkualitas29
. Bahkan pada tahun 2010 ada
wacana tentang pelarangan bagi stasiun televisi untuk tidak menayangkan
infotainment.
Namun pada akhirnya sejumlah infotainment mulai menyusaikan dan
mentaati etika-etika jurnalistik yang tertuang dalam kode etik jurnalistik bahkan
organisasi wartawan yaitu Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) membentuk
divisi khusus untuk infotainment.
Dari sekian banyak infotainment yang ada di televisi kita dilihat dari
kontennya lebih mengedepankan nilai hiburan dari pada nilai informasi, dengan
menempatkan hiburan sebagai yang utama hal ini mengukuhkan infotainment
digemari oleh masyarakat.
29
Ika Damayanti, Penerapan Unsur-Unsur Jurnalistik Dalam Infotainment, Jurnal
Komuniti, V.2, No.1 (Surakarta: Juni 2010), h.4.
33
Walaupun program infotainment menuai pro dan kontra sebagai produk
jurnalistik atau bukan, tetapi Iswandi tetap memasukan infotainment sebagai
produk baru dalam jurnalistik.
Namun ia menyebutkan bahwa infotainment bisa dikatakan produk
jurnalistik apabila dalam peliputannya mengikuti kaidah-kaidah jurnalistik serta
infotainment harus menghilangkan kekeliruan dalam isinya yaitu tidak
menjadikan gosip sebagai berita, tidak mencari-cari kesalahan narasumber, tidak
memaksa narasumber untuk dimintai keterangannya, beritanya tidak
didramatisasi, harus membedakan opini dan fakta, tidak mengumbar privasi
narasumber, tidak mengancam narasumber, sebisa mungkin menghindari
penggunaan istilah30
.
D. Konseptualisasi Dakwah
1. Pengertian Dakwah
Dakwah (da’a – ya’du –da’watan) artinya seruan, ajakan atau
panggilan, yakni menyampaikan seruan Islam, mengajak dan memanggil
manusia agar menerima dan mempercayai keyakinan dan pandangan hidup
Islam.
Dakwah dapat pula diartikan sebagai upaya terus-menerus untuk
melakukan perubahan pada diri manusia, yang menyangkut pikiran (fikrah),
30
Iswandi, Syahputra, Jurnalistik Infotainment “Kancah Baru Jurnalistik Dalam Industri
Televisi”, h.65.
34
perasaan (syu’ur), dan tingkah laku (suluk), sehingga terbentuk masyarakat
yang Islami (al-mujtama’ al-Islami).31
Dakwah berkaitan dengan bagaiamana membangun dan membentuk
masyarakat yang baik, berpijak pada nilai-nilai kebenaran dan hak asasi
manusia.
Pada hakikatnya dakwah merupakan ajakan ke jalan Allah SWT untuk
menyeru semua orang agar berbuat kebajikan, mengajak mereka berbuat
kebaikan menurut petunjuk dan menjauhi perbuatan mungkar, agar mereka
mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.Dengan harapan yang tulus, serta
untuk memudahkan agar umat mendapatkan hidayah.32
Secara terminologis dakwah Islam telah banyak didefinisikan oleh para
ahli. Sayyid Qutb memberi batasan dengan “mengajak” atau “menyeru”
kepada orang lain masuk kepada sabil Allah SWT, bukan untuk mengikuti
da’I atau sekelompok.
Allah memerintahkan nabi Muhamad SAW dijalan hikmah, artinya
dengan dalil yang menjelaskan kebenaran dan menghapuskan segala kergauan
serta pengajaran yang baik dan bermanfaat dengan penyampaian dan kondisi
umat.33
Tujuan dakwah sebagai komunikasi adalah memberi informasi tentang
agama Islam, tujuan ini bukanlah tujuan final.Perkembangan antara tabligh
dan dakwah tidaklah berakhir dengan wafatnya Nabi Muhammad SAW.
31
. Asep Syamsul M. ROMLI. SIP, Juranlistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil Qalam
(PT Remaja Rosadakarya ; Bandung 2003) cet. 1, h. 6. 32
Abdullah Al Mushlih. Prinsip Prinsip Islam untuk kehidupan. LP2SI AL-HARAMAIN 33
. Abdullah Al Mushlih. Prinsip Prinsip Islam untuk kehidupan. LP2SI AL-
HARAMAIN
35
Tabligh dan dakwah itu terus berlangsung selama masih berdiri langit
dan bumi, untuk menyampaikan informasi mengenai agama Islam, agar semua
orang memperoleh pengetahuan tentang agama Islam dan mengerti tentang
Islam.
2. Penggunaan media dakwah
Dakwah Islam merupakan usaha manusia untuk mempengaruhi dan
mengajak manusia agar mengikuti (menjalankan) ajaran agama dala segala
sisi. Untuk mencapai tersebut, iman manusia perlu diaktualisasikan dan
dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan yang dilakukan secara teratur
agar mencapai tujuan dakwah yang efektiv dan efesian diperukan komponen
(unsure) dakwah yang harus terorganisir secara baik dan tepat.
Salah satu komponen (unsure) dakwah yang harus teroganisir secara
baik dan tepat adalah media dakwah. Media dakwah adalah segala sesuatu
yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah. Media
dakwah dapat dibiratkan sebagai kendaraan sebagai alat transportasi untuk
membawa penumpang agar sampai ditujuan.
Sementara pengenmudi dan mesin mobil itu sendiri adalah metode
dakwahnya. Sebagai sistem dakwah, media bukan hanya sebagai alat bantu,
tetapi sebagai salah satu komponen dakwah yang memiliki peranan dan
kedudukuan yang sama dengan komponen lainnya.
Media dakwah yang pada awalnya lebih banyak menggunakan media
tradisonal, berkembang lebih banyak variasinya dengan sentuhan-sentuhan
teknologi media massa modern, baik media cetak yang variatif dan media
elektronik pula yang variatif.
36
Akan tetapi, sampai saat ini media yang masih merjai adalah media
televisi.media ini lah yang dijadiakan sarana untuk berdakwah. Dengan
berbagai julukan karena keunggulannya, media televisi dapat menjadi
terobosan yang hebat untuk perkembangan dakwah islam.
Dengan kekuatannya yang begitu hebat, televisi dapat memberikan
dampak terhadap berbagai aspek kehidupan pemirsanya, baik yang sifatnya
positive ataupun negatif. Dengan pemanfaatan telvisi sebagai media dakwah,
diharapkan seluruh pesan-pesan dakwah dapat mencapai sasaran (tujuan)
secara lebih optimal.
Dakwah melalui televisi ini banyak mempunyai keuntungan dibanding
menggunaka media lainnya, antara lain adalah dakwah melalui televisi ini
menggunakan audio visual, yang dapat dapat didengar dan di lihat oleh
pemirsanya. Serta dakwah ditelevisi mempunyai jangkauan yang lebih luas
dibanding dengan media lain.
Dakwah di televisi harus mempunyai daya tarik buat
pemirsanya,karena acara televisi mempunyai barometer share dan ratting.
Dengan menariknya acara ditelevisi, maka share dan ratting akan
mempengaruhi umur dari suatu program. Disinilah ide-ide kreativ
diperlukan.Maka dakwah yang ada di televisi harus menarik dan disukai oleh
pemirsanya.
Dengan munculnya beberapa stasiun televisi swasta, selain
memberikan angin segar bagi dunia dakwah (karena bertambahnya media
dakwah), hal ini juga merupakan tantangan tersendiri bagi aktifis dakwah
dalam mempergunakan media ini untuk kegiatannya.
37
Karena orientasi dan tujuan didirikannya televisi swasta jelas berbeda
dengan didirikannya TVRI.beberapa televisi swasta didirikan lebih banyak
berorientasi bisnis, sehingga waktu siaran yang tersedia sangat berharga sekali
jika dihitung dengan nilai uang
Standarisasi inimenuntut kreatifitas para praktisi televisi swasta yang
masih mempunyai komitmen dalam dakwah Islamiyah, untuk membuat
program-program dakwah yang lebih bervariasi baik metode maupun
tekniknya.
Karena tanpa adanya metode dan teknik dakwah yang bervariasi, justru
akan mengakibatkan program dakwah tersebut ditinggalkan oleh pemirsa;
yang akhirnya juga berimbas pada pemasukan iklan pada acara-acara dakwah
di televisi.
38
BAB III
PROFIL PT CREATIVE INDIGO PRODUCTION DAN PROFIL
USTADZ SOLEH MAHMUD (SOLMED)
A. Profil PT Creative Indigo Production1
Creative Indigo Production adalah salah satu rumah produksi yang
memproduksi tayangan infotainment, berdiri pada tahun 1997,dengan hanya
bermodalkan delapan pekerja, dalam menyuguhkan tayangan yang ber-genre
infotainment rumah produksi Creative Indigo Production selalu memberikan
tayangan yang berkualitas, berimbang, terpercaya, dan relevan agar tayangannya
menjadi bagian dari keseharian masyarakat.
Dalam tahun pertamanya rumah produksi Creative Indigo Production ini
hanya memiliki satu infotainment yaitu Serenada dan sampai saat ini masih
mengudara di stasiun SCTV dengan nama Hot Shot yang tayang tiga kali dalam
seminggu.
Beberapa tahun kemudian rumah produksi Creative Indigo Production
melahirkan infotainment Was-Was yang tayang di stasiun televisi yang sama
dengan format berita yang sama pula yaitu news varian dan tayang dari senin
sampai kamis.
Seiring perkembangan industri penyiaran yang sangat pesat, dan
kebutuhan pasar yang semakin meningkat, kini Creative Indigo Production sudah
mempunyai banyak tayangan baik itu dari genre infotainment maupun yang
lainnya seperti drama, reality show, feature, sitkom, dan talk show selain itu
1“Profil PT. Creative Indigo Production” diakses pada tanggal 5 September 2013 pukul
23.00 dari http://www.jalansesama.or.id/index.php/creative-indigo
39
Creative Indigo Productionmengembangkan bisnisnya dengan membuka media
online berbasis infotainment yaitu cumi-cumi.com.
Sejak tahun pertamanya Creative Indigo Production dikenal sebagai
rumah produksi infotainment terbesar di Indonesia, dalam kurun waktu enam
belas tahun Creative Indigo Productionkini merajai industriinfotainment, hampir
di seluruh televisi nasional program infotainment-nya tayang.
Sebagai rumah produksi yang berpengalaman di genre infotainment,
Creative Indigo Production kini merambah kepada program-program lain seperti
talk show dan reality show, beberapa tahun silam Creative Indigo Production
sempat memproduksi drama reality seperty Mak Comblang tapi sayang umurnya
tidak sepanjang infotainment yang diproduksinnya.
Dibandingkan dengan infotainment yang memiliki umur sampai bertahun-
tahun hingga salah satu infotainment-nya meraih penghargaan Panasonic Gobel
Award selama tujuh kali berturut-turut, selain itu juga program pertmannya yaitu
Serenada yang kini berganti nama menjadi Hot Shot sampai sekarang ini masih
bertahan.
Berikut daftar infotainment yang diproduksi oleh Creative Indigo
Production dan stasiun televisi yang menayangkannya.
Tabel 3
Program Infotainment Produksi Creative Indigo Production
NO Nama Infotainment Stasiun Televisi
1 Hot Shot SCTV
2 Was-Was SCTV
3 Intens RCTI
4 Silet RCTI
5 Selebrita Pagi Trans 7
6 Insert Investigasi Trans TV
7 Tuntas MNCTV
40
8 Hot Kiss Indosiar
9 Loe Lebay OChannel
Dari kesembilan infotainment tersebut merupakan hasil dari karya
Creative Indigo Production yang sampai saat ini masih ditayangkan, sedangkan
untuk talk show, drama reality, feature dan reality show, dalam programnya
rumah produksi ini tidak sebanyak program infotainment.
Berikut adalah program non infotainment yang masih tayang di layar kaca
yang diproduksi oleh Creative Indigo Production.
Tabel 4
Program Non Infotainment Produksi Creative Indigo Production
Keempat acara tersebut merupakan produksi Creative Indigo
Productionyang sekarang masih tayang di layar kaca pemirsa, seperti Kata Hati di
Indosiar, Sebuah Nama Sebuah Cerita (SNSC) di Kompas TV, Jalan Sesama di
Kompas TV, dan Kipas Princess di RCTI.
Sebenarnya sudah banyak program yang diproduksi oleh Creative Indigo
Productionbaik itu dari genreinfotainment maupun dari genre yang lainnya
namun kebanyakan program-programnya sudah tidak tayang lagi.
Pada awal berdirinya rumah produksi Creative Indigo Productionhanya
mempunyai delapan orang karyawan, dan sampai saat ini karyawannya mencapai
dua ratus orang, dari mulai professional, tim kreatif sampai pelaksana akhir
produksi, dalam menciptakan program-program acaranya tentu sang karyawan
Talk Show Reality Show Program
Edukasi
Kata Hati Kipas Princess Jalan Sesama
SNSC
41
telah melahirkan berbagai acara yang menarik banyak khalayak, elegan, serta
menghibur.
Dari ke-200 karyawan yang bekerja di Creative Indigo Production, rata-
rata mereka berlatar belakang pendidikan jurusan broadcast dan jurnalistik.
Mereka juga berpengalaman dalam dunia penyiaran dan pertelevisian.
Dalam menunjang kualitas produksi yang baik Creative Indigo
Productionmenggunakan peralatan yang sudah modern, hal ini ditujukan agar
mempermudah proses produksi sehingga proses pasca produksi dan pra produksi
bisa maksimal, hal ini bisa dilihat dari penggunaan kamera yang sudah
menggunakan memori card dan sudah tidak lagi menggunakan mini divi.
Di tengah persaingan industri hiburan televisi yang ketat rumah produksi
ini berusaha berperan penting untuk menjaga kualitas program-programnya,
dengan menjujung tinggi komitmen yang kuat serta menjaga dan senantiasa
memperbaiki performa dan terus mempertahankan ongkos produksi yang paling
efektif dan efisien.
Hal ini menghasilkan perkembangan perusahaan yang konsisten sampai
hari ini. Dengan perbaikan dan pengembangan yang terus menerus, sekarang telah
berkembang menjadi tiga kantor utama untuk menampung kebutuhan yang ada.
Hal ini dilakukan agar dapat terus mengembangkan diri.
Dengan terus menciptakan karya-karya hiburan dalam dunia penyiaran
tentunya Creative Indigo Productionakan berusaha semaksimal mungkin agar
dapat menjadi rumah produksi terdepan dan terbaik di Indonesia, serta dalam
menunjang programnya rumah produksi ini selalu menjaga kerja sama yang baik
42
dengan berbagai stasiun televisi nasional. Sehingga apa yang menjadi visi dan
misi perusahaan tetap berjalan dengan baik.
B. Pofil Infotainmnet Hotshot
Setelah Indigo berdiri tahun 1997, Hotshot baru muncul Tiga Tahun
setelahnya. Dengan tepatnya tahun 2000 pada bulan November,
Infotainemnet Hotshot eksis sampai saat ini. Dengan mengusung berita dari
kalangan artis dan publik figur, Hotshot diharapkan menjadi infotainment
terdepan dibanding dengan yang lain.
Berikut Struktur Redaksi Infotainment Hotshot pada Tahun 2013 :
Struktur Redaksi Hotshot
p
Pemimpin Redaksi
Albert Kuhon
Albert Kuhon
Produser
Wayan Mulus Eva Apriana
Yenny Yudica siregar
Kordinator Kameraman
Hotman Pardede
Produser Pelaksana
Rosliana
Mira Sukmana
Reporter
Agung Prabowo
Afrizal
Cristina
Ast. Kordinator
Kameraman
Wahyu Kuncoro
David Mayus
Kameraman
Andi Kurniawan
Andi Sworo
Rahman
Herri Hermawan
Tim Penulis Naskah Tim Editing
43
Berikut Naskah Hotshot Pada Tanggal 23 Agustus 2013
No. SEGMENT 2
USTD SOLMED DURASI
1 .
PELIK YANG MENGGUNCANG USTAD SOLMED PASCA MENDULANG MASALAH DI HONGKONG/ PEKAN INI/ RUPANYA MENUAI BUNTUT P A N J A N G / / S E T E L A H D I B E R I T A K A N MEMBATALKAN SECARA SEPIHAK JADWAL DAKWAH DI HONGKONG GARA – GARA MEMINTA HONOR FANTASTIS/ KABARNYA/ USTAD SOLMED PUN MENUAI AMARAH DAN KEKECEWAAN BERAT/ DARI SEDERET BURUH IMIGRAN INDONESIA/ YANG BERADA DI HONGKONG// WUJUD KEMARAHAN PARA TKI ITUPUN KIAN MERADANG LUAS/ KARENA LEWAT KOMUNITAS JEJARING SOSIAL/ MEREKA PUN RAMAI MENGUTAS RASA TIDAK TERIMA KEPADA S U A M I A P R I L J A S M I N E T E R S E B U T / /
FILE: 130821SE029670SWOIPA01 STT: SRINGATIN (BURUH MIGRAN –
INDONESIAN MICRO WORKERS
HONGKONG)
00:56:55:09 - 00:57:28:17 Klo saya melihat komen temen2 mereka
tersinggung dg ucapan solmed bhw temen2 di
hongkong itu mencari keuntungan dengan
mengundang ustad2 indonesia. Yg ke 2, dia jg
menyebut bahwa organisasi yg ada di hongkong
itu sudah mencari keuntungan dan disebut
komunis. Ini yg membuat kt tidak terima. Jd
seharusnya yg kena cm 1 lembaga, sekarang
seluruh buruh Indonesia yg ada di hongkong
marah dg ustad solmed ini.
2 .
MENUAI AMARAH/ USTAD SOLMED PUN M E N G U R A I S E D E R E T B U K T I T E N T A N G KRONOLOGI BATALNYA JADWAL SANG USTAD BERDAKWAH DI HONGKONG/ YANG DIWARNAI T E K A T E K I / /
FILE: 130817SE029456FFAIPA05 STT: USTAD SOLMED
00:40:01:08 - 00:40:08:05 Anda lihat, tgl 23 bln juni (nunjukin hp). Di Koran kindo. FILE: 130817SE029456FFAIPA06 STOK SHOOT: 00:47:54:15 - … FILE: 130817SE029456FFAIPA05 00:40:21:48 - 00:41:02:34 Tulisannya sekelompok muslimat, duduk
bersimpuh sambil merobek brosur dan tiket.
Semetnara di bwh tgl 8 kt musyawarah…sjk kpn
tiket dn brosur ini dibwt. Ini bs jadi analisa…
FILE: 130821SE029670SWOIPA01 STT: SRINGATIN (BURUH MIGRAN – INDONESIAN MICRO WORKERS HONGKONG) 01:05:19:13 - 01:05:40:28 TERUS TERANG saya tdak sepakat ya. Dan
saya berharap ustad solmed jg minta maaf pd
buruh migrant di hongkong. Krn….
LANJUT 01:08:36:08 - 01:08:48:07 Saya bilang mereka menjual tiket ya, mungkin
hanya infaq. Walaupun ada tulisannya 20 –
44
30…infaq itu se ihklasnya.
3 .
UNIKNYA/ USTAD SOLMED PUN MENGURAI KEJANGGALAN DEMI KEJANGGALAN YANG KONON/ JUGA DIRASAKAN OLEH SEJUMLAH DA’I KONDANG INDONESIA YANG PERNAH DIUNDANG UNTUK MELAKUKAN DAKWAH DI HONGKONG// APA YANG SEBENARNYA TERJADI?// BENARKAH ADA PRAKTEK MENCARI KEUNTUNGAN YANG DILAKUKAN OLEH SEDERET OKNUM/ DIBALIK USAHA DAKWAH PARA USTAD INDONESIA DI HONGKONG?// JAWABNYA PUN/ TERTAMBAT PADA TEKA TEKI// PASALNYA TKI HONGKONG SRINGATIN YANG JUGA KERAP MENGUNDANG USTAD INDONESIA/ JUSTRU MENGUNGKAP VERSI YANG BERBED A/ DAN M ENG EJUTKAN//
FILE: 130817SE029456FFAIPA05 STT: USTAD SOLMED
00:41:16:33 - 00:41:35:38 Ya nggak usah jauh2. Ada ustad x harusnya September berangkat, mereka cancel krn system yg sama. Knp kok nggak dikejar, saya yg dikejar. Sy empuk mungkin jd sasaran tembak….dzolim anda, dzoolim sekali. LANJUT 00:43:33:24 - 00:43:40:28 Tdk usah kt kasih tau, siapa nm ustadnya, sy tdk mau menyebarkan ini lebih dalam. LANJUT 00:43:59:09 - 00:44:11:40 Nujuk hp. Urusan hongkong ana setuju antum
ambil sikap tegas. Harus dikasih pelajaran, ini
ustad yg mengalami hal yg sama.
FILE: 130821SE029670SWOIPA01 STT: SRINGATIN (BURUH MIGRAN – INDONESIAN MICRO WORKERS HONGKONG) 01:00:38:01 - 01:00:47:32 Saya pernah pengalaman jg ada bbrp sumber2 tertentu klo diundang mereka sudah mematok harga. Ya seperti artis gt. LANJUT 01:02:20:06 - 01:03:10:36 Kt nggak berani, gak prnh mengundang ustad yg
sudah ada tarifnya. Ad bbrp ustad yg mmg sdh.
Kt kan tau ya, klo mau ngadain Tanya, oh ustad
yg ini tarifnya segini2….Klo pun ada
keuntungan yang terkumpul itu utk organisasi,
ato tmpt penampungan…buruh migrant yg
bermslh.
LANJUT
00:59:04:21 - 00:59:20:36 Sy melihat, bhw bnyk sekali sih ya bbrp ustad
yg memang menggunakan hal ini utk mencari
keuntungan. Kayaknya sudah trend gt..
4 .
BENARKAH USTAD SOLMED TELAH DI DZOLIMI?// ATAU JUSTRU/ ADA PRAKTEK MENGERUK KEUNTUNGAN DIBALIK JALAN DAKWAH DI HONGKONG SEPERTI YANG DIURAI OLEH S R I N G A T I N ? / / B U T U H W A K T U U N T U K MEMBUKTIKANNYA// YANG JELAS/ GEGER
FILE: 130820IS029625SUTSPP02 STT: M. CHOLIL NAFIS (SEKRETARIS KOMISI PENGKAJIAN – MUI) 00:02:47:23 - 00:03:12:14 Ada ulama spt syekh abul, imam syafi’I, itu
memperbolehkan mgnmbil amplop. Tp apakah
45
MASALAH USTAD SOLMED DI HONGKONG/ T U R U T M E N G U A K S E B U A H R E A L I T A MENGEJUTKAN// BAHWA FAKTANYA/ TAK SEDIKIT PULA USTAD YANG MENGKOMERSILKAN DAKWAHNYA/ DENGAN MEMASANG TARIF YANG B A H K A N M A M P U M E N C A P A I J U M L A H FANTASTIS/ PULUHAN JUTA RUPIAH HANYA UNTUK SEKALI TAUSIYAH// JIKA DAKWAH ADALAH JALAN TAUHID YANG TAK SEHARUSNYA DINILAI DENGAN UANG/ BENARKAH ADA USTAD ATAU PUN DA’I YANG TEGA MENGKOMERSILKAN DAKWAH DENGAN UANG?// JAWABNYA/ M E N C E N G A N G K A N / /
haram mengambil tariff? Tidak haram. Hanya
saja, itu tidak etis. Tdk ber akhlak.
LANJUT 00:05:30:31 - 00:06:05:35 Kesepkatan seperti yg nanggung transport siapa,
nginepnya dimana….menentukan tariff utk
dirinya tabligh itu tidak boleh.
FILE: 130821SE029670SWOIPA01 STT: SRINGATIN (BURUH MIGRAN – INDONESIAN MICRO WORKERS HONGKONG) 01:06:26:37 - 01:06:41:18 Sya berharap klo memang bagi seluruh ustad….klo memang berbagi kebahagiaan, silahkan dating ke hongkong tanpa memasang tariff. LANJUT 01:05:04:28 - 01:05:14:09 Apakah seorang ustad itu seperti itu gt. Jd saya
tidak akan mengupas lebih dalam lg. sy hanya
mempertanyakan saja, ustad yg bener itu seperti
apa sih gt.
FILE: 130820IS029625SUTSPP05 STT: ALI MUSTAFA YAQUB (IMAM BESAR MASJID ISTIQLAL) 00:38:10:01 - 00:38:30:28 Sekarang itu saya sedih lho. Ada orang konsultasi sj pd oknum ustad itu, 1 jam saja 7 jt. Sy sedih betul itu. Sy dpt laporan dari masy. Bahkan ada yg 1 kali tampil minta 50 jt. LANJUT 00:38:57:27 - 00:39:29:12 Minta hotelnya yg hotel tertinggi di tempat
itu…tobatlah. Sebelum dilaknat oleh Allah.
Tobatlah sekarang.
5.
MAU TAK MAU/ SEBUAH TEKI TEKI PUN
MENCUAT// MUNGKINKAH USTAD SOLMED
TEGA MELAKUKAN PRAKTEK DAKWAH
DENGAN MEMASANG TARIF FANTASTIS/
SEHINGGA MENJULANGKAN GEGER
MASALAH DI HONGKONG/ SEPERTI YANG
SAAT INI SEDANG MENIMPANYA?//
SEBUAH TANDA TANYA YANG TAK BISA
DIJAWAB/ HANYA DENGAN SIKAP
TERTUTUP YANG TIBA – TIBA SAJA
DIURAI USTAD SOLMED/ SEPERTI
FILE: 130822HS029736SUPAFR01 STT: USTAD SOLMED 00:08:51:22 - 00:09:21:42 (dari dalam mobil) ya, semua sudah clear…mui sudah mengatakan clear ok…..dan disampaikan jg oleh ustad yusuf mansyur. Saling kt berbesar hati, saling memaafkan, yuk kembali dakwah lagi lebih mantap. LANJUT 00:09:22:26 - 00:09:36:20
46
B E R I K U T I N I / /
Kembali ke hongkong lg nggak ustad? Kt akan tata the next program. Trauma? Nggak….mobil pergiii.
C. Profil Ustadz Soleh Mahmud (Solmed)2
Ustadz Soleh Mahmud atau yang lebih dikenal sebagai ustadz Solmed,
lahir di Jakarta pada tanggal 19 Juli 1983 dari pasangan H.Najmuddin dan
Hj.Salmah, sejak kecil ustadz Solmed memang dikenal di lingkungannya piawai
berpidato, pada tahun 2000 ia menyabet gelar penghargaan juara satu lomba
pidato tingkat nasional yang diadakan di Istiqlal, dari sejak menjuarai lomba
pidato ustadz Solmed mulai dikenal orang, namun pada waktu itu ustadz Solmed
belum terlalu dikenal masyarakat luas.
Tapi dari situlah prestasi ustadz Solmed semakin meningkat, ini
dibuktikan ketika ustadz Solmed lulus Madrasah Aliyah ia langsung melanjutkan
pendidikannya di Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, ketika masih kuliah ia sudah berceramah namun hanya di
lingkungan rumahnya saja dan pada akhirnya ia lulus pada 2006.
Pada satu ketika ustadz Solmed bertemu dengan ustadz Jefri di salah satu
acara tablig akbar, dari situlah mereka berdua bersahabat, ketika salah satu
televisi swasta nasional akan memproduksi acara barunya yang berjudul Damai
Indonesiaku, ustadz Jefri menggandengnya sebagai teman berduetnya dalam acara
tersebut.
2“Profil Ustadz Solmed” diakses pada tanggal 5 September 2013 pukul 22.59 WIB dari
http://www.cumicumi.com/celebrities/ustadz-solmet/profile.html
47
Dari acara tersebutlah karir ustadz Solmed makin naik, setelah itu ia
dipercaya kembali untuk mengisi acara-acara religi di stasiun tv yang berbeda,
yaitu Assamua’laikum Ustadz, Cahaya Hati, Titian Qolbu, dan Teropong Iman,
selain itu juga ia banyak menerima tawaran di luar pengisi acara dalam acara
religi, ia juga sempat menjadi model sebuah produk baju muslim Al-Mia.
Pada tahun 2011 ustadz Solmed sempat menerima tawaran untuk bermain
dalam, sinetron, tercatat pada tahun itu ia membintangi dua sinetron yaitu
Pesantren rock n roll di SCTV, dan Anak-anak cahaya di TVRI, walaupun ia
menyambangi dunia acting dan modeling tetapi ia tidak pernah lupa akan
tanggung jawabnya.
Sebagai ustadz ia tetap berceramah baik itu on air maupun off air, sejak
kemunculannya di televisi ia sudah digemari dengan bermodalkan ketampanannya
dan gaya ceramahnya yang Straight To The Poin membuat namanya semakin
melesat, tak salah jika ia menjadi tokoh masyarakat yang paling digemari. Selain
itu ia juga sempat merilis buku yang berjudul Menjadi Soulmate Allah.
Dengan banyaknya acara religi di televisi yang ia isi, namanya pun mulai
dikenal di mana-mana dan banyaknya fans membuat ia sering berceramah di luar
kota sehingga kehidupan pribadinya pun tak luput dari buruan para wartawan
infotainment. Walaupun jadwal berceramah yang padat ia selalu bersyukur dan
tetap merendahkan diri kepada Allah Swt.
Setelah mengalami kegagalan berumah tangga,pada tahun 2011 ustadz
Solmed menikahi seorang artis yang bernama April Jasmin, ia mengucapkan ijab
kabulnya pada 11 November 2011 di Masjid Al-Mihajirin Ciledug Tangerang.
48
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Analisis Tentang Kontruksi Berita Ustadz Soleh Mahmud (Solmed) di
Infotainment HotShot Pada Tanggal 23 Agustus 2013
Berbagai produk penyiaran dewasa ini tengah digemari oleh masyarakat
luas, sehingga membuat para pengelola media massa khususnya elektronik
berlomba-lomba menyajikan tayangan-tayangannya baik itu bersifat
informatif, edukatif, maupun hanya untuk hiburan saja, yang pada akhirnya
tetap untuk menarik masyarakat agar menonton tayangannya.
Pada awalnya, tayangan televisi di Indonesia khusunya hanya
memberikan tayangan yang bergenre yang sudah ada sebelumnya seperti
drama, news, atau pun talk show.
Dalam perkembangannya kini mulai bermunculan genre-genre baru
dalam dunia penyiaran sebut saja infotainment. Infotainment ini merupakan
tayangan khusus yang memberikan suatu suguhan informasi atau pun berita
pada dunia hiburan.
Jika dulu tayangan yang menyuguhkan berita hanya pada program
news saja kini muncul genre baru dalam dunia jurnalistik yaitu infotainment
juga menyuguhkan suatu berita tapi bedanya jika program news menjadikan
objeknya yaitu para politisi, kriminal, dan fenomena yang ada di masyarakat.
Beda halnya dengan infotainment yang menjadikan objek beritanya
yaitu para pekerja seni, dan orang-orang terkenal lainnya. Pada penelitian
skripsi ini peneliti mengangkat tentang berita ustadz Soleh Mahmud atau yang
49
lebih dikenal dengan sebutan ustadz Solmed pada tanggal 23 Agustus 2013 di
infotainment HotShot.
Yang mana beritanya ini tayang pada segment pertama dan berdurasi
sepuluh menit delapan detik, ini artinya beritanya full satu segment.Hal ini
berarti bahwa berita tersebut menarik perhatian sebagian besar penonton
Hotshot dan ratingnya sangat tinggi.
Hal ini dikarenakan berita ustadz Solmed pada tanggal 23 Agustus
2013, memiliki daya jual yang tinggi, sebab beritanya membuat banyak orang
ingin mengetahui tentang beritanya.
Karena yang menjadi buah bibir di masyarakat itulah berita yang akan
disimpan di segment yang pertama begitu segment kedua tapi bedanya berita
yang disimpan di segment pertama dan kedua.
Jika segment pertama merupakan hot issue yang baru muncul dan
segment kedua merupakan hot issue tapi sudah mulai berkurang akan daya
jualnya begitu pun segment-segment selanjutnya yang semakin naik segmen
berarti beritanya hanya tematikan biasa atau pun isu yang sudah lama tapi
diangkat kembali.1Sehingga penempatan berita pada persegment
mencerminkan daya jual berita.
Dengan demikian berita telah menjadi komoditas ekonomi yang
diperjual belikan seperti barang dan jasa, hal ini tentu akan berimbas pada ke
objektifan berita karena hakikat berita yaitu menyajikan informasi yang
seobjektif-objektifnya, jika sudah diperjual belikan maka berita tersebut akan
ada ketimpangan ataupun memihak dalam isinya.
1 Wawancara dengan produser pelaksana infotainment Hotshot pada tanggal 24 Maret
2013
50
Pada proses pembentukan kontruksi berita memang produser
pelaksana yang paling besar membentuk suatu realitas, dari mulai menentukan
angle berita, menentukan headline, serta kelayakan berita, selain itu juga
produser pelaksana pun ikut serta dalam pembuatan naskah walau dalam
membuat naskah berita merupakan tugas dari seorang scripwriter.
Pada dasarnya pembuatan naskah berita harus tetap pada keinginan
produser pelaksana. namun tidak menapikan bahwa reporter di lapangan pun
ikut bagian dalam proses pembentukan kontruksi tapi pembentukan tersebut
merupakan awal dari berita itu dibuat serta melalui proses seleksi dari
produser pelaksana.
Mengacu berita tentang ustadz Solmed ini yang mana seorang reporter
di lapangan membentuk realitas pada berita tersebut, ada beberapa adegan
yang sengaja dibentuk oleh reporter seperti latar belakang kota Hongkong
Ustadz Solmed berserta keluarga, ustadz solmed yang sedang ceramah, dan
ustadz solmed yang ada di bandara dan langsung masuk dengan statement dari
Sringatin.
Dengan adanya pembentukan tersebut memberikan bumbu kepada
beritanya serta membuktikan bahwa reporter merupakan orang yang paling
awal membentuk suatu realitas, dan setelah itu barulah proses seleksi dan
penambahan unsur-unsur yang memberikan makna tertentu oleh produser
pelaksana.
Seorang reporter hanyalah sebagai penghubung antara produser
pelaksana dan narasumber, atau dengan kata lain hanya sebagai mediator
karena reporter hanya melakukan wawancara dengan narasumber saja dengan
51
angle yang sudah ditentukan oleh produser pelaksana, selebihnya seperti
menentukan headline, menulis berita itu dilakukan oleh scriptwriter dengan
kehendak dari produser pelaksana, apabila di lapangan ada objek berita yang
menarik biasanya reporter langsung meliputnya tanpa harus ada persetujuan
dari produser pelaksana.
Dengan demikian berita ustadz Solmed merupakan bagian dari model
peta analog di mana realitas yang dikontruksi menganalogikan dengan realitas
yang terjadi antara seorang dai dengan panita yang mengundangnya untuk
berceramah di suatu tempat dalam hal ini di Hongkong di mana pada berita
ustadz Solmed terdapat realitas yang sengaja dibentuk oleh wartawan dengan
mengkonstruk perselisihan antara ustadz Solmed dengan panita penyelenggara
penyelenggara dakwah di Hongkong.
Dalam tahap penyiapan materi, kebijakan produser pelaksana,
dipangaruhi oleh perusahaan rumah produksi, karena sebagian besar
infotainment diproduksi oleh rumah produksi hanya beberapa saja
infotainment yang diproduksi oleh stasiun televisi, dalam mempublis
produknya, rumah produksi bekerja sama dengan stasiun televise.
Sehingga materi pun tidak luput ada campur tangan dari stasiun
televisi, tak jarang materi yang diambil oleh produser pelaksana bertentangan
dengan kehendak rumah produksi atau pun stasiun televisi, akan tetapi yang
paling mempengaruhi terhadap suatu materi berita yaitu stasiun televise.
Bayangkan saja jika materi berita yang diangkat tidak disetujui oleh
pihak stasiun televisi, maka beritanya tidak akan tayang, jadi produser
pelaksana pasti menuruti apa yang dikehendaki oleh pihak stasiun televisi,
52
misal pihak infotainment wajib meliput event-event yang diselenggarakan
oleh pihak stasiun televise.
Selain itu juga pihak stasiun televisi mewajibkan setiap minggunya
infotainment untuk mengangkat berita tentang program acara yang tayang di
stasiun yang sama, ditambah lagi dari pihak stasiun televisi melarang
infotainment untuk meliput selebriti yang di bawah naungan stasiun televisi
lain kecuali selebriti tersebut tersandung kasus.
Terkait dengan ustadz Solmed, ia merupakan ustadz yang bernaung di
bawah SCTV tercatat ia pernah membintangi sinetron yang tayang di SCTV,
dan program rohani pagi, seperti Kata Ustadz Solmed dan sinetron Pesantren
Rock’N Roll.
Sehingga wajar-wajar saja infotainment HotShot berusaha
memberitakan kejadian tersebut seobyektif mungkin dengan tidak merugikan
pihak Ustadz Solmed dengan mengambil narasumber untuk diwawancari baik
yang pro maupun kontra dengan kejadian ustadz Solmed yang meminta
bayaran cukup fantastis kepada panita penyelenggara.
Berita tersebut tentu akan sangat merugikan SCTV yang memakai
ustadz Solmed untuk mengisi acara Kata Ustadz Solmed yang memiliki rating
yang cukup baik.
Untuk itulah Hotshot selaku media infotaintmen menyajikan berita
yang cukup berimbang dengan menampilkan kedua belah pihak dan
narasumber yang mendukung dan kontra tentang masalah ustadz yang
menentukan tarif dalam berdakwah.
53
Karena itu, tekanan dari stasiun televisi lebih besar, dan mau tidak mau
harus diikuti, jika tidak maka beritanya tidak akan tayang, sehingga dalam
pembuatan berita yang terkait dengan artis di bawah naungan SCTV seperti
ustadz Solmed beritanya pasti mengangkat yang baik-baik saja dengan agar
menaikan popularitas sang artis dan mempromosikan acara yang ia bintangi.
Dari analisis sintakis bisa dilihat dari headline, lead, latar informasi,
dan kutipan atau pernyataan. Dalam headline berita ustadz Solmed pada
tanggal 23 Agustus 2013, redaksi mengangkat tentang “Kekecewaan Ustadz
Solmed Kepada Buruh Migran di Hongkong”, headline ini dipilih karena
beberapa media sedang ramai memberitakan masalah Ustadz Solmed dengan
Jamaah TKI di Hongkong.
Dalam menentukan headline berita di mana headline tersebut apa
adanya, headlinenya tersebut dipilih karena redaksi mencoba mengimbangi
berita-berita yang diangkat infotainment lainnya yang cukup menyudutkan
Ustadz Solmedz2.
Dengan demikian berita ustadz Solmed pada tanggal 23 Agustus 2013,
merupakan berita yang headlinenya disesuaikan dengan konten berita atau
dibuat secara alamiah, walaupun ada sejumlah adegan yang sengaja dibentuk
oleh wartawan, tetapi tujuan untuk memberikan bumbu pada berita tersebut.
Dilihat dari lead pada berita ustadz Solmed, telah memberikan suatu
sudut pandang yang positif bagi khalayak.
Pelik yang mengguncang ustadz Somed pasca mengguncang masalah di
Hongkong pekan ini rupanya menuai buntut panjang.Setelah diberitakan
2 Wawancara dengan produser pelaksana infotainment Hotshot pada tanggal 24 Maret
2013.
54
membatalkan secara sepihak gara-gara meminta honor fantastis,
kabarnya ustadz solmed menuai amarah dan kekecewaan berat dari
sejumlah buruh imigran Indonesia yang ada di Hongkong.
Wujud kemarahan para TKI itu pun kian maradang luas karena lewat
media jejaring social, mereka pun ramai mengutas rasa tidak terima
kepada suami april jasmine tersebut
Lead di atas termasuk kepada jenis lead why karena leadnya
menjelaskan latar belakang beritanya, serta dalam lead tersebut sudah jelas
bahwa pihak infotainment HotShot ingin memberikan suatu pesan, di
mana kalimat yang dipakai dalam lead tersebut “Pelik yang mengguncang
ustadz Somed pasca mengguncang masalah di Hongkong pekan ini
rupanya menuai buntut panjang. Setelah diberitakan membatalkan secara
sepihak gara-gara meminta honor fantastis, kabarnya ustadz solmed
menuai amarah dan kekecewaan berat dari sejumlah buruh imigran
Indonesia yang ada di Hongkong”
Kalimat tersebut dipakai untuk menunjukan bahwa pandangan
infotainment HotShot untuk menundudukan perkara yang sedang dilanda
oleh Ustadz Solmed dari sumber pertamanya dahulu yakni Sringatin
sebagai pihak yang dirugikan oleh Ustadz Solmed atas pembatalan acara
ceramah di Honngkong.
Dari lead berita ini tampak terlihat latar informasinya bahwa
infotainment HotShot menekankan fakta kepada berita ke arah di mana
Sringatin merasa kecewa karena gagalnya Ustadz Solmedz berceramah
55
dan kekecewaan mereka atas statement ustadz Solmed tentang buruh
Migran di Hongkong. Hal ini dipertegas dari Statement Sringatin sebagai
berikut
Ustadz solmed menuduh kaum buruh migran mencari keuntungan dengan
mengundang para ustadz dari Indonesia untuk mencari keuntungan.
2.Dituduh organisasi yang ada di Hongkong adalah organisasi yang
terorganisir untuk mencari keuntungan dan mereka disebut komunis3
Redaksi mencoba mendudukan alasan buruh Migran Indonesia di
Hongkong marah kepada ustadz Solmed yakni akibat statement ustadz
Solmed kepada buruh Migran tersebut.Namun hal ini kemudian diimbangi
dengan ditampilkannya Ustadz Solmed yang menunjukkan bukti-bukti
tuduhan tersebut melalui BlackBerrynya.
Ustadz menunjukkan kronologis kejadian dibatalkannya acara
ceramah di Hongkong. Hal ini diperkuat dengan script yang menyebutkan:
“Menuai amarah ustadz solmed mengurai sederet bukti tentang kronologi
batalnya jadwal sang ustadz berdakwah di hongkong yang diwarnai teka-
teki.”
Kemudian dilanjutkan kembali dengan pernyataan dari Sringantin
yng menyatakan bahwa selayaknya ustadz solmed selaku panutan dapat
mencari solusi atas permasalahan ini dengan tidak terus menambah
permasalahan dengan menuduh kaum Buruh Migran di Hongkong.
Seakan ingin terus menambah durasi, pihak Hotshot justru kembali
menayangkan beberapa bukti tentang ustadz-ustadz yang bernasib sama
3Hotshot pada tanggal 23Agustus 2013
56
seperti yang terjadi pada Ustadz Solmed dengan iringin script sebagai
berikut:
“Uniknya ustadz solmed pun menguraikan kejanggalan-
kejanggalan yang konon juga dirasakan oleh sejumlah dai kondang dari
Indonesia yang pernah diundang untuk berdakwah di Hongkong. Apa
yang sebenarnya terjadi, benarkah ada praktek mencari keuntungan yang
dilakukan oleh sederet oknum dibalik usaha dakwah para ustadz
Indonesia di Hongkong. Jawabnya pun tertambat pada teka teki. Pasalnya
TKI Hongkong Sringatin yang suka mengundang ustadz Indonesia ke
Hongkong mengungkap versi yang berbeda dan mengejutkan”
Ending script yang seharusnya menampilkan statemen justru
kembali menampilkan statement ustadz Solmed yang menuduh pihak
panitia buruh Migran di Hongkong bertindak zholim terhadap dirinya.
Ustadz Solmed mempertanyakan kenapa ketika ustadz A yang melakukan
pembatalan seperti dirinya tidak dikejar sementara dirinya dikejar?
Statement ustadz Solmed bahwa dirinya kemudian dijadikan
pembuka bagi script untuk melanjutkan berita pro kontra tentang bayaran
fantastis seorang ustadz atau juru dakwah.
“Benarkah ustadz solmed telah dizholimi? Atau justru ada praktek
mengeruk keuntungan di jalan Dakwah di Hongkong seperti yang diurai
oleh Sringatin? Butuh waktu untuk membuktikannya. Yang jelas geger
masalah ustadz solmed di Hongkong turut menguak sebuah realita
mengejutkan bahwa faktanya tak sedikit ustadz yang mengkomersilkan
dakwahnya dengan memasang tarif yang bahkan mampu mencapai jumlah
57
yang fantastis puluhan juta rupiah hanya untuk sekali tausiah. Jika
dakwah adalah jalah tauhid yang tak sehatusnya dinilai dengan uang,
benarkah ada ustadz atau da’i yang tega m,engkomersilkan dakwah
dengan uang? Jawabnya mencengangkan”
Script ini mendorong kepada pemirsa bahwa praktek-praktek
dakwah dengan harga yang fantastis bukan domain ustadz Solmed belaka.
Masih banyak atau ada oknum-oknum ustadz lainnya yang juga
melakukan hal seperti itu. Ditambah lagi gambar selanjutnya yang
ditayangkan adalah statement dari Sringantin yang senada dengan script
tersebut yakni:
“Saya juga punya pengalaman ada juga beberapa sumber-sumber
tertentu yang memang kalo mereka diundang sudah mematok harga
seperti artis gitu. Kita tidak berani mengundang ustadz yang memang
sudah ada tarifnya. Jadi kita tidak akan pernah mencoba. Kemudian
sringatin menyatakan bahwa prinsipnya buruh migran di Hongkong tidak
mencari keuntungan. Jika pun misalnya ada dana yang terkumpul dari
infaq dan shadaqoh itu murni digunakan untuk kelangsungan hidup
organisasi itu sendiri. Dan yang kedua bukan untuk kita tetapi disalurkan
ke tempat penampungan di mana di Hongkong ada tempat penampungan
yang menampung buruh migran yang bermasalah. Dan diakhir
statementnya kembali Sringatin menegaskan memang ada beberapa
ustadz yang memanfaatkan momen-momen ini untuk mencari keuntungan.
Kayaknya udah trend gitu loh”
58
Statement ini kembali menegaskan bahwa praktek oknum ustadz
yang memasang tarif fantastis memang juga terjadi pada oknum ustadz
lainnya, bukan hanya ustadz Solmed. Ditambah lagi dengan closing
statement dari Sringatin yang menyatakan kayak sudah trend gitu loh.
Hal ini menyiratkan bahwa praktek ustadz dengan tarif fantastis
umum dilakukan oleh beberapa oknum ustadz, namun buruh Migran
Hongkong tidak akan mengundang ustadz yang memasang tarif yang
fantastis. Selanjutnya Hotshot menayangkan kembali script:
Mau tak mau sebuah teka-teki pun mencuat, mungkinkah ustadz
Solmed tega melakukan praktek dakwah yang memasang tarif fantastis
sehingga menjulang geger masalah di Hongkong, seperti yang saat ini
menimpanya? Sebuah tanda tanya yang tidak bisa dijawab hanya dengan
sikap tertutup yang tiba-tiba saja diurai oleh ustadz Solmed seperti berikut
ini.
Hotshot menampilkan hasil wawancara dengan Ustadz Cholil
Nafis yang didampingi ustadz Solmed yang tidak memberikan statement
sama sekali. Berdasarkan hasil wawancara Ustadz Cholil Nafis ditegaskan
bahwa, “Ustadz boleh mengambil jasa atau amplop lah ya dari hasil
dakwahnya itu.
Tapi memang kalo berbicara hukum, apakah haram kalo memasang
tarif? Itu tidak haram tapi itu tidak etis, tidak berakhlak. Yang tidak boleh
menentukan tarif yang sama untuk semua tempat untuk dirinya tabligh, itu
tidak boleh”.
59
Hasil wawancara ini kembali Hotshot menggiring penontonnya
bahwa praktek-praktek dakwah dengan tarif fantastis sah saja dengan
kondisi yang memungkinkan artinya jika memang tempat dan kondisinya
memungkinkan maka seorang ustadz sah saja memasang tarif yang
fantastis.
Untuk mengimbanginya pihak Hotshot menayangkan hasil
wawancara dengan Sringatin yang menyatakan
“Kepada semua ustadz baik yang sudah terkenal maupun yang
belum terkenal jika niatnya ingin berbagi kebahagiaan silakan datang ke
Hongkong tanpa memasang tarif. Sringatin menanyakan ustadz yang
benar itu seperti apa?
Sementara itu Ali Mustafa Ya’qub selaku Imam Besar Masjid
Istiqlal menyatakan, “kesedihannya jika ada ustadz yang memasang tarif
Beliau menjelaskan bahwa ada ustadz yang satu kali konsultasi memasang
tarif sebesar Rp 7 juta.
Saya sedih itu. Bahkan ada oknum ustadz yang meminta sekali
tampil minta Rp 30juta dengan menginap di hotel tertinggi di kotanya
untuk dua kamar: satu kamar untuk dia dan istrinya dan satu kamar untuk
pengawalnya. Diakhir wawancaranya almarhum Ali Mustafa Ya’qub
menegaskan untuk segera bertaubat kepada ustadz-ustadz yang demikian
sebelum dilaknat oleh Allah.
Sebagai ending dari berita ini pihak HotShot menampilkan
statement Ustadz Solmed yang menyatakan, “Semuanya sudah clear sudah
60
saling memaafkan dan menegaskan untuk kembali menata kembali jalan
dakwah yang lebih baik lagi dan lebih cerah”.
Berdasarkan hasil berita tersebut, peneliti perlu mengkonstruksi
berita tersebut sebagai berikut:
Dilihat dari struktur skrip yang merupakan suatu kelangkapan
berita yang disusun hingga menjadi sebuah cerita, kelengkapan berita ini
bisa dilihat dari bagaimana berita itu ditulis sesuai kaidah jurnalistik yaitu
5W+1H, ini bertujuan agar memberikan makna yang diinginkan.
Adapun kelangkapan beritanya seperti unsur what ialah
kekecewaan ustadz Solmed kepada buruh migran, where yaitu di Jakarta
dan Hongkong, who adalah ustadz Solmed dan Sringantin, why adalah
berusaha membangkitkan penyebab polemik batalnya ceramah ustadz
Solmed di Hongkong dengan mamasang tarif yang fantastis, dan how yaitu
bentuk penyelesaian yang akhirnya diselesaikan kedua belah pihak melalui
mediasi oleh MUI.
Dalam unsur kelengkapan berita tersebut unsur when tidak
disebutkan secara konkrit di dalam naskahnya hanya disebutkan beberpa
pekan ini, namun demikian dengan disebutkannya keterangan waktu yang
secara general, tetapi tidak sampai pada perubahan makna yang ingin
disampaikan kepada khalayak, dan ini biasanya sering terjadi pada
beberapa infotainment ketika mengangkat berita.
Walaupun unsur 5W+1H dalam berita ini cukup lengkap, namun
yang ditekankan pada berita ini yaitu unsur why, yang berupa mengapa
ustadz Solmed membatalkan ceramah di Hongkong, penekanan ini
61
memberikan suatu gambaran pembelaan ustadz Solmed atas sikapnya
tersebut kepada khalayak.
Selain itu penekanan terlihat pada unsur why di mana unsur ini
ditekankan agar memberikan solusi terhadap perbedaan pandangan tentang
tarif fantastis yang dilakukan oleh oknum-oknum ustadz, unsur dari hasil
penekanan ini infotainment HotShot memberikan pernyataan yang berupa
solusi kepada khalayak, dan pernyataan ini terletak pada akhir berita.
Pada analisis tematik sekiranya ada satu tema besar yang dimuat
dalam berita ustadz Solmed yakni tentang kekecewaan ustadz Solmed
kepada buruh Migran di Indonesia. Tema ini diangkat cukup baik dengan
menampilkan kedua belah pihak secara seimbang baik Ustadz Solmed
maupun Sringatin di mana masing-masing pihak diberikan porsi yang
hampir seimbang.
Didukung juga tentang pernyataan dari dua ulama yang satu
“setuju” tentang penentuan tarif fantastis seorang ustadz yakni dari Ustadz
Cholil Nafis dan Ustadz Ali Mustafa Ya’qub yang “tidak setuju” kepada
ustadz yang memasang tarif fantastis.
Polemik ini akhirnya ditutup dengan ending yang menyatakan
semuanya telah selesai dengan baik-baik saja. Ustadz Solmed menyatakan
semuanya telah clear dan akan kembali menata jalan dakwahnya yang
selama ini telah dilakukannya dan Sringantin yang mempersilakan kepada
ustadz siapa saja yang menginginkan dakwah di Hongkong dengan tidak
memasang tarif yang fantastis.
62
Selanjutnya yaitu analisis retoris yang mana struktur ini melihat
pemakaian label, grafik, atau pun gambar dalam teks berita untuk
mendukung makna yang ingin ditonjolkan, penggunaan label pada berita
ustadz Solmed ini terdapat pada penggunaan kalimat “menuai amarah
ustadz solmed mengurai sederet bukti tentang kronologi batalnya jadwal
sang ustadz berdakwah di hongkong yang diwarnai teka-teki”.
Penggunaan label menuai amarah menjadikan gambaran bahwa
ustadz Solmed merasa disudutkan dengan pemberitaan yang berkembang.
Seakan-akan hanya karena faktor tarif fantastis saja yang membuat
ceramahnya batal di Hongkong atau hanya dirinya saja yang melakukan
hal tersebut.
Padahal sebelumnya juga ada ustadz lainnya yang melakukan hal
yang sama, tetapi tidak dikejar oleh panitia. Sehingga ustadz Solmed
menutup statemennya dengan “zholim anda”.
Sedangkan dilihat dari pandangan struktur retoris bahwa
infotainment HotShot menampilkan pernyataan Sringantin, pernyataan
tersebut seakan Sringantin memberikan pesan kepada khalayak,
pernyataan tersebut adalah “saya juga punya pengalaman ada juga
beberapa sumber-sumber tertentu yang memang kalo mereka diundang
sudah mematok harga seperti artis gitu.
Kita tidak berani mengundang ustadz yang memang sudah ada
tarifnya.Jadi kita tidak akan pernah mencoba”, pernyataan tersebut
sekiranya mengajak kepada khalayak bahwa sebenarnya bukan hanya
63
ustadz Solmed saja yang memasang tarif fantastis tapi juga ustadz lainnya
juga menerapkan tarif dalam setiap dakwah.
Seakan juga menegaskan bahwa pada awalnya ustadz Solmed tidak
melakukan hal demikian karena sudah sepakat untuk berceramah di sana.
Pernyataan “Kita tidak berani mengundang ustadz yang memang sudah
ada tarifnya”, jelas sebelumnya ustadz Solmed tidak memasang tarf yang
fantastis.
Narasi dalam berita ini memang banyak penggunaan kata istilah
seperti “tarif fantastis, geger, jalan dakwah,
mengejutkan/mencengangkan”, walupun label yang digunakan
menggunakan kata yang lazim dipakai, namun kata-kata geger,
mengejutkan atau mencengangkan memberikan makna tekanan yang lebih
tentang polemik yang ada.
Batasan jumlah tarif yang fantastis pun tidak dijelaskan lebih lanjut
kisaran hanya batasan puluhan juta untuk sekali ceramah dan fasilitas
mewah yang diberikan selama sang ustadz ada di lokasi dakwah.
Selain penggunaan istilah di dalam narasinya, infotainment
HotShot pun menyisipkan suatu adegan latar belakang kota Hongkong dan
potongan gambar ustadz Solmed yang sedang melakukan tausiah.
64
Gambar diatas merupakan gambaran hiruk pikuk kota Hongkong.
(diambil dari screen shoot tayangan Hotshot pada tanggal 23 Agustus 2013)
Gambar di atas menggambarkan seorang ustadz Somed sedang
memanjatkan doa di saat beliau mengisi ceramah. (diambil dari screen shoot
tayangan Hotshot pada tanggal 23 Agustus 2013)
65
Gambar tersebut memang yang dimunculkan dalam berita ustadz
Solmed tanggal 23 Agustus bahkan gambar tersebut beberapa kali muncul,
tentu cuplikan gambar di atas itu untuk menegaskan pesan yang disampaikan
yakni meyakinkan kepada khalayak, bahwa hingar bingar kota Hongkong
tidak menyurutkan buruh migran Indonesia untuk belajar agama Islam melalui
tausiah yang disampaikan oleh ustadz-ustadz yang didatangkan dari Indonesia,
dan memunculkan cuplikan kegiatan ceramah-cermah ustadz Solmed untuk
menegaskan bahwa ustadz Solmed merupakan salah satu ustadz terkenal di
Indonesia.
B. Interpretasi berita ustadz Soleh Mahmud (Solmed) tanggal 23
Agustus 2013 di infotainment HotShot
Merujuk narasi yang ditampilkan infotainment Hotshot di kolom
pertama, bahwa telah terjadi gelombang protes di media sosial yang ditujukan
kepada ustadz Solmed karena telah mengatakan organisasi yang ada di
Hongkong sebagai gerakan komunis.
Terlebih dengan pembatalan secara sepihak yang dilakukan oleh suami
April Jasmine itu karena konon kabarnya sang ustadz meminta honor dengan
angka fantastis. Dari pernyataan salah satu buruh imigran di Hongkong ustadz
Solmed justru mengutarakan ketidaksutujuannya dengan adanya infaq berjalan
yang dinilai mematok harga tertentu.
Pernyataan salah satu buruh imigran Hongkong ini menandakan bahwa
selain ustadz Solmed masih banyak beberapa pendakwah yang memang
menerapkan tarif untuk sekali ceramah di Hongkong. Di balik pro dan kontra
66
pendapat para ulama tentang baik atau tidaknya menerima tarif, seyogyanya
para pendakwah sadar akan esensi dakwah itu sendiri.
Dari naskah yang dijadikan sebagai narasi tayangan, infotainment
Hotshot mencoba memberitakan seorang ustadz yang popularitasnya telah
disandingkan dengan seorang artis. Melihat masalah yang membelit sang
ustadz, narasi infotainment Hotshot mengajak para penonton untuk berpikir
tentang kasus tersebut .Dengan pernyataan dari beberapa narasumber dan
jawaban ustadz Solmed, berita yang disajikan infotainment Hotshot belum
menemukan titik terang yang benar dan yang salah.
67
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap penelitian pasti berujung kepada menjawab perumusan masalah
yang telah dicantumkan di bab I. Maka dari itu peneliti dapat menyimpulkan
penelitian ini. Dengan menggunakan analisis framing yang dilakukan terhadap
berita berita ustadz Soleh Mahmud (Solmed) pada 23 Agustus 2013 di
infotainment HotShot maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut.
Bahwa kontruksi infotainment HotShot pada berita ustadz Solmed tanggal
23 Agustus 2013 menampilkan dua realitas yang mana realitas yang pertama
perselisihan antara panita penyelenggara ceramah dengan ustadz yang mengisi
acara, dan realitas yang kedua yaitu realitas pro kontra tentang bayaran fantastis
seorang ustadz.
Pada realitas pertama, umumnya biasa terjadi pada penyelenggaraan
pengajian di mana ustadz yang diundang tidak bisa datang karena berhalangan
untuk hadir dan realitas yang kedua berkaitan dengan yang pertama di mana
alasan pembatalannya adalah permintaan bayaran yang fantastis kepada panita
penyelenggara.
Hal inilah yang menjadi sorotan seluruh infotainment sehingga menjadi
pembicaraan hangat selama sepekan.Walaupun pada realitasnya praktek ini sudah
dilakukan oleh beberapa oknum ustadz, namun mengingat yang terkena adalah
ustadz Solmed sehingga menjadi headline hampir di semua berita baik
infotainment atau berita pada umumnya.
68
Dalam Berita ustadz Solmed tanggal 23 Oktober 2012. Pada lead berita
terdapat petikan kalimat yang mengandung paradox, bisa dilihat dari petikan
kalimat yang menyatakan “Yang jelas geger masalah ustadz solmed di Hongkong
turut menguak sebuah realita mengejutkan bahwa faktanya tak sedikit ustadz yang
mengkomersilkan dakwahnya dengan memasang tarif yang bahkan mampu
mencapai jumlah yang fantastis puluhan juta rupiah hanya untuk sekali tausiah”.
Ini berarti infotainment HotShot mengajak kepada penontonnya bahwa ada
sebuah realita yang terjadi dimana jalan dakwah yang seharusnya merupakan jalan
tauhid untuk mengajak manusia menyembah Allah dan berbuat kebaikan, telah
menjadi sebuah industri yang dapat menghasilkan uang sampai puluhan juta
rupiah untuk sekali tausiah.
Realita ini ditampilkan tentu dengan maksud agar semuanya dapat kembali
ke fungsinya semula. Dalam pengemasan berita yang dilakukan oleh infotainment
HotShot terkait dengan berita ustadz Solmed tanggal 23 Agustus 2013.
Kontruksi yang ditekankan lebih kepada saling mengoreksi diri dan
memaafkan diantara pihak yang berpolemik. Hal ini dapat dilihat dari closing
statement masing-masing pihak baik dari ustadz Solmed maupun Sringantin.
Sringantin menyatakan, “kepada semua ustadz baik yang sudah terkenal
maupun yang belum terkenal jika niatnya ingin berbagi kebahagiaan silakan
datang ke Hongkong tanpa memasang tariff. Dan dari ustadz Solmed, “semuanya
sudah clear sudah saling memaafkan dan menegaskan untuk kembali menata
kembali jalan dakwah yang lebih baik lagi dan lebih cerah”.
.
69
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberi saran kepada redaksi
program Hotshot dan wartawan, masing-masing:
1. Bagi redaksi infotainment HotShot agar senantiasa menyajikan berita yang
membawa kesejukan dan penyelesaian terhadap setiap konflik yang terjadi
seperti pada berita ustadz Solmed tanggal 23 Agustus 2013.
2. Bagi wartawan dalam melaporkan berita hendaknya menanggalkan bias-
bias berita atau memisahkan opini, dan ideologi media, serta dalam
melakukan pembentukan realitas hendaknya menyesuaikan dengan
kebiasaan-kebiasaan yang biasa terjadi di masyarakat, karena suatu berita
bisa berdampak luas pada kehidupan masyarakat, jadi jika realitas yang
dibentuk tidak mencerminkan sisi baik maka akan berdampak buruk bagi
masyarakat.
Daftar Wawancara
Nama : Wayan Mulus Eva Apriana
Jabatan : Produser Infotainment Hotshot
Tanggal Wawancara : 25 Mei 2014
Tempat : Redaksi Infotainemnt Hotshot
Kenapa Pada Tanggal 23 Agustus 2013, Hotshot mengambil tema kekisruhan antara Ustadz Solmed
dengan Jamaah TKI di Hongkong?
Ya, karena pada pertengahan bulan Agustus 2103 tersebut beberapa media sedang ramai memberitakan
masalah Ustadz Solmed dengan Jamaah TKI di Hongkong. Sebagai media hiburan Hotshot wajib
mengangkat berita itu.
Bagaimana Team Hotshot Mendapatkan Informasi Terkait masalah Ustadz Solmed dengan Jamaah TKI
di Hongkong?
Untuk informasi masalah ustadz Solmed tersebut, kita mendapatkan dari informasi dari beberapa teman
media yanga ada di lapangan. Lalu dari isu tersebut kita me make sure berita tersebut lewat portal
berita online yang kemungkinan sudah mempublish terlebih dahulu. Aku liat ternyata media online telah
mengkonfirmasi isu tersebut dan udah mendapatkan jawabannya. Tapi kalau kita, sebagai media
elektronik atau televise harus mendapatkan jawaban berupa gambar dan suara melalui ketemu
langsung dengan ustadz Solmednya.
Bagaimana Proses Proses pencarian Berita di Infotainment Hotshot Terkait Kasus Ustadz Solmed ini?
Saya rasa semua media sama ya, pertama kita mencari narasumber yang berkaitan, lalu kita membuat
janji secepat mungkin karena kita menghindari berita yang sudah lewat. Kita update, kita kejar
narasumbernya. Jika mereka si narasumber masih menolak untuk di wawancara, biasanya kita
menunggu di rumahnya atau tempat biasa narsum berada. Itu yang biasa di lakukan oleh teman teman
Infotainment.
Bagaimana Proses Pengemasan Berita di Infotainmet Hotshot?
Biasa aja sih.. Materi dateng lalu materi tersebut akan di data oleh library apa saja yang telah di dapat
dari hasil liputan si reporter. Dari laporan reporter biasanya asisten produser atau produser telah
membuat angle atau arah berita yang akan di angkat. Nah dari angle yang di dapat dari produser atau
asisten produser kemudian di arahkan ke scriptwriter yang bertugas menulis naskah berita yang akan
diangkat. Scripwritter lalu mendengarkan dan melihat hasil liputan yang berupa wawancara dan stock
shoot yang ada kaset atau card. Biasanya sih Scripwritter dengan produser ada tek tok atau komunikasi
untuk menentukan angle atau arah berita yang menarik. Tapi berita yang menarik itu kita tetap
berpegang kepada aturan baku dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Dari hasil tulisan scriptwritter
tersebut akan di share ke pihak Voice Over (VO) yang bertugas membacakan untuk mengisi narasi di
program ini. Setelah proses VO selesai, suara yang di dapat akan di alihkan ke Editor yang bertugas
mengedit video dan audionya. Oiya, kami redaksi juga kadang kadang ikut andil dalam pemilihan gambar
yag sekiranya dibutuhkan dan menarik bagi kebutuhan program. Nah editor bertugas memotong
gambar video dan mengikuti script yang telah dibikin. Dari proses editing tersebut, kita masih
mengontrol sebelum materi liputan tersebut di kirim kepihak stasiun tivi, proses itu dinamakan Quality
Control (QC). Format yag bisa dikirim ke pihak stasiun tv biasanya berbentuk kaset betacam atau ssd
card. Setelah itu tayang deh..
Bagaimana Gaya Bahasa Yang Digunakan Infotainment Hotshot?
Hotshot itu kan salah satu program infotainment yang penontonnya kebanyakan dari kalangan ibu
rumah tangga walaupun nggak terlepas juga dari para penonton bapak bapak dan para remaja. Sebagai
tayangan yang bersifat varian, Hotshot selalu menggunakan bahasa yang lugas, tegas dan mudah
dimengerti sama penonton. Karena hotshot tayang pada jam 9 pagi, kami coba memberikan bahasa
yang menuntun penonton terutama ibu ibu tidak perlu mikir mengenai bahasa yang kita gunakan.
Begitulah Hotshot mencoba menggunakan bahasa yang menurut kami mudah masuk ke penontonnya.
Scriptwritter dan Produser Menentukan Angle, Bagaimana Sinergi Itu Dibangun?
Ya, dalam menentukan angle memang andil dari produser dan scriptwriter menjadi penting. Kita dan
Scriptwritter biasanya ngobrol atau diskusi tentang angle apa aja yang menarik atau berita yang belum
di angkat di media lain. Gak jarang juga produser diberi masukan sama scriptwriter tentang berita yang
menarik atau sebaliknya. Tapi kalau untuk menulis nasakh atau script itu memang tugas dan kerjaannya
Scriptwritter. Pokoknya kalau masalah tulisan kita percayakan sama Scriptwritter. Dan tentu lewat
pengawasan produser atau asisten produser.
Kenapa Berita tentang Kasus Ustadz Solmed Hanya di Sajikan dalam Satu Segmen
Begini, hotshot itu kan masuk dalam program varian. Jadi berita yang kita sajikan juga dari bermacam-
macam berita salah satunya tentang kasus ustadz Solmed ini. Jarang sekali kita mengangkat Satu
Narasumber lebih dari Satu segmen kecuali berita tersebut merupakan kasus besar dan kita mempunyai
banyak materi. Untuk kasus ustadz Solmed ini kita menyajikannya dalam durasi 8-10 menit untuk Satu
segmen.
Kenapa Berita Tentang Kasus Ustadz Solmed hanya diangkat pada tanggal 23 Agutus 2013 Saja?
Kita sebenarnya ingin mengangkat berita kasus tersebut, tapi Karena terbentur dengan waktu tayang
hotshot kami memutuskan untuk tidak mengangkatnya kembali. Jadi setelah kami mengangkat berita
tentang kasus ustadz Solmed pada tanggal 23 Agustus itu, kita mendapatkan perkembangan beritanya
pada hari Senin. Kalau kita ngangkat lagi di hari Jumat pasti berita dah basi. Jadi kami tidak mau
ngangkat berita itu lagi.
Apa Harapan Redaksi Hotshot Pada Saat Memberitakan Kasus Ustadz Somed ini?
Harapan kita sih, agar masyarakat mendapatkan informasi dari pemberitaan kita dan dapat menjadi
pembelajaran tentang kisruhnya Jamaah TKI di Hongkong dengan Ustadz Solmed. Dan yang tak kalah
penting dari harapan kami adalah dari berita itu Ratting dan Share Hotshot juga bagus karena itu
termasuk nyawa sebuah program. Jika Share dan Ratting bagus program Hotshot ini akan selalu ada. Itu
aja sih..
Wawancara dengan Scriptwritter Hotshot
Nama :Nur Ratna Ningtyas
Jabatan : Scriptwritter
1. Bagaimana prosedur dalam menulis naskah di Infotainment Hotshot?
Jika ditanya tentang prosedur, berarti Standrat Operation Prosedur (SOP) ya.. Jadi begini, sebelum
saya menulis biasanya produser selalu memberi materi mater atau rundown yang akan disajikan.
Disitu ada percakapan sharring tentang materi, tapi inintinya angle tetap dari produser. Lalu saya
kembali ke ruang tulis untuk menulis naskah presenter. Setelah itu produser memberikan card atau
kaset hasil liputan yang sudah landing ke meja redaksi. Dari situlah saya mulai kerja..
2. Apa yang ada dalam benak anda terkait berita ustadz Solmed dengan Jamaah TKI Hongkong?
Waktu itu emang saya belum update tentang kasus berita tersebut, lalu saya mencari dengan
bantuan internet untuk mencari informasi tersebut sebagai bahan tulisan saya. Setelah
mendapatkan beberapa informasi terkait kasus tersebut, saya mulai mengeksplore berita
tersebut.
3. Bagaimana penulisan Naskah Berita Infotainment Hotshot Terkait Kasus Ustadz Solmed
Dengan Jamaah TKI Hongkong?
Berbekal dari hasil liputan dan wawancara yang didapat redaksi, saya menulis naskah. Setiap
satu episode itu kan da beberapa segmen, setiap segmennya saya menulis naskah sesuai dengan
arahan produser. Untuk segmen yang mengangkat kasus ustadz Solmed ini saya mendengarkan
semua keterangan dari narasumber yang didapat saat liputan. Lalu dari semua materi liputan
saya pilih beberapa keterangan yang penting dan nyambung dengan angle hotshot itu sendiri.
4. Bagaimana Bahasa yang Digunakan Hotshot Dalam Penulisan Naskah?
Kalau untuk bahasa penulisan saya lebih menggunakan kata kata yang mengundang perhatian
penonton.Ya, mungkin bisa dilihat dari script yang ada karena ini kan tayangan infotainment
yang penontonnya kebanyakan ibu ibu, jadi kita harus menggunakan kata kata yang mudah
dimengerti dan agak sedikit mendramatisir. Biar menarik perhatian.. hehe..
DAFTAR PUSTAKA
Al Mushlih, Abdullah. Prinsip Prinsip Islam untuk kehidupan. LP2SI AL-Haramain
Barus, Wiling Sedia. Jurnalistik “Petunjuk Teknis Menulis Berita”. Erlangga. 2010.
Bungin, Burhan. Kontruksi Sosial Media Massa “Kekuatan Pengaruh Media Massa,
Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L.
Berger dan Thomas Luckman”. Jakarta: Kencana Prenada Media. 2008.
Damayanti, Ika. Penerapan Unsur-Unsur Jurnalistik Dalam Infotainment, Jurnal
Komuniti, V.2, No.1 Surakarta. 2010.
Eriyanto. Analisis Framing “Kontruksi, Ideologi, dan Politik Media”. Yogyakarta:
LKIS. 2012.
Ishwara, Luwi. Jurnalisme Dasar Jakarta: Kompas Media Nusantara. 2005.
Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
2010.
Moudri, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia. 2008.
Mulyana, Deddy dan Prof, MA, Ph.D, Dr. Solatun, M.Si. Metode Penelitian
Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2008.
Novia Windy, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kashiko
Nurudin, Jurnalisme Masa Kini. Jakarta: Rajawali Pers. 2009.
Rahmat, Jallaludin.Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2012.
Rolnicki, E Tom, dkk. Pengantar Dasar Jurnalisme. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group. 2008.
Santana, Septiawan. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
2005.
SIP Romli, M Syamsul Asep. Juranlistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil Qalam.
PT Remaja Rosadakarya. Bandung. 2003.
Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
1995.
Sumadiria, Haris AS. Jurnalistik Indonesia “Menulis Berita Dan Feature” Bandung:
Simbosa Rekatama Media. 2008.
Syahputra, Iswandi. Jurnalistik Infotainment, Kancah Baru Jurnalistik dalam
Industry Televisi. Yogyakarta: Pilar Media. 2006.
Tebba, Sudirman. Jurnalistik Baru. Ciputat: Kalam Indonesia. 2005.
www.youtube.com
Recommended