View
237
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Lampiran Surat No : 586/EQ.S/IX/2016, tanggal 24 September 2016
PENGUMUMAN HASIL RE-SERTIFIKASI VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK)
DI PT ARISTO KRAFT PUNCAK JAYA SEJATI KABUPATEN JEPARA
PROVINSI JAWA TENGAH
Bersama ini kami sampaikan Hasil Kegiatan Re-Sertifikasi Verifikasi Legalitas Kayu
(VLK), sebagai berikut :
I. Identitas LV-LK :
Nama LV-LK : PT. EQUALITY INDONESIA
Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja
Kabupaten Bogor 16710
Telp. : (0251) 7550722
Fax. : (0251) 7550724
Email : eq@equalityindonesia.com
Website : www.equalityindonesia.com
Telah melaksanakan kegiatan Re-Sertifikasi Verifikasi Legalitas Kayu Pada :
II. Identitas Auditee :
Nama Pemegang IUI : PT ARISTO KRAFT PUNCAK JAYA SEJATI
Nomor IUI : 421/53/PB/Pr/II/2013 tanggal 7 Februari 2013;
Addendum no. 27/530/IUI/VI/2014 tanggal 10 Juni
2014
Jenis Usaha : Industri Furniture dari Kayu, Industri Furniture dari
Rotan, Handicraft
Produk : Furnitur dari Kayu
Kapasitas Produksi : 200 Container/ Tahun setara dengan 2.700 M3/Tahun
Alamat : Jl. Raya Bawu Batealit KM. 7,5 Desa Bawu RT. 01/ RW.
01 Kec. Batealit, Kab. Jepara, Prov. Jawa Tengah
Telp./Fax. : +62291595905
III. Waktu Pelaksanaan : 25 s.d. 27 Agustus 2016
IV. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU MENDAPAT
PREDIKAT LULUS, SEHINGGA PT ARISTO KRAFT
PUNCAK JAYA SEJATI KABUPATEN JEPARA PROVINSI
JAWA TENGAH BERHAK MEPERTAHANKAN DAN
MENDAPATKAN KEMBALI SERTIFIKAT LEGALITAS
KAYU (S-LK).
Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum.
Bogor, 24 September 2016
PT. EQUALITY INDONESIA
Ucep Sucitra, S. Hut.
Manager Subdivisi Sertifikasi LK Industri
Halaman 1 dari 5
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Nomor : 078.1/EQI-KEP.Cert/IX/2016
TENTANG
PENERBITAN ULANG SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU ( RE-SERTIFIKASI)
PADA PEMEGANG IUI PT ARISTO KRAFT PUNCAK JAYA SEJATI
DI KABUPATEN JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH
SK IUI NOMOR : 421/530/PB/Pr/II/2013 TANGGAL 7 FEBRUARI 2013;
ADDENDUM NOMOR : 27/530/IUI/VI/2014 TANGGAL 10 JUNI 2014
KAPASITAS PRODUKSI 200 CONTAINER/TAHUN SETARA 2.700 M³/TAHUN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Menimbang :
a. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada PT
ARISTO KRAFT PUNCAK JAYA SEJATI Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 076/EQI-
F090 tanggal 14 September 2016;
b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar
Rekomendasi Nomor 076/EQI-F037 tanggal 14 September 2016 dan Tinjauan Hasil
Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 081.3/EQI-F039 tanggal 17 September 2016 dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan;
c. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator
Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 081.3 tanggal 17 September 2016 menunjukkan PT ARISTO KRAFT PUNCAK JAYA SEJATI telah “MEMENUHI” seluruh norma
penilaian untuk setiap verifier Legalitas Kayu (LK);
d. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf c, sesuai dengan
Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor :
P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016, PT ARISTO KRAFT PUNCAK JAYA SEJATI telah memenuhi syarat untuk diberikan Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK).
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;
2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;
4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik Dalam Kerangka Indonesia National Single Window;
5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga
Sertifikasi Produk;
6. Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-
2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;
7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party
Certification Systems:
Halaman 2 dari 5
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;
9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen
(Guidelines for Auditing Management Systems);
10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.21/MenLHK-II/2015
tanggal 1 Juni 2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak;
11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.43/Menlhk-Setjen/2015 tanggal 12 Agustus 2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu yang berasal dari
Hutan Alam sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.60/MenLHK/Setjen/Kum.1/7/2016 tanggal 12 Juli 2016;
12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.42/Menlhk -Setjen/2015
tanggal 12 Agustus 2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu yang berasal dari Hutan Tanaman pada Hutan Produksi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
P.58/MenLHK/Setjen/Kum.1/7/2016 tanggal 12 Juli 2016;
13. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016 tanggal 1 Maret 2016 tentang Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin,
Hak Pengelolaan, atau pada Hutan Hak;
14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;
15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan
Tanda V-Legal;
16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem
Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;
17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu
(SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;
18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 123/M-DAG/Per/12/2015 tanggal 23
Desember 2015 tentang Ketentuan Pelayanan Perizinan di Bidang Ekspor dan Impor
melalui INATRADE dalam kerangka Indonesia National Single Window;
19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 89/M-DAG/PER/10/2015 tanggal 19 Oktober
2015 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 25/M-DAG/PER/4/2016 tanggal 15 April 2016;
20. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;
21. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu dan perubahannya;
22. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006-
IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai
Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku
sampai dengan 17 Agustus 2015 yang diperbaharui dengan sertifikat Re-Akreditasi tanggal 18 Agustus 2015 dengan masa berlaku sampai 17 Agustus 2019 dan
pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
: SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 Tanggal 5
Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
Halaman 3 dari 5
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
(LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);
23. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.2819/Menlhk
PHPL/PPHH/2015 tanggal 25 Juni 2015 tentang Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LVLK) PT EQUALITY Indonesia Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;
24. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013
tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;
25. Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 tentang Standar dan Pedoman
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi
Legalitas Kayu (VLK);
26. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Noomor : P.15/VI -BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2015 tentang Mekanisme Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu (LVLK) Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;
27. Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas
Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.
Memperhatikan :
Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 073.1/EQI-F065/VII/2016 tanggal 22 Juli 2016.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PENERBITAN ULANG SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (RE-SERTIFIKASI) PADA PEMEGANG IUI PT ARISTO KRAFT PUNCAK JAYA SEJATI DI KABUPATEN JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH SK IUI
NOMOR : 421/530/PB/Pr/II/2013 TANGGAL 7 FEBRUARI 2013; ADDENDUM NOMOR :
27/530/IUI/VI/2014 TANGGAL 10 JUNI 2014 KAPASITAS PRODUKSI 200 CONTAINER/TAHUN SETARA 2.700 M³/TAHUN.
PERTAMA : PT ARISTO KRAFT PUNCAK JAYA SEJATI (Pemegang Sertifikat) yang telah
mendapatkan Sertifikat yang telah direvisi Nomor 063.2/EQC-VLK/VIII/2015 dinyatakan “LULUS” karena “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk
setiap verifier Legalitas Kayu (LK) dalam Verifikasi Re-Sertifikasi berdasarkan Standar Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) sesuai Peraturan Direktur Jenderal
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.14/PHPL/SET/4/2016
tanggal 29 April 2016.
KEDUA : Pemegang Sertifikat dapat mempertahankan kelanjutan Sertif ikat Legalitas
Kayu (S-LK), sehingga Pemegang Sertifikat berhak mendapatkan kembali
Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK) dengan Nomor : 063.3/EQC-VLK/IX/2016.
KETIGA : Sertifikat mulai berlaku dari tanggal 25 September 2016 sampai dengan
tanggal 24 September 2022 selama PT ARISTO KRAFT PUNCAK JAYA SEJATI (Pemegang Sertifikat) tetap memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan
Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor :
P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016.
KEEMPAT : Sertifikat, Logo dan Tanda V-Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY
Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan
publikasi dan promosi di media cetak, brosur ataupun media elektronik sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan.
KELIMA : Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan
Halaman 4 dari 5
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan
hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.
KEENAM : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan
nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau
manajemen Pemegang Sertifikat.
KETUJUH : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut
terhadap kondisi sebagaimana Diktum KEENAM melalui Penilikan (surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).
KEDELAPAN : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa
berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.
KESEMBILAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;
dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:
a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja Pemegang Sertifikat;
b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi
lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;
c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana diktum
KEENAM;
d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;
e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap pengaktifan
sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.
KESEPULUH : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat
temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana
kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEBELAS : Sertifikat dapat dicabut apabila :
a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3
(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;
b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau
menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;
c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya
atau izin usahanya dicabut.
d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
KEDUABELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bogor Pada Tanggal : 17 September 2016
PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono
Direktur Utama
Halaman 5 dari 5
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :
1. Direktur Utama PT ARISTO KRAFT PUNCAK JAYA SEJATI, di Jepara;
2. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Hutan, di Jakarta; 3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Kepala Bagian
Program dan Pelaporan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 10
(1) Identitas LVLK
a. Nama Lembaga : PT EQUALITY Indonesia
b. Nomor Akreditasi : LVLK-006-IDN
c. Alamat : Jl. Sukaraja No 72 Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor - 16710
d. Nomor Telepon
Nomor Faks
:
:
:
0251-7550722, 7157103
0251-7550724
equalitycert@gmail.com; eq@equalityindonesia.com
e. Direktur : Ir. Agustri Warsono
f. Standar : Perdirjen No. P.14/PHPL/SET/4/2016,
Permenhut No. P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016
g. Tim Audit : 1. Juni Adi Wiguna, S.Hut (Lead Auditor)
2. Artha Aryesta, S.Hut (Auditor)
h. Tim Pengambil Keputusan
: 1. Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)
2. Rita Sugiarti, S.Hut (Peninjau)
(2) Identitas Auditee
a. Nama Pemegang Izin : PT Aristo Kraft Puncak Jaya Sejati
b. Nomor & Tanggal SK IUI : 27/503/IUI/VI/2014, tanggal 10 Juni 2014
c. Kapasitas : 3.600 pcs setara 1.200 M3 / Tahun
d. Kapasitas : 200 Container, setara 2.700 M³/Tahun
e. Alamat kantor : Jl Bawu - Batealit Km 7,5, Ds. Bawu RT 1/1,
Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa
Tengah
f. Nomor telepon
Nomor Fax
:
:
:
g. Pengurus
- Direktur
:
Tuan Uung Suryono
RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 10
(3) Ringkasan Tahapan
(4) Resume Hasil Penilaian :
Kriteria/Indikator/Verif ier N ilai Ringkasan Justif ikasi
Kriteria K1.1 : Unit usaha dalam bentuk
(a) Industri pengolahan dan
(b) Eksportir produk olahan memilik i iz in yang sah
Indikator 1.1.1 Unit usaha pengolahan adalah produsen yang memilik i iz in yang sah
Verif ier a
Akte pendirian perusahaan
dan/atau perubahan terakhir.
MEMENUHI PT Aristo Kraft Puncak Jaya Sejati (Auditee) telah memiliki
Akta Pendirian Perusahaan yang dikeluarkan oleh kantor
notaris Damar Susilowati, S.H dengan nomor akta 206
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Konsultasi Publik (bila
dibutuhkan)
Tidak ada -
Pertemuan Pembukaan Tanggal 25 Agustus 2016
di ruang rapat PT
Kharisma Rotan Mandiri,
Sukoharjo – Jawa Tengah.
Pertemuan dilaksanakan di Ruang
Rapat Kantor PT Aristo Kraft Puncak
Jaya Sejati. Perkenalan anggota Tim
Audit, menyampaikan tujuan dan ruang
lingkup verifikasi, menyampaikan
jadwal/rencana kerja verifikasi,
menyampaikan metodologi dan
prosedur verifikasi, menyampaikan
ketidaksesuaian pada verifikasi, serta
menkonfirmasikan waktu, tempat, dan
peserta pertemuan penutupan.
Pertemuan pembukaan diakhiri dengan
pembuatan BAP.
Verifikasi Dokumen dan
Observasi Lapangan
Tanggal 25 – 27 Agustus
2016
Ruang rapat PT Aristo
Kraft Puncak Jaya Sejati,
Kab. Jepara
Observasi di Gudang
bahan baku, Pabrik
Pengolahan dan Gudang
barang jadi.
Tim Audit menghimpun, mempelajari
data dan dokumen dan menggunakan
kriteria dan indikator pada Lampiran
2.5 Peraturan Jenderal PHPL Nomor
P.14/PHPL/SET/4/2016. Untuk
menguji kebenaran data, tim Audit
melakukan pengamatan, pencatatan,
uji petik menggunakan kriteria dan
indikator pada Lampiran 2.5 Peraturan
Jenderal PHPL Nomor
P.14/PHPL/SET/4/2016.
Pertemuan Penutupan Tanggal 27 Agustus 2016
di ruang rapat PT
Aristo Kraft Puncak Jaya
Sejati, Kab. Jepara
Menyampaikan ucapan terimakasih
kepada PT Aristo Kraft Puncak Jaya
Sejati, atas kerjasamanya selama
verifikasi.
Menyampaikan daftar periksa VLK
Pertemuan penutupan diakhiri dengan
pembuatan BAP
Pengambilan Keputusan Tanggal 17 September
2016, di Ruang Meeting
PT EQUALITY Indonesia.
Rapat pengambilan keputusan
meninjau dokumen verifikasi yang
diajukan untuk menjamin bahwa
verifikasi dilakukan secara efektif dan
efisien sesuai dengan ketentuan PT
EQUALITY Indonesia.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 10
tanggal 07 April 2014. Dan telah mendapatkan
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan Nomor : AHU-
06617.40.10.2014 tertanggal 30 April 2014, yang
ditandatangani oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum
Umum atas nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia. Akta pendirian auditee belum
mengalami perubahan.
Verif ier.b.
Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) atau Izin
Perdagangan yang tercantum dalam izin industry.
MEMENUHI Auditee memiliki SIUP yang sah dan masih berlaku, yaitu
SIUP Nomor : 510/41/PM/VI/2014 tanggal 18 Juni 2014.
Data dan informasi yang tercantum pada SIUP sesuai
dengan kegiatan usaha yang dijalankan dan masih
berlaku sampai dengan Tanggal 17 Juni 2019
Verif ier.c.
Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri)
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan ketersediaan Izin
Gangguan, Auditee memiliki surat Izin Gangguan (HO) atas
nama PT Aristo Kraft Puncak Jaya Sejati telah diterbitkan
oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Jepara dengan Nomor :
502.6/IG.ITU/136/2014 tanggal 12 Juni 2014, berlaku
Izin Gangguan (HO) sampai dengan tanggal 11 Juni 2019.
Dokumen izin gangguan auditee telah sesuai dengan
ruang lingkup usahanya
Verif ier.d.
Tanda Daftar Perusahaan
(TDP)
MEMENUHI Auditee telah memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
dengan Nomor : 112613100485 telah diterbitkan tanggal
18 Juni 2014 oleh Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Jepara dan telah
ditandatangani oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Jepara. Berlaku
Tanda Daftar Perusahaan sampai tanggal 17 Juni 2019
dan sesuai dengan ruang lingkup usahanya.
Verifier,e.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap dokumen
perpajakan, Auditee telah memiliki Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) dengan Nomor : 03.348.686.1-516.000
atas nama PT. Aristo Kraft Puncak Jaya Sejati, alamat Jl.
Bawu Batealit KM 7,5 RT. 001 RW. 001, Bawu, Batealit,
Jepara Jawa Tengah 59461. Terdaftar pada tanggal 19
Pebruari 2014. Data yang tercantum pada NPWP telah
sesuai dengan keterangan pada dokumen legalitas
lainnya.
Verif ier.f .
Dokumen lingkungan hidup
(AMDAL/UKL–UPL/SPPL/
DPLH/SIL/DELH/ dokumen
lingkungan hidup lain yang setara).
MEMENUHI Auditee telah menyusun Dokumen lingkungan yang sesuai
dengan ruang lingkup kegiatan usahanya dan telah
mendapat Rekomendasi dari Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Jepara Nomor : 660.1/092 tanggal 6 Maret
2013, dan telah membuat laporan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan semester II (dua) tahun 2015
dan semester I (satu) tahun 2016.
Verif ier g.
IUIPHHK atau Izin Usaha
Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT).
MEMENUHI Auditee telah memperoleh Izin Usaha Industri dari Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Jepara, dengan Nomor : 27/530/IUI/2014
tanggal 10 Juni 2014 dengan Kapasitas Produksi
Terpasang : 200 Container atau setara 2.700 m3/tahun.
Jenis usaha yang dijalankan telah sesuai dengan izin
usahanya dan berlaku selama beroperasi
Verif ier.h.
Rencana Pemenuhan Bahan
Baku Industri (RPBBI) untuk
- Auditee adalah bukan merupakan industri primer yang
mengolah kayu bulat sehingga, verifier tersebut tidak
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 10
Industri Primer Hasil Hutan (IPHH).
diterapkan
K.1.2 Importir kayu dan produk kayu
Indikator 1.2.1 Importir adalah importir yang memil ik i iz in yang sah.
Verif ier
Dokumen identitas importir MEMENUHI
Auditee mempunyai dokumen identitas impor berupa
Angka Pengenal Impor – Produsen (API-P) dengan nomor:
112011361-P yang dikeluarkan oleh Kepala Badan
Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah pada
tanggal 12 Mei 2016.
Indikator 1 .2.2. Importir memilik i mekanisme uji tuntas (due dil igence )
Verif ier
Panduan/pedoman/prosedur
pelaksanaan dan bukti
pelaksanaan mekanisme uji
tuntas (due diligence)
importir
- Selama periode audit, seluruh bahan baku yang diterima
Auditee berasal dari dalam negeri dan Auditee bukan
sebagai importir kayu dan produk kayu, sehingga tidak
tersedia prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan
mekanisme uji tuntas importir, dengan demikian verifier
tersebut tidak diterapkan
Indikator 1.3.1. Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan
kelompok
Verif ier a
Akte notaris pembentukan
kelompok atau dokumen pembentukan kelompok
- Auditee bukan merupakan hasil pembentukan kelompok,
sehingga tidak terdapat akte pembentukan kelompok,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verif ier b
Internal Audit anggota kelompok
- Auditee bukan merupakan hasil pembentukan kelompok,
sehingga tidak terdapat dokumen hasil internal audit
kelompok, dengan demikian verifier tersebut tidak
diterapkan.
Kriteria K2.1. Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil o lahan nya
Indikator 2.1.1 Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah-
Verif ier a.
Dokumen jual beli/nota atau
kontrak suplai bahan baku dilengkapi bukti pembeliani
MEMENUHI Berdasarkan hasil verifikasi terhadap pemenuhan bahan
baku selama periode Agustus 2015 – Juli 2016, Auditee
melakukan pembelian produk furniture setengah jadi dari
pengrajin yang telah menjadi mitra melalui perjanjian
kerjasama suplai yang ditandatangani oleh Auditee selaku
pembeli dengan pengrajin sebagai penjual.
Seluruh pembelian furniture setengah jadi dan kerajinan
dilengkapi dengan Purchase Order (PO) sebagai bukti
pembelian, Nota/Bukti Pembayaran berupa bukti transfer
melalui bank kepada pengrajin dan telah dibuatkan bukti
tanda terima pembayaran bermaterai sebagai sahnya jual
beli bahan baku tersebut.
Verifier b.
Daftar Pemeriksaan Kayu Bulat (DPKB).
- Auditee di dalam produksinya tidak menggunakan bahan
baku kayu bulat, sehingga tidak terdapat Daftar
Pemeriksaan Kayu Bulat, sehingga verifier ini tidak dapat
diterapkan.
Verif ier c.
Berita acara serah terima
kayu dan/ atau bukti serah
terima kayu selain kayu bulat
dari hutan negara, dilengkapi
dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah
MEMENUHI Berdasarkan pemeriksan bukti serah terima kayu
(furniture dan kerajinan setegah jadi), seluruh penerimaan
bahan baku berupa furniture setengah jadi maupun
kerajinan telah dilengkapi dengan bukti serah terima
bahan baku yaitu berupa Bukti Barang Masuk dan surat
jalan yang berisi informasi tanggal pengiriman, nomor
surat jalan, kuantitas, nama barang dan dilengkapi
dengan informasi tanda nomor kendaraan pengangkut
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 10
serta nama sopir.
Verif ier. d.
Dokumen angkutan hasil hutan yang sah
MEMENUHI Berdasarkan pemeriksaan dokumen penerimaan barang
yang berasal dari pembelian barang setengah jadi dari
pengrajin, diketahui bahwa bahan baku kayu untuk
memproduksi furniture dan kerajinan tersebut berasal
dari hutan hak dengan jenis kayu mahoni, Jati dan lai-lain
yang telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil
hutan berupa Nota Angkutan dan sebagian masih
menggunakan Surat Keterangan Asal Usul (SKAU)
Verif ier. e.
Nota dan Dokumen
Keterangan (Berita Acara dari
petugas kehutanan
kabupaten/kota atau dari
Aparat Desa / Kelurahan)
yang dapat menjelaskan
asal usul untuk kayu
bekas/hasil bongkaran, serta
Deklarasi Kesesuaian Pemasok.
MEMENUHI Pengrajin yang menggunakan bahan baku berupa kayu
bekas palet dan kayu yang berasal dari ranting/sampah
yang dipungut dari muara sungai/laut telah dilengkapi
dengan dokumen berupa Nota dan Surat Keterangan dari
Aparat Desa/Camat yang menjelaskan asal usul untuk
kayu bekas serta telah dilengkapi dengan Dokumen
Kesesuaian Pemasok (DKP).
Verif ier.f .
Dokumen angkutan berupa
Nota untuk kayu limbah industri.
- Bahan baku yang di terima Auditee tidak ada yang berasal
dari kayu limbah Industri, dengan demikian verifier
tersebut tidak diterapkan
Verif ier g.
Dokumen S-LK/S-PHPL yang
dimiliki pemasok dan/atau DKP dari Pemasok.
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap kelengkapan
dokumen legalitas pemasok bahan baku berupa Dokumen
Kesesuaian Pemasok (DKP) yang menyuplai Auditee
dalam periode pengiriman bulan Agustus 2015 sampai
dengan Juli 2016, DKP yang telah diterima Auditee adalah
sebanyak 147 Set dokumen.
Auditee telah menunjuk personil yang bertanggung jawab
dalam pemeriksaan DKP, sekaligus menyusun prosedur
pemeriksaan pemasok serta telah membuat laporan hasil
pemeriksaan kepada pemasok yang menerbitkan DKP
Verif ier.h.
Informasi Terkait VLBB untuk
pemasok yang belum memiliki S-LK/S-PHPL/DKP
- Bahan baku yang diterima auditee selama periode bulan
Agustus 2015 - Juli 2016, telah dilengkapi DKP, sehingga
tidak perlu dilakukan VLBB seperti dijelaskan dalam
Lampiran 3.11 perdirjen PHPL No :
P.14/PHPL/SET/4/2016 pada Poin C pengertian
dijelaskan bahwa VLBB adalah penelusuran legalitas
bahan baku yang dilakukan oleh LVLK terhadap pemasok
kayu/produk kayu yang belum memiliki S-LK atau DKP.
Verif ier.i .
Dokumen pendukung RPBBI
- Auditee adalah bukan industri primer yang tidak wajib
membuat RPBBI, dengan demikian verifier ini tidak
diterapkan
Indikator 2.1.2 Importir mampu membukti kan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah
Verif ier.a.
Pemberitahuan Impor
Barang (PIB).
- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku Impor,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verif ier. b.
Bill of Lading (B/L)
- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku Impor,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier. c.
Packing List (P/L)
- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku Impor,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 10
Verifier. d.
Invoice
- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku Impor,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier. e.
Deklarasi
- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku Impor,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier. f
Bukti pembayaran bea
masuk (bila terkena bea
masuk).
- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku Impor,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier. g.
Dokumen lain yang relevan
untuk jenis kayu yang
dibatasi perdagangannya
- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku Impor,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier. h
Bukti penggunaan kayu dan
produk turunannya
- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku Impor,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Indikator 2.1.3. Unit Usaha menerapkan system penulusuran kayu
Verif ier.a.
Tally sheet penggunaan
bahan baku dan hasil produksi.
MEMENUHI Berdasarkan pemeriksaan terhadap ketersediaan
dokumen rekaman atau catatan penerimaan bahan baku,
penggunaan bahan baku serta hasil produksi, Auditee
telah memakai atau menerapkan tally sheet dalam
pelaksanaan operasional produksinya dengan
menggunakan form tertentu yang dapat menunjukan
bahwa seluruh bahan baku yang diproses dapat ditelusur
dengan baik.
Verif ier b.
Laporan produksi hasil olahan
MEMENUHI Laporan produksi Auditee selama periode Agustus 2015
sampai dengan Juli 2016 adalah sebagai berikut:
Furniture = 23.807 Pcs dengan volume 1.355,41
M3
Kerajinan = 3.438 Pcs dengan volume 100,5708 M3
Hasil produksi Auditee tersebut telah sesuai dengan
laporan penerimaan pada LMHHOK pada periode yang
sama.
Nilai rendemen pada hasil produksi dianggap 100%
karena tahapan proses produksi yang selama ini
dilakukan Auditee adalah kegiatan finishing untuk bahan
baku barang setengah jadi seperti: amplas, sanding dan
top coating dan tidak mengalami perubahan bentuk.
Verif ier.c.
Produksi industry tidak
melebihi kapasitas produksi yang diizinkan
MEMENUHI Auditee memiliki Izin Industri berdasarkan Keputusan
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Jepara dengan nomor :
27/530/IUI/VI/2014 tanggal 10 Juni 2014, berupa
industri furniture dan handycraft dengan kapasitas 200
container atau setara 2.700 M3.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, realisasi produksi
Auditee periode bulan Agustus 2015 – Juli 2016 untuk
Furniture (Finish Good) adalah 23.807 Pcs dengan
volume 1.355,41 M3, laporan produksi kerajinan
sebanyak 3.438 Pcs dengan volume 100,5708 M3.
Dengan demikian realisasi hasil produksi bila
disandingkan dengan kapasitas izinnya tidak melebihi
kapasitas yang diberikan
Verif ier.d.
Hasil produksi yang berasal
- Bahan baku yang diterima Auditee tidak ada yang berasal
dari kayu lelang, dengan demikian verifier ini tidak
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 10
dari kayu lelang dipisahkan diterapkan.
Verif ier.e
Dokumen LMKB/ LMKBK dan LMHHOK
MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen Laporan Mutasi Hasil
Hutan Olahan Kayu (LMHHOK) yang terdiri dari LMHHOK
Finish GOOD dan LMHHOK Unfinish.
Dokumen LMHHOK untuk periode Agustus 2015 – Juli
2016, nilai yang terdapat pada dokumen LMHHOK baik
Finish Good maupun Unfinish telah sesuai dengan
dokumen penerimaan barang, pemakaian untuk proses
produksi dan dokumen laporan penjualannya.
Indikator 2.1.4 Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain ( industri lain atau
pengrajin/industri rumah tangga).
Verif ier a
Dokumen S-LK/DKP
(Verifier tidak berlaku bila
penyedia jasa bukan industri pengolahan kayu).
- Dalam proses finishing produknya, Auditee tidak
menjasakan pada pihak lain, sehingga verifier tersebut
tidak diterapkan.
Verifier .b
Kontrak jasa pengolahan
produk antara auditee
dengan penyedia jasa (pihak lain).
- Dalam proses finishing produknya, Auditee tidak
menjasakan pada pihak lain, sehingga verifier tersebut
tidak diterapkan.
Verifier .c
Berita acara serah terima kayu yang dijasakan
- Dalam proses finishing produknya, Auditee tidak
menjasakan pada pihak lain, sehingga verifier tersebut
tidak diterapkan.
Verifier.d
Ada pemisahan produk yang
dijasakan pada perusahaan jasa
- Dalam proses finishing produknya, Auditee tidak
menjasakan pada pihak lain, sehingga verifier tersebut
tidak diterapkan.
Verifier.e
Adanya pendokumentasian
bahan baku, proses dan
produksi dan ekspor apabila
ekspor dilakukan melalui
industri jasa
- Dalam proses finishing produknya, Auditee tidak
menjasakan pada pihak lain, sehingga verifier tersebut
tidak diterapkan.
Kriteria. K.3.1 Perdagangan atau pemindah - tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik .
Indikator. 3 .1.1. Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan
atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik .
Verif ier
Dokumen angkutan hasil
hutan yang sah.
- Dalam kurun waktu 12 (dua belas) bulan terakhir atau
selama periode bulan Agustus 2015 sampai dengan Juli
2016, Auditee tidak melakukan perdagangan atau
pemindahtanganan produk dengan tujuan domestik,
dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.
Kriteria K.3.2. Pengapalan Kayu Olahan Untuk Ekspor
Indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
Verif ier .a
Produk hasil olahan kayu yang diekspor
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan antara data penerimaan
bahan baku, laporan mutasi dan dokumen ekspor dalam
periode Agustus 2015 sampai dengan Juli 2016, jenis
produk yang diekspor sama dengan jenis produk yang
diproses oleh Auditee. Dengan demikian produk hasil
olahan kayu yang diekspor oleh Auditee dapat dipastikan
merupakan hasil produksi sendiri
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 10
Verif ier. b.
PEB
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan data realisasi ekspor,
seluruh pelaksanaan ekspor periode Agustus 2015
sampai dengan Juli 2016 telah dilengkapi dokumen
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), dimana Informasi
yang tercantum sesuai dengan dokumen ekspor lainnya.
Verif ier. c.
Packing list
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap kelengkapan
dan keabsahan dokumen ekspor selama periode bulan
Agustus 2015 sampai dengan Juli 2016, seluruh ekspor
telah dilengkapi dokumen Packing List. Dimana informasi
yang tercantum telah sesuai dengan dokumen PEB serta
dokumen ekspor lainnya.
Verif ier.d.
Invoice
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan, seluruh kegiatan ekspor
selama periode Agustus 2015 sampai dengan Juli 2016,
telah dilengkapi dokumen Invoice. Dimana informasi yang
tercantum telah sesuai dengan dokumen PEB serta
dokumen ekspor lainnya dan telah ditandatangani oleh
Export Departement.
Verif ier e.
B/L
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan, Auditee dapat
menunjukkan seluruh dokumen Bill of Lading (B/L) yang
menyertai ekspor selama periode bulan Agustus 2015
sampai dengan Juli 2016. Dokumen B/L dikeluarkan dan
disahkan oleh pihak pelayaran atau forwarder. Dimana
informasi yang tercantum telah sesuai dengan dokumen
PEB serta dokumen ekspor lainnya.
Verif ier .f .
Dokumen Lisensi Ekspor (V-Legal)
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan ketersediaan dokumen
Lisensi Ekspor, seluruh kegiatan ekspor periode Juli 2015
sampai November 2015, dilakukan melalui mekanisme
DE sesuai Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 97/M-
DAG/PER/12/2014. Sedangkan untuk periode bulan
Desember 2015 sampai Juni 2016, sesuai Peraturan
Menteri Perdagangan Nomor : 89/M-DAG/PER/10/2015,
ekspor produk furniture tidak wajib menggunakan
dokumen lisensi ekspor atau dokumen V-legal.
Mekanisme penerbitan Deklarasi Ekspor auditee telah
sesuai dengan ketentuan dan pelaksanaan stuffing
dilakukan di lokasi gudang Auditee sendiri
Verif ier. g.
Hasil verifikasi teknis
(laporan surveyor) untuk
produk yang wajib verifikasi teknis
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan realisasi ekspor, produk
yang dihasilkan dan yang diekspor oleh Auditee wajib
dilakukan verifikasi teknis. Kesimpulan hasil pemeriksaan
yang tertuang dalam Laporan Surveyor, bahwa produk
yang diproduksi Auditee dapat diekspor dan telah sesuai
dengan ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan
Republik Indonesia Nomor : 35/M-DAG/PER/11/2011.
Verif ier h.
Bukti pembayaran bea keluar
bila terkena bea keluar.
- Produk kayu olahan yang dihasilkan oleh Auditee tidak
termasuk ke dalam kelompok produk yang dikenakan tarif
bea keluar sebagaimana dimaksudkan oleh Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :
75/PMK.011/2012 tanggal 16 Mei 2012 Tentang
Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar
dan Tarif Bea Keluar, dengan demikian verifier ini tidak
diterapkan.
Verif ier. i .
Dokumen lain yang relevan
(diantaranya CITES) untuk
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan jenis kayu yang
digunakan untuk menghasilkan furniture oleh Auditee,
adalah jenis kayu Mahoni (sweetenia sp). Berdasarkan
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 9 dari 10
jenis kayu yang di batasi perdagangannya
Permenhut Nomor : 57/Menhut-II/2008 tentang Arahan
Strategis Konservasi Spesies Nasional 2008 – 2018 dan
daftar CITES Appendix I, II, atau III, jenis kayu tersebut
tidak termasuk jenis yang dibatasi perdagangannya.
Indikator 3.3.1. Implementasi Tanda V - Legal
Verif ier
Tanda V–Legal yang
dibubuhkan sesuai ketentuan
MEMENUHI Auditee telah menerapkan pembubuhan tanda V-Legal
pada produk yang akan di ekspor. Tanda V-Legal dipasang
pada produk dan pada kemasan (Box Carton) dengan
ukuran dan bentuk tanda V-Legal telah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, yaitu Perdirjen PHPL No.
P.14/PHPL/SET/4/2016, lampiran 6 tentang Pedoman
Penggunaan Tanda V-Legal.
Kriteria K.4.1. Pemenuhan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Indikator 4.1.1 Pedoman/Prosedur dan implementasi K3
Verif ier a.
Pedoman/ prosedur K3
MEMENUHI
Auditee telah memiliki dokumen prosedur K3 dalam
pelaksanaan kegiatan operasionalnya. Prosedur tersebut
merupakan panduan cara bekerja yang aman dari segala
ancaman bahaya yang dapat ditimbulkan akibat bekerja di
dalam industri manufaktur. Auditee juga telah menunjuk
personil yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan K3
berdasarkan Surat No.0027/SK-K3/X/2014 yang
ditandatangani oleh Wakil Manajemen (MR) pada tanggal
21 Oktober 2014.
Verif ier.b.
Implementasi K3
MEMENUHI
Hasil pemeriksaan terhadap sarana K3 telah tersedia
peralatan K3 sesuai ketentuan dan kebutuhan dan
pendataan untuk seluruh sarana APAR tercatat dengan
baik. Auditee juga telah melaksanakan pelatihan evakuasi
dan sistem pencegahan serta penanggulangan bahaya
kebakaran yang bekerja sama dengan UPT - Pemadam
Kebakaran Kabupaten Jepara. Tanda jalur evakuasi cukup
jelas dan telah dipetakan dan telah dipasang pada tempat
yang mudah terlihat serta telah tersedia kotak P3K yang
berisi obat-obatan.
Verif ier.c
Catatan kecelakaan kerja
MEMENUHI
Auditee telah memiliki rekaman catatan kecelakaan kerja.
Laporan catatan kecelakaan kerja periode bulan Agustus
2015 – Juli 2016. Laporan tersebut dibuat setiap bulan
dan ditandatangani oleh penanggung jawab K3
Kriteria K.4.2 Pemenuhan hak hak tenaga kerj a
Indikator. 4 .2.1 Kebebasan berserikat bagi pekerja
Verif ier :
Serikat pekerja atau
kebijakan perusahaan
(auditee) yang membolehkan
untuk membentuk atau
terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.
MEMENUHI
Auditee belum mempunyai organisasi serikat pekerja,
namun berdasarkan surat pernyataan yang
ditandatangani oleh Direktur pada tanggal 1 September
2014, pihak manajemen telah mengizinkan dan atau
memperbolehkan adanya Serikat Pekerja atau karyawan
untuk berserikat.
Indikator 4.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang
mengatur hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempeker jakan karyawan > 10 orang.
Verif ier :
Ketersediaan dokumen KKB
atau PP yang mengatur hak-
hak pekerja
MEMENUHI
Hasil pemeriksaan terhadap keberadaan dan
kelengkapan dokumen Peraturan Perusahaan, Auditee
telah memiliki dokumen Peraturan Perusahaan (PP) atas
nama PT Aristo Kraft Puncak Jaya Sejati dan telah
mendapat pengesahan dari Kepala Dinas Sosial Tenaga
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 10 dari 10
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jepara sesuai Nomor :
KEP.560/135/2014 pada tanggal 29 Oktober 2014
dengan masa berlaku sampai 28 Oktober 2016.
Indikator. 4 .2.3 Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan)
Verif ier :
Tidak ada pekerja yang
masih di bawah umur
MEMENUHI Hasil pemeriksaan daftar karyawan bulan Juli 2016,
Auditee memperkerjakan karyawan berjumlah 117 orang
yang terdiri dari 28 pegawai tetap dan 89 pegawai tidak
tetap dan terdiri dari 40 orang laki-laki dan 77 orang
perempuan. Berdasarkan daftar karyawan tersebut, untuk
tenaga kerja paling muda adalah kelahiran 1996 atau
berumur 20 tahun.
Recommended