View
8
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAHAN
(LAKIN)
TAHUN 2016
PANTI SOSIAL BINA GRAHITA CIUNGWANARA BOGOR
Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor Jl. SKB No.3 Karadenan Cibinong Bogor. Kode Pos 16913
Telp. (0251) 8652979. Fax (0252) 8661832
Email : ciungwanarabogor@yahoo.com
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Taufik dan HidayahNya
penyusunan laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Panti Sosial Bina Grahita
Ciungwanara Bogor tahun 2016 dapat terselesaikan.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIN) ini merupakan laporan pertanggung
jawaban dan informasi mengenai rencana kerja dengan capaian kinerja dan selanjutnya
mengidentifikasi sejumlah celah kinerja untuk perbaikan kinerja di masa mendatang di
Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor .
Bogor, 24 Januari 2017
Kepala,
SUMIATUN
IKHTISAR EKSEKUTIF
Panti Sosial Bina Grahita (PSBG) Ciungwanara Bogor merupakan Unit Pelaksana
Teknis dilingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, yang
memiliki tugas dan fungsi memberikan layanan dan rehabilitasi sosial bagi Penyandang
Disabilitas Intelektual.
Secara umum kinerja PSBG Ciungwanara tahun 2016 dapat dilaksanakan sesuai
dengan rencana, hal ini dapat dilihat dari pencapaian kinerja dimana dari 3 sasaran
strategis dengan 7 target dapat dicapai 95,68 %. Namun demikian masih terdapat
beberapa hal yang menghambat capaian kinerja Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara
Bogor sehingga kualitas perlu ditingkatkan.
Kinerja yang telah dilakukan PSBG Ciungwanara Bogor selama tahun 2016,
diantaranya :
1. Meningkatnya dukungan pelayanan administrasi, penyususnan rencana anggaran,
urusan surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga
serta kehumasan.
2. Menyusun rencana program pelayanan rehabilitasi sosial, pemberian informasi,
advokasi sosial dan kerjasama, penyiapan bahan standar pelayanan, resosialisasi,
pemantauan serta evaluasi dan penyususnan laporan rehabilitasi sosial.
3. Terlaksananya observasi identifikasi, registrasi, pemeliharaan jasmani, perawatan
kesehatan, bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan, penyaluran dan
bimbingan lanjut bagi Penyandang Disabilitas Intelektual.
Demikian gambaran singkat mengenai kinerja Panti Sosial Bina Grahita
Ciungwanara Bogor tahun Anggaran 2016.
Bogor, 24 Januari 2017
Kepala,
SUMIATUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
IKHTISAR EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………. 1
B. Tugas Pokok dan Fungsi……………………………………………………. 2
C. Struktur Organisasi ……………………………………………………. 3
D. Gambaran Kegiatan di PSBG Ciungwanara Bogor ……………………. 4
E. Sistematika Penyajian ……………………………………………………. 7
BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana strategis 2015-2019 …………………………………………… 8
B. Penetapan Kinerja Tahun 2015 …………………………………............... 10
BAB III: AKUNTABILITAS KINERJA
A. Ikhtisar Capaian Kinerja Tahun 2015 …………………………………….. 13
B. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2015 …………………………………….. 14
C. Analisis Akuntabilitas Keuangan ………………………………………….. 25
BAB IV: PENUTUP ………………………………………………………………………. 27
Lampiran-lampiran
KEMENTERIAN SOSIAL
PSBG CIUNGWANARA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah yang diikuti dengan Surat Keputusan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor 589/IX/6/Y/99 Tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan selanjutnya disempurnakan dengan
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 Tentang
Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah menegaskan tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(Sistem AKIP) untuk mewujudkan akuntabilitas kinerja melalui perbaikan manajemen
kepemerintahan, termasuk sistem perencanaan kinerja, pengukuran, dan
pelaporannya.
Selain Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan sistem
akuntabilitas kinerja adalah Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 Tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian
Negara Republik Indonesia yang mewajibkan setiap kementerian untuk menerapkan
sistem akuntabilitas kinerja aparatur dalam melaksanakan tugas dan fungsinya; serta
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi yang antara lain mewajibkan seluruh Pejabat Pemerintah
untuk membuat penetapan kinerja. Selanjutnya Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun
2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah memberikan
ketegasan untuk mengintegrasikan sistem AKIP dengan sistem perencanaan,
perbendaharaan, akuntansi pemerintah dan sistem lainnya dengan harapan adanya
keselarasan antara norma perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pertanggung jawaban.
Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai
unsur penyelenggara negara untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas
dan fungsinya, serta peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan
yang dipercayakan berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.
Berkenaan dengan hal tersebut, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIN) Panti Sosial Bia Grahita Ciungwanara Bogor ini untuk
memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Panti Sosial Bina Grahita
Ciungwanara Bogor Tahun 2016. Capaian Kinerja Tahun 2016 tersebut
diperbandingkan dengan penetapan kinerja Tahun 2015 dan Rencana Strategis Panti
Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor sebagai tolok ukur keberhasilan capaian
kinerja.
1. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIN) tahun 2016 Panti
Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor dimaksudkan untuk menyajikan laporan
pertanggung jawaban dan informasi mengenai rencana kerja (performance plan)
dengan capaian kinerja (performance result) dan selanjutnya mengidentifikasi
sejumlah celah kinerja (performance gap) untuk perbaikan kinerja di masa
mendatang di Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor.
b. Tujuan
Sebagai bahan evaluasi atas keberhasilan dan kegagalan serta hambatan,
permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Panti Sosial
Bina Grahita Ciungwanara Bogor sehingga dapat diambil langkah-langkah
perbaikan.
B. Tugas dan Fungsi
Sesuai Surat Keputusan Menteri Sosial RI Nomor.106/HUK/2009, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Panti Sosial di Lingkungan Departemen Sosial, PSBG
Ciungwanara Bogor mempunyai tugas dan fungsi, sebagai berikut :
1. Tugas Pokok
Memberikan pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang Disabilitas
Intelektual yang meliputi pembinaan fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan
dan resosialisasi serta pembinaan lanjut, agar Penerima Manfaat mampu tumbuh
dan berkembang secara optimal.
2. Fungsi
a. Fungsi Pelayanan yaitu memberikan pelayanan secara optimal kepada
Penerima Manfaat, keluarga dan masyarakat.
b. Fungsi informas/rujukan yaitu memberikan informasi kepada masyarakat,
instansi, orsos dan melakukan rujukan keseluruhan system atau lembaga
pelayanan lainnya.
c. Fungsi Laboratorium yaitu sebagai tempat mengembangkan metode-metode
dan teknis dalam pelayanan kesejahteraan sosial.
d. Fungsi Pendidikan yaitu panti dapat melaksanakan pendidikan, pelatihan,
pemagangan bagi calon pekerja sosial.
C. Struktur Organisasi
Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor sebagai salah satu Unit Kerja Eselon
III dilingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, struktur organisasinya
berdasarkan Peraturan Menteri Sosial RI Nomor: 106/HUK/2009 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Panti Sosial di Lingkungan Departemen Sosial sebagai berikut:
Gambar 1
Struktur Organisasi Panti Sosial Bina Grahita Ciungwnara Bogor
1. Kepala Panti
Berdasarkan Keputusan Dirjen Yanrehsos No.19/PRS-I/KEP/R/I/2006 tanggal 20
September 2006, Kepala Panti mempunyai tugas melaksanakan tugas-tugas
manajerial dan teknis operasional pelayanan dan rehabilitasi sosial sesuai dengan
peraturan-peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Sub Bagian Tata Usaha
Melakukan dukungan pelayanan administrasi, penyiapan penyusunan rencana
anggaran, urusan dalam surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan
dan rumah tangga serta kehumasan.
3. Seksi Program dan Advokasi Sosial
Menyusun rencana program rehabilitasi sosial, pemberian informasi, advokasi
sosial dan kerjasama, penyiapan bahan standarisasi pelayanan, resosialisasi,
pemantauan serta evaluasi pelaporan dan penyusunan laporan pelayanan dan
rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas intelektual.
4. Seksi Rehabilitasi Sosial
Melakukan observasi, identifikasi, registrasi, pemeliharaan jasmani dan penetapan
diagnosa, perawatan, bimbingan, pengetahuan dasar pendidikan, mental, sosial,
fisik, keterampilan, penyaluran dan bimbingan lanjut bagi penyandang disabilitas
intelektual.
D. Gambaran Kegiatan di Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor
Berikut ini kami sampaikan penjelasan singkat tentang kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor berikut output yang akan
dihasilkan, sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing bagian sebagai berikut:
1. Kepala Panti
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Kepala Panti antara lain :
a. Penyusunan rencana program, evaluasi dan laporan
b. Pelaksanaan registrasi, observasi, identifikasi, diagnosa sosial dan perawatan.
c. Pelaksanaan pelayanandan rehabilitasi yg meliputi; bimbingan mental, sosial,
fisik dan keterampilan.
d. Pelaksanaan resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut
e. Pelaksanaan pemberian informasi dan advokasi
f. Pelaksanaan pengkajian dan penyiapan standart pelayanan dan rehabilitasi
sosial.
g. Pelaksanaan urusan tata usaha
2. Sub Bagian Tata Usaha
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Sub Bag. Tata usaha antara lain :
a. Melakukan persiapan bahan rencana kegiatan tahunan
b. Melakukan urusan surat menyurat
c. Mendistribusikan dan menindaklanjuti surat
d. Menyiapkan bahan laporan kegiatan panti
e. Melakukan kegiatan administrasi perkantoran
f. Menghimpun dan merekap SKP/DP3, DUK, dan Daftar Hadir.
g. Menyiapkan urusan cuti, KARIS/KARSU, BPJS/ASKES dan TASPEN
h. Menyiapan usulan diklat pegawai dan kenaikan pangkat serta kenaikan gaji
berkala
i. Menyiapkan bahan mutasi dan pembinaan pegawai
j. Menyiapkan bahan sanksi administrasi kepegawaian
k. Menyiapkan analisa kebutuhan pegawai
l. Menyiapkan urusan gaji dan honor pegawai
m. Menyiapkan rencana dan analisa penggunaan dana rutin
n. Melakukan penyusunan anggaran dan pembahasan
o. Menyiapkan bahan panduan operasional panti
p. Menyiapkan laporan realisasi keuangan
q. Melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) terdiri dari SAIBA dan SIMAK
BMN yang mengenai barang dan keuangan, daftar barang ruangan, gedung,
laporan mutasi barang, penghapusan, penggunaan dan memelihara
keamanan barang.
r. Mengusulkan kepanitiaan pengadaan barang/jasa.
s. Menyiapkan analisa kebutuhan perlengkapan kantor, dapur dan asrama
t. Menyelenggarakan keamanan, kebersihan dan penerangan lingkungan panti.
u. Menyiapkan bahan permakanan dan kebutuhan penerima mnafaat.
v. Melakukan koordinasi dengan pejabat struktural dan fungsional dalam rangka
penyusunan laporan kegiatan panti.
w. Menyiapkan bahan kehumasan
x. Menyiapkan bahan dokumentasi pameran, dan sosialisasi program.
3. Seksi Program dan Advokasi Sosial
Kegiatan yang dilaksanakan Seksi Program dan Advokasi Sosial antara lain :
a. Mempelajari, memahami peraturan perundang-undangan, ketentuan yang
berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya.
b. Melakukan perumusan rencana kegiatan tahunan
c. Melakukan konsultasi kegiatan kepada pimpinan
d. Melakukan pengkajian program, penyiapan standarisasi pelayanan,
pemantauan dan evaluasi.
e. Melakukan penyiapan bahan program pendampingan yang memerlukan
advokasi
f. Melakukan penyusunan bahan program pelayanan
g. Menyiapkan bahan panduan operasional panti
h. Menyiapkan bahan panduan petugas pelayanan penerima manfaat
i. Melakukan program Pertemuan Orang Tua ( POT ) / keluarga.
j. Melakukan penyiapan bahan LAKIP serta program dan informasi
k. Melakukan pendistribusian informasi ketentuan/peraturan/tata tertib setiap unit
pelayanan dan Penerima Manfaat yang wajib dipatuhi
l. Melakukan pendampingan penyesuaian bagi setiap penerima manfaat yang
terhambat selama mengikuti tahapan / proses rehabilitasi dalam panti.
m. Melakukan penghimpunan, pengolahan hasil pelaksanaan kegiatan bidang
sebagai bahan laporan.
n. Melakukan penyelenggaraan dan pengolahan perpustakaan
o. Melakukan penghimpunan, pengolahan data dan informasi sebagai bahan
penyusunan laporan
p. Melakukan koordinasi dengan pejabat struktural dan fungsional dalam rangka
penyusunan laporan kegiatan panti
q. Melakukan tugas lain dari kepala panti sesuai peraturan yang berlaku.
4. Seksi Rehabilitasi Sosial
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi Rehabilitasi Sosial antara lain :
a. Mempelajari, memahami peraturan perundang-undangan, ketentuan yang
berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya
b. Membagi tugas / kegiatan kepada staf
c. Melakukan persiapan rencana kegiatan bimbingan fisik, perawatan
kesehatan, mental, sosial, dan keterampilan serta mengkonsultasikan kepada
kepala panti.
d. Melakukan koordinasi kegiatan tahunan dengan unit terkait.
e. Melakukan penyusunan kurikulum, seleksi, kegiatan bimbingan sosial, mental,
fisik, kecerdasan dan keterampilan.
f. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan rehabilitasi sosial termasuk
perkembangan penerima manfaat.
g. Melakukan identifikasi, registrasi, seleksi dan penerimaan serta penjelasan
program kepada calon penerima manfaat.
h. Melakukan tes awal untuk pengungkapan dan pemahaman masalah
(assessment)
i. Melakukan tes penelusuran minat dan bakat termasuk kemampuan IQ dan
EQ.
j. Melakukan penempatan Penerima Manfaat dalam program
k. Melakukan pendekatan kepada masyarakat, dunia usaha dan instansi terkait
dalam rangka penyiapan resosialisasi
l. Melakukan penyiapan bahan rujukan sesuai masalah
m. Melakukan konsultasi keluarga
n. Melakukan penyiapan bahan kelengkapan file Penerima Manfaat
o. Melakukan penyelenggaraan pengasramaan
p. Melakukan penyiapan kegiatan PBK/ magang, dan kunjungan keluarga
q. Melakukan penyiapan bahan keterampilan, bimbingan kecerdasan dan
kesehatan
r. Melakukan pembinaan terhadap pembina asrama dan instruktur
s. Melakukan konsultasi kegiatan dengan pimpinan
t. Melakukan penghimpunan, pengolahan data dan informasi sebagai bahan
penyusunan laporan
u. Melakukan tugas lain dari kepala panti sesuai peraturan yang berlaku.
E. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian LAKIN Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor ini
berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai beikut:
Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, serta uraian
singkat tugas pokok dan fungsi Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara
Bogor.
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan rencana strategis
Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor mulai dari Maklumat
Pelayanan, tujuan, sasaran dan program Panti Sosial Bina Grahita
Ciungwanara Bogor. Pada bagian ini juga disampaikan Penetapan Kinerja
Tahun 2016.
Bab III Akuntabilitas Kinerja, disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi
dan analisis akuntabilitas kinerja, penjelasan keberhasilan dan kegagalan
serta kendala yang dihadapi berikut langkah antisipasi yang diambil.
Dilaporkan juga akuntabilitas keuangan, alokasi dan realisasi anggaran .
Bab IV Penutup, mengemukakan tinjauan secara umum tentang permasalahan
dan kendala utama serta strategi pemecahan masalah.
Lampiran-Lampiran
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis 2015-2019
Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP),
merupakan salah satu bahan instrumen AKIP yang disinergikan dengan
perencanaan strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga. LAKIN merupakan langkah
awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah, dengan melihat
capaian indikator kinerja yang ditetapkan. Hasil LAKIN, selanjutnya di sandingkan
dengan Renstra yang merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia,
waktu dan sumber daya lainnya agar mampu melaksanakan tugas dan fungsi
Lembaga yang menjadi tanggung jawabnya.
Berdasarkan Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem
perencanaan pembangunan nasional pasal 15 ayat (1) dan pasal 19 ayat (2), dimana
setiap Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) untuk menjamin keterkaitan dan
konsentrasi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan
serta menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan.
Disamping itu sesuai dengan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah diktum kedua, bahwa setiap instansi
pemerintah sampai tingkat eselon II wajib menyusun Renstra untuk melaksanakan
akuntabilitas kinerja sebagai wujud pertanggung jawaban kinerja instansi pemerintah,
termasuk dalam konteks ini adalah Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor
pada Kementerian Sosial RI.
Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor sebagai salah satu Unit
Pelaksana Teknis di bawah Kementerian Sosial RI, mempunyai tugas memberikan
bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial yang bersifat preventif, kuratif,
rehabilitatif, promotif dalam bentuk bimbingan fisik, mental, sosial, dan pelatihan
keterampilan, resosialisasi serta bimbingan lanjut bagi penyandang disabilitas
intelektual agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat
serta pengkajian dan penyiapan standar pelayanan dan rujukan.
Selain itu yang menjadi fungsi Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor
antara lain :
1. Mendukung pelayanan administrasi, penyiapan penyusunan rencana anggaran,
urusan dalam surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan
rumah tangga serta kehumasan.
2. Penyusunan rencana program pelayanan rehabilitasi sosial, pemberian
informasi, advokasi sosial dan kerjasama, penyiapan bahan standarisasi
pelayanan, resosialisasi, pemantauan serta evaluasi pelaporan dan penyusunan
laporan pelayanan dan rehabilitasi sosial.
3. Melakukan observasi, identifikasi, registrasi, pemeliharaan jasmani dan
penetapan diagnosa, perawatan, bimbingan, pengetahuan dasar pendidikan,
mental, sosial, fisik, keterampilan, penyaluran dan bimbingan lanjut bagi
penyandang disabilitas intelektual.
Berdasarkan fungsi tersebut, maka peran Panti Sosial Bina Grahita
Ciungwanara Bogor adalah “Pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial
Penyandang Disabilitas Intelektual”.
Memperhatikan tugas dan fungsinya, maka Panti Sosial Bina Grahita
Ciungwanara Bogor menetapkan Maklumat Pelayanan sebagai berikut:
1. Maklumat Pelayanan
Memberikan rehabilitasi sosial kepada penyandang disabilitas intelektual usia 15
sampai 35 tahun yaitu bimbingan fisik, bimbingan mental, bimbingan sosial dan
keterampilan ( olah pangan, handycraft, house keeping, menjahit, kesed,
pertanian) serta UEP (budi daya ikan, cuci steam motor, pembuatan telor asin dan
handycraff)
2. Tujuan
Tujuan Renstra Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor tahun 2015-2019
diarahkan untuk mendukung capaian kinerja Kementerian Sosial 2015-2019.
Guna mendukung hal tersebut, Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor
menetapkan tujuan Rencana Strategis tahun 2015-2019 yaitu : ”Terwujudnya
PSBG Ciungwanara Bogor sebagai pusat pelayanan, perlindungan dan
rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intektual yang berstandar nasional,
profesional dan berkualitas”.
3. Sasaran Strategis
Untuk mendukung pencapaian Maklumat Pelayanan serta tujuan di atas, sasaran
strategis PSBG Ciungwanara Bogor dalam Renstra Tahun 2015-2019 adalah :
a. Meningkatnya dukungan pelayanan administrasi, penyusunan rencana
anggaran, urusan dalam surat menyurat, kepegawaian, keuangan,
perlengkapan dan rumah tangga serta kehumasan.
b. Mendorong rencana program pelayanan Rehabilitasi Sosial, pemberian
informasi, advokasi sosial dan kerjasama, penyiapan bahan standarisasi
pelayanan, resosialisasi, pemantauan serta evaluasi pelaporan dan
penyusunan laporan pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas
intelektual.
c. Meningkatnya observasi, identifikasi, registrasi, pemeliharaan jasmani dan
penetapan diagnosa, perawatan, bimbingan, pengetahuan dasar pendidikan,
mental, sosial, fisik, keterampilan, penyaluran dan bimbingan lanjut bagi
penyandang disabilitas intektual.
Tabel 1
Sasaran Startegis Tahun 2016
NO SASARAN STRATEGIS
1 Meningkatnya dukungan pelayanan administrasi, penyusunan rencana anggaran, urusan dalam surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga.
2 Mendorong rencana program pelayanan rehabilitasi sosial, pemberian informasi, advokasi sosial dan kerjasama, penyiapan bahan standarisasi pelayanan, resosialisasi, pemantauan serta evaluasi pelaporan dan penyusunan laporan pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual.
3 Meningkatnya Penerimaan, pengasramaan, orientasi, rencana intervensi, pelaksanaan program rehabilitasi sosial (bimbingan fisik, mental, sosial, keterampilan, pembahasan kasus, resosialisasi) bagi penyandang disabilitas intelektual.
B. Penetapan Kinerja Tahun 2016
Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam rentang waktu satu tahun. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi pemerintah, dimana semua instansi termasuk Panti Sosial Bina
Grahita Ciungwanara Bogor diwajibkan untuk menyusun Penetapan Kinerja.
Tujuan khusus penetapan kinerja adalah untuk:
a. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur;
b. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi
amanah;
c. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi;
d. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
Berikut ini adalah Penetapan Kinerja Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara
Bogor Tahun Anggaran 2016, yang terdiri dari sasaran strategis, indikator kinerja dan
target kinerja sebagai berikut:
Tabel 2
Penetapan Kinerja Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor Tahun 2016
NO
SASARAN STRATEGIS TAHUN 2016 INDIKATOR KINERJA TARGET TH
2016
1.
Meningkatnya dukungan pelayanan administrasi, penyusunan rencana anggaran, urusan surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga.
1. Jumlah Laporan keuangan/kinerja/monitoring/
/evaluasi/publikasi. (Keuangan, Bimbingan dan Pengembangan Sosial, Koordinasi dan Konsultasi, Pengadaan Barang dan Jasa, SABMN, publikasi)
4 laporan
2. Jumlah Dokumen Perencanaan/program/
anggaran/data dan informasi/kebijakan bidang rehabilitasi dan perlindungan social penyandang disabilitas (Penyusunan RKAKL/DIPA)
1 Dokumen
3. Jumlah Bulan Layanan Perkantoran
12 Bulan
2.
Mendorong rencana program pelayanan Rehabilitasi Sosial, pemberian informasi, advokasi sosial dan kerjasama, penyiapan bahan standarisasi pelayanan, resosialisasi, pemantauan serta evaluasi pelaporan dan penyusunan laporan pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual.
1. Jumlah pelayanan rehabilitasi bagi
penyandang disabilitas intelektual di luar panti melalui Program Pelayanan Panti Jarak Jauh (PPJJ) dan Rehabilitasi Sosial Berbasis Keluarga (RSBK)
60 Orang
1. Jumlah Laporan Pelayanan Rehabilitasi
Sosial : a. Laporan Pendukung Pelayanan Dalam
Panti (Pramuka, Advokasi Sosial, Pemulangan, Home Visit, Perawatan Kesehatan Penerima Manfaat, Penjajagan/Penyaluran, HKSN Operasional UEP, HDI dan POT
b. Laporan Pendukung Pelayanan Luar Panti (Pendataan, pendekatan awal, seleksi calon penerima manfaat dalam panti, seleksi calon penerima luar panti, pemanggilan/ penjemputan, bimbingan lanjut).
2 Laporan
3.
Meningkatnya Penerimaan, pengasramaan, orientasi, rencana intervensi, pelaksanaan program rehabilitasi sosial (bimbingan fisik, mental, sosial, keterampilan, pembahasan kasus, resosialisasi) bagi penyandang disabilitas intelektual.
1. Jumlah penyandang disabilitas intelektual
yang mendapatkan pelayanan dan rehabilitasi sosial di PSBG Ciungwanara Bogor
50 Orang
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa kinerja yang telah ditetapkan
terdiri dari 3 sasaran, untuk mencapai sasaran tersebut di tetapkan 7 indikator
kinerja, adapun targetnya berupa orang, laporan, dokumen, bulan. Untuk
mewujudkan kinerja yang telah ditetapkan didukung dengan anggaran sebesar
Rp.8.116.736.000,- (Delapan Milyar Seratus Enam Belas Juta Tujuh Ratus Tiga
Puluh Enam Ribu Rupiah).
Untuk mencapai indikator sasaran tersebut, dilakukan kegiatan yang
disesuaikan dengan tugas pokok masing-masing bagian pada Panti Sosial Bina
Grahita Ciungwanara Bogor, sebagai berikut :
Tabel 3
Kegiatan dan Anggaran Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara Tahun 2016
NO SUBAG/ SEKSI KEGIATAN ANGGARAN
1. Sub Bagian Tata Usaha
Melaksanakan pelayanan administrasi, penyusunan rencana anggaran, urusan dalam surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga
Rp.6.217.046.000,-
2. Seksi Program dan Advokasi
Menyusun rencana program pelayanan Rehabilitasi Sosial, pemberian informasi, advokasi sosial dan kerjasama, penyiapan bahan standarisasi pelayanan, resosialisasi, pemantauan serta evaluasi pelaporan dan penyusunan laporan.
Rp.1.604.540.000,-
3. Seksi Rehabilitasi Sosial
Melaksanakan Penerimaan, pengasramaan, orientasi, rencana intervensi, pelaksanaan program rehabilitasi sosial (bimbingan fisik, mental, sosial, keterampilan, pembahasan kasus, resosialisasi) bagi penyandang disabilitas intelektual.
Rp. 295.150.000,-
Jumlah Rp.8.116.736.000,-
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Ikhtisar Capaian Kinerja Tahun 2016
Berikut ini adalah uraian realisasi pencapaian sasaran Panti Sosial Bina Grahita
Ciungwanara Bogor tahun 2016 yang diukur dengan menggunakan indikator kinerja
yang telah ditetapkan sebagai berikut :
Tabel 4 Capaian Kinerja Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor Tahun 2016
No Sasaran strategis
Indikator kinerja Target Realisasi Capaian (%)
1. Meningkatnya dukungan pelayanan administrasi, penyusunan rencana anggaran, urusan dalam surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga.
1. Jumlah Laporan keuangan / kinerja / monitoring/ /evaluasi/publikasi. (Keuangan, Bimbingan dan Pengembangan Sosial, Koordinasi dan Konsultasi, Pengadaan Barang dan Jasa, SABMN, publikasi)
4 laporan
4 laporan
100
2. Jumlah Dokumen Perencanaan / program/ anggaran/data dan informasi /kebijakan bidang rehabilitasi dan perlindungan sosial ODK (Penyusunan RKAKL/DIPA)
1 Dokumen
1 Dokumen
100
3. Jumlah Bulan Layanan
Perkantoran
12 Bulan
12 Bulan
100
2. Mendorong rencana program pelayanan Rehabilitasi Sosial, pemberian informasi, advokasi sosial dan kerjasama, penyiapan bahan standarisasi pelayanan, resosialisasi, pemantauan serta evaluasi pelaporan dan penyusunan laporan pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual.
1. Jumlah pelayanan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas intelektual di luar panti melalui Program Pelayanan Panti Jarak Jauh (PPJJ) dan Rehabilitasi Sosial Berbasis Keluarga (RSBK)
50 Orang dan 10 Orang
50 Orang dan 10 Orang
100
2. Jumlah Laporan Pelayanan Rehabilitasi Sosial : a. Laporan Pendukung
Pelayanan Dalam Panti (Pramuka, Advokasi Sosial, Pemulangan, Home Visit, Perawatan Kesehatan Penerima Manfaat, Penjajagan/Penyaluran, HKSN Operasional UEP, HDI) dan POT
b. Laporan Pendukung Pelayanan Luar Panti (Pendataan,
2 Laporan 2 Laporan 100
No Sasaran strategis
Indikator kinerja Target Realisasi Capaian (%)
pendekatan awal, seleksi calon penerima manfaat dalam panti, seleksi calon penerima luar panti, pemanggilan/ penjemputan, bimbingan lanjut).
3. Meningkatnya Penerimaan, pengasramaan, orientasi, rencana intervensi, pelaksanaan program rehabilitasi sosial (bimbingan fisik, mental, sosial, keterampilan, pembahasan kasus, resosialisasi) bagi penyandang disabilitas intelektual.
Jumlah penyandang disabilitas intelektual yang mendapatkan pelayanan dan rehabilitasi sosial di PSBG Ciungwanara Bogor
50 Orang 50 Orang 100
B. Analisis Capaian Kinerja 2016
1. Capaian Kinerja 2016
Capaian Kinerja 2016 Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor secara
kuantitatif telah dapat dilaksanakan seluruhnya atau 100 persen sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi. Namun secara kualitatif masih harus selalu ditingkatkan.
Berikut ini kami sampaikan uraian penjelasan tentang capaian kegiatan Panti
Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor Tahun 2016.
SASARAN
1
Meningkatnya dukungan pelayanan administrasi, penyusunan rencana anggaran, urusan surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga.
Untuk mengukur capaian sasaran 1 (satu), ditetapkan indikator kinerja sebagai
berikut :
a. Jumlah Laporan Keuangan (SAIBA) (1 Laporan)
Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakuan serangkaian kegiatan
yang dilaksanakan Sub Bagian Tata Usaha Panti Sosial Bina Grahita
Ciungwanara Bogor. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian
proses antara komponen-komponen kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan
untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti
Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor Tahun 2016. Adapun kegiatan yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1) Pengelolaan Administrasi Keuangan dalam SAIBA
Tabel 5 Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja (3)
NO. KEGIATAN TARGET REALISASI %
1. Tersusunnya SAIBA 1 Lap 1 Lap 100
Pengelolaan Sistem Akuntansi Instansi bertujuan supaya pelaporan
keuangan dan barang dapat disinkronkan secara menyeluruh sehingga
mempermudah untuk pengontrolan ralisasi keuangan yang dilakukan lembaga.
b. Jumlah Laporan Bimbingan dan Pengembangan Sosial (1 Laporan)
Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakukan serangkaian kegiatan
yang dilaksanakan Sub Bagian Tata Usaha Panti Sosial Bina Grahita
Ciungwanara Bogor. Kegiatan bimbingan dan pengembangan sosial yang
dilakukan adalah capacity building.
Tabel 6
Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja (1)
NO KEGIATAN TARGET REALISASI %
1. Terselenggaranya kegiatan Peningkatan Kapasitas Pegawai PSBG Ciungwanara
48 Orang 46 Orang 98
Kegiatan capacity building bagi pegawai PSBG Ciungwanara Bogor yang
dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2016 bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan rehabilitasi sosial bagi
Penyandang Disabilitas Intelektual khususnya rehabilitasi sosial berbasis
keluarga. Dalam kegiatan tersebut diberikan materi oleh narasumber dari Biro
Kepegawaian yang diwakili oleh Kabag. Organisasi dan Tata Laksana dan
Sekretaris Ditjen Rehsos yang diwakili oleh Kabag. Umum.
c. Jumlah Koordinasi dan Konsultasi (1 Laporan)
Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi selama tahun 2016 yang dilaksanakan oleh
Kepala panti untuk melakukan koordinasi dan konsultasi ke Kementerian Sosial
RI dan Instansi terkait lainnya.
Tabel 7
Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja (1)
NO KEGIATAN TARGET REALISASI %
1. Terselenggaranya kegiatan koordinasi dan konsultasi
12 Keg 12 keg 100
Kegiatan koordinsasi dan konsultasi dilaksanakan oleh Kepala Panti pada bulan april s/d nopember 2016, yang bertujuan untuk memperlancar dan mempermudah untuk melaksanakan proses pelayanan di dalam panti.
d. Jumlah Laporan Pengadaan Barang dan Jasa (Pengumuman Lelang) 1
Laporan)
Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakuan serangkaian
kegiatan yang dilaksanakan Sub Bagian Tata Usaha Panti Sosial Bina Grahita
Ciungwanara Bogor. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian
proses untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja
Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor Tahun 2016. Adapun kegiatan
yang dilaksanakan adalah Pengumuman Lelang permakanan Penerima
Manfaat
Tabel 8
Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja (4)
NO. KEGIATAN TARGET REALISASI %
1
Pengumuman Lelang :
Pengadaan Permakanan
Penerima Manfaat
1 Lap
1 Lap
100
Pelelangan permakanan klien dilaksanakan pada tahun 2016, sedangkan
proses lelang dilakukan dengan sistem elektronik yaitu melalui LPSE
Kementerian Sosial RI.
e. Jumlah Laporan BMN) (1 Laporan)
Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakuan serangkaian kegiatan
yang dilaksanakan Sub Bagian Tata Usaha Panti Sosial Bina Grahita
Ciungwanara Bogor. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian
proses antara komponen-komponen kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan
untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti
Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor Tahun 2016. Adapun kegiatan yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1) Inventarisasi Barang Milik Negara dalam SIMAK BMN
Tabel 9
Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja (3)
NO. KEGIATAN TARGET REALISASI %
1. Inventarisasi Barang Milik Negara dalam SIMAK BMN
1 Lap 1 Lap 100
Pengelolaan Sistem Akuntansi Instansi bertujuan supaya pelaporan
barang dapat disinkronkan secara menyeluruh sehingga mempermudah untuk
pengontrolan ralisasi keuangan yang dilakukan lembaga.
f. Laporan Publikasi
Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakuan serangkaian kegiatan
yang dilaksanakan Sub Bagian Tata Usaha Panti Sosial Bina Grahita
Ciungwanara Bogor. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian
proses antara komponen-komponen kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan
untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti
Sosial Bina Grahita Ciungwanara Tahun 2016. Adapun kegiatan yang
dilaksanakan adalah Pembuatan Kalender, dus arsip, seperti pada tabel
berikut:
Tabel 10 Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja (2)
NO KEGIATAN TARGET REALISASI %
1. Pembuatan kalender, dus arsip.
1 Lap 1 Lap 100
Publikasi kegiatan PSBG Ciungwanara Bogor bertujuan untuk
menginformasikan tentang program kegiatan yang dilaksanakan sehingga
masyarakat yang memerlukan dapat mengakses dan memahami program yang
dilakukan sehingga dapat memanfaatkan dan mendukung program rehabilitasi
sosial yang dilakukan Panti.
Pengelolaan Sistem Akuntansi Instansi bertujuan supaya pelaporan
keuangan dan barang dapat disinkronkan secara menyeluruh sehingga
mempermudah untuk pengontrolan ralisasi keuangan yang dilakukan lembaga.
g. Jumlah Dokumen perencanaan program/anggaran RKAKL (1 dokumen)
Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakuan serangkaian kegiatan
yang dilaksanakan Sub Bagian Tata Usaha Panti Sosial Bina Grahita
Ciungwanara Bogor. Kegiatan dilakukan untuk menghasilkan target yang
ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara
Bogor Tahun 2016. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah Penyusunan
RKAKL/DIPA dan Revisi DIPA
Tabel 11
Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja (7)
NO KEGIATAN TARGET REALISASI %
1. Tersusunnya Dokumen RKAKL/ DIPA
1 Dok 1 Dok 100
Dokumen perencaan dalam bentuk DIPA merupakan rencana kegiatan yang
dijadikan dasar untuk melaksanakan kegiatan di PSBG Ciungwanara Bogor
selama tahun 2016. Pada tahun 2016 DIPA PSBG Ciungwanara Bogor telah
dilakukan 6 kali revisi ke Kanwil DJPB dan revisi POK 6 kali karena adanya
kebijakan perubahan anggaran dan kegiatan yang ada.
h. Jumlah Bulan Layanan Penyelenggaraan Layanan Perkantoran (12 Bulan
Layanan)
Serangkaian kegiatan yang dilaksanakan Sub Bagian Tata Usaha Panti Sosial
Bina Grahita Ciungwanara Bogor untuk mencapai target yang ditetapkan dalam
Penetapan Kinerja Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor Tahun 2016
adalah kegiatan Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran,
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 12
Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja (8)
NO KEGIATAN TARGET REALISASI %
1. Terselenggaranya Layanan Perkantoran, meliputi ;
- Pembayaran gaji dan tunjangan
- Penyelnggaran operasional dan pemeliharaan perkantoran
14 bulan
12 bulan
14 bulan
12 bulan
100
100
Sesuai dengan tugas dan fungsi lembaga yaitu menyelenggarakan kegiatan
pelayanan dan memberi dukungan (fasilitatif) agar operasional organisasi
berjalan dengan baik, maka dalam penyelenggaraan operasional perkantoran
ditahun 2016, lembaga telah melakukan kegiatan diantaranya,:
- Pelayanan kepada Penerima manfaat, mitra kerja dan tamu organisasi.
- Pemberian dukungan fasilitatif terhadap satuan kerja operasional berupa
barang atau benda tidak bergerak yang dapat menunjang atau mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga.
- Pengelolaan sumber daya organisasi seperti SDM. Penempatan dalam
jabatan, Pemangku jabatan diberikan sekumpulan pekerjaan yang berisi
tugas-tugas yang sama atau berhubungan satu dengan yang lain, dalam
pelaksanaannya dituntut kecakapan, pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan yang juga sama meskipun tersebar di berbagai tempat (seksi/
subag). Selain mengelola SDM, panti juga melalukan pengelolaan sumber
daya lainnya seperti gedung dan bangunan yang dijadikan sebagai tempat
untuk bekerja memberikan pelayanan rehabilitasi sosial.
- Pengelolaan data dan informasi.
Permasalahan Yang Dihadapi
1) Sumberdaya manusia yang kurang profesioal karena pengetahuan,
keterampilan dan kemampuannya masih ada yang tidak sesuai dengan
jabatan yang didudukinya.
2) Masih kurangnya pegawai yang bersertifikat pengadaan barang dan jasa
sehingga harus memanfaatkan SDM dari lembaga lain.
3) Kurangnya daya listrik (voltase tidak kuat) sehingga mengganggu
pekerjaan.
4) Sarana dan Prasarana kurang mendukung, sehingga perlu di perbaiki.
Upaya Pemecahan Masalah yang sudah dilakukan
1) Mengadakan kegiatan pembinaan pegawai berupa kegiatan Capacity
building dengan tujuan agar pengetahuan, keterampilan dalam
melaksanakan tugas semakin profesional.
2) Memotivasi pegawai untuk mengikuti ujian sertifikasi pengadaan barang dan
jasa ke LKPP.
3) Mengusulkan Rencana Anggaran tahun 2017 agar dapat
memberikan/mengalokasikan anggaran untuk :
- Rehabilitasi Garasi
- Rehabilitasi Sarana olah raga untuk penerima manfaat
- Rehabilitasi Geshouse
- Penambahan daya listrik pada beberapa gedung yang dirasakan
kurang.
SASARAN
2
Mendorong rencana program pelayanan rehabilitasi sosial, pemberian informasi, advokasi sosial dan kerjasama, penyiapan bahan standarisasi pelayanan, resosialisasi, pemantauan serta evaluasi pelaporan dan penyusunan laporan pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual
Untuk mengukur capaian sasaran 2 (dua), ditetapkan indikator kinerja sebagai berikut:
1. Jumlah Penyandang Disabilitas Intelektual yang mendapatkan Pelayanan
Rehabilitasi Sosial di luar Panti (60 Orang)
Seksi Program dan Advokasi Sosial Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara telah
melakuan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam
Penetapan Kinerja Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor Tahun 2016.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah Program Pelayanan Panti Jarak Jauh
(PPJJ) dan Program Rehabilitasi Sosial Berbasis Keluarga. Sebagaimana
digambarkan pada tabel berikut;
Tabel 13
Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja
NO KEGIATAN TARGET REALISASI %
1.
2.
Terselenggaranya Program Pelayanan Panti Jarak Jauh (PPJJ) Terselenggaranya Rehabilitasi Sosial Berbasis keluarga (RSBK)
50 Orang
10 orang
50 Orang
10 orang
100
100
Program Pelayanan Jarak Jauh (PPJJ) tahun 2016 dilaksanakan di Kabupaten
Garut dengan Jumlah Penerima Manfaat 30 Orang dan Kabupaten Indramayu
sebanyak 20 Penerima Manfaat , Program ini melibatkan intansi terkait seperti dinas
sosial, Kecamatan dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang ada di
Kabupaten Garut dan Kabupaten Indramayu. Penerima manfaat dari program ini
sebanyak 50 orang, dimana mereka diberikan serangkaian bimbingan dan
pendampingan dari petugas baik petugas panti maupun TKSK. Bimbingan yang
diberikan meliputi ; bimbingan aktifitas kehidupan sehari-hari, bimbingan mental,
sosial dan keterampilan, yang diberikan oleh para pendamping. Selain diberikan
bimbingan, penerima manfaat ini juga diberikan bantuan stimulan untuk meningkatkan
kemampuan yang dimilikinya dan dapat dijadikan sumber penghasilan bagi Penerima
Manfaat dan keluarganya.
Program Rehabilitasi Sosial Berbasis Keluarga (RSBK) di laksanakan di
Kabupaten Bogor. Program ini lebih menekankan pada peningkatan kemampuan
keluarga/wali dalam memberikan pelayanan, pemenuhan kebutuhan pokok,
perlindungan dan rehabilitasi sosial terhadap Penyandang Disabilitas Intelektual,
dimana orang tua/ wali dibimbing secara berkala oleh petugas tentang cara
memberikan pelayanan rehabilitasi sosial yang baik dan benar.
Hasil dari program ini baik PPJJ maupun RSBK, dapat meningkatkan
partisipasi dan kepedulian keluarga, masyarakat, dinas terkait dalam memberikan
pelayanan, perlindungan, pemenuhan kebutuhan dan rehabilitasi sosial terhadap
Penyandang Disabilitas Intelektual.
2. Jumlah Laporan Pelayanan Rehabilitasi Sosial
Laporan merupakan bentuk pertanggung jawaban tertulis tentang berbagai kegiatan
yang telah dilakukan. Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara Bogor pada tahun 2016
telah melakukan serangkaian kegiatan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas
intelektual. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian proses untuk
menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti Sosial Bina
Grahita Ciungwanara Bogor Tahun 2015. Adapun kegiatan yang dilaksanakan dan
dilaporkan di bagi 2 yaitu :
a. Laporan Pendukung Pelayanan Dalam Panti, yang terdiri dari :
1. Kegiatan Pramuka
Kegiatan perkemahan dilakukan pada bulan September tahun 2016
bertempat di Bumi Perkemahan Cimandala Kabupaten Bogor. Kegiatan
ini bertujuan agar Penyandang Disabilitas Intelektual dapat
meningkatkan kedisiplinan dan mengenal kehidupan dan pemanfaatan
alam sekitar
2. Advokasi Sosial
Salah Satu tugas pokok dan fungsi panti adalah memberikan pelindungan
kepada penerima manfaat dan juga kepada orang tua penerima manfaat,
kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Nopember tahun 2016
3. Pemulangan
Penerima manfaat yang telah selesai mengikuti pelayanan rehabilitasi sosial
dilakukan pemulangan/penyaluran. Pada tahun 2016 terdapat 7 Penerima
Manfaat yang telah selesai mengikuti pelayanan di panti dan selanjutnya
dipulangkan ke keluarga untuk dapat hidup ditengah-tengah masyarakat.
4. Home Visit
Kegiatan kunjungan kerumah orang tua penerima manfaat yang dilaksanakan
pada bulan April tahun 2016
5. Perawatan kesehatan penerima manfaat
Memberikan perawatan kesehatan kepada penerima manfaat yang
bekerjasama dengan instansi terkait yaitu dokter puskesmas memberikaan
pemeriksaan kesehatan kepada penerima manfaat yang dilaksanakan rutin
seminggu sekali pada hari rabu
6. Penjajagan Penyaluran
Sebelum penerima manfaat dipulangkan, terlebih dahulu diadakan penjajagan
penyaluran kepada orang tua penerima manfaat, kegiatan penjajagan
penyaluran di;alsanakan pada bulan Agustus tahun 2016
7. Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN)
HKSN dilaksanakan di Palangkaraya Kalimantan Tengah pada bulan
Desember tahun 2016 dengan mengikuti kegiatan Pameran hasil kerajinan
penerima manfaat
8. Operasional Usaha Ekonomi Produktif (UEP)
Kegiatan pengadaan alat dan bahan UEP yang dilaksanakan setiap 2 bulan
sekali
9. Hari Disabilitas Internasional (HDI)
HDI dilaksanakan di Jember Jawa Timur pada bulan Nopember tahun 2016
dengan mengikuti kegiatan Pameran hasil kerajinan penerima manfaat
10. Pemantapan Orang Tua
Pemantapan Orang Tua dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 di Gedung
Aula PSBG Ciungwanara Bogor. Tema POT adalah “Wujudkan kemandirian
dengan menggali, mengasah dan mengembangkan potensi penyandang
disabilitas intelektual”. Kegiatan diisi dengan talkshow dengan narasumber
dari psikolog, dalam kegiatan tersebut orang tua diajak untuk memahami
kondisi penerima manfaat, bahwa disabilitas intelektual bukanlah suatu
penyakit, melainkan keadaan yang diberikan oleh Tuhan .
b. Laporan Pelaksanaan Pelayanan Luar Panti
1. Pendataan
Pendataan dilakukan di 2 (dua) lokasi yaitu Garut dan Indramayu. Pendataan
di Garut dan Indramayu dilaksanakan pada bulan Februari 2016, pendataan
ini bertujuan untuk menjaring calon penerima manfaat yang akan mengikuti
Program Pelayanan Jarak Jauh (PPJJ). Dari hasil pendataan terdapat Calon
Penerima Manfaat sebanyak 92 orang, ke 92 orang tersebut kemudian di
seleksi sesuai dengan persyaratan untuk ditetapkan sebagai penerima
manfaat sebanyak 50 orang. Sedangkan RSBK dilaksanakan pada bulan
Oktober 2016, pendataan dilakukan dalam rangka penjaringan calon
penerima manfaat yang dapat mengikuti program RSBK. Berdasarkan hasil
pendataan diperoleh data sebanyak 20 orang Penyandang Disabilitas
Intelektual dan diseleksi sesuai dengan persyaratan untuk ditetapkan sebagai
penerima manfaat di program RSBK sebanyak 10 orang.
2. Pendekatan Awal
Keberlanjutan dari Pendataan yaitu pendekatan awal. Kegiatn ini memberikan
informasi tentang pelayanan di panti kepada orang tua calon penerima
manfaat agar orang tua berminat untuk memasukan anaknya di panti, kegiatn
pendekatan awal dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2016.
3. Seleksi Calon Penerima Manfaat Dalam Panti
Pada tahun 2016 telah dilakukan kegiatan seleksi terhadap 20 calon
penerima manfaat yang mendaftar dan melakukan registrasi di PSBG
Ciungwanara Bogor.
4. Seleksi Calon Penerima Manfaat Luar Panti
Seleksi juga dilakukan terhadap 50 calon penerima manfaat program PPJJ di
Garut dan Indramayu serta seleksi terhadap 10 calon PM RSBK di
Kabupaten Bogor.
5. Pemanggilan/Penjemputan
Pemanggilan/penjemputan bagi calon penerima manfaat dilaksanakan pada
bulan Desember tahun 2016
6. Bimbingan lanjut
Kegiatan bimbingan lanjut bagi eks Penerima Manfaat di dalam panti
dilaksanakan pada bulan Oktober untuk 10 orang eks Penerima Manfaat.
Bimbingan Lanjut eks Penerima Manfaat di Luar Panti dilaksanakan di
Kabupaten Garut pada bulan Oktober tahun 2016. Terdapat 30 orang eks PM
yang mendapat bimbingan lanjut dari petugas. Kegiatan yang dilakukan yaitu;
bimbingan peningkatan kehidupan sehari-hari bermasyarakat dan bimbingan
pemantapan/peningkatan usaha.
Hasil kegiatan tersebut hampir seluruh PM dalam melaksanakan kegiatan
ADL pribadi dan umum dengan baik dan keluarga merasa terbantu dan
berterima kasih atas bimbingan yang diberikan. Selain itu terdapat variasi
dalam pemanfaatan bantuan stimulan, dimana ada PM yang mampu
mengembangkan usaha seperti ternak dan warung, ada juga yang telah
habis karena dimanfaatkan untuk kepentingan keluarga.
Tabel 14 Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja (12)
NO KEGIATAN TARGET REALISASI %
1. Terselenggaranya Kegiatan Pramuka 1 Laporan 1 Laporan 100
2, Terselenggaranya Advokasi Sosial 1 Laporan 1 Laporan 100
3. Terselenggaranya Pemulangan 1 Laporan 1 Laporan 100
4. Terselenggaranya Home Visit 1 Laporan 1 Laporan 100
5. Terselenggaranya Perawatan Kesehatan PM
1 Laporan 1 Laporan 100
6. Terselenggaranya Kegiatan Penjajagan Penyaluran
1 Laporan 1 Laporan 100
7 Terselenggaranya Hari Kesetia kawanan Sosial Nasional (HKSN)
1 laporan 1 laporan 100
8 Terlaksananya Operasional UEP 1 laporan 1 laporan 100
9 Terselenggaranya Hari Disabilitas Internasional (HDI)
1 laporan 1 laporan 100
10. Terselenggaranya Pemantapan Orang Tua
1 laporan 1 laporan 100
11. Terselenggaranya Pendataan 1 laporan 1 laporan 100
12, Terselenggaranya Pendekatan Awal 1 laporan 1 laporan 100
13, Terselenggaranya Seleksi Calon Penerima Manfaat Dalam Panti
1 laporan 1 laporan 100
14, Terselenggaranya Seleksi Calon Penerima Manfaat Luar Panti
1 laporan 1 laporan 100
15, Terselenggaranya Pemanggilan Penjemputan
1 laporan 1 laporan 100
16, Terselenggaranya Bimbingan Lanjut 1 laporan 1 laporan 100
c. Permasalahan Yang Dihadapi
1) Data penyandang Disabilitas Intelektual dari Dinas Sosial masih kurang valid,
hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan petugas dalam mengklasifikasi
penyandang disabilitas.
2) Kegiatan pelayanan rehabilitasi sosial yang dilaksanakan di luar kota seperti
pendataan, pendekatan awal, PPJJ hanya memilki waktu 2 hari. Waktu
tersebut kurang efektif mengingat perjalanan yang cukup jauh, sehingga
proses kegiatan menjadi kurang maksimal.
3) Orang tua penerima manfaat dan pendamping PPJJ dalam memberikan
bimbingan kurang maksimal dan sering terlambat, sehingga kegiatan PPJJ
tidak tepat waktu.
d. Upaya Pemecahan Masalah yang sudah dilakukan
a) Melakukan pendataan dan seleksi kembali terhadap data yang diberikan Dinas
Sosial setempat.
b) Petugas diperintahkan membuat perencanaan kegiatan yang mantap ketika
akan melakukan kegiatan diluar kota seperti pendataan, pendekatan awal.
c) Meningkatkan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja Pendamping PPJ
serta pemberian bimbingan dan keterampilan tambahan yang diperlukan
dalam memberikan pelayanan rehabilitasi sosial.
SASARAN
3
Meningkatnya Registrasi, Asesmen, Perumusan Rencana Pelayanan, Pemenuhan Kebutuhan Dasar, Bimbingan Fisik / Mental / Sosial / Keterampilan, Praktek Belajar Kerja (PBK), Resosialisasi dan Penyaluran/Pemulangan bagi penyandang disabilitas intelektual
Untuk mengukur capaian sasaran 3 (tiga), ditetapkan indikator kinerja sebagai berikut:
1. Jumlah penyandang disabilitas intelektual yang mendapatkan pelayanan dan
rehabilitasi sosial di PSBG Ciungwanara Bogor (50 Orang)
Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakukan serangkaian kegiatan
yang dilaksanakan Seksi Rehabilitasi Sosial Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara
Bogor. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian proses antara
komponen-komponen kegiatan dan sub-sub komponen kegiatan untuk menghasilkan
target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Panti Sosial Bina Grahita
Ciungwanara Bogor Tahun 2016.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1) Penerimaan
2) Pengasramaan
3) Orientasi
4) Assesmen
5) Rencana Intervensi
6) Pelaksanaan Program Rehabilitasi Sosial (bimbingan fisik, mental, sosial,
keterampilan, pembahasan kasus, resosialisasi)
Tabel 15 Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja
NO KEGIATAN TARGET REALISASI %
1. Terselenggaranya Penerimaan 50 Orang 50 Orang 100
2. Terselenggaranya Pengasramaan 50 Orang 50 Orang 100
3. Terselenggranya Orientasi 50 Orang 50 Orang 100
4 Terselenggaranya Assesmen 50 Orang 50 Orang 100
5. Terselenggaranya Rencana Intervensi’
50 Orang 50 Orang 100
6. Terselenggaranya Pelaksanaan Program Rehabilitasi Sosial (Bimbingan Fisik, Sosial, Mental dan Keterampilan, Pembahasan Kasus, Resosialisasi)
50 Orang 50 Orang
100
Untuk kegiatan bimbingan fisik, sosial, mental dan keterampilan dapat diuraikan kedalam tabel sebagai berikut :
a. Analisis Akuntabilitas Keuangan
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Panti Sosial Bina Grahita
Ciungwanara Bogor pada tahun 2016 mendapat alokasi anggaran yang bersumber
dari APBN sesuai Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor :
027.04.2.560504/2016, sebesar Rp.8.116.736.000,- dengan rincian sebagai berikut :
1. Program Penyandang Disabilitas Grahita yang memperoleh Rehabilitasi dan
Perlindungan Kesejahteraan Sosial di PSBG Ciungwanara Bogor sebesar
Rp.877.250.000,-
2. Program Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual
Diluar Panti berupa program PPJJ dan RSBK, sebesar Rp.704.000.000,-
3. Laporan keuangan/kinerja/monitoring/evalusi/publikasi serta pelaksanaan
Rehabilitasi dan perlindungan sosial Penyandang Disabilitas, sebesar
Rp.992.600.000,-
4. Dokumen perencanaan/program/anggaran/data dan informasi/kebijakan bidang
rehabilitasi dan perlindungan sosial Penyandang Disabilitas, sebesar
Rp.12.200.000,-
5. Layanan perkantoran berupa pembayaran gaji dan tunjangan pegawai,
operasional dan pemeliharaan perkantoran, sebesar Rp.5.530.686.000,-.
Anggaran tersebut telah direalisasikan sebesar Rp.7.766.458.907,- atau 95,68%.
untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan anggaran tersebut diuraikan sesuai mata
anggaran yaitu belanja pegawai, belanja barang dan bantuan sosial, seperti yang
tertuang dalam tabel berikut;
Tabel 16
Capaian Keuangan Tahun 2016
No
Uraian
Pagu
Realiasi
Saldo
%
1
2
3
Belanja pegawai
Belanja barang
Belanja bantuan
sosial
Rp.4.684.607.000
Rp.3.222.129.000
Rp. 210.000.000
Rp.4.443.211,152
Rp.3.113.497.755
Rp. 209.750.000
Rp.241.395.848
Rp.108.631.245
Rp. 250.000
94,85
96,63
99,88
Jumlah Rp.8.116,736.000 Rp.7.766.458.907 Rp.350.277.093 95,68
BAB V
P E N U T U P
Secara umum Kinerja Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara tahun 2016 dapat
dinyatakan berhasil, hal ini dapat dilihat dari pencapaian kinerja sasaran, dari 3 (tiga)
sasaran strategis dengan 7 target indikator kinerja dapat dicapai 95,68 persen. Namun
demikian, masih terdapat beberapa hal yang menghambat capaian kinerja Panti Sosial
Bina Grahita Ciungwanara Bogor tahun 2016 sehingga kualitas target yang dihasilkan
perlu ditingkatkan.
Mencermati permasalahan/kendala yang dihadapi dalam mencapai target
indikator kinerja sasaran dan belajar dari pengalaman tahun 2016, kami
merekomendasikan beberapa hal untuk meningkatkan kinerja Panti Sosial Bina Grahita
Ciungwanara Bogor di tahun 2017, sebagai berikut :
1. Perlunya peningkatan kualitas pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang
disabilitas intelektual, peningkatan kualitas di sini meliputi; peningkatan SDM, sarana
dan prasarana yang mendukungnya serta peningkatan kualitas proses sosialisasi
progam bagi keluarga dan masyarakat tentang pelayanan dan rehabilitasi sosial
penyandang disabilitas intelektual
2. Perlu segera Buku Perlindungan dan Advokasi Sosial sebagai acuan panti dalam
melaksanakan kegiatan perlindungan dan advokasi sosial.
3. Perlunya peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan tenaga Instruktur
Keterampilan dan Pekerja Sosial melalui Diklat Teknis ataupun Diklat Profesi yang
dilaksanakan secara berkala.
4. Mengoptimalkan pengelolaan program dan kegiatan yang diikuti dengan efisiensi dan
efektivitas pemanfaatan sumber-sumber anggaran untuk mewujudkan tujuan dan
sasaran-sasaran strategis yang ditetapkan, difokuskan pada prioritas nasional dan
prioritas bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Panti Sosial Bina Grahita Ciungwanara
Bogor ini disusun, selanjutnya kritik dan saran untuk meningkatkan kinerja Panti Sosial
Bina Grahita Ciungwanara Bogor ke depan kami harapkan.
Recommended