View
216
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
LAPORAN
KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR-RI
DALAM RANGKA PENINJAUAN INFRASTRUKTUR
KE KOTA PALOPO, PROVINSI SULAWESI SELATAN
TANGGAL 26 s.d. 28 JANUARI 2018
KOMISI V DPR RI JAKARTA, 2018
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Palopo 2018 Hal 2
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN …………………………………………….……………………… 3
I.1. Maksud dan Tujuan ………….…………………..……………………………3
I.2. Lokasi dan Waktu ………….…………………………….…………………… 3
I.3. Agenda Kunjungan ………………………….…….…………………………. 3
I.4. Daftar Anggota Rombongan …………………………………………………4
II. HASIL KUNJUNGAN DAN TEMUAN LAPANGAN ……….……….…………… 5
III. REKOMENDASI …………….………………………………………..…......………10
IV. PENUTUP ……………………………………………………………..…..………...11
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Palopo 2018 Hal 3
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR-RI DALAM RANGKA PENINJAUAN INFRASTRUKTUR
KE KOTA PALOPO, PROVINSI SULAWESI SELATAN TANGGAL 26 s.d. 28 JANUARI 2018
=======================================
I. PENDAHULUAN
Kota Palopo awalnya terdiri atas 4 Kecamatan dan 20 Kelurahan. Berdasarkan Perda
Kota Palopo Nomor 03 Tahun 2005, Kota ini dipecah menjadi 9 Kecamatan dan 48
Kelurahan.
Berdasarkan perencanaan dinas tata ruang, wilayah Palopo di bagi menjadi 4 Bagian
Wilayah Kota (BWK) A, B, C, dan D. wilayah A (sebagian wilayah Wara dan Wara Utara)
sebagai pusat pengembangan pelabuhan, pergudangan, perdagangan, perkantorandan
konservasi budaya. Wilayah B (sebagian Wara Utara) berfungsi sebagai perumahan,
pemukimana, pergudangan. Wilayah C (Kec. Wara) sebagai pengembangan kawasan
pergudangan, pengembangan perumahan dan jasa sosial. Wilayah D (Benteng, Lagaligo,
Songka, Takkalala, Purangi, Peta) untuk Islamic Centre, perkebunan
Dinamika Kota Palopo tergolong cukup tinggi karena ragam potensi yang dimiliki baik dari
sektor pertanian, pariwisata, perdagangan, industri, maupun dari sektor jasa. Sektor
pertanian di Kota Palopo merupakan sektor yang dominan dibanding sektor lain. Namun,
sebagian besar area pertanian menempati wilayah perbukitan, kelerengan yang terjal dan
kondisi batuan/tanah yang tidak mendukung kestabilan lereng.
Pesatnya pertumbuhan ekonomi ndi kota Palopo, mendorong peningkatan aktivitas
masyarakat pengguna akses jalan di seluruh wilayah kota, sehingga di butuhkan
peningkatan kapasitas pada beberapa ruas jalan.
I.1 Maksud dan Tujuan
1. Untuk melakukan pengawasan dengan melihat secara langsung program-program
pembangunan infrastruktur yang dibiayai langsung dari APBN.
2. Untuk mengetahui dan menginventarisir permasalahan-permasalahan yang mungkin masih
ada pada bidang infrastruktur dan transportasi di Kota Palopo, sehingga dapat diantisipasi
sedini mungkin.
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Palopo 2018 Hal 4
3. Untuk menyerap aspirasi dari masyarakat di Kota Palopo terkait pembangunan Infrastruktur,
yang pembiayaanya melalui APBN.
Sedangkan, tujuan dilaksanakannya Kunjungan Kerja ini adalah dalam rangka melaksanakan
sebagian fungsi dan tugas Dewan, khususnya yang berkaitan dengan fungsi anggaran dan fungsi
pengawasan.
I.2. Lokasi dan Waktu
1. Pelaksanaan Kunjungan dan Pertemuan diadakan pada Tanggal 26 Januari 2018;
2. Lokasi Provinsi Sulawesi Selatan, terutama di Kota Palopo.
1.3. Agenda Kunjungan
1. Peninjauan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Bypass Mamminasata di Maros Provinsi Sulawesi
Selatan;
2. Perjalanan Maros menuju Palopo melewati Jalan Nasional
3. Peninjauan Rencana pembangunan Terminal Tipe A Kota Palopo
4. Peninjauan Pelabuhan Laut Kota Palopo
5. Peninjauan Terminal Kota Palopo
6. Pertemuan bersama seluruh mitra Komisi V di Bandara Palopo
7. Peninjauan Bandara Palopo
I.4. Daftar Anggota Rombongan
Anggota Komisi V DPR RI yang ikut serta dalam Kunjungan Kerja Spesifik ke Kota Palopo Provinsi
Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut:
NO. NO.
ANGG. N A M A FRAKSI KET.
1. A-381 IR. FARY DJEMI FRANCIS, MMA GERINDRA KETUA KOMISI
2. A-225 IR. RENDHY A. LAMADJIDO, MBA PDIP ANGGOTA
3. A-311 HAMKA B. KADY PG ANGGOTA
4. A-390 H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS GERINDRA ANGGOTA
5. A-456 WILLEM WANDIK, S.SOS PD ANGGOTA
6. A-452 DR. Ir. BAHRUM DAIDO, MSI PD ANGGOTA
7. A-45 NENG EEM MARHAMAH ZULFA PKB ANGGOTA
8. A-543 FATMAWATI RUSDI PPP ANGGOTA
9. A-29 H. SYARIEF ABDULLAH ALKADRIE NASDEM ANGGOTA
10. A-557 H. LALU GEDE SYAMSUL MUJAHIDIN HANURA ANGGOTA
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Palopo 2018 Hal 5
Mitra Komisi V yang turut mendampingi kunjungan kerja spesifik ke Kota Palopo:
NO. N A M A JABATAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
1 Ir. Achmad Gani Chazaly Akman M,Eng.Sc Direktur Pembangunan Jalan Bina Marga
2 Ir. Miftachul Munir, MT Ka BBPJN XIII Makasar
3 Iskandar Kepala BBWS Pompengen
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
PERHUBUNGAN DARAT
1 Budi Setiyadi Dirjen Perhubungan darat
2 Jujun Endah W Direktur Prasarana, Ditjen Hubdat
PERHUBUNGAN UDARA
1 Agus Priyanto Kepala Otoritas Bandara Wilayah V Makasar
2 Ubaidilah Kasubdit Angkutan Udara Niaga Tidak
Berjadwal
3 Sri Muraningsih Kasubdit tatanan dan Lingkungan
PERHUBUNGAN LAUT
1 Rahmatullah Ka Otoritas Pelabuhan Makasar
2 Vicky Ka Syahbandar Makassar
INSPEKTORAT JENDERAL
1 Moh. Anto Julianto Inspektur I
2 Imam Sulistyo Auditor Muda lt I
KEMENTERIAN DESA,PDT DAN TRANSMIGRASI
1 Etty Diana Direktorat pelayanan Sosial Dasar Ditjen
PPMD
2 Minarni Marbun Direktorat Pemb Sarana dan Prasarana Desa
Ditjen PPMD
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
1 Herizal Deputi Bidang Klimatologi
2 Eka Edi Susanta Staf Program dan Penyusunan Anggaran
3 Fachri Radjab Ka Balai Besar MKG Wil IV Makasar
BADAN SAR NASIONAL
1 Mustari Ka Seksi Sumber Daya Kantor SAR Makasar
II. HASIL KUNJUNGAN DAN TEMUAN LAPANGAN
Beberapa temuan lapangan terkait dengan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V ke Kota Palopo Provinsi
Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut:
1. Peninjauan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Bypass Mamminasata di Maros Provinsi
Sulawesi Selatan;
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Palopo 2018 Hal 6
Proyek pembangunan jalan dan jembatan Bypass Mamminasata bertujuan untuk
memudahkan arus transportasi dan membuka jaringan jalan baru yang menghubungkan
wilayah Makasar, Maros, Sungguminasa dan Takalar, guna dapat menumbuhkembangkan
perekonomian wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, mengurangi kemacetan yang sudah
semakin terasa pada ruas jalan dalam kota Makasar dan sebagai akses kendaraan berat
untuk mengurangi bebab jalan dalam kota.
Nama paket Pembangunan jalan dan Jembatan Bypass Mamminasata (MYC) yang
berlokasi di Kabupaten Maros dengan nilai kontrak Rp 245,8 Miliar dan alokasi pagu dana;
- Tahun 2015 : 40,4 Miliar
- Tahun 2016 : 13,4 Miliar
- Tahun 2017 : 75 Miliar
- Tahun 2018 : 116,3 Miliar
Pembangunan jalan keseluruhan 48.30 Km, lebar rencana badan jalan 44 meter. Kebutuhan
lahan 2.125.200 m2 (212,52 Ha), lahan tersedia 410.280 m2 ( 41,03 Ha), lahan belum bebas
1.714.920 m2 (171,49 Ha). Sementara kebutuhan biaya konstruksi Rp 2,420 T, alokasi pada
tahap I Rp 0,253 T sisa biaya yang butuhkan Rp 2,167 T
Pada lokasi ALL STA (bebas dan ada akses ) mengalami curah hujan tinggi sepanjang
November 2017,
Terdapat perubahan lingkup penanganan semula 13.75 Km menjadi 2.65 Km
2. Program Penanganan Jalan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2017
Pembangunan jalan dan jembatan Middle Ring Road
Panjang Jalan keseluruhan 7,08 Km, lebar rencana badan jalan 42 meter
Kebutuhan lahan 297.360 m2 (29,736 Ha), Lahan tersedia 50.400 m2 (5,04 Ha), Lahan
belum bebas 246.960 m2 (24,70 Ha)
Kebutuhan biaya konstruksi 354 miliar, alokasi pada tahap I 175 miliar, sisa biaya yang
di butuhkan 179 miliar.
Tahun 2017 telah di tangani dengan 3 paket kontrak ;
o Pelebaran jalan Pangkajene Sidrap – Kalalo
o Rekonstruksi jalan Tarumpakae – Bts Luwu Selatan I
o Rekonstruksi jalan Tarumpakae – Bts Luwu Selatan II
Tahun 2018 akan di tangani dengan 2 paket kontrak
o Preservasi dan pelebaran menuju standar Pangkajene Sidrap – Anabanua –
Tarumpakae.
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Palopo 2018 Hal 7
o Preservasi dan pelebaran menuju standar Tarumpakae – Bts Kabupaten Luwu.
Terdapat perubahan lingkup penanganan yang semula target 3.05 Km dari simpang
MRR sampai dengan jembatan Kanal Batua berubah menjadi target 1.20 Km sampai
simpang jalan Laimena, dengan perubahan fungsional lebar semula 2 jalur menjadi 4
jalur. Hal ini disebabkan karena adanya lahan yang belum bebas dari STA 1+200 s.d
STA 3+000.
Pembangunan jembatan Tello I pada paket pembangunan jalan dan jembatan Middle
Ring Road, untuk pelebaran jembatan Tello I terdapat perkerasan STA 0+000 s.d STA
0+400 sudah selesai dilaksanakan dan tersisa pekerjaan railing jembatan. Progress
jembatan Tello II;
o Bentang I; sudah selesai pengecoran plat lantai satu sisi 2 jalur, pembesian slab
lantai sisi kanan. Target pengecoran selesai akhir bulan Januari 2018
o Bentang 2; Balok girder sudah di mobolisasi dilapangan dan pilar tumpuan P1
dan P2 sudah selesai dilaksanakan.
o Bentang 3; Arah Laimena Abutmen dan Pier sudah selesai dilaksanakan, tersisa
abutmen sisi kanan pembesian badan abutmen. Saat ini sedang dilaksanakan
Erection Girder sisi kiri, balok-balok segmen prescast sudah di mobilisasi
dilapangan.
Penanganan rekonstruksi jalan Pangkajene Sidrap-Kalalo-Anabanua-Tarumpakae-Bts.
Luwu Selatan
Penanganan kerusakan Ruas Jalan Bts Kota Maros-Bts kab Pangkep;
Kerap ada korban kecelakaan akibat kualitas perbaikan jalan.
Secara umum kondisi ruas jalan Maros – Bts Kab Pangkep masih dalam
kondisi mantap.
Penanganan Ruas Jalan Makasar – Malino, dimana tahun 2017 penyelesaian jalan
sepanjang 40 Km dengan nilai kontrak sebesar Rp 28.63 milyar dan pada tahun 2018
rencana akan dilanjutkan dengan panjang target 2.50 Km dan oerkiraan alokasi dana
sebesar Rp 25 Milyar
3. Peninjauan Pelabuhan Laut Kota Palopo
Pelabuhan laut Palopo merupakan pelabuhan pengumpul di kawasan timur Indonesia
dengan unit pengelolaan oleh UPP Kelas II Palopo, Sulawesi selatan, dengan kriteria
dermaga kapasitas kapal sandar terbesar 5.000 DWT dan facelin dermaga -7 mLWS.
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Palopo 2018 Hal 8
Terdapat fasilitas yang sudah di bangun sejak 2005 – 2013 yakni; dermaga (190x15)
m2, Mooring Dolphin 1 unit, trestle, causeway, reklamasi areal darat, kantor pelabuhan,
lapangan penumpukan serta gudang pelabuhan yang di hingga tahun 2018 sudah tidak
relevan lagu untuk mendukung aktivitas bongkar muat di pelabuhan laut Palopo.
Proses tender kapal untuk melakukan pengisian fresh water tidak bisa sandar
dikarenakan kurang panjang ukuran dermaga.
Terdapat tumpukan pasir smalter di pelabuhan laut palopo milik salah satu perusahaan
BUMN yang sangat mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan.
Pada tahun 2017 pelaksanaan pengerukan kolam pelabuhan laut Palopo sepanjang
550 M dan lebar 300 M, desain -7,5 MLWS, nilai kontrak sebesar Rp 18,8 Milyar dan
presentase progress 100 % tetapi hasil pengerukan di buang di laut.
Untuk rencana Rehabilitasi lapangan penumpukan pada tahun 2018 dananya
sementara di blokir
Terbatasnya sumber informasi dan data tentang perkembangan pelabuhan laut Palopo
yang disampaikan oleh pihak otoritas Pelabuhan yang mengakibatkan kesimpang
siuran dan permasalahan baru.
4. Peninjauan Rencana Pembangunan Terminal Tipe A Kota Palopo
Rencana pembangunan terminal penumpang Kota Palopo di SKkan oleh Walikota
Palopo dengan No 604/IX/2005 tentang penetapan lokasi terminal regional Kota
Palopo untuk menggantikan terminal penumpang yang telah ada yaitu terminal
Dangerakko yang secara kapasitas sudah tidak layak untuk melayani penumpang
antar kota.
Berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan RI No. 1794AJ tanggal 22 Juni 2010
tentang penetapan lokasi terminal penumpang Tipe A di Kota Palopo Sulawesi
Selatan.
Pada tahun 2011, Pemerintah Kota Palopo telah menyususun dokumen FS, Amdal
UKL-UPL, DED pembangunan terminal Tipe A Kota Palopo dengan nilai
pembangunan sebesar Rp 30 Milyar.
Pada tahun 2012, pemerintah Kota Palopo telah menyusun Andalalin pembangunan
terminal regionalTipe A Kota Palopo dan penerbitan sertifikat lahan an Pemerintah
Kota Palopo untuk lokasi pembangunan terminal regional Tipe A Kota Palopo dengan
luas lahan seluas 96.495 m2.
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Palopo 2018 Hal 9
Pada tahun 2013, Pemerintah Kota Palopo melakukan penyusuunan Dokumen
Analisis Dampak Lingkungan Kawasan Pesisir (Amdal terpadu), termasuk didalamnya
kawasan pembangunan Terminal Regional Tipe A Kota Palopo dan surat Walikota
Palopo No. 551 tanggal 10 Mei 2013 perihal Permohonan Perpanjangan Keputusan
Menteri Perhubungan perihal penetapan lokasi terminal Regional Tipe A di Kota
Palopo karena apabila dalam jangka waktu 3 tahun belum di laksanakan
pembangunan maka keputusan penetapan lokasi dinyatakan tidak berlaku.
Sampai tahun 2016 Pemerintah Kota Palopo belum melengkapi data dukung usulan
pembangunan terminal yang belum ada yakni pematangan lahan, akses jalan yang
belum terbangun, perlu review desain terminal.
5. Pertemuan bersama seluruh mitra Komisi V di Bandara Palopo
Untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi di kota Palopo, Dibutuhkan
peningkatan jalan/pelebaran jalan nasional pada jalan Sam Ratulangi (poros kota
Palopo-batas kabupaten luwu).
Perlu pengembangan bandara Bua dari aspek sarana-prasarana dan fasilitas pendukung
guna meningkatkan ekonomi masyarakat dan pengembangan wilayah pariwisata.
Terhadap rencana Rehabilitasi lapangan penumpukan pada tahun 2018 yang dananya
sementara di blokir, mohon perhatian Pemerintah pusat.
Rencana pembangunan Terminal Tipe A Kota Palopo perlu di tindaklanjuti guna
mengurai penumpukan kendaraan dan penumpang pada terminal penumpang
Dangerakko yang secara kapasitas sudah tidak layak untuk melayani penumpang antar
kota. Di Provinsi Sulawesi Selatan.
6. Peninjauan Bandar Udara Bua Palopo
Bandar udara Bua adalah unit penyelenggaraan Bandar Udara (UPBU) kelas III Dirjen
Perhubungan Udara yang pembangunannya dimulai tahun 2002, penerbangan perdana
dilaksanakan tahun 2006. Dengan angkutan udara Perintis jenis Pesawat Cassa 212.
Tahun 2016 peswat Wings Air jenis ATR-72 mulai melakukan penerbangan perdana
dengan rute Makassar – Bua- Makassar meskipun masih terbatas dengan berbagai
fasilitas.
Secara administrasi bandar udara Bua berada dalam wilayah kabupaten Luwu dan di
tetapkan deng SK Menghub No 40 tahun 2002, bandar udara Bua tergolong bandar udara
dengan klasifikasi C. dengan letak yang cukup strategis menjadikan bandar udara Bua
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Palopo 2018 Hal 10
sebagai pintu gerbang wisata dan ekonomi untuk kawasan utara dan timur Sulawesi
Selatan.
Safety Manajemen System (SMS) manual pada bandar udara Bua sementara dalam
proses.
Airport Security Programme (ASP) pada bandar udara Bua sementara dalam proses.
Maskapai yang beroperasi di bandar udara Bua yakni Wings Air setiap hari Makasar – Bua
– Makassar dan Daruda Indonesia 3 x dalam seminggu Makassar – Bua – Makassar, yang
dirasakan masyarakat masih minim karena di lihat dari kebutuhan masyarakat akan akses
perpindahan orang lewat udara sangat tinggi.
Kegiatan pengembangan bandar udara Bua tahun anggaran 2018;
o Perpanjangan Landasan pacu 200 mx30 m dan Turning Areal termasuk marking
o Perluasan Apron termasuk marking menjadi 120 mx90 m
o Pengaspalan jalan masuk bandara
o Pembangunan water treatment palan (WTP) dan jaringan air bersih
o Lanjutan pembangunan terminal penumpang
o Pengadaan kursi terminal
o Pengadaan linier conveyor belt
o Pengadaan troly
o Penyusunan dokumen lingkungan hidup
o Penyusunan dokumen RKL RPL
o Pengadaan X-ray cabin
o Pengadaan dan pemasangan walk trough MD
o Penyusunan dokumen ASP
III. REKOMENDASI
Secara singkat, dari hasil Kunjungan dapat disampaikan saran dan rekomendasi sebagai berikut:
1. Komisi V DPR RI mendukung pembangunan infrastruktur dasar di Kota Palopo baik jalan,
jembatan, Terminal Penumpang, Pelabuhan Laut , Bandar Udara , pembangunan air bersih,
pembangunan kawasan pariwisata guna meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat di Kota Palopo.
2. Komisi V DPR RI mendesak pemerintah pusat untuk memperhatikan akses jalan menuju Kota
Palopo yang sangat di ragukan kualitas jalannya disebabkan banyak jalan yang berlobang,
serta drainase di sepanjang jalan nasional menuju kota Palopo.
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Palopo 2018 Hal 11
3. Untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi di kota Palopo, Dibutuhkan peningkatan
jalan/pelebaran jalan nasional pada jalan Sam Ratulangi (poros kota Palopo-batas kabupaten
luwu), Komisi V DPR RI meminta Pemerintah Pusat untuk segra menindaklanjutinya.
4. Terhadap rencana Rehabilitasi lapangan penumpukan pelabuhan Laut Palopo, Komisi V DPR
RI menegaskan kepada Pemerintah Pusat untuk melakukan Kajian secara detail terhadap
pemanfaatan pelabuhan serta rencana rehabilitasi lapangan penumpukan di pelabuhan laut
Palopo.
5. Dengan melihat kondisi terminal Dangerakko kota Palopo yang kapasitas tampung sudah tidak
memungkinkan lagi, Komisi V DPR RI mendorong Pemerintah Pusat untuk segra memproses
rencana pembangunan terminal Tipe A Kota Palopo untuk melayani masyarakat yang
menggunakan angkutan darat lewat Terminal.
6. Terkait dengan kegiatan pengembangan bandar udara Bua, Komisi V DPR RI mendesak
Pemerintah Pusat untuk segra memperhatikan sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung
aktivitas bandara Bua termasuk Pengaspalan jalan masuk bandara, perpanjangan landasan
pacu, perluasan apron, lanjutan pembangunan terminal penumpang dan fasilitas pendukung
bandara lainnya.
IV. PENUTUP
Demikian Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR-RI ke Kota Palolo Provinsi Sulawesi
Selatan yang dilaksanakan pada tanggal 26-28 Januari 2018. Laporan ini menjadi masukan bagi
Komisi V DPR RI dan untuk ditindaklanjuti pemerintah dalam rangka perbaikan dan pembangunan
Infrastruktur dasar bagi kesejahteraaan rakyat Kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan.
Jakarta, Februari 2018
KETUA TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR-RI KE PALOPO
IR. FARY DJEMI FRANCIS, MMA Nomor Anggota: A-318
Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Palopo 2018 Hal 12
Recommended