View
64
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
ikm
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan secara optimal melalui terciptanya
masyarakat, bangsa, dan Negara Indonesia yang ditandai oleh
penduduknya yang hidup dengan perilaku sehat dan dalam lingkungan
yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata di seluruh wilayah
Indonesia (Depkes RI, 2010). Pembangunan kesehatan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang harus
terus diupayakan oleh pemerintah (Depkes RI, 2009).
Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
pemerintahan daerah di bidang Kesehatan, yaitu pemerintah tingkat
Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dalam hal ini Dinas Kesehatan
Kabupaten Karanganyar menjadi pelaksana Pemerintah
Kabupaten/Kota di bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
bupati. Tugas pokok DKK Karanganyar ialah melaksanakan
kewenangan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas
desentralisasi di bidang kesehatan.
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan di tingkat klinis (dokter
muda), Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret bekerja sama dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar memberikan kesempatan
pada dokter muda untuk mengetahui tugas DKK baik secara struktural
dan fungsional. Agar dokter muda tidak hanya mendapatkan sebatas
pengetahuan kedoteran fungsional saja, dalam hal ini menentukan
diagnosis dan terapi, namun juga memahami unit kesehatan lain yaitu
1
yang berada di bidang struktural dan pembuat regulasi seperti Dinas
Kesehatan. Dengan memahami bagaimana struktur dan tugas dari
Dinas Kesehatan, diharapkan kelak dokter muda dapat bekerjasama
secara struktural demi mencapai suatu tujuan bersama yaitu
tercapainya tahap kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan
Kabupaten Karanganyar.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui struktur organisasi di Dinas Kesehatan
Kabupaten Karanganyar.
b. Untuk mengetahui tugas pokok dan fungsi masing-masing
bidang dalam struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Karanganyar.
C. Manfaat
1. Manfaat Umum
Dokter muda dapat mengetahui tugas pokok dan fungsi Dinas
Kesehatan Kabupaten Karanganyar.
2. Manfaat Khusus
a. Dokter muda dapat mengetahui struktur organisasi di Dinas
Kesehatan Kabupaten Karanganyar.
b. Dokter muda dapat mengetahui tugas pokok dan fungsi masing-
masing bidang dalam struktur organisasi Dinas Kesehatan
Kabupaten Karanganyar
2
BAB II
KEGIATAN
A. Hari Pertama, Kamis 17 Juli 2014
1. Penerimaan dan Sambutan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Karanganyar
Penerimaan dan sambutan dokter muda oleh Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Karanganyar, dr. Cucuk Heru Kusumo, M.Kes serta bimbingan
menajemen kesehatan, payung hukum kesehatan, dan tugas serta produk-
produk regulasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. Bimbingan
dimulai dengan diskusi mengenai tujuan dokter muda dalam menjalani
stase IKM di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar.
2. Bimbingan dari Bidang Bina Kesehatan Keluarga disampaikan oleh bapak
Sunarto, SKM selaku seksi perbaikan gizi masyarakat. Materi yang
disampaikan mengenai GERNAS DARZI (Gerakan Nasional sadar Gizi)
dan sebagian kecil mengenai Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Beliau
menjelaskan angka kematian ibu dan angka kematian bayi sebagai
indikator derajat kesehatan, program penurunan angka kematian ibu dan
anak, program peningkatan angka kesehatan ibu dan anak, serta penyebab
kematian ibu dan bayi. Beliau juga menjelaskan pentingnya peran di
bidang kesehatan terhadap perkembangan anak selama 1000 hari pertama
kehidupan.
B. Hari Kedua, Jumat 18 Juli 2014
1. Bimbingan dari Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan (P2PL)
Bimbingan dari Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan (P2PL) disampaikan oleh Bapak Fatkul Munir, SKM, M.Kes.
Materi yang disampaikan berupa program pemberantasan penyakit
menular beserta tugas pokok bagian P2PL dan kegiatan imunisasi yang
dilakukan di DKK Karanganyar dalam rangka pengendalian penyakit.
3
2. Bimbingan dari Bidang Promosi dan Kesehatan Institusi (Promkesi)
Bimbingan dari Bidang Promosi dan Kesehatan Institusi (Promkesi)
disampaikan oleh Ibu Dra. Sariati sebagai kepala bidang promosi dan
kesehatan institusi. Beliau memaparkan seputar program promosi
kesehatan di Kabupaten Karanganyar seperti 16 indikator PHBS. Program
Kesehatan Institusi yang terdiri dari tiga seksi yaitu UKBM, promosi
kesehatan, dan PPJK. Selain itu beliau juga menjelaskan program dan
fungsi dari masing-masing UKBM.
3. Bimbingan/ Diskusi Tambahan
Bimbingan atau diskusi tambahan disampaikan oleh Bapak Sutopo, ST
dari bidang Pelayanan Kesehatan seksi Akreditasi, Sertifikasi dan Lisensi.
Diskusi mengenai kebijakan praktik dokter serta dasar hukumnya. Selain
itu juga dijelaskan mengenai penyelenggaraan progran internsip dan
penempatan dokter pasca internsip.
4. Penjelasan mengenai laporan untuk dokter muda selama berada di Dinas
Kesehatan Kabupaten Karangnyar oleh dr. Endah Sekti.
C. Hari Ketiga, Sabtu, 19 Juli 2014
1. Pembagian Lokasi Kegiatan Puskesmas dan Penyerahan Surat Pengantar
kepada Kabupaten Karanganyar, Kecamatan dan Puskesmas.
2. Bimbingan dari Bidang Kesekretariatan
Bimbingan dari bidang Kesekretariatan disampaikan oleh Bapak Drs.
Agus Santosa, MM selaku kepala sub bagian umum dan kepegawaian
yang merupakan bagian dari sekretaris. Beliau memberikan bimbingan
mengenai organisasi struktural dan fungsional dinas kesehatan, meliputi:
sub bagian yang dibawahi sekretaris, yakni sub bagian perencanaaan, sub
bagian keuangan dan sub bagian umum dan kepegawaian; struktur
organisasi, jabatan struktural dan jabatan fungsional di DKK; siklus
perencanaan dan pengangaran DKK Karanganyar.
4
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kabupaten Karanganyar
1. Keadaan Geografi
Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu dari 35 kabupaten/kota
di Provinsi Jawa Tengah. Secara topografi, Kabupaten Karanganyar
merupakan daratan dan pegunungan dengan ketinggian tempat yang sangat
bervariasi serta memiliki iklim tropis dengan temperatur 22 C - 31 C.⁰ ⁰
Batas-batas wilayah Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut.
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sragen;
b. Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur;
c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan
Wonogiri;
d. Sebelah barat berbatasa dengan Kota Surakarta dan Kabupaten
Boyolali.
2. Keadaan Penduduk
a. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
Perkembangan penduduk di Kabupaten Karanganyar mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data BPS, pada tahun
2013 jumlah penduduk Kabupaten Karanganyar adalah sebesar sebesar
846.183 jiwa. Keadaan data tersebut merupakan proyeksi sensus
penduduk tahun 2010. Persebaran penduduk di Kabupaten
Karanganyar masih belum merata. Kepadatan penduduk di daerah
perkotaan secara umum lebih tinggi dibandingkan dengan daerah
pedesaan. Kecamatan dengan penduduk terpadat yaitu Kecamatan
Colomadu dengan kepadatan 4.730,18 jiwa per km2, sedangkan
kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan Jenawi dengan
kepadatan 457,44 jiwa per km2. Sementara itu, kecamatan di
Kabupaten Karanganyar dengan jumlah penduduk terbanyak adalah
Kecamatan Jaten, dengan jumlah penduduk sebesar 81.480 jiwa dan
5
jumlah penduduk paling sedikit adalah Kecamatan Jenawi dengan
jumlah penduduk sebesar 25.653 jiwa. Data jumlah penduduk berbagai
kecamatan di Kabupaten Karanganyar pada tahun 2012 dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1 : Jumlah Penduduk menurut Kecamatan Kabupaten
Karanganyar tahun 2013
N
O
KECAMATAN LUAS
WILAYAH
(km2)
JUMLAH
PENDUDUK
1. JATIPURO 40,36 28.169
2. JATIYOSO 67,16 36.116
3. JUMAPOLO 55,67 35.287
4. JUMANTONO 53,55 42.005
5. MATESIH 26,27 40.027
6. TAWANGMANGU 70,03 44.074
7. NGARGOYOSO 65,34 32.279
8. KARANGPANDAN 34,11 39.346
9. KARANGANYAR 43,03 77.781
10. TASIKMADU 27,60 58.387
11. JATEN 25,55 81.480
12. COLOMADU 15,64 73.980
13. GONDANGREJO 56,80 75.892
14. KEBAKKRAMAT 36,46 61.076
15. MOJOGEDANG 53,31 60.503
16. KERJO 46,82 34.128
17. JENAWI 56,08 25.653
JUMLAH 773,8 846.183
6
b. Sex Ratio Penduduk
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik
Kabupaten Karanganyar, rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten
Karanganyar Tahun 2013 adalah sebesar 97,78 (tahun 2012: 98,80;
tahun 2011: 99,39). Hal ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk
perempuan lebih besar dibandingkan jumlah penduduk laki-laki.
3. Keadaan Sosial Ekonomi
a. Alokasi Anggaran Bidang Kesehatan
Sesuai kesepakatan para kepala daerah, diharapkan anggaran
kesehatan memperoleh 15% dari APBD. UU Nomor 36/2009
menyebutkan bahwa anggaran kesehatan dialokasikan minimal 5%
APBN dan 10% APBD di luar gaji. Namun, secara umum belum
banyak daerah yang dapat memenuhi angka tersebut.
Di Kabupaten Karanganyar, alokasi anggaran Bidang Kesehatan
pada tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012.
Pada tahun 2012 anggaran bidang kesehatan sebesar 124.587.229.555
sedangkan pada tahun 2013 anggaran bidang kesehatan menjadi
125.267.940.400. Untuk APBD, anggaran pada tahun 2012 sebesar
1.169.469.730.000 sedangkan pada tahun 2013 meningkat menjadi
1.466.505.135.000.
b. Angka Beban Tanggungan
Berdasarkan jumlah penduduk menurut kelompok umur, maka
angka beban tanggungan (dependency ratio) penduduk Kabupaten
Karanganyar tahun 2013 adalah sebesar 47,67; nilai ini sama besar
dengan tahun 2012 sebesar 47,68. Artinya, setiap 100 penduduk usia
produktif menanggung sekitar 47 orang penduduk tidak produktif.
Angka beban tanggungan ini diperoleh dari perbandingan banyaknya
orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke
atas) dengan banyaknya usia produktif (usia 15-64 tahun).
7
4. Tingkat Pendidikan
Penduduk Kabupaten Karanganyar sebagian besar berpendidikan
SD/ MI dan penduduk yang tamat S2/S3 jumlahnya paling sedikit. Sesuai
data BPS tahun 2011, angka melek huruf laki-laki sebesar 95,5%
sedangkan angka melek huruf perempuan sebesar 85,3%. Kondisi ini
menunjukkan bahwa laki-laki lebih diprioritaskan dalam mendapatkan
pendidikan daripada perempuan, meskipun jumlah penduduk perempuan
lebih banyak dibandingkan laki-laki.
B. Tugas Pokok Fungsi
Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar adalah dinas pelaksana
Pemerintah Daerah di bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang Kepala
Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. DKK
Karanganyar mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi
daerah dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang kesehatan.
DKK Karanganyar sebagai dinas pelaksana kesehatan tingkat
kabupaten membawahi 21 puskesmas yang tersebar di dalam 17 kecamatan,
yaitu: Puskesmas Jatipuro, Puskesmas Jatiyoso, Puskesmas Jumapolo,
Puskesmas Jumantono, Puskesmas Matesih, Puskesmas Tawangmangu,
Puskesmas Ngargoyoso, Puskesmas Karangpandan, Puskesmas Karanganyar,
Puskesmas Tasikmadu, Puskesmas Jaten I, Puskesmas Jaten II, Puskesmas
Colomadu I, Puskesmas Colomadu II, Puskesmas Gondangrejo, Puskesmas
Kebakkramat I, Puskesmas Kebakkramat II, Puskesmas Mojogedang I,
Puskesmas Mojogedang II, Puskesmas Kerjo, dan Puskesmas Jenawi.
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karanganyar
diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Tahun 2009
(terlampir), yaitu meliputi:
1. Kepala Dinas Karanganyar, bertugas sebagai pemimpin DKK
Karanganyar
2. Sekretariat, membawahi tiga sub bagian:
a. Sub Bagian Perencanaan
8
Tugas pokok fungsi sub bagian ini antaralain:
1) Menyusun program kegiatan Sub Bagian Perencanaan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang
tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang- undangan yang berlaku agar pelaksanaan
tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan
atasan.
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan Sub Bagian dan Seksi di
lingkungan Dinas baik secara langsung mapun tidak langsung
untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Menyiapkan konsep naskah Dinas bidang perencanaan, monitoring
dan evaluasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan
yang ditetapkan atasan.
6) Menghimpun, meneliti dan mengoreksi bahan usulan program
kegiatan dan laporan kegiatan yang masuk dari masing-masing
Bidang, Seksi dan Sub Bagian sesuai dengan ketentuan yang
berlaku guna menghindari kesalahan.
7) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
operasional agar diketahui tingkat realisasinya.
8) Menyiapkan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) dan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Bupati (LKPJ) sesuai dengan indikator –
indikator yang telah ditetapkan.
9) Menyiapkan bahan rumusan kebijaksanaan teknis dan penyusunan
pedoman pembinaan teknis bidang kesehatan.
9
10) Menyiapkan bahan penyusunan rancangan produk-produk hukum
daerah bidang kesehatan.
11) Mengelola dan menganalisa data, informasi yang berkaitan dengan
kegiatan perencanaan dan pengembangan program sebagai bagian
dari sistem informasi kesehatan kabupaten.
12) Mengkoordinasikan rencana program promosi dan kesehatan
institusi, pelayanan kesehatan, bina kesehatan keluarga serta
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.
13) Mengkoordinasikan pemantauan dan evaluasi program pada semua
Unit Kerja terkait di lingkungan Dinas Kesehatan.
14) Mengelola pemantauan dan evaluasi program pada semua unit
kerja terkait di lingkungan Dinas Kesehatan.
15) Mengelola dan mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan
pengembangan program promosi dan kesehatan institusi,
pelayanan kesehatan, bina kesehatan keluarga serta pengendalian
penyakit dan penyehatan lingkungan, dengan unit kerja terkait di
tingkat kabupaten, regional dan nasional.
16) Memeriksa pelaksanaan tugas bawahan dengan memantau dan
meneliti hasil kerja bawahan untuk mengetahui kebenaran materiil
dan formil serta untuk mengetahui kesulitan/ hambatan yang
dihadapi dan memberikan jalan keluar.
17) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
18) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengembilan kebijakan.
19) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
20) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya.
10
b. Sub Bagian Keuangan
Tugas pokok fungsi sub bagian ini antaralain:
1) Menyusun program kegiatan Sub Bagian Keuangan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang
tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan
tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan
atasan.
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan Sub Bagian dan Seksi di
lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung
untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Menyusun rencana kegiatan dan anggaran (RKA) / Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) atau Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) atau Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran
(DPPA) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6) Menyusun rencana anggaran, pendapatan dan belanja rutin sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7) Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran
pendapatan dan belanja rutin sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
8) Melaksanakan pencatatan aktifitas keuangan sesuai pedoman yang
berlaku.
9) Menyiapkan usulan pengangkatan bendahara sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
11
10) Mengkoordinasikan penanganan masalah yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas urusan keuangan untuk kelancaran pelaksanaan
tugas.
11) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
12) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengembilan kebijakan.
13) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
14) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya.
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Tugas pokok fungsi sub bagian ini antara lain:
1) Menyusun program kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang- undangan yang berlaku agar pelaksanaan
tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan
atasan.
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan Sub Bagian dan Seksi di
lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung
untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Melaksanakan urusan ketatausahaan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
12
6) Melaksanakan urusan kearsipan sesuai pedoman yang berlaku
untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
7) Mengelola urusan rumah tangga Dinas sesuai pedoman yang
berlaku.
8) Melaksanakan pemilihan tenaga medis dan paramedis teladan di
wilayah kerja Dinas Kesehatan.
9) Melaksanakan pengadaan perawatan dan pelayanan
perlengkapan/peralatan Dinas untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
10) Melaksanakan penanganan masalah yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas urusan umum.
11) Melaksanakan inventarisasi terhadap barang-barang milik Dinas
untuk tertib administrasi.
12) Mengkoordinasikan perencanaan pengelolaan urusan kepegawaian
dan tenaga kesehatan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
13) Mengolah data/informasi/administrasi yang berkaitan dengan
kepegawaian dan tenaga kesehatan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
14) Membuat usulan kebutuhan dan mutasi pegawai dan tenaga
kesehatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
15) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan peningkatan dan
pengembangan Sumber Daya Manusia / pegawai di lingkungan
Dinas Kesehatan.
16) Mengkoordinasikan penanganan masalah yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas urusan kepegawaian dan tenaga kesehatan.
17) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
18) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan.
13
19) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
20) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya.
Bidang sekretariat di DKK Karanganyar telah bekerja sesuai
dengan tugas pokok fungsinya. Namun untuk memperoleh kinerja yang
maksimal dibutuhkan lebih banyak usaha. Hal ini dikarenakan banyak
faktor yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja yaitu faktor lingkungan,
faktor sumber daya manusia dan faktor sarana dan prasarana. Faktor
lingkungan sangat berpengaruh karena dengan lingkungan yang kondusif
dapat meningkatkan kinerja. Faktor sumber daya manusia juga sangat
berpengaruh oleh karena apabila sumber daya manusia yang tersedia
memiliki jumlah yang cukup dan berkualitas, dapat meningkatkan kinerja.
Sedangkan untuk faktor sarana dan prasarana juga sangat dibutuhkan
karena apabila sarana dan prasarana tidak tersedia, maka kegiatan kerja
tidak dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan harapan.
3. Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes), membawahi:
a. Seksi Upaya Kesehatan Dasar dan Rujukan
Tugas pokok fungsi seksi ini antara lain:
1) Menyusun program kegiatan Seksi Upaya Kesehatan Dasar dan
Rujukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan
tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan
atasan.
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
14
4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan
Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Melaksanakan pembinaan manajemen dan teknis pelayanan
kesehatan dasar di Puskesmas dan yankes swasta.
6) Mengevaluasi usulan kebutuhan alat kesehatan Puskesmas.
7) Menyusun dan mengusulkan pengaturan tarif pembiayaan
pelayanan kesehatan di Puskesmas dan milik pemerintah lainnya
untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
8) Memberikan bimbingan dan arahan serta mengkoordinasikan
dengan instansi dan program terkait penanganan penyimpangan
manajerial dan medis teknis pada lembaga pelayanan kesehatan
dasar milik pemerintah dan swasta berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
9) Memberikan bimbingan dan arahan upaya pengembangan lembaga
pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah dan swasta sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
10) Memberikan bimbingan dan arahan serta mengkoordinasikan
dengan instansi dan program terkait peningkatan dan
pengembangan SDM pada lembaga pelayanan kesehatan dasar
milik pemerintah dan pelyanan kesehatan swasta.
11) Melakukan pemantauan dan pemecahan masalah yang berkaitan
dengan akses masyarakat terhadap jasa pelayanan asuransi dan
produk pelayanan kesehatan oleh pelayanan kesehatan dasar milik
pemerintah dan swasta.
12) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
13) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan.
15
14) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
15) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya
b. Seksi Kefarmasian dan NAPZA
Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:
1) Menyusun program kegiatan Seksi Kefarmasian dan NAPZA
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan
tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan
atasan.
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan
Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Melaksanakan perencanaan dan penyusunan formularium obat di
Puskesmas sebagai pedoman pengadaan obat di Kabupaten
Karanganyar.
6) Melaksanakan pemantauan dan pengendalian penggunaan obat di
puskesmas serta lembaga pelayanan kesehatan pemerintah dan
swasta lainnya.
7) Melakukan pemantauan, bimbingan dan pengendalian produksi,
distribusi dan penggunaan sediaan farmasi, makanan minuman dan
alat kesehatan, dan mengkoordinasikan dengan lintas sektor
maupun lintas program.
16
8) Melaksanakan penyuluhan dan penyebaran informasi tentang obat,
bahan obat, obat tradisional, kosmetika, alat kesehatan, makanan-
minuman dan NAPZA dan mengkoordinasikan pelaksanaannya
dengan lintas sektor maupun lintas program.
9) Melaksanakan sertifikasi dan pengawasan produksi makanan-
minuman.
10) Melaksanakan sertifikasi Apotik, Toko Obat, Industri Rumah
Tangga, Alat Kesehatan, Toko Alat Kesehatan dan Pengobat
Tradisional.
11) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
12) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan.
13) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
14) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya
c. Seksi Akreditasi, Sertifikasi dan Lisensi
Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:
1) Menyusun program kegiatan Seksi Akreditasi, Sertifikasi dan
Lisensi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan
tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan
atasan.
17
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan
Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Melakukan pembinaan teknis di unit-unit pelayanan kesehatan,
tenaga kesehatan dan tenaga lainnya, sarana produksi/distribusi
makanan minuman dan alat kesehatan, baik negeri maupuan
swasta, secara proaktif, kontinyu dan terprogram.
6) Melakukan pemantauan pelaksanaan sertifikasi dan lisensi kepada
unit-unit pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan tenaga
lainnya, sarana produksi/distribusi makanan minuman, alat
kesehatan, baik negeri maupun swasta.
7) Melaksanakan akreditasi, sertifikasi dan lisensi kepada pelayanan
kesehatan, tenaga kesehatan dan tenaga lainnya, distribusi makanan
minuman dan alat kesehatan, baik negeri maupuan swasta yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat bersama dengan
instansi terkait.
8) Melakukan pemantauan dan pemecahan permasalahan yang terkait
dengan akreditasi, sertifikasi dan lisensi di unit pelayanan
kesehatan, tenaga kesehatan dan tenaga lainnya, sarana produksi /
distribusi makanan minuman dan alat kesehatan.
9) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
10) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan.
18
11) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
12) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya
Seksi ini menangani masalah perizinan terhadap sarana kesehatan,
tenaga kesehatan atau sarana lainnya yang bergerak di bidang
kesehatan yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan setempat dimana
sarana kesehatan ataupun tenaga kesehatan itu berada.
Sarana kesehatan dan tenaga kesehatan yang diberikan izin yaitu:
(1) Sarana Kesehatan, yaitu tempat pelayanan kesehatan, seperti:
Rumah Sakit, Puskesmas, apotek, Rumah Bersalin, laboratorium
klinik, dll.
(2) Tenaga Kesehatan, yaitu orang yang melakukan pelayanan
kesehatan di sarana kesehatan yang terkait, seperti: dokter, dokter
gigi, perawat, apoteker, analis kesehatan, termasuk dokter praktek
intership di daerah tersebut dll.
(3) Sarana lain, yaitu sarana penunjang pelayanan kesehatan selain
sarana kesehatan yang disebutkan sebelumnya, seperti: klinik
kecantikan, pabrik besar farmasi (PBF), industri farmasi skala
besar ataupun kecil.
Selain itu, dalam kaitannya dengan pendidikan Kedokteran, DKK
juga mengurus perizinan dokter-dokter internsip, sesuai PERMENKES
No.299/MENKES/PER/II/2009 tentang Penyelenggaraan Program
Internsip danPenempatan Dokter Pasca Internsip.
Bidang Pelayanan Kesehatan di DKK Karanganyar telah bekerja
sesuai dengan tugas pokok fungsinya. Namun untuk memperoleh
kinerja yang maksimal dibutuhkan lebih banyak usaha. Hal ini
dikarenakan banyak faktor yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja
yaitu faktor lingkungan, faktor sumber daya manusia dan faktor sarana
dan prasarana. Faktor lingkungan sangat berpengaruh karena dengan
19
lingkungan yang kondusif dapat meningkatkan kinerja. Faktor sumber
daya manusia juga sangat berpengaruh oleh karena apabila sumber
daya manusia yang tersedia memiliki jumlah yang cukup dan
berkualitas, dapat meningkatkan kinerja. Sedangkan untuk faktor
sarana dan prasarana juga sangat dibutuhkan karena apabila sarana dan
prasarana tidak tersedia, maka kegiatan kerja tidak dapat berlangsung
dengan baik sesuai dengan harapan.
4. Bidang Promosi dan Kesehatan Institusi (Promkesi), membawahi:
a. Seksi Promosi Kesehatan
Tugas pokok fungsi seksi ini antara lain:
1) Menyusun program kegiatan Seksi Promosi Kesehatan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang
tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan.
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan Bidang di lingkungan Dinas baik
secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan,
informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh
hasil kerja yang optimal.
5)Mengkoordinasikan perencanaan, pembuatan dan penyampaian
pesan/misi-misi kesehatan yang efektif dan komunikatif melalui
semua media yang ada.
6)Mengkoordinasikan kerjasama lintas program dan sektoral dalam
kegiatan promosi kegiatan
7)Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
20
8)Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan.
9)Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan
maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan
tugas.
10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya
Promosi Kesehatan dapat dilakukan secara langsung (contoh:
penyuluhan) maupun tidak langsung (contoh: poster, pamflet). Program
seksi Promosi Kesehatan dilaksanakan dengan tiga cara yaitu Advokasi,
Bina Masyarakat, dan Gerakan Masyarakat Kemitraan.
Program Promosi Kesehatan lainnya yaitu PHBS dengan Indikator
Tatanan Rumah Tangga yang berjumlah 16 yaitu 10 Indikator Nasional
dan 6 Indikator Jawa Tengah. Indikator tersebut yaitu: (1) Persalinan oleh
tenaga kesehatan, (2) ASI eksklusif 0-6 bulan, (3) Gizi Seimbang, (4) Air
bersih, (5) Jamban Sehat, (6) Kesesuaian luas lantai dengan jumlah
penghuni, (7) Lantai kedap air, (8) Aktifitas fisik/olah raga, (9) Tidak
merokok, (10) Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), (11)
Penimbangan Balita, (12) Membuang sampah pada tempatnya, (13) Cuci
tangan, (14) Gosok gigi minimal 2 kali sehari, 15) Tidak minum miras dan
narkoba, (16) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Penilaian masing-
masing indikator yaitu nilai 1 bagi yang melakukan, dan nilai 0 bagi yang
tidak melakukan. Klasifikasi strata PHBS Tatanan Rumah Tangga
berdasarkan jumlah nilai: sehat pratama (nilai 1-5), sehat madya (nilai 6-
10), sehat utama (nilai 11-15), ataupun sehat paripurna (nilai 16-20).
b. Seksi UKBM dan Kesehatan Institusi
Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:
1) Menyusun program kegiatan Seksi UKBM dan Kesehatan Institusi
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber
data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
21
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan.
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Mengkoordinasikan pengembangan potensi dan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan.
6) Mengkoordinasikan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam
pengembangan UKBM dan kesehatan institusi.
7) Mengkoordinasikan pembinaan, monitoring dan evaluasi dalam
pengembangan UKBM dan kesehatan institusi.
8) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
9) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan.
10) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya.
Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dan Kesehatan
Instansi memiliki program dalam upaya preventif dan promotif.Program
tersebut melibatkan masyarakat agar ikut serta dalam upaya menjaga,
memelihara, dan meningkatkan kesehatan.
22
Program seksi ini antara lain: Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
yang dibentuk di lembaga pendidikan (TK, SD, SMP, dan SMA) dan
Poskestren di pendidikan Pesantren; Posyandu (Balita dan Lansia)
dibentuk di lingkungan masyarakat; dan Bina Keluarga Balita (BKB),
Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL)
c. Seksi Pengembangan Perlindungan Jaminan Kesehatan
Tugas pokok fungsi seksi ini anataralain:
1) Menyusun program kegiatan Seksi Pengembangan Perlindungan
Jaminan Kesehatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan.
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Mengkoordinasikan pengembangan potensi dan peran serta
masyarakat dalam perlindungan jaminan kesehatan
6) Mengkoordinasikan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam
pengembangan perlindungan jaminan kesehatan
7) Mengkoordinasikan pembinaan / fasilitasi, pengawasan/monitoring
dan penilaian/evaluasi dalam perlindungan jaminan kesehatan.
8) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
23
9) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan.
10) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya.
Bidang Promosi dan Kesehatan Institusi di DKK Karanganyar
telah bekerja sesuai dengan tugas pokok fungsinya. Namun untuk
memperoleh kinerja yang maksimal dibutuhkan lebih banyak usaha. Hal
ini dikarenakan banyak faktor yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja
yaitu faktor lingkungan, faktor sumber daya manusia dan faktor sarana dan
prasarana. Faktor lingkungan sangat berpengaruh karena dengan
lingkungan yang kondusif dapat meningkatkan kinerja. Faktor sumber
daya manusia juga sangat berpengaruh oleh karena apabila sumber daya
manusia yang tersedia memiliki jumlah yang cukup dan berkualitas, dapat
meningkatkan kinerja. Sedangkan untuk faktor sarana dan prasarana juga
sangat dibutuhkan karena apabila sarana dan prasarana tidak tersedia,
maka kegiatan kerja tidak dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan
harapan.
5. Bidang Bina Kesehatan Keluarga (Binkesga), membawahi:
a. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak
Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:
1) Menyusun program kegiatan Seksi Kesehatan Ibu dan Anak
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber
data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan.
24
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Mengkoordinasikan dan melaksanakan bimbingan teknis ke
Puskesmas dan Institusi Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang
diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta
6) Mengkoordinasikan pelaksanaan pelatihan teknis program kesehatan
ibu dan anak.
7) Mengkoordinasikan dan melaksanakan audit kematian ibu melahirkan
dan kematian bayi.
8) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
9) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan.
10) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya
Kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak merupakan tujuan ke-4
dan ke-5 dalam MDG’s 2015 yang telah disusun oleh WHO. Indikator
untuk kesehatan dan kesejahteraan anak adalah Angka Kematian Bayi
(AKB), Angka Kematian Balita (AKBA), Angka Kematian Neonatal per
1.000 kelahiran hidup, proporsi anak usia 1 tahun diimunisasi campak dan
proporsi anak usia 12-23 bulan yang telah diimunisasi campak. Sedangkan
indikator untuk kesehatan dan kesejahteraan ibu adalah Angka Kematian
25
Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup dan proporsi kelahiran yang
ditolong tenaga kesehatan terlatih.
b. Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat
Seksi ini bertugas dalam bidang gizi masyarakat, termasuk
diantaranya yaitu menangani Gangguan Akibat Kekurangan Iodium
(GAKI), program Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI Eksklusif,
program keluarga sadar gizi (kadarsi), dan pencegahan dan
penanggulangan Gizi Buruk.
Tugas pokok fungsi seksi ini antara lain:
1) Menyusun program kegiatan Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber
data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan.
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Mengkoordinasikan dan melaksanakan upaya penanggulangan dan
perbaikan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY),
kekurangan zat besi, kekurangan vitamin A, kekurangan energi
proteian (KEP).
6) Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan peningkatan
Surveilans Gizi, Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG).
7) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
26
8) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan.
9) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya
c. Seksi Reproduksi Remaja dan Lansia
Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:
1) Menyusun program kegiatan Seksi Reproduksi Remaja dan Lansia
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber
data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan.
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Mengkoordinasikan dan melaksanakan bimbingan teknis ke
Puskesmas dan Institusi Pelayanan KB-KR dan lansia yang
diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta
6) Mengkoordinasikan dan melaksanakan pelatihan program keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi dan kesehatan lansia.
7) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
27
8) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan.
9) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya
Seksi Kesehatan Reproduksi Remaja dan Lansia, terdiri dari tiga
program yaitu:
1) Keluarga Berencana (KB), dengan program KB pada pasangan usia
subur, meningkatkan cakupan peserta KB baru dan KB aktif,
menurunkan angka kejadian komplikasi KB dan angka kegagalan KB.
2) Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR),
3) Puskesmas Santun Lansia, yaitu dengan meningkatkan angka harapan
hidup dengan program Posyandu lansia. Sasaran program ini adalah
kesahatan kelompok usia lanjut.
Bidang Bina Kesehatan Keluarga di DKK Karanganyar telah bekerja
sesuai dengan tugas pokok fungsinya. Namun untuk memperoleh kinerja
yang maksimal dibutuhkan lebih banyak usaha. Hal ini dikarenakan
banyak faktor yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja yaitu faktor
lingkungan, faktor sumber daya manusia dan faktor sarana dan prasarana.
Faktor lingkungan sangat berpengaruh karena dengan lingkungan yang
kondusif dapat meningkatkan kinerja. Faktor sumber daya manusia juga
sangat berpengaruh oleh karena apabila sumber daya manusia yang
tersedia memiliki jumlah yang cukup dan berkualitas, dapat meningkatkan
kinerja. Sedangkan untuk faktor sarana dan prasarana juga sangat
dibutuhkan karena apabila sarana dan prasarana tidak tersedia, maka
kegiatan kerja tidak dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan harapan.
6. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL),
membawahi:
a. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit
28
Tugas Pokok fungsi seksi ini antara lain:
1) Menyusun program kegiatan Seksi Pengamatan dan Pencegahan
Penyakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan.
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Melakukan pengamatan dan pengelolaan surveilans penyakit menular
dan tidak menular secara rutin dalam wilayah kabupaten untuk
kelancaran pelaksanaan tugas.
6) Mengelola sistem informasi geografi dan epidemiologi dalam rangka
pencegahan penyakit sesuai pedoman yang berlaku.
7) Mengelola jaringan informasi dalam wilayah kabupaten dan kegiatan
komunikasi dengan Propinsi maupun pusat dalam pengamatan dan
pencegahan penyakit sesuai pedoman yang berlaku.
8) Mengelola publikasi berkala bidang pencegahan dan pemberantasan
penyakit sesuai pedoman yang berlaku.
9) Mengelola sarana imunisasi dan distribusi kepada unit pelayanan
kesehatan yang melaksanakan imunisasi.
10) Mengkoordinasikan lintas program dan sektoral dalam pelaksanaan
kegiatan-kegiatan pengamatan dan pencegahan penyakit menular dan
tidak menular untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
11) Mengkoordinasikan kerjasama dengan Instansi / Badan / Perguruan
Tinggi dan pihak swasta serta masyarakat dalam rangka kegiatan
29
pengamatan dan pencegahan penyakit menular maupun tidak menular
untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
12) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
13) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan.
14) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
15) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya
Seksi ini bertugas menangani pencegahan kejadian penyakit termasuk
KLB.Pencegahan dilakukan untuk penyakit menular dan tidak menular.
Pencegahan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
diwujudkan melalui program imunisasi, sesuai dengan tujuannya, yaitu
LIL (Lima Imunisasi Dasar Lengkap) untuk bayi dan balita di bawah 1
tahun, imunisasi untuk jemaah haji (contoh: imunisasi meningitis), serta
imunisasi lainnya (contoh: influenza). Apabila ada laporan KLB seksi
pencegahan penyakit bertugas mencegahan penyebaran penyakit tersebut
semakin meluas dengan pemberian vaksin booster pada penduduk yang
belum terkena di wilayah KLB.
b. Seksi Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit
Tugas pokok fungsi seksi ini antara lain:
1) Menyusun program kegiatan Seksi Pengamatan dan Pencegahan
Penyakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan.
30
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Melakukan pengamatan dan pengelolaan informasi penyakit menular
serta penanggulangan Kejadian Luar Biasa secara rutin dalam wilayah
kabupaten untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
6) Mengelola sistem informasi geografi dan epidemiologi dalam rangka
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta
penanggulangan kejadian luar biasa sesuai pedoman yang berlaku.
7) Mengelola jaringan informasi dalam wilayah kabupaten dan kegiatan
komunikasi dengan Propinsi maupun pusat dalam pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular serta penanggulangan kejadian luar
biasa sesuai pedoman yang berlaku.
8) Mengelola publikasi berkala pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular serta penanggulangan kejadian luar biasa .sesuai pedoman
yang berlaku.
9) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
10)Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan.
11)Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
12)Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya.
31
Seksi ini bertugas melakukan pengendalian kejadian penyakit yang
sudah dilaporkan ada di suatu wilayah meliputi penyakit DBD, malaria,
ISPA, diare, kolera, TB paru, antraks dan HIV/AIDS.
c. Seksi Penyehatan Lingkungan
Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:
1) Menyusun program kegiatan Seksi Penyehatan Lingkungan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber
data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan.
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Melakukan pembinaan dan pengawasan hygiene sanitasi perumahan
dan lingkungan, tempat-tempat umum, kualitas air serta makanan dan
minuman sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6) Mengkoordinasikan kegiatan teknis hygiene dan sanitasi perumahan
dan lingkungan, tempat-tempat umum dan industri serta penyehatan
makanan dan minuman untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
7) Menghimpun dan menganalisa data yang berkaitan dengan kegiatan
pengawasan hygiene sanitasi perumahan dan lingkungan, tempat-
tempat umum, kualitas air serta makanan dan minuman.
8) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
32
9) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan.
10) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya
Seksi ini bertugas menangani masalah lingkungan. Beberapa program
kerjanya adalah penyediaan air bersih dan pengelolaan air limbah atau
sampah.
Tugas pokok instansi (Tupoksi) P2PL antara lain :
1. Melakukan surveilans Penyakit Menular (PM) dan Penyakit Tidak
Menular (PTM)
Bidang P2PL menerima laporan KLB dari berbagai sumber, bisa
dari masyarakat, instansi kesehatan yang terkait atau praktek dokter, dan
lain sebagainya.Setelah mendapatkan laporan, surveilans dilakukan untuk
menganalisis kasus yang ada dengan tujuan mencari penyebab KLB,
sarana penularan, faktor risiko dan sifat penyakit, serta untuk mengetahui
status kesehatan populasi. Kemudian dapat diketahui cara pencegahan dan
pengobatannya. Apabila penyakit yang menyebabkan KLB sudah
diketahui penyebab dan pengobatannya, bisa langsung dilakukan aksi
pencegahan atau pengobatan.Pada prinsipnya adalah mencegah penyakit
semakin menyebar kepada individu yang sehat dan mencegah kronisitas
atau progresivitas penyakit pada individu yang sudah terkena.
2. Pengobatan penyakit
Apabila sumber penyakitnya sudah diketahui dan pengobatannya
juga sudah diketahui maka dilakukan pengobatan pada individu yang sakit.
3. Imunisasi
Tujuan Imunisasi adalah mencegah kejadian penyakit atau
mencegah penyebaran penyakit semakin luas bagi penyakit yang bisa
33
dicegah dengan imunisasi.Program imunisasi yang dijalankan yaitu
imunisasi dasar dan lanjutan.
4. Pengendalian vektor
Penyakit menular yang ditularkan vektor dapat dicegah dengan
mengandalikan populasi vektor penyakit tersebut.Contoh kasus DBD di
suatu Desa Y. Penyakit ini disebarkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypti
tahapan pencegahan yang bisa dilakukan adalah PSN (Pemberantasan
Sarang Nyamuk) dan pengadaan jumat bersih dapat mencegah penularan
DBD.
5. Penanggulangan KLB dan Bencana
Apabila terdapat laporan KLB maka segera dilakukan analisa
situasi di lokasi KLB atau bencana.Kemudian dipersiapkan sarana
kesehatan atau mungkin logistik yang diperlukan.Kasus KLB atau bencana
yang memerlukan kerjasama lintas sektoral dapat diatasi dengan bantuan
dari instansi lain.
Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
sekretariat di DKK Karanganyar telah bekerja sesuai dengan tugas pokok
fungsinya. Namun untuk memperoleh kinerja yang maksimal dibutuhkan
lebih banyak usaha. Hal ini dikarenakan banyak faktor yang mungkin
dapat mempengaruhi kinerja yaitu faktor lingkungan, faktor sumber daya
manusia dan faktor sarana dan prasarana. Faktor lingkungan sangat
berpengaruh karena dengan lingkungan yang kondusif dapat
meningkatkan kinerja. Faktor sumber daya manusia juga sangat
berpengaruh oleh karena apabila sumber daya manusia yang tersedia
memiliki jumlah yang cukup dan berkualitas, dapat meningkatkan kinerja.
Sedangkan untuk faktor sarana dan prasarana juga sangat dibutuhkan
karena apabila sarana dan prasarana tidak tersedia, maka kegiatan kerja
tidak dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan harapan.
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas
a. Unit Pelaksana Teknis Dinas Instalasi Perbekalan Farmasi
34
1) Melakukan penyusunan rencana kebutuhan dan pengadaan
kebutuhan obat publik dan perbekalan kesehatan.
2) Melakukan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan
pendistribusian obat publik dan perbekalan kesehatan.
3) Melakukan pengamatan terhadap mutu secara organoleptis dan
khasiat obat secara umum baik yang ada dalam persediaan maupun
yang akan di distribusikan.
4) Melakukan pembinaan dan pengendalian penggunaan obat publik
dan perbekalan kesehatan.
5) Melakukan pencatatan dan pelaporan mengenai persediaaan dan
penggunaan obat publik dan perbekalan kesehatan.
6) Melakukan evaluasi terhadap pengelolaan obat publik dan
perbekalan kesehatan.
7) Memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan kepada bawahan.
8) Membuat laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban
atas tugas yang diberikan.
9) Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai masukan
untuk mengambil langkah selanjutnya.
10) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan.
b. Unit Pelaksana Teknis Dinas Laboratorium Kesehatan
1) Menyusun rencana kegiatan di bidang pemeriksaan laboratorium
kualitas lingkungan dan laboratorium penyakit menular, penelitian
kesehatan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan sebagai
pedoman kerja.
2) Menjabarkan perintah atasan secara jelas dan rinci agar mudah
dipahami dan dilaksanakan dengan baik.
3) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidang tugas masing-
masing untuk menghindari duplikasi pekerjaan agar tidak tumpang
tindih.
4) Melaksanakan konsultasi kepada atasan dan koordinasi dengan
instansi terkait dan atau unit lain di lingkungan Dinas Kesehatan,
35
baik secara tertulis maupun tidak tertulis untuk memperoleh
sinkronisasi dan kesatuan gerak dalam pelaksanaan tugas.
5) Memberikan bimbingan dan arahan / petunjuk kepada bawahan
sesuai pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.
6) Membuat, menghimpun dan mendistribusikan laporan hasil – hasil
penelitian dan pemeriksaan laboratorium secara kontinyu.
7) Melakukan pemeriksaan laboratorium kualitas air, makanan
minuman dan kualitas lingkungan serta laboratorium penyakit
menular.
8) Melaksanakan dan mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan
9) Melaksanakan survey kesehatan daerah.
10) Melaksanakan kerjasama kemitraan dengan unit penelitian dan
pengembangan kesehatan lain untuk mengembangkan dan
meningkatkan mutu program kesehatan kabupaten.
11) Melaksanakan kooordinasi lintas program dan lintas sektoral.
12) Merencanakan kebutuhan sarana laboratorium.
13) Menyusun proposal penelitian kesehatan.
14) Memonitor pelaksanaan tugas bawahan untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas bawahan.
15) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan mempelajari data
dan laporan sebagai bahan untuk menyusun perencanaan tahun
berikutnya agar tepat, efektif, dan efisien.
16) Memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan kepada bawahan.
17) Membuat laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban
atas tugas yang diberikan.
18) Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai masukan
untuk mengambil langkah selanjutnya.
19) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan.
c. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
36
1) Menyusun rencana kegiatan di bidang ketatausahaan, urusan umum,
pemeliharaan sarana dan prasarana, perlengkapan, kepegawaian dan
keuangan sebagai pedoman kerja.
2) Menjabarkan perintah atasan secara jelas dan rinci agar mudah
dipahami dan dilaksanakan dengan baik.
3) Mendistribusikan tugas kepada seluruh karyawan sesuai bidang tugas
masing-masing untuk menghindari duplikasi pekerjaan agar tidak
tumpang tindih.
4) Melaksakanan perencanaan, pengkoordinasian dan pengevaluasian
program kegiatan UPTD Puskesmas untuk kelancaran pelaksanaan
tugas.
5) Melaksanakan konsultasi kepada atasan dan koordinasi dengan
instansi terkait dan atau unit lain di lingkungan kerja, baik secara
tertulis maupun tidak tertulis, utuk memperoleh sinkronisasi dan
kesatuan gerak dalam pelaksanaan tugas.
6) Melaksanakan urusan surat menyurat, disposisi, kearsipan,
dokumentasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
7) Memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh karyawan.
8) Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku untuk tertib administrasi
keuangan dan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
9) Melaksanakan pengadaan perlengkapan kantor sesuai perencanaan
dan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
ketertiban dan kelancaran pelaksanaan tugas;
10) Melaksanakan pengadaan alat tulis kantor sesuai
perencanaan/kebutuhan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
11) Melaksanakan urusan rumah tangga secara teratur dan sistematis
agar tugas berjalan dengan baik dan sesuai perencanaan yang telah
ditetapkan;
37
12) Melaksanakan inventarisasi terhadap barang-barang milik unit kerja
untuk tertib administrasi;
13) Membuat laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggung jawaban
atas tugas yang diberikan;
Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai masukan
untuk mengambil langkah selanjutnya.
38
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
1. Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar berperan sebagai koordinator
penyelenggara pelayanan kesehatan di tingkat daerah. DKK berfungsi dalam
menetapkan regulasi kebijakan kesehatan daerah, memonitor dan
mengevaluasi program-program unit dibawahnya, baik Puskesmas maupun
praktik swasta.
2. Masing-masing bidang pada struktur organisasi di Dinas Kesehatan
Kabupaten Karanganyar membawahi sub bagian yang memiliki peran
masing-masing.
B. Saran
1. Dinas Kabupaten Karanganyar diharapkan dapat membuat kebijakan-
kebijakan yang baik dan tepat sehingga dapat meningkatkan kerjasama
dengan Unit Pelayanan Kesehatan, terutama puskesmas sebagai ujung
tombak unit pelayanan kesehatan tingkat pertama sehingga dapat tercapai
pembangunan kesehatan yang optimal.
2. Bila seorang dokter ingin memiliki jabatan struktural di suatu institusi
kesehatan, sebaiknya memiliki pengalaman organisasi yang baik agar dapat
menjalankan tugasnya dalam melakukan manajemen kesehatan dengan baik
pula.
39
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2009. Sistem Kesehatan
Nasional.Jakarta
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Profil Kesehatan Indonesia.
www.depkes.go.id/.../PROFIL_KESEHATAN_INDONESIA_2010.pdf
Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. 2014. Profil Kesehatan Kabupaten
Karanganyar Tahun 2013. Karanganyar
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 128/MENKES/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. 2004.
Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar. 2014. Bagan Susunan Organisasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. Karanganyar
40
Recommended