63
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan secara optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa, dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku sehat dan dalam lingkungan yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia (Depkes RI, 2010). Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang harus terus diupayakan oleh pemerintah (Depkes RI, 2009). Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Kesehatan, yaitu pemerintah tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar menjadi pelaksana Pemerintah Kabupaten/Kota di bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang Kepala 1

Laporan Ikm Dkk Kra 480

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ikm

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan

kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

agar terwujud derajat kesehatan secara optimal melalui terciptanya

masyarakat, bangsa, dan Negara Indonesia yang ditandai oleh

penduduknya yang hidup dengan perilaku sehat dan dalam lingkungan

yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan

kesehatan yang bermutu secara adil dan merata di seluruh wilayah

Indonesia (Depkes RI, 2010). Pembangunan kesehatan merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang harus

terus diupayakan oleh pemerintah (Depkes RI, 2009).

Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

pemerintahan daerah di bidang Kesehatan, yaitu pemerintah tingkat

Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dalam hal ini Dinas Kesehatan

Kabupaten Karanganyar menjadi pelaksana Pemerintah

Kabupaten/Kota di bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang

Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

bupati. Tugas pokok DKK Karanganyar ialah melaksanakan

kewenangan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas

desentralisasi di bidang kesehatan.

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan di tingkat klinis (dokter

muda), Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret bekerja sama dengan Dinas

Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar memberikan kesempatan

pada dokter muda untuk mengetahui tugas DKK baik secara struktural

dan fungsional. Agar dokter muda tidak hanya mendapatkan sebatas

pengetahuan kedoteran fungsional saja, dalam hal ini menentukan

diagnosis dan terapi, namun juga memahami unit kesehatan lain yaitu

1

yang berada di bidang struktural dan pembuat regulasi seperti Dinas

Kesehatan. Dengan memahami bagaimana struktur dan tugas dari

Dinas Kesehatan, diharapkan kelak dokter muda dapat bekerjasama

secara struktural demi mencapai suatu tujuan bersama yaitu

tercapainya tahap kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan

Kabupaten Karanganyar.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui struktur organisasi di Dinas Kesehatan

Kabupaten Karanganyar.

b. Untuk mengetahui tugas pokok dan fungsi masing-masing

bidang dalam struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten

Karanganyar.

C. Manfaat

1. Manfaat Umum

Dokter muda dapat mengetahui tugas pokok dan fungsi Dinas

Kesehatan Kabupaten Karanganyar.

2. Manfaat Khusus

a. Dokter muda dapat mengetahui struktur organisasi di Dinas

Kesehatan Kabupaten Karanganyar.

b. Dokter muda dapat mengetahui tugas pokok dan fungsi masing-

masing bidang dalam struktur organisasi Dinas Kesehatan

Kabupaten Karanganyar

2

BAB II

KEGIATAN

A. Hari Pertama, Kamis 17 Juli 2014

1. Penerimaan dan Sambutan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Karanganyar

Penerimaan dan sambutan dokter muda oleh Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Karanganyar, dr. Cucuk Heru Kusumo, M.Kes serta bimbingan

menajemen kesehatan, payung hukum kesehatan, dan tugas serta produk-

produk regulasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. Bimbingan

dimulai dengan diskusi mengenai tujuan dokter muda dalam menjalani

stase IKM di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar.

2. Bimbingan dari Bidang Bina Kesehatan Keluarga disampaikan oleh bapak

Sunarto, SKM selaku seksi perbaikan gizi masyarakat. Materi yang

disampaikan mengenai GERNAS DARZI (Gerakan Nasional sadar Gizi)

dan sebagian kecil mengenai Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Beliau

menjelaskan angka kematian ibu dan angka kematian bayi sebagai

indikator derajat kesehatan, program penurunan angka kematian ibu dan

anak, program peningkatan angka kesehatan ibu dan anak, serta penyebab

kematian ibu dan bayi. Beliau juga menjelaskan pentingnya peran di

bidang kesehatan terhadap perkembangan anak selama 1000 hari pertama

kehidupan.

B. Hari Kedua, Jumat 18 Juli 2014

1. Bimbingan dari Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan (P2PL)

Bimbingan dari Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan (P2PL) disampaikan oleh Bapak Fatkul Munir, SKM, M.Kes.

Materi yang disampaikan berupa program pemberantasan penyakit

menular beserta tugas pokok bagian P2PL dan kegiatan imunisasi yang

dilakukan di DKK Karanganyar dalam rangka pengendalian penyakit.

3

2. Bimbingan dari Bidang Promosi dan Kesehatan Institusi (Promkesi)

Bimbingan dari Bidang Promosi dan Kesehatan Institusi (Promkesi)

disampaikan oleh Ibu Dra. Sariati sebagai kepala bidang promosi dan

kesehatan institusi. Beliau memaparkan seputar program promosi

kesehatan di Kabupaten Karanganyar seperti 16 indikator PHBS. Program

Kesehatan Institusi yang terdiri dari tiga seksi yaitu UKBM, promosi

kesehatan, dan PPJK. Selain itu beliau juga menjelaskan program dan

fungsi dari masing-masing UKBM.

3. Bimbingan/ Diskusi Tambahan

Bimbingan atau diskusi tambahan disampaikan oleh Bapak Sutopo, ST

dari bidang Pelayanan Kesehatan seksi Akreditasi, Sertifikasi dan Lisensi.

Diskusi mengenai kebijakan praktik dokter serta dasar hukumnya. Selain

itu juga dijelaskan mengenai penyelenggaraan progran internsip dan

penempatan dokter pasca internsip.

4. Penjelasan mengenai laporan untuk dokter muda selama berada di Dinas

Kesehatan Kabupaten Karangnyar oleh dr. Endah Sekti.

C. Hari Ketiga, Sabtu, 19 Juli 2014

1. Pembagian Lokasi Kegiatan Puskesmas dan Penyerahan Surat Pengantar

kepada Kabupaten Karanganyar, Kecamatan dan Puskesmas.

2. Bimbingan dari Bidang Kesekretariatan

Bimbingan dari bidang Kesekretariatan disampaikan oleh Bapak Drs.

Agus Santosa, MM selaku kepala sub bagian umum dan kepegawaian

yang merupakan bagian dari sekretaris. Beliau memberikan bimbingan

mengenai organisasi struktural dan fungsional dinas kesehatan, meliputi:

sub bagian yang dibawahi sekretaris, yakni sub bagian perencanaaan, sub

bagian keuangan dan sub bagian umum dan kepegawaian; struktur

organisasi, jabatan struktural dan jabatan fungsional di DKK; siklus

perencanaan dan pengangaran DKK Karanganyar.

4

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Karanganyar

1. Keadaan Geografi

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu dari 35 kabupaten/kota

di Provinsi Jawa Tengah. Secara topografi, Kabupaten Karanganyar

merupakan daratan dan pegunungan dengan ketinggian tempat yang sangat

bervariasi serta memiliki iklim tropis dengan temperatur 22 C - 31 C.⁰ ⁰

Batas-batas wilayah Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut.

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sragen;

b. Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur;

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan

Wonogiri;

d. Sebelah barat berbatasa dengan Kota Surakarta dan Kabupaten

Boyolali.

2. Keadaan Penduduk

a. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk

Perkembangan penduduk di Kabupaten Karanganyar mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data BPS, pada tahun

2013 jumlah penduduk Kabupaten Karanganyar adalah sebesar sebesar

846.183 jiwa. Keadaan data tersebut merupakan proyeksi sensus

penduduk tahun 2010. Persebaran penduduk di Kabupaten

Karanganyar masih belum merata. Kepadatan penduduk di daerah

perkotaan secara umum lebih tinggi dibandingkan dengan daerah

pedesaan. Kecamatan dengan penduduk terpadat yaitu Kecamatan

Colomadu dengan kepadatan 4.730,18 jiwa per km2, sedangkan

kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan Jenawi dengan

kepadatan 457,44 jiwa per km2. Sementara itu, kecamatan di

Kabupaten Karanganyar dengan jumlah penduduk terbanyak adalah

Kecamatan Jaten, dengan jumlah penduduk sebesar 81.480 jiwa dan

5

jumlah penduduk paling sedikit adalah Kecamatan Jenawi dengan

jumlah penduduk sebesar 25.653 jiwa. Data jumlah penduduk berbagai

kecamatan di Kabupaten Karanganyar pada tahun 2012 dapat dilihat

pada Tabel 1.

Tabel 1 : Jumlah Penduduk menurut Kecamatan Kabupaten

Karanganyar tahun 2013

N

O

KECAMATAN LUAS

WILAYAH

(km2)

JUMLAH

PENDUDUK

1. JATIPURO 40,36 28.169

2. JATIYOSO 67,16 36.116

3. JUMAPOLO 55,67 35.287

4. JUMANTONO 53,55 42.005

5. MATESIH 26,27 40.027

6. TAWANGMANGU 70,03 44.074

7. NGARGOYOSO 65,34 32.279

8. KARANGPANDAN 34,11 39.346

9. KARANGANYAR 43,03 77.781

10. TASIKMADU 27,60 58.387

11. JATEN 25,55 81.480

12. COLOMADU 15,64 73.980

13. GONDANGREJO 56,80 75.892

14. KEBAKKRAMAT 36,46 61.076

15. MOJOGEDANG 53,31 60.503

16. KERJO 46,82 34.128

17. JENAWI 56,08 25.653

JUMLAH 773,8 846.183

6

b. Sex Ratio Penduduk

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik

Kabupaten Karanganyar, rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten

Karanganyar Tahun 2013 adalah sebesar 97,78 (tahun 2012: 98,80;

tahun 2011: 99,39). Hal ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk

perempuan lebih besar dibandingkan jumlah penduduk laki-laki.

3. Keadaan Sosial Ekonomi

a. Alokasi Anggaran Bidang Kesehatan

Sesuai kesepakatan para kepala daerah, diharapkan anggaran

kesehatan memperoleh 15% dari APBD. UU Nomor 36/2009

menyebutkan bahwa anggaran kesehatan dialokasikan minimal 5%

APBN dan 10% APBD di luar gaji. Namun, secara umum belum

banyak daerah yang dapat memenuhi angka tersebut.

Di Kabupaten Karanganyar, alokasi anggaran Bidang Kesehatan

pada tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012.

Pada tahun 2012 anggaran bidang kesehatan sebesar 124.587.229.555

sedangkan pada tahun 2013 anggaran bidang kesehatan menjadi

125.267.940.400. Untuk APBD, anggaran pada tahun 2012 sebesar

1.169.469.730.000 sedangkan pada tahun 2013 meningkat menjadi

1.466.505.135.000.

b. Angka Beban Tanggungan

Berdasarkan jumlah penduduk menurut kelompok umur, maka

angka beban tanggungan (dependency ratio) penduduk Kabupaten

Karanganyar tahun 2013 adalah sebesar 47,67; nilai ini sama besar

dengan tahun 2012 sebesar 47,68. Artinya, setiap 100 penduduk usia

produktif menanggung sekitar 47 orang penduduk tidak produktif.

Angka beban tanggungan ini diperoleh dari perbandingan banyaknya

orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke

atas) dengan banyaknya usia produktif (usia 15-64 tahun).

7

4. Tingkat Pendidikan

Penduduk Kabupaten Karanganyar sebagian besar berpendidikan

SD/ MI dan penduduk yang tamat S2/S3 jumlahnya paling sedikit. Sesuai

data BPS tahun 2011, angka melek huruf laki-laki sebesar 95,5%

sedangkan angka melek huruf perempuan sebesar 85,3%. Kondisi ini

menunjukkan bahwa laki-laki lebih diprioritaskan dalam mendapatkan

pendidikan daripada perempuan, meskipun jumlah penduduk perempuan

lebih banyak dibandingkan laki-laki.

B. Tugas Pokok Fungsi

Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar adalah dinas pelaksana

Pemerintah Daerah di bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang Kepala

Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. DKK

Karanganyar mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi

daerah dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang kesehatan.

DKK Karanganyar sebagai dinas pelaksana kesehatan tingkat

kabupaten membawahi 21 puskesmas yang tersebar di dalam 17 kecamatan,

yaitu: Puskesmas Jatipuro, Puskesmas Jatiyoso, Puskesmas Jumapolo,

Puskesmas Jumantono, Puskesmas Matesih, Puskesmas Tawangmangu,

Puskesmas Ngargoyoso, Puskesmas Karangpandan, Puskesmas Karanganyar,

Puskesmas Tasikmadu, Puskesmas Jaten I, Puskesmas Jaten II, Puskesmas

Colomadu I, Puskesmas Colomadu II, Puskesmas Gondangrejo, Puskesmas

Kebakkramat I, Puskesmas Kebakkramat II, Puskesmas Mojogedang I,

Puskesmas Mojogedang II, Puskesmas Kerjo, dan Puskesmas Jenawi.

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karanganyar

diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Tahun 2009

(terlampir), yaitu meliputi:

1. Kepala Dinas Karanganyar, bertugas sebagai pemimpin DKK

Karanganyar

2. Sekretariat, membawahi tiga sub bagian:

a. Sub Bagian Perencanaan

8

Tugas pokok fungsi sub bagian ini antaralain:

1) Menyusun program kegiatan Sub Bagian Perencanaan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang

tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang- undangan yang berlaku agar pelaksanaan

tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan

atasan.

3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,

memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna

meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

4) Melaksanakan koordinasi dengan Sub Bagian dan Seksi di

lingkungan Dinas baik secara langsung mapun tidak langsung

untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

5) Menyiapkan konsep naskah Dinas bidang perencanaan, monitoring

dan evaluasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan

yang ditetapkan atasan.

6) Menghimpun, meneliti dan mengoreksi bahan usulan program

kegiatan dan laporan kegiatan yang masuk dari masing-masing

Bidang, Seksi dan Sub Bagian sesuai dengan ketentuan yang

berlaku guna menghindari kesalahan.

7) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

operasional agar diketahui tingkat realisasinya.

8) Menyiapkan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) dan Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Bupati (LKPJ) sesuai dengan indikator –

indikator yang telah ditetapkan.

9) Menyiapkan bahan rumusan kebijaksanaan teknis dan penyusunan

pedoman pembinaan teknis bidang kesehatan.

9

10) Menyiapkan bahan penyusunan rancangan produk-produk hukum

daerah bidang kesehatan.

11) Mengelola dan menganalisa data, informasi yang berkaitan dengan

kegiatan perencanaan dan pengembangan program sebagai bagian

dari sistem informasi kesehatan kabupaten.

12) Mengkoordinasikan rencana program promosi dan kesehatan

institusi, pelayanan kesehatan, bina kesehatan keluarga serta

pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

13) Mengkoordinasikan pemantauan dan evaluasi program pada semua

Unit Kerja terkait di lingkungan Dinas Kesehatan.

14) Mengelola pemantauan dan evaluasi program pada semua unit

kerja terkait di lingkungan Dinas Kesehatan.

15) Mengelola dan mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan

pengembangan program promosi dan kesehatan institusi,

pelayanan kesehatan, bina kesehatan keluarga serta pengendalian

penyakit dan penyehatan lingkungan, dengan unit kerja terkait di

tingkat kabupaten, regional dan nasional.

16) Memeriksa pelaksanaan tugas bawahan dengan memantau dan

meneliti hasil kerja bawahan untuk mengetahui kebenaran materiil

dan formil serta untuk mengetahui kesulitan/ hambatan yang

dihadapi dan memberikan jalan keluar.

17) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian

yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

18) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengembilan kebijakan.

19) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara

lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran

pelaksanaan tugas.

20) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

fungsinya.

10

b. Sub Bagian Keuangan

Tugas pokok fungsi sub bagian ini antaralain:

1) Menyusun program kegiatan Sub Bagian Keuangan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang

tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan

tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan

atasan.

3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,

memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna

meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

4) Melaksanakan koordinasi dengan Sub Bagian dan Seksi di

lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung

untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

5) Menyusun rencana kegiatan dan anggaran (RKA) / Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA) atau Dokumen Pelaksanaan

Anggaran (DPA) atau Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran

(DPPA) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6) Menyusun rencana anggaran, pendapatan dan belanja rutin sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7) Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran

pendapatan dan belanja rutin sesuai peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

8) Melaksanakan pencatatan aktifitas keuangan sesuai pedoman yang

berlaku.

9) Menyiapkan usulan pengangkatan bendahara sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

11

10) Mengkoordinasikan penanganan masalah yang berkaitan dengan

pelaksanaan tugas urusan keuangan untuk kelancaran pelaksanaan

tugas.

11) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian

yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

12) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengembilan kebijakan.

13) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara

lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran

pelaksanaan tugas.

14) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

fungsinya.

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

Tugas pokok fungsi sub bagian ini antara lain:

1) Menyusun program kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang- undangan yang berlaku agar pelaksanaan

tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan

atasan.

3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,

memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna

meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

4) Melaksanakan koordinasi dengan Sub Bagian dan Seksi di

lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung

untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

5) Melaksanakan urusan ketatausahaan sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

12

6) Melaksanakan urusan kearsipan sesuai pedoman yang berlaku

untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

7) Mengelola urusan rumah tangga Dinas sesuai pedoman yang

berlaku.

8) Melaksanakan pemilihan tenaga medis dan paramedis teladan di

wilayah kerja Dinas Kesehatan.

9) Melaksanakan pengadaan perawatan dan pelayanan

perlengkapan/peralatan Dinas untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

10) Melaksanakan penanganan masalah yang berkaitan dengan

pelaksanaan tugas urusan umum.

11) Melaksanakan inventarisasi terhadap barang-barang milik Dinas

untuk tertib administrasi.

12) Mengkoordinasikan perencanaan pengelolaan urusan kepegawaian

dan tenaga kesehatan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

13) Mengolah data/informasi/administrasi yang berkaitan dengan

kepegawaian dan tenaga kesehatan sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

14) Membuat usulan kebutuhan dan mutasi pegawai dan tenaga

kesehatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

15) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan peningkatan dan

pengembangan Sumber Daya Manusia / pegawai di lingkungan

Dinas Kesehatan.

16) Mengkoordinasikan penanganan masalah yang berkaitan dengan

pelaksanaan tugas urusan kepegawaian dan tenaga kesehatan.

17) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian

yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

18) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan.

13

19) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara

lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran

pelaksanaan tugas.

20) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

fungsinya.

Bidang sekretariat di DKK Karanganyar telah bekerja sesuai

dengan tugas pokok fungsinya. Namun untuk memperoleh kinerja yang

maksimal dibutuhkan lebih banyak usaha. Hal ini dikarenakan banyak

faktor yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja yaitu faktor lingkungan,

faktor sumber daya manusia dan faktor sarana dan prasarana. Faktor

lingkungan sangat berpengaruh karena dengan lingkungan yang kondusif

dapat meningkatkan kinerja. Faktor sumber daya manusia juga sangat

berpengaruh oleh karena apabila sumber daya manusia yang tersedia

memiliki jumlah yang cukup dan berkualitas, dapat meningkatkan kinerja.

Sedangkan untuk faktor sarana dan prasarana juga sangat dibutuhkan

karena apabila sarana dan prasarana tidak tersedia, maka kegiatan kerja

tidak dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan harapan.

3. Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes), membawahi:

a. Seksi Upaya Kesehatan Dasar dan Rujukan

Tugas pokok fungsi seksi ini antara lain:

1) Menyusun program kegiatan Seksi Upaya Kesehatan Dasar dan

Rujukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan

kegiatan.

2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan

tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan

atasan.

3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,

memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna

meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

14

4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan

Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

5) Melaksanakan pembinaan manajemen dan teknis pelayanan

kesehatan dasar di Puskesmas dan yankes swasta.

6) Mengevaluasi usulan kebutuhan alat kesehatan Puskesmas.

7) Menyusun dan mengusulkan pengaturan tarif pembiayaan

pelayanan kesehatan di Puskesmas dan milik pemerintah lainnya

untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

8) Memberikan bimbingan dan arahan serta mengkoordinasikan

dengan instansi dan program terkait penanganan penyimpangan

manajerial dan medis teknis pada lembaga pelayanan kesehatan

dasar milik pemerintah dan swasta berdasarkan ketentuan yang

berlaku.

9) Memberikan bimbingan dan arahan upaya pengembangan lembaga

pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah dan swasta sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

10) Memberikan bimbingan dan arahan serta mengkoordinasikan

dengan instansi dan program terkait peningkatan dan

pengembangan SDM pada lembaga pelayanan kesehatan dasar

milik pemerintah dan pelyanan kesehatan swasta.

11) Melakukan pemantauan dan pemecahan masalah yang berkaitan

dengan akses masyarakat terhadap jasa pelayanan asuransi dan

produk pelayanan kesehatan oleh pelayanan kesehatan dasar milik

pemerintah dan swasta.

12) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian

yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

13) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan.

15

14) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara

lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran

pelaksanaan tugas.

15) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

fungsinya

b. Seksi Kefarmasian dan NAPZA

Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:

1) Menyusun program kegiatan Seksi Kefarmasian dan NAPZA

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan

tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan

atasan.

3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,

memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna

meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan

Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

5) Melaksanakan perencanaan dan penyusunan formularium obat di

Puskesmas sebagai pedoman pengadaan obat di Kabupaten

Karanganyar.

6) Melaksanakan pemantauan dan pengendalian penggunaan obat di

puskesmas serta lembaga pelayanan kesehatan pemerintah dan

swasta lainnya.

7) Melakukan pemantauan, bimbingan dan pengendalian produksi,

distribusi dan penggunaan sediaan farmasi, makanan minuman dan

alat kesehatan, dan mengkoordinasikan dengan lintas sektor

maupun lintas program.

16

8) Melaksanakan penyuluhan dan penyebaran informasi tentang obat,

bahan obat, obat tradisional, kosmetika, alat kesehatan, makanan-

minuman dan NAPZA dan mengkoordinasikan pelaksanaannya

dengan lintas sektor maupun lintas program.

9) Melaksanakan sertifikasi dan pengawasan produksi makanan-

minuman.

10) Melaksanakan sertifikasi Apotik, Toko Obat, Industri Rumah

Tangga, Alat Kesehatan, Toko Alat Kesehatan dan Pengobat

Tradisional.

11) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian

yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

12) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan.

13) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara

lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran

pelaksanaan tugas.

14) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

fungsinya

c. Seksi Akreditasi, Sertifikasi dan Lisensi

Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:

1) Menyusun program kegiatan Seksi Akreditasi, Sertifikasi dan

Lisensi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan

kegiatan.

2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan

tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan

atasan.

17

3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,

memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna

meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan

Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

5) Melakukan pembinaan teknis di unit-unit pelayanan kesehatan,

tenaga kesehatan dan tenaga lainnya, sarana produksi/distribusi

makanan minuman dan alat kesehatan, baik negeri maupuan

swasta, secara proaktif, kontinyu dan terprogram.

6) Melakukan pemantauan pelaksanaan sertifikasi dan lisensi kepada

unit-unit pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan tenaga

lainnya, sarana produksi/distribusi makanan minuman, alat

kesehatan, baik negeri maupun swasta.

7) Melaksanakan akreditasi, sertifikasi dan lisensi kepada pelayanan

kesehatan, tenaga kesehatan dan tenaga lainnya, distribusi makanan

minuman dan alat kesehatan, baik negeri maupuan swasta yang

memberikan pelayanan kepada masyarakat bersama dengan

instansi terkait.

8) Melakukan pemantauan dan pemecahan permasalahan yang terkait

dengan akreditasi, sertifikasi dan lisensi di unit pelayanan

kesehatan, tenaga kesehatan dan tenaga lainnya, sarana produksi /

distribusi makanan minuman dan alat kesehatan.

9) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian

yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

10) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan.

18

11) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara

lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran

pelaksanaan tugas.

12) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

fungsinya

Seksi ini menangani masalah perizinan terhadap sarana kesehatan,

tenaga kesehatan atau sarana lainnya yang bergerak di bidang

kesehatan yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan setempat dimana

sarana kesehatan ataupun tenaga kesehatan itu berada.

Sarana kesehatan dan tenaga kesehatan yang diberikan izin yaitu:

(1) Sarana Kesehatan, yaitu tempat pelayanan kesehatan, seperti:

Rumah Sakit, Puskesmas, apotek, Rumah Bersalin, laboratorium

klinik, dll.

(2) Tenaga Kesehatan, yaitu orang yang melakukan pelayanan

kesehatan di sarana kesehatan yang terkait, seperti: dokter, dokter

gigi, perawat, apoteker, analis kesehatan, termasuk dokter praktek

intership di daerah tersebut dll.

(3) Sarana lain, yaitu sarana penunjang pelayanan kesehatan selain

sarana kesehatan yang disebutkan sebelumnya, seperti: klinik

kecantikan, pabrik besar farmasi (PBF), industri farmasi skala

besar ataupun kecil.

Selain itu, dalam kaitannya dengan pendidikan Kedokteran, DKK

juga mengurus perizinan dokter-dokter internsip, sesuai PERMENKES

No.299/MENKES/PER/II/2009 tentang Penyelenggaraan Program

Internsip danPenempatan Dokter Pasca Internsip.

Bidang Pelayanan Kesehatan di DKK Karanganyar telah bekerja

sesuai dengan tugas pokok fungsinya. Namun untuk memperoleh

kinerja yang maksimal dibutuhkan lebih banyak usaha. Hal ini

dikarenakan banyak faktor yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja

yaitu faktor lingkungan, faktor sumber daya manusia dan faktor sarana

dan prasarana. Faktor lingkungan sangat berpengaruh karena dengan

19

lingkungan yang kondusif dapat meningkatkan kinerja. Faktor sumber

daya manusia juga sangat berpengaruh oleh karena apabila sumber

daya manusia yang tersedia memiliki jumlah yang cukup dan

berkualitas, dapat meningkatkan kinerja. Sedangkan untuk faktor

sarana dan prasarana juga sangat dibutuhkan karena apabila sarana dan

prasarana tidak tersedia, maka kegiatan kerja tidak dapat berlangsung

dengan baik sesuai dengan harapan.

4. Bidang Promosi dan Kesehatan Institusi (Promkesi), membawahi:

a. Seksi Promosi Kesehatan

Tugas pokok fungsi seksi ini antara lain:

1) Menyusun program kegiatan Seksi Promosi Kesehatan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang

tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas

sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan.

3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,

memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna

meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

4) Melaksanakan koordinasi dengan Bidang di lingkungan Dinas baik

secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan,

informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh

hasil kerja yang optimal.

5)Mengkoordinasikan perencanaan, pembuatan dan penyampaian

pesan/misi-misi kesehatan yang efektif dan komunikatif melalui

semua media yang ada.

6)Mengkoordinasikan kerjasama lintas program dan sektoral dalam

kegiatan promosi kegiatan

7)Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian

yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

20

8)Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan.

9)Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan

maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan

tugas.

10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

fungsinya

Promosi Kesehatan dapat dilakukan secara langsung (contoh:

penyuluhan) maupun tidak langsung (contoh: poster, pamflet). Program

seksi Promosi Kesehatan dilaksanakan dengan tiga cara yaitu Advokasi,

Bina Masyarakat, dan Gerakan Masyarakat Kemitraan.

Program Promosi Kesehatan lainnya yaitu PHBS dengan Indikator

Tatanan Rumah Tangga yang berjumlah 16 yaitu 10 Indikator Nasional

dan 6 Indikator Jawa Tengah. Indikator tersebut yaitu: (1) Persalinan oleh

tenaga kesehatan, (2) ASI eksklusif 0-6 bulan, (3) Gizi Seimbang, (4) Air

bersih, (5) Jamban Sehat, (6) Kesesuaian luas lantai dengan jumlah

penghuni, (7) Lantai kedap air, (8) Aktifitas fisik/olah raga, (9) Tidak

merokok, (10) Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), (11)

Penimbangan Balita, (12) Membuang sampah pada tempatnya, (13) Cuci

tangan, (14) Gosok gigi minimal 2 kali sehari, 15) Tidak minum miras dan

narkoba, (16) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Penilaian masing-

masing indikator yaitu nilai 1 bagi yang melakukan, dan nilai 0 bagi yang

tidak melakukan. Klasifikasi strata PHBS Tatanan Rumah Tangga

berdasarkan jumlah nilai: sehat pratama (nilai 1-5), sehat madya (nilai 6-

10), sehat utama (nilai 11-15), ataupun sehat paripurna (nilai 16-20).

b. Seksi UKBM dan Kesehatan Institusi

Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:

1) Menyusun program kegiatan Seksi UKBM dan Kesehatan Institusi

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber

data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

21

2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas

sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan.

3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,

memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna

meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas

baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan

masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar

diperoleh hasil kerja yang optimal.

5) Mengkoordinasikan pengembangan potensi dan peran serta

masyarakat dalam bidang kesehatan.

6) Mengkoordinasikan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam

pengembangan UKBM dan kesehatan institusi.

7) Mengkoordinasikan pembinaan, monitoring dan evaluasi dalam

pengembangan UKBM dan kesehatan institusi.

8) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian

yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

9) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan.

10) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara

lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran

pelaksanaan tugas.

11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

fungsinya.

Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dan Kesehatan

Instansi memiliki program dalam upaya preventif dan promotif.Program

tersebut melibatkan masyarakat agar ikut serta dalam upaya menjaga,

memelihara, dan meningkatkan kesehatan.

22

Program seksi ini antara lain: Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

yang dibentuk di lembaga pendidikan (TK, SD, SMP, dan SMA) dan

Poskestren di pendidikan Pesantren; Posyandu (Balita dan Lansia)

dibentuk di lingkungan masyarakat; dan Bina Keluarga Balita (BKB),

Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL)

c. Seksi Pengembangan Perlindungan Jaminan Kesehatan

Tugas pokok fungsi seksi ini anataralain:

1) Menyusun program kegiatan Seksi Pengembangan Perlindungan

Jaminan Kesehatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan

kegiatan.

2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas

sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan.

3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,

memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna

meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas

baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan

masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar

diperoleh hasil kerja yang optimal.

5) Mengkoordinasikan pengembangan potensi dan peran serta

masyarakat dalam perlindungan jaminan kesehatan

6) Mengkoordinasikan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam

pengembangan perlindungan jaminan kesehatan

7) Mengkoordinasikan pembinaan / fasilitasi, pengawasan/monitoring

dan penilaian/evaluasi dalam perlindungan jaminan kesehatan.

8) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian

yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

23

9) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan.

10) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara

lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran

pelaksanaan tugas.

11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

fungsinya.

Bidang Promosi dan Kesehatan Institusi di DKK Karanganyar

telah bekerja sesuai dengan tugas pokok fungsinya. Namun untuk

memperoleh kinerja yang maksimal dibutuhkan lebih banyak usaha. Hal

ini dikarenakan banyak faktor yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja

yaitu faktor lingkungan, faktor sumber daya manusia dan faktor sarana dan

prasarana. Faktor lingkungan sangat berpengaruh karena dengan

lingkungan yang kondusif dapat meningkatkan kinerja. Faktor sumber

daya manusia juga sangat berpengaruh oleh karena apabila sumber daya

manusia yang tersedia memiliki jumlah yang cukup dan berkualitas, dapat

meningkatkan kinerja. Sedangkan untuk faktor sarana dan prasarana juga

sangat dibutuhkan karena apabila sarana dan prasarana tidak tersedia,

maka kegiatan kerja tidak dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan

harapan.

5. Bidang Bina Kesehatan Keluarga (Binkesga), membawahi:

a. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak

Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:

1) Menyusun program kegiatan Seksi Kesehatan Ibu dan Anak

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber

data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas

sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan.

24

3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,

memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna

meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas

baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan

masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar

diperoleh hasil kerja yang optimal.

5) Mengkoordinasikan dan melaksanakan bimbingan teknis ke

Puskesmas dan Institusi Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang

diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta

6) Mengkoordinasikan pelaksanaan pelatihan teknis program kesehatan

ibu dan anak.

7) Mengkoordinasikan dan melaksanakan audit kematian ibu melahirkan

dan kematian bayi.

8) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian

yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

9) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan.

10) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara

lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran

pelaksanaan tugas.

11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

fungsinya

Kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak merupakan tujuan ke-4

dan ke-5 dalam MDG’s 2015 yang telah disusun oleh WHO. Indikator

untuk kesehatan dan kesejahteraan anak adalah Angka Kematian Bayi

(AKB), Angka Kematian Balita (AKBA), Angka Kematian Neonatal per

1.000 kelahiran hidup, proporsi anak usia 1 tahun diimunisasi campak dan

proporsi anak usia 12-23 bulan yang telah diimunisasi campak. Sedangkan

indikator untuk kesehatan dan kesejahteraan ibu adalah Angka Kematian

25

Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup dan proporsi kelahiran yang

ditolong tenaga kesehatan terlatih.

b. Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat

Seksi ini bertugas dalam bidang gizi masyarakat, termasuk

diantaranya yaitu menangani Gangguan Akibat Kekurangan Iodium

(GAKI), program Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI Eksklusif,

program keluarga sadar gizi (kadarsi), dan pencegahan dan

penanggulangan Gizi Buruk.

Tugas pokok fungsi seksi ini antara lain:

1) Menyusun program kegiatan Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber

data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas

sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan.

3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,

memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna

meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas

baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan

masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar

diperoleh hasil kerja yang optimal.

5) Mengkoordinasikan dan melaksanakan upaya penanggulangan dan

perbaikan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY),

kekurangan zat besi, kekurangan vitamin A, kekurangan energi

proteian (KEP).

6) Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan peningkatan

Surveilans Gizi, Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG).

7) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian

yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

26

8) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan.

9) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara

lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran

pelaksanaan tugas.

10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

fungsinya

c. Seksi Reproduksi Remaja dan Lansia

Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:

1) Menyusun program kegiatan Seksi Reproduksi Remaja dan Lansia

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber

data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas

sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan.

3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,

memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna

meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas

baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan

masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar

diperoleh hasil kerja yang optimal.

5) Mengkoordinasikan dan melaksanakan bimbingan teknis ke

Puskesmas dan Institusi Pelayanan KB-KR dan lansia yang

diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta

6) Mengkoordinasikan dan melaksanakan pelatihan program keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi dan kesehatan lansia.

7) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian

yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

27

8) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan.

9) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara

lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran

pelaksanaan tugas.

10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

fungsinya

Seksi Kesehatan Reproduksi Remaja dan Lansia, terdiri dari tiga

program yaitu:

1) Keluarga Berencana (KB), dengan program KB pada pasangan usia

subur, meningkatkan cakupan peserta KB baru dan KB aktif,

menurunkan angka kejadian komplikasi KB dan angka kegagalan KB.

2) Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR),

3) Puskesmas Santun Lansia, yaitu dengan meningkatkan angka harapan

hidup dengan program Posyandu lansia. Sasaran program ini adalah

kesahatan kelompok usia lanjut.

Bidang Bina Kesehatan Keluarga di DKK Karanganyar telah bekerja

sesuai dengan tugas pokok fungsinya. Namun untuk memperoleh kinerja

yang maksimal dibutuhkan lebih banyak usaha. Hal ini dikarenakan

banyak faktor yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja yaitu faktor

lingkungan, faktor sumber daya manusia dan faktor sarana dan prasarana.

Faktor lingkungan sangat berpengaruh karena dengan lingkungan yang

kondusif dapat meningkatkan kinerja. Faktor sumber daya manusia juga

sangat berpengaruh oleh karena apabila sumber daya manusia yang

tersedia memiliki jumlah yang cukup dan berkualitas, dapat meningkatkan

kinerja. Sedangkan untuk faktor sarana dan prasarana juga sangat

dibutuhkan karena apabila sarana dan prasarana tidak tersedia, maka

kegiatan kerja tidak dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan harapan.

6. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL),

membawahi:

a. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit

28

Tugas Pokok fungsi seksi ini antara lain:

1) Menyusun program kegiatan Seksi Pengamatan dan Pencegahan

Penyakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas

sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan.

3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,

memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna

meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas

baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan

masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar

diperoleh hasil kerja yang optimal.

5) Melakukan pengamatan dan pengelolaan surveilans penyakit menular

dan tidak menular secara rutin dalam wilayah kabupaten untuk

kelancaran pelaksanaan tugas.

6) Mengelola sistem informasi geografi dan epidemiologi dalam rangka

pencegahan penyakit sesuai pedoman yang berlaku.

7) Mengelola jaringan informasi dalam wilayah kabupaten dan kegiatan

komunikasi dengan Propinsi maupun pusat dalam pengamatan dan

pencegahan penyakit sesuai pedoman yang berlaku.

8) Mengelola publikasi berkala bidang pencegahan dan pemberantasan

penyakit sesuai pedoman yang berlaku.

9) Mengelola sarana imunisasi dan distribusi kepada unit pelayanan

kesehatan yang melaksanakan imunisasi.

10) Mengkoordinasikan lintas program dan sektoral dalam pelaksanaan

kegiatan-kegiatan pengamatan dan pencegahan penyakit menular dan

tidak menular untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

11) Mengkoordinasikan kerjasama dengan Instansi / Badan / Perguruan

Tinggi dan pihak swasta serta masyarakat dalam rangka kegiatan

29

pengamatan dan pencegahan penyakit menular maupun tidak menular

untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

12) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian

yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

13) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan.

14) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara

lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran

pelaksanaan tugas.

15) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

fungsinya

Seksi ini bertugas menangani pencegahan kejadian penyakit termasuk

KLB.Pencegahan dilakukan untuk penyakit menular dan tidak menular.

Pencegahan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)

diwujudkan melalui program imunisasi, sesuai dengan tujuannya, yaitu

LIL (Lima Imunisasi Dasar Lengkap) untuk bayi dan balita di bawah 1

tahun, imunisasi untuk jemaah haji (contoh: imunisasi meningitis), serta

imunisasi lainnya (contoh: influenza). Apabila ada laporan KLB seksi

pencegahan penyakit bertugas mencegahan penyebaran penyakit tersebut

semakin meluas dengan pemberian vaksin booster pada penduduk yang

belum terkena di wilayah KLB.

b. Seksi Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit

Tugas pokok fungsi seksi ini antara lain:

1) Menyusun program kegiatan Seksi Pengamatan dan Pencegahan

Penyakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas

sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan.

30

3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,

memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna

meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas

baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan

masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar

diperoleh hasil kerja yang optimal.

5) Melakukan pengamatan dan pengelolaan informasi penyakit menular

serta penanggulangan Kejadian Luar Biasa secara rutin dalam wilayah

kabupaten untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

6) Mengelola sistem informasi geografi dan epidemiologi dalam rangka

pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta

penanggulangan kejadian luar biasa sesuai pedoman yang berlaku.

7) Mengelola jaringan informasi dalam wilayah kabupaten dan kegiatan

komunikasi dengan Propinsi maupun pusat dalam pencegahan dan

pemberantasan penyakit menular serta penanggulangan kejadian luar

biasa sesuai pedoman yang berlaku.

8) Mengelola publikasi berkala pencegahan dan pemberantasan penyakit

menular serta penanggulangan kejadian luar biasa .sesuai pedoman

yang berlaku.

9) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian

yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

10)Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan.

11)Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara

lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran

pelaksanaan tugas.

12)Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

fungsinya.

31

Seksi ini bertugas melakukan pengendalian kejadian penyakit yang

sudah dilaporkan ada di suatu wilayah meliputi penyakit DBD, malaria,

ISPA, diare, kolera, TB paru, antraks dan HIV/AIDS.

c. Seksi Penyehatan Lingkungan

Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:

1) Menyusun program kegiatan Seksi Penyehatan Lingkungan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber

data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas

sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan.

3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,

memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna

meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas

baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan

masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar

diperoleh hasil kerja yang optimal.

5) Melakukan pembinaan dan pengawasan hygiene sanitasi perumahan

dan lingkungan, tempat-tempat umum, kualitas air serta makanan dan

minuman sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6) Mengkoordinasikan kegiatan teknis hygiene dan sanitasi perumahan

dan lingkungan, tempat-tempat umum dan industri serta penyehatan

makanan dan minuman untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

7) Menghimpun dan menganalisa data yang berkaitan dengan kegiatan

pengawasan hygiene sanitasi perumahan dan lingkungan, tempat-

tempat umum, kualitas air serta makanan dan minuman.

8) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian

yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

32

9) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan.

10) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara

lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran

pelaksanaan tugas.

11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

fungsinya

Seksi ini bertugas menangani masalah lingkungan. Beberapa program

kerjanya adalah penyediaan air bersih dan pengelolaan air limbah atau

sampah.

Tugas pokok instansi (Tupoksi) P2PL antara lain :

1. Melakukan surveilans Penyakit Menular (PM) dan Penyakit Tidak

Menular (PTM)

Bidang P2PL menerima laporan KLB dari berbagai sumber, bisa

dari masyarakat, instansi kesehatan yang terkait atau praktek dokter, dan

lain sebagainya.Setelah mendapatkan laporan, surveilans dilakukan untuk

menganalisis kasus yang ada dengan tujuan mencari penyebab KLB,

sarana penularan, faktor risiko dan sifat penyakit, serta untuk mengetahui

status kesehatan populasi. Kemudian dapat diketahui cara pencegahan dan

pengobatannya. Apabila penyakit yang menyebabkan KLB sudah

diketahui penyebab dan pengobatannya, bisa langsung dilakukan aksi

pencegahan atau pengobatan.Pada prinsipnya adalah mencegah penyakit

semakin menyebar kepada individu yang sehat dan mencegah kronisitas

atau progresivitas penyakit pada individu yang sudah terkena.

2. Pengobatan penyakit

Apabila sumber penyakitnya sudah diketahui dan pengobatannya

juga sudah diketahui maka dilakukan pengobatan pada individu yang sakit.

3. Imunisasi

Tujuan Imunisasi adalah mencegah kejadian penyakit atau

mencegah penyebaran penyakit semakin luas bagi penyakit yang bisa

33

dicegah dengan imunisasi.Program imunisasi yang dijalankan yaitu

imunisasi dasar dan lanjutan.

4. Pengendalian vektor

Penyakit menular yang ditularkan vektor dapat dicegah dengan

mengandalikan populasi vektor penyakit tersebut.Contoh kasus DBD di

suatu Desa Y. Penyakit ini disebarkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypti

tahapan pencegahan yang bisa dilakukan adalah PSN (Pemberantasan

Sarang Nyamuk) dan pengadaan jumat bersih dapat mencegah penularan

DBD.

5. Penanggulangan KLB dan Bencana

Apabila terdapat laporan KLB maka segera dilakukan analisa

situasi di lokasi KLB atau bencana.Kemudian dipersiapkan sarana

kesehatan atau mungkin logistik yang diperlukan.Kasus KLB atau bencana

yang memerlukan kerjasama lintas sektoral dapat diatasi dengan bantuan

dari instansi lain.

Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

sekretariat di DKK Karanganyar telah bekerja sesuai dengan tugas pokok

fungsinya. Namun untuk memperoleh kinerja yang maksimal dibutuhkan

lebih banyak usaha. Hal ini dikarenakan banyak faktor yang mungkin

dapat mempengaruhi kinerja yaitu faktor lingkungan, faktor sumber daya

manusia dan faktor sarana dan prasarana. Faktor lingkungan sangat

berpengaruh karena dengan lingkungan yang kondusif dapat

meningkatkan kinerja. Faktor sumber daya manusia juga sangat

berpengaruh oleh karena apabila sumber daya manusia yang tersedia

memiliki jumlah yang cukup dan berkualitas, dapat meningkatkan kinerja.

Sedangkan untuk faktor sarana dan prasarana juga sangat dibutuhkan

karena apabila sarana dan prasarana tidak tersedia, maka kegiatan kerja

tidak dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan harapan.

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas

a. Unit Pelaksana Teknis Dinas Instalasi Perbekalan Farmasi

34

1) Melakukan penyusunan rencana kebutuhan dan pengadaan

kebutuhan obat publik dan perbekalan kesehatan.

2) Melakukan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan

pendistribusian obat publik dan perbekalan kesehatan.

3) Melakukan pengamatan terhadap mutu secara organoleptis dan

khasiat obat secara umum baik yang ada dalam persediaan maupun

yang akan di distribusikan.

4) Melakukan pembinaan dan pengendalian penggunaan obat publik

dan perbekalan kesehatan.

5) Melakukan pencatatan dan pelaporan mengenai persediaaan dan

penggunaan obat publik dan perbekalan kesehatan.

6) Melakukan evaluasi terhadap pengelolaan obat publik dan

perbekalan kesehatan.

7) Memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan kepada bawahan.

8) Membuat laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban

atas tugas yang diberikan.

9) Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai masukan

untuk mengambil langkah selanjutnya.

10) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan.

b. Unit Pelaksana Teknis Dinas Laboratorium Kesehatan

1) Menyusun rencana kegiatan di bidang pemeriksaan laboratorium

kualitas lingkungan dan laboratorium penyakit menular, penelitian

kesehatan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan sebagai

pedoman kerja.

2) Menjabarkan perintah atasan secara jelas dan rinci agar mudah

dipahami dan dilaksanakan dengan baik.

3) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidang tugas masing-

masing untuk menghindari duplikasi pekerjaan agar tidak tumpang

tindih.

4) Melaksanakan konsultasi kepada atasan dan koordinasi dengan

instansi terkait dan atau unit lain di lingkungan Dinas Kesehatan,

35

baik secara tertulis maupun tidak tertulis untuk memperoleh

sinkronisasi dan kesatuan gerak dalam pelaksanaan tugas.

5) Memberikan bimbingan dan arahan / petunjuk kepada bawahan

sesuai pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

6) Membuat, menghimpun dan mendistribusikan laporan hasil – hasil

penelitian dan pemeriksaan laboratorium secara kontinyu.

7) Melakukan pemeriksaan laboratorium kualitas air, makanan

minuman dan kualitas lingkungan serta laboratorium penyakit

menular.

8) Melaksanakan dan mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan

9) Melaksanakan survey kesehatan daerah.

10) Melaksanakan kerjasama kemitraan dengan unit penelitian dan

pengembangan kesehatan lain untuk mengembangkan dan

meningkatkan mutu program kesehatan kabupaten.

11) Melaksanakan kooordinasi lintas program dan lintas sektoral.

12) Merencanakan kebutuhan sarana laboratorium.

13) Menyusun proposal penelitian kesehatan.

14) Memonitor pelaksanaan tugas bawahan untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan tugas bawahan.

15) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan mempelajari data

dan laporan sebagai bahan untuk menyusun perencanaan tahun

berikutnya agar tepat, efektif, dan efisien.

16) Memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan kepada bawahan.

17) Membuat laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban

atas tugas yang diberikan.

18) Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai masukan

untuk mengambil langkah selanjutnya.

19) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan.

c. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

36

1) Menyusun rencana kegiatan di bidang ketatausahaan, urusan umum,

pemeliharaan sarana dan prasarana, perlengkapan, kepegawaian dan

keuangan sebagai pedoman kerja.

2) Menjabarkan perintah atasan secara jelas dan rinci agar mudah

dipahami dan dilaksanakan dengan baik.

3) Mendistribusikan tugas kepada seluruh karyawan sesuai bidang tugas

masing-masing untuk menghindari duplikasi pekerjaan agar tidak

tumpang tindih.

4) Melaksakanan perencanaan, pengkoordinasian dan pengevaluasian

program kegiatan UPTD Puskesmas untuk kelancaran pelaksanaan

tugas.

5) Melaksanakan konsultasi kepada atasan dan koordinasi dengan

instansi terkait dan atau unit lain di lingkungan kerja, baik secara

tertulis maupun tidak tertulis, utuk memperoleh sinkronisasi dan

kesatuan gerak dalam pelaksanaan tugas.

6) Melaksanakan urusan surat menyurat, disposisi, kearsipan,

dokumentasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

7) Memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh karyawan.

8) Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku untuk tertib administrasi

keuangan dan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

9) Melaksanakan pengadaan perlengkapan kantor sesuai perencanaan

dan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk

ketertiban dan kelancaran pelaksanaan tugas;

10) Melaksanakan pengadaan alat tulis kantor sesuai

perencanaan/kebutuhan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

11) Melaksanakan urusan rumah tangga secara teratur dan sistematis

agar tugas berjalan dengan baik dan sesuai perencanaan yang telah

ditetapkan;

37

12) Melaksanakan inventarisasi terhadap barang-barang milik unit kerja

untuk tertib administrasi;

13) Membuat laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggung jawaban

atas tugas yang diberikan;

Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai masukan

untuk mengambil langkah selanjutnya.

38

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

1. Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar berperan sebagai koordinator

penyelenggara pelayanan kesehatan di tingkat daerah. DKK berfungsi dalam

menetapkan regulasi kebijakan kesehatan daerah, memonitor dan

mengevaluasi program-program unit dibawahnya, baik Puskesmas maupun

praktik swasta.

2. Masing-masing bidang pada struktur organisasi di Dinas Kesehatan

Kabupaten Karanganyar membawahi sub bagian yang memiliki peran

masing-masing.

B. Saran

1. Dinas Kabupaten Karanganyar diharapkan dapat membuat kebijakan-

kebijakan yang baik dan tepat sehingga dapat meningkatkan kerjasama

dengan Unit Pelayanan Kesehatan, terutama puskesmas sebagai ujung

tombak unit pelayanan kesehatan tingkat pertama sehingga dapat tercapai

pembangunan kesehatan yang optimal.

2. Bila seorang dokter ingin memiliki jabatan struktural di suatu institusi

kesehatan, sebaiknya memiliki pengalaman organisasi yang baik agar dapat

menjalankan tugasnya dalam melakukan manajemen kesehatan dengan baik

pula.

39

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2009. Sistem Kesehatan

Nasional.Jakarta

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Profil Kesehatan Indonesia.

www.depkes.go.id/.../PROFIL_KESEHATAN_INDONESIA_2010.pdf

Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. 2014. Profil Kesehatan Kabupaten

Karanganyar Tahun 2013. Karanganyar

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 128/MENKES/SK/II/2004

tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. 2004.

Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar. 2014. Bagan Susunan Organisasi

Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. Karanganyar

40