View
239
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
njvj
Citation preview
LAPORAN KASUSMORBILI
Penyusun :Rezky Pratama
Pembimbing:dr. D Tommy Oembaran, Sp. A
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. CL• Umur : 3 Tahun• Jenis kelamin : Perempuan• Nama orang tua
Ayah : Tn. SIbu : Ny. R
• Pekerjaan orang tuaAyah : wiraswasta Ibu : ibu rumah tangga
• Alamat : Bojong Jagal RT 1/RW 1,Cibadak• Tgl masuk RS : 1 September 2015
ANAMNESIS (ALLO ANAMNESIS DARI IBU)• Keluhan utama
Demam
• Riwayat penyakit sekarang
Ibu pasien mengeluh anaknya sudah demam sejak hari kamis (27/agustus/ 2015), tepatnya 5 hari SMRS. Demam muncul secara tinggi mendadak, demam yang dirasakan cenderung bertambah tinggi setiap hari namun sempat turun sesaat selama 4 jam ketika diberikan paracetamol. Tidak ada kejang saat demam. Pada saat datang ke RS, demam tinggi masuk hari ke 5. Dikatakan bahwa pada seluruh tubuh anaknya terlihat bercak-bercak berwarna merah, tidak menimbul, bercak pertama kali muncul hari senin pagi (31 agustus 2015) dan menurut pengakuan orang tua OS, pertama kali terlihat di wajah pasien, lalu kemudian menyebar hingga ke daerah leher, dada, perut, lalu tangan dan kaki (namun sebenarnya juga terdapat ruam dibelakang telinga). OS juga mengeluh sakit saat menelan, batuk berdahak berwarna jernih, dan pilek dengan mukus berwarna jernih sejak 3 hari SMRS, sesak (-). OS mengeluh sakit kepala (+), BAK normal. Mimisan disangkal, gusi berdarah disangkal, pembengkakan pada kaki & tangan disangkal, nyeri sendi (-).
Riwayat Penyakit Dahulu
OS telah menjalani pengobatan TB selama 9 bulan
Riwayat Pengobatan
OS berobat 2x di puskesmas, hanya diberi paracetamol
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga yang menderita gejala seperti ini
Riwayat Imunisasi
ibu OS mengaku imunisasi nya lengkap
Pemeriksaan Fisik
Status Present
• Keadaan Umum : sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• Tekanan Darah : -
• Nadi : 100x/menit
• Frekuensi Nafas : 40x/menit
• Temperatur : 40o C
• Berat Badan : 11 kg
Pemeriksaan FisikKulit
• Warna : Sawo matang
• Turgor : Kembali cepat
• Ikterus : (-)
• Sianosis : (-)
• Oedema : (-)
• Bercak Kemerahan : (+)
STATUS GENERALIS
Integumen Ruam makuloeritematous, konfluens, berbatas tegas di seluruh tubuh
Kepala Kesan normal
Mata- Konjungtiva hiperemis (+) dan lakrimasi (+)
Telinga Sekret (-/-)
Hidung- Sekret (+/+)
Mulut Faring hiperemis (+), koplik’s spot (+), Leher
• Pembesaran KGB : (-/-) Pembesaran Tiroid : (-/-) Thorax
• Auskultasi
a) Thorax : COR (BJ I dan II regular,murmur (-),Gallop(-)
b) Pulmonal : vesikuler (+/+),wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)
Abdomen • Bising Usus (+),datar
Ekstremitas Edema (-/-), akral hangat (+), CRT<2dtk
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah rutin:Ht = 38% (42,0 – 50)Hb = 11,9 g/dl (13,8-17)Leukosit = 5000 sel/ mm3 (4,5–10,8)Trombosit = 230.000/mm3 (185 – 402)
• Diagnosis kerja : Morbili
• Diagnosis banding : Rubella
Penyakit Kawasaki
• Rencana diagnosis : Pemeriksaan DPL Tes serologis
Isolasi dan identifikasi virus
Follow UPSubjective Objective Assesment Planning
2/9/2015 S = Demam (+), bercak kemerahan (+), batuk (+)pilek (+).mata merah(+),mata belekan (+)
VS: HR =110 x/i RR = 22 x/i T = 38,2 ◦C
- Pasca hiperpireksia- Morbili
Th/Instruksi dr. Spesialis Anak:- RL 11 tpm- Ambroxol 3x1,2cth- Stimunno 1x1cth - Paracetamol 3x1cth- Citirizine 2 x1/4 tab- Vitamin A 200.000 IU
Subjective Objective Assesment Planning
3/9/2015OS merasa batuk semakin bertambah Demam (+) , bercak kemerahan berkurang .mata merah(+) ,
VS: HR =100 x/i RR = 30x/i T = 37,6 ◦C
- Pasca hiperpireksia- Morbili
Th/Instruksi dr. Spesialis Anak:- Ambroxol stop- Diganti dengan pulvis
(meptin 1/6 cth,cetirizine 1/6,ambroxol 1/6)
- Terapi lanjut
Subjective Objective Assesment Planning
4/9/2015 Demam (-) bercak kemerahan (-) ,,batuk (+) .mata merah(-)
VS: HR =110 x/i RR = 24 x/i T = 36,5 ◦C
- Pasca hiperpireksia- Morbili - Boleh pulang
- Up infus- Terapi lanjut
Tinjauan Pustaka
LATAR BELAKANG
terdapat di seluruh dunia merupakan masalah kesehatan di negara berkembang, tetapi pada saat ini terjadi peningkatan kasus di amerika serikat dan eropa,di duga berhubungan dengan ncakupan imunisasi yang menurun.
Berdasarkan penelitian di Amerika, lebih dari 50% kasus campak terjadi pada usia 5-9 tahun. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang menderita campak akan mendapat kekebalan secara pasif melalui plasenta sampai umur 4-6 bulan, dan setelah itu kekebalan menurun sehingga bayi dapat menderita campak.
•Morbili adalah penyakit infeksi virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium kataral, stadium erupsi, dan stadium konvalesensi.
•Penularan terjadi secara droplet dan kontak langsung dengan pasien.•Nama lain penyakit ini adalah campak, measles, atau rubeola.
MORBILI
• Penyakit ini disebabkan oleh golongan paramyxovirus yaitu virus RNA dari famili Paramixoviridae, genus Morbillivirus.
• Virus campak ditularkan lewat droplet, menempel dan berbiak pada epitel nasofaring.
• Virus ini masuk melalui saluran pernafasan terutama bagian atas, juga kemungkinan melalui kelenjar air mata
ETIOLOGI
1. Daya tahan tubuh yang lemah
2. Belum pernah terkena campak
3. Belum pernah mendapat vaksinasi campak
FAKTOR RESIKO
• berlangsung selama 4-5 hari • ditandai oleh demam ringan hingga sedang, batuk
kering ringan, coryza, fotofobia dan konjungtivitis
Stadium kataral (prodromal)
• eksantema di palatum durum dan palatum mole, bercak Koplik, ruam atau eritema , berbentuk makula-papula disertai naiknya suhu badan
Stadium erupsi
• Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua (hiperpigmentasi) yang bisa hilang sendiri
Stadium konvalesensi
MORBILI
a. Anamnesis
- Anak dengan panas 3-5 hari (biasanya tinggi, mendadak), batuk, pilek.
- Mata merah dan fotofobia
- Dapat disertai diare dan muntah.
- Dapat disertai dengan gejala perdarahan (pada kasus yang berat) : epistaksis, petekie, ekimosis.
- Anak resiko tinggi adalah bila kontak dengan penderita morbili (1 atau 2 minggu sebelumnya) dan belum pernah vaksinasi campak.
DIAGNOSIS
b. Pemeriksaan fisik
- Pada stadium kataral manifestasi yang tampak mungkin hanya demam (biasanya tinggi) dan tanda-tanda nasofaringitis dan konjungtivitis.
- Pada umunya anak tampak lemah.
- Koplik spot pada hari ke 2-3 panas (akhir stadium kataral).
- Pada stadium erupsi timbul ruam (rash) yang khas : ruam makulopapular yang munculnya mulai dari belakang telinga, mengikuti pertumbuhan rambut di dahi, muka, dan kemudian seluruh tubuh.
c. Pemeriksaan Penunjang ( Laboratorium ): pada pemeriksaan darah rutin ditemukan nya Limfositosis atau leukopenia.
Terapi pada campak bersifat suportif, terdiri dari:
• Pemberian cairan yang cukup, misal air putih, jus buah segar, teh, dll untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang karena panas dan berkeringat karena demam.
• Pemberian kalori yang sesuai dan jenis makanan yang disesuaikan dengan tingkat kesadaran dan adanya komplikasi
• Suplemen nutrisi
• Antibiotik diberikan apabila terjadi infeksi sekunder
• Anti konvulsi apabila terjadi kejang
• Anti piretik bila demam
PENATALAKSANAAN
• Pemberian vitamin A
Terapi vitamin A untuk anak-anak dengan campak di negara-negara berkembang terbukti berhubungan dengan penurunan angka kejadian morbiditas dan mortalitas.
- Dosis 6 bulan – 1 tahun : 100.000 IU per oral sebagai dosis tunggal
- Dosis > 1 tahun : 200.000 IU per oral sebagai dosis tunggal
Ulangi dosis hari berikutnya dan minggu ke-4 bila didapatkan keluhan oftalmologi sehubungan dengan defisiensi vitamin A
Pada umumnya prognosis baik, tetapi lebih buruk pada anak dengan keadaan gizi buruk, anak yang menderita penyakit kronis atau bila disertai komplikasi.
PROGNOSIS
TERIMA KASIH
Recommended