View
5.906
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
LAPORANPERCOBAAN KIMIA
ELEKTROKIMIA
Oleh:Kelompok IV
Kelas: XII IPA 3Michael Dwi (19)Nurlaila Nilam W (20)Ocky Suryahadinata (21)Oktaviani (22)Pipit Sari (23)Qonitatul K (24)
SMA NEGERI I BATUJl. KH. Agus Salim 57 Batu Telp. 0341- 591310
Tahun Pelajaran 2009-2010
Percobaan-percobaan yang
dilakukan berkaitan dengan
elektrokimia:
1. Reaksi Redoks Spontan
2. Merakit Sel Volta
3. Korosi Besi
4. Sel Elektrolisis
LAPORAN KIMIAREAKSI REDOKS SPONTAN
Oleh:Kelompok IV
Kelas: XII IPA 3Ketua : Oktaviani (22)Anggota :Michael Dwi PDG (19)Nurlaila Nilam W (20)Ocky Suryahadinata (21)Pipit Sari (23)Qonitatul K (24)
Tanggal Percobaan : Kamis, 03 September 2009
Tempat percobaan : Laboratorium Kimia SMAN 1 Batu
SMA NEGERI I BATUJl. KH. Agus Salim 57 Batu Telp. 0341- 591310
Tahun Pelajaran 2009-2010
I. JUDUL Reaksi Redoks Spontan
II. TUJUAN PERCOBAANMengamati reaksi spontan
III. ALAT DAN BAHAN
No. Alat / Bahan Ukuran /
Konsentrasi
Jumlah /
VolumeGambar
1 Gelas Kimia - 2
2 Larutan CuSO4 0,1 M + 50 ml
3 Lempeng zink - 1
4 Larutan ZnSO4 0,1 M + 50 ml
5Logam
Tembaga- 1
IV. PROSEDUR DAN PENGAMATAN PERCOBAAN No. /
ReaksiLANGKAH KERJA
Menyiapkan dua gelas kimia 500 ml
1 Memasukkan + 50 ml larutan CuSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia, kemudian
memasukkan lempeng logam zink
2 Mengukur suhu awal dan suhu reaksi berlangsung
3 Memasukkan + 50 ml larutan ZnSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia 2, kemudian
memasukkan sepotong lempeng logam tembaga
4 Memperhatikan dan mencatat perubahan yang terjadi
V. HASIL PENGAMATAN
NO KEADAAN AWAL KEADAAN AKHIR
1 CuSO4 larutan, berwarna biru Larutan, tidak berubah warna
Zn logam, berwarna perak logam, berwarna merah bata
Suhu CuSO4 27,5 oC 38 oC
Gambar
2 ZnSO4 larutan, tak berwarna larutan, tidak berubah warna
Logam tembaga Logam, berwarna merah tembaga Logam, tidak berubah warna
Suhu ZnSO4 26 oC 26 oC
Gambar
VI. ANALISIS DATA / PERTANYAAN 1. Reaksi manakah yang berlangsung spontan? Jelaskan!
Jawab:
Zn dan CuSO4, karena pada reaksi tersebut terjadi pelarutan logam zink sedikit demi
sedikit, sedangkan ion Cu2+ diendapkan.
2. Apakah reaksi yang spontan (dari pertanyaan 1) tersebut bersifat eksoterm atau
endoterm?
Jawab:
Eksoterm, karena ditandai dengan naiknya suhu larutan.
VII. KESIMPULAN
1. Reaksi spontan adalah reaksi redoks yang berlangsung serta merta.
2. Pada reaksi spontan terjadi kenaikan suhu yang berarti reaksi bersifat eksoter
LAPORAN KIMIA
KOROSI BESI
Oleh:Kelompok IV
Kelas: XII IPA 3Ketua : Michael Dwi PDG (19)Anggota :Nurlaila Nilam W (20)Ocky Suryahadinata (21)Oktaviani (22)
Pipit Sari (23)Qonitatul K (24)
Tanggal Percobaan : Jum’at, 2 Oktober 2009
Tempat percobaan : Laboratorium Kimia SMAN 1 Batu
SMA NEGERI I BATUJl. KH. Agus Salim 57 Batu Telp. 0341- 591310
Tahun Pelajaran 2009-2010
I. JUDUL Korosi Besi
II. TUJUAN PERCOBAANUntuk mengetahui korosi besi
III. ALAT DAN BAHAN
No. Alat / Bahan Ukuran /
Konsentrasi
Jumlah /
VolumeGambar
1 Air suling - 5 ml
2 Kristal CaCl2 - 2 gram
3 Kapas kering - -
4 Air mendidih - -
5Kerosin /
minyak tanah - 10 ml
6 Batang paku - 4 buah
7 Tabung reaksi - 4 buah
8 Prop karet - 2 buah
9 Ampelas - -
10 pipet - -
IV. PROSEDUR DAN PENGAMATAN PERCOBAAN No. /
ReaksiLANGKAH KERJA
1 Mengambil 4 tabung reaksi, kemudian:
a). Menambahkan 5 ml air suling ke dalam tabung1
b). Menambahkan 2 gram kristal CaCl2 kemudia kapas kering ke dalam
tabung 2
c). Menambahkan air yang sudah didihkan ke dalam tabung 3 hingga hampir
penuh
d). Menambhakan kira kira 10 ml kerosin ke dalam tabung 4
2 Mengamplas 4 batang paku besi hingga bersih, kemudian memasukan
masing-masing satu ke dalam tabung reaksi pada prosedur 1 di atas
3 Menutup tabung 2 dan 3 dengan prop (sumbat) karet sampai rapat
4 Menyimpan tabung-tabung tersebut selama 2 hari, kemudian mengamati apa
yang terjadi. Dan mencatat pengamatan
V. HASIL PENGAMATAN
Hari ke-1 : Sabtu, 2 Oktober 2009
Tabung ke- Perubahan Gambar
1 Air keruh
2 Tidak terjadi perubahan
3 Paku sedikit berkarat
4 Tidak terjadi perubahan
Hari ke-III : Senin, 5 Oktober 2009
Tabung ke- Perubahan Gambar
1 Paku berkarat kuning keemasan, air keruh
2 Tidak terjadi perubahan
3 Paku berkarat
4 Tidak terjadi perubahan
VI. ANALISIS DATA / PERTANYAAN
1. Apakah tabung dimana paku berkarat terdapat oksigen dan air?
Jawab:
Ya, karena reaksi korosi disebabkan oleh oksigen dan air
2. Apakah tabung dimana paku tidak berkarat tidak terdapat oksigen dan air?
Jawab:
Ya, karena jika paku tidak berkarat, maka di paku tersebut tidak terdapat oksigen
atau air.
VII. KESIMPULAN
1. Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di
lingkungannya yang mengahsilkan senyawa senyawa yang tak dikehendaki. dalam
bahasa seahari-hari , korosi disebut perkaratan
2. Pada periostiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)
mengalami reduksi
3. Korosi merupakan peristiwa elektrokimia, pada korosi besi bagian tertentu dari besi
itu berlaku sebagai anode, dimana besi mengalami oksidasi. Elektron yang
dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang berlaku sebagai
katode, dimana oksigen tereduksi.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi dintaranya adalah: oksigen, air /
kelembapan, pengotor, halus kasarnya permukaan, dan air yang mengandung garam
atau kontak dengan elektrolit
5. Cara pencegahan korosi
Mencegah kontak antara besi dengan H2O dan O2 dapat dilakukan dengan:
1. Mengecat
2. Melumuri dengan oli atau gemuk
3. Dibalut dengan plastik
4. Tin Plating (pelapisan dengan timah putih)
5. Galvanisasi ( pelapisan dengan zink / seng)
6. Cromium plating ( pelapisan dengan kromium)
7. Sacrificial protection (pengorbanan anode) . Magnesim lebih mudah berkarat
daripada besi. Jika logam Mg dikontakkan dengan Fe, maka Mg akan berkarat
tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam
dalam tanah atau badan kapal laut. Secara periodik, batang Mg harus diganti
LAPORAN KIMIA
ELEKTROLISIS
Oleh:Kelompok IV
Kelas: XII IPA 3Ketua : Nurlaila Nilam W (20)Anggota :Michael Dwi PDG (19)Ocky Suryahadinata (21)Oktaviani (22)Pipit Sari (23)Qonitatul K (24)
Tanggal Percobaan : Jum’at, 12 Oktober 2009
Tempat percobaan : Laboratorium Kimia SMAN 1 Batu
SMA NEGERI I BATUJl. KH. Agus Salim 57 Batu Telp. 0341- 591310
Tahun Pelajaran 2009-2010
I. JUDUL Elektrolisis
II. TUJUAN PERCOBAANMempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan garam natrium
sulfat (Na2SO4) dam kalium iodida (KI)
III. ALAT DAN BAHAN
No. Alat / Bahan Ukuran /
Konsentrasi
Jumlah /
VolumeGambar
1 Tabung U - 2 buah
2Elektrode Karbon
- 2 buah
3 Kabel 0,5 m - 2 buah
4 Jepit buaya - 2 buah
5Baterai / catu
daya1,5 v 4 buah
6 Statif / klem - 1 buah
7 Pipet tetes - -
8 Gelas kimia - -
9 Larutan Na2SO4 0,5 M 50 mL
10 Larutan KI 0,5 M 50 mL
11 Tabung reaksi - 4 buah
12Larutan
fenolftalein- -
13Larutan
Indikator universal
- -
14Larutan amilum
/ kanji- -
I. Elektrolisis Larutan Na2SO4
No. /
ReaksiLANGKAH KERJA
1 Memasang alat elektrolisis seperti gambar
2 Menambahkan 10 tetes indikator universal ke dalam kira-kira 50 larutan
Na2SO4 0,5 M. Lalu memasukan larutan itu ke dalam tabung U
3 Mengelektrolisis larutan itu sampai terlihat suatu perubahan pada sekitar
kedua elektrode. dan mencatat pengamatan
HASIL PERCOBAAN
1. Warna larutan sebelum dielektrolisis Hijau
2. Sesudah dielektrolisis
a. Perubahan pada ruang katode Biru
b. Perubahan pada ruang anode Kuning
PERTANYAAN
1. Dari perubahan warna indikator, apakah yang terbentuk ( H+ atau OH-) pada:
a. ruang katode
Jawab:
OH- , karena menunjukan warna biru yang merupakan indikator larutan basa
b. ruang anode
Jawab:
H+ , karena menunjukan warna kuning yang merupakan indikator larutan
______asam
2. Biala gas yang terjadi pada katode adalah hidrogen (H2) dan pada anode adalah
oksigen (O2), tulislah persamaan setengah reaksi yang terjadi pada kedua
elektrode itu!
Jawab:
Na2SO4(aq) 2Na+(aq) + SO4
2-(aq)
K ( - ) reduksi : 2H2O(l) + 2e H2(g) + 2OH-(aq)
A (+) oksidasi : 2H2O(l) O2(g) + 4H+(aq) + 4e
2H2O(l) 2H2(g) + O2(g)
II. Elektrolisis Larutan KINo. /
ReaksiLANGKAH KERJA
1 Mengelektrolisis larutan KI 0,5 M sampai terlihat perubahan pada kedua
elektrode
2 Dengan menggunakah pipet tetes, memindahkan larutan dari ruang katode ke
dalam dua tabung masing-masing kira-kira 2 mL. Kedalam tabung 1
tambahkan 2 tetes larutan fenolftalein, ke dalam tabung 2 menambahkan 2
tetes larutan amilum / kanji. mencatat pengamatan yang sama dan
melakukannya pada ruang anode
HASIL PERCOBAAN
Cairan dalam
ruang
Perubahan
Selama ElektrolisisSetelah ditambah
fenolftalein
Setelah ditambah
amilum
Anode
Zat berwarna kuning kecoklatan
Zat berwarna kuning muda
Zat berwarna biru kehitaman
Katode
Ada gelembung Zat berwarna merah dadu
bening
PERTANYAAN
1. Zat apakah yang terjadi di ruang anode sebagi hasil elektrolisis?
Jawab:
I2 (g) yang merupakan hasil oksidasi dari I-
2. Ion-ion apakah yang terdapat di ruang katode setelah elektrolisis?
Jawab :
ion K+ dan ion OH-
3. Tulislah persamaan setengah reaksi yang terjadi pada:
KI(aq) K+ (aq) + I-
(aq)
a. Katode : 2H2O(l) + 2e H2(g) + 2OH-(aq)
b. Anode : 2I-(aq) I2(g) + 2e
KESIMPULAN
o Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi
kimia.
o Spesi yang mengalami reduksi di katode adalah spesi yang potensial reduksinya
paling besar dan bermuatan (-).
Spesi yang mengalami oksidasi di anode adalah spesi yang potensial oksidasinya
paling besar dan bermuatan (+).
o Perbedaan antara sel volta dengan elektrolisis adalah:
Perbedaan Sel Volta Elektrolisis
Muatan di Katode Positif (+) Negatif (-)
Muatan di Anode Negatif (-) Positif (+)
Elektrolit Terpisah Menjadi satu
Reaksi yang Terjadi Spontan Tidak spontan
LAPORAN KIMIA
SEL VOLTA
Oleh:Kelompok IV
Kelas: XII IPA 3Ketua : Qonitatul Khasanah (24) Anggota:
Michael Dwi PDG (19)Nurlaila Nilam W (20)Ocky Suryahadinata (21)Oktaviani Dewi (22)Pipit Sari (23)
Tanggal Percobaan : Kamis, 10 September 2009
Tempat percobaan : Laboratorium Kimia SMAN 1 Batu
SMA NEGERI I BATU
Jl. KH. Agus Salim 57 Batu Telp. 0341- 591310Tahun Pelajaran 2009-2010
I. JUDUL
Sel Volta
II. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mempelajari sel volta
2. Mengukur beda potensial sel volta
3. Membandingkan beda potensial sel volta hasil percobaan dengan beda
potensial hasil hitungan berdasarkan potensial elektroda standar.
III. ALAT DAN BAHAN
No. Alat / Bahan Ukuran /
KonsentrasiJumlah / Volume Gambar
1 Voltmeter - 1
2 Gelas Kimia 50 ml 2
3 Logam Cu - 1
5 Logam Zn - 1
6Logam Pb - 1
7Larutan CuSO4
1M 40 ml
8Larutan ZnSO4
1M 40 ml
9Larutan
Pb(CH3COO)21M 40 ml
10 Amplas - 1
11Jembatan
garam - 1
12 Air Suling - -
13.Kabel dengan penjepit buaya
2
IV. PROSEDUR DAN PENGAMATAN PERCOBAAN
Percobaan 1
No. /
ReaksiLANGKAH KERJA
1. Memasukkan ke dalam gelas kimia pertama larutan ZnSO4 1 M 40ml dan ke
dalam gelas kimia kedua larutan CuSO4 1M 40 ml
2. Menjepit logam Zn dan Cu dengan penjepit buaya.
3. Menghubungkan gelas kimia pertama dan gelas kimia kedua dengan jembatangaram.
4. Memasukkan logam Zn ke dalam larutan ZnSO4 1 M dan logam Cu ke dalamlarutan CuSO4 1 M.
5. Menghubungkan kabel-kabel dari logam Zn dan Cu ke Voltmeter dengan skala 5 volt. Rakit seperti pada gambar.
6. Mencatat beda potensial yang dihasilkan.
Percobaan 2
No. /
ReaksiLANGKAH KERJA
1. Memasukkan ke dalam gelas kimia pertama larutan ZnSO4 1 M 40ml dan kedalam gelas kimia kedua larutan Pb(CH3COO)21M 40 ml
Logam Zn
Logam Cu
Larutan CuSO4 1M
Larutan ZnSO4 1M
2. Menjepit logam Zn dan Pb dengan penjepit buaya.
3. Menghubungkan gelas kimia pertama dan gelas kimia kedua dengan jembatangaram.
4. Memasukkan logam Zn ke dalam larutan ZnSO4 1 M dan logam Pb ke dalamlarutan 1 M Pb(CH3COO)2
5. Menghubungkan kabel-kabel dari logam Zn dan Pb ke Voltmeter dengan skala5 volt. Rakit seperti gambar pada percobaan 1.
6. Mencatat beda potensial yang dihasilkan.
Percobaan 3
No. /
ReaksiLANGKAH KERJA
1. Memasukkan ke dalam gelas kimia pertama larutan Pb(CH3COO)21M 40 ml dalam gelas kimia kedua larutan CuSO4 1M 40 ml.
2. Menjepit logam Pb dan Cu dengan penjepit buaya.
3. Menghubungkan gelas kimia pertama dan gelas kimia kedua dengan jembatan garam.
4. Memasukkan logam Pb ke dalam larutan Pb(CH3COO)21M dan logam Cu ke dalam larutan CuSO4 1M 40 ml.
5. Menghubungkan kabel-kabel dari logam Pb dan Cu ke Voltmeter dengan skala 5 volt. Rakit seperti gambar pada percobaan 1.
6. Mencatat beda potensial yang dihasilkan.
Percobaan 4
No. /
ReaksiLANGKAH KERJA
1. Memasukkan ke dalam gelas kimia pertama larutan CuSO4 1M 40 ml.dalam gelas kimia kedua larutan Pb(CH3COO)21M 40 ml
2. Menjepit logam Cu dan Pb dengan penjepit buaya.
3. Menghubungkan gelas kimia pertama dan gelas kimia kedua dengan jembatangaram.
4. Memasukkan logam Cu ke dalam larutan CuSO4 1M 40 ml.dan logam Pb ke dalam larutan Pb(CH3COO)21M
5. Menghubungkan kabel-kabel dari logam Cu dan Pb ke Voltmeter dengan skala 5 volt. Rakit seperti gambar pada percobaan 1.
6. Mencatat beda potensial yang dihasilkan.
V. ANALISIS DATA / PERTANYAAN
a. Tuliskan notasi sel dari percobaan tersebut !
NO. PERCOBAAN HASIL PENGAMATAN
1.Zn (s) | Zn2+
(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s) E0 sel = 18 / 100 x 5 volt
= 0,9 V
2.Zn (s) | Zn2+
(aq) || Pb2+(aq) | Pb(s) E0 sel = 10 / 100 x 5 volt
= 0,5 V
3. Pb(s) | Pb2+(aq) || Cu2+
(aq) | Cu(s)E0 sel = -8 / 100 x 5 volt
= -0,4 V
4.Cu(s) | Cu2+
(aq) || Pb2+(aq) | Pb(s) E0 sel = 6 / 100 x 5 volt
= 0,3 V
b. Apakah semua reaksi bisa berlangsung spontan ? Jelaskan !
Tidak, hanya reaksi yang memiliki potensial sel berharga positif saja yang dapat
berlangsung spontan.
c. Hitung E0 sel pada percobaan tersebut melalui data potensial standar !
Notasi sel hasil percobaan untuk:Percobaan 1:
O = Zn Zn2+ + 2e E0 sel = 0,76 VR = Cu2+ + 2e Cu E0 sel = 0,34 V +
Zn + Cu2+ Zn2+ + Cu E0 sel = 1,1 V Zn (s) | Zn2+
(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s) E0 sel = 1,1 V
Percobaan 2O = Zn Zn2+ + 2e E0 sel = 0,76 VR = Pb2+ + 2e Pb E0 sel = -0,13V +
Zn + Pb2+ Zn2+ + Pb E0 sel = 0,63 VZn (s) | Zn2+
(aq) || Pb2+(aq) | Pb(s) E0 sel = 0,63 V
Percobaan 3 O = Pb Pb2+ + 2e E0 sel = 0,13 V R = Cu2+ + 2e Cu E0 sel = 0,34 V
Pb + Cu2+ Pb2+ + Cu E0 sel = 0,47 VPb(s) | Pb2+
(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s) E0 sel = 0,47 V
Percobaan 4 O = Cu Cu2+ + 2e E0 sel = -0,34 V
R = Pb2+ + 2e Pb E0 sel = -0,13V +
Cu + Pb2+ Cu2+ + Pb E0 sel = -0,47 VCu(s) | Cu2+
(aq) || Pb2+(aq) | Pb(s) E0 sel = -0,47 V
d. Bandingkan harga E0sel pada percobaan dengan E0 teoritis ( hitungan ) !
Tabel perbandingan E0 sel percobaan E0 sel teoritis
No. Percobaan E0 sel percobaan E0 sel teoritis
1.Zn (s) | Zn2+
(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s) 0,9 V 1,1 V
2.Zn (s) | Zn2+
(aq) || Pb2+(aq) | Pb(s) 0,5 V 0,63 V
3.Pb(s) | Pb2+
(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s) -0,4 V 0,47 V
4.Cu(s) | Cu2+
(aq) || Pb2+(aq) | Pb(s) 0,3 V -0,47 V
Hasil percobaan dan hasil hitungan ternyata berbeda jauh karena:
a) Saat melakukan percobaan, suhu dan tekanan berbeda dengan keadaan standar
yang dibutuhkan untuk menentukan potensial elektroda, yaitu 250C 1 atm.
b) Elektroda logam yang digunakan memiliki tingkat pengotor yang tinggi sehingga
mengganggu jalannya reaksi sel volta.
c) Larutan elektrolit yang digunakan sebagian sudah tidak murni karena tercampur
zat lain ataupun mengalami koagulasi.
d) Kemungkinan, dalam percobaan kami, kami salah dalam menggunakan alat.
Karena percobaan kami hanyalah percobaan latihan ( exercise ) saja dan tidak
menutup kemungkinan kami banyak melakukan kesalahan.
e) Ada kemungkinan juga kami salah menempatkan lempengan logam, sehingga E
sel yang harusnya positif menjadi bertanda negatif.
VI. Kesimpulan
1. Pada percobaan 1 ( Zn (s) | Zn2+(aq) || Cu2+
(aq) | Cu(s) ) reaksi dapat berlangsung spontan
karena E0 sel berharga positif ( 0,9 V ) sama dengan pada hasil hitungan ( teoritis ),
reaksi berlangsung spontan ( 1,1, V )
2. Pada percobaan 2 ( Zn (s) | Zn2+(aq) || Pb2+
(aq) | Pb(s) ) reaksi dapat berlangsung spontan
karena E0 sel berharga positif ( 0,5 V ) sama dengan pada hasil hitungan ( teoritis ),
reaksi berlangsung spontan ( 0,63 V )
3. Pada percobaan 3 ( Pb(s) | Pb2+(aq) || Cu2+
(aq) | Cu(s) ) reaksi tidak dapat berlangsung
spontan karena E0 sel berharga negatif ( -0,4 V ) tidak sama dengan pada hasil
hitungan ( teoritis ), reaksi berlangsung spontan ( 0,47 V )
4. Pada percobaan 4 reaksi ( Cu(s) | Cu2+(aq) || Pb2+
(aq) | Pb(s) ) reaksi dapat berlangsung
spontan karena E0 sel berharga positif ( 0,3 V ) tidak sama dengan pada hasil
hitungan ( teoritis ), reaksi tidak berlangsung spontan ( -0,47 V )
5. Di dalam sel volta, reaksi redoks berlangsung spontan dan membangkitkan arus listrik
yang mengalir melalui rangkaian luar ( membangkitkan arus listrik)
6. Reaksi redoks spontan adalah reaksi yang berlangsung serta merta.
7. Suatu reaksi redoks dapat dikatakan spontan apabila potensial sel yang dihasilkannya
bertanda positif. Pada reaksi redoks, katoda berarti reduksi ( + ) dan anoda berarti
oksidasi ( - ). Jadi suatu reaksi redoks dapat berlangsung spontan jika potensial spesi
yang tereduksi dikurangi dengan potensial spesi yang teroksidasi lebih besar dari nol.
8. Potensial sel standar adalah potensial sel yang diukur pada 250 C dengan konsentrasi
ion – ion 1 M dan tekanan gas 1 atm.
9. Pencarian harga Eo sel dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain adalah :
a. Berdasarkan percobaan
b. Berdasarkan perhitungan melalui rumus E0sel = E0 katode – E0 anode
c. Berdasarkan deret volta, unsur yang memiliki potensial sel lebih kecil akan
semakin reaktif karena semakin mudah untuk melepas elektron ( beroksidasi ).
Sedangkan semakin ke kanan, potensial sel yang dimiliki akan cenderung lebih
besar sehingga semakin sukar untuk melepas elektron ( berreduksi ).
d. Melalui prediksi. Dengan memprediksikan unsur yang terletak sebelah kiri pada
deret volta (akan mengalami oksidasi), kita dapat mengatakan sel tersebut
mengalami reaksi redoks spontan atau tidak.
Recommended