View
231
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LKIP) KABUPATEN BIREUEN
TAHUN 2015
i
KATA PENGANTAR
uji syukur kita ucapkan kehadirat
Allah S.W.T yang telah melimpahkan
berkah dan rahmat-Nya kepada kita
semua, sehingga tugas penyusunan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
Kabupaten Bireuen Tahun 2015 dapat kami
selesaikan. Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Kabupaten Bireuen
disusun sesuai Perpres Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan laporan ini merupakan upaya
kami untuk menginformasikan pertanggungjawaban kinerja yang telah
dilakukan Pemerintah Kabupaten Bireuen selama tahun 2015, sebagai
konsistensi kami terhadap komitmen untuk menciptakan transparansi
yang merupakan pilar terwujudnya tata pemerintahan yang baik.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bireuen pada tahun
ke tiga periode pemerintahan Tahun 2012 - 2017 memuat informasi tentang
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan program dan
kegiatan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan visi Pemerintah
Kabupaten Bireuen yaitu ”Kabupaten Bireuen Yang Bermartabat Dan
Mandiri Berlandaskan UUPA” untuk pencapaian sasaran strategis
sebagaimana tercantum dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Kabupaten Bireuen Tahun 2012 - 2017.
Hal ini sebagai perwujudan komitmen dan tekad yang kuat untuk
melaksanakan kinerja organisasi yang berorientasi pada hasil, baik berupa
P
ii
output maupun outcome dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang
efektif, efisien dan akuntabel.
Sejalan dengan fokus pada peningkatan akuntabilitas dan capaian
kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Bireuen
Tahun 2015 memberikan informasi tentang capaian kinerja kegiatan dan
sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan dan sejalan dengan RPJM
Kabupaten Bireuen Tahun 2012 -2017.
Secara umum capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bireuen dapat
dikatakan “berhasil”, walaupun terdapat beberapa indikator/sasaran yang
masih perlu mendapat perhatian guna meningkatkan kinerja di masa
mendatang. Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan Kabupaten Bireuen tidak terlepas dari kerjasama dan
kerja keras semua pihak yakni masyarakat, swasta dan aparat
pemerintah daerah baik dalam perumusan kebijakan, maupun dalam
implementasi serta pengawasannya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan, bantuan serta partisipasi dalam
penyusunan LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015.
Bireuen, Maret 2016
BUPATI BIREUEN,
H. RUSLAN M. DAUD
iii
I K H T I S A R E K S E K U T I F
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Pemerintah Kabupaten
Bireuen Tahun 2015 adalah LKIP tahun ke tiga dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bireuen Tahun 2012-2017
dimana pada tahun 2015 ini RPJMD tersebut akan dievaluasi berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
Tuntutan pelayanan publik kearah yang lebih transparan, partisipatif
dan akuntabel merupakan isu aktual mendapat respon positif dari
Pemerintah Kabupaten Bireuen. Tuntutan ini akibat dari meningkatnya
kesadaran masyarakat akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang
dipicu oleh meningkatnya sumber daya manusia, serta semakin mandirinya
media masa yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi yang menembus sekat-sekat ruang dan waktu termasuk
pemerintahan.
Dalam rangka meningkatkan akses informasi, cakupan dan kualitas
pelayanan publik, masyarakat menuntut visi, misi dan program kerja Bupati
dan Wakil Bupati Bireuen yang telah dituangkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Bireuen sebagaimana
amanat dari Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional yang kongkrit dan aplikatif dari
pemerintah sebagai acuan penilaian kinerja. Selanjutnya pada setiap awal
tahun anggaran, pemerintah juga dituntut untuk menyiapkan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Kerja (Renja) untuk SKPK yang
kemudian pada akhir tahun diharuskan mempertanggung jawabkan
pelaksanaan rencana kerjanya.
Sejalan dengan itu telah ditetapkan TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998
tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan
iv
Nepotisme diikuti dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999
serta Peraturan Presiden No 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Pemerintah Kabupaten Bireuen
diwajibkan menyiapkan semua dokumen yang berkaitan akuntabilitas
kinerja dan LKIP ini merupakan salah satu dokumen pertanggung jawaban
Akuntabilitas kinerja mulai dari visi sampai dengan capaian target kinerja
kegiatan.
“KABUPATEN BIREUEN YANG BERMARTABAT DAN
MANDIRI BERLANDASKAN UUPA”, adalah visi dari Pemerintah
Kabupaten Bireuen kemudian dijabarkan dalam 4 (empat) misi yang telah
ditetapkan, yaitu :
1. Mewujudkan Pemerintahan yang Islami, Berbudaya, Bersih, dan
Berwibawa (good and clean governance).
2. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
3. Memberdayakan ekonomi berdayasaing secara berkelanjutan berbasis
sumber daya lokal.
4. Mewujudkan persatuan dan keberlanjutan perdamaian berdasarkan
UUPA.
Penjabaran/implimentasi misi tersebut di atas di arahkan pada
pencapaian tujuan lima tahunan. Sesuai dengan data pengukuran kinerja,
pencapaian sasaran kinerja Pemerintah Kabupaten Bireuen tahun 2015
dapat diklasifikasikan bahwa, dari 19 (sembilan belas) sasaran dan 51
indikator kinerja dapat disimpulkan bahwa terdapat 7 (tujuh) sasaran rata-
rata melebihi target dengan pencapaian melebihi 100,00% dikategorikan
sangat berhasil, 5 (lima) sasaran rata-rata sesuai dengan target yaitu
100,00% dan dikategorikan sangat berhasil, 3 (tiga) sasaran rata-rata
mendekati dengan target berkisar 88,88% sampai dengan 94,55% dan
dikategorikan sangat berhasil, 1 (satu) sasaran rata-rata mendekati target
v
sebesar 83,66% yaitu sasaran ke 15 dan dikategorikan berhasil, 1 (satu)
sasaran rata-rata tidak mendekati target sebesar 56,67% yaitu sasaran ke 5
(lima) dan dikategorikan cukup berhasil.
Terdapat 2 (dua) sasaran yang sulit diukur yaitu sasaran ke 16 (enam
belas) dan sasaran ke 18 (delapan belas), dikarenakan target yang ditetapkan
besar akan tetapi tidak ada realisasinya sama sekali akan tetapi dapat
diinterpretasikan dengan sangat berhasil.
Pada Tahun Anggaran 2015, untuk pencapaian kinerja 19
(sembilan belas) sasaran strategis dan 51 (lima puluh satu) indikator
kinerja pada RPJM Kabupaten Bireuen yang dilaksanakan pada Badan,
Dinas dan Kantor serta Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bireuen dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten
Bireuen sebesar Rp 1.741.136.818.350,01 dengan realisasi serapan anggaran
sebesar Rp 1.607.648.395.634,41 atau kemampuan tingkat serapan dana
mencapai 92,33% (data sebelum dilakukan audit oleh BPK).
Terlepas dari kendala dan keterbatasan yang ada, LKIP Pemerintah
Kabupaten Bireuen Tahun 2015 ini merupakan upaya untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan rencana kinerjanya, dengan harapan
dapat dipergunakan sebagai salah satu media informasi Kinerja Pemerintah
Kabupaten Bireuen.
Bireuen, Maret 2016
SEKRETARIS DAERAH,
Ir. ZULKIFLI, Sp
Pembina Utama Madya
Nip. 196102151992031002
vi
DDAAFFTTAARR IISSII
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
IKHTISAR EKSEKUTIF .............................................................................. iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang……………………………………………… .. 1
B. Gambaran Umum………………………………….............. .. 6
C. Perekonomian…………………… ........................................ 17
D. Sumber Daya Manusia dan Aparatur ............................... 23
E. Isu – Isu Strategis.……………………………………… ........ 29
F. Permasalahan Utama (strategic issued) Organisasi. ....... 31
BAB II : PERENCANAAN KINERJA……… .................................... 33
A. Rencana Strategis…...……………. ..................................... 33
B. Indikator Kinerja Utama (IKU)…………………………….. 39
C. Strategi, Arah Kebijakan, Program dan Indikator
Kinerja dalam RPJM Kabupaten Bireuen 2012 - 2017 .... 46
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ............................................. 64
A. Pengukuran Kinerja ........................................................... 66
B. Capaian Indikator Kinerja…………………………………. . 69
1. Perbandingan antara Target dan Realisasi Indikator
Kinerja Tahun 2015 ………………. ............................... 69
2. Perbandingan antara Target dan Realisasi Indikator
Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan
Tahun 2015 ……..……… ............................................... 73
3. Perbandingan antara Realisasi Kinerja Tahun 2015
dengan Target Akhir Rencana Jangka Menengah
Kabupaten Tahun 2012-2017 ....................................... 77
vii
4. Evaluasi dan Analisa Penyebab Keberhasilan/
Kegagalan Capaian Kinerja ......................................... 80
A. Realisasi Anggaran ………………… .................................. 132
BAB IV : PENUTUP …..………….………………………………………… 141
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
1. Tabel I.1 ........................................................................................... 15
2. Tabel I.2 ........................................................................................... 16
3. Tabel I.3 ........................................................................................... 18
4. Tabel I.4 ........................................................................................... 20
5. Tabel I.5 ........................................................................................... 21
6. Tabel I.6 ........................................................................................... 23
7. Tabel II.1 .......................................................................................... 41
8. Tabel II.2 .......................................................................................... 47
9. Tabel II.3 .......................................................................................... 49
10. Tabel II.4 .......................................................................................... 50
11. Tabel II.5 .......................................................................................... 51
12. Tabel II.6 .......................................................................................... 53
13. Tabel II.7 .......................................................................................... 58
14. Tabel II.8 .......................................................................................... 59
15. Tabel III.1......................................................................................... 67
16. Tabel III.2......................................................................................... 69
17. Tabel III.3......................................................................................... 73
18. Tabel III.4......................................................................................... 77
19. Tabel III.4.1 ...................................................................................... 80
20. Tabel III.4.2 ...................................................................................... 87
21. Tabel III.4.3 ...................................................................................... 88
22. Tabel III.4.4 ...................................................................................... 91
23. Tabel III.4.5 ...................................................................................... 94
24. Tabel III.4.6 ...................................................................................... 96
25. Tabel III.4.7 ...................................................................................... 99
26. Tabel III.4.8 ...................................................................................... 107
27. Tabel III.4.9 ...................................................................................... 108
28. Tabel III.4.9.1 ................................................................................... 111
29. Tabel III.4.10 .................................................................................... 112
ix
30. Tabel III.4.11 .................................................................................... 115
31. Tabel III.4.12 .................................................................................... 120
32. Tabel III.4.13 .................................................................................... 122
33. Tabel III.4.14 .................................................................................... 124
34. Tabel III.4.15 .................................................................................... 126
35. Tabel III.4.16 .................................................................................... 127
36. Tabel III.4.17 .................................................................................... 128
37. Tabel III.4.18 .................................................................................... 128
38. Tabel III.4.19 .................................................................................... 129
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang
demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan
pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi bagian kunci dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan yang baik.Upaya ini juga selaras dengan
tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Untuk itu, pelaksanaan otonomi daerah perlu mendapatkan dorongan
yang lebih besar dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dalam
pengembangan akuntabilitas melalui penyusunan dan pelaporan kinerja
pemerintah daerah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Bireuen
disusun berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang
Percepatan Pemberantasan Korupsi serta Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,
di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan
akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja
Pemerintah Kabupaten Bireuen .
Pada setiap akhir tahun anggaran setiap instansi sudah mulai
melakukan proses penyusunan LKIP untuk mengukur pencapaian target
kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja.
pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 2
membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap instansi
pemerintah, yang dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten Bireuen.
LKIP menjadi dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung-
jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/ sasaran strategis
instansi. Dalam lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
disebutkan bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahunan
dari setiap Kabupaten/Kota disampaikan kepada Presiden/Wakil Presiden
dengan tembusan kepada Menteri Dalam Negeri, Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara, Gubernur/Kepala Pemerintahan
Daerah Provinsi dan Kepala Perwakilan Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP).
1. Dasar Hukum Penyusunan LKIP
LKIP Kabupaten Bireuen sebagai salah satu bentuk
pertanggung-jawaban kinerja tahunan yang telah disusun dalam
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan perjanjian kinerja dipakai
sebagai salah satu tolok ukur untuk mengukur keberhasilan maupun
kegagalan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan. LKIP
Kabupaten Bireuen Tahun 2015 disusun berdasarkan beberapa
landasan sebagai berikut :
1. Landasan Idiil yaitu Pancasila
2. Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945
3. Landasan Operasional:
a. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Bireuen dan Kabupaten
Simeulue, sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2000;
b. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme;
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 3
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
d. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
e. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;
f. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Undang–Undang Nomor 12 Tahun
2008;
g. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman penyusunan dan penerapan standar pelayanan
minimal;
j. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
k. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
l. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
m. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
n. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 4
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.
2. Maksud Dan Tujuan
Adanya pola pikir yang terukur untuk dapat memberdayakan
fungsi publik agar sesuai dengan tuntutan perkembangan ekonomi,
politik, dan budaya, diperlukan etos kerja yang berorientasi kepada
pencapaian hasil dan pertanggungjawaban berdasarkan nilai–nilai
akuntabilitas menuju pemerintah yang bersih, berwibawa, dan
akuntabel.
Atas dasar ini, Pemerintah Kabupaten Bireuen pada setiap
akhir periode menyusun laporan pelaksanaan program/kegiatan,
capaian kinerja dalam wujud Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKIP) yang dikomunikasikan kepada para stakeholders dan pada
hakekatnya adalah merupakan ”Pertanggungjawaban Publik”.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) selain memiliki
fungsi sebagai penyediaan informasi untuk mengambil keputusan
pihak–pihak terkait, juga sebagai umpan balik dan sebagai sarana
perbaikan manajemen kepemerintahan serta sebagai media
pertangungjawaban kepada lembaga legislatif dan publik. Fungsi
tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan
dan penyampaian LKIP Kabupaten Bireuen.
Maksud penyusunan dan penyampaian LKIP pemerintah
Kabupaten Bireuen Tahun 2015 adalah sebagai bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah
daerah selama kurun waktu 1 (satu) tahun dalam mencapai
tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan LKIP juga menjadi
alat kendali untuk mendorong peningkatan kinerja setiap unit
organisasi.
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 5
Tujuan penyusunan LKIP sebagai salah satu alat untuk
mendapatkan masukan stakeholders demi perbaikan kinerja
Pemerintah Kabupaten Bireuen. Identifikasi keberhasilan,
permasalahan dan solusi yang tertuang dalam LKIP, menjadi sumber
untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program dan
kegiatan yang akan datang. Dengan pendekatan ini, LKIP sebagai
proses evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
perbaikan yang berkelanjutan di pemerintah untuk meningkatkan
kinerja pemerintahan melalui perbaikan pelayanan publik.
3. Sistematika Penyajian
Pada dasarnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
ini mengkomunikasikan Pencapaian Kinerja Pemerintah Kabupaten
Bireuen selama Tahun 2015. Pengukuran capaian kinerja
(performance results) tahun 2015 tersebut diperbandingkan dengan
Perjanjian Kinerja tahun 2015 sebagai tolok ukur keberhasilan
tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap
penetapan kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya
sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di
masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun
2015 dapat diilustrasikan dalam bagan berikut ini.
Sistematika penyajian LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015
adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Gambaran Umum Kabupaten Bireuen
C. Perekonomian
D. Sumber Daya Manusia dan Aparatur
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 6
E. Isu – Isu Strategis
F. Permasalaha Utama
BAB II : PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis
B. Indikator Kinerja Utama (IKU)
C. Strategi, Arah Kebijakan, Program dan Indikator Kinerja
dalam RPJM Kabupaten Bireuen 2012-2017
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Kinerja
B. Capaian Indikator Kinerja Utama
C. Realisasi Anggaran
BAB IV : PENUTUP
LAMPIRAN
B. GAMBARAN UMUM KABUPATEN BIREUEN
1. Sejarah Pemerintah Kabupaten Bireuen
Kabupaten Bireuen dalam catatan sejarah dikenal sebagai
daerah Jeumpa. Dahulu Jeumpa merupakan sebuah kerajaan kecil di
Aceh. Menurut Ibrahim Abduh dalam Ikhtisar Radja Jeumpa,
Kerajaan Jeumpa terletak di Desa Blang Seupeung, Kecamatan
Jeumpa, Kabupaten Bireuen.
Kerajaan-kerjaan kecil di Aceh tempo dulu termasuk Jeumpa
mengalami pasang surut. Apalagi setelah kehadiran Portugis ke
Malaka pada tahun 1511 M yang disusul dengan kedatangan
Belanda. Secara de fakto Belanda menguasai Aceh pada tahun 1904,
yaitu ketika Belanda dapat menduduki Benteng Kuta Glee di Batee
Iliek, di bagian barat Kabupaten Bireuen.
Kemudian dengan Surat Keputusan Vander Guevernement
General Van Nederland Indie tanggal 7 September 1934, Aceh dibagi
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 7
menjadi enam Afdeeling (Kabupaten) yang dipimpin oleh seorang
Asisten Residen. Salah satunya adalah Afdeeling Noord Kust van
Aceh (Kabupaten Aceh Utara) yang dibagi dalam tiga Onder
Afdeeling (kewedanan).Kewedanan dikepalai oleh seorang
Countroleur (wedana) yaitu: Onder Afdeeling Bireuen (kini
Kabupaten Bireuen), Onder Afdeeling Lhokseumawe (Kini Kota
Lhokseumawe) dan Onder Afdeeling Lhoksukon (Sekarang jadi Ibu
Kota Aceh Utara). Selain Onder Afdeeling tersebut, terdapat juga
beberapa daerah Ulee Balang (Zelf Bestuur) yang dapat memerintah
sendiri terhadap daerah dan rakyatnya, yaitu Ulee Balang
Keureutoe, Geureugok, Jeumpa dan Peusangan yang diketuai oleh
Ampon Chik.
Pada masa pendudukan Jepang istilah Afdeeling diganti
dengan Bun, Onder Afdeeling diganti dengan Gun, Zelf Bestuur
disebut Sun. Sedangkan mukim disebut Kun dan gampong disebut
Kumi. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Aceh Utara
disebut Luhak, yang dikepalai oleh Kepala Luhak sampai tahun
1949.
Kemudian, setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia
melalui Konferensi Meja Bundar pada tanggal 27 Desember 1949,
dibentuklah Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan
beberapa negara bagian. Salah satunya adalah Negara Bagian
Sumatera Timur, Aceh dan Sumatera Utara tergabung didalamnya
dalam Provinsi Sumatera Utara. Kemudian melalui Undang-Undang
Darurat nomor 7 tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom
setingkat Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, maka dibentuklah
Daerah Tingkat II Aceh Utara.
Keberadaan Aceh dibawah Provinsi Sumatera Utara
menimbulkan rasa tidak puas masyarakat Aceh. Para tokoh Aceh
menuntut agar Aceh berdiri sendiri sebagai sebuah provinsi. Hal ini
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 8
juga yang kemudian memicu terjadinya pergolakan Darul
Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pada tahun 1953.
Pergolakan ini baru padam setelah keluarnya Keputusan
Perdana Menteri Republik Indonesia Nomor 1/ Missi/ 1957 tentang
pembentukan Provinsi Daerah Istimewa Aceh dan Aceh Utara
sebagai salah satu daerah Tingkat dua, Bireuen masuk dalam
wilayah Kabupaten Aceh Utara. Baru pada tahun 1999 Bireuen
menjadi Kabupaten tersendiri setelah lepas dari Aceh Utara selaku
Kabupaten Induk, pada tanggal 12 Oktober 1999, melalui Undang
Undang Nomor 48 tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten
Bireuen dan Kabupaten Simeulue sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 8 Tahun 2000.
Beragam kisah heroik terekam
dalam catatan sejarah, dan
pada benteng pertahanan di
Batee Iliek menjadikan daerah
terakhir yang diserang oleh
pasukan Belanda yang
menyisakan kisah kepahlawan
pejuang Aceh dalam
menghadapi serangan Belanda.
Beragam kisah heroik terekam dalam catatan sejarah, dan
pada benteng pertahanan di Batee Iliek menjadikan daerah terakhir
yang diserang oleh pasukan Belanda yang menyisakan kisah
kepahlawan pejuang Aceh dalam menghadapi serangan Belanda.
Kisah heroik lainnya terekam pada situs sejarah makam syahid
lapan di Kecamatan Simpang Mamplam. Pelintas jalan Medan-
Banda Aceh, sering menyinggahi tempat ini untuk ziarah. Di
kuburan itu, delapan syuhada dikuburkan. Mereka wafat pada tahun
1902 saat melawan pasukan Marsose, Belanda.
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 9
Menurut penuturan sejarah, delapan syuhada tersebut
berhasil menewaskan pasukan Marsose yang berjumlah 24 orang
namun ketika mereka mengumpulkan senjata dari tentara Belanda
yang tewas itu, mereka diserang oleh pasukan Belanda lainnya yang
datang dari arah Jeunieb yang menewaskan delapan pejuang aceh
tersebut, kedelapan pejuang yang syahid adalah : Tgk Panglima
Prang Rayeuk Djurong Bindje, Tgk Muda Lem Mamplam, Tgk Nyak
Bale Ishak Blang Mane, Tgk Meureudu Tambue, Tgk Balee Tambue,
Apa Sjech Lantjok Mamplam, Muhammad Sabi Blang Mane, serta
Nyak Ben Matang Salem Blang Teumeuleuk. Nama mereka tertera
pada situs makam yang dikenal sebagai kubu syuhada lapan yang
terletak di pinggir jalan lintas Banda Aceh - Medan di kawasan
Tambue Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen.
Istana Tun Sri Lanang atau yang
dikenal dengan nama Rumoh
Krueng adalah sebuah bangunan
tempat tinggal Tun Sri Lanang
tahun 1613-1659. Yang terletak
di Mukim Kuta Blang Kecamatan
Samalanga.
Istana Tun Sri Lanang terbuat dari kayu beratap rumbia yang
menghadap ke arah selatan dengan denah persegi panjang yang
berukuran 18 x 12,17 meter.
Istana ini memilki bentuk atau ciri khas bangunan tradisional
Aceh : berbentuk rumah panggung, mempunyai atap tampung lima,
mempunyai dua serambi atau seramoe keue dan seramo likoet yang
berfungsi seramoe keue (serambi depan) untuk tempat bertamu
kaum laki-laki dan seramoe likoet atau serambi belakang untuk
tamu-tamu kaum perempuan. Kemudian pada bagian tengah ada
kamar tidur dalam bahasa Aceh disebut Juree. Secara umum
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 10
bangunan atau Istana Tun Sri lanang ini didominasi oleh warna
putih dengan pemakaian warna hijau sebagai penegasan bentuk
elemen bangunan.
2. Kondisi Geografis
Kabupaten Bireuen merupakan salah satu dari 23
kabupaten/kota yang berada di bawah wilayah administrasi Provinsi
Aceh. Posisi geografis Bireuen sangat strategis dibanding kabupaten
lain, karena berada di bagian Timur Provinsi Aceh yang
menghubungkan bagian tengah sampai bagian barat dengan
berbatasan langsung laut lepas (Selat Malaka). Kabupaten Bireuen
menjadi hilir dari sungai-sungai besar yang mengalir perairan lepas
serta mempunyai topografi yang sangat fluktuatif, mulai dari datar
(pantai) sampai bergelombang (gunung dan perbukitan). Nilai
strategis Kabupaten Bireuen adalah sebagian wilayah selatan
merupakan perbukitan dan wilayah utara didominasi oleh kawasan
pesisir pantai.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten, Dalam kebijakan penataan ruang nasional
(Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN),
Kota Juang yang menjadi ibukota Kabupaten Bireuen ditetapkan
sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKWp) dan satu pusat permukiman
lainnya yaitu Kecamatan Peusangan ditetapkan sebagai Pusat
Kegiatan Lokal (PKL) serta ditetapkan jaringan jalan nasional
disepanjang sisi pantai timur sebagai Trans Lintas Timur Sumatera.
Selain jalan sisi Pantai Timur, di Kabupaten Bireuen juga terdapat
jalur jalan lintas tengah yang menghubungkan Kabupaten Bener
Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah yang juga telah ditetapkan
sebagai jalan nasional.
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 11
Kabupaten Bireuen merupakan salah satu kabupaten dalam
Provinsi Aceh yang letaknya sangat strategis dan dilintasi oleh jalan
nasional serta diapit oleh beberapa kabupaten dan merupakan pusat
perdagangan di wilayahnya. Secara geografis, Kabupaten Bireuen
terletak pada posisi N 4053’20,3” - N 5016’25,8”Lintang Utara (LU)
dan E 096055’30,1” - E 096019’45,9” Bujur Timur (BT) dengan luas
wilayahnya 1,796.32 Km2 atau (179.632 Ha) dan berada pada
ketinggian 0 sampai 2.637 meter Dari Permukaan Laut (DPL). Batas-
batas administratif Kabupaten Bireuen adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : berbatas dengan Selat Malaka;
Sebelah Timur : berbatas dengan Kabupaten Aceh Utara;
Sebelah Selatan : berbatas dengan Kabupaten Bener Meriah,
Aceh Tengah dan Pidie;
Sebelah Barat : berbatas dengan Kabupaten Pidie Jaya dan
Pidie.
Secara geografis wilayah Kabupaten Bireuen memiliki posisi
strategis, karena terletak sebagai berikut:
1. Kawasan Pantai Timur Pulau Sumatera yang merupakan
kawasan cepat berkembang di Pulau Sumatera, dibandingkan
dengan kawasan tengah dan kawasan Pantai Barat Sumatera.
2. Berdekatan dengan pusat pertumbuhan Kota Lhokseumawe dan
Medan yang merupakan Pusat Kegiatan Nasional (PKN).
Disamping itu, di Kota Medan juga terdapat Pelabuhan dan
Bandar Udara Internasional.
3. Berhadapan langsung dengan Selat Malaka yang merupakan
Zona Ekonomi Eksklusif dan jalur pelayaran perdagangan
internasional yang padat.
4. Dilintasi oleh Jalan Trans Sumatera, yang merupakan jalur
perdagangan yang padat di Pulau Sumatera. Di masa
mendatang, Jalan Trans Sumatera pada ruas antara Medan
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 12
sampai Bandar Lampung direncanakan untuk dikembangkan
sebagai jalan internasional Trans Asia dan Trans Asean.
Kabupaten Bireuen terletak antara 040 54’ – 050 21’
Lintang Utara dan 960 20’ – 970 21’ Bujur Timur serta berada pada
ketinggian 0 – 2637 meter dari permukaan laut (DPL). Topografi
Kabupaten Bireuen terdiri dari 1 lembah, 53 lereng, dan 555 dataran
dimana pantai dengan dataran rendah berada di sebelah utara dan
daerah pegunungan berada di sebelah selatan.
Kabupaten Bireuen juga dilalui oleh 17 sungai, yaitu Krueng
Samalanga, Krueng Inong, Krueng Agam, Krueng Pandrah, Krueng
Jeunib, Krueng Suyoh, Krueng Nalan, Krueng Peudada, Krueng
Uneun, Krueng Wie, Krueng Bugeng, Krueng Simpo, Krueng Meuh,
Krueng Gunci, Krueng Pineueng, Krueng Mane, Krueng Peusangan
yang seluruhnya bermuara ke Selat Malaka.
Peta Pemerintah Kabupaten Bireuen
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 13
3. Luas Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Bireuen adalah 1,796.32 Km2 atau
(179.632 Ha), terdiri dari 17 kecamatan yang dibagi menjadi 75
Mukim dan 609 Gampong (desa). Kecamatan Peudada mempunyai
wilayah terbesar yaitu 312,84 Km2, sementara kecamatan Kota
Juang dengan wilayah paling kecil yaitu 16,91 Km2. Jumlah
Gampong (desa) yang terbanyak terdapat di Kecamatan Peusangan
dengan jumlah Penduduk 51.312, dan Jumlah Gampong (desa) yang
kecil terdapat di Kecamatan Kota Juang dengan jumlah Penduduk
47.125 jiwa.
Penggunaan lahan adalah informasi yang menggambarkan
sebaran pemanfaatan lahan yang ada di Kabupaten Bireuen.
Klasifikasi penggunaan lahan terdiri dari pekarangan, sawah
dengan luas nya. 22.601,00 Ha atau 11,89 persen, Tegal/Kebun
49.403,00 Ha atau 25,99 persen, ladang/Huma 21.402,00 Ha atau
11,26 persen, perkebunan 20.263,00 Ha atau 10,66 persen, hutan
rakyat 9.517,00 Ha atau 5,01 persen, padang rumput 7.868,00 Ha
atau 4,1 persen, lain-lain 18.678,00 Ha atau 9,82 persen, Lahan
Bukan Pertanian 40.389,00 Ha atau 21,24 persen.
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 14
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bireuen
4. Demografi
a. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Bireuen pada tahun 2015
sebanyak 423.397 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 207.664
jiwa dan perempuan perempuan sebanyak 215.733 jiwa.
-
5,000.00
10,000.00
15,000.00
20,000.00
25,000.00
30,000.00
35,000.00
40,000.00
45,000.00
50,000.00
22,6
01.0
0
49,4
03.0
0
21,4
02.0
0
20,2
63.0
0
9,5
17.0
0
7,8
68.0
0
18,6
78.0
0
40,3
89.0
0
Penggunaan Lahan
Ha
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 15
Tabel I.1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2015
No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Samalanga 15.210 15.210 30.476
2 SimpangMamplam 14.042 14.042 27.881
3 Pandrah 3.933 3.933 7.974
4 Jeunieb 12.894 12.894 25.867
5 Peulimbang 5.390 5.390 11.225
6 Peudada 12.697 12.697 26.045
7 Jeumpa 15.974 15.974 32.158
8 Kota Juang 18.169 18.169 36.086
9 Juli 23.466 23.466 47.125
10 Kuala 8.317 8.317 17.411
11 Jangka 12.877 12.877 26.639
12 Peusangan 24.713 24.713 51.312
13 Peusangan Selatan 6.921 6.921 14.286
14 Peusangan Siblah
Krueng 5.623 5.623 11.622
15 Kuta Blang 7.085 7.085 14.676
16 Gandapura 10.185 10.185 21.420
17 Makmur 10.168 10.168 21.194
Jumlah 207.664 215.733 423.397
Sumber data Buku Bireuen Dalam Angka Tahun 2015.
Kepadatan penduduk dapat dilihat dari ‘beberapa sudut
pandang giografis, kepadatan penduduk agraris, penduduk pada
suatu daerah setiap kilometer persegi. Selain itu, kepadatan
penduduk geografis menunjukkan penyebaran penduduk dan
tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah. Penyebaran
penduduk Kabupaten Bireuen tidak merata. Wilayah yang
mempunyai kepadatan penduduk geografis rata-rata tertinggi
terletak pada Kecamatan Peusangan dengan jumlah penduduk
51,312 jiwa, Kecamatan Kota Juang 47,125 jiwa dan Kecamatan
Jeumpa 36,086 jiwa, sedangkan rata-rata terendah terletak
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 16
pada Kecamatan Pandrah 7,974 jiwa, Kecamatan Peulimbang
11,225 jiwa dan Kecamatan Peusangan Siblah Krueng 11,622
jiwa.
Tabel I.2
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan
Per Km2 tahun 2015
No Kecamatan Luas Wilayah
(Km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan Per
Km2
1 Samalanga 156,22 30.476 195
2 SimpangMamplam 218,49 27.881 128
3 Pandrah 89,33 7.974 89
4 Jeunieb 114,52 25.867 226
5 Peulimbang 64,15 11.225 175
6 Peudada 391,33 26.045 67
7 Jeumpa 212,08 32.158 152
8 Kota Juang 69,42 36.086 520
9 Juli 31,56 47.125 1.493
10 Kuala 23,72 17.411 734
11 Jangka 81,18 26.639 328
12 Peusangan 122,48 51.312 419
13 Peusangan Selatan 106,33 14.286 134
14 Peusangan Siblah Krueng 76,62 11.622 152
15 Kuta Blang 66,53 14.676 221
16 Gandapura 36,15 21.420 593
17 Makmur 41,10 21.194 516
Sumber data Buku Bireuen Dalam Angka 2015
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 17
C. PEREKONOMIAN
1. Potensi Unggulan Daerah.
a. Sektor Pertanian dan Tanaman Pangan
Peningkatan kesejahteraan
masyarakat akan mempengaruhi
perkembangan dan pergeseran
pola hidup dan budaya
masyarakat, juga diikuti dengan
pergeseran konsumsi kebutuhan
pokok termasuk pola makan dan
konsumsi bahan makanannya,
di Kabupaten Bireuen aktivitas pertanian dan perkebunan
berpotensi didorong sebagai sektor strategis yang mendukung
pengembangan wilayah terutama jika dikaitkan dengan
pengembangan perekonomian masyarakat Kegiatan pertanian
dan perkebunan yang dapat dikembangkan terdiri atas
kegiatan penanaman padi, kedelai, tanamam jagung, tanaman
kacang tanah, kacang hijau tanaman hortikultura, Pertanian
dan perkebunan merupakan sektor utama di Kabupaten
Bireuen, sebesar 78,76 persen wilayah kabupaten bireuen
digunakan sebagai lahan pertanian. Dari 149.732 Hektar
sebesar 15.09 persen merupakan lahan pertanian sawah.
Sementara itu sebesar 38,86 persen lahan pertanian bukan
sawah digunakan sebagai lahan tegal.
Lahan Sawah di kabupaten Bireuen sebesar 70,05 persen
merupakan lahan sawah irigasi, dengan luas sawah irigasi
terbesar berada di kecamatan Peusangan 1.752 Ha dan
Kecamatan Simpang Mamplam 1.690 Ha. Semua sawah irigasi
di kabupaten ini ditanami dua kali dalam setahun. Jika
dibandingkan dengan tahun 2013, produksi padi kabupaten
bireuen mengalami penurunan sebesar 11,22 persen dengan
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 18
produksi padi terbesar berada di kecamatan Peusangan 29.460
ton dan kecamatan Jangka 18.587 ton.
Selain padi, Kabupaten Bireuen juga memiliki
produktivitas tanaman kedelai yang cukup tinggi. Dua
Kecamatan dengan Produktivitas Penanaman Kedelai Tertinggi
berada di Kecamatan Peusangan (17,41 Kw/Ha) dan Kecamatan
Simpang Mamplam (16,80 Kw/Ha). Berdasarkan Total Produksi
Kedelai Kabupaten Bireuen pada tahun 2014 mengalami
penurunan sebesar 15,94 persen.
Tabel I.3
Luas Lahan Pertanian Dan Bukan Pertanian
Menurut Kecamatan Dalam Kabupaten Bireuen Tahun 2014
No Kecamatan Luas Kecamatan Luas Lahan
Pertanian
Luas Lahan
Bukan
Pertanaian
1 Samalanga 156,22 117,85 38,37
2 Sp. Mamplam 218,49 93,42 125,07
3 Pandrah 89,33 83,26 6,07
4 Jeunieb 114,52 103,68 10,84
5 Peulimbang 64,15 52,92 11,23
6 Peudada 391,33 382,96 8,37
7 Juli 212,08 161,75 50,33
8 Jeumpa 69,42 50,97 18,45
9 Kota Juang 31,56 15,53 16,03
10 Kuala 23,72 18,15 5,57
11 Jangka 81,18 64,95 16,23
12 Peusangan 122,48 90,30 32,18
13 Peusangan Selatan 106,33 90,40 15,93
14 Peusangan Siblah
Krueng 76,62 58,48 18,14
15 Makmur 66,53 51,64 14,89
16 Gandapura 36,15 26,33 9,82
17 Kuta Blang 41,1 34,73 6,37
Jumlah/Total 1.901,21 1.497,32 403,89
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bireuen
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 19
2. Pendapatan Domestik Regional Bruto
Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Kabupaten
Bireuen, sebagai salah satu
indikator perekonomian
Kabupaten, dari tahun ke
tahun terus mengalami
fluktuasi, yang tentu
menggambarkan geliat
pembangunan ekonomi dan
kesejahteraan yang juga
meningkat dari waktu ke
waktu. Pada Tahun 2011,
laju Pertumbuhan PDRB bila
menurut ADHB adalah 11,63 % dengan nilai sebesar Rp. 6,46 Triliun
dan mengalami sedikit penurunan di tahun 2012 menjadi 11,51 %
dengan nilai sebesar Rp. 7,2 Triliun. Untuk tahun 2013, memiliki
Laju Pertumbuhan 10,82 % dengan nilai sebesar Rp. 7,99 Triliun.
Sebagai Proyeksi, tahun 2014, PDRB ADHB Kabupaten Bireuen
memiliki laju pertumbuhan sebesar 11,32 %. dengan nilai sebesar Rp.
8,9 Triliun. Tahun 2015, PDRB ADHB Kabupaten Bireuen memiliki
laju pertumbuhan sebesar 11,22 %. dengan nilai sebesar Rp. 9,93
Triliun
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 20
Table I.4
Gambaran progresif kenaikan PDRB (ADHB) Kabupaten Bireuen
tahun 2011-2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
2011 2012 2013 2014 2015
1 PERTANIAN 2.428.000.730.000 9,93 2.697.037.070.000 11,08 2.896.122.830.000 7,38 3.170.096.049.718 9,46 3.465.231.991.947 9,31
2PERTAMBANGAN &
PENGGALIAN70.371.240.000 6,62 75.807.320.000 7,72 81.493.380.000 7,50 87.426.098.064 7,28 93.983.055.419 7,50
3 INDUSTRI PENGOLAHAN 79.802.060.000 6,29 81.954.930.000 2,70 89.250.790.000 8,90 94.570.137.084 5,96 100.102.490.103 5,85
4LISTRIK, GAS & AIR
BERSIH27.094.640.000 9,73 28.111.770.000 3,75 31.239.450.000 11,13 33.801.084.900 8,20 36.400.388.329 7,69
5 KONSTRUKSI 586.041.080.000 6,90 624.305.910.000 6,53 697.075.090.000 11,66 755.350.567.524 8,36 822.199.092.750 8,85
6PERDAGANGAN, HOTEL &
RESTORAN1.682.481.330.000 11,87 1.845.046.120.000 9,66 2.043.789.950.000 10,77 2.263.906.127.615 10,77 2.499.352.364.887 10,40
7PENGANGKUTAN DAN
KOMUNIKASI825.489.450.000 12,06 933.314.120.000 13,06 1.086.966.880.000 16,46 1.237.620.489.568 13,86 1.416.580.412.360 14,46
8KEUANGAN, REAL ESTAT
& JS. PRSH.130.873.300.000 13,40 147.742.380.000 12,89 159.917.890.000 8,24 178.324.439.139 11,51 197.726.138.117 10,88
9 JASA - JASA 632.300.310.000 23,93 773.095.720.000 22,27 900.194.340.000 16,44 1.088.154.918.192 20,88 1.304.262.484.945 19,86
6.462.454.140.000 11,63 7.206.415.340.000 11,51 7.986.050.600.000 10,82 8.909.249.911.804 11,32 9.935.838.418.856 11,22
NO LAPANGAN USAHATAHUN PROYEKSI
JUMLAH
Kenaikan yang optimis juga dapat dilihat dari PDRB Atas
Dasar Harga Konstan (ADHK) yang menunjukkan trend kenaikan
yang positif, dari sebesar Rp 2,77 Triliun pada tahun 2011 menjadi
Rp 2,93 Triliun pada tahun 2012, Rp 3,07 Triliun pada tahun 2013
dan Rp 3,23 Triliun proyeksi pada tahun 2014 serta proyeksi PDRB
ADHK untuk Tahun 2015 sebesar Rp. 3,42 Triliun. Kenaikan ini
rata-rata mencapai angka laju pertumbuhan sebesar 5,30% pada
tahun 2011, 5,59% pada tahun 2012 dan 4,66% pada tahun 2013 dan
proyeksi untuk tahun 2014 sebesar 5,18% dan proyeksi laju
pertumbuhan tahun 2015 sebesar 5,14 %. Gambaran tentang
kenaikan yang progresif PDRB (ADHK) Kabupaten Bireuen tahun
2011-2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 21
Tabel I.5
Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha
Berdasarkan kontribusinya terhadap PDRB (ADHK), struktur
perekonomian Kabupaten Bireuen secara umum kontribusi paling
besar diberikan oleh sektor jasa - jasa yang mencapai 8,01%
sepanjang tahun 2011‐ 2014, diikuti oleh sektor pengangkutan dan
komunikasi sebesar 6,96%, sektor listrik, gas dan air bersih sebesar
5,73%, sektor perdagangan,hotel dan restoran sekitar 5,12%, sektor
kontruksi sebesar 5,02%; sektor pertambangan sebesar 4,75%, sektor
keuangan dan real estate sebesar 4,48%, sektor pertanian sebesar
4,18% dan sektor industri pengolahan sebesar 2,55%.
Sektor utama dalam beberapa tahun ke depan masih akan
menjadi tiang penyangga perekonomian Kabupaten Bireuen, yang
apabila dilihat dalam konteks pengelompokkan lapangan usahanya,
maka struktur perekonomian Kabupaten Bireuen didominasi oleh
2011 2012 2013 2014 2015
1 PERTANIAN 869.122.160.000 4,50 917.215.810.000 5,53 934.452.470.000 1,88 969.120.656.637 5,34 1.004.493.560.604 3,65
2PERTAMBANGAN &
PENGGALIAN44.822.450.000 5,26 46.794.640.000 4,40 48.853.600.000 4,40 51.003.158.400 5,33 532.217.957.790 4,35
3 INDUSTRI PENGOLAHAN 37.330.060.000 4,25 38.049.530.000 1,93 38.614.150.000 1,48 39.274.451.965 3,40 39.922.480.422 1,65
4LISTRIK, GAS & AIR
BERSIH10.425.580.000 8,71 10.759.730.000 3,21 11.381.110.000 5,78 11.892.121.839 6,47 12.421.321.261 4,45
5 KONSTRUKSI 202.083.130.000 5,43 210.914.160.000 4,37 221.312.230.000 4,93 231.603.248.695 5,77 242.233.837.810 4,59
6PERDAGANGAN, HOTEL &
RESTORAN896.537.530.000 4,50 940.879.280.000 4,95 987.665.870.000 4,97 1.036.654.097.152 6,29 1.087.450.147.912 4,90
7PENGANGKUTAN DAN
KOMUNIKASI295.564.480.000 7,06 314.916.140.000 6,55 338.579.100.000 7,51 362.381.210.730 6,70 387.711.657.360 6,99
8KEUANGAN, REAL ESTAT
& JS. PRSH.43.221.470.000 7,26 45.132.500.000 4,42 45.832.660.000 1,55 47.203.056.534 6,18 48.609.707.619 2,98
9 JASA - JASA 375.993.290.000 7,49 405.653.400.000 7,89 440.243.760.000 8,53 476.387.772.696 7,97 543.224.977.205 8,17
2.775.100.150.000 5,30 2.930.315.190.000 5,59 3.066.934.950.000 4,66 3.225.519.774.648 5,18 3.419.289.485.984 5,14
NO LAPANGAN USAHATAHUN PROYEKSI
JUMLAH
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 22
sektor tersier (Perdagangan, Hotel dan Restoran; Transportasi dan
Komunikasi; Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; serta
Jasa‐ jasa lainnya) yang mencapai 7,30%, disusul sektor primer yang
mencapai 5,34% (Pertanian, Pertambangan); dan sisanya adalah
sektor sekunder yang hanya sebesar 5,20% (Industri Pengolahan,
Listrik, Gas dan Air Bersih serta Kontruksi). Dalam kurun empat
tahun terakhir sektor tersier semakin dominan, dimana secara rata-
rata lebih dari separuh perekonomian Bireuen dibentuk oleh sektor
tersier, hal ini disebabkan karena faktor semakin menggeliatnya
perdagangan dengan semakin kondusifnya stabilitas keamanan.
Sedangkan jika ditinjau dari segi sektoral, maka kontribusi yang
paling dominan dihasilkan dari sektor perdagangan, hotel dan
restoran dan sektor pertanian. Sepanjang kurun waktu 2011-2014
perekonomian Kabupaten Bireuen mengalami pertumbuhan yang
cukup stabil.
3. Distabulasi Persentase PDRB
Kenaikan yang optimis juga dapat dilihat dari PDRB Atas
Dasar Harga Berlaku (ADHB) yang menunjukkan trend kenaikan
yang positif, dari sebesar Rp 6,46 Triliun pada tahun 2011 menjadi
Rp 7,21 Triliun pada tahun 2012, Rp 7,99 Triliun pada tahun 2013
dan Rp 8,91 Triliun pada tahun 2014. Kenaikan ini rata-rata
mencapai angka 11,63% pada tahun 2011, 11,51% pada tahun 2012
dan 10,82% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 sebesar 11,32%.
Gambaran tentang kenaikan yang progresif PDRB (ADHB)
Kabupaten Bireuen tahun 2011-2014 dapat dilihat pada tabel berikut
ini
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 23
Tabel I.6
Distabulasi Persentase Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
2011 % 2012 % 2013 % 2014 % 2015 %
1 PERTANIAN 2.428.000.730.000 37,57 2.697.037.070.000 37,43 2.896.122.830.000 36,26 3.170.096.049.718 35,58 3.465.231.991.947 34,88
2PERTAMBANGAN &
PENGGALIAN70.371.240.000 1,09 75.807.320.000 1,05 81.493.380.000 1,02 87.426.098.064 0,98 93.983.055.419 0,95
3 INDUSTRI PENGOLAHAN 79.802.060.000 1,23 81.954.930.000 1,14 89.250.790.000 1,12 94.570.137.084 1,06 100.102.490.103 1,01
4LISTRIK, GAS & AIR
BERSIH27.094.640.000 0,42 28.111.770.000 0,39 31.239.450.000 0,39 33.801.084.900 0,38 36.400.388.329 0,37
5 KONSTRUKSI 586.041.080.000 9,07 624.305.910.000 8,66 697.075.090.000 8,73 755.350.567.524 8,48 822.199.092.750 8,28
6PERDAGANGAN, HOTEL &
RESTORAN1.682.481.330.000 26,03 1.845.046.120.000 25,60 2.043.789.950.000 25,59 2.263.906.127.615 25,41 2.499.352.364.887 25,15
7PENGANGKUTAN DAN
KOMUNIKASI825.489.450.000 12,77 933.314.120.000 12,95 1.086.966.880.000 13,61 1.237.620.489.568 13,89 1.416.580.412.360 14,26
8KEUANGAN, REAL ESTAT
& JS. PRSH.130.873.300.000 2,03 147.742.380.000 2,05 159.917.890.000 2,00 178.324.439.139 2,00 197.726.138.117 1,99
9 JASA - JASA 632.300.310.000 9,78 773.095.720.000 10,73 900.194.340.000 11,27 1.088.154.918.192 12,21 1.304.262.484.945 13,13
6.462.454.140.000 100,00 7.206.415.340.000 100,00 7.986.050.600.000 100,00 8.909.249.911.804 100,00 9.935.838.418.856 100,00
NO LAPANGAN USAHATAHUN PROYEKSI
JUMLAH
D. SUMBER DAYA MANUSIA DAN APARATUR
Keadaan Aparat Pemerintah dilingkungan Pemerintah Kabupaten
Bireuen untuk mendukung kegiatan pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan masyarakat pada tahun 2015 sejumlah 10.050 orang yang
terdiri dari : Jumlah Pegawai Negeri Sipil menurut:
a. Golongan I : 87 orang, Golongan II : 2.820 orang, Golongan III : 4.144
orang, Golongan IV : 2.999 orang;
b. Jabatan Struktural yang terdiri dari Eselon II :32 orang, Eselon III :
168 orang, Eselon IV : 500 orang, Eselon V : 39 orang;
Jabatan Fungsional terdiri dari : Jabatan Tenaga Guru : 5.227 orang,
Tenaga Kesehatan : 2.030 orang dan Tenaga Teknis/Administrasi
lainnya : 2.793 orang;
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 24
c. Tingkat Pendidikan terdiri dari SD : 18 orang, SMP : 92 Orang,
SMA/D1 2.489 orang, D2 : 167 orang, D3 : 1.238 orang, D4 : 69
orang, S1 : 5.820 orang, S2 : 156 orang, S3 : 1 orang.
Upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja Aparat
Pemerintah Kabupaten Bireuen telah melakukan berbagai program
melalui memberikan penghargaan, pendidikan pelatihan teknis umum
dan fungsional, serta pemberian hukuman dan pembinaan.
1. Kelembagaan Perangkat Daerah
Sebagai pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bireuen serta upaya mendukung
peningkatan pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten telah
menetapkan Struktur Organisasi Dan Tata Kerja (SOTK) Instansi
Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bireuen dalam
bentuk Qanun Kabupaten yang terdiri dari:
a. Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 4 Tahun 2010 tentang
Perubahan atas Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 5 Tahun
2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan
Dalam Kabupaten Bireuen;
b. Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 5 Tahun 2010 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan Dalam
Kabupaten Bireuen;
c. Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Sekretariat Kabupaten Bireuen;
d. Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 7 Tahun 2012 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bireuen;
e. Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas pada
Kabupaten Bireuen;
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 25
f. Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 10 Tahun 2012 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bireuen
g. Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Lembaga
Keistimewaan Kabupaten Bireuen;
h. Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan
Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia Kabupaten
Bireuen.
i. Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 9 Tahun
2012 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Teknis Daerah Kabupaten Bireuen;
Susunan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Instansi
pemerintah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bireuen adalah
sebagai berikut :
1. Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Pemerintah
Daerah yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Tugas
Pokok Sekretaris Daerah adalah membantu Bupati dalam
melaksanakan tugas di bidang penyelenggaraan pemerintahan,
administrasi, organisasi dan tata laksana serta memberikan
pelayanan administratif kepada seluruh perangkat daerah.
Sementara itu, untuk melaksanakan tugas pokok
tersebut, fungsi dari Sekretariat Daerah ini mencakup: (1)
pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah, (2)
penyelenggaraan administrasi pemerintahan, pembangunan,
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 26
kemasyarakatan serta organisasi dan tata laksana, (3)
pengkoordinasian kegiatan perangkat daerah dalam rangka
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan, (4) pengelolaan
sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan sarana
pemerintahan daerah, dan (5) pengembangan dan pelaksanaan
pola kerja sama antar daerah dan/ atau dengan pihak ketiga, (6)
pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2. Dinas Daerah
Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana pemerintah
daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
3. Lembaga Teknis Daerah
Lembaga Teknis Daerah merupakan badan/kantor yang
dikepalai oleh seorang Kepala Badan/Kepala Kantor sebagai
unsur penunjang yang membantu dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah untuk bidang-bidang tertentu. Kepala
Badan/Kepala Kantor berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
4. Pemerintah Kecamatan
Pemerintah Kecamatan merupakan perangkat daerah
yang dipimpin oleh seorang camat yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Kabupaten Bireuen terdiri dari 17 (tujuh belas) Kecamatan, 75
(tujuh lima) Kemukiman dan 609 Gampong/desa.
Untuk lebih jelas tentang Struktur Organisasi
Pemerintah Kabupaten Bireuen dapat dijabarkan sebagai
berikut :
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 27
a). Bupati dan Wakil Bupati Bireuen.
b). Staf Ahli Bupati Bireuen:
1). Staf Ahli Bidang Kesejahteraan dan Peningkatan
SDM.
2). Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Kerjasama Antar
Lembaga.
3). Staf Ahli Bidang Administrasi Keuangan.
4). Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah.
5). Staf Ahli Bidang Politik dan Hukum.
c). Sekretariat Daerah:
1). Asisten Pemerintahan :
a. Bagian Pemerintahan Umum.
b. Bagian Pemerintahan Mukim dan Gampong.
c. Bagian Hukum.
2). Asisten Ekonomi Pembangunan :
a. Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam.
b. Bagian Administrasi Pembangunan.
c. Bagian Kesejahteran Rakyat dan Keistimewaan
Aceh.
3). Asisten Administrasi Umum:
a. Bagian Umum.
b. Bagian Organisasi dan Kepegawaian.
c. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokoler.
d). Sekretariat DPRK
1). Bagian Umum.
2). Bagian Risalah dan Hukum.
3). Bagian Keuangan.
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 28
e). Dinas Daerah
1). Dinas Syariat Islam
2). Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
3). Dinas Kesehatan
4). Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
5). Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan
Informatika
6). Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Perumahan
Rakyat
7). Dinas Pengairan, Pertambangan dan Energi
8). Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah (UKM)
9). Dinas Pertanian, Peternakan,
10). Dinas Kelautan dan Perikanan
11). Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
12). Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
13). Dinas Kehutanan dan Perkebunan
14). Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata
15). Dinas Pegelolaan Pasar, Kebersihan dan Pertamanan
g). Lembaga Teknis Daerah
1). Inspektorat Kabupaten
2). Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
3). Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
4). Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan
Keluarga Sejahtera
5). Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan
6). Badan Pembinaan Pendidikan Dayah
7). Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah
8). Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
9). Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 29
10). Kantor Perpustakaan dan Arsip
11). Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen
12). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
h). Sekretariat Lembaga Keistimewaan Kabupaten
Bireuen
1). Sekretariat MPU
2). Sekretariat MAA
3). Sekretariat MPD
4). Sekretariat BMK
i). Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI
Pemerintah Kabupaten Bireuen dan seluruh perangkat di
bawahnya berusaha melaksanakan tugas dan kegiatan pemerintahan
daerah maupun tugas-tugas perbantuan dan tugas dekonsentrasi
selaku penyelenggara semua urusan pemerintahan yang menjadi
tanggungjawab Pemerintahan Kabupaten.
E. ISU – ISU STRATEGIS
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang
signifikan bagi kemajuan Kabupaten Bireuen. Berdasarkan
permasalahan pembangunan di Kabupaten Bireuen serta
mempertimbangkan isu-isu dan dinamika secara nasional dan regional,
Isu-isu strategis yang harus diatasi secara sungguh-sungguh oleh
pemerintah Kabupaten Bireuen dalam periode 2012-2017 sebagai berikut :
1. Belum optimalnya implementasi nilai-nilai islam dalam kehidupan
masyarakat.
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 30
2. Belum terwujudnya tata kelola pemerintahan yang bersih dan
berwibawa
3. Masih rendahnya sumber daya manusia yang tercermin dari kualitas
pelayanan pendidikan dan kesehatan yang belum optimal.
4. Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi dan tingginya angka
kemiskinan
5. Belum memadainya kesediaanya ketersediaan infratruktur dalam
mendorong percepatan perekonomiaan daerah.
6. Pemanfaatan sumber daya ekonomi lokal yang belum optimal
7. Kelestarian lingkungan dan mitigasi bencana
8. Kerentanan keberlanjutan perdamaian
1. Inovasi Daerah.
Beberapa hal yang mendasari implementasi inovasi daerah
Kabupaten Bireuen adalah terjadinya pergeseran perekonomian
global dari ekonomi yang berbasis industri menuju ke ekonomi
berbasis pengetahuan (knowledge based economy); adanya daya saing
daerah yang ditentukan oleh kemampuan memanfaatkan potensi
daerah melalui inovasi; karakteristik pasar yang dinamis, kompetisi
global, dan cenderung membentuk jejaring; posisi tenaga kerja
dengan upah tinggi, ketrampilan luas dengan berbagai disiplin,
pembelajaran tanpa kenal waktu, dan pengelolaan SDM kolaboratif;
serta rendahnya entrepreneurship masyarakat. Fakta-fakta tersebut
harus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Bireuen.
Mengabaikan hal-hal tersebut bisa mengakibatkan tertinggalnya
Kabupaten Bireuen dalam kompetisi dengan daerah-daerah lainnya.
Dalam pelaksanaannya, Pemerintah Kabupaten Bireuen
senantiasa memotivasi dan mendorong aparat pemerintah,
masyarakat, swasta, dan seluruh stakeholders untuk bersama-sama
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 31
mengembangkan kreativitas dan inovasi serta lebih memanfaatkan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek). Inovasi sebagai cara untuk
menerapkan Iptek yang telah ada disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan diupayakan selalu menjadi mindset semua elemen
kabupaten, sedangkan Sistem Inovasi Daerah yang selanjutnya
disingkat SIDa adalah keseluruhan proses dalam satu sistem untuk
menumbuh kembangkan inovasi yang dilakukan antar instansi
pemerintah, pemerintah daerah, lembaga Litbang, lembaga
pendidikan, lembaga penunjang inovasi, dunia usaha, dan
masyarakat di daerah.
Dalam melaksanakan pengembangan inovasi daerah,
Pemerintah Kabupaten Bireuen senantiasa menjalin kerjasama
dengan daerah lain, pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat,
swasta, perguruan tinggi, lembaga riset, dan masyarakat, dengan
senantiasa mengacu pada kondisi kultural/budaya Bireuen agar
terjadi kolaborasi/sinergitas sehingga menjadi sebuah sistem inovasi
daerah yang saling terkait dan berkelanjutan. Kerjasama yang telah
dilakukan Pemerintah Kabupaten Bireuen dalam rangka sistem
inovasi daerah.
F. PERMASALAHAN UTAMA (Strategic Issued) ORGANISASI
Dengan mempertimbangkan berbagai potensi, kondisi,
permasalahan dan berbagai tantangan strategis yang dihadapi Kabupaten
Bireuen, serta merujuk kepada Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 02
Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Kabupaten Bireuen Tahun 2012-2017, maka perlu diketahui Isu Strategis
dan permasalahan yang berkembang di tahun 2015 yang sedang dihadapi
organisasi, yaitu;
1. Belum maksimalnya pelaksanaan syari’at islam;
2. Tata kelola pemerintahan yang belum maksimal;
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 32
3. Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya ekonomi lokal;
4. Masih rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM);
5. Disparitas kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan;
6. Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran;
7. Masih kurang memadainya infrastruktur.
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 33
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis (Renstra) Pemerintah Daerah merupakan
langkah awal pencapaian tujuan jangka menengah lima tahunan yang
pada hakikatnya merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai
upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara
pencapaiannya melalui pembinaan, penataan, perbaikan, penertiban,
penyempurnaan dan pembaharuan terhadap sistem, kebijakan, yang
diwujudkan dalam suatu dokumen perencanaan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Untuk itu Pemerintahan Daerah
Kabupaten Bireuen, melalui Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 2 Tahun
2014 telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Kabupaten Bireuen 2012-2017 sebagai dasar acuan penyusunan
kebijakan, program, dan kegiatan, serta sebagai pedoman dan
pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan
Pemerintahan dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi
pada 2012-2017.
1. Visi dan Misi Pembangunan Daerah
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan
masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan
instansi pemerintah. Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa
untuk mewujudkan tujuan pembangunan Kabupaten Bireuen
ditetapkan visi daerah yaitu :
“Kabupaten Bireuen yang Bermartabat dan Mandiri
Berlandaskan UUPA”
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 34
Visi tersebut mengandung 3 (tiga) unsur pokok, yaitu;
bermartabat, mandiri dan berlandaskan UUPA. Masing-masing
unsur tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut :
1. Bermartabat dimaksudkan, masyarakat Kabupaten Bireuen
yang beradab, beretika dalam segala segi kehidupan, memiliki
harga diri, saling hormat-menghormati, kepedulian sosial yang
tinggi, menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan adat istiadat,
cinta damai, bersatu, taat hukum, dan menolak segala bentuk
kemungkaran, bermartabat juga mengandung unsur maju,
integritas, dan sejahtera, yang masing-masing bermakna
sebagai berikut.
a. Maju dimaksudkan, masyarakat Kabupaten Bireuen yang
berkualitas, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
cerdas dan terampil, memiliki wawasan luas kreatif dan
produktif, serta mampu memberikan kontribusi positif
dalam mendorong percepatan pembangunan, berikutnya,
mencermikan pula menurunnya angka kemiskinan dan
angka pengangguran serta terwujudnya pertumbuhan
ekonomi daerah berkualitas.
b. Integritas dimaksudkan, masyarakat Kabupaten Bireuen
yang menjadi masyarakat yang berkualitas, menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi, cerdas dan terampil
memiliki wawasan luas, kreatif dan tekun dan rajin,
produktif mampu memberikan kontribusi dalam
pembangunan, makmur dalam kehidupan dan tingginya
pertumbuhan ekonomi daerah.
c. Sejahtera dimaksudkan, masyarakat Kabupaten yang
sehat baik jasmani maupun rohani, hidup layak,
mencapai kemakmuran maupun memenuhi kebutuhan
dasar dengan sebaik-baiknya, bebas dari kemiskinan dan
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 35
kesengsaraan, bebas dari ketakutan, ancaman dan tindak
kekerasan, tertib dan aman, baik dalam keluarga maupun
dilingkungan masyarakat.
2. Mandiri yang dimaksud adalah masyarakat Kabupaten
Bireuen mampu mengembangkan potensi diri guna memenuhi
kebutuhan hidup. Mandiri diartikan pula bahwa Kabupaten
Bireuen harus sejajar dan sederajat dengan daerah lainnya
yang telah maju dengan mengandalkan kemampuan potensi
sumber daya dan kekuatan sendiri.
3. Berlandaskan UUPA dimaksudkan bahwa penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten
Bireuen sebagaimana yang telah dituangkan dalam Undang-
undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
sehingga terwujudnya masyarakat Bireuen yang
bermartabat, mandiri, dan sejahtera dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2. Misi Pembangunan Daerah
Misi adalah sesuatu yang harus diemban dan dilaksanakan
oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah
ditetapkan. Dengan demikian diharapkan seluruh anggota
organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan
mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara. Misi merupakan rumusan
umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi. Untuk merealisasikan dan mewujudkan Visi
Pembangunan Daerah Kabupaten Bireuen, Kepala Daerah
Kabupaten Bireuen menetapkan 4 (empat) misi pembangunan
Kabupaten Bireuen untuk Tahun 2012–2017, sebagai berikut:
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 36
1. Mewujudkan Pemerintahan yang Islami, Berbudaya, Bersih,
dan Berwibawa (good and clean governance).
2. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
3. Memberdayakan ekonomi berdaya saing secara
berkelanjutan berbasis sumber daya lokal
4. Mewujudkan persatuan dan keberlanjutan perdamaian
berdasarkan UUPA
3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan visi dan misi serta yang menggambarkan hasil akhir
yang akan dicapai dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5
(lima) tahun. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran,
kebijakan,program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan
misi. Sasaran yang dimaksud di sini adalah hasil yang akan dicapai
secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam
kurun waktu tertentu, yang merupakan penjabaran dari tujuan.
Penetapan sasaran didasari atas isu-isu strategis, analisis
lingkungan internal dan eksternal, untuk menentukan faktor kunci
keberhasilan, sejalan dengan proses perencanaan strategis. Fokus
utama penentuan sasaran adalah tindakan dan alokasi dana dan
sumber daya ke dalam kegiatan atau operasional untuk pencapaian
kinerja yang diinginkan. Dalam penetapan sasaran juga dirancang
dan diidentifikasikan indikator pencapaiannya, yaitu suatu ukuran
tingkat keberhasilan perwujudan pencapaiannya pada priode tahun
tertentu. Setiap indikator pencapaian sasaran disertai dengan
targetnya masing-masing. Penetapan indikator sasaran Pemerintah
Kabupaten Bireuen, baik yang bersifat makro maupun mikro,
diharapkan dapat memberikan fokus pada penentuan strategi dan
prioritas dalam menetapkan kebijakan–kebijakan dan program–
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 37
program pilihan yang harus dilaksanakan untuk mencapai
tujuan,visi dan misi Kabupaten Kabupaten Bireuen.
Adapun sasaran strategis yang merupakan penjabaran dari
tujuan secara terukur pada tahun 2015 sebagai ukuran kinerja
utama Pemerintah Kabupaten Bireuen dan sejalan dengan RPJM
Kabupaten Bireuen Tahun 2012–2017, dengan uraian sebagai
berikut:
a. Misi 1
Tujuan misi pertama adalah Meningkatnya tata kelola
pemerintahan yang islami, berbudaya, bersih, dan berwibawa
dengan sasarannya yaitu :
Meningkatnya implementasi tata kelola pemerintahan
yang Islami, bersih, dan berwibawa yang didukung
terobosan kinerja secara terpadu, akuntabel, dan
integritas
Meningkatnya kapasitas keuangan daerah dalam
menunjang pembangunan daerah dan mendukung
penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM),
Meningkatnya kualitas pelayanan publik yang didukung
manajemen pelayanan yang profesional, SDM aparatur
berintegritas, dan penerapan standar pelayanan minimal
Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan yang
inovatif dan partisipasif,
Meningkatnya implementasi nilai-nilai Dinul Islam dalam
tatanan pemerintahan dan kehidupan masyarakat.
b. Misi 2
Tujuan misi kedua adalah meningkatkan kualitas
sumber daya manusia secara berkelanjutan, misi ini didukung
dengan sasarannya yaitu :
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 38
Meningkatnya akses dan pemerataan pelayanan
pendidikan yang terpadu dan berkualitas,
Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas,
c. Misi 3
Tujuan misi ketiga adalah Menumbuh kembangkan dan
menguatkan ekonomi masyarakat yang berdaya saing secara
berkelanjutan berbasis sumber daya lokal, dengan sasarannya
yaitu :
Menurunnya tingkat kemiskinan menjadi 9,45 persen dari
jumlah penduduk pada akhir tahun 2017.
Terlaksananya revitalitasi pertanian yang didukung
pengembangan komuditas unggulan sesuai potensi dan
karakteritik wilayah,
Berkembangnya ekonomi masyarakat pesisir dan
meningkatnya kesejahteraan nelayan,
Berkembangnya aktivitas perdagangan dan jasa serta
meningkatnya kapasitas UMKM berbasis sumber daya
lokal
Meningkatnya kualitas infrastruktur yang mendukung
aktivitas ekonomi masyarakat,
Terciptanya kelestarian lingkungan dan pengelolaan
kebencanaan yang terpadu
d. Misi 4
Tujuan misi keempat adalah menguatkan persatuan dan
keberlanjutan perdamaian berdasarkan UUPA, dengan
sasarannya adalah:
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
keamanan dan perdamaian;
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 39
Terbangunnya kerjasama lintas sektor dalam menjaga
keamanan dan perdamaian;
Terwujudnya supremasi hukum yang berkeadilan;
Meningkatnya eksistensi kelembagaan adat dalam
mendukung perdamaian dan berperan strategis dalam
pembangunan daerah.
B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Bireuen telah
ditetapkan dalam RPJM Kabupaten Bireuen dengan Qanun Nomor 2
Tahun 2014. Tujuan dari pada Indikator Kinerja Utama adalah
memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan
sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja
dan peningkatan akuntabilitas kinerja.
Sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang
Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah,
dan Merujuk Kepada Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor B/365/D.I.PANRB/01/2016 Tanggal 20
Januari 2015 perihal Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah tahun 2015.
Sementara untuk Indikator Kinerja Utama (IKU) telah
disempurnakan dan dirumuskan kembali sehingga lebih
menggambarkan hasil (outcome) dengan mengintegrasikan dan
mengsingkronkan indikator-indikator yang terdapat pada:
(1). Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang terlampir pada Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah.
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 40
(2). Indikator Kinerja Utama (IKU) pada Standar Pelayanan Minimal
(SPM) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Kementerian teknis
yang menangani tentang urusan wajib yaitu:
a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
b. Peraturan Menteri Sosial nomor 80/Huk/2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Sosial.
c. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 20 tahun 2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan
Hidup.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 62 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Pemerintahan Dalam Negeri.
e. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/
Permen/M/ 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Perumahan Rakyat
f. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Nomor 01 Tahun 2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan
dan Anak Korban Kekerasan.
g. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) Nomor 55 / Hk-010/ B5/ 2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera.
h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2008
tentang tentang Standar Pelayanan minimal Bidang
Pendidikan Dasar.
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14 Tahun
PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Ketenaga-Kerjaan Umum dan Tata Ruang.
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 41
j. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
Per/Men/X/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Ketenagakerjaan.
k. Peraturan Menteri Komonikasi dan Informatika Nomor.
22/Perim.Kominfo/12/2010 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Komunikasi dan Informatika.
l. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/ Permentan / OT.
140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
ketahanan Pangan
m. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor
PM.106/HK/501/MKP/2010 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesenian.
n. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 81 Tahun 2011
tentang Standar Pelayanan Minimal Perhubungan.
o. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No 14
Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Penanaman Modal.
Tabel II.1
Sasaran Strategi dan Indikator Kinerja Utama
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
1 2 3
1 Meningkatnya Implementasi Tata
Kelola Pemerintahan Yang Islami,
Bersih, Dan Berwibawa Yang
Didukung Terobosan Kinerja Secara
Terpadu, Akuntabel Dan Integritas.
1 Meningkatnya kualitas pengelolaan
kegiatan internal SKPK/unit kerja
yang terkait dengan administrasi,
SDM, dan sarana dan prasarana
2 Opini WTP atas laporan keuangan
3 Pengesahan APBK Bireuen tepat
waktu
4 Persentase Rancangan Qanun
diusulkan Eksekutif dengan qanun
yang disahkan
5 Terlaksananya Diklat bagi Pejabat
Struktural
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 42
1 2 3
6 Hasil audit dan pengawasan yang
ditindaklanjuti
2 Meningkatnya Kapasitas Keuangan
Daerah Dalam Menunjang
Pembangunan Daerah Dan
Mendukung Penerapan Standar
Pelayanan Minimal (SPM)
1 Kontribusi Pendapatan Asli Daerah
(PAD) dalam struktur APBK terus
meningkat
2 Komposisi belanja langsung yang terus
meningkat dalam struktur APBK
3 Penyampaian Laporan
pertanggungjawaban APBK tepat
waktu
3 Meningkatnya Kualitas Pelayanan
Publik yang Didukung Manajemen
Pelayanan yang Profesional, SDM
Aparatur Berintegritas, dan
Penerapan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
1 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
terhadap pelayanan pemerintah yang
terus meningkat
2 Pengurusan perizinan yang cepat,
tepat, dan transparan
3 Pelayanan administrasi
kependudukan yang baik
4 Meningkatnya Kualitas
Perencanaan Pembangunan yang
Inovatif, Integratif dan Partisipasif
1 Pelaksanaan Musyawarah Perencanan
Pembangunan (Musrenbang) di
Tingkat Kabupaten dan Kecamatan
yang Partisipatif dan Tepat Waktu
2 Konsistensi Program Pembangunan
RPKP Mengacu RPJM
3 Pengesahan Qanun Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Bireuen pada tahun 2013
4 Tersedianya data Statistik dan
Informasi Pembangunan yang Akurat
dan Tepat Waktu
5 Pengesahan Qanun Rencana Detail
Tata Ruang (RDTR) Kawasan
Perkotaan Bireuen pada tahun 2014
dan Kawasan Perkotaan Kecamatan
sampai dengan tahun 2017
5 Meningkatnya Implementasi Nilai-
Nilai Dinul Islam Dalam Tatanan
Pemerintahan dan Kehidupan
Masyarakat
1 Berkurangnya kasus-kasus
pelanggaran Syariat Islam
2 Terlaksananya muzakharah ulama
yang berkontribusi positif terhadap
penerapan Dinul Islam
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 43
1 2 3
6 Terwujudnya Zona Pendidikan Kota
Santri di Wilayah Barat
(Samalanga) dan Kota Pelajar di
Wilayah Timur
(Matangglumpangdua)
1 Adanya Peraturan Penetapan Zona
Pendidikan Kota Santri di Wilayah
Barat (Samalanga) dan Kota Pelajar di
Wilayah Timur (Matangglumpangdua)
7 Meningkatnya Akses dan
Pemerataan Pelayanan Pendidikan
yang Terpadu dan Berkualitas
1 Angka Melek Huruf (persen)
2 Angka Rata-rata Lama Sekolah
(tahun)
3 Angka Partisipasi Kasar (APK)
a. SD/Sederajat (%)
b. SMP/Sederajat (%)
c. SMA/Sederajat (%)
4 Angka Partisipasi Murni (APM)
a. SD/Sederajat (%)
b. SMP/Sederajat (%)
c. SMA/Sederajat (%)
8 Meningkatnya Mutu dan
Manajemen Pendidikan, Formal
maupun Informal
1 Rasio Guru Murid
a. SD/MI
b. SMP/MTs
c. SMA/MA
2 Persentase Guru yang memenuhi
Kualifikasi S1/D-IV pada jenjang
SMA/Sederajat
3 Terlaksananya Kegiatan yang
Mendukung Revitalisasi Kelembagaan
Dayah
9 Meningkatnya Akses Masyarakat
terhadap Pelayanan Kesehatan yang
berkualitas
1 Meningkatnya Angka Harapan Hidup
2 Menurunnya Angka Kematian Ibu
Melahirkan per 100.000 kelahiran
hidup
3 Menurunnya Angka Kematian Bayi
per 1.000 kelahiran hidup
4 Cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan terlatih(%)
5 Rasio Dokter per 100.000 penduduk
a. Dokter Spesialis
b. Dokter Umum
c. Dokter Gigi
d. Paramedis
6 Manajemen Kesehatan Berbasis
Sistim informasi
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 44
1 2 3
10 Menurunnya Tingkat Kemiskinan
Menjadi 9,45 % dari jumlah
Penduduk pada akhir tahun 2017
1 Persentase penduduk miskin
11 Terlaksananya revitalisasi pertanian
yang didukung pengembangan
komoditas unggulan sesuai potensi
dan karakteristik wilayah
1 Meningkatnya produksi dan
produktivitas komoditas tanaman
pangan
2 Produktivitas Padi (Ton/Ha)
a. Padi
b. Kedelai
c. Jagung
d. Kacang Hijau
e. Kacang Tanah
f. Ubi Jalar
g. Ubi Kayu
3 Kontribusi Sektor Perkebunan
terhadap PDRB
4 Meningkatnya Populasi ternak yang
mendukung ketahanan Pangan
Daerah
a. Sapi
b. Kerbau
c. Kambing
d. Ayam
e. Itik
12 Berkembangnya ekonomi
masyarakat pesisir dan
meningkatnya kesejahteraan
nelayan
1 Meningkatnya produksi
a. Perikanan tangkap
b. Perikanan budidaya
2 Kontribusi Sektor Perikanan terhadap
PDRB
3 Terlaksananya program minapolitan
dalam mendukung peningkatan
pendapatan nelayan secara
berkesinambungan
13 Berkembangnya aktivitas
perdagangan dan jasa serta
meningkatnya kapasitas UMKM
berbasis sumber daya lokal
1 Kontribusi sektor perdagangan dan
jasa yang terus meningkat signifikan
dalam struktur ekonomi daerah
2 Meningkatnya unit usaha mikro, kecil,
dan menengah (UMKM) dalam
mendorong percepatan ekonomi
daerah
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 45
1 2 3
14 Meningkatnya kualitas infrastruktur
yang mendukung aktivitas ekonomi
masyarakat
1 Meningkatnya kualitas dan jaringan
infrastruktur jalan dan jembatan
2 Meningkatnya kualitas pelayanan
transportasi darat (rasio panjang jalan
per kendaraan)
3 Meningkatnya kualitas dan jaringan
irigasi dalam mendukung peningkatan
produktivitas komoditas pangan
4 Meningkatnya Rumah Tangga yang
terlayani air minum ledeng/isi
ulang/kemasan
5 Meningkatnya Rumah Tangga yang
terlayani listrik
6 Meningkatnya rumah layak huni bagi
masyarakat miskin/kaum dhuafa
15 Terciptanya kelestarian lingkungan
dan pengelolaan kebencanaan yang
terpadu
1 Meningkatnya kualitas lingkungan
2 Berkurangnya daerah yang rawan
bencana dan cakupan penanganan
bencana
16 Meningkatnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya
keamanan dan perdamaian
1 Berkurangnya kasus-kasus yang
mengganggu keamanan dan
keberlanjutan perdamaian
17 Terbangunnya kerjasama lintas
sektor dalam menjaga keamanan
dan perdamaian
1 Terlaksananya Rakorpimda
18 Terwujudnya supremasi hukum
yang berkeadilan
1 Persentase Bantuan Hukum bagi
masyarakat miskin
19 Meningkatnya eksistensi
kelembagaan adat dalam
mendukung perdamaian dan
berperan strategis dalam
pembangunan daerah
1 Persentase kegiatan kelembagaan
adat mendukung pembangunan
daerah dan perdamaian
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 46
C. STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN, PROGRAM DAN INDIKATOR
KINERJA DALAM RPJM KABUPATEN BIREUEN 2012-2017
1. Strategi dan Arah Kebijakan
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan
komprehensif tentang bagaimana Pemerintah Kabupaten Bireuen
mencapai tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan
yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana
untuk melakukan tranformasi, reformasi dan perbaikan kinerja
birokrasi. Perencanaan strategis tidak saja mengagendakan aktivitas
pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan
menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan
baik, termasuk di dalamnya upaya memperbaiki kinerja dan
kapasitas birokrasi, sistem manajemen dan pemanfaatan teknologi
informasi.
Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-
program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi harus
dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan
pembangunan daerah (strategy focussed-management). Rumusan
strategi berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan
sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan
serangkaian arah kebijakan.
Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan
strategi agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari
waktu ke waktu selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan
merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai
dengan pengaturan pelaksanaannya.
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 47
Strategi dan arah kebijakan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Kabupaten Bireuen dalam kurun waktu 5 tahun (Tahun
2012 – 2017) disajikan pada tabel 2.1 berikut :
VISI :
KABUPATEN BIREUEN YANG BERMARTABAT DAN
MANDIRI BERLANDASKAN UUPA
Tabel II.2
MISI 1
MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG ISLAMI, BERBUDAYA,
BERSIH DAN BERWIBAWA
No TUJUAN No SASARAN No STRATEGI No ARAH KEBIJAKAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Meningkatkan tata
kelola Pemerintahan
yang Islami,
Berbudaya, Bersih
dan
Berwibawa.
1 Meningkatnya tata
kelola pemerintahan
yang Islami, bersih dan
berwibawa yang
didukung terobosan
kinerja secara terpadu,
akuntabel dan
integritas
1 Peningkatan
kapasitas
transparansi, dan
akuntabilitas kinerja
birokrasi dalam
penyelenggaraan
pemerintahan dan
implementasi
pembangunan yang
didukung dengan
pengembangan dan
penerapan e-
government.
1 Mengimplementasikan
nilai-nilai Islami dalam
penyelenggaraan
pemerintahan
2 Meningkatnya
kapasitas keuangan
daerah dalam
menunjang
pembangunan daerah
dan mendukung
penerapan Standar
Pelayanan Minimal
(SPM),
2 Penguatan nilai-nilai
islami dan prinsip-
prinsip
penyelenggaraan
kepemerintahan yang
baik guna terciptanya
tata kelola
pemerintahan yang
islami dan berwibawa
2 Meningkatkan
pemahaman dan ketaatan
masyarakat serta
aparatur pemerintah
terhadap pelaksanaan
nilai-nilai Dinul Islam,
‘
3 Meningkatnya
kualitas pelayanan
publik yang didukung
manajemen
pelayanan yang
profesional, SDM
aparatur
berintegritas, dan
penerapan standar
pelayanan minimal
3 Peningkatan
kapasitas,
transparansi dan
akuntabilitas kinerja
birokrasi dalam
penyelenggaraan
pemerintahan yang
didukung dengan
pengembangan
penerapan e-
government
3 Meningkatkan peran
ulama terhadap
penetapan kebijakan
penyelenggaraan
pemerintahan dalam
mendukung percepatan
penerapan nilai-nilai
Dinul Islam
4 Meningkatnya
kualitas perencanaan
pembangunan yang
inovatif dan
partisipasif
4 Peningkatan
kompetensi
sumberdaya aparatur
dalam menunjang
pelaksanaan tugas
pemerintahan dan
pembngunan
4 Membangun
transparansi dan
akuntabilitas dalam
penyelenggaraan
pemerintahan yang
didukung penerapan e-
government,
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 48
1 2 3 4 5 6 7 8
5 Meningkatnya
implementasi nilai-
nilai Dinul Islam
dalam tatanan
pemerintahan dan
kehidupan
masyarakat
5 Penguatan kapasitasa
DPRK dalam
melaksanakan fungsi
legislasi,
penganggaran dan
pengawasan kinerja
pemerintah daerah
5 Meningkatkan
kompetensi sumber daya
aparatur secara
bertahap dan
berkesinambungan
dalam menunjang
pelaksanaan tugas
pemerintahan dan
pembangunan
6 Penguatan kualitas
perencanaan
pembangunan yang
inovatif, integratife
dan partisipasif yang
didukung sistem
informasi teknologi
dan data informasi
statistik yang akurat
dan tepat waktu
6 Meningkatkan kualitas
perencanaan
pembangunan secara
partisipatif yang
didukung keakuratan
data dan informasi
7 Peningkatan kualitas
manajemen pelayanan
yang efektif dan
professional sesuai
standar pelayanan
minimal serta
penguatan SDM
aparatur yang
berintegritas
7 Meningkatkan
optimalisasi sumber-
sumber penerimaan
daerah, termasuk
Pendapatan Asli Daerah
guna terciptanya
kemandirian daerah
8 Peningkatan
pengawasan internal
secara terpadu dan
mendorong penerapan
pengendalian internal
yang efektif
8 Menguatkan kapasitas
DPRK dalam
melaksanakan fungsi
legislasi, penganggaran,
dan pengawasan kinerja
pemerintah daerah
9 Peningkatan
optimalisasi sumber-
sumber penerimaan
daerah, termasuk
Pendapatan Asli
Daerah (PAD) dalam
upaya terciptanya
kemandirian daerah
10 Peningkatan
pemahaman dan
ketaatan masyarakat
serta aparatur
pemerintah terhadap
pelaksanaan nilai-
nilai dinul islam
11 Peningkatan peran
ulama terhadap
penetapan kebijakan
penyelenggaraan
pemerintahan dalam
mendukung
percepatan penerapan
nilai-nilai dinul islam
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 49
Tabel II.3
MISI 2
MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS
No TUJUAN No SASARAN No STRATEGI No ARAH KEBIJAKAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Meningkanya
Kualitas Sumber
Daya Manusia
Secara
Berkelanjutan
1 Meningkatnya akses
dan pemerataan
pelayanan
pendidikan yang
terpadu dan
berkualitas
1 Peningkatan kualitas
sarana dan prasarana
pendidikan dalam
mendukung
pengembangan zona
pendidikan Kota
Santri di wilayah
barat (Samalanga dan
sekitarnya) dan Kota
pelajar di wilayah
Timur
(Matangglumpang
Dua dan sekitarnya
1 Menetapkan zona
pendidikan Kota
Santri di wilayah
barat (Samalanga dan
sekitarnya) dan Kota
pelajar di wilayah
Timur
(Matangglumpang
Dua dan sekitarnya)
melalui peningkatan
sarana dan prasarana
pendidikan
2 Peningkatan akses
pelayanan pendidikan
berkualitas dan
terjangkau, baik
formal maupun
informa
2 Memperluas akses
pelayanan pendidikan
yang bermutu dan
terjangkau, baik
formal maupun
informal
3 Penguatan kapasitas
dan kemandirian
kelembagaan dayah
dalam rangka
optimalisasi peran
dayah dalam
pembangunan daerah
3 Meningkatkan
pemerataan tenaga
pendidik berkualitas
di semua jenjang
pendidikan dan
wilayah
4 Peningkatan
pemerataan tenaga
pendidik berkualitas
di semua jenjang
pendidikan dan
wilayah
4 Meningkatkan
kompetensi tenaga
pendidik di semua
jenjang pendidikan
5 Peningkatan
kompetensi tenaga
pendidik di semua
jenjang pendidikan
5 Menguatkan
kapasitas dan
kemandirian lembaga
dayah dalam rangka
meningkatkan peran
dayah dalam
pembangunan daerah
2 Peningkatan akses
masyarakat
terhadap pelayanan
kesehatan yang
berkualitas
1 Peningkatan
ketersediaan sarana
dan prasarana
kesehatan yang
modern dan
berkualitas di semua
strata pelayanan
1 Membangun dan
meningkatkan sarana
dan prasarana
kesehatan yang
modern dan
berkualitas
2 Peningkatan
kompetensi
sumberdaya
kesehatan secara
bertahap dan
berkesinambungan
dalam mendukung
pelayanan kesehatan
berkualitas
2 Meningkatkan
kompetensi sumber
daya kesehatan
dalam upaya
peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 50
1 2 3 4 5 6 7 8
3 Perluasan akses
pelayanan kesehatan
yang berkualitas yang
didukung pemerataan
sumberdaya
kesehatan serta
peningkatan mutu
jaminan kesehatan
masyarakat secara
bertahap
3 Memperluas dan
menjamin akses
pelayanan kesehatan
yang berkualitas
4 Peningkatan kualitas
manajemen kesehatan
berbasis sistem
informasi dan
teknologi kesehatan
4 Membangun
kesadaran
masyarakat dalam
berperilaku yang
bersih dan sehat
5 Peningkatan
kesadaran
masyarakat
berpirilaku yang sehat
dan mendukung pola
hidup bersih
Tabel II. 4
MISI 3
MEMBERDAYAKAN EKONOMI BERDAYA SAING
SECARA BERKELANJUTAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL
No TUJUAN No SASARAN No STRATEGI No ARAH
KEBIJAKAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Menumbuhkembangkan
dan menguatkan
ekonomi masyarakat
yang berdaya saing
secara berkelanjutan
berbasis sumber daya
lokal
1 Menurunnya
tingkat
kemiskinan
menjadi 9,45
persen dari
jumlah penduduk
pada akhir tahun
2017
1 Percepatan
pembangunan
infrastruktur
ekonomi yang
memadai dalam
upaya mendorong
pertumbuhan
ekonomi dan
kesejahteraan
masyarakat,
terutama irigasi,
jalan produksi, dan
jalan usaha tani
1 Membangun
infrastruktur
ekonomi yang
mendorong
pertumbuhan
ekonomi dan
kesejahteraan
masyarakat,
terutama irigasi,
jalan produksi, dan
jalan usaha tani
2 Terlaksananya
revitalisasi
pertanian yang
didukung
pengembangan
komoditas
unggulan sesuai
potensi dan
karakteristik
wilayah
2 Pengembangan
sektor ekonomi
unggulan berbasis
potensi dan
karakteristik
wilayah, terutama
sektor pertanian
tanaman pangan,
perikanan,
perkebunan,
peternakan,
perdagangan, dan
UMKM dalam
rangka perluasan
kesempatan kerja
dan peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
Kabupaten Bireuen
2 Mengembangkan
sektor ekonomi
unggulan, terutama
sektor pertanian
tanaman pangan,
perikanan,
perkebunan,
peternakan,
perdagangan, dan
UMKM dalam
rangka perluasan
kesempatan kerja
dan peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
Kabupaten Bireuen
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 51
1 2 3 4 5 6 7 8
3 Berkembangnya
ekonomi
masyarakat
pesisir dan
meningkatnya
kesejahteraan
nelayan
3 Percepatan
pengembangan
industri pengolahan
berbasis sumber
daya lokal dan
ramah lingkungan
3 Membangun iklim
usaha dan investasi
yang kondusif
dalam rangka
percepatan
pembangunan
daerah
4 Berkembangnya
aktivitas
perdagangan dan
jasa serta
meningkatnya
kapasitas UMKM
berbasis sumber
daya lokal
4 Pengembangan
pariwisata yang
memperhatikan
nilai-nilai Islami dan
budaya lokal
4 Mengembangkan
industri
pengolahan secara
terpadu berbasis
sumber daya lokal
dan ramah
lingkungan
5 Meningkatnya
kualitas
infrastruktur
yang mendukung
aktivitas ekonomi
masyarakat
5 Peningkatan iklim
usaha dan investasi
yang kondusif
5 Mengembangkan
dan membenahi
daya tarik wisata
yang
memperhatikan
nilai-nilai Islami
dan budaya lokal
6 Terciptanya
kelestarian
lingkungan dan
pengelolaan
kebencanaan yang
terpadu
6 Peningkatan promosi
potensi komoditi
andalan dan
unggulan Kabupaten
Bireuen secara
berkesinambungan
6 Meningkatkan
promosi potensi
komoditi andalan
dan unggulan
Kabupaten Bireuen
7 Penguatan
pemberdayaan
ekonomi masyarakat
pesisir, meliputi,
peningkatan sarana
dan prasarana,
penguatan
kelembagaan
nelayan, normalisasi
kuala, dan
pengembangan
budidaya perikanan
darat dan laut.
7 Meningkatkan
pemberdayaan
ekonomi
masyarakat pesisir
yang didukung
pengembangan
program
minapolitan,
meliputi sarana
dan prasarana,
penguatan
kelembagaan
nelayan,
normalisasi kuala,
dan pengembangan
budidaya perikanan
darat dan laut.
Tabel II.5
MISI 4
MEMBERDAYAKAN MEWUJUDKAN PERSATUAN DAN
KEBERLANJUTAN PERDAMAIAN BERDASARKAN UUPA
No TUJUAN No SASARAN No STRATEGI No ARAH KEBIJAKAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Menguatkan
persatuan dan
keberlanjutan
perdamaian
berdasarkan UUPA
1 Meningkatnya
kesadaran
masyarakat akan
pentingnya
keamanan dan
perdamaian
1 Peningkatan
kesadaran
masyarakat akan
pentingnya
keamanan dan
perdamaian
1 Menumbuhkan
kesadaran
masyarakat akan
pentingnya
keamanan dan
perdamaian
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 52
1 2 3 4 5 6 7 8
2 Terbangunnya
kerjasama lintas
sektor dalam
menjaga keamanan
dan perdamaian
2 Peningkatan
kerjasama yang
sinergis lintas sektor
dalam menjaga
keamanan dan
keutuhan
perdamaian
berdasarkan UUPA
2 Menjalin kerjasama
yang sinergis lintas
sektor dalam
menjaga keamanan
dan keutuhan
perdamaian
berdasarkan UUPA
3 Terwujudnya
supremasi hukum
yang berkeadilan
3 Penguatan interaksi
sosial
kemasyarakatan
sesuai budaya dan
adat istiadat
3 Memupuk dan
memperkuat
interaksi sosial
kemasyarakatan
sesuai budaya dan
adat istiadat
4 Meningkatnya
eksistensi
kelembagaan adat
dalam mendukung
perdamaian dan
berperan strategis
dalam pembangunan
daerah.
4 Penguatan peran
kelembagaan adat
dalam mendukung
perdamaian dan
berperan signifikan
dalam pembangunan
daerah
4 Menguatkan peran
kelembagaan adat
dalam mendorong
keberlanjutan
perdamaian dan
mendukung
percepatan
pembangunan
daerah.
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 53
2. Rencana Kinerja.
Rencana Kinerja Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun 2015
yang dijabarkan dari RPJM Kabupaten Bireuen Tahun 2012–2017
merupakan dokumen kesepakatan antara pihak pemberi dan
penerima amanat tentang tingkat kinerja dari suatu indikator yang
telah ditentukan, dan harus dicapai dalam Tahun Anggaran 2015.
Tahun 2015 merupakan tahun ke tiga dalam pelaksanaan
RPJM Kabupaten Bireuen 2012-2017. Mencermati arah dan
kebijakan pada RPJM Kabupaten Bireuen 2012-2017 maka pada
tahun 2015, prioritas pembangunan ini kemudian diturunkan dalam
penentuan target kinerja untuk pencapaian sasaran dalam jangka
menengah. Ini bisa dimaknai bahwa target pencapaian tahunan
merupakan bagian dari target yang lebih strategis, seperti
pencapaian target jangka menengah (5 tahunan).
Tabel di bawah berisi indikator dan target kinerja untuk setiap
sasaran pada tahun 2015, setiap sasaran telah dirumuskan dalam
indikator dan target kinerja yang spesifik dan terukur.
Tabel II.6
Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015
No Sasaran Stategis Indikator Kinerja Satuan Target
1 2 3 4 5
1 Meningkatnya Implimentasi
Tata Kelola Pemerintahan
Yang Islami, Bersih, Dan
Berwibawa Yang Didukung
Terobosan Kinerja Secara
Terpadu, Akuntabel Dan
Integritas.
1 Nilai Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah
Nilai CC
2 Nilai EKPPD Nilai Tinggi
3 Opini BPK atas laporan
keuangan
Opini WTP
4 Pengesahan APBK Bireuen
tepat waktu
Waktu November
2015
5 Persentase Rancangan qanun
diusulkan Eksekutif dengan
qanun yang disahkan
% 80
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 54
1 2 3 4 5
6 Terlaksananya Diklat bagi
Pejabat Struktural (SDM
Pengawasan)
Orang 7
6 Hasil audit dan pengawasan
yang ditindaklanjuti (obrik)
Obrik 80
2 Meningkatnya Kapasitas
Keuangan Daerah Dalam
Menunjang Pembangunan
Daerah Dan Mendukung
Penerapan Standar
Pelayanan Minimal (SPM)
1 Realisasi Pendapatan Asli
Daerah (PAD)
% 99,61
2 Komposisi belanja langsung
dalam struktur APBK
% 39,96
3 Meningkatnya Kualitas
Pelayanan Publik yang
Didukung Manajemen
Pelayanan yang Profesional,
SDM Aparatur
Berintegritas, dan
Penerapan Standar
Pelayanan Minimal (SPM)
1 Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) terhadap
pelayanan pemerintah yang
terus meningkat
% 85
2 Rata-rata proses perizinan
yang cepat, tepat, dan
transparan
Hari 5
3 Persentase penduduk
memiliki KTP
% 83
4 Meningkatnya Kualitas
Perencanaan Pembangunan
yang Inovatif, Integratif dan
Partisipasif
1 Jumlah dokumen
perencanaan RPJM yang
telah ditetapkan
Qanun 1
2 persentase data Statistik dan
Informasi Pembangunan yang
Akurat dan Tepat Waktu
% 100
3 Pengesahan Qanun Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR)
Kawasan Perkotaan Bireuen
pada tahun 2014 dan
Kawasan Perkotaan
Kecamatan sampai dengan
tahun 2017
Qanun 2
5 Meningkatnya Implementasi
Nilai-Nilai Dinul Islam
Dalam Tatanan
Pemerintahan dan
Kehidupan Masyarakat
1 Berkurangnya kasus-kasus
pelanggaran Syariat Islam
kasus 100
2 Terlaksananya muzakharah
ulama yang berkontribusi
positif terhadap penerapan
Dinul Islam
kali 2
6 Terwujudnya Zona
Pendidikan Kota Santri di
Wilayah Barat (Samalanga)
dan Kota Pelajar di Wilayah
Timur
(Matangglumpangdua)
1 Peraturan Penetapan Zona
Pendidikan Kota Santri di
Wilayah Barat (Samalanga)
dan Kota Pelajar di Wilayah
Timur (Matangglumpangdua)
- Perturan
Bupati
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 55
1 2 3 4 5
7 Meningkatnya Akses dan
Pemerataan Pelayanan
Pendidikan yang Terpadu
dan Berkualitas
1 Angka Melek Huruf (persen) % 98,92
2 Angka Rata-rata Lama
Sekolah (tahun)
Tahun 9,36
3 Angka Partisipasi Kasar
(APK)
a) SD/Sederajat
b) SMP/Sederajat
c) SMA/Sederajat
%
%
%
100
96
90
4 Angka Partisipasi Murni
(APM)
a) SD/Sederajat
b) SMP/Sederajat
c) SMA/Sederajat
%
%
%
98
86
85
8 Meningkatnya Mutu dan
Manajemen Pendidikan,
Formal maupun Informal
1 Rasio Guru Murid
a) SD/MI
b) SMP/MTs
c) SMA/MA
Rasio
Rasio
Rasio
1 : 27
1 : 24
1 : 25
2 Persentase Guru yang
memenuhi Kualifikasi S1/D-
IV pada jenjang
SMA/Sederajat
% 99,90
3 Terlaksananya Kegiatan yang
Mendukung Revitalisasi
Kelembagaan Dayah
% 60
9 Meningkatnya Akses
Masyarakat terhadap
Pelayanan Kesehatan yang
berkualitas
1 Angka Harapan Hidup Tahun 72,51
2 Angka Kematian Ibu
Melahirkan per 100.000
kelahiran hidup
Orang 75
3 Angka Kematian Bayi per
1.000 kelahiran hidup
Bayi 5
4 Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih (%)
% 90
5 Rasio Dokter per 100.000
penduduk
a) Dokter Spesialis
b) Dokter Umum
c) Dokter Gigi
d) Paramedis
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
5,82
23
5,5
308
6 Manajemen Kesehatan
Berbasis Sistim informasi
% 70
10 Menurunnya Tingkat
Kemiskinan Menjadi 9,45 %
dari jumlah Penduduk pada
akhir tahun 2017
1 Persentase penduduk miskin % 19,06
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 56
1 2 3 4 5
11 Terlaksananya revitalisasi
pertanian yang didukung
pengembangan komoditas
unggulan sesuai potensi dan
karakteristik wilayah
1 Produktivitas Padi (Ton/Ha)
a) Padi
b) Kedelai
c) Jagung
d) Kacang Hijau
e) Kacang Tanah
f) Ubi Jalar
g) Ubi Kayu
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
7,00
1,80
3,00
1,90
1,80
2,25
2,40
2 Kontribusi Sektor
Perkebunan terhadap PDRB
% 3,75
3 Populasi ternak yang
mendukung ketahanan
Pangan Daerah
a) Sapi
b) Kerbau
c) Kambing
d) Ayam
e) Itik
Ekor
Ekor
Ekor
Ekor
Ekor
70.937
2.466
36.358
366.465
12 Berkembangnya ekonomi
masyarakat pesisir dan
meningkatnya kesejahteraan
nelayan
1 Produksi
a) Perikanan tangkap
b) Perikanan budidaya
Ton
Ton
18.485
14.110
2 Kontribusi Sektor Perikanan
terhadap PDRB (%)
% 4,5
13 Berkembangnya aktivitas
perdagangan dan jasa serta
meningkatnya kapasitas
UMKM berbasis sumber
daya lokal
1 Kontribusi sektor
perdagangan dan jasa yang
terus meningkat signifikan
dalam struktur ekonomi
daerah
% 33,66
2 Unit usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) dalam
mendorong percepatan
ekonomi daerah (Koperasi
yang aktif)
unit 184
14 Meningkatnya kualitas
infrastruktur yang
mendukung aktivitas
ekonomi masyarakat
1 Kualitas dan jaringan
infrastruktur
a. Jalan Kabupaten
b. Jembatan
Meter
%
56.275
85
2 Kualitas pelayanan
transportasi darat (rasio
panjang jalan per kendaraan)
Rasio 1 : 0,251
3 Luas jaringan irigasi dalam
mendukung peningkatan
produktivitas komoditas
pangan
% 45,04
4 Rumah Tangga yang
terlayani air minum ledeng/isi
ulang/kemasan
% 49,0
5 Rumah Tangga yang
terlayani listrik
% 97,20
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 57
1 2 3 4 5
8 rumah layak huni bagi
masyarakat miskin/kaum
dhuafa
Unit 365
15 Terciptanya kelestarian
lingkungan dan pengelolaan
kebencanaan yang terpadu
1 kualitas lingkungan
a. Penanganan banjir
b. Wilayah tanggap darurat
%
%
60
65
2 Persentase wilayah yang
rawan bencana dan cakupan
penanganan bencana
% 40
16 Meningkatnya kesadaran
masyarakat akan
pentingnya keamanan dan
perdamaian
1 Kasus-kasus yang
mengganggu keamanan dan
keberlanjutan perdamaian
% 65
17 Terbangunnya kerjasama
lintas sektor dalam menjaga
keamanan dan perdamaian
1 Rakorpimda % 100
18 Terwujudnya supremasi
hukum yang berkeadilan
1 Persentase Bantuan Hukum
bagi masyarakat miskin
% 30
19 Meningkatnya eksistensi
kelembagaan adat dalam
mendukung perdamaian dan
berperan strategis dalam
pembangunan daerah
1 Persentase kegiatan
kelembagaan adat
mendukung pembangunan
daerah dan perdamaian
% 65
1.
2. cana Kinerja.
3. Program untuk Pencapaian Sasaran
Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah
kebijakan yang telah ditetapkan dalam RPJM Kabupaten Bireuen,
maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih
sistematis melalui perumusan program-program prioritas daerah.
Adapun program-program yang mendukung masing-masing sasaran
tahun 2015 sebagai berikut :
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 58
Tabel II.7
Program untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2015
No Sasaran Stategis
Didukung
Jumlah
Program
1 2 3
1 Meningkatnya Implimentasi Tata Kelola Pemerintahan Yang
Islami, Bersih, Dan Berwibawa Yang Didukung Terobosan
Kinerja Secara Terpadu, Akuntabel Dan Integritas.
16
2 Meningkatnya Kapasitas Keuangan Daerah Dalam
Menunjang Pembangunan Daerah Dan Mendukung
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
4
3 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang Didukung
Manajemen Pelayanan yang Profesional, SDM Aparatur
Berintegritas, dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
(SPM)
3
4 Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan yang
Inovatif, Integratif dan Partisipasif
11
5 Meningkatnya Implementasi Nilai-Nilai Dinul Islam Dalam
Tatanan Pemerintahan dan Kehidupan Masyarakat
7
6 Terwujudnya Zona Pendidikan Kota Santri di Wilayah Barat
(Samalanga) dan Kota Pelajar di Wilayah Timur
(Matangglumpangdua)
1
7 Meningkatnya Akses dan Pemerataan Pelayanan Pendidikan
yang Terpadu dan Berkualitas
6
8 Meningkatnya Mutu dan Manajemen Pendidikan, Formal
maupun Informal
9
9 Meningkatnya Akses Masyarakat terhadap Pelayanan
Kesehatan yang berkualitas
13
10 Menurunnya Tingkat Kemiskinan Menjadi 9,45 % dari jumlah
Penduduk pada akhir tahun 2017
1
11 Terlaksananya revitalisasi pertanian yang didukung
pengembangan komoditas unggulan sesuai potensi dan
karakteristik wilayah
14
12 Berkembangnya ekonomi masyarakat pesisir dan
meningkatnya kesejahteraan nelayan
10
13 Berkembangnya aktivitas perdagangan dan jasa serta
meningkatnya kapasitas UMKM berbasis sumber daya lokal
8
14 Meningkatnya kualitas infrastruktur yang mendukung
aktivitas ekonomi masyarakat
17
15 Terciptanya kelestarian lingkungan dan pengelolaan
kebencanaan yang terpadu
8
16 Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
keamanan dan perdamaian
3
17 Terbangunnya kerjasama lintas sektor dalam menjaga
keamanan dan perdamaian
2
18 Terwujudnya supremasi hukum yang berkeadilan 2
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 59
1 2 3
19 Meningkatnya eksistensi kelembagaan adat dalam
mendukung perdamaian dan berperan strategis dalam
pembangunan daerah
1
4. Perjanjian Kinerja 2015
Dokumen Perjanjian kinerja merupakan dokumen
pernyataan/kesepakatan/ perjanjian kinerja antara atasan dan
bawahan untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan satu
instansi. Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja
beserta target kinerja dan anggaran. Penyusunan PK 2015 dilakukan
dengan mengacu kepada RPJM Kabupaten Bireuen , RKPK 2015,
IKU dan APBD. Pemerintah Kabupaten Bireuen telah menetapkan
Perjanjian Kinerja sebagai berikut :
Tabel II.8
Perjanjian Kinerja Kabupaten Bireuen Tahun 2015
No Sasaran Stategis Indikator Kinerja Satuan Target
1 2 3 4 5
1 Meningkatnya Implimentasi
Tata Kelola Pemerintahan
Yang Islami, Bersih, Dan
Berwibawa Yang Didukung
Terobosan Kinerja Secara
Terpadu, Akuntabel Dan
Integritas.
1 Nilai Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah
Nilai CC
2 Nilai EKPPD Nilai Tinggi
3 Opini BPK atas laporan
keuangan
Opini WTP
4 Pengesahan APBK Bireuen
tepat waktu
Waktu Novembe
r 2015
5 Persentase Rancangan
qanun diusulkan Eksekutif
dengan qanun yang disahkan
% 80
6 Terlaksananya Diklat bagi
Pejabat Struktural (SDM
Pengawasan)
Orang 7
6 Hasil audit dan pengawasan
yang ditindaklanjuti
Obrik 80
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 60
1 2 3 4 5
2 Meningkatnya Kapasitas
Keuangan Daerah Dalam
Menunjang Pembangunan
Daerah Dan Mendukung
Penerapan Standar
Pelayanan Minimal (SPM)
1 Realisasi Pendapatan Asli
Daerah (PAD)
% 99,61
2 Komposisi belanja langsung
dalam struktur APBK
% 39,96
3 Meningkatnya Kualitas
Pelayanan Publik yang
Didukung Manajemen
Pelayanan yang Profesional,
SDM Aparatur
Berintegritas, dan
Penerapan Standar
Pelayanan Minimal (SPM)
1 Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) terhadap
pelayanan pemerintah yang
terus meningkat
% 85
2 Rata-rata proses perizinan
yang cepat, tepat, dan
transparan
Hari 5
3 Persentase penduduk
memiliki KTP
% 83
4 Meningkatnya Kualitas
Perencanaan Pembangunan
yang Inovatif, Integratif dan
Partisipasif
1 Jumlah dokumen
perencanaan RPJM yang
telah ditetapkan
Qanun 1
2 Persentase data Statistik dan
Informasi Pembangunan
yang Akurat dan Tepat
Waktu
% 100
3 Pengesahan Qanun Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR)
Kawasan Perkotaan Bireuen
pada tahun 2014 dan
Kawasan Perkotaan
Kecamatan sampai dengan
tahun 2017
Qanun 2
5 Meningkatnya
Implementasi Nilai-Nilai
Dinul Islam Dalam Tatanan
Pemerintahan dan
Kehidupan Masyarakat
1 Berkurangnya kasus-kasus
pelanggaran Syariat Islam
kasus 100
2 Terlaksananya muzakharah
ulama yang berkontribusi
positif terhadap penerapan
Dinul Islam
kali 2
6 Terwujudnya Zona
Pendidikan Kota Santri di
Wilayah Barat (Samalanga)
dan Kota Pelajar di Wilayah
Timur
(Matangglumpangdua)
1 Peraturan Penetapan Zona
Pendidikan Kota Santri di
Wilayah Barat (Samalanga)
dan Kota Pelajar di Wilayah
Timur (Matangglumpangdua)
- Perturan
Bupati
7 Meningkatnya Akses dan
Pemerataan Pelayanan
Pendidikan yang Terpadu
dan Berkualitas
1 Angka Melek Huruf (persen) % 98,92
2 Angka Rata-rata Lama
Sekolah (tahun)
Tahun 9,36
3 Angka Partisipasi Kasar
(APK)
a) SD/Sederajat
b) SMP/Sederajat
c) SMA/Sederajat
%
%
%
100
96
90
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 61
1 2 3 4 5
4 Angka Partisipasi Murni
(APM)
a) SD/Sederajat
b) SMP/Sederajat
c) SMA/Sederajat
%
%
%
98
86
85
8 Meningkatnya Mutu dan
Manajemen Pendidikan,
Formal maupun Informal
1 Rasio Guru Murid
a) SD/MI
b) SMP/MTs
c) SMA/MA
Rasio
Rasio
Rasio
1 : 27
1 : 24
1 : 25
2 Persentase Guru yang
memenuhi Kualifikasi S1/D-
IV pada jenjang
SMA/Sederajat
% 99,90
3 Terlaksananya Kegiatan
yang Mendukung Revitalisasi
Kelembagaan Dayah
% 60
9 Meningkatnya Akses
Masyarakat terhadap
Pelayanan Kesehatan yang
berkualitas
1 Angka Harapan Hidup Tahun 72,51
2 Angka Kematian Ibu
Melahirkan per 100.000
kelahiran hidup
Orang 75
3 Angka Kematian Bayi per
1.000 kelahiran hidup
Bayi 5
4 Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih (%)
% 90
5 Rasio Dokter per 100.000
penduduk
a) Dokter Spesialis
b) Dokter Umum
c) Dokter Gigi
d) Paramedis
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
5,82
23
5,5
308
6 Manajemen Kesehatan
Berbasis Sistim informasi
% 70
10 Menurunnya Tingkat
Kemiskinan Menjadi 9,45 %
dari jumlah Penduduk pada
akhir tahun 2017
1 Persentase penduduk miskin % 19,06
11 Terlaksananya revitalisasi
pertanian yang didukung
pengembangan komoditas
unggulan sesuai potensi dan
karakteristik wilayah
1 Produktivitas Padi (Ton/Ha)
a) Padi
b) Kedelai
c) Jagung
d) Kacang Hijau
e) Kacang Tanah
f) Ubi Jalar
g) Ubi Kayu
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
7,00
1,80
3,00
1,90
1,80
2,25
2,40
2 Kontribusi Sektor
Perkebunan terhadap PDRB
% 3,75
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 62
1 2 3 4 5
3 Populasi ternak yang
mendukung ketahanan
Pangan Daerah
a) Sapi
b) Kerbau
c) Kambing
d) Ayam
e) Itik
Ekor
Ekor
Ekor
Ekor
Ekor
70.937
2.466
36.358
366.465
366.465
12 Berkembangnya ekonomi
masyarakat pesisir dan
meningkatnya
kesejahteraan nelayan
1 Produksi
a) Perikanan tangkap
b) Perikanan budidaya
Ton
Ton
18.485
14.110
2 Kontribusi Sektor Perikanan
terhadap PDRB (%)
% 4,5
13 Berkembangnya aktivitas
perdagangan dan jasa serta
meningkatnya kapasitas
UMKM berbasis sumber
daya lokal
1 Kontribusi sektor
perdagangan dan jasa yang
terus meningkat signifikan
dalam struktur ekonomi
daerah
% 33,66
2 Unit usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) dalam
mendorong percepatan
ekonomi daerah (Koperasi
yang aktif)
unit 184
14 Meningkatnya kualitas
infrastruktur yang
mendukung aktivitas
ekonomi masyarakat
1 Kualitas dan jaringan
infrastruktur
a) Jalan Kabupaten
b) Jembatan
Meter
%
56.275
85
2 Kualitas pelayanan
transportasi darat (rasio
panjang jalan per kendaraan)
Rasio 1 : 0,251
3 Luas jaringan irigasi dalam
mendukung peningkatan
produktivitas komoditas
pangan
% 45,04
4 Rumah Tangga yang
terlayani air minum
ledeng/isi ulang/kemasan
% 49,0
5 Rumah Tangga yang
terlayani listrik
% 97,20
8 rumah layak huni bagi
masyarakat miskin/kaum
dhuafa
Unit 365
15 Terciptanya kelestarian
lingkungan dan pengelolaan
kebencanaan yang terpadu
1 kualitas lingkungan
a) Penanganan banjir
b) Wilayah tanggap darurat
%
%
60
65
2 Persentase wilayah yang
rawan bencana dan cakupan
penanganan bencana
% 40
PEMERINTAH
KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 63
1 2 3 4 5
16 Meningkatnya kesadaran
masyarakat akan
pentingnya keamanan dan
perdamaian
1 Kasus-kasus yang
mengganggu keamanan dan
keberlanjutan perdamaian
% 65
17 Terbangunnya kerjasama
lintas sektor dalam menjaga
keamanan dan perdamaian
1 Rakorpimda % 100
18 Terwujudnya supremasi
hukum yang berkeadilan
1 Persentase Bantuan Hukum
bagi masyarakat miskin
% 30
19 Meningkatnya eksistensi
kelembagaan adat dalam
mendukung perdamaian dan
berperan strategis dalam
pembangunan daerah
1 Persentase kegiatan
kelembagaan adat
mendukung pembangunan
daerah dan perdamaian
% 65
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 64
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
alam rangka mempertanggungjawabkan kinerja pelaksanaan
pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan
Pemerintah Kabupaten Bireuen tidak luput dari kewajiban
untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagai suatu wujud
pertanggungjawaban yang komprehensif atas pelaksanaan seluruh tugas dan
kegiatan yang dilaksanakan baik kepada negara maupun masyarakat di
wilayah Kabupaten Bireuen.
Pada Bab ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan
analisis akuntabilitas kinerja, termasuk di dalamnya menguraikan secara
sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala, dan permasalahan
yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bireuen disusun sesuai dengan
ketentuan yang diamanatkan dalam Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan
tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-
masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam Dokumen RPJM
Kabupaten Bireuen.
Pendekatan ini sejalan dengan prinsip good governance dimana salah
satu pilarnya, adalah akuntabilitas yaitu yang akan menunjukkan sejauh
mana instansi pemerintah telah memenuhi tugas yang dimandatkan dalam
penyedian layanan publik baik secara langsung ataupun tidak langsung untuk
dapat dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Sehingga pengendalian dan
pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam
D
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 65
memastikan akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Bireuen sebagai
bagian dari pemenuhan komitmen pemerintah daerah Kabupaten Bireuen.
1. Komitmen Pimpinan
Keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran dalam
mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bireuen,
ditentukan oleh kerja sama antara aparatur pemerintah dan
masyarakat. Sejak dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati
Pemerintah Kabupaten Bireuen mengemban tanggung jawab yang
telah diamanahkan untuk memajukan dan memakmurkan segenap
masyarakat Kabupaten Bireuen, sesuai dengan apa yang telah
dijanjikan dan dituangkan dalam RPJM Kabupaten Bireuen tahun
2012 - 2017.
2. Pelaksanaan Agenda Reformasi Birokrasi.
a. Penerapan absensi elektronik sidik jari (finger Print) di semua
Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK).
b. Penyelenggaraan beberapa inovasi pelayanan publik sebagai
wujud strategi peningkatan kualitas pelanyanan publik.
c. Pelaksanaan PATEN di 17 (tujuh belas) Kecamatan.
d. Pelaksanaan survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Pemerintah Kabupaten Bireuen dalam rangka mengevaluasi
penyelenggaraan pelayanan sekaligus mendapat bahan
masukan dalam upaya perbaikan pelayanan publik.
e. Sistem Informasi Manajemen sebagai upaya untuk memberi
jaminan konsisten perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,
sampai evaluasi.
3. Pengintegrasian Sistem Informasi
Kinerja aparatur pemerintah bisa optimal jika dalam
pelaksaannya di dukung oleh teknologi. Teknologi memungkinkan
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 66
pelayanan lebih cepat, mudah dan hasil yang lebih valid sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Sistem Akuntabilitas
yang dimulai dari perencanaan, penganggaran pelaksanaan hingga
pelaporan sudah didukung oleh informasi manajemen pembangunan
daerah Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD), Sistem Informasi
Manajemen Daerah (SIMDA), Tim Evaluasi dan Pengawasan
Realisasi Anggaran baik bersumber dari APBN, APBK atau sumber-
sumber anggaran lainnya yang lazim disebut dengan TEPRA.
4. Tindak Lanjut.
a. Reviu Evaluasi LKIP yang dilaksanakan oleh Inspektorat untuk
seluruh Satuan Kerja Perangkat Kabupaten sudah
dimanfaatkan untuk menilai kinerja bagi SKPK terhadap
pencapaian rencana dan pelaksanaan pembangunan.
b. Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) dapat segera
memperbaiki tingkat kemajuan pelaksaan pembangunan
berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan sehingga proses
monitoring dan evaluasi dapat berjalan sebagaimana mestinya.
A. PENGUKURAN KINERJA.
Penyelenggaraan SAKIP Pemerintah Kabupaten Bireuen yang
meliputi Rencana Strategis, Rencana Kinerja Tahunan, Perjanjian
Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pengelolaan Data Kinerja, Pelaporan
Kinerja, serta reviu dan evaluasi kinerja yang berpedoman pada Perpres
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 67
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan sasaran
yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Instansi
Pemerintah. Capaian indikator kinerja diperoleh berdasarkan pengukuran
atas indikator sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Bireuen yang
sudah tercantum dalam lampiran Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 2
Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten Bireuen Tahun 2012- 2017.
Cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran
strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian
indikator kinerja sasaran. Predikat nilai capaian kinerjanya
dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut:
Tabel III. 1
Skala Nilai Peringkat Kinerja
No Interval Nilai
Realisasi Kinerja
Kriteria Penilaian
Realisasi Kinerja
1. > 85 Sangat Berhasil
2. 76 < x ≤ 85 Berhasil
3. 55 < x ≤ 75 Cukup Berhasil
4. < 55 Tidak Berhasil
Kerangka Pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten Bireuen
mengacu pada Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang
Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah. Adapun pengukuran kinerja tersebut menggunakan
rumus sebagai berikut:
1. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya
kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin
rendahnya kinerja, digunakan rumus :
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 68
Capaian Indikator Kinerja = Realisasi
Rencana x 100%
2. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya
kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin
tingginya kinerja, digunakan rumus :
Capaian Indikator Kinerja = Rencana-(Realisasi-Rencana)
Rencana x 100%
Atau
Capaian Indikator Kinerja = (2xRencana) - Realisasi
Rencana x 100%
berdasarkan hasil evaluasi kinerja, maka dilakukan analisis
pencapaian kinerja yang dapat memberikan informasi yang lebih
transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapaianya
kinerja yang diharapkan. Berikut beberapa pengertian indikator :
1. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang
telah ditetapkan, dengan memperhitungkan indikator masukan
(input), keluaran (output), dan hasil (outcome)
2. Indikator Sasaran
Indikator sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukkan secara
signifikan mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian
sasaran. Indikator sasaran dilengkapi dengan dengan target
kualitatif dan satuannya untuk mempermudah pengukuran
pencapaian sasaran.
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 69
3. Realisasi Indikator Kinerja Utama
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Bireuen sudah
tercantum dalam lampiran Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 2
Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten Bireuen Tahun 2012-2017, Indikator yang menjadi
Indikator Kinerja Utama Daerah harus menjadi bagian dari indikator
kinerja utama dari masing-masing Organisasi.
B. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA
Secara umum Pemerintah Kabupaten Bireuen telah melaksanakan
tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten
Bireuen Tahun 2012-2017.
Capaian Indikator Kinerja Kabupaten Bireuen Tahun 2015 sebagai
berikut :
1. Perbandingan antara Target dan Realisasi Indikator Kinerja
Tahun 2015.
Tabel III.2
Perbandingan Antara Target dan
Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2015
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Nilai
Capaian
%
1 2 3 4 5 6
1 Nilai Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah
Nilai B - -
2 Nilai EKPPD Nilai Tinggi
- -
3 Opini BPK atas laporan
keuangan
Opini WTP - -
4 Pengesahan APBK Bireuen
tepat waktu
Waktu Desember
2015
Desember
2015
100
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 70
1 2 3 4 5 6
5 Persentase Rancangan qanun
diusulkan Eksekutif dengan
qanun yang disahkan
% 80 75 93,75
6 Terlaksananya Diklat bagi
Pejabat Struktural (SDM
Pengawasan)
Orang 7 6 85,71
7 Hasil audit dan pengawasan
yang ditindaklanjuti (obrik)
Obrik 80 79 98,75
8 Kontribusi Pendapatan Asli
Daerah (PAD)
% 9,61 10,82 112,59
9 Komposisi belanja langsung
dalam struktur APBK
% 39,96 39,60 99,08
10 Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) terhadap pelayanan
pemerintah yang terus
meningkat
% 85 85,14 100,17
11 Rata-rata proses perizinan
yang cepat, tepat, dan
transparan
Hari 5 5 100
12 Persentase penduduk memiliki
KTP
% 83 130,18 156,84
13 Jumlah dokumen perencanaan
RPJM yang telah ditetapkan
Qanun 1 1 100
14 persentase data Statistik dan
Informasi Pembangunan yang
Akurat dan Tepat Waktu
% 100 100 100
15 Pengesahan Qanun Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR)
Kawasan Perkotaan Bireuen
pada tahun 2014 dan Kawasan
Perkotaan Kecamatan sampai
dengan tahun 2017
Qanun 2 2 100
16 Berkurangnya kasus-kasus
pelanggaran Syariat Islam
kasus 150 20 13,33
17 Terlaksananya muzakharah
ulama yang berkontribusi
positif terhadap penerapan
Dinul Islam
kali 2 2 100
18 Peraturan Penetapan Zona
Pendidikan Kota Santri di
Wilayah Barat (Samalanga)
dan Kota Pelajar di Wilayah
Timur (Matangglumpangdua)
Peraturan
Bupati
1 1 100
19 Angka Melek Huruf (persen)
% 98,92 99 100,89
20 Angka Rata-rata Lama Sekolah
(tahun)
Tahun 9,36 9,4 100,42
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 71
1 2 3 4 5 6
21 Angka Partisipasi Kasar (APK)
a) SD/Sederajat
b) SMP/Sederajat
c) SMA/Sederajat
%
%
%
100,00
96,00
90,00
100,00
100,00
54,65
100,00
104,16
64,29
22 Angka Partisipasi Murni
(APM)
a) SD/Sederajat
b) SMP/Sederajat
c) SMA/Sederajat
%
%
%
98,00
86,00
85,00
98,34
89,23
54,66
100,34
103,75
64,30
23 Rasio Guru Murid
a) SD/MI
b) SMP/MTs
c) SMA/MA
Rasio
Rasio
Rasio
1 : 27
1 : 24
1 : 25
1 : 15
1 : 12
1 : 13
55,56
50,00
52,00
24 Persentase Guru yang
memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
pada jenjang SMA/Sederajat
% 99,90 96,04 96,14
25 Terlaksananya Kegiatan yang
Mendukung Revitalisasi
Kelembagaan Dayah
% 60,00 - -
26 Angka Harapan Hidup Tahun 72,51 72,5 99,98
27 Angka Kematian Ibu
Melahirkan per 100.000
kelahiran hidup
Orang 75 11 14,66
28 Angka Kematian Bayi per
1.000 kelahiran hidup
Bayi 5 16 320
29 Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih
% 90,00 89,64 99,60
30 Rasio Dokter per 100.000
penduduk
a) Dokter Spesialis
b) Dokter Umum
c) Dokter Gigi
d) Paramedis
Orang
Orang
Orang
Orang
5,82
23
5,5
308
28
25
4
409
481,09
108,69
7,27
132,79
31 Manajemen Kesehatan
Berbasis Sistim informasi
% 70,00 - -
32 Persentase penduduk miskin % 19,06 16,94 88,88
33 Produktivitas Padi (Ton/Ha)
a) Padi
b) Kedelai
c) Jagung
d) Kacang Hijau
e) Kacang Tanah
f) Ubi Jalar
g) Ubi Kayu
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
7,00
1,80
3,00
1,90
1,80
2,25
2,40
6,26
1,60
3,80
1,50
1,50
15,67
19,20
89,42
88,89
126,67
78,95
83,33
696,44
800,00
34 Kontribusi Sektor Perkebunan
terhadap PDRB
% 3,75 - -
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 72
1 2 3 4 5 6
35 Populasi ternak yang
mendukung ketahanan Pangan
Daerah
a) Sapi
b) Kerbau
c) Kambing
d) Ayam
e) Itik
Ekor
Ekor
Ekor
Ekor
Ekor
70.937
2.466
36.358
366.465
366.465
71.472
2.276
30.613
761.955
376.471
100,75
92,29
84,19
207,92
102,73
36 Produksi
a) Perikanan tangkap
b) Perikanan budidaya
Ton
Ton
18.485
14.110
15.712,25
12.974
85
91,94
37 Kontribusi Sektor Perikanan
terhadap PDRB
% 4,5 8,10(*) 180
38 Kontribusi sektor perdagangan
dan jasa yang terus meningkat
signifikan dalam struktur
ekonomi daerah
% 33,66 33,66 100
39 Unit usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) dalam
mendorong percepatan ekonomi
daerah (Koperasi yang aktif)
unit 184 184 100
40 Kualitas dan jaringan
infrastruktur
a. Jalan Kabupaten
b. Jembatan
Meter
%
56.275
85
70.759,36
85
125,73
100
41 Kualitas pelayanan
transportasi darat (rasio
panjang jalan per kendaraan)
Rasio 1 : 0,251 1 : 0,251 100
42 Luas jaringan irigasi dalam
mendukung peningkatan
produktivitas komoditas
pangan
% 45,04 54,41 120
43 Rumah Tangga yang terlayani
air minum ledeng/isi
ulang/kemasan
% 49,0 64,95 132,55
44 Rumah Tangga yang terlayani
listrik
% 97,20 98,66 101,50
45 rumah layak huni bagi
masyarakat miskin/kaum
dhuafa
Unit 365 176 48,21
46 kualitas lingkungan
a. Penanganan banjir
b. Wilayah tanggap darurat
%
%
60
65
45
40
64
62
47 Persentase wilayah yang
rawan bencana dan cakupan
penanganan bencana
% 40 50 125
48 Kasus-kasus yang mengganggu
keamanan dan keberlanjutan
perdamaian
% 65 - -
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 73
1 2 3 4 5 6
49 Rakorpimda % 100 100 100
50 Persentase Bantuan Hukum
bagi masyarakat miskin
% 30 - -
51 Persentase kegiatan
kelembagaan adat mendukung
pembangunan daerah dan
perdamaian
% 65 65 100
2. Perbandingan antara Realisasi Indikator Kinerja serta
Capaian Kinerja Tahun 2014 Dengan Tahun 2015
Tabel III.3
Membandingkan antara Realisasi Indikator Kinerja Serta
Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2015
No Sasaran Stategis Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi Nilai Capaian
%
2014 2015 2014 2015 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Meningkatnya
Implimentasi Tata
Kelola Pemerintahan
Yang Islami, Bersih,
Dan Berwibawa
Yang Didukung
Terobosan Kinerja
Secara Terpadu,
Akuntabel Dan
Integritas.
1 Nilai Laporan
Kinerja Instansi
Pemerintah
Nilai CC B C - 62,61 -
2 Nilai EKPPD Nilai Tinggi Tinggi Tinggi - 100 -
3 Opini BPK atas
laporan keuangan
Opini WTP WTP WTP - 100 -
4 Pengesahan APBK
Bireuen tepat waktu
Waktu Des
2014
Des
2015
Des
2014
Des
2015
100 98
5 Persentase
Rancangan qanun
diusulkan Eksekutif
dengan qanun yang
disahkan
% 64,5 80 88,5 75 137 93,75
6 Terlaksananya
Diklat bagi Pejabat
Struktural (SDM
Pengawasan)
Orang 40 7 32 6 80 85,71
6 Hasil audit dan
pengawasan yang
ditindaklanjuti
(obrik)
Obrik 70 80 60 79 85,71 98,75
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 74
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Meningkatnya
Kapasitas Keuangan
Daerah Dalam
Menunjang
Pembangunan
Daerah Dan
Mendukung
Penerapan Standar
Pelayanan Minimal
(SPM)
1 Kontribusi
Pendapatan Asli
Daerah (PAD)
% - 9,61 - 10,82 - 112,59
2 Komposisi belanja
langsung dalam
struktur APBK
% - 39,96 - 39,60 - 99,08
3 Meningkatnya
Kualitas Pelayanan
Publik yang
Didukung
Manajemen
Pelayanan yang
Profesional, SDM
Aparatur
Berintegritas, dan
Penerapan Standar
Pelayanan Minimal
(SPM)
1 Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
terhadap pelayanan
pemerintah yang
terus meningkat
% 83 85 84,35 85,14 102 100,17
2 Rata-rata proses
perizinan yang cepat,
tepat, dan
transparan
Hari 5 5 5 5 100 100
3 Persentase
penduduk memiliki
KTP
% 100 83 92,4 130,18 92 156,84
4 Meningkatnya
Kualitas
Perencanaan
Pembangunan yang
Inovatif, Integratif
dan Partisipasif
1 Jumlah dokumen
perencanaan RPJM
yang telah
ditetapkan
Qanun 1 1 1 1 100 100
2 persentase data
Statistik dan
Informasi
Pembangunan yang
Akurat dan Tepat
Waktu
% 100 100 100 100 100 100
3 Pengesahan Qanun
Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR)
Kawasan Perkotaan
Bireuen pada tahun
2014 dan Kawasan
Perkotaan
Kecamatan sampai
dengan tahun 2017
Qanun 1 2 1 2 100 100
5 Meningkatnya
Implementasi Nilai-
Nilai Dinul Islam
Dalam Tatanan
Pemerintahan dan
Kehidupan
Masyarakat
1 Berkurangnya
kasus-kasus
pelanggaran Syariat
Islam
kasus 200 150 50 20 25 13,33
2 Terlaksananya
muzakharah ulama
yang berkontribusi
positif terhadap
penerapan Dinul
Islam
kali 1 2 1 2 100 100
6 Terwujudnya Zona
Pendidikan Kota
Santri di Wilayah
Barat (Samalanga)
dan Kota Pelajar di
Wilayah Timur
(Matangglumpang
dua)
1 Peraturan
Penetapan Zona
Pendidikan Kota
Santri di Wilayah
Barat (Samalanga)
dan Kota Pelajar di
Wilayah Timur
(Matangglumpang
dua)
Peratu
ran
Bupati
- 1 - 1 - 100
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 75
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7 Meningkatnya Akses
dan Pemerataan
Pelayanan
Pendidikan yang
Terpadu dan
Berkualitas
1 Angka Melek Huruf
(persen)
% 98,79 98,92 98,48 99 99,50 100,89
2 Angka Rata-rata
Lama Sekolah
(tahun)
Tahun 9,33 9,36 9,33 9,4 100 100,42
3 Angka Partisipasi
Kasar (APK)
a) SD/Sederajat
b) SMP/Sederajat
c) SMA/Sederajat
%
%
%
100
94
85
100
96
90
106
87
54,44
100
100
54,65
106
92,55
94
100
104,16
64,29
4 Angka Partisipasi
Murni (APM)
a) SD/Sederajat
b) SMP/Sederajat
c) SMA/Sederajat
%
%
%
97
82
80
98
86
85
83
82
44,42
98,34
89,23
54,66
86
100
56
100,34
103,75
64,30
8 Meningkatnya Mutu
dan Manajemen
Pendidikan, Formal
maupun Informal
1 Rasio Guru Murid
a) SD/MI
b) SMP/MTs
c) SMA/MA
Rasio
Rasio
Rasio
1 : 22
1 : 18
1 : 20
1 : 27
1 : 24
1 : 25
1 : 16
1 : 13
1 : 8,3
1 : 15
1 : 12
1 : 13
73
72
42
55,56
50
52
2 Persentase Guru
yang memenuhi
Kualifikasi S1/D-IV
pada jenjang
SMA/Sederajat
% 99,70 99,90 92,22 96,04 92,49 96,14
3 Terlaksananya
Kegiatan yang
Mendukung
Revitalisasi
Kelembagaan Dayah
% - 60 - - - -
9 Meningkatnya Akses
Masyarakat
terhadap Pelayanan
Kesehatan yang
berkualitas
1 Angka Harapan
Hidup
Tahun 72,7 72,51 72,7 72,5 100 99,98
2 Angka Kematian Ibu
Melahirkan per
100.000 kelahiran
hidup
Orang 10 75 12 11 120 14,66
3 Angka Kematian
Bayi per 1.000
kelahiran hidup
Bayi 5 5 55,55 16 33,33 320
4 Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
tenaga kesehatan
terlatih (%)
% 96 90 - 89,64 - 99,6
5 Rasio Dokter per
100.000 penduduk
a) Dokter Spesialis
b) Dokter Umum
c) Dokter Gigi
d) Paramedis
Orang
Orang
Orang
Orang
5,72
36
4
307
5,82
23
5,5
308
5,56
43
4
651
28
25
4
409
97
119
100
212
481,0
9
108,6
9
7,27
132,7
9
6 Manajemen
Kesehatan Berbasis
Sistim informasi
% - 70 - - - -
10 Menurunnya Tingkat
Kemiskinan Menjadi
9,45 % dari jumlah
Penduduk pada
akhir tahun 2017
1 Persentase
penduduk miskin
% 17,14 19,06 - 16,94 - 88,88
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 76
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 Terlaksananya
revitalisasi pertanian
yang didukung
pengembangan
komoditas unggulan
sesuai potensi dan
karakteristik
wilayah
1 Produktivitas Padi
(Ton/Ha)
a) Padi
b) Kedelai
c) Jagung
d) Kacang Hijau
e) Kacang Tanah
f) Ubi Jalar
g) Ubi Kayu
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
6,10
1,50
2,90
1,85
1,70
17,50
20,20
7,00
1,80
3,00
1,90
1,80
2,25
2,40
6,26
1,54
3,74
1,36
1,48
17,71
18,22
6,26
1,60
3,80
1,50
1,50
15,67
19,20
102,60
103,00
129,00
73,55
87,06
102,00
91,00
89,42
88,89
126,67
78,95
83,33
696,44
800
2 Kontribusi Sektor
Perkebunan
terhadap PDRB
% 0,25 3,75 0,24 - 96 -
3 Populasi ternak yang
mendukung
ketahanan Pangan
Daerah
a) Sapi
b) Kerbau
c) Kambing
d) Ayam
e) Itik
Ekor
Ekor
Ekor
Ekor
Ekor
66.798
2.418
35.145 650.921
209.275
70.937
2.466
36.358 366.465
366.465
70.598
2.714
39.926 783.500
190.028
71.472
2.276
30.613 761.955
376.471
101,14
112,24
113,60
120,36
90,80
100,75
92,29
84,19
207,92
102,73
12 Berkembangnya
ekonomi masyarakat
pesisir dan
meningkatnya
kesejahteraan
nelayan
1 Produksi
a) Perikanan
tangkap
b) Perikanan
budidaya
Ton
Ton
18.485
14.190
18.485
14.110
18.574
14.571
15.712,25
12.974
101
103
85
91,94
2 Kontribusi Sektor
Perikanan terhadap
PDRB (%)
% 3,50 4,50 3,50 8,10(*) 100 180
13 Berkembangnya
aktivitas
perdagangan dan
jasa serta
meningkatnya
kapasitas UMKM
berbasis sumber
daya lokal
1 Kontribusi sektor
perdagangan dan
jasa yang terus
meningkat signifikan
dalam struktur
ekonomi daerah
% 32,5 33,66 3,20 33,66 9,84 100
2 Unit usaha mikro,
kecil, dan menengah
(UMKM) dalam
mendorong
percepatan ekonomi
daerah (Koperasi
yang aktif)
unit 30 184 30 184 100 100
14 Meningkatnya
kualitas
infrastruktur yang
mendukung aktivitas
ekonomi masyarakat
1 Kualitas dan
jaringan
infrastruktur
a) Jalan
Kabupaten
b) Jembatan
Meter
%
54.22
5
70
56.27
5
85
48.56
9
70
70.759,36
85
99,12
0
100
125,7
3
100
2 Kualitas pelayanan
transportasi darat
(rasio panjang jalan
per kendaraan)
Rasio 1 : 25,22 1 : 0,251 1 : 25,22 1 : 0,251 100 100
3 Luas jaringan irigasi
dalam mendukung
peningkatan
produktivitas
komoditas pangan
% 41,21 45,04 47,95 54,41 126,41 120
4 Rumah Tangga yang
terlayani air minum
ledeng/isi
ulang/kemasan
% 48,00 49,0 37,00 64,95 78,72 132,55
5 Rumah Tangga yang
terlayani listrik
% 44,47 97,20 53,40 98,66 131,20 101,50
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 77
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
8 rumah layak huni
bagi masyarakat
miskin/kaum dhuafa
Unit 357 365 413 176 137,66 48,21
15 Terciptanya
kelestarian
lingkungan dan
pengelolaan
kebencanaan yang
terpadu
1 kualitas lingkungan
a) Penanganan
banjir
b) Wilayah
tanggap darurat
%
%
70
20
60
65
45
20
45
40
64,28
100
64
62
2 Persentase wilayah
yang rawan bencana
dan cakupan
penanganan bencana
% 20 40 20 50 100 125
16 Meningkatnya
kesadaran
masyarakat akan
pentingnya
keamanan dan
perdamaian
1 Kasus-kasus yang
mengganggu
keamanan dan
keberlanjutan
perdamaian
% - 65 - - - -
17 Terbangunnya
kerjasama lintas
sektor dalam
menjaga keamanan
dan perdamaian
1 Rakorpimda % 100 100 100 100 100 100
18 Terwujudnya
supremasi hukum
yang berkeadilan
1 Persentase Bantuan
Hukum bagi
masyarakat miskin
% 20 30 20 0 100 0
19 Meningkatnya
eksistensi
kelembagaan adat
dalam mendukung
perdamaian dan
berperan strategis
dalam pembangunan
daerah
1 Persentase kegiatan
kelembagaan adat
mendukung
pembangunan
daerah dan
perdamaian
% - 65 - 65 - 100
3. Perbandingan antara Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan Target
Akhir Rencana Jangka Menengah Kabupaten Tahun 2012-2017
Tabel III.4
PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN 2015
DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH
No Indikator Kinerja Satuan
2015 Target
akhir
RPJMK
(2017)
Capaian
s/d 2015
terhadap
2017
%
Target Realisasi
Nilai
capaian
%
1 2 3 4 5 6 8 9
1 Nilai Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah
Nilai B - - - -
2 Nilai EKPPD Nilai Tinggi - - - -
3 Opini BPK atas laporan keuangan Opini WTP - - WTP -
4 Pengesahan APBK Bireuen tepat
waktu
Waktu Des 2015 Des 2015 100 Des 100
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 78
1 2 3 4 5 6 8 9
5 Persentase Rancangan qanun
diusulkan Eksekutif dengan qanun
yang disahkan
% 80,00 75,00 93,75 100,00 75,00
6 Terlaksananya Diklat bagi Pejabat
Struktural (SDM Pengawasan)
Orang 7 6 85,71 37 16,22
7 Hasil audit dan pengawasan yang
ditindaklanjuti (obrik)
Obrik 80 79 98,75 90 87,78
8 Realisasi Pendapatan Asli Daerah
(PAD)
% 9,61 10,82 112,59 10,83 99,91
9 Komposisi belanja langsung dalam
struktur APBK
% 39,96 39,60 99,08 26,00 125,31
10 Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) terhadap pelayanan
pemerintah yang terus meningkat
% 85 85,14 100,17 95,00 89,62
11 Rata-rata proses perizinan yang
cepat, tepat, dan transparan
Hari 5 5 100 3 166,67
12 Persentase penduduk memiliki
KTP
% 83 130,18 156,84 100 130,18
13 Jumlah dokumen perencanaan
RPJM yang telah ditetapkan
Qanun 1 1 100 1 100
14 persentase data Statistik dan
Informasi Pembangunan yang
Akurat dan Tepat Waktu
% 100 100 100 100 100
15 Pengesahan Qanun Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR)
Kawasan Perkotaan Bireuen pada
tahun 2014 dan Kawasan
Perkotaan Kecamatan sampai
dengan tahun 2017
Qanun 2 2 100 7 28,57
16 Berkurangnya kasus-kasus
pelanggaran Syariat Islam
kasus 150 20 13,33 50 40
17 Terlaksananya muzakharah ulama
yang berkontribusi positif
terhadap penerapan Dinul Islam
kali 2 2 100 5 40
18 Peraturan Penetapan Zona
Pendidikan Kota Santri di Wilayah
Barat (Samalanga) dan Kota
Pelajar di Wilayah Timur
(Matangglumpangdua
Peraturan
Bupati
1 1 100 1 100
19 Angka Melek Huruf (persen) % 98,92 99 100,89 100 99
20 Angka Rata-rata Lama Sekolah
(tahun)
Tahun 9,36 9,40 100,42 9,42 99,79
21 Angka Partisipasi Kasar (APK)
a) SD/Sederajat
b) SMP/Sederajat
c) SMA/Sederajat
%
%
%
100
96
90
100
100
54,65
100
104,16
64,29
100
100
100
100
100
54,65
22 Angka Partisipasi Murni (APM)
a) SD/Sederajat
b) SMP/Sederajat
c) SMA/Sederajat
%
%
%
98
86
85
98,34
89,23
54,66
100,34
103,75
64,30
100
96
95
98,34
92,95
57,54
23 Rasio Guru Murid
a) SD/MI
b) SMP/MTs
c) SMA/MA
Rasio
Rasio
Rasio
1 : 27
1 : 24
1 : 25
1 : 15
1 : 12
1 : 13
55,56
50
52
1 : 30
1 : 30
1 : 30
50
40
43,33
24 Persentase Guru yang memenuhi
Kualifikasi S1/D-IV pada jenjang
SMA/Sederajat
% 99,90 96,04 96,14 100 96,04
25 Terlaksananya Kegiatan yang
Mendukung Revitalisasi
Kelembagaan Dayah
% 60 - - 100 -
26 Angka Harapan Hidup Tahun 72,51 72,50 99,98 72,59 99,88
27 Angka Kematian Ibu Melahirkan
per 100.000 kelahiran hidup
Orang 75 11 14,66 25 44
28 Angka Kematian Bayi per 1.000
kelahiran hidup
Bayi 5 16 320 3 533,33
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 79
1 2 3 4 5 6 8 9
29 Cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan terlatih (%)
% 90 89,64 99,6 98 91,47
30 Rasio Dokter per 100.000
penduduk
a) Dokter Spesialis
b) Dokter Umum
c) Dokter Gigi
d) Paramedis
Orang
Orang
Orang
Orang
5,82
23
5,5
308
28
25
4
409
481,09
108,69
7,27
132,79
6,02
35
8,0
319
465,12
71,43
50
128,22
31 Manajemen Kesehatan Berbasis
Sistim informasi
% 70 - - 100 -
32 Persentase penduduk miskin % 19,06 16,94 88,88 9,45 179,26
33 Produktivitas Padi (Ton/Ha)
a) Padi
b) Kedelai
c) Jagung
d) Kacang Hijau
e) Kacang Tanah
f) Ubi Jalar
g) Ubi Kayu
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
7,00
1,80
3,00
1,90
1,80
2,25
2,40
6,26
1,60
3,80
1,50
1,50
15,67
19,20
89,42
88,89
126,67
78,95
83,33
696,44
800
8,00
2,00
3,20
2,00
2,00
2,75
3,00
78,25
80
118,75
75
75
570,18
640
34 Kontribusi Sektor Perkebunan
terhadap PDRB
% 3,75 9,90 264,00 5,00 198,00
35 Populasi ternak yang mendukung
ketahanan Pangan Daerah
a) Sapi
b) Kerbau
c) Kambing
d) Ayam
e) Itik
Ekor
Ekor
Ekor
Ekor
Ekor
70.937
2.466
36.358
366.465
366.465
71.472
2.276
30.613
761.955
376.471
100,75
92,29
84,19
207,92
102,73
73.803
2.567
37.827
690.761
381.260
96,84
88,66
80,93
110,31
98,74
36 Produksi
a) Perikanan tangkap
b) Perikanan budidaya
Ton
Ton
18.485
14.110
15.712,25
12.974
85
91,94
19.140
19.572
82,09
66,29
37 Kontribusi Sektor Perikanan
terhadap PDRB (%)
% 4,5 8,10(*) 180 5,50 147,27
38 Kontribusi sektor perdagangan
dan jasa yang terus meningkat
signifikan dalam struktur ekonomi
daerah
% 33,66 33,66 100 34,00 99
39 Unit usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) dalam
mendorong percepatan ekonomi
daerah (Koperasi yang aktif)
unit 184 184 100 10.200 1,80
40 Kualitas dan jaringan
infrastruktur
a) Jalan Kabupaten
b) Jembatan
Meter
%
56.275
85
70.759,36
85
125,73
100
263.048
88
26,89
96,59
41 Kualitas pelayanan transportasi
darat (rasio panjang jalan per
kendaraan)
Rasio 1 : 0,251 1 : 0,251 100 1 : 0,248 101,21
42 Luas jaringan irigasi dalam
mendukung peningkatan
produktivitas komoditas pangan
% 45,04 54,41 120 53,70 101,32
43 Rumah Tangga yang terlayani air
minum ledeng/isi ulang/kemasan
% 49,0 64,95 132,55 51,00 127,35
44 Rumah Tangga yang terlayani
listrik
% 97,20 98,66 101,50 98,00 100,67
45 rumah layak huni bagi masyarakat
miskin/kaum dhuafa
Unit 365 176 48,21 1.966 8,95
46 kualitas lingkungan
a) Penanganan banjir
b) Wilayah tanggap darurat
%
%
60
65
45
40
64
62
100
100
45
40
47 Persentase wilayah yang rawan
bencana dan cakupan penanganan
bencana
% 40 50 125 100 50
48 Kasus-kasus yang mengganggu
keamanan dan keberlanjutan
perdamaian
% 65 - - 100 -
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 80
1 2 3 4 5 6 8 9
49 Rakorpimda % 100 100 100 100 100
50 Persentase Bantuan Hukum bagi
masyarakat miskin
% 30 - - 100 -
51 Persentase kegiatan kelembagaan
adat mendukung pembangunan
daerah dan perdamaian
% 65 65 100 100 65
4. EVALUASI DAN ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/
KEGAGALAN CAPAIAN KINERJA
Aparat pemerintah daerah dan desa serta lembaga pemerintah
daerah merupakan motor penggerak dalam roda pemerintahan
daerah. Dalam rangka meningkatkan kapasitasnya terdapat
beberapa indikator, sebagaimana disajikan dalam tabel berikut :
Tabel III.3.4.1 Evaluasi Pencapaian Sasaran 1
Pengukuran Kinerja
No Indikator Kinerja Satuan
2015 Target
akhir
RPJMK
(2017)
Capaian
s/d 2015
terhadap
2017
% Target Realisasi
Nilai
capaian
%
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Nilai Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah
Nilai B - - - -
2 Nilai EKPPD Nilai Tinggi - - - -
3 Opini BPK atas laporan keuangan Opini WTP - - WTP -
4 Pengesahan APBK Bireuen tepat
waktu
Waktu Des 2015 Des 2015 100,00 Des 100,00
5 Persentase Rancangan qanun
diusulkan Eksekutif dengan qanun
yang disahkan
% 80,00 75,00 93,75 100,00 75,00
SASARAN 1
MENINGKATNYA IMPLEMENTASI TATA KELOLA
PEMERINTAHAN YANG ISLAMI, BERSIH, DAN
BERWIBAWA YANG DIDUKUNG TEROBOSAN
KINERJA SECARA TERPADU, AKUNTABEL
DAN INTEGRITAS
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 81
1 2 3 4 5 6 7 8
6 Terlaksananya Diklat bagi Pejabat
Struktural (SDM Pengawasan)
Orang 7 6 85,71 37 16,22
7 Hasil audit dan pengawasan yang
ditindaklanjuti (obrik)
Obrik 80 79 98,75 90 87,78
Rata – rata Capaian Kinerja 94,55 69,75
Sasaran 1 (satu) terdiri dari 7 (tujuh) indikator kinerja
berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian
kinerja pada tahun 2015 sebesar 94,55% dan rata-rata capaian
kinerja terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 69,75%.
Selengkapnya nilai capaian indikator kinerja pada sasaran 1
(satu) sesuai dengan hasil pengukuran kinerja sebagai berikut :
1. Nilai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Akuntabilitas pemerintah menunjukkan pergeseran baru
dalam relasi antara pemerintah dengan publik. Konsep
akuntabilitas menunjukkan bahwa pemerintah memiliki
kewajiban untuk bisa mempertanggung-jawabkan mandat yang
diberikan publik untuk mengelola urusan-urusan publik, dengan
memberikan pelayanan publik dan pemenuhan hak-hak warga
negara. Dalam RPJM Kabupaten Bireuen Tahun 2012-2017,
perhatian Pemerintah Kabupaten Bireuen akan pentingnya
akuntabilitas terlihat dalam rumusan misi 1, yaitu
“Mewujudkan Pemerintahan yang Islami, berbudaya bersih dan
berwibawa (good and clean governance)”.
Tata kelola pemerintahan yang baik lazim di gambarkan
dalam 3 pilar yaitu akuntabilitas, transparansi dan partisipasi.
Ketiga kata kunci ini menunjukkan juga pengakuan akan
kontribusi bukan hanya pemerintah dalam penyelesaian urusan-
urusan publik, namun juga masyarakat dan pihak non
pemerintah yang lain. Karenanya, partisipasi dan transparansi
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 82
juga menjadi kunci selain akuntabilitas untuk membuat
pengelolaan publik dengan lebih terbuka dan memberi ruang
bagi berbagai pihak.
Capaian indikator kinerja yang sudah dicapai
menunjukkan hasil yang baik. Target yang ditetapkan tahun
2014 adalah nilai CC terealisasi C, telah tercapai 62,62 persen
atau kategori cukup berhasil. Nilai Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKIP) Kabupaten Bireuen Tahun 2014 sebesar
46,96 dengan kategori C.
Kedepan akan dilaksanakan upaya perbaikan yaitu :
a. Bertekad dan berkomitmen akan memperbaiki Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bireuen.
b. Berupaya untuk belajar dan memperdalam pengetahuan
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP).
c. Melakukan pembenahan dalam tahapan penyusunan LKIP
agar lebih sistematis dan terintegrasi.
d. Meningkatkan koordinasi antar Satuan Kerja Perangkat
Kabupaten (SKPK), dan instasi atau institusi terkait
Menyelenggarakan SAKIP sesuai dengan Perpres Nomor
29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah sebagai upaya peningkatan tata kelola
pemerintahan, partisipasi masyarakat juga didorong melalui
ruang keterlibatan publik dalam sistem perencanaan dan
pengendalian pembangunan.
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 83
2. Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(EKPPD).
Dalam RPJM Kabupaten Bireuen Tahun 2012-2017,
perhatian Pemerintah Kabupaten Bireuen akan pentingnya
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik terlihat dalam
rumusan misi 1, yaitu “Mewujudkan Pemerintahan yang Islami,
berbudaya bersih dan berwibawa (good and clean governance)”.
Target tahun 2014 dengan nilai Tinggi, terealisasi 100%
dengan skor 2,4611 atau nilai Tinggi sedangkan pada tahun 2015
di target dengan nilai Tinggi, tapi nilai realisasi belum selesai di
evaluasi oleh BPKP.
Untuk meningkatkan hasil EKPPD dilaksanakan hal-hal
sebagai berikut :
a. Koordinasi dengan SKPK lebih ditingkatkan
b. Melakukan pendampingan kepada SKPK dalam
penyusunan LPPD
c. Meningkatkan koordinasi dan konsultasi dengan instansi
terkait (BPKP, Inspektorat Aceh, Inspektorat Kabupaten
Bireuen dan (Kementerian Dalam Negeri)
3. Opini BPK atas laporan keuangan.
Penilaian atas laporan keuangan pemerintah daerah
dilakukan oleh pihak eksternal yang dalam hal ini dilakukan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Penilaian oleh lembaga
eksternal ini menjadi komponen penting untuk menilai sejauh
manakah penilaian yang obyektif bisa dilakukan terhadap
akuntabilitas dan kinerja pemerintah daerah terutama dari
segi keuangan.
Pemeriksaan oleh BPK dilakukan dengan mendasarkan
pada UU No. 15 tahun 2004 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan. Pemeriksaan yang dilakukan secara periodik setiap
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 84
tahunnya ini mencakup pemeriksaan terhadap Neraca,
Laporan Realisasi Angaran, Laporan Arus Kas, dan catatan
atas Laporan Keuangan. Opini yang dihasilkan atas
pemeriksaan ini secara bertingkat terdiri dari Tidak Wajar (TW),
Tidak Memberikan Pendapat (TMP), Wajar dengan Pengecualian
(WDP) dan yang terbaik adalah Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP).
Pada tahun 2014 realisasi
atas target kinerja diperoleh
opini dengan hasil yang
sangat baik, yaitu tingkat
capaian opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP), ini
merupakan tahun pertama
dan diharapkan dapat
diraih pada tahun
berikutnya.
Untuk tahun 2015 Laporan Keuangan disajikan dengan basis akrual
yaitu dengan komponen Laporan Keuangan yang terdiri dari :
a. Laporan Realisasi Anggaran(LRA)
b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan
Perubahan SAL)
c. Neraca
d. Laporan Operasional (LO)
e. Laporan Arus Kas (LAK)
f. Laporan perubahan Ekuitas (LPE)
g. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
4. Pengesahan APBK Bireuen tepat waktu
Sasaran strategis “meningkatnya implementasi tata
kelola pemerintahan yang islami, bersih, dan berwibawa yang
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 85
didukung terobosan kinerja secara terpadu, akuntabel dan
integritas,” menunjukkan keberhasilan dimana pada tahun
2015, tingkat capaian kinerjanya sangat berhasil. Indikator
kinerja pengesahan APBK Bireuen capaiannya sesuai dengan
target yang telah ditetapkan, dari target bulan Desember 2015
dan realisasinya pada Desember 2015 atau tingkat capaiannya
100% dari target kinerja yang telah ditetapkan, dengan
pencapaian ini pula telah mencapai 100% dibandingkan target
capaian pada akhir RPJM tahun 2017.
5. Persentase Rancangan qanun diusulkan Eksekutif dengan
qanun yang disahkan.
Indikator kinerja persentase rancangan qanun diusulkan
eksekutif dengan qanun yang disahkan capaiannya sesuai
dengan target yang telah ditetapkan. Dari target 80 persen dan
realisasinya 75 persen atau tingkat capaiannya 93,75 persen
dari target kinerja, dengan pencapaian ini pula telah mencapai
75 persen dibandingkan target capaian pada akhir RPJM tahun
2017, yang bisa di artikan sebagai indikasi pencapaian target
pada akhir RPJM, sedangkan pada tahun 2014 ditargetkan 64,5
persen, dengan realisasi 88,5 persen atau dengan capaian 137
persen.
6. Terlaksananya Diklat bagi Pejabat Struktural (SDM
Pengawasan).
Indikator kinerja Terlaksananya Diklat bagi Pejabat
Struktural (SDM Pengawasan) capaiannya tidak sesuai dengan
target yang telah ditetapkan dari target 7 orang dan
realisasinya 6 orang atau tingkat capaiannya 85,71%,
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 86
dibandingkan target capaian pada akhir RPJM tahun 2017
sebesar 16,22% yang bisa di artikan sebagai indikasi pencapaian
target pada akhir RPJM, sedangkan pada tahun 2014
ditargetkan 40 orang, dengan realisasi 32 orang atau dengan
capaian 80%.
7. Hasil audit dan pengawasan yang ditindaklanjuti.
Indikator kinerja Hasil audit dan pengawasan yang
ditindaklanjuti capaiannya belum sesuai dengan target yang
telah ditetapkan dari target 80 obrik dan realisasinya 79 obrik
atau tingkat capaiannya 98,75% dari target kinerja, dengan
pencapaian ini pula baru mencapai 87,78 persen dibandingkan
target capaian pada akhir RPJM tahun 2017, yang bisa di
artikan sebagai indikasi pencapaian target pada akhir RPJM,
sedangkan pada tahun 2014 ditargetkan 70 obrik, dengan
realisasi 60 obrik atau dengan tingkat capaian 85,71 persen.
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 87
Tabel III.3.4.2 Evaluasi Pencapaian Sasaran 2
Pengukuran Kinerja
No Indikator Kinerja Satuan
2015 Target
akhir
RPJMK
(2017)
Capaian
s/d 2015
terhadap
2017
%
Target Realisasi
Nilai
capaian
%
1 2 3 4 5 6 8 9
1 Kontribusi Pendapatan Asli
Daerah (PAD)
% 9,61 10,82 112,59 10,83 99,91
2 Komposisi belanja langsung dalam
struktur APBK
% 39,96 39,60 99,08 26,00 152,31
Rata – rata Capaian Kinerja 105,84 126,11
Sasaran 2 (dua) terdiri 2 (dua) indikator kinerja berdasarkan
hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian kinerja pada
tahun 2015 sebesar 105,84% dan rata-rata capaian kinerja terhadap
RPJM tahun 2017 sebesar 126,11%.
Selengkapnya nilai capaian indikator kinerja pada sasaran 2
(dua) sesuai dengan hasil pengukuran kinerja sebagai berikut :
1. Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Indikator kinerja Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
capaiannya sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dari target
9,61% dan realisasinya 10,82% atau tingkat capaiannya 112,59%
dari target kinerja, dengan pencapaian ini pula baru mencapai
99,91% dibandingkan target capaian pada akhir RPJM tahun 2017,
yang bisa di artikan sebagai indikasi pencapaian target pada akhir
RPJM.
SASARAN 2
MENINGKATNYA KAPASITAS KEUANGAN DAERAH DALAM
MENUNJANG PEMBANGUNAN DAERAH DAN MENDUKUNG
PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 88
2. Komposisi belanja langsung dalam struktur APBK.
Indikator kinerja Komposisi belanja langsung dalam struktur
APBK capaiannya belum sesuai dengan target yang telah
ditetapkan, dari target 39,96% dan realisasinya 39,60% atau
tingkat capaiannya 99,08% dari target kinerja, dengan pencapaian
ini pula telah mencapai 152,31% dibandingkan target capaian pada
akhir RPJM tahun 2017, yang bisa di artikan sebagai indikasi
pencapaian target pada akhir RPJM.
Tabel III.3.4.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran 3
Pengukuran Kinerja
No Indikator Kinerja Satuan
2015 Target
akhir
RPJMK
(2017)
Capaian
s/d 2015
terhadap
2017
%
Target Realisasi
Nilai
capaian
%
1 2 3 4 5 6 8 9
1 Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) terhadap pelayanan
pemerintah yang terus meningkat
% 85,00 85,14 100,17 95,00 89,62
2 Rata-rata proses perizinan yang
cepat, tepat, dan transparan
Hari 5 5 100,00 3 166,67
3 Persentase penduduk memiliki
KTP
% 83,00 130,18 156,84 100,00 130,18
Rata – rata Capaian Kinerja 119,00 128,82
SASARAN 3
MENINGKATNYA KUALITAS PELAYANAN PUBLIK YANG
DIDUKUNG MANAJEMEN PELAYANAN YANG
PROFESIONAL, SDM APARATUR BERINTEGRITAS, DAN
PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 89
Sasaran 3 (tiga) terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja
berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian
kinerja pada tahun 2015 sebesar 119,00% dan rata-rata capaian
kinerja terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 128,28%.
Selengkapnya nilai capaian indikator kinerja pada sasaran 3
(tiga) sesuai dengan hasil pengukuran kinerja sebagai berikut :
1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan
pemerintah yang terus meningkat.
Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan publik
menunjukkan keberhasilan dimana pada tahun 2015, capaian
kinerjanya Sangat Berhasil. indikator Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) capaiannya melebihi target yang telah
ditetapkan. Dari target nilai 85,00% , realisasi IKM tahun 2015
mencapai angka 85,14% atau tingkat capaiannya 100,17 persen
dari target kinerja. Dengan pencapaian ini pula, telah mencapai
89,62 persen dibandingkan target capaian pada akhir RPJM
tahun 2017, yang bisa di artikan sebagai indikasi pencapaian
target pada akhir RPJM.
Nilai IKM (Indek Kepuasan Masyarakat) Kabupaten
Bireuen pada tahun 2015 adalah 85 persen, pada tahun 2014
target IKM 83 persen dengan realisasi menjadi 84,35 persen
atau dengan capaian 102 persen. Nilai IKM tersebut didapat
dari rangkuman nilai IKM SKPK Pemberi Layanan se
Kabupaten Bireuen, maksud dilaksanakan pengukuran
indikator kinerja adalah untuk mengukur indeks kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Unit
Pelayanan Publik (UPP). Capaian kinerja di atas merupakan
hasil dari berbagai program yang dilakukan terkait Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM)
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 90
2. Rata-rata proses perizinan yang cepat, tepat, dan transparan
Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan publik
menunjukkan keberhasilan dimana pada tahun 2015, capaian
kinerjanya dianggap sangat berhasil. Indikator rata-rata proses
perizinan yang cepat, tepat, dan transparan capaiannya sesuai
dengan target yang telah ditetapkan. Kantor Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu (KP2TSP) menetapkan target
penyelesaian administrasi perizinan rata-rata selama 5 hari, hal
tersebut berhasil direalisasikan seperti target yang telah
ditetapkan, sehinggal tingkat keberhasilannya mencapai 100%
(seratus persen).
3. Persentase penduduk memiliki KTP.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil, berkaitan dengan Kartu
Tanda Penduduk Elektronik (KTP_el) dapat direalisasikan
melebihi target yang telah ditetapkan atau capaianya sebesar
132,25%, diakibatkan banyak KTP_el yang dicetak di Jakarta
(Adminduk Kemendagri) yang perekamannya dilakukan pada
tahun 2011 tidak selesai, sehingga terus di cetak di
Kabupaten/Kota hal ini dikarenakan tidak berlakunya lagi KTP
Nasional (Non Elektronik) sesuai dengan Surat Edaran Menteri
Dalam Negeri Nomor 470/968/SJ. Capaian tersebut sudah
melebihi dari target RPJM tahun 2015 yang telah ditetapkan
yaitu sebesar 130,18%, sedangkan pada tahun 2014 dari 100%
target penyelesaian KTP hanya dapat direalisasikan sebesar
92,40%.
Dokumen kependudukan pada tahun 2015 lainnya seperti
akte kelahiran realisasinya hanya sebesar 70,30%, akte
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 91
kematian sebesar 95,66% dan akte perkawinan/perceraiaan
realisasi sebesar 83,00%.
Berdasarkan data statistik, jumlah penduduk di
Kabupaten Bireuen hingga tahun 2014 adalah 423.397 jiwa yang
terdiri dari 207.664 jiwa laki-laki dan 215.733 jiwa perempuan.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Bireuen tahun 2014
mencapai 223 jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per
rumah tangga 4 orang. Kepadatan Penduduk pada 17
kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bireuen cukup beragam
dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kecamatan
Kota Juang dengan kepadatan sebesar 1.533 jiwa/km2 dan
terendah di Kecamatan Peudada sebesar 67 jiwa/Km2.
Tabel III.3.4.4 Evaluasi Pencapaian Sasaran 4
Pengukuran Kinerja
No Indikator Kinerja Satuan
2015 Target
akhir
RPJMK
(2017)
Capaian
s/d 2015
terhadap
2017
%
Target Realisasi
Nilai
capaian
%
1 2 3 4 5 6 8 9
1 Jumlah dokumen perencanaan
RPJM yang telah ditetapkan
Qanun 1 1 100,00 1 100,00
2 Persentase data Statistik dan
Informasi Pembangunan yang
Akurat dan Tepat Waktu
% 100 100 100,00 100 100,00
3 Pengesahan Qanun Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR)
Kawasan Perkotaan Bireuen pada
tahun 2014 dan Kawasan
Perkotaan Kecamatan sampai
dengan tahun 2017
Qanun 2 2 100,00 7 28,57
Rata – rata Capaian Kinerja 100,00 76,19
SASARAN 4
MENINGKATNYA KUALITAS PERENCANAAN
PEMBANGUNAN YANG INOVATIF, INTEGRATIF
DAN PARTISIPASIF
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 92
Sasaran 4 (empat) terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja
berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian
kinerja pada tahun 2015 sebesar 100,00% dan rata-rata capaian
kinerja terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 76,19%.
Selengkapnya nilai capaian indikator kinerja pada sasaran 4
(empat) sesuai dengan hasil pengukuran kinerja sebagai berikut :
1. Jumlah dokumen perencanaan RPJM yang telah ditetapkan.
Pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) secara
langsung di Kabupaten Bireuen telah dilaksanakan pada
tanggal 25 Juni 2012 dalam suasana demokratis, jujur, adil, dan
damai. Hasil Pemilukada tersebut menetapkan pasangan H.
Ruslan HM. Daud dan Ir. H. Mukhtar Abda, M.Si, sebagai
Bupati dan Wakil Bupati Bireuen terpilih periode 2012-2017.
Undang-undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
(SPPN), mengamanatkan
bahwa daerah diharuskan
menyusun perencanaan
pembangunan daerah yang merupakan bagian integral
pembangunan nasional. Demikian pula dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh
mengamanatkan pula bahwa perencanaan pembangunan
Aceh/kabupaten/kota disusun secara komprehensif sebagai
bagian dari sistem perencanaan pembangunan nasional dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perencanaan
pembangunan sebagaimana dimaksud dalam perundangan
tersebut dituangkan dalam rencana pembangunan jangka
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 93
menengah (RPJM). Pasal 5 ayat (2) UU SPPN, mengamanatkan
bahwa Visi dan Misi serta Program Kerja Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah terpilih harus dijabarkan secara
komprehensif ke dalam RPJM, dan RPJM Kabupaten Bireuen
telah disusun dan di Qanunkan dengan Qanun nomor 2 Tahun
2014 yang ditetapkan pada tanggal 11 Maret 2014. RPJM
tersebut telah selesai di Revisi pada akhir tahun 2015.
2. Persentase data Statistik dan Informasi Pembangunan yang
Akurat dan Tepat Waktu.
Indikator indikator Persentase data Statistik dan
Informasi Pembangunan yang Akurat dan Tepat Waktu
capaiannya sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dari
target nilai 100%, realisasi 100% atau tingkat capaiannya 100%
dari target kinerja. Dengan pencapaian ini pula, telah mencapai
100% dibandingkan target capaian pada akhir RPJM tahun
2017, yang bisa di artikan sebagai indikasi pencapaian target
pada akhir RPJM.
3. Pengesahan Qanun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Kawasan Perkotaan Bireuen pada tahun 2014 dan Kawasan
Perkotaan Kecamatan sampai dengan tahun 2017.
Indikator kinerja Pengesahan Qanun Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Bireuen pada tahun 2014
dan Kawasan Perkotaan Kecamatan sampai dengan tahun 2017
capaiannya sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dari
target 2 qanun, realisasi 2 qanun atau tingkat capaiannya 100%
dari target kinerja. Dengan pencapaian ini pula, telah mencapai
28,57% dibandingkan target capaian pada akhir RPJM tahun
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 94
2017, yang bisa di artikan sebagai indikasi pencapaian target
pada akhir RPJM.
Tabel III.3.4.5 Evaluasi Pencapaian Sasaran 5
Pengukuran Kinerja
No Indikator Kinerja Satuan
2015 Target
akhir
RPJMK
(2017)
Capaian
s/d 2015
terhadap
2017
%
Target Realisasi
Nilai
capaian
%
1 2 3 4 5 6 8 9
1 Berkurangnya kasus-kasus
pelanggaran Syariat Islam
kasus 150 20 13,33 50 40,00
2 Terlaksananya muzakharah ulama
yang berkontribusi positif
terhadap penerapan Dinul Islam
kali 2 2 100,00 5 40,00
Rata – rata Capaian Kinerja 56,67 40,00
Sasaran 5 (lima) terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja
berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian
kinerja pada tahun 2015 sebesar 56,67% dan rata-rata capaian
kinerja terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 40,00%.
Selengkapnya nilai capaian indikator kinerja pada sasaran 5
(lima) sesuai dengan hasil pengukuran kinerja sebagai berikut :
1. Berkurangnya kasus-kasus pelanggaran Syariat Islam.
Berkurangnya kasus-kasus pelanggaran Syariat Islam
pada tahun 2015 karena masyarakat semakin memahami dan
menerapkan syariat islam. Seperti tertera pada tabel di atas
SASARAN 5
MENINGKATNYA IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DINUL
ISLAM DALAM TATANAN PEMERINTAHAN DAN
KEHIDUPAN MASYARAKAT
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 95
yang mengidikasikan semakin berkurangnya kasus pelanggaran
syariat islam di Kabupaten Bireuen.
2. Terlaksananya muzakharah ulama yang berkontribusi positif
terhadap penerapan Dinul Islam.
Indikator kinerja muzakharah ulama adalah
terlaksananya pertemuan seluruh ulama di Kabupaten Bireuen
untuk bermusyawarah mengenai perkembangan penerapan
Dinul Islam dan hal-hal yang berkaitan dengan syariat islam dapat
dilaksanakan sebanyak dua kali seperti yang sudah ditargetkan
sehingga pada tahun 2015 kegiatan tersebut dikatakan sangat
berhasil dengan capaian 100%, berdasarkan target capaian pada
akhir RPJM tahun 2017 pertemuan seperti ini dapat
dilaksanakan sebanyak 5 kali, sehingga tingkat pencapaian
berdasarkan RPJM terukur sebesar 40%.
Sebagaimana Kabupaten
lainnya di Provinsi Aceh,
jumlah penduduk di
Kabupaten Bireuen
mayoritas beragama islam.
Tahun 2014 dari 423.937
jiwa penduduk 422.400 jiwa
(99,6%) diantaranya adalah beragama islam di Kabupaten
Bireuen. Sisanya adalah penganut agama kristen protestan 327
jiwa (sebesar 0,08 %, agama kristen katolik 19 jiwa (0,003 %),
agama hindu 37 jiwa (0,009 %) dan agama budha 554 jiwa (
0,013 %) dari total penduduk di Kabupaten Bireuen.
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 96
Tabel III.3.4.6 Evaluasi Pencapaian Sasaran 6
Pengukuran Kinerja
No Indikator Kinerja Satuan
2015 Target
akhir
RPJMK
(2017)
Capaian
s/d 2015
terhadap
2017
%
Target Realisasi
Nilai
capaian
%
1 2 3 4 5 6 8 9
1 Peraturan Penetapan Zona
Pendidikan Kota Santri di
Wilayah Barat (Samalanga) dan
Kota Pelajar di Wilayah Timur
(Matangglumpangdua)
Peraturan
Bupati
1 1 100 1 100
Rata – rata Capaian Kinerja 100 100
SASARAN 6
TERWUJUDNYA ZONA PENDIDIKAN
KOTA SANTRI DI WILAYAH BARAT (SAMALANGA)
DAN KOTA PELAJAR DI WILAYAH TIMUR
(MATANG GEULEUMPANG DUA)
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 97
Peraturan Penetapan Zona Pendidikan Kota Santri di
Wilayah Barat (Samalanga) dan Kota Pelajar di Wilayah Timur
(Matang geuleumpang dua) telah ditetapkan dalam Qanun
Kabupaten Bireuen Nomor 7 tahun 2013 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Bireuen Tahun 2012-2032. Dengan
ditetapkannya qanun tersebut Penetapan Zona Pendidikan Kota
Santri di Wilayah Barat dan Kota Pelajar di Wilayah Timur
dianggap sangat berhasil dengan pencapaian 100% dan sudah
sesuai dengan target akhir RPJM tahun 2017.
Kabupaten Bireuen memiliki sejumlah Dayah/Pasantren
yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten
Bireuen. Tahun 2014 jumlah dayah/pasantren di Kabupaten
Bireuen adalah 139 unit yang menampung 22.305 santri.
Perkembangan dayah/pesantren dan santrinya di Kabupaten
Bireuen dapat dilihat pada grafik berikut ini :
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100% 123110
130142
139
Perkembangan Dayah/PesantrenTahun 2010 - 2014
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 98
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
8.451
19.923 19.829
24.547 22.305
Perkembangan Jumlah SantriTahun 2010 - 2014
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 99
Tabel III.3.4.7 Evaluasi Pencapaian Sasaran 7
Pengukuran Kinerja
No Indikator Kinerja Satuan
2015 Target
akhir
RPJMK
(2017)
Capaian
s/d 2015
terhadap
2017
%
Target Realisasi
Nilai
capaian
%
1 2 3 4 5 6 8 9
1 Angka Melek Huruf (persen) % 98,92 99,00 100,89 100,00 99
2 Angka Rata-rata Lama Sekolah
(tahun)
Tahun 9,36 9,40 100,42 9,42 99,79
3 Angka Partisipasi Kasar (APK)
a) SD/Sederajat
b) SMP/Sederajat
c) SMA/Sederajat
%
%
%
100,00
96,00
90,00
100,00
100,00
54,65
100,00
104,16
64,29
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
54,65
4 Angka Partisipasi Murni (APM)
a) SD/Sederajat
b) SMP/Sederajat
c) SMA/Sederajat
%
%
%
98,00
86,00
85,00
98,34
89,23
54,66
100,34
103,75
64,30
100,00
96,00
95,00
98,34
92,95
57,54
Rata – rata Capaian Kinerja 92,27 87,78
Sasaran 7 (tujuh) terdiri dari 4 (empat) indikator kinerja
berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian
kinerja pada tahun 2015 sebesar 92,27% dan rata-rata capaian
kinerja terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 87,78%.
Selengkapnya nilai capaian indikator kinerja pada sasaran 7
(tujuh) sesuai dengan hasil pengukuran kinerja sebagai berikut :
1. Angka Melek Huruf.
Target penuntasan buta aksara merupakan bagian dari
fokus pembangunan untuk peningkatan human capital,
mengingat peran sentral pendidikan baik sebagai bagian dari
pemenuhan hak warga negara, maupun karena daya ungkit
SASARAN 7
MENINGKATNYA AKSES DAN PEMERATAAN PELAYANAN
PENDIDIKAN YANG TERPADU DAN BERKUALITAS
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 100
pendidikan terhadap tujuan pembangunan yang lain seperti
pembangunan dan pemerataan ekonomi dan sosial. Tahun 2015,
realisasi angka melek huruf telah menunjukkan hasil positif,
sebagaimana tabel di atas. Realisasi kinerja tahun 2015
menunjukkan bahwa angka melek huruf telah melebihi target
yang ditetapkan, dengan pencapaian 100,89% dari target 98,92%.
Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang sangat berhasil,
sedangkan dilihat dari target kinerja akhir RPJM tahun 2017
telah mencapai melapaui target yang telah ditetapkan sebesar 100%.
Tren angka melek huruf mengalami kenaikan dari tahun ke
tahun.
2. Angka Rata-rata Lama Sekolah.
Angka rata–rata lama sekolah dari kurun waktu 2014
sampai tahun 2015 mengalami peningkatan dari 9,36 tahun
menjadi 9,40 tahun di tahun 2015. Peningkatan rata- rata lama
sekolah di Kabupaten Bireuen ini dapat dimaknai bahwa
penduduk Bireuen semakin sadar akan pentingnya pendidikan
dalam rangka peningkatan kualitas sumberdaya manusia,
dibandingkan capaian kinerja tahun 2014 dimana rata-rata
lama sekolah target sebesar 9,33 tahun realisasi sebesar 9,33
tahun atau capaiannya sebesar 100%, sedangkan dilihat dari
target kinerja akhir RPJM tahun 2017 telah mencapai melapaui
target yang telah ditetapkan sebesar 9,40 tahun. Tren angka rata-
rata lama sekolah mengalami kenaikan.
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 101
3. Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni
(APM)
a. SD/Sederajat
Hingga tahun 2014 Kabupaten Bireuen memiliki sebanyak
234 Sekolah Dasar (SD), diantaranya Sekolah Dasar Negeri sebanyak
228 unit dan selebihnya 6 Sekolah Dasar Swasta. Seluruh kecamatan
memiliki Sekolah Dasar Negeri dan yang terbanyak terdapat di
Kecamatan Peusangan sebanyak 28 unit (11,97%) dari keseluruhan
Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten Bireuen. Sementara Sekolah
Dasar Swasta hanya terdapat di 5 (lima) kecamatan saja yaitu di
Kecamatan Jeunieb, Kecamatan Juli, Kecamatan Jeumpa, Kecamatan
Kota Juang, dan Kecamatan Kutablang.
Pada periode 2010 - 2014, adanya peningkatan jumlah
Sekolah Dasar sebanyak 7 unit yaitu 227 unit pada tahun 2010
menjadi 234 unit pada tahun 2014. Namun pada tahun 2010 hingga
2011 relatif tidak bertambah yaitu hanya 227 unit.
0
50
100
150
200
250
227 227 231 232 234
Perkembangn Jumlah Sekolah DasarTahun 2010 - 2014
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 102
Dalam menjalankan proses belajar mengajar di
Sekolah Dasar saat ini didukung oleh 1.926 orang guru
yang terdiri dari 1.182 guru berstatus negeri (PNS) dan
sisanya 44 orang guru berstatus guru swasta. Jika
dibandingkan data tahun 2011 terjadi penurunan jumlah
guru Sekolah Dasar (SD) sebesar 50,31% yaitu 3.876 orang
menjadi 1.926 orang, sebaliknya ketersediaan Sekolah
Dasar pada tahun 2011 sebesar 227 unit meningkat
menjadi 234 unit. Seyogyanya peningkatan Sekolah Dasar
(SD) diikuti dengan peningkatan jumlah guru, dan bukan
sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten
Bireuen memerlukan penambahan guru Sekolah Dasar
(SD) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat
Sekolah Dasar (SD).
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
3,876 3,876
2,154 2,123 1,926
Jumlah Guru Sekolah DasarTahun 2010 - 2014
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 103
Peningkatan jumlah ketersediaan Sekolah Dasar
(SD) juga tidak diikuti oleh peningkatan jumlah murid
Sekolah Dasar (SD). Data Dinas Pendidikan Kabupaten
Bireuen menunjukkan bahwa Jumlah murid SD pada tahun
2010 sebanyak 35.493 siswa. Sedangkan jumlah murid
pada tahun 2014 menjadi 33.131 siswa, artinya terjadi
penurunan jumlah murid Sekolah Dasar sebesar 6,65%
selama 4 tahun terakhir. Secara umum, Kabupaten Bireuen
memiliki 234 Sekolah Dasar (SD), 33.131 siswa, 1.659 kelas,
dan 1.926 guru pada tahun 2014.
b. SMP/Sederajat.
Pada tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
tersedia 74 unit sekolah, yang terdiri dari 63 unit SLTP Negeri dan 11
unit SLTP Swasta. Keberadaan SLTP mengalami peningkatan, pada
tahun 2010 sebanyak 62 unit meningkat menjadi 74 unit pada tahun
2014, yaitu terjadi peningkatan SLTP Negeri sebanyak 7 unit dan
SLTP Swasta 5 unit. Untuk itu, telah menghasilkan lulusan sebanyak
4.683 orang pada SLTP Negeri dan 541 orang pada SLTP Swasta.
0
20
40
60
80
62 6273 73 74
Perkembangan Jumlah SMP
Tahun 2010 - 2014
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 104
Keberadaan sekolah ini didukung oleh guru sebanyak 2.414
orang yang merupakan guru tetap sebanyak 1.258 orang dan guru
tidak tetap sebanyak 1.156 orang. Berdasarkan data Dinas Pendidikan
Kabupaten Bireuen menunjukkan terjadi peningkatan jumlah guru
sebanyak 19,5 % dari tahun 2010 sebanyak 2.020 orang menjadi
2.414 orang pada tahun 2014. Peningkatan ini terjadi pada jumlah
guru berstatus tidak tetap sebanyak 432 orang sedangkan guru
berstatus tetap mengalami penurunan sebanyak 38 orang.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2,020 2,020 2,208 2,101 2,414
Perkembangan Jumlah Guru SMP
Tahun 2010 - 2014
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 105
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten
Bireuen menunjukkan bahwa selama 4 tahun terakhir
terjadi penambahan jumlah unit SLTP setiap tahunnya,
terutama SLTP Negeri. Kondisi ini juga diikuti oleh
penambahan gedung sekolah, namun terjadi penurunan
jumlah ruang kelas khususnya pada SLTP Negeri. Kondisi
ini perlu segera mendapat perhatian dari instansi terkait
agar tidak mengganggu proses belajar mengajar.
Pada tahun 2010, jumlah siswa sebanyak 17.664
orang meningkat menjadi 18.433 orang pada tahun 2014.
Peningkatan ini berkisar antara 19% hingga 21%.
Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2013.
Diperkirakan peningkatan jumlah siswa akan terus
berlanjut seiring dengan peningkatan jumlah penduduk
dan kesadaran program wajib belajar sembilan (9) tahun
yang digalakkan oleh pemerintah.
c. SMA/Sederajat.
Pada tahun 2014, Kabupaten Bireuen memiliki Sekolah menengah
Atas (SMA) sebanyak 29 unit yang terdiri dari SMA Negeri sebanyak 24
unit dan SMA swasta sebanyak 5 unit yang tersebar di sejumlah kecamatan
kecuali Kecamatan Jeumpa yang hanya memiliki SMA swasta dan
Kecamatan Kuala belum memiliki SMA. Berdasarkan data Dinas
Pendidikan Kabupaten Bireuen, jumlah siswa SMA sebanyak 11.315 orang
yang terdiri dari 9.851 murid SMA negeri dan 1.464 murid SMA Swasta.
Dibanding tahun 2010, terjadi penurunan jumlah siswa SMA Negeri
sebanyak 20.74%, sebaliknya jumlah siswa SMA Swasta terjadi
peningkatan sebesar 87,45%. Hingga saat ini sekolah tersebut telah
meluluskan siswa sebanyak 4.010 siswa yang terdiri dari lulusan SMA
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 106
Negeri sebanyak 3.632 orang dan lulusan SMA Swasta sebanyak 378
orang.
Proses belajar di SMA di dukung oleh 1.351 guru yang terdiri dari
guru berstatus tetap sebanyak 832 orang dan guru tidak tetap sebanyak 519
orang. Terjadi peningkatan jumlah guru tetap sebanyak 50 orang (6,39%)
dan guru tidak tetap sebanyak 212 orang (69,05%) selama periode 2011-
2014, grafik berikut :
Adapun jumlah gedung SMA yang tersedia di Kabupaten
Bireuen adalah 24 unit gedung sekolah dan 351 kelas di SMA negeri,
serta 5 unit gedung sekolah dan 52 kelas di SMA Swasta. Program
pengembangan infrastruktur pendidikan di Kabupaten terlihat dengan
adanya penambahan kelas yang cukup signifikan selama tiga (3)
terakhir, yaitu pembangunan kelas meningkat baik SMA Negeri (306
kelas pada tahun 2010 meningkat menjadi 351 kelas pada tahun
2013) maupun SMA Swasta (20 kelas pada tahun 2010 meningkat
menjadi 52 kelas pada tahun 2014).
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1,0
89
1,0
89 1,3
26
1,3
51
1,3
51
Perkembangan Jumlah Guru SMA
Tahun 2010 - 2014
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 107
Tabel III.3.4.8 Evaluasi Pencapaian Sasaran 8
Pengukuran Kinerja
No Indikator Kinerja Satuan
2015 Target
akhir
RPJMK
(2017)
Capaian
s/d 2015
terhadap
2017
% Target Realisasi
Nilai
capaian
%
1 2 3 4 5 6 8 9
1 Rasio Guru Murid
a) SD/MI
b) SMP/MTs
c) SMA/MA
Rasio
Rasio
Rasio
1 : 27
1 : 24
1 : 25
1 : 15
1 : 12
1 : 13
180,00
200,00
192,31
1 : 30
1 : 30
1 : 30
200,00
250,00
230,77
2 Persentase Guru yang memenuhi
Kualifikasi S1/D-IV pada jenjang
SMA/Sederajat
% 99,90 96,04 96,14 100 96,04
3 Terlaksananya Kegiatan yang
Mendukung Revitalisasi
Kelembagaan Dayah
% 60 - - 100 -
Rata – rata Capaian Kinerja 167,11 194,20
Mutu dan manajemen pendidikan baik formal maupun
informal sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas SDM (dinas,
lembaga sekolah, guru, murid, dll) yang tersedia, di samping itu
pengaruh lingkungan juga ikut menentukan hasil yang diharapkan.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun nilai rata-rata capaian
pada tahun 2015 sebesar 167,11%, dan rata-rata capaian kinerja
terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 194,20%.
SASARAN 8
MENINGKATNYA MUTU DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN,
FORMAL MAUPUN INFORMAL
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 108
Tabel III.3.4.9 Evaluasi Pencapaian Sasaran 9
Pengukuran Kinerja
No Indikator Kinerja Satuan
2015 Target
akhir
RPJMK
(2017)
Capaian
s/d 2015
terhadap
2017
%
Target Realisasi
Nilai
capaian
%
1 2 3 4 5 6 8 9
1 Angka Harapan Hidup Tahun 72,51 72,50 99,98 72,59 99,88
2 Angka Kematian Ibu Melahirkan
per 100.000 kelahiran hidup
Orang 75 11 14,66 25 44
3 Angka Kematian Bayi per 1.000
kelahiran hidup
Bayi 5 16 31,25 3 533,33
4 Cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan terlatih (%)
% 90 89,64 99,6 98 91,47
5 Rasio Dokter per 100.000
penduduk
a) Dokter Spesialis
b) Dokter Umum
c) Dokter Gigi
d) Paramedis
Orang
Orang
Orang
Orang
5,82
23
5,5
308
28
25
4
409
481,09
108,69
7,27
132,79
6,02
35
8,0
319
465,12
71,43
50
128,22
6 Manajemen Kesehatan Berbasis
Sistim informasi
% 70 - - 100 -
Rata – rata Capaian Kinerja 138,51 247,24
Dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat,
Kabupaten Bireuen memiliki sarana pelayanan kesehatan berupa 18
puskesmas yang tersebar di 17 kecamatan, yang dilengkapi 170
tempat tidur. Untuk mempercepat pelayanan kesehatan bagi
masyarakat, Kabupaten Bireuen memiliki 47 puskesmas pembantu
(pustu). Setiap kecamatan memiliki 1 puskesmas kecuali Kecamatan
Juli yang memiliki 2 puskesmas. Jika dibandingkan dengan data
tahun 2010, maka terjadi penambahan 6 pustu sehingga ratio
pustu/puskesmas adalah 46/18. Penambahan pustu juga diikuti
dengan penambahan jumlah tempat tidur yaitu dari 117 tempat tidur
pada tahun 2010 meningkat menjadi 170 tempat tidur atau terjadi
peningkatan sebesar 45,3% pada tahun 2014. Sasaran 9 (sembilan)
SASARAN 9
MENINGKATNYA AKSES MASYARAKAT TERHADAP
PELAYANAN KESEHATAN YANG BERKUALITAS
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 109
terdiri dari 6 (enam) indikator kinerja berdasarkan hasil pengukuran
kinerja dengan nilai rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015
sebesar 138,51% dan rata-rata capaian kinerja terhadap RPJM tahun
2017 sebesar 247,24%.
Selengkapnya nilai capaian indikator kinerja pada sasaran 9
(sembilan) sesuai dengan hasil pengukuran kinerja sebagai berikut :
1. Angka Harapan Hidup.
Angka harapan hidup menunjukkan keberhasilan
dimana pada tahun 2015, capaian kinerjanya sangat berhasil.
capaiannya melebihi target yang telah ditetapkan dari target
72,51 pertahun, realisasi 72,50 pertahun dengan nilai capaian
99,98%. Capaian akhir RPJM tahun 2017 sebesar 99,88%.
Keberhasilan program kesehatan pada umumnya dapat
dilihat dari peningkatan umur harapan hidup penduduk dari
suatu daerah, meningkatnya perawatan kesehatan melalui
puskesmas. Salah satu factor peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat adalah ketersedian tenaga kesehatan.
Cakupan tenaga kesehatan dengan masyarakat yang
dilayani secara kuantitas maupun kualitas menjadi factor
penting dalam pembangunan SDM khusunya bidang kesehatan,
hal ini juga perlu diikuti dengan kelengkapan sarana pelayanan
kesehatan, mekanisme sistem rujukan yang efektif dan efisien
sesuai kewenangan medis.
2. Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 kelahiran hidup.
Target tahun 2015 sebesar 75 per 100.000 KH terealisir
sebesar 11 per 100.000 KH, maka nilai capaian indikator
sasaran ini sebesar 14,66% dengan kategori sangat berhasil.
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 110
Capaian RPJM tahun 2015 menyumbangkan angka 44,00% atas
target RPJM tahun 2015, jumlah kematian ibu sebanyak 11 per
100.000 KH ibu, berarti terjadi penurunan kematian sebanyak
64 per 100.000 ibu pada tahun 2015.
3. Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup.
Target tahun 2015 sebesar 5 bayi setiap 1.000 KH, pada
kenyataannya setiap 1000 kelahiran bayi terdapat 16 bayi maka
nilai capaian indikator sasaran sebesar 31,25%.
4. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih.
Target tahun 2015 sebesar 90% terealisir sebesar 89,64%,
maka nilai capaian indicator sasaran ini sebesar 99,60% dengan
kategori sangat berhasil. Capaian RPJM tahun 2015
menyumbangkan angka 91,47% atas target RPJM tahun 2015
Di tingkat desa, pelayanan kesehatan masyarakat
didukung oleh ketersediaan 94 poskesdes (pos kesehatan desa),
170 polindes, 631 posyandu (pos pelayanan terpadu), dan 2.413
orang kader kesehatan. Secara keseluruhan berdasarkan data
Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen terlihat bahwa baik
poskesdes, polindes, posyandu, mendapat perhatian yang serius
dari pemerintah Kabupaten Bireuen karena pelayanan
kesehatan merupakan kebutuhan mendasar masyarakat.
5. Rasio Dokter per 100.000 penduduk.
a) Dokter Spesialis
b) Dokter Umum
c) Dokter Gigi
d) Paramedis
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 111
Ketersediaan jumlah tenaga medis, paramedis, dan non
para medis disajikan pada Tabel berikut. Pelayanan kesehatan
didukung oleh 68 tenaga medis, 162 paramedis, 20 tenaga non
paramedis. Jika dibandingkan dengan data tahun 2010, terjadi
peningkatan tenaga medis dari 47 menjadi 68 pada tahun 2014
atau terjadi peningkatan sebesar 44,68 %, untuk tenaga
paramedis 875 menjadi 1.427 atau terjadi peningkatan sebesar
68,23 %, yang tersebar di 17 kecamatan dalam wilayah
Kabupaten Bireuen.
Tabel 5.34
Jumlah Tenaga Medis, Paramedis dan Non Paramedis pada
Puskesmas Menurut Kecamatan Dalam Kabupaten Bireuen Tahun
2014
No Puskesmas/Kecamatan
/Sub District
Jumlah Tenaga
Medis Paramedis Non
Paramedis
Strategi
Lainnya Jumlah
1 2 3 4 5 6 7
1 Samalanga 4 90 - - 94
2 Simpang Mamplam 2 88 1 - 91
3 Pandrah 2 38 - - 40
4 Jeunieb 3 71 - - 74
5 Peulimbang 4 39 - - 43
6 Peudada 5 74 - - 79
7 Juli 7 105 1 - 113
8 Jeumpa 5 90 1 - 96
9 Kota Juang 5 98 2 - 105
10 Kuala 2 88 2 - 92
11 Jangka 3 102 2 - 107
12 Peusangan 5 146 2 - 153
13 Peusangan Selatan 4 64 4 - 72
14 Peusangan Siblah
Krueng 3 69 2 - 74
15 Makmur 3 51 1 - 55
16 Gandapura 5 116 1 - 122
17 Kuta Blang 6 98 1 - 105
Jumlah 68 1.427 20 - 1.515
Tahun 2013 41 1.199 150 - 1.390
Tahun 2012 46 1.185 103 - 1.334
Tahun 2011 46 905 77 74 1.102
Tahun 2010 47 875 136 74 1.132
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 112
Tabel III.3.4.10
Evaluasi Pencapaian Sasaran 10 Pengukuran Kinerja
No Indikator Kinerja Satuan
2015 Target
akhir
RPJMK
(2017)
Capaian
s/d 2015
terhadap
2017
%
Target Realisasi
Nilai
capaian
%
1 2 3 4 5 6 8 9
1 Persentase penduduk miskin % 19,06 16,94 88,88 9,45 179,26
Rata – rata Capaian Kinerja 88,88 179,26
1. Persentase Penduduk Miskin (P0)
Angka kemiskinan antar waktu dari tahun ke tahun
terus mengalami penurunan. Pada tahun 2010 tingkat
kemiskinan mencapai (19,51 persen), tahun 2011 mencapai
angka (19,06 persen). Begitu juga dengan tahun 2012 dan 2013
yang masing-masing turun menjadi (18,21 persen) dan (17,65
persen). Untuk tahun 2014 tingkat kemiskinan semakin
menunjukkan perkembangan kearah yang lebih baik dimana
terjadi penurunan hingga mencapai (16,94 persen).
SASARAN 10
MENURUNNYA TINGKAT KEMISKINAN MENJADI 9,45 %
DARI JUMLAH PENDUDUK PADA AKHIR TAHUN 2017
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 113
Grafik
Perkembangan Tingkat Kemiskinan (%) Kabupaten Bireuen
Tahun 2010 - 2014
Tingkat kedalam kemiskinan yang digambarkan oleh
angka Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) menunjukkan
ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing
penduduk miskin terhadap batas kemiskinan, di mana semakin
tinggi nilai indeks ini maka semakin besar rata-rata
kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap garis
kemiskinan, atau dengan kata lain semakin tinggi nilai indeks
kedalaman kemiskinan menunjukkan kehidupan ekonomi
penduduk miskin semakin terpuruk.
Berdasarkan perkembangannya Indeks Kedalaman
Kemiskinan (P1) Kabupaten Bireuen dari tahun 2010 sampai
dengan 2014 terus mengalami penurunan, dan lebih baik dari
tahun – tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 Indeks Kedalaman
Kemiskinan (P1) yang di dapat mencapai (4,11 persen). Tahun
berikutnya turun menjadi (3,46 persen). Pada tahun 2012 Indeks
Kedalaman Kemiskinan kembali mengalami penurunan menjadi
(2,87 persen) dan terus mengalami penurunan untuk dua tahun
2010 2011 2012 2013 2014
19.51
19.06
18.21
17.65
16.94
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 114
berikutnya masing-masing menjadi (2,78 persen) dan (2,73
persen).
Angka Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) memberikan
gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara
penduduk miskin itu sendiri, dan dapat juga digunakan untuk
mengetahui intensitas kemiskinan. Semakin tinggi angka
indeks ini maka sebaran pengeluaran diantara penduduk miskin
itu semakin timpang dan sebaliknya. Berdasarkan
perkembangannya, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Kabupaten Bireuen lebih baik dalam empat tahun terakhir,
pada tahun 2010 mencapai (1,31 persen), tahun 2011 mencapai
angka ((1,00 persen), untuk tahun 2012 menjadi (0,69 persen),
tahun 2013 mencapai angka (0,67 persen). Kemudian tahun
2014 terjadi peningkatan menjadi (0,70 persen), yang mana ini
menjadi satu perhatian khusus bagi Pemerintah Kabupaten
Bireuen untuk lebih fokus dalam upaya penanggulangan
kemiskinan.
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 115
Tabel III.3.4.11 Evaluasi Pencapaian Sasaran 11
Pengukuran Kinerja
No Indikator Kinerja Satuan
2015 Target
akhir
RPJMK
(2017)
Capaian
s/d 2015
terhadap
2017
%
Target Realisasi
Nilai
capaian
%
1 2 3 4 5 6 8 9
1 Produktivitas Padi (Ton/Ha)
a) Padi
b) Kedelai
c) Jagung
d) Kacang Hijau
e) Kacang Tanah
f) Ubi Jalar
g) Ubi Kayu
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
Ton/Ha
7,00
1,80
3,00
1,90
1,80
2,25
2,40
6,26
1,60
3,80
1,50
1,50
15,67
19,20
89,42
88,89
126,67
78,95
83,33
696,44
800,00
8,00
2,00
3,20
2,00
2,00
2,75
3,00
78,25
80,00
118,75
75,00
75,00
570,18
640,00
2 Kontribusi Sektor Perkebunan
terhadap PDRB
% 3,75 9,90 264,00 5,00 198,00
3 Populasi ternak yang mendukung
ketahanan Pangan Daerah
a) Sapi
b) Kerbau
c) Kambing
d) Ayam
e) Itik
Ekor
Ekor
Ekor
Ekor
Ekor
70.937
2.466
36.358
366.465
366.465
71.472
2.276
30.613
761.955
376.471
100,75
92,29
84,19
207,92
102,73
73.803
2.567
37.827
690.761
381.260
96,84
88,66
80,93
110,31
98,74
Rata – rata Capaian Kinerja 216,59 177,74
Subsektor tanaman pangan merupakan salah satu
subsektor andalan Kabupaten Bireuen, karena kontribusi
subsektor ini sangat besar terhadap pembentukan PDRB
Kabupaten Bireuen. Hingga tahun 2014, terdapat beberapa
komoditi tanaman pangan yang saat ini sedang digalakkan
pengembangannya di Kabupaten ini seperti kedelai dengan luas
tanam 12.447 ha, jagung dengan luas tanam 1.778 ha, kacang
hijau dengan luas tanam 122 ha , kacang tanah dengan luas
tanam 92 ha dan ubi kayu/singkong dengan luas tanam 171 ha.
SASARAN 11
TERLAKSANANYA REVITALISASI PERTANIAN YANG
DIDUKUNG PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN
SESUAI POTENSI DAN KARAKTERISTIK WILAYAH
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 116
Selain itu, Kabupaten Bireuen juga mengembangkan berbagai jenis
tanaman hortikultura baik tanaman buah-buahan dan sayur-sayuran, namun
padi sawah merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Bireuen. Oleh
karena itu tidak mengherankan jika seluruh kecamatan di kabupaten ini
memiliki lahan sawah dan 70,05% merupakan lahan sawah irigasi.
Pengembangan pertanian di Kabupaten Bireuen
diarahkan menuju pertanian modern, tangguh dan efisien,
sehingga pola pengembangannya disiapkan dengan konsep
agribisnis. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka
pemerintah mendorong untuk terciptanya pertanian yang
intensif dan semi intensif yang tidak lagi menggunakan
peralatan tradisional tetapi semua kegiatan di sektor pertanian
menggunakan peralatan dengan teknologi modern.
Kabupaten juga mengembangkan beberapa jenis
komoditas perkebunan. diantaranya adalah karet, kelapa sawit,
pinang, kakao, kelapa dalam dan jeruk besar. Berdasarkan data
-
500
1,000
1,500
2,000
2,500
Sa
ma
lan
ga
Sp
. M
am
plam
Pa
nd
ra
h
Je
un
ie
b
Pe
ulim
ban
g
Pe
ud
ada
Ju
li
Je
um
pa
Kota J
ua
ng
Kuala
Ja
ng
ka
Pe
usan
ga
n
Pe
usan
ga
n…
Pe
usan
ga
n S
b…
Mak
mur
Gand
ap
ura
Kuta B
la
ng
1,6
21
1,9
90
1,1
66
1,4
76
80
6
2,1
64
67
3
1,3
75
55
2 1
,0
68
1,5
95
2,0
65
89
8
1,0
84
1,2
66
1,3
50
1,4
52
Luas Lahan Sawah
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 117
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bireuen
menunjukkan bahwa hingga tahun 2014 luas tanaman karet
3.303 ha, tanaman kelapa sawit 3.109 ha, tanaman pinang
6.632,10 ha, tanaman kakao 6.868 ha dan kelapa dalam 15.008
ha. Sedangkan jeruk besar kebanyakan ditanam oleh penduduk
di sekitar pekarangan.
Subsektor peternakan di Kabupaten Bireuen merupakan
sektor unggulan ke 2 setelah subsektor tanaman pangan.
Subsektor ini juga merupakan salah satu subsektor yang
memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap
perekonomian Kabupaten Bireuen. Berbagai jenis ternak
diusahakan oleh masyarakat Kabupaten Bireuen mulai dari
ternak besar seperti sapi dan kerbau, ternak kecil seperti
kambing dan domba serta jenis ternak unggas seperti ayam dan
bebek. Adapun yang harus menjadi perhatian pemerintah
khususnya dinas pertanian dan peternakan di Kabupaten
Bireuen adalah jumlah populasi ternak sapi telah terjadi
penurunan selama 3 tahun terakhir. Dalam hal ini menjadi
tanggungjawab dinas terkait untuk mencari penyebab dan
sekaligus solusinya.
-
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
8,000
9,000
10,000
1,8
42
2,2
25
1,6
88
2,4
21
1,7
87
3,1
40
6,2
18
9,3
87
2,2
22
2,3
41
2,8
72
2,8
81
3,1
10
2,5
75
3,4
24
4,6
62
3,6
27
98
21
167 127
124
746
198
23
89 8
18
88
23 4
53 161
1,7
80
Sapi Kerbau
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 118
Untuk ternak domba selama 3 tahun terakhir telah
terjadi peningkatan jumlah populasi, namun berbeda halnya
dengan ternak kambing yang jumlah populasinya masih
berfluktuasi selama 3 tahun terakhir. Seharusnya hal ini tidak
boleh terjadi karena subsector peternakan di Kabupaten Bireuen
adalah merupakan subsector unggulan.
Beberapa jenis ternak unggas dikembangkan di
Kabupaten Bireuen yaitu, ayam buras, ayam ras petelur, ayam
pedaging dan itik. Untuk ternak unggas ayam buras, ayam ras
petelur, ayam pedaging sejak tahun 2010 jumlah populasinya
terus mengalami peningkatan, hanya ternak itik yang terjadi
penurunan jumlah populasinya.
1,0
92
2,1
05
1,4
27
1,9
20
1,4
76
2,5
72
2,2
36
1,0
69
7,6
77
2,3
68
1,5
46
3,5
80
1,1
91
1,2
46
1,9
32
3,4
92
2,9
97
250 320
250
850
207 4
70
200
446
6,0
73
3,3
28
797
746
157
1,2
32
1,2
79
3,0
57
1,8
30
Grafik Perkembangan Kambing Domba Tahun 2010 - 2014
Kambing Domba
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 119
Fasilitas lain yang dimiliki Kabupaten Bireuen adalah
adanya padang gembala beserta rumput alami, dan ditemukan
di 15 kecamatan, hanya 2 kecamatan yang tidak memiliki
padang gembala yaitu Kecamatan Kuala dan Kecamatan
Jangka. Meskipun kondisinya dalam keadaan baik, namun luas
areal dan produksinya selama 3 tahun terakhir stagnan dan
cenderung menurun.
Sementara itu, Berdasarkan data yang diperoleh dari
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bireuen jenis
penyakit yang sering menyerang ternak di Kabupaten Bireuen
adalah jenis Pink Eye, Scabies,Orf, P.int, P.ext. Jenis penyakit
ini ditemukan sama disetiap kecamatan yang adalah dalam
Kabupaten Bireuen.
Kabupaten Bireuen memiliki 2 rumah potong ternak
masing-masing di Kecamatan Peusangan dan Kecamatan Kota
Juang. Jumlah pemotongan ternak di Kecamatan Kota Juang
lebih tinggi (1.268 ekor) dibanding Kecamatan Peusangan (1.012
ekor) pada tahun 2014. Pemotongan ternak didominasi oleh
ternak jantan. Hal ini mengindikasikan bahwa pengembangan
ternak betina lebih ditujukan untuk pembibitan.
Untuk kelancaran usaha peternakan, Kabupaten Bireuen
menempatkan petugas peternakan 1 orang per kecamatan.
Kabupaten Bireuen juga menempatkan petugas IB yang
jumlahnya bervariasi di setiap kecamatan dan sampai saat ini
Kabupaten Bireuen tidak memiliki petugas PPL, tetapi memiliki
7 Poskeswan, 6 orang petugas medis dan 20 orang petugas
paramedis. Selain itu, dalam rangka menyediakan berbagai jenis
obat-obatan untuk peternakan Kabupaten Bireuen juga
memiliki sejumlah Depot Obat hewan yang tersebar di beberapa
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 120
kecamatan dan jumlah depot terbanyak terdapat di Kecamatan
Kota Juang yaitu sebanyak 13 unit.
Tabel III.3.4.12 Evaluasi Pencapaian Sasaran 12
Pengukuran Kinerja
No Indikator Kinerja Satuan
2015 Target
akhir
RPJMK
(2017)
Capaian
s/d 2015
terhadap
2017
%
Target Realisasi
Nilai
capaian
%
1 2 3 4 5 6 8 9
1 Produksi
a) Perikanan tangkap
b) Perikanan budidaya
Ton
Ton
18.485
14.110
15.712,25
12.974
85,00
91,94
19.140
19.572
82,09
66,29
2 Kontribusi Sektor Perikanan
terhadap PDRB (%)
% 4,5 8,10(*) 180,00 5,50 147,27
Rata – rata Capaian Kinerja 118,98 98,55
Sasaran 12 (dua belas) terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja
berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian
kinerja pada tahun 2015 sebesar 182,98% dan rata-rata capaian
kinerja terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 98,55%.
Subsektor perikanan juga merupakan subsektor penyumbang
terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Bireuen setelah
subsektor tanaman pangan dan subsektor peternakan. Subsektor
perikanan menjadi mata pencaharian sebagian masyarakat yang
bertempat tinggal di pinggir pantai, namun sebagian sebagai mata
pencaharian utama dan sebagian lainnya sebagai mata pencaharian
sampingan.
Selain perikanan laut, masyarakat Kabupaten Bireuen
khususnya yang bertempat tinggal di daerah pesisir juga bermata
SASARAN 12
BERKEMBANGNYA EKONOMI MASYARAKAT PESISIR
DAN MENINGKATNYA KESEJAHTERAAN NELAYAN
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 121
pencaharian sebagai petani tambak, baik tambak udang maupun
tambah bandeng. Sejak tahun 2010 hingga tahun 2013 luas tambak
di Kabupaten Bireuen cenderung tidak mengalami peningkatan.
Sementara itu, sebanyak 4.665 petani atau 95,97% dari total petani
tambak usaha ini merupakan mata pencaharian tetap masyarakat
hanya 4,03% yang merupakan usaha sampingan.
Usaha budidaya kolam air tenang merupakan salah satu
teknologi yang dipilih petani di Kabupaten Bireuen dalam
menjalankan usaha budidaya tambak. Pada tahun 2013 seluas 46,08
hektar digunakan untuk kegiatan ini dengan jumlah produksi
sebanyak 143 ton dan melibatkan 611 orang petani dengan rata-rata
produktivitas usaha budidaya kolam air tenang adalah 3,10 ton/ha.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
7.5 7.4
5
8.2 2
4.3
4.6
2 8.4
53
.45
16
.9
12
.5 5.4
25
.2
75
.1
34
.6
7.4 6.3
5.5
43
.26
48
35
17
45
26
19 5
6
35 2
3 12
25
89
45
32 2
3
25
56
Luas Kolam Jumlah Petani
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 122
Tabel III.3.4.13 Evaluasi Pencapaian Sasaran 13
Pengukuran Kinerja
No Indikator Kinerja Satuan
2015 Target
akhir
RPJMK
(2017)
Capaian
s/d 2015
terhadap
2017
%
Target Realisasi
Nilai
capaian
%
1 2 3 4 5 6 8 9
1 Kontribusi sektor perdagangan
dan jasa yang terus meningkat
signifikan dalam struktur ekonomi
daerah
% 33,66 33,66 100,00 34,00 99,00
2 Unit usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) dalam
mendorong percepatan ekonomi
daerah (Koperasi yang aktif)
unit 184 184 100,00 10.200 1,80
Rata – rata Capaian Kinerja 100,00 50,40
Sasaran 13 (tiga belas) terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja
berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian
kinerja pada tahun 2015 sebesar 100,00% dan rata-rata capaian
kinerja terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 50,40%.
Selama 5 (lima) tahun terakhir, Kategori Perdagangan Besar
dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor menyumbang di atas
22 persen dari total PDRB Bireuen. Pada tahun 2014, kontribusi
kategori ini sebesar 22,04 persen, dimana sebagian besar
disumbangkan oleh perdagangan besar dan eceran bukan mobil dan
sepeda motor, sedangkan andil perdagangan mobil, sepeda motor dan
reparasinya hanya sebesar 5,29 persen dari nilai tambah lapangan
usaha ini.
SASARAN 13
BERKEMBANGNYA AKTIVITAS PERDAGANGAN DAN JASA
SERTA MENINGKATNYA KAPASITAS UMKM BERBASIS
SUMBER DAYA LOKAL
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 123
Laju pertumbuhan lapangan usaha perdagangan besar dan
eceran, reparasi mobil dan sepeda motor di tahun 2011 sebesar 4,66
persen, dan tahun-tahun berikutnya laju pertumbuhannya terus
meningkat hingga menjadi 4,9 persen di tahun 2014.
Dari Analisis Capaian Kinerja dengan target jangka menengah
yang terdapat dalam dokumen Perencanaan Strategis Organisasi per
Sasaran sesuai Indikator Kinerja Utama adalah sebagai berikut :
Salah satu tujuan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
UKM Kabupaten Bireuen yang tertuang dalam Rencana Strategis
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM yang selaras
dengan indikator Kinerja Utama adalah Meningkatkan
Profesionalisme dan pelaku industry, perdagangan dan koperasi yang
mengacu pada perkembangan dunia usaha. Bahwa realisasi dari
tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 selalu bertambah dari target
yang telah ditetapkan dalam dokumen rencana strategis. Hal ini
disebabkan karena target yang tercantum dalam dokumen rencana
strategis masih berupa estimasi, sedangkan realisasi pencapaian
kinerja sesuai dengan anggaran yang diperoleh setiap tahunnya.
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 124
Tabel III.3.4.14 Evaluasi Pencapaian Sasaran 14
Pengukuran Kinerja
No Indikator Kinerja Satuan
2015 Target
akhir
RPJMK
(2017)
Capaian
s/d 2015
terhadap
2017
%
Target Realisasi
Nilai
capaian
%
1 2 3 4 5 6 8 9
1 Kualitas dan jaringan
infrastruktur
a) Jalan Kabupaten
b) Jembatan
Meter
%
56.275
85
70.759,36
85
125,73
100,00
263.048
88
26,89
96,59
2 Kualitas pelayanan transportasi
darat (rasio panjang jalan per
kendaraan)
Rasio 1 : 0,251 1 : 0,251 100,00 1 : 0,248 101,21
3 Luas jaringan irigasi dalam
mendukung peningkatan
produktivitas komoditas pangan
% 45,04 54,41 120,00 53,70 101,32
4 Rumah Tangga yang terlayani air
minum ledeng/isi ulang/kemasan
% 49,0 64,95 132,55 51,00 127,35
5 Rumah Tangga yang terlayani
listrik
% 97,20 98,66 101,50 98,00 100,67
6 Rumah layak huni bagi
masyarakat miskin/kaum dhuafa
Unit 365 176 48,21 1.966 8,95
Rata – rata Capaian Kinerja 103,99 80,43
Sasaran 14 (empat belas) terdiri dari 6 (enam) indikator kinerja
berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian
kinerja pada tahun 2015 sebesar 103,99% dan rata-rata capaian
kinerja terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 80,43%.
Infrastruktur jalan di Kabupaten Bireuen dengan status jalan
Negara seluruhnya adalah aspal dengan kondisi baik, rusak sedang
dan rusak berat, demikian juga dengan jalan provinsi. Sedangkan
jalan Kabupaten hingga tahun 2014 selain permukaan aspal, banyak
juga yang permukaannya kerikil dan bahkan tanah.
Indikator kinerja Kualitas pelayanan transportasi darat (rasio
panjang jalan per kendaraan) pada tahun 2015 ditargetkan sebesar
1:0,251 yang terealisasi 1:0,251 nilai capaiannya 100%, dibandingkan
SASARAN 14
MENINGKATNYA KUALITAS INFRASTRUKTUR
YANG MENDUKUNG AKTIVITAS EKONOMI MASYARAKAT
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 125
dengan target akhir RPJM tahun 2017 sebesar 1:0,248. Kabupaten
ini memiliki 58 daerah irigasi yang hingga tahun 2014 baik saluran
primer, skunder maupun tersier sebagian besar kondisinya tergolong
baik.
Indikator kinerja Rumah layak huni bagi masyarakat
miskin/kaum dhuafa realisasi 176 unit dari target 365 unit nilai
capaian 48,21% jika dibandingkan dengan target akhir RPJM tahun
2017 sebesar 1.966 unit pada tahun 2015 capaiannya sebesar 8,95%.
Diharapkan tahun ke depannya rumah layak huni dapat diberikan
kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan dan lingkungan
pemukiman kumuh tidak ada lagi. Pembangunan sarana dan
prasarana rumah layak huni dan pengentasan lingkungan
pemukiman kumuh menjadi prioritas pemerintah Kabupaten
Bireuen yang dilakukan secara bertahap sehingga pada akhir RPJM
tahun 2017 tidak ada lagi pemukiman kumuh dan terciptanya rumah
layak huni untuk masyarakat yang tidak mampu.
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 126
Tabel III.3.4.15 Evaluasi Pencapaian Sasaran 15
Pengukuran Kinerja
No Indikator Kinerja Satuan
2015 Target
akhir
RPJMK
(2017)
Capaian
s/d 2015
terhadap
2017
%
Target Realisasi
Nilai
capaian
%
1 2 3 4 5 6 8 9
1 kualitas lingkungan
a) Penanganan banjir
b) Wilayah tanggap darurat
%
%
60
65
45
40
64,00
62,00
100
100
45,00
40,00
2 Persentase wilayah yang rawan
bencana dan cakupan penanganan
bencana
% 40 50 125,00 100 50,00
Rata – rata Capaian Kinerja 83,66 45,00
Sasaran 15 (lima belas) terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja
berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian
kinerja pada tahun 2015 sebesar 83,66% dan rata-rata capaian
kinerja terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 45,00%.
Salah satu tujuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bireuen yang tertuang dalam Rencana Strategis yang
selaras dengan indikator Kinerja Utama adalah memperkuat sistem
peringatan dini dan kesiagaan terhadap bencana, berkurangnya
cakupan daerah yang rawan bencana dan cakupan luas pelayanan
kebencanaan serta persentase kualitas dan kuantitas sarana
prasarana pencegahan dan penanggulangan bencana yang efektif,
efisien, transparan dan akuntabel.
Dari 3 (tiga) indikator kinerja utama penanggulangan bencana
di Kabupaten Bireuen akan terus dicapai secara bertahap melalui 17
SASARAN 15
TERCIPTANYA KELESTARIAN LINGKUNGAN DAN
PENGELOLAAN KEBENCANAAN YANG TERPADU
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 127
indikator kinerja, sehingga akan tercapai 4 sasaran Renstra dan
RPJM Kabupaten Bireuen 2012 – 2017, realisasi dari tahun 2013
sampai dengan tahun 2015 selalu bervariasi (bertambah atau
berkurang) dari target yang telah ditetapkan dalam dokumen
rencana strategis. Hal ini disebabkan karena target yang tercantum
dalam dokumen rencana strategis masih berupa estimasi, sedangkan
realisasi pencapaian kinerja sesuai dengan anggaran yang diperoleh
setiap tahun, serta dukungan lainnya dari berbagai pihak.
Tabel III.3.4.16 Evaluasi Pencapaian Sasaran 16
Pengukuran Kinerja
No Indikator Kinerja Satuan
2015 Target
akhir
RPJMK
(2017)
Capaian
s/d 2015
terhadap
2017
%
Target Realisasi
Nilai
capaian
%
1 2 3 4 5 6 8 9
1 Kasus-kasus yang mengganggu
keamanan dan keberlanjutan
perdamaian
% 65 - - 100 -
Rata – rata Capaian Kinerja - -
Pada tahun 2015 di wilayah Kabupaten Bireuen tidak terdapat satu
kasuspun yang dapat mengganggu keamanan dan keberlanjutan
perdamaian, hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat di Wilayah
Kabupaten Bireuen semakin tinggi tingkat kesadarannya akan
pentingnya keamanan di lingkungannya masing-masing.
SASARAN 16
MENINGKATNYA KESADARAN MASYARAKAT AKAN
PENTINGNYA KEAMANAN DAN PERDAMAIAN
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 128
Tabel III.3.4.17 Evaluasi Pencapaian Sasaran 17
Pengukuran Kinerja
No Indikator Kinerja Satuan
2015 Target
akhir
RPJMK
(2017)
Capaian
s/d 2015
terhadap
2017
%
Target Realisasi
Nilai
capaian
%
1 2 3 4 5 6 8 9
1 Rakorpimda % 100 100 100,00 100 100,00
Rata – rata Capaian Kinerja 100,00 100,00
Tingginya tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
menjaga keamanan dan perdamaian tidak terlepas dari hubungan
yang harmonis para pimpinan daerah di Kabupaten Bireuen
sehingga terindikasi masyarakat merasa terayomi dan terlindungi.
Tabel III.3.4.18 Evaluasi Pencapaian Sasaran 18
Pengukuran Kinerja
No Indikator Kinerja Satuan
2015 Target
akhir
RPJMK
(2017)
Capaian
s/d 2015
terhadap
2017
%
Target Realisasi
Nilai
capaian
%
1 2 3 4 5 6 8 9
1 Persentase Bantuan Hukum bagi
masyarakat miskin
% 30 - - 100 -
Rata – rata Capaian Kinerja - -
SASARAN 17
TERBANGUNNYA KERJASAMA LINTAS SEKTOR
DALAM MENJAGA KEAMANAN DAN PERDAMAIAN
SASARAN 18
TERWUJUDNYA SUPREMASI HUKUM YANG BERKEADILAN
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 129
Sasaran strategis terwujudnya supremasi hukum yang
berkeadilan pada tahun 2014 diperoleh tingkat capaian kinerja sebesar
100% atau dengan tidak ada pendampingan hukum bagi masyarakat di
Kabupaten Bireuen.
Tabel III.3.4.19 Evaluasi Pencapaian Sasaran 19
Pengukuran Kinerja
No Indikator Kinerja Satuan
2015 Target
akhir
RPJMK
(2017)
Capaian
s/d 2015
terhadap
2017
%
Target Realisasi
Nilai
capaian
%
1 2 3 4 5 6 8 9
1 Persentase kegiatan kelembagaan
adat mendukung pembangunan
daerah dan perdamaian
% 65 65 100,00 100 65,00
Rata – rata Capaian Kinerja 100,00 65,00
Sasaran strategis Persentase kegiatan kelembagaan adat
mendukung pembangunan daerah dan perdamaian target yang
diberikan sebesar 65 persen dengan realisasi sebesar 65 persen
atau tingkat capaiannya sebesar 100 persen.
Sasaran Strategis ini, didukung oleh sejumlah indikator
yang tingkat capaiannya mampu mencapai target yang telah
ditetapkan sebesar 100% untuk semua indikator.
1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Target yang ditetapkan dalam DPA Sekretariat MAA
Kabupaten Bireuen Tahun 2015 adalah 100% sementara
SASARAN 19
MENINGKATNYA EKSISTENSI KELEMBAGAAN ADAT
DALAM MENDUKUNG PERDAMAIAN DAN BERPERAN
STRATEGIS DALAM PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 130
realisasi dari anggaran yang tersedia Rp. 527.092.095
sementara realisasi anggaran hanya mampu dipenuhi
sebesar 98,058% atau sebesar Rp.516.854.155.
2. Perbandingan antara realisasi kinerja dibanding dengan
realisasi kinerja tahun anggaran 2014 sebesar Rp
575.626.158 dan yang dapat terealisasi sebesar Rp
569.906.604 atau 99.06 Sedangkan tahun 2015 anggaran
yang tersedia sejumlah Rp. 527.092.095 sementara
realisasi anggaran hanya mampu dipenuhi sebesar 98,058%
atau sebesar Rp.516.854.155. Sehingga perbandingan
antara tahun 2014 dengan 2015 adalah terjadi peningkatan
dana dalam DPA MAA Kabupaten Bireuen sebesar Rp.
48.534.063.
3. Analisis Capaian Kinerja dengan target jangka menengah
yang terdapat dalam dokumen Perencanaan Strategis
dengan Visi dan Misi Majelis Adat Aceh Kabupaten
Bireuen adalah yang selaras dengan indikator Kinerja
adalah memperkuat eksistensi dan performance sebagai
lembaga yang berkualitas dalam melaksanakan tugas
pengembangan adat daerah yaitu Terpeliharanya Adat
Istiadat, Reusam dan Peradilan Adat Gampong Yang
berlandaskan Dinul Islam. Bahwa realisasi dari tahun 2014
sampai dengan tahun 2015 bertambah dari target yang
telah ditetapkan dalam dokumen rencana strategis. Hal ini
disebabkan karena target yang tercantum dalam dokumen
rencana strategis masih berupa estimasi, sedangkan
realisasi pencapaian kinerja sesuai dengan anggaran yang
diperoleh setiap tahun.
4. Membandingkan Realisasi Kinerja Tahun 2014 Dengan
Standar Nasional, Untuk Indikator yang dimiliki Lembaga
Majelis Adat Aceh Kabupaten Bireuen belum ada Standar
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 131
Nasional yang mengaturnya karena hal tersebut lebih
merupakan budaya dan adat suatu daerah dan akan
berbeda antara satu daerah dengan daerah lannya di
Indonesia.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan /penurunan kinerja serta solusi yang telah di
lakukan.
a) Indikator Kinerja Jumlah Pelantikan pengurus Majelis
Adat Tingkat Kecamatan target yang diberikan
adalah 1 kali dan realisasi yang telah berhasil di capai
pada tahun 2015 sebesar 100% yaitu sebanyak 1 kali.
Pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2014 kegiatan ini
tidak dianggarkan.dengan capaian 100% yaitu
sebanyak 1 kali pelantikan, maka dapat dikatakan
berhasil.
b) Indikator Kinerja Jumlah pengadaan baju Majelis
Adat Kecamatan target yang diberikan 425 buah dan
realisasi yang telah berhasil dicapai pada tahun 2015
sebesar 100% yaitu sebanyak 425 buah. Pada tahun
sebelumnya kegiatan ini tidak dianggarkan.
c) Jumlah Sosialisasi Adat trouen u blang(turun sawah
dan makanan pangan tradisional aceh target yang
diberikan 1 kali dan realisasi yang telah berhasil
dicapai pada tahun 2015 sebesar 100%. Pada tahun
sebelumnya kegiatan ini tidak dianggarkan.
d) Presentase Bimbingan teknis Adat Perkawinan dan
Kader Seumapa
Target yang diberikan 100% dan realisasi yang telah
dicapai pada tahun 2015 sebesar 100%. Pada tahun sebelumnya
kegiatan ini tidak dianggarkan.
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 132
B. REALISASI ANGGARAN
a. Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah
Dalam rangka pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah
sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah terakhir kali
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 dan Undang-
Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, timbul hak dan
kewajiban dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah. Hak dan
kewajiban tersebut diwujudkan dalam bentuk rencana kerja
pemerintah daerah dan dijabarkan dalam bentuk pendapatan,
belanja dan pembiayaan daerah yang dikelola dalam suatu sistem
pengelolaan keuangan daerah.
Acuan pengelolaan keuangan daerah selain kedua Undang-
Undang tersebut, antara lain Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara; Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara; dan Peraturan Pemerintah
Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang
secara teknis mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah yang diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Sumber utama Pendapatan Asli Daerah Pemerintah
Kabupaten Bireuen mendasarkan pada Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang
ditindaklanjuti dengan menerbitkan Qanun-Qanun Kabupaten
Bireuen tentang Retribusi Daerah dan Pajak Daerah.
Pengelolaan keuangan daerah dilakukan untuk mencapai
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 133
efektivitas pengelolaan penerimaan pendapatan yang dijabarkan
melalui target APBK dan realisasinya maupun dari efisiensi dan
efektivitas pengeluaran daerah, melalui belanja tidak langsung dan
belanja langsung sesuai dengan peraturan. Secara umum
pengelolaan keuangan daerah yang berkaitan dengan pendapatan dan
belanja daerah selama tahun anggaran 2014 dan 2015 telah
menunjukkan efisiensi dan efektivitas yang mampu meningkatkan
perkembangan dan pertumbuhan perekonomian daerah.
b. Pendapatan Daerah
Kebijakan umum dalam pengelolaan pendapatan daerah meliputi :
1. Optimalisasi pajak dan retribusi daerah serta penerimaan lain-
lain
2. Optimalisasi pemanfaatan pengelolaan aset daerah
3. Peningkatan koordinasi dan konsolidasi ke Pemerintah Pusat
untuk meningkatkan dana perimbangan
4. Pemberdayaan dan peningkatan kontribusi BUMD dengan
penambahan penyertaan modal.
Upaya peningkatan pendapatan daerah dilaksanakan melalui
optimalisasi pendayagunaan potensi riil sumber-sumber pendapatan
dan peningkatan kualitas pelayanan publik secara akuntabel;
mengoptimalkan pendayagunaan aset-aset daerah agar dapat lebih
memberi kontribusi pada PAD; membuat terobosan dan upaya
peningkatan PAD; peningkatan pelayanan perpajakan, retribusi
daerah dan pendapatan lain-lain.
Pendapatan Daerah Kabupaten Bireuen terdiri dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan dan lain-lain
pendapatan daerah yang sah ditargetkan pada tahun 2014 sebesar
Rp. 1.303.388.832.453,27 dan direalisasikan hanya sebesar
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 134
Rp. 1.321.398.849.877,81 dengan tingkat capaian sebesar 101,38%
(sudah diaudit BPK) dibandingkan pada tahun 2015 ditargetkan
sebesar Rp. 1.674.114.350.446,00
dan direalisasikan hanya sebesar Rp. 1.667.580.620.698,74
dengan tingkat capaian sebesar 99,61% (angka sementara/belum
diaudit BPK) sebagai berikut :
Tabel. III.2.1
Target dan Realisasi
Pendapatan Kabupaten Bireuen
Tahun Anggaran 2014 dan 2015
No. Uraian
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Capaian
(%)
2014 2015 2014 2015 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDAPATAN 1.303.388.832.453,27 1.674.114.350.446,0
0
1.321.398.849.877,8
1 1.667.580.620.698,74
101,3
8 99,61
1.1 Pendapatan Asli
Daerah 159.777.029.529,27 167.255.638.456,00 172.208.598.864,38 173.872.089.034,16
107,7
8 99,61
1.1.
1 Hasil Pajak Daerah 10.004.215.457,00 15.142.984.256,00 11.983.793.632,00 17.705.117.563,00
119,7
8
103,9
6
1.1.
2
Hasil Retribusi
Daerah 7.326.968.000,00 6.423.370.000,00 12.434.406.630,00 14.862.066.190,00
169,7
0
116,9
2
1.1.
3
Pendapatan Hasil
Pengelolaan
Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan
3.700.000.000,00 4.869.061.663,00 3.728.447.185,80 4.869.061.663,00 100,7
6 100
1.1.
4
Lain-Lain
Pendapatan Asli
Daerah Yang Sah
136.745.846.072,27 140.820.222.537,00 142.170.547.416,58 136.435.843.618,16 103,9
6 96,89
1.1.
5 Pendapatan Zakat 2.000.000.000,00 1.891.404.000,00 94,57 99,23
1.2 Dana Perimbangan 860.840.282.189,00 991.054.761.876,00 866.656.552.095,00 984.896.515.695,00 100,0
0 99,38
1.2.
1
Dana Bagi Hasil
Pajak / Bagi Hasil
Bukan Pajak
28.976.981.189,00 32.360.330.926,00 34.792.301.095,00 26.200.824.745,00 100,6
7 80,97
1.2.
2 Dana Alokasi Umum 770.780.301.000,00 780.023.926.000,00 770.780.301.000,00 780.023.926.000,00
100,0
6 100
1.2.
3 Dana Alokasi Khusus 61.083.000.000,00 178.670.504.950,00 61.083.950.000,00 178.671.764.950,00
100,0
0 100
1.3
LAIN-LAIN
PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH
282.771.520.735,00 515.803.950.114,00 282.533.698.918,43 508.812.015.969,58 100,0
0 98,64
1.3.
1
Pendapatan Hibah
dari Badan/Lembaga 860.520.000,00 761.369.000,00 664.903.441,00 92.936.000,00 82,28 12,12
1.3.
3
Dana Bagi Hasil
Pajak dari Provinsi
dan
PemerintahDaerah
Lainnya
17.662.963.705,00 37.162.963.705,00 17.620.758.446,43 30.839.462.560,58 100,0
5 82,98
1.3.
4
Dana Penyesuaian
Dan Otonomi Khusus 131.502.795.000,00 351.220.439.000,00 131.502.795.000,00 351.220.439.000,00
100,0
0 100
1.3.
5
Bantuan Keuangan
dari Provinsi atau
Pemerintah Daerah
Lainnya
132.745.242.030,0
0
126.659.178.409,0
0 132.745.242.031,00 126.659.178.409,00
100,0
0 100
TOTAL PENDAPATAN 1.303.388.832.453,2
7
1.674.114.350.446,0
0
1.043.303.275.817,5
0 1.667.580.620.698,74
101,3
8 99,61
Tahun 2014 (sudah di audit BPK)
Tahun 2015 (angka sementara/belum di audit BPK)
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 135
c. Pembiayaan Daerah
Kebijakan Pembiayaan Daerah terdiri dari Kebijakan
Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan. Kebijakan
Penerimaan Pembiayaan dilakukan dalam rangka menutup defisit
akibat selisih antara Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah.
Penerimaan Pembiayaan terdiri dari SiLPA tahun lalu dan
penerimaan pinjaman Daerah. Adapun Kebijakan Pengeluaran
Pembiayaan dialokasikan untuk penyertaan Modal Pemerintah
Daerah dan Pembayaran Pokok Utang. Selanjutnya realisasi
pembiayaan daerah tahun Anggaran 2014 (sudah diaudit BPK) dan
tahun Anggaran 2015 (angka sementara/belum diaudit BPK) sebagai
berikut:
Tabel. III.2.4
Target dan Realisasi
Pembiayaan Daerah Kabupaten Bireuen
Tahun Anggaran 2014 dan 2015
No. Uraian
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Capaian
(%)
2014 2015 2014* 2015** 2014 201
5
1 2 3 4 5 6 7 8
3 PEMBIAYAAN
3.1 Penerimaan
Pembiayaan 35.711.656.511,01 71.222.467.904,01 35.711.656.511,01 71.222.467.904,01 100,00 100,00
3.1.1
Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Tahun
Sebelumnya
35.711.656.511,01 71.222.467.904,01 35.711.656.511,01 71.222.467.904,01 100,00 100,00
3.1.2 Penerimaan Pinjaman
Daerah - - - - - -
3.2 Pengeluaran
Pembiayaan - 4.200.000.000,00 - 4.199.993.803,00 - 100,00
3.2.1 Penyertaan Modal
(Investasi) Pemda - 1.200.000.000,00 - 1.200.000.000,00 - 100,00
3.2.2 Pembayaran Pokok
Utang - 3.000.000.000,00 - 2.999.993.803,00 - 100,00
PEMBIAYAAN NETTO 35.711.656.511,01 67.022.467.904,01 35.711.656.511,01 67.022.474.101,01 100,00 100,00
Sumber DPKKD Kabupaten Bireuen Bidang Anggaran
* Audited
**Unaudited
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 136
Pembiayaan Daerah tahun Anggaran 2014 terealisasi sebesar
Rp. 35.711.656.511,01 dari anggaran sebesar Rp. 35.711.656.511,01
dengan tingkat capaian 100% Sedangkan untuk Pembiayaan Daerah
tahun Anggaran 2015 terealisasi sebesar Rp. 67.022.467.904,01,01
dari anggaran sebesar Rp.35.711.656.511,01 dengan tingkat capaian
100,00%.
d. Belanja Daerah
Dalam pengelolaan Belanja Daerah dilakukan pada tahun
2014 dan tahun 2015 melalui :
1. Kebijakan belanja daerah disusun berdasarkan prinsip-prinsip
penganggaran dengan pendekatan anggaran berbasis kinerja,
dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi masing-masing
SKPK, prioritas pembangunan sesuai potensi dan
permasalahannya serta perkiraan situasi dan kondisi pada
tahun mendatang.
2. Kebijakan belanja pegawai, hibah, bantuan sosial, belanja bagi
hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga.
3. Kebijakan belanja daerah diarahkan untuk membiayai program
dan kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan di
Kabupaten Bireuen tahun 2014 dan tahun 2015 diharapkan
manfaat capaian kinerjanya dapat dirasakan langsung oleh
masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan
publik dan keberpihakan pemerintah daerah kepada
kepentingan publik yang meliputi antara lain sektor pertanian,
ekonomi kerakyatan, peningkatan kualitas SDM, pelayanan
sosial dasar masyarakat, pembangunan infrastruktur dan
peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dalam rangka
peningkatan akuntabilitas.
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 137
Belanja Daerah terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan
Belanja Langsung ditargetkan pada tahun 2014 sebesar
Rp. 1.339.100.488.964,28 dan direalisasikan hanya sebesar
Rp. 1.280.884.332.641,02 dengan tingkat capaian sebesar 95,65%
(sudah diaudit BPK) dibandingkan pada tahun 2015 ditargetkan
sebesar Rp. 1.741.136.818.350,01 dan direalisasikan hanya sebesar
Rp. 1.607.648395.634,41 dengan tingkat capaian sebesar 92,33%
(belum diaudit BPK) sebagai berikut:
Tabel. III.2.2
Target dan Realisasi
Belanja Daerah Kabupaten Bireuen
Tahun Anggaran 2014 dan 2015
No. Uraian
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Capaian
(%)
2014 2015 2014 2015 201
4
201
5
1 2 3 4 5 6 7 8
2 BELANJA DAERAH 1.339.100.488.964,28 1.741.136.818.350,01 1.280.884.332.641,02 1.607.648395.634,41 95,65 92,00
2.1 BELANJA TIDAK
LANGSUNG 725.251.905.078,00 1.045.299.967.640,00 706.094.601.216,00 971.051.833.992,41 97,35 92,90
2.1.1 Belanja Pegawai 698.672.577.830,00 785.721.913.649,01 681.392.882.739,00 733.948.025.605,41 97,52 93,41
2.1.2 Belanja Bunga - - - - 0 0
2.1.4 Belanja Hibah 11.603.500.000,00 10.608.900.000,00 10.726.500.000,00 10.598.900.000,00 92,44 99,91
2.1.5 Belanja Bantuan
Sosial 8.563.923.163,00 5.146.500.000,00 7.779.000.000,00 4.692.500.000,00 90,83 91,18
2.1.7
Belanja Bantuan
Keuangan
KepadaProv/Kab/Kot
a/Pemerintah Desa
dan Partai Politik
1.107.223.135,00 240.666.018.385,00 898.679.527,00 220.814.051.387,00 81,16 91,75
2.1.6 Belanja Tidak
Terduga 5.304.680.950,00 1.000.000.000,00 5.297.538.950,00 998.357.000.00 99,86 99,84
2.2 BELANJA
LANGSUNG 613.848.583.886,28 695.836.850.890,00 574.789.721.425,02 636.596.561.642,00 93,63 91,49
2.2.1 Belanja Pegawai 119.531.712.037,00 103.311.633.703,00 116.302.841.155,00 98.659.841.489,00 97,29 95,50
2.2.2 Belanja Barang &
Jasa 222.453.714.919,00 249.942.314.093,00 199.319.271.960,02 237.110.195.961,00 89,60 94,87
2.2.3 Belanja Modal 271.863.156.930,28 342.582.903.094,00 259.167.608.310,00 300.826.524.192,00 95,33 87,81
TOTAL BELANJA 1.339.100.488.964,28 1.741.136.818.350,01 1.280.884.322.641,02 1.607.648395.634,41 95,65 92,00
Sumber DPKKD Kabupaten Bireuen Bidang Anggaran
Tahun 2014 (sudah di audit BPK)
Tahun 2015 (angka sementara/belum di audit BPK)
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 138
Realisasi belanja daerah berdasarkan SKPK untuk
mewujudkan berbagai sasaran strategis di atas adalah sebagai
berikut :
Tabel. 3.8
Target dan Realisasi
Belanja Daerah Kabupaten Bireuen Berdasarkan SKPK
Tahun Anggaran 2014 dan 2015
NO. NAMA SKPK
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Capaian
(%)
2014 2015 2014 2015 2014 2015
1 2 4 4 6 7 8 9
1. KDH dan WKDH 576.574.888,00 769.481.032,00 559.726.833,00 761.303.483,00 97,18 98,94
2. DPRK 8.218.087.328,00 9.190.167.764,00 8.107.366.123,00 9.132.192.283,00 98,51 99,37
3. Sekretariat Daerah 73.830.469.453,00 44.865.799.661,00 67.604.488.299,00 42.987.677.115,00 94,63 95,81
4. Sekretariat DPRK 15.132.595.169,00 15.487.493.635,00 13.218.364.130,00 14.703.035.854,00 90,82 94,93
5. Dinas Syariat Islam 7.505.716.066,00 9.647.625.587,00 7.298.969.261,00 9.378.235.161,00 97,48 97,21
6. Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan 506.939.692.838,00 571.930.619.334,00 491.620.781.004,00 524.820.884.277,00 96,24 91,76
7. Dinas Kesehatan 122.789.569.216,00 127.512.852.981,00 109.539.679.902,00 120.801.937.596,00 90,31 94,74
8.
Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi
7.307.564.813,00 12.385.626.941,00 6.953.214.557,00 12.361.404.934,00 98,38 99,80
9. Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil 3.888.632.353,00 3.17.061.807,00 3.609.412.857,00 3,117.497.097,00 95,72 98,25
10.
Dinas Perhubungan,
Pariwisata,
Komunikasi dan
Informatika
10.548.907.782,00 9.532.803.135,00 10.381.694.678,00 9.345.062.727,00 97,53 98,03
11.
Dinas Bina Marga,
Cipta Karya dan
Perumahan Rakyat
140.523.550.483,28 169.613.295.989,00 140.064.702.430,00 169.205.525.594,00 77,87 99,76
12.
Dinas Pengairan,
Pertambangan dan
Energi
36.504.613.770,00 67.478.667.086,00 35.422.039.438,00 34.019.785.962,00 93,96 50,42
13.
Dinas Perindustrian,
Perdagangan,
Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah
9.688.749.669,00 31.526.835.680,00 9.036.769.804,00 28.058.185.355,00 96,24 89,00
14. Dinas Pertanian dan
Peternakan 17.518.642.143,00 41.487.796.557,00 16.378.885.369,00 40.497.837.049,00 89,74 97,61
15. Dinas Kehutanan dan
Perkebunan 13.358.174.544,00 11.997.049.964,00 12.560.813.607,00 11.888.456.610,00 97,31 99,09
16. Dinas Kelautan dan
Perikanan 16.420.264.797,00 16.749.835.414,00 15.246.774.299,00 16.334.106.057,00 97,88 97,52
17.
Dinas Pengelolaan
Keuangan dan
Kekayaan Daerah
54.529.809.404,00 36.921.571.056,01 25.957.105.804,00 35.880.102.157,41 95,37 97,18
18. PPKD - 259.578.053.811,00 - 237.103.808.387,00 - 91,34
19. Dinas Pemuda, Olah
Raga dan Pariwisata 8.924.118.900,00 4.616.817.738,00 8.539.204.286,00 4.520.905.601,00 66,36 97,92
20.
Dinas Pengelolaan
Pasar, Kebersihan
dan Pertamanan
11.918.969.962,00 12.191.706.138.00 11.434.132.234,00 11.790.803.416,00 97,60 96,71
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 139
1 2 4 4 6 7 8 9
21. Inspektorat
Kabupaten 4.497.083.566,00 4.480.380.592,00 4.213.377.208,00 4.084.419.271,00 96,06 91,16
22.
Badan Perencanaan
Pembangunan
Daerah
8.829.233.601,00 8.462.322.070,00 8.269.591.472,00 8.246.566.782,00 96,26 99,45
23.
Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan
Pelatihan
11.754.151.851,00 10.837.019.932,00 10.451.678.0154,00 8.682.898.290,00 99,14 80,12
24.
Badan Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan dan
Keluarga Sejahtera
12.678.855.951,00 14.972.987.072,00 11.216.271.413,00 13.547.618.984,00 97,53 90,48
25.
Badan Pelaksana
Penyuluhan dan
Ketahanan Pangan
16.916.702.296,00 17.245.022.610,00 14.128.074.090,00 17.108.171.680,00 98,61 99,21
26.
Badan Pem
binaan Pendidikan
Dayah
11.892.635.312,00 7.731.322.742,00 5.564.232.592,00 7.606.423.401,00 97,55 98,38
27.
Satuan Polisi Pamong
Praja dan Wilayatul
Hisbah
6.332.902.143,00 8.418.964.883,00 3.070.211.115,00 8.100.257.900,00 92,70 96,21
28. Kantor Kesatuan
Bangsa dan Politik 1.885.304.144,00 1.345.427.731,00 1.059.588.025,00 1.298.159.206,00 92,27 96,49
29. Kantor Perpustakaan
dan Arsip 1.539.437.162,00 1.681.921.074,00 1.512.143.617,00 1.633.939.028,00 97,83 97,15
30.
Kantor Pelayanan
Perizinan Terpadu
Satu Pintu
2.328.620.493,00 2.384.155.149,00 2.275.273.979,00 2.238.079.936,00 95,16 93,87
31.
Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Fauziah
Bireuen
107.356.952.062,00 141.163.119.382,00 104.369.518.308,95 133.612.845.993,00 98.90 94,65
32.
Badan
Penaggulangan
Bencana Daerah
3.755.082.335,00 6.063.758.476,00 3.624.863.133,00 5.999.367.574,00 95,93 98,94
33. Sekretariat BMK 2.482.414.000,00 3.396.383.900,00 2.464.711.197,07 3.374.970.840,00 97,45 99,37
34. Sekretariat MPU 2.127.102.229,00 2.170.707.161,00 2.116.744.849,00 2.158.812.988,00 99,54 99,45
35. Sekretariat MPD 781.418.910,00 765.132.134,00 735.986.870,00 727.257.661,00 96,25 95,05
36. Sekretariat MAA 575.626.158,00 527.092.095,00 569.906.604,00 516.854.155,00 98,02 98,06
37. Sekretariat DP Korpri 605.959.945,00 567.897.430,00 537.205.528,00 555.686.185,00 99,17 97,85
38. Kecamatan
Samalanga 5.898.701.908,00 3.954.183.150,00 5.627.934.249,00 3.910.481.872,00 97,54 98,89
39. Kecamatan Simpang
Mamplam 5.471.861.098,00 3.782.378.306,00 5.319.500.123,00 3.745.123.300,00 96,11 99,02
40. Kecamatan Pandrah 3.131.837.714,00 2.294.600.016,00 2.954.725.142,00 2.272.636.406,00 94,29 99,04
41. Kecamatan Jeunib 5.476.575.321,00 3.640.514.317,00 5.252.758.019,00 3.596.261.124,00 97,38 98,78
42. Kecamatan
Peulimbang 3.450.329.248,00 2.529.747.375,00 3.267.369.324,00 2.478.680.018,00 96,27 97,98
43. Kecamatan Peudada 5.674.156.914,00 3.483.180.068,00 5.401.971.640,00 3.447.802.128,00 95,09 98,98
44. Kecamatan Jeumpa 4.769.223.140,00 2.772.800.252,00 4.311.008.234,00 2.761.973.210,00 89,75 99,61
45. Kecamatan Kota
Juang 3.544.785.907,00 2.726.228.522,00 3.369.048.544,00 2.636.946.612,00 98,84 96,73
46. Kecamatan Kuala 3.069.800.327,00 2.358.330.689,00 2.954.070.972,00 2.254.031.008 93,94 95,58
47. Kecamatan Juli 4.018.184.607,00 2.301.484.179,00 3.762.632.436,00 2.236.828.863,00 95,59 97,19
48. Kecamatan
Peusangan 7.550.445.163,00 5.083.467.095,00 7.360.890.136,00 5.088.512.986,00 97,29 100,10
49. Kecamatan Jangka 5.182.741.730,00 3.348.787.136,00 5.029.302.769,00 3.315.922.528,00 99,52 99,02
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 140
1 2 4 4 6 7 8 9
50.
Kecamatan
Peusangan Siblah
Krueng
3.696.683.080,00 2.926.569.512,00 3.622.996.410,00 2.840.669.741,00 98,22 97,06
51. Kecamatan
Peusangan Selatan 2.785.116.736,00 2.018.596.806,00 2.690.026.585,00 1.976.799.641,00 94,99 99,93
52. Kecamatan Kuta
Blang 5.133.460.504,00 3.332.789.417,00 4.822.214.518,00 3.309.311.105,00 96,68 99,30
53. Kecamatan Makmur 3.379.380.360,00 2.452.537.094,00 3.212.361.364,00 2.358.478.942,00 96,22 96,16
54. Kecamatan
Gandapura 4.403.019.471,00 3.259.848.313,00 4.330.960.752,00 3.216.859.561,00 98,07 98,68
JUMLAH 1.339.100.488.964,28 1.741.136.818.350,00 1.280.884.322.641,02 1.607.648.395.634,00 93,99 92,33
Sumber DPKKD Kabupaten Bireuen Bidang Anggaran
Tahun 2014 (sudah di audit BPK)
Tahun 2015 (angka sementara/belum di audit BPK)
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 141
BAB IV
PENUTUP
aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Pemerintah
Kabupaten Bireuen Tahun 2015 ini merupakan pertanggung
jawaban tertulis atas penyelenggaraan pemerintah yang baik
(Good Governance) Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun 2015. Pembuatan
LKIP ini merupakan langkah yang baik dalam memenuhi Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP). Sebagai upaya untuk penyelenggaraan pemerintahan
yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua pihak. LKIP Pemerintah
Kabupaten Bireuen Tahun 2015 ini dapat menggambarkan kinerja dan
Evaluasi terhadap kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja
kegiatan, maupun kinerja sasaran, juga dilaporkan analisis kinerja yang
mencerminkan keberhasilan dan kegagalan.
Pada tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Bireuen menetapkan
sebanyak 19 (Sembilan belas) sasaran dengan 51 (lima puluh satu) indikator
kinerja berdasarkan hasil pengukuran seluruh sasaran telah dapat
direalisasikan dengan sangat berhasil dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran di atas 90%, sesuai target. Secara rinci rata-rata pencapaian
sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sasaran 1 terdiri dari 7 indikator dengan nilai 94,55%, mendekati
target dengan interpretasi sangat berhasil.
2. Sasaran 2 terdiri dari 2 indikator dengan nilai 105,84%, melebihi
target dengan interpretasi sangat berhasil.
3. Sasaran 3 terdiri dari 3 indikator dengan nilai 119,00%, melebihi
target dengan interpretasi sangat berhasil.
4. Sasaran 4 terdiri dari 3 indikator dengan nilai 100,00%, mencapai
target dengan interpretasi sangat berhasil.
L
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 142
5. Sasaran 5 terdiri dari 2 indikator dengan nilai 56,67%, tidak mencapai
target dengan interpretasi cukup berhasil.
6. Sasaran 6 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 100,00%, mencapai
target dengan interpretasi sangat berhasil.
7. Sasaran 7 terdiri dari 4 indikator dengan nilai 92,27%, mendekati
target dengan interpretasi sangat berhasil.
8. Sasaran 8 terdiri dari 3 indikator dengan nilai 167,11%, melebihi
target dengan interpretasi sangat sangat berhasil.
9. Sasaran 9 terdiri dari 6 indikator dengan nilai 138,51%, melebihi
target dengan interpretasi sangat berhasil.
10. Sasaran 10 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 88,88%, mendekati
target dengan interpretasi sangat berhasil.
11. Sasaran 11 terdiri dari 3 indikator dengan nilai 216,59%, melebihi
target dengan interpretasi sangat berhasil.
12. Sasaran 12 terdiri dari 2 indikator dengan nilai 118,98%, melebihi target
dengan interpretasi sangat berhasil.
13. Sasaran 13 terdiri dari 2 indikator dengan nilai 100,00%, sesuai
target dengan interpretasi sangat berhasil.
14. Sasaran 14 terdiri dari 6 indikator dengan nilai 103,99%, melebihi
target dengan interpretasi sangat berhasil.
15. Sasaran 15 terdiri dari 2 indikator dengan nilai 83,66%, mendekati
target dengan interpretasi berhasil.
16. Sasaran 17 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 100,00%, sesuai
target dengan interpretasi sangat berhasil.
17. Sasaran 19 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 100,00%, sesuai
target dengan interpretasi sangat berhasil.
Dari 19 (sembilan belas) sasaran telah ditetapkan berdasarkan 51
(lima puluh satu) indikator kinerja dapat disimpulkan bahwa :
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 143
1) 7 (tujuh) sasaran rata-rata melebihi target dengan pencapaian melebihi
100,00% dikategorikan sangat berhasil.
2) 5 (lima) sasaran rata-rata sesuai dengan target yaitu 100,00% dan
dikategorikan sangat berhasil.
3) 2 (dua) sasaran rata-rata mendekati dengan target yaitu 88,88% sampai
dengan 94,55% dan dikategorikan sangat berhasil.
4) 1 (satu) sasaran rata-rata tidak mendekati target sebesar 83,66% yaitu
sasaran ke 15 (lima belas) dan dikategorikan berhasil.
5) 1 (satu) sasaran rata-rata tidak mendekati target sebesar 56,67% yaitu
sasaran ke 5 (lima) dan dikategorikan cukup berhasil.
6) Terdapat 2 (dua) sasaran yang sulit diukur yaitu sasaran ke 16 (enam
belas) dan sasaran ke 18 (delapan belas), dikarenakan target yang
ditetapkan besar akan tetapi tidak ada realisasinya sama sekali akan
tetapi dapat di interpretasikan amat sangat berhasil.
Pada Tahun Anggaran 2015, untuk pencapaian kinerja 19 (sembilan
belas) sasaran strategis dan 51 (lima puluh satu) indikator kinerja pada
RPJM Kabupaten Bireuen yang dilaksanakan pada Badan, Dinas dan Kantor
serta Kecamatan Pemerintah Kabupaten Bireuen dianggarkan melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Bireuen sebesar
Rp 1.741.136.818.350,01 sedangkan realisasi anggaran sebesar
Rp 1.607.648.395.634,41 atau dengan serapan dana APBD mencapai 92,33%
(data sebelum dilakukan audit oleh BPK).
Akhirnya secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian target
terhadap beberapa indikator kinerja tahun ketiga yang tercantum dalam
RPJM Kabupaten Bireuen Tahun 2012 - 2017, dan khususnya untuk tahun
2015 yang juga dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Kabupaten Bireuen
Tahun 2015 dapat dipenuhi sesuai dengan harapan. Terhadap indikator
kinerja yang capaiannya belum memenuhi target yang telah ditetapkan, kami
sadari semata-mata karena kelemahan dan ketidaksempurnaan sebagai
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 144
manusia, namun demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan
tersebut harus menjadi motivasi untuk memperbaiki lebih baik pada tahun-
tahun mendatang.
Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Bireuen ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja
Pemerintah Kabupaten Bireuen kepada pihak-pihak terkait baik sebagai
pemangku kepentingan ataupun pihak lain yang telah mengambil bagian
dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kabupaten Bireuen.
Bireuen, Maret 2016
BUPATI BIREUEN,
H. RUSLAN M. DAUD
Recommended