View
160
Download
8
Category
Preview:
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan makin pesatnya perkembangan zaman dan teknologi di
bidang pemetaan, maka para praktisi pemetaan terus melakukan pengembangan
yang semakin memudahkan surveyor untuk melakukan survey dan menyajikan
peta dengan cepat dan akurat.Dengan perangkat keras dan perangkat yang lunak
yang semakin canggih seperti Total Station, GPS RTK (Real Time Kinematic),
serta perangkat lunak Auto CAD atau ArcGIS.
Pemrosesan data menjadi sebuah peta dengan ArcGIS semakin
memudahkan pembuat peta untuk membuat peta dengan lebih detail dan spesifik
karena software ini mempunyai beragam fasilitas. Dan saat ini ESRI meluncurkan
beragam open sourcedari software GIS untuk endukung proses pengolahan peta
yang lebih bervariasi lagi seperti menampilakn peta pada halaman web agar dapat
digunakan oleh pengguna peta dengan lebih baik lagi.
Proses pengolahan peta dengan open source GIS ini merupakan cabang
ilmu dari Sistem Informasi Geografi yang menambahkan pengenalan terhadap
software pendukung seperti Quantum GIS, Grass GIS, Mapview SVG dll. Serta
1
1.2. Tujuan
Pembelajaran Sistem Informasi Berbasis Web memberikan tujuan untuk
mahasiswa agar dapat memahami serta mampu mengoperasikan perangkat lunak
open sourceGIS yang semakin berkembang di dunia pemetaan.
1.3. Lingkup Pekerjaan
Dalam pengerjaan laporan kegiatan kami batasi hingga mengunggah peta
ke web, berikut adalah kegiatan yang dilakukan :
Digitasi peta
Topologilayer
Export data ke format *.shp
Editing peta pada software Quantum GIS 1.8.0 Lisboa
Desain tampilan peta pada web Msys
Unggah peta ke web
Publikasi hasil pekerjaan ke web
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi SIG
Murai (1999) mengartikan SIG sebagai sistem informasi yang digunakan
untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis
dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan
penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan
pelayanan umum lainnya.
2.2 Komponen SIG
Banyak komponen dan faktor yang saling terkait guna mengembangkan
Sistem Informasi Geografis terdiri atas lima komponen dasar yaitu data, perangkat
keras, perangkat lunak, tata cara / prosedur dan pelaksana. Kelima komponen
tersebut merupakan satu-kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan dan saling
berhubungan atau dengan kata lainnya, komponen utama dalam SIG adalah :
2.2.1. Perangkat Keras
Komponen utama perangkat keras SIG adalah alat untuk masukan data,
alat penyimpanan data, pengolah data dan alat untuk penampil dan penyajian hasil
dari proses SIG. Perangkat keras dalam Sistem Informasi Geografi dapat
dikonfigurasikan sebagai berikut :
3
1. Komputer; untuk memasukan, mengelola, menyajikan informasi data
serta kompilasi akhir.
2. Plotter atau printer, merupakan peralatan yang digunakan untuk
pencetakan dari hasil proses yang berupa hardcopy dari data spasial dan
data atribut.
3. Digitizer atau scanner, alat yang berfungsi untuk input data spasial.
4. Peralatan pendukung lainnya seperti keyboard, mouse, disket dan lain
sebagainya yang mendukung dalam pekerjaan.
2.2.2. Perangkat Lunak
Perangkat lunak adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan berbagai
macam program yang digunakan pada sistem komputer, perangkat lunak dalam
Sistem Informasi mempunyai fungsi melakukan operasi-operasi dalam SIG seperti
Masukan dan pembentukan data
Penyimpanan data dan pengolahan data dasar
Keluaran data dan penyajian hasil
2.2.3. Data
Data adalah kumpulan data tentang suatu benda atau kejadian yang saling
berhubungan satu sama lain, sedangkan data merupakan fakta yang mewakili
suatu obyek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan yang dapat
dicatat atau direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, gambar atau kombinasi
keduanya.
4
Pengertian basis data diatas masih sangat umum didalam praktek
penggunaan istilah basis data menurut Elmasari R. ( 1994 ) lebih dibatasi pada arti
yang khusus yaitu :
1. Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata misalnya
basis data perbankan, perpustakaan dan sebagainya.
2. Basis data merupakan kumpulan data dari berbagai sumber secara
logika mempunyai arti implisit sehingga data yang terkumpul secara acak
dan tanpa mempunyai arti tidak dapat disebut basis data.
3. Basis data perlu dirancang, dibangun dan data dikumpulkan untuk suatu
tujuan, basis data dapat digunakan oleh pemakai dan beberapa aplikasi
yang sesuai dengan kepentingan pemakai.
Dari batasan diatas dapat dikatakan bahwa basis data mempunyai berbagai
sumber data dalam pengumpulan data, bervariasi derajat interaksi kejadian dari
dunia nyata, dirancang dan dibangun agar dapat digunakan oleh beberapa pemakai
untuk berbagai kepentingan.
Data input SIG terdiri atas data spasial yang berupa data vektor, raster dan
data non spasial yang berupa tabular alfanumerik.
Data spasial
Data yang berisi informasi tentang lokasi dan bentuk-bentuk dari unsur-
unsur geografi serta hubungannya yang dibuat dalam bentuk peta. Ada dua
macam format data spasial yaitu format vektor dan raster.
5
1. Format Data Raster.
Struktur data dalam bentuk sel yang terbentuk atas baris dan kolom, setiap
sel mempunyai satu nilai dan terisi satu informasi, grup dari sel mewakili unsur-
unsur.
Gambar 2.1. Peta Raster
2. Format Data Vektor
Merupakan tipe data yang menggunakan luasan, garis dan titik untuk
menampilkan obyek.
Gambar2.2 Peta vektor
6
Data Non Spasial
Yaitu data yang berupa angka atau teks yang bersumber dari catatan
statistik atau sumber lainnya seperti hasil survey, data non spasial ini merupakan
pelengkap bagi data spasial karena berfungsi sebagai deskripsi tambahan pada
titik, garis, poligon atau batas wilayah.
2.2.4. Pelaksana (Manusia)
Teknologi SIG tidaklah menjadi bermanfaat tanpa manusia yang
mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai
kondisi dunia nyata. Sama seperti pada Sistem Informasi lain pemakai SIG pun
memiliki tingkatan tertentu , dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan
memelihara sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk
menolong pekerjaan mereka sehari-hari
2.2.5. Tata Cara (Metode)
SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan
aturan dunia nyata, dimana metode, model dan implementasi akan berbeda-beda
untuk setiap permasalahan. Prosedur atau tata cara dalam Sistem Informasi
Geografi merupakan bentuk kegiatan yang berhubungan dengan pengoperasian
interaksi sistem informasi dan penanganan data, dalam hal ini merupakan aturan
yang telah ditentukan untuk pelaksanaan suatu pekerjaan.
7
2.3 Analisis Spasial
Kekuatan SIG sebenarnya tereletak pada kemampuan untuk menganalisis
dan mengolah data dengan volume yang besar. Pengetahuan mengenai bagaimana
cara mengekstrak data dan bagaimana menggunakannya merupakan kunci analisis
di dalam SIG. Kemampuan analisis berdasarkan aspek spasial yang dapat
dilakukan oleh SIG (Prahasta, 2003), antara lain :
1. Klasifikasi, yaitu mengelompokan data spasial menjadi data spasial yang
baru, contohnya adalah mengklasifikasi tata guna lahan untuk pemukiman,
pertanian, perkebunan, ataupun hutan berdasarkan analisa data kemiringan
atau data ketinggian.
2. Overlay, yaitu menganalisis dan mengintegrasi dua atau lebih data spasial
yang berbeda, misalnya menganalisis daerah rawan erosi dengan meng-
overlay-kan data ketinggian, jenis tanah dan kadar air.
3. Networking, yaitu analisis yang bertitik tolak pada jaringan yang terdiri
dari garis-garis dan titik-titik yang saling terhubung. Analisis ini sering
dipakai dalam berbagai bidang, misalnya pada sistem jaringan telepon,
kabel listrik, pipa minyak atau gas.
4. Buffering, yaitu analisis yang akan menghasilkan buffer atau penyangga
yang bisa berbentuk lingkaran atau polygon yang melingkupi suatu objek
sebagai pusatnya sehingga kita bisa mengetahui beberapa para meter objek
dan luas wilayahnya. Buffering dapat digunakan menentukan jalur hijau,
8
menggambarkan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) ataupun mengetahui
daerah yang terjangkau batas untuk daerah telepon seluler.
5. Analisa 3 (tiga) dimensi, analisa ini sering digunakan untuk memudahkan
pemahaman, karena data divisualisasikan dalam 3 dimensi, contohnya
penggunaannya adalah untuk menganalisis daerah yang terkena aliran
lava.
2.4 Proses Sistem Informasi Geografis
Sebelum data geografi digunakan dalam SIG, data tersebut harus
dikonversi kedalam format digital. Proses tersebut dinamakan digitasi. Proses
digitasi memerlukan sebuah hardware tambahan yaitu sebuah digitizer lengkap
dengan mejanya. Untuk mendigitasi peta harus dilekatkan pada peta digitasi titik
dan garis ditelusuri dengan kursor digitasi atau keypad. Digitasi ini memerlukan
software tertentu seperti ARC/INFO Autocad, MapInfo atau software lain yang
dapat mensupport proses digitasi tersebut. Untuk SIG dengan teknologi yang lebih
modern, proses konversi data dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi
scanning.
9
Gambar 2.3. Proses Sistem Informasi Geografi
BAB III
LANGKAH KERJA
3.1. Memulai Proses Digitasi Peta
1. Untuk mengawali proses digitasi, buka aplikasi AutoCAD dengan
memilih start-all programs-Autodesk Land Desktop 2004
Gambar 3.1. Membuka Autodesk Land Desktop 2004
2. Muncul tampilan awal Autodesk Land Desktop 2004
10
Gambar 3.2. Tampilan awal Autodesk Land Desktop 2004
3. Buka peta yang akan didigitasi dengan cara mengarahkan pointer ke
Map → Image → Insert
Gambar 3.3. Menampilakan Peta pada lembar kerja
4. Maka akan muncul kotak dialog insert image, cari direktori file peta yang
anda simpan
11
Gambar 3.4. Kotak dialog Insert Image
5. Pilih file yang akan didigitasi lalu klik Open dan akan muncul koyak\
dialog Image Corelation klik Ok. Maka akan muncul peta pada yang akan
didigitasi pada lembar kerja.
Gambar 3.5. Peta yang aka didigitasi
6. Buatlah Layer dengan cara mengarahkan pointer pada ikon Layer
Properties Manager
12
Gambar 3.6. ikon Layer Properties Manager
7. Maka akan muncul kotak dialog Layer Properties Manager, untuk
membuat layer baru klik New dan tentukan nama layer serta atribut-
atributnya. Lalu klik Ok
Gambar 3.7.Kotak dialog Layer Properties Manager
8. Proses didgitasi akan dilakuakan dengan cara memilih ikon Polyline
atau cukup mengetik PL lalu tekan Enter. Lakukan proses digitasi hingga
semua area peta yang didigitasi selesai
13
Gambar 3.8. Hasil dari proses digitasi
9. Setelah digitasi selesai maka harus dilakukan proses topologi, dengaan
cara melakukan koreksi terhadap polygon secara otomatis agar topologi
yang dijalankan tidak mengalami kesalahan (error). Pilih menu Map-
Tools-Drawing Cleanup
Gambar 3.9. Memunculkan menu Drawing Cleanup
14
10. Maka akan muncul kotak dialog Drawing Claenup, pada tab Object to
include in drawing cleanup pilih select manually kemudaian seleksi
polygon yang akan dikoreksi, tekan Enter lalu klik Next
Gambar 3.10. kotak dialog Drawing Cleanup
11. Pada jendela Cleanup Actions pilih semua menunya lalu Add ke jendela
Selected Actions kemudian klik Finish
Gambar 3.11. kotak dialog Drawing Cleanup
12. Setelah proses koreksi polygon selesai maka akan dilakukan proses
topologi, dengan memilih menu Map-Topology-Create
15
Gambar 3.12. Memilih menu Create Topology
13. Maka akan muncul kotak dialog sebagai berikut
Gambar 3.13. Kotak dialog Topologi
14. Beri nama polygon yang akan ditopologi tersebut, seleksi polygon yang
akan ditopologi secara manual lalu klik Next, pilih layer yang digunakan
pada tersebut kemudian klik Finish. Maka proses digitasi dan topologi
telah selesai.
16
3.2. Export data AutoCad ke QuantumGIS Lisboa
Untuk mengexport data Digitasi di AutoCad ke QuantumGIS maka
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Buka file digitasi yang telah ditopologi pada AutoCad, pilih layer
polygon yang akan diexport ke dalam format ESRI Shape .shp.
Kemudian pilih menu Map-Tools-Export
Gambar 3.14. Memiih menu Export
2. Setelah muncul kotak dialog Export Location, berilah nama file yang akan
disimpan, lalu klik ok
17
Gambar 3.15. Kotak dialog Export Location
3. Maka muncul kotak dialog Export, pilih polygon dan seleksi secara
manual pilih layernya, tentukan nama topologi yang akan digunakan
kemudian klik ok.
Gambar 3.16. Kotak dialog Export
4. Lakukan pada semua layer dengan proses yang sama.
3.3. Pengolahan Data menggunakan QuantumGIS 1.8.0 Lisboa
18
Pada bagian ini akan dibahas bagaimana memanggil data, menampilkan
dan mengupload ke Web.
1. Buka aplikasi Quantum, klik Start, pilih All Program, pilih QuantumGIS
1.8.0 Lisboa.
Gambar 3.17. Memulai Program Arc GIS
2. Kemudian muncul tampilan awal dari software QuantumGIS 1.8.0
.
Gambar 3.18. Kotak dialog Arc Map
19
3. Langkah selanjutnya adalah kita klik Add vector layer untuk
menampilkan file dari hasil export data autodesk yang berekstensi *shp.
Gambar 3.19. Kotak dialog Add Data
4. Setelah kita membuka file *shp kemudian kita akan menentukan
koordinatnya, lalu kita tentukan saja koordinatnya WGS 84 / UTM Zone 49
South kemudian klik Ok.
Gambar 3.20. Coordinat Reference System
20
5. Setelah kita Ok maka kia dapat melihat hasil export *shp yang dibuka
menggunakan QuantmGIS 1.8.0 Lisboa
Gambar 3.21. Hasil export file *shp
6. Proses selanjutnya lakukan join pada layer klik kanan pada layer pilih
Property.
Gambar 3.22. Proses Join
7. Tampilan Property, Untuk melakukan proses join klik pada Tombol
21
Gambar 3.23. Proses Join
8. Proses join layer sebagai berikut, pilih klik ok.
Gambar 3.24. Kotak dialog join
9. Untuk mengecek hasil dari proses join, klik kanan pada layer pilih Open
Attribute Table
22
Gambar 3.25. Proses pengecekanhasil join
10. Jika proses join berhasil maka table akan muncul sebagai berikut
Gambar 3.26. Hasilpengecekan join
3.4. Upload Data ke Web menggunakan QuantumGIS 1.8.0 Lisboa
1. Buka Plugin Dialog, Plugin Fecth Python Plugin.
23
2. Instal QGIS Cloud Plugin, Plugin Filter “QGIS Cloud” Instal
Plugin.
3. Instal Open Layer Plugin untuk Background Map, Plugins Filter
“Open Layer”Instal Plugin.
Gambar 3.27. Tampilan Plugin Manager
4. Setelah kita selesai menginstal Plugin maka langkah selanjutnya kita pilih
Signup untuk membuat Account baru, kemudian kita Login menggunakan
Account yang telah kita buat seperti gambar dibawah ini.
Gambar 3.28. Proses Login
24
5. Selanjutnya kita mulai proses Upload Data, klik Open ( pilih project yang
sudah kita buat ) klik Upload ( tunggu hingga proses Upload selesai ).
Gambar 3.29. Proses Upload Data
6. Setelah semua data sudah selesai terupload maka kita sudah bisa mulai
mempublish data kita kedalam Web QuantumGIS. Klik Publish tunggu
proses Publish hingga selesai.
7. Setelah proses Publish selesai kita dapat melihat hasi Publish kita pada
alamat Web http://www.qgiscloud.com/vikky/batu.
25
Gambar 3.30. Hasil Publish di Web
3.5. Membuat Email Yahoo
Untuk dapat mendaftar www.wix.com apabila belum memiliki account
yahoo/ akun yahoo berikut ini adalah langkah - langkahnya.
1. Pilih menu Start - All Programs – Mozilla Firefox.
Gambar 3. 31. Membuka Mozilla Firefox
26
2. Maka akan muncul tampilan awal dari Mozilla Firefox. Tuliskan pada
kolom searching - www.yahoo.com maka akan muncul halaman awal
yahoo.
Gambar 3. 32. Tampilan Awal Yahoo
3. Untuk melakukan pendaftaran pilih perintah Buat Account.
Gambar 3. 33. Membuat Account Baru Pada Yahoo
4. Akan muncul tahapan membuat akun yahoo. Inputkan data sesuai dengan
data pribadi yang kita miliki. Setelah selesai menginputkan data pilih
tombol Buat Account Saya.
27
Gambar 3. 34. Membuat Account Baru Pada Yahoo
5. Berikut adalah tampilan yang menandai berhasilnya proses pendaftaran
yahoo. Tekan tombol lanjutkan.
Gambar 3. 35. Berhasil Membuat Account Baru Pada Yahoo
28
3.6. Mendaftar www.wix.com
Untuk dapat memulai desain suatu website menggunakan situs
www.wix.com pastikan komputer dalam keadaan online kemudian lakukan
langkah sebagai berikut :
1. Pilih menu Start - All Programs – Mozilla Firefox.
Gambar 3. 36. Membuka Mozilla Firefox
2. Maka akan muncul tampilan awal dari Mozilla Firefox. Tuliskan pada
kolom searching - www.wix.com klik pada link yang menunjukkan alamat
tersebut.
29
Gambar 3. 37. Tampilan Google
3. Kemudian akan muncul gambar seperti dibawah ini. Pilih tombol Start
Now.
Gambar 3. 38. Membuka Mozilla Firefox
4. Setelah tombol Start Now dipilih, maka akan muncul kotak dialog sign up
dalam hal ini kotak dialog sign up merupakan kotak dialog untuk
mendaftar. Masukkan alamat email yang telah dimiliki kemudian
30
masukkan kata sandi (pasword) untuk kemudian dapat masuk/login di
website yang bersangkutan, kemudian pilih tombol sign up.
Gambar 3. 38. Proses Membuat Account Pada Wix
3.2. Memilih Tampilan/Template Website
Untuk memilih tampilan/template suatu website berikut adalah langkah –
langkahnya:
1. Setelah proses sign up berhasil klik tombol create.
Gambar 3. 38. Proses Membuat Account Pada Wix
31
2. Terdapat menu template yaitu flash dan html 5 untuk dapat memperoleh
desain website yang mudah tetapi terdapat fitur – fitur yang lengkap dan
mudah maka kita pilih menu template - flash. Selain itu terdapat juga
menu category, di dalam menu category ini terdapat bermacam – macam
tampilan website untuk kemudian dipilih desain dari tampilan website
yang sesuai dengan tema yang kita pilih, dalam hal ini pilih category –
music – pilih tampilan yang sesuai untuk kemudian dilakukan proses
editing.
Gambar 3. 39. Memilih Template Untuk Mndesain Web
3.3. Editing Template Website
Setelah template/tampilan website dipilih langkah berikutnya adalah
proses editing didalam proses ini meliputi penambahan link ke website lain,
penambahan aplikasi google map, penambahan aplikasi untuk menampilkan suatu
video, dan lain sebagainya. Langkahnya sebagai berikut :
1. Pilih tombol edit dari template terpilih.
32
Gambar 3. 40. Memilih Template Untuk Mndesain Web
2. Maka tab baru akan muncul untuk mulai proses editing.
Gambar 3. 41. Memilih Template Untuk Mndesain Web
3. Pilih menu File – Appearance – Replace - Ok, untuk mengatur warna dari
tampilan background website yang akan ditampilkan. Kemudian tentukan
ukuran website yang akan ditampilkan pada site dimension, dan pilih mode
tampilannya pada viewing mode – Ok.
33
Gambar 3. 40. Memilih Template Untuk Mndesain Web
4. Drag tampilan awal ke lembar kerja sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan, sebelumnya unlock terlebih dahulu tampilan awalnya.
Gambar 3. 41. Tampilan Template Yang Di Pilih
5. Hapus item yang tidak dibutuhkan, berikut adalah hasil tampilan yang
telah dikosongkan.
34
Gambar 3. 42. Tampilan Template Yang Di Edit
3.3.1. Mendesain Tombol Menu
1. Ganti tampilan tombol menu sesuai dengan model yang diinginkan dengan
cara klik tampilan menunya - change style - pilih style yang diinginkan,
kemudian pilih Ok.
Gambar 3. 43. Tampilan Template Yang Di Pilih
35
2. Ganti jenis font, ukuran hurufnya dengan cara klik tampilan menunya
kemudian pilih format text, pilih sesuai format text yang diinginkan
kemudian pilih ok.
Gambar 3. 44. Mengedit Format Text
3. Untuk menambahkan efek pada tombol menu klik tombol menu tersebut
kemudian pilih – menu effects pada pojok kanan tampilan kemudian pilih
efek yang diinginkan.
Gambar 3. 45. Tampilan Menu Effect
36
3.3.2. Mendesain Halaman Beranda
1. Ganti tulisan pada menu home dengan beranda pada Page Manager
dengan klik dua kali, kemudian tambahkan gambar bergerak (slideshow)
dengan cara pada icon add pilih galleries – slideshow. Pilih jenis
slideshow yang diinginkan, letakkan pada posisi paling atas.
Gambar 3. 46. Menu Page Manager
2. Klik slideshow tersebut kemudian pilih manage foto.
Gambar 3. 47. Input Photo
37
3. Pilih foto yang akan ditampilkan dengan menekan tombol replace photo
kemudian pilih my image dan upload image, ambil foto dimana kita
menyimpan foto – foto yang ingin ditampilkan – Ok.
Gambar 3. 48. Input Foto Pada Wix
4. Tambahkan isi dari beranda dengan memilih add - text – paragraphs.
Untuk menambahkan judul pilih add - text – tittle, drag ke lembar kerja.
Gambar 3. 49. Input Text
38
5. Tambahkan gambar dengan memilih add - pics - my image - upload
image.
Gambar 3. 50. Input Text & Image
6. Tambahkan peta dengan memilih add – widgets – qgiscloud.com
kemudian pilih https://qgiscloud.com/.
Gambar 3. 51. Input Text
7. Tentukan letak/alamat yang akan ditampilkan pada qgiscloud.com dengan
memilih tombol address - find - markes (untuk menandai posisi yang
dicari) - set markers.
Gambar 3. 52. Alamat Email Pada Wix
39
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Tugas Terstruktur Sistem Informasi Geografis Berbasis Web ini bertujuan
untuk memberikan informasi tentang Fasiltas Umum di wilayah Kota Batu agar
dapat diakses secara cepat dan tepat melalui media online oleh semua kalangan
yang membutuhkan informasi tentang Fasilitas Umum.
4.2. Saran
Adapun saran-saran yang kami berikan untuk pelaksanaan Tugas
Terstruktur ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk lebih lancarnya waktu pelaksanaan Tugas terstruktur hendaknya
segala peraturan-peraturan yang telah ditetapkan harus dipatuhi oleh
Mahasiswa.
2. Mahasiswa perlu mempelajari dasar dasar pemanfaatan aplikasi sig web
dengan lebih dalam lagi untuk memperlancar dan memberikan kesiapan
mahasiswa dalam pelaksanaan Tugas terstruktur.
40
DAFTAR PUSTAKA
Prahasta, Eddy. 2001. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis.
Bandung: CV. Informatika.
Eko Budiyanto, Komponen Sistem Informasi Geografis, Informatika, Bandung,
2005.
Quantum GIS User Guide Version 0.7 ’Seamus’, Gary E. Sherman, Tim Sutton,
Radim Blazek (GRASS), Lars Luthman (GPS Plugin), Australia: 2005.
Riyanto, Indelarko, Prilnali (2006), Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi
Geografis Berbasis Dekstop dan Web, Yogyakarta.
http://www.wikipedia.net, akses Desember 2012
http://www.google.com, akses Desember 2012
41
Recommended