View
312
Download
9
Category
Preview:
DESCRIPTION
bisnis internasional
Citation preview
1. LINGKUNGAN BISNIS NASIONAL
1.1 Budaya dan Dampaknya Terhadap Kegiatan
Secara terminologi budaya adalah keseluruhan kepercayaan, aturan, teknik,
kelembagaan dan artefak buatan manusia yang mencirikan populasi manusia. Jadi
budaya dapat diartikan yaitu budaya terdiri atas pola-pola yang dipelajari mnengenai
perlaku umum bagi anggota dari masyarakat tertentu yaitu gaya hidup yang unik dari
suatu kelompok atau orang tertentu. Kebudayaan adalah kumpulan nilai,
kepercayaan, perilaku, kebiasaan, dan sikap yang membedakam suatu masyarakat
dari yang lainnya. Kebudayaan suatu masyarakat menentukan ketentuan- ketentuan
yang mengatur bagaimana perusahaan dijalankan dalam masyarakata tersebut.
Terdapat cara bagi para pelaku bisnis internasional untuk menyesuaikan diri atau
hidup dengan budaya-budaya lain yaitu menyadari bahwa adanya budaya yang
berbeda dari budayanya sendiri dan mereka harus mempelajari karakteristik dari
budaya-budaya tersebut sehingga dapat beradaptasi. Tetapi menurut E.T. Hall
terdapat dua cara untuk menyesuaikan diri dari budaya moral lain yaitu:
a. Menghabiskan seumur hidup disuatu negara tersebut
b. Menjalani suatu program pelatihan yang sangat canggih dan ekstensif yang
mencakup
karakteristik-karakteristik utama dari suatu budaya, termasuk budaya.
Terdapat enam nasihat atau cara dalam melakukan bisnis lintas budaya internasional
antara lain:
a. Lakukanlah persiapan
b. Jangan terburu-buru
c. Bangkitkan kepercayaan
d. Memahami pentingnya bahasa
e. Menghormati budaya
f. Memahami unsur-unsur budaya
Budaya juga sangat mempengaruhi semua fungsi bisnis misalnya dalam pemasaran,
beraneka ragam sikap dan nilai menghambat banyak perusahaan untuk mengunakan
bauran pemasaran yang sama disemua pasar. Begitu juga dalam manajemen sumber
daya manusia, budaya nasional merupakan kunci penentu untuk mengevaluasi para
manajer, serta dalam produksi dan keuangan faktor budaya sangat berpengaruh
dalam kegiatan produksi dan keuangan.
1.2 Tata Nilai dan Sikap
1.2.1 Struktur Sosial
Struktur sosial adalah seluruh kerangka yang menentukan peran individu-
individu dalam masyarakat, stratifikasi masyarakat, dan mobilitas individu
dalam masyarakat tertentu.
a) Stratifikasi sosial
Semua masyarakat mengelompokkan orang- orang dalam batas
tertentu berdasarkan kelahiran, pekerjaan, tingkat pendidikannya, atau
ciri-ciri lainnya. Namun, pentingnya kategori ini dalam menentukan
bagaimana individu-individu berinteraksi satu sama lain dalam dan
diantara kelompok-kelompok ini berbeda-beda dari satu masyarakat
dengan masyarakat lainnya.
b) Mobilitas sosial
Mobilitas sosial adalah kemampuan individu berpindah dari suatu
strata masyarakat ke strata lainnya. Mobilitas social cenderung akan
lebih tinggi dalam masyarakat yang kurang terstratifikasi.
1.2.2 Agama
Ketika seseorang memasuki dunia kerja atau bisnis, dia akan dihadapkan
pada nilai-nilai perusahaan yang terkadang tidak sejalan dengan nilai-nilai
agama yang diyakininya. Banyak situasi yang membuat dimana ada dua
atau lebih nilai yang saling bertentangan atau membuat seseorang
karyawan atau pelaku bisnis dilema. Di sinilah muncul apa yang disebut
dengan dilema bisnis, yaitu kebingungan antara mengerjakan yang
seharusnya dengan yang harus dikerjakan. Pengaruh agama dalam
kehidupan manusia adalah mutlak. Seorang senior manajer di sebuah bank
nasional mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan
di perusahaannya sangat bermanfaat karena membuat keryawan bekerja
lebih jujur, disiplin dan bertanggung-jawab. Disisi lain, karyawan yang
aktif mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan itu mengakui bahwa mereka
kini bekerja lebih tenang dan merasakan kalau perusahaan tempatnya
bekerja menjadi lebih lunak dan ramah. Dan itu membuat rasa percaya
mereka semakin tinggi terhadap perusahaan. Kegiatan-kegiatan
keagamaan, memang disatu sisi bisa dinilai mengurangi produktifitas
karyawan, tapi di sisi lain, dengan memberikan kesempatan menjalankan
kegiatan-kegiatan keagamaan di perusahaan dapat memberikan
keseimbangan hidup yang utuh. Jangan sampai, dalam hidup ini kita hanya
mengedepankan uang dan materi, tetapi membelakangi sisi lain yaitu
kerohanian. Ditengah situasi ekonomi yang serba sulit, dimana banyak
perusahaan dan para pelaku bisnis mulai ketar-ketir menghadapi turun-
naiknya mata uang dan perdanggan internasional, melibatkan Agama ke
dalam kehidupan bisnis atau perusahaan menjadi pilihan populer yang
cukup melegakan. Mulai dari karyawan, top managemen, hingga
pemegang saham mulai merasakan dan menyadari bahwa dalam kondisi
yang paling sulit sekalipun, Agama, yang menjadi tuntunan kesabaran,
kejujuran, dan pengharapan muncul sebagai penyelamat.
1.2.3 Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara
seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara
dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Menurut Devito
(1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu
orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang,
dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan
umpan balik segera.
klasifikasi komunikasi interpersonal menjadi interaksi intim,
percakapan sosial, interogasi atau pemeriksaan dan wawancara.
a. Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik,
anggota famili, dan orang-orang yang sudah mempunyai ikatan
emosional yang kuat.
b. Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan
seseorang secara sederhana. Tipe komunikasi tatap muka penting
bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi.
Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan berbicara tentang
perhatian, minat di luar organisasi seperti isu politik, teknologi dan
lain sebagainya.
c. Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang
yang ada dalam kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut
informasi dari yang lain. Misalnya seorang karyawan dituduh
mengambil barang-barang organisasi maka atasannya akan
menginterogasinya untuk mengetahui kebenarannya.
d. Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal di
mana dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya
jawab. Misalnya atasan yang mewawancarai bawahannya untuk
mencari informasi mengenai suatu pekerjaannya.
2. LINGKUNGAN BISNIS INTERNASIONAL
Dalam kegiatan dan perumusan strategi bisnis, perusahaan internasional biasanya
mempertimbangkan berbagai faktor eksternal, tidak hanya ekonomi tetapi juga sosial-
budaya politik dan kedaulatan hukum. Konsep kepentingan nasional dan pandangan
hidup masyarakat setiap Negara berbeda karena itu perusahaan multinasional tidak bias
secara bebas mengendalkikan seluruh kegiatannya di Negara tuan rumah. Perbedaan
kepentingan nasional tidak menutup kemungkinan terjadinya konflik perusahaan
internasional dengan mitra usahanya, masyarakat, konsumen, tenaga kerja lokal tuan
rumah.
Kedaulatan nasional Kehidupan nasional suatu negara jelas berbeda dengan
kehidupoan negara-negar lain di dunia. Kehidupan nasional yang meliputi kehidupan
ekonomi, sosial budaya, politik serta hukum secara unik berkembang atas dasar
kedaulatan dalam batas wilayah nasional suatu negara, meskipun tidak tertutup
kemungkinan terjadinya lintas sosial budaya, politik, ekonomi antar negara. Seperti apa
yang dikemukakan oleh Farmer dan Richman.”suatu negara bangsa secara khas memiliki
sistem moneternya sendiri dan dikelola dengan cara apapun yang dinilai sesuai.” Oleh
karena itu, untuk memasuki wilayah pemasaran negara lain, kemampuan untuk
memahami serta beradaptasi dengan lingkungan kehisdupan setempat perlu dimiliki oleh
perusahaan asing. Sebab, analisis aspek kehidupan negara tersebut sangat diperlukan
dalam perumusan strategi perusahaan.
Disamping adanya dampak positif terhadap kehidupan ekonomi bagi pembangunan
ekonomi suatu negara, peranan perusahaan multinasional sering mendapat kritikan.
Dengan kata lain masuknya perusahaan asing dikhawatirkan akan melunturkan
kedaulatan suatu bangsa. Kritik-kritik semacam ini, akan memperoleh kebenaran apabila
perusahaan multinasional tidak menyesuaikan diri dengan tata kehidupan negara tuan
rumah dan terlebih lagi apabila condong memaksakan atau berusaha mengendalikan
sistem sosial budaya, politik dan ekonomi negara asal ke negara tuan rumah. Walaupun
demikian, ini tidak berarti bahwa perusahaan asing harus meninggalkan tata nilai
kehidupan negara asalnya dan sasaran strategi perusahaannya. Pada tingkat tertentu,
interaksi perusahaan multinasional dengan negara operasinya sering memberikan
kontribusi positif bagi proses pertukaran budaya, alih teknologi, dan keterampilan
manajemen yang bermanfaat bagi negara tuan rumah.
2.1 KEKUATAN HUKUM
Berbagai upaya untuk mengadakan pelatihan di bidang kekuatan hukum yang
berdampak pada bisnis internasional dibatalkan atau ditunda pelaksanaannya
karena adanya berbagai tekanan. Bisnis internasional dipengaruhi oleh ribuan
undang-undang dan peraturan mengenai bermacam-macam hal yang dikeluarkan
oleh berbagai negara atau bangsa dan badan internasional. Terlebih dahulu akan
kita melihat mengenai kekuatan hukum, khususnya yang berkaitan dengan
perpajakan, kegiatan bisnis dan pelakunya, serta lainnya, seperti anti-trust yang
melibatkan beberapa perusahaan
2.2 ASPEK POLITIK
Aspek politik tergolong kritis dalam perlusan operasi perusahaan internasional.
Perusahaan multinasional biasanya melakukan analisis resiko politik terhadap
negara yang menjadi wilayah operasinya tidak mengherankan bagi suatu
perusahaan untuk tidak melakukan investasi di negara yang mengalami
peperangan atau instabilitas politik dalam negeri sikap ini didasari akan
kekhawatiran akan perubahan situasi politik yang bisa merugikan operasi
perusahan multinasional
2.3 ASPEK SOSIAL BUDAYA
Perbedaan struktur sosial budaya, yang mirip hasil produk budaya masyarakat
maju, merupakan kendala bagi perusahaan internasional. Suatu perusahaan asing
secara sadar/ tidak, membawa tata nilai budaya negara asalnya, yang berlainan
dengan tata nilai masyarakat setempat, sehingga memungkinkan terjadinya
bentrokan sosial budaya antar kedua belah pihak.
Aspek sosial budaya ini dapat mempengaruhi fungsi-fugsi manajemen,
pemasaran, sumber daya manusia, produksi, dan strategi perusahaan. Banyak
contoh bisa dikemukakan, tetapi yang jelas perusahaan multinasional sebaiknya
menyesuaikan strateginya dengan sistem sosial budaya masyarakat lokal. Adaptasi
sosial budaya dimaksudkan untuk mengurangi resiko konflik atau pertentangan
sosial budaya dengan masyarakat lokal.
Contoh:
Masuknya produk-produknya impor, hamburger, dan lain-lain telah merubah gaya
hidup masyarakat terutama yang ingin mengidentifikasikan diri sebagai
masyarakat modern. Norma budaya barat melakukan sikap ibyektif atas dasar
analisis fakta, sedangkan budaya timur mendasarkan pada hal yang pribadi,
emosional, mistikal dan lain-lain. Dalam budaya timur jauh, sikap sopansantun
dianggap lebih bernilai daripada kebenaran. Eksekutif jepang, misalnya, merasa
tidak wajar untuk mengatakan tidak dalam situasi-situasi tertentu. Penghargaan
terhadap waktu dan lain-lain.
2.4 ASPEK EKONOMI
Lingkungan ekonomi beserta perubahannya, baik didalam maupun di luar negeri,
berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan internasional. Pertumbuhan dan
perubahan struktur ekonomi, yang merupakan unsur penting, sering menjadi
perhatian oleh perusahaan-perusahaan multinasional dalam melakukan kegiatan
bisnis internasionalnya. Unsur-unsur tersebut turut menentukan tingkat
penawaran dan pemasaran dalam kegiatan bisnis internasional. Menurunnya
tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat melemahkan tingkat konsumsi
masyarakat, sehingga mengurangi daya beli mereka. Hal ini terutama karena
kegiatan-kegiatan perusahaan internasional didorong oleh motivasi ekonomi dan
perusahaan patut memperhtungkan perkembangan lingkungan eknomi. Seperti,
salah satu pendorong perusahaan AS memasuki pasar internasional adalah untuk
mencari pangsa pasar di luar negeri, akibat melemahnya pemasaran di dalam
negeri sehubungan menurunya GNP.
DAFTAR PUSTAKA
_____.2011. Lingkungan Bisnis Internasional. http://developmentcountry.blogspot.com/2011/10/lingkungan-bisnis-internasional.html [yang diakses pada tanggal 6 Maret 2014]
_____.2011. Pengaruh Kebudayaan Terhadap Bisnis Internasional.
http://ahdasaifulaziz.blogspot.com/2011/06/pengaruh-kebudayaan-terhadap-
bisnis.html [yang diakses pada tanggal 6 Maret 2014]
RANGKUMAN MATERI KULIAH
Bisnis Internasional
Oleh :
M.M. Ni Made Meilany S. (1206305124)
Renitha Ratu Indistari (1206305127)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
2014
Recommended