12
1. LINGKUNGAN BISNIS NASIONAL 1.1 Budaya dan Dampaknya Terhadap Kegiatan Secara terminologi budaya adalah keseluruhan kepercayaan, aturan, teknik, kelembagaan dan artefak buatan manusia yang mencirikan populasi manusia. Jadi budaya dapat diartikan yaitu budaya terdiri atas pola- pola yang dipelajari mnengenai perlaku umum bagi anggota dari masyarakat tertentu yaitu gaya hidup yang unik dari suatu kelompok atau orang tertentu. Kebudayaan adalah kumpulan nilai, kepercayaan, perilaku, kebiasaan, dan sikap yang membedakam suatu masyarakat dari yang lainnya. Kebudayaan suatu masyarakat menentukan ketentuan- ketentuan yang mengatur bagaimana perusahaan dijalankan dalam masyarakata tersebut. Terdapat cara bagi para pelaku bisnis internasional untuk menyesuaikan diri atau hidup dengan budaya-budaya lain yaitu menyadari bahwa adanya budaya yang berbeda dari budayanya sendiri dan mereka harus mempelajari karakteristik dari budaya-budaya tersebut sehingga dapat beradaptasi. Tetapi menurut E.T. Hall terdapat dua cara untuk menyesuaikan diri dari budaya moral lain yaitu: a. Menghabiskan seumur hidup disuatu negara tersebut b. Menjalani suatu program pelatihan yang sangat canggih dan ekstensif yang mencakup karakteristik-karakteristik utama dari suatu budaya, termasuk budaya. Terdapat enam nasihat atau cara dalam melakukan bisnis

lingkungan bisnis nasional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bisnis internasional

Citation preview

Page 1: lingkungan bisnis nasional

1. LINGKUNGAN BISNIS NASIONAL

1.1 Budaya dan Dampaknya Terhadap Kegiatan

Secara terminologi budaya adalah keseluruhan kepercayaan, aturan, teknik,

kelembagaan dan artefak buatan manusia yang mencirikan populasi manusia. Jadi

budaya dapat diartikan yaitu budaya terdiri atas pola-pola yang dipelajari mnengenai

perlaku umum bagi anggota dari masyarakat tertentu yaitu gaya hidup yang unik dari

suatu kelompok atau orang tertentu. Kebudayaan adalah kumpulan nilai,

kepercayaan, perilaku, kebiasaan, dan sikap yang membedakam suatu masyarakat

dari yang lainnya. Kebudayaan suatu masyarakat menentukan ketentuan- ketentuan

yang mengatur bagaimana perusahaan dijalankan dalam masyarakata tersebut.

Terdapat cara bagi para pelaku bisnis internasional untuk menyesuaikan diri atau

hidup dengan budaya-budaya lain yaitu menyadari bahwa adanya budaya yang

berbeda dari budayanya sendiri dan mereka harus mempelajari karakteristik dari

budaya-budaya tersebut sehingga dapat beradaptasi. Tetapi menurut E.T. Hall

terdapat dua cara untuk menyesuaikan diri dari budaya moral lain yaitu:

a. Menghabiskan seumur hidup disuatu negara tersebut

b. Menjalani suatu program pelatihan yang sangat canggih dan ekstensif yang

mencakup

karakteristik-karakteristik utama dari suatu budaya, termasuk budaya.

Terdapat enam nasihat atau cara dalam melakukan bisnis lintas budaya internasional

antara lain:

a. Lakukanlah persiapan

b. Jangan terburu-buru

c. Bangkitkan kepercayaan

d. Memahami pentingnya bahasa

e. Menghormati budaya

f. Memahami unsur-unsur budaya

Budaya juga sangat mempengaruhi semua fungsi bisnis misalnya dalam pemasaran,

beraneka ragam sikap dan nilai menghambat banyak perusahaan untuk mengunakan

bauran pemasaran yang sama disemua pasar. Begitu juga dalam manajemen sumber

daya manusia, budaya nasional merupakan kunci penentu untuk mengevaluasi para

Page 2: lingkungan bisnis nasional

manajer, serta dalam produksi dan keuangan faktor budaya sangat berpengaruh

dalam kegiatan produksi dan keuangan.

1.2 Tata Nilai dan Sikap

1.2.1 Struktur Sosial

Struktur sosial adalah seluruh kerangka yang menentukan peran individu-

individu dalam masyarakat, stratifikasi masyarakat, dan mobilitas individu

dalam masyarakat tertentu.

a) Stratifikasi sosial

Semua masyarakat mengelompokkan orang- orang dalam batas

tertentu berdasarkan kelahiran, pekerjaan, tingkat pendidikannya, atau

ciri-ciri lainnya. Namun, pentingnya kategori ini dalam menentukan

bagaimana individu-individu berinteraksi satu sama lain dalam dan

diantara kelompok-kelompok ini berbeda-beda dari satu masyarakat

dengan masyarakat lainnya.

b) Mobilitas sosial

Mobilitas sosial adalah kemampuan individu berpindah dari suatu

strata masyarakat ke strata lainnya. Mobilitas social cenderung akan

lebih tinggi dalam masyarakat yang kurang terstratifikasi.

1.2.2 Agama

Ketika seseorang memasuki dunia kerja atau bisnis, dia akan dihadapkan

pada nilai-nilai perusahaan yang terkadang tidak sejalan dengan nilai-nilai

agama yang diyakininya. Banyak situasi yang membuat dimana ada dua

atau lebih nilai yang saling bertentangan atau membuat seseorang

karyawan atau pelaku bisnis dilema. Di sinilah muncul apa yang disebut

dengan dilema bisnis, yaitu kebingungan antara mengerjakan yang

seharusnya dengan yang harus dikerjakan. Pengaruh agama dalam

kehidupan manusia adalah mutlak. Seorang senior manajer di sebuah bank

nasional mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan

di perusahaannya sangat bermanfaat karena membuat keryawan bekerja

lebih jujur, disiplin dan bertanggung-jawab. Disisi lain, karyawan yang

aktif mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan itu mengakui bahwa mereka

kini bekerja lebih tenang dan merasakan kalau perusahaan tempatnya

Page 3: lingkungan bisnis nasional

bekerja menjadi lebih lunak dan ramah. Dan itu membuat rasa percaya

mereka semakin tinggi terhadap perusahaan. Kegiatan-kegiatan

keagamaan, memang disatu sisi bisa dinilai mengurangi produktifitas

karyawan, tapi di sisi lain, dengan memberikan kesempatan menjalankan

kegiatan-kegiatan keagamaan di perusahaan dapat memberikan

keseimbangan hidup yang utuh. Jangan sampai, dalam hidup ini kita hanya

mengedepankan uang dan materi, tetapi membelakangi sisi lain yaitu

kerohanian. Ditengah situasi ekonomi yang serba sulit, dimana banyak

perusahaan dan para pelaku bisnis mulai ketar-ketir menghadapi turun-

naiknya mata uang dan perdanggan internasional, melibatkan Agama ke

dalam kehidupan bisnis atau perusahaan menjadi pilihan populer yang

cukup melegakan. Mulai dari karyawan, top managemen, hingga

pemegang saham mulai merasakan dan menyadari bahwa dalam kondisi

yang paling sulit sekalipun, Agama, yang menjadi tuntunan kesabaran,

kejujuran, dan pengharapan muncul sebagai penyelamat.

1.2.3 Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara

seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara

dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Menurut Devito

(1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu

orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang,

dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan

umpan balik segera.

klasifikasi komunikasi interpersonal menjadi interaksi intim,

percakapan sosial, interogasi atau pemeriksaan dan wawancara.

a. Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik,

anggota famili, dan orang-orang yang sudah mempunyai ikatan

emosional yang kuat.

b. Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan

seseorang secara sederhana. Tipe komunikasi tatap muka penting

bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi.

Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan berbicara tentang

Page 4: lingkungan bisnis nasional

perhatian, minat di luar organisasi seperti isu politik, teknologi dan

lain sebagainya.

c. Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang

yang ada dalam kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut

informasi dari yang lain. Misalnya seorang karyawan dituduh

mengambil barang-barang organisasi maka atasannya akan

menginterogasinya untuk mengetahui kebenarannya.

d. Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal di

mana dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya

jawab. Misalnya atasan yang mewawancarai bawahannya untuk

mencari informasi mengenai suatu pekerjaannya.

2. LINGKUNGAN BISNIS INTERNASIONAL

Dalam kegiatan dan perumusan strategi bisnis, perusahaan internasional biasanya

mempertimbangkan berbagai faktor eksternal, tidak hanya ekonomi tetapi juga sosial-

budaya politik dan kedaulatan hukum. Konsep kepentingan nasional dan pandangan

hidup masyarakat setiap Negara berbeda karena itu perusahaan multinasional tidak bias

secara bebas mengendalkikan seluruh kegiatannya di Negara tuan rumah. Perbedaan

kepentingan nasional tidak menutup kemungkinan terjadinya konflik perusahaan

internasional dengan mitra usahanya, masyarakat, konsumen, tenaga kerja lokal tuan

rumah.

Kedaulatan nasional Kehidupan nasional suatu negara jelas berbeda dengan

kehidupoan negara-negar lain di dunia. Kehidupan nasional yang meliputi kehidupan

ekonomi, sosial budaya, politik serta hukum secara unik berkembang atas dasar

kedaulatan dalam batas wilayah nasional suatu negara, meskipun tidak tertutup

kemungkinan terjadinya lintas sosial budaya, politik, ekonomi antar negara. Seperti apa

yang dikemukakan oleh Farmer dan Richman.”suatu negara bangsa secara khas memiliki

sistem moneternya sendiri dan dikelola dengan cara apapun yang dinilai sesuai.” Oleh

karena itu, untuk memasuki wilayah pemasaran negara lain, kemampuan untuk

memahami serta beradaptasi dengan lingkungan kehisdupan setempat perlu dimiliki oleh

perusahaan asing. Sebab, analisis aspek kehidupan negara tersebut sangat diperlukan

dalam perumusan strategi perusahaan.

Disamping adanya dampak positif terhadap kehidupan ekonomi bagi pembangunan

ekonomi suatu negara, peranan perusahaan multinasional sering mendapat kritikan.

Page 5: lingkungan bisnis nasional

Dengan kata lain masuknya perusahaan asing dikhawatirkan akan melunturkan

kedaulatan suatu bangsa. Kritik-kritik semacam ini, akan memperoleh kebenaran apabila

perusahaan multinasional tidak menyesuaikan diri dengan tata kehidupan negara tuan

rumah dan terlebih lagi apabila condong memaksakan atau berusaha mengendalikan

sistem sosial budaya, politik dan ekonomi negara asal ke negara tuan rumah. Walaupun

demikian, ini tidak berarti bahwa perusahaan asing harus meninggalkan tata nilai

kehidupan negara asalnya dan sasaran strategi perusahaannya. Pada tingkat tertentu,

interaksi perusahaan multinasional dengan negara operasinya sering memberikan

kontribusi positif bagi proses pertukaran budaya, alih teknologi, dan keterampilan

manajemen yang bermanfaat bagi negara tuan rumah.

2.1 KEKUATAN HUKUM

Berbagai upaya untuk mengadakan pelatihan di bidang kekuatan hukum yang

berdampak pada bisnis internasional dibatalkan atau ditunda pelaksanaannya

karena adanya berbagai tekanan. Bisnis internasional dipengaruhi oleh ribuan

undang-undang dan peraturan mengenai bermacam-macam hal yang dikeluarkan

oleh berbagai negara atau bangsa dan badan internasional. Terlebih dahulu akan

kita melihat mengenai kekuatan hukum, khususnya yang berkaitan dengan

perpajakan, kegiatan bisnis dan pelakunya, serta lainnya, seperti anti-trust yang

melibatkan beberapa perusahaan

2.2 ASPEK POLITIK

Aspek politik tergolong kritis dalam perlusan operasi perusahaan internasional.

Perusahaan multinasional biasanya melakukan analisis resiko politik terhadap

negara yang menjadi wilayah operasinya tidak mengherankan bagi suatu

perusahaan untuk tidak melakukan investasi di negara yang mengalami

peperangan atau instabilitas politik dalam negeri sikap ini didasari akan

kekhawatiran akan perubahan situasi politik yang bisa merugikan operasi

perusahan multinasional

2.3 ASPEK SOSIAL BUDAYA

Perbedaan struktur sosial budaya, yang mirip hasil produk budaya masyarakat

maju, merupakan kendala bagi perusahaan internasional. Suatu perusahaan asing

secara sadar/ tidak, membawa tata nilai budaya negara asalnya, yang berlainan

Page 6: lingkungan bisnis nasional

dengan tata nilai masyarakat setempat, sehingga memungkinkan terjadinya

bentrokan sosial budaya antar kedua belah pihak.

Aspek sosial budaya ini dapat mempengaruhi fungsi-fugsi manajemen,

pemasaran, sumber daya manusia, produksi, dan strategi perusahaan. Banyak

contoh bisa dikemukakan, tetapi yang jelas perusahaan multinasional sebaiknya

menyesuaikan strateginya dengan sistem sosial budaya masyarakat lokal. Adaptasi

sosial budaya dimaksudkan untuk mengurangi resiko konflik atau pertentangan

sosial budaya dengan masyarakat lokal.

Contoh:

Masuknya produk-produknya impor, hamburger, dan lain-lain telah merubah gaya

hidup masyarakat terutama yang ingin mengidentifikasikan diri sebagai

masyarakat modern. Norma budaya barat melakukan sikap ibyektif atas dasar

analisis fakta, sedangkan budaya timur mendasarkan pada hal yang pribadi,

emosional, mistikal dan lain-lain. Dalam budaya timur jauh, sikap sopansantun

dianggap lebih bernilai daripada kebenaran. Eksekutif jepang, misalnya, merasa

tidak wajar untuk mengatakan tidak dalam situasi-situasi tertentu. Penghargaan

terhadap waktu dan lain-lain.

2.4 ASPEK EKONOMI

Lingkungan ekonomi beserta perubahannya, baik didalam maupun di luar negeri,

berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan internasional. Pertumbuhan dan

perubahan struktur ekonomi, yang merupakan unsur penting, sering menjadi

perhatian oleh perusahaan-perusahaan multinasional dalam melakukan kegiatan

bisnis internasionalnya. Unsur-unsur tersebut turut menentukan tingkat

penawaran dan pemasaran dalam kegiatan bisnis internasional. Menurunnya

tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat melemahkan tingkat konsumsi

masyarakat, sehingga mengurangi daya beli mereka. Hal ini terutama karena

kegiatan-kegiatan perusahaan internasional didorong oleh motivasi ekonomi dan

perusahaan patut memperhtungkan perkembangan lingkungan eknomi. Seperti,

salah satu pendorong perusahaan AS memasuki pasar internasional adalah untuk

mencari pangsa pasar di luar negeri, akibat melemahnya pemasaran di dalam

negeri sehubungan menurunya GNP.

Page 7: lingkungan bisnis nasional

DAFTAR PUSTAKA

_____.2011. Lingkungan Bisnis Internasional. http://developmentcountry.blogspot.com/2011/10/lingkungan-bisnis-internasional.html [yang diakses pada tanggal 6 Maret 2014]

_____.2011. Pengaruh Kebudayaan Terhadap Bisnis Internasional.

http://ahdasaifulaziz.blogspot.com/2011/06/pengaruh-kebudayaan-terhadap-

bisnis.html [yang diakses pada tanggal 6 Maret 2014]

Page 8: lingkungan bisnis nasional

RANGKUMAN MATERI KULIAH

Bisnis Internasional

Oleh :

M.M. Ni Made Meilany S. (1206305124)

Renitha Ratu Indistari (1206305127)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana

2014