maloklusi

Preview:

DESCRIPTION

MALOKLUSI

Citation preview

MALOKLUSI

MALOKLUSI:

kedudukan gigi yang menyimpang dari oklusi yang normal.

keadaan yang menyimpang antara gigi dan gigi dalam satu lengkungan gigi, atau antara gigi2 pada lengkungan gigi atas dan lengkungan gigi bawah.

Tidak adanya keseimbangan dento-facial.

Disebabkan beberapa faktor yang saling bekerja sama.

Maloklusi mengakibatkan : Terjadinya cacat muka. Menyebabkan rasa rendah diri. Mengganggu dalam bicara (speech

defect). Hal ini bisa diakibatkan karena perkembangan tulang rahang yang tak baik, sehingga merintangi pergerakan lidah.

Menyebabkan sakit pada sendi rahang. Terjadi cacat pendengaran. Terjadi cacat waktu bernapas. Mengurangi efisiensi waktu mengunyah.

Kedudukan malposisi gigi : Iabioversion : Kedudukan gigi lebih ke

labial. Buccoversion : Kedudukan gigi lebih

ke buccal. Linguoversion : Kedudukan gigi lebih

ke lingual. Palatoversion : Kedudukan gigi lebih ke

palatal. Mesioversion : Kedudukan gigi lebih ke

mesial. Distoversion : Kedudukan gigi lebih

ke distal.

Torsoversion : Kedudukan gigi memutar. Supraversion : Kedudukan gigi

memanjang. Infraversion : Kedudukan gigi memendek. Transversion : Kedudukan gigi bertukar

tempat. Misal: kedudukan gigi C bertukar dengan

gigi P1. Perversion : bila terdapat gigi yang

impected. Axiversion : kedudukan gigi miring.

Dapat juga terjadi kombinasi seperti: Mesio labio supra version Disto palato torso version.

Keadaan yang tidak mungkin terjadi : mesio – disto version. Labio - linguo version. Supra – infra version.

FAKTOR KETIDAK SEIMBANGAN :

1. Faktor genetika. 2. Faktor lingkungan 3. faktor pertumbuhan dan

perkembangan. 4. faktor fungsionil 5. Faktor pathologi.

Bersifat Maloklusi: sementara menetap.

Oklusi yang baik gigi-geligi susu belum tentu selalu diikuti oleh oklusi yang baik gigi-geligi tetap.

Faktor genetik menentukan manifestasi anomali,

Faktor lingkungan menentukan keras atau tidaknya anomali.

Maloklusi berkembang dari kombinasi ketidak seimbangan susunan struktur tulang muka,

Contoh: Relasi yang jelek antara gigi geligi, Disharmonie salah satu lengkungan gigi

atau kedua2nya terhadap bagian cranial.

Kekuatan yang berlawanan dengan arah perkembangan yang normal, seperti: menghisap ibu jari, menggigit2 bibir dll ---------> berkembang maloklusi.

kekuatan yang sesuai dengan arah perkembangan yang normal, seperti cara mengunyah yang betul, ------> maloklusi tidak terjadi.

rahang sempit lebih mudah anomali -------> menghisap ibu jari atau bernapas melalui mulut, --------> anomali tetap ada walaupun kebiasaannya telah dihentikan.

muka yang lebar, kebiasaan ini hanya menimbulkan maloklusi yang bersifat sementara dan dapat baik sendiri bila kebiasaan ini dihentikan.

profile yang banyak mengandung lemak, sering membingungkan sebab bukan suatu cacat yang sebenarnya, tapi karena jaringan lunak dan sangat bervariasi -------> jaringan lunak dapat mempengaruhi profile seseorang.

penduduk yang heterogen dan banyak ras -------> lebih mudah terkena maloklusi.

orang yang mempunyai bentuk kepala dolicocephalic ---------> mukanya panjang dan sempit dan mempunyai lengkungan gigi yang sempit pula.

Pada kepala brachycephalic--------> mukanya lebar dan relatif pendek dan menpunyai lengkungan gigi yang bulat dan lebar.

Pada kepala mesocephalic -------> sifat2 nya diantara keduanya.

Jadi maloklusi mempunyai hubungan dengan facial type dan racial type.

Besarnya ukuran gigi tidak ada hubungan dengan besar badan seseorang & juga dengan besarnya ukuran tulang rahang.

Ras mempunyai hubungan dengan ukuran gigi,

Mis. orang2 Negro mempunyai: ukuran gigi , basal arch dan coronal arch

lebih lebar dan lebih panjang jika dibandingkan dengan bengsa kaukasia pada usian yang sama.

Maloklusj dibagi dalam 3 golongan:1. Dental dysplasia.

maloklusi karena relasi disharmonie gigi2.

Mis: rotasi, labioversi, linguoversi, impacted, crowding, ectopic, dll.

Relasi rahang normal, facial balance dan fungsj muskulus baik --------> termasuk batas normal.

2. Skeleto dental dysplasia. tidak hanya gigi2nya yang maloklusi,

tapi meliputi rahang. Hubungan antara maxilla dan

mandibula tidak normal. dapat maxilla atau mandibula atau

keduanya hubungannya dengan cranium tidak normal.

Maloklusi ini sangat kompleks dan memerlukan perawatan yang khusus.

3. Skeletal dysplasia. disebabkan karena malrelasi antara

maxilla dan mandibula, atau malrelasi rahang dan cranium.

Kedudukan gigi2nya kemungkinan normal.

sering terlihat bentuk muka yang protrusi atau bentuk muka yang retrusi, yang disebabkan karena perkembangan kurang atau berlebihan dari rahang.

HUBUNGAN MALOKLUSI :

1. Malposisi & malrelasi setiap gigi. garis oklusi dan garis median

digunakan untuk menetapkan kedudukan tiap2 gigi di dalam lengkungan gigi normal atau tidak.

Bila gigi mendekati garis median ----> mesioversi, menjauhi -----> distoversi.

Dilihat dari garis okousi, lebih ke dalam -----> linguoversi, lebih keluar ------> labioversi.

bila posisi gigi yang abnormal itu hanya terletak pada dataran oklusi yang horizontal ------> horizontal localization, hanya mengenai gigi2 saja. Mis: labioversi, mesioversi.

Bila posisi gigi meliputi processus alveolaris atau rahang --------> vertical localization dari dataran okiusal. Mis: supraversi, infraversi

2. Malrelasi lengkungan gigi dan rahang.

merupakan relasi yang tidak baik antara:

lengkungan gigi atas dan bawah. hubungan yang jelek maxilla dan

mandibula dalam jurusan sagital.

Bila gigi2 mandibula dalam relasi distal dibandingkan dataran orbital ---------> retraction, retrusi, retroversi atau hubungan distal.

Bila posisinya lebih ke mesial dibandingkan dataran orbital -------> protrection protrusi, hubungan mesial.

Bila kedua rahang -------> bimaksilaris protrusi.

Derajat protraction atau retrution: mild degree:

bila protraction/retraction ≤ 1/4 mesio—distal premolar.

medium degree: bila protraction/retraction ½ mesio—

distal premolar. extreem degree:

bila protraction/retraction = mesio—distal dari premolar.

3. Kurang berkembangnya bentuk lengkungan gigi: karena adanya pertumbuhan dan

perkembangan yang tidak baik ------> lengkungan gigi sempit,

Anomali berhubungan dengan medio – lateral plane / arah transversal:

Garis median melalui -------> trichion, glabella, pertengahan garis interpupil, ujung hidung, pertengahan bibir, peretengahan gnathion.

Bila mendekati garis median ------ contraction / compression / intraversion.

Bila menjauhi garis median --------> distraction / extraversion

Derajat keparahannya: Mild ----> contraction/distraction : 5

mm. Medium -----> contraction/distraction:

5- 10 mm. Extrem ------> cotraction/distraction

lebih dari 10 mm.

Anomali berhubungan dengan dimensi vertikal:

Mempelajari ini digunakan ----> Frankfurt horizontal plane ( FHP) / eye – ear plane. bila kedudukan gigi mendekati F.H.P.

-----> disebut attraction. bila menjauhi F.H.P. -------> disebut

abstraction. Mis: supraversi gigi bawah --->

attraction. Supraversi gigi atas -------> abstraction.

4. Malformasi rahang dan gigi dan malposisi dari mandibula :

Maloklusi ini sering disebabkan adanya mandible displacement ke kiri / ke kanan.

Mandibula displacement ke kiri -----> condyl kanan kedudukannya lebih ke

bawah & ke depan serta ke medial. Condyl kiri hanya memutar.

Dalam keadaan oklusi, gigi2 kanan bawah lebih ke mesial dari normal, dan hubungan bucco—lingual kanan tidak berubah & yang berubah hubungan antero—posterior.

Sebelah kiri berubah dalam jurusan bucco—lingual, sehingga terjadi cross—bite, gigi bawah lebih keluar.

Mandible displacement dapat disebabkan oleh:1. Rintangan diwaktu oklusi (occlusal

interferences). 2. Habits, mis: waktu kecil tidur pada sebelah

sisi.3. Kecelakaan waktu lahir. Pada kelahiran yang sukar, sering pakai

tang untuk mengeluarkan bayi, sering yang dipegang corpus mandibulae

----> dapat menyebabkan mandible displacement.

4. Fracture, burning fall, mis: karena terpukul.

5. adanya penyakit atau endocrine disturbances. Mis: penyakit rickettsia menyebabkan maxilla dapat melengkung --—-- narrow maxilla.

6. Adanya bentuk maxilla yang sempit, sehingga untuk berfungsi ----> terjadi mandible displacement.

1. Sagital (antero-posterior): ditinjau dari orbital plane ada atau

tidak ada protraction - retraction. mis: maloklusi kelas II atau Kelas III.

2. Tranversal (mesio-lateral): ditinjau dari raphe median line. ada atau tidak adanya :

contraction/distraction.

3. Vertical: Ditinjau dari garis yang

menghubungkan tragus & foramen orbitalis.

Tegak lurus orbital plane & sejajar bidang horizontal -------> Frankfurt horizontal plane (F.H.P) / Eye ear plane (E.E.P.).

RETRAKSI ALVEOLAR BAWAH TOTAL.RETRAKSI MANDIBULAR BAWAH TOTAL.

RETRAKSI ALVEOLAR ATAS TOTAL (MEDIUM).RETRAKSI ALVEOLAR ATAS TOTAL & PROTRAKSI MANDIBULAR BAWAH TOTAL (MILD).

PROTRAKSI MANDIBULA BAWAH TOTAL (EXTREEM)OPEN BITE ANTERIOR TERLIHAT ATTRAKSI & ABSTRAKSI.

TERIMA KASIH

SELAMAT BELAJAR