View
23.348
Download
51
Category
Preview:
DESCRIPTION
Citation preview
Matakuliah Anti-Korupsi
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KORUPSI
Jakarta, 2010
Jakarta, 2009
Slide 2
Disclaimer:Materi ini merupakan bahan ajar mata kuliah wajib Anti-Korupsi di Universitas Paramadina, yang disusun oleh tim pengajar Universitas Paramadina bekerjasama dengan CSRC (Center for the Study of Religion and Culture) UIN Syarif Hidayatulah. Materi ini merupakan public goods, dimana publik dipersilakan untuk menggunakan materi ini sebagai bahan ajar atau sebagai referensi, tanpa dikenakan royalti dan tanpa perlu ijin dari penyusun materi. Materi ini akan disempurnakan dari waktu ke waktu, untuk meningkatkan effektifitas dan effisiensi pembelajaran Anti-Korupsi bagi para mahasiswa.
Satuan Acara Perkuliahan
1. Kontrak Belajar Pendidikan Anti Korupsi Pengertian Korupsi dan Prinsip-Prinsip Antikorupsi , Bentuk-Bentuk Korupsi
2. Faktor-faktor Penyebab Korupsi3. Studium General 1 : Korupsi dalam Politik4. Teknik Investigasi5. Dampak Masif Korupsi terhadap Eksistensi Bangsa dan Negara6. Pemberantasan Korupsi di Indonesia dalam Lintasan Sejarah
Lembaga-lembaga Anti-korupsi Non-pemerintah7. Studium General 2 : Perspektif Agama tentang Korupsi8. Pemberantasan Korupsi di Negara lain9. Pendidikan dan Korupsi10. Film dan Diskusi11. - 13 Presentasi Investigasi Report (3 batch)14. Kunjungan studi ke Pengadilan Tipikor 15. Presentasi Best Investigative Reports16. UAS
Slide 4
aktor-faktor Penyebab Korupsi
Internal: Dorongan dari dalam diri sendiri
Eksternal: Dorongan dari luar atau kondisi lingkunganFaktor
Enrichment:
Korupsi terjadi karena adanya willingness dan opportunity (internal & eksternal faktor). Faktor internal terkait dengan kualitas moral seseorang. Individu yg bermoral tinggi cenderung tidak melakukan korupsi, tetapi iman seseorang ada pasang dan surutnya. Sehingga, menggantungkan proses governance kepada seorang pemimpin saja tidaklah cukup. Diperlukan sistem yang mampu mencegah terjadinya korupsi.
Sistem yang (1) membatasi discretionary (D) seseorang, (2) mencegah terjadinya monopoli (M) dan (2) mendorong akuntability (A), akan mampu menekan tingkat korupsi…….. KORUPSI = D + M - A
Slide 5
aktor Internal
Persepsi terhadap korupsi
Kualitas moral dan integritas individuInternal
Enrichment:
Ada budaya ketimuran tertentu yang menempatkan pemberian hadiah kepada atasan sebagai wujud dari rasa hormat, walaupun sebenarnya hal ini bisa dikategorikan sebagai suatu bentuk korupsi. Kondisi ini menyebabkan perang melawan korupsi menjadi lebih menantang. Yang harus dihadapi tidak saja perilaku korup dari para koruptor, tetapi juga benteng budaya.
Slide 6
ersepsi Terhadap Korupsi Pengertian setiap orang tentang korupsi tidak sama, 1994 Salah satu penyebab masih bertahannya sikap permisif
terhadap korupsi karena belum terpetakannya istilah dan artikulasi definitif terhadap korupsi, sehingga terjadi ambiguitas dalam melihat korupsi, 2004
Korupsi di dunia pendidikan rentan, 2001 Petty corruption: memberi tips guru untuk tambahan privat
siswa Medium corruption: penyimpangan distribusi dan
pengalokasian scholarship Grand corruption: penyimpangan dana bantuan
pembangunan gedung sekolah/universitas
Penyimpangan beberapa perilaku yang terkait dengan ketidakdisiplinan dosen, karyawan, mahasiswa sangat tinggi, 2006
Persepsi
Slide 7
oralitas dan Integritas Individu
Keserakahan (greedy) Himpitan ekonomi, seperti gaji lebih kecil dari kebutuhan
yang makin meningkat Latar belakang kebudayaan atau kultur kerja atau
lingkungan tempat tinggal Self Esteem yang rendah
FaktorIndividu
Enrichment:
Ada pendapat yang menyatakan bahwa corruption by greed adalah kejahatan, sedangkan corruption by need adalah kesalahan kebijakan publik. Bagaimana pendapat anda?
Apakah para pegawai rendahan yg melakukan petty corruption layak untuk dihukum pidana?
Lecture No. 6
perbedaan yang ada di depan mata & tanpa jarak..
hidupharus terus
berjalan..tapi
adakahjalan untukhidup?
Lecture No. 6
Slide 11
aktor Eksternal
Sistem hukum Sistem politik Budaya lembaga Struktur dan sistem sosial Sistem pendidikan
Faktor
Slide 12
istim Hukum
Sistem Hukum di Indonesia (hasil penelitian PERC) sangat buruk. Skor 8-9,83 (skor terbaik 1, skor terburuk 10)
Amburadul, penegak hukum (polisi, pengacara, jaksa, hakim) perlu melakukan reformasi internal. Tidak menjadi MAFIA PERADILAN dan sarang korupsi
Hukum tidak dijalankan sesuai prosedur yang benar, aparat mudah disogok sehingga pelanggaran sangat mudah dilakukan masyarakat
Hukum
Lecture No. 6
sebelum menjabat, mereka telah bersumpah atas nama TUHANdengan KITAB SUCI di atas kepala…..
Slide 14
istim Politik Balas Budi: Reciprocity dalam kepentingan jabatan politis Monopoli Kekuasaan dengan wewenang pejabat yang
absolut tanpa adanya mekanisme pertanggungjawaban Patron Client: Hubungan personal antara pemimpin dan
bawahan yang tidak berdasarkan asas persamaan Dampak:
Menciptakan pemimpin yang otokritik sehingga bawahan tidak berani melakukan kritik;
Pengangkatan dan promosi karyawan tidak atas dasar merit system
Politik
Enrichment:
Monopoli kekuasaan merupakan sumber korupsi, karena tiadanya kontrol kekuasaan oleh lembaga yang mewakili kepenting rakyat.
Corruption = Monopoli + Discretionary - Accountability
Slide 15
istim Budaya Korporat KKN masih tinggi Sistem dan manajemen lembaga lemah dan tidak berjalan Tidak profesional Tidak Transparan dan Akuntabel Tidak ada sistem kontrol yang baik
Budaya
Slide 16
truktur & Sistim Sosial Ewuh pakewuh, masyarakat permisif terhadap perilaku
korupsi Tidak kritis pada penyimpangan oknum koruptor Korupsi bagian budaya pejabat lokal Materialisme simbol prestige masyarakat Tradisi memberi disalahgunakan
Sosial
Slide 17
istim Pendidikan Menara gading Sistem pendidikan mempraktekkan sistem gaya bank,
pembodohan anak didik Kurikulum tidak kontekstual Gaji dan apresiasi terhadap pelaku pendidikan rendah
Pendidikan
Lecture No. 6
semoga kita mampu
melawan potensi korupsi
dari diri kita sendiri..
Recommended