View
35
Download
7
Category
Preview:
DESCRIPTION
cuma contoh.. :)
Citation preview
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Palangka Raya sebagai ibu kota provinsi Kalimantan Tengah merupakan
salah satu kota yang sedang berkembang dan terus mengalami peningkatan
pembangunan. Salah satunya ditunjukkan dengan pesatnya perkembangan kawasan
pendidikan yang ada.
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat mengakibatkan peningkatan
jumlah pengguna jalan dan volume arus lalu lintas. Fasilitas pendidikan merupakan
kawasan yang memiliki aktivitas yang tinggi sehingga akan mengakibatkan tarikan
pergerakan yang intensitasnya tinggi pula.
Di kota Palangka Raya terdapat begitu banyak kawasan pendidikan yang
tersebar disetiap ruas jalan kota Palangka Raya. Salah satunya yaitu di jalan
Diponegoro yang terdiri dari 2 sekolah. SMPN 2 Palangka Raya dan SDN 11
Langkai Palangka Raya. Aktivitas tersebut membuat suatu tarikan perjalanan lalu
lintas dan akan menambah volume lalu lintas pada jam tertentu, seperti pada jam
keberangkatan sekolah pada pukul 06.30 WIB – 07.00 WIB dan pada jam
kepulangan dari sekolah pada pukul 12.00 WIB – 12.30 WIB.
Permasalahan yang nantinya akan timbul dari padatnya jumlah pengguna
jalan antara lain jalan tidak mampu lagi menampung jumlah pemakai jalan dengan
jenis kendaraan yang bervariasi. Hal itu terjadi Karena adanya pengaruh dari
aktivitas guru dan siswa menuju ke sekolah. Kemacetan lalu lintas disebabkan pula
1
2
oleh adanya pergerakan kendaraan orang tua siswa yang keluar masuk kawasan
pendidikan serta kendaraan yang parker di pinggir ruas jalan Diponegoro saat
mengantar dan menjemput anaknya sekolah. Hal ini sangat berpengaruh terhadap
kenyamanan pengguna jalan dan kinerja ruas jalan Diponegoro.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Berapa besar tarikan perjalanan yang terjadi akibat adanya kawasan pendidikan
yang beralokasi di SMPN 2 Palangka Raya dan SDN 11 Langkai Palangka
Raya?
2. Berapa besar dampak yang ditimbulkan oleh kawasan pendidikan pada ruas jalan
Diponegoro?
3. Bagaimana kinerja lalu lintas pada ruas jalan yang diperkirakan terpengaruh oleh
adanya kawasan pendidikan di jalan Diponegoro dilihat dari tingkat pelayanan
jalan?
4. Apakah solusi-solusi penanganan yang mungkin dilakukan untuk mengatasi
masalah-masalah lalu lintas yang terjadi di jalan kawasan pendidikan di jalan
Diponegoro?
1.3 Batasan Masalah
1 Penelitian ini hanya membahas analisis dampak lalu lintas ditinjau dari tarikan
lalu lintas karena adanya kawasan pendidikan yang beralokasi di SMPN 2
Palangka Raya dan SDN 11 Langkai Palangka Raya.
3
2 Obyek penelitian adalah kawasan pendidikan di jalan Diponegoro yang
beralokasi di SMPN 2 Palangka Raya dan SDN 11 Langkai Palangka Raya.
3 Metode analisis yang digunakan adalah MKJI 1997.
4 Survai dilaksanakan selama enam hari (Senin-Sabtu).
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui besarnya tarikan perjalanan yang terjadi akibat adanya kawasan
pendidikan yang beralokasi di SMPN 2 Palangka Raya dan SDN 11 Langkai
Palangka Raya.
2. Mendapatkan volume arus lalu lintas dan hambatan samping pada ruas jalan
Diponegoro yang terpengaruh oleh kawasan pendidikan.
3. Mengetahui kinerja tingkat pelayanan jalan lalu lintas pada ruas jalan yang
diperkirakan oleh adanya kawasan pendidikan yang beralokasi di SMPN 2
Palangka Raya dan SDN 11 Langkai Palangka Raya.
4. Mengetahui alternatif solusi penanganan yang mungkin dilakukan untuk
masalah-masalah lalu lintas yang terjadi oleh adanya kawasan pendidikan di
jalan Diponegoro Palangka Raya.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Menambah pengetahuan mengenai permasalahan transportasi, khususnya
masalah analisis dampak lalu lintas yang ditinjau dari tarikan perjalanan.
4
2. Sebagai masukan bagi instansi yang terkait sebagai bahan pertimbangan dalam
upaya mengurangi dampak lalu lintas pada kawasan pendidikan di jalan
Diponegoro kota Palangka Raya.
3. Memberikan informasi bagi studi-studi selanjutnya.
1.6 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini terletak di Kelurahan Langkai Kecamatan Pahandut,
kota Palangka Raya, provinsi Kalimantan Tengah. Lokasi penelitian ini dilakukan
pada kawasan pendidikan di jalan Diponegoro yang beralokasi di SMPN 2 Palangka
Raya dan SDN 11 Langkai Palangka Raya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Transportasi Secara Umum
Transportasi dapat diartikan sebagai perpindahan dari suatu tempat ke tempat
lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga
manusia, hewan (kuda, sapi, kerbau), atau mesin. Dalam transportasi terdapat dua
unsur penting, diantaranya :
1. Perpindahan muatan (barang dan manusia).
2. Pergerakan (media transportasi).
Permasalahan yang timbul pada transportasi khususnya transportasi perkotaan
disebabkan cara pengaturannya yang tidak dapat secara menyeluruh karena
berhubungan langsung dengan pribadi manusia itu sendiri. Adapun beberapa hal
yang menjadi permasalahan dalam transportasi perkotaan yaitu :
1. Situasi kota yang kurang tertata rapi.
2. Kemacetan lalu lintas yang menyebabkan ketidaknyamanan dalam perjalanan.
3. Padatnya kendaraan umum pada jam-jam sibuk.
4. Sarana parkir yang kurang memadai.
5. Timbulnya masalah lingkungan, yaitu polusi udara.
2.2 Jalan Perkotaan
Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia(MKJI) 1997, jalan perkotaan
merupakan segmen jalan yang mempunyai perkembangan secara permanen dan
5
6
menerus sepanjang seluruh atau hamper seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan,
apakah berupa perkembangan lahan atau bukan.
Tipe jalan pada jalan perkotaan adalah sebagai berikut :
1. Jalan dua lajur dua arah (2/2 UD).
2. Jalan empat lajur dua arah
a. Tak terbagi (tanpa median) (4/2 UD).
b. Terbagi (dengan median) (4/2 D).
3. Jalan enam lajur dua arah terbagi (6/2 D).
4. Jalan satu arah (1-3/1).
2.3 Pengertian Analisis Dampak Lalu Lintas
Menurut Murwono (2003), analisis dampak lalu lintas adalah studi khusus
adanya akibat yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan dan pengoperasian pusat
kegiatan yang menimbulkan bangkitan/tarikan lalu lintas yang cukup besar, seperti
kawasan pendidikan, kawasan perkantoran, kawasan perbelanjaan. Lebih lanjut
dikatakan bahwa dampak lalu lintas terjadi pada 2 (dua) tahap, yaitu :
1. Tahap konstruksi/pembangunan. Pada tahap ini akan terjadi bangkitan/tarikan
lalu lintas akibat angkutan material dan mobilisasi alat berat yang membebani
ruas jalan pada rute material.
2. Tahap pasca konstruksi/saat beroperasi. Pada tahap ini akan terjadi
bangkitan/tarikan lalu lintas dari pengunjung, pegawai, dan penjual jasa
transportasi yang akan membebani ruas-ruas jalan tertentu, serta timbul
bangkitan parir kendaraan.
7
Lebih lanjut, The Institution of Highway and Transportation (1994),
menyatakan bahwa besar kecilnya dampak kegiatan terhadap lalu lintas dipengaruhi
oleh hal-hal berikut :
1. Bangkitan/tarikan perjalanan.
2. Menarik tidaknya suatu pusat kegiatan.
3. Tingkat kelancaran lalu lintas pada jaringan jalan yang ada.
4. Prasarana jalan di sekitar pusat kegiatan.
5. Jenis tarikan perjalanan oleh pusat kegiatan.
6. Kompetisi beberapa pusat kegiatan yang berdekatan.
2.4 Faktor Penentu Bangkitan/Tarikan Lalu Lintas
Ada beberapa faktor yang menjadi variabel penentu bangkitan/tarikan lalu
lintas (Martin, B, 1966) dan semuanya sangat mempengaruhi volume lalu lintas
serta penggunaan sarana transportasi yang tersedia. Kesepuluh faktor tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Perjalanan
Merupakan ciri khas sosial suatu perjalanan. Sekelompok orang yang melakukan
perjalanan bersama-sama (misalnya dalam satu kendaraan umum) bias jadi
mempunyai satu tujuan yang sama, tetapi maksud mereka mungkin saja berbeda-
beda, misalnya ada yang hendak bekerja, belanja, sekolah, atau berwisata. Jadi
maksud perjalanan merupakan peubah yang tidak sama rata dalam satu
kelompok perjalanan.
8
2. Pemilikan kendaraan
Berkaitan dengan perjalanan individu (per unit rumah) dan juga dengan
kerapatan penduduk, penghasilan keluarga dan jarak dari pusat kota.
3. Guna lahan di tempat asal
Merupakan ciri khas pertama dari serangkaian ciri khas fisik. Karena guna lahan
di tempat asal tidak sama, maka peubah ini tidak kontinu, walaupun kerapatan
penggunaan lahan bersifat kontinu.
4. Jarak dari pusat kota
Berkaitan dengan kerapatan penduduk dan kepemilikan kendaraan.
5. Jauh perjalanan
Bergantung pada macam sarana (moda) perjalanan. Faktor ini sangat perlu
diperhatikan dalam mengatur peruntukan lahan dan cenderung meminimumkan
jarak serta menekan biaya bagi lalu lintas orang maupun kendaraan.
6. Moda perjalanan
Merupakan fungsi dari peubah lain. Setiap moda mempunyai tempat khusus pula
dalam transportasi kota serta mempunyai beberapa keuntungan di samping
sejumlah kekurangan.
7. Penggunaan kendaraan
Merupakan fungsi tujuan perjalanan, penghasilan, pemilikan kendaraan dan
jarak ke pusat kota. Penggunaan kendaraan dinyatakan dengan jumlah
(banyaknya) orang per kendaraan.
8. Guna lahan di tempat tujuan
Faktor ini adalah ciri khas fisik yang pada hakikatnya sama saja dengan guna
9
lahan di tempat asal.
9. Waktu
Merupakan peubah kontinyu dan memegang peranan penting.
10. Penghasilan keluarga
Merupakan ciri khas lain yang berhubungan dengan perjalanan seseorang.
Penghasilan keluarga berkaitan erat sekali dengan pemilikan kendaraan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Keakuratan data dalam suatu penelitian merupakan salah satu faktor
terpenting.Data-data tersebut dapat diperoleh dari survai dan pengamatan secara
langsung di lapangan dan data yang diperoleh secara tidak langsung dapat diperoleh
dari instansi terkait.
3.1 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung di lokasi penelitian yang
meliputi :
a. Survai volume tarikan kendaraan dan orang yang keluar masuk ke SMPN 2
Palangka Raya dan SDN 11 Langkai Palangka Raya.
b. Survai volume lalu lintas kondisi eksisting di jalan Diponegoro, yaitu :
Survai volume arus lalu lintas
Survai hambatan samping
c. Geometrik jalan
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data atau informasi yang diperoleh dalam format yang
sudah tersusun atau terstruktur, berupa publikasi-publikasi atau brosur-brosur
melalui pihak lain (lembaga atau instansi). Untuk mendapatkannya, peneliti
10
11
mendatangi langsung instansi yang terkait dengan penelitian. Data tersebut
biasanya digunakan untuk mengetahui pertumbuhan wilayah yang akan disurvai,
sehingga tinjauan dan analisis data akan diproyeksi dengan melihat keadaan
sebelumnya.
3.2 Pelaksanaan Kegiatan
3.2.1 Survai Tarikan Perjalanan Lalu Lintas
Survai tarikan perjalanan lalu lintas yang dilakukan yaitu survai volume
pergerakan lalu lintas kendaraan dan orang di depan SMPN 2 Palangka Raya dan
SDN 11 Langkai Palangka Raya. Survai ini untuk mengetahui besarnya tarikan
perjalanan akibat adanya kawasan pendidikan.
3.2.2 Survai Volume Lalu Lintas Kondisi Eksisting
1. Survai volume lalu lintas ruas jalan, yaitu survai yang dilakukan adalah
menghitung volume lalu lintas kendaraan secara terklarifikasi yang meliputi
kendaraan-kendaraan berat, kendaraan ringan, dan sepeda motor yang lewat
pada ruas jalan Diponegoro.
2. Survai hambatan samping ruas jalan, yaitu survai ini dimaksudkan untuk
mengetahui jenis hambatan samping. Survai yang dilakukan adalah
menghitung volume pejalan kaki yang berjalan atau menyeberang sepanjang
ruas jalan, kendaraan yang berhenti dan parkir, kendaraan bermotor yang
keluar masuk dari/ke lahan samping/sisi jalan dan arus kendaraan yang
bergerak lambat.
12
3. Hasil survai dua hal di atas untuk mengetahui periode puncak arus lalu lintas
yang melewati kawasan ruas jalan Diponegoro dimana sekolah SMPN 2
Palangka Raya dan SDN 11 Langkai Palangka Raya berada.
3.2.3 Waktu Penelitian
Survai dilakukan selama enam hari, yaitu hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis,
Jum’at, dan Sabtu. Pengambilan data lalu lintas dilakukan pada pagi hari jam sibuk
berangkat sekolah sampai kepulangan sekolah yaitu pada pukul 06.30 WIB – 12.30
WIB. Kemudian diambil setiap per 15 menit selama 6 jam
Mulai
Perumusan Masalah
Batasan Masalah
Data Primer Data Sekunder
Analisis DataKapasitas
Derajat kejenuhanTundaan
Peluang antrianDistribusi perjalanan dengan metode Furness
Kesimpulan dan Saran
Selesai
13
3.3 Bagan Alir Penelitian
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Weels, G.R. (1993), Rekayasa Lalu Lintas.Penerbit Bharata, Jakarta.
Hobbs, F.D.(1995), Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Oglesby, C.H. dan R.G. Hicks.(1993), Teknik Jalan Raya. Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga.(1997),Manual Kapasitas Jalan Indonesia.Swearoad bekerjasama dengan PT. Bina Karya, Jakarta.
Tamin, O.Z.(2003), Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. (Edisi Kesatu). Penerbit ITB, Bandung.
Suwadi.(2004), Analisis Arus Lalu Lintas Terhadap Kapasitas Jalinan pada Bundaran Pemda Kota Sampit, Tugas Akhir, Perpustakaan Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya, Palangka Raya.
Mulyawan, Sylvantara H.(2010), Analisis Kemampuan Bundaran Dalam Melayani Arus Lalu Lintas (Studi Kasus Bundaran Dharma Wanita Kota Buntok), Tugas Akhir, Perpustakaan Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya.
Tm, Suprapto. (2004), Bahan dan Struktur Jalan Raya,Edisi Kedua, KMTS FT UGM.
14
Recommended