View
218
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Modul ke:
Fakultas
Program Studi
COST ACCOUNTINGMaterial : Controlling, Costing, and PlanningRiaty Handayani, SE., M.Ak.Ekonomi dan
Bisnis
Akuntansi
www.mercubuana.ac.id
Biaya merupakan salah satu elemen penting yang harus diperhitungkan, karena dengan memperhitungkan biaya, perusahaan dapat memperhitungkan laba yang diinginkan perusahaan. Salah satu biaya yang harus diperhitungkan adalah biaya bahan baku. Biaya bahan baku merupakan salah satu elemen terpenting dalam biaya produksi. Masalah yang dihadapi manajemen yang berhubungan dengan bahan yang digunakan dalam proses produksi yaitu
keterlambatan tersedianya bahan akan mempengaruhi kelancaran kegiatan produksi, sedangkan persediaan barang yang terlalu berlebihan merupakan suatu pemborosan modal kerja.
• Dari segi akuntansi, dalam kegiatan pengadaan dan penyimpanan bahan baku, akan timbul masalah penentuan harga pokok bahan yang dibeli, sedangkan pada saat bahan dipakai timbul masalah penentuan harga pokok bahan yang dipakai.
• Tujuan utama pengendalian dan perencanaan bahan adalah efesiensi dan efektifitas, yaitu untuk dapat mengeluarkan biaya yang serendah-rendahnya dan mendapatkan laba yang maksimal dalam periode tertentu dan dengan waktu tertentu.
• Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mengendalikan, menghitung dan merencanakan bahan baku, menentukan harga pokok (perolehan) bahan yang dibeli serta menentukan harga pokok yang dipakai dalam pengolahan produk agar dapat mewujudkan tujuan yang diinginkan.
• Manjemen bahan baku yang berhasil memerlukan pengembangan suatu sistem yang melibatkan peramalan penjualan, pembelian,
penerimaan, penyimpanan, produksi dan pengantaran.
Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku(materials procurement & use)
• Langkah-langkahnya :– Routing dan BOM (bill of materials), urutan operasi yg akan
dilakukan & menetapkan daftar kebutuhan bahan bakunya.– Production budget, – Puschase requisition, menginformasikan agen pembelian
mengenai jumlah dan jenis bb yg dibutuhkan.– Puschase order, kontrak akan jml yg hrs dikirim– Receiving report,. mengesahkan jml yg diterima, dan melaporkan
hasil pemeriksaan dan pengujian mutu– Materials requisition (Bukti permintaan bahan baku), wewenang
bgn gudang utk mengirim jml dan jenis bb ke dept2 – Materials record card (Kartu catatan bahan baku)
Pembelian bahan bakuDilakukan oleh departemen pembelian.Tugas departemen pembelian :
1. menerima bukti permintaan pembelian (purchase requisition) bahan baku, perlengkapan, dan peralatan
2. menyimpan informasi mengenai sumber pasokan, harga, jadwal pengapalan dan pengantaran
3. membuat dan menempatkan pesanan pembelian4. mengatur pelaporan diantara departemen pembelian, dept
penerimaan, dan dept akuntansi.Formulir utama yang diperlukan dalam pembelian:
– Puschase requisition (Bukti permintaan pembelian)– Puschase order (Pesanan pembelian)-- electronic Data Interchange (EDI), contoh informasi yg ditransfer adlh pesanan pembelian, faktur, tranfer uang ke bank pemasok.
PenerimaanTugas departemen penerimaan :1. Membongkar bb yg masuk2. Membandingkan jml yg diterima dgn daftar perusahaan
perkapalan3. Mencocokan bb yg diterima dgn deskripsi dlm PO4. Membuat laporan penerimaan5. Memberitahukan dept pembelian mengenai perbedaan yg
ditemukan.6. Mengatur pemeriksaan jika diperlukan7. Memberitahukan dept pembelian dan dept pengantaran jika
terdapat kerusakan bb selama dlm perjalanan8. Mengirim bb yg diterima ke lokasi yg sesuai.• Dokumen yang dibutuhkan: Laporan penerimaan yg
menunjukkan : no pesanan, no akun yg akan dibebankan, nama pemasok, rincian transportasi, jenis barang.
Persetujuan Faktur dan Pemrosesan Data
• Proses persetujuan faktur adalah penting dalam pengendallian bahan baku, karena memverifikasi bahwa barang yg telah diterima sesuai dgn pesanan dan pembayaran dapat dilakukan.
Biaya perolehan bahan baku
-- Harga dalam faktur pemasok – Beban angkut pembelian– Biaya akuisisi ; biaya untuk melakukan fungsi
pembelian, penerimaan, pembongkaran, pemeriksaan, asuransi, penyimpanan, dan akuntansi.
Bahan baku biasanya dibukukan sesuai dengan harga faktur yang dibayar ke pemasok, sedangkan biaya akuisisi dan penyesuaian harga diperlakukan sbg overhead pabrik.
Beban Angkut Pembelian (Freight In)Contoh:Harga beli : $ 600Beban angkut : $ 48Kuantitas : 25 itemBerat : 1.700 pon.
Cara membebankan:Jika barang yang dikeluarkan dari gudang untuk dikirim ke bagian
produksi adalah 300 pon, maka yang dibebankan:
Menambah biaya setiapitem sebesar 8%
47,8$48$1700300 =x Barang dalam proses (pengendali overhead
pabrik) Beban Angkut Pembelian
Biaya Akuisisi yang Dibebankan
pembelian pesananper tarifpembelian pesanan jumlah Estimasipembelian departemenbiaya Estimasi =
itemper tarifditerima akan yangitem jumlah Estimasi
pembelian departemenbiaya Estimasi =
ksiper transa tarif transaksijumlah Estimasi
anggaran periodeuntuk dibebankandapat yangakuntansi departemenbiaya Estimasi
=
Penyimpanan dan Perhitungan Biaya Bahan Baku
• Bahan baku dan salinan laporan penerimaan dikirimkan ke gudang dari departemen penerimaan atau departemen pemeriksaan.
• Petugas gudang berutanggung jwb mengamankan bahan baku.
• Memastikan bahwa semua bb yg dikeluarkan dari gudang sesuai dgn bukti permintaan.
Pengeluaran dan Perhitungan Bahan Baku
• Dokumen yang dibutuhkan :Bukti permintaan bahan baku memberikan otorisasi petugas gudang utk mengeluarkan bb. Dibuat di klerek, kepala depatemen, penyelia.
• EDP, untuk bukti permintaan bb. • BOM, daftar BB yang diperlukan untuk suatu
pesanan / prosudtion run tertentu
Model Kuantitatif(Quantitative Models)
• Merencanakan kebutuhan bahan baku• Faktor fundamental, yaitu jumlah dan waktu pembelian
melibatkan biaya penyimpanan dan biaya karena tidakmenyimpan cukup persediaan.
• EOQ ( Economic Order Quantity)– Jumlah persediaan yang dipesan pada suatu waktu yang
meminimalkan biaya persediaan tahunan.– Jumlah optimum yg dipesan pd suatu waktu tertentu
ditentukan dg cara menyeimbangkan 2 faktor :1. biaya pemilikan (penyimpanan) bb2. biaya perolehan(pemesanan) bb
Economic Order Quantity
per tahun persediaanbiaya Total2
per tahun impananBiaya Peny2
persediaan dlmunit jumlahrata Rata2
per tahun sananBiaya Peme
per tahun Pembelian PesananJumlah
2
=+
=
−=
=
=
=
CUxCCxEOQEOQ
RUxCO
CUxCCxEOQ
EOQEOQ
RUxCOEOQRU
CUxCCxRUxCOEOQ
EOQ (Lanjutan)
Keterangan:EOQ = Economic Order QuantityRU = Jumlah kebutuhan per tahunCO = Biaya pemesanan (Cost per Order)CU = Biaya per unit (Cost per Unit)CC = Persentase biaya penyimpanan
(Carrying Cost)
Contoh:
Asumsikan kebutuhan per tahun sebesar 2.400 unit, biaya per unit $0.75, biaya pemesanan $20 per pesanan, dan persentase biaya penyimpanan adalah 20%.
Hitung berapa EOQnya!
unitx
xxEOQ
CUxCCxRUxCOEOQ
80015.0$000.96$
%2075.0$20$unit 2.4002
2
===
=
Contoh (Bila ada diskon pembelian)
• Asumsikan:• penggunaan per tahun adalah 3600 unit
dengan biaya per unit $1 tanpa diskon pembelian, biaya penyimpanan 20% dari rata-rata investasi dalam persediaan, serta biaya satu kali memesan sebesar $10.
unitx
xxEOQ 600%201$
10$36002 ==
Lanjutan:
• Bila terdapat diskon pembelian sbb:
Besar Pesanan Diskon Pembelian3600 unit 8%
1800 61200 5900 5720 4,5600 4450 4
LanjutanBesar Pesanan Per Tahun
1 2 3 4 5 6 8Biaya per unit $1 $1 $1 $1 $1 $1 $1Diskon Pembelian 8% 6% 5% 5% 4.5% 4% 4%Harga per unit $0.92 $0.94 $0.95 $0.95 $0.955 $0.96 $0.96Banyaknya pesanandlm unit
3.600 1.800 1.200 900 720 600 450
Rata-rata persediaandlm unit
1.800 900 600 450 360 300 225
Biaya rata2 persediaan
$1.656 $846 $570 $427,50 $343,80 $288 $216
Biaya bahan baku/thn
$3.312 $3.384 $3.420 $3.420 $3.438 $3.456 $3.456
Biaya Penyimpanan (20% dari rata2)
331,20 169,20 112 85,50 68,76 57,60 43,20
Biaya Pemesanan 10 20 30 40 50 60 80Total Biaya/thn 3.653,2 3.573,2 3.564 3.545,5 3.556,76 3.573,6 3.579,2
Order Point (Re-order Point)Titik pemesanan didasarkan pada penggunaan
selama waktu yg diperlukan untuk permintaan pembelian, pemesanan, dan penerimaan bb, plus cadangan untuk proteksi thd kehabisan persediaan.
Titik pemesanan (order point) dicapai bila jumlah yg tersedia sama dengan kebutuhan yg diperkirakan, yi saat persediaan yg tersedia dan jml persediaan yg akan diterima sama dgn jml persediaan yg akan digunakan selama waktu tunggu dan jml persediaan pengaman.
Order Point (Re-order Point)I + QD = LTQ + SSQ
Keterangan:I = Saldo persediaan yang ada.QD = Jumlah yang akan diterima (sebelum I habis)
dari pesanan yang sebelumnya sudah dilakukan, transfer bahan baku dan retur ke gudang.
LTQ = Jumlah yang akan digunakan selama waktu tunggu, yang setara dengan waktu tunggu normal.
SSQ = Jumlah persediaan pengaman
Contoh:
• Penggunaan Mingguan dari item persediaan tersebut: 175 unit
• Waktu tunggu normal : 4 minggu, max. 9 minggu.
• Persediaan awal : 2.800 unit
SolusiTitik pemesanan = 1.575 unit.
Jumlah unit di persediaan awal 2.800Penggunaan sampai di titik pemesanan kembali(1.225 / 175 penggunaan mingguan = 7 minggu)
1.225
Titik pemesanan kembali 1.575Penggunaan selama waktu tunggu normal(700 / 175 penggunaan mingguan = 4 minggu)
700
Maksimum persediaan atau persediaan pengaman pada tanggalpesanan diterima, dengan asumsi waktu tunggu dan penggunaannormal
875
Jumlah pesanan yang diterima 2.090Maksimum persediaan, dengan asumsi waktu tunggu danpenggunaan normal
2.965
Penggunaan normal utk waktu tunggu normal selama empat minggu(175 unit x 4 minggu) 700unitPersediaan pengaman
Penggunaan normal utk penundaan 5 minggu(175 unit x 5 minggu ) 875
variasi penggunaan (210 - 175 ) x 9 minggu) 315 1190unitTitik pemesanan 1890unit
Misalnya jika tingkat penggunaan dapat mencapai 210 unit perminggu dengan waktu tunggu normal empat minggu namun bisa mencapai sembilan minggu, maka persediaan pengaman adalah sebesar 1.190 unit dan titik pemesanaan 1.890 unit, yang dihitung sbb :
• Jika tingkat penggunaan dapat mencapai 210 unit, maka titik pemesanan : 1.890 unit.Jumlah unit di persediaan awal 2.800
Penggunaan sampai di titik pemesanan kembali(910 / 210 penggunaan mingguan = 4,3 minggu)
910
Titik pemesanan kembali 1.890
Penggunaan selama waktu tunggu normal(700 / 175 penggunaan mingguan = 4 minggu)
700
Maksimum persediaan atau persediaan pengaman padatanggal pesanan diterima, dengan asumsi waktu tunggu danpenggunaan normal
1.190
Jumlah pesanan yang diterima 2.090
Maksimum persediaan, dengan asumsi waktu tunggu danpenggunaan normal
3.280
Pengendalian bahan bakuPengendalian bahan baku yang efektif sebaiknya:
1. Menyediakan pasokan bahan baku yang diperlukan.2. Menyediakan cukup persediaan dalam periode
dimana pasokan kecil (musiman,siklus,mogok kerja) dan mengantisipasi perubahan harga.
3. Menyimpan bahan baku dengan waktu penanganandan biaya minimum dan melindungi bahan bakutersebut dari kehilangan akibat kebakaran, pencurian, cuaca,dll)
4. Meminimalkan item-item yang tidak aktif.5. Memastikan persedian yang cukup untuk
pengiriman segera ke pelanggan.6. Menjaga agar jumlah modal yang diinvestasikan
dalam persediaan berada ditingkat yang konsisten.
Metode Pengendalian Bahan Baku
1.Order cycling methodMemeriksa secara periodik status jumlah bahan baku yang tersedia untuk setiap item.
2.Min-max methoddidasarkan pernyataan bahwa jumlah dari sebagian besar item persediaan berada pada kisaran batas tertentu.
3. Pengendalian selektifjuga disebut dg rencana ABC, signifikasi biaya dari setiap item dievaluasi. Item tertinggi disebut A berada pada tingkat pengendalian yg paling ketat.dst.
Apendiks Metode Perhitungan Biaya Persediaan
1. FIFO2. BIAYA RATA-RATA TERTIMBANG3. LIFO
FIFO (First In First Out)• Ketika bahan baku dikeluarkan metode ini
membebankannya sesuai dengan harga persediaan tertua yang ada di gudang.
• Keunggulan metode ini adalah:• 1. Bahan-bahan yang digunakan dikeluarkan dari
catatan biaya secara logis dan sistematik• 2. Pergerakan bahan yang berkesinambungan,
teratur, dan berurutan menciptakan kondisi yang perlu untuk dan konsisten dengan pengendalian bahan secara efisien, khususnya bagi bahan yang mudah sussut, busuk, dan berubah mutu serta bentuknya.
BIAYA RATA-RATA TERTIMBANG• Metode ini mengasumsikan bahwa biaya dari setiap
pengeluaran bahan baku merupakan campuran dari semua biaya pengiriman yang ada di gudang pada saat pengeluaran tersebut terjadi.
• Keuntungan dari metode ini adalah:• 1. Merupakan metode kalkulasi biaya yang realistik yang
bermanfaat bagi manajemen dalam menganalisa hasil usaha dan memperkirakan produksi untuk masa yang akan datang
• 2. Mengurangi pengaruh gejolak harga bahan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga estimasi biaya untuk pekerjaan dimasa mendatang akan lebih stabil
• 3. Merupakan sistem persediaan perpetual yang praktis dan lebih murah.
LIFOMetode ini membebankan biaya dari pembelian yang paling terakhir dalam persediaan ke setiap batch bahan baku yang dikeluarkan ke produksi.• Keunggulan dari metode ini adalah:• 1. Harga bahan yang digunakan dihitung secara
sistematik dan realistik• 2. Keuntungan dan kerugian persediaan yang
belum direalisasi dapat diperkecil, dan laba operasi yang dilaporkan secara periodik akan stabil dalam industri yang sering mengalami fluktuasi harga ynag tajam.
PERBANDINGAN ANTAR METODE PERHITUNGAN BIAYA
• Dalam periode di mana harga-harga naik, ukuran FIFO menghasilkan biaya yang terendah untuk pengeluaran bahan baku, sedangkan LIFO menghasilkan biaya yang paling tinggi, sementara metode biaya rata-rata tertimbang menghasilkan biaya yang besarnya ada di antara biaya yang dihasilkan antara FIFO dan LIFO.
34
SEKIANSEMOGA BERMANFAAT
Recommended