View
17
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
Morfologi Kota
Citation preview
5/19/2018 #morfo-BAB I
1/6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perencanaan wilayah dan kota sudah ada sejak lama. Perencanaan ini ada karena
adanya ketidakjelasan atau kesemrawutan dalam penggunaan lahan di perkotaan atau
wilayah. Dan sampai saat ini perencanaan wilayah dan kota masih digunakan, bahkan
perencanaan wilayah dan kota dianggap sesuatu yang paling penting dalam menjalankan
suatu Negara, provinsi, kota sampai tingkat kelurahan sekalipun Prinsip dan elemen
perkotaan yang berbentuk arsitektural perlu diperhatikan supaya masyarakat kawasan
kota tersebut menjadi nyaman.
Morfologi kota merupakan kesatuan organik elemen-elemen pembentuk kota.Morfologi kota terbentuk melalui proses yang panjang, setiap perubahan bentuk kawasan
secara morfologis dapat memberikan arti serta manfaat yang sangat berharga bagi
penanganan perkembangan suatau kawasan kota. Perkembangan morfologi suatu kota
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang berkembang umumnya memiliki
karakter tertentu yang mempengaruhi wajah kota dalam kurun waktu yang sangat
panjang. Morfologi bersifat never ending dalam arti terus berkembang dari waktu ke
waktu.
Suatu kota dengan segala aktivitas yang ada di dalamnya akan mengalami
perkembangan atau perubahan dari waktu ke waktu. Aktivitas sosial, ekonomi, bahkan
politik di suatu kota dapat mempengaruhi bentuk dan struktur kota yang ada dan sudah
lama terbentuk. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan tersebut pasti membutuhkan lahan.
Jika suatu kota dibangun tanpa perencanaan yang baik maka penggunaan lahan tersebut
secara langsung akan mengakibatkan bentuk dan struktur kota yang baru, dan ini akan
berpengaruh pula pada aspekaspek lain di dalam kota tersebut.
Pemahaman terhadap bentuk dan struktur kota dapat digunakan untuk
mengidentifikasi karakteristik suatu kota yang dapat membantu memperlancar jalannya
proses perencanaan kota dalam rangka mencari solusi permasalahan kota dan dalam
mengidentifikasi kota kita juga harus mengerti bagaimana morfologi kotanya, morfologi
merupakan kesatuan elemen pembentuk kota yang di dalamnya mencakup aspek detail
baik fisik maupun non fisik. Aspek fisik tersebut berkaitan langsung dengan penggunaan
lahyan perkotaan maupun pedesaan khususnya perubahan areanya. Sedangkan non
fisiknya lebih mengarah ke karakteristik masyarakat setempat . Perkembangan aspek fisik
dan non fisik dapat dilihat dari bentuk-bentuk pola perkembangan keruangan dan
5/19/2018 #morfo-BAB I
2/6
kewilayahan karena morfologi berkaitan erat dengan arsitektur kawasan. Secara
sederhana unsur-unsur morfologi kota dapat dibagi menjadi 3 unsur yaitu: (1) unsur-
unsur pengunaan lahan (2) pola-pola jalan dan (3) tipe-tipe bangunan. Perkembangan
fisik perkotaan dapat ditinjau dari perkembangan dan penekanan pada bentuk-bentuk
fisik dari lingkungan perkotaan dan hal ini dapat diamati dari kenampakan kota secara
fisik yang antara lain tercermin pada sistem-sistem jalan yang ada, blok-blok bangunan
baik daerah hunian maupun perdagangan/industri dan juga bangunan-bangunan
individual.
1.2 Tujuan dan Sasaran
1.2.1 Tujuan
Penyusunan laporan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi aspek keruangan kota
dengan melakukan identifikasi morfologi ruang kota pada kawasan kampung Melayu.
1.2.2Sasaran
Beberapa sasaran yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pada laporan ini
diantaranya :
1. Menganalisis kondisi eksisting kampung Melayu
2. Mengidentifikasi aspek historis dan budaya, citra kota, pola tata ruang, townscape,
figure ground, dan arsitektur pada kampung Melayu
3.
Memberi kesimpulan terhadap morfologi dan arsitektur di wilayah studi.1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup wilayah yang menjadi objek studi dalam laporan ini meliputi ruang
lingkup makro dan mikro.
1.3.1Ruang Lingkup Makro
Ruang lingkup makro wilayah studi adalah Kecamatan Semarang Utara yang terletak
dengan batas-batas wilayah sebagi berikut :
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Selatan : Kecamatan Semarang Tengah
Sebelah Barat : Kecamatan Semarang Barat
Sebelah Timur : Kecamatan Semarang Timur
5/19/2018 #morfo-BAB I
3/6
1.3.2Ruang Lingkup Mikro
Ruang lingkup mikro wilayah studi adalah Kampung Melayu yang berada di
Kelurahan Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. Batas-batas wilayah
sebagai berikut :
Utara : Kelurahan Kuningan dan Kelurahan Tanjung Mas
Selatan : Kelurahan Purwosari dan Kelurahan Kauman
Timur : Kali Semarang
Barat : Kelurahan Purwosari dan Kelurahan Bandarharjo
1.4 Justifikasi Wilayah
Wilayah studi, Kelurahan Dadapsari, yang berada pada Kecamatan Semarang Utara ini
merupakan kawasan kampung Melayu. Kampung Melayu adalah salah satu kampung
tertua di Semarang. Kampung Melayu terdiri dari permukiman yang berdiri di daerah
pesisir Semarang berdekatan dengan Kali Semarang. Kampung Melayu merupakan salah
satu kampung kota yang berdiri sejak lama dan penduduknya mayoritas merupakan etnis
Arab, Melayu dan penduduk pribumi, etnis Jawa. Kondisi tersebut berbeda dengan
keadaan sekarang, di mana penduduk yang tinggal di Kelurahan Dadapsari, Kampung
Melayu tidak hanya etnis arab, melayu, dan jawa saja, tetapi ada juga etnis Tiong Hoa.
Mempertimbangkan faktor bentuk bangunan dan struktur ruang, Kelurahan Dadapsari
merupakan lokasi strategis untuk dianalisis dan dibahas. Dimana kampung melayu yangada di dalam kelurahan tersebut sudah berusia sangat tua dengan pengaruh dari banyak
budaya etnis yang tinggal di dalamnya, sehingga akan nampak perbedaan bentuk
bangunan dan struktur ruangnya. Dalam kondisi eksistingnya saat ini, masih ada beberapa
bangunan lama, baik yang telah direnovasi dan ditinggikan ataupun yang tetap sama
dengan kondisi zaman dahulu. Terdapat juga pola, bentuk jalan, dan gang sempit yang
menyusuri sepanjang pemukiman padat , yang apabila dianalisis mencirikhaskan
arsitektur kota pada zaman dahulu.
Kini kondisi dari Kelurahan Dadapsari memprihatinkan, karena daerah tersebut
perlahan mulai tenggelam. Sehingga daerah tersebut menjadi langganan terjadinya rob di
daerah pesisir kota Semarang. Kali Semarang yang ada di dekat kawasan tersebut kini
permukaan airnya lebih tinggi dibandingkan dengan permukaan tanah dari Kelurahan
Dadapsari. Banyak bangunan yang sudah ditinggikan untuk menghindari terjadinya banjir,
namun masih ada juga bangunan lama yang tidak ditinggikan sehingga menyebabkan
badan jalan lebih tinggi dibandingkan dengan bangunan yang kemudian mengakibatkan
bangunan tersebut akan mengalami banjir apabila hujan datang.
5/19/2018 #morfo-BAB I
4/6
1.5 Kerangka Pikir
Kerangka pikir dalam laporan ini digunakan sebagai acuan dalam melakukan
identifikasi morfologi kota di Kampung Melayu, Kelurahan Dadapsari.
Gambar 1.1
Kerangka Pikir
Wilayah Studi Kelurahan Dadapsari
5/19/2018 #morfo-BAB I
5/6
INPUT
PROSES
OUTPUT
Aspek
Non Fisik
Aspek
Fisik
Analisis Kondisi Eksisting
Identifikasi Citra Kota, Pola Tata
Ruang, Townscape, dan Figure Ground
Morfologi dan Arsitektur Kelurahan
Wilayah Studi Kelurahan
Dadapsari, Kecamatan
Semarang Utara
Data Sekunder :
Kantor Kelurahan
Bappeda
Data Primer :
Wawancara
Observasi
Identifikasi Kondisi Eksisting
Kelurahan Dadapsari berdasarkan
time seriesdan Morfologi Kota
Bentuk
Kota
Human
Settlement
Figure
Ground
Analisis
Linkage
Place
Analysis
Citra
Kota
Townscape Building
Style & Type
Kependudukan
Sosial
Budaya
Sumber : Hasil Analisis Kelompok 4B, 2013
5/19/2018 #morfo-BAB I
6/6
1.6 Sistematika Penulisan
Laporan ini terdiri atas lima bab yaitu Pendahuluan, Kajian Teori, Identifikasi
Gambaran Umum Wilayah Studi Kampung Melayu Kelurahan Dadapsari, Analisis
Morfologi dan Arsitektur Wilayah Studi Kampung Melayu Kelurahan Dadapsari, dan
Kesimpulan.
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup wilayah yang terbagi
menjadi dua yaitu ruang lingkup makro dan ruang lingkup mikro, yang berisi batas-batas
wilayah dari ruang lingkup, kerangka pikiran, serta sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI : MORFOLOGI KOTA
Merupakan kajian teori yang berkaitan dengan morfologi dan arsitektur kota yang
digunakan dalam identifikasi dan analisis.
BAB III METODOLOGI STUDI
Berisi mengenai tahapan pengumpulan data, tahp analisis dan tahap penyajian
hasil atau kesimpulan di wilayah studi.
BAB IV KONDISI RUANG KAWASAN PESISIR KOTA SEMARANG
Berisi tentang gambaran umum, penggunaan lahan, struktur ruang, sejarah ruang
kota, dan faktor penyebab pembentuk kondisi ruang kawasan pesisir kota Semarang.
BAB V IDENTIFIKASI MORFOLOGI KELURAHAN DADAPSARIBerisi mengenai aspek histori dan perkembangan dari Kecamatan Dadapsari yang
khususnya Kampung Melayu dan identifikasi kondisi eksisting serta struktur morfologi
kota dan arsitekturnya meliputi elemen-elemen pembentuk struktur kota, figure ground,
linkage system, place dilihat dari aspek fisik berupa townscape, citra atau image kota,
bentuk perkembangan arsitekturnya serta aspek non fisik.
BAB VI PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan hasil analisis struktur morfologi dan arsitektur di
wilayah studi serta rekomendasi terhadap wilayah studi.
Recommended