View
34
Download
11
Category
Preview:
DESCRIPTION
Promkes DM
Citation preview
OBAT-OBAT ANTIDIABETIK ORAL PADA PASIEN USIA LANJUT
PENGERTIAN OBAT
Mencegahdan
Mengobati
Gejala-gejaladan
Penyakit
TUJUAN PEMAKAIAN OBAT
Obat Bebas (Dapat dibeli dimana saja)
Obat Bebas Terbatas(Dapat dibeli ditoko obat berizin dan apotek)
Obat Keras(Hanya dibeli di apotekdan dengan resep dokter)
PENGGOLONGANOBAT
4T 1W Tepat Obat
Tepat Dosis Obat
Tepat Pasien
Tepat Indikasi
Waspada Efek Samping.Pastikan sendok yang digunakan
Sendok teh : 5 mlSendok bubur : 8 ml
Sendok makan : 15 ml
PEMBERIAN OBAT
Pertolongan pertama sebelum ke dokterMencegah/mengurangi keluhan yang lebih berat (contohnya : obat turun panas, oralit, pengurang
rasa nyeri)
BAWA KE DOKTER APABILA :
- Gejala tidak membaik-Terjadi efek samping
TUJUAN PENGOBATAN SENDIRI
PEMAKAIAN OBATYANG BENAR
Jangan mudah meniru, gejala samatetapi penyakit belum tentu sama
Saat ke dokter ceritakan tentang alergi terhadap suatu obat
Ceritakan tentang obat yang sudah diminum Perhatikan gejala-gejala yang menyertai setelah
penggunaan obat. Timbul pusing, gatal, gejala lain yang mengganggu Kadaluarsa obat Penampilan fisik obat Penyimpanan obat
YANG HARUS DIPERHATIKAN
PENYIMPANAN OBAT
Tanda-tanda obat yang harus dibuang : Kadaluarsa Kemasan rusak Etiket tidak terbaca Warna , bentuk, bau, rasa berubah Obat tetes mata yang sudah dibuka selama 1 bulan
Caranya : Kubur dalam-dalam Dibakar Jangan dibuang di tempat sampah begitu saja
CARA MEMBUANGOBAT
DApatkan obat dengan benarGUnakan obat dengan benarSImpan obat dengan benarBUang obat dengan benar
DA GU SI BU
AGAR TERHINDARDARI BAHAYA OBAT
GRAFIK
KTM
KEM
AUC
Cmax
tmax
Dosis Terapi
Penggunaaan obat jangka panjang/ pendek
• Obat jangka panjang
• digunakan secara terus menerus/ berkelanjutan
• contohnya : pengobatan hipertensi, pengobatan penyakit jantung (ISDN, nifedipin)
• Obat jangka pendek
• obat yang penggunaannya hanya bila diperlukan saja
• Contohnya : obat penghilang rasa sakit, obat penurun panas (asam mefenamat, parasetamol)
Diabetes Mellitus pada Usia Lanjut
Permasalahan
• Diabetes pada usia lanjut berbeda secara metabolik dengan diabetes pada kelompok usia lainnya, sehingga diperlukan pendekatan terapi yang berbeda pada kelompok usia ini.
Tujuan
Pemberian edukasi pada pasien diperlukan untuk mengatasi masalah Diabetes Melitus pada usia lanjut yang memerlukan perhatian khusus, agar dapat mendeteksi dan mengobatinya dengan baik dan sedini mungkin.
DIABETES MELITUS
• Merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah karena adanya gangguan pada produksi insulin, kerja insulin (resistensi insulin), maupun keduanya.
.
Timbulnya resistensi insulin pada lansia dapat disebabkan oleh 4 faktor:
1. Perubahan komposisi tubuh
2. Menurunnya aktivitas fisik
3. Perubahan pola makan : lebih banyak makan karbohidrat akibat berkurangnya jumlah gigi
4. Perubahan neurohormonal
Kadar Plasma Normal dan Diabetik
FPG (mg/dl) A1C OGTT (mg/dl)
Normal <100 (5,6mmol/l) ≤5,6 <140 (7,8mmol/l)
Prediabetes 100-125 (5,6-6,9mmol/l)
>5,7-6,4 % 140-199 (7,8-11,0mmol/l)
Diabetes ≥126 (7,0 mmol/l) ≥6,5% ≥200 (11,1 mmol/l)
ADA, 2013:S4
Type DiabetesDM Tipe 1 dan DM Tipe 2
Karakteristik TIPE 1 TIPE 2
Nama Lain IDDM (Insulin-Dependent Diabetes Mellitus)
NIDDM (Non-Insulin-Dependen Diabetes Mellitus)
% Kejadian diabetes
5-10% 90%
Usia <30 tahun >40 tahun
Riwayat keluarga Tidak berpengaruh besar Berpengaruh besar
Lanjutan…………..Karakteristik Tipe 1 Tipe 2
Obesitas Jarang terjadi Sering terjadi (60%–90%)
Riwayat ketoasidosis
Sering terjadi Jarang terjadi
Clinical presentation
Poliuri, polidipsi, letih, BB turun, ketoasidosis
Poliuri, letih,
Treatment MNTPhysical activityInsulinAmylin mimetic (pramlintide)
MTNPhysical activityAntidiabetic agentsInsulinAmylin mimetic (pramlintide)
Koda, 2013:1225
Diabetes Melitus Gestasional
Diabetes Mellitus Gestasional (GDM=Gestational Diabetes Mellitus)
keadaan diabetes atau intoleransi glukosa yang timbul selama masa
kehamilan, dan biasanya berlangsung hanya sementara atau temporer.
Sekitar 4-5% wanita hamil diketahui menderita GDM, dan umumnya terdeteksi pada atau setelah
trimester kedua.
GEJALA KLINIS
• Gejala klasik DM seperti poliuria, polidipsi, polifagia, dan penurunan berat badan tidak selalu tampak pada lansia penderita DM
• Mekanisme haus terganggu seiring dengan penuaan, maka polidipsi pun tidak terjadi
• DM pada lansia umumnya bersifat asimptomatik, kalaupun ada gejala, seringkali berupa gejala tidak khas seperti kelemahan, letargi, perubahan tingkah laku, menurunnya status kognitif atau kemampuan fungsional.
TREATMENT
Terapi Obat Antidiabetik Oral
Sulfonilurea
Sulfonilurea
HIPOGLIKEMIA..........???
Sulfonilurea
Perhatian....!!!!
• Sulfonilurea kerja panjang (seperti klorpropamid, glibenklamid, glimepirid) Meningkatkan resiko hipoglikemia
• Lebih di anjurkan untuk menggunakan obat dengan sifat kerja lebih pendek (seperti glikazid, glipizid)
!!! PERHATIAN... !!!
• Klorpropramid tidak direkomendasikan digunakan pada lansia karena memiliki efek hipoglikemi yang lebih besar.
Interaksi Sulfonilurea :
Waspada !!!!
Obat atau senyawa-senyawa yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia:
• Alkohol
• Insulin
• Metformin
• Sulfonamida
• salisilat dosis besar
Biguanida
Metformin
Interaksi obat:
Contoh obat : AKARBOSE
α – Glukosidase Inhibitor
!! Akarbose diminum 3x sehari bersama dengan makanan (suapan pertama). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari efek samping yang tidak menyenangkan pada saluran cerna (mual, muntah dan nyeri lambung) !!
Efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasa kurang dari 180 mg/dl.
Tiazolidindion
PIOGLITAZONE (Deculin)
Pioglitazone (Deculin)
INTERAKSI PIOGLITAZONE (DECULIN)
Berinteraksi dengan etinil estradiol dan norenthindron, dapat menurunkan
kadar plasma obat kontrasepsi yang digunakan
Pioglitazon (Deculin) + Ketokonazol = menghambat metabolisme Pioglitazone
TERAPI NON FARMAKOLOGI
• Masukan kolesterol jangan melebihi 300 mg per hari.
• Sumber lemak diupayakan yang berasal dari bahan nabati
• Sebagai sumber protein sebaiknya diperoleh dari ikan, ayam (terutama daging dada), tahu dan tempe, karena tidak banyak mengandung lemak
TERAPI NON FARMAKOLOGI
• Masukan serat sangat penting bagi penderita diabetes, diusahakan paling tidak 25 g per hari.
• Berolah raga secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar gula darah tetap normal. Prinsipnya, tidak perlu olahraga berat, olahraga ringan asal dilakukan secara teratur (lari, bersepeda)
TERAPI NON FARMAKOLOGI
TERAPI NON FARMAKOLOGI
• Melakukan perawatan mata minimal setahun sekali, bila terjadi penurunan penglihatan atau gangguan penglihatan segera hubungi dokter.
• Selalu gunakan sandal atau alas kaki ketika berjalan untuk menghindari terjadinya luka yang sulit disembuhkan
TERAPI NON FARMAKOLOGI
DENGAN PEMAKAIAN SECARA TERATUR DAN SESUAI ANJURAN
DIHARAPKAN DAPAT MEMPERTAHANKAN KADAR GLUKOSA DARAH YANG SUDAH TERKONTROL DAN MEMPERLAMBAT KEGANASAN PENYAKIT ATAU KOMPLIKASI LEBIH
LANJUT.
Recommended