OTALGIA DAN OTORE 21 22 last edit.pptx

Preview:

DESCRIPTION

otalgia

Citation preview

OTALG

IA D

AN

OTORE

D I A H R I Z K I R A H M A D I N I

S A F A R I N A K H A R I M A L A I T U P A

A C H M A D K H O I R U D D I N A L I F

OTALG

IA

OTALGIA

Otalgia = ear ache = ear pain

Otalgia adalah rasa nyeri / sakit yang timbul di telinga.

Hampir setiap penyakit telinga dapat menyebabkan timbulnya otalgia

Otalgia / rasa nyeri di telinga pasien dapat dirasakan pasien seperti rasa terbakar, berdenyut atau menusuk.

Menurut waktu terjadinya otalgia dapat dibedakan menjadi : konsisten dan intermitten

Otalgia dibedakan menjadi 2 :

1.Primary otalgia

2.Secondary otalgia

Primary otalgia :Otalgia yang disebabkan karena penyakit di dalam telinga sendirimis: otitis eksterna, barotrauma akibat disfungsi tuba eustachius

Secondary otalgia :Otalgia yang disebabkan karena referred pain (penjalaran nyeri) dari tempat lain (karena persarafan telinga berasal dari nerfus ke V, VIII, IX, X dan pleksus servikalis (c1-c3))mis: ginggivitis, tonsilitis akut

PENYEBAB OTALGIA

Telinga bagian luar Telinga bagian tengah Referred pain

Mekanis :•Trauma•Benda asing (rambut, insekta, cotton buds)

Infeksi(otitis externa):•Staphylococcus•Pseudomonas•Candida

Mekanis: •Barotrauma (iatrogenic)•Eustachian tube obstruksi

Inflamasi / infeksi: •acute otitis media•mastoiditis.

•Refffered pain yang berasal dari n. V trigeminal neuralgia

• Refffered pain yang berasal dari n. VII molar yang intak, temporomandibular joint disfungsi

•Refffered pain yang berasal dari n. IX faringitis, tonsilitis, carcinoma

•Refffered pain yang berasal dari n. Xca. laring dan GERD esofagus

• Pleksus cervikalis (c1-c3) nyeri telinga yang disebabkan karena posisi, artritis di daerah pleksus cervikalis.

GEJALA

Bayi dan anak-anak rewel, sering menggaruk-garuk telinga atau menarik-narik telinga,

bila penyakitnya di telinga biasanya disertai gangguan pendengaran

Anak yang agak besar, remaja dan dewasa nyeri, perasaan penuh atau tekanan pada telinga, gangguan pendengaran, pusing dan pada infeksi terdapat cairan yang keluar dari telinga atau demam

Diagnosis

Berdasarkan anamnesis :

menanyakan onset, nyeri di kanan/kiri atau keduanya, faktor yang memperberat,durasi, panas badan, batuk, pilek, nyeri telan, kelainan pada gigi, riwayat trauma sebelumnya,

Berdasarkan pemeriksaan fisik :

otoskopi periksa ada serumen atau benda asing di telinga, periksa sinus, periksa temperatur tubuh, periksa juga n. V, VII, IX, X dan c1-c3, test audiometri (untuk mengetahui adanya penurunan derajat pendengaran atau tidak) periksa daerah leher (myalgias, neuralgia, arthritis)

Pada otalgia primer pada pemeriksaan telinga didapatkan abnormalitas

Sedangkan pada otalgia sekunder pada pemeriksaan telinga tidak didapatkan abnormalitas

OTALGIA(Biasanya mendadak, baru terjadi)

Pendengaran?

Baik Kurang

Korek-korek sebelumnya? Panas?Pilek?

Ya Tidak TidakYa

Nyeri tekan tragus? Sakit di lain tempat?

Terasa ada air?

Membr. Timpaniretraksi

Ya Tidak

Otorea

FURUNKEL MAE REFERRED PAIN

OMAOKLUSI TUBA

MAE hitam-coklat

Nyeri tragus

SERUMENOBSTURANS

KomplikasiPenurunan fungsi pendengaran sementara

Managementatasi penyakit penyebab

analgesia bila perlu (nyeri tak tertahankan)

OTORE

OTORE

Otore = Ear Discharge

Otore adalah sekret/cairan yang keluar dari liang telinga

Cairan yang keluar dari telinga harus diperhatikan jernih atau purulen, mengandung darah atau tidak, berbau atau tidak, pulsatif atau non-pulsasi

PENYEBAB OTORE

Telinga bagian luar Telinga bagian tengah

Mekanis :•Trauma•Benda asing (rambut, insekta, cotton buds)

Infeksi(otitis externa):•Staphylococcus•Pseudomonas•Candida

Mekanis: •Trauma •Tekanan yang tinggi dan mendadak pada membran timpani

Inflamasi / infeksi: •acute otitis media•mastoiditis.

DIAGNOSIS

Berdasarkan anamnesis : menanyakan onset, sifat cairan yang keluar,nyeri,keluar air,pendengaran yang menurun, riwayat ISPA, panas badan, batuk, pilek, riwayat mengorek telinga dan riwayat trauma sebelumnya.

Berdasarkan pemeriksaan fisik :otoskopi periksa ada serumen atau benda asing di telinga, periksa lubang MAE dan membran timpani,periksa temperatur tubuh, test audiometri (untuk mengetahui adanya penurunan derajat pendengaran atau tidak).

Baru saja (< 8 minggu)

Bagaimanakah urutan gejala? (Nyeri, keluar cairan, penurunan pendengaran)

1. Nyeri (cekot-cekot)2. Keluar air3. Tuli

1. Tuli dan nyeri (cekot-cekot)2. Keluar air

1. Pendengaran turun2. Tuli3. Keluar air

Riwayat mengorek-korek telinga

Bagaimanakah bentuk dari sekret tersebut? Kental? Encer? Warnanya?

Ada Demam? Ada riw. ISPA?

Ada / tidak

Furunkel MAE pecah Otitis media akuta Ruptur MT

Pus Seperti nanah kental (mukopus) Bekuan darah

Nyeri tekan tragus Perforasi, pulsasi Bekuan darah,Tepi MT tdk rata

Pemeriksaan

Riwayat trauma

Berapa lama keluhan tersebut dialami?

• Berapa lama keluhan tersebut dialami? Sudah lama (>8 minggu)

Apakah pendengaran menurun?

Menurun sekali

Adakah bengkak di belakang telinga?

Iya Tidak

Bagaimanakah cairan yang keluar? Berbau?

Agak menurun

Encer Kental (mukopus) dan berbau

Kental (mukopus) dan berbau

MT baik, meatus merah Abses mastoid

(bengkak)Perforasi besar

Otitis externa Mastoiditis Otitis media kronik

TERIM

A KASIH

FURUNKEL MAE

Definisi: infeksi folikel rambut meatus eksternus, bagian tulang rawan meatus eksternus, menyebabkan kelenjar apopilo sebaceus buntu.

Etiologi: Stafilokokus Aureus

Patologi:

Oedem MAE → kulit sulit meregang → nyeri hebat

Oedem hebat → Retro aurik → mirip mastoiditis

Klinis

Subyektif:Nyeri setelah dikorekNyeri bertambah bila: - membuka mulut

- aurikula digerakkanPendengaran terganggu

ObyektifMAE sempit, hiperemiTelinga dierakkan → nyeriNyeri tekan tragus

Diagnosa banding:

Mastoiditis akut

Komplikasi:

Limfadenitis regional

Perikondritis

Terapi:

- Lokal → tampon Burowi (mengurangi oedem, rasa dingin, mengisap debris)

- Kloksasilin 4 kali 500 mg

- Paracetamol 3 kali 500 mg

- Abses → insisi

OTITIS MEDIA SUPURATIVA AKUTADEFINISI:Keradangan pada mukosa cav.timpani +

mukopus dalam cavum timpani

ETIOLOGI:- Streptokokus- Pneumokokus- Pseudomonas aurigenosa- Anak-anak: Haemophyllus influenza- Anaerob: Bakteroides fragilis

patofisiologi:- Kausa rinogen: perluasan

radang/infeksi (URI) dari hidung nasofaring ke cav timpani. Melalui tuba eustachius karena persamaan jenis mucosa antar tempat tersebut

- Robekan cav timpani → invasi kuman (jarang)

- Hematogen → penyakit berat denang daya tahan tubuh pasien yang buruk

STADIUM PENYAKIT:

1. KATARALIS

Mukosa tuba eus udem & menyempit → gangguan ventilasi & drainase → supply O2 ke cav timpani kurang → tekanan udara <1 atm (vacuum) → permeab PD & sel ↑; prolif.sel & kel.submucosa → transudasi (hydrops ex vacuo)

Gejala:- Telinga terasa penuh spt kemasukan air- Pendengaran terganggu- ± otalgi- Tinnitus

Anamnesis: URI→ panas badan, batuk, pilek

Otoskopi:

Memb.timp hiperemis

Retraxi

± air fluid level & air bubles

Terapi:- pengembalian fx tuba secepatnya→ tetes

hidung vasokonstriktor utk mengatasi oklusi tuba akibat udem → ephedrin 1% (dewasa); ephedrin 0.25-0.5% (anak2)

- Obat utk URI

2. SUPURASI (BOMBANS)

Vacuum → pertahanan mucosa local turun → penetrasi kuman ke cav timpani dari hidung & nasofaring → pus → tekanan cav timpani ↑ → hipertensi

Anamnesis:- Otalgi hebat (dewasa); rewel & gelisah (anak2)- Febris tinggi- Keluhan pada stadium kataralis ↑ - URI msh ada

Otoskopi:- MAE tanpa sekret- Memb.timp sgt hiperemis, bombans,

pulsasi

Terapi:- hipertensi→ otalgi hebat & febris

tinggi →drainage mukopus →paracentesis (insisi memb.timp) pd post-inf

- AB- Drainage melewati tuba dg

menggunakan tetes hidung- Atasi URI

3. PERFORATA

Perforasi spontan membrana timpani akibat hipertensi

Anamnesa:- Othorre- Keluhan pd stad bombans jauh berkurang- Pendengaran ↓Otoskopi:- MAE mukopus- Membrana timpani hiperemis & lubang

perforasi.(sering pada ant-inf)

Terapi:- Cav.timp msh bombans → paracentesis- AB- Tetes hidung- Atasi URI

4. RESOLUSI (PENYEMBUHAN)

Mukosa tidak udem, sekresi jauh berkurang/berhenti

Anamnesa:Gangguan pendengaranOtoskopi:- MAE bersih dari sekret- Membrana timpani tidak hiperemeis- Masih tampak lubang ps pars tensaTerapi:- Usahakan telinga tidak kemasukan air- Hindari URI

TRAUMA TELINGA

Merupakan 2-3% seluruh trauma

Trauma kepala perlu pemeriksaan telinga dan sinus paranasalis

Fraktur basis kranii 45% diikuti fraktur os temporalis

Fraktur os temporalis mengenai: telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam

Fraktur os temporalis

Langsung : tembakan

Tak langsung : kecelakaan (fr. Lonitudinal & fr. Transversal)

Gejala:Fraktur Longitudinal:

- perdarahan telinga

- hematotimpanum

- membran timpani robek

- tuli konduksi

- fasialis parese (20%)

- kadang-kadang liquor di meatus eksternus

Fraktur Transversal:

- hematotimpanum (membrana timpani intak)

- tuli persepsi

- vertigo

- nistagmus spontan kearah telinga sehat

- facialis parese 50%

- liquor ke nasofaring

Diagnosis

Gejala dan tanda fraktur os temporalis

Foto mastoid: posisi Schuller fr longitudinal

posisi Stenver fr transversal

CT scan: tanda-tanda ada cairan otak

Terapi

Antibiotika: dosis tinggi

perenteral

waktu lama untuk mencegah meningitis

Operasi eksplorasi bila tanda infeksi intra kranial

OTITIS EXTERNA DIFUSA

DEFINISI:Keradangan pada kulit MAE

ETIOLOGI:- Infeksi: bakteri, jamur virus- Reaktif: eksema, dermatitis seborrhoica,

neurodermatitis

PREDISPOSISI:Genetik, lingkungan (tropis), infeksi (kemasukan

saat mandi/berenang), trauma (korek2 telinga)

GEJALA:Gatal, sekret kental, purulent, tidak molor. Pendengaran turun bila sekret menutupi seluruh telinga, nyeri ringan.

PEMERIKSAAN:MAE edematous, hiperemi, lubang edematous, kadang timbul jar. Granulasi

TERAPI:Tampon dari kasa uk. ½ x 5 cm + lart. Burowi filtrata sebagai kompres (2 hari kemudian evaluasi). Diteteskan tiap 2 jam. Tampon diganti tiap hariPengganti burowi: larutan mengandung Antiseptik & kortikosteroid.

OTITIS MEDIA SUPURATIVA KRONIKDefinisi: Keradangan/infeksi kronik yang

mengenai mukosa dan struktur tulang di dalam cavum timpani

ETIOLOGI:Pseudomonas, Staphylococcus, Proteus, E.coli

Faktor penybab:1. Faktor Rinogen: ISPA, rinitis, adenoitis,

sinusitis2. Faktor Eksogen: Kebersihan MAE jelek, korek-

korek, mandi di kali3. Faktor Endogen: KU jelek, malnutrisi, KP, DM,

Alergi

GAMBARAN PATOLOGIS:1. Perubahan pada membrana timpani- Perforasi sentral: pada pars tensa- Perforasi marginal: pada pinggir margo

timpani- Perforasi atik: pada pars flaksida

2. Perubahan pada mukosa- Hipertrofi- Degenerasi- Metaplasi

3. Perubahan pada tulang- Osteitis- Destruksi, nekrosis

PEMBAGIAN:1. Tipe benigna

- Perforasi sentral- Hipertrofi-Tdk dijumpai granulasi/kholesteatoma

2. Tipe malignaa. Degeneratif: perforasi sentral &

tampak granulasib. Metaplastik: perforasi atik/marginal,

tampak kholasteatoma & destruksi tulang pd margo timpani

OTOSKOPI:- Sekret di MAE yg keluar dari lubang perforasi- Perforasi membran timpani- ± granulasi/polip

TES PENDENGARAN:

Tuli konduksi/campuran

FOTO MASTOID:

mastoiditis → sklerotik, koleasteatoma

TERAPI:

Tipe benign

- Stad aktif: AB

Cari & tangani penyebab (Rinogen/Eksogen)

- Stad tenang: miringoplasty

Tipe malign: masteidektomi

MASTOIDITIS KRONIKA

Tidak dapat dipisahkan dari OMS kronika → otomastoiditis kronika

DIAGNOSIS:

Sama dengan OMSK

TERAPI:

Mastoidektomi

TERIM

A KASIH

Recommended